lap. acc model molekul

Upload: billy-ramadhan

Post on 02-Jun-2018

270 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    1/37

    LAPORAN

    PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

    MODEL MOLEKUL

    Disusun Oleh :

    Kelompok II

    Firman Dwi Arjuliandika : 08041381320003

    Habibatur Rahmi : 08041181320027

    Innocenthya Tygra Patriot : 08041381320009

    Nurlela : 08041181320015

    Oksa Vionita : 08041181320029

    JURUSAN BIOLOGI

    LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    INDRALAYA

    2014

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    2/37

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ORGANIK

    I . Nomor Percobaan : I

    II . Nama Percobaan : Model Molekul

    III. Tujuan Percobaan :

    1. Mengambarkan bentuk ruang molekul senyawa-senyawa hidrokarbon alifatik

    dan aromatik2. Menggambarkan bentuk isomer optik molekul-molekul senyawa organik.

    3. Menggambarkan bentuk-bentuk gugus fungsi.

    4. Menggambarkan bentuk molekul heterosiklik.

    IV. Dasar Teori

    Bentuk molekul merupakan konsep dasar dalam kimia organik. Molekul ini

    berbentuk tiga dimensi dan interaksi ruang dari suatu bagian molekul dengan bagianmolekul lainnya sangat penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari

    molekul-molekul tersebut. Bentuk geometri tertentu yang dimiliki molekul suatu

    senyawa kovalen atau ion poliatom merupakan akibat dari pembenntukan ikatan

    kovalen melalui timpang tindih dua orbotal atom yang mempunyai arah tertentu di

    dalam ruang.

    Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi jika ada pemasangan elektron

    secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Adapun sifat-sifat atom yangmembentuk ikatan kovalen adalah sebagai berikut : terbentuk diantara dua atom yang

    sama-sama menangkap elektron, setelah berikatan tiap atom harus dikelilingi oleh

    dua atau delapan elektron.

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    3/37

    Ikatan kovalen terbagi atas ikatan kovalen koordinasi yakni ikatan kovalen

    dengan pasangan elektron yang digunakan secara bersama-sama yang hanya berasal

    dari salah satu atom, ikatan kovalen berdasarkan kepolarannya yakni ikatan polar

    yakni ikatan yang terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama dan tertarik

    lebih kuat pada salah satu atom yang berikatan, kemudian ikatan non polaryang

    terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama yang sama kuat kesemua atom

    yang berikatan. Ikatan kovalen pun terbagi menjadi ikatan tunggal dan ikatan

    rangkap. Dimana ikatan rangkap terbagi lagi menjadi ikatan rangkap dua dan rangkap

    tiga.

    Ikatan pada molekul selalu berbeda-beda untuk setiap senyawa. Baik itu pada

    senyawa alkana, alkena, alkuna, aromatik, siklik, dan alifatik. Selain ikatan,

    perbedaan pun akan terlihat pada rumus molekul, rumus bangun, sifat fisik dan sifat

    kimia pada masing-masing senyawa. Bentuk molekul atau ion poliatom menyatakan

    bagaimana atom-atom pembentuk molekul tersusun dalam ruang yang nantinya dapat

    mempengaruhi sifat fisika senyawa atau ion poliatom tersebut. Sedangkan untuk sifat

    kimia senyawanya ditentukan oleh ikatan antar atom dalam molekul senyawa

    bersangkutan. Polaritas molekul yang mempengaruhi sifat fisika senyawanya, antara

    lain seperti titik didih dan titik leleh karena ternyata titik didih dan titik leleh ini

    sangat mempengaruhi bentuk molekul yang bersangkutan.

