etika dan medikolegal tata laksana kasus kegawatan
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
1/14
TUGAS KELOMPOK V
ETIKA DAN MEDIKOLEGAL TATA LAKSANA KASUS KEGAWATAN
Di Susun Oleh :
Ahmad Nordiansyah
Dian o!ilia An""riani
Mu#ari!
STIKES WID$A %USADA SEMAANG
PSIK &ALU TANS'E
()*+
KATA PENGANTAR
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
2/14
Segala Puji dan Syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa yang telah melimahkan Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah memberikan
kemampuan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah Kelompok yang
berjudul etika dan medikolegal tata laksana kasus kegaatan!!"
Penyusun menyadari baha tersusunya makalah ini tidak lepas dari dukungan dan
saran dari berbagai pihak# untuk itu penyusun mengu$apkan terima kasih" Makalah ini
berisi tentang etika dan medikolegal tata laksana kasus kegaatan dan juga kesimpulan
dari makalah ini yang tersusun se$ara ringkas# dan sistematis# sehingga memudahkan
mahasisa untuk meningkatkan pemahaman makalah sebagai e%aluasi dalam
pembelajaran"
Penyusun berharap makalah ini berman&aat bagi mahasisa dan dapat
menjadikan mahasisa menjadi mahasisa yang berprestasi" Pada akhirnya penyusun
menyadari baha dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna# oleh karena
kritik dan saran selalu penyusun butuhkan demi kesempurnaan makalah pada
selanjutnya" Terima kasih"
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
3/14
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
4/14
h" Mengetahui Masalah Medikolegal pada Penanganan Pasien /aat (arurat
i" Mengetahui Hubungan Hukum dalam Pelayanan /aat (arurat
j" Mengetahui Kematian pada .nstalasi /aat (arurat
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
5/14
,A, II
KONSEP TEOI
A- Kara/0eris0i/ Pelayanan Ga1a0 Darura0
(ipandang dari segi hukum dan medikologi# pelayanan gaat darurat berbeda
dengan pelayanan non gaat darurat karena memiliki krakteristik khusus" eberapa isu
khusus dalam pelayanan gaat darurat membutuhkan pengaturan hukum yang khusus
dan akan menimbulkan hubungan hukum yang berbeda dengan keadaan bukan gaat
darurat"
,- ,e2era3a Isu Se3u0ar Pelayanan Ga1a0 Darura0
Pada keadaan gaat darurat medik didapati beberapa masalah utama yaitu0 1
- Periode aktu pengamatan2pelayanan relati& singkat
- Perubahan klinis yang mendadak
- Mobilitas petugas yang tinggi
Hal-hal di atas menyebabkan tindakan dalam keadaan gaat darurat memiliki risiko
tinggi bagi pasien berupa ke$a$atan bahkan kematian" (okter yang bertugas di gaatdarurat menempati urutan kedua setelah dokter ahli onkologi dalam menghadapi
kematian" Situasi emosional dari pihak pasien karena tertimpa risiko dan pekerjaan
tenaga kesehatan yang di baah tekanan mudah menyulut kon&lik antara pihak pasien
dengan pihak pemberi pelayanan kesehatan"
C. Hubungan Dokter - Pasien dalam Keadaan Gawat Darurat
Hubungan dokter-pasien dalam keadaan gaat darurat sering merupakan hubungan
yang spesi&ik" (alam keadaan biasa )bukan keadan gaat darurat* maka hubungan dokter
-pasien didasarkan atas kesepakatan kedua belah pihak# yaitu pasien dengan bebas dapat
menentukan dokter yang akan dimintai bantuannya )didapati a3as %oluntarisme*"
(emikian pula dalam kunjungan berikutnya# keajiban yang timbul pada dokter
berdasarkan pada hubungan yang telah terjadi sebelumnya )pre-existing relationship*"
