kti anemia ringan

143
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”I” GESTASI 27 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR TGL 7, 20 MARET DAN 13 APRIL 2006 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur OLEH : H A E R A N I 03 1301 009 0

Upload: novianto-likry-porayow-pasande

Post on 27-Sep-2015

32 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Keperawatan

TRANSCRIPT

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NYHKEHAMILAN

83

0

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NYI GESTASI

27 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI RUMAH

SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

TGL 7, 20 MARET DAN 13 APRIL 2006

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan

Pendidikan Program DIII Kebidanan

Universitas Indonesia Timur

OLEH :

H A E R A N I

03 1301 009

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

PROGRAM DIII KEBIDANAN

MAKASSAR

2006

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia dalam kehamilan disebut potential danger to mother and child (potensial membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba I.B.G, 1998, hal.29).

Frekuensi ibu hamil dengan anemia lebih banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Di Amerika hanya sekitar 6% ibu hamil yang menderita anemia, sedangkan di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Sebagian besar disebabkan karena kurangnya zat gizi dan perhatian terhadap ibu hamil sehingga dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi zat besi. (Saifuddin A.B, 2003, hal.281).

Anemia dalam kehamilan patut diwaspadai karena menjadi penyebab potensial terjadinya morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Masalah kesehatan ibu hingga saat ini masih menjadi hal yang memprihatinkan di Indonesia. Hal ini terlihat dari angka kematian ibu (AKI) yang tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2005 yaitu berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran hidup.(http://www.hidayatullah.com, diakses 12 Maret 2006).

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan pada tahun 2005 tercatat 91.020 (87,29%) ibu hamil yang menderita anemia dari 104.271 ibu hamil yang memeriksakan diri, diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu anemia ringan 42.510 (50%), anemia sedang 42.043 (46,19%) dan anemia berat 3.467 (3,81%). (Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2005).

Berdasarkan data yang didapatkan dari medical record di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar periode Januari sampai desember 2005 tercatat 1.403 orang (69,15%) dari 2.029 ibu hamil yang memeriksakan diri,yang terdiri dari: anemia ringan 1.290 orang (91,95%), anemia sedang 111 orang (7,91%), anemia berat 2 orang (0,14%).

Anemia dapat terjadi karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah. Banyak ibu hamil mengalami anemia defisiensi zat besi disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi, kebutuhan yang meningkat dan kehamilan berulang dalam waktu singkat. Cadangan zat besi ibu yang belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandung berikutnya. (http://www.balita-anda.indoglobal.com, diakses 21 Februari 2006).

Banyak penyulit yang dapat muncul pada kehamilan yang disertai dengan anemia, diantaranya abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, partus prematurus, perdarahan antepartum, bahkan kematian ibu dan janin (Manuaba I.B.G, 1998, hal.31).

Penanggulangan anemia terutama untuk wanita hamil sudah dilakukan secara nasional dengan pemberian suplementasi pil zat besi. Ibu hamil sangat disarankan minum pil ini selama tiga bulan, yang harus diminum setiap hari. (http://www.balitaanda.indoglobal. com, diakses 21 Februari 2006).

Berdasarkan tingginya kejadian anemia, mendorong penulis untuk mengkaji permasalahan dan memaparkannya lewat karya tulis ilmiah sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab penulis dalam memberikan konstribusi pemikiran pada berbagai pihak yang berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas permasalahan diatas.

B. Ruang Lingkup Pembahasan

Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny I Gestasi 27 Minggu Dengan Anemia Ringan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny.I Gestasi 27 Minggu Dengan Anemia Ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006 dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

c. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

d. Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

e. Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

f. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

g. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

h. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah diberikan pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah :

1. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar.

2. Manfaat program, sebagai salah satu sumber informasi bagi Dinas Kesehatan dalam menentukan kebijakan khususnya dalam penanganan asuhan kebidanan pada gestasi 27 minggu dengan anemia ringan.

3. Sebagai bahan bagi institusi pendidikan dalam penerapan penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya.

4. Sebagai tambahan pengalaman berharga bagi penulis untuk memperluas dan menambah wawasan dalam asuhan kebidanan.

E. Metode Penulisan

Dalam menyusun karya tulis ini, metode yang digunakan adalah:

1. Studi Kepustakaan

Mempelajari buku-buku/literatur, mengambil data dari internet, membaca buku yang berkaitan dengan anemia.

2. Studi Kasus

Dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian dan analisa data, menetapkan diagnosa/masalah aktual dan potensial, mengidentifikasi tindakan dan mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia serta mendokumentasikan.

Untuk menghimpun data/informasi dalam pengkajian menggunakan teknik:

a. Anamnese/wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut.

b. Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang (laboratorium), serta pemeriksaan diagnostik lainnya dengan menggunakan format pengkajian.

c. Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual

Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual meliputi status emosional, respon terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan lingkungannya, keadaan ekonomi dan hubungan klien dengan Tuhan.

3. Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang bersumber dari catatan dokter/bidan maupun dari hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik lainnya yang berkaitan dengan anemia ringan.

4. Diskusi

Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan atau dokter yang menangani langsung klien tersebut dan dosen pembimbing karya tulis ilmiah.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika yang digunakan untuk menulis karya tulis ini terdiri dari :

BAB I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Ruang Lingkup Pembahasan

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D. Manfaat Penulisan

E. Metode Penulisan

F. Sistematika Penulisan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

2. Diagnosis Kehamilan

3. Perubahan Fisiologi yang terjadi dalam Kehamilan

4. Perubahan Psikologi Wanita Hamil

B. Tinjauan Tentang Anemia

1. Pengertian Anemia

2. Patofisiologi Anemia

3. Macam-macam Anemia

4. Tanda dan Gejala Anemia

5. Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan

6. Diagnosis Anemia

7. Pencegahan dan Penangan Anemia

C. Tinjauan Tentang Antenatal

1. Pengertian Antenatal

2. Tujuan Asuhan Antenatal

3. Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal

4. Informasi Penting untuk setiap Kunjungan Antenatal.

D. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan

2. Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan

E. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

BAB III.STUDI KASUS

Langkah 1:Identifikasi Data Dasar

Langkah 2 : Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual

Langkah 3 : Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial

Langkah 4:Identifikasi Perlunya Tindakan Segera/ Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Langkah 5 : Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Langkah 6 : Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Langkah 7 : Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan

BAB IV.PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang didapatkan sesuai dengan proses manajemen kebidanan.

BAB V.PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

a. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin A.B, 2002, hal. 89).

b. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari ovulasi sampai persalinan aterm, sekitar 280 hari (Manuaba I.B.G, 1998, hal.125).

2. Diagnosis Kehamilan

Tanda pasti kehamilan (tanda positif) menurut Mansjoer A, 1999, hal.254 yaitu:

a. Pada palpasi dirasakan bagian-bagian janin.

b. Dapat dirasakan gerak janin dan ballotemen.

c. Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin.

d. Dengan ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin.

e. Pada pemeriksaan sinar rontgen tampak kerangka janin.

3. Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan (Manuaba I.B.G, 1998, hal.106-110)

a. Uterus

Uterus yang semula beratnya 30 gram akan membesar sehingga menjadi seberat 1000 gram dibawah pangaruh estrogen dan progesteron. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.

Gambar 1:Pemeriksaan fundus uteri untuk menentukan umur kehamilan

(Sumber : Wiknjosastro, 2002, hal.158)

b. Vagina

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh hormon estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick).

c. Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta pada umur kehamilan 16 minggu. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang fungsinya akan diambil alih oleh plasenta.

d. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk persiapan laktasi. Perkembangannya dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesteron dan somatomammotropin. Estrogen menyebabkan hipertrofi sistem saluran payudara. Progesteron mempersiapkan dan menambah jumlah sel asinus. Sedangkan somatomam- motropin berfungsi mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin serta merangsang pengeluaran kolostrum.

Gambar 2:Anatomi payudara

(Sumber : Varney, dkk, 2001, hal.9)

e. Sirkulasi darah

Volume darah semakin meningkat secara fisiologi dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim. Tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.

f. Sistem respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu ke atas sehingga tidak jarang menimbulkan rasa sesak.

g. Sistem pencernaan

Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat sehingga menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, muntah dan lambung terasa panas. Hormon progesteron menyebabkan gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.

h. Sistem perkemihan

Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.

i. Kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. Hiperpigmetansi bisa terjadi pada striae gravidarum, areola mammae linea nigra, dan pipi (cloasma gravidarum).

j. Metabolisme dalam kehamilan

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. Metabolisme Basal naik sebesar 15-20% terutama pada trimester ketiga. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 16,5 kg atau terjadi kenaikan berat badan sekitar seperdua kilogram tiap minggu.

