lampiran 1,2,3 (print 4x)
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
1/59
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara Informan Pokok
A. Identitas Informan
1. Nama :
2. Umur :
3. Agama :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Jumlah anak :7. Lama menjadi duda :
B. Peran duda di dalam mencari nafkah.
1. Berapa gaji anda dalam satu bulan?
2. Apakah cukup gaji anda untuk satu bulan?
3. Apakah anda mempunyai pekerjaan sampingan?
4. Bagaimana cara anda mengatur pengeluaran dalam keluarga?
5. Apakah anda menyisihkan sebagian gaji anda untuk ditabung?, untuk apa?
C. Peran Duda Sebagai Suami yang Penuh Pengertian dan Penuh Rasa
Aman
1. Sewaktu isteri anda masih ada, bagaimana bentuk perhatian yang
diberikan anda untuk isteri anda?
2. Bagaimana anda menciptakan suatu keakraban dalam rumah tangga?
D. Peran Duda Dalam Berpartisipasi Mendidik Anak
1. Apakah anda memprioritaskan pendidikan pada anak?
2. Apakah anda selalu menemaninya dalam belajar?
Lampiran 1
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
2/59
E. Peran Duda Sebagai Pelindung atau Tokoh Tegas, Bijaksana, Mengasihi
Keluarga
1. Bagaimana cara anda melindungi keluarga anda?
F. Peran duda dalam memenuhi kebutuhan keluarga di bidang kasih
sayang.
1. Bagaimana cara anda memberikan kasih sayang kepada anak-anak anda?
2. Bagaimana bentuk perhatian yang diberikan anda untuk anak anda?
3. Apakan anda sering mengajak anak anda jalan-jalan?
4. Apakah bapak sering menuruti semua kemauan atau yang diinginkan anak anda?
G. Peran duda dalam memenuhi kebutuhan keluarga di bidang tempat
mencurahkan isi hati
1. Apakah anak bapak sering bercerita atau berkeluh kesah kepada anda?
2. Biasanya apa yang sering diceritakan anak kepada bapak?
H. Peran Duda Dalam Mengatur Kehidupan Rumah Tangga
1. Apakah anda sendiri yang mengurus semua pekerjaan rumah tangga,
seperti memasak, mencuci piring dan baju, menyetrika dan membersihkan
rumah?
2. Apakah dilakukan setiap hari?
3. Pekerjaan apa yang sering bapak lakukan?
4. Apakah anda mengalami kesulitan dalam melakukannya?
5. Apakah anda bisa membagi waktu antara pekerjaan, mengurus rumah
tangga serta anak?
I. Peran Duda Dalam Membimbing Kehidupan Rumah Tangga
1. Bagaimana cara anda melindungi keluarga anda?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
3/59
J. Peran Duda Dalam Memberikan Pendidikan Segi Emosional
1. Bagaimana cara anda mendidik anak anda?
K. Peran Duda Dalam Menyimpan Tradisi
1. Apakah tradisi atau kebiasaan yang dulu dilakukan oleh ibu dan sampai
sekarang masih diterapkan oleh anak anda?
L. Peran duda dalam memenuhi kebutuhan keluarga di bidang kesehatan.
1. Jika seandainya anak bapak sakit, bagaimana cara anda mengobatinya?
2. Bagaimana jika anda sendiri yang sakit sedangkan anda sudah tidak adaistri lagi, bagaimana cara anda?
3. Bagaimana cara anda memenuhi kebutuhan gizi dalam keluarga anda?
M. Peran duda dalam memenuhi kebutuhan keluarga di bidang biologis.
1. Apakah bapak tidak mengalami kesepian akibat ditinggal istri?
2. Apakah anda ingin berniat menikah lagi untuk meneruskan keturunan?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
4/59
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara Informan Tambahan
Identitas Informan Tambahan
1. Nama :
2. Umur :
3. Agama :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
1. Sehari-hari bagaimana sepengetahuan anda tentang duda yang ditinggal istrinya
yang dikarenakan meninggal dunia?
2. Mayoritas apa pekerjaan duda tersebut?
3. Bagaimana dalam merawat dan mengasuh anaknya, semenjak sudah tidak ada
ibunya lagi?
4. Bagaimana dalam hal mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari?
5. Sepengetahuan anda, bagaimana dalam hal memberikan kasih sayang dan
perhatian kepada anaknya?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
5/59
TRANSKIP WAWANCARA
INFORMAN POKOK
Hari/tanggal/bulan/tahun : Minggu, 21 Oktober 2012
Rabu, 24 Oktober 2012
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Identitas Informan Pokok 1. Nama : Wahid
2. Umur : 48 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : Tamatan SD
5. Pekerjaan : Makelar
6. Jumlah anak : 2 orang laki-laki
7. Lama menjadi duda : 6 tahun
Peneliti : Anaknya berapa pak?
WD : Iya?
Peneliti : Anaknya bapak?
WD : Dua.
Peneliti : Dua itu sekolah atau kelas berapa?
WD : Yang satu SMA.
Peneliti : Yang satunya pak kelas berapa?
WD : Kelas enam SD.
Peneliti : Bapak kerjanya sehari-hari apa pak?
WD : Saya tah ?
Peneliti : Iya pak.
Lampiran 2
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
6/59
WD : Saya itu biasanya ya segala keluhan orang yang anu apa diminta,
nanti saya itu bantu, yang dibutuhkan orang saya bantu.
Peneliti : Bantu-bantu gitu ya pak?
WD : Iya, ya itu anu termasuk materialan, maksudnya yang dibutuhkan
seandainya ya seperti ada yang membutuhkan sepeda tanya saya, nanti
ya saya carikan gitu .
Peneliti : Oh
WD : Seandainya emmm , apa kerjanya saya kadang mijit , kerjanya saya
semerawut yang penting hasil dan hasilnya nanti yang baik.
Peneliti : Kalau perbulan biasanya bisa berapa pak?WD : Saya itu gajinya bukan bulanan, kadang lima puluh, dapet lima
puluhan sehari itu habis sehari, kalau punya istri mungkin sisanya ada
gitu ya, karena orang laki gitu ya beda.
Peneliti : Gak ada yang bantu ngelola gitu pak?
WD : Iya, sebetulnya kalau punya istri kan bisa belanja, ditabungkan gitu
pasti ada. Saya mengeluh begini sekarang kalau punya istri awalnya
itu setiap hasil kerja saya langsung kasih, entah untuk beli apa saya
gak tau beli apa, tau-tau saya nilai itu, wah istri saya sangat perhatian,
uang yang saya kasih kan bisa dibelanja, ditabung artinya dapat
disisihkan, itu istri saya. Saya gak pernah megang uang, biarpun saya
dapet itu langsung, saya dapet berapapun saya langsung kasih istri
saya, cuma kalau saya keluar, saya minta ke istri buat beli bensin,
sekarang gak ada ya tetep gak ada wong mau minta ke siapa, wong
saya sendiri yang megang uangnya ya itu.
Peneliti : Gak ada yang ngelola .
WD : Iya gak ada yang ngelola . Iya itu lah keluhan saya dari awal itu
memang enak punya istri, Cuma kalau ditanya bebasnya itu gak punya
istri, bebasnya tidur, bebasnya apa, itu memang enak gak punya istri,
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
7/59
enaknya punya istri itu kalau ada apa-apa itu bisa berembuk gitu dah .
Itu keluhan dari yang punya istri dan tidak punya istri, gak sama.
Peneliti : Jadi satu bulan ya dicukup-cukupin gitu ya pak?
WD : Iya wes , wong pendapatan satu bulan gak mesti , ini lho saya datang
dari Madura 1 minggu dapet tiga juta, berhubung saya punya musibah,
anaknya adek saya yang ada di Kalimantan jatuh dari masjid langsung
sakit, gak sampai satu hari langsung tidak ada karena gagar otak, jadi
saya adakan selametan di rumah.
Peneliti : Kalau dapat penghasilan apa bapak sempat menyisihkan pak?
WD : Iya saya sisakan, kalau ditabung ya saya tabung, ya gitu itu, yapokoknya saya harus jaga diri lah , kan saya punya anak, pokoknya gak
kurang untuk makan atau beli seragamnya gitu , pokoknya saya yang
penting harus jangan sampai kurang lah . Pokoknya cukup lah . Saya itu
ditinggal istri cukup lama.
Peneliti : Berapa lama?
WD : Enam tahun. Ya itu wes jadi saya kalau dapat penghasilan kadang ya
gitu habis terus, kalau punya istri kan gak mungkin kaya gitu ,
insyaallah bertambah karena saya mesti , oh karena saya punya
rencana besok harus ditingkatkan lagi hasilnya, yang mengatur rezeki
kan Allah kalau saya ya harus besaran dari kemarin.
Peneliti : Kalau bisa bertambah ya pak?
WD : Iya, ya yang sering itu saya dipanggil mijit itu dah .
Peneliti : Anaknya mana pak?
WD : Ini masih ngaji yang SD.
Peneliti : Yang satunya pak?
WD : Yang tua diajak masnya keluar, tadi diajak.
Peneliti : Oiya pak, biasanya kan anak itu ada kasih sayang antara orang tua
bapak dan ibu, sedangkan maaf, ibunya kan sudah tidak ada gitu pak,
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
8/59
gimana caranya bapak kayak memberikan kasih sayang itu kepada
anaknya?
WD : Lha ya itu saya sampai sekarang gak punya istri itu, takut kasih
sayang kepada anak gak sama, takut saya punya istri tapi gak sama
seperti ibu yang meninggal. Saya mencari uang untuk istri, anak dan
orang tua tapi dibelakang saya gak sama. Kalau anak saya sudah agak
besar saya punya rencana untuk menaruh anak saya di pondok untuk
sekolah. Saya kan sudah tau manis, asem, kecut semua, sedangkan
anak?. Kalau saya mikir senenge dewe wes mari dulu saya, kalau saya
seperti itu kan enaknya sendiri saya, ya maksud saya seperti itu. Jadikarena saya mengingat masih sayang sama anak dan Ibu jadi saya gak
dulu , biar meski perawan atau kaya. Tunggu anak sudah besar dulu
baru saya ingin menikah.
Peneliti : Kalau gini pak, gimana cara bapak memberikan perhatian kepada
anaknya?
