kasus 2 anemia defisiensi besi

Upload: kangmas-roez

Post on 10-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    1/34

    A. Pendahuluan

    Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit

    (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam

    jumlah yang cukup ke jaringan perifer yang disebut penurunan oxygen carrying capacity.

    Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau

    hitung eritrosit. Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri (disease entity), tapi

    merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar (underlying disease). Oleh karena itu,

    dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai label anemia tapi harus ditetapkan

    penyakit dasar penyebab anemia tersebut.

    B. Klasifikasi Anemia

    Anemia dapat di klasifikasikan dalam berbagai cara, yaitu: defek produksi sel darah

    merah (anemia ipoproliferatif) atau oleh destruksi sel darah merah (anemia emolitik).

    !. Anemia ipoproliferatif

    "ada anemia hipoproliferatif, sel darah merah biasanya bertahan dalam jangka

    waktu yang normal, namun sumsum tulang tidak mampu mengahasilkan jumlah sel

    yang adekuat# jadi jumlah retikulositnya menurun. al ini mungkin di sebabkan oleh

    kerusakan sumsum tulang akibat obat atau bahan kimia (mis: chloramphenicol,

    ben$ene) atau karena kekurangan hemopoetin.

    a. Anemia Aplastik

    Anemia aplastik biasanya disebabkan oleh penurunan prekusor dalam sumsum

    tulang dan penggantian sumsum tulang dengan lemak. Anemia aplastik dapat

    konginetal, idiopatik (penyebabnya tidak diketahui), atau sekunder akibat

    penyebab%penyebab industry atau &irus. "enyebab%penyebab sekunder anemia

    aplastik (sementara atau permanen) meliputi berikut ini:

    'upus eritematosus sistemik yang berbasis autoimun

    Agen antineoplatik atau sitotoksik

    erapi radiasi

    !

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    2/34

    Antibiotic tertentu

    erbagai obat seperti antikon&ulsan, obat%obatab tiroid, senyawa emas, dan

    fenilbuta$one.

    *at%$at kimia seperti ben$ene, pelarut organic dan insektisida.

    "enyakit%penyakit &irus seperti mononukleosit infeksiosa, dan +# anemia

    aplastik setelah hepatitis &irus terutama berat dan cenderung fatal

    Manifestasi klinik. anda dan gejala anemia aplastik biasanya khas yaitu

    bertahap. anda anemia: kelemahan, pucat, sesak napas pada saat latihan dan

    manifestasi anemia lainnya. anda trombositopeni: ekimosis dan petekie,

    epistaksis, perdarahan saluran cerna, perdarahan saluran kemih dan kelamin,

    perdarahan system saraf pusat. "emeriksaan hitungan darah biasanya menunjukan

    pansitopeni (kekurangan semua jenis sel%sel darah). Secara morfologis, S-

    terlihat normositik dan normokromik. epatosplenomegali / limfoadenopati

    biasanya tidak tampak.

    b. Anemia pada "enyakit 0injal

    -erajat anemia yang terjadi pada pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir

    sangat ber&ariasi, tetapi secara umum terjadi pada pasien dengan nitrogen urea

    darah (12) yang lebih dari !3 mg4dl. ematokrit biasanya turun sampai antara

    536%736, meskipun pada beberapa kasus jarang mencapai dibawah !86. Sel

    darah merah tampak normal pada apusan darah tepi. Anemia ini disebabkan oleh

    menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun difisiensi eritropoetin.

    "asien yang menjalani hemodialisis jangka panjang akan kehilangan darah

    kedalam dialiser (ginjal artifisial) sehingga dapat mengalami defisiensi besi.-efisiensi asam folat terjadi karena &itamin dapat terbuang kedalam dialisat.

    c. Anemia pada "enyakit 9ronis

    erbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis

    normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan warna yang

    normal). 9elainan ini meliputi artristis rematoid, abses paru, osteomilitis,

    tuberkolosis dan berbagai keganasan. 9ebanyakan pasien tidak menunjukan gejala

    dan tidak memerlukan penanganan untuk anemianya. -engan keberhasilan

    5

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    3/34

    penanganan yang mendasarinya. "asien dengan +%positif yang mendapatt

    $ido&udin (etro&ir) mempunyai resiko tinggi mengalami anemia akibat supresi

    sumsum tulang.

    d. Anemia -efisiensi esi

    Anemia defisiensi besi adalah keadaan dimana kandungan besi tubuh total

    turun dibawah tingkat normal. erupakan jenis anemia paling sering diantara

    semua kelompok umur. -efisiensi besi paling sering memberikan gambaran darah

    yang mikrositik, hipokromik.

    Sepanjang tubuh manusia tidak memiliki metode aktif untuk eksresi besi,

    kandungan besi sebagian besar dikontrol oleh absorbsinya.karenannya

    kemampuan untuk mengabsorbsi besi terbatas dan cenderung peningkatan

    hilangnya besi, akibat perdarahan, yang akan mengakibatkan gangguan

    keseimbangan besi dan terjadi defisiensi besi. Absorbs besi terjadi di duodenum

    dan jejunum proksimal. Secara umum, yang mempengaruhi kecepatan adsorbs

    adalah total simpanan besi tubuh dan kecepatan eritropoiesis. -alam keadaan

    normal, paling sedikit ;36 dari kandungan besi tubuh berada didalam

    hemoglobin. Sekitar 736 disimpan dalam system retikulo%endotelial, terutama

    pada sumsum tulang, sebagai feritin dan hemosiderin.-i dalam upaya mempertahankan keseimbangan besi, harus cukup besi yang

    diabsorpsi, untuk mengganti besi yang terbuang melalui traktus urinarius dan

    gastrointestinal sebagai sel yang terlepas dan dalam keringat bersama dengan

    segala kebutuhan tambahan. 9ebutuhan besi setiap hari adalah:

    "ria -ewasa

    Anak%anak

    erus serum

    S-: mikrositik, hipokromik dengan anisositosis (&ariasi besar4kecilnya) dan

    poikilositosis (&ariasi bentuk sel)

    "erhitungan sel retikulosit normal atau =

    "erhitungan thrombosit biasanya ?

    7

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    4/34

    e. Anemia egaloblastik

    Anemia megaloblastik (S- besar) di klasifikasikan secara morfologis

    sebagai anemia makrositik normokronik. Anemia megaloblatik sering disebabkanoleh defisiensi &itamin !5dan asam folat yang mengakibatkan gangguan sintesis

    -2A yang disertai kegagalan maturasi dan pembelahan inti. -efisiensi%sefisiensi

    ini dapat sekunder akibat malnutrisi, defisiensi asam folat, malabsorpsi,

    kekurangan factor intrinsic (seperti pada anemia pernisiosa dan pasca

    gastrektomi), infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan serta akibat%akibat

    agen%agen kemoterapi. "ada setiap kasus, terjadi hyperplasia (peningkatan

    abnormal jumlah sel darah normal) sumsum tulang dan prekusor eritroid dan

    myeloid besar dan aneh# beberapa mengalami multi nukleasi. etapi beberapa sel

    ini mati dalam sumsum tulang, sehingga jumlah sel matang yang meninggalkan

    sumsum tulang menjadi sedikit, terjadilah pansitopenia. "ada keadaan lanjut

    hemoglobin turun @%8 g4dl, hitung sel darah putih 5333%7333 per mm7, dan hitung

    trombosit kurang dari 83.333 per mm7. Seel darah merah besar dan "2

    hipersegmen.

