laporan kelompok.rtf
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
1/27
LAPORAN KELOMPOK
KEGIATAN PRAKTEK DI RUANG INTERNA
RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN
TANGGAL : 03 Agustus s.d 16 Agustus 2015
Disusun !"# :
1. A$u% R&'#%&(&ti
NIM 1)61)
2. Siti Su!&i%
NIM
3. Ti&$& *&t&!"+&
NIM
4. ,us(&nd& S&$i D"(i NIM
D III KE-IDANAN
AKADEMI KE-IDANAN MANDIRI GRESIK
L. K/. S,AII NO. 15 DA/AN REO 6112) GRESIK
201)2015
LEM-AR PENGESA/AN
Laporan ini dibuat saat mengikuti Praktek Ketrampilan Dasar Praktik Klinik di RSUD dr.
Soegiri Lamongan yang diaksanakan pada tanggal 03 Agustus sampai dengan 16 Agustus
01!.
"ela# diperiksa dan disa#kan pada #ari$tanggal % &..
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
2/27
"anda tangan
Pembimbing Pendidikan Pembimbing La#an
'engeta#ui(
Direktur Akademi Kebidanan 'andiri )resik
S$i Ind&$d&ti Di4!.Mid(M.M.
2011.0.0))
KATA PENGANTAR
Pu*i dan syukur kami pan*atkan atas ke#adirat "u#an yang 'a#a +sa berkat limpa# dan
ra#mat,-ya la# se#ingga penyusunan LAPRA- K+L'PK K+)/A"A- PRAK"+K D/
RUA-) /-"+R-A RSUD DR. S+)/R/ LA'-)A- pada tanggal & Agustus 01! dapat di
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
3/27
selesaikan. Laporan klinik kini disusun untuk menyelesaikan program PKK pendidikan
Akademi Kebidanan 'andiri )resik ta#un 01!.
Dalam penyusunan laporan klinik ini kami mendapatkan bimbingan dan dorongan dari
berbagai pi#ak. Untuk itu perkenankan penulis menguapkan terima kasi# kepada %
1.
2. Sri /ndar*dati( Dipl.'id('.'( selaku Direktur Akademi Kebidanan 'andiri )resik.
3. /bu Atik ( Selaku Kepala Ruang /nterna RSUD Dr. Soegiri Lamongan
4. 2apak Kartono (selaku / Ruang /nterna RSUD Dr. Soegiri Lamongan
5. /bu -anik -uraini '.Kes( selaku pendamping ma#asisi Akademi Kebidanan 'andiri
)resik.
6. /bu Setya Purbasari( selaku koordinator dan pembimbing Akademi Kebidanan 'andiri
)resik.7. /bu #asana# S Keb 2d( selaku pembimbing Akademi Kebidanan 'andiri )resik.
8. Seluru# pembimbing di RSUD Dr. Soegiri Lamongan yang tela# memberikan bimbingan
selama PKK.
Kami menyadari sekali ba#a dalam penyusunan laporan praktek klinik ini masi# *au#
dari kata sempurna ole# karenanya kami meng#arapkan kritikan saran dari pembaa yang
bersi4at sangat membangun( kami meng#arapkan demi kesempurnaan laporan ini dan semoga
laporan ini berman4aat bagi kita semua.
)resik( Agustus 01!
Penulis
DATAR ISI
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
4/27
-A- I
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
5/27
PENDA/ULUAN
1.1 L&t&$ -"!&&ng
Pembela*aran merupakan sala# satu proses yang ada di pendidikan klinik dan suatu proses
yang kompleks. Pembela*aran klinik dalam keperaatan merupakan a#ana yangmemberikan kesempatan kepada ma#asisa untuk mener*ema#kan pengeta#uan teoritis ke
dalam pembela*aran 5+milia( 007.
'enurut ork#ill 51887 dikutip dari Sya#reni dan 9aluyanti 500:7 tu*uan pembela*aran
klinik adala# mengintegrasikan teori dengan praktik. ;al senada yang di ungkapkan ole#
'unt#e 50087 pembela*aran klinik tidak #anya memberikan kesempatan untuk menerapkan
teori,teori yang tela# diperole# dikelas sebelumnya. Selain itu( menurut ermann 5188:7
pembela*aran klinik *uga memberikan kesempatan kepada ma#asisa untuk mengembangkan
keterampilan ber4ikir kritis. Pembela*aran klinik #arus ditata sedemikian rupa se#ingga
ma#asisa mempunyai kemampuan untuk ber#ubungan dengan masala# nyata tersebut
5Sya#reni < 9aluyanti( 00:7.
Dalam proses penapaian kompetensi tidak dapat dipisa#kan dari ruma# sakit pendidikan
sebagai a#ana pembela*aran klinik. Pengertian a#ana mempunyai konotasi ada# atau
tempat dengan seluru# sumber daya yang seara dinamis ikut berperan( serta sebagai
lingkungan bela*ar klinik yang kondusi4 bagi penapaian kompetensi bagi para ma#asisa.
