kedaulatan atas wilayah darat
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
1/22
PENDAHULUAN
Hukum Internasional didefinisikan sebagai keseluruhan hukum
yang terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang
terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk menaati dan
karenanya benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan
mereka satu sama lain.1 Pencantuman negara dalam definisi diatas
menunjukkan bagaimana pengaruh satu sama lain antara negara dan
hukum internasional itu sendiri, maka jadilah negara sebagai salah satu
subjek hukum internasional.
De Visscher mengatakan, !he historical facts that lead to the
formation of ne" states are #pre-legal$ data%. Dapat diartikan bah"a
penyelidikan mengenai asal-usul negaraa sedemikian itu terletak di luar
bidang hukum internasional. &pa yang diperhatikan oleh hukum
internasional ialah hanya apakah beberapa syarat dipenuhi untuk
menerapkan istilah negara% kepada suatu masyarakat politik untuk
menerimanya sebagai subjek hukum internasional.'
&dapun negara sebagai salah satu subjek hukum internasional
berdasarkan Pasal1 (on)ensi *onte)ideo 1+ mengenai Hak-hak dan
(e"ajiban-ke"ajiban egara memiliki karakteristik sebagai berikut
egara sebagai pribadi hukum internasional harus memiliki syarat-syarat berikut /a0 penduduk tetap /b0 "ilayah yang tertentu /c0
pemerintah dan /d0 kemampuan untuk melakukan hubungan-hubungan
dengan negara lain.
Pernyataan ini menjadi suatu titik tolak bagi kita untuk memahami
bah"a terbentuknya suatu negara harus memenuhi kriteria diatas dan ada
1Starke J.G, Pengantar Hukum Internasional, 2008, Sinar Grafika, Jakarta2
Tasrif , S. , Pengakuan Internasional dalam Teori dan Praktik, 1!!, PT. "edia #a$a, Jakarta%i&id
1
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
2/22
kriteria atau unsur penting menurut kami yaitu kemampuan dari negara
/pemerintah0 itu sendiri untuk menguasai, mengelola, dan
menaggungja"abi setiap hal yang dimiliki negara itu sedari a"al
terbentuk, yang bisa disebut sebagai kedaulatan negara. (edaulatan
adalah suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu "ilayahpemerintahan,
masyarakat, atau atas diri sendiri. Dalam hukum konstitusi dan
internasional, konsep kedaulatan terkait dengan suatu pemerintahan yang
memiliki kendali penuh urusan dalam negerinya sendiri dalam suatu
"ilayah atau batas teritorial atau geografisnya, dan dalam konteks tertentu
terkait dengan berbagai organisasiatau lembagayang memiliki yurisdiksi
hukum sendiri. Penentuan apakah suatu entitas merupakan suatu entitas
yang berdaulat bukanlah sesuatu yang pasti, melainkan seringkali
merupakan masalah sengketa diplomatik.2
(ita dapat melihat bah"a kedaulatan suatu negara adalah materi
pembahasan yang cukup penting dalam Hukum Internasional. 3agaimana
suatu entitas atau masyarakat politik dapat dikatakan sebagai suatu
negara dan pada akhirnya diakui sebagai salah satu subjek hukum
internasional. (ita tidak dapat memungkiri pentingnya pengakuan
masyarakat internasional terhadap suatu negara baru karena menyangkut
eksistensi dan pelaksanaan kedaultan negara itu sendiri ke depannya.
4leh karena itu kami membuat suatu makalah mengenai kedaulatan yang
terangkum dalam suatu rangkaian pembahasan, dia"ali dengan syarat
terbentuknya suatu negara, kedaulatan egara dan Hak 3erdaulat, dan(edaulatan atas "ilayah darat.
*akalah ini selain untuk memenuhi salah satu nilai tugas dalam
tugas mata kuliah Hukum Internasional sekaligus menjadi sarana
pembelajaran kami terhadap materi-materi dalam Hukum Internasional
secara lebih mendalam dan kiranya makalah ini dapat membantu
'(tt)*++id.iki)edia.org+iki+-edaulatan
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Wilayahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_konstitusi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_internasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lembagahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wilayahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_konstitusi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_internasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga -
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
3/22
pembaca menemukan ja"aban-ja"aban atau referensi-referensi terhadap
Hukum Internasional dan (edaulatan egara khususnya.