    Pada setiap molekul bentuk geometri dasar, tolakan antar pasangan elektron

    adalah minimum. Misalnya, bila pada atom pusat suatu molekul terdapat dua pasang

    elektron yang mengadakan ikatan, maka tolakan minimum akan tercapai, sehingga

    semua atom yang berikatan terletak pada garis lurus. Jadi sudut ikatannya adalah

    dan molekulnya berbentuk linier. Demikian pula bila pada atom pusat terdapat

    tiga pasang elektron ikatan, maka tolakan antar ketiga pasangan elektron tersebut

    menjadi minimum, sehingga bila ketiganya saling bertemu maka akan membentuk

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    4/37

    sudut . Begitu halnya juga dapat berlaku bagi atom pusat yang memiliki empat,

    lima, dan enam pasangan elektron ikatan.

    Adalah merupakan suatu hal yang tidak mudah apabila kita harus menentukan

    bentuk molekul setiap senyawa kovalen. Sebagaimana yang pernah dilakukan untuk

    menentukan bentuk molekul. Dengan mengetahui struktur lewis suatu molekul

    atau ion poliatom, dimana ion poliatom atau bentuk molekul yang bersangkutan

    dapat diramalkan melalui teori Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi atau lebih

    dikenal dengan teori VSEPR ( Valence Shell Electron Pair Repulsion).

    Menurut teori ini, untuk memperoleh molekul atau ion poliatom yang stabil

    pasangan-pasangan elektron pada kulit valensi atom pusat harus tersusun sedemikian

    rupa sehingga terpisah sejauh mungkin antara atom yang satu dengan atom yang lain

    agar tolakkan yang didapat yakni tolakan yang minimum (Nuraini )

    Unntuk molekul datar dapat digambar menggunakan sudut sedangkan

    untuk molekul datar segitiga menggunakan sudut . Saat memandang bentuk

    molekul dapat diperoleh pandangan lain yang menunjukkan bagaimana semua atom

    berada pada satu bidang datar. Struktur dasat molekul dapat berupa tetrahedron

    dengan sudut. Sedangkan untuk biramida trigonal atau molekul dwilimas

    segitiga mempunyai sudut siku-siku atau , begitu juga dengan molekul oktahedral.

    Jika kita terapkan teori diatas pada molekul , maka yang berperan sebagai atom

    pusat yakni Be karena Be dapat mengikat dua pasang elektron yang ada. Tolak-

    menolak yang terjadi antara kedua pasang elektron tersebut mencapai minimum

    apabila keduanya berada dalam arah yang berlawanan. Pada molekul terdapat

    dua atom Cl yang masing-masing berikatan dengan atom Be melalui kedua pasangan

    elektron terssebut. Ini berarti, bahwa molekul hana merupakan linier, yang

    memang sesuai dengan temuan melalui eksperimen (sama dengan cara menemukan

    bentuk molekul ).

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    5/37

    Untuk contoh linier yang lain, dapat diambil contoh molekul yang rumus

    molekulnya mirip dengan .

    Kedua pasang elektron pada ikatan rangkap harus terdapat dalam daerah kulit

    valensi atom pusat. Sehingga ikatan rangkap pun berprilaku sangat mirip dengan

    ikatan tunggal. Kedua ikatan rangkap pada akan menempatkan diri pada sisi

    yang berlawanan, semua ini terjadi agar tolak-menolaknya menjadi minimum. Hal ini

    dikarenakan kedua atom O terikat pada atom C melalui kedua ikatan rangkap

    tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa molekul merupakan salah satu molekul

    linier.

    Bila teori VSEPR ini diterapkan pada molekul yang atom pusatnya memiliki dua,

    tiga, empat, lima, bahkan enam pasang elektron pada kulit valensinya, maka

    diperoleh bentuk-bentuk molekul linier, segitiga datar, tetrahidral, serta molekul

    dwilimas segitiga.

    Bagaimana dengan bentuk molekul ?

    Pada atom pusat S terdapat tiga kelompok elektron yaitu dua kelompok yangmasing-masing terdiri dari satu pasang elektron dan satu kelompok lagi terdiri dari

    dua pasang elektron atau mempunnyai ikatan rangkap. Dimana ikatan rangggkap

    mempunyai prilaku yang sama dengan ikatan tunggal. Tolak-menolak antar pasangan

    elektron akan mencapai minimum apabila kelompok elektron berada pada titik-titik

    sudut segitiga datar dengan S sebagai pusatnya.