    @

    i okromik ikrositik 2ormositik

    Anisositosis "oikilositosis

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    5/34

    Gambaran Klinis Laboratorium

    "ucat

    9urang stamina

    anda neuropati

    o paresthesi

    o ataksia

    o depressi

    o hyporefleksia

    o klonus

    0lositis

    S-: akrositik, (Mean Corpustular Volume) B

    C8 fl.

    S-": B86 sel neutrofil bernukleus hipersegmentasi

    (D8)

    "erhitungan retikulosit menurun

    ungkin ada pansitopeni pada kasus berat.

    asil aspirasi Sumsum: eritropoiesis kurang berjalan

    dengan selulariti meningkat

    9adar >olat serum menurun, lebih akurat lagi kadar

    >olat di S- 9adar it !5 serum menurun, SchillingTest (absorbsi !5)

    entuk -efisiensi itamin !5 -efisiensi >olat

    -efisiensi

    nutrisional

    "erjalanannya

    erpaparnya oleh

    naiknya permintaan

    Absorpsi

    erhubungan dengan

    obat

    'esi neurologic

    Earang

    "elan (tahunan)

    idak pernah

    "ada ileum terminalis

    seebagai kompleks dengan

    factor intrinsic. "enyakit

    gaster dan ileum terminalis

    (biasanya autoimun

    gastritis, penyakit rohn)

    dapat menyebabkandefisiensi

    idak pernah

    Sering

    Sering

    'ebih cepat (mingguan)

    Sering

    "ada jejunum. "enyakit jejunum

    (misalnya penyakit seliak) dapat

    menyebabkan defisiensi

    -apat akibat terapi antikejang.

    Antimetabolik merangsang defisiensi

    serupa

    idak ada

    8

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    6/34

    5. Anemia emolitika

    "ada anemia hemilitika, eritrosit memiliki rentang usia yang pendek. Sumsum

    tulang biasanya mampu mengkompensasi sebagian dengan memproduksi sel darah

    merah baru tiga kali atau lebih dibandingkan kecepatan normal. 9onsekuensinya

    anemia jenis ini memiliki gambaran laboratories yang sama. Faitu:

    Eumlah retikulosit meningkat

    >raksi bilirubun indirect meningkat

    eptoglobin (protein yang mengikat hemoglobin bebas) biasanya rendah.

    Sumsum tulang biasanya menjadi hiperseluler akibat proliferasi eritrosit

    1ji diagnistik yang pasti adalah unyuk hemolisis adalah pemeriksaan ketahan sel

    darah merah.

    a. Anemia emolitika urunan

    !) Sferositosis urunan

    Sfrerosis turunan merupakan suatu anemia hemolitika ditandai dengan sel

    darah merah kecil berbentuk sferis dan pembesaran limpa (splenomegali).

    erupakan kelainan yang jarang, diturunkan secara dominan. 9elainan ini

    biasanya tersiagnosa pada anak%anak, namun dapat terlewat sampai dewasa

    karena gejalanya sangat sedikit. "enanganannya berupa pengambilan limpa

    secara bedah.

    5) Anemia Sel Sabit

    Anemia sel sabit adalah anemia hemilitika akibat adanya defek pada

    molekul hemoglobin dan disertai dengan serangan nyeri. -efeknya adalahsuatu subtitusi asam amino pada rantai G hemoglobin. 9arena hemoglobin A

    normal mengandung dua rentai H dan dua rantai G, maka terdapat dua gen

    untuk sintesa setiap rantai. trait sel sabit, orang dengan trait sel sabit hanya

    mendapat satu gen abnormal, sehingga sel darah merah mereka masih mampu

    mensintesa kedua rentai G dan Gs, jadi mereka mempunyai hemoglobin A dan

    S. mereka tidak menderita anemia. apabila dua orang dengan anemia sel sabit

    menikah, maka beberapa dari anak%anak mereka akan membawa dua gen

    ;

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    7/34

    abnormal dan hanya mempunyai dua rantai Gsdan hanya hemoglobin S. anak

    itu menderita anemia sel sabit.

    anifestasi klinis.

    +skemia jaringan menimbulkan nyeri, pembengkakan dan demam.

    Sel darah merah memiliki masa hidup yang pendek!8%58 hari.

    b : I% !3 g4dl

    +kterik sclera

    Sumsum tulang membesar pada anak%anak, disertai pembesaran tulang

    wajah dan kepala

    Anemia kronis: takikardi, murmur jantung, kardiomegali

    "ada dewasa dapat terjadi disritmia.

    7) Anemia karena emoglobinopati

    a) alasemia

    alasemia merupakan sekelompok kelainan turunan yang berhubungan

    dengan defek sintesis rantai hemoglobin. alasemia di tandai dengan

    penurunan kadar hemoglobin yang abnormal dalam eritrosit(hipokromia),

    eritrosit dengan ukuran lebih kecil (mikrositosis), kerusakan elemen darah

    (hemolisis). alasemia diklaifikasidalam dua kelompok utama sesuai

    rantai globin yang terkena: H%talasemia dan G%talasemia, yang masing%

    masing berhubungan dengan penurunan atau ketiadaan sintesis rantai H

    dan rantai G.

    Talasemia Alfa () diklasifikasikan menjadi @ klasifikasi klinis, yaitu:

    Satu mutasi gen H: JTraitJ atau J"embawaJ (carrier): tidak bergejala,

    gl normal, normal.

    -ua mutasi jen H# anemia mikrositosis ringan, mirip dengan anemia

    kekurangan >e

    iga mutasi jen H: "enyakit emoglobin

    I

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    8/34

    % Anemia moderat sampai berat, hipokromikmikrositosis.

    % 9risis hemolisis dapat terpicu dengan febris 4 infeksi / K sufa,

    obat%obat oksidan (seperti >eL)

    % JHemoglobin HJ (tetrameter ranting G: G@) pada elektroforesis

    (Bpada neonatus) 86 % 736

    % JHemoglobin BartJ (tetrameter ranting M: M@) pada electroforesis

    neonatus dan talasemia H trait juga.

    Nmpat mutasi jen H: (tidak ada H globulin) anemia berat sekali /

    hidrops fetalis berat / sering lahirmati.

    Talasemia Beta ( ) diklasifikasikan menjadi 7 klasifikasi klinis,

    yaitu:

    alasemia inor (talasemia G trait) tidak bergejala, ada anemia

    hipokromik ringan

    alasemia +ntermedia: homo$igot, anemia hipokronik ringan sampai

    moderat, penurunan stamina, jarang butuh transfuse

    alasemia ayor (Anemia ooley), homo$igot:

    % Anemia berat hipokromik mikrositosis (mirip anemia defisiensi

    >e)

    % "ucat, jaundis, lemah, hepatosplenomagali yang hebat. iasanya

    tampak sebelum umur ! tahun.