4. Perubahan Psikologi Wanita Hamil (Hamilton Persis Mary, 1995, hal.63)

Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang sering terjadi selama masa kehamilan :

a. Perubahan Pada Trimester Pertama.

Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia merasa syok dan menyangkal walaupun kehamilan tersebut direncanakan. Periode awal ketidakyakinan adalah hal umum yang terjadi dan sebagaian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka berencana membentuk hidup baru. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran-pikirannya sendiri, selain itu pengalaman hidup dan kebudayaan akan mempengaruhi kondisi psikologinya.

b. Perubahan Pada Trimester Kedua.

Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi. Ibu dapat menerima kehamilannya dan menggunakan pikiran serta energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan janinnya pertama kali, pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi yang besar.

c. Perubahan Pada Trimester Ketiga.

Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan sebagian wanita hamil mulai mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian ini, diharapkan suami dapat memberi rasa aman dan mendukung istri dalam melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara ini akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinannya. Selain suami, dukungan keluarga juga sangat berarti.

B. Tinjauan Tentang Anemia

1. Pengertian Anemia

a. Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar zat warna merah dalam sel darah merah atau eritrosit yang disebut sebagai hemoglobin (http:www//sinarharapan.co.id, diakses 12 Maret 2006).

b. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin kurang dari 10 gr /100 ml (Curtis G.B, 2001, hal.322).

2. Macam-Macam Anemia Dalam Kehamilan (Wiknjosastro H, 2002, hal.451-458)

a. Anemia Defisiensi Besi

Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai adalah anemia kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena kurangnya zat besi dalam makanan, karena gangguan resorbsi, atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.

b. Anemia Megaloblastik

Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folik, malnutrisi dan infeksi yang kronik.

c. Anemia Hipoplastik

Anemia ini disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.

d. Anemia Hemolitik

Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemia biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.

Klasifikasi anemia :

1) Menurut Depkes

a) Normal > 10,5 gr%.

b) Anemia Ringan 9 10,4 gr%.

c) Anemia Sedang 7,6 8,9 gr%.

d) Anemia Berat < 7,5 gr%.

2) Menurut WHO yang dikutip dalam buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, 1998, hal.30 yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode Sahli yaitu :

1. Hb 11 gr% tidak anemia.

2. Hb 9 10 gr% anemia ringan

3. Hb 7 8 gr% anemia sedang.

4. Hb < 7 gr% anemia berat.

3. Patofisiologi Anemia

Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Volume darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi). Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan oleh peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro H, 2002, hal.448).

4. Tanda dan Gejala Anemia

Gejala umum yang terjadi pada seseorang dengan anemia adalah lemas, pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, konsentrasi menurun, pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk, tampak pucat. Kepucatan dapat dilihat pada konjungtiva (http://www.sinarharapan.com, diakses 17 Maret 2006).

5. Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan (Manuaba I.B.G, 1998, hal.31-32)

a. Bahaya selama kehamilan

1) Dapat terjadi abortus.

2) Persalinan prematuritas.

3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim.

4) Mudah terjadi infeksi.

5) Mola hidatidosa.

6) Hiperemesis gravidarum.

7) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).

8) Perdarahan antepartum.

9) Ketuban pecah dini.

b. Bahaya terhadap janin

1) Abortus.

2) Terjadi kematian intra uterin.

3) Persalinan prematuritas tinggi.

4) Berat badan lahir rendah.

5) Kelahiran dengan anemia.

6) Dapat terjadi cacat bawaan.

7) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.

8) Intelegensia rendah.

6. Diagnosis Anemia pada Kehamilan

a. Anamnese

Pada anamnese akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih berat pada hamil muda (Manuaba I.B.G, 1998, hal.30).

b. Pemeriksaan Fisik

Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tensi masih dalam batas normal, pucat pada membran mukosa, dan konjungtiva oleh karena kurangnya sel darah merah pada pembuluh darah kapiler serta pucat pada kuku dan jari tangan (Saifuddin A.B, 2002, hal.282).

c. Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan dan pengawasan Hb untuk menentukan derajat anemia dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan terutama pada trimester satu dan trimester tiga (Manuaba I.B.G, 1998, hal.30).

7. Pencegahan dan Penanganan Anemia

a. Pencegahan Anemia (Arisman,2004,hal.152-154)

1) Pemberian tablet atau suntikan zat besi

Dosis suplementatif yang dianjurkan dalam satu hari adalah dua tablet (satu tablet mengandung 60 mgFe dan 200 mg asam folat) yang di makan selama paruh kedua kehamilan karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.

2) Pendidikan.

Ibu hamil harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia. Dan harus pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.

3) Modifikasi makanan

Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan yaitu dengan pemastian konsumsi makanan yang mengandung kalori dan meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang dimakan, yaitu dengan jalan mempromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan pangan yang bisa mereduksi penyerapan zat besi.

4) Pengawasan penyakit infeksi

Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan masyarakat melalui pencegahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan.

5) Fortifikasi makanan

Fortifikasi makanan yang banyak dikonsumsi dan diproses secara terpusat merupakan inti penanganan anemia. Produk makanan fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum serta roti makanan yang terbuat dari jagung dan bubur jagung dan produk susu.

b. Penanganan Anemia

1) Anemia Ringan

Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 250 (g asam folat peroral sekali sehari. Hemoglobin dapat dinaikkan sebanyak 1 gr /dl sehari mulai dari hari kelima dan seterusnya (Arisman, 2004, hal.150-151).

2) Anemia Sedang

Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 (g asam folat peroral sekali sehari. (Arisman, 2004, 150).

3) Anemia Berat

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2000 yang dikutip dari The Management of Nutrition in Major Emergencies (Manajemen Ilmu Gizi Dalam Keadaan Darurat) penanganan anemia berat dilakukan dengan pemberian preparat besi 600 mg dan 400 (g asam folat peroral sekali sehari selama 3 bulan.

C. Tinjauan Tentang Antenatal Care

1. Pengertian Antenatal Care

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba I.B.G, 1998, hal.129).

2. Tujuan Pengawasan Antenatal

a. Tujuan Umum

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu selama dalam kehamilan sehingga didapatkan ibu dan janin yang sehat (Mochtar R, 1998, hal. 47)

b. Tujuan Khusus (Saifuddin A.B,2000, hal.90)

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin.

3) Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

6) Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

3. Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal (Saifuddin A.B,2000,hal.90)

a. Kebijakan Program

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu :

1) Satu kali pada triwulan pertama.

2) Satu kali pada triwulan kedua.

3) Dua kali pada triwulan ketiga.

Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 T

1) Timbang berat badan.

2) Ukur tekanan darah.

3) Ukur tinggi fundus uteri.

4) Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.

5) Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.

6) Tes terhadap penyakit menular seksual.

7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga profesional dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.

b. Kebijakan Teknis

Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.

Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :

1) Mengupayakan kehamilan sehat.

2) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.

3) Persiapan persalinan yang bersih dan aman.

4) Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

4. Informasi Penting Untuk Setiap Kunjungan Antenatal (Pusdinakes, 2001, Hal.2-3)

a. Trimester satu (sebelum minggu ke-14).

1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil.

2) Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan.

4) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.

5) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat dan lain-lain).

b. Trimester kedua (sebelum minggu ke-28).

1) Sama pada trimester pertama.

2) Kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala-gejala preeklampsia, pantau tekanan darah evaluasi oedema pada wajah dan tangan, periksa protein urine).

c. Trimester ketiga (antara minggu ke-28 36).

1) Sama pada trimester pertama dan kedua.

2) Palpasi abdominal untuk mengetahui ada kehamilan ganda atau tidak.

d. Trimester ketiga (setelah 36 minggu).

1) Sama seperti diatas

2) Deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.

D. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan

Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Simatupang E.J, 2006, hal.7).

2. Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan (Varney, 1997, hal.25-27)

Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen asuhan kebidanan dimulai dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan.

Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam segala situasi. Langkah tersebut sebagai berikut :

Langkah I. Identifikasi Data Dasar

Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang merupakan kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan pengolahan.

a. Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik dari klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :

1) Wawancara

Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien, keluarga maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua keluhan klien tentang masalah yang dimiliki.

