anemia normokrom normositer
TRANSCRIPT
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 1/18
HEMATOLOGI
NORMOKROM NORMOSITER
1.1 Pengertian Normokrom Normositer
Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas
hemoglobin, dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah.
Dengan demikian, anemia bukan suatu diagnosis melainkan pencerminan dari
dasar perubahan patofisiologis, yang diuraikan oleh anamnesa dan pemikiran
fisik yang teliti, serta didukung oleh pemeriksaan laboratorium.
ada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro
menunjukkan ukuran sel darah merah sedangkan kromik menunjukkan
!arnanya. "udah dikenal tiga klasifikasi besar, yaitu anemia hipokrom
makrositer, anemia hipokrom mikrositer, dan anemia normokrom normositer.
Anemia #ormokrom #ormositer merupakan jenis anemia dimana ukuran
dan bentuk sel$sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam
jumlah yang normal tetapi individu menderita anemia. enyebab anemia
normokrom normositer (%&' didalam batasan normal, 0$100), antara lain
1. asca perdarahan akut
*. Anemia aplastik$hipoplastik
+. Anemia hemolitik terutama yang didapat-. Akibat penyakit kronis
. Anemia mieloplastik
/. agal ginjal kronis
. %ielofibrosis
. "indroma mielodisplastik
2. 3eukemia akut
1.2 Penyakit
1.2.1 Anemia Apastik
1. Pengertian
Anemia Aplastik, adalah kondisi dimana sumsum tidak dapat
berproduksi maksimal sehingga sel darah baru tidak mencukupi untuk
proses penggantian sel darah lama. ada kasus anemia biasa,
umumnya hanya jumlah sel darah merah yang rendah, tetapi pada
anemia aplastik, jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan platelet
menjadi sangat rendah. Dicurigai penyebab anemia aplastik ini adalah
gangguan sistem imun, atau disebut gangguan autoimun. Dimana sel
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 2/18
darah putih menyerang sumsum. 4ika anemia aplastik ini tidak diobati,
maka resiko kematian akan muncul dalam !aktu / bulan.
2. Kasi!ikasi "an Etioogi
Anemia aplastik biasanya disebabkan oleh dua faktor penyebab, yaitu
faktor primer dan sekunder. "ecara sederhana anemia aplastik dapat
diklasifikasi sebagai berikut.
a. enyebab rimer
1. 5diopatik (paling banyak)
*. Anemia 6anconi
3. c. Dyskeratosis congenita
b. enyebab "ekunder
1. 7at kimia
*. 8bat$obatan
+. 5nfeksi
-. 9adiasi
angguan kongenital yang paling umum terjadi adalah anemia
6anconi. enyakit ini dapat menyerang anak$anak dan biasanya
dikarenakan defek pada DNA Repair dan aplasia yang sering disertai
kelainan rangka, pigmentasi pada kulit dan abnormalitas pada ginjal.
emaparan pada bahan$bahan kimia, obat$obatan dan radiasi juga
dapat merusak sel induk. 8bat$obatan dapat menekan hematopoiesis
secara idiosinkratik ataupun secara terduga.
O#at$o#atan yang dapat menyebabkan depresi pada sumsum tulang
dapat dibagi dua
a. "ering atau selalu menyebabkan depresi sumsum tulang
1. "itostatika
b. :adang$kadang menyebabkan depresi sumsum tulang
1. Antikonvulsan, misalnya metilhidantoin
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 3/18
*. Antibiotik, misalnya kloramfenikol, sulfonamide,
penicillin dan lain$lain
+. Analgesik, misalnya fenilbuta;on
-. 9elaksan otot, misalnya meprobamat
8bat seperti kloramfenikol diduga dapat menyebabkan anemia
aplastik. %isalnya pemberian kloramfenikol pada bayi sejak berumur
* + bulan akan menyebabkan anemia aplastik setelah berumur /
tahun.