PEMBAHASAN
3
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
4/22
1. SYARAT TERBENTUKNYA SUATU NEGARA
5ebagai sebuah organisasi, negara memiliki unsur-unsur yang tidak
dimiliki oleh organisasi apapun yang ada di dalam masyarakat. 5ecara
umum, unsur negara ada yang bersifat konstitutif dan ada pula yang
bersifat deklaratif. 6nsur konstitutif maksudnya unsur yang mutlak atau
harus ada di dalam suatu negara. 5edangkan unsur deklaratif hanya
menerangkan adanya negara. &dapun unsur-unsur negara yang bersifat
konstitutif adalah harus ada rakyat, "ilayah tertentu, dan pemertintahan
yang berdaulat. (etiga unsur tersebut bersifat konstitutif karena
merupakan syarat mutlak bagi terbentuknya negara.
&pabila salah satu unsur tersebut tidak ada atau tidak lengkap, maka
tidak bisa disebut sebagai negara. Di samping itu, terdapat pula unsur
deklaratif, yakni harus ada pengakuan dari negara lain. 6nsur deklaratif ini
sangatlah penting karena pengakuan dari negara lain merupakan sebagai
"ujud kepercayaan negara lain untuk mengadakan hubungan, baik
hubungan bilateral maupun multilateral.
1.1. Rakyat
7akyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara.
!anpa rakyat, mustahil negara akan terbentuk. 8eacock mengatakan
bah"a, egara tidak akan berdiri tanpa adanya sekelompok orang yang
mendiami bumi ini.%. Hal ini menimbulkan pertanyaan, berapakah jumlah
penduduk untuk membentuk sebuah negara9 Plato mengatakan bah"a
untuk membentuk sebuah negara, "ilayah tersebut membutuhkan :;2;
penduduk. Pendapat ini tentu saja tidak berlaku di
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
5/22
Penduduk adalah semua orang yang bertujuan menetap dalam
"ilayah suatu negara tertentu. *ereka yang ada dalam "ilayah suatu
negara tetapi tidak bertujuan menetap, tidak dapat disebut penduduk.
*isalnya, orang yang berkunjung untuk "isata. Penduduk suatu negara
dapat dibedakan menjadi "arga negara dan bukan "arga negara. >arga
negara adalah mereka yang menurut hukum menjadi "arga dari suatu
negara, sedangkan yang tidak termasuk "arga negara adalah orang asing
atau disebut juga "arna negara asing />&0.
1.2. Wiaya!
>ilayah merupakan unsur kedua, karena dengan adanya "ilayah
yang didiami oleh manusia, maka negara akan terbentuk. ?ika "ilayah
tersebut tidak ditempati secara permanen oleh manusia, maka mustahil
untuk membentuk suatu negara. 3angsa @ahudi misalnya, dimana mereka
tidak mendiami suatu tempat secara permanen. &lhasil mereka tidak
memiliki tanah yang jelas untuk didiami, tapi dengan kepintaran P33,
diberikanlah Israel sebagai negara bagian agar mereka merasa memiliki
tanah.
>ilayah adalah batas "ilayah di mana kekuasaan negara itu berlaku.
>ilayah suatu negara meliputi sebagai berikut
1.2.1. Wilayah daratan, yakni meliputi seluruh "ilayah aratan dengan
batas-batas tertentu dengan negara lain.
1.2.2. Wilayah lautan, yakni meliputi seluruh perairan "ilayah laut
dengan batas-batas yang ditentukan menurut hukum
internasional. 3atas-natas "ilayah laut adalah sebagai berikut
3atas laut teritorial, ialah garis khayal yang berjarak 1' mil laut dari
garis dasar ke arah laut lepas. ?ika ada dua negara atau lebih
menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari '2
mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-
masing negara tersebut. 8aut yang terletak antara garis dengan
5
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
6/22
garis batas teritorial disebut laut teritorial. 8aut yang terletak di
sebelah dalam garis dasar disebut laut internal.
