referat fix dle
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATARBELAKANG
Diskoid Lupus Eritematosus (DLE) adalah bentuk lupus eritematosus non-
sistemik yang paling sering ditemui. Lesi awal tampak sebagai makula atau papul
berukuran 1-2 cm dengan warna merah keunguan atau plakat kecil yang
permukaannya menjadi hiperkeratotik dalam waktu singkat. Lesi umumnya berubah
menjadi plakat eritem berbentuk koin (diskoid) berbatas tegas yang ditutupi sisik
yang meluas hingga ke bukaan dari olikel rambut yang telah melebar. !ika sisik
tersebut dikupas" lapisan bawah akan tampak seperti karpet yang ditusuk denganbeberapa paku sehingga disebut sebagai penampakan paku karpet.1"2
Lupus eritematous diskoid bersama-sama dengan #arian Lupus Eritematosus
$utaneus lainnya serta Lupus Eritematosus %istemik (LE%) yang maniestasinya
lebih berat hingga dapat mengancam jiwa adalah bagian dari lupus eritematosus (LE)
yang disatukan dan dihubungkan oleh temuan klinis dan pola autoimunitas sel &
poliklonal yang khas.1
'rognosis penderita LED umumnya baik. anya sekitar 1-* saja kasus LED
yang akan berkembang menjadi LE%. $asus kambuh jarang" sekitar +1,*. ingkat
mortalitas pada penyakit ini rendah" tetapi nyeri pada lesi dapat berkelanjutan.
!aringan parut dan atroi kulit yang terbentuk biasanya permanen.2
1
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
2/17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Lupus Eritematosus Diskoid adalah penyakit kulit yang menyebabkan
skuama dan lesi kemerahan pada kulit yang diperparah oleh paparan sinar matahari.
&ercak merah biasanya berbentuk koin pada kulit. empat yang paling utama untuk
lesi LED biasanya terjadi pada muka" leher" dahi" telinga" dada" bahu dan punggung
atas. Lesi bagian tengah biasanya berwarna cerah dibandingkan dengan bagian
pinggir lesi yang berwarna lebih gelap dari kulit normal. 2""/
Lupus Eritematosus Diskoid berhubungan erat dengan kondisi lain yangdisebut Lupus Eritematosus %istemik 0LE%. LE% merupakan penyakit autoimun"
yang berarti system pertahanan 0imun alami tubuh menjadikan sel dan jaringan
tubuh sebagai target dan menghancurkannya. Lupus Eritematous mengacu pada
kelainan yang berdampak luas. 'ada LE% kelainan dapat menyerang organ internal"
sedangkan pada LED hanya menyerang kulit" tapi ada sebagian kecil LED yang
menyerang organ dalam" yang membuat penderita menjadi sakit. "/
Lupus Eritematosus Diskoid selalu dibatasi pada kulit" tapi LE% juga
mempengaruhi sendi" ginjal" jantung" li#er" dan darah selain pada kulit. %ekitar 1,*
masyarakat yang terkena lupus eritematosus discoid dapat menuju ke LE%. ustahil
untuk memperkirakan siapa saja yang dapan menderita LE%" dan mustahil
untuk mencegah dari timbulnya LE%. &eberapa ahli percaya bahwa orang yang dari
LED ke LE% mungkin merupakan penderita LE% dengan lesi discoid sebagai keluhan
utamanya. $etika orang didiagnosis dengan LE%" sangat penting untuk melakukan
ollow up yang teratur dengan dokter sehingga dokter dapan memonitor kondisi dan
mengenal gejala kemajuan LED ke LE%.
2.2 EPIDEMIOLOGI
$asus LED adalah ,-* dari keseluruhan kasus lupus eritematosus
kutaneus. LED dapat timbul di berbagai umur tetapi terutama pada umur 2,-3
tahun" dengan rata-rata umur 4 tahun. LED tidak biasa ditemukan pada anak"
sehingga tidak ada data khusus mengenai pre#alensi kejadian LED. 5amun" jika
dianamnesis dengan baik" LED pada anak merupakan maniestasi klinis dari penyakit
2
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
3/17
sistemik.'erbandingan LE kutaneus pada anak perempuan dan laki-laki adalah 461.
'ada masa pra-pubertas" dilaporkan bahwa perbandingan penderita LE kutaneus
adalah antara 161 dan 461" sedangkan rasio untuk setelah pubertas (dewasa) adalah
sekitar 61 dan 1,61. LED juga berkisar antara 1-4,* dari populasi kasus LE%. *
dari kasus LED dapat mengarah ke LE%. 1"4
2.3 ETIOLOGI
'enyebab pasti dari LED tidak diketahui secara pasti. 7dapun aktor resiko
dari kejadian LED adalah aktor genetik dan aktor lingkungan (paparan sinar
matahari dan obat-obatan) yang memicu suatu respon autoimunitas. Lupus
mengakibatkan perubahan pada regulasi sistem kekebalan sehingga tubuh menjadi
sensiti terhadap jaringan selnya sendiri.3
2.4 PATOGENESIS
'enyebab dan mekanisme patogenesis yang mengakibatkan LE masih belum
diketahui sepenuhnya. 'atogenesis LED tidak dapat dipisahkan dari patogenesis
LE%. 'atogenesis tersebut dapat dijelaskan dengan sebuah bagan yang menjelaskan
empat tahapan teoritis yang berurutan yang terjadi sebelum adanya penampakan
klinis dari penyakit ini. ahapan-tahapan tersebut adalah pewarisan gen (umanLeucocyte 7ntigen8L7) yang menyebabkan penderita lebih mudah terkena
penyakit" induksi autoimunitas" perluasan proses autoimun dan jejas imunologis61
9ambar 16 'atomekanisme Lupus Eritematosus
ahap pertama adalah pewarisan gen yang dianggap sebagai predisposisi LE.
%etidaknya ada empat gen dalam hal ini. ubungan penyakit kulit spesiik LE
dengan : kelas ;; D< sudah banyak diketahui. %elain itu" gen lain juga dianggap
berperan dalam patogenesis LE%" seperti gen yang mengkodekan komplemen dan
tumor necroting factor (5=)" gen yang memediasi apoptosis serta gen yang
3
HLA dan
Pewarisan Gen/ MutasiHLA dan
Hilangnya toleransi
PembentukanSinar ! dan
"ks ansi Sel # Pembentukan
kompleks imun
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
4/17
melibatkan proses komunikasi antar-sel serta gen yang berperan dalam pembersihan
kompleks imun. 1
ahap kedua dari patogenesis LE% adalah ase induksi yaitu permulaan proses
autoimunitas yang ditandai dengan kemunculan sel autoreakti yang telah
kehilangan toleransi terhadap komponen tubuh. ekanisme yang melandasi
autoreaktiitas tersebut antatara lain6 1"4
1. Regenerasi klonal. karena sel limosit terus menerus diproduksi dari sel
stem" jika dosis tolerogenik antigen tidak dipertahankan" sistem imun
akan menggantikan sel-sel tua yang toleran tetapi mulai menua dengan
sel-sel muda yang tidak toleran
2. Imunisasi-silang.'ajanan antigen yang bereaksi silang dengan tolerogen
dapat memicu akti#asi sel limosit T helper(h) spesiik untuk antigen
yang bereaki silang dan juga menyediakan sinyal yang dibutuhkan
limosit autoreakti untuk menimbulkan eek pada tolerogen.
3. Stimulasi klon anergi 7nergi adalah suatu proses yang menghilangkan
kemampuan imunologis klon autoreakti yang berhasil lolos dari delesi
klonal sehingga klon-klon tersebut tidak dapat merespon rangsangan oleh
antigen. Diperkirakan bahwa suatu stimulasi sel limosit tertentu dapat
menghilangkan anergi dan mengawali proses autoreaktias
%elain pembentukan klon autoimun" pada tahap kedua dari patomekanisme
LE juga dijelaskan antigen yang berperan dalam autoimunitas. %eperti dibahas
sebelumnya" antigen LE kebanyakan adalah antigen yang terdapat di dalam inti dan
sitoplasma dari sel keratinosit yang terbebaskan ke membran sel akibat mekanisme
tertentu.>ji laboratorium telah membuktikan bahwa antigen tersebut dapat keluar
akibat pajanan sinar ultra#iolet. %elain itu" aktor lain yang dapat memicu lesi LED
dan kemungkinan berhubungan dengan pembebasan antigen dari inti dan sitoplasma
keratinosit adalah trauma" ineksi" pajanan dingin" sinar-? hingga bahan kimia.
ahap ketiga atau tahap ekspansi nampaknya melibatkan peningkatan respon
autoimun yang dipicu antigen secara progresi.'ada tahap ini" autoantibody
dihasilkan oleh sel-sel & yang berlipat ganda.@alaupun sangat banyak" autoantibody
LE hanya ditujukan pada beberapa antigen inti dan sitoplasma. 7da tiga target utama6
nukleosom (anti-D57 dan antibodi antihiston)"spliceosome(anti-%m dan anti-
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
5/17
sebagian besar diakibatkan oleh kerja dari autoantibodi dan kompleks imun yang
terbentuk yang menyebabkan jejas jaringan baik itu dengan kematian sel secara
langsung" akti#asi seluler" opsonisasi maupun karena terhambatnya ungsi molekul
target. 1
2.5 MANIFESTASI KLINIS
$elainan biasanya berlokalisasi simetrik di muka (terutama hidung" pipi)"
telinga atau leher.Lesi terdiri atas bercak-bercak (makula merah atau bercak
meninggi)" berbatas jelas dengan sumbatan keratin pada olikel-olikel rambut
(follicular plug). &ila lesi-lesi di atas hidung dan pipi berkonluensi" dapat berbentuk
seperti kupu-kupu (butterfly erythema).2
9ambar . &etterly eritema pada Diskoid Lupus Eritematosus
9ambar. Lesi DLE pada pipi dan jaringan parut pada DLE
'
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
6/17
'enyakit ini dapat meninggalkan sikastrik atroik" kadang-kadang hipertroik"
bahkan distorsi telinga dan hidung. idung dapat berbentuk seperti paru kakatua.
&agian badan yang tidak tertutup pakaian" yang terkena sinar matahari lebih cepat
beresidi daripada bagian-bagian yang lain. Lesi-lesi dapat terjadi di mukosa yaitu
mukosa oral dan #ul#a atau di konjungti#a. $linis nampak deskuamasi" kadang-
kadang ulserasi dan sikatrisasi.2
Aarian klinis Lupus Eritematosus Diskoid adalah 62
1. Lupus Eritematosus umidus
&ercak eritematosa coklat yang meninggi terlihat di muka" lutut" dan tumit.
9ambaran klinis dapat menyerupai erisipelas atau selulitis.
2. Lupus Eritematosus 'rounda
5odus-nodus terletak dalam" tampak pada dahi" leher" bokong" dan lengan
atas. $ulit di atas nodus eritematosus" atroik atau berulserasi.
4. Lupus ipotroikus
'enyakit ini sering tampak pada bagian bibir bawah dari mulut" terdiri atas
plak yang berindurasi dengan sentrum yang atroik.
4. Lupus 'emio (chilblain lupus" utchinson)
'enyakit yang terdiri atas bercak-bercak eritematosa yang beriniltrasi di
daerah-daerah yang tidak tertutup pakaian" memburuk pada hawa dingin.2
(
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
7/17
2.6 DIAGNOSIS
Diagnosisnya harus dibedakan dengan dermatitis seboroik" psoriasis dan tinea
asialis. Lesi dikepala yang berbentuk alopesia sikatrisial harus dibedakan dengan
liken planopilaris" dan tinea kapitis.2
Eritema dan telengiektasis
%isik 0scale
Follicular plugging
'erubahan pigmen 0lebih jelas pada kulit berwarna termasuk hipopigmentasi
sentral lesi dan hiperpigmentasi area perier lesi
%kar dan alopesia" jika lesi berada pada daerah kulit kepala
&ila lesi-lesi diatas hidung dari pipi berkonluensi" dapat berbentuk seperti
kupu-kupu 0butterfly erythema
Diagnosis dari Lupus eritematosus diskoid biasanya membutuhkan biopsi
kulit. &iopsi digunakan untuk konirmasi diagnosis. :ontoh lesi diambil dengan
sediaan khusus selanjutnya diamati dibawah mikroskop.es darah tidak dapat
menjelaskan tipe antibodi yang ada pada LED dan penampakan sisiknya biasanya
tidak memberikan penjelasan apapun mengenai lesi kulit yang lain. &iasanya lesi
yang mempunyai karakteristik dapat diidentiikasi untuk lesi dari LED. !ika terdapat
antibodi dalam darah atau gejala adanya tanda isik yang lain" kemungkinan
diagnosis mengarah ke LED.irect Immunoflorescencemenunjukkan deposit ;g9"
;g" ;g7" dan :4pada membran basalis. es skrining darah untuk diagnosis %LE
juga disarankan.
2.7 PEMERIKSAAAN PENUNJANG
$elainan laboratorik dan imunologik jarang terdapat" misalnya leucopenia"
laju endap darah meninggi" serum globulin naik. 'ada kurang lebih sepertiga
penderita terdapat 757 (antibody antinuclear)" yakni yang mempunyai pola
homogeny dan berbintik-bintik.2
1. es serologi
- &eberapa pasien dengan LED 0sekitar 2,* bermaniestasi pada antinuclear
antibody yang positi ketika dites.
- 7nti-
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
8/17
- 7ntinati#e D57 atau antibody anti-%m biasanya menggambarkan LE%
dan terjadi pada beberpa pasien
2. emuan Laboratoium lainnya
- %itopenia dapat terjadi
- rinalisis tapat menggambarkan adanya proteinuria pada keluaran ginjal
es Lainnya
1. ;mmunopatologi
- Deposit immunologi dan komplemen dermal-epidermal merupakan
tampilan karakteristik. !aringan yang diuji diambil dari lesi atau pada
kulit normal.biopsi jaringan normal dapat diambil dari permukaan yang
terekspos atau yang tidak terekspos. es untuk kulit non lesi non ekspos
merupakan Lupus &and est 0L&
- 'enggunaan dan interpretasi dari tes ini berdasarkan dari biopsy. %ekitar
/,* pasien dengan maniestasi LED mengarah pada tes
immunolourence 0D;= pada kulit berlesi. Daerah membrane dari lesi
kulit tidak spesiik untuk lupus dan dapat berupa penyakit kulit lainnya.
Lesi yang lama atau yang sangat baru dapat diinterpretasikan negati#e
pada gambaran mikroskopi immunolourence.
2.8 DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis &anding dari LED antara lain6 03"" 1B
1. Dermatomiositis.
erupakan penyakit autoimun yang menyerang otot dan kulit. Aaslkulitis
dan kalsinosis merupakan gejala yang timbul lambat pada anak-anak" pada orang
dewasa ada hubungannya dan keganasan sistemik. adanya keunguan pada kulit
disertai edema periorbital" dorsum manus" dan eritema linier pada dorsum alang.
2. Eritema ultiorme
Lesi yang klasik adalah lesi yang berbentuk seperti iris atau sasaran tembak.
Eritema yang bulat atau o#al dengan pusat warna keunguan. Distribusinya khas
pada permukaan ekstensor lengan dan tungkai" tetapi secara diagnostik yang
penting adalah terdapat pada telapak tangan dan kaki.
4. Liken 'lanus
*
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
9/17
Liken planus merupakan kelainan yang agak ber#ariasi bentuknya dan
bentuk yang paling sering adalah papula yang gatal. 'redileksinya di pergelangan
tangan" kaki dan punggung. 'ermukaannya rata dan tampak seperti anyaman halus
dari bintik-bintik dan garis-garis sebagai @ickhamCs striae" mengkilat dan
poligonal"
3. 'soriasis
&erupa makula eritematosa yang besarnya ber#ariasi dari miliar sampai
numular" penyakit kronis ini residi dengan skuama. Lesi tersebut berwarna putih
mengkilat. 7danya skuama yang bila digores menunjukkan tanda tetesan lilin"
goresan diteruskan" timbul auspit dengan bintik darah dan enomena koebner.
. Lupus Eritematosus %istemik 0LE%
'ada LE% lesi pada mukosa lebih sering" gejala konstusional seperti lelah"
demam" penurunan berat badan lebih sering ditemukan. $elainan laboratorium
dan imunologi juga sering ditemukan. LE% ini menyerang organ sistemik"
misalnya terdapat pada 6
- 9injal yaitu sekitar * proteinuria" hematuria dan sindrom nerotik.
- $ardio#askuler berupa perikarditis dan eusi perikard.
- 'aru-paru terjadieusi pleura dan pneumonitis.
- %aluran cerna" nyeri abdomen dan mungkindisertaimual" muntah" diare.
+
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
10/17
2.9 PENATALAKSANAAN
&agan. 7lur tatalaksana lupus eritematous diskoid
2.9.1 Pe!e"#$#7dapun tujuan dari terapi LED adalah untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien" mengontrol lesi yang telah ada" mengurangi bekas lesi" dan untuk mencegah
perkembangan lesi lebih lanjut.1
$arena lesi kulit lupus diketahui disebabkan atau diperburuk oleh paparan
sinar ultra#iolet cahaya" pendekatan logis dalam pengelolaan diskoid lupus harus
mencakup menghindari matahari dan liberal aplikasi tabir surya.'engobatan dimulai
dengan menghindari aktor pencetus misalnya panas" obat-obatan dan tentunya sinar
1,
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
11/17
matahari dan semua sumber yang menyebabkan paparan radiasi sinar >A. 7dapun
cara yang digunakan untuk melindungi kulit adalah memakai pakaian yang tertutup"
topi yang lebar. %elain itu pasien disarankan untuk menghindari penggunaan obat
obatan otosensiti seperti hiroklorotiaid" tetrasiklin" griseoul#in" dan piroksikam.
'asien juga disarankan untuk melakukan follo!-up setelah perawatan untuk
memastikan ada atau tidak komplikasi.1
2.9.2 Pe"%'# T%()*#+
1. 'roteksi sinar matahari dengan menggunakan tabir surya spektrum luas-
kedap air 0%'= F 1 dengan agen penghambat >A7 seperti parasol dan
mikroni"e# titanium #io$y#a.1
2. 9lukokortikoid lokal. @alaupun penggunaan potensi medium dari preparat
ini seperti triamsinolon asetonid ,"1* pada area sensiti wajah" obat topikal
superpoten kelas satu seperti klobetasol propinoat atau betametason
diproprionat memberikan hasil yang memuaskan pada kulit. 'enggunan 2
kali sehari selama 2 minggu diikuti dengan 2 minggu periode istirahat dapat
meminimalkan komplikasi seperti atropi dan telengiektasis. %alep lebih
eekti daripada krim pada lesi hiperkeratosis.1
4. 9lukokortikoid intralesi. 'enggunaan glukokortikoid intralesi seperti
suspensi triamsinolon asetonid 2" sampai mg8ml pada wajah dengan
konsentrasi tinggi dibolehkan pada kulit yang kurang sensiti. al ini
diindikasikan pada lesi hiperkeratosis atau pada lesi yang tidak merespon
pada penggunaan kortikosteroid lokal" namun perlu berhati-hati
menggunakan pengobatan ini pada pasien dengan jumlah lesi cukup banyak.1
2.9.3 Pe"%'# S),'e-)*
1. 7nti alaria
erapi dengan anti malaria adalah terapi yang baik digunakan secara
tunggal atau dalam kombinasi. iga preparat umum Gang biasa digunakan
termasuk klorokuin" hidroklorokuin" dan kuinikrin. %ebaiknya hidroklorokuin
dimulai dengan dosis 2,, mg per hari untuk dewasa dan" jika tidak ada eek
samping gastrointestinal atau lainnya" dosis ditingkatkan dua kali sehari tetapi
tidak diberikan lebih dari "mg8kg8hari. 'enting ditekankan kepada pasien
11
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
12/17
bahwa dibutuhkan waktu 3- minggu untuk memperoleh perbaikan klinis.'ada
beberapa pasien yang tidak mempan dengan hidroklorokuin" klorokuin mungkin
lebih eekti. &eberapa pasien tidak merespon baik monoterapi
hidroksiklorokuin atau klorokuin sehingga dianjurkan penampahan kuinikrin ke
dalam regimen pengobatan.1
'enggunaan tunggal atau kombinasi dari antimalaria sangat eekti pada
B* pasien dengan lupus eritematous diskoid yang tidak memberikan respon
yang baik dengan terapi topikal.
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
13/17
bermanaat pada pasien LE dengan antibodi antiosolipid dan masalah
trombosis.B
idroklorokuin sulat 3,, mg8hari" harus diberikan pada - minggu
awal pengobatan untuk mencapai target kadar obat dalam serum. !ika respon
klinis adekuat telah tercapai" dosis harian diturunkan menjadi 2,,mg8hari untuk
sekurang-kurangnya 1 tahun untuk meminimalisasi rekurensi.!ika tidak ada
respon dalam -12 minggu" kuinakrin hidroklorida" 1,, mg8hari" dapat
ditambahkan tanpa meningkatkan resiko retinopati.!ika dalam waktu 3-
minggu" respon klinis adekuat belum tercapai" harus dipertimbangkan mengganti
hidroklorokuin dengan klorokuin diosat (aralen)" 2,mg8hari. Di Eropa"
klorokuin secara umum di anggap memiliki eikasi yang lebih dibanding
hidroklorokuin dalam pengobatan lupus" namun hidroklorokuin dilaporkan
memiliki respon perbaikan klinis yang lebih cepat. idroklorokuin dan
klorokuin tidak boleh digunakan bersamaan sebagai terapi kombinasi karena
akan meningkatkan resiko toksis pada retina. Di ;ndonesia" karena preparat
hidroklorokuin hingga sekarang belum tersedia" maka sebagai penggantinya
diberikan klorokuin. Dosis inisialnya ialah 1-2 tablet (1,, mg) sehari selama
4- minggu" kemudian ,"-1 tablet selama waktu yang sama.obat hanya dapat
diberi maksimal selama 4 bulan agar tidak timbul kerusakan mata. 1"B
&anyak eek samping selain retinotoksis yang dikaitkan dengan
penggunaan anti malaria. $uinakrin dihubungkan dengan peningkatan insidensi
beberapa eek samping seperti sealgia" intoleransi gastrointestinal" toksisitas
hematologik" pruritus" erupsi obat dan gangguan pigmentasi pada kulit dan
mukosa.$uinakrin dapat mengakibatkan pigmentasi kekuningan pada kulit dan
sklera" dapat dapat pulih dengan spontan setelah pengobatan
dihentikan.$uinakrin dapat mengakibatkan hemolisis yang signiikan pada
pasien dengan 9'D. &eberapa preparat antimalaria dapat mengakibatkan
supresi produksi sumsum tulang" termasuk anemia aplastik" walaupun hal ini
sangat jarang jika diberikan dengan dosis yang tepat.%ebelum memulai terapi
dengan hidroklorokuin dan klorokuin" harus dilakukan pemeriksaan darah
lengkap" pemeriksaan ungsi hari dan ginjal.'emeriksaan ini harus diulan dalam
3- minggu setelah terapi inisiasi" dan selanjutnya setiap 3- bulan.!ika
13
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
14/17
tampakan toksisitas hematologik akibat kuinakrin muncul" maka
direkomendasikan untuk lebih sering dilakukan.1
2. etotreksat
'ada 1//" bottomley dan goodield menemukan bahwa metotreksat
dapat membantu pada pasien LED yang resisten terhadap pengobatan
kon#ensional. etotreksat adalah antagonis asam olat" yang memiliki eek
anti inlamasi dengan penghambatan terhadap prolierasi limosit"
menghambat sekresi monosit dan makroag dan berbagai sitokin sperti T,F-
alfa" intereron gamma dan ;L-.%ethotre$ate diklasiikasikan sebagai agen
sitotoksik antimetabolit" tetapi memiliki banyak eek pada sel-sel sistem
kekebalan tubuh termasuk modulasi produksi sitokin. Digunakan seminggu
sekali dan jika diperlukan diberikan pula asam olat sekali seminggu
(tidak pada hari yang sama dengan methotre$ate) secara rutin untuk
mengurangi risiko eek samping. ual dan sariawan cukup sering terjadi"
leukopenia" trombositopenia dan tes ungsi hati yang abnormal kadang-
kadang dapat terjadi. Ibat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan
dan harus dihentikan penggunaannya tiga bulan sebelum konsepsi.
4. halidomide
Thalomi#e0, J 4,,mg8hari sangat eekti pada LED yang rerakter
terhadap pengobatan lainnya. &eberapa studi melaporkan keberhasilan antara
-1,,*" dengan banyak laporan pasien yang dinyatakan sembuh sempurna.
7dapun eek sampingnya ialah eek teratogenik" sehingga sebaiknya tidak
digunakan pada wanita hamil. %elain itu neuropati sensorik dapat terjadi pada
sekitar 2* dari padien yang mengkonsumsi obat ini."/
3. =
%ycophenolate mofetil (=) berungsi menghambat sintesis purin
prolierasi limosit dan respon sel antibodi. Dibandingkan sikloosamid"
= tidak menyebabkan kegagalan ungsi o#arium (indung telur) dan
lebih sedikit menyebabkan ineksi serius" leukopenia atau alopecia
(kebotakan). Ibat ini juga diduga lebih eekti dan lebih baik ditoleransi
daripada aathioprine namun kontra indikasi dalam kehamilan" sehingga
hanya boleh digunakan pada wanita usia subur disertai penggunaan
kontrasepsi yang dapat diandalkan. $arena panjangny waktu paruh"
1&
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
15/17
pengobatan harus dihentikan sedikitnya enam minggu sebelum konsepsi
yang direncanakan.1,
Ibat lain yang dapat digunakan yaitu preparat emas 0auranoin"
mycochrysine dan kloaimin (lampren) walaupun hasilnya ber#ariasi pada tiap
kasus.B
9lukokortikoid sistemik sebaiknya tidak digunakan pada kasus dengan lesi
yang sedikit" namun pada beberapa kasus khususnya pada kasus berat dan
simtomatik metilprednisolon intra#ena dapat digunakan. ;munosupresi lain seperti
aatioprin 0imuran 1" -2 mg8kg8hari oral dapat bertindak sebagai glukokortikoi#-
sparingpada kasus lupus eritematosus kutaneus berat. ikoenolat moetil 02-3
mg8kg8hari oral maerupakan analog purin yang serupa dengan aatioprin. 11
2.9.4 Te#() &e/#$ /# *%,-e')*
Lupus eritematous diskoid dapat menimbulkan alopesia permanen" atropi
kulit" dan perubahan pigmen. ;nter#ensi bedah seperti transplantasi rambut dan
dermabrasi beresiko karena LED dapat dipicu oleh trauma. 'emulihan dari skar
atropi dengan Erbium 6 laser karbon dioksida dilaporkan bermanaat. ;njeksi lesi
atropi menggunakan kolagen atau sejenisnya sebaiknya dihindari.12
2.10 KOMPLIKASI
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
16/17
Lupus eritematosus diskoid 0LED adalah suatu penyakit kulit menahun
0 hronic utaneus upus yang ditandai dengan peradangan dan pembentukan
jaringan parut yang terjadi pada wajah" telinga" kulit kepala dan kadang pada bagian
tubuh lainnya. Lupus eritematosus diskoid dapat ditemukan pada semua umur baik
pria maupun wanita" namun insiden ini meningkat dan mencapai puncaknya pada
usia 3, tahunan. !ika dirata-ratakan pada usia 4 tahun.
Etiologi dan patogenesis pastinya belum diketahui secara jelas" para ahli
menduga bahwa LED merupakan suatu kombinasi antara aktor keturunan 0genetik"
lingkungan" dan kemungkinan aktor hormonal mempengaruhi perkembangan
penyakit ini.
Diagnosa dapat ditegakkan berdasarkan gabungan antara anamnesis"
pemeriksaan isis serta pemeriksaan penunjang. 7danya plak berbatas tegas pada
daerah lesi antara lain Eritema dan telengiektasis" %isik 0scale"Follicular plugging"
'erubahan pigmen0lebih jelas pada kulit berwarna termasuk hipopigmentasi sentral
lesi dan hiperpigmentasi area perier lesi" %kar dan alopesia" jika lesi berada pada
daerah kulit kepala.
erapinya berupa hindari aktor pencetus" pengobatan topikal dan sistemik
dapat dilakukan dan menunjukkan hasil yang memuaskan. erapi bedah kosmetik
sebaiknya dihindari.
1(
-
7/24/2019 Referat Fix DLE
17/17
DAFTAR PUSTAKA
1. :otsner ;" %ontheimer ;N 2,1, 6 hlm.23-2B2
4. 9oodield ! "!ones %$" Aeale D!. The connecti/e tissue #isease. ;n6 &urns
" &reathnach %" :oO 5" 9riiths :" editors.Rooks te$tbook of #ermatology0
th
e#. assachusetts6 &lackwell 'ublishing :ompanyN 2,,36 p. 13-B/43. Lee L7" @erth A'.upus erythematosus. ;n6 &olognia !L" !oseph L!"