hipertensi darurat ht

Upload: puji-lestari

Post on 07-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Hipertensi darurat ht

    1/2

    Hipertensi darurat (emergency hypertension) : kenaikan tekanan darah mendadak (sistolik 180

    mm Hg dan / atau diastolik 120 mm Hg ) dengan kerusakan organ target yang bersifat progresif,

    sehingga tekanan darah harus diturunkan segera, dalam hitungan menit sampai jam. Tekanan darah

    yang sangat tinggi dan terdapat kerusakan organ, sehingga tekanan darah harus diturunkan dengan

    segera (dalam menit atau jam) agar dapat membatasi kerusakan yang terjadi. Tingginya tekanan

    darah untuk dapat dikategorikan sebagai hipertensi darurat tidaklah mutlak, namun kebanyakan

    referensi di Indonesia memakan patokan >220/140.

    Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapitekanan

    diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.Hipertensi ini

    sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampirsetiap orang

    mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampaiusia 80 tahun dan

    tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudianberkurang secara perlahan

    atau bahkan menurun drastis. Jenis hipertensi ini disebabkan olehumur, mengkonsumsi

    tembakau,diabetes, dan diet yang salah. Pada hipertensi ini, arterimenjadi kaku sehingga

    menyebabkan sistolik (tekanan darah saat jantung berkontraksi)sangat tinggi sedangkan diastolik

    (tekanan darah saat jantung istirahat) normal. Biasanyatekanan darah pada jenis ini berkisar antara

    160/80 mm/Hg. Menurut Gray dkk (2005), baik pria maupun wanita hidup lebih lama dan 50% dari

    mereka yang berusia diatas 60 tahun kanmenderita hipertensi sistolik terisolasi (TD sistolik 160

    mmHg dan diastolik 90 mmHg).Hipertensi sistolik terisolasi (Isolated systolic hypertension) terjadi

    bila terdapat kenaikantekanan darah sistolik disertai penurunan tekanan darah diastolik. Selisih dari

    tekanan darahsistolik dan tekanan darah diastolik yang disebut sebagai tekanan nadi (pulse

    pressure),terbukti sebagai prediktor morbiditas dan mortalitas yang buruk. Peningkatan tekanan

    darahsistolik disebabkan terutama oleh kekakuan arteri atau berkurangnya elastisitas

    aorta.Penebalan dinding aorta dan pembuluh darah besar meningkat salah satunyadisebabkanpenumpukan lemak dalam pembuluh darah yang biasa terjadi pada orang obesitas.

    Perubahanini menyebabkan penurunan compliance aorta dan pembuluh darah besar dan

    mengakibatkanpeningkatan tekanan darah sistolik. Kekakuan arteri juga bisa disebabkan karena

    stres, yangmana stres dapat mempengaruhi syaraf simpatis sehingga otot-otot pembuluh darah

    menjadilebih tegang.

    Krisis hipertensi adalahsuatu keadaan peningkatan tekanan darah, yang mendadak (sistole

    >180 mmHg dan/atau diastole >120 mmHg), pada penderita hipertensi, yang membutuhkan

    penanggulangan segera. Krisis hipertensi terbagi menjadi 2 keadaan. Pertama hipertensi

    emergency yang merupakan peningkatan drastis tekanan darah dengan gejala dan tandakerusakan organ target, yang harus segera diturunkan dalam hitungan menit menggunakan

    terapi parenteral. Sementara yang kedua adalah hipertensi urgency di mana peningkatan

    tekanan darah tanpa kerusakan organ target sehingga penurunan bisa menggunakan terapi

    oral agar tercapai dalam hitungan jam. Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan

    dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik, karena baik faktor risiko dan

    penanggulangannya berbeda.

    Proses awal terjadinya krisis hipertensi adalah kenaikan mendadak resistensi vaskular

    sistemik (SVR). Peningkatan SVR diperkirakan terjadi dari pelepasan vasokonstriktor

    humoral dari dinding endotel yang stres. Tekanan yang meningkat kemudian mengawali

    siklus kerusakan endotel, aktivasi intravaskular lokal dari kaskade pembekuan, nekrosis

    fibrinoid pembuluh darah kecil dan pelepasan endotelin (vasokonstriktor) secara berlebihan.

  • 7/21/2019 Hipertensi darurat ht

    2/2

    Krisis hipertensi berpengaruh terhadap berbagai sistem organ. Peningkatan tekanan darah

    mendadak dapat menyebabkan hiperperfusi dan meningkatkan Cerebral Blood Flow, yang

    menyebabkan tekanan intrakranial meningkat edema otak. Selama keadaan darurat hipertensi,

    atrium kiri tidak dapat mengimbangi kenaikan akut resistensi vaskular sistemik. Hal ini

    menyebabkan kegagalan ventrikel kiri dan edema paru atau iskemia miokard. Hipertensi

    kronis juga menyebabkan perubahan patologis pada arteri kecil ginjal. Selama krisishipertensi terjadi kontraksi sfingter pre kapiler vasa aferen, hal ini dapat mengakibatkan

    iskemia ginjal akut.