WD : Ya saya sedikit keras kepada anak saya, jadi kalau saya emosi kadang
saya marahi. Seperti ini iya kalau sama bapak gak pulang dua hari gak
papa , tapi kalau ke orang lain. Saya takut salah pergaulan. Kalau
anaknya terlalu, kadang saya pukul namanya gak tahan saya. Pukulnya
ya tau sendiri namanya orang tua masa mukul gimana . Maksud saya
dikasih pelajaran dipukul gitu biar kapok biar gak terulang, ya
namanya orang tua satu itu, gini maksudnya kalau saya sudah keluar
gak mungkin dibelakang ada yang didik, karena sudah gak ada.
Kebanyakan disitu lah .
Peneliti : Jadi bapak gitu yang ambil alih?
WD : Iya, jadi sekarang saya sering keluar, ya untuk memperhatikan anak.
Takut sama pergaulan, sekarang bukan hanya maen , rusak sekarang
moral-moral itu.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
9/59
Peneliti : Bapak ini sering nurutin kemauan anak, anak minta apa, apa bapak
turuti ?
WD : Kalau hanya anu ya saya turuti , kalau ada uang pasti, waktu ada uang
ya apa pun, tapi kalau sudah gak punya ya mau gimana . Bukan saya
menyendiri itu seneng , ya takutnya itulah gak sayang sama anak.
Peneliti : Selama ini kalau gak ada peran ibu, bapak bisa bagi peran bapak
didalam pekerjaan, mengurus anak dan mengurus rumah tangganya itu
gimana ?
WD : Saya gimana-gimana harus bisa membagi semua pekerjaan, namanya
saja hidup sendiri, ya namaya orang tua, saya mengurus sendiri, sayamasak sendiri.
Peneliti : Bapak masak?
WD : Iya saya masak sendiri, mulai istri saya sakit saya sudah mulai masak
sendiri.
Peneliti : Tiap harinya gimana pak?
WD : Iya tiap harinya sapa orangnya, ya wes ngawur itu pokoknya
dimakan enak, pokoknya iwak pindan g dikei bumbu dikei banyu wes
enak. Anak saya paling suka kalau saya masak itu.
Peneliti : Semuanya dikerjakan sendiri ya pak, kayak cuci piring?
WD : Iya, iya. Wong anaknya laki-laki semua, mari makan ya dilempar
piringnya wes .
Peneliti : Jadi bapak yang kerjakan sendiri ya?
WD : Iya wes dikerjakan sendiri, ya mau ngeluh kepada siapa, ya ini ujian
dari Allah. Sebetulnya saya tidak ingin seperti ini, karena sudah
terpaksa gimana lagi. Sebenarnya gak cocok di dapur, sebenarnya ibu
yang di dapur, yang cocok cewek lah , cowok gak cocok, tapi
berhubung cewek gak ada.
Peneliti : Bapak ini umurnya berapa pak?
WD : Empat puluh delapanan .
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
10/59
Peneliti : Kalau anak belajar gitu sering ditemeni pak?
WD : Iya sesekali terkadang ditemani.
Peneliti : Kalau bapak prioritas pendidikan ke anak penting pak?
WD : Iya penting, harus prestasi itu, saya sekarang malah punya nomer
hape ibu guru, saya punya anak takut gak masuk atau bolos. Jadi saya
minta nomer hape ibu guru buat hubungi. Jadi kalau gak masuk bu
guru biar sms ke saya.
Peneliti : Anaknya SD mana pak?
WD : SD Mangaran 3.
Peneliti : Kalau gini pak misalnya bapak sakit, gak ada lagi yang ngurus itugimana pak?
WD : Saya urus sendiri wes . Harus diinjak sama anak badan saya. Kalau
gak diinjak pasti saya sakit.
Peneliti : Kalau kayak anaknya sendiri pak yang sakit?
WD : Saya sendiri yang ngurus .
Peneliti : Gimana pak udah gak ada peran istrinya lagi susah gak pak?
WD : Ya pastinya, keluhannya itu tadi gak ada yang ngurus , kalau saya
punya istri gak kurang saya cukupi belanjanya. Kalau saya punya istri
ada peningkatan, kalau gak ada ya tetep gitu wes .
Peneliti : Pak anaknya sering cerita-cerita gak sama bapak?
WD : Iya kadang cerita.
Peneliti : Masalah apa pak?
WD : Ya masalah sekolah itu wes yang biasanya diceritakan.
Peneliti : Pak waktu isteri bapak masih ada dulu, gimana bapak memberikan
perhatian untuk isteri bapak?
WD : Kalau saya bentuk perhatian, saya selalu membantu isteri saya itu
wes , kalau isteri saya terlalu banyak pekerjaan ya saya yang bantu
seperti nyapu, kadang ya cuci piring gitu itu.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
11/59
Peneliti : Pak, gimana cara bapak menciptakan suatu keakraban dalam
keluarga bapak?
WD : Ya yang penting rukun itu di keluarga.
Peneliti : Bagaimana cara bapak membimbing keluarga bapak agar menjadi
keluarga yang baik dan sejahtera?
WD : Ya komunikasi yang baik dalam keluarga itu wes .
Peneliti : Pak kebiasaan apa yang biasanya dulu selalu dilakukan dan disuruh
oleh ibu, sampai sekarang masih diterapkan oleh anak bapak?
WD : Biasanya kalau berangkat sekolah itu sewaktu ada ibunya jarang
dianter malah kadang gak pernah, ya berangkat sendiri itu wes jadiibunya mengajarkan mandiri itu kepada anak, soalnya ibunya sendiri
juga repot. Jadi sampai sekarang anak saya mandiri.
Peneliti : Pak, bagaimana cara bapak melindungi keluarga?
WD : Saya kalau anak main pas gak pulang-pulang, saya cari itu, disini
pergaulannya beda meskipun di desa pergaulannya juga
mengkhawatirkan.
Peneliti : Iya pak, ya sudah sekian dulu pak, terima kasih ya pak.
WD : Iya sama-sama.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
12/59
TRANSKIP WAWANCARA
INFORMAN POKOK
Hari/tanggal/bulan/tahun : Senin, 15 Oktober 2012
Jumat, 19 Oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Identitas Informan Pokok
1. Nama : Sahlani
2. Umur : 35 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : Tamatan SD
5. Pekerjaan : Buruh Tani
6. Jumlah anak : 1 orang perempuan
7. Lama menjadi duda : 3 tahun
Peneliti : Ini dengan bapak?
SL : Samlani.
Peneliti : Bapak umurnya berapa pak?
SL : Emmm , saya nganu 77 saya.
Peneliti : berarti 35 ya pak?
SL : Iya.
Peneliti : Bapak punya anak berapa pak?
SL : Satu.
Peneliti : Masih sekolah pak?
SL : Sekolah, SD kelas empat.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
13/59
Peneliti : Perempuan pak?
Sl : Perempuan.
Peneliti : Bapak sendiri sudah lama pak?
SL : Tiga tahun.
Peneliti : Sakit pak?
SL : Iya gitu .
Peneliti : Bapak kerja dimana pak, kerja apa?
SL : Buruh saya, buruh tani.
Peneliti : Pendapatannya gimana itu pak?
SL : Gak mesti , kadang-kadang kerja, kadang-kadang gak kerja, kadangkalau ada kerjaan di kebun ya kerja di kebun.
Peneliti : Sekali kerja gitu berapa pak?
SL : Tiap harinya?
Peneliti : Iya pak kalau dipanggil gitu ?
SL : Saya kan , gimana ya kalau harian gitu 20 gitu .
Peneliti : Itu gak mesti ya pak?
SL : Iya kadang 15. Kerjanya gak netap saya, kalau ada yang nyuruh ya
kerja kadang ya gak kerja, tapi kalau di kebun mesti .
Peneliti : Jadi seadanya kerjaan ya pak?
SL : Iya, yang penting saya sudah usaha.
Peneliti : Gimana pak kalau bapak ngatur pendapatan bapak per bulan gitu ,
apa kadang di tabung pak? Apa disishkan buat apa?
SL : Saya langsung buat anak, buat kebutuhan anak saya sekolah, buat
bayar ngaji. Ngaji juga butuh biaya. Iya kalau jaman dulu.
Peneliti : Berapa itu pak?
SL : Minimal lima ribu.
Peneliti : Itu per?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
14/59
SL : Per bulan, itu kalau gak ada kegiatan, kalau ada kegiatan ya nambah.
Belum di SD buku sampai sepuluh ribu limas belas ribu. Saya bayar
dua kali. Ya biar anak saya sama dengan yang lain gitu.
Peneliti : Gimana pak kalau bapak itu ngasih kasih sayang kepada anaknya
bapak, maksudnya caranya gimana ?
SL : Ya kalau saya itu, namanya sebatas bapak, gak kayak ibu kan , ya
masalah kebutuhan ya memang saya sudah anu dicukupi lah , biar
anaknya gak gimana . Anak minta ini jadi ya saya kasih lah .
Peneliti : Diusahakan?
SL : Iya diusahakan. Cuma yang saya gak bisa itu kalau abis mandi pasanu dek remmah ya , kalau pikiran saya kan kalau ada ibunya kan gak
gini anak saya kan . Saya kadang manggil ponakan saya itu disuruh
mandikan.
Peneliti : Sering pak ngajak jalan-jalan anaknya?
SL : Sering, ya kalau jalan-jalan saya okelah . Ya namanya anak satu. Itu
gini dek kan saya gak merantau ya , anak saya kalau gak tidur sama
saya nangis terus, ndak kerasan , sama mbahnya juga ndak kerasan .
Peneliti : Ditinggal gak mau.
SL : Iya gak mau, gimana ya , repot iki . Dikatakan buah hati kan.
Peneliti : Iya pak.
SL : Ya waktu ditinggal ibunya itu ya kayak saya kepikiran, benar saya.
Jadi meskipun anak saya minta sekian buat sekolah, oke , asalkan
anaknya bisa sekolah biar gak inget sama ibunya terus, kan iya. Ya
Alhamdulillah anak saya nurut.
Peneliti : Jadi kalau anaknya mau apa, kalau bisa dituruti ya pak?