    % anda hematopoiesis eKtramedular (diluar sumsum) penebalan

    tulang kranium / molar, hepatomegali

    b. Anemia emolitika -idapat

    2ama "enyebab anifestasi "enangananemoglobinuria

    nocturnal

    paroksismal

    idak diketahuiP

    kadang%kadang disertai

    dengan anemia aplastik

    1rin berwarna gelap

    (hemoglobinuria)

    terutama di pagi hari,

    pansitopenia,

    thrombosis &ena

    multiple

    elum diketahui

    Anemia hemolitika

    imunitas

    "roduksi antibody

    sebagai kaibat sekunder

    +kterik, sferosit erespon terhadap

    pemberian kortiko

    Q

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    9/34

    terhadap pengobatan

    (aldomet, penicilin)

    steroid

    Anemia hemolitik

    mikroangiopati

    9erusakan sel drah

    pada saat mengalir

    melalui pembuluh

    darah kecil yang

    abnormal, seperti pada

    hipertensi maligna

    >ragmentasi sel darah

    merah

    "enanganan

    penyakit utama

    emolisis katup

    jantung

    9erusakan sel darah

    merah akibat

    regurgitasi melalui

    katup prosthesis yang

    inkompeten

    >ragmentasi sel darah

    merah

    "enggantian katub

    Anemia sel spur "enyakit hati yang

    parah, hipertensi

    peningkatan lipid pada

    membrane sel darah

    merah

    Sel spur berbentuk

    seperti sel darah merah

    idak ada

    penanganan

    +nfeksi alaria, lostridium

    wechii, terutama

    setelah absorbs septic

    9emungkinana terjadi

    hemoglobinuria

    angani infeksi

    ipersplenisme "embesaran limpa oleh

    berbagai penyebab

    sirosis, limpoma.

    "ansitopenia Splenektomi

    Kasus 2

    2n.9 53 tahun mengeluh lemas, berjalan agak jauh dan cepat sesak serta kelelahan.

    "emeriksaan fisik ditemukan, bibir pucat, konjungti&a anemis, sklera non ikterik. "aru%paru

    2, jantung 2, - !!34I3 mmg, 2adi !!3K4menit (saat istirahat), Suhu 2ormal, " 53K4menit

    kuku tampak pucat

    erdasarkan diskusi kelompok, kami mengambil masalah yaitu anemia defisiensi besi

    C

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    10/34

    A. Definisi Anemia Defisiensi Besi

    Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan

    besi untuk eritropoietik, karena cadangan besi kosong, sehingga pembentukan

    hemoglobin berkurang. erbeda dengan anemia akibat penyakit kronik, berkurangnya

    penyediaan besi untuk eritropoietik terjadi akibat pelepasan besi dari system

    retikuloendotelial yang berkurang, sementara cadangan besi normal. 2amun, kedua jenis

    anemia ini merupakan anemia dengan gangguan metabolisme besi.

    B. Eidemiolo!i

    Anemia defisiensi besi (A-) merupakan jenis anemia yang paling banyak diderita

    oleh penduduk di negara berkembang, termasuk di indonesia. -iperkirakan 736penduduk dunia menderita anemia dan lebih dari 836 penderita ini adalah A-.

    Sebanyak !;%83 6 laki%laki dewasa di +ndonesia menderita A- dengan penyebab

    terbanyak yaitu infeksi cacing tambang (8@6) dan hemoroid (5I6). 58%@Q 6 perempuan

    dewasa di +ndonesia menderita A- dengan penyebab terbanyak menorraghia (776),

    hemoroid (!I6) dan infeksi cacing tambang (!I6). @;%C5 6 wanita hamil di +ndonesia

    menderita A-.

    ". Etiolo!i

    Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan

    absorbsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan kronik:

    !. >aktor nutrisi

    9urangnya jumlah besi atau bioa&ailabilitas (kualitas) besi dalam asupan makanan

    misalnya makanan banyak serat, rendah daging, rendah &itamin .

    5. 9ebutuhan besi meningkat"rematuritas, anak dalam masa petumbuhan dan kehamilan

    7. 0angguan absorbsi besi

    0astrektomi, colitis kronik

    @. "erdarahan kronik

    Saluran cerna: tukak peptik, konsumsi 2SA+-, salisilat, kanker kolon, kanker

    lambung, di&ertikulosis, infeksi cacing tambang, hemoroid

    Saluran genitalia wanita: menoraghia, mtroraghia

    Saluran kemih: hematuria

    !3

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    11/34

    Saluran nafas: hemoptoe

    "enyebab tersering defisiensi besi pada pria dan wanita pascamenopause adalah

    perdarahan atau malabsorpsi, terutama setelah reseksi gaster. "enyebab tersering anemia

    defisiensi besi pada wanita premenopause adalah menoragia.

    D. #aktor Beresiko

    9elompok%kelompok berikut memiliki peningkatan resiko kemungkinan mengalami

    anemia kekurangan $at besi:

    !.

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    12/34

    #. Pato!enesis dan Patofisiolo!i

    !5

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    13/34

    !7

    !ron "epleted Stated

    adangan besi menurun namun,eritropoietik belum terganggu

    "erubahan >ungsional Anemia

    "erubahan >ungsional 2on%Anemia

    !ron "eficient #ritropoietic

    adangan besi kosong dan

    eritropoietik terganggu namun,

    gejala anemia belum manifes

    !ron "eficiency $nemiaNritropoietik sangat terganggu,

    kadar b menurun sehingga

    gejala anemia bermanifes

    feritin serum l

    pengecatan besi padasumsum tulang negatif

    absorbsi besi melalui

    usus l

    Anemia

    -efisiensi esi

    >ree protophorfirin l

    + l

    Anemia hipokrommikrositer

    0ejala klinik anemia

    Sistem %euromuskuler

    l>e lmioglobin, en$im sitokrom, gliserofosfat

    gangguan gilkolisis lasam laktat kelelahan otot

    &angguan mental dan kecerdasan

    l>e gangguan en$im aldehidoksidase / en$im

    monoaminooksidaselserotonin / katekolamin di otak

    &angguan imunitas dan ketahanan terhadap infeksi

    l>e len$im untuk sintesis -2A dan en$im

    mieloperoksidase netrofil limunitas seluler

    &angguan terhadap ibu hamil dan 'anin yang dikandung

    l>e langka kematian maternal, gangguan partus, risiko

    prematuritas, morbiditas / mortalitas fetus

    eh,

    ko i,

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    14/34

    G. $anifestasi Klinik

    !. 0ejala umum anemia

    0ejala ini baru akan timbul apabila terjadi penurunan kadar hemoglobin hingga I%

    Q gr4dl

    'emah, lesu, lelah, mata berkunang%kunang dan telinga berdenging

    5. 0ejala khas defisiensi besi

    (oilonichya(spoon nail) yaitu kuku yang cekung seperti sendok, memiliki garis%

    garis &ertikal dan rapuh

    Atrofi papil lidah sehingga permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap

    Stomatitis angularis (cheilosis) yaitu adanya radang pada sudut mulut berupa

    bercak keputihan

    -isfagia

    Atrofi mukosa gaster

    !@

    akanan

    rendah >e

    0angguan

    penyerapanransferrin

    kurang

    A%E$&A DE#&'&E%'&

    AT BE'& (#e)

    "endarahan

    olume darah

    berkurang

    Aliran ke

    erifer

    0angguan

    perfusi jaringan

    9erja

    jantung

    meningkat ipertrof

    i jantung

    "engikatanO5berkurang

    ipoksia jaringan

    etabolisme

    anaerob

    "enumpukan

    a$am laktat

    %eri

    Suplai darah ke otak

    menurun

    Gan!!uankonsentrasi

    +A

    "*D

    ko

    mp

    e

    nsa

    si

    iper&entilasi

    ko

    mp

    en

    sa

    si

    'esak

    O5kurang 4 kerja

    Kardiome!

    ali

    9elelahan &ntoleransi

    ,esti kerusakan inte!ritas

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    15/34

    "ica (keinginan makan makanan yang tidak la$im seperti tanah liat, lem, atau es)

    7. 0ejala penyakit dasar

    0ejala tergantung penyebab dasar yang menimbulkan anemia

    "ada infeksi cacing tambang terdapat gejala dispepsia, parotis yang membengkakdan kulit telapak tangan berwarna kuning seperti jerami

    Anemia akibat kanker kolon dapat disertai oleh gangguan A

    /. Komlikasi

    !. Anemia kekurangan $at besi mengurangi kinerja dengan memaksa otot tergantung,

    pada tingkat yang lebih besar dari pada orang sehat, setelah metabolisme

    anaerobik. al ini diyakini terjadi karena kekurangan $at besi yang mengandungen$im pernafasan sebagai penyebab lebih utama daripada anemia.

    5. Anemia yang parah dapat menghasilkan hipoksemia dan meningkatkan terjadinya

    insufisiensi koroner dan iskemia miokard. -emikian pula, dapat memperburuk status

    paru pasien dengan penyakit paru kronis.

    7. 9erusakan struktur dan fungsi jaringan epitel dapat diamati pada pasien kekurangan

    $at besi. 9uku menjadi rapuh atau longitudinal bergerigi dengan perkembangan

    koilonychia (kuku sendok). 'idah dapat menunjukkan atrofi papila lingual dan

    kelihatan mengkilap. Angular stomatitis dapat terjadi dengan celah di sudut

    mulut. -isfagia mungkin terjadi bila memakan makanan padat, dengan anyaman

    (ebbing) dari mukosa pada persimpangan hipofaring dan esofagus ("lummer%inson

    sindrom)# ini telah dikaitkan dengan karsinoma sel skuamosa daerah

    esofagus. Atrophic gastritis terjadi pada defisiensi $at besi dengan kehilangan

    progresif sekresi asam, pepsin, dan faktor intrinsik dan pembentukan antibodi

    terhadap sel parietal lambung. ili usus kecil menjadi tumpul.

    @. +ntoleransi terhadap dingin berkembang pada satu dari lima pasien dengan anemia

    kekurangan $at besi kronis dengan manifestasi gangguan &asomotor, nyeri

    neurologik, atau mati rasa dan kesemutan.

    8. 0angguan fungsi kekebalan dilaporkan pada pasien yang kekurangan $at besi, dan ada

    laporan bahwa pasien rentan terhadap infeksi, namun bukti bahwa ini adalah langsung

    disebabkan oleh kekurangan $at besi tidak meyakinkan karena adanya faktor lain.

    !8

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    16/34

    ;. Anak%anak kekurangan $at besi mungkin menunjukkan gangguan perilaku.

    "erkembangan neurologis akan terganggu pada bayi dan kinerja skolastik berkurang

    pada anak usia sekolah. +T anak%anak sekolah kekurangan $at besi dilaporkan sebagai

    signifikan kurang dari rekan%rekan nonanemia. 0angguan perilaku bermanifestasi

    sebagai gangguan defisit perhatian. "ertumbuhan terganggu pada bayi dengan

    defisiensi besi.

    I. asalah jantung. Anemia kekurangan $at besi dapat menyebabkan detak jantung yang

    cepat atau tidak teratur. Eantung harus memompa darah lebih banyak untuk

    mengkompensasi kekurangan oksigen yang dibawa oleh darah. al ini

    dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung.

    Q. asalah selama kehamilan. "ada wanita hamil, anemia defisiensdi besi dikaitkan

    dengan kelahiran prematur dan bayi berat badan lahir rendah. etapi kondisi ini

    mudah dicegah pada wanita hamil yeng menerima suplemen $at besi sebagai bagian

    dari perawatan pralahir mereka.

    &. Pene!akan Dia!nosis

    erdapat tiga tahap diagnosis anemia defisiensi besi, yaitu:!. "enentuan adanya anemia

    Anemia secara klinis dapat memberikan beberapa gambaran, yang disebut sebagai

    sindroma anemia yakni badan lemah, letih, lesu, cepat lelah, mata berkunang%kunang,

    telinga sering berdenging. 2amun, biasanya, gejala simptomatis ini ditemukan apabila

    kadar b U I g4dl. "ada pemeriksaan fisik ditemukan anemis pada konjuti&a dan

    jaringan bawah kuku.

    erdasarkan kadar hemoglobin, kriteria anemia menurut

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    17/34

    Atrofi papil lidah: permukaan lidah licin, mengkilap karena papil lidah hilang

    Stomatitis angularis: radang pada sudut mulut

    -isfagia akibat kerusakan epitel hipofaring

    (oilonichya: kuku sendok (spoon nail)) kuku rapuh, bergaris%garis &ertical dan

    menjadi cekung sehingga mirip sendok

    Atrofi mukosa gaster

    "ica (makan yang tidak la$im seperti tanah liat, es, dan lem)

    Secara laboratorium, untuk menegakan diagnosis defisiensi besi (modifikasi

    kriteri 9erlin, et al ) yaitu :

    Anemia hipokrom mikrositik pada apusan darah tepi , atau U Q3 fl, dan

    U 7! 6 dengan salah satu dari criteria berikut:

    5 dari 7 parameter berikut :

    % esi serum U 83 mg4dl

    % + B 783 mg4dl

    % Saturasi transferin U !8 6

    >eritin serum U 53 mg4l

    "engecatan besi sumsum tulang negati&e

    "emberian S> 7 K 533 mg4hari selama @ minggu dapat meningkatkan kadar b B

    5 gr.dl

    7. "enentuan penyebab dasar timbulnya anemia defisiensi besi

    0ejala klinis tergantung pada penyeakit dasar yang menyertai. "ada anemia yang

    disebabkan oleh penyakit cacing tambang, ditemukan dyspepsia, parotis

    membengkak, dan kulit telapak tangan kuning seperti jerami. "ada anemia akibat

    perdarahan kronik akibat kanker kolon akan ditemukan keluhan A.

    Apabila dicurigai penyakit cacing tambang, dilakukan pemeriksaan feses untuk

    mencari telur cacing. "ada kecurigaan perdarahan sementara tidak ditemukan

    perdarahan nyata, maka dapat dilakukan tes darah samar (occult blood test) pada

    feses, dapat juga dilakukan endoskopi saluran cerna atas atau bawah jika ada indikasi.