Lingkungan klinik yang dipili# penting untuk menapai ob*ekti4 dan tu*uan praktik klinik
dalam sebua# program pendidikan keperaatan 5+milia( 007.
Ruma# sakit merupakan 4asilitas yang mutlak yang #arus ada karena men*adi tempatmengembangkan pengalaman bela*ar klinik 5+milia( 007. Lingkungan bela*ar klinik di
ruma# sakit merupakan konteks sosial yang unik dengan kondisi k#usus untuk pembela*aran
kegiatan dan sumber bela*ar kesempatan untuk praktik dan aplikasi pengeta#uan dan e=aluasi
5+milia( 007. ;al senada di ungkapkan ole# Reilly dan ermann 5007 pada lingkungan
klinik( peserta didik bela*ar untuk menerapkan teori tindakan ke dalam masala# klinis yang
nyata( mempela*ari ara bela*ar( mengembangkan keterampilan dalam mengatasi ambiguitas(
dan bersosialisai ke dalam pro4esi. bela*ar sangatla# penting karena mempengaru#i
pendekatan bela*ar yang di ambil ole# ma#asisa dan ak#irnya akan mempengaru#i
penapaian kompetensi ma#asisa .
Seiring dengan berkembangnya pendidikan kese#atan di /ndonesia k#ususnya di bidang
kebidanan. Pendidikan kebidanan mulai mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan
la#irnya akademi,akademi kebidanan baru baik yang dikelola ole# Departemen Kese#atan
maupun ole# yayasan atau sasta dalam strata Diploma ///.
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
6/27
2erdasarkan #al tersebut( maka sangat diperlukan sarana$la#an praktek pembela*aran klinik.
Di#arapkan dengan penerapan ilmu pembela*aran kebidanan seara nyata di ruma# sakit(
ma#asisa mampu mengembangkan kemampuan baik knoledge( skill maupun attitude.
Akademi Kebidanan 'andiri )resik sebagai penyelenggara Program Studi D,/// Kebidanan
memperayakan RSUD Soegiri Lamongan sebagai la#an praktik bagi ma#asisa D,///
kebidanan dalam melaksanakan Praktik 2imbingan Klinik 5/7 yang ber*umla#
ma#asisa dibagi dalam : kelompok dan tersebar dalam : ruangan( yang terdiri dari% Ruang
"eratai 1( Ruang "eratai //( Ruang -i4as 5'elati7( Ruang 2eda# 52oegen=il7( Ruang /nterna
5Da#lia7( Ruang Paru( Ruang Anak 5Anggrek7. Adapun ma#asisa yang men*adi bimbingan
dalam praktik / ini adala# ma#asisa Program Studi /lmu Kebidanan Akademi Kebidanan
'andiri )resik Semester //. Praktik bimbingan klinik 5/7 ini berlangsung mulai tanggal 3
Agustus 01! > 30 Agustus 01!. 'a#asisa Program D,/// Kebidanan yang melaksanakan
praktik bimbingan klinik 5/7 ini *uga mendapat bimbingan dari pembimbing institusi dan
pembimbing,pembimbing di la#an praktik.
1.2 Tuu&n
1.2.1 P"nu!is&n
1. 'a#asisa mampu mengeta#ui maam,maam kasus penyakit di ruangan /nterna
5Da#lia7.
. 'a#asisa mampu menyelesaikan Laporan Kelompok yang tela# diberikan ole#
institusi pendidikan.
1.2.2 P$&t"
A. "u*uan Umum
Setela# melakukan Praktek Klinik di#arapkan sisa mampu melakukan
keterampilan keperaatan dasar klinik dalam memenu#i kebutu#an dasar manusia.
2. "u*uan K#usus
1. 'engindenti4ikasi kebutu#an dasar klien terkait dengan penega#an in4eksi(
pemeriksaan 4isik( personal #ygiene( pemenu#an kebutu#an nutrisi( eliminasi(
akti=itas dan istira#at( kenyamanan( psiko,sosial,spritual( pemberian
obat(perioperati=e( keseimbangan airan dan elektrolit( dan pemeriksaan
laboratorium di ruang interna 5da#lia7.
. 'elaksanakan berbagai maam tindakan dasar keperaatan untuk penega#an
in4eksi( pemeriksaan 4isik( personal #ygiene( pemenu#an kebutu#an nutrisi(
eliminasi( akti=itas dan istira#at( kenyamanan( psiko,sosial,spritual( pemberian
obat(perioperati=e( keseimbangan airan dan elektrolit( dan pemeriksaan
laboratorium di ruang interna 5da#lia7.
