refarat peritonitis
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
1/18
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya yang telah memberi kami kesempatan untuk sama-sama belajar di RSUD Dr. R.M
D!E"#$M %injai dan juga dengan hidayah-Nya sehingga saya dapat menulis re&erat ini
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan yang saya harapkan.
Re&erat ditulis agar pemba'a dapat memperluas ilmu pengetahuan dan (a(asannya
tentang tujuan pembelajaran ini yaitu Perit)nitis. Saya pun menyadari banyak hal yang belum
sempurna dalam penyusunan re&erat ini* )leh sebab itu saya selaku penyusun mengharapkan
adanya masukan yang berupa kritik dan saran demi kebaikan re&erat berikutnya* dan saya
selaku penulis mengu'apkan terima kasih pada pihak-pihak yang ikut serta membantu dalam
penulisan re&erat ini* sem)ga semua ini berguna bagi kita semua khususnya dalam menunjang
pengetahuan kita di dunia ked)kteran.
#)rmat saya *
penyusun
+
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
2/18
DAFTAR ISI
,$T$ PEN$NT$R ....................................................................................................+
D$T$R /S/00000000000000000000000000000. 1
BAB I :PEND$#U"U$N .............................................................................................. 2
BAB II : T/N$U$N PUST$,$....................................................................................3
1.+. $nat)mi dan isi)l)gi Perit)neum................................................................3
1.1 De&inisi dan Eti)l)gi Perit)nitis ....................................................................4
1.2. Mani&estasi Perit)nitis ..................................................................................5
1.3. Pat)&isi)l)gi Perit)nitis..................................................................................6
1.4. Diagn)sis Perit)nitis......................................................................................++
1.7. Penatalaksanaan Perit)nitis............................................................................+2
1.5. ,)mplikasi Perit)nitis...................................................................................+5
1.6. Pr)gn)sis Perit)nitis......................................................................................+5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................+6
1
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
3/18
BAB I
PENDAHULUAN
$kut abd)men menggambarkan keadaan klinik akibat kega(atan di r)ngga perut
yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama. ,eadaan ini
memerlukan penanggulangan segera yang sering berupa tindakan bedah* misalnya pada
)bstruksi* per&)rasi* atau perdarahan* in&eksi* )bstruksi atau strangulasi jalan 'erna dapat
menyebabkan per&)rasi yang mengakibatkan k)ntaminasi r)ngga perut )leh isi saluran 'erna
sehingga terjadilah perit)nitis.
Peradangan perit)neum 8perit)nitis9 merupakan k)mplikasi berbahaya yang sering
terjadi akibat penyebaran in&eksi dari )rgan-)rgan abd)men 8misalnya apendisitis* salpingitis*
per&)rasi ulkus gastr)du)denal9* ruptura saluran 'erna* k)mplikasi p)st )perasi* iritasi
kimia(i* atau dari luka tembus abd)men. ,eputusan untuk melakukan tindakan bedah harus
segera diambil karena setiap keterlambatan akan menimbulkan penyakit yang berakibat
meningkatkan m)rbiditas dan m)rtalitas. ,etepatan diagn)sis dan penanggulangannya
tergantung dari kemampuan melakukan analisis pada data anamnesis* pemeriksaan &isik dan
pemeriksaan penunjang.
2
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
4/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI PERITONEUM
Perit)neum merupakan selapis sel mes)telium k)mplek dengan membran basalis yang
dit)pang )leh jaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah. Perit)neum terdiri dari
perit)neum parietal yang melapisi dinding bagian dalam r)ngga abd)men* dia&ragma dan
)rgan retr)perit)neum dan perit)neum :is'eral yang melapisi seluruh permukaan )rgan
dalam abd)men. "uas t)tal perit)neum lebih kurang +*6 m1. Setengahnya 8 ; + 9 m1ber&ungsi
sebagai membran semipermeabel terhadap air* elektr)lit dan makr) serta mikr) m)lekul.