2) Observasi dan pemeriksaan fisik

Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe).

b. Pengolahan data

Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya dikelompokkan dalam :

1) Data subyektif

Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi, riwayat persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi, dan KB, latar belakang budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan psikososial.

2) Data obyektif

Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan keadaan fisik obstetri.

3) Data penunjang

Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.

Langkah II. Merumuskan diagnosa/masalah aktual

Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan identifikasi yang didapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan menggunakan pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa kebidanan yang ditegakkan harus berlandaskan ancaman keselamatan hidup klien.

Langkah III. Merumuskan diagnosa/masalah potensial

Bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika tidak mendapatkan penanganan yang akurat, yang dilakukan melalui pengamatan, observasi dan persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera ditangani dapat membawa dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam kehidupan klien.

Langkah IV.Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi

Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita gawat darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan tindakan emergency sesuai kewenangannya,kolaborasi maupun konsultasi untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Pada bagian ini pula,bidan mengevaluasi setiap keadaan klien untuk menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun sampai tahap kelima.

Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas rasional tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.

Langkah VI. Impelementasi

Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung,konsultasi maupun kolaborasi,implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.

Langkah VII. Evaluasi

Langkah akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini,bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien.

E. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) menurut Simatupang E.J, 2006, hal.61

1. Data Subyektif

Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan, diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

2. Data Obyektif

Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.

3. Assesment/Diagnosa

Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan dijadikan sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman keselamatan pasien/klien.

4. Planning/perencanaan

Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah pasien/klien.

Tabel 1 : Jenis Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Tujuh Langkah dari

Helen Varney

Lima Langkah

Kompetens Inti Bidan

Indonesia/APD

Soap/Note/ Progres Note

1.Pengumpulan data

1. Pengumpulan data

1. Data subjektif

2. Data objektif

2.Identifikasi diagnosa/masalah aktual.

3. Antisipasi diagnosa/ Masalah potensial

4. Menilai perlunya tindakan segera/ konsultasi/rujukan

2.Identifikasi diagnosa masalah

3. Assesment/ diagnosa

5.Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan

3. Membuat rencana

4.Planning/rencana tindakan

a.Konsultasi rujuk

b.Penarikan diagnostik

c.Pemberian pengobatan

d.Pendidikan kesehatan dan konseling kesehatan

e.Follow up kesehatan

6.Implementasi asuhan

4.Implementasi

7.Evaluasi asuhan kebidanan

5.Evaluasi

Sumber : Modul Konsep Asuhan Kebidanan Pusdiknakes, 2000, hal.15

BAB III

STUDI KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.I GESTASI

27 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI RUMAH SAKIT

IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

TANGGAL 7 MARET 2006

No. Register : 01.43.66

Tanggal Kunjungan: 7 Maret 2006 Jam 10.00 Wita

Tanggal Pengkajian: 7 Maret 2006 Jam 10.10 Wita

Ruangan : ANC Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar

Langkah I. Identifikasi Data Dasar

A. Identitas Ibu/Suami

Nama : Ny.I / Tn.R

Umur : 21 Tahun / 26 Tahun

Nikah : 1 Kali / + 2 Tahun

Suku : Makassar / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT / PNS

Alamat : Jl. Borong Raya Lr. Mandengen

B. Riwayat Kehamilan Sekarang

1. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.

2. HPHT tanggal 30 Agustus 2005, TP tanggal 6 Juni 2006.

3. Ibu mengatakan umur kehamilannya 7 bulan lebih.

4. Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada bulan Januari 2005.

5. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.

6. Menurut ibu tidak ada nyeri perut selama hamil.

7. Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.

8. Ibu khawatir dengan kehamilannya sekarang.

9. Riwayat Kunjungan ANC.

TB/

BB

29-12165 cm / 110/8024 cmHb 9,8 gr%14 cm16 mggBall-TT1 :

200550 kgmmHgAlb (-)Biosanbe

Red (-)1x1

Vit.C

2x1

3-2- /110/8018 cm20 mggBall128 x /iTT2 :

200651 kgmmHgBiosanbe

1x1

Vit.C

2x1

TGLTFULABLILATDTERAPIDJJLETAKUK

C. Riwayat Kesehatan/Penyakit Lalu

1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria dan diabetes melitus.

2. Tidak pernah menderita penyakit kelamin.

3. Tidak ada riwayat penyakit kulit dan alergi.

4. Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan dan alkohol.

5. Tidak pernah di operasi dan tranfusi darah.

D. Riwayat Reproduksi

1. Menarche umur 18 tahun.

2. Siklus haid 28-30 hari.

3. Lamanya haid 5 hari.

4. Ada rasa nyeri waktu haid.

E. Riwayat Psikososial, Ekonomi dan Spiritual

1. Suami maupun keluarga merasa senang dengan kehamilan ibu.

2. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.

3. Ibu mengerjakan urusan rumah tangga di bantu oleh keluarga.

4. Ibu dan keluarga taat menjalankan ibadah.

F. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Kebutuhan Nutrisi

1) Frekuensi makan : 3 x sehari, porsi makan dihabiskan.

2) Kebutuhan minum : 7-8 gelas sehari.

3) Pola makan : 1 nasi, lauk-pauk, sayur-sayuran, buah dan susu untuk ibu hamil.

b. Kebutuhan Eliminasi

1) BAK

Frekuensi 6-7 x sehari, warna kuning muda, bau khas.

2) BAB

Frekuensi 1 x sehari, warna kuning muda, konsistensi lembek.

c. Personal Hygiene

1) Mandi 2 x sehari, keramas 2-3 x seminggu.

2) Menyikat gigi 3 x sehari setiap selesai makan.

d. Kebutuhan istirahat dan tidur

1) Tidur siang tidak teratur, karena ibu bekerja.

2) Tidur malam jam 22.00 05.00 Wita.

G. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum baik.

a. Kesadaran : Composmentis.

b. Berat badan sekarang 53 kg (sebelum hamil 49 kg).

c. Tinggi badan 165 cm.

d. Lila 24 cm.

e. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah: 110/70 mmHg

Nadi : 80 x /i.

Suhu badan : 36,90C

Pernapasan : 20 x /menit.

2. Inspeksi

a. Rambut nampak hitam, penyebaran merata dan tidak mudah tercabut.

b. Tidak oedema pada wajah dan ekstremitas.

c. Konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterus.

d. Keadaan gigi lengkap dan tidak ada caries.

e. Tidak nampak pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis.

f. Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, nampak hiperpigmentasi pada areola mammae.

g. Nampak striae livide dan linea nigra, otot perut masih tegang.

3. Palpasi

a. Tidak teraba massa pada payudara.

b. Palpasi abdomen menurut Leopold :

Leopold I : TFU 3 jap (25 cm)

Leopold II : Punggung kiri.

Leopold III : Presentasi kepala.

Leopold IV : Convergen.

Lingkar perut : 80 cm

Tafsiran berat janin= TFU x lingkar perut

= 25 cm X 80 cm

= 2.000 gram.

4. Auskultasi

Djj 132 x /menit, terdengar jelas dan teratur pada kuadran kiri.

5. Perkusi

Refleks patella positif kiri dan kanan.

Pemeriksaan laboratorium tanggal 7 Maret 2006.

Darah: Hb 9,8 gr%.

Urine : Albumin dan reduksi negatif.

Langkah II. Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual

G1 P0 A0, gestasi 27 minggu, punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uteri, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.

1. G1 PO AO

a. Data Subjektif

Kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.

b. Data Objektif

1) Tampak striae livide.

2) Dinding perut masih tegang.

c. Analisis dan Interpretasi Data

Pada primigravida tampak striae livide, hal ini terjadi karena pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit. Otot perut masih tegang karena belum pernah ada peregangan sebelumnya (Mochtar R, 1998, hal.36).

2. Gestasi 27 Minggu

a. Data Subjektif

1) HPHT tanggal 30 Agustus 2005.

2) Umur kehamilan 7 bulan lebih.

b. Data Objektif

1) TFU 3 jap (25 cm).

2) TP tanggal 6 Juni 2006.

c. Analisis dan Interpretasi Data :

1) Membesarnya uterus disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan hipertropi, hyperplasia sel uterus dan hipervaskularisasi pembuluh darah (Wiknjosastro H, 2002, hal.89).

2) Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 30 Agustus 2005 sampai dengan tanggal 7 Maret 2006, masa gestasi adalah 27 minggu (Mochtar R, 1998, hal.48).

