farmakologi obat pada penyakit kulit
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Farmakologi Obat Pada Penyakit Kulit
1/8
Obat Topikal Penyakit Kulit
Pengobatan pada penyakit kulit umumnya dilakukan secara topikal yang dipandang
sesuai meskipun ada beberapa penyakit pada kulit yang lebih berespon dan sesuai denganpenggunaan obat secara sistemik.Efek pengobatan yang didapat disebabkan oleh pengaruh
fisik dan kimiawi dari obat topikal yang digunakan pada kulit.Pengaruh fisik antara lain
adalah mengeringkan,membasahi,melembutkan,lubrikasi,mendinginkan,memanaskan,dan
proteksi dari agen penyebab peyakit.Sifat terebut ditujukan untuk menimbulkan
homeostasis,yaitu mengembalikan kulit yang sakit dan jaringan sekitarnya ke keadaan
fisiologis stabil kembali.Prinsip obat topikal secara umum terdiri atas 2 bahan,yaitu:
1) Bahan dasar (Vehikulum)
Bahan dasar atau yang selanjutnya disebut ehikulum adalah langkah utama
yang terpenting untuk memilih terapi yang tepat pada penyakit kulit.Pada
umumnya pada keadaan dermatosis yang membasah dipakai ehikulum yang
yang cair!basah,dan sebaliknya pada yang kering.Secara sederhana sediaan
ehikulum ada " yaitu cairan,bedak,salap.#emudian ada beberapa yang
dikombinasikan dari bahan dasar yaitu seperti bedak kocok
$lotion%,krim,pasta,linimen.
2) Bahan Aktif
Bahan aktif adalah bahan yang dimasukan ke dalam ehikulum yang
mempunyai efek tertentu dan khusus untuk keadaan tertentu yang
menyebabkan penyakit kulit.Beberapa bahan aktif yang sering digunakan
adalah alumunium asetat,asam asetat,asam ben&oat,asam borat,asam
salisilat,asam undeselinat,asam it.',benokain,benil
ben&oat,camphora,kortikosteroid topikal,mentol,podofilin,selenium
disulfid,sulfur,ter,urea,&at antiseptik,obat imunomudulator topikal.
Selanjutnya jenisojenis obat topikal akan dibahas sesuai pembagian penyebab
timbulnya penyakit
A. Antibakteri Topikal
Basitrasin
Basitrasin adalah antibiotika golongan peptida,aktif terhadap gram
positif,seperti stafilokokus,streptokokus,dan pneumokokus.Selain itu juga
-
7/24/2019 Farmakologi Obat Pada Penyakit Kulit
2/8
bereaksi terhadap beberapa kokus anaerob seperti neiserrria,basil tetanus dan
basil difteri.
Basitrasin stabil dalam bentuk salep namun tidak stabil dalam bentuk
krim.(erdapatt dalam bentuk salep sendiri atau biasanya kombinasi dengan
neomisin,polimiksin B atau keduanya.Basitrasin kurang diserap melalui kulit
sehingga toksisitas sistemiknya jarang.)ika digunakan terus menerus mudah
menyebabkan resistensi.(ersedia dalam bentuk salep yang mengandung *++
unit!gram.
Polimisin B Sulfat
Polimiksin adalah suatu antibiotik peptida yang efektif terhadap organisme
gram negatif,mencakup Pseudomonas,aeruginosa,E.coli,enterobakter danKlebsiella.bat ini bekerja dengan cara menggangu fungsi pengaturan
osmosis oleh membran sitoplasma kuman.(ersedia dalam bentukan salep yang
mengandung *+++-++++ unit!gramPenggunaan pada kulit yang terkelupas
atau luka bakar jangan melebih 2++ mg untuk mengurangi kemungkinan
terjadi nefroktoksis dan neurotoksik./esistensi dan dermatitis kontak alergika
jarang terjadi.
0eomisin 1 entamisin0eomisin dan entamisin adalah antibiotik aminogliosida yang aktif terhadap
mikroorganisme gram negatif,mencakup E.Coli,Proteus,Klebsiella,dan
enterobakteri.entamisin umumnya memperlihatkan aktiitas yang lebih besar
terhadapP.aeruginosa dibanding neomisin.entamisin juga lebih aktif
terhadap stafilokokus dan streptokokus B-hemolitius grup '.#edua obat ini
larut di air dan dieksresikan di urin.agal ginjal dapat menyebabkan
penimbunan dan terjadi kemungkinan nerotoksisitas,neurotoksisitas,dan
ototoksisitas..
