gender dan pendidikan

7/23/2019 GENDER Dan Pendidikan

http://slidepdf.com/reader/full/gender-dan-pendidikan 1/44

GENDER DAN PENDIDIKAN:GENDER DAN PENDIDIKAN:Pengantar Pengantar 90 menit90 menit

IAPBE-2006IAPBE-2006

Managed by IDP Education

Australia



TUJUAN

Peserta mampu:

1. Memahami konsep gender sebagai

konstruksi sosial2. Memahami pengaruh gender terhadap

pendidikan

Sebagai bahan untuk pelatihan

pembelaaran inklusi! gender di sekolah



INDIKATOR

Mampu membedakan antara identitas enis

kelamin yang kodrati dengan gender

sebagai konstruksi sosial

Mampu mengidenti!ikasi pengaruh gender

terhadap pendidikan

Mampu membedakan peran"peran bias

gender dan setara gender



OUTCOME

1. #raian konsep$ cara memahami gender

sebagai konstruksi sosial.

2. #raian konsep pengaruh genderterhadap pendidikan

Sebagai bahan untuk pelatihan

pembelaaran inklusi! gender di sekolah



OUTPUT

Peserta yang mampu memahami konsep

gender sebagai konstruksi sosial dan

memahami pengaruh gender terhadappendidikan sebagai bahan untuk

pelatihan pembelaaran inklusi! gender

di sekolah



LAN KAH-LAN KAH

PE%&A%'A(

)*

IDE%'I+I,ASI

1-*PE%&#A'A% I

2-*

DISP,

1-*P(ESE%'ASI1-*

PE%&#A'A% II1)*

P(ESE%'ASI

1)*

PE%&AMA'A% )*



MATERI

&ender dan konstruksi sosial: Perbedaan identitas enis kelamin dan

gender sebagai konstruksi sosial. Mengapa gender harus berubah/

Pengaruh gender terhadap pendidikan Manaemen sekolah Pembelaaran



'A(&E' DA,A( 0E+A

Menamin baha menelang tahun 2-1)

semua anak$ khususnya anak

perempuan$ anak"anak dalam keadaan

yang sulit dan mereka yang termasuk

etnik minoritas$ mempunyai akses pada

dan menyelesaikan pendidikan dasar

yang bebas dan wajib dengan kualitas yang baik.



Lanjtan

Mencapai perbaikan )-3 pada tingkat

keniraksaraan orang deasa

menelang tahun 2-1)$ terutama bagikaum perempuan$ dan akses yang

adil pada pendidikan dasar dan

pendidikan berkelanutan bagi semuaorang deasa.



Lanjtan

Penghapusan disparitas 4kesenangan gender padapendidikan dasar dan menengahpada tahun 2--) dan mencapaikesetaraan gender dalampendidikan menelang tahun 2-1)dengan !okus pada kepastian

sepenuhnya bagi anak perempuan terhadap akses dalam memperolehpendidikan dasar yang bermutu.



Pengarusutamaan gender pada lembaga-lembaga pendidikan dan manajemen

sekolah.Meningkatkan kualitas proses belajarmengajar sehingga responsif terhadapkebutuhan dan kepentingan ang berbeda

antara anak laki-laki dan perempuan sertamempromosikan kesempatan yang sama untuk belajar .

Tjan !trategi Ke"etaraan

Gen#er



$a%ta &

5umlah anak laki"laki yang putus sekolah disekolah negeri lebih banyak dari anak perempuan. Sedangkan di M's angka putus

sekolah anak perempuan umlahnya empat kali lipat dibanding laki"laki. Anak laki"lakilebih sering mengulang dibanding anakperempuan pada SD dan SMP meskipunangka keseluruhannya rendah.

6uku teks mengandung bias gender yangsigni!ikan. Sebagian besar ditulis oleh laki"laki dengan gambar dan isi yang terusmencerminkan stereotip gender .



!akta "

Indonesia berada pada urutan 71 dari 18) negaramenurut Indeks Pembangunan &ender #%DP 2--1

Perempuan memikul tiga beban dalam pekeraan$keluarga dan masyarakat. Sekitar 193 anita berperan sebagai kepala keluarga.

Secara regional$ Indonesia adalah salah satu negaradengan angka kematian ibu4anak tertinggi denganbanyak kasus anak perempuan dan perempuandeasa yang mengalami gii buruk.

Indonesia merupakan negara pemasok terbesar;perdagangan anak perempuan ;Asia 'enggara:prostitusi$ pekera rumah tangga$ dan pekeraan ekploitati! lainnya. <al tersebut disebabkan olehkemiskinan dan tingkat pendidikan yang rendah.



!tere'ti( gen#er



Demi%ian jga)**



Tern+ata)*



$a%ta ,

9.8=3 laki"laki dan =.973 perempuan usia 1-"== tahun di 5aa 'imur buta aksara

).=93 anak usia 8"12 tahun tidak memiliki akses terhadap SD sedangkan 9>.2)3 anak

usia 19"1) tahun tidak melanutkan ke SMP02--9. 9=.=3 sisa SMP dan ??.=3 sisa SMA tidak

melanutkan ke enang yang lebih tinggi.