3atas
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
7/22
1.3.1. Sistem Pemerintahan Parlementer
5istem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana
parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini
parlemen memiliki "e"enang dalam mengangkat perdana menteri dan
parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. 3erbeda dengan sistem
presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden
dan seorang perdana menteri, yang ber"enang terhadap jalannyapemerintahan. Dalam presidensiil, presiden ber"enang terhadap jalannya
pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi
simbol kepala negara saja.
1.3.2. Sistem Pemerintahan Presidensiil
Dalam sistem presidensil ini, presiden memiliki kekuasaan yang
kuat karena selain sebagai kepala negara, juga sebagai kepala
pemerintahan yang mengetuai kabinet /De"an *enteri0.
5alah satu contoh negara yang menggunakan sistem pemerintahan ini
dalaha &merika 5erikat, dimana menteri-menteri bertanggung ja"ab
kepada presiden, karena presiden sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.
6ntuk mengimbangi kekuasaan pemerintahan maka lembaga parlemen
/legeslatif0 benar-benar diberi hak protes seperti hak untuk menolak, baik
perjanjian maupun pernyataan perang terhadap negara lain.
=iri-ciri pemerintahan presidensiil yaitu
Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus
kepala negara.
(ekuasan eksekutif presiden diangkat berdasarkan
demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau
melalui badan per"akilan rakyat.
7
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
8/22
Presiden memiliki hak prerogratif /hak istime"a0 untuk
mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yangmemimpin departemen dan non-departemen.
*enteri-menteri hanya bertanggung ja"ab kepada kekuasan
eksekutif presiden bukan kepada kekuasaan legislatif.
Presiden tidak bertanggung ja"ab kepada kekuasaan
legislatif.
1.3.3. Sistem Pemerintahan Campuran
5istem pemerintahan ini, selain memiliki presiden sebagai kepalanegara, juga memiliki perdana menteri sebagai kepala pemerintahan
untuk memimpin kabinet yang bertanggung ja"ab kepada parlemen.
Presiden tidak diberi posisi dominan dalam sistem pemerintahan.
1.3.4. Sistem Pemerintahan Proletariat
Dalam sistem ini, usaha pertama pemerintah sebenarnya juga
ditujukan untuk kepentingan rakyat banyak /kaum proletar0, rakyat banyak
tersebut kemudian dihimpun dalam suatu organisasi kepartaian tunggal
/tani, buruh, pemuda, dan "anita0 yang akhirnya menjadi dominasi partai
tunggal. Partai tunggal tersebut adalah partai komunis.
2.&. Pengak%an $ari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara yang baru
berdiri bukanlah merupakan suatu faktor mutlak atau unsur pembentuk
negara baru, namun lebih merupakan menerangkan atau menyatakan
telah lahirnya suatu negara baru. (ita ambil contoh, egara Indonesia
merdeka pada tanggal 1C &gustus 1+2: baru diakui oleh 3elanda pada
tahun 'C Desember 1+2+. Pengakuan dari negara lain merupakan modal
dasar bagi suatu negara yang bersangkutan untuk diakui sebagai negara
yang merdeka dan mandiri. Pengakuan suatu negara dapat dibagi
8
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
9/22
menjadi dua kelompok, yaitu pengakuan secara de facto dan pengakuan
secara de jure.
2.4.1. Pengakuan Secara de Facto
Pengakuan secara defacto adalah pengakuan tentang
kenyataan adanya suatu negara yang dapat mengadakan
hubungan dengan negara lain yang mengakuinya.
Pengakuan de facto diberikan kalau suatu negara baru
sudah memenuhi unsur konstitutif. Pengakuan de facto
menurut sifatnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu
Pengakuan de facto yang bersifat tetap. &rtinya, pengakuan
dari negara lain terhadap suatu negara hanya menimbulkan
hubungan di lapangan perdagangan dan ekonomi /konsul0.
5edangkan untuk tingkat duta belum dapat dilaksanakan.
Pengakuan de facto bersifat sementara. &rtinya, pengakuan
yang diberikan oleh negara lain dengan tidak melihat jauh
pada hari ke depan, apakah negara itu akan mati atau akan
jalan terus. &pabila negara baru tersebut jatuh atau hancur,
maka negara lain akan menarik kembali pengakuannya.