    Seperti pada bentuk molekul , kedua atom O terikat pada atom S melalui

    sebuah ikatan rangkap dan sebuah ikatan tunggal. Karena bentuk molekul

    menyatakan bagaimana atom-atom tersusun dalam ruang, maka bentuk molekul

    bukan merupakan bentuk molekul segitiga datar , tetepi juga bukan bentuk linier atau

    biasanya disebut dengan bentuk V dengan bentuk sudut lebih kecil 180.

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    6/37

    Bila ketiga pasang elektron pada atom pusat tersebut digunakan untuk berikatan

    dengan atom yang lain, maka akan diperoleh molekul dengan rumus yang

    bentuk molekulnya adalah segitiga sama sisi.

    Rumus Lewis sangat berguna untuk mengikuti elektron ikatan. Sedangkan rumus

    empirik dapat digunakan untuk menggambar jenis atom dan perbandingan numerik

    dalam suatu molekul. Lain halnya untuk rumus molekul, rumus molekul digunakan

    untuk menggambar jumlah atom yang nyata dalam molekul dan bukan hanya sebagai

    perbandingan saja. Rumus struktur dapat menunjukkan struktur dari molekul yaitu

    muatan dari kaitan atom-atomnya. (Fessenden & Fessenden. Kimia Organik. Hal :

    13)

    Hibridisasi merupakan pembastaran atau peleburan orbital-orbital atom dari

    tingkat energi yang berbeda menjadi orbital-orbital yang setingkat. Hibridisasi sangat

    mengacu pada penggabungan orbital-orbital atom yang sangat sederhana untuk

    menghasilkan orbital-orbiatal atau hibrida yang baru. Orbital hibrida sp adalah satu

    dari dua orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s dan satu orbital

    p. Dan kedua orbital ini akan membentuk sudut 180. Orbital hibridisasi

    adalahsatu dari tiga orbital identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital identik yang

    di hasilkan Orbital hibridisasi adalah satu dari tiga orbital identik yang dihasilkan

    dari hibridisasi satu orbital s dan dua orbital p. Sudut yang dibentuk oleh dua orbital

    jenis ini adalah 120.

    Orbital hibridisasi adalah satu dari empat sisi orbital identik yang dihasilkan

    dari hibridisasi satu orbital s dan tiga orbital p. Sedangkan sudut yang dibentuk yakni

    sudut tetrahidral yaitu 109,5. Orbital hibridisasi adalah satu dari lima orbital

    identik yang dihasilkan dari hibridisasi satu orbital s, tiga orbital p, dan satu orbital d.

    Kelima orbital tersebut mengarah kesudut biramida trigonal.

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    7/37

    Serta orbital hibridisasi adalah satu dari enam orbital yang dihasilkan dari

    hibridisasi satu orbital s, tiga orbital p, serta dua orbital d. Keenam orbital ini

    mengarah ke sudut-sudut oktahedron beraturan. (Ralph Petrucci. Kimia Dasar.)

    Orbital molekul ikatan mempunyai energi yang lebih rendah dibandingkan

    dengan energi dari orbital atom yang terpisah, sedangkan orbital molekul anti ikatan

    mempunyai energi yang lebih tinggi.

    Gagasan dasar yang menyangkut orbital molekul dapat dilakukan dengan

    menggunakan teori orbital molekul dalam ikatan kimia yang terdiri atas beberapa

    aturan. Aturan-aturan ini menyangkut orbital molekul tertentu yang terjadi jika orbital

    atom bergabung dengan cara pelambangan elektron dalam orbital tersebut. Caranya

    antara lain : jumlah orbital molekul yang dihasilkan sama dengan orbital atom yang

    bergabung, dari dua orbital atom molekul yang terjadi apabila dua orbital atom

    menjadi satu yakni molekul yang energinya rendah dan molekul energinya tinggi

    (orbital anti ikatan), umumnya mencari orbital molekul yang energinya rendah,

    jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi orbital molekul tertentu adalah dua

    (prinsip eksklusi Pauli), serta elektron memasuki orbital molekul yang energinyasetara atau satu demi satu sebelum berpasangan (aturan Hund).