Gambar 1 Anatomi Peritoneum
ungsi utama perit)neum adalah menjaga keutuhan atau integritas )rgan
intraperit)neum. N)rmal terdapat 4< m" 'airan bebas dalam r)ngga perit)neum* yang
memelihara permukaan perit)neum tetap li'in. ,arakter-istik 'airan perit)neum= berupa
transudat* berat jenis +*dl* leuk)sit kurang dari
2
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
5/18
Perit)neum parietal disara&i )leh sara& a&eren s)matik dan :is'eral yang 'ukup sensiti&
terutama pada perit)neum parietal bagian anteri)r* sedangkan pada bagian pel:is agak kurang
sensiti&. Perit)neum :is'eral disara&i )leh 'abang a&eren sistem )t)n)m yang kurang sensiti&.
Sara& ini terutama memberikan resp)n terhadap tarikan dan distensi* tetapi kurang resp)n
terhadap tekanan dan tidak dapat menyalurkan rasa nyeri dan temp.
2.2 DEFINISI DAN ETIOLOGI PERITONITIS
Perit)nitis dide&inisikan suatu pr)ses in&lamasi membran ser)sa yang membatasi
r)ngga abd)men dan )rgan-)rgan yang terdapat didalamnya. Perit)nitis dapat bersi&at l)kal
maupun generalisata* ba'terial ataupun kimia(i. Peradangan perit)neum dapt disebabkan
)leh bakteri* :irus* jamur* bahan kimia iritan* dan benda asing.
Eti)l)gi perit)nitis dapat diklasi&ikasikan sebagai berikut@
A Peritonitis primer (Spontaneus)
Disebabkan )leh in:asi hemat)gen dari )rgan perit)neal yang langsung dari r)ngga
perit)neum. Penyebab paling sering dari perit)nitis primer adalahspontaneous bacterial
peritonitis8S%P9 akibat penyakit hepar kr)nis. ,ira-kira +
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
6/18
Tabel 1. Penyebab Per!"n!# Se$%n&er
Re'" A#al Penyebab
Es)phagus
%)erhaa:e syndr)me
Malignan'y
Trauma 8m)stly penetrating9/atr)geni'C
St)ma'h
Pepti' ul'er per&)rati)n
Malignan'y 8eg* aden)'ar'in)ma* lymph)ma* gastr)intestinal
str)mal tum)r9
Trauma 8m)stly penetrating9
/atr)geni'C
Du)denum
Pepti' ul'er per&)rati)n
Trauma 8blunt and penetrating9
/atr)geni'C
%iliary tra't
h)le'ystitisSt)ne per&)rati)n &r)m gallbladder 8ie* gallst)ne ileus9 )r
')mm)n du't
Malignan'y
h)led)'hal 'yst 8rare9
Trauma 8m)stly penetrating9
/atr)geni'C
Pan'reas
Pan'reatitis 8eg* al')h)l* drugs* gallst)nes9
Trauma 8blunt and penetrating9
/atr)geni'C
Small
b)(el
/s'hemi' b)(el
/n'ar'erated hernia 8internal and eternal9
l)sed l))p )bstru'ti)n
r)hn disease
Malignan'y 8rare9
Me'kel di:erti'ulum
Trauma 8m)stly penetrating9
"arge
b)(el and
appendi
/s'hemi' b)(el
Di:erti'ulitis
Malignan'y
Ul'erati:e ')litis and r)hn disease
$ppendi'itis)l)ni' :)l:ulus
Trauma 8m)stly penetrating9
/atr)geni'
Uterus*
salpin* and
):aries
Pel:i' in&lammat)ry disease 8eg* salping)-))ph)ritis* tub)-
):arian abs'ess* ):arian 'yst9
Malignan'y 8rare9
Trauma 8un')mm)n9
7
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
7/18
A Peritonitis tertier
Perit)nitis yang mendapat terapi tidak adekuat* superin&eksi kuman* dan akibat
tindakan )perasi sebelumnya. Sedangkan in&eksi intraabd)men biasanya dibagi
menjadigeneralized 8perit)nitis9 dan localized8abses intra abd)men9.