America %edical Association juga telah membuat daftar obat$obat
yang dapat menimbulkan anemia aplastik. 3ihat tabel berikut.
O#at$o#at yang sering
"i%&#&ngkan "engan
Anemia Apastik
1. A;athioprine
*. :arbama;epine
+. 5nhibitor carbonic
anhydrase
-. :loramfenikol. <thosuksimide
/. 5ndomethasin
. 5munoglobulin limfosit
. enisilamine
2. robenesid
10. =uinacrine
11. 8bat$obat sulfonamide
1*. "ulfonilurea
1+. 8bat$obat thia;ide
1-. >rimethadione
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 4/18
'at$(at kimia yang sering menjadi penyebab anemia aplastik
misalnya ben;en, arsen, insektisida, dan lain$lain. 7at$;at kimia
tersebut biasanya terhirup ataupun terkena (secara kontak kulit) pada
individu.
Ra"iasi juga dianggap sebagai penyebab anemia aplastik ini karena
dapat mengakibatkan kerusakan pada stem cell atau sel induk ataupun
menyebabkan kerusakan pada lingkungan sel induk. &ontoh radiasi
yang dimaksud antara lain pajanan sinar ? yang berlebihan ataupun
jatuhan radioaktif (misalnya dari ledakan bom nuklir).
aparan oleh radiasi berenergi tinggi ataupun sedang yang
berlangsung lama dapat menyebabkan kegagalan sumsum tulang akut
dan kronis maupun anemia aplastik. >erutama sel$sel germinal dan sel
hematopoietik. "el$sel tersebut merupakan sel yang paling mudah
mengalami kerusakan tersebut.
"elain radiasi, in!eksi juga dapat menyebabkan anemia aplastik.
%isalnya seperti infeksi virus @epatitis &, <', &%', parvovirus,
@5', dengue dan lain$lain.
Dari semua faktor penyebab anemia aplastik diatas, faktor yang paling
banyak terjadi ialah faktor idiopatik. Dimana penyebabnya anemia
aplastik ini masih belum jelas.
). Pato!isioogi
Ada dua hal yang menjadi patofisiologi anemia aplastik.
a. Ker&sakan pa"a se in"&k p&ripoten
angguan pada sel induk pluripoten ini menjadi penyebab utamaterjadinya anemia aplastik. "el induk pluripoten yang mengalami
gangguan gagal membentuk atau berkembang menjadi sel$sel darah
yang baru.
Bmumnya hal ini dikarenakan kurangnya jumlah sel induk pluripoten
ataupun karena fungsinya yang menurun.
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 5/18
enanganan yang tepat untuk individu anemia aplastik yang
disebabkan oleh gangguan pada sel induk adalah terapi transplantasi
sumsum tulang.
#. Ker&sakan pa"a mi*roen+ironment
Ditemukan gangguan pada mikrovaskuler, faktor humoral (misal
eritropoietin) maupun bahan penghambat pertumbuhan sel. @al ini
mengakibatkan gagalnya jaringan sumsum tulang untuk berkembang.
angguan pada microenvironment merupakan kerusakan lingkungan
sekitar sel induk pluripoten sehingga menyebabkan kehilangan
kemampuan sel tersebut untuk berdiferensiasi menjadi sel$sel darah.
"elain itu pada beberapa penderita anemia aplastik ditemukan cell
inhibitors atau penghambat pertumbuhan sel. @al ini dapat dibuktikan
dengan adanya limfosit > yang menghambat pertumbuhan sel$sel
sumsum tulang.
"ampai saat ini, teori yang paling dianut sebagai penyebab anemia
aplastik adalah gangguan pada sel induk pluri poten.
,. Ge-aa Kinis
ada penderita anemia aplastik dapat ditemukan tiga gejala utama
yaitu, anemia, trombositopenia, dan leukopenia. :etiga gejala ini
disertai dengan gejala$gejala lain yang dapat diklasifikasikan sebagai
berikut
$ Anemia biasanya ditandai dengan pucat, mudah lelah, lemah,
hilang selera makan, dan palpitasi.