(alam keadaan darurat hal di atas dapat tidak ada dan a3as %oluntarisme dari kedua belah
pihak juga tidak terpenuhi" +ntuk itu perlu diperhatikan a3as yang khusus berlaku dalam
pelayanan gaat darurat yang tidak didasari atas a3as %oluntarisme" 'pabila seseorang
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
6/14
bersedia menolong orang lain dalam keadaan darurat# maka ia harus melakukannya
hingga tuntas dalam arti ada pihak lain yang melanjutkan pertolongan itu atau korban
tidak memerlukan pertolongan lagi" (alam hal pertolongan tidak dilakukan dengan tuntas
maka pihak penolong dapat digugat karena dianggap men$ampuri2 menghalangi
kesempatan korban untuk memperoleh pertolongan lain"
D. Pengaturan Staf dalam Instalasi Gawat Darurat
Ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah memadai adalah syarat yang harus
dipenuhi oleh ./(" Selain dokter jaga yang siap di ./(# rumah sakit juga harus
menyiapkan spesialis lain )bedah# penyakit dalam# anak# dll* untuk memberikan
dukungan tindakan medis spesialistis bagi pasien yang memerlukannya" (okter spesialis
yang bertugas harus siap dan bersedia menerima rujukan dari ./(" 4ika dokter spesialis
gagal memenuhi keajibannya maka tanggungjaab terletak pada dokter itu dan juga
rumah sakit karena tidak mampu mendisiplinkan dokternya"
E- Pera0uran Perundan"4Undan"an yan" ,er/ai0an den"an Pelayanan Ga1a0 Darura0
Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelayanan gaat darurat
adalah ++ No 5126775 tentang Kesehatan# Peraturan Menteri Kesehatan No"89826797
tentang Persetujuan Tindakan Medis# dan Peraturan Menteri Kesehatan No"687b26799
tentang Rumah Sakit"
Pengaturan Penyelenggaraan Pelayanan Gawat Darurat
Ketentuan tentang pemberian pertolongan dalam keadaan darurat telah tegas diatur dalam
pasal 51 UU No.29/2004 tentang Praktik Kedokteran, di mana seorang dokter ajib
melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan"
Selanjutnya# alaupun dalam UU No.23/1992 tentang Kesehatan tidak disebutkan istilah
pelayanan gaatdarurat namun se$ara tersirat upaya penyelenggaraanpelayanan tersebut
sebenarnya merupakan hak setiap orang untuk memperoleh derajat kesehatan yang
optimal )pasal 4*" Selanjutnya pasal : mengatur baha Pemerintah bertugas
menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat;
termasuk &akir miskin# orang terlantar dan kurang mampu" Tentunya upaya ini
menyangkut pula pelayanan gaat darurat# baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun masyarakat )sasta*" Rumah sakit di .ndonesia memiliki keajiban untuk
menyelenggarakan pelayanan gaat darurat 5< jam sehari sebagai salah satu persyaratan
ijin rumah sakit" (alam pelayanan gaat darurat tidak diperkenankan untuk meminta
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
7/14
uang muka sebagai persyaratan pemberian pelayanan" (alam penanggulangan pasien
gaat darurat dikenal pelayanan &ase pra-rumah sakit dan &ase rumah sakit" Pengaturan
pelayanan gaat darurat untuk &ase rumah sakit telah terdapat dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No"687b2 6799 tentang Rumah Sakit# di mana dalam pasal 51 telah disebutkan
keajiban rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan gaat darurat selama 5< jam
per hari" +ntuk &ase pra-rumah sakit belum ada pengaturan yang spesi&ik" Se$ara umum
ketentuan yang dapat dipakai sebagai landasan hukum adalah pasal : UU No.23/1992