3. Punggung Kiri

a. Data Subjektif

Pergerakan janin dirasakan terutama pada kuadran kanan perut ibu.

b. Data Objektif

Palpasi Leopold II teraba punggung kiri.

c. Analisis dan Interpretasi Data

Palpasi Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dan kepala. Pada palpasi teraba tahanan keras lebar seperti papan pada sisi kiri perut ibu dan pada sisi kanan teraba bagian-bagian kecil yang menunjukkan bahwa punggung kiri (Wiknjosastro H, 2002, hal.156).

4. Presentasi Kepala, Convergen

a. Data Subjektif : -

b. Data Objektif :

1) Palpasi Leopold III teraba kepala pada bagian terendah.

2) Palpasi Leopold IV convergen.

c. Analisis dan Interpretasi Data

Palpasi Leopold III dapat menentukan bagian terendah janin. Pada palpasi teraba bagian keras, bulat dan melenting menandakan kepala dan palpasi Leopold IV dapat menentukan bagian terendah apakah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul. Dan saat palpasi kedua tangan pemeriksa masih bertemu menandakan kepala masih convergen. (Mansjoer A, dkk, 1999, hal.256).

5. Intra Uterin

a. Data Subjektif

1) Ibu merasakan pergerakan janin kuat dan tidak ada nyeri perut.

2) TFU 3 japst.

b. Data Objektif

Pada saat dilakukan palpasi ibu tidak merasa nyeri.

c. Analisis dan Interpretasi Data

Salah satu tanda kehamilan intra uterin adalah terasa gerakan janin dalam rahim, tidak terasa nyeri saat palpasi dan perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamilan (Wiknjosastro H, 2002, hal.89).

6. Tunggal

a. Data Subjektif

Ibu merasakan janinnya bergerak kuat pada perut sebelah kanan.

b. Data Objektif

Djj terdengar lebih jelas pada perut sebelah kiri kuadran bawah dengan frekuensi 132 x /menit.

c. Analisis dan Interpretasi Data

1) Pada palpasi hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala pada bagian bawah abdomen dan bokong pada fundus uteri, ini menandakan kehamilan tunggal. (Manuaba I.B.G, 1998, hal.137).

2) Auskultasi Djj pada hamil tunggal akan terdengar pada satu sisi, sedangkan pada kehamilan ganda terdengar Djj pada dua lokasi dengan perbedaan kurang lebih 10 denyutan (Manuaba I.B.G, 1998, hal.153).

7. Hidup

a. Data Subjektif

Ibu merasakan janinnya bergerak kuat.

b. Data Objektif

Djj terdengar kuat dan teratur di sebelah kiri dengan frekuensi 132 x /menit.

c. Analisis dan Interpretasi

1) Adanya gerakan janin dan Djj merupakan tanda bahwa janin hidup. Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan pada umur kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida umur kehamilan 16 minggu. Djj dapat didengar dengan leanec pada umur kehamilan 18 sampai 20 minggu. (Wiknjosastro, 2002, hal. 129).

2) Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160 x /menit (Manuaba I.B.G, 1998, hal.136).

8. Keadaan Janin Baik

a. Data Subjektif

Ibu merasakan pergerakan janin kuat.

b. Data Objektif

1) Djj 132 x /menit jelas dan teratur.

2) TBJ 2000 gram.

c. Analisis dan Interpretasi Data

Janin bergerak kuat, bunyi jantung teratur dan TBJ diatas 500 gram menandakan janin dalam keadaan baik. (Wiknjosastro H, 2002, hal. 154).

9. Ibu Dengan Anemia Ringan

a. Data Subjektif

Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.

b. Data Objektif

Konjungtiva agak pucat dan kadar Hb 9,8gr%.

c. Analisis dan Interpretasi

1) Dalam kehamilan kebutuhan meningkat sementara viskositas darah menurun sehingga kerja jantung meningkat yang menyebabkan sel darah merah dalam perifer berkurang sehingga nampak pucat pada konjungtiva. (Wiknjosastro H, 2002, hal. 448).

2) Volume plasma dan sel darah merah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu dengan peningkatan volume plasma rata-rata 30-40%, tetapi penambahan volume jauh lebih besar dari peningkaan sel darah merah sehingga terjadi hemodilusi serta konsentrasi hemoglobin dalam darah lebih rendah sehingga ibu menunjukkan tanda-tanda anemia (Wiknjosastro H, 2002, hal.448).

Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial

1. Potensial terjadinya Anemia Sedang

a. Data Subjektif

1) Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.

2) Mudah lelah setelah melakukan aktifitas.

b. Data Objektif

Konjungtiva agak pucat dan kadar Hb 9,8 gr%.

c. Analisis dan Interpretasi

Volume plasma dan sel darah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu. Sehingga pada umur kehamilan 27 minggu dengan kadar Hb 9,8 gr% jika tidak segera diantisipasi oleh tenaga kesehatan maka memungkinkan terjadinya anemia sedang (Wiknjosastro H, 2002, hal.448).

2. Potensial terjadi partus prematur.

a. Data Subjektif

1) Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dari tempat duduknya.

2) Ibu mudah lelah terutama setelah melakukan aktivitas.

3) Ibu mengatakan hamil 7 bulan lebih.

b. Data Objektif

1) Conjungtiva pucat.

2) Hb 9,8 gr%.

3) Umur kehamilan 27 minggu.

c. Analisis dan Interpretasi

Adanya anemia dalam kehamilan mengakibatkan kurangnya kemampuan sel darah merah mengangkut zat-zat makanan dan O2 ke uterus, hal ini mendorong terjadinya insufisiensi plasenta dan merupakan faktor pencetus terjadinya partus prematurus. (Varney H, dkk, 1998, hal.90).

Langkah IV.Identifikasi Perlunya Tindakan Segera Dan Kolaborasi

Tidak ada data yang menunjang saat ini

Langkah V. Rencana Tindakan

Tanggal 7 Maret 2006 Jam 10.10 Wita

1. Tujuan

a. Kehamilan dapat berlangsung normal.

b. Keadaan ibu dan janin baik.

c. Anemia teratasi

2. Kriteria Keberhasilan

a. TFU sesuai dengan umur kehamilan

b. Tanda-tanda vital dalam batas normal.

1) Tekanan darah: 100/60 140/90 mmHg

2) Nadi : 60 100 x /menit.

3) Suhu badan : 36,9 37,10C

4) Pernapasan : 16 20 x /menit

c. Keadaan janin sehat dengan kriteria

1) Djj dalam batas normal 120-160 X /menit

2) TBJ 2500 gram.

d. Hemoglobin 11 gr%.

e. Konjungtiva tidak pucat.

f. Keluhan ibu berkurang atau hilang mengenai rasa pusing dan tidak mudah lelah.

3. Rencana Tindakan

a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

Rasional :

Dengan penyampaian dan penjelasan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga sangat penting agar ibu dan keluarga mengetahui keadaan kehamilan.

b. Beri He tentang :

1) Gizi pada ibu hamil

Rasional:

Ibu dapat mengerti tentang makanan yang mengandung gizi yang diperlukan selama hamil.

2) Hygiene dalam kehamilan

Rasional:

Dengan menjaga hygiene dalam kehamilan dapat mencegah terjadinya infeksi.

3) Istirahat

Rasional:

Dengan adanya peningkatan fungsi fisiologi di dalam tubuh maka diperlukan istirahat yang cukup untuk memberi relaksasi otot tubuh serta mengurangi beban kerja jantung.

c. Diskusikan tanda bahaya kehamilan

Rasional :

Dengan mendiskusikan tanda bahaya maka ibu mengerti dan melaksanakan anjuran bidan untuk segera ke rumah sakit jika ibu mengalami satu dari tanda bahaya kehamilan sehingga terhindar dari 3T (terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat dalam merujuk, dan terlambat di tangani).

d. Diskusikan tentang persiapan jika timbul komplikasi

Rasional :

Jika timbul komplikasi maka setiap ibu hamil harus siap untuk mengantisipasinya dengan pertolongan segera dan BERDOA (Bersama, donor, ongkos, angkutan).

e. Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan

Rasional :

Ibu mempunyai persiapan yang matang dalam menghadapi proses persalinan baik fisik, psikis,. serta tempat di mana ibu melahirkan.

f. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan seperti biosambe dan vitamin C.

Rasional :

1) Dengan pemberian SF maka dapat membantu meningkatkan hemoglobin dalam darah.