SL : Iya, sakit nanti, lho iya. Kalau gak dituruti sakit panas giyyeh . Cuma
anaknya cerdas.
Peneliti : Bisa pak bagi waktu kerja, terus anak sama rumah tangga, bisa pak?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
15/59
SL : Ya dibisakan , kalau saya kerja saya titipkan ke nenek atau saudara
saya, ya tapi perasaan saya itu kalau misalnya hari-hari senang l ah
buat orang lain, hati saya ngerasa gundah saya. Seandainya saya gak
seperti ini anak saya kan gak gitu , kasihan anak saya coba ada ibunya
kan gak seperti ini. Mau gimana lagi sudah kehendak yang kuasa.
Peneliti : Gak ada niatan lagi pak?
SL : Anu , saya kan pernah itu, gimana kalau bapak anu lagi. Dia nya gak
ngomong ya langsung sakit juga, repot saya. Kalau sudah besar
mungkin dia nya sendiri yang ngomong. Gitu pendapat saya, saya gak
tega. Saya ya mau gimana saya kalau kerja di PTP kan saya pulangnya ya sampai
Peneliti : Sore pak?
SL : Iya sore.
Peneliti : Mulai pagi itu ya pak?
Sl : Heeh .
Peneliti : Jam berapa pak?
SL : Jam lima.
Peneliti : Sampai?
SL : Saya kan borongan dek , sampai sore, setelah itu masih nyuci bajunya,
dipojok kursi itu. Sambil nyuci perasaan saya itu nangis, kok kayak
gini nasib yang saya alami gitu , tapi saya mungkin ada hikmah dari
semua ini, kearah itu sudah.
Peneliti : Selain memikirkan nasib anak, alasan lainnya mungkin apa pak?
SL : Ya, soalnya banyak saudara-saudara itu disekitar rumah, jadi masih
belum kepikiran, kan kadang saudara yang bantu-bantu juga, tapi yang
paling saya pikirkan ya perasaan anak itu wes .
Peneliti : Kalau alasan lainnya apa pak kenapa?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
16/59
SL : Kerjanya saya aja gak pasti, penghasilan di sawah gak bisa
diandalkan, kadang kalau sawahnya bagus ya hasilnya lumayan, kalau
jelek ya wes gitu itu.
Peneliti : Kalau masak?
SL : Kadang saya minta bantuan ibu.
Peneliti : Jadi bapak sering nyuci baju sama setrika?
SL : Kalau setrika kadang saya minta tolong adek saya, kalau saya sendiri
ya gak tau setrika. Ya kalau belanja itu saya mau beli baju, ya saya
minta tolong sama yang punya anu itu dek , misalnya di toko ya
kasirnya itu, ini mbak tolong carikan baju yang cocok sama anak saya,gitu saya. Kalau kayak saya, saya kan ndak tau .
Peneliti : Itu nyuci baju setiap hari ya pak?
SL : Iya, hampir setiap pagi, kalau saya kerja ya datengnya kerja saya
nyuci , itu setiap hari.
Peneliti : Jadi gimana-gimana harus dilakukan?
SL : Iya, di dalam hidup saya dek , orang yang hidupnya sudah mewah
senang kan gak bisa merasakan sesamanya.
Peneliti : Pak, gimana cara bapak mendidik anak?
SL : Saya didik moral anak saya biar jadi anak baik.
Peneliti : Kalau anaknya belajar sering ditemani pak?
SL : Iya sering, kadang namanya pelajaran sekarang sama yang dulu kan
gak sama kadang dia nya itu ngomong ke saya. Mun tak tau dina lah
pake mun tedung ae . Ya saya cuma nemenin itu, biar dia nya gak sepi
gitu . Namanya orang tua pasti sayang anaknya, ya kalau kita tetep
muda terus, nanti tuanya pasti ada balesan dari anak. Kalau orang tua
perhatian sama anaknya, pasti anaknya ya perhatian juga. Kata Rhoma
Irama berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, masa saya
ingin menangis terus.
Peneliti : Bapak kan sudah sendiri, kalau sakit yaapa pak?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
17/59
SL : Saya?
Peneliti : Iya pak, siapa yang ngurus ?
SL : Kadang ibu, ya anak saya kadang nawarin , mau beli obat pak?, gitu
ngomongnya, kan sudah bisa ke toko, sampai saya diambilkan selimut
sama Silvi biar gak dingin pak, katanya.
Peneliti : Perhatian anaknya ya pak?
SL : Iya, nanti waktu main, bilang nanti kalau bapak butuh apa panggil
saya ya. Coba saya ndak sayang sama anak saya, bough biarin bapak
sakit, gitu kan .
Peneliti : Kalau anaknya sendiri yang sakit?SL : Ya saya lah yang gendong dek, kalau masih ada ibunya ya gak mau
turun. Teruslah sampai pegel linu kabeh . Ya kemana-mana gendong
itu.
Peneliti : Kasih obat ya?
SL : Iya obat.
Ini wes berantakan rumahnya, ya sama teman-temannya itu kayak
pasar sore sudah, yang penting gak kemana-mana sudah, sambil
belajar ya sama temen-temenya. Saya meskipun punya pikiran sulit
apa, gak dilampiaskan ke anak, kalau ada pikiran ya saya keluar gitu,
takut dia sakit, nanti saya sendiri yang repot, ya kadang gimana , saya
melihat keluarga sing lengkap, tapi ya gimana, mungkin anak saya
mikir kalau punya ibu baru takut gak sayang.
Peneliti : Gemuk ya pak anaknya?
SL : Puh, jajannya itu, kalau makannya dua kali, camilannya itu dek. Dia
umur 10 tahun, kan 2002 lahirnya.
Peneliti : Ditinggal umur 8 ya pak?
SL : Iya.
Peneliti : Kalau sekolah itu berangkat sendiri anaknya pak?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
18/59
SL : Kalau dia minta, pak saya antarkan pak, saya antar, kalau gak minta
gak mau. Tapi waktu saya gak kerja ya diantar gitu .
Peneliti : Bapak pendidikan terakhir apa?
SL : Saya?
Peneliti : Iya.
SL : Ya SD, karena bapak saya sudah gak ada waktu kecil.
Peneliti : Jadi pendidikan anak diprioritaskan ya pak?
SL : Iya, kasihan nanti anak saya ketinggalan sama yang lainnya, ya
mudah-mudahan saya selalu dapat rezeki untuk anak saya, yang
penting saya sehat.Peneliti : Ndak pernah cerita-cerita anaknya bapak, mungkin cerita apa?
SL : Ya pernah.
Peneliti : Cerita apa biasanya pak?
SL : Ya , masalah sekolahnya itu wes , ya kadang cerita tentang kegiatan di
sekolah, kemaren cerita juga ke saya tentang pemilihan pramukanya di
sekolahnya.
Peneliti : Pak waktu isterinya dulu masih ada, bentuk perhatian yang bapak
kasih seperti apa?
SL : Perhatian saya kalau masih ada isteri, apa yang diminta isteri saya
usahakan sebisa mungkin mencukupi.
Peneliti : Bagaimana cara bapak menciptakan keakraban dalam keluarga?
SL : Ya perhatian itu sudah.
Peneliti : Bagaimana cara bapak membimbing keluarga bapak agar bisa
menjadi keluarga yang baik dan sejahtera?
SL : Kalau saya hidup apa adanya dan gak macem-macem itu, gak boleh
iri sama tetangga biar tentram hidupnya.
Peneliti : Dulu kebiasaan apa yang selalu dilakukan dan disuruh isteri bapak
yang masih diterapkan sama anaknya?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
19/59
SL : Ya kalau masih ada ibunya dulu, yang biasanya dilakukan ya mengaji
rutin itu mbak . Kalau ada ibunya kalau gak ngaji dimarahi sama
ibunya.
Peneliti : Apa cuma itu saja pak?
SL : Ya ada, ya disuruh untuk rutin belajar biar pintar itu wes , orang tua
gak bisa kasih apa-apa bisanya cuma ngasih kepinteran saja yang
penting sekolah.
Peneliti : Bagaimana cara bapak melindungi keluarga bapak?
SL : Saya selalu nungguin anak kalau pulang sekolah, kalau gak kayak
gitu saya kepikiran, kadang kalau anaknya minta dijemput saya adawaktu pasti saya jemput, terus ya kalau main jangan lama-lama gitu .
Peneliti : Iya sudah pak, mungkin itu saja, terima kasih pak.
SL : Iya sudah sama-sama.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
20/59
TRANSKIP WAWANCARA
INFORMAN POKOK
Hari/tanggal/bulan/tahun : Rabu, 07 November 2012
Selasa, 20 November 2012
Rabu, 28 November 2012
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Identitas Informan Tambahan
1. Nama : Dikin
2. Umur : 40 Tahun
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : Tamatan SD
5. Pekerjaan : Buruh Bangunan
6. Jumlah anak : 2 orang Perempuan
7. Lama menjadi duda : 3 tahun
Peneliti : Dengan bapak?
DK : Pak Dikin?
Peneliti : Maaf bapak sendiri ya?
DK : Iya.
Peneliti : Udah berapa lama pak?
DK : Tiga tahun mbak .
Peneliti : Anaknya berapa pak?
DK : Dua, satu di pondok.
Peneliti : Perempuan semua ya pak?
DK : Iya.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
21/59
Peneliti : Bapak kerja apa pak?
DK : Pembangunan gitu , ya jarang juga.
Peneliti : Kalau ada panggilan gitu ya pak?
DK : Iya.
Peneliti : Kalau gak ada panggilan gimana pak?
DK : Ya kerja di sawah gitu mbak .
Peneliti : Jadi kerja sampingannya di sawah ya pak?
DK : Iya, tapi buruh tani mbak .
Peneliti : Anaknya ini sekolah kelas berapa pak?
DK : TK.Peneliti : Berangkat sendiri ya pak?
DK : Ya diantar mbak.
Peneliti : Diantar siapa pak?
DK : Kalau saya repot saya minta bantu bapak saya mbak , ya kakeknya ini
mbak .
Peneliti : Pak, kalau biasanya jadi buruh bangunan itu biasanya berapa pak per
kerjanya?
DK : Kadang kalau ada orang kasihan sama saya ya dapat 40 ribu, ya kalau
gak dapat 35 ribu.