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
7/27
1.3 Sist"%&ti& P"nu!is&n
2A2 / P+-DA;ULUA-
1.1 Latar 2elakang
1.2 "u*uan
1..1. Penulisan
1... Praktek
1.3 Sistematika Penulisan
2A2 // RUA-) L/-)UP PRAK"+K KL/-/K
.1 Dena# Ruangan ? Keterangan
. Kapasitas Ruangan
.3 Administrasi Pasien di Ruang Raat /nap
.@ 'aam,maam Kasus di Ruangan
[email protected] Pengertian Penyakit
.@. Penatalaksanaan
.! 'aam,'aam Ketrampilan yang Dilakukan
.6 Pengalaman 2aru
2A2 /// K+S/'PULA-
Da4tar Pustaka
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
8/27
-A- II
RUANG LINGKUP PRAKTEK KLINIK
2.1 D"n Ru&ng&n 7 K"t"$&ng&n
2.2 K&4&sit&s Ru&ng&n
Di $u&ng int"$n& 8D!i&9 t"$di$i d&$i 32 $u&ng&n +&ni :
Ru&ng A Ru&ng - Ru&ng * Ru&ng D
A1 21 1 D1
A 2 D
A3 23 3 D3A@ 2@ @ D@
A! 2! ! D!
A6 26 6 D6
A: 2: : D:
A 2 D
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
9/27
2.3 Ad%inist$&si P&si"n di Ru&ng R&(&t In&4
2.) M&'&%M&'&% K&sus di Ru&ng&n
2.).1 P"ng"$ti&n P"n+&it
1. /I;
Pengertian ;/ merupakan singkatan dari B;uman /mmunode4iieny irusC.
;/ adala# sutu =irus yang dapat menyebabkan penyakit A/DS. irus ini menyerang
manusia dan menyerang sistem kekebalan tubu# 5imunitas7 tubu#( se#ingga tubu#
men*adi lema# dalam melaan in4eksi. Dengan kata lain( ke#adiran =irus ini dalam
tubu# akan menyebabkan de4isiensi 5kekurangan7 sistem imun.
Pengertian A/DS atau Auired /mmune De4iieny Syndrome 5Sindroma
penurunan kekebalan yang didapat7( adala# in4eksi yang disebabkan ole# =irus yang
disebut ;/. A/DS dapat ditularkan leat #ubungan seksual ( *uga *ika terpapar
dengan dara# penderita. "idak semua orang yang terin4eksi ;/ akan mengalami
ge*ala A/DS( yang merupakan ta#ap ak#ir dari in4eksi. Penyakit A/DS belum bisa
disembu#kan dan biasanya kematian ter*adi dalam dua ta#un.
)e*ala > ge*ala
/n4eksi ;/ 5ta#ap aal7
"idak mengalami ge*ala( mungkin sampai berta#un > ta#un. Sekali terin4eksi
;/( penderita akan membaa ;/ dalam dara#nya dan bisa menularkan
kepada orang lain( baik apaka# penderita tersebut mendapat A/DS atau tidak.
/n4eksi ;/5 ta#ap tenga#7
)e*ala seperti 4lu yang berulang > ulang 5lesu( demam( berkeringat( otot sakit(
pembesaran kelen*ar lim4e( batuk7.
/n4eksi mulut atau kulit yang berulang > ulang 5sariaan7. Atau ge*ala > ge*ala
dari in4eksi umum lain yang selalu kambu# karena penurunan kekebalan
tubu#.
A/DS 5ta#ap ak#ir7
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
10/27
2erat badan menurun dengan epat
Diare kronik
2atuk( sesak na4as 5in4eksi paru > paru( tuberkulosis yang tela# meluas7
2intik > bintik atau bisul bearna mera# muda atau ungu 5kanker kulit yang
disebut sarkoma kaposi7
Pusing > pusing( bingung( in4eksi otak.
Penyebab
/n4eksi ole# =irus ;/( yang menyerang sistem kekebalan tubu# se#ingga sel > sel
perta#anan tubu# makin lama makin banyak yang rusak. Penderita men*adi sangat
rentan ter#adap semua bentuk in4eksi. Pada ta#ap ak#ir( penderita tidak bisa ta#an
ter#adap kuman > kuman yang seara normal bisa di laan dengan muda#.
/n4eksi ;/ di tularkan melalui #ubungan badan baik =agina atau anus dan kontak
dengan dara# 5leat *arum suntik(bayi yang di la#irkan ole# ibu yang
terin4eksi(transplantasi organ tubu#7
atatan
/n4eksi ;/$A/DS tidak bisa ditularkan leat
Kontak sosial biasa 5ber*abat tangan( berpelukan( beriuman7
'akanan atau alat,alat makan
"oilet atau kolamrenang
)igitan nyamuk atau serangga lain
2. Si$sis /&ti
Sirosis #epatis adala# penyakit yang ditandai ole# adanya peradangan di4us dan
mena#un pada #ati( diikuti dengan proli4erasi *aringan ikat( degenerasi( dan
regenerasi sel,sel #ati( se#ingga timbul kekaauan dalam susunan parenkim #ati.
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
11/27
Eti!gi
Seara mor4ologi( sirosis dibagi atas *enis mikronodular 5portal7( makronodular
5pasanekrotik7 dan *enis ampuran( sedang dalam klinik dikenal 3 *enis( yaitu
portal( pasanekrotik( dan bilier. Penyakit,penyakit yang diduga dapat men*adi
penyebab sirosis #epatis antara lain malnutrisi( alko#olisme( =irus #epatitis(
kegagalan *antung yang menyebabkan bendungan =ena #epatika( penyakit 9ilson(
#emokromatosis( Eat toksik( dan lain,lain.