$ >rombositopenia, misalnya perdarahan gusi, epistaksis, petekia,ekimosa dan lain$lain.
$ 3eukopenia ataupun granulositopenia, misalnya infeksi.
"elain itu, hepatosplenomegali dan limfadenopati juga dapat
ditemukan pada penderita anemia aplastik ini meski sangat jarang
terjadi.
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 6/18
. Pemeriksaan "an "iagnosis
Ada dua jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis
anemia aplastik, yaitu pemeriksaan fisis dan pemeriksaan
laboratorium.
Pemeriksaan Fisis
ada pemeriksaan fisis penderita anemia aplastik diperoleh
a. ucat
b. erdarahan pada gusi, retina, hidung, dan kulit.
c. >anda$tanda infeksi, misalnya demam.
d. embesaran hati (hepatomegali)
e. >anda anemia 6anconi, yaitu bintik &afC au lait dan postur tubuh
yang pendek.f. >anda dyskeratosis congenita, yaitu jari$jari yang aneh dan
leukoplakia.
Pemeriksaan Laboratorium
• Darah >epi
• ranulosit 00 Emm+
• >rombosit *0.000 Emm+
• 9etikulosit 1.0 F (atau bahkan hampir tidak ada)
ada penderita anemia aplastik ditemukan kadar retikulosit yang
sedikit atau bahkan tidak ditemukan. "edangkan jumlah limfosit dapat
normal atau sedikit menurun.
Dari ketiga kriteria darah tepi di atas, dapat ditentukan berat tidaknya
suatu anemia aplastik yang diderita oleh pasien. &ukup dua dari tiga
kriteria di atas terpenuhi, maka si individu sudah dapat digolongkan
sebagai penderita anemia aplastik berat.
• "umsum >ulang
• @iposeluler *F
emeriksaan sumsum tulang ini dilakukan pemeriksaan biopsi dan
aspirasi.
/. Prognosis
:ondisi semakin buruk jika ditemukan
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 7/18
$ #eutrofil 0. G 102
$ latelet *0 G 102
$ 9etikulosit -0 G 102
"ebelum era transplantasi sumsum tulang tulang, angka mortalitas
sangatlah tinggi. :ira$kira /F sampai 0F. Dengan adanya
transplantasi sumsum tulang, angka mortalitas ini dapat dipastikan
turun.
>ransplantasi sumsum tulang ini sangatlah baik dilakukan bagi mereka
yang berumur diba!ah * tahun dan lebih baik lagi bila dilakukan
pada anak$anak.
0. Penataaksanaan
• >erapi "uportif
>ransfusi darah dan platelet sangat bermanfaat, namun harus
digunakan dengan bijaksana dan baik karena dapat terjadi sensitisasi
pada sel dan imunitas humoral pasien anemia aplastik. ila terjadi hal
yang demikian, donor diganti dengan yang cocok @3A$nya (orang tua
atau saudara kandung).
• 6aktor$faktor pertumbuhan hematopoietik
>erapi dengan ro!th factor sebenarnya tidak dapat memperbaiki
kerusakan sel induk. #amun terapi ini masih dapat dijadikan pilihan
terutama untuk pasien dengan infeksi berat.
enggunaan $&"6 ( granulocyte-colony stimulating factor ) terbukti
bermanfaat memulihkan neutrofil pada kasus neutropenia berat.
#amun hal ini tidak berlangsung lama. $&"6 harus dikombinasikandengan regimen lain misalnya A>E&sA untuk mendapatkan hasil
terapi yang lebih baik.
• >ransplantasi "umsum >ulang ("&>, Stem Cell Transplantation)
>ransplantasi sumsum tulang ini dapat dilakukan pada pasien anemia
aplastik jika memiliki donor yang cocok @3A$nya (misalnya saudara
kembar ataupun saudara kandung). >erapi ini sangat baik pada pasien
yang masih anak$anak.