Peneliti : Itu kan perhari ya pak?
DK : Iya perhari.
Peneliti : Anaknya bapak kan yang besar di pondok ya?
DK : Iya mbak .
Peneliti : Bapak ngasih uang berapa perbulan itu pak?
DK : 130 mbak .
Peneliti : Itu sudah semuanya pak?
DK : Iya mbak , makan sama pondoknya, tapi belum untuk uang sakunya
kayak buku, sabun itu sendiri mbak mungkin ada kebutuhan lain.
Peneliti : Kalau TK berapa pak?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
22/59
DK : Kalau TK itu 7 ribu perbulannya.
Peneliti : Kalau dapat pendapatannya itu langsung dibelanjakan semua atau
gimana pak?
DK : Iya, tapi kalau kelebihan ya disimpan, kadang-kadang kan anak saya
yang di pondok tiba-tiba ada kebutuhan mendadak, jadi bisa pakai
uang itu, kan saya juga buruh bangunan kadang kerjanya tunggu
panggilan jadi uang yang disimpen bisa dipakai kalau saya lagi gak
ada panggilan kerjaan, ya nabung-nabung gitu , nabungnya dibuat
kalau gak ada panggilan kerja.
Peneliti : Iya pak, kalau ngatur keuangannya gimana pak?DK : Ya kalau ada langsung saya belanjakan, kalau ada sisanya saya taruh.
Saya kan gajinya bukan bulanan, kalau bulanan kan udah pasti. Saya
kan harian ya jadi kalau dapat uang terus lebih saya sisakan mungkin
anak minta kiriman.
Peneliti : Ditabung ya pak?
DK : Iya saya juga nabung dek , ya takutnya ada keperluan apa-apa untuk
anak saya yang ada dipondok itu.
Peneliti : Bapak maaf kan bapak sudah sendiri gimana bapak ngasih kasih
sayang ke anaknya, kan sudah gak ada ibunya lagi.
DK : Ya dari saya saja. Ya perasaan saya biasanya anak kan dapat dua
kasih sayang, sekarang hanya dari saya saja, ya saya harus bisa ngasih
lebih mbak .
Peneliti : Iya pak, awalnya dapet dua kasih sayang dari ibu dan bapak sekarang
satu.
DK : Iya mbak , jadi saya harus bisa gantikan mbak .
Peneliti : Kalau bapak ngasih perhatian ke anaknya itu gimana pak, apa jalan-
jalan apa gimana pak?
DK : Iya jalan-jalan mbak , terus biasanya apa yang dimauin anaknya
sebisanya saya turuti itu mbak .
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
23/59
Peneliti : Apa bapak selalu turuti pak?
DK : Ya kadang-kadang mbak , liat apa yang diminta.
Peneliti : Bapak kan sudah sendiri lagi, bapak bisa gak membagi waktu kayak
kerja, ngurus rumah tangga sama ngurus anak?
DK : Ya waktunya itu mbak , susah waktunya, kan saya berangkat jam
enam pagi waktunya kan cuma sedikit mbak .
Peneliti : Pulangnya biasanya jam berapa pak?
DK : Setengah 12 an gitu mbak , iya sedikit mbak waktu buat anak saya.
Peneliti : kalau bapak pulang kerja siang, apa biasanya kegiatannya pak?
DK : Ya itulah untuk anak mbak , nemani anak.Peneliti : Kalau bapak sering nemeni anak belajar pak?
DK : Sering mbak , malem gitu udah belajar.
Peneliti : Bapak seperti apa kayak mendidik anak bapak, gimana gitu caranya
pak?
DK : Ya saya habis ngaji, biasanya maen sebentar trus nanti saya suruh
belajar.
Peneliti : Bapak cara didik anak keras apa gak pak?
DK : Ya sedang-sedang mbak, kalau anak ngelawan orang tua gimana ,
jadi sedang-sedang gimana caranya takut pada orang tua mbak .
Peneliti : Bapak kayak pendidikan sama anak apa diprioritaskan pak?
DK : Kalau saya pendidikan penting , ya saya takut ketinggalan kayak saya
gitu , jadi biar orang tua aja yang bodoh, anaknya gak mbak. Jadi
sekolah penting mbak buat anak-anak saya. Anak saya yang besar itu
mbak ingin cari kerja yang baik mbak , jadi ya bener-bener sekolahnya
mbak .
Peneliti : Bapak kan sudah sendiri, gimana kalau ngurus kayak kerjaan rumah
pak?
DK : Ya saya kadang-kadang minta bantuan ibu saya kalau masak mbak.
Saya ya sering mbak selalu nyapu, cuci baju gitu mbak. Kalau masak
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
24/59
ya minta bantuan, ya kalau gak ngerjain urusan rumah ya saya gak
enak, iya kalau saya masih bujangan gak papa, saya kan sudah punya
anak.
Peneliti : Anaknya bapak yang kecil itu apa gak pernah nyari ibunya pak?
DK : Kalau sudah inget ya tanya mbak , jadi saya berusaha ngibur itu
mbak , saya kasian kadang mbak udah gak bisa dapat kasih sayang dari
ibunya.
Peneliti : Anaknya bapak yang dipondok apa sering pulang pak?
DK : Ya sering, satu tahun pas puasa itu mbak .
Peneliti : Kalau gak ada peran istrinya gimana pak, susah gak pak, kan bapak sendiri?
DK : Ya sulit, kalau ada kepentingan apa gimana gitu mbak , gak ada yang
bisa diajak dirunding mbak , kalau sendirian gak enak, kalau ada istri
kan enak kalau ada musyawarah atau apa kan enak mbak ada yang bisa
bantu gitu . Ya namanya gak ada istri ya gak enak. Jadi kadang saya
buat kerja mbak biar gak inget , kalau pas gak kerja diatas tempat tidur
ya inget mbak , kepikiran terus, ya kadang saya kepikiran mbak sama
anak saya. Kasian itu kurang dapat kasih sayang dari ibu, padahal
kasih sayang dari ibu kan penting mbak . Anak saya yang kecil
ditinggal kan masih umur 2 tahun setengah mbak .
Peneliti : Sakit apa dulu istrinya pak?
DK : Kayak sesak nafas gitu mbak . Jadi keperluan saya ya saya urus
sendiri. Ya namanya juga saya orang tua mbak maunya nyenengin
anak, ya itu mbak kalau ada kelebihan uang ya saya tabung mungkin
ada keperluan apa untuk anak.
Peneliti : Kalau seandainya bapak sakit kan gak ada istinya pak gimana pak
ngurusnya ?
DK : Ya kadang monta tolong itu mbak , minta anter ke dokter.
Peneliti : Kalau anaknya yang sakit pak?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
25/59
DK : Ya saya itu mbak yang bawa ke dokter, saya yang ngurus mbak .
Peneliti : Kan sudah lama bapak sendiri, sebelumnya minta maaf pak, apa gak
ingin kayak menikah lagi?
DK : Ingin mbak . Tapi saya takut gak sama seperti istri saya, kalau ingin
saya ingin mbak , tapi kalau saya misalnya nikah lagi ya saya takut
anak saya gak disayang, trus gak dapat perhatian, takut di anak tirikan.
Takutnya kalau ada bapaknya disayang kalau gak ada gak disayang.
Ingin mbak kalau ditanya, tapi saya mikir-mikir dulu, takutnya masa
depan anak gitu mbak takutnya gimana dengan anak saya kalau ada
istri baru, kalau ada bapaknya disayang kalau gak ada ditendang.Peneliti : Iya pak, jadi bener-bener dipikir ya pak. Bapak ini umur berapa pak?
DK : Saya tahun 72 mbak .
Peneliti : 40 berarti pak.
DK : Iya mbak .
Peneliti : Bapak, selain karena anak mungkin alasan lainnya apa pak?
DK : Hasil kerja saya lho mbak, cukup cuma buat kebutuhan sehari-hari
sama anak, jadi masih belum kesusu punya istri lagi yang penting anak
dulu.
Peneliti : Iya ya pak, alasan lainnya mungkin dari keluarga pak?
DK : Rumahnya saudara dekat-dekat , ya kayak adik saya itu, jadi sedikit-
sedikitnya ada yang bantu juga. Ya pokoknya saya masih gak
kepikiran masalah gitu .
Peneliti : Anaknya bapak yang kecil ini manja ya pak?
DK : Iya mbak manja ya namanya orang tua satu mbak .
Peneliti : Sering pak anaknya bapak cerita-cerita ke bapak, biasanya cerita apa?
DK : Ya sering mbak kalau yang besar, ya paling masalah sekolah itu
mbak . Kayak apa yang diminta gitu mbak .
Peneliti : Pak dulu waktu isterinya masih ada bapak sering memberikan
perhatian seperti apa untuk isteri?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
26/59
DK : Saya selalu usahakan sebisa saya.
Peneliti : Bagaimana cara bapak menciptakan keakraban dalam keluarga?
DK : Ya saya itu ndak keras sama keluarga.
Peneliti : Bagaimana cara bapak membimbing keluarga bapak agar menjadi
keluarga yang baik?
DK : Hidup apa adanya itu, ya yang ada ditelateni itu.
Peneliti : Maksudnya pak?
DK : Ya apa yang saya punya ya diterima apa adanya.
Peneliti : Kebiasaan apa yang dulu sering disuruh ibunya dan sampai sekarang
masih diterapkan anaknya pak?DK : Ya ngaji itu, yang mesti disuruh ibunya. Kalau yang besar ya dulu
ibunya ngajari bersih-bersih rumah itu, kayak bantu-bantu. Jadi
sampai sekarang anak saya bisa bantu-bantu dirumah.
Peneliti : Bagaimana cara bapak melindungi keluarga?
DK : Kalau habis maghrib jam 7 an gitu saya suruh pulang, kalau main di
desa kan gelap jalanannya jadi saya kuatir kalau main lama-lama.
Kadang saya jemput pulang dari ngaji itu, soalnya di desa jalanannya
gelap.
Peneliti : Iya pak, mungkin itu saja pak, terima kasih sebelumnya.