    Metode ikatan valensi memandang ikatan kovalen sebagi hasil tumpang tindih

    orbital dari atom-atom yang terikat. Ikatan kovalen memberikan peluang elektron

    tertinggi (rapatan muatan elektron) di daerah pertumpangtindihan. Beberapa molekul

    sederhana seperti dapat dijelaskan melalui pertumpang tindihan orbital-

    orbital s atau orbital p. Tetapi dalam kebanyakkan kasus orbital-orbital atom harus di

    hibridisasi yaitu orbital-orbital atom harus diganti dengan seperangkat orbital hibrida

    yang sifatnya bergantung pada jumlah dan jenis orbital atom yang sederhana

    pembentuknya. Bentuk geometris molekul ditentukan oleh sebaran ruang dari

    orbital-orbital yang terlibat dalm pembentukan ikatan atau secara garis besar

    berkenaan dengan sebaran pasangan elektron dalam teori VSEPR.

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    8/37

    Dua jenis pertumpang tindihan orbital dikemukakan dalam metode ikatan

    valensi. Salah satu jenis () melibatkan pertumpang tindihan orbital ujung-ujung

    disepanjang garis penghubung inti-inti atom yang berikatan. Jenis lain () terjadi

    karena pertumpangtindihan menyamping dari dua orbital p. Ikatan kovalen tunggal

    terdiri dari satu ikatan . Ikatan rangkap dua terdiri atas satu ikatan dan satu ikatan

    . Sedangkan ikatan rangkap tiga mempunyai satu ikatan dan dua ikatan .

    Gugus fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul. Ikatan phi

    atau suatu atom elektronegatif atau bisa juga atom elektropositif dalam molekul

    organik dapat menuju kesuatu reaksi kimia yang salah satu dari ini dianggap sebagaigugus fungsi atau bagian dari gugus fungsi. Senyawa dengan gugus fumgsi yang

    sama cenderung mengalami reaksi kimia yang sama. Sebagai contoh masing-masing

    senyawa dalam deret berikut ini mengandung gugus hidroksil (-OH). Semua senyawa

    ini termasuk dalam golongan senyawa yang disebut alkohol dan semuanya

    mengalami reaksi yang sama.

    mempunyai bentuk molekul tetrahidral, dimana keempat pasang elektron

    masing-masing membentuk ikatan dengan atom lain, contohnya mempunyai bentuk piramidal segitiga jika terdapat elektron sunyi, contohnya

    yang atom N terdapat pada puncak piramidal dan ketiga atom H pada titik-titik alas

    segitiga. mempunyai sepasang elektron sunyi dengan struktur membentuk V.

    mempunyai tiga pasang elektron sunyi dan dua pasang berikatan dengan atom

    lain membentuk molekul linier. membentuk bipiramidal trigonal jika kelima

    pasang elektron berikatan dengan atom lain, dan membentuk oktahidral jika

    keenam elektron berikatan dengan atom lain. (Nuraini Syariffudin. Ikatan Molekul.

    Hal : 5.10)

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    9/37

    V. ALAT DAN BAHAN

    Satu set model molekul Allya dan Bacon yang terdiri dari:

    Bola berwarna Lambang Atom

    Hitam Karbon (C)

    Putih Hidrogen (H)

    Merah Oksigen (O)

    Biru Nitrogen (N)

    Kuning Belerang (S)

    Abu-abu Brom (Br)

    Pengikat Berwarna Lambang Ikatan

    Putih Ikatan tunggal (ikatan model pengisi

    ruang)

    Abu-abu pendek Ikatan tunggal (ikatan antar atom

    karbon)

    Abu-abu panjang Ikatan ganda

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    10/37

    VIII. PERTANYAAN PRAPRAKTEK

    1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon aromatic dan hidrokarbon

    alifatik?