Angka putus sekolah sisa SD dan SMP yangrendah mengindikasikan baha akses merupakan masalah yang lebih seriusdibanding dengan masalah partisipasi .



Ini"iati- Pemerinta. In#'ne"ia

##D elas menetapkan hak yang sama antaraperempuan dan laki"laki dalam pendidikan$hukum$ kesehatan$ peran serta politik danpekeraan.

Inpres %o.742--- mengenai Pengarusutamaan

&ender dalam Pembangunan %asional ,on@ensi P66 mengenai <ak Anak 0(. ,on@ensi Penghapusan Diskriminasi 'erhadap

Banita 0EDAB$

Diskriminasi dalam Pekeraan 0IC111 Pemberian #pah yang Sama 0IC1--. 'uuan Pembangunan Milenium 0Millenium

De@elopment &oals (E%S'(A DI,%AS



DUKUN AN IAP/E

IAP6E turut mendukung program4kebiakan

pemerintah (I dalam menalankan

kebiakan %asional Pengarusutamaan&ender 0P#& bidang pendidikan untuk

pencapaian target millenium goals 2-1)$

dan pelaksanaan (enstra DI,%AS dengan menerapkan pembelaaran

inklusi! gender.



DISP,

1-*



Lemar Kerja

Peserta mengidenti!ikasi perbedaan

ciri"ciri biologis$ si!at4karakter$ peran4

pekeraan antara laki"laki dan

perempuan

iri"ciri Caki"laki Perempuan

6iologis

Si!at4karakter

Peran4pekeraan



PRE!ENTA!I 123

Dua orang peserta 0laki"laki dan

perempuan meakili kelompok yangterpilih untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya



PEN UATAN &03

&ender dan ,onstruksi SosialPerbedaan identitas enis kelamin dan dan

gender sebagai konstruksi sosial.

Mengapa gender harus berubah/



PERBEDAAN JENIS KELAMIN - GENDER

5E%IS ,ECAMI% 0SE

Perbedaan biologislaki"laki dan perempuan

6erikut !ungsi reproduksinya

& E % D E (

Perbedaan peran$ !ungsi$dan tanggungaab

laki"laki dan perempuan

hasil konteks sosial

#iptaan 'uhan#6ersi!at kodrat#'idak dapat berubah#'idak dapat ditukar #6erlaku sepanang aman

di mana saa

#6uatan manusia#6ersi!at sosial#Dapat berubah#Dapat dilakukan laki"laki

perempuan sesuai dgn

kebutuhan$ kesempatan komitmen.#'ergantung aktu

,epatutan budaya

setempat

Perempuan : Menstruasi$ <amil$ Melahirkan

Menyusui.

Caki"laki : Membuahi 0spermatooa



MEN APA ENDER /ERU/AH4

Adanya perubahan struktur masyarakat

dari masyarakat tradisional"!eodalis

0penghasilan tunggal menuumasyarakat urban" modern 0penghasilan

ganda.

Pembagian kera secara gender ikatidak disertai dengan adaptasi terhadap

perubahan akan menimbulkan

ketimpangan sosial.



Alur Perubahan ,onstruksi &ender

Konstruksigender

Akses pendidikan

yang setara

Urban modernTradisionalFeodal

Pendapatanganda

Perubahan polapembagian kerja

Pendapatantunggal

Modernisasi

Ketahananhidup keluarga

?



Masyarakat 'raditional"+eudal #rban"modern

Pola ,era&ender

Caki"laki Perempuan Caki"laki Perempuan

Publik

Domestik /Produksi

(eproduksi /



HASIL: TERJADI KETIDAKADILANGENDER

(Disebut demikian apabila salah satu jenis kelamin berada

dalam keadaan tertinal dibandinkan jenis kelamin lain!"

MANI$E!TA!I

DI!KRIMINA!I:

Stereotipi

Subordinasi

Marinalisasi6eban ganda4berlebih

,ekerasan



!tere'ti(i 5"tigmati"a"i

#an (e6a0e6an negati-

aitu himpunan pandangan-

pandangan$ anggapan$ atau

keper%aaan negatif terhadap salahsatu jenis kelamin. Pandangan-

pandangan stigmatik dan negatif

ang merendahkan memiliki dampakang merugikan.



! 0'r#i a"i

adalah posisi sosial yang asismetrisdengan adanya pihak yang superior

dan in!erior. Subordinasi ini

merupakan kelanutan dari pandangan

yang stereotipi yang merendahkan.

Subordinasi melandasi pola relasi

atau pola hubungan sosial yang

hirarkhis dimana salah satu pihakmemandang dirinya lebih dari mereka

yang direndahkan



Margina6i"a"i ata

(eminggiranadalah proses penyingkiran

kepentingan$ hak"hak$ kebutuhan$serta aspirasi berdasarkan enis

kelamin yang berlangsung secarasistematis dalam memperolehman!aat dari keseahteraan hidup danpembangunan. Sebagaimanastereotipi$ marginalisasi dapat teradisecara sengaa atau Fdianggap*sebagai sesuatu yang aar



/ean %erja

er6i(at5er6ei.an

aitu memaksakan dan membiarkan salah

satu jenis kelamin menanggung bebanaktifitas berlebihan.