#lindamisin
#lindamisin memiliki aktiitas in itro terhadapProppioni bacterium
acne,sehingga klindamisin dipostulasikan dapat mengobati acne.3ormulasi
ehikulum gel dan losio berbasis air lebih ditoleransi dengan baik dan kecil
kemungkinannya terjadi iritasi dibandingkan dengan formulasi busa dan
hidroalkohol.Efek samping utama adalah diare berdarah dan kolitis namun
pada penggunaan topikal jarang ditemukan.
-
7/24/2019 Farmakologi Obat Pada Penyakit Kulit
3/8
0atrium Sulfasetamid
Sulfasetamid topikal tersedia dalam bentuk tunggal ebagai losio +4 $klaron%
dan sabun +4 $oace% serta dalam beberapa sediaan kombinasi dengan sulfur
untuk mengobati akne ulgaris dan akne rosasea.5ekanisme kerjanya
diperkirakan adalah inhibisiP.Acnes melalui inhibisi kompetitif dari pemakain
asam darip-aminoben&oat.Sekitar 64 sulfasetamid diserap perkutan sehingga
pemakaiannya dikontraindikasikan pada pasien yang diketahui hipersensitif
terhadap sulfonamid.
B. Antimikotik Topikal
olongan '&ol (opikal
7mida&ol topial yang saat ini mencakup
klotrima&ol,ekona&ol,ketokona&ol,mikona&ol,oksikona&ol,sulkona&ol dan
sertakona&ol memilik rentang aktiitas yang luas terhadap dermatofita dan
ragi yang mencakup candida albicans dan pityrosporum arbiculare.(erdapat
sediaan kombinasi tetap antimikotik dengan kortikosteroid topikal yang dibuat
untuk mempercepat redanya gejala dibandingkan dengan obat antijamur
saja.Pemakaian satu atau dua kali sehari ke bagian yang terkena umumnya
menyebaban lenyapnya infeksi dermatofit superfisial dalam 2-" minggumeskipun pengobatannya perlu dilanjutkan sampai dipastikan telah terjadi
eradikasi organisme./eaksi samping lokal adalah berupa rasa
tersengat,gatal,eritema,dan iritasi lokal.
0istatin 1 'mfoterisin B
0istatin dan 'mfoterisin B berguna dalam terapi topikal infeksi
8.'lbicans,tetapi tidak efektif dalam dermatofitosis.0istatin terbatas untuk
pengobatan topikal infeksi kandida kulit dan mukosa karena spektrumnya
yang sempit dan penyerapannya yang hampir nihil dari saluran cerna setelah
pemberian oral.'mfoterisin B memiliki spektrum antijamur yang lebih
luas.'plikasi topikal tidak menyebabkan iritasi dan frekuensi hipersensitiitas
alergik sangat jarang.bat ini dapat menyebabkan warna kekuningan
sementara pada kulit,khususnya jika digunakan ehikulum krim.
. Kortikosteroid Topikal% 7ndikasi
-
7/24/2019 Farmakologi Obat Pada Penyakit Kulit
4/8
#( mempunyai kemampuan menekan inflamasi!peradangan dengan cara
menghambat fosfolipase ' dan menekan 79-.Sebagai obat imunosupresan,
kortikosteroid dapat menghambat kemotaksis neutrofil, menurunkan jumlah sel
9angerhans dan menekan pengeluaran sitokin, menekan reaksi alergi-imunologi, serta
menekan proliferasi!antimitotik. #( juga menyebabkan asokonstriksi dan efek ini
sejalan dengan daya antiinflamasi.Beberapa jenis penyakit kulit yang responsif
terhadap kortikosteroid seperti pada tabel
2% Potensi
Potensi!kekuatan #( dapat diukur dengan menghitung daya asokonstriksi.;aya
asokonstriksi di kulit orang sehat menjadi dasar klasifikasi potensi.Efek terapi
#( pada setiap pasien hasilnya berariasi.#eberhasilan terapi tidak hanya
bergantung pada kekuatan #(, tetapi juga dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah
obat yang diaplikasikan, jangka waktu pemberian terapi, dan lokasi anatomi.
(erdapat perbedaan hasil pengobatan #( walaupun formula generiknya sama atau
-
7/24/2019 Farmakologi Obat Pada Penyakit Kulit
5/8
di satu kelas yang sama. Setiap nama dagang tertentu menggunakan ehikulum
yang berbeda.Bentuk lotion, krim, salep, ataupun gel memberikan hasil berbeda.