M&ni
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
12/27
Kelainan pembulu# dara# seperti kolateral,kolateral di dinding abdomen dan
toraks( kaput medusa( asir( dan =arises eso4agus.
Kelainan endokrin yang merupakan tanda dari #iperestrogenisme yaitu%
a. /mpotensi( atro4i testis( ginekomastia( #ilangnya rambut aksila( dan pubis.
b. Amenore( #iperpigmentasi areola mammae.
. Spider ne=i dan eritema.
d. ;iperpigmentasi.
Fari tabu#.
P"%"$is&&n P"nun&ng
Adanya &n"%i&( gangguan 4aal #ati 5penurunan kadar albumin serum( peninggian
kadar globulin serum( peninggian kadar bilirubin direk dan indirek7( penurunan
enEim kolinesterase( serta peninggian S)" dan S)P". Pemeriksaan ter#adap
al4a 4eto protein sering menun*ukkan peningkatan. Untuk meli#at kelainan seara
#istopatologi dilakukan biopsi #ati.
K%4!i&si
;ematemesis melena dan koma #epatikum.
P$gnsis
Prognosis tergantung pada luasnya kerusakan #ati$kegagalan #epatoselular(
beratnya #i4"$t"nsiportal( dan timbulnya komplikasi lain. Klasi4ikasi #ild
dipakai sebagai petun*uk prognosis yang tidak baik dari pasien sirosis.
Klasi4ikasi sirosis #ati menurut #ild > Pug# %
S$4&$&%"t"$ 1 2 3
2ilirubin5mg G7 H (0 , H 3 I 3
Albumin5mg G7 I 3(! ( , H 3(! H
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
13/27
Protrombin time 5Juik G7 I :0 @0 , H :0 H @
Asites 0 'in. > sedang
5?7 > 5??7
2an
;epati +nsep#alopat#y "idak ada Stadium 1 < Stad
Kombinasi skor % !,6 5#ild A7( :,8 5#ild 27( 10,1! 5#ild 7. 'ortalitas #ild A
pada operasi sekitar 10,1! G( #ild 2 30 G( dan #ild di atas 60 G.
3. Di&="t"s M"!!itus
Diabetes 'elitus adala# suatu keadaan dimana ter*adi ketidakmapuan tubu# untuk
menguba# makanan men*adi energi karena gangguan metabolisme yang ter*adi
dalam tubu#. )angguan ini biasanya kronis( yaitu ter*adi #ingga beberapa aktuyang lama $ ge*alanya tidak dapat diketa#ui dalam aktu yang singkat. Keadaan ini
dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata( gin*al( sara4( dan
pembulu# dara#.
Di&="t"s di=&gi %"n&di 3 "nis:
1. Diabetes tipe 1
5Destruksi sel p( umumnya men*urus ke de4isiensi insulin absolut7
2. Diabetes tipe
52er=ariasi mulai terutama dominan resistensi insulin disertai de4isiensi
insulin relati4 sampai terutama de4ek sekresi insulin disertai resistensi
insulin7
3. Diabetes gestasional
5Didapat ole# seorang anita di masa ke#amilan7
P"n+"=&=
1. Diabetes tipe 1%
Dikarenakan 4aktor autoimmune. Autoimmune adala# kondisi dimana tubu#
menyerang pankreasnya sendiri dengan Eat antibodi. Serangan pada pankreas
tersebut membuat pankreas tidak mampu memproduksi insulin se#ingga
mengakibatkan banyaknya glukosa yang menumpuk dalam dara# akibat tidak
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
14/27
terkon=ersi men*adi energi. Diabetes tipe ini enderung sering ter*adi pada
anak,anak.
2. Diabetes tipe %
"ipe ini enderung ter*adi pada orang deasa. 'eskipun #ampir 8!G ter*adi
pada orang deasa namun kegemukan pada anak,anak *uga bisa
menyebabkan diabetes tipe . Pada diabetes tipe ini pankreas masi# mampu
memproduksi insulin( sayangnya *umla#nya tidak menukupi se#ingga
glukosa yang se#arusnya men*adi energi yang baik mala# menumpuk dalam
dara#. besitas dan kegemukan merupakan 4aktor utama penyebab diabetes
tipe .
3. Diabetes gestasional
Diabetes gestasional berbeda dengan diabetes tipe lain. Penyakit *enis ini
#anya ter*adi pada perempuan( karena yang bisa #amil #anya perempuan.
Diabetes gestasional memang dipiu ole# ke#amilan( ke#amilan tersebut
membuat resistensi insulin pada tubu#. Diabetes gestasional *uga
memerlukan penanganan serius karena glukosa yang ada pada ibunya *uga
akan dikirimkan ke *anin melalui plasenta.