    0. Dia!nosa Bandin!

    Anemia defisiensi besi perlu dibedakan dengan anemia hipokromik lainnya, seperti :

    !I

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    18/34

    !. halasemia (khususnya thallasemia minor): b A5 meningkat, >eritin serum dan

    timbunan >e tidak turun.

    5. Anemia karena infeksi menahun: iasanya anemia normokromik normositik. 9adang%

    kadang terjadi anemia hipokromik mikrositik. >eritin serum dan timbunan >e tidak

    turun.

    7. 9eracunan timah hitam ("b): terdapat gejala lain keracunan ".

    @. Anemia sideroblastik: terdapat ring sideroblastik pada pemeriksaan sumsum tulang.

    K. Pemeriksaan enun-an!

    !. 9adar hemoglobin dan indeks eritrosit

    -idapatkan anemia hipokromik mikrositer dengan penurunan kadar hemogglobin

    mulai dari ringan sampai berat. dan menurun. UI3 fl hanya

    didapatkan pada anemia defisiensi besi dan thalassemia major. menurun pada

    defisiensi yang lebih berat dan berlangsung lama. Anisositosis merupakan tanda awal

    defisiensi besi. "enigkatan anisositosis ditandai oleh peningkatan -< (red cell

    distribution idth). -ulu dianggap pemeriksaan -< dapat dipakai untuk

    membedakan A- dengan anemia akibat penyakit kronik, tetapi sekarang -< pada

    kedua jenis ini hasilnya sering tumpang tindih.engenai titik pemilah , ada yang memaki angka UQ3fl, tapi pada penilitian

    A- di agian "enyakit -alam >9 121- -enpasar, dijumpai bahwa titik pemilah

    UIQfl memberi sensiti&itas dan sfesifisitas paling baik. -ijumpai juga bahwa

    penggabungan ,, dan -< makin meningkatkan spesifisitas indeks

    eritrosit. +ndeks eritrosit selalu dapat mengalami perubahan sebelum kadar

    hemoglobin menurun.

    apusan darah tepi menunjukkan anemia hipokromik mikrositer, anisositosis, dan

    poiklilositosis. akin berat derajat anemia, makin berat derajat hipokromia. -erajat

    hipokromia dan mikrositosis berbanding lurus dengan derajat anemia, berbeda dengan

    thalassemia. Eika terjadi hipokromia dan mikrositosis ekstrim, maka sel tampak

    sebagai sebuah cincin (ring cell), atau memanjang seperti elips, disebut sebagai sel

    pensil (pencil cell atau cigar cell). 9adang%kdang dijumpai sel target. 'eukosit dan

    trombosit pada umumnya normal. etapi granulositopenia ringan dapat dijumpai pada

    A- yang berlangsung lama. "ada A- karena cacing tambang dijumpai eosinofilia.

    rombositosis dapat dijumpai pada A- dengan dengan episode perdarahan akut.

    !Q

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    19/34

    5. 9ensentrasi besi serum dan otal +ron inding apacity (+)

    9ensentrasi besi serum dan otal +ron inding apacity (+) meningkat. +

    menunjukkan tingkat kejenuhan apotransferin terhadap besi, sedangkan saturasi

    transferin dihitung dari besi serum dibagi + dikalikan !336. 1ntuk kriteria

    diganosis A-, kadar besi serum menurun U83Vg4dl, total iron binding capacity

    (+) meningkat B783Vg4dl, dan saturasi transferin U!86. Ada juga memakai

    saturasi transferin U!;6, atau U!Q6. arus diingat bahwa besi serum menunjukkan

    &ariasi diurnal yang sangat besar dengan kadar puncak pada jam Q sampai !3 pagi.

    7. >erritin serum

    >eritin serum merupakan indikator cadangan besi yang sangat baik kecuali pada

    keadaan inflamasi dan keganasan tertentu. itik pemilah (cutt off point) untuk feritin

    aserum pada A- diapakai angka U!5Vg4l, tetapi ada juga yang memakai U!8Vg4l.

    untuk daerah tropik di mana angka infeksi dan inflamasi masih tinggi, titik pemilah

    yang diajukan oleh negara barat tampaknya haris dikoreksi. "ada satu penilitian pada

    pasien anemia di rumah sakit di ali pemakaian feritin serum U!5Vg4l dan U53V4l

    memberikan sensiti&itas dan spesifisitas masing%masing ;Q6 dan CQ6 serta ;Q6 dan

    C;6. Sensiti&tas tertinggi (Q@6) justru dicapai pada pemakaian feritin serum

    U@3mg4l, tanpa mengurangi spesifisitas terlalu banyak (C56). ercberg untuk daerah

    tropik menganjurkan memakai angka feritin serum U53mg4l sebagai kriteria diagnosis

    A-. Eika terdapat inflamasi atau infeksi yang jelas seperti artritis reumatoid, maka

    feritin serum 83%;3Vg4l masih dapat menunjukkan adanya defisiensi besi. >eritin

    serum merupakan pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis A- yang paling kuat

    oleh karena itu banyak dipakai baik di klinik maupun di lapangan karena cukup

    reliabel dan praktis, meskipun tidak terlalu sensitif. Angka feritin serum normal tidak

    selalu dapat menyingkirkan adanya defisiensi besi, tetapi feritin serum di atas

    !33mg4dl dapat memastikan tidak adanya defisiensi besi.

    @. "rotoporfirin

    "rotoporfirin merupakan bahan antara dalam pembentukan heme. Apabila sintesis

    heme terganggu, misalnya karena defisiensi besi, maka protoporfirin akan menumpuk

    dalam eritrosit. Angka normal adalah kurang dari momg4dl. 1ntuk defisiensi besi,

    protoporfirin bebas adalah lebih dari !33mg4dl. 9eadaan yang sama juga didapatkan

    pada anemia akibat penyakit kronik dan keracunan timah hitam.

    !C

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    20/34

    8. 9adar reseptor transferin

    9adar reseptor transerin dalam serum meningkat pada defisiensi besi. 9adar

    normal dengan cara immunologi adalah @%CVg4'. "engukuran reseptor transferin

    terutama digunakan untuk membedakan A- dengan anemia akibat penyakit kronik.

    Akan lebih baik lagi bila dipakai rasio reseptor teransferin dengan log feritin serum.

    atio B!,8 menunjukkan A- dan rasio U!,8 sangat mungkin anemia karena penyakit

    kronik

    ;. "emeriksaan sumsum tulang

    Sumsum tulang menunjukkan hiperplasia normoblastik ringan sampai sedang

    dengan normoblas kecil%kecil. Sitoplasma sangat sedikit dan tepi tak teratur.2ormoblas ini disebut sebagai micronormoblast."engecatan sumsum tulang dengan

    biru prusia (*erl+s stain) menunjukkan cadangan besi yang negatif (butir hemosiderin

    negatif). -alam keadaan normal @3%;36 normoblast mengandung granula feritin

    dalam sitoplasmanya, disebut sebagai sideroblast negatif. -i klinik, pengecatan besi

    pada sumsum tulang dianggap sebagai baku emas (gold standard) diagnosis defisiensi

    besi, namun akhir%akhir ini perannya banyak diambil alih oleh pemeriksaan ferritin

    serum yang lebih paraktis.