    Jawab :

    Hidrokarbon aromatik,merupakan hidrokarbon yang rantainya mengandung cincin

    atom karbon yang sangat stabil. Sedangkan

    Hidrokarbon alifatik merupakan hidrokarbon yang memiliki rantai lurus, rantai

    bercabang atau rantai melingkar.

    2.Apa yang dimaksud dengan isomer optic,isomer molekul dan isomer geometri?

    Jawab :Isomer optic ialah SOMER OPTIK Ciri suatu senyawa yang mempunyai isomer optik

    yaitu mempunyai atom C asimetris/ atom C kiral yaitu atom C yang mengikat empat

    gugus yang berbeda. C kiral

    Isomer struktur ialah isomer yang diseba bkan perbedaan ikatan antar unsur-unsur

    penyusunnya sehingga mempunyai bentuk yang berbeda.

    Isomer geometri ialah sebuah bentukstereoisomerisme yang menjelaskan

    orientasigugus-gugus fungsi dalam sebuah molekul. Secara umum, isomer seperti ini

    mempunyai ikatan rangkap yang tidak dapat berputar. Selain itu, isomer ini juga

    muncul dikarenakan struktur cincin molekul yang menyebabkan perputaran ikatan

    sangat terbatas.

    3.Jelaskan mengenai teori hibridisasi!

    Jawab:

    Hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunyaorbital-orbital atom membentuk orbital

    hibridyang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep

    orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan

    bentukorbital molekul dari sebuahmolekul.Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan

    dariteori ikatan valensi.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stereoisomerisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ikatan_rangkap&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Orbital_atomhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orbital_molekul&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teori_ikatan_valensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Teori_ikatan_valensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orbital_molekul&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Orbital_atomhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ikatan_rangkap&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stereoisomerisme&action=edit&redlink=1
  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    11/37

    VII. SIFAT FISIKA DAN KIMIA

    Akana

    Sifat Fisika : merupaka senyawa non polar, semakin banyak jumlah atom C, maka

    titik didih semakin tinggi.

    Siaft Kimia : dapat mengalami reaksi substitusi, dapat menglami reaksi eliminasi.

    Alkena

    Sifat Fisika : merupakan senyawa non polar, semakin banyak jumlah atom C, maka

    titik didih semakin tinggi, ikatan rangkap menurunkan titik lelehnya.Sifat Kimia : dapat mengalami reaksi adisi dan polimerisasi.

    Alkuna

    Sifat Fisika : merupakan senyawa non polar, semakin banyak jumlah atom C, maka

    titik didih semakin tinggi, ikatan rangkap menurunkan titik lelehnya.

    Sifat Kimia : kurang reaktif dibandingkan alkana pada suhu yang sama, dapat

    mengalami reaksi adisi.

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    12/37

    X. PEMBAHASAN

    Ikatan yang terdapat di dalam kimia antara lain ikatan kovalen dan ikatan

    ionik. Pada ikatan ionik terjadinya ikatan karena adanya serah terima anion dan

    kation. Sedangkan pada ikatan kovalen terjadinya ikatan disebabkan oleh adanya

    pemakaian elektron secara bersama-sama.

    Berdasarkan ikatannya ikatan kovalen terdiri dari ikatan tunggal, ikatan

    kovalen rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga. Pada ikatan rangkap dua terdapat dua

    buah ikatan, yaitu ikatan sigma dan ikatnan phi. Sedangkan pada ikatan tunggal,

    hanya memiliki satu ikatan saja yang merupakan ikatan yang lebih lemah dan lebih

    panjang dari pada ikatan rangkap.

    Alkana merupakan kelompok senyawa yang hanya memiliki ikatan tunggal.

    Alkena merupakan kelompok senyawa yang memiliki ikatan rangkap dua. Sedangkan

    alkuna merupakan kelompok senyawa yang memiliki ikatan rangkap tiga. Alkana

    merupakan senyawa yang lebih mudah mendidih dibandingkan dengan senyawa

    alkena dan alkuna. Hal ini disebabkan karena alkana memiliki ikatan tunggal yang

    lebih mudah putus. Sedangkan pada senyawa alkena dan senyawa alkuna memiliki

    ikatan phi yang akan lebih dulu terputus kemudian ikatan sigmanya yang terputus.