2.( MANIFESTASI PERITONITIS
A Nyeri abdomen
Nyeri abd)men merupakan gejala yang hamper selalu ada pada perit)nitis. Nyeri
biasanya datang dengan )nset yang tiba-tiba* hebat dan pada penderita dengan per&)rasi
nyerinya didapatkan pada seluruh bagian abd)men.
Seiring dengan berjalannya penyakit* nyeri dirasakan terus-menerus* tidak ada henti-
hentinya* rasa seperti terbakar dan timbul dengan berbagai gerakan. Nyeri biasanya lebih
terasa pada daerah dimana terjadi peradangan perit)neum. Menurunnya intensitas dan
penyebaran dari nyeri menandakan adanya l)kalisasi dari pr)ses peradangan* ketika
intensitasnya bertambah meningkat diserta dengan perluasan daerah nyeri menandakan
penyebaran dari perit)nitis.
A Anoreksia, mual, muntah dan demam
Pada penderita juga sering didapatkan an)reksia* mual dan dapat diikuti dengan
muntah. Penderita biasanya juga mengeluh haus dan badan terasa seperti demam sering
diikuti dengan menggigil yang hilang timbul. Meningkatnya suhu tubuh biasanya sekitar
26! sampai 3
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
8/18
Pada beberapa kasus berat* sy)k dapat terjadi )leh karena dua &akt)r. Pertama akibat
perpindahan 'airan intra:askuler ke 'a:um perit)neum atau ke lumen dari intestinal. Yang
kedua dikarenakan terjadinya sepsis generalisata. Yang utama dari septi'emia pada perit)nitis
generalisata melibatkan kuman gram negati:e diman dapat menyebabkan terjadinya tahap
yang menyerupai sy)k. Mekanisme dari &en)mena ini belum jelas* akan tetapi dari penelitian
diketahui bah(a e&ek dari end)t)ksin pada binatang dapat memperlihatkan sindr)m atau
gejala-gejala yang mirip seperti gambaran yang terlihat pada manusia.
2.) PATOFISIOLOGI PERITONITIS
Reaksi a(al perit)neum terhadap in:asi )leh bakteri adalah keluarnya eksudat
&ibrin)sa. ,ant)ng-kant)ng nanah 8abses9 terbentuk di antara perlekatan &ibrin)sa* yang
menempel menjadi satu dengan permukaan sekitarnya sehingga membatasi in&eksi.Perlekatan
biasanya menghilang bila in&eksi menghilang* tetapi dapat menetap sebagai pita-pita &ibr)sa*
yang kelak dapat mengakibatkan )bstuksi usus.
Peradangan menimbulkan akumulasi 'airan karena kapiler dan membran mengalami
keb)')ran. ika de&isit 'airan tidak dik)reksi se'ara 'epat dan agresi&* maka dapat
menimbulkan kematian sel. Pelepasan berbagai mediat)r* seperti misalnya interleukin*
dapat memulai resp)n hiperin&lamat)rius* sehingga memba(a ke perkembangan selanjutnya
dari kegagalan banyak )rgan. ,arena tubuh men')ba untuk mengk)mpensasi dengan 'ara
retensi 'airan dan elektr)lit )leh ginjal* pr)duk buangan juga ikut menumpuk. Takikardi
a(alnya meningkatkan 'urah jantung* tapi ini segera gagal begitu terjadi hip):)lemia.
!rgan-)rgan didalam 'a:um perit)neum termasuk dinding abd)men mengalami
)edem. !edem disebabkan )leh permeabilitas pembuluh darah kapiler )rgan-)rgan tersebut
meninggi. Pengumpulan 'airan didalam r)ngga perit)neum dan lumen-lumen usus serta
)edem seluruh )rgan intra perit)neal dan )edem dinding abd)men termasuk jaringan
retr)perit)neal menyebabkan hip):)lemia. #ip):)lemia bertambah dengan adanya kenaikan
suhu* masukan yang tidak ada* serta muntah.Terjebaknya 'airan di 'a:um perit)neum dan
lumen usus* lebih lanjut meningkatkan tekana intra abd)men* membuat usaha pernapasan
penuh menjadi sulit dan menimbulkan penurunan per&usi.