2.4.2. Pengakuan Secara de Jure
Pengakuan secara de jure adalah pengakuan secara resmi
berdasarkan hukum oleh negara lain dengan segala konsekuensinya.
*enurut sifatnya, pengakuan secara de jure dapat dibedakan sebagai
berikut
Pengakuan de jure bersifat tetap. &rtinya, pengakuan dari
negara lain berlaku untuk selama-lamanya setelah melihat
kenyataan bah"a negara baru dalam beberapa "aktu
lamanya menunjukkan pemerintahan yang stabil.
9
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
10/22
Pengakuan de jure bersifat penuh. &rtinya terjadi hubungan
antara negara yang mengakui dan diakui, yang meliputihubungan dagang, ekonomi dan diplomatik.
Dalam kenyataannya, setiap negara mempunyai pandangan yang
berbeda mengenai pengakuan de facto dan de jure. *isalnya, negara
Indonesia tetap memandang pengakuan dari negara lain hanya
merupakan unsur deklaratif. 4leh sebab itu, meskipun egara 7epublik
Indonesia belum ada yang mengakui pada saat lahirnya, Indonesia tetap
berdiri sebagai negara baru dengan hak dan martabat yang sama dengan
negara lain. egara Indonesia merdeka pada tanggal 1C &gustus 1+2:
dan baru diakui oleh negara lain beberapa tahun kemudian /*esir tahun
1+2C, 3elanda tahun 1+2+, P33 tahun 1+:;0.
2. KEDAULATAN NEGARA DAN HAK BERDAULAT
(edaulatan dapat di artikan sebagai kata Daulah kekuasaan%
/bhs &rab0, 5o)ereignty% /Bnglish0, dan superanus% /8atin0 berarti yang
teratas%negara berdaulat berarti negara itu mempunyai kekuasaan
tertinggi. 5ehingga dapat dijelaskan ba"ha kedaulatan adalah suatu hak
eksklusif untuk menguasai suatu "ilayahpemerintahan,masyarakat, atau
atas diri sendiri terdapat penganut dalam dua teori yaitu berdasarkan
pemberian dari !uhanatau *asyarakat. Pasal 1 (on)ensi *onte)ideo 'C
Desember 1+ mengenai hak-hak dan ke"ajiban egara menyebutkan
bah"a unsure kostitutif ke-2 bagi pembentukan egara adalah capacity to
enter into relations with other states. (on)ensi *onte)ideo ini merupakan
suatu kemajuan bila dibandingkan dengan konsepsi klasik pembentukan
egara yang hanya mencangkup tiga unsur kostitusif yaitu penduduk,
"ilayah dan pemerintah.
10
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
11/22
3agi (on)ensi tersebut ketiga unsure tersebut belum cukup untuk
menjadikan suatu entitas sebagai egara yang merdeka dan berdaulat.
4leh karena itu, diperlukan unsure tambahan yang tidak kurang
pentingnya yaitu kapasitas untuk mengadakan hubungan dengan egara-
negara lain. amun sebagai akibat perkembangan hubungan antar
egara sangat cepat, ketentuan (on)ensi *onte)ideo yang berisikan
unsure kapasitas tersebut suda agak ketinggalan dan diganti dengan
kedaulatan sebagai unsure konstitusif keempat pembentukan egara
mengingat artinya yang sangat penting dan ruang lingkup yang lebih luas.
Jean odin menganggap kedaulatan sebagai atribut dan cirri
khusus dari egara. !anpa kedaulatan maka tidak ada egara:. Ia
mengatakan bah"a kedaulatan itu mengandung satu-satunya kekuasaan
sebagai
1. &sli, artinya tidak diturunkan dari sesuatu kekuasan lain
'. !ertinggi, artinya tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi
yang dapat membatasi kekuasaannya
. bersifat abadi atau kekal
2. tidak dapat dibagi-bagi karena hanya ada satu kekuasaan
tertinggi saja
:. tidak dapat dipindahkan atau diserahkan kepada sesuatu
badan lain.
(edaulatan dikatakan sebagai kekuasaan tertinggi, karena
/10 kekuasaan itu terbatas pada batas "ilayah negara yang memiliki
kekuasaan itu
/'0 kekuasaan itu berakhir di mana kekuasaan suatu negara lain mulai.