tentangKesehatan# yang harus dilanjutkan dengan pengaturan yang spesi&ik untuk
pelayanan gaat darurat &ase pra-rumah sakit" entuk peraturan tersebut seyogyanya
adalah peraturan pemerintah karena menyangkut berbagai instansi di luar sektor
kesehatan"
F. Masala !ingku" Kewenangan Personil dalam Pelayanan Gawat Darurat
Hal yang perlu dikemukakan adalah pengertian tenaga kesehatan yang berkaitan
dengan lingkup keenangan dalam penanganan keadaan gaat darurat" Pengertian
tenaga kesehatan diatur dalam pasal 6 butir 1 UU No.23/1992tentang Kesehatan sebagai
berikut0 tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan keenangan untuk melakukan
upaya kesehatan;" Melihat ketentuan tersebut nampak baha pro&esi kesehatan
memerlukan kompetensi tertentu dan keenangan khusus karena tindakan yang
dilakukan mengandung risiko yang tidak ke$il" Pengaturan tindakan medis se$ara umum
dalam UUNo.23/1992 tentang Kesehatan dapat dilihat dalam pasal 15 ayat )
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
8/14
darurat pada &ase di rumah sakit# di mana pada dasarnya setiap dokter memiliki
keenangan untuk melakukan berbagai tindakan medik termasuk tindakan spesi&ik
dalam keadaan gaat darurat" (alam hal pertolongan tersebut dilakukan oleh tenaga
kesehatan maka yang bersangkutan harus menerapkan standar pro&esi sesuai dengan
situasi )gaat darurat*saat itu" Pelayanan gaat darurat &ase pra-rumah sakit umumnya
tindakan pertolongan pertama dilakukan oleh masyarakataam baik yang tidak terlatih
maupu yang terlatih di bidangmedis" (alam hal itu ketentuan perihal keenangan untuk
melakukan tindakan medis dalam undang-undang kesehatan seperti di atas tidak akan
diterapkan# karena masyarakatmelakukan hal itu dengan sukarela dan dengan itikad yang
baik" Selain itu mereka tidak dapat disebut sebagai tenaga kesehatan karena pekerjaan
utamanya bukan di bidang kesehatan" 4ika tindakan &ase pra-rumah sakit dilaksanakan
oleh tenaga terampil yang telah mendapat pendidikan khusus di bidang kedokteran gaat
darurat dan yang memang tugasnya di bidang ini )misalnya petugas 669*# maka
tanggungjaab hukumnya tidak berbeda dengan tenaga kesehatan di rumah sakit"
Penentuan ada tidaknya kelalaian dilakukan dengan membandingkan keterampilan
tindakannya dengan tenaga yang serupa"
G- Masalah Medi/ole"al 3ada Penan"anan Pasien Ga1a0 Darura0
Hal-hal yang disoroti hukum dalam pelayanan gaat darurat dapat meliputi hubungan
hukum dalam pelayanan gaat darurat dan pembiayaan pelayanan gaat darurat Karena
se$ara yuridis keadaan gaat darurat $enderung menimbulkan pri'ilege tertentu bagi
tenaga kesehatan maka perlu ditegaskan pengertian gaat darurat" Menurut (he
)$eri*an +ospital )sso*iation )'H'* pengertian gaat darurat adalah0)n e$ergen*% is
an% *ondition that in the opinion o the patient, his a$il%, or #hoe'er ass"$es the
responsi!ilit% o !ringing the patient to the hospital-re"ires i$$ediate $edi*al
attention. (his *ondition *ontin"es "ntil a deter$ination has !een $ade !% a health *are
proessional that the patients lie or #ell-!eing is not threatened. 'dakalanya pasien
untuk menempatkan dirinya dalam keadaan gaat darurat alaupun sebenarnya tidak
demikian" Sehubungan dengan hal itu perlu dibedakan antara alse e$ergen*% dengan
tr"e e$ergen*% yang pengertiannyaadalah) tr"e e$ergen*% is an% *ondition *lini*all%