#onsentrasi formula juga akan mempengaruhi potensi #(.Sebagai aturan umum,
#( potensi rendah adalah agen paling aman untuk penggunaan jangka panjang,
pada area permukaan besar, pada wajah, atau pada daerah dengan kulit tipis dan
untuk anak-anak. #( yang lebih kuat sangat berguna untuk penyakit yang parah
dan untuk kulit yang lebih tebal di telapak kaki dan telapak tangan. #( potensi
tinggi dan super poten tidak boleh digunakan di selangkangan, wajah, aksila dan
di bawah oklusi, kecuali dalam situasi yang jarang dan untuk durasi pendek.#(
diklasifikasikan menjadi tujuh kelas menurut sistem 'merika dengan kelas 7
merupakan super poten dan kelas
-
7/24/2019 Farmakologi Obat Pada Penyakit Kulit
6/8
tidak iritatif, juga dapat digunakan pada lesi sedikit basah atau lembap dan di
daerah intertriginosa.#rim lebih baik untuk efeknya yang nonoklusif dan cepat
kering.9otion dan gel paling sedikit berminyak dan oklusif dari semua sediaan
#(.#onsistensi lotion lebih ringan, mudah diaplikasikan dan nyaman dipakai di
daerah berambut, misalnya kulit kepala.
-
7/24/2019 Farmakologi Obat Pada Penyakit Kulit
7/8
"fek #ampin$ %okal: Pemakaian #( jangka panjang atau potensi kuat
menginduksi atrofi kulit,striae,telangiektasi,purpura,hipopigmentasi,akneiformis,
dermatitis perioral, hipertrikosis, dan moonface.Pada pemakaian #( tidak
terkontrol dan jarang dilaporkan adalah adiksi #(.Beberapa contoh adiksi #(,
yaitu lesi eritematosa di wajah setelah peeling,kulit skrotum tipis dan merah,
ulodynia, atrofi perianal, dan dermatitis atopik rekalsitrans.Pemakaian #(
jangka panjang di wajah dapat menyebabkan topical corticosteroids-induces
rosacea-like dermatitis $(87/;% atau topical steroid-dependent face $(S;3%.
"fek #ampin$ #istemik( berpotensi kuat dan sangat kuat dapat diabsorbsi
dan menimbulkan efek sistemik, di antaranya sindrom 8ushing, supresi kelenjar
hypothalamic-pituitary-adrenal, gangguan metabolik, misalnya hiperglikemi,gangguan ginjal!elektrolit, contohnya hipertensi, edema hipokalsemi.Pada
umumnya efek samping tersebut bersifat reersibel, membaik setelah obat
dihentikan, kecuali atrophic striae yang lebih sulit diatasi karena telah terjadi
kerusakan sawar kulit.
'. Bahan Keratolitik 'estruktif
'sam Salisilat
5ekanisme kerja asam salilisilat dalam menyebabkan efek keratolitik masih
belum pasti namun ada teori yan mengatakan asam salisilat melarutkan
protein-protein permukaan sel yang menjaga keutuhan stratum korneum
-
7/24/2019 Farmakologi Obat Pada Penyakit Kulit
8/8
sehingga terjadi deskuamasi debris keratotik.'sam salisilat bersifat keratolitik
pada konsentrasi "-=4,jika lebih dari =4 maka bersifat destruktif bagi
jaringan.Salisilisme dan kematian dapat terjadi jika kandungan pada serum
mencapai ambang toksisitas "+-*- mg!d9 atau lebih.Pada pasien yang alergi
terhadap senyawa ini dapat terjadi urtikaria,anafilaksis,dan eritema
multiforme.Pemakaian topikal dapat menyebaabkan iritasi lokal,peradangan
akut,dan bahkan ulserasi jika kadar yang digunakan tinggi
>rea
>rea dalam ehikulum krim atau salep yang sesuai memiliki efek melembutkn
dan melembabkan stratum korneum.Bahan ini memiliki kemampuan untuk
mengurangi rasa berminyak pada penggunaan krim dan losio.>rea diserap
melalui kulit dalam jumlah minimal.;istribusi urea terutama di ruag ekstrasel
dan diekskresikan di urin.>rea adalah bahan metabolisme alami sehingga
tidak menyebabkan toksisitas sistemik.
>rea meningkatkan kandungan air stratum orneum,bersifat keratolitik,dan
memutuskan ikatan hidrogen yang menjaga keutuhan stratum korneum dengan
mekanisme merubah prakeratin dan kertin yang menyebabkan meningkatnya
ruang daya larut.
;igunakan dalam krim dan losio dengan konsentrasi 2-2+4.>ntuk keratolitikdigunakan dengan konsentrasi 2+4 untuk penyakit seperti iktiosis
ulgaris,hiperkeratosis palmoplantar,?erosis,dan keratosis pilaris.>ntuk
konsentrasi "+-*+4 diaplikasikan ke lempeng kuku untuk melunakan kuku
sebelum pencabutan.