prak_oei, amelia a.w_13.70.0048_d4_unika soegijapranata

15
1. MATERI MET ODE 1.1. MATERI 1.1.1. ALAT Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu oven, blender, ayakan, peralatan gelas. 1.1.2. BAHAN Bahan yang digunaka n dalam prakti kum ini adalah limbah udang, HCl 0,75 N; N dan ,!5N, Na"H #,5$, Na"H %0$; 50$ dan &0$. 1.2. METODE DEMINERALISASI 1 'imbah udang di(u(i menggunakan air mengalir dan dikeringkan )i(u(i dengan air panas sebanyak !* dan dikeringkan Bahan dihan(urkan dan diayak menggunakan ayakan %0+&0 mesh dan ditimbang

Upload: praktikumhasillaut

Post on 11-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 1/15

1. MATERI METODE

1.1. MATERI

1.1.1. ALAT

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu oven, blender, ayakan, peralatan gelas.

1.1.2. BAHAN

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah limbah udang, HCl 0,75N; N dan

,!5N, Na"H #,5$, Na"H %0$; 50$ dan &0$.

1.2. METODE

DEMINERALISASI

1

'imbah udang di(u(i menggunakan air mengalir dan dikeringkan

)i(u(i dengan air panas sebanyak !* dan dikeringkan

Bahan dihan(urkan dan diayak menggunakan ayakan %0+&0 mesh dan

ditimbang

Page 2: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 2/15

2

)i(ampur dengan HCl 0,75N, N dan ,!5N dengan perbandingan

0

)ipanaskan hingga suhu -0oC dan mengaduk selama am

Page 3: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 3/15

3

DEPROTEINASI

)i(u(i hingga pH netral dan dikeringkan pada suhu -0oC selama !%

 am

Hasil demineralisasi di(ampur dengan Na"H #,5$ dengan

 perbandingan &

dipanaskan pada suhu 70oC selama am dan dilkakukan pengadukan

/esidu disaring dan di(u(i hingga pH netral dan dikeringkan pada

suhu -0oC selama !% am dan dihasilkan (hitin

Page 4: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 4/15

4

DEASETILASI

2. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan kitin dan kitosan dapat dilihat pada tabel .

abel . 1itin dan 1itosan

1elompok 2erlakuan/endemen1itin3

4$

/endemen1itin

33 4$

/endemen1itosan

4$

)

HCl 0,75N 6

 Na"H %0$ 6

 Na"H #,5$

#!,% !5 %-,!5

)!

HCl 0,75N 6

 Na"H %0$ 6

 Na"H #,5$

#!,% #,#- #,%#

)#

HCl N 6 Na"H

50$ 6 Na"H

#,5$

#&,-% %5,7 %&,-0

)%

HClN 6 Na"H

50$ 6 Na"H

#,5$

#%,7- #7,7- #,!0

)5HCl ,!5N 6

 Na"H &0$ 6

 Na"H #,5$

!,7 #!,7# #,%

)ari data diatas dapat diketahui bah8a nilai rendemen kitin 3 paling besar adalah

kelompok )# sebesar #&,-%$ dengan perlakuan diberi HCl N, Na"H 50$, dan Na"H

#,5$. /endemen kitin 33 paling tinggi sebesar %5,7$ kelompok )# dengan diberi

 penambahan HCl N, Na"H 50$, dan Na"H #,5$. 9edangkan untuk rendemen

Hasil deproteinasi di(ampur dengan Na"H %0$, 50$ dan &0$dengan perbandingan !0

/esidu di(u(i dan disaring hingga pH netral dan dikeringkan pada

suhu -0oC selama !% am dan dihasilkan (hitosan

)ipanaskan pada suhu -0oC selama am dan dilakukan pengadukan

Page 5: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 5/15

Page 6: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 6/15

6

3. PEMBAHASAN

:enurut 3shihara. : 4!05 1itin dan kitosan merupakan polimer yang terdiri dari N+

asetil+glukosamin dan N+glukosamin yang se(ara a(ak terdistribusi dalam rantai

 biopolimer. 9e(ara lebih spesiik kitin memiliki siat tidak mudah larut dalam air

sehingga penggunaannya sangat terbatas. <ntuk meningkatkan penggunaan kitin dapat

 pengolahan pangan dilakukan modiikasi kimia yang dilakukan pada kitin yang akan

mempunyai siat kimia yang lebih baik di mana salah satu turunannya adalah kitosan.

=ambar struktur kitin dapat dilihat pada gambar .

=ambar . 9truktur kimia kitin 4>agu 9. =. et al., !0

1itin uga merupakan polimer alam dari sumber perairan yang ditemukan pada kulit

he8an golongan (rusta(eae seperti pada kepiting dan udang. 9e(ara komersial, kitin

memiliki biaya yang rendah apabila akan dikembangkan karena kitin diperoleh dari

limbah industri pengolahan makanan laut 4?ang et al., !00.

Chitosan 4poli+@+ 4+% N+asetil+)=lu(osamine adalah turunan N+deasetilasi kitin.

Chitosan tidak larut pada pH netral dan basa, tetapi larut dalam asam anorganik dan

organik termasuk asetat, ormat, laktat, klorida, dan asam glutamat. Namun, reaktivitas

kimia dan biokimia dari kitosan lebih tinggi dari kitin karena kitosan memiliki gugus

amino bebas didistribusikan se(ara teratur dalam rantai molekul. Chitosan menunukkan

 berbagai isikokimia dan biologi siat dan karena itu dapat digunakan dalam berbagai

Page 7: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 7/15

7

 bidang seperti industri edible ilm, sebagai aditi untuk meningkatkan kualitas gii

makanan, untuk pemulihan bahan padat dari limbah pengolahan makanan, dan dalam

 pemurnian air 49akthivel, et al ., !05. 9truktur kimia kitosan dapat dilihat pada gambar 

!.

=ambar !. 9truktur kimia kitosan 4'ertsutthi8ong et al  dalam urnal Abdulkarim A et 

al ., !0#

ahap a8al sebelum dilakukan proses demineralisasi adalah proses persiapan sampel.

A8alnya limbah kulit udang di(u(i menggunakan air mengalir. Bahan yang digunakansudah sesuai dengan 2aul. 4!0# yang menggunakan limbah seaood sebagai bahan

 penelitiannya. :enurut Bastaman 4-, pen(u(ian berungsi sebagai penghilang

kotoran yang masih menempel yang dapat men(emari ekstraksi kitin. 9etelah di(u(i air,

kulit tersebut di(u(i menggunakan air panas sebanyak dua kali. 2en(u(ian dengan air 

 panas berungsi sebagai sterilisasi sehingga mikroorganisme merugikan pada kulit

udang dapat dihilangkan. 9etelah dikeringkan, kulit udang dihan(urkan hingga

 berbentuk serbuk dan diayak menggunakan ukuran %0+&0 mesh. 2enghan(uran

 berguuna untuk memperke(il ukuran dari limbah tersebut sebelum diolah untuk proses

selanutnya dalam tahap demineralisasi. ahap demineralisasi pada praktikum dilakukan

dengan menambahkan larutan HCl dengan berbagai konsentrasi. 2enambahan HCl

dengan perbandingan kitinpelarut adalah 0. 2roses penambahan HCl ini bertuuan

untuk melarutkan komponen mineral pada kulit udang. 2ada proses demineralisasi ini

senya8a kalsium yang pada umumnya berupa CaC"# akan bereaksi dengan HCl dan

membentuk kalsium klorida, asam karbonat dan asam osat yang larut dalam air, di

Page 8: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 8/15

8

mana residu yang tidak larut air adalah merupakan senya8a kitin 4Bastaman, -.

9etelah itu dipanaskan pada suhu -0DC selama am sambil terus diaduk. /esidu di(u(i

dengan air sampai pH netral dan selanutnya dikeringkan dalam oven pada suhu -0DC

selama !% am atau diemur sampai kering.

9elanutnya adalah proses deproteinasi, hasil dari proses dimineralisasi diberi Na"H

#,5$ dengan perbandingan kitinNa"H adalah &. :enurut 2uspa8ati et al.  4!00,

 penambahan Na"H dilakukan untuk menghilangkan protein. 9edangkan pemanasan

memiliki manaat menguapkan air dan mengkonsentrasikan Na"H. 9aat Na"H diaduk 

akan membantu proses kelarutannya sehingga proses deproteinasi beralan sempurna.

 Netralisasi memberikan pengaruh pada siat penggembungan kitin dengan alkali. Hal

tersebut menyebabkan eektivitas proses hidrolisis terhadap gugus asetamida pada rantai

kitin akan semakin baik. 9aat deproteinasi, Na"H akan terionisasi dalam air sehingga

terbentuk ion natrium dan ion hidroksida. 9aat Na"H ditambahkan se(ara perlahan+

lahan ke dalam larutan asam, maka semua ion hidroksida akan bereaksi dengan ion

hidrogen membentuk molekul air. 1etika ion hidroksida yang ditambahkan sama

dengan umlah ion hidrogen maka larutan menadi netral 4/ogers, -&.

2roses terakhir adalah proses deasetilasi. 2roses deasetilasi se(ara lebih elas merupakan

 proses penghilangan gugus asetil dari kitin sehingga molekul ini dapat larut dalam

larutan asam dan memilki karakteristik sebagai kation yang memiliki keuntungan untuk 

mengikat senya8a bermuatan negati seperti protein, anion polisakarida membentuk ion

netral 49uhartono, -. 2arameter yang sangat penting dan perlu diperhatikan dalam

 proses deasetilasi adalah deraat asetilasi. 1etika deraat deasetilasi kitosan meningi,

sehinga gugus asetil kitosan semakin rendah akibatnya interaksi antar ion dan ikatan

hidrogennya akan semakin kuat. )eraat deasetilasi dan massa molekul kitosan hasil

deasetilasi kitin pada prinsipnya dipengaruhi oleh konsentrasi alkali atau basa, rasio

larutan terhadap padatan, suhu, 8aktu reaksi, lingkungan atau kondisi reaksi selama

deasetilasi. :akin tinggi deraat deasetilasinya akan makin tinggi uga kemurniannya,

yang berarti kitin dan kitosan sudah murni dari pengotornya yaitu protein, mineral dan

 pigmen serta gugus asetil untuk kitosan disertai kelarutan yang sempurna dalam asam

asetat $ 41noor, -%.

Page 9: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 9/15

9

2ada proses deasetilasi, kitin yang sudah melalui proses demineralisasi dan deproteinasi

diberikan penambahan Na"H dengan perbandingan kitinNa"H adalah !0. 'angkah

ini sesuai dengan teori Hirano 4- Na"H dapat mengubah kitin yang sangat rapat

menadi renggang, agar enim mudah mendeasetilasi polimer kitin 4:artinou, 5.

1onsentrasi Na"H yang tinggi pada proses deasetilasi akan menghasilkan kitosan

dengan deraat deasetilasi tinggi. 2enggunaan suhu tinggi akan menyebabkan gugus

asetil terlepas dari molekul kitin 4:eka8ati et al ., !000.  2roses pengadukan ini

 berungsi agar larutan tetap homogen selama dipanaskan dan uga sebagai perata panas.

9edangkan proses pemanasan sendiri berungsi mengoptimalkan pemutusan ikatan

asetamida sehingga asetilasi dapat berlangsung (epat 4/ee(e, et al , !00#. 'arutan

disaring agar mendapatkan residu, lalu di(u(i sampai pH netral. /esidu dikeringkan

dalam dehumidifier suhu -0oC selama !% am dan didapatkan hasil kitosan. 2engeringan

dengan dehumidifier  berungsi untuk mengurangi kadar air pada kitosan. 1adar air 

merupakan salah satu parameter kualitas penting dari kitin dan kitosan, karena akan

mempengaruhi daya simpannya. Adanya kandungan air pada bahan dapat

mempengaruhi daya tahan suatu bahan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan

dengan A8 4aktivitas air. 2endiaman selama #0 menit adalah agar bubuk kitosan pada

larutan dapat mengendap diba8ah, sehingga tidak terbuang saat pen(u(ian. 9edangkan

tuuan pen(u(ian dengan air yang dilakukan berulang E ulang hingga pH netral adalah

karena pada kondisi basa di (u(i dengan air sehingga basa menurun menadi normal

4/ogers, -&.

Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bah8a nilai rendemen kitosan 333 lebih

 besar dibandingkan dengan rendemen kitin 33. Hasil pengamatan ini sesuai dengan teori2rasetyo 4!00& yang mengatakan bah8a semakin besar konsentrasi Na"H yang

ditambahkan akan menghasilkan rendemen kitosan yang semakin besar karena proses

ekstrak kitosan akan semakin sempurna 41urita et al ., #.

Page 10: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 10/15

10

4. KESIMPULAN

 

1itin dan kitosan merupakan polimer yang terdiri dari N+asetil+glukosamin dan N+

glukosamin tersusun a(ak dalam biopolimer.

 

1arakteristik kitin antara lain tidak mudah larut dalam air, merupakan padatan amor 

 be8arna putih, memiliki rantai polimer yang panang.

• 2enghan(uran bahan bertuuan untuk memperbesar luas permukaan sehingga proses

 pembuatan kitin kitosan menadi optimal.

 

2en(u(ian bertuuan untuk menghilangkan kotoran+kotoran yang menempel dan

men(u(i pH dari asam atau basa menadi netral.

 

1itosan merupakan produk turunan kitin dalam limbah udang yang dibuat melalui

 proses deasetilasi.

• )emineralisasi bertuuan untuk menghilangkan garam+garam anorganik atau

kandungan mineral yang terkandung dalam serbuk limbah udang kering.

• )eproteinasi bertuuan untuk memutus ikatan peptide atau protein dari kitin.

• )iasetilasi bertuuan untuk menghilangkan gugus asetil pada kitin sehingga diperoleh

 produk kitosan.

• 2enambahan Na"H konsentrasi tinggi dalam proses diasetilasi bertuuan untuk 

melepaskan gugus asetil pada kitin agar berubah menadi kitosan.

  9emarang, ! "ktober !05

  2raktikan

"ei, Amelia A.?

  #.70.00%-

Asisten )osen

an, 3vana Chandra

5. DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, A., :uhammed iani 3sa, 9uraudeen Abdulsalam, Abubakar au

:uhammad, dan Ale8o "puada Ameh. 4!0#. F*tra(tion and Chara(terisation o 

Page 11: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 11/15

11

Chitin and Chitosan rom :ussel 9hell. Civil and Fnvironmental /esear(h. Gol #,

 No. !.

Bastaman, 9., -. 9tudies on )egradation and F*tra(tion o Chitin and Chitosan

rom 2ra8n 9hell. he ueenIs <niversity o Beast. Fngland.

Hirano. 4-. 2rodu(tion and Apli(ation on Chitin and Chitosan in apan.epang.

3shihara, :., Ginh uang Nguyen, Jatsuka :ori, 9hino Nakamura, dan Hidemi

Hattori. 4!05. Adsorption o 9ilver Nanoparti(les onto )ierent 9ura(e

9tru(tures o ChitinKChitosan and Correlations 8ith Antimi(robial A(tivities.

3nternatinal ournal o :ole(ular 9(ien(e.

1norr. 4-%. Laktor+ Laktor yang Berpengaruh terhadap ahap )eproteinisasi

:enggunakan Fnim 2rotease dalam 2embuatan 1hitin dari Cangkang /aungan

42ortunus pelagi(us. B3"9A3N, G"'. !, N". &-+77.

:artinou, A.)., ). 1aetopoulos M G. Bouriotis. 45. Chitin )ea(etylation by

Fnymati( :eans.

:eka8ati, La(hriyah, F. dan 9umardo, )., 4!000, Aplikasi 1itosan Hasil

tranormasi 1itin 'imbah <dang 4 Penaeus merguiensis untuk Adsorpsi 3on

'ogam imbalO,  Jurnal Sains and Matematika, L:32A <ndip, 9emarang, Gol. -4!, hal. 5+5% monitoring of deacetylation processes.” J. Carbohyd. Res.,

2!"2!#$2%2.

2aul, ., 9harmila esline, . ?. dan 1. :ohan. 4!0#. )evelopment o Chitosan Based

A(tive Lilm to F*tend the 9hel 'ie o :inimally 2ro(essed Lish. 3nternational

ournal o /esear(h in Fngineering M e(hnology, Gol , hal 5+!!.

2rasetyo, 1urnia ?ii. 4!00&. <2 Balai 'itbang Biomaterial, 'embaga 3lmu

2engetahuan 3ndonesia.terbit di 1":2A9 pada tanggal 5 :ei !00&.

2uspa8ati, N. : dan 3. N. 9impen. 4!00. "ptimasi )easetilasi 1hitin dari 1ulit

<dang dan Cangkang 1epiting 'imbah /estoran 9eaood :enadi 1hitosan

:elalui Gariasi 1onsentrasi Na"H. urnal 1imia Gol % hal 7 E 0.

/ee(e, C., dan :it(hell, !00#, &iologi, Fdisi kelima+ilid !, 2enerbit Frlangga, akarta.

Page 12: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 12/15

12

/ogers, F.2. 4-&. Lundamental o Chemistry. BooksKCole 2ublishing Company.

Caliornia.9(ien(e 2ublished 'td., Fngland.

9akthivel, )., N. Giayakumar, dan G. Anandan. 4!05. F*tra(tion o Chitin and

Chitosan rom :angrove Crab Sesarma plicatum  rom hengaithittu Fstuary

2ondi(herry 9outheaast Coast o 3ndia. 3nternational ournal o 2harma(y M

2harma(euti(al /esear(h, Gol %.

9uhartono, :. . 4-. Fnim dan bioteknologi. 2usat Antar <niversitas

Bioteknologi. 32B.

>aku, 9. =.; 9.A. Fmmanuel; ". C. Aguue; and 9.A. homas. 4!0. F*tra(tion and

Chara(teriation o Chitin; a Lun(tional Biopolymer "btained rom 9(ales o 

Common Carp Lish 4Cyprinus carpio 3. A lesser kno8n sour(e. Ari(an ournalo Lood 9(ien(e Gol 54-, pp %7-+%-#.

6. LAMPIRAN

6.1. PERHITUNGAN

/umus

/endemen Chitin 3 Pberatkering

beratbasah I  ×100

/endemen Chitin 33 Pberatkitin

beratbasah II  × 100

/endemen Chitosan Pberatkitosan

beratbasah III   ×100

Kelompo D1

/endemen Chitin 3 P4,5

14×100

  P #!,% $

/endemen Chitin 33 P2

8×100

  P !5 $

/endemen Chitosan P1,52

3,15×100

  P %-,!5 $

Page 13: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 13/15

13

Kelompo D2

/endemen Chitin 3 P4,5

14×100

  P #!,%$

/endemen Chitin 33 P2,04

6,5×100

  P #,#- $

/endemen Chitosan P1,38

3,5×100

  P #,%# $

Kelompo D3

/endemen Chitin 3 P3,5

9,5×100

  P #&,-% $

/endemen Chitin 33 P1,6

3,5×100

  P %5,7 $

/endemen Chitosan P1,17

2,5×100

  P %&,-0 $

Kelompo D4

/endemen Chitin 3 P4

11,5×100

  P #%,7- $

/endemen Chitin 33 P1,7

4,5×100

Page 14: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 14/15

14

  P #7,7- $

/endemen Chitosan P0,98

2,5×100

  P #,!0 $

Kelompo D5

/endemen Chitin 3 P3,5

12×100

  P !,7 $

/endemen Chitin 33 P

1,8

5,5×100

  P #!,7# $

/endemen Chitosan P1,37

3,5×100

  P #,% $

6.2. L!po"!# Seme#$!"!

6.3. D%!&"!m Al%"

6.4. A'($"! )*"#!l

Page 15: Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/23/2019 Prak_Oei, Amelia A.W_13.70.0048_D4_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/prakoei-amelia-aw13700048d4unika-soegijapranata 15/15

15