    Diantara senyawa alkana,alkena, dan alkuna, titik didih alkuna merupakan

    senyawa yang paling tinggi baru kemudian alkena dan alkana. Hal ini disebabkan

    karena senyawa alkuna memiliki ikatan rangkap tiga, yang semakin banyak rangkap

    maka ikatannya akan semakin kuat. Oleh sebab itu dibutuhkan energi yang besar pula

    untuk memutuskan ikatannya, sehingga titik didihnya akan semakin tinggi. Namun,

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    13/37

    sebaliknya jika pada alkana ikatannya merupakan ikatan tunggal yang ikatannya

    lemah sehingga tidak diperlukan energi yang besar untuk memutuskan ikatannya.Maka titik didihnya akan semakin rendah.

    Benzene merupakan senyawa yang memiliki unsur molekul C6H6. Benzeze

    juga merupakan senyawa yang memiliki tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap

    dua yang terletak berselang-seling dan ikatan rangkap tersebut dapat berpindah-

    pindah dan tetap stabil. Senyawa ini merupakan senyawa yang stabil sehingga sukar

    bereaksi dengan zat lainnya sehingga tidak begitu reaktif. Meskipun termasuk zat

    yang ridak begitu reaktif, namun benzene mudah terbakar. Benzene berupa zat cair

    yang tidak berwarna serta merupakan senyawa non polar. Namun benzene dapat larut

    dalam pelarut yang kurang polar atau non polar.

    Senyawa aromatik merupakan senyawa yang distabilkan oleh delokalisasi

    ikatan phi. Semua senyawa aromatik berantai siklik atau berantai tertutup. Namun,

    tidak semua senyawa siklik merupakan senyawa aromatik. Terdapat beberapa kriteria

    yang menjadi syarat untuk aromatisitas. Syarat tersebut meliputi: senyawa harus

    siklik, senyawa harus datar, tiap atom cincin (cincin-cincin) harus memiliki orbital p

    tegak lurus pada bidang cincin, serta senyawa tersebut harus memenuhi aturan

    Hickel. Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, suatu senyawa tidaklah merupakan

    senyawa aromatik karena tidak memungkinkan terjadi delokalisasi.

    Faktor lain yang menyebabkan benzene tetap stabil dikarenakan adanya

    resonansi dalam struktur benzene. Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    14/37

    elektron-elektron dari ikatan rangkap menuju ikatan tunggal. Delokakilsasi elektron

    yang terjadi pada struktur resonansi merupakan ikatan rangkap yang menjadi ikatantunggal dan sebaliknya ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap.

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    15/37

    XI. KESIMPULAN

    1.

    Ikatan kovalen terdiri dai ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkaptiga.

    2. Rantai terpanjang dimiliki oleh alkana kemudian alkena, dan kemudian alkuna.

    3. Ikatan rangkap terdiri dari ikatan sigma dan ikatan phi.

    4. Ikatan phi lebih mudah putus dibandingkan dengan ikatan sigma.

    5. Resonansi pada struktur benzene menyebabkan senyawa ini stabil.

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    16/37

    IX. PERTANYAAN PASCAPRAKTEK

    1. Bagaimana perbedaan panjang ikatan tunggal dengan ikatan ganda dua?

    Jawab:

    ikatan tunggal dengan hanya satu pasang elektron yang terbagi di antara dua

    atom. Ia biasanya terdiri dari satuikatan sigma sedangkan

    Ikatan yang berbagi dua pasangan elektron dinamakan ikatan rangkap dua

    2. Jelaskan perbedaan model molekul benzene dengan ikatan sikloheksana!

    Jawab:

    molekul sikloheksana dengan menggunakan pengikat-abu-abu pendek.