    I. Studi ferokinetik

    Studi tentang pergerakan besi pada siklus besi dengan menggunakan $at

    radioaktif. Ada dua jenis studi ferokinetik yaitu*lasma iron transport rate ("+) yang

    mengukur kecepatan besi meninggalkan plasma, dan erithrocyte iron turn o,er rate

    (N+) yang mengukur peredaran besi dari sumsum tulang ke sel darah merah yang

    beredar. Secara praktis kedua pemeriksaan ini tidak banyak digunakan, hanya dipakai

    untuk tujuan penilitian.

    Q. "emeriksaan penyakit penyebab

    "erlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyebab anemia defisiensi besi.

    Antara lain pemeriksaan feses untuk cacing tambang, sebaiknya dilakukan

    pemeriksaan semikuantitatif misalnya teknik 9ato%kat$, pemeriksaan darah samar

    feses, endoskopi, barium intake atau barium inloop, dan lain%lain tergantung dari

    dugaan penyebab defisiensi tersebut.

    L. Penatalaksanaan

    53

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    21/34

    Setelah diagnosis ditegakan maka dibuat rencana pemberian terapi, terapi terhadap

    anemia difesiensi besi dapat berupa :

    !. erapi kausal: tergantung penyebabnya, misalnya pengobatan cacing tambang,

    pengobatan hemoroid, pengobatan menoragia. erapi kausal harus dilakukan, kalau

    tidak maka anemia akan kambuh kembali.

    5. "emberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh:

    a. esi per oral: merupakan obat pilihan pertama karena efektif, murah, dan aman.

    preparat yang tersedia, yaitu:

    -errous sulphat (sulfas ferosus): preparat pilihan pertama (murah dan efektif).

    -osis: 7 K 533 mg.

    -errous gluconate) ferrous fumarat) ferrous lactate) dan ferrous succinate)

    harga lebih mahal, tetepi efekti&itas dan efek samping hampir sama.

    b. esi parenteral

    anya dianjurkan pada penderita yang mengalami intoleransi

    gastrointestinalberupa mual muntah. "reparat besi parenteral yang la$im

    digunakan adalah interferon, jectofer, &enofer.

    "enatalaksanaan yang juga dapat dilakukan :

    !. engatasi penyebab perdarahan kronik, misalnya pada ankilostomiasis diberikan

    antelmintik yang sesuai.

    5. "emberian preparat >e: "emberian preparat besi (ferosulfat4ferofumarat4feroglukonat)

    dosis @%; mg besi elemental4kg 4hari dibagi dalam 7 dosis, diberikan di antara

    waktu makan. "reparat besi ini diberikan sampai 5%7 bulan setelah kadar hemoglobin

    normal.

    7. edah: 1ntuk penyebab yang memerlukan inter&ensi bedah seperti perdarahan karena

    di&erticulum eckel.

    @. Suportif: akanan gi$i seimbang terutama yang megandung kadar besi tinggi yang

    bersumber dari hewani (limfa, hati, daging) dan nabati (bayam, kacang%kacangan).

    "engobatan lain

    !. -iet: sebaiknya diberikan makanan bergi$i dengan tinggi protein terutama yang

    berasal dari protein hewani.

    5. itamin c: &itamin c diberikan 7K!33 mg per hari untuk meningkatkan absorbsi besi

    5!

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    22/34

    7. ransfusi darah: A- jarang memerlukan transfusi darah. +ndikasi pemberian

    transfusi darah pada anemia kekurangan besi adalah:

    Adanya penyakit jantung anemik dengan ancaman payah jantung

    Anemia yang sangat simptomatil, misalnya anemia dengan gejala pusing yangsangat menyolok.

    "asien memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang cepat seperti pada

    kehamilan trimester akhir atau preoperasi.

    Eenis darah yang diberikanadalah " (packed reds cell) untuk mengurangi

    bahaya o,erload. Sebagai premedikasi dapat dipertimbangkan pemberian furosemid

    intra&ena.

    $. Pen!ka-ian Keera1atan

    !. +dentitas klien

    5. iwayat kesehatan

    a. iwayat kesehatan sekarang

    'emah, lesu, letih, lelah, lunglai

    ibir pucat

    2afas pendek

    'idah licin

    -enyut jantung meningkat

    Susah A

    2afsu makan berkurang

    "using

    udah ngantuk

    b. iwayat kesehatan dahulu

    9emungkinan dahulu pernah mengalami anemia

    c. iwayat keluarga

    9emungkinan sekarang keluarganya tidak mengalami anemia

    55

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    23/34

    7. "emeriksaan fisik

    anda%tanda &ital: nadi takikardi, jantung palpitas, pernafasan dipsneu

    "emeriksaan neorologis: mual, muntah, diare, anora

    ambut kering, kasar, warna merah

    embran mukosa mulut: kering, bibir pucat, pecah%pecah

    9ulit kering, tekstur kasar

    Pen!ka-ian Kebutuhan Dasar

    !. Akti&itas 4 istirahat

    0ejala: keletihan, kelemahan, malaise umum, kehilangan produkti&itas#

    penurunan semangat untuk bekerja, toleransi terhadap latihan rendah, kebutuhanuntuk tidur dan istirahat lebih banyak.

    anda: takikardia4 takipnae # dispnea pada waktu bekerja atau istirahat, letargi,

    menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya, kelemahan otot, dan

    penurunan kekuatan, ataksia, tubuh tidak tegak, bahu menurun, postur lunglai,

    berjalan lambat, dan tanda%tanda lain yang menunujukkan keletihan.

    5. Sirkulasi

    0ejala: riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan 0+ kronis,

    menstruasi berat (-), angina, > (akibat kerja jantung berlebihan), riwayat

    endokarditis infektif kronis, palpitasi (takikardia kompensasi).

    anda: - : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi

    melebar, hipotensi postural. -isritmia : abnormalitas N90, depresi segmen S

    dan pendataran atau depresi gelombang # takikardia. unyi jantung : murmur

    sistolik (-). Nkstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa

    (konjunti&a, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam,

    57

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    24/34

    pucat dapat tampak sebagai keabu%abuan). 9ulit seperti berlilin, pucat (aplastik,

    A") atau kuning lemon terang (A"). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (-).

    "engisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan &asokontriksi

    kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia) (-).

    ambut : kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara premature (A").

    7. +ntegritas ego

    0ejala: keyakinanan agama4budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya

    penolakan transfusi darah.

    anda: depresi.

    @. Nleminasi

    0ejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. >latulen, sindrom malabsorpsi (-).

    ematemesis, feses dengan darah segar, melena. -iare atau konstipasi. "enurunan

    haluaran urine.

    anda: distensi abdomen.

