referat fix dle

Upload: dinimudira

Post on 23-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. LATARBELAKANG

    Diskoid Lupus Eritematosus (DLE) adalah bentuk lupus eritematosus non-

    sistemik yang paling sering ditemui. Lesi awal tampak sebagai makula atau papul

    berukuran 1-2 cm dengan warna merah keunguan atau plakat kecil yang

    permukaannya menjadi hiperkeratotik dalam waktu singkat. Lesi umumnya berubah

    menjadi plakat eritem berbentuk koin (diskoid) berbatas tegas yang ditutupi sisik

    yang meluas hingga ke bukaan dari olikel rambut yang telah melebar. !ika sisik

    tersebut dikupas" lapisan bawah akan tampak seperti karpet yang ditusuk denganbeberapa paku sehingga disebut sebagai penampakan paku karpet.1"2

    Lupus eritematous diskoid bersama-sama dengan #arian Lupus Eritematosus

    $utaneus lainnya serta Lupus Eritematosus %istemik (LE%) yang maniestasinya

    lebih berat hingga dapat mengancam jiwa adalah bagian dari lupus eritematosus (LE)

    yang disatukan dan dihubungkan oleh temuan klinis dan pola autoimunitas sel &

    poliklonal yang khas.1

    'rognosis penderita LED umumnya baik. anya sekitar 1-* saja kasus LED

    yang akan berkembang menjadi LE%. $asus kambuh jarang" sekitar +1,*. ingkat

    mortalitas pada penyakit ini rendah" tetapi nyeri pada lesi dapat berkelanjutan.

    !aringan parut dan atroi kulit yang terbentuk biasanya permanen.2

    1

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    2/17

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI

    Lupus Eritematosus Diskoid adalah penyakit kulit yang menyebabkan

    skuama dan lesi kemerahan pada kulit yang diperparah oleh paparan sinar matahari.

    &ercak merah biasanya berbentuk koin pada kulit. empat yang paling utama untuk

    lesi LED biasanya terjadi pada muka" leher" dahi" telinga" dada" bahu dan punggung

    atas. Lesi bagian tengah biasanya berwarna cerah dibandingkan dengan bagian

    pinggir lesi yang berwarna lebih gelap dari kulit normal. 2""/

    Lupus Eritematosus Diskoid berhubungan erat dengan kondisi lain yangdisebut Lupus Eritematosus %istemik 0LE%. LE% merupakan penyakit autoimun"

    yang berarti system pertahanan 0imun alami tubuh menjadikan sel dan jaringan

    tubuh sebagai target dan menghancurkannya. Lupus Eritematous mengacu pada

    kelainan yang berdampak luas. 'ada LE% kelainan dapat menyerang organ internal"

    sedangkan pada LED hanya menyerang kulit" tapi ada sebagian kecil LED yang

    menyerang organ dalam" yang membuat penderita menjadi sakit. "/

    Lupus Eritematosus Diskoid selalu dibatasi pada kulit" tapi LE% juga

    mempengaruhi sendi" ginjal" jantung" li#er" dan darah selain pada kulit. %ekitar 1,*

    masyarakat yang terkena lupus eritematosus discoid dapat menuju ke LE%. ustahil

    untuk memperkirakan siapa saja yang dapan menderita LE%" dan mustahil

    untuk mencegah dari timbulnya LE%. &eberapa ahli percaya bahwa orang yang dari

    LED ke LE% mungkin merupakan penderita LE% dengan lesi discoid sebagai keluhan

    utamanya. $etika orang didiagnosis dengan LE%" sangat penting untuk melakukan

    ollow up yang teratur dengan dokter sehingga dokter dapan memonitor kondisi dan

    mengenal gejala kemajuan LED ke LE%.