2) Vitamin C diberikan agar Fe yang diberikan sebagai zat pembentuk hemoglobin mudah di absorbsi.

g. Anjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 21 Maret 2006.

Rasional :

Dengan penjelasan kepada ibu kapan ia harus kembali maka ibu mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga tujuan asuhan dapat dicapai secara efisien dan efektif.

Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Tanggal 7 Maret 2006 jam 10.30 Wita

1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal dan ibu dalam keadaan anemia ringan.

2. Memberi He tentang :

a. Gizi pada ibu hamil

1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran dan kentang.

2) Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan, susu dan telur.

3) Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang-kacangan.

4) Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan, telur dan kedelai.

5) Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 (g per hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli., stroberi juga roti.

6) Vitamin C diperlukan sebanyak 70 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel dan jeruk manis.

b. Hygiene dalam kehamilan

Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi.

c. Istirahat

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam hari.

3. Mendiskusikan tanda-tanda bahaya kehamilan

a. Perdarahan dari jalan lahir.

b. Sakit kepala yang hebat.

c. Penurunan gerakan janin.

d. Ketuban pecah sebelum waktunya.

e. Gangguan penglihatan.

f. Demam.

g. Muntah terus menerus

h. Nyeri abdomen.

i. Kejang.

4. Mendiskusikan tentang kesiapan ibu dan keluarga jika timbul komplikasi mengenai kendaraan yang mengantar jika dibutuhkan siapa yang bersedia menjadi donor dan persediaan biaya.

5. Mendiskusikan tentang persiapan persalinan mengenai pemilihan tempat persalinan, penentuan penolong persalinan, biaya persalinan dengan mengingat SURGA (Serahkan urusan rumah tangga pada keluarga) dan BERDOA (Bersama, donor, ongkos, angkutan).

6. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan.

a. Pemberian obat biosanbe : 1 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

b. Pemberian obat vitamin C : 2 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

7. Menganjurkan ibu periksa kembali tanggal 21 Maret 2006 untuk kontrol TTV, TFU dan Djj.

Langkah VII. Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan

Tanggal 7 Maret 2006 Jam 10.50 Wita

1. Kehamilan berlangsung normal.

a. TFU 3 japst (25 cm)

b. Tanda-tanda vital :

1) TD: 110/70 mmHg

2) N : 80 x /menit

3) S : 36,90C

4) P : 20 x /menit

2. Bayi dalam kondisi yang baik dan Djj terdengar jelas di perut sebelah kanan dengan frekuensi 132 x /menit.

3. Keadaan ibu anemia ringan dengan Hb 9,8 gr%.

4. Ibu bersedia datang kembali tanggal 21 Maret 2006 untuk memeriksakan kehamilannya.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.I

DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

TANGGAL 7 MARET 2006

No. Register : 01.43.66

Tanggal Kunjungan : 7 Maret 2006 Jam 10.00 Wita

Tanggal Pengkajian : 7 Maret 2006 Jam 10.10 Wita

Ruangan : ANC Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah

Identitas ibu/suami

Nama : Ny.I / Tn.R

Umur : 21 Tahun / 26 Tahun

Nikah : 1 Kali / 2 Tahun

Suku : Makassar / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT / PNS

Alamat : Jl. Borong Raya Lr. Mandengen

Subjektif :

1. Kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.

2. HPHT tanggal 30 Agustus 2005

3. Umur kehamilan 7 bulan lebih.

4. Janin bergerak kuat dan tidak ada rasa nyeri.

5. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.

6. Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.

7. Ibu merasa cepat lelah setelah beraktifitas.

8. Ibu mendapatkan suntikan TT lengkap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, TTI tanggal 29 Desember 2005 dan TTII tanggal 3 Februari 2006.

9. Obat-obat yang telah diberikan adalah biosanbe dan vitamin C.

Objektif :

1. Tafsiran persalinan tanggal 6 Juni 2006

2. Keadaan umum baik dan tanda-tanda vital :

a. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x /menit

Suhu badan : 36,90C

Pernapasan : 20 x /menit

b. Keadaan emosi stabil dapat berkomunikasi dengan baik.

c. Berat badan 53 kg (sebelum hamil 49 kg).

d. Lila 24 cm

3. Tidak ada oedema pada wajah.

4. Konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterus.

5. Tampak striae gravidarum dan linea nigra, otot perut tampak tegang.

6. Pemeriksaan abdomen (palpasi) menurut Leopold

a. Leopold I : TFU 3 jap (25 cm), teraba bokong pada fundus.

b. Leopold II : Punggung kiri.

c. Leopold III : Presentasi kepala.

d. Leopold IV : Convergen

7. Djj : 132 x /menit.

8. Lingkar perut : 80 cm.

9. Tidak ada oedema dan varices pada kedua tungkai.

10. Reflek patella positif (+/+).

11. Pemeriksaan laboratorium tanggal 7 Maret 2006.

a. Hb : 9,8 gr%.

b. Urine: Albumin dan reduksi negatif.

Assesment :

G1 P0 A0, gestasi 27 minggu, punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu anemia ringan, potensial terjadi anemia sedang.

Planning :

Tanggal 7 Maret 2006 Jam 10.30 Wita

1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal, ibu dalam keadaan anemia ringan dan ibu sudah mengerti keadaan kehamilannya.

2. Memberi He tentang :

a. Gizi pada ibu hamil

1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran, kentang.

2) Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan, susu, telur.

3) Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang-kacangan.

4) Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan, telur dan kedelai.

5) Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 (g per hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli, stroberi juga roti.

6) Vitamin C diperlukan sebanyak 70 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel, jeruk manis.

Ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang diberikan dan ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang dianjurkan.

b. Hygiene dalam kehamilan

Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi dan ibu sudah mengerti.

c. Istirahat

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam hari dan ibu sudah mengerti.

3. Mendiskusikan tanda bahaya dalam kehamilan

a. Perdarahan dari jalan lahir.

b. Sakit kepala yang hebat.

c. Penurunan gerakan janin.

d. Ketuban pecah sebelum waktunya.

e. Gangguan penglihatan.

f. Demam.

g. Muntah terus menerus.

h. Nyeri abdomen.

i. Kejang.

Ibu sudah mengerti dan bersedia menghubungi bidan jika mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan

4. Mendiskusikan tentang kesiapan ibu dan keluarganya jika timbul komplikasi, mengenai kendaraan yang mengantar jika dibutuhkan, siapa yang bersedia menjadi donor dan persediaan biaya dan ibu sudah mengerti.

5. Mendiskusikan tentang persiapan persalinan mengenai pemilihan tempat persalinan, penentuan penolong persalinan, biaya persalianan dengan mengingat SURGA: (Serahkan Urusan Rumah Tangga pada Keluarga) dan BERDOA (Bersama, Donor, Ongkos, Angkutan) dan ibu sudah mengerti.

6. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan.

a. Pemberian oba biosanbe : 1 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

b. Pemberian obat vitamin C : 2 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

7. Menganjurkan ibu datang kembali tanggal 21 Maret 2006 untuk kontrol TTV, TFU, Djj, dan ibu bersedia datang kontrol sesuai jadwal yang ditentukan.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

TANGGAL 20 MARET 2006

Subjektif :

1. Pergerakan janin kuat 1-2 kali dalam 1 jam.

2. Perasaan pusing sudah berkurang.

3. Ibu masih merasa lelah setelah melakukan aktivitas.

Objektif :

1. BB 56 kg.

2. Keadaan umum baik, emosi stabil, dapat berkomunikasi dengan baik.

3. Tanda-tanda vital :

a. Tekanan darah: 100/70 mmHg

b. Denyut nadi : 82 x /menit

c. Suhu Badan : 36,5 0C

d. Pernapasan : 20 x /menit

4. Konjungtiva agak pucat, sclera tidak ikterus.

5. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan.

6. Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai.

7. Palpasi abdomen :

Leopold I : Pertengahan pusat px (30 cm).

Leopold II : Punggung kiri.

Lepold III: Presentase kepala

Leopold IV : Convergen.

Auskultasi Djj : 130 x /menit kuat dan teratur.

8. Tanggal 20 Maret 2006 : Hb 10 gr%.

Assesment :

G1 PO AO, gestasi 28 minggu enam hari, punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uteri, tunggal, hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu anemia ringan, potensial terjadi anemia sedang.

Planning :

Tanggal 20 Maret 2006 Jam 09.30 Wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal dan ibu dalam keadaan anemia ringan.