DK : Iya mbak sama-sama.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
27/59
TRANSKIP WAWANCARA
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Kamis, 29 November 2012
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Identitas Informan Tambahan
1. Nama : Bukarto
2. Umur : 36 Tahun3. Agama : Islam
4. Pendidikan : Tamatan SD
5. Pekerjaan : Buruh Tani
Peneliti : Kan sudah ditinggal istrinya, biasanya sehari-hari gimana pak?
BK : Biasanya ya mengurus anak, kalau pas waktu gak ada kerjaan ya
ngerumat anaknya, pas kalo ada kerjaan ya kerja nduk .
Peneliti : Kalau anaknya gimana pak, kan sudah gak ada ibunya?
BK : Kalau masalah anaknya setau saya anaknya, ya kadang hampir tiap
hari nganter anaknya ke sekolah. Tapi kalo penilaian saya, ya setau
saya memang kasih sayangnya sama anaknya luar biasa, teringat kalo
ibunya sudah tidak ada. Dimana-mana anaknya pasti ditemeni , sering
juga diajak jalan-jalan.
Peneliti : Disini gimana peran duda yang ditinggal sama istrinya pak?
BK : Kalau masalah itu, ya maksudnya sampean kan tanya perannya suami
waktu gak ada istrinya itu, ya namanya sudah ditinggal istri ya gimana
lagi, mencari nafkah aja kadang dikelola sendiri sambil ada kelebihan
ya ditaruh ditabung gitu buat anaknya.
Peneliti : Kalau masalah pekerjaan rumah itu pak?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
28/59
BK : Kalo masalah pekerjaan rumah itu, ya kalo sewaktu-waktu dibantu
itu, begini kalau masalah kayak gitu ya dibantu paling yan sama
keluarganya sendiri, misalnya kalau sudah mau berangkat kerja itu
cuma paling dibantu masak gitu.
Peneliti : Selebihnya gimana pak?
BK : Ya sendiri, kayak cuci baju sendiri kan gak mungkin orang lain yang
cuciin kan sudah punya keluarga.
Peneliti : Kalo kasih sayangnya gimana itu pak biasanya kan sudah gak ada
ibunya lagi.
BK : Kalo kasih sayang itu saya liat kesehariannya ya bagus nduk .Makanya gak mau nikah dulu, ya takut anaknya gimana , takut ibu tiri
kasih sayangnya itu, gak bisa ngerawat anak. Kalau dibilang ingin
menikah pasti mereka ingin ya itu tadi karena masih memikirkan anak.
Peneliti : Kalau pas sakit gitu pak semuanya diurus sendiri pak?
BK : Iya, kalau sakit diurus sendiri semuanya nduk , terkadang kalau sudah
tidak sanggup ya minta tolong itu.
Peneliti : Iya pak, mungkin sekian dulu pak. Terima kasaih.
BK : Iya nduk sama-sama.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
29/59
TRANSKIP WAWANCARA
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Jumat , 30 November 2012
Waktu : 15.45 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Identitas Informan Tambahan
1. Nama : Umi Kulsum
2. Umur : 38 Tahun3. Agama : Islam
4. Pendidikan : Tamatan SD
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Peneliti : Bu gimana keseharian duda disini bu, apa setelah bekerja atau
sebelum bekerja gimana ?
UK : Ya kalo duda disini kesehariannya kebanyakan kerja itu di sawah,
biasanya sama buruh-buruh di sawah gitu . Kalo kesehariannya ya kalo
sudah abis selesai kerja ya itu bersih-bersih rumahnya, ya sama itu lagi
nganu anake , lek gak sempat ya dititipkan di mbahe anake .
Peneliti : Jadi kalo misalnya tetangga ibu yang duda itu bekerja dititipkan ke
neneknya ya bu?
UK : Inggih teng mbahe , kadang-kadang sing ngurusi sekolah, makan,
mandikan yo mbahe , lek bapake pas buruh tani teng sawah iku .
Peneliti : Kalau kesehariannya kayak pekerjaan rumah tangganya itu
kebanyakan yang ngerjakan itu sapa bu?
UK : Nggih dikerjakan dewe , soale ndek rumahe kan gak ada istrinya, ya
semua pekerjaan dikerjakan sendiri, kayak apa bersih-bersih rumah,
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
30/59
cuci baju ya dikerjakan dewe itu, kadang kolo mb ahe sing nulungi
kalo gak sempat.
Peneliti : Kalau selain neneknya biasanya sapa yang bantuin bu?
UK : Ya dulur- dulure itu sing cedek rumahe iku .
Peneliti : Jadi kayak saudara-saudaranya ya bu?
UK : Iya, nopo buleke , budhene gitu .
Peneliti : Kalo misalnya anu bu, kasih sayang setau penglihatan ibu kalo ibu
liat sehari-hari, kasih sayang kepada anak, perhatian kepada anak itu
gimana bu?
UK : Ya bapaknya itu kalo wes pulang nyambut dhamel ya langsung keanaknya. Ya kadang-kadang diajak jalan-jalan itu, mungkin biar gak
inget ibuke itu wes .
Peneliti : Terus bu, kan sudah semuanya sendiri, gimana kalo penglihatannya
ibu, kira-kira bisa gak kayak duda berperan sendiri, maksudnya
semuanya dikerjakan sendiri, kan sudah gak ada istrinya, gimana ?
UK :Ya kalo menurut saya ya sepertinya agak susah, karena kan semua
pekerjaan kayak gitu seharusnya dikerjakan oleh orang perempuan,
setelah gak ada yang perempuan yang jelas kan yang laki agak
kerepotan gak seperti biasanya kalo ada perempuan kan biasanya yang
ngurus perempuan, sekarang dikerjakan sendiri, ya semakin banyak
yang dikerjakan sendiri itu wes dirumahnya.
Peneliti : Jadi selain kerja ya ngurus rumah itu ya bu?
UK : Iya.
Peneliti : Iya bu, mungkin sekian dulu, sebelumnya terima kasih bu.
UK : Iya sama-sama.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
31/59
TRANSKIP WAWANCARA
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Jumat , 07 Desember 2012
Waktu : 15.00 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Identitas Informan Tambahan
1. Nama : Wagiman
2. Umur : 47 Tahun3. Agama : Islam
4. Pendidikan : Tamatan SMA
5. Pekerjaan : Kepala Dusun Curah Tepas
Peneliti : Biasanya duda disini kebanyakan bekerja apa pak?
WM : Kalau duda disini kebanyakan ya ada yang buruh tani itu, kalau yang
pengusaha gak ada, hehehehe. Kebanyakan duda disini ya buruh tani.
Tapi memang mayoritas disini warganya kebanyakan bekerja sebagai
tani dan memang masyarakat disini mempunyai semangat yang luar
biasa.
Peneliti : Bapak, sepengetahuan bapak duda yang ada disini itu kesehariannya
bagaimana pak?
WM : Kebanyakan disini kalau duda itu biasanya dibantu neneknya kalau
sudah sibuk bekerja, misalnya anaknya itu dititipkan ke neneknya apa
saudaranya itu, ya yang saya tahu begitu. Iya kalau ada pembantu,
disini gak ada yang punya pembantu, jadi ya diurus sendiri semuanya.
Peneliti : Pak, kalau misalnya dalam mengerjakan pekerjaan rumah itu kan
biasanya istrinya, sekarang kan sudah duda tidak ada istrinya, biasanya
bagaimana pak mengerjakannya?
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
32/59
WM : Maksudnya itu gimana?
Peneliti : Seperti pekerjaan rumah tangga sehari-hari pak, kayak menyapu, cuci
baju, piring, setrika itu bagaimana pak?
WM : Ya pastinya otomatis bapake yang mengerjakan semuanya, kan gak
ada yang punya pembantu.
Peneliti : Jadi dikerjakan sendiri ya pak?
WM : Iya, dikerjakan sendiri itu, nanti lepas ngurus anak nyari nafkah.
Peneliti : Maksudnya bagaimana pak?
WM : Sebelum berangkat sekolah, ngurus anaknya dulu, setelah selesai
semua, baru ditinggal kerja. Kadang kalau masih sibuk bekerja ya ituminta bantuan saudaranya untuk nitipkan anaknya. Ya gak mungkin
juga mau minta bantu tetangganya, kebanyakan ya minta tolong
saudaranya itu. Ya seperti neneknya, budhenya atau pakdhenya. Kan
gak punya baby sitter , jadi ya yang nyuci ya bapaknya. Jadi bapaknya
ya ngurus sendiri. Pas anaknya sebelum sekolah ya ngurus anaknya
dulu pas bekerja.
Peneliti : Kalau dalam hal memberikan perhatian kepada anaknya itu, setahu
bapak itu bagaimana?
WM : Ya paling biasanya diajak jalan-jalan, kadang ya diantar sekolah itu,
siapa lagi yang ngajak jalan-jalan kan sudah gak ibunya lagi.
Peneliti : Iya pak, mungkin sekian dulu pak, sebelumnya terima kasih pak.
WM : Iya sama-sama.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
33/59
TRANSKIP WAWANCARA
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Jumat , 01 Februari 2013
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Identitas Informan Tambahan
6. Nama : Dila
7. Agama : Islam8. Pendidikan : TK
Peneliti : Bapaknya sabar gak sama kamu dek ?
DL : Hehe, iya mbak sabar.
Peneliti : Bapaknya sering nemeni adik belajar gak ?
DL : Iya mbak .
Peneliti : Kapan?
DL : Kalau belajar malam itu mbak .
Peneliti : Dik, kalau main lama-lama bapak nyariin gak ?
DL : Iya mbak , kalau mainnya jauh-jauh dimarahi mbak .
Peneliti : Bapak sering ngajak adik jalan-jalan gak ?
DL : Iya mbak .
Peneliti : Dik, bapake gak pernah ngamukan ?
DL : Bapake gak pernah ngamukan mbak .
Peneliti : Dik, setiap hari ngaji?
DL : Ngaji mbak .
Peneliti : Kalau pulang dijemput sama bapake ?
DL : Iya, dijemput.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
34/59
TRANSKIP WAWANCARA
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Sabtu, 02 Februari 2013
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Identitas Informan Tambahan
1. Nama : Silvi
2. Agama : Islam3. Pendidikan : Kelas 4 (empat) Sekolah Dasar
Peneliti : Dik silvi sering ditemeni bapake gak kalau belajar?