deter$ined to re"ire i$$ediate $edi*al *are. "*h *onditions range ro$ those
re"iring extensi'e i$$ediate *are and ad$ission to the hospital to those that are
diagnosti* pro!le$s and $a% or $a% not re"ire ad$ission ater #ork-"p and
o!ser'ation.& +ntuk menilai dan menentukan tingkat urgensi masalah kesehatan yang
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
9/14
dihadapi pasien diselenggarakanlah triage" Tenaga yang menangani hal tersebut yang
paling ideal adalah dokter# namun jika tenaga terbatas# di beberapa tempat dikerjakan
oleh peraat melalui standing order yang disusun rumah sakit" Selain itu perlu pula
dibedakan antara penanganan kasus gaat darurat &ase pra-rumah sakit dengan &ase di
rumah sakit" Pihak yang terkait pada kedua &ase tersebut dapat berbeda# di mana pada
&ase pra-rumah sakit selain tenagakesehatan akan terlibat pula orang aam# sedangkan
pada&ase rumah sakit umumnya yang terlibat adalah tenagakesehatan# khususnya tenaga
medis dan peraat" Keenangandan tanggungjaab tenaga kesehatan dan orangaam
tersebut telah dibi$arakan di atas" Ke$epatan danketepatan tindakan pada &ase pra-rumah
sakit sangatmenentukan sur%i%abilitas pasien"
%- %u2un"an %u/um dalam Pelayanan Ga1a0 Darura0
(i +S' dikenal penerapan doktrin ood a$aritan dalam peraturan perundang-
undangan pada hampir seluruh negara bagian" (oktrin tersebut terutama diberlakukan
dalam&ase pra-rumah sakit untuk melindungi pihak yang se$arasukarela beritikad baik
menolong seseorang dalam keadaan gaat darurat" (engan demikian seorang pasien
dilarangmenggugat dokter atau tenaga kesehatan lain untukke$ederaan yang dialaminya"
(ua syarat utama doktrin ood a$aritanyang harus dipenuhi adalah
#. Kesukarelaan pihak penolong" Kesukarelaan dibuktikan dengan tidak ada harapan
atau keinginan pihak penolong untuk memperoleh kompensasi dalam bentuk apapun"
ila pihak penolong menarik biaya pada akhir pertolongannya# maka doktrin tersebut
tidak berlaku"
$. Itikad baik pihak penolong" .tikad baik tersebut dapat dinilai dari tindakan yang
dilakukan penolong" Hal yang bertentangan dengan itikad baik misalnya melakukan
trakeostomi yang tidak perlu untuk menambah keterampilan penolong" (alam hal
pertanggungjaaban hukum# bila pihak pasien menggugat tenaga kesehatan karena
diduga terdapat kekeliruan dalam penegakan diagnosis atau pemberian terapi maka pihak
pasien harus membuktikan baha hanya kekeliruan itulah yang menjadi penyebab
kerugiannya2$a$at )proxi$ate *a"se*" ila tuduhan kelalaian tersebut dilakukan dalam
situasi gaat darurat maka perlu dipertimbangkan &aktor kondisi dan situasi saat
peristia tersebut terjadi" 4adi# tepat atau tidaknya tindakan tenaga kesehatan perlu
dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang berkuali&ikasi sama# pada pada situasi dan
kondisi yang sama pula" Setiap tindakan medis harus mendapatkan persetujuan dari
pasien )inor$ed *onsent*" Hal itu telah diatur sebagai hak pasien dalam UU No.23/1992
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
10/14
tentang Kesehatan pasal 81 ayat 5 dan Peraturan Menteri Kesehatan No"89826797
tentang Persetujuan Tindakan Medis" (alam keadaan gaat darurat di mana harus segera
dilakukan tindakan medis pada pasien yang tidak sadar dan tidak didampingi pasien#
tidak perlu persetujuan dari siapapun )pasal 66 Peraturan Menteri Kesehatan
No"89826797*" (alam hal persetujuan tersbut dapat diperoleh dalam bentuk tertulis# maka