2. Mengingatkan pada ibu untuk tetap melaksanakan He yaitu :

a. Gizi pada ibu hamil dengan memenuhi kebutuhan kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat dan vitamin C.

Ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang diberikan dan bersedia mengkonsumsi makanan yang anjurkan.

b. Hygiene dalam kehamilan

Menjelaskan pada ibu tentang personal hygiene terutama tentang kebersihan genitalia, pakaian, serta kebersihan payudara dan ibu sudah mengerti.

c. Istirahat

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam hari dan ibu sudah mengerti.

3. Mengingatkan tentang tanda bahaya dalam kehamilan dan ibu segera ke bidan atau dokter jika mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan dan ibu sudah mengerti.

4. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan, diantaranya :

a. Pemberian obat biosanbe : 1 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

b. Pemberian obat vitamin C : 2 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

5. Menganjurkan ibu periksa kembali tanggal 3 April 2006 untuk mengontrol TTV, TFU, Djj dan ibu bersedia datang kontrol sesuai jadwal yang ditentukan.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

TANGGAL 13 APRIL 2006

Subjektif :

1. Kelelahan ibu sudah berkurang.

2. Perasaan pusing sudah hilang.

3. Pergerakan janin kuat dan teratur 1-2 kali dalam 1 jam terutama pada sisi kiri.

Objektif :

1. Keadaan umum baik. emosi stabil, dapat berkomunikasi dengan baik.

2. BB 57 kg.

3. Tanda-tanda vital :

a. Tekanan darah: 110/70 mmHg

b. Denyut nadi : 80 x /menit

c. Suhu badan : 36,60C

d. Pernapasan : 20 x /menit

4. Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus.

5. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan.

6. Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai.

7. Palpasi abdomen :

a. Leopold I : TFU 3 jbpx (32 cm).

b. Leopold II : Punggung kiri.

c. Leopold III : Presentase kepala.

d. Leopold IV : Convergen

8. Auskultasi Djj : 128 x /menit, kuat dan teratur.

9. Refleks patella positif (+/+).

10. Tanggal 13 April 2006, Hb 11,2 gr%.

Assesment :

G1 P0 A0, gestasi 32 minggu dua hari, punggung kiri, presentase kepala, divergen, intra uteri, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik.

Planning :

Tanggal 13 April 2006 Jam 10.00 Wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal dan anemia telah teratasi.

2. Mengingatkan pada ibu agar tetap melaksanakan pendidikan kesehatan yang telah diberikan berupa :

a. Gizi pada ibu hamil dengan memenuhi kebutuhan kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat dan vitamin C.

Ibu mengerti tentang penyuluhan yang diberikan dan bersedia mengkonsumsi makanan yang dianjurkan.

b. Hygiene dalam kehamilan

Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi dan ibu sudah mengerti.

c. Istirahat

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam hari dan ibu sudah mengerti.

3. Mengingatkan tentang tanda bahaya dalam kehamilan dan segera ke bidan jika mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan dan ibu sudah mengerti.

4. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan, diantaranya :

a. Pemberian obat biosanbe : 1 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

b. Pemberian obat vitamin C : 2 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

5. Menganjurkan ibu untuk datang 2 minggu kemudian (tanggal 27 April 2006) untuk pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemantauan kesejahteraan janin dan ibu atau jika ada keluhan dan ibu bersedia datang sesuai jadwal yang ditentukan

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara konsep dasar dengan penerapan asuhan kebidanan pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar pada tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

Untuk memudahkan dalam menguraikan kesenjangan antara teori dan studi kasus, maka penulis menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari 7 langkah.

Langkah I. Identifikasi Data Dasar

Pada langkah awal ini penulis melakukan pengkajian data dasar yang meliputi identitas klien, data biologis, data psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual. Informasi yang diperoleh mengenai data-data tersebut penulis dapatkan dengan mengadakan wawancara langsung dari klien dan keluarganya serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Data lainnya diperoleh dari petugas kesehatan yang menangani klien. Dalam mengumpulkan informasi ini penulis tidak mendapatkan hambatan yang berarti karena sikap serta respon klien dan keluarga cukup terbuka.

Dalam tinjauan pustaka dikatakan bahwa tanda dan gejala anemia meliputi lemas, pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, pandangan berkunang-kunang terutama bila mau berdiri dan konjungtiva tampak pucat.

Pada kasus Ny.I data yang diperoleh menunjukkan adanya persamaan gejala yang terdapat pada tinjauan pustaka yaitu cepat lelah, pusing, konjungtiva pucat serta ditunjang oleh pemeriksaan darah Hb klien 9,8 gr%.

Langkah II. Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual

Berdasarkan dalam konsep dasar bahwa dalam menegakkan suatu diagnosa/masalah kebidanan harus berdasarkan pada pendekatan asuhan kebidanan yang didukung dan ditunjang oleh beberapa data baik data subjektif maupun data objektif.

Adapun diagnosa masalah aktual yang dapat diidentifikasi pada Ny.I adalah G1 P0 A0, gestasi 27 minggu, situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.

Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial

Pada tinjauan asuhan kebidanan identifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi pada Ny.I berdasarkan pengumpulan data, pengamatan yang cermat dan observasi yang akurat kemudian dievaluasi apakah terdapat kondisi yang abnormal dan apabila tidak mendapatkan penanganan yang akurat dapat menimbulkan keadaan yang berbahaya sehingga mengancam kehidupan ibu dan janin.

Dalam penanganan kasus anemia ringan di lahan praktek pada kasus ini menunjukkan adanya kesamaan dengan tinjauan asuhan kebidanan sehingga memudahkan penulis dalam melanjutkan proses asuhan ke langkah berikutnya.

Pada kasus anemia ringan diagnosa atau masalah potensial yang bisa terjadi adalah potensial terjadi anemia sedang.

Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi

Dalam kasus ini penulis tidak melaksanakan tindakan segera maupun tindakan lain yang bersifat emergensi. Oleh karena itu tidak ada diagnosa atau masalah yang memerlukan tindakan segera pada kasus ini.

Langkah V. Rencana Tindakan

Perencanaan adalah proses penyusunan suatu rencana atau tindakan berdasarkan identifikasi masalah saat ini serta diagnosa dan masalah lain yang mungkin terjadi. Perencanaan tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai disertai kriteria keberhasilannya.

Adapun rencana tindakan pada kasus Ny.I adalah :

1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.

2. Berikan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil, hygiene dalam kehamilan serta istirahat.

3. Diskusikan tanda bahaya kehamilan.

4. Diskusikan tentang persiapan jika timbul komplikasi.

5. Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan.

6. Pemberian obat yaitu biosanbe dan vitamin C.

7. Anjurkan ibu untuk datang kembali sesuai jadwal yang ditetapkan atau bila ada keluhan.

Dari tinjauan pustaka dan asuhan kebidanan pada Ny.I berdasarkan pada rencana tindakan, ditemukaan adanya persamaan antara apa yang ada diteori dengan yang dilakukan di lahan praktek.

Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai rencana dan pada tahap pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan ini, penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien dan keluarga yang kooperatif dan adanya sarana dan fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaan tindakan.

Langkah VII. Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses manajemen asuhan kebidanan dimana pada tahap ini dinilai adanya kemajuan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien. Dalam evaluasi selama 3 kali pemeriksaan tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006 pada Ny.I yang telah dilakukan untuk menangani anemia diperoleh hasil yang menunjukkan adanya perubahan dari anemia ringan menjadi tidak anemia.

BAB V

PENUTUP

Setelah penulis mempelajari teori dan pengalaman langsung di lahan praktek melalui studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny.I gestasi 27 minggu dengan anemia ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Adapun kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu masalah yang cukup tinggi angka kejadiannya, karena dapat meningkatkan mortalitas dan morbilitas ibu dan janin.

2. Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dalam darah kurang dari 11gr%, memberikan pengaruh kurang baik bagi ibu dan janin yaitu dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas perdarahan, hambatan tumbuh kembang janin dan kematian janin dalam rahim.

3. Untuk mencegah anemia dalam kehamilan dapat diberikan tablet besi saat kunjungan ANC minimal 90 tablet dalam kehamilan serta gizi seimbang.

4. Pada pelaksanaan manajemen asuhan kebidanan pada Ny.I mulai dari pengkajian sampai tahap akhir tidak ditemukan adanya hambatan, karena kerjasama yang baik antara klien dan petugas kesehatan sehingga semua tindakan dapat terlaksana dengan baik.