G"&!&Seara umum ge*ala diabetes adala# badan muda# apek dan kurang bertenaga(
dan berat badan menurun drastis. Adapun ge*ala k#as berupa poli4agia adala#
rasa lapar yang berlebi#an( poliuria adala# penderita sering merasa ingin buang
air keil( pada saat kening air seni yang dikeluarkan ukup banyak 5lebi# dari
(! liter per#ari7. )e*ala lainnya( polidipsia adala# rasa #aus yang berlebi#an.
P"%"$is&&n 4"nun&ng
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan risiko tinggi
untuk D'( yaitu kelompok usia deasa tua 5I@0 ta#un7( obesitas( tekanan dara#
tinggi( riayat keluarga D'( riayat ke#amilan dengan berat badan la#ir bayi
I@000 g( dan riayat D' pada ke#amilan. Pemeriksaan penyaring dapat
dilakukan dengan pemeriksaan glukosa dara# seaktu( kadar glukosa dara#
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
15/27
puasa( kemudian dapat diikuti dengan "es "oleransi )lukosa ral 5"")7
standar. Untuk kelompok risiko tinggi yang #asil pemeriksaan penyaringnya
negati4( perlu pemeriksaan ulang tiap ta#un. 2agi pasien berusia I@! ta#un tanpa
4aktor risiko( pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap 3 ta#un.
ara pemeriksaan "")( adala#%
1. "iga #ari sebelum pemeriksaan pasien makan seperti biasa.
2. Kegiatan *asmani sementara ukup( tidak terlalu banyak.
3. Pasien puasa selama 10,1 *am.
4. Periksa glukosa dara# puasa.
5. 2erikan glukosa :! g yang dilarutkan dalam ai !0 ml( lalu minum dalam
aktu ! menit.
6. Periksa glukosa dara# 1 *am dan *am sesuda# beban glukosa.
7. Selama pemeriksaan( pasien yang diperiksa tetap istira#at dan tidak
merokok.
K%4!i&si
1. Akut
a. Koma #ipoglikemia%
Koma atau penurunan kesadaran karena glukosa dara# H 30 mg$dl.
b. Ketoasidosis%
Komplikasi diabetes yang ter*adi ketika gula dara# tidak ukup terkontrol.
Fika tidak diobati( kondisi ini dapat menyebabkan koma dan kematian.c. Koma #iperosmolar non ketotik
2. Kronik
a. 'akroangiopati( mengenai pembulu# dara# besar pembulu# dara#
*atung( pembulu# dara# tepi( pembulu# dara# otak.
b. 'iroangiopati( mengenai pembulu# dara# keil retinopati diabetik(
ne4ropati diabetik.
c. -europati diabetik.
d. Rentan in4eksi( seperti tuberulosis paru( gingi=itis( dan in4eksi saluran
kemi#.
e. Kaki diabetik.
). *KD
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
16/27
#roni kidney disease 5KD7 atau penyakit gin*al kronis dide4inisikan sebagai
kerusakan gin*al untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan glomerulus
4iltration rate 5)R7 5-a#as < Le=in(0107. KD atau gagal gin*al kronis 5))K7
dide4inisikan sebagai kondisi dimana gin*al mengalami penurunan 4ungsi seara
lambat( progresi4( irre=ersibel( dan samar 5insidius7 dimana kemampuan tubu# gagal
dalam memperta#ankan metabolisme( airan( dan keseimbangan elektrolit( se#ingga
ter*adi uremia atau aEotemia 5SmeltEer( 0087
K!&si )ault sebagai berikut %
Dera*at Pen*elasan L) 5ml$m1 Kerusakan gin*al dengan L) normal atau M N 80
Kerusakan gin*al dengan L) O atau ringan 60,8
3 Kerusakan gin*al dengan L) O atau sedang 30,!8
@ Kerusakan gin*al dengan L) O atau berat 1!,8
! )agal gin*al H 1! atau diali
Sumber % Sudoyo(006 2uku A*ar /lmu penyakit Dalam. Fakarta % KU/
Eti!gi
Diabetes dan #ipertensi baru,baru ini tela# men*adi etiologi tersering ter#adap
proporsi ))K di US yakni sebesar 3@G dan 1G . Sedangkan glomerulone4ritis
men*adi yang ketiga dengan 1:G. /n4eksi ne4ritis tubulointerstitial 5pielone4ritis
kronik atau ne4ropati re4luks7 dan penyakit gin*al polikistik masing,masing 3(@G.
Penyebab yang tidak sering ter*adi yakni uropati obstrukti4 ( lupus eritomatosus
dan lainnya sebesar 1 G. 5US Renal System( 000 dalam Prie < 9ilson( 0067.
Penyebab gagal gin*al kronis yang men*alani #emodialisis di /ndonesia ta#un
000 menun*ukkan glomerulone4ritis men*adi etiologi dengan prosentase tertinggi
dengan @6(38G( disusul dengan diabetes melitus dengan 1(6!G( obstruksi dan
in4eksi dengan 1(!G( #ipertensi dengan (@6G( dan sebab lain dengan 13(6!G5Sudoyo( 0067.