    2.2 EPIDEMIOLOGI

    $asus LED adalah ,-* dari keseluruhan kasus lupus eritematosus

    kutaneus. LED dapat timbul di berbagai umur tetapi terutama pada umur 2,-3

    tahun" dengan rata-rata umur 4 tahun. LED tidak biasa ditemukan pada anak"

    sehingga tidak ada data khusus mengenai pre#alensi kejadian LED. 5amun" jika

    dianamnesis dengan baik" LED pada anak merupakan maniestasi klinis dari penyakit

    2

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    3/17

    sistemik.'erbandingan LE kutaneus pada anak perempuan dan laki-laki adalah 461.

    'ada masa pra-pubertas" dilaporkan bahwa perbandingan penderita LE kutaneus

    adalah antara 161 dan 461" sedangkan rasio untuk setelah pubertas (dewasa) adalah

    sekitar 61 dan 1,61. LED juga berkisar antara 1-4,* dari populasi kasus LE%. *

    dari kasus LED dapat mengarah ke LE%. 1"4

    2.3 ETIOLOGI

    'enyebab pasti dari LED tidak diketahui secara pasti. 7dapun aktor resiko

    dari kejadian LED adalah aktor genetik dan aktor lingkungan (paparan sinar

    matahari dan obat-obatan) yang memicu suatu respon autoimunitas. Lupus

    mengakibatkan perubahan pada regulasi sistem kekebalan sehingga tubuh menjadi

    sensiti terhadap jaringan selnya sendiri.3

    2.4 PATOGENESIS

    'enyebab dan mekanisme patogenesis yang mengakibatkan LE masih belum

    diketahui sepenuhnya. 'atogenesis LED tidak dapat dipisahkan dari patogenesis

    LE%. 'atogenesis tersebut dapat dijelaskan dengan sebuah bagan yang menjelaskan

    empat tahapan teoritis yang berurutan yang terjadi sebelum adanya penampakan

    klinis dari penyakit ini. ahapan-tahapan tersebut adalah pewarisan gen (umanLeucocyte 7ntigen8L7) yang menyebabkan penderita lebih mudah terkena

    penyakit" induksi autoimunitas" perluasan proses autoimun dan jejas imunologis61

    9ambar 16 'atomekanisme Lupus Eritematosus

    ahap pertama adalah pewarisan gen yang dianggap sebagai predisposisi LE.

    %etidaknya ada empat gen dalam hal ini. ubungan penyakit kulit spesiik LE

    dengan : kelas ;; D< sudah banyak diketahui. %elain itu" gen lain juga dianggap

    berperan dalam patogenesis LE%" seperti gen yang mengkodekan komplemen dan

    tumor necroting factor (5=)" gen yang memediasi apoptosis serta gen yang

    3

    HLA dan

    Pewarisan Gen/ MutasiHLA dan

    Hilangnya toleransi

    PembentukanSinar ! dan

    "ks ansi Sel # Pembentukan

    kompleks imun

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    4/17

    melibatkan proses komunikasi antar-sel serta gen yang berperan dalam pembersihan

    kompleks imun. 1

    ahap kedua dari patogenesis LE% adalah ase induksi yaitu permulaan proses

    autoimunitas yang ditandai dengan kemunculan sel autoreakti yang telah

    kehilangan toleransi terhadap komponen tubuh. ekanisme yang melandasi

    autoreaktiitas tersebut antatara lain6 1"4

    1. Regenerasi klonal. karena sel limosit terus menerus diproduksi dari sel

    stem" jika dosis tolerogenik antigen tidak dipertahankan" sistem imun

    akan menggantikan sel-sel tua yang toleran tetapi mulai menua dengan

    sel-sel muda yang tidak toleran

    2. Imunisasi-silang.'ajanan antigen yang bereaksi silang dengan tolerogen

    dapat memicu akti#asi sel limosit T helper(h) spesiik untuk antigen

    yang bereaki silang dan juga menyediakan sinyal yang dibutuhkan

    limosit autoreakti untuk menimbulkan eek pada tolerogen.

