laporan tutorial sk 1 kulit (1)

Upload: andini-eka-putri

Post on 23-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Latar Belakang

    Kulit merupakan organ yang berfungsi penting bagi tubuh, diantaranya

    memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier

    infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, ekskresi, adan

    metabolisme. Kurangnya menjaga kebersihan kulit bisa memicu terjadinya infeksi

    dari bakteri seperti Staphylococcus Sp. dan Streptococcus Sp.yang biasa disebut

    dengan impetigo. Salah satu contoh dari hasil infeksi bakteri ini adalah folikulitis.

    Folikulitis adalah peradangan pada selubung akar rambut atau folikel rambut,

    yang umumnya di sebabkan oleh bakteri gram positif staphylococcus aureus.

    Selain itu juga bisa menyebabkan furunkel/karbunkel, abses multipel kelenjar

    keringat dan masih banyak penyakit lainnya.

    Adapun skenario blok kulit adalah sebagai berikut!

    "enjolan yang nyeri di kulit

    Seorang pria berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kulit

    terasa nyeri di bagian tengkuk. Keluhan berawal ketika 10 hari yang lalu muncul

    plenting kemerahan yang terasa nyeri. Semakin lama semakin membesar

    membentuk benjolan sebesar biji jagung. Benjolan semakin lama semakin banyak

    dan juga terdapat nanah.

    Pada pemeriksaan isik didapatkan ujud kelainan kulit berupa papul dan

    nodul eritem! multipel! konluen! dan terdapat pus. "asar lesi berupa eritem

    berbatas tidak jelas. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang! dokter kemusian

    memberikan salep dan obet minum.

    II. Rumusan Masalah

    . "agaimana anatomi dan histologi dari kulit#

    $. "agaimana fisiologi dari kulit#

    %. Apa saja ujud kelainan kulit yang bisa terjadi pada penyakit kulit#

    &. Apa saja diagnosis banding berdasarkan gejala pada pasien tersebut#

    (meliputi epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan penatalaksanaan)

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    2/20

    III. Tujuan

    . 'engetahui histologi dan fisiologi dari kulit.

    $. 'engetahui fisiologi dari kulit

    %. 'engetahui jenisjenis ujud kelaianan kulit

    &. 'engetahui diagnosis banding berdasarkan gejala pada pasien tersebut.

    (meliputi epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan penatalaksanaan)

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    3/20

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    I. Anatm! "an H!stlg! Kul!t

    Kulit merupakan organ tubuh paling luar dan membatasi bagian dalam

    tubuh dari lingkungan luar. uas kulit pada orang de*asa sekitar .+ m$ dan

    beratnya sekitar + dari berat badan secara keseluruhan.

    Susunan kul!t manus!a

    Kulit manusia tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan

    hipodermis. -pidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya

    papilare dermis dan rabung epidermis.

    . E#!"erm!smerupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal

    yang berbedabeda. Selain selsel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan!

    a. 'elanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses

    melanogenesis.b. Sel angerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum

    tulang, yang merangsang sel imfosit , mengikat, mengolah, dan

    merepresentasikan antigen kepada sel imfosit . engan demikian, sel

    angerhans berperan penting dalam imunologi kulit.

    c. Sel 'erkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan

    berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.

    d. Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling

    dalam sebagai berikut!

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    4/20

    i. Stratum Korneum, terdiri atas +$0 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan

    sitoplasma yang dipenuhi keratin.

    ii. Stratum ucidum, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang

    sangat gepeng, dan sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat

    desmosom.

    iii. Stratum 1ranulosum, terdiri atas %+ lapis sel poligonal gepeng yang

    sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. 2ada membran sel terdapat

    granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja

    sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta

    menyediakan efek pelindung pada kulit.i3. Stratum Spinosum, terdiri atas selsel kuboid. Selsel spinosum saling

    terikat dengan filament yang memiliki fungsi untuk mempertahankan

    kohesi3itas (kerekatan) antar sel dan mela*an efek abrasi. engan

    demikian, selsel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi

    mengalami gesekan seperti telapak kaki.

    3. Stratum "asal/1erminati3um, merupakan lapisan paling ba*ah pada

    epidermis, terdiri atas selapis sel kuboid. 2ada stratum basal terjadi

    akti3itas mitosis, sehingga stratum ini bertanggung ja*ab dalam proses

    pembaharuan selsel epidermis secara berkesinambungan.

    $. Derm!s, yaitu lapisan kulit di ba*ah epidermis, memiliki ketebalan yang

    ber3ariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum & mm di

    daerah punggung. ermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak

    nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

    Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri

    atas jaringan ikat longgar. 2ada stratum ini didapati fibroblast, sel mast,

    makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstra3asasi).

    Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas

    jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe 4)

    $. H!#"erm!s

    2ada bagian ba*ah dermis, terdapat suatu jaringan ikat longgar yang disebut

    jaringan subkutan dan mengandung sel lemak yang ber3ariasi. 5aringan ini

    disebut juga fasia superficial, atau panikulus adiposus. 5aringan ini

    mengandung jalinan yang kaya akan pembuluh darah dan pembuluh limfe.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    5/20

    Arteri yang terdapat membentuk dua ple6us, satu di antara stratum papilare dan

    retikulare, satu lagi di antara dermis dan jaringan subkutis. 7abangcabang

    ple6us tersebut mendarahi papila dermis. Sedangkan 3ena membentuk tiga

    ple6us, dua berlokasi seperti arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun

    pembuluh limfe memiliki lokasi sama dengan pembuluh arteri.

    Selain ketiga stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa turunan

    epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea

    8ambut, merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari in3aginasi

    epitel epidermis, yaitu folikel rambut. 2ada folikel ini terdapat pelebaran

    terminal yang berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis. 2apila dermis

    tersebut mengandung kapiler dan ditutupi oleh selsel yang akan membentuk

    korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.

    Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjar

    keringat apokrin

    . Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks bergelung

    dengan saluran bermuara di permukaan kulit. Salurannya tidak bercabang

    dan memiliki diameter lebih kecil dari bagian sekresinya 0,& mm. erdapat

    dua macam sel mioepitel yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel

    gelap yang mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak

    mengandung granula sekretoris.

    $. Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (%+ mm) dari

    kelenjar keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian dermis dan

    hipodermis, dan duktusnya bermuara ke dalam folikel rambut. erdapat di

    daerah ketiak dan anus.

    Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di bagian

    dermis dengan jumlah ber3ariasi mulai dari seratus hingga sembilan ratus per

    centimeter persegi. Sekret dari kelenjar sebacea adalah sebum, yang tersusun

    atas campuran lipid meliputi trigliserida, lilin, s9ualene, dan kolesterol beserta

    esternya.

    Kuku. "agian proksimal kuku adalah akar kuku dan dilapisi oleh lipatan kulit

    proksimal yang tipis dan tidak memiliki rambut dan kelenjar. Stratum korneum

    epidermis ini yang terjulur dari lipatan kuku proksimal membentuk eponikium

    atau kutikula. :jung distal lempeng menjadi bebas dari bantalan kuku yang

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    6/20

    disebut hiponikum. empeng kuku yang hampir transparan dan epitel tipis

    bantalan kuku merupakan ;jendela< petunjuk yang berguna untuk mengetahui

    jumlah oksigen dalam darah dengan melihat *arna darah dalam pembuluh

    dermis.

    :ntuk mendukung fungsi kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak

    ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan

    dermis dan subkutis, serta papila dermis. :jung saraf ini tanggap terhadap

    stimulus seperti rabaantekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal,

    dan sensasi lainnya. :jung saraf ini meliputi ujung 8uffini, =aterpacini, 'eissner,

    dan Krause.

    II. %!s!lg! Kul!t

    . Fungsi 2roteksi

    Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau

    mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan> gangguan kimia*i, misalnya

    ?at?at kimia terutama yang bersifat iritan, contohnya lisol, karbol, asam,

    dan alkali kuat lainnya> gangguan panas ,misalnya radiasi, sengatan sinar

    :=> gangguan infeksi luar terutama kuman/bakteri maupun jamur.@al diatas dimungkingkan karena adanya bantalan lemak, tebalnya

    lapisan kulit dan serabutserabut jaringan penunjang yang berperanan

    sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.

    'elanosit turut berperan dalam melindungi kulit terhadap pajanan

    sinar matahari dengan mengadakan tanning. 2roteksi rangsangan kimia

    dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable terhadap

    berbagai ?at kimia dan air, disamping itu terdapat lapisan keasaman kulit

    yang melindungi kontak ?at?at kimia terhadap kulit. apisan keasaman

    kulit ini mungkin terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum,

    keasaman kulit menyebabkan p@ kulit berkisar pada p@ +,+ sehingga

    merupakan perlindungan kimia*i terhadap infeksi bakteri maupun jamur.

    2roses keratinisasi juga berperanan sebagai sa*ar (barrier) mekanis karena

    selsel mati melepaskan diri secara teratur.

    $. Fungsi Absorbsi

    Fungsi absorbs, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan

    benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap,

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    7/20

    begitupun yang larut lemak. 2ermeabilitas kulit terhadap B$, 7B$, dan

    uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.

    Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,

    kelembaban, metabolisme. 2enyerapan dapat berlangsung melalui celah

    antar sel, menembus selsel epidermis atau melalui muara saluran kelenar>

    tetapi lebih banyak yang melalui selsel epidermis dari pada yang melalui

    muara kelenjar.

    %. Fungsi -kskresi

    Fungsi ekskresi, kelenjarkelenjar kulit mengeluarkan ?at?at yang

    tidak berguna lagi atau sisa metabolism dalam tubuh berupa Ca7l, urea,asam urat, dan ammonia. Kelenjar lemak pada fetus atas pengaruh

    hormone androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi

    kulitnya terhadap cairan amnion, pada *aktu lahir dijumpai sebagai

    3erni6caseosa. 2roduk kelenjar lemak dan keringat menyebabkan

    keasaman kulit pada p@ +,+.

    &. Fungsi 2ersepsi

    Kulit mengandung ujungujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.

    erhadap rangsangan panas diperankan oleh badanbadan 8uffini di

    dermis dan subkutis. erhadap dingin diperankan oleh badanbadan Krause

    yang terletak di dermis. "adan taktil 'eissner terletak di papilla dermis

    berperan terhadap rabaan, demikian pula badan 'erkel 8an3ier yang

    terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan

    2accini di epidermis. Sarafsaraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya

    di daerah erotic.

    +. Fungsi 2engaturan Suhu ubuh

    Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan

    mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan

    pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapatkan nutrisi yang

    cukup baik. onus 3ascular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin).

    2ada bayi biasanya dinding pembuluh darah belum terbentuk dengan

    sempurna, sehingga terjadi ekstra3asasi cairan, karena itu kulit bayi

    tampak lebih edematosa karena lebih banyak mengandung air dan Ca.

    . Fungsi 2embentukan 2igmen

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    8/20

    Sel pembentuk pigmen (melanosit), terletak di lapisan basal dan sel ini

    berasal dari rigi saraf. 2erbandingan jumlah sel basal ! melanosita dalah

    0!. 'elanosom dibentuk oleh alat 1olgi dengan bantuan en?im

    tirosinase, ion 7u dan B$. 2ajanan terhadap sinar matahari mempengaruhi

    produksi melanosom. 2igmen disebarke epidermis melalui tangantangan

    dendrite sedangkan ke lapisan kulit diba*ahnya diba*a oleh sel makrofag

    (melanofor).Darna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit,

    melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi @b, oksi @b, dan karoten.

    E. Fungsi Keratinisasi

    apisan epidermis de*asa mempunyai % jenis sel utama yaitukeratinosit, sel angerhans, melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal

    mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan

    berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi

    makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. 'akin lama inti

    menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. 2roses 4ni

    berlangsung terus menerus seumur hidup, dan sampai sekarang masih

    belum sepenuhnya dimengerti. 'altosy berpendapat mungkin keratinosit

    melalui proses sintesis dan degradasi menjadi lapisan tanduk. 2roses ini

    berlangsung normal selama kirakira &$ hari, dan member perlindungan

    kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.

    . Fungsi 2embentukan=it.

    imungkinkan dengan mengubah E dihidroksikolesterol dengan

    pertolongan sinar matahari. etapi kebutuhan tubuh akan 3itamin tidak

    cukup hanya dari hal tersebut, sehingga pemberian 3itamin sistemik

    masih tetap diperlukan.

    III. Uju" Kela!nan Kul!t

    :jud Kelainan Kulit dibagi menjadi efloresensi primer ( makula, papul, plak,

    urtika, nodus, 3esikel, bula, pustule dan bula) dan efloresensi sekunder (krusta,

    erosi, ulkus dan sikatriks). Agar lebih sistematis dibagi berdasarkan bentuk lesi

    kulitnya !

    Datar

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    9/20

    . 'akula ! kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan *arna semata

    mata.

    $. -ritema ! kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh

    darah kapiler yang re3ersible.

    %. 2atch

    &. -ritroderma

    Mennjl

    . :rtika ! edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahanlahan

    $. 2apul ! penonjolan diatas permukaan kulit, G cm, dan berisikan ?at padat

    %. Codus ! massa padat sirkumskrip, terletak dikutan atau subkutan,

    dapatmeonjol, jika diameternya lebih kecil daripada cm disebut nodulus.

    &ekungan

    . -rosi ! kehilangan kulit yang disebabkan kehilanga jaringan yang tidak

    melampaui stratum basal.

    $. :lkus ! hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. :lkus dengan

    demikian mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi.

    %. Sikatrik ! terdiri atas jaringa tak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan

    kulit licin dan tidak terdapat adneksa kulit.

    Ber!s! 'a!ran

    . =esikel ! gelembung berisi cairan sebum, beratap, berukuran kurang dari G

    cm garis tengah, dan mempunyai dasar> 3esikel berisi darah disebut

    3esikel hemoragik.

    $. 2ustule ! 3esikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian

    ba*ah 3esikel disebut 3esikel hipopion.

    %. "ula ! 3esikel yang berukuran lebih besar.

    &. Abses ! merupakan kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit

    berarti di dalam kutis atau subkutis. "atas antara ruang yang berisikan

    nanah dan jaringan disekitarnya tidak jelas.

    Les! "engan #eru(ahan #a"a #ermukaan

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    10/20

    . Skuama ! lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit, skuama dapat

    halus seperti taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai

    memabran kertas.

    $. Krusta ! cairan badan yang mongering. apat bercampur denga jaringan

    nekrotik, maupun benda asing.

    %. -kskoriasi ! bila garuakan lebih dalam lagi sehingga tergores sampai ujung

    papil, maka akan terlihat darah keluar selain serum. @ilangnya jaringan

    sampai stratum papilare.

    &. ikenifikasi ! penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas.

    Les! )askuler

    . elengiektasis ! pelebaran pembuluh darah kapiler yang menetap

    padakulit.

    I). D!agns!s Ban"!ng

    . Folikulitis

    Folikulitis adalah peradangan pada selubung akar rambut atau

    folikel rambut, yang umumnya di sebabkan oleh bakteri gram positifstaphylococcus aureus.

    "erdasarkan lokasinya dalam jaringan, kulit folikulitis folikulitis

    terbagi atas $ jenis yaitu !

    . Folikulitis superfisialis

    Folikulitis Superfisialis adalah radang folikel rambut dengan pustul

    berdinding tipis pada orifisium folikel yang terbatas pada epidermis.

    $. Folikulitis 2rofunda

    Folikulitis 2rofunda adalah radang folikel rambut dengan pustul

    perifolikular kronik yang di tandai dengan adanya papul, pustul dan sering

    terjadi rekurensi, merupakan folikulitis piogenik dengn infeksi yang

    meluas kedalam folikel rambut sampai subkutan.

    E#!"em!lg!

    Folikulitis dapat mengenai semua umur, tetapi lebih sering di

    jumpai pada anak H anak dan folikulitis juga tidak di pengaruhi oleh jenis

    kelamin. 5adi pria dan *anita memiliki angka resiko yang sama untuk

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    11/20

    terkena folikulitis, dan folkulitis lebih sering timbul pada daerah panas

    atau beriklim tropis.

    Patgenes!s

    Setiap rambut tumbuh dari folikel, yang merupakan suatu kantung

    kecil di ba*ah kulit. Selain menutupi seluruh kulit kepala, folikel juga

    terdapat pada seluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki dan

    membran mukosa bibir. Folikulitis bisa di sebabkan oleh karena minyak

    ataupun pelumas dan keringat berlebihan yang menutupi dan menyumbat

    saluran folikel rambut. "isa juga di sebabkan oleh gesekan saat bercukur

    atau gesekan pakaian pada folikel rambut maupun trauma atau luka padakulit. @al ini merupakan port de entry dari berbagai mikroorganisme

    terutama staphylococcus aureus sebagai penyebab folikulitis. Kebersihan

    yang kurang dan higiene yang buruk menjadi faktor pemicu dari timbulnya

    folikulitis, sedangkan keadaan lelah, kurang gi?i dan iabetes melitus

    merupan faktor yang mempercepat atau memperberat folikulitis ini.

    *ejala Kl!n!s

    Secara umum folikulitis menimmbulkan rasa gatal seperti terbakar

    pada daerah rambut. 1ejala konstitusional yang sedang juga dapat muncul

    pada folikulitis seperti badan panas, malaise dan mual. 2ada folikulitis

    superfisialis gambaran klinisnya di tandai dengan timbulnya rasa gatal dan

    agak nyeri, tetapi biasanya tidak terlalu menyakitkan hanya seperti gigitan

    serangga, tergores atau akibat garukan dan trauma kulit lainnya. Kelainan

    di kulitnya dapat berupa papul atau pustul yang erimatosa yang dan di

    tengahnya terdapat rambut dan biasanya multiple serta adanya krusta di

    sekitar daerah inflamasi. empat predileksi biasanya pada tungkai ba*ah.Folikulitis superfisialis ini dapat sembuh sendiri setelah beberapa hari

    tanpa meninggalkan jaringan parut. 2ada folikulitis profunda gambaran

    klinisnya hampir sama seperti folikulitis superfisialis. Folikulitis profunda

    ini terasa sangat gatal yang di sertai rasa terbakar serta teraba infiltrat di

    subkutan yang akhirnya dapat meninggalkan jaringan parut apabila taelah

    sembuh.

    H!st#atlg!

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    12/20

    2ada pemeriksaan histopatologi pada folikel rambut tampak

    edematosa dengan sebukan sel radang.

    Penatalaksanaan

    Folikulitis kadang dapat sembuh sendiri setelah dua atau tiga hari,

    tetapi pada beberapa kasus yang persisten dan rekuren perlu penanganan.

    . :mum

    7ukup dengan menjaga kebersihan diri terutama kulit, menghindari

    garukan dan faktor pencetus seperti gesekan pakaian atau mencukur

    dan luka atau trauma.

    $. Khusus, terbagi $ yaitu secara topikal dan secara sistemik ! opikal, dapat di berikan antibiotik misalnya ($) !

    . Kemicetin salap $

    $. Kompres 2K / +000 solusio sodium chloride 0,I

    ( jika ada eksudasi)

    %. Salep natrium fusidat.

    Sistemik, dapat diberikan ! ()

    Antibiotik (umumnya di berikan E H 0 hari) misalnya !

    . 2enisilin dan semisintetiknya.

    a. 2enisilin 1 prokain injeksi 0, H ,$ juta 4:, 4'

    selama E H & hari, H $ kali/ hari.b. Ampisilin $+0 H +00 mg/ dosis, & kali/ hari

    c. Amoksisilin, $+0 H +00 mg/ dosis, % kali/ hari

    d. Kloksasilin ( untuk staphylococcus yang kebal

    penisilin), dosis $+0 H +00 mg, & kali / hari.

    e. ikloksasilin ( untuk staphylococcus yang kebal

    penisilin), dosis $+ H $+0 mg, % & kali/ hari.

    $. -ritromisin $+0 H +00 mg % H & kali/ hari(de*asa) dan

    $, + H $+ mg/kb""/ dosis % H & kali/ hari(anak).

    %. Klindamisin +0 H %00 mg % H & kali/ hari (de*asa) dan

    H $0 mg/ kg""/ dosis % & ksli/ hsri(anak).(, , E, )

    2enggunaan antiseptik dapat di berikan sebagai terapi tambahan ( misalnya

    ! 7hlorhe6idine) tetapi jangan di gunakan tanpa pemberian antibiotik

    sistemik. ianjurkan pemberian antibiotik sistemik dengan harapan dapat

    mencegah terjadinya infeksi kronik.

    $. Furunkel/Karbunkel

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    13/20

    Furunkel adalah radang folikel rambut dan daerah sekitarnya. 5ika lebih

    daripada sebuah disebut furunkulosis. Karbunkel merupakan gabungan

    dari furunkel.

    Pen+e(a( "an e#!"em!lg!

    2enyebab ! Staphylococcus aureus

    :mur ! apat terjadi pada anak, juga orang muda

    5enis kelamin ! Frekuensi sama pada pria dan *anita

    %aktr, -aktryang mempengaruhi timbulnya penyakit seperti !

    - 'usim/ iklim ! ebih sering pada musim panas, karena banyak

    berkeringat.

    - @igiene ! Kebersihan dan higiene yang kurang

    - ingkungan ! ingkungan yang kurang baik/bersih. Atlet jarang

    mendapat penyakit seperti ini

    - ainlain ! iabetes, obesitas, hiperhidrosis, anemia, dan stres

    emosional mempengaruhi tingkat insidens.

    Patgenes!s

    2erjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan! Sakit

    dan nyeri pada daerah lesi. esi mulamula berupa infiltrat kecil, dalam

    *aktu singkat membesar membentuk nodula eritematous berbentuk

    kerucut. Kemudian pada tempat rambut keluar tampak bintikbintik putih

    sebagai mata bisul. Codus tadi akan melunak (supurasi) menjadi abses

    yang akan memecah melalu lokus minoris resistensie yaitu muara folikel,

    rambut menjadi rontok/terlepas.

    Pemer!ksaan kul!t

    - #okalisasi ! Sering pada bagian tubuh yang berambut dan mudah

    terkena iritasi, gesekan atau tekanan> atau pada daerah yang lembab

    seperti ketiak, bokong, punggung, leher dan *ajah.

    - $loresensi! 'ulamula berupa makula eritematosa lentikularnumular

    setempat, kemudian menjadi nodula lentikularnumular berbentuk

    kerucut.

    *am(aran h!st#atlg!

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    14/20

    "erupa abses yang dibentuk oleh limfosit dan leukosit 2'C, mulamula

    pada folikel rambut (dalam jaringan subkutis), abses dapat pula

    mengandung stafilokok.

    2emeriksaan pembantu/laboratorik yang dapat dilakukan ada pemeriksaan

    bakteriologi dari sekret.

    Penatalaksanaan

    - Furunkel

    2engobatan furunkel tergantung kepada lokasi dan kematangan lesi.

    esi permulaan yang bekum berfluktuasi dan belum bermata dikompres

    panas dan diberi antibiotik oral. Kompres panas akan memperkecil ukuran

    lesi dan mempercepat penyerapan. 4nsisi terhadap lesi hanya boleh

    dilakukan pada lesi yang telah matang dan bermata (Sjahrial, $000E).

    2era*atan medikamentosa yang dapat diberikan adalah pemberian

    mupirocin atau asam fusidat topical. erapi sistemik dengan pemberian

    Ampicilin &6+00 mg/hari, amoksisislin &6+00 mg/hari, klindamisin &6+0

    mg/hari, atau eritromisin &6+00 mg/hari (Dolff dan Stephen, $00)

    - Karbunkel

    2engobatan pada karbunkel tidaklah berbeda dengan furunkel. :ntuk

    infeksi berat atau infeksi pada area yang berbahaya, dosis antibiotik

    maksimal harus diberikan dalam bentuk parenteral. "ila berasal dari

    methicillin%resistant%Streptococcus%aureaus &'8SA atau duduga infeksi

    serius, dapat diberikan 3ankomisin $ gr 4= perhari dalam dosis terbagi.

    2engobatan antibiotik harus berlanjut paling tidak selama satu minggu.

    2erlu diperhatikan juga adalah pera*atan kulit secara umum untuk

    mengurangi jumlah kuman pada kulit. 5uga pembersihan pada pakaian

    supaya diganti dan dicuci tiap hari dengan air hangat.

    Prgns!s ! baik sepanjang faktor penyebab dapat dihilangkan, dan

    prognosis menjadi kurang baik bila terjadi rekurensi

    %. Abses 'ultipel Kelenjar Keringat

    Abses 'ultipel Kelenjar Keringat ialah infeksi yang biasa disebabka oleh

    Staphylococcus Sp pada kelenjar keringat berupa abses multiple tidak

    nyeri berbentuk kubah.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    15/20

    Patgenes!s

    erinfeksinya kelenjar sudorifera atau kelenjar keringsat oleh

    Staphylococcus Sp. Jang menyebabkan terjadinya reaksi imun kulit oleh

    SA ( Skin Assosiated ymphoid issue) yaitu sel keratinosit, sel

    langerhans, dan sel lymphoid. 8eaksi imun ini akan memicu pertumbuhan

    sel imun dan menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi yang salah satunya

    adalah berupa tumor atau benjolan atau pada kulit dinamakan nodus.

    Kemudian reaksi inflamasi ini juga menyebabkan 3askuler melebar

    sehingga tampak sebagai eritem atau kemerahan. 4tulah kenapa imunitas

    menjadi salah satu faktor predisposisi terjadinya penyakit ini.

    *ejala Kl!n!s

    1ejala klinisnya berupa nodus eritematosa, multiple, tak nyeri, berbentuk

    kubah, dan lama memecah. Sering didapat pada anakanak. Sedangkan

    faktor predisposisinya adalah daya tahan yang menurun (misalnya!

    malnutrisi, morbili), juga banyak keringat, karena itu sering bersamasama

    dengan miliaria.

    Penatalaksanaan

    iberikan Antibiotik sistemik dan topikal.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    16/20

    BAB III

    PEMBAHASAN

    2ada skenario disebutkan bah*a seorang pasien pria &+ tahun

    mengeluhkan kulit nya yang terasa nyeri dan terdapat plenting kemerahan

    sejak 0 hari lalu yang semakin lama semakin membesar. Sekarang,

    benjolan sebesar biji jagung dan semakin banyak serta terdapat nanah.

    alam mendiagnosis kelainan kulit, penting untuk diketahui :KK atau :jud

    Kelainan Kulit. 2ada pasien ini hasil pemeriksaan fisik didapatkan :KK

    berupa papul dan nodul eritem, multiple, konfluen, dan terdapat pus. Artinya

    terdapat penonjolan kulit yang solid disertai pus dengan diameter kurang

    dari 0.+ cm yang jumlahnya lebih dari satu dan berkumpul menjadi satu dan

    ber*arna kemerahan disertai dengan adanya pus atau nanah.

    'elihat lokasi lesi yang berada di daerah berambut >dalam scenario

    ini tengkuk atau leher belakang> merupakan salah satu tempat yang sering

    terkena folikulitis, furunkel, dan karbunkel. "erdasarkan :KK nya diagnosis

    pasien mengarah ke karbunkel. 2us yang terdapat pada lesi karbunkel paling

    sering disebabkan oleh Staphylococcus aureus.

    Karbunkel merupakan kumpulan dari gabungan beberapa furunkel

    yang biasanya dia*ali dari folikulitis yang memberikan gejala nodul atau

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    17/20

    pustul dengan dasar eritem. 5ika dibiarkan maka akan menjadi furunkel yang

    memberikan gejala klinik yang hampir mirip dengan folikulitis namun

    disertai rasa nyeri dan abses. ebih lanjut lagi, furunkel akan bertambah

    banyak jumlahnya menjadi karbunkel. Karbunkel seringkali terjadi bila

    pasien kurang menjaga kebersihan atau hygiene diri.

    Karbunkel dapat terjadi pada semua bagian tubuh, tetapi paling

    sering terjadi di punggung dan bagian belakang leher. 2ada kasus karbunkel

    ini biasanya lakilaki lebih sering terkena dibandingkan dengan perempuan

    karena lakilaki biasanya mengeluarkan keringat dibanding perempuan.

    Karbunkel sering terjadi pada bagian tubuh yang bersentuhan atau

    bergesekan dengan pakaian, bagian tubuh atau *ajah yang sering di cukur

    kebersihan diri yang buruk, kondisi kesehatan yang kurang baik. 7iriciri

    karbunkel antara lain tumbuh dengan cepat, terdapat penonjolan dengan

    bagian tengahnya ber*arna putih atau kuning serta dapat menyebar ke

    bagian tubuh lain.

    Karbunkel harus kering sebelum dapat sembuh. "iasanya cairan

    dapat kering sendiri dalam *aktu maksimal $ minggu. 'eletakan kompres

    panas pada karbunkel dapat membantu mempercepat pengeringan dan

    penyembuhan dari karbunkel. Selain itu, pasien harus di edukasi agar jangan

    menekan atau mencoba memecahkan salah satu pustul karena dapat

    menyebar ke bagian lain dan menyebabkan infeksi yang lebih parah. erapi

    yang digunakan bisa sabun antibakteri dan juga antibiotik topikal maupun

    sistemik. Kebersihan juga sangat menentukan proses penyembuhan

    karbunkel ini. 2asien dengan karbunkel harus diberi edukasi tentang

    kebersihan yang baik.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    18/20

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    19/20

    BAB I)

    PENUTUP

    a. Kes!m#ulan

    :KK dari pasien adalah papul dan nodul eritem, multipel, konfluen, dan

    terdapat pus, serta dasar lesi berupa eritem tidak jelas merujuk pada diferensial

    diagnosis yaitu folikulitis, furunkel/karbunkel, dan abses multipel kelenjar

    keringat.

    (. Saran

    2asien segera menjalani terapi pengobatan yang diberikan oleh dokter agar

    infeksi tidak menyebar, dan melakukan pemeriksaan labtorat untuk melihat

    bakteri dan tes resistensi terhadap antibiotik.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Kulit (1)

    20/20

    DA%TAR PUSTAKA

    "udimulja, :nandar. $00.'orologi dan (ara 'embuat "iagnosis.4lmu Kulit

    Kelamin. 5akarta! "adan 2enerbit FK :4.

    juanda, Adhi. $00.Pioderma. 4lmu 2enyakit Kulit. 5akarta ! "adan 2enerbit FK

    :4

    5un9ueira 7, 7arneiro 5. $00E.)istologi "asar *eks + ,tlas.0th ed. 5akarta!

    -17.

    Sjahrial. $00E. -neksi Bakteri Stailokok dan Streptokok. 4lmu 2enyakit Kulit.5akarta ! -17, &+&.

    Dolff, K., Stephen, 1. $00. uruncles and (arbuncles. alam ! Fit?patricks

    ermatology in 1eneral 'edicine. Ce* Jork! 'c1ra*@ill, pp! II

    E0$.