P&t
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
17/27
M&ni
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
18/27
4. Anemia akibat penurunan eritropoitin.
5. Penyakit tulang serta klasi4ikasi metabolik akibat retensi 4os4at( kadar kalsium
serum yang renda#( metabolisme =itamin D yang abnormal dan peningkatan
kadar alumunium akibat peningkatan nitrogen dan ion anorganik.
6. Uremia akibat peningkatan kadar uream dalam tubu#.
7. )agal *antung akibat peningkatan ker*a *antung yang berlebi#an.
8. 'alnutrisi karena anoreksia( mual( dan munta#.
9. ;iperparatiroid( ;iperkalemia( dan ;iper4os4atemia.
P"%"$is&&n P"nun&ng
a. Radiologi
Ditu*ukan untuk menilai keadaan gin*al dan dera*at komplikasi gin*al.
1. Ultrasonogra4i gin*al digunakan untuk menentukan ukuran gin*al dan adanya massa
kista( obtruksi pada saluran perkemi#an bagianatas.
2. 2iopsi )in*al dilakukan seara endoskopik untuk menentukan sel *aringan untuk
diagnosis #istologis.
3. +ndoskopi gin*al dilakukan untuk menentukan pel=is gin*al.
4. +K) mungkin abnormal menun*ukkan ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa.
b. oto Polos Abdomen
'enilai besar dan bentuk gin*al serta adaka# batu atau obstruksi lain.
c. Pielogra4i /ntra=ena
'enilai sistem pel=iokalises dan ureter( beresiko ter*adi penurunan 4aal gin*al pada usia
lan*ut( diabetes melitus dan ne4ropati asam urat.
d. US)
'enilai besar dan bentuk gin*al( tebal parenkin gin*al ( anatomi sistem pel=iokalises( dan
ureter proksimal( kepadatan parenkim gin*al( anatomi sistem pel=iokalises dan ureter
proksimal( kandung kemi# dan prostat.
e. Renogram
'enilai 4ungsi gin*al kanan dan kiri ( lokasi gangguan 5=askuler( parenk#im7 serta sisa
4ungsi gin*al
f. Pemeriksaan Radiologi Fantung
'enari adanya kardiomegali( e4usi perikarditis
g. Pemeriksaan radiologi "ulang
'enari osteodistro4i 5terutama pada 4alangks $*ari7 kalsi4ikasi metatastik
h. Pemeriksaan radiologi Paru
'enari uremik lung yang disebabkan karena bendungan.
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
19/27
i. Pemeriksaan Pielogra4i Retrograde
Dilakukan bila diurigai adanya obstruksi yang re=ersible
j. +K)
Untuk meli#at kemungkinan adanya #ipertro4i =entrikel kiri( tanda,tanda perikarditis(
aritmia karena gangguan elektrolit 5#iperkalemia7
k. 2iopsi )in*al
dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal gin*al kronis atau perlu untuk
mengeta#ui etiologinya.
l. Pemeriksaan laboratorium menun*ang untuk diagnosis gagal gin*al
1) La*u endap dara#
2) Urin
olume % 2iasanya kurang dari @00 ml$*am 5oliguria atau urine tidak ada 5anuria7.
9arna % Seara normal peruba#an urine mungkin disebabkan ole# pus $ nana#(
bakteri( lemak( partikel koloid(4os4at( sedimen kotor( arna keoklatan
menun*ukkan adanya dara#( miglobin( dan por4irin.
2erat Fenis % Kurang dari 1(01! 5menetap pada 1(010 menun*ukkan kerusakan
gin*al berat7.
smolalitas % Kurang dari 3!0 msm$kg menun*ukkan kerusakan tubular( amrasio
urine $ ureum sering 1%1.
3) Ureum dan Kreatinin
Ureum%
Kreatinin% 2iasanya meningkat dalam proporsi. Kadar kreatinin 10 mg$dL diduga
ta#ap ak#ir 5mungkin renda# yaitu !7.
4) ;iponatremia
5) ;iperkalemia
6) ;ipokalsemia dan #iper4os4atemia
7) ;ipoalbuminemia dan #ipokolesterolemia
8) )ula dara# tinggi
9) ;ipertrigliserida
10) Asidosis metabolik
2.).2 P"n&t&!&s&n&&n
1. /I;
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
20/27
ang dapat anda lakukan
Periksa dokter bila merasa terkena in4eksi atau tela#terpapar in4eksi ;/
;indari tempat > tempat yang banyak serangan penyait in4eksi
"idak melakukan #ubungan badan( meng#indari ke#amilan
Fangan men*adi donor dara#( sperma( atau organ tubu#
"indakan dokter
'emeriksa dara# untuk antibodi ;/( dan memberi nasi#at untuk
meringankan tekanan batin penderita dan keluarga
'engobati ge*ala > ge*ala in4eksi bila ada
Penega#an
Lakukan #ubungan seksual #anya dengan pasangan #idup anda
)unakan kondom setiap ber#ubungan seksual( keuali untuk pasangan >
pasangan yang menginginkan bayi.