    Selanjutnya membuat berbagai konformasi pada model tersebut. Konformasiyang ekstrem stabil, yaitu konformasi kurai, dengan menyusun agar C-1

    berada pada bidang diatas cincin sedangkan C-4 berada dibawah bidang

    cincin. Untuk menyempurnakan konformasi ini, kedudukan ke-12 atom

    hidrogennya. Keempat atom H yang terletak pada dua atom C yang ber

    sebelahan tidak boleh menghasilkan konformasi tindih.

    3. Jelaskan betnuk molekul tetrahedral dan octahedral!

    Tetrahedral: Tetra-menandakanempat, dan-hedralberhubungan dengan

    permukaan, sehinggatetrahedral hampir secara harfiah berarti "empat

    permukaan." Ini terjadi ketika ada empat ikatan semua pada satu atom pusat,

    tanpa tambahan unsharedelektronpasangan. Sesuai denganVSEPR (tolakan

    pasangan elektron valensi teori-shell), sudut ikatan antara obligasi elektron

    yangarccos (-1 / 3) = 109,47 . Contoh daritetrahedral molekul

    adalahmetana (CH 4).

    Oktahedral: Octa-menandakandelapan, dan-hedralberhubungan dengan

    permukaan, sehingga oktahedral hampir secara harfiah berarti "delapan

    permukaan." Sudut obligasi adalah 90 derajat.Contoh darioktahedral molekul

    adalahheksafluorida sulfur (SF6)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_sigmahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tetrahedral&usg=ALkJrhhz8387C3DSaT3ixyoBU0BmGzpu4Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Electron&usg=ALkJrhh--V4ZtNPVqLg3YffWxEYLkqHiCAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/VSEPR&usg=ALkJrhi4uEMlkHVCQ2zqTTnhukcYPy8-IAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Inverse_trigonometric_functions&usg=ALkJrhh43CNFhSOMGKsVhm7WI8uMVeOSlghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tetrahedral&usg=ALkJrhhz8387C3DSaT3ixyoBU0BmGzpu4Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Methane&usg=ALkJrhhyWb2_hIx-V3d3d6Su_3F7xby-wQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Octahedral_molecular_geometry&usg=ALkJrhjFOkdiXfQ3yBT_8TcR21N2FEhUdghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sulfur_hexafluoride&usg=ALkJrhifaeO2bCaf5bEcwbCD7aK2Ihea4whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sulfur_hexafluoride&usg=ALkJrhifaeO2bCaf5bEcwbCD7aK2Ihea4whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Octahedral_molecular_geometry&usg=ALkJrhjFOkdiXfQ3yBT_8TcR21N2FEhUdghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Methane&usg=ALkJrhhyWb2_hIx-V3d3d6Su_3F7xby-wQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tetrahedral&usg=ALkJrhhz8387C3DSaT3ixyoBU0BmGzpu4Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Inverse_trigonometric_functions&usg=ALkJrhh43CNFhSOMGKsVhm7WI8uMVeOSlghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/VSEPR&usg=ALkJrhi4uEMlkHVCQ2zqTTnhukcYPy8-IAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Electron&usg=ALkJrhh--V4ZtNPVqLg3YffWxEYLkqHiCAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tetrahedral&usg=ALkJrhhz8387C3DSaT3ixyoBU0BmGzpu4Qhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_sigma
  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    17/37