SV : Iya setiap hari kalau belajar mesti ditemeni, bapak ku lho mbak sabar.
Peneliti : Kalau berangkat sekolah sering di antar gak dik?
SV : Kadang lek bapake ndak ke sawah, aku di antar mbak .
Peneliti : Sering diajak jalan-jalan gak sama bapake ?
SV : Iya mbak , jalan-jalan keliling naek sepeda.
Peneliti : Dik, sering cerita-cerita gak sama bapake ?
SV : Sering mbak .
Peneliti : Cerita apa dik?
SV : Cerita sekolah itu mbak ke bapake .
Peneliti : Bapake ngamukan gak?
SV : Ndak mbak , bapak sabar kok.
Peneliti : Bapake nyuruh silvi ngaji gak ?
SV : Iya mbak , ngaji.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
35/59
TRANSKIP WAWANCARA
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Sabtu, 02 Februri 2013
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Identitas Informan Tambahan
1. Nama : Thalib
2. Agama : Islam3. Pendidikan : Kelas 6 (enam) Sekolah Dasar
Peneliti : Bapaknya sering nemeni belajar gak kalau malam?
TL : Kadang itu mbak , ya jarang-jarang juga.
Peneliti : Dik sering dimarahi gak kalau main lama-lama?
TL : Iya mbak , saya mesti mainnya di masjid, ya bapake kadang di susul
di masjid mbak .
Peneliti : Bapake ngamukan gak dik?
TL : Kadang karo bapak yo dipukul mbak kalau nakal, tapi ya gak sakit-
sakit nemen mbak .
Peneliti : Kalau sekolah berangkat sendiri dik?
TL : Aku gak pernah dianter mbak , berangkat sendiri.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
36/59
HASIL LAPANG
INFORMAN POKOK
Hari/tanggal/bulan/tahun : Minggu, 21 Oktober 2012
Rabu, 24 Oktober 2012
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Informan pokok yang diteliti pada penelitian ini bernama Abdul WahidAmirudin yang biasa dipanggil bapak Wahid. Informan Wahid saat ini berusia 48
tahun dan beragama islam. Pekerjaan sehari-hari yang dilakukan informan Wahid
adalah sebagai makelar. Pekerjaan makelar ini dirasa tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya oleh karena itu informan melakukan pekerjaan sampingan
sebagai tukang pijit untuk menambah perolehan hasil pendapatannya. Informan
Wahid mempunyai dua orang anak laki-laki di dalam keluarganya. Informan Wahid
mempunyai status sebagai duda semenjak ditinggal isterinya meninggal dunia
dikarenakan sakit. Lamanya informan menjadi duda yaitu selama 6 (enam) tahun.
Dalam bekerja hasil atau gaji yang didapat informan bukan bulanan tetapi harian
tergantung apa yang dikerjakan informan hari ini, sehari terkadang informan
mendapatkan lima puluh ribu rupiah tetapi terkadang hasil tersebut bisa habis dalam
sehari dikarenakan informan tidak bisa mengelola hasil keuangannya. Informan
beranggapan bahwa jika mempunyai istri bisa membantunya dalam mengelola dan
menyimpan hasil pendapatannya tetapi berhubung dia sudah sendiri terkadang
informan susah menyimpannya. Pada awalnya informan mengatakan bahwa jika
masih ada istri hasil pendapatannya sehari-hari bisa ditabung, oleh karena itu dia
selalu berusaha belajar untuk selalu menabung jika ada sisa agar ketika ada keperluan
mendadak terkait biaya pendidikan anak jadi informan tidak perlu kuatir, itu keluhan
yang dihadapi informan Wahid dalam hal mengelola keuangan, selain itu informan
Lampiran 3
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
37/59
juga mengatakan bahwa selama mempunyai isteri sangat nyaman karena informan
bisa membagi keluh kesah dan musyawarah kepada sang isteri, hal itu tidak bisa
dilakukan lagi ketika sudah tiadak ada sosok isteri di dalam kehidupan rumah
tangganya.
Sewaktu masih mempunyai istri informan sangat memberika perhatian kepada
istri, salah satu cara perhatian yang diberikan yaitu informan selalu membantu
pekerjaan istri walupun hanya sekedar untuk menyapu atau mencuci piring. Semua
bentuk perhatian tersebut diberikan ketika sang istri masih ada dalam kehidupan
keluarganya, dikarenakan sang istri sudah tidak ada maka perhatian tersebut diberikan
kepada anak. Keluarga dengan orang tua tunggal seperti ini membuat informan selalumenerapkan sebuah keakraban dalam rumah tangganya dengan cara selalu
menerapkan sebuah kerukunan di dalam keluarga.
Dalam memprioritaskan pendidikan pada anak, informan sangat
mementingkan pendidikan dan informan mengatakan bahwa anak harus selalu
berprestasi dalam sekolahnya. Ketika anak belajar di dalam rumah informan
terkadang sesekali menemani anaknya dalam belajar. Selain itu jika ana bermain
terlalu lama di luar rumah informan selalu mencari anak dan mengikuti bagaimana
cara anak bergaul, karena menurutnya pergaulan di desa juga mengkhawatirkan.
Kasih sayang seharusnya didapat anak dari kedua orang tuanya, tetapi dalam
hal ini anak terpaksa hanya mendapatkan satu kasih sayang yaitu dari sang ayah.
Informan Wahid dalam hal ini selalu memberikan dan mengganti kasih sayang yang
diberikan ibu kepada anaknya. Dalam menuruti permintaan anak informan selalu
menuruti permintaan yang memang dibutuhkan dan jika informan juga mempunyai
uang ketika anak meminta suatu kebutuhan kepada ayah. Informan juga selalu
menyempatkan mendengar cerita atau keluh kesah yang dihadapi anak. Terkadang
anak informan biasanya juga bercerita tentang masalah sekolah.
Ketika informan sudah mempunyai status sebagai duda informan melakukan
semua dengan sendiri pekerjaan domestik dalam keluarga. Informan selalu memasak
sendiri setiap harinya meskipun yang dimasak hanya masakan sederhana karena anak
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
38/59
informan juga menyukai masakan buatannya. Meskipun informan mempunyai anak
laki-laki, informan mengatakan bahwa anak laki-lakinya sedikit cuek, misalnya saja
sehabis makan piring yang dipakai anak-anak informan diletakkan begitu saja dan
terpaksa informan yang mencuci piringnya. Semuanya dikerjakan sendiri oleh
informan karena informan juga tidak bisa mengeluh, informan mengatakan bahwa ini
semua adalah ujian dari Allah. Sebetulnya informan juga tidak ingin seperti ini karena
memang kondisi yang didapat oleh informan. Informan juga mengatakan bahwa
semua pekerjaan demestik tidak cocok dikerjakan oleh laki-laki tapi memang
berhubung sosok istri sudah tidak ada maka terpaksa semua itu dilakukan oleh laki-
laki. Dalam membagi pekerjaan antara bekerja, mengurus anak dan mengurus rumahtangga informan bagaimana pun berusaha membagi semua pekerjaan itu, informan
berusaha untuk selalu mandiri karena situasi dan kondisi informan yang hidup sendiri
tanpa adanya istri oleh karena itu informan harus selalu membiasakan melakukannya
sendiri.
Dalam membimbing keluarga untuk menuju keluarga yang nyaman dan
bahagia. Informan berusaha untuk menerapkan suatu komunikasi yang baik dalam
keluarga agar di dalam keluarga tidak selalu terjadi salah paham dalam bertindak.
Selain itu informan selalu sedikit keras dalam mendidik moral anak agar pergaulan
dan moral anak tidak rusak karena informan khawatir akan pergaulan dan moral-
moral yang ada sekarang ini. Informan juga selalu menerapkan kebiasaan-kebiasan
baik dari ibunya yang harus tetap dilakukan, seperti tetap menerapkan sifat mandiri
kepoada anak.
Jika informan atau anak dari informan Wahid sakit, informan selalu mengurus
sendiri semuanya. Informan selalu mengurus sendiri jika memang informan sakit,
terkadang informan juga meminta anak untuk menginjak-injak punggung informan,
dengan itu informan sedikit berkurang akan sakitnya. Ketika sang anak yang sakit
semua juga diurus sendiri oleh informan Wahid selagi mampu.
Kondisi keluarga yang tidak utuh membuat informan juga berniat ingin
menikah lagi walaupun tidak terlalu terburu-buru untuk melakukannya karena
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
39/59
informan beralasan jika mempunyai isteri baru takut jika kasih sayang yang didapat
anak tidak sama seperti yang didapat ibu kandungnya. Informan mengatakan bahwa
menunggu anak sudah agak sedikit besar baru memikirkan untuk menikah.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
40/59
HASIL LAPANG
INFORMAN POKOK
Hari/tanggal/bulan/tahun : Senin, 15 Oktober 2012
Jumat, 19 Oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
Sabtu, 02 Februari 2013
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Informan pokok yang diteliti oleh peneliti yaitu bernama Bapak Sahlani,
informan Sahlani saat ini berusia 35 tahun dan beragama islam. Informan Sahlani
mempunyai pekerjaan yaitu sebagai buruh tani dan terkadang bekerja sebagai buruh
kebun dalam memenuhi kebutuhan dalam keluarganya. Pekerjaan informan tidak
mesti selalu bekerja terkadang bekerja kadang-kadang tidak bekerja karena tidak ada
panggilan di sawah, tetapi kalau pekerjaan di kebun selalu dilakukan oleh informan
hasil yang di dapat selalu disisihkan langsung untuk kebutuhan anak untuk biaya
sekolah. Informan mempunyai 1 (satu) anak perempuan dalam keluarganya.