Ke%era"an era"i" gen#er

aitu serangan atau kekerasan g dilaku-

kan$ baik terhadap laki-laki maupun perem-puan berdasarkan pandangan genderna.

&ekerasan berbasis gender disebabkan

pandangan bias ang menempatkan salah

satu jenis kelamin superior dan lebih ber-

kuasa. 'mumna$ kekerasan berbasis gen

der lebih banak terjadi pada perempuan

dari pada pada laki-laki. (al tersebutdidasarkan pada persepsi dominan bah)a

perempuan adalah mahluk lemah.



,etidakadilan &ender adalah

,etidakadilan Sosial&ender sebagai salah satu kategori

sosial0ras$etnis$ klas$ agama$ kemampuan !isik

dan usia berpotensi menimbulkan ketidakadilansosial ika tidak ditumbuhkan sikap sensiti!terhadap bentuk"bentuk diskriminasi sosial:stereotipi$subordinasi$ marginalisasi$ bebanberlebihan dan kekerasan.

Sikap diskriminati! dapat menghadangi akses$partisipasi$ kontrol dan mendapatkan man!aatdari semua akti!itas dan hak"hak dasar.

,ESE'A(AA% DA%



,ESE'A(AA% DA%

,EADICA% &E%DE(

KesetaraanKesetaraan:: suatu proses yang seimbangsuatu proses yang seimbangantara a!i-a!i "an perempuan "aamantara a!i-a!i "an perempuan "aam

memperoe# a!ses$ !esempatan% partisipasi%memperoe# a!ses$ !esempatan% partisipasi%

!ontro "an man&aat pembanguna$ !egiatan'!ontro "an man&aat pembanguna$ !egiatan'

Keadilan gender Keadilan gender :: Suatu !on"isi yang samaSuatu !on"isi yang sama

antara a!i-a!i "an perempuan "aamantara a!i-a!i "an perempuan "aam

men(apai #a!-#a! "asar "aam ing!upmen(apai #a!-#a! "asar "aam ing!up

!euarga% masyara!at% negara "an "unia!euarga% masyara!at% negara "an "unia

internasiona'internasiona'

Kesamaan pemenu#an #a!-#a! "asar a!anmening!at!an !uaitas "an martabat

!emanusiaan-



DISP,

1-*

Peserta mengidenti!ikasi umlah laki"laki

dan perempuan 0&uru$ murid$ kepala

sekolah melalui diskusi kelompok danmencari !actor penyebabnya.



P(ESE%'ASI

1-*

2 orang peserta 01 peserta laki"laki dan 1

perempuan mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya$ peserta yang lainmengkritisi



PE%&#A'A%

1)*

Pengaruh gender terhadap pendidikan

Manaemen sekolah

Pembelaaran



MA%A5EME% SE,CA<



PEM6ECA5A(A%



PE%&AMA'A% )*

Setiap peserta secara indi@idual

mengamati gambar peran"peran gender

dan memberikan komentar secara tertulisdi kertas

<asil pengamatan dikumpulkan



IS'ICA<

!EN!ITI$ GENDER:

&epekaan bah)a ketidaksetaraan gender dapatmenimbulkan ketidakadilan sosial.

PER!PEKTI$57A7A!AN GENDER:

*ara pandang bah)a konstruksi gender dapatmempengaruhi kehidupan sosial dan kebijakan publik.

NETRAL GENDER:

Perbedaan gender bukan sebagai masalah struktural.

/IA! GENDER:

Mengunggulkan salah satu jenis kelamin dalamkehidupan sosial dan kebijakan publik.



Canutan

KE/IJAKAN RE!PON!I$ GENDER:

Manajemen lembaga atau organisasi$ peraturan atauperundangan ang mengakomodir kebutuhan praktis danstrategis perempuan dan laki-laki untuk men%apai hasil angsama.

Kebutuhan Gender Praktis:

,ebutuhan untuk mendukung pelaksanaan peran genderkon@ensional sehingga tidak menghalangi target yangdiharapkan. Mengupayakan teradinya !leksibilitas peran laki"lakidan perempuan dalam mengharmonisasikan kebutuhan domestikdan pekeraan.

Kebutuhan Strategis gender +

,ebutuhan untuk mengubah relasi dan peran gender tradisionalguna mencapai target yang manaemen diharapkan.Memberlakukan affirmatif action kepada perempuan untukmeningkatkan ketrampilan dan kapasitas manaerial.



PEM/ELAJARAN INKLU!I$ GENDER+

Kurikulum inklusif gender : Mengintegrasikan prinsip-prinsip kesetaraan gender dalam bahan ajar

sebagai upaa untuk men%apai keadilan sosial.

Guru sensitif gender: ,uru ang memiliki kepekaan bah)a gender merupakan konstruksi

sosial ang dapat menimbulkan ketidaksetaran akses$ partisipasi dan

kemampuan untuk mengambil manfaat dari hasil belajar.

gender dan pendidikan

Documents