    8. akanan4cairan

    0ejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah4masukan

    produk sereal tinggi (-). 2yeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada

    faring). ual4muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan.

    idak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat,

    tanah liat, dan sebagainya (-).

    anda: lidah tampak merah daging4halus (A"# defisiensi asam folat dan &itamin

    !5). embrane mukosa kering, pucat. urgor kulit : buruk, kering, tampak

    kisut4hilang elastisitas (-). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). ibir :

    selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (-)

    ;. 2eurosensori

    0ejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, &ertigo, tinnitus, ketidak mampuan

    berkonsentrasi. +nsomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.

    5@

    http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/
  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    25/34

    9elemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah # parestesia tangan4kaki (A") #

    klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.

    anda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. ental : tak

    mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik,A"). Npitaksis : perdarahan dari lubang%lubang (aplastik). 0angguan koordinasi,

    ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda omberg positif, paralysis (A").

    I. 2yeri4kenyamanan

    0ejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (-)

    Q. "ernapasan

    0ejala : riwayat , abses paru. 2apas pendek pada istirahat dan akti&itas.

    anda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.

    C. 9eamanan

    0ejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia. iwayat terpajan pada

    radiasi# baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. iwayat kanker, terapi kanker.

    idak toleran terhadap dingin dan panas. ransfusi darah sebelumnya. 0angguan

    penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.

    anda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum.

    "tekie dan ekimosis (aplastik).

    !3. Seksualitas

    0ejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (-).

    ilang libido (pria dan wanita). +mppoten.

    anda : ser&iks dan dinding &agina pucat.

    %. $asalah Keera1atan

    -S :

    2n. 9 53 th

    58

    http://nursingbegin.com/askep-kanker/http://nursingbegin.com/askep-kanker/
  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    26/34

    9lien mengeluh lemas

    9lien mengeluh sesak saat berjalan jauh

    -O :

    9lien terlihat pucat

    9onjungti&a anemis

    Sclera nonikterik

    - !!34I3mmhg

    "53K4mnt

    2 !!3K4mnt

    S 7;,I W

    9uku tampak pucat

    "engembangan data:

    9lien mengatakan tidak suka minum susu

    9lien mengatakan jarang makan sayur

    9lien mengatakan susah buang air besar

    9lien mengatakan kurang nafsu makan

    9lien mengatakan mual dan muntah

    @Q kg # # !;3cm

    !3gr4dl

    t 736

    ising usus @K4menit

    Problem Etilo!i 'mtom

    "erubahan perfusi jaringan "enurunan komponen seluler

    untuk pengiriman oksigen

    (penurunan hb)

    2 : !!3K4mnt

    9lien telihat pucat

    9onjungti&a anemis

    +ntoleransi akti&itas 9etidakseimbangan suplai

    oksigen dan kebutuhan

    9lien menegeluh lemas

    9lien mengatakan sesak

    5;

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    27/34

    setelah berjalan jauh

    9lien tampak pucat

    "erubahan nutrisi#kurang dari

    kebutuhan tubuh

    9egagalan absorbsi $at untuk

    pembentukkan sel darah

    merah

    : @Q kg

    :!;3cm

    +: !Q,8I

    esiko tinggi kerusakan

    integritas kulit

    "erubahan sirkulasi tubuh 9lien tampak pucat

    9onjungti&a anemis

    9uku tampak pucat

    9onstipasi "enurunan masukan diet,

    perubahan proses pencernaan,

    efek samping obat

    9lien mengatakan susah

    buang air besar

    9lien mengatakan kurang

    nafsu makan

    9lien mengatakan mual dan

    muntah

    isiko tinggi infeksi idak adekuatnya pertahanan

    sekunder

    b : !3 gr4dl

    t 736

    9urang pengetahuan kurang terpajan4mengingat,

    salah interpretasi informasi,

    tidak mengenal sumber

    informasi

    9lien mengeluh lemas

    9lien mengatakan jarang

    makan sayur

    9lien mengatakan tidak suka

    minum susu

    . &nter+ensi

    Dia!nose Tu-uan dan K/ &nter+ensi ,asional

    "erubahan perfusi

    jaringan

    berhubungan

    dengan penurunan

    komponen seluler

    yang diperlukan

    untuk pengiriman

    oksigen4nutrient

    ke sel.

    ujuan : Setelah

    dilakukan

    inter&ensi 5K5@

    jam, terjadi

    peningkatan

    perfusi jaringan.

    9 : stabil #

    2 Q3K4mnt, klientidak 2ampak

    $andiri

    Awasi tanda &ital kaji

    pengisian kapiler, warna

    kulit4membrane mukosa,

    dasar kuku.

    memberikan

    informasi tentang

    derajat4keadekuata

    n perfusi jaringan

    dan membantu

    menetukan

    kebutuhan

    inter&ensi.

    5I

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    28/34

    pucat, konjungti&a

    ananemis inggikan kepala tempat

    tidur sesuai toleransi

    Awasi upaya

    pernapasan # auskultasi

    bunyi napas perhatikan

    bunyi ad&entisius.

    Selidiki keluhan nyeri

    dada 4 palpitasi.

    indari penggunaan

    botol penghangat atau

    botol air panas. 1kur

    suhu air mandi dengan

    thermometer.

    meningkatkan

    ekspansi paru dan

    memaksimalkan

    oksigenasi untukkebutuhan seluler.

    atatan :

    kontraindikasi bila

    ada hipotensi.

    dispnea,

    gemericik

    menununjukkan

    gangguan jantung

    karena regangan

    jantung

    lama4peningkatan

    kompensasi curah

    jantung.

    iskemia seluler

    mempengaruhi

    jaringan

    miokardial4

    potensial risiko

    infark.

    termoreseptor

    jaringan dermal

    dangkal karena

    gangguan oksigen.

    mengidentifikasi

    5Q

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    29/34

    Kolaborasi

    awasi hasil pemeriksaan

    laboraturium. berikan sel

    darah merahlengkap4packed produk

    darah sesuai indikasi.

    erikan oksigen

    tambahan sesuai indikasi.

    defisiensi dan

    kebutuhan

    pengobatan

    4respons terhadap

    terapi.

    memaksimalkan

    transport oksigen

    ke jaringan.

    +ntoleransi

    akti&itas

    berhubungan

    dengan

    ketidakseimbanga

    n antara suplai

    oksigen

    (pengiriman) dan

    kebutuhan.

    ujuan :

    Setelah dilakukan

    inter&ensi !K5@

    jam klien dapat

    mempertahankan4

    meningkatkan

    ambulasi4akti&itas.

    9 :

    menunjukkan

    penurunan tanda

    intolerasi

    fisiologis, misalnya

    nadi, pernapasan,

    dan tekanan darah

    masih dalam

    rentang normal : 2

    Q3K4mnt, " !;%

    53K4mnt

    $andiri

    9aji kemampuan klien

    dalam melakukan

    aktifitas sehari%hari.

    9aji kehilangan atau

    gangguan keseimbangan,

    gaya jalan dan kelemahan

    otot.

    Obser&asi tanda%tanda

    &ital sebelum dan

    sesudah akti&itas.

    mempengaruhi

    pilihan

    inter&ensi4bantuan

    .

    menunjukkan

    perubahan

    neurology karena

    defisiensi &itamin

    !5

    mempengaruhi

    keamanan

    pasien4risiko

    cedera

    manifestasi

    kardiopulmonal

    dari upaya jantung

    dan paru untuk

    membawa jumlah

    oksigen adekuat

    ke jaringan.