;indari penyala#gunaan obat dan penggunaan *arum suntik bersama > sama
2ila ingin akupuntur( tatto( atau tindik telinga( pastikan ba#a alat > alat yang
dipakai tela# disterilkan
2. Si$sis /&ti
/stira#at di tempat tidur sampai terdapat perbaikan ikterus( asites( dan demam.
Diet renda# protein 5diet #ati ///% protein 1 g$kg 22( !! g protein( .000 kalori7.
2ila ada asites diberikan diet renda# garam // 5600,00 mg7 atau /// 51.000,.000
mg7. 2ila proses tidak akti4( diperlukan diet tinggi kalori 5.000,3.000 kalori7
dan tinggi protein 50,1! g$#ari7. 2ila ada tanda,tanda prekoma atau koma
#epatikum( *umla# protein dalam makanan di#entikan 5diet #ati /7 untuk
kemudian diberikan kembali sedikit demi sedikit sesuai toleransi dan kebutu#an
tubu#. Pemberian protein yang melebi#i kemampuan pasien atau meningginya
#asil metabolisme protein dalam dara# =iseral dapat mengakibatkan timbulnya
koma #epatikum. Diet yang baik dengan protein yang ukup perlu diper#atikan. 'engatasi in4eksi dengan antibiotik. Diusa#akan memakai obat,obatan yang
*elas tidak #epatotoksik.
'emperbaiki keadaan giEi( bila perlu dengan pemberian asam amino esensial
berantai abang dan glukosa.
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
21/27
Roboransia. itamin 2 kompleks. Dilarang makan dan minum ba#an yang
mengandung alko#ol.
Penatalaksanaan asites dan edema adala#%
/stira#at dan diet renda# garam. Dengan istira#at dan diet renda# garam 500,
!00 mg per #ari7( kadang,kadang asites dan edema tela# dapat diatasi.
Adakalanya #arus dibantu dengan membatasi *umla# pemasukan airan
selama @ *am( #anya sampai 1 liter atau kurang.
2ila dengan istira#at dan diet tidak dapat diatasi( diberikan pengobatan
diuretik berupa spironolakton !0,100 mg$#ari 5aal7 dan dapat ditingkatkan
sampai 300 mg$#ari bila setela# 3,@ #ari tidak terdapat peruba#an.
2ila ter*adi asites re4rakter 5asites yang tidak dapat dikendalikan dengan terapi
medikamentosa yang intensi47( dilakukan terapi parasentesis. 9alaupun
merupakan ara pengobatan asites yang tergolong kuno dan sempat
ditinggalkan karena berbagai komplikasinya( parasentesis banyak kambali
dioba untuk digunakan. Pada umumnya parasentesis aman apabila disertai
dengan in4us albumin sebanyak 6, g untuk setiap liter airan asites. Selain
albumin dapat pula digunakan dekstran :0G. 9alaupun demikian untuk
menega# pembentukan asites setela# parasentesis( pengaturan diet renda#
garam dan diuretik biasanya tetap diperlukan.
Pengendalian airan asites. Di#arapkan ter*adi penurunan berat badan 1 kg$
#ari atau keseimbangan airan negati4 600,00 ml$#ari. ;ati,#ati bila airan
terlalu banyak dikeluarkan dalam satu saat( dapat menetuskan ense4alopati
#epatik.
3. Di&="t"s M"!!itus
Dalam *angka pendek penatalaksanaan D' bertu*uan untuk meng#ilangkan
kelu#an$ge*ala D'. sedangkan tu*uan *angka pan*angnya adala# untuk menega#
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
22/27
komplikasi. "u*uan tersebut dilaksanakan dengan ara menormalkan kadar
glukosa( lipid( dan insulin. Untuk mempermuda# terapainya tu*uan tersebut
kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien seara #olistik dan
menga*arkan kegiatan mandiri. Kerangka utama pelaksanaan D' yaitu
perenanaan makan( lati#an *asmani( obat #ipoglikemik( dan penyulu#an.
1. Perenanaan makan 5meal planning7
Pada onsensus Perkumpulan +ndokrinologi /ndonesia 5P+RK+-/7 tela#
ditetapkan ba#a standar yang dian*urka adala# santapan dengan komposisi
seimbang berupa karbo#idrat 560,:0G7( protein 510,1!G7( dan lemak 50,
!G7. Apabila diperlukan( santapan dengan komposisi karbo#idrat :0,
:!G *uga memberikan #asil yang baik( terutama untuk golongan ekonomi
renda#. Fumla# kalori disesuaikan dengan pertumbu#an( status giEi( umur(
stress akut( dan kegiatan *asmani untuk menapai berat badan ideal.
ara meng#itung kalori pada pasien D'
"entukan terlebi# da#ulu berat badan ideal untuk mengeta#ui *umla#
kalori basal pasien D'. ara per#itungan menurut -''&%
-- id"&! > 8T- d&!&% '% 1009 ? 10@ g
Pada laki,laki yang tingginya H160 m atau perempuan yang tingginya
H1!0 m berlaku rumus%
-- id"&! > 8T- d&!&% '% 1009 1 gKemudian #itung *umla# kalori yang dibutu#kan. Ada beberapa ara untuk
menentukan *umla# kalori yang dibutu#kan seorang pasien D'.
a. 'eng#itung kebutu#an basal dengan ara mengalikan berat badan ideal
dengan 30 untuk laki,laki dan ! untuk anita. Kebutu#an kalori
sebenarnya #arus ditamba# lagi sesuai dengan kegiatan se#ari,#ari.