Informan Sahlani menyandang status duda dalam kehidupan keluarga sudah 3 tahun
dikarenakan ditinggal isteri meninggal dunia akibat sakit. Ketika masih mempunyai
isteri informan selalu memberikan perhatian lebih kepada isteri dengan selalu
mengusahakan untuk sebisa mingkin mencukupi kebutuhan sang isteri. Perhatian-
perhatian tersebut sudah tidak bisa diberikan kepada sang isteri lagi dikarenakan
informan sudah tidak mempunyai sosok isteri di dalam keluarga. Kondisi keluarga
yang dihadapi oleh informan sekarang ini adalah keluarga dengan satu orang tua saja,
oleh karena itu informan selalu berusaha untuk selalu menciptakan suatu keakraban
dalam keluarga dengan selalu memberikan perhatian lebih kepada anak.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
41/59
Dalam pendidikan pada anak informan selalu memprioritaskan karena
informan beranggapan bahwa dia tidak ingin anaknya ketinggalan dengan anak yang
lainnya. Informan selalu berusaha untuk mencari rezeki bagi anaknya demi
mencukupi kebutuhan anak khususnya dalam hal pendidikan. Informan selalu sering
menemani anak di dalam belajar dirumah meskipun terkadang informan juga tidak
bisa membantu anaknya dalam pelajaran karena pelajaran sekarang dengan dulu
sangat berbeda, meskipun seperti itu informan tetap menemani anak dalam belajar
agar anak tidak merasa kesepian.
Dalam memberikan perlindungan kepada anak informan selalu menunggu
anak ketika pulang sekolah, terkadang informan juga menjemput anak ketika adawaktu dan juga membatasi jam bermain pada anak. Dalam memberikan kasih sayang
walaupun hanya sebatas bapak informan berusaha menggantikan peran ibu dalam
memberikan kasih sayang. Dalam menuruti kebutuhan anak, informan menuruti dan
mencukupi kebutuhan anak. Selain itu perhatian dari informan yaitu informan selalu
mengajak anaknya untuk sekedar jalan-jalan. Informan juga berusaha untuk selalu
menuruti apa yag diminta anak khususnya buat sekolah, karena informan sangat
mementingkan pendidikan dan menurut informan dengan bersekolah anak tidak akan
selalu mengingat ibunya. Dalam mendengarkan keluh kesah dan cerita anak informan
selalu menyempatkan untuk mendengarkannya. Terkadang anaka dari informan
Sahlani selalu bercerita tentang masalah di sekolahnya.
Dalam melakukan pekerjaan rumah tangga (domestik) informan dalam hal ini
melakukan semua pekerjaan secara sendiri meskipun terkadang mereka meminta
bantuan kepada saudara. Ketika pulang bekerja pada sore hari informan selalu
mencuci pakaian pada sore itu juga. Terkadang perasaan informan sedih akan nasib
dan kondisi yang dialami saat ini, tetapi informan selalu mengambil hikmah dari
semua cobaan yang diterimanya. Dalam hal memasak informan terkadang masih
meminta bantuan ibu atau saudaranya untuk membantunya karena informan tidak ada
waktu untuk melakukannya karena informan harus bekerja, begitupun jika
menyetrika pakaian informan juga masih meminta tolong kepada adiknya untuk
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
42/59
melakukannya karena informan tidak tahu masalahsetrika. Dalam membagi waktu
antara bekerja, mengurus anak dan melakukan pekerjaan ruman informan selalu
berusaha untuk sebisa mungkin melakukannya, meskipun terkadang harus menitipkan
anaknya kepada saudara atau neneknya ketika dia sudah sibuk untuk bekerja.
Kondisi keluarga yang dimiliki membuat informan berusaha untuk
menciptakan suatu keluarga yang sejahtera, dengan hidup apa adanya dan tidak
macam-macam, tidak boleh mempunyai sifat iri kepada tetangga agar hidupnya selalu
tentram. Selain itu didalam memberikan pendidikan kepada anaknya selain
pendidikan disekolah informan juga mengajarkan pendidikan moral bagi anaknya
agar anaknya menjadi anak yang baik di dalam keluarga maupun masyarakat.Informan tetap menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik yang diajarkan ibunya kepada
anaknya sewaktu ibu masih ada, informan selalu mengharuskan anaknya untuk tetap
mengaji dan belajar dengan rutin.
Ketika informan dan anaknya mengalami sakit, informan mengurus semua
secara sendiri. Apabila anaknya sakit informan selalu mengurus anaknya dengan cara
menggendong anaknya kemana-mana jika anaknya sakit akan tetapi jika informan
yang sakit terkadang ibunya membantu untuk merawat informan dan terkadang juga
anaknya selalu menawarkan bantuan untuk hanya sekedar member selimut atau
membeli obat di warung dekat rumahnya.
Kondisi keluarga yang tidak utuh yang dialami oleh informan Sahlani
membuat informan ingin untuk mencari pasangan untuk hidupnya akan tetapi ketika
informan mengatakan hal ini kepada anaknya, sang anak kurang menerimanya. Oleh
karena itu informan selalu berfikir ulang ketika menginginkan hal tersebut informan
selalu mementingkan perasaan sang anak. Selain memikirkan perasaan anak informan
SL juga memikirkan akan kondisi ekonominya yang hanya sebagi buruh tani,
informan takut akan tuntuntan dari isteri barunya.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
43/59
HASIL LAPANG
INFORMAN POKOK
Hari/tanggal/bulan/tahun : Rabu, 07 November 2012
Selasa, 20 November 2012
Rabu, 28 November 2012
Jumat, 01 Februari 2013
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Informan pokok yang diteliti oleh penulis yaitu bernama Bapak Dikin,
informan berumur 40 tahun dan beragama islam. Sehari-hari informan bekerja
sebagai buruh bangunan yang hanya bekerja ketika ada panggilan, oleh karena itu
informan mempunyai pekerjaan sampingan untuk memenuhi dan mencukupi
kebutuhan sehari-hari sebagai buruh tani. Informan mempunyai dua anak perempuan
yang satu di pondok dan yang satu masih sekolah Taman Kanak-kanak (TK). Dalam
hal ini informan selalu menyisihkan penghasilannya untuk ditabung, karena informan
takut jika ada keperluan mendadak apalagi keperluan untuk anaknya yang ada di
pondok. Informan sudah menyandang status duda selama 3 tahun dikarenakan
informan ditinggal isteri meninggal dunia akibat sakit sesak nafas. Ketika masih
mempunyai keluarga yang utuh, informan selalu mengusahakan sebisanya untuk
selalu mencukupi isteri dan keluarganya semua itu dilakukan ketika masih ada isteri
disampingnya akan tetapi semuanya berubah ketika isterinya sudah meninggal dunia
semua perhatian dicurahkan hanya kepada anaknya saja, dengan kondisi keluarga
yang tidak utuh lagi membuat informan selalu menciptakan suatu keakraban di dalam
keluarganya, informan selalu tidak menerapkan sifat keras dalam keluarganya demi
terciptanya suatu kebersamaan yang baik dalam keluarganya.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
44/59
Dalam pendidikan informan sangat memprioritaskan karena menurut
informan pendidikan itu penting untuk anaknya, informan juga takut jika anaknya
ketinggalan, agar jika anaknya sudah besar nantinya bisa mencari pekerjaan yang
baik. Oleh karena itu informan sangat mementingkan pendidikan yang penting
anaknya pintar jadi cukup orang tuanya saja yang tidak bisa mengenyam pendidikan
tinggi tapi anaknya bisa. Selain itu informan juga sering selalu menemani anak
belajar pada malam harinya.
Dalam melindungi keluarganya, informan selalu protektif kepada anaknya.
ketika anak bermain terlalu lama informan selalu menyuruhnya pulang karena jam 7
malam harus sudah ada dirumah. Terkadang informan juga selalu menjemputanaknya pulang mengaji karena informan khawatir jalanan di desa gelap. Dalam
memberikan kasih sayang kepada anak informan selalu memberikan lebih kasih
sayangnya karena kasih sayang dari ibu sudah tidak didapat lagi oleh sang anak. Oleh
karena itu terkadang anak informan yang masih kecil selalu manja kepadanya karena
dia menganggap dia hanya memiliki ayah di dalam keluarganya. Selain memberikan
kasih sayang informan juga selalu memberikan perhatian yaitu terkadang informan
juga mengajak anaknya untuk jalan-jalan dan informan juga selalu menurti kemauan
anak dengan syarat melihat apa yang diinginkan anak apakah memang penting untuk
kebutuhan anak.
Ketika anak informan yang paling kecil menyanyakan ibunya, informan
merasa kasihan kepada anaknya karena anaknya sudah tidak bisa dapat kasih sayang
dari ibunya oleh karena itu informan selalu berusaha untuk menghibur sang anak.
Informan juga selalu menyempatkan waktunya untuk selalu mendengarkan cerita
anak, jika anaknya yang besar selalu cerita masalah sekolah seperti apa yang
dibutuhkan atau diminta.
Dalam mengatur dan mengurus kehidupan rumah tangga, jika informan sibuk
bekerja. Informan terkadang meminta bantuan ibunya untuk sekedar memasak. Jika
masalah melakukan pekerjaan rumah tangga yang lainnya seperti menyapu atau cuci
baju informan selalu mengerjakan sendiri karena informan merasa tidak enak untuk
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
45/59
meminta bantuan, menurutnya informan sudah berkeluarga dan mempunyai anak oleh
karena itu informan harus belajar mandiri dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
Dalam membagi waktu antara bekerja, mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan
rumah informan selalu merasa kesulitan karena informan tersita waktunya dengan
bekerja.
Kondisi yang dimiliki informan adalah kondisi keluarga yang sudah tidak
utuh lagi akibat ditinggal isteri meninggal dunia. Oleh karena itu informan selalu
membimbing keluarganya agar keluarganya menjadi keluarga yang sejahtera, cara
yang informan lakukan yaitu dengan selalu membimbing keluarganya untuk selalu
hidup apa adanya, apa yang dipunya harus diterima apa adanya yang penting tidak kurang dalam kebutuhannya. Dalam mendidik anak informan juga tidak terlalu keras
mendidiknya, yang penting anak selalu bisa menuruti perkataan orang tua dan tidak
melawan orang tua. Informan juga selalu mengajarkan dan selalu menerapkan
kebiasaan-kebiasaan baik yang diajarkan ibunya kepada anaknya, informan selalu
menyuruh anak untuk selalu tidak lupa mengaji, anak informan yang paling besar
selalu membantu pekerjaan rumah ketika pulang dari pondok, karena dulu ibunya
selalu mengajarkan anaknya untuk selalu membantu dan membersihkan rumah.