    5C

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    30/34

    erikan lingkungan

    tenang, batasi

    pengunjung, dan kurangi

    suara bising, pertahankantirah baring bila di

    indikasikan.

    0unakan teknik

    menghemat energi,

    anjurkan pasien istirahat

    bila terjadi kelelahan dan

    kelemahan, anjurkan

    pasien melakukan

    akti&itas semampunya

    (tanpa memaksakan diri).

    meningkatkan

    istirahat untuk

    menurunkan

    kebutuhanoksigen tubuh dan

    menurunkan

    regangan jantung

    dan paru.

    meningkatkan

    akti&itas secara

    bertahap sampai

    normal dan

    memperbaiki

    tonus otot4stamina

    tanpa

    kelemahan.eing

    katkan harga diri

    dan rasa

    terkontrol.

    "erubahan nutrisi

    kurang dari

    kebutuhan tubuh

    berhubungan

    dengan kegagalan

    untuk mencerna 4

    absorpsi nutrient

    yang diperlukan

    untuk

    pembentukan sel

    darah merah

    ujuan :

    Setelah dilakukan

    inter&ensi selama

    7K5@ jam

    kebutuhan nutrisi

    terpenuhi

    9 : naik

    3,8kg

    9lien mau mulai

    mengkonsumsi

    sayur dan susu

    $A%D&,&

    9aji riwayat nutrisi,

    termasuk makan yang

    disukai.

    Obser&asi dan catat

    masukkan makanan

    pasien.

    mengidentifikasi

    defisiensi,

    memudahkan

    inter&ensi.

    mengawasi

    masukkan kalori

    atau kualitas

    kekurangan

    konsumsi

    makanan.

    73

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    31/34

    imbang berat badan

    setiap hari.

    erikan makan sedikit

    dengan frekuensi sering

    dan atau makan diantara

    waktu makan.

    Obser&asi dan catat

    kejadian mual4muntah,

    flatus dan dan gejala lain

    yang berhubungan.

    erikan dan antu

    hygiene mulut yang

    baik # sebelum dan

    sesudah makan, gunakan

    sikat gigi halus untuk

    penyikatan yang lembut.

    erikan pencuci mulut

    yang di encerkan bila

    mukosa oral luka.

    mengawasi

    penurunan berat

    badan atau

    efekti&itasinter&ensi nutrisi.

    menurunkan

    kelemahan,

    meningkatkan

    pemasukkan dan

    mencegah distensi

    gaster.

    gejala 0+ dapat

    menunjukkan efek

    anemia (hipoksia)

    pada organ.

    meningkatkan

    nafsu makan dan

    pemasukkan oral.

    enurunkan

    pertumbuhan

    bakteri,

    meminimalkan

    kemungkinan

    infeksi. eknik

    perawatan mulut

    khusus mungkin

    diperlukan bila

    jaringan

    rapuh4luka4perdar

    ahan dan nyeri

    7!

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    32/34

    Kolaborasi

    9olaborasi pada ahli gi$i

    untuk rencana diet.

    pantau hasil pemeriksaan

    laboraturium.

    berikan obat sesuai

    indikasi.

    berat.

    membantu dalam

    rencana diet untukmemenuhi

    kebutuhan

    indi&idual.

    meningkatakan

    efekti&itas

    program

    pengobatan,

    termasuk sumber

    diet nutrisi yang

    dibutuhkan.

    kebutuhan

    penggantian

    tergantung pada

    tipe anemia dan

    atau adanya

    masukkan oral

    yang buruk dan

    defisiensi yang

    diidentifikasi.

    P. Pendidikan Kesehatan

    engingat tingginya pre&alensi anemia defesiensi besi di masyarakat maka

    diperlukan suatu tindakan pencegahan yang terpadu.

    indakan pencegahan tersebut berupa :

    !. "endidikan kesehatan

    9esehatan lingkungan misalnya tentang pemakaian jamban, perbaikan lingkungan

    kerja, misalnya pemakaian alas kaki sehingga dapat mencegah penyakit

    cacingtambang.

    75

  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    33/34

    "enyuluhan gi$i untuk mendorong konsumsi makanan yang membantu absorbsi besi.

    5. "emberantasan infeksi cacing tambang sebagai sumber perdarahan kronik paling

    seringdidaerah tropic,"engendalian infeksi cacing tambang dapat dilakukan dengan

    pengobatanmasal dengan antithelmentik dan perbaikan sanitasi

    7. Suplementasi besi yaitu pemberian besi profilaksis pada segemen penduduk yang

    rentanseperti ibu hamil dan anak balita.-i +ndonesia di berikan pil besi dan folat

    @. >ortifikasi bahan makanan dengan besi yaitu mencampurkan besi pada tepung utntuk

    rotiatau bubuk susu dengan fesi

    DA#TA, P3'TAKA

    www.jantunghipertensi.com4!in-al4!!5.html diunduh tanggal / %o,ember 011 pukul

    .00

    ppni2klaten.com3index.php4option5com...id...anemia...

    medicastore.com X 9ategori "enyakitX "enyakit -arah

    77

    http://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.google.co.id/url?url=http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/index.html&rct=j&sa=X&ei=6D_OTrbBF5GGrAecgu3rDA&ved=0CFYQ6QUoADAI&q=anemia+pada+penyakit+ginjal&usg=AFQjCNE741CfXsNANVtV6cLBrhU5QgudTghttp://www.google.co.id/url?url=http://medicastore.com/penyakit_subkategori/12/index.html&rct=j&sa=X&ei=6D_OTrbBF5GGrAecgu3rDA&ved=0CFcQ6QUoATAI&q=anemia+pada+penyakit+ginjal&usg=AFQjCNE83JUo5noPYAMIRQbynaYXq9sRnwhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.google.co.id/url?url=http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/index.html&rct=j&sa=X&ei=6D_OTrbBF5GGrAecgu3rDA&ved=0CFYQ6QUoADAI&q=anemia+pada+penyakit+ginjal&usg=AFQjCNE741CfXsNANVtV6cLBrhU5QgudTghttp://www.google.co.id/url?url=http://medicastore.com/penyakit_subkategori/12/index.html&rct=j&sa=X&ei=6D_OTrbBF5GGrAecgu3rDA&ved=0CFcQ6QUoATAI&q=anemia+pada+penyakit+ginjal&usg=AFQjCNE83JUo5noPYAMIRQbynaYXq9sRnw
  • 7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi

    34/34

    "rice, Syl&ia Anderson. 5338. "atofisiologi: konsep klinis proses%proses penyakit Nd ;.

    Eakarta: N0

    Smelt$er, Su$anne . 5335. uku Ajar 9eperawatan edikal edah. Eakarta: N0

    1nderwood, E..N. !CCC. "atologi 1mum dan Sistemik, ol. 5 Nd 5. Eakarta : N0

    -oengoes, arylinn N. !CCC. encana Asuhan keperawatan. Eakarta: N0