lembar persetujuan tersebut harus disimpan dalam berkas rekam medis"
I- Kema0ian 3ada Ins0alasi Ga1a0 Darura0
Pada prinsipnya setiap pasien yang meninggal pada saat dibaa ke ./( )eath on
)rri'al* harus dilaporkan kepada pihak berajib" (i negara )nglo-axon digunakan
sistem koroner# yaitu setiap kematian mendadak yang tidak terduga )s"dden "nexpe*ted
death* apapun penyebabnya harus dilaporkan dan ditangani oleh oroner atauedi*al
xa$iner" Pejabat tersebut menentukan tindakan lebih lanjut apakah jena3ah harus
diautopsi untuk pemeriksaan lanjut atau tidak" (alam keadaan tersebut surat keterangan
kematian )death *ertii*ate* diterbitkan oleh oroner atau edi*al xa$iner" Pihak
rumah sakit harus menjaga keutuhan jena3ah dan benda-benda yang berasal dari tubuh
jena3ah )pakaian dan benda lainnya* untuk pemeriksaan lebih lanjut" .ndonesia tidak
menganut sistem tersebut# sehingga &ungsi sema$am *oroner diserahkan pada pejabat
kepolisian di ilayah tersebut" (engan demikian pihak P,>R. yang akan menentukan
apakah jena3ah akan diautopsi atau tidak" (okter yang bertugas di ./( tidak boleh
menerbitkan surat keterangan kematian dan menyerahkan permasalahannya pada P,>R."
+ntuk (aerah Khusus .bukota 4akarta# sesuai dengan Keputusan Kepala (inas
Kesehatan (K. Nomor 11
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
11/14
Kematian yang boleh dibuatkan surat keterangan kematiannya adalah yang $ara
kematiannya alamiah karena penyakit dan tidak ada tanda-tanda kekerasan"
Pem2iayaan dalam Pelayanan Ga1a0 Darura0
(alam pelayanan kesehatan prestasi yang diberikan tenaga kesehatan seajarnyalah
diberikan kontra-prestasi# paling tidak segala biaya yang diperlukan untuk menolong
seseorang" Hal itu diatur dalam hukum perdata" Kondisi tersebut umumnya berlaku pada
&ase pelayanan gaat darurat di rumah sakit" Pembiayaan pada &ase ini diatasi pasien
tetapi dapat juga diatasi perusahaan asuransi kerugian# baik pemerintah maupun sasta"
(i sini nampak baha jasa pelayanan kesehatan tersebut merupakan pri'ate goods
sehingga masyarakat )pihak sasta* dapat diharapkan ikut membiayainya" Kondisi
tersebut berbeda dengan pelayanan gaat darurat &ase pra-rumah sakit yang juga berupa
jasa# namun lebih merupakanp"!li* goods" 4asa itu dapat disejajarkan dengan prasarana
umum )misalnya jalan raya* yang harus diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah"
Pihak sasta sulit diharapkan untuk membiayai sesuatu yang bersi&at prasarana umum"
(engan demikian pelayanan gaat darurat pada &ase pra-rumah sakit seajarnyalah
dibiayai dari pajak yang dibayarkan oleh rakyat" Realisasi pembiayaan melalui
pengaturan se$ara hukum yang meajibkan anggaran untuk pelayanan yang bersi&at
p"!li* goods tersebut" entuk peraturan perundang-undangan tersebut dapat berupa
peraturan pemerintah yang merupakan jabaran dari ++ No"512 6775 dan atau peraturan
daerah tingkat . )Perda Tk".*"
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
12/14
,A, III
KESIMPULAN
(alam pelayanan kesehatan baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit tidak
tertutup kemungkinan timbul kon&lik" Kon&lik tersebut dapat terjadi antara tenaga
kesehatan dengan pasien dan antara sesama tenaga kesehatan )baik satu pro&esi maupun
antara pro&esi*" Hal yang lebih khusus adalah dalam penanganan gaat darurat &ase pra-