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 8/18
>ransplantasi sumsum tulang ini dapat mencapai angka keberhasilan
lebih dari 0F jika memiliki donor yang @3A$nya cocok. #amun
angka ini dapat menurun bila pasien yang mendapat terapi semakin
tua. Artinya, semakin meningkat umur, makin meningkat pula reaksi
penolakan sumsum tulang donor. :ondisi ini biasa disebut '@D
atau graft-ersus-host disease.
• >erapi imunosupresif
>erapi imunosupresif dapat dijadikan pilihan bagi mereka yang
menderita anemia aplastik. >erapi ini dilakukan dengan konsumsi
obat$obatan. 8bat$obat yang termasuk terapi imunosupresif ini antara
lain antithymocyte globulin (A>) atauantilymphocyte
globulin (A3), siklosporin A (&sA) dan !"ymethalone.
9egimen terbaik adalah kombinasi dari A> dan siklosporin. #amun
kedua obat ini juga dapat berpotensi toksik. A> dapat memproduksi
pyreGia, ruam dan hipotensi sedangkan siklosporin dapat
menyebabkan nefrotoksik dan hipertensi.
!"ymethalon juga memiliki efek samping diantaranya, retensi garam
dan kerusakan hati.
8rang de!asa yang tidak mungkin lagi melakukan terapi transplantasi
sumsum tulang, dapat melakukan terapi imunosupresif ini.
1.2.2 Anemia Pas*a Per"ara%an
1. e!inisi
Anemia :arena erdarahan adalah berkurangnya jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yangdisebabkan oleh perdarahan.
2. Etioogi
erdarahan hebat merupakan penyebab tersering dari anemia.
4ika kehilangan darah, tubuh dengan segera menarik cairan dari
jaringan diluar pembuluh darah sebagai usaha untuk menjaga agar
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 9/18
pembuluh darah tetap terisi. Akibatnya darah menjadi lebih encer
dan persentase sel darah merah berkurang.
ada akhirnya, peningkatan pembentukan sel darah merah akan
memperbaiki anemia. >etapi pada a!alnya anemia bisa sangat
berat, terutama jika timbul dengan segera karena kehilangan darah
yang tiba$tiba, seperti yang terjadi pada
a. :ecelakaan
b. embedahan
c. ersalinan
d. ecahnya pembuluh darah.
Hang lebih sering terjadi adalah perdarahan menahun (terus
menerus atau berulang$ulang), yang bisa terjadi pada berbagai
bagian tubuh erdarahan hidung dan !asir jelas terlihat.
erdarahan pada tukak lambung dan usus kecil atau polip dan
kanker usus besar) mungkin tidak terlihat dengan jelas karena
jumlah darahnya sedikit dan tidak tampak sebagai darah yang
merah di dalam tinjaI jenis perdarahan ini disebut perdarahan
tersembunyi.
erdarahan karena tumor ginjal atau kandung kemihI bisa
menyebabkan ditemukannya darah dalam air kemih. erdarahan
menstruasi yang sangat banyak.
). Ge-aa Kinis
@ilangnya sejumlah besar darah secara mendadak dapat
menyebabkan * masalaha. >ekanan darah menurun karena jumlah cairan di dalam
pembuluh darah berkurang
b. asokan oksigen tubuh menurun karena jumlah sel darah
merah yang mengangkut oksigen berkurang.
:edua masalah tersebut bisa menyebabkan serangan jantung,
stroke atau kematian. Anemia yang disebabkan oleh perdarahan
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 10/18
bisa bersifat ringan sampai berat, dan gejalanya bervariasi. Anemia
bisa tidak menimbulkan gejala atau bisa menyebabkan
a. pingsan
b. pusing
c. haus
d. berkeringat
e. denyut nadi yang lemah dan cepat
f. pernafasan yang cepat.
enderita sering mengalami pusing ketika duduk atau berdiri
(hipotensi ortostatik). Anemia juga bisa menyebabkan kelelahan
yang luar biasa, sesak nafas, nyeri dada dan jika sangat berat bisa
menyebabkan kematian. erat ringannya gejala ditentukan oleh
kecepatan hilangnya darah dari tubuh. 4ika darah hilang dalam
!aktu yang singkat (dalam beberapa jam atau kurang), kehilangan
sepertiga dari volume darah tubuh bisa berakibat fatal.
4ika darah hilang lebih lambat (dalam beberapa hari, minggu atau
lebih lama lagi), kehilangan sampai dua pertiga dari volumer darah
tubuh bisa hanya menyebabkan kelelahan dan kelemahan atau
tanpa gejala sama sekali.
,. Mani!estasi kinis men&r&t r&nner "an S&""art 3244156
a. #engaruh yang timbul segera
Akibat kehilangan darah yang cepat terjadi reflek cardia
vaskuler yang fisiologis berupa kontraksi orteiola, pengurangan
cairan darah atau komponennya ke organ tubuh yang kurang
vital (otak dan jantung). ejala yang timbul tergantung dari
cepat dan banyaknya darah yang hilang dan apakah tubuh masih
dapat mengadakan kompensasi. :ehilangan darah *00 ml pada
orang de!asa yang terjadi dengan cepat dapat lebih berbahaya
daripada kehilangan darah sebanyak +000ml dalam !aktu yang
lama.
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 11/18
b. #engaruh lambat
eberapa jam setelah perdarahan terjadi pergeseran cairan
ekstraseluler dan intravaskuler yaitu agar isi iontravaskuler dan
tekanan osmotik dapat dipertahankan tetapi akibatnya terjadi
hemodilati. ejala yang ditemukan adalah leukositosis (1.000$
*0.000Emm+) nilai hemoglobin, eritrosit dan hematokrit merendah
akibat hemodilasi. Bntuk mempertahankan metabolisme, sebagai
kompensasi sistem eritropoenik menjadi hiperaktif, kadang$
kadang terlihat gejala gagal jantung. ada orang de!asa keadaan
hemodelasi dapat menimbulkan kelainan cerebral dan infark
miokard karena hipoksemia. "ebelum ginjal kembali normal akan
ditemukan oliguria atau anuria sebagai akibat berkurangnya aliran
ke ginjal.
. Penataaksanaan
engobatan tergantung kepada kecepatan hilangnya darah dan
beratnya anemia yang terjadi. "atu$satunya pengobatan untuk
kehilangan darah dalam !aktu yang singkat atau anemia yang
berat adalah transfusi sel darah merah. "elain itu, sumber
perdarahan harus ditemukan dan perdarahan harus dihentikan.
4ika darah hilang dalam !aktu yang lebih lama atau anemia tidak
terlalu berat, tubuh bisa menghasilkan sejumlah sel darah merah
yang cukup untuk memperbaiki anemia tanpa harus menjalani
transfusi. 7at besi yang diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah juga hilang selama perdarahan.
:arena itu sebagian besar penderita anemia juga mendapatkantambahan ;at besi, biasanya dalam bentuk tablet.
1.2.) Anemia Hemoitik
Anemia hemolitik adalah anemia yang disebakan adanya
peningkatan destruksi eritrosit yang melebihi kemampuan kompensasi
eritropoiesis sumsum tulang. "el darah merah usianya sekitar 1*0 hari
tetapi pada anemia hemolitik usianya berkurang. 3isis dari sel darah
merah normal terjadi di makrofag sumsum tulang, hati dan lien.
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 12/18
A. Etioogi "an Kasi!ikasi
ada prinsipnya anemia hemolisis dapat terjadi karena 1) Defek
molekular hemoglobinopati atau en;imopati *) Abnormalitas struktur dan
fungsi membran$membran +) faktor lingkungan seperti trauma mekanik atau
autoantibodi.
erdasarkan etiologinya anemia hemolisis dapat dikelompokkan menjadi
1. Anemia %emoisis %ere"iter,
yang termasuk kelompok ini adalah
a) Defek en;im E en;imopati
1. Defek jalur <mbden %eyerhof
1. Defisiensi piruvat kinase
*. Defisiensi glukosa fosfat isomerase
+. Defisiensi fosfogliserat kinase
2. defek jalur heksosa monofosfat
-. Defisiensi glukosa / fosfat dehidrogenase (/D)
. Defisiensi glutation reduktase
b) @emoglobinopati
$ >halasemia
$ Anemia "ickle cell
$ @emoglobinopati lain
c) Defek membran (membranopati) sferositosis herediter
2. Anemia %emoisis "i"apat, yang termasuk kelompok ini adalah
a$ Anemia hemolisis imun, misalnya I idiopatik, keganasan, obat$obatan,
kelainan autoimun, transfusi.
b$ %ikroangiopati, misalnya I >rombotik >rombositopenia urpura (>>),"indroma Bremik @emolitik ("B@), :oagulasi 5ntravaskular (:5D),
preeklampsia, eklampsia, hipertensi maligna, katup prostetik.
c$ 5nfeksi, misalnya I infeksi malaria, infeksi babesiosis, infeksi Clostridium
. Pato!isioogi
Defisiensi iso;im piruvat kinase yang ditemukan dalam sel darah merah
menimbulkan anemia hemolitik. iruvat kinase adalah en;im kunci dalam
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 13/18
glikolisis. <n;im ini mengkatalisis langkah akhir dan merupakan satu dari
dua en;im yang menghasilkan A>. Defisiensi en;im ini pada sel darah
merah menyebabkan penimbunan ;at antara glikolisis, termasuk *,+$.
eningkatan kadar *,+$ menurunkan afinitas hemoglobin terhadap
oksigen, dan secara parsial mengkompensasi penurunan kemampuan darah
mengangkut oksigen akibat penurunan jumlah sel darah merah. 4umlah sel
darah merah menurun karena penurunan pembentukan A> mempengaruhi
pompa kation di membran sel. &a*J masuk ke dalam sel, sementara : J dan
@*8 keluar dari sel. "el eritrosit mengalami dehidrasi dan difagositosis oleh
sel$sel di limpa. Bmur eritrosit jadi lebih memendek. "eiring dengan
penurunan jumlah eritrosit, jumlah retikulosit meningkat. 9etikulosit
berkembang menjadi sel darah merah baru.
Defisiensi glukosa /$fosfat dehidrogenase dapat mengakibatkan anemia
hemolitik, hemolisis disebabkan oleh spesies oksigen reaktif. "elengkapnya
dapat dijelaskan pada gambar berikut
Gam#ar 7 6 Gikoisis
1. emeliharaan integritas integritas membran eritrosit bergantung pada
kemapuan eritrosit menghasilkan A> dan #AD@ dari glikolisis.
*. #AD@ dihasilkan dari jalur pentosa fosfat
+. #AD@ digunakan untuk mereduksi glutation teroksidasi menjadi
glutation tereduksi, glutation penting untuk menyingkirkan @*8* dan
peroksida lemak yang terbentuk oleh spesies oksigen reaktif (98")
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 14/18
-. pada eritrosit individu yang sehat, pembentukan ion superoksida yang
terjadi terus menerus dari oksidasi nonen;imatik hemoglobin merupakan
sumber spesies oksigen reaktif. "istem pertahan glutation terganggu akibat
defisiensi glukosa /$fosfat dehidrogenase, infeksi, obat$obatan tertentu, dan
glikosida purin pada buncis fava.
. Akibatnya terbentuk badan @ein; (kumpulan hemoglobin yang
mengalami pengikatan silang) pada membran sel dan menyebabkan sel
mengalami stres mekanis se!aktu sel mencoba untuk mengalir melalui
kapiler yang sempit. :erja 98" pada membran sel serta sters mekanis
akibat berkurangnya daya lentur (deformabilitas) menimbulkan hemolisis.
endeknya usia sel darah merah tidak selalu menyebabkan anemia
karena adanya kompensasi dengan peningkatan sel darah merah oleh
sumsum tulang. 4ika destruksi sel darah masih dalam kapasitas sumsum
tulang untuk meningkatkan output, maka akan terjadi suatu keadaan
hemolitik tanpa anemia. 5ni disebut sebagai compensated haemolytic
disease. "umsum tulang bisa meningkatkan outputnya sebanyak / hingga
kali lipat dengan meningkatkan proposi sel untuk eritropoiesis (erythroid
hyperplasia$ dan dengan menambah volume untuk aktivitas sumsum tulang.
Ditambah dengan pelepasan prematur sel darah merah immatur (retikulosit).
"el tersebut lebih besar dari sel yang matur dan me!arnai dengan biru muda
pada apus darah tepi. @asil tersebut disebut sebagai polychromasia.
9etikulosit dapat dihitung secara akurat sebagai persentase dari semua sel
darah merah pada apus darah dengan menggunakan pe!arnaan supravital
untuk 9#A residual. (cthI methylene biru)
8. Lokasi Hemoisis
1. Hemoisis Ekstra+ask&ar
ada kebanyakan kondisi hemolitik, destruksi sel darah merah
adalah di ekstravaskular. "el darah merah disingkirkan dari sirkulasi oleh
makrofag di 9<", khususnya lien.
2. Hemoisis Intra+ask&ar
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 15/18
Apabila sel darah merah terdestruksi dalam sirkulasi, hemoglobin
terlepas dan akan terikat pada haptoglobin plasma tetapi mengalami saturasi.
@b plasma bebas yang banyak ini akan difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan
masuk ke urin, !alaupun sebagian kecil direabsorbsi oleh tubulus renal.
Dalam sel tubular renal, @b pecah dan terdeposit di sel sebagai
haemosiderin. "ebagian @b plasma yang bebas dioksidasi menjadi
methemoglobin, yang berpecah lagi menjadi globin dan ferrihaem.
@emopeGin plasma mengikat ferrihaem namun jika kapasitas pengikatannya
melebihi maka ferrihaem bersatu dengan albumin membentuk
methaemalbumin. @ati berperan penting dalam mengeliminasi @b yang
terikat dengan haptoglobin dan haemopeGin dan sisa @b bebas.
8. &kti %emoisis
eningkatan destruksi sel darah merah menyebabkanI
1. peningkatan bilirubin serum (unconjugated)
*. kelebihan urobilinogen urin ( akibat pemecahan bilirubin di intestinal)
+. penurunan haptoglobin plasma
-. kenaikan 3D@ serum
eningkatan produksi sel darah merah menyebabkan I
1. retikulositosis
*. hiperplasia eritroid dari sumsum tulang
ada beberapa anemia hemolitik terdapat sel darah merah abnormal seperti I
1. sferosit
*. sickle sel
+. fragmen sel darah merah
. Tan"a "an Ge-aa Kinis
Dapat asimptomatik, maupun akut dan berat. ada bentuk berat dan
akut, pada umumnya berupa
1. %endadak mual, panas badan, muntah, menggigil, nyeri perut, pinggang
dan ekstrimitas, lemah badan, sesak nafas, pucat
*. angguan kardiovaskuler
+. A: !arna merahEgelap
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 16/18
entuk kronis, keluhan lemah badan berlangsung dalm periode
beberapa minggu sampai bulan. entuk asimptomatik biasanya tanpa gejala.
entuk sedang berat pucat, subikterik, splenomegali, petekhie, purpura
("indrom <vanKs), hemolisis kongenital. Dapat terjadi komplikasi berupa
kolelitihiasisEkolesistitis, hepatitis pasca transfusi, hemokromatosis.
9. iagnosis an"ing
$ Anemia pernisiosa
$ Anemia defisiensi 6e stadium a!al
$ Anemia pasca perdarahan masif
$ <ritroleukemi
$ Anemia aplastik
$ %yelofibrosis
G. Terapi
1. >ergantung etiologi
a) Anemia @emolitik autoimun
$ lukokortikoid rednison -0 mgEm* luas permukaan tubub (3>)Ehari.
9espon biasanya terlihat setelah hari, retikulosit meningkat, @b
meningkat *$+ gr FEminggu. ila @b sudah mencapai 10 grF, dosis
steroid dapat diturunkan dalam -$/ minggu sampi *0 mgEm* 3>EbariI
kemudian diturunkan salam +$- bulan. eberapa kasus memerlukan
prednison dosis pemeliharaan $10 mg selang sehari
$ "plenoktomi pada kasus yang tidak berespon dengan pemberian
glukokortikoid
$ 5munosupresif pada kasus gagal steroid dan tidak memungkinkansplenoktomi
$ A;atioprin 0 mgEm*Ehari, atau
$ "iklofosfamid /0$ mgEm*Ehari
$ 8bat imunosupresif diberikan selama / bulan. kemudian tappering off,
biasanya dikombinasikan dengan rednison -0 mgEm* 3>Ehari. Dosis
prednison diturunkan bertahap dalam !aktu + bulan
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 17/18
$ 8bat imunosupresif intravena 0,- grEkgEhari sampai 1 grEkgEhari
selama hari
$ Dana;ol /00$00 mgEhari, bila ada respon, dosis diturunkan menjadi *00$
-00 mgEhari.
$ Diberikan bersama dengan rednison.
$ lasmaferesKs
b) 8bati penyakit dasar "3<, infeksi, malaria, keganasan
c) "top obat$obat yang diduga menjadi penyebab
d) :elainan congenital, misalnya Taasemia
• >ransfusi berkala, pertahankan @b 10 gr F
• Desferal untuk mencegah penumpukan besi
• Diberikan bila serum 6eritin mencapai 1000 LgEd3 biasanya setelah
transfusi labu ke 1*
• Dosis inisial *0 mgEkg, diberikan $1* jam infus "& di dinding anterior
abdomen, selama hariEminggu.
• Diberikan bersama dengan 100$*00 mg vitamin & per oral untuk
meningkatkan ekskresi 6e
• ada keadaan pemunpukan 6e bcrat, terutama disertai komplikasi jantung
dan endokrin, deferoGamine diberikan 0 mgEkg secara infus kontinue
5'.
• "ferositosis herediter.
• "plenektomi, umur optimal /$ thn, :l limfopeni, hipogamaglobulinemi
*. ila perlu transfusi darah !ashed red cell (pada hemolitik autoimun) atau
packed red cell
+. ada hemolisis kronik diberikan Asam 6olat 0,1$0,+ mgEhari untuk
mencegah krisis megaloblastik
-. @B" (@emolytic Bremic "yndrome)
Adanya >riad @emolitik mikroangiopati, trombositopeni, A
• >erapi suportif, perhatikan kesimbangan cairan, transfusi (pertahankan @b
2 grF), jangan beri suspensi trombosit
• Dialisis
7/24/2019 Anemia Normokrom Normositer
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-normokrom-normositer 18/18
. >> (>hrombotic >hrombocytopenic urpura)
Adanya pentad gangguan neurologik, anemia hemolitik, trombositopenia.
gangguan fungsi ginjal, demam.
>erapi :ortikosteroid, prednison *00 mgEhari atau metil prednisolon 0,
mgEkg 5' tiap 1* jam, bila tidak ada respon, dilakukan plasmaferesis denuan
66 +$- 3Ehari