5. Dokumentasi sangat perlu dilaksanakan pada setiap tahap dari proses manajemen asuhan kebidanan, karena hal ini merupakan salah satu cara pembuktian pertanggungjawaban bidan terhadap asuhan kebidanan yang telah diberikan.

B. Saran

1. Saran untuk Ibu Hamil

a. Setiap ibu diharapkan segera memeriksakan diri ke sarana kesehatan saat mengetahui dirinya hamil untuk memeriksakan kehamilannya, mendeteksi secara dini jika ada kelainan sehubungan dengan kehamilannya sehingga tersedia cukup waktu untuk penanganan masalah yang dihadapi.

b. Membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi tinggi sehingga kebutuhan ibu dan janin dapat terpenuhi selama kehamilan.

c. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

2. Saran untuk petugas kesehatan

a. Senantiasa memberikan informasi kepada ibu hamil dan keluarganya tentang keadaan kehamilannya dan pendidikan kesehatan yang penting agar kehamilan dapat berlangsung normal.

b. Dalam melakukan pelayanan terhadap ibu hamil sebaiknya menggunakan proses asuhan kebidanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

c. Dalam hal pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan kepada ibu maupun keluarganya agar mau mengerti dan mau bekerjasama untuk mengatasi masalah serta partisipasi aktif keluarga sangat diperlukan dalam penangangan masalah anemia.

d. Mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan sebagai pembuktian pertanggungjawaban petugas kesehatan terhadap asuhan yang diberikan.

3. Saran untuk Institusi

a. Menyediakan tenaga pengajar yang profesional yang dapat membimbing mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

b. Melengkapi fasilitas laboratorium yang memadai sesuai standar kebidanan dan buku-buku di perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman M.B, 2004, Gizi Dalam Daur Kehidupan, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Ali S, 2006, Angka Kematian Ibu Indonesia 50 Per hari, (online), (http://www.hidayatullah.com, diakses 12 Maret 2006).

Curtis G.B, 2001, Tanya Jawab Seputar Kehamilan, Penerbit Buku Arcan, Jakarta.

Hamilton P.M, 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Marternitas, Ed.6, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Johson R, and Taylor W, 2002, Buku Ajar Praktik Kebidanan, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Juanita V, 2003, Kolom Preview Pas FM Healthcare, (Online), (http://www.sinarharapan.co.id/IPTEK, 2004, diakses 12 Maret 2006)

Manuaba I.B.G, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.

Mochtar R, 1998, Sinopsis Obstetri, Jilid I, EGC, Jakarta.

Mansjoer A, dkk, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.

Millis A, 2005, Tujuh dari Sepuluh Wanita Hamil Terkena Anemia (online), (http://www.balita-anda.indoglobal.com, diakses 21 Februari 2006).

Pusdiknakes-WHO.JHPIEGO, 2001, Materi Asuhan Antenatal, Depkes RI.

Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2005.z

Saifuddin A.B, 2002, Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Simatupang E.J, 2006, Penerapan Unsur-Unsur Manajemen, Penerbit Buku Awan Indah, Jakarta.

Varney, Helen, 1997, Varneys Midwifery Text Book, Third Editing Jones and Barket.

Varney Kriebs Gegor, 2001, Buku Saku Kebidanan, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Wiknjosastro H, 2002, Ilmu Kebidanan, Ed.III, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Nutrisi Ibu Hamil

2. Sasaran Umum : Klien Ny.I dan Suami

3. Waktu :Tanggal 7 Maret 2006, pukul 10.00 Wita

4. Tempat :Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar

5. Tujuan

a. Tujuan Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga mengerti dan memahami tentang nutrisi ibu hamil

b. Tujuan Khusus :

Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat :

1) Menyebutkan dan menguraikan tentang pentingnya gizi ibu hamil.

2) Menguraikan tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil.

6. Metode :Ceramah dan diskusi

7. Pembimbing :Bd.R

8. Alat Peraga :Materi Penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

9. Referensi:Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan RI

NUTRISI IBU HAMIL

A. Pentingnya Gizi Pada Ibu Hamil

Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan sebelum hamil disamping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya.Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg.

Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan kompilkasi yang mungkin timbul pada ibu.menjaga pertumbuhan janin sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang optimal.

B. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil

Zat-zat gizi yang di butuhkan ibu hamil meliputi:

1. Kebutuhan Protein

Kebutuhan Protein ibu hamil 60 gr, sumber protein meliputi:

a. Dari hewani : daging, ikan, susu

b. Dari nabati : Produk kacang kedelai, polong-polongan, tempe buncis.

Pengolahannya tidak boleh terlalu berlebihan dalam pemanasan terutama penggorengan.

2. Kebutuhan Lemak

Merupakan zat gizi yang menyediakan energi dalam tubuh yang diperlukan ibu hamil dalam metabolisme tubuhnya.

Sumber Lemak meliputi :

a. Susu,daging dan minyak tumbuhan

b. Juga terdapat pada buah, sayuran dan biji sereal.

3. Kebutuhan Vitamin

Tidak menghasilkan energi tetapi berfungsi sebagai zat pengatur seluruh proses dalam tubuh (sistem pencernaan, pergerakan otot, pertumbuhan jaringan tubuh) vitamin yang diperlukan antara lain:

a. Vitamin A terdapat pada: minyak ikan, kuning telur, wortel,sayuran berwarna hijau, dan buah-buahan.

b. Vitamin C yang banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna kuning.

4. Kebutuhan zat besi

Kebutuhan zat besi ibu hamil 46 mg.Tambahan zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang baru.Selain itu akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah merah in dibutuhkan pula pada proses persalinan dan menyusui. Makanan yang mengandung zat besi meliputi: daging, sayuran berwarna hijau, ikan, telur,kedelai dan produknya.

5. Kalsium

Kalsium untuk ibu hamil diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi.Sumber kalsium yaitu susu dan produk susu, tahu dan kacang-kacangan.

6. Kalori

Kebutuhan selama trimester kedua dan ketiga meningkat sebesar 285 kalori, diperlukan untuk meningkatkan berat badan ibu dan janin.Sumber kalori yaitu beras merah, kacang-kacangan dan kentang.

Gambar 3: Nutrisi Pada Ibu Hamil

Sumber : Depkes 2002

Lampiran 2.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik :Tanda bahaya kehamilan

2. Sasaran Umum :Klien Ny.I dan suami

3. Waktu :Tanggal 7 Maret 2006, pukul 10.30 wita

4. Tempat :Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar

5. Tujuan

a. Tujuan Umum :

Setelah penyuluhan ibu hamil dapat memahami tentang tanda bahaya dalam kehamilan.

b. Tujuan Khusus :

Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat :

1) Memahami tentang sakit kepala yang hebat dan menetap.

2) Keluar air ketuban sebelum waktunya.

3) Menjelaskan tentang gangguan penglihatan.

4) Menjelaskan tentang tanda-tanda perdarahan dari jalan lahir sebelum waktunya.

5) Mengetahui tentang penurunan gerak janin.

6) Menjelaskan tentang nyeri perut yang hebat.

7) Mengetahui tentang gejala kejang.

8) Mengetahui tentang gejala demam.

9) Mengetahui tentang hyperemesis.

6. Metode :Ceramah dan diskusi.

7. Pembimbing :Bd.R

8. Alat Peraga :Materi Penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

9. Referensi:Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan RI

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Tanda-tanda bahaya yang penting diketahui oleh ibu dan keluarga adalah :

1. Sakit kepala yang hebat dan menetap.

Sakit kepala dalam kehamilan adalah umum dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal. Sakit kepala yang menujukkan suatu masalah yang serius adalah

a. Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.

b. Kadang dengan sakit kepala tersebut, ibu mungkin yang menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau adanya bayangan.

Gambar 4: Sakit kepala yang hebat dan menetap

Sumber : Depkes 2002

2. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Keluar air ketuban sebelum waktunya adalah ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda persalinan. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena fungsi air ketuban yaitu mempengaruhi jalannya kehamilan maupun persalinan.

Gambar 5: Keluar air ketuban sebelum waktunya

Sumber : Depkes 2002

3. Gangguan penglihatan.

Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan penglihatan mendadak misalnya pandangan kabur atau penglihatan seperti adanya bayangan, penglihatan seperti ada bintik-bintik dan disertai dengan sakit kepala yang hebat

Gambar 6: Gangguan penglihatan

Sumber : Depkes 2002

4. Perdarahan jalan lahir.

Perdarahan dari jalan sebelum waktunya adalah patologi karena dicurigai terjadinya plasenta previa atau solusio plasenta.