    4. Jelaskan sudut sudut ikatan?

    Jenis ikatan dapat dijelaskan dalam halhibridisasi orbital . Dalam kasus

    asetilena setiap atom karbon memiliki duasp orbital s dan duap-orbital s. Dua

    orbital sp yang linear dengan sudut 180 dan menempati x-axis ( sistem

    koordinat kartesian ). P-orbitaltegak luruspada sumbu y dan sumbu-z. Ketika

    atom karbon pendekatan saling tumpang tindih orbital sp untuk membentuk

    sp-spikatan sigma . Pada saat yang sama p z-orbital pendekatan dan bersama-

    sama mereka membentuk pi-ikatan . Demikian juga, pasangan lainnya

    bentuk orbital p ikatan Hasilnya adalah pembentukan satu ikatan sigma dan

    dua ikatan pi.Dalamteori ikatan membungkuk ikatan tiga juga dapat dibentukoleh tumpang tindih tiga sp 3lobus tanpa perlu memohon sebuah pi-ikatan.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Orbital_hybridization&usg=ALkJrhg10Nzh9ToayMrzH4ynB17dJxuDVwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sp_orbital&usg=ALkJrhgzvT1dyUzAdl3jzbqrfEo64bu1wAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/P-orbital&usg=ALkJrhgeln-4cJVCxEP6s2w-dnhhWsgqjAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cartesian_coordinate_system&usg=ALkJrhgvC_ZRBY_j_Pifx5xavSRGIjgyvghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cartesian_coordinate_system&usg=ALkJrhgvC_ZRBY_j_Pifx5xavSRGIjgyvghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Perpendicular&usg=ALkJrhgSVUam38dDuSn95fUUUCZ0B6t1VAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sigma_bond&usg=ALkJrhjEl5pYk8mm54HQAmYgpUggw_9xvwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Pi-bond&usg=ALkJrhhNmumvLBNmGOT3n_ei5TWr-rZ7RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bent_bond&usg=ALkJrhgOg2JBGLgZKIkWFMbQ_IIVOUDFrQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bent_bond&usg=ALkJrhgOg2JBGLgZKIkWFMbQ_IIVOUDFrQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Pi-bond&usg=ALkJrhhNmumvLBNmGOT3n_ei5TWr-rZ7RQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sigma_bond&usg=ALkJrhjEl5pYk8mm54HQAmYgpUggw_9xvwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Perpendicular&usg=ALkJrhgSVUam38dDuSn95fUUUCZ0B6t1VAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cartesian_coordinate_system&usg=ALkJrhgvC_ZRBY_j_Pifx5xavSRGIjgyvghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cartesian_coordinate_system&usg=ALkJrhgvC_ZRBY_j_Pifx5xavSRGIjgyvghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/P-orbital&usg=ALkJrhgeln-4cJVCxEP6s2w-dnhhWsgqjAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Sp_orbital&usg=ALkJrhgzvT1dyUzAdl3jzbqrfEo64bu1wAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Orbital_hybridization&usg=ALkJrhg10Nzh9ToayMrzH4ynB17dJxuDVw
  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    18/37

    DAFTAR PUSTAKA

    Fessenden & Fessenden. 1982.Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.

    Petrucci, Ralph. 1982.Kimia Dasar dan Terapan. Jakarta : Erlangga.

    Syaffrudin, Nuraini. 2000.Ikatan Molekul. Bandung : Universitas Terbuka.

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    19/37

    1 Metana CH4

    2 Butan

    a

    C4H10

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    20/37

    3 Metil

    Siklopr

    opana

    C4H8

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    21/37

    4 Siklopr

    opana

    C3H6

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    22/37

    5 2-

    Metil-

    3-Etil-

    1-

    Pentena

    C8H16

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    23/37

    6 2-metil-

    butadie

    na

    C5H9

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    24/37

    7 etena C2H4

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    25/37

    8 siklope

    ntena

    C5H8

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    26/37

    9 etuna C2H2

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    27/37

    10 propun

    a

    C3H4

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    28/37

    11 Benzen

    a

    C6H6

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    29/37

    12 Asam

    salisilat

    C6OHCO

    OH

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    30/37

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    31/37

    14 Orto-

    dimetil-

    benzen

    a

    C8H10

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    32/37

    15 Para-

    dimetil-

    benzen

    a

    C8H10

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    33/37

    16 Toluen

    a

    C7H8

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    34/37

    17 Asam

    asetat

    CH3COO

    H

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    35/37

    18 Etil-

    metil-

    keton

    CH 3C

    (O) CH 2

    CH 3.

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    36/37

    19 Fenilala

    nin

    C9H11NO2

  • 8/11/2019 Lap. ACC Model Molekul

    37/37

    20 n-butil-

    bromid

    a

    C4H9Br