5li#at table !3.37.
T&="! 53.3.D&
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
23/27
)ol4
Sepatu roda
Sepak bola
"enis
b. Kebutu#an basal di#itung seperti a( tetapi ditamba# kalori berdasarkan
persentase kalori basal.
Ker*a ringan( ditamba# 10G dari kalori basal.
Ker*a sedang( ditamba# 0G dari kalori basal.
Ker*a berat( ditamba# @0,100G dari kalori basal.
Pasien kurus( masi# tumbu# kembang( terdapat in4eksi( sedang #amil
atau menyusui( ditamba# 0,30G dari kalori basal.
c. Kebutu#an kalori di#itung berdasarkan "abel !3.@.
T&="! 53.).K"=utu#&n &!$i
D"(&s& &!g -- id&%&n
ker*a santai ker*a sedang ker*a berat
)emuk
-ormal
Kurus
!
30
3!
3!
3!
@0
3!
@0
@0,!0
d. Suatu pegangan kasar dapat dibuat sebagai berikut%
Pasienn kurus Q .300,.!00 kkal
Pasien normal Q 1.:00,.100 kkal
Pasien gemuk Q 1.300,1.!00 kkal
2. Lati#an *asmani
Dian*urkan lati#an *asmani teratur( 3,@ kali tiap minggu selama 0(!
*am yang si4atnya sesuai R/P+ 5ontinous( R#ytmial( /nter=al(
Progressi=e( +ndurane training7.
Lati#an dilakukan terus menerus tanpa ber#enti( otot,otot berkontraksi dan
relaksasi seara teratur( selang seling antara gerak epat dan lambat(
berangsur,angsur dari sedikit ke lati#an yang lebi# berat seara berta#ap
dan berta#an dalam aktu tertentu. Lata#an yang dapat di*adikan pili#an
adalla# *alan kaki( *ogging( lari( renang( bersepeda( dan mendayung.
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
24/27
Sedapat mungkin menapai Eona sasaran atau Eona lati#an( yaitu
:!,!G denyut nadi maksimal. Denyut nadi maksimal 5D-'7 dapat
di#itung dengan menggunakan 4ormula berikut%
D-' Q 0 > umur 5dalam ta#un7
;al yang perlu diper#atikan dalam lati#an *asmani ini adala#
*angan memulai ola#raga sebelum makan( memkai sepatu yang pas( #arus
didampingi ole# orang yang ta#u mengatasi serangan #ipoglikemia( #arus
selalu membaa permen( membaa tanda pengenal sebagai pasien D'
dalam pengobatan( dan memeriksa kaki seara ermat setela# ola#raga.
3. bat berk#asiat #ipoglikemik
Fika pasien tela# melakukan pengaturan makan dan kegiatan *asmani yang
teratur tetapi kadar glukosa dara#nya masi# belum baik( dipertimbangkan
pemakaian obat berk#asiat #ipoglikemik 5oral$suntikan7.
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
25/27
2.5 M&'&%M&'&% K"t$&%4i!&n +&ng Di!&u&n
1. 'enui tangan : langka#.
2. 'engukur su#u tubu# 5Ailla7.
3. 'engukur tekanan dara#.
4. 'eng#iting perna4asan.
5. 'erapikan tempat tidur dengan pasien di atasnya.
6. 'erapikan tempat tidur tanpa pasien di atasnya.
7. 'engganti alat tenun tempat tidur dengan pasien di atasnya.8. 'engganti alat tenun tempat tidur tanpa paien di atasnya.
9. 'embantu klien makan dan minum.
10. 'emberikan semprot gliserin.
11. 'elepas kateter menetap.
12. 'emiringkan pasien.
13. 'emberikan posisi 4oler.
14. 'eminda#kan pasien dari tempat tidur ke kereta dorong.
15. 'embantu klien pinda# dari tempat tidur.
16. Peraatan klien meninggal.
17. 'emberikan obat melalui retum.
18. 'eng#itung tetesan in4us.
19. 'engambil dara# =ena.
20. 'enyiapkan in*eksi dari =ial.
21. 'enyiapkan in*eksi dari ampule.
22. 'enyiapkan in4us.
23. 'emberikan tran4usi dara#.
2.6 P"ng&!&%&n -&$u
1.
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
26/27
-A- III
KESIMPULAN
-
7/23/2019 laporan kelompok.rtf
27/27
DATAR PUSTAKA