kesimpulan pemetaan geologi lanjut bobby
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Kesimpulan Pemetaan Geologi Lanjut Bobby
1/4
137
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab- bab sebelumnya
mengenai kondisi geologi daerah daerah ajibarang dan sekitarnya, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Satuan geomorfologi daerah penelitian dikelompokkan menjadi 4 (empat)satuan geomorfologi, yaitu :
- Satuan Geomorfologi Perbukitan Sedimen Struktural dengan polapengaliran sub-paralel hingga paralel
- Satuan Geomorfologi Pedataran Sedimen Struktural dengan polapengaliran sub-dendritik hingga dendritik
- Satuan Geomorfologi Perbukitan Vulkanik Gunungapi dengan polapengaliran paralel
- Satuan Geomorfologi Perbukitan Rendah Vulkanik Gunungapi denganpola pengaliran rektangular
- Satuan Geomorfologi Perbukitan Sedimen Struktural dengan polapengaliran paralelsubdendritik
2. Pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian adalah polapengaliran sungai paralel, sub-paralel, dendritik, sub-dendritik, dan
rektangular.
-
7/22/2019 Kesimpulan Pemetaan Geologi Lanjut Bobby
2/4
138
3. Berdasarkan satuan litostratigrafi tidak resmi, maka batuan yangmenyusun daerah penelitian dikelompokkan menjadi 5 (lima) satuan
batuan, dengan urutan dari tua ke muda yaitu :
a. Satuan Batupasir (Tmbp)
b. Satuan Breksi Vulkanik (Tmbv)
c. Satuan Batugamping (Tpbg)
d. Satuan Batupasir Karbonatan (Tpbp)
e. Satuan Lava Basaltis (Qlb)
4. Struktur geologi yang berkembag pada daerah penelitian adalah struktur
kekar, lipatan, dan sesar.
a. Berdasarkan pengukuran data kekar dan olahan analisis stereografi
pada daerah penelitian diperoleh dua arah tegasan yang bekerja pada
daerah penelitian yairu relatif utara- selatan dan relatif baratlaut
tenggara.
b. Struktur lipatan pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi dua,
yaitu sinklin dan antiklin. Struktur lipatan sinklin di dalam daerah
penelitian adalah sinklin Wlahar, sinklin Karangamal, sinklin
Cirahab, sinklin Ajibarang. Sedangkan untuk struktur lipatan antiklin
di daerah penelitian adalah antiklin Gunung Putri, antiklin
Sawangan, antiklin Cidondong, antiklin Darmakradenan.
c. Struktur geologi berupa sesar mendatar yaitu sesar mendatar dekstral
Cirahab dan sesar mendatar dekstral Karangbawang.
-
7/22/2019 Kesimpulan Pemetaan Geologi Lanjut Bobby
3/4
139
5. Sejarah Geologi di daerah penelitian dimulai pada kala Miosen Akhir
hingga Resen. Daerah penelitian pada kala Miosen Akhir merupakan
cekungan muka busur didaerah laut. Material penyusun Batupasir (Tmbp)
diendapkan oleh arus turbidit pada kala Miosen Akhir hingga Pliosen
Awal.
Di sela- sela pengendapan batupasir (Tmbp), terendapkan material
vulkanik yang berasal dari letusan gunungapi bawah laut, menghasilkan
breksi vulkanik (Tmbv) pada kala Miosen Akhir. Setelah itu terjadi
tektonik pada kala intra Miosen mengakibatkan terjadinya lipatan berupa
sinklin Wlahar, antiklin Gunung Putri, sinklin Karangamal, antiklin
Sawangan, sinklin Cirahab, antiklin Cidondong dan sesar mendatar
dekstral Cirahab.
Pada kala Miosen Akhir hingga kala Pliosen terjadi fase regresi sehingga
terendapkanlah satuan batugamping (Tpbg) pada kala Pliosen Awal hingga
kala Pliosen Akhir di daerah batial atas hingga batial tengah diikuti dengan
pengendapan satuan batupasir karbonatan (Tpbp) pada kala Pliosen Awal
hingga Pliosen Akhir didaerah neritik tengah hingga batial atas.
Pada kala Pliosen Akhir terjadi kegiatan tektonik yang disebabkan oleh
gaya secara regional dengan arah relatif utara selatan. Akibatnya muncul
struktur struktur geologi dalam bentuk pergeseran yang ditandai oleh
adanya sesar mendatar dekstral Karangbawang, lipatan berupa sinklin
Ajibarang dan antiklin Darmakradenan, diikuti oleh pengangkatan pada
-
7/22/2019 Kesimpulan Pemetaan Geologi Lanjut Bobby
4/4
140
endapan endapan yang telah terendapkan terlebih dahulu. Tektonik pada
priode Pliosen
Plistosen ini mengakibatkan daerah penelitian mengalami
pengangkatan hingga menjadi sebuah daratan.
Pada zaman kuarter kala Plistosen terjadi aktivitas vulkanisme dimana
aliran lava basaltis membeku dan menutupi sebagian batuan sedimen
berumur tersier didalam daerah penelitian. Pada kala Holosen proses erosi
terjadi hingga sekarang, sehingga diendapkan aluvium, namun tidak
dominan didalam daerah penelitian.
6. Sumberdaya geologi yang terdapat pada daerah penelitian antara lain :
- Batugamping yang telah diolah digunakan sebagai pencampur bahan
bangunan.
- Batuan beku dan pasir yang berasal dari tepi- tepi sugai diolah menjadi
campuran bahan bangunan.
- Potensi mineral logam emas yang ditambang secara liar oleh masyarakat
sekitar.
- Adanya mineral yang diduga sebagai kalkopirit di sebuah daerah yang
termasuk kedalam daerah penelitian.
Sedangkan potensi kebencanaan geologi yang ada dalam daerah penelitian
adalah adanya pergerakan tanah atau longsor pada saat musim penghujan.