trauma spinal fix.doc

Upload: evi-dwi-indriyani

Post on 10-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    1/28

    TUGAS TERSRUKTUR

    KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

    ASEHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TRAUMA SPINAL

    PKM-M

    Disusun oleh:

    LISTIA PUJI RAHMANIA G1D0090!

    GUST"M" RIDH" M# G1D0090$

    DIDI IRAWAN G1D00%0&DIANA DEDE R# G1D00%0

    NA"MI 'ETT( G1D00%0)

    (UNIK" G1D00%0*

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KE+UDA(AAN NASI"NAL

    UNI,ERSITAS JENDERAL S"EDIRMAN

    'AKULTAS KED"KTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

    JURUSAN KEPERAWATAN

    PURW"KERT"

    !01!

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    2/28

    KATA PENGANTAR

    Cedera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang sering

    kali disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Trauma spinal ini mengakibatkan fungsi

    konduksi saraf terganggu, reflex dan fungsi motorik berkurang, terjadi perubahan

    sensasi, dan syok neurogenik. Tenaga keperawatan sangat penting dalam upaya

    peningkatan perkembangan kesehatan karena perawat merupakan salah satu tenaga

    kesehatan terbanyak. Kualitas ilmu keperawatan dalam menangani masalah sangat

    dibutuhkan. Salah satunya dengan menerapkan asuhan keperawatan gawat darurat

    yang kritis dan bertujuan agar meningkatkan derajat kesehatan pasien.

    Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada

    semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini yaitu

    !. "llah S#T yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat tugas

    ini

    $. %rangtua yang sangat membantu pemberian moti&asi serta nasehat yang

    bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.

    '. (apak )idlwan Kamaludin, *.Kep dari +urusan Keperawatan K-K /S%01

    yang selalu membimbing kami.

    2. Teman3teman lain yang telah memberi moti&asi bagi penulisan tugas ini.

    Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana

    yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

    Purwokerto, %ktober $4!$

    Penulis

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    3/28

    DA'TAR ISI

    C%50) .............................................................................................................. -K"T" P0/6"/T") ....................................................................................... --

    1"T") -S- ...................................................................................................... ---

    ("( - P0/1"78"/ .................................................................................. ---

    ". 8atar (elakang 9999999999999999999999 !

    (. )umusan *asalah 99999999999999999999... !

    C. Tujuan 9999999999999999999999999. '

    1. *anfaat 999999999999999999999999... '

    ("( -- T-/+""/ PST"K" 999999999999999999 ---

    ". 1efinisi 9999999999999999999999999 !

    (. 0tiologi 9999999999999999999999999 !

    C. Tanda dan 6ejala 999999999999999999999. '

    1. Patofisiologi 99999999999999999999999. '

    0. Komplikasi Klinis 999999999999999999999 '

    . Pengkajian Kegawatdaruratan 9999999999999999. '

    6. Pemeriksaan Penunjang 999999999999999999... '

    7. -nter&ensi Kegawatdaruratan dan *onitoring 9999999999. '

    -.. Penatalaksanaan *edis dan Kegawatdaruratan 999999999... '

    +. Pemulangan Klien 999999999999999999999 '

    ("( --- "S7"/ K0P0)"#"T"/ 6"#"T 1"))"T 999999. ---

    ". Pengkajian 99999999999999999999999... !

    (. 1iagnosa 999999999999999999999999.. !

    C. -nter&ensi 999999999999999999999999. '

    1. 0&aluasi 999999999999999999999999... '

    ("( -5 P0/TP 99999999999999999999999. ---

    ". Kesimpulan 99999999999999999999999.. !

    (. Saran 99999999999999999999999999. !

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    4/28

    1"T") PST"K"......................................................................................... ---

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    5/28

    +A+ I

    PENDAHULUAN

    A# L./ +eln

    Cidera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang

    disebabkan seringkali oleh kecelakaan lalu lintas. "pabila cedera itu mengenai

    daerah 8 !3$ dan:atau dibawahnya maka dapat nmengakibatkan hilangnya

    fungsi motorik dan sensorik serta kehilangan fungsi defekasi dan berkemih.