Ketika anak informan sakit, informan sendiri yang selalu mengurus anaknya
untuk dibawa ke dokter atau hanya sekedar dirawat dirumah akan tetapi jika informan
sendiri yang sedang sakit informan terkadang meminta bantuan kepada saudara
dekatnya untuk sekedar meminta diantar dan ditemani ke dokter.
Kondisi keluarga yang tidak utuh lagi membuat informan terkadang sedikit
bingung untuk berkeluh kesah atau sekedar untuk bermusyawarah dengan isteri,
informan selalu mengeluh bahwa untuk sekedar berunding atau bermusyawarah tidak
nyaman jika dipuskan sendiri, kalau masih ada isteri enak dan nyaman jika
musyawarah ada yang membantu. Terkadang jika informan sudah ingat akan isterinya
informan selalu menyibukkan diri dengan bekerja, tetapi jika tidak bekerja informan
akan ingat kembalin sosok isteri dan merasa kasihan kepada anaknya karena kurang
mendapat kasih sayang. Informan juga ingin menikah kembali tetapi tidak terlalu
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
46/59
terburu-buru untuk melakukannya karena masih memikirkan perasaan anak, informan
takut jika mempunyai isteri baru anaknya tidak disayang, dianak tirikan dan tidak
mendapatkan perhatian, informan juga masih memikirkan pekerjaan yang setiap hari
dikerjakan sehari-hari. Hasil pekerjaan buruh baginya tidak menentu dan hanya cukup
untuk kebutuhan sehari-hari, jadi informan masih tidak terlalu terburu untuk menikah
kembali. Oleh karena itu informan masih berfikir dua kali untuk menikah kembali.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
47/59
HASIL LAPANG
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Kamis, 29 November 2012
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Informan tambahan ini bernama Bapak Bukarto, informan tambahan pada
penelitian ini merupakan kerabat dekat dari informan Sahlani. Bapak Bukarto berusia36 tahun dan bekerja sebagai buru tani di desanya. Informan Bukarto mengatakan
bahwa memang mayoritas penduduk di desa Mangaran bekerja di sawah termasuk
Bapak Sahlani. Sehari-hari yang dilakukan oleh Informan pokok SL adalah mengurus
anak jika tidak ada pekerjaan, tetapi jika memang ada pekerjaan informan SL akan
bekerja. Jika maslah anak ketika sudah tidak ada ibunya lagi, sepengetahuan Bapak
Bukarto informan hamper setiap hari mengantar anak sekolah. Menurut penilaian
Bapak Bukarto jika menyangkut kasih sayang informan SL sangat luar biasa kasih
sayang kepada anaknya teringat kalau ibunya sudah tidak ada, dimana pun anaknya
pasti akan ditemani dan juga sering di ajak jalan-jalan.
Dalam menjalankan peran ketika ditinggal isterinya terkadang mencari
penghasilan dikelola sendiri dalam keuangannya jika ada kelebihan ditabung untuk
anaknya. Dalam masalah pekerjaan rumah sewaktu-waktu dibantu oleh keluarga
sendiri, apabila informan SL akan berangkat kerja dan tidak sempat untuk memasak,
informan SL akan dibantu memasak selebihnya pekerjaan rumah lainnya dikerjakan
sendiri karena informan SL sudah mempunyai keluarga sendiri. Apabila informan
atau anaknya sakit menurut Informan BK semuanya selalu diurus sendiri.
Kasih sayang pada anak menurut Bapak Bukarto sangat bagus oleh karena itu
informan SL tidak ingin menikah terburu-buru karena ,masih memikirkan perasaan
anak. Takut jika ibu barunya tidak bisa merawat anaknya.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
48/59
HASIL LAPANG
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Jumat , 30 November 2012Waktu : 15.45 WIBTempat : Rumah InformanTujuan : Pengumpulan Data
Informan tambahan yang pada penelitian ini bernama Ibu Umi Kulsum selaku
tetangga dekat dari informan Dikin. Ibu Umi berusia 38 tahun yang bekerja sebagai
Ibu Rumah Tangga. Keseharian masyarakat Desa Mangaran adalah kerja di sawahtermasuk Bapak Dikin jika tidak ada panggilan mengerjakan bangunan informan DK
bekerja di sawah. Kesehariannya setelah bekerja yaitu bersih-bersih rumah dan
mengurus anak, jika tidak sempat mengurus anak biasanya anak dititipkan ke rumah
saudara atau neneknya.
Kalau informan DK sibuk bekerja, menurut penglihatan Ibu UK informan
selalu menitipkan anaknya ke neneknya, oleh karena itu terkadang neneknya yang
mengurusi sekolah seperti makan dan memandikannya.
Dalam menjalankan pekerjaannya seperti mengurus rumah Informan DK
selalu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri seperti bersih-bersih rumah atau mencuci
baju. Terkadang saudara atau ibunya juga turut membantu jika informan DK tidak
sempat untuk mengerjakannya karena sibuk untuk bekerja. Selain ibunya informan
DK juga terkadang di bantu oleh saudara dekatnya.
Kasih sayang yang diberikan informan DK menurut informan UK ketika
bapaknya pulang bekerja, semua perhatian langsung menuju pada anaknya, terkadang
anaknya di ajak untuk jalan-jalan mungkin agar anak tidak terlalu ingat pada ibunya.
Dalam melakukan semua pekerjaan sendiri menurut penglihatan ibu UK agak susah
karena semua pekerjaan rumah seharusnya dikerjakan oleh perempuan tetapi karena
sudah tidak ada perempuan maka laki-laki sedikit kerepotan mengurusnya karena
semakin banyak yang harus diurus dan dikerjakan oleh laki-laki.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
49/59
HASIL LAPANG
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Jumat , 07 Desember 2012Waktu : 15.00 WIBTempat : Rumah InformanTujuan : Pengumpulan Data
Informan tambahan yang diambil oleh peneliti merupakan salah satu kepala
dusun desa Mangaran. Informan tambahan ini bernama Bapak Wagiman dan berusia
47 tahun. Keseharian masyarakat desa Mangaran yang berstatus sebagi dudamayoritas bekerja di sawah karena memang hamper semua penduduk desa Mangaran
bekerja di sawah. Keseharian duda disini kebanyakan dibantu saudara-saudaranya
jika sudah mulai sibuk untuk bekerja, semisal anaknya selalu dititipkan kepada
saudara atau neneknya karena disini tidak ada yang mempunyai pembantu rumah
tangga oleh karena itu semuanya diurus sendiri.
Dalam mengerjakan pekerjaan rumah semenjak ditinggal isteri meninggal
dunia, semuanya otomatis dilakukan sendiri karena tidak ada yang mempunyai
pembantu. Sebelum anak berangkat sekolah terkadang jika sempat informan yang
mempunyai status duda ini selalu mengurus anaknya terlebih dahulu, setelah
semuanya selesai baru ditinggal kerja oleh informan. Terkadang jika sudah sibuk
bekerja informan suda ini selalu meminta bantuan untuk menitipkan anaknya kepada
saudaranya karena informan duda menurut Bapak Wagiman tidak mungkin untuk
meminta bantuan kepada tetangganya kebanyakan dari mereka meminta bantuan
kepada saudaranya. Karena tidak mempunyai baby sitter semuanya dilakukan sendiri
seperti salah satunya mencuci baju tetap informan duda lakukan sendiri.
Dalam memperhatikan anak informan selalu mengajak anak untuk jalan-jalan
atau terkadang diantar sekolah karena menurut Bapak Wagiman tidak ada yang
memberikan perhatian itu selain bapaknya karena anak sudah tidak mempunyai ibu di
dalam keluarganya.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
50/59
HASIL LAPANG
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Sabtu, 02 Februari 2013
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Informan tambahan pada penelitian ini bernama Silvi yang merupakan anak
dari informan Sahlani, Silvi masih bersekolah kelas 4 (empat) sekolah dasar.Menurut informan SV ayahnya mempunyai sifat yang sabar dalam keluarga oleh
karena itu anak selalu nyaman dalam keluarga. Informan SL selaku ayah dari
informan SV juga selalu menyempatkan untuk selalu mendengarkan cerita-cerita dari
informan SV, dalam hal ini informan SV selalu bercerita tentang keadaan di sekolah
dengan ayahnya.
Informan SV sehari-hari selalu ditemani ayahnya jika belajar di rumah.
Terkadang ayahnya juga selalu mengajak jalan-jalan anaknya agar anak tidak jenuh.
Ayahnya juga selalu menyempatkan untuk mengantar anaknya berangkat sekolah
ketika sedang tidak ada pekerjaan dan ayahnya selalu menerapkan kebiasaan yang
baik seperti mengaji untuk anaknya.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
51/59
HASIL LAPANG
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Sabtu, 02 Februri 2013
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Informan tambahan pada penelitian ini merupakan anak dari informan WD
yang bernama Thalib. Informan Thalib bersekolah kelas 6 (enam) sekolah dasar.Menurut informan TL mengatakan bahwa ayahnya sedikit keras kepada anaknya.
terkadang jika sudah nakal informan TL dipukul oleh ayahnya meskipun cara
memukulnya tidak sakit. Informan TL juga selalu dijemput ayahnya ketika bermain
terlalu lama diluar. Ketika sudah belajar ayah dari informan TL hanya terkadang
sesekali menemani anaknya dalam belajar di rumah.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
52/59
HASIL LAPANG
INFORMAN TAMBAHAN
Hari/tanggal/bulan/tahun : Jumat , 01 Februari 2013
Waktu : 18.30 WIB
Tempat : Rumah Informan
Tujuan : Pengumpulan Data
Informan tambahan pada penelitian ini adalah informan Dila yang merupakan
anak dari informan DK. Informan DL masih bersekolah di TK . menurut informanDL ayahnya adalah seorang yang sabar dan jarang marah. Ayahnya selalu
menemaninya dalam belajar jika bermain terlalu lama ayahnya selalu mencari dan
menjemputnya untuk disuruh pulang.
Informan DK selaku ayah dari informan DL terkadang selalu mengajak
anaknya untuk jalan-jalan dan selalu menjemput anaknya ketika pulang dari mengaji.
Ayahnya adalah seorang yang perhatian dan sabar dalam keluarga.
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
53/59
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
54/59
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
55/59
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
56/59
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
57/59
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
58/59
-
7/24/2019 Lampiran 1,2,3 (print 4x)
59/59