    3. Stimulasi klon anergi 7nergi adalah suatu proses yang menghilangkan

    kemampuan imunologis klon autoreakti yang berhasil lolos dari delesi

    klonal sehingga klon-klon tersebut tidak dapat merespon rangsangan oleh

    antigen. Diperkirakan bahwa suatu stimulasi sel limosit tertentu dapat

    menghilangkan anergi dan mengawali proses autoreaktias

    %elain pembentukan klon autoimun" pada tahap kedua dari patomekanisme

    LE juga dijelaskan antigen yang berperan dalam autoimunitas. %eperti dibahas

    sebelumnya" antigen LE kebanyakan adalah antigen yang terdapat di dalam inti dan

    sitoplasma dari sel keratinosit yang terbebaskan ke membran sel akibat mekanisme

    tertentu.>ji laboratorium telah membuktikan bahwa antigen tersebut dapat keluar

    akibat pajanan sinar ultra#iolet. %elain itu" aktor lain yang dapat memicu lesi LED

    dan kemungkinan berhubungan dengan pembebasan antigen dari inti dan sitoplasma

    keratinosit adalah trauma" ineksi" pajanan dingin" sinar-? hingga bahan kimia.

    ahap ketiga atau tahap ekspansi nampaknya melibatkan peningkatan respon

    autoimun yang dipicu antigen secara progresi.'ada tahap ini" autoantibody

    dihasilkan oleh sel-sel & yang berlipat ganda.@alaupun sangat banyak" autoantibody

    LE hanya ditujukan pada beberapa antigen inti dan sitoplasma. 7da tiga target utama6

    nukleosom (anti-D57 dan antibodi antihiston)"spliceosome(anti-%m dan anti-

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    5/17

    sebagian besar diakibatkan oleh kerja dari autoantibodi dan kompleks imun yang

    terbentuk yang menyebabkan jejas jaringan baik itu dengan kematian sel secara

    langsung" akti#asi seluler" opsonisasi maupun karena terhambatnya ungsi molekul

    target. 1

    2.5 MANIFESTASI KLINIS

    $elainan biasanya berlokalisasi simetrik di muka (terutama hidung" pipi)"

    telinga atau leher.Lesi terdiri atas bercak-bercak (makula merah atau bercak

    meninggi)" berbatas jelas dengan sumbatan keratin pada olikel-olikel rambut

    (follicular plug). &ila lesi-lesi di atas hidung dan pipi berkonluensi" dapat berbentuk

    seperti kupu-kupu (butterfly erythema).2

    9ambar . &etterly eritema pada Diskoid Lupus Eritematosus

    9ambar. Lesi DLE pada pipi dan jaringan parut pada DLE

    '

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    6/17

    'enyakit ini dapat meninggalkan sikastrik atroik" kadang-kadang hipertroik"

    bahkan distorsi telinga dan hidung. idung dapat berbentuk seperti paru kakatua.

    &agian badan yang tidak tertutup pakaian" yang terkena sinar matahari lebih cepat

    beresidi daripada bagian-bagian yang lain. Lesi-lesi dapat terjadi di mukosa yaitu

    mukosa oral dan #ul#a atau di konjungti#a. $linis nampak deskuamasi" kadang-

    kadang ulserasi dan sikatrisasi.2

    Aarian klinis Lupus Eritematosus Diskoid adalah 62

    1. Lupus Eritematosus umidus

    &ercak eritematosa coklat yang meninggi terlihat di muka" lutut" dan tumit.

    9ambaran klinis dapat menyerupai erisipelas atau selulitis.

    2. Lupus Eritematosus 'rounda

    5odus-nodus terletak dalam" tampak pada dahi" leher" bokong" dan lengan

    atas. $ulit di atas nodus eritematosus" atroik atau berulserasi.

    4. Lupus ipotroikus

    'enyakit ini sering tampak pada bagian bibir bawah dari mulut" terdiri atas

    plak yang berindurasi dengan sentrum yang atroik.

    4. Lupus 'emio (chilblain lupus" utchinson)

    'enyakit yang terdiri atas bercak-bercak eritematosa yang beriniltrasi di

    daerah-daerah yang tidak tertutup pakaian" memburuk pada hawa dingin.2

    (

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    7/17

    2.6 DIAGNOSIS

    Diagnosisnya harus dibedakan dengan dermatitis seboroik" psoriasis dan tinea

    asialis. Lesi dikepala yang berbentuk alopesia sikatrisial harus dibedakan dengan

    liken planopilaris" dan tinea kapitis.2

    Eritema dan telengiektasis

    %isik 0scale

    Follicular plugging

    'erubahan pigmen 0lebih jelas pada kulit berwarna termasuk hipopigmentasi

    sentral lesi dan hiperpigmentasi area perier lesi

    %kar dan alopesia" jika lesi berada pada daerah kulit kepala

    &ila lesi-lesi diatas hidung dari pipi berkonluensi" dapat berbentuk seperti

    kupu-kupu 0butterfly erythema

    Diagnosis dari Lupus eritematosus diskoid biasanya membutuhkan biopsi

    kulit. &iopsi digunakan untuk konirmasi diagnosis. :ontoh lesi diambil dengan

    sediaan khusus selanjutnya diamati dibawah mikroskop.es darah tidak dapat

    menjelaskan tipe antibodi yang ada pada LED dan penampakan sisiknya biasanya

    tidak memberikan penjelasan apapun mengenai lesi kulit yang lain. &iasanya lesi

    yang mempunyai karakteristik dapat diidentiikasi untuk lesi dari LED. !ika terdapat

    antibodi dalam darah atau gejala adanya tanda isik yang lain" kemungkinan

    diagnosis mengarah ke LED.irect Immunoflorescencemenunjukkan deposit ;g9"

    ;g" ;g7" dan :4pada membran basalis. es skrining darah untuk diagnosis %LE

    juga disarankan.

    2.7 PEMERIKSAAAN PENUNJANG

    $elainan laboratorik dan imunologik jarang terdapat" misalnya leucopenia"

    laju endap darah meninggi" serum globulin naik. 'ada kurang lebih sepertiga

    penderita terdapat 757 (antibody antinuclear)" yakni yang mempunyai pola

    homogeny dan berbintik-bintik.2

    1. es serologi

    - &eberapa pasien dengan LED 0sekitar 2,* bermaniestasi pada antinuclear

    antibody yang positi ketika dites.

    - 7nti-

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    8/17

    - 7ntinati#e D57 atau antibody anti-%m biasanya menggambarkan LE%

    dan terjadi pada beberpa pasien

    2. emuan Laboratoium lainnya

    - %itopenia dapat terjadi

    - rinalisis tapat menggambarkan adanya proteinuria pada keluaran ginjal

    es Lainnya

    1. ;mmunopatologi

    - Deposit immunologi dan komplemen dermal-epidermal merupakan

    tampilan karakteristik. !aringan yang diuji diambil dari lesi atau pada

    kulit normal.biopsi jaringan normal dapat diambil dari permukaan yang

    terekspos atau yang tidak terekspos. es untuk kulit non lesi non ekspos

    merupakan Lupus &and est 0L&

    - 'enggunaan dan interpretasi dari tes ini berdasarkan dari biopsy. %ekitar

    /,* pasien dengan maniestasi LED mengarah pada tes

    immunolourence 0D;= pada kulit berlesi. Daerah membrane dari lesi

    kulit tidak spesiik untuk lupus dan dapat berupa penyakit kulit lainnya.

    Lesi yang lama atau yang sangat baru dapat diinterpretasikan negati#e

    pada gambaran mikroskopi immunolourence.

    2.8 DIAGNOSIS BANDING

    Diagnosis &anding dari LED antara lain6 03"" 1B

    1. Dermatomiositis.

    erupakan penyakit autoimun yang menyerang otot dan kulit. Aaslkulitis

    dan kalsinosis merupakan gejala yang timbul lambat pada anak-anak" pada orang

    dewasa ada hubungannya dan keganasan sistemik. adanya keunguan pada kulit

    disertai edema periorbital" dorsum manus" dan eritema linier pada dorsum alang.

    2. Eritema ultiorme

    Lesi yang klasik adalah lesi yang berbentuk seperti iris atau sasaran tembak.

    Eritema yang bulat atau o#al dengan pusat warna keunguan. Distribusinya khas

    pada permukaan ekstensor lengan dan tungkai" tetapi secara diagnostik yang

    penting adalah terdapat pada telapak tangan dan kaki.

    4. Liken 'lanus

    *

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    9/17

    Liken planus merupakan kelainan yang agak ber#ariasi bentuknya dan

    bentuk yang paling sering adalah papula yang gatal. 'redileksinya di pergelangan

    tangan" kaki dan punggung. 'ermukaannya rata dan tampak seperti anyaman halus

    dari bintik-bintik dan garis-garis sebagai @ickhamCs striae" mengkilat dan

    poligonal"

    3. 'soriasis

    &erupa makula eritematosa yang besarnya ber#ariasi dari miliar sampai

    numular" penyakit kronis ini residi dengan skuama. Lesi tersebut berwarna putih

    mengkilat. 7danya skuama yang bila digores menunjukkan tanda tetesan lilin"

    goresan diteruskan" timbul auspit dengan bintik darah dan enomena koebner.

    . Lupus Eritematosus %istemik 0LE%

    'ada LE% lesi pada mukosa lebih sering" gejala konstusional seperti lelah"

    demam" penurunan berat badan lebih sering ditemukan. $elainan laboratorium

    dan imunologi juga sering ditemukan. LE% ini menyerang organ sistemik"

    misalnya terdapat pada 6

    - 9injal yaitu sekitar * proteinuria" hematuria dan sindrom nerotik.

    - $ardio#askuler berupa perikarditis dan eusi perikard.

    - 'aru-paru terjadieusi pleura dan pneumonitis.

    - %aluran cerna" nyeri abdomen dan mungkindisertaimual" muntah" diare.

    +

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    10/17

    2.9 PENATALAKSANAAN

    &agan. 7lur tatalaksana lupus eritematous diskoid

    2.9.1 Pe!e"#$#7dapun tujuan dari terapi LED adalah untuk meningkatkan kualitas hidup

    pasien" mengontrol lesi yang telah ada" mengurangi bekas lesi" dan untuk mencegah

    perkembangan lesi lebih lanjut.1

    $arena lesi kulit lupus diketahui disebabkan atau diperburuk oleh paparan

    sinar ultra#iolet cahaya" pendekatan logis dalam pengelolaan diskoid lupus harus

    mencakup menghindari matahari dan liberal aplikasi tabir surya.'engobatan dimulai

    dengan menghindari aktor pencetus misalnya panas" obat-obatan dan tentunya sinar

    1,

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    11/17

    matahari dan semua sumber yang menyebabkan paparan radiasi sinar >A. 7dapun

    cara yang digunakan untuk melindungi kulit adalah memakai pakaian yang tertutup"

    topi yang lebar. %elain itu pasien disarankan untuk menghindari penggunaan obat

    obatan otosensiti seperti hiroklorotiaid" tetrasiklin" griseoul#in" dan piroksikam.

    'asien juga disarankan untuk melakukan follo!-up setelah perawatan untuk

    memastikan ada atau tidak komplikasi.1

    2.9.2 Pe"%'# T%()*#+

    1. 'roteksi sinar matahari dengan menggunakan tabir surya spektrum luas-

    kedap air 0%'= F 1 dengan agen penghambat >A7 seperti parasol dan

    mikroni"e# titanium #io$y#a.1

    2. 9lukokortikoid lokal. @alaupun penggunaan potensi medium dari preparat

    ini seperti triamsinolon asetonid ,"1* pada area sensiti wajah" obat topikal

    superpoten kelas satu seperti klobetasol propinoat atau betametason

    diproprionat memberikan hasil yang memuaskan pada kulit. 'enggunan 2

    kali sehari selama 2 minggu diikuti dengan 2 minggu periode istirahat dapat

    meminimalkan komplikasi seperti atropi dan telengiektasis. %alep lebih

    eekti daripada krim pada lesi hiperkeratosis.1

    4. 9lukokortikoid intralesi. 'enggunaan glukokortikoid intralesi seperti

    suspensi triamsinolon asetonid 2" sampai mg8ml pada wajah dengan

    konsentrasi tinggi dibolehkan pada kulit yang kurang sensiti. al ini

    diindikasikan pada lesi hiperkeratosis atau pada lesi yang tidak merespon

    pada penggunaan kortikosteroid lokal" namun perlu berhati-hati

    menggunakan pengobatan ini pada pasien dengan jumlah lesi cukup banyak.1

    2.9.3 Pe"%'# S),'e-)*

    1. 7nti alaria

    erapi dengan anti malaria adalah terapi yang baik digunakan secara

    tunggal atau dalam kombinasi. iga preparat umum Gang biasa digunakan

    termasuk klorokuin" hidroklorokuin" dan kuinikrin. %ebaiknya hidroklorokuin

    dimulai dengan dosis 2,, mg per hari untuk dewasa dan" jika tidak ada eek

    samping gastrointestinal atau lainnya" dosis ditingkatkan dua kali sehari tetapi

    tidak diberikan lebih dari "mg8kg8hari. 'enting ditekankan kepada pasien

    11

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    12/17

    bahwa dibutuhkan waktu 3- minggu untuk memperoleh perbaikan klinis.'ada

    beberapa pasien yang tidak mempan dengan hidroklorokuin" klorokuin mungkin

    lebih eekti. &eberapa pasien tidak merespon baik monoterapi

    hidroksiklorokuin atau klorokuin sehingga dianjurkan penampahan kuinikrin ke

    dalam regimen pengobatan.1

    'enggunaan tunggal atau kombinasi dari antimalaria sangat eekti pada

    B* pasien dengan lupus eritematous diskoid yang tidak memberikan respon

    yang baik dengan terapi topikal.

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    13/17

    bermanaat pada pasien LE dengan antibodi antiosolipid dan masalah

    trombosis.B

    idroklorokuin sulat 3,, mg8hari" harus diberikan pada - minggu

    awal pengobatan untuk mencapai target kadar obat dalam serum. !ika respon

    klinis adekuat telah tercapai" dosis harian diturunkan menjadi 2,,mg8hari untuk

    sekurang-kurangnya 1 tahun untuk meminimalisasi rekurensi.!ika tidak ada

    respon dalam -12 minggu" kuinakrin hidroklorida" 1,, mg8hari" dapat

    ditambahkan tanpa meningkatkan resiko retinopati.!ika dalam waktu 3-

    minggu" respon klinis adekuat belum tercapai" harus dipertimbangkan mengganti

    hidroklorokuin dengan klorokuin diosat (aralen)" 2,mg8hari. Di Eropa"

    klorokuin secara umum di anggap memiliki eikasi yang lebih dibanding

    hidroklorokuin dalam pengobatan lupus" namun hidroklorokuin dilaporkan

    memiliki respon perbaikan klinis yang lebih cepat. idroklorokuin dan

    klorokuin tidak boleh digunakan bersamaan sebagai terapi kombinasi karena

    akan meningkatkan resiko toksis pada retina. Di ;ndonesia" karena preparat

    hidroklorokuin hingga sekarang belum tersedia" maka sebagai penggantinya

    diberikan klorokuin. Dosis inisialnya ialah 1-2 tablet (1,, mg) sehari selama

    4- minggu" kemudian ,"-1 tablet selama waktu yang sama.obat hanya dapat

    diberi maksimal selama 4 bulan agar tidak timbul kerusakan mata. 1"B

    &anyak eek samping selain retinotoksis yang dikaitkan dengan

    penggunaan anti malaria. $uinakrin dihubungkan dengan peningkatan insidensi

    beberapa eek samping seperti sealgia" intoleransi gastrointestinal" toksisitas

    hematologik" pruritus" erupsi obat dan gangguan pigmentasi pada kulit dan

    mukosa.$uinakrin dapat mengakibatkan pigmentasi kekuningan pada kulit dan

    sklera" dapat dapat pulih dengan spontan setelah pengobatan

    dihentikan.$uinakrin dapat mengakibatkan hemolisis yang signiikan pada

    pasien dengan 9'D. &eberapa preparat antimalaria dapat mengakibatkan

    supresi produksi sumsum tulang" termasuk anemia aplastik" walaupun hal ini

    sangat jarang jika diberikan dengan dosis yang tepat.%ebelum memulai terapi

    dengan hidroklorokuin dan klorokuin" harus dilakukan pemeriksaan darah

    lengkap" pemeriksaan ungsi hari dan ginjal.'emeriksaan ini harus diulan dalam

    3- minggu setelah terapi inisiasi" dan selanjutnya setiap 3- bulan.!ika

    13

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    14/17

    tampakan toksisitas hematologik akibat kuinakrin muncul" maka

    direkomendasikan untuk lebih sering dilakukan.1

    2. etotreksat

    'ada 1//" bottomley dan goodield menemukan bahwa metotreksat

    dapat membantu pada pasien LED yang resisten terhadap pengobatan

    kon#ensional. etotreksat adalah antagonis asam olat" yang memiliki eek

    anti inlamasi dengan penghambatan terhadap prolierasi limosit"

    menghambat sekresi monosit dan makroag dan berbagai sitokin sperti T,F-

    alfa" intereron gamma dan ;L-.%ethotre$ate diklasiikasikan sebagai agen

    sitotoksik antimetabolit" tetapi memiliki banyak eek pada sel-sel sistem

    kekebalan tubuh termasuk modulasi produksi sitokin. Digunakan seminggu

    sekali dan jika diperlukan diberikan pula asam olat sekali seminggu

    (tidak pada hari yang sama dengan methotre$ate) secara rutin untuk

    mengurangi risiko eek samping. ual dan sariawan cukup sering terjadi"

    leukopenia" trombositopenia dan tes ungsi hati yang abnormal kadang-

    kadang dapat terjadi. Ibat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan

    dan harus dihentikan penggunaannya tiga bulan sebelum konsepsi.

    4. halidomide

    Thalomi#e0, J 4,,mg8hari sangat eekti pada LED yang rerakter

    terhadap pengobatan lainnya. &eberapa studi melaporkan keberhasilan antara

    -1,,*" dengan banyak laporan pasien yang dinyatakan sembuh sempurna.

    7dapun eek sampingnya ialah eek teratogenik" sehingga sebaiknya tidak

    digunakan pada wanita hamil. %elain itu neuropati sensorik dapat terjadi pada

    sekitar 2* dari padien yang mengkonsumsi obat ini."/

    3. =

    %ycophenolate mofetil (=) berungsi menghambat sintesis purin

    prolierasi limosit dan respon sel antibodi. Dibandingkan sikloosamid"

    = tidak menyebabkan kegagalan ungsi o#arium (indung telur) dan

    lebih sedikit menyebabkan ineksi serius" leukopenia atau alopecia

    (kebotakan). Ibat ini juga diduga lebih eekti dan lebih baik ditoleransi

    daripada aathioprine namun kontra indikasi dalam kehamilan" sehingga

    hanya boleh digunakan pada wanita usia subur disertai penggunaan

    kontrasepsi yang dapat diandalkan. $arena panjangny waktu paruh"