Gambar 7: Perdarahan jalan lahir

Sumber : Depkes 2002

5. Pergerakan janin berkurang.

Ibu mulai merasakan gerak janinnya selama bulan ke empat atau ke lima. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah, janin harus bergerak minimal satu kali satu jam. Gerakan akan mudah terasa jika berbaring atau beristirahat.

Gambar 8: Pergerakan janin berkurang

Sumber : Depkes 2002

6. Nyeri perut hebat

Nyeri perut hebat yang tidak berhubungan dengan persalinan normal,adalah keadaan yang abnormal:

a. Nyeri yang hebat dan menetap.

b. Tidak hilang dengan istirahat.

Gambar 9: Nyeri perut hebat

Sumber : Depkes 2002

7. Kejang

Kejang pada ibu hamil biasa disebabkan karena tekanan darah naik dan dicurigai eklampsia.

Gambar 10: Kejang

Sumber : Depkes 2002

8. Demam

Demam pada ibu hamil biasanya karena infeksi atau malaria. Demam yang tinggi membahayakan keselamatan ibu.

Gambar 11: Demam

Sumber : Depkes 2002

9. Hyperemesis.

Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester pertama. Hyperemesis yang merupakan komplikasi mual dan muntah, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi. Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu.

Gambar 12 : Hyperemesis

Sumber : Depkes 2002

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN WAKTU UJIAN

Dengan ini menyatakan :

Nama : H A E R A N I

NIM : 03 1301 009

Jurusan : DIII Kebidanan

Setuju untuk melakukan ujian akhir Karya Tulis Ilmiah dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny.I Gestasi 27 Minggu Dengan Anemia Ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006

Hari/ Tanggal : Selasa, 4 Juli 2006

Pukul : 13.00 14.00 Wita

Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Makassar, 30 Juni 2006

Pembimbing I Pembimbing II

Marhaeni, S.Sit A. Maryam, SKM

Mengetahui

Direktur Program DIII Kebidanan

A. Maryam, SKM

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disahkan oleh Panitia Ujian Akhir dan Tim Penguji Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2006.

Ketua : Marhaeni, S.Sit(.......................................)

Sekretaris :A. Maryam, SKM(.......................................)

Anggota :1.Djuhadiah S, Am.Keb.,S.Pd(.......................................)

2.Hj. Ros Rahmawati, SKM(.......................................)

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Marhaeni, S.Sit A. Maryam, SKM

Mengetahui

Direktur Program DIII Kebidanan

A. Maryam, SKM

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program studi DIII kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar dengan judul : Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny.I Gestasi 27 Minggu Dengan Anemia Ringan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tanggal 7, 20 Maret dan 13 April 2006.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritikan yang sifatnya membangun guna penyempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan sampai penyusunan karya tulis ilmiah ini, yaitu :

1. Bapak H. Haruna, MA.MBA, selaku ketua Yayasan Universitas Indonesia Timur Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. H. Muin Salim, selaku rektor Universitas Indonesia Timur Makassar yang patut menjadi panutan bagi mahasiswa yang cinta pimpinannya dan disiplin ilmu yang dimilikinya.

3. Ibu A. Maryam, SKM, selaku Direktur Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar sekaligus pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Ibu Yurniati, SKM, selaku wakil direktur Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar.

5. Ibu Marhaeni, S.Sit selaku pembimbing I yang telah mengarahkan penulis dalam penyempurnaan karya tulis ilmiah ini.

6. Segenap Dosen dan Staf Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang tak ternilai harganya.

7. Ibu dr. Hj. Nur Rahma, Sp.OG, selaku Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar beserta staf yang telah memberikan izin untuk pengambilan data yang penulis butuhkan.

8. Yang tercinta dan saya hormati ayahanda La Ode Abd. Gani dan Ibunda Alm. Yuliana atas jasa, pengorbanan, dan doa serta cinta yang tiada putus-putusnya. Kepada saudara-saudaraku serta seluruh keluarga, terima kasih atas bantuan yang telah diberikan baik materill maupun moril selama ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar khususnya angkatan 2003 yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya yang baik selama penulis mengikuti pendidikan.

10. Sahabatku anak-anak Basecamp, Pondok Sry, kak Andong dan semua teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dorongan semangat dan kebersamaannya selama ini.

Akhirnya semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu kebidanan dan semoga kebaikan serta bantuan yang telah diberikan kepada penulis akan diberikan balasannya yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Makassar, Juni 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

PERNYATAAN PERSETUJUAN ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Ruang Lingkup 3

C. Tujuan Penulisan 4

1. Tujuan Umum 4

2. Tujuan Khusus 4

D. Manfaat Penulisan 6

E. Metode Penulisan 6

F. Sistematika Penulisan 8

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan 11

1. Pengertian Kehamilan 11

2. Diagnosis Kehamilan 11

3. Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan 12

4. Perubahan Psikologi Wanita Hamil 16

B. Tinjauan Tentang Anemia 18

1. Pengertian Anemia 18

2. Macam-macam Anemia Dalam Kehamilan 18

3. Patofisiologi Anemia 20

4. Tanda dan Gejala Anemia 21

5. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan 21

6. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan 22

7. Pencegahan dan Penanganan Anemia 23

C. Tinjauan Umum Tentang Antenatal Care 26

1. Pengertian Antenatal Care 26

2. Tujuan Pengawasan Antenatal Care 26

3. Kebijakan Program dan Teknis Asuhan 27

4. Informasi Penting Untuk Setiap Kunjungan28

D. Proses Manajemen Kebidanan 30

1. Pengertian Manajemen Kebidanan 30

2. Tahapan Dalam Manajemen Asuhan Kebidanan .. 30

E. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) 34

BAB III.STUDI KASUS

Langkah I. Identifikasi Dan Analisa Data Dasar 37

Langkah II. Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual 42

Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial 48

Langkah IV.Identifikasi Perlunya Tindakan Segera Dan Kolaborasi 50

Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan 50

Langkah VI.Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan52

Langkah VII. Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan 55

Pendokumentasian Hasil Asuhan Dalam Bentuk SOAP 57

BAB IV.PEMBAHASAN 69

BAB V.PENUTUP

A. Kesimpulan 74

B. Saran 75

DAFTAR PUSTAKA 77

LAMPIRAN 79

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jenis Pendokumentasian Asuhan Kebidanan 36

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pemeriksaan fundus uteri untuk menentukan umur kehamilan 12

Gambar 2.Anatomi Payudara 14

Gambar 3. Nutrisi Pada Ibu Hamil 83

Gambar 4.Sakit Kepala Yang Hebat dan Menetap86

Gambar 5. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya 87

Gambar 6.Gangguan Penglihatan87

Gambar 7.Perdarahan Jalan Lahir 88

Gambar 8.Pergerakan Janin Berkurang 88

Gambar 9.Nyeri Perut Hebat89

Gambar 10.Kejang 89

Gambar 11.Demam 90

Gambar 12.Hyperemesis90

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Nutrisi Pada Ibu Hamil 80

2. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan 85

1

37

Lobus

v

57

63

66

Areola

Puting susu

Sinus laktiferus

Duktus laktiferus

(Mamma)

Duktus

Alveolus

12 mgg (TFU 3 jari atas sympisis) pst)

16 mgg (TFU pertengahan sympisis-pst) pst)

24 mgg (TFU setinggi pusat)

20 mgg (TFU 3 jari bawah pst)

28 mgg (TFU 3 jari atas pst)

26 mgg (TFU 1 jari atas pst)

34 mgg (TFU 1/3 pst-px)

32 mgg (TFU pertengahan pst-px)

36 mgg (TFU 1 jari bawah px)

40 mgg (TFU 3 jari bawah px)

11

69

74

vi

iii

vii

viii

ix

x

xi

80

84

ii

iv

79

77

86

PAGE

_1214923309.xls
Sheet1TGLTB/TDLILALABTFUUKLETAKDJJTERAPIBB29-12165 cm /110/8024 cmHb 9,8 gr%14 cm16 mggBall-TT1 :200550 kgmmHgAlb (-)BiosanbeRed (-)1x1Vit.C2x13-2- /110/8018 cm20 mggBall128 x /iTT2 :200651 kgmmHgBiosanbe1x1Vit.C2x1