/red Isara, Pengantar Ilmu Politik, inai)ta, andung, Ta(un 180, Hlm 108
11
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
12/22
!ochtar "usumatd#a mengatakan bah"a kedaulatan
/sou$ereigenity0, merupakan suatu sifat atau cirri hakiki dari egara
dimana egara itu dapat berdaulat /memiliki kekuasaan tertinggi0 tetapi
mempunyai batasan-batasannya yaitu ruang berlakunya kekuasaan
tertinggi ini dibatasi oleh batas-batas "ilayah egara itu, diluar "ilayahnya
egara itu tidak lagi memiliki kekuasaan demikian.
&kibat kedaulatan
/10 adanya kemerdekaan /independece0
/'0 persamaan derajat /eEuality0, negara- negara mendasarkan
pergaulannya satu sama lain sebagai dasar kerjasama antar
bangsa, juga dalam melarang negara-negara menggunakan
kekerasan dan ancaman kekerasan dalam hubungannya satu
sama lain dan menyelesaikan sengketa secara damai.
5ebelum lahirnya Piagam P33, hukum Internasional terfokus
kepada pratek-praktek egara-negara dimana pada saat itu peperangan
merupakan sesuatu yang sah sebagai praktek state-to-state dan egara-
negara memiliki kedaulatan baik kedaulatan hukum ataupun administrasi
kenegaraan. Piagam P33 kemudian memodifikasi situasi tersebut, yaitu
yang berhubungan dengan hukum, dengan mengusulkan pelarangan
perang dan penggunaan kekerasan, kecuali perang atau penggunaan
kekerasan yang merupakan pertahanan diri atau jika dii
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
13/22
pasal dalam menjaga perdamaian secara tradisional, dimana pasukan
multinasional boleh menggunakan senjata hanya untuk membela diri.
&da !iga aspek utama dari kedaulatan egara, yaitu C
1. &spek Bkstern
(edaulatan adalah hak bagi setiap egara untuk secara bebas
menentukan hubungannya dengan berbagai egara atau
kelompok-kelompok lain tanpa kekangan, tekanan, atau
penga"asan dari egara lain. &rtinya egara memiliki suatu
kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan egara lain
atau dengan subjek hukum Internasional lainnya /hubungan
Internasional0, dalam "ujud kerjasama dalam berbagai bidang
kehidupan yang saling menguntungkan. Dalam kaitannya dengan
kedaulatan (7I, yaitu kemampuan berhubungan dengan egara
lain, dalam perspektif teoretis berpijak pada konsep hidup
berdampingan secara damai%F dan prinsip bertetangga baik%,
antara lain
10 5aling menghormati Intergritas dan kedaulatan territorial
masing-masing
'0 5aling tidak melakukan agresi
0 !idak saling mencampuri urusan-urusan dalam negeri
masing-masing
20 Persamaan kedudukan dan saling menguntungkan
:0 Hidup berdampingan secara damai
56#. oer "auna, Hukum Internasional, 4lumni, andung, Ta(un 2008, Hlm 2'86r. "arni7on #.. 9ila, SH, ".H. -onse)si Hukum 6alam Pengaturan dan Pengelolaan
9ila$a(Per&atasan 4ntar :egara, 4lumni, andung, 200!, Hlm11%
13
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
14/22
'. &spek Intern
(edaulatan ialah hak atau "e"enang ekslusif suatu egara
untuk menentukan lembaga-lembaganya, cara kerja lembaga-
lembaga tersebut dan hak untuk membuat undang-undang yang
diinginkannya serta tindakan-tindakan untuk mematuhi. Disini
egara memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengurus
sendiri kepentingan-kepentingan dalam negeri /intern0, dalam
konteks kedaulatan negara Indonesia maka kedaulatan intern
egara Indonesia dapat ditunjukan dengan bentuk egara
Indonesia sebagai suatu egara (esatuan yang berciri usantara.
4leh karena usantara% dipergunakan untuk menggambarkan
kesatuan "ilayah perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak
di antara 5amudera Pasifik dan 5amudera Indonesia serta di
antara 3enua &sian dan 3enua &ustralia, maka "a"asan
usantara diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesiatentang diri dan lingkungannya yang dilandasi Pancasila dan
66D1+2:.