rumah sakit terlibat pula unsur-unsur masyarakat non-tenaga kesehatan" +ntuk men$egah
dan mengatasi kon&lik biasanya di gunakan etika dan norma hukum yang mempunyai
tolok ukur masing-masing" ,leh karna itu dalam praktik harus diterapkan dalam dimensi
yang berbeda"
(ipandang dari segi hukum dan medikologi# pelayanan gaat darurat berbeda
dengan pelayanan non gaat darurat karena memiliki krakteristik khusus" eberapa isu
khusus dalam pelayanan gaat darurat membutuhkan pengaturan hukum yang khusus
dan akan menimbulkan hubungan hukum yang berbeda dengan keadaan bukan gaat
darurat" (alam penanggulangan pasien gaat darurat dikenal pelayanan &ase pra-rumah
sakit dan &ase rumah sakit" Pengaturan pelayanan gaat darurat untuk &ase rumah sakit
telah terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan No"687b2 6799 tentang Rumah Sakit#
di mana dalam pasal 51 telah disebutkan keajiban rumah sakit untuk menyelenggarakan
pelayanan gaat darurat selama 5< jam per hari" +ntuk &ase pra-rumah sakit belum ada
pengaturan yang spesi&ik"
+ntuk menilai dan menentukan tingkat urgensi masalahkesehatan yang dihadapi
pasien diselenggarakanlah triage"Tenaga yang menangani hal tersebut yang paling ideal
adalahdokter# namun jika tenaga terbatas# di beberapa tempatdikerjakan oleh peraat
melaluistanding order yang disusunrumah sakit"Selain itu perlu pula dibedakan antara
penanganan kasusgaat darurat &ase pra-rumah sakit dengan &ase di rumahsakit" Pihak
yang terkait pada kedua &ase tersebut dapatberbeda# di mana pada &ase pra-rumah sakit
selain tenagakesehatan akan terlibat pula orang aam# sedangkan pada&ase rumah sakit
umumnya yang terlibat adalah tenagakesehatan# khususnya tenaga medis dan peraat"
Keenangan dan tanggungjaab tenaga kesehatan dan orang aam tersebut telah
dibi$arakan di atas" Ke$epatan danketepatan tindakan pada &ase pra-rumah sakit sangat
menentukan sur%i%abilitas pasien"
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
13/14
" 4adi# tepat atau tidaknya tindakan tenaga kesehatan perlu dibandingkan dengan
tenaga kesehatan yang berkuali&ikasi sama# pada pada situasi dan kondisi yang sama
pula" Setiap tindakan medis harus mendapatkan persetujuan dari pasien )inor$ed
*onsent*" Hal itu telah diatur sebagai hak pasien dalam UU No.23/1992 tentang
Kesehatan pasal 81 ayat 5 dan Peraturan Menteri Kesehatan No"89826797 tentang
Persetujuan Tindakan Medis" (alam keadaan gaat darurat di mana harus segera
dilakukan tindakan medis pada pasien yang tidak sadar dan tidak didampingi pasien#
tidak perlu persetujuan dari siapapun )pasal 66 Peraturan Menteri Kesehatan
No"89826797*" (alam hal persetujuan tersbut dapat diperoleh dalam bentuk tertulis# maka
lembar persetujuan tersebut harus disimpan dalam berkas rekam medis"
-
7/25/2019 Etika Dan Medikolegal Tata Laksana Kasus Kegawatan
14/14
DA'TA PUSTAKA
Purba$araka P# Soekanto S" Perihal kaedah hukum" andung0'lumni? 67:7"
Soekanto S# Herkutanto" Pengantar hukum kesehatan" 4akarta0@A Remadja Karya? 679:"Man$ini MR# /ale 'T" Bmergen$y $are and the la" Maryland0'spen Publi$ation? 6796"
Pusponegoro '(" Perbedaan pengelolaan kasus gaat darurat prarumah sakit dan di
rumah sakit" andung0 PK/(.? 6775"
Holder 'R" Bmergen$y room liability" 4'M' 67:5?55=08"
+ndang-undang No 5126775 tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No"89826797 tentang Persetujuan Tindakan Medis
Peraturan Menteri Kesehatan No":