%ila bahan yang mengin&eksi tersebar luas pada permukaan perit)neum atau bila in&eksi
menyebar* dapat timbul perit)nitis umum. Dengan perkembangan perit)nitis umum*
akti:itas peristaltik berkurang sampai timbul ileus paralitik= usus kemudian menjadi at)ni dan
meregang. airan dan elektr)lit hilang kedalam lumen usus* mengakibatkan dehidrasi* sy)k*
gangguan sirkulasi dan )liguria. Perlekatan dapat terbentuk antara lengkung-lengkung usus6
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
9/18
yang meregang dan dapat mengganggu pulihnya pergerakan usus dan mengakibatkan
)bstruksi usus.
Sumbatan yang lama pada usus atau )bstruksi usus dapat menimbulkan ileus karena
adanya gangguan mekanik 8sumbatan9 maka terjadi peningkatan peristaltik usus sebagai
usaha untuk mengatasi hambatan. /leus ini dapat berupa ileus sederhana yaitu )bstruksi usus
yang tidak disertai terjepitnya pembuluh darah dan dapat bersi&at t)tal atau parsial* pada ileus
stangulasi )bstruksi disertai terjepitnya pembuluh darah sehingga terjadi iskemi yang akan
berakhir dengan nekr)sis atau ganggren dan akhirnya terjadi per&)rasi usus dan karena
penyebaran bakteri pada r)ngga abd)men sehingga dapat terjadi perit)nitis.
Ti&us abd)minalis adalah penyakit in&eksi akut usus halus yang disebabkan kuman S.
Typhi yang masuk tubuh manusia melalui mulut dari makan dan air yang ter'emar. Sebagian
kuman dimusnahkan )leh asam lambung* sebagian lagi masuk keusus halus dan men'apai
jaringan lim&)id plaFue peyeri di ileum terminalis yang mengalami hipertr)pi ditempat ini
k)mplikasi perdarahan dan per&)rasi intestinal dapat terjadi* per&)rasi ileum pada ti&usbiasanya terjadi pada penderita yang demam selama kurang lebih 1 minggu yang disertai
G
http://4.bp.blogspot.com/-j81udFqczJg/ULrrZKejjVI/AAAAAAAAAFM/D8FnhDcBsOg/s1600/Picture1x.png -
7/23/2019 Refarat Peritonitis
10/18
nyeri kepala* batuk dan malaise yang disusul )leh nyeri perut* nyeri tekan* de&ans muskuler*
dan keadaan umum yang mer)s)t karena t)ksemia.
Per&)rasi tukak peptik khas ditandai )leh perangsangan perit)neum yang mulai di
epigastrium dan meluas keseluruh perit)nium akibat perit)nitis generalisata. Per&)rasi
lambung dan du)denum bagian depan menyebabkan perit)nitis akut. Penderita yang
mengalami per&)rasi ini tampak kesakitan hebat seperti ditikam di perut. Nyeri ini timbul
mendadak terutama dirasakan di daerah epigastrium karena rangsangan perit)nium )leh asam
lambung* empedu dan atau enHim pankreas. ,emudian menyebar keseluruh
perutmenimbulkan nyeri seluruh perut pada a(al per&)rasi* belum ada in&eksi bakteria*
kadang &ase ini disebut &ase perit)nitis kimia* adanya nyeri di bahu menunjukkan
rangsanganperit)neum berupa mengen'eran Hat asam garam yang merangsang* ini
akan mengurangi keluhan untuk sementara sampai kemudian terjadi perit)nitis bakteria.
Pada apendisitis biasanya biasanya disebabkan )leh penyumbatan lumen apendiks )leh
hiperplasi &)likel lim&)id* &ekalit* benda asing* striktur karena &ibr)sis dan ne)plasma.
!bstruksi tersebut menyebabkan mukus yang dipr)duksi muk)sa mengalami bendungan*
makin lama mukus tersebut makin banyak* namun elastisitas dinding apendiks mempunyai
keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intralumen dan menghambat aliran
lim&e yang mengakibatkan )edem* diapedesis bakteri* ulserasi muk)sa* dan )bstruksi :ena
sehingga udem bertambah kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi in&ark
dinding apendiks yang diikuti dengan nekr)sis atau ganggren dinding apendiks sehingga
menimbulkan per&)rasi dan akhirnya mengakibatkan perit)nitis baik l)kal maupun general.
Pada trauma abd)men baik trauma tembus abd)men dan trauma tumpul abd)men dapat
mengakibatkan perit)nitis sampai dengan sepsis bila mengenai )rgan yang ber)ngga intra
perit)nial. Rangsangan perit)nial yang timbul sesuai dengan isi dari )rgan ber)ngga tersebut*
mulai dari gaster yang bersi&at kimia sampai dengan k)l)n yang berisi &eses. Rangsangan
kimia )nsetnya paling 'epat dan &eses paling lambat. %ila per&)rasi terjadi dibagian atas*
misalnya didaerah lambung maka akan terjadi perangsangan segera sesudah trauma dan akan
terjadi gejala perit)nitis hebat sedangkan bila bagian ba(ah seperti k)l)n* mula-mula
tidak terjadi gejala karena mikr))rganisme membutuhkan (aktu untukberkembang biak baru
setelah 13 jam timbul gejala akut abd)men karena perangsangan perit)neum.
+
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
11/18
2.*.DIAGNOSIS
2.*.1.Tan&a +!al
Tanda :ital sangat berguna untuk menilai derajat keparahan atau k)mplikasi yang
timbul pada perit)nitis. Pada keadaan asid)sis metab)li' dapat dilihat dari &rekuensi
perna&asan yang lebih 'epat daripada n)rmal sebagai mekanisme k)mpensasi untuk
mengembalikan ke keadaan n)rmal. Takikardi* berkurangnya :)lume nadi peri&er dan
tekanan nadi yang menyempit dapat menandakan adanya sy)k hip):)lemik. #al-hal seperti
ini harus segera diketahui dan pemeriksaan yang lebih lengkap harus dilakukan dengan
bagian tertentu mendapat perhatian khusus untuk men'egah keadaan yang lebih buruk.
2.*.2. Inspeksi
Tanda paling nyata pada penderita dengan perit)nitis adalah adanya distensi dari
abd)men. $kan tetapi* tidak adanya tanda distensi abd)men tidak menyingkirkan diagn)sis
perit)nitis* terutama jika penderita diperiksa pada a(al dari perjalanan penyakit* karena
dalam 1-2 hari baru terdapat tanda-tanda distensi abd)men. #al ini terjadi akibat
penumpukan dari 'airan eksudat tapi kebanyakan distensi abd)men terjadi akibat ileus
paralitik.
2.*.(.Auskultasi
$uskultasi harus dilakukan dengan teliti dan penuh perhatian. Suara usus dapat
ber:ariasi dari yang bernada tinggi pada seperti )bstruksi intestinal sampai hampir tidak
terdengar suara bising usus pada perit)nitis berat dengan ileus. $danya suara borborygmidan
peristalti' yang terdengar tanpa stet)sk)p lebih baik daripada suara perut yang tenang. ,etika
suara bernada tinggi tiba-tiba hilang pada abd)men akut* penyebabnya kemungkinan adalah
per&)rasi dari usus yang mengalami strangulasi.
2.*.). Perkusi
++
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
12/18
Penilaian dari perkusi dapat berbeda tergantung dari pengalaman pemeriksa. #ilangnya
pekak hepar merupakan tanda dari adanya per&)rasi intestinal* hal ini menandakan adanya
udara bebas dalam 'a:um perit)neum yang berasal dari intestinal yang mengalami per&)rasi.
%iasanya ini merupakan tanda a(al dari perit)nitis.
ika terjadi pneum)perit)neum karena rupture dari )rgan ber)ngga* udara akan
menumpuk di bagian kanan abd)men di ba(ah dia&ragma* sehingga akan ditemukan pekak
hepar yang menghilang.
2.*.*.Palpasi
Palpasi adalah bagian yang terpenting dari pemeriksaan abd)men pada k)ndisi ini.
,aidah dasar dari pemeriksaan ini adalah dengan palpasi daerah yang kurang terdapat nyeri
tekan sebelum berpindah pada daerah yang di'urigai terdapat nyeri tekan. /ni terutama
dilakukan pada anak dengan palpasi yang kuat langsung pada daerah yang nyeri membuat
semua pemeriksaan tidak berguna. ,el)mp)k )rang dengan kelemahan dinding abd)men
seperti pada (anita yang sudah sering melahirkan banyak anak dan )rang yang sudah tua*
sulit untuk menilai adanya kekakuan atau spasme dari )t)t dinding abd)men. Penemuan
yang paling penting adalah adanya nyeri tekan yang menetap lebih dari satu titik. Pada
stadium lanjut nyeri tekan akan menjadi lebih luas dan biasanya didapatkan spasme )t)t
abd)men se'ara in:)lunter. !rang yang 'emas atau yang mudah dirangsang mungkin 'ukupgelisah* tapi di kebanyakan kasus hal tersebut dapat dilakukan dengan mengalihkan
perhatiannya. Nyeri tekan lepas timbul akibat iritasi dari perit)neum )leh suatu pr)ses
in&lamasi. Pr)ses ini dapat terl)kalisir pada apendisitis dengan per&)rasi l)'al* atau dapat
menjadi menyebar seperti pada pan'reatitis berat. Nyeri tekan lepas dapat hanya terl)kalisir
pada daerah tersebut atau menjalar ke titik peradangan yang maksimal.
Pada peradangan di perit)neum parietalis* )t)t dinding perut melakukan spasme se'ara
in:)lunter sebagai mekanisme pertahanan. Pada perit)nitis* re&lek spasme )t)t menjadi
sangat berat seperti papan.
2., PENATALAKSANAAN
+1
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
13/18
Tatalaksana utama pada perit)nitis antara lain pemberian 'airan dan elektr)lit* k)ntr)l
)perati& terhadap sepsis dan pemberian antibi)tik sistemik.
2.,.1 Penan'anan Pre"-era!
Puasakan pasien
Oksigen dan Ventilator
Pemberian )ksigen pada hip)ksemia ringan yang timbul pada perit)nitis 'ukup
diperlukan* karena pada perit)nitis terjadi peningkatan dari metab)lism tubuh akibat
adanya in&eksi* adanya gangguan pada :entilasi paru-paru. Ientilat)r dapat diberikan
jika terdapat k)ndisi-k)ndisi seperti 8+9 ketidakmampuan untuk menjaga :entilasi
al:e)lar yang dapat ditandai dengan meningkatnya Pa!14< mm#g atau lebih tinggi
lagi* 819 hip)ksemia yang ditandai dengan Pa!1kurang dari 44 mm#g* 829 adanya
na&as yang 'epat dan dangkal.
Resusitasi Cairan
Peradangan yang menyeluruh pada membran perit)neum menyebabkan
perpindahan 'airan ekstraseluler ke dalam 'a:um perit)neum dan ruang intersisial.
Pengembalian :)lume dalam jumlah yang 'ukup besar melalui intra:askular sangat
diperlukan untuk menjaga pr)duksi urin tetap baik dan status hem)dinamik tubuh.
ika terdapat anemia dan terdapat penurunan dari hemat)krit dapat diberikan trans&usi
PR 8Packed Red ells!atau J% 8"hole #lood!. "arutan kristal)id dan k)l)id harus
diberikan untuk mengganti 'airan yang hilang.
Se'ara te)ri* 'airan k)l)id lebih e&ekti& untuk mengatasi kehilangan 'airan
intra:askuler* tapi 'airan ini lebih mahal. Sedangkan 'airan kristal)id lebih murah*
mudah didapat tetapi membutuhkan jumlah yang lebih besar karena kemudian akan
dikeluarkan le(at ginjal.Suplemen kalium sebaiknya tidak diberikan hingga per&usi
dari jaringan dan ginjal telah adekuat dan urin telah dipr)dukasi.
Intubasi, Pemasangan Kateter Urin dan Monitoring emodinamik
Pemasangan nasogastric tube dilakukan untuk dek)mpresi dari abd)men*
men'egah muntah* aspirasi dan yang lebih penting mengurangi jumlah udara pada
usus. Pemasangan kateter untuk mengetahui &ungsi dari kandung kemih dan
+2
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
14/18
pengeluaran urin. Tanda :ital 8temperature* tekanan darah* nadi dan respiration rate9
di'atat paling tidak tiap 3 jam. E:aluasi bi)kimia pre)perati:e termasuk serum
elektr)lit* kratinin* gluk)sa darah* bilirubin* alkali &)s&atase dan urinalisis
Antibiotik
%akteri penyebab tersering dari perit)nitis dapat dibedakan menjadi bakteri aer)b
yaitu $% oli, g)l)ngan $nterobacteriaceae dan Streptococcus* sedangkan bakteri
anaer)b yang tersering adalah #acteriodes spp, lostridium, Peptostreptococci%
$ntibi)tik berperan penting dalam terpai perit)nitis* pemberian antibi)tik se'ara
empiris harus dapat mela(an kuman aer)b atau anaer)b yang mengin&eksi
perit)neum.Pemberian antibi)tik se'ara empiris dilakukan sebelum didapatkan hasil kultur
dan dapat diubah sesuai dengan hasil kultur dan uji sensiti:itas jika masih terdapat
tanda in&eksi. ika penderita baik se'ara klinis yang ditandai dengan penurunan
demam dan menurunnya hitung sel darah putih* perubahan antibi)tik harus dilakukan
dengan hati-hati meskipun sudah didapatkan hasil dari uji sensiti:itas.
$ntibi)tik a(al yang digunakan 'ephal)sp)rin generasi ketiga untuk gram
negati&* metr)nidaH)le dan 'lindamy'in untuk )rganisme anaer)b.
Daya 'akupan dari mikr))rganisme aer)b dan aner)b lebih penting daripada
pemilihan terapi tunggal atau k)mbinasi. Pemberian d)sis antibi)tikal a(al yang
kurang adekuat berperan dalam kegagalan terapi. Penggunaan amin)glik)sida harus
diberikan dengan hati-hati* karena gangguan ginjal merupakan salah satu gambaran
klinis dari perit)nitis dan penurunan p# intraperit)neum dapat mengganggu akti:itas
)bat dalam sel. Pemberian antibi)tik diberikan sampai penderita tidak didapatkan
demam* dengan hitung sel darah putih yang n)rmal. Peng)batan pilihan terhadap
in&eksi akti& adalah sebagai berikut@e&)taime i.: minimal 1 gram tiap +1 jam
selama hari* ,)mbinasi + gram am)i'illin dan
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
15/18
2.,.2 Penan'anan O-era!
Terapi primer dari perit)nitis adalah tindakan )perasi. !perasi biasanya dilakukan
untuk meng)ntr)l sumber dari k)ntaminasi perit)neum. Tindakan ini berupa penutupan
per&)rasi usus* reseksi usus dengan anst)m)sis primer atau dengan eteri)rasi. Pr)sedur
)perasi yang spesi&ik tergantung dari apa yang didapatkan selama )perasi berlangsung* serta
membuang bahan-bahan dari 'a:um perit)neum seperti &ibrin* &eses* 'airan empedu* darah*
mu'us lambung dan membuat irigasi untuk mengurangi ukuran dan jumlah dari bakteri
:irulen.
La-ara!"/
%iasanya dilakukan insisi upper atau l)(er midline tergantung dari l)kasi yang
ditentukan. Tujuan dari penanganan )perati& pada perit)nitis adalah untuk menghilangkan
semua material-material yang terin&eksi* mengk)reksi penyebab utama perit)nitis dan
men'egah k)mplikasi lanjut. ,e'uali pada perit)nitis yang terl)kalisasi. ika didapatkan
jaringan yang terk)ntaminasi dan menjadi &ibr)tik atau nekr)sis* jaringan tersebut harus
dibuang. Radikal debridement yang rutin dari seluruh permukaan perit)neum dan )rgan
dalam tidak meningkatkan tingkat bertahan hidup. Penyakit primer lalu di)bati* dan
mungkin memerlukan tindakan reseksi 8ruptur apendik atau kandung empedu9* perbaikan
8ulkus per&)rata9 atau drainase 8pankreatitis akut9. Pemeriksaan kultur 'airan dan jaringan
yang terin&eksi baik aer)b maupun anaer)b segera dilakukan setelah memasuki ka:um
perit)neum.
Peritoneal !a"age
Pada perit)nitis di&us* la&age dengan 'airan kristal)id is)t)nik 8K 2 liter9 dapat
menghilangkan material-material seperti darah* gumpalan &ibrin* serta bakteri.
Penambahan antiseptik atau antibi)tik pada 'airan irigasi tidak berguna bahkan berbahaya
karena dapat memi'u adhesi 8misal@ tetrasiklin* p):id)ne-i)dine9. $ntibi)tik yang
diberikan 'e'ara parenteral akan men'apai le:el bakterisidal pada 'airan perit)neum dan
tidak ada e&ek tambahan pada pemberian bersama la&age. Terlebih lagi* la&agedengan
menggunakan amin)glik)sida dapat menyebabkan depresi na&as dan k)mplikasi anestesi
karena kel)mp)k )bat ini menghambat kerja dari neur)mus'ular jun'ti)n. Setelah
dilakukan la&age* semua 'airan di ka:um perit)neum harus diaspirasi karena dapat
+4
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
16/18
menghambat mekanisme pertahanan l)kal dengan melarutkan benda asing dan
membuang permukaan dimana &ag)sit menghan'urkan bakteri.
Peritoneal #rainage
Penggunaan drain sangat penting untuk abses intra abd)minal dan perit)nitis l)kal
dengan 'airan yang 'ukup banyak. Drainase dari ka:um perit)neal bebas tidak e&ekti& dan
tidak sering dilakukan* karena drainase yang terpasang merupakan penghubung dengan
udara luar yang dapat menyebabkan k)ntaminasi. Drainase pr)&ilaksis pada perit)nitis
di&us tidak dapat men'egah pembentukan abses* bahkan dapat memi'u terbentuknya
abses atau &istula. Drainase berguna pada in&eksi &)kal residual atau pada k)ntaminasi
lanjutan. Drainase diindikasikan untuk peradangan massa terl)kalisasi atau ka:itas yangtidak dapat direseksi.
2.,.(. Pen'ananan P"#!"-era!
M)nit)r intensi&* bantuan :entilat)r* mutlak dilakukan pada pasien yang tidak stabil.
Tujuan utama adalah untuk men'apai stabilitas hem)dinamik untuk per&usi )rgan-)rgan
:ital.* dan mungkin dibutuhkan agen in)tr)pik disamping pemberian 'airan. $ntibi)tik
diberikan selama +
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
17/18
2. PROGNOSIS
Tingkat m)rtalitas dari perit)nitis generalisata adalah sekitar 3
-
7/23/2019 Refarat Peritonitis
18/18
DAFTAR PUSTAKA
R)tstein* !.D* Simmins* R."* +GG5* Perit)nitis dan $bses /ntrasbd)men dalam Terapi %edah
Mutakhir Edisi 3 ilid 1. akarta@ %inarupa $ksara.
Jim de j)ng* Sjamsuhijat R* 1altmed>')nditi)n>perit)nitis diakses tanggal +6