    Cidera medulla spinalis diklasifikasikan sebagai komplet kehilangan

    sensai fungsi motorik &olunteer total dan tidak komplet campuran kehilangan

    sensasi dan funghsi motorik &olunteer ; *arilynn 0. 1oenges, !

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    6/28

    autonomic. *aka dari itu sebagai perawat merasa perlu untuk dapat

    membantu dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan cedera

    medulla spinalis dengan cara promotif, pre&entif, kuratof, dan rehabilitati&e

    sehingga masalahnya dapat teratasi dank lien dapat terhindar dari masalah

    yang paling buruk.

    (. )umusan *asalah

    (erdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, dirumuskan masalah

    (agaimana asuhan keperawatan untuk pasien yang mengalami cedera spinalE

    C. Tujuan

    !. Tujuan mum

    *engetahui asuhan keperawatan untuk pasien dengan cedera medulla

    spinal.

    $. Tujuan Khusus

    a. *engidentifikasi pasien dengan cedera medulla spinal

    b. *engidentifikasi asuhan keperawatan untuk pasien dengan cedera

    medulla spinal.

    1. *anfaat

    !. *ahasiswa mengetahui patofisiologi cedera : trauma spinal

    $. *ahasiswa mengetahui cara pengkajian pasien dengan trauma spinal

    '. *ahasiswa mengetahui diagnosa pasien dengan trauma spinal

    2. *ahasiswa mengetahui inter&ensi pasien dengan trauma spinal

    @. *ahasiswa mengetahui penanganan kegawatdaruratan pasien dengan

    trauma spinal

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    7/28

    +A+ II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A# De2inisi

    *edula spinalis ;spinal cord? merupakan bagian susunan saraf pusat

    yang terletak di dalam kanalis &ertebralis dan menjulur dari foramen magnum

    ke bagian atas region lumbalis. Trauma pada medulla spinalis dapat ber&ariasi

    dari trauma ekstensi fiksasi ringan yang terjadi akibat benturan secara

    mendadak sampai yang menyebabkan transeksi lengkap dari medulla spinalis

    dengan Fuadriplegia ; ransisca (. (atticaca. $44> ?.

    Cedera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang

    sering kali disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. "pabila cedera itu

    mengenai daerah 8!3$ dan:atau dibawahnya maka akan dapat mengakibatkan

    hilangnya fungsi motorik dan sensorik serta kehilangan fungsi defekasi dan

    berkemih. ;1oengoes, !

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    8/28

    mielitis akibat proses inflamasi infeksi mauoun non3infeksi= osteoporosis

    yang disebabkan oleh fraktur kompresi pada &ertebra= siringmielia= tumor

    infiltrasi maupun kompresi dan penyakit &ascular.

    ; ransisca (. (atticaca. $44>.?

    3# Tn4 4n Ge5l

    +ika dalam keadaan sadar, pasien biasanya mengeluh nyeri akut pada

    bagian belakang belakang leher, menyebar sepanjang saraf yang terkena.

    Pasien sering mengatakan takut kalau leher atau punggungnya patah. Cedera

    saraf spinal dapat menyebabkan gambaran paraplegia atau Fuadriplegia.

    Skibat dari cedera kepala bergantung pada tingkat cedera pada medulla dan

    tipe cedera ; (runner G Suddarth. $44$ ?.

    Tingkat neurologic yang berhubungan dengan tingkat sensori dan

    motorik bagian bawah yang normal. Tingkat neurologic bagian bawah

    mengalami paralisis sensori dan motorik total, kehilangan kontrol kandung

    kemih dan usus besar ;biasanya terjadi retensi urin, penurunan keringat dan

    tonus &asomotor dan penurunan tekanan darah yang diawali dengan resistensi

    &askuler perifer?. Tipe cedera mengacu pada luasnya cedera medulla spinalis

    itu sendiri ; (runner G Suddarth. $44$ ?.