    1&

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    15/17

    pengobatan harus dihentikan sedikitnya enam minggu sebelum konsepsi

    yang direncanakan.1,

    Ibat lain yang dapat digunakan yaitu preparat emas 0auranoin"

    mycochrysine dan kloaimin (lampren) walaupun hasilnya ber#ariasi pada tiap

    kasus.B

    9lukokortikoid sistemik sebaiknya tidak digunakan pada kasus dengan lesi

    yang sedikit" namun pada beberapa kasus khususnya pada kasus berat dan

    simtomatik metilprednisolon intra#ena dapat digunakan. ;munosupresi lain seperti

    aatioprin 0imuran 1" -2 mg8kg8hari oral dapat bertindak sebagai glukokortikoi#-

    sparingpada kasus lupus eritematosus kutaneus berat. ikoenolat moetil 02-3

    mg8kg8hari oral maerupakan analog purin yang serupa dengan aatioprin. 11

    2.9.4 Te#() &e/#$ /# *%,-e')*

    Lupus eritematous diskoid dapat menimbulkan alopesia permanen" atropi

    kulit" dan perubahan pigmen. ;nter#ensi bedah seperti transplantasi rambut dan

    dermabrasi beresiko karena LED dapat dipicu oleh trauma. 'emulihan dari skar

    atropi dengan Erbium 6 laser karbon dioksida dilaporkan bermanaat. ;njeksi lesi

    atropi menggunakan kolagen atau sejenisnya sebaiknya dihindari.12

    2.10 KOMPLIKASI

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    16/17

    Lupus eritematosus diskoid 0LED adalah suatu penyakit kulit menahun

    0 hronic utaneus upus yang ditandai dengan peradangan dan pembentukan

    jaringan parut yang terjadi pada wajah" telinga" kulit kepala dan kadang pada bagian

    tubuh lainnya. Lupus eritematosus diskoid dapat ditemukan pada semua umur baik

    pria maupun wanita" namun insiden ini meningkat dan mencapai puncaknya pada

    usia 3, tahunan. !ika dirata-ratakan pada usia 4 tahun.

    Etiologi dan patogenesis pastinya belum diketahui secara jelas" para ahli

    menduga bahwa LED merupakan suatu kombinasi antara aktor keturunan 0genetik"

    lingkungan" dan kemungkinan aktor hormonal mempengaruhi perkembangan

    penyakit ini.

    Diagnosa dapat ditegakkan berdasarkan gabungan antara anamnesis"

    pemeriksaan isis serta pemeriksaan penunjang. 7danya plak berbatas tegas pada

    daerah lesi antara lain Eritema dan telengiektasis" %isik 0scale"Follicular plugging"

    'erubahan pigmen0lebih jelas pada kulit berwarna termasuk hipopigmentasi sentral

    lesi dan hiperpigmentasi area perier lesi" %kar dan alopesia" jika lesi berada pada

    daerah kulit kepala.

    erapinya berupa hindari aktor pencetus" pengobatan topikal dan sistemik

    dapat dilakukan dan menunjukkan hasil yang memuaskan. erapi bedah kosmetik

    sebaiknya dihindari.

    1(

  • 7/24/2019 Referat Fix DLE

    17/17

    DAFTAR PUSTAKA

    1. :otsner ;" %ontheimer ;N 2,1, 6 hlm.23-2B2

    4. 9oodield ! "!ones %$" Aeale D!. The connecti/e tissue #isease. ;n6 &urns

    " &reathnach %" :oO 5" 9riiths :" editors.Rooks te$tbook of #ermatology0

    th

    e#. assachusetts6 &lackwell 'ublishing :ompanyN 2,,36 p. 13-B/43. Lee L7" @erth A'.upus erythematosus. ;n6 &olognia !L" !oseph L!"