. &spek territorial
(edaulatan berarti kekuasaan penuh dan ekseklusif yang
dimiliki oleh egara atas indi)idu-indi)idu dan benda-benda yang
terdapat di"ilayah tersebut.
14
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
15/22
". KEDAULATAN ATAS W'LAYAH DARAT
&. PBGB7!I&
5eperti telah dijelaskan sebelumnya, salah satu unsur pokok yang
harus ada dalam membentuk suatu negara adalah adanya "ilayah yang
tetap. Penguasaan suatu negara atas suatu "ilayah teritorial sehingga
dapat ditentukan dengan mudah di "ilayah mana saja suatu hukum dari
negara tersebut dapat diberlakukan. Hal inilah yang mendukung
munculnya konsep kedaulatan atas "ilayah darat atau kedaulatan
teritorial . &kan tetapi konsep ini masih sangat banyak dipengaruhi oleh
pengaruh hukum sipil, terutama dalam hal mendapatkan dan hilangnya
kedaulatan atas suatu daerah. Ma( H%)er, arbitrator dalam %sland o&
Palmas 'r(itration menyatakan bah"a
kedaulatan dalam hubungan antar negara menandakan adanya
suatu kemerdekaan. (emerdekaan berkaitan dengan suatu bagian dari
muka bumi adalah hak untuk melaksanakan di dalamnya, terlepas dari
negara lain, fungsi suatu negara %
Pertalian hukum dari kedaulatan teritorial harus dibedakan dengan
pertalian kesetiaan, dalam hal orang atau semata- mata kebiasaan di atas
tanah tersebut. egara dalam menunjukkan suatu kedaulatan atas suatu
"ilayah tidak cukup hanya dengan akti)itas rakyatnya yang dilakukan di
daerah tersebut, tetapi juga harus menunjukkan akti)itas negara dalam
skala yang pantas di "ilayah tersebut. *aksudnya adalah negara secara
konklusif memperlihatkan pelaksanaan ke"enangan atas "ilayah tersebut
sehingga terlihatlah eksistensi dari negara atas "ilayah tersebut. Hal ini
sesuai dengan konsep *a Huber tadi dikaitkan dengan fungsi- fungsi
negara%.
15
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
16/22
3anyak pihak yang berpendapat bah"a kedaulatan teritorial suatu
negara tidak dapat dibagi, akan tetapi dalam praktek internasional telah
terdapat beberapa contoh kedaulatan yang di bagi antara dua negara atau
lebih. (edua negara ini dapat membatasi hak- hak mereka melalui traktat
yang mengikat mereka. &dapun contoh- contohnya adalah sebagai berikut
a. Penye"aan "ilayah =ina terhadap 7usia, Perancis, ?erman,
Inggrisb. Penye"aan pangkal Inggris di &tlantik 3arat kepada &merika
5erikat pada tahun 1+2; sebagai penukar untuk :; buah kapal
perusak dari &merika 5erikat yang sangat diperlukan dalam
mela"an ?erman.
Dalam kasus penye"aan ini, kedaulatan sementara dilaksanakan oleh
negara penye"a sedangkan negara yang menye"akan akan
mendapatkan kedaulatannya kembali setelah "aktu penye"aannya
selesai.
3. PB748BH& (BD&68&!& !B7I!47I&8
5uatu negara dpat memperoleh kedaulatan atas suatu "ilayah dapt
diperoleh dengan berbagai cara. &da lima cara tradisional yang diterima
internasional yaitu okupasi, aneksasi, penambahan "ilayah, preskripsi,dan penyerahan. 4kupasi dan aneksasi didasarkan pada suatu tindakan
penanganan efektif% "ilayah terkait, sementara penambahan yaitu
penambahan terhadap suatu "ilayah yan g telah ada kedaulatan aktual.
Perskripsi bergantung pada kelanjutan ditunjukkannya kedaulatan secara
damai atas suatu "ilayah dalam "ilayah yang lama, sedangkan
penyerahan memberi pengandaian bah"a negara yang menyerahkan
memiliki ke"enangan yang efektif untuk mengatur "ilayah yang dialihkan.
16
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
17/22
5elain cara- cara di atas terdapat cara lain juga yaitu keputusan oleh
(onferensi negara- negara dan menurut doktrin 6ni 5o)iet, kedaulatan
teritorial juga dapat diperoleh dengan cara plebisit yaitu kehendak
masyarakat. &kan tetapi ada beberapa "ilayah yang tidak dapat secara
langsung dapat dilaksanakan dengan cara- cara di atas, kasus- kasus
khusus tersebut mencakup hal- hal berikut
a. >ilayah yang diperoleh suatu negara karena penarikan garis
perbatasan yang di ditentukan oleh komisi perbatasan gabungan
atau keputusan pengadilan arbitrase sebagai sengketa perbatasan.b. Pemberian hak- hak teritorial kepada negara berdasarkan traktat
antara negara yang bersangkutan dan penguasa yang sebelumnya
menguasai "ilayah tersebut secara eksklusif.c. Pengakuan yang lama dan berkesinambungan oleh negara lain
atas kedaulatan teritorial suatu negara.d. 5uksesi oleh suatu negara baru atas "ilayah pendahulunyae. >ilayah yang dibagikan sebagai akibat traktat kompromi atas
penyelesaian suatu tanah sengketa.
1. 4kupasi
4kupasi adalah penegakan kedaulatan atas "ilayah yang tidak berada
di ba"ah penguasaan negara manapun baik itu yang telah ditinggalkan
oleh negara penguasa sebelumnya maupun "ilayah yang baru ditemukan.
&pabila suatu "ilayah tersebut didiami oleh rakyat atau suku yangterorganisir, maka harus dibuat perjanjian- perjanjian lokal dengan
penguasa- penguasa atau "akil suku "ilayah tersebut. Di dalam
menentukan apakah okupasi telah terlaksana sesuai dengan hukum
internasional atau tidak maka harus dilaksanakan dengan prinsip
keefektifan. &da sua syarat yaitu
a. 5uatu kehendak atau keinginan untuk bertindak sebagai yang
berdaulat. (ehendak yang dimaksud bukan hanya suatu keinginan
17
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
18/22
untuk menguasai asaja. Penemuan "ilayah dan keinginan untuk
menguasasinya saja bukan sesutau hal yang penting karena itu
hanya tahap pendahuluan saja. @ang paling penting adalah adanya
terlihat eksistensi dari negara terhadap "ilayah tersebut.
*aksudnya adalah, adanya tindakan atau akti)itas yang nyata
terlihat yang dilakukan di "ilayah tersebut.b. *elaksanakan atau menunjukkan kedaulatan secara pantas,
artinya yaitu terdapat fungsi- fungsi negara di atas "ilayah tersebut.
=ontohnya seperti adanya pemerintahan lokal, yurisdiksi lokal,
tindakan kekuasaan legislatif dan lainnya sehingga dapat
menunjukkan kedaulatan dan memperkuat hak atas "ilayah
tersebut.
6ntuk menentukan keluasan "ilayah yang tercakup oleh tindakan
okupasi terdapat dua teori, yaitu
- )eori kontinuitas, tindakan okupasi di suatu "ilayah tertentu
memperluas kedaulatan negara yang melakukan okupasi sejauh
diperlukan untuk menjamin keamanan atau pengembangan alam
"ilayah itu- )eori "ontiguitas*kedaulatan negara yang melakukan okupasi
mencakup "ilayah yang berbatasan dan secara geografis
berhubungan dengan "ilayah tersebut.
'. &neksasi / &nneation 0
&neksasi adalah salah satu cara memperoleh kedaulatan dengan
cara paksa dalam dua bentuk keadaan, yaitu
a. &pabila "ilayah yang dianeksasi telah ditundukkan oleh negara
yang menganeksasi
18
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
19/22
b. &pabila "ilayah yang dianeksasi dalam kedudukan yang benar-
benar berada di ba"ah negara yang menganeksasi pada "aktu
diumumkannya kehendak aneksasi oleh negara tersebut.
5uatu aneksasi yang merupaikan hasil dari agresi kasar yang
dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain atau yang dihasilkan
dari penggunaan kekerasan yang bertentangan dengan =harter
Perserikatan 3angsa- 3angsa tidak boleh diakui oleh negara lain.
. Penambahan /&ccretion0
Hak melalui penambahan "ilayah terjadi apabila "ilayah baru
ditambahkan terutama karena sebab- sebab alamiah yang mungkin
timbul karena pergerakan sungai atau lainnya terhadap "ilayah yang
telah ada yang berada di ba"ah kedaulatan negara yang memperoleh
hak tersebut.
2. Penyerahan / =ession0
Penyerahan merupakan suatu metode penting diperolehnya
kedaulatan teritorial. Penyerahan dilakukan secara sukarela atau
mungkin karena paksaan akibat dari peperangan. 5uatu penyerahan
melalui traktat adalah batal apabila traktat tersebut dibuat diba"ah
ancaman atau penggunakan kekerasan yang bertentangan dengan
prinsip- prinsip hukum internasional yang termuat dalam =harter P33.
egara yang menyerahkan tidak dapat mengurangi atau melebihkan
negara yang telah diserahkan.
:. Preskripsi / Prescription0
*aksudnya adalah kedaulatan yang didapat yaitu karena hasil dari
pelaksanaan kedaulatan de &acto secara damai untuk jangka "aktu
yang sangat lama atas "ilayah yang tunduk pada kedaulatan negara
lain.
19
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
20/22
=. HI8&G@& (BD&68&!& !B7I!47I&8
Hilangnya suatu kedaulatan atas suatu negara mempunyai cara yang
hampir sama dengan hilangnya kedaulatan tersebut. (edaulatan dapat
hilang karena ditinggalkannya "ilayah / berhubungan dengan okupasi 0,
karena penaklukan, karena kejadian- kejadian alamiah / berubungan
dengan penambahan 0, dan karena preskripsi. &kan tetapi ada satu cara
hilangnya kedaulatan yang tidak berkaitan dengan cara memperoleh
kedaulatan yaitu adanya re)olusi yang diikuti pemisahan sebagian dari
"ilayah negara terkait.
KES'MPULAN
20
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
21/22
5etelah melihat uraian dan penjelasan di atas, penulis
menyimpulkan beberapa hal yaitu
1. 5yarat terbentuknya negara adalah - 7akyat- >ilayah- Pemerintahan- Pengakuan
'. (edaulatan merupakan suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu
"ilayah pemerintahan, masyarakat, atau atas diri sendiri terdapat
penganut dalam dua teori yaitu berdasarkan pemberian dari !uhan
atau *asyarakat. (edaulatan ini terbagi menjadi dua aspek yuridis
yaitu aspek intern yang merupakan ke"enangan negara untuk
menentukan sendiri nasib bangsanya dan mengatur mengenai
bagaimana negara tersebut, dan aspek ekstern yaitu kemampuan
negara untuk berhubungan dengan negara-negara lain tanpa
adanya tekanan dan penga"asan dari negara lain.
. (edaulatan atas suatu "ilayah darat dapat diperoleh dengan lima
cara tradisional yaitu okupasi, aneksasi, penambahan "ilayah,
preskripsi, dan penyerahan. *engenai hilangnya kedaulatan atas
suatu "ilayah dapat terjadi dengan cara- cara yang sama seperti
halnya cara memperoleh hak, akan tetapi terdapat satu
penambahan yaitu re)olusi yang disertai dengan pemisahan
"ilayah terkait.
DA*TAR PUSTAKA
1. *auna,D7. 3oer, ';;F.+ukum %nternasional,3andung &lumni
21
-
7/21/2019 Kedaulatan Atas Wilayah Darat
22/22
'. >ila Dr. *arnion 7.=., 5H, *.H. ';;."onsepsi +ukum ,alam
Pengaturan dan Pengelolaan Wilayah Per(atasan 'ntar -egara*
3andung &lumni
. (usumatdja,*ochtar. ';;'.Pengantar +ukum %nternasional* uku %
agian mum, 3andung &lumni
2. Isj"ara, red.1+F;.Pengantar %lmu Politik*3andung 3inacipta
:. 5tarke,?G.';;F. Pengantar +ukum %nternasional*?akarta5inar
Grafika
. 5,!asrif.1+ Pengakuan %nternasional dalam )eori dan Praktik%.
?akartaP!. *edia 7aya
C. httpJJfau