    *asalah pernafasan dikaitkan dengan penurunan fungsi pernapasan,

    beratnya bergantung pada tingkat cedera. %tot3otot yang berperan dalam

    pernapasan adalah abdominal, interkostal ;T!3T!!? dan diafragma. Pada

    cedera medulla ser&ikal tinggi, kegagalan pernapasan akut adalah penyebab

    utama kematian ; (runner G Suddarth. $44$ ?.Sedangkan menurut(aughman G 7ackley ;$444 >A? tanda dan gejala

    trauma spinal yaitu

    a. /yeri akut pada belakang leher yang menyebar sepanjang saraf yang

    terkena. (ila penderita sadar, pasti ada nyeri pada bagian tulang belakang

    yang terkena. *asalahnya adalah bahwa cukup sering ada cedera kepala

    ;penderita tidak sadar?, atau ada cedera yang lain seperti misalnya patah

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    9/28

    tulang paha, yang jauh lebih nyeri dibandingkan nyeri pada tulang

    belakangnya.

    b. Paraplegia

    c. Tingkat neurologis

    Paralisis sensorik dan motorik total di bawah tingkat neurologis

    Kehilangan kontrol kandung kemih dan usus ;biasanya dengan retensi

    urine dan distensi kandung kemih?

    Kehilangan kemampuan berkeringat dan tonus &asomotor di bawah

    tingkat neurologis

    )eduksi tekanan darah yang sangat jelas akibat kehilangan tahanan

    &askular perifer.

    d. *asalah pernapasan

    Hang berhubungan dengan gangguan fungsi pernapasan = keparahan

    bergantung pada tingkat cidera

    6agal napas akut mengarah pada kematian pada cidera medulla

    ser&ikal tinggi.

    *enurut menurut 0/" ;$444 2$D?, tanda dan gejala adalah sebagai berikut

    Pernapasan dangkal

    penggunaan otot3otot pernapasan

    pergerakan dinding dada

    7ipotensi ;biasanya sistole kurang dari

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    10/28

    *enurut menurut Campbell ;$442 = !''?

    Kelemahan otot

    "danya deformitas tulang belakang

    adanya nyeri ketika tulang belakang bergerak

    terjadinya perubahan bentuk tulang ser&ikal akibat cedera

    Kehilangan control dalam eliminasi urin dan feses,

    terjadinya gangguan pada ereksi penis ;priapism?

    Tanda dan gejala bergantung pada lokasi yang mengalami trauma dan apakah

    trauma terjadi secara parsial atau total. (erikut ini berdasarkan lokasi trauma

    a. "ntara C! sampai C@

    )espiratori paralisis dan kuadriplegi, biasanya pasien meninggal

    b. "ntara C@ dan CD

    Paralisis kaki, tangan, pergelangan= abduksi bahu dan fleksi siku yang lemah=

    kehilangan refleks brachioradialis

    c. "ntara CD dan CA

    Paralisis kaki, pergelangan, dan tangan, tapi pergerakan bahu dan fleksi siku

    masih bisa dilakukan= kehilangan refleks bisep

    d. "ntara CA dan C>

    Paralisis kaki dan tangan

    e. C> sampai T!

    7ornerIs syndrome ;ptosis, miotic pupils, facial anhidrosis?, paralisis kaki

    f. "ntara T!! dan T!$

    Paralisis otot3otot kaki di atas dan bawah lutut

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    11/28

    g. T!$ sampai 8!

    Paralisis di bawah lutut

    h. Cauda eFuina

    7iporeflex atau paresis extremitas bawah, biasanya nyeri dan usually pain and

    hyperesthesia, kehilangan control bowel dan bladder

    i. S' sampai S@ atau conus medullaris pada 8!

    Kehilangan kontrol bowel dan bladder secara total

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    12/28

    D# P.o2isioloi

    "kibat suatu trauma mengenai tulang belakang , jatuh dari ketinggian,

    kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga, mengakibatkan patah tulang

    belakang= paling banyak cer&ikalis dan lumbalis. raktur dapat berupa patah

    tulang sederhana, kompresi, kominutif, dan dislokasi, sedangkan sumsum

    tulang belakang dapat berupa memar, kontusio, kerusakan melintang, laserasi

    dengan atau tanpa gangguan peredaran darah, blok saraf parasimpatis,

    pelepasan mediator kimia, kelumpuhan otot pernapasan, respon nyeri hebat

    dan akut anestesi. -skemia dan hipoksemia syok spinal, gangguan fungsi

    rektum, kandung kemih.(ila hemoragik terjadi pada daerah medulla spinalis,

    darah dapat merembes ke ekstradural, subdural atau daerah subarachnoid pada

    kanal spinal. Segera setelah terjadi kontusio atau robekan akibat cidera,

    serabut3serabut saraf mulai membengkak dan hancur. Sirkulasi terganggu.

    Tidak hanya ini saja yang terjadi pada cedera pembuluh darah medulla

    spinalis, tetapi proses patogenik dianggap menyebabkan kerusakan yang

    terjadi pada cedera medulla spinalis akut. Suatu rantai sekunder kejadian3

    kejadian yang menimbulkan iskemia, hipoksia, edema, lesi, hemoragi.

    ;(runner G Suddarth. $44$?.Cedera medulla spinalis kebanyakan terjadi sebagai akibat cedera pada

    &ertebra. *edulla spinalis mengalami cedera biasanya berhubungan dengan

    akselerasi, deselerasi atau kelainan yang diakibatkan oleh berbegai tekanan

    yang mengenai tulang belakang. Tekanan cedera pada medulla spinalis

    mengalami kompresi, tertarik, atau merobek jaringan. 8okasi cedera

    umumnya mengenai C! dan C$, C2, CD, dan T!! atau 8$.

    leksi3fleksi, dislokasi, dislokasi fraktur, umumnya mengenai ser&ikal

    pada C@ dan CD. +ika mengenai spina torakolumbar, terjadi pada T!$38!.

    raktur lumbal adalah fraktur yang terjadi pada daerah tulang belakang bagian

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    13/28

    bawah. (entuk cedera ini mengenai ligament, fraktur &ertebra, kerusakan

    pembuluh darah dan mengakibatkan iskemia pada medulla spinalis.

    7iperekstensi. +enis cedera ini umumnya mengenai klien dengan usia

    dewasa yang memiliki perubahan degenerati&e &ertebra, usia muda yang

    mendapat kecelakaan lalu lintas saat mengendarai kendaraan dan usia muda

    yang mengalami cedera saat menyelam. +enis cedera ini menyebabkan

    medulla spinalis bertentangan dengan ligamenrum fla&a dan mengakibatkan

    kontusio kolom dan dislokasi &ertebrata. Transeksi lengkap dari medulla

    spinalis dapat mengikuti cedera hiperekstensi. 8esi lengkap dari medulla

    spinalis ,mengakibatkan kehilangan pergerakan &olunteer menurun pada

    daerah lesi dengan kehilangan fungsi reflex pada isolasi bagian medulla

    spinalis.

    Kompresi. Cedera kompresi sering disebabkan karena jatuh atau

    melompat dari ketinggian, dengan posisi kaki atau bokong ;duduk?. Tekanan

    mengakibatkan fraktur &ertebra dan menekan medulla spinalis. 1iskus dan

    fragmen tulang dapat masuk ke medulla spinalis. 8umbal dan toraks &ertebra

    umumnya akan mengalami cedera serta menyebabkan edema dan perdarahan.

    0dema pada medulla spinalis mengakibatkan kehilangan fungsi sensasi.

    ;ransisca (. (atticaca. $44>?

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    14/28

    P.h67

    Kecelakaan lalu lintas,

    olahraga, tembakan

    senapan, serta bencana

    Cedera medulla spinalis dan

    Gangguan pembuluh

    Iskemia

    Pelepasan

    eksitotoksin,

    Influks kalsium dan pembentukanradikal bebas dalam sel neuron

    karena nekrosis dan terputusnya

    Kematian sel neuron

    karena nekrosis dan

    terputusnya akson

    Ketidak efektifan pola

    pernapasan yang berhubungan

    dengan kelemahan :paralisis

    otot3otot abdomen dan

    intertiostal dan

    ketidakmampuan untuk

    membersihkan sekresi.

    /yeri yang berhubun

    dengan pengob

    immobilitas lama, ced

    psikis dan alt traksi

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    15/28

    E# Ko8lisi Klinis

    a. /eurogenik shock.

    b. 7ipoksia.

    c. 6angguan paru3paru

    d. -nstabilitas spinal

    e. %rthostatic 7ipotensi

    f. -leus Paralitik

    g. -nfeksi saluran kemih

    h. Kontraktur

    i. 1ekubitus

    j. -nkontinensia blader

    k. Konstipasi

    '# Pen5in Ke6.4/u/.n

    a. Pengkajian Primer

    !?. "irway.

    +ika penderita dapat berbicara maka jalan napas

    kemungkinan besar dalam keadaan adekuat. %bstruksi jalan napas

    sering terjadi pada penderita yang tidak sadar, yang dapat

    disebabkan oleh benda asing, muntahan, jatuhnya pangkal lidah,

    Lesi dengan jaringan

    kecacatan

    Kerusakan mobilitas fisik yang

    berhubungan dengan

    kerusakan fungsi motorik dan

    sesorik.

    6angguan ("K berhubungan den

    penurunan isyarat kandung kemih

    kerusakan kemampuan untuk menge

    isyarat kandung kemih sekunder terha

    cedera medulla spinalis.

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    16/28

    atau akibat fraktur tulang wajah. saha untuk membebaskan jalan

    napas harus melindungi &ertebra ser&ikalis ;cer&ical spine

    control?, yaitu tidak boleh melakukan ekstensi, fleksi, atau rotasi

    yang berlebihan dari leher. 1alam hal ini, kita dapat melakukan

    chin lift atau jaw thrust sambil merasakan hembusan napas yang

    keluar melalui hidung. (ila ada sumbatan maka dapat dihilangkan

    dengan cara membersihkan dengan jari atau suction jika tersedia.

    ntuk menjaga patensi jalan napas selanjutnya dilakukan

    pemasangan pipa orofaring. (ila hembusan napas tidak adekuat,

    perlu bantuan napas.

    $?. (reathing

    (antuan napas dari mulut ke mulut akan sangat bermanfaat.

    "pabila tersedia, %$ dapat diberikan dalam jumlah yang memadai.

    +ika penguasaan jalan napas belum dapat memberikan oksigenasi

    yang adekuat, bila memungkinkan sebaiknya dilakukan intubasi

    endotrakheal!,',@,D,A,>.

    '?. Circulation

    Status sirkulasi dapat dinilai secara cepat dengan

    memeriksa tingkat kesadaran dan denyut nadi Tindakan lain yang

    dapat dilakukan adalah mencari ada tidaknya perdarahan

    eksternal, menilai warna serta temperatur kulit, dan mengukur

    tekanan darah. 1enyut nadi perifer yang teratur, penuh, dan

    lambat biasanya menunjukkan status sirkulasi yang relatif

    normo&olemik

    2?. 1isability

    *elihat secara keseluruhan kemampuan pasien diantaranya

    kesadaran pasien.

    @?. 0xprosure

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    17/28

    *elihat secara keseluruhan keadaan pasien. Pasien dalam keadaan

    sadar ;6CS !@? dengan Simple head injury bila tanpa deficit

    neurology

    a? 1ilakukan rawat luka

    b? Pemeriksaan radiology

    c? Pasien dipulangkan dan keluarga diminta untuk obser&asi

    bila terjadi penurunan kesadaran segera bawa ke rumah

    sakit

    G# P8e/isn Penun5n

    Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain

    !? J3)ay spinal menentukan lokasi dan jenis cedera tulang ;fraktur atau

    dislokasi?

    $? CT Scan untuk menentukan tempat luka:jejas, menge&aluasi gangguan

    struktural.

    '? *)- untuk mengidentifikasi kerusakan syaraf spinal, edema dan kompresi

    2? *ielografi

    ntuk memperlihatkan kolumna spinalis ;kanal &ertebral? jika faktor

    patologisnya tidak jelas atau dicurigai adannya dilusi pada ruang sub

    arakhnoid medulla spinalis ;biasanya tidak akan dilakukan setelah mengalami

    luka penetrasi?.

    @? oto rongent thorak mengetahui keadaan paru ;contoh perubahan pada

    diafragma, atelektasis?

    D? Pemeriksaan fungsi paru ;kapasitas &ital, &olume tidal? mengukur &olume

    inspirasi maksimal khususnya pada pasien dengan trauma ser&ikat bagian

    bawah atau pada trauma torakal dengan gangguan pada saraf frenikus :otot

    interkostal?.

    A? "61 menunjukkan keefektifan pertukaran gas dan upaya &entilasi

    H# In.e/ensi Ke6.4/u/.n 4n Moni.o/in

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    18/28

    Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mencegah cedera medulla

    spinalis lebih lanjut dan untuk mengobser&asi gejala perkembangan defisit

    neurologis. 8akukan resusitasi sesuai kebutuhan dan pertahankan oksigenasi

    dan kestabilan kardio&askuler.

    armakoterapi (erikan steroid dosis tinggi ;metilpredisolon? untuk

    melawan edema medula.

    "irway

    +ika penderita dapat berbicara maka jalan napas kemungkinan besar

    dalam keadaan adekuat. %bstruksi jalan napas sering terjadi pada penderita

    yang tidak sadar, yang dapat disebabkan oleh benda asing, muntahan,

    jatuhnya pangkal lidah, atau akibat fraktur tulang wajah. saha untuk

    membebaskan jalan napas harus melindungi &ertebra ser&ikalis ;cer&ical spine

    control?, yaitu tidak boleh melakukan ekstensi, fleksi, atau rotasi yang

    berlebihan dari leher. 1alam hal ini, dapat dilakukan chin lift atau jaw thrust

    sambil merasakan hembusan napas yang keluar melalui hidung. (ila ada

    sumbatan maka dapat dihilangkan dengan cara membersihkan dengan jari atau

    suction jika tersedia. ntuk menjaga patensi jalan napas selanjutnya dilakukan

    pemasangan pipa orofaring.

    (reathing

    (ila hembusan napas tidak adekuat, perlu bantuan napas. (antuan

    napas dari mulut ke mulut akan sangat bermanfaat. "pabila tersedia, %$ dapat

    diberikan dalam jumlah yang memadai. Pada penderita dengan cedera kepala

    berat atau jika penguasaan jalan napas belum dapat memberikan oksigenasi

    yang adekuat, bila memungkinkan sebaiknya dilakukan intubasi endotrakheal.

    Sirkulasi

    Status sirkulasi dapat dinilai secara cepat dengan memeriksa tingkat

    kesadaran dan denyut nadi. Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah

    mencari ada tidaknya perdarahan eksternal, menilai warna serta temperatur

    kulit, dan mengukur tekanan darah. 1enyut nadi perifer yang teratur, penuh,

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    19/28

    dan lambat biasanya menunjukkan status sirkulasi yang relatif normo&olemik.

    Pada penderita dengan cedera kepala, tekanan darah sistolik sebaiknya

    dipertahankan di atas !44 mm7g untuk mempertahankan perfusi ke otak yang

    adekuat.

    1enyut nadi dapat digunakan secara kasar untuk memperkirakan

    tekanan sistolik. (ila denyut arteri radialis dapat teraba maka tekanan sistolik

    lebih dari

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    20/28

    $? Salah satu anggota tim harus menggontrol kepala pasien untuk

    mencegah fleksi, rotasi atau ekstensi kepala.

    '? Tangan ditempatkan pada kedua sisi dekat telinga untuk

    mempertahankan traksi dan kesejajaran sementara papan spinalatau

    alat imobilisasi ser&ikal dipasang.

    2? Paling sedikit empat orangharus mengangkat korban dengan hati3 hati

    keatas papan untuk memindahkan memindahkan kerumah sakit.

    "danya gerakan memuntir dapat merusak medula spinais ire&ersibel

    yang menyebabkan fragmen tulang &ertebra terputus, patah, atau

    memotong medula komplit.

    Sebaiknya pasien dirujuk kecedera spinal regional atau pusat

    trauma karena personel multidisiplin dan pelayanan pendukung dituntut

    untuk menghadapi perubahan dekstruktif yang tejadi beberapa jam

    pertama setelah cedera.

    *emindahkan pasien, selama pengobatan didepartemen

    kedaruratan dan radiologi,pasien dipertahankan diatas papan pemindahan .

    Pemindahan pasien ketempat tidur menunjukkan masalah perawat yang

    pasti. Pasien harus dipertahankan dalam posisi eksternal . Tidak ada bagian

    tubuh yang terpuntir atau tertekuk, juga tidak boleh pasien dibiarkan

    mengambil posisi duduk.

    Pasien harus ditempatkan diatas sebuah stryker atau kerangka

    pembalik lain ketika merencanakan pemindahan ketempat tidur.

    Selanjutnya jika sudah terbukti bahwa ini bukan cedera medula, pasien

    dapat dipindahkan ketempat tidur biasa tanpa bahaya.Sebaliknya kadang3

    kadang tindakan ini tidak benar. +ika stryker atau kerangka pembalik lain

    tidak tersedia pasien harus ditempatkan diatas matras padat dengan papan

    tempat tidur dibawahnya.

    b. Penatalaksanaan Cedera *edula Spinalis ; ase "kut?

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    21/28

    Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mencegah cedera medula

    spinalis lebih lanjut dan untuk mengobser&asi gejala perkembangan defisit

    neurologis. 8akukan resusitasi sesuai kebutuhan dan pertahankan

    oksigenasi dan kestabilan kardio&askuler.

    armakoterapi

    (erikan steroid dosis tinggi ;metilpredisolon? untuk melawan edema

    medulla.

    Tindakan )espiratori

    !? (erikan oksigen untuk mempertahankan P%$arterial yang tinggi.

    $? Terapkan perawatan yang sangat berhati3hati untuk menghindari fleksi

    atau eksistensi leher bila diperlukan inkubasi endrotakeal.

    '? Pertimbangan alat pacu diafragma ;stimulasi listrik saraf frenikus?

    untuk pasien dengan lesi ser&ikal yang tinggi.

    )eduksi dan raksi skeletal

    !? Cedera medulla spinalis membutuhkan immobilisasi, reduksi,

    dislokasi, dan stabilisasi koluma &ertebrata.

    $? Kurangi fraktur ser&ikal dan luruskan spinal ser&ikal dengan suatu

    bentuk traksi skeletal, yaitu teknik tong :capiller skeletal atau halo

    &est.

    '? 6antung pemberat dengan batas sehinga tidak menggangu traksi

    -nter&ensi bedah 8aminektomi

    1ilakukan (ila

    !? 1eformitas tidak dapat dikurangi dengan fraksi

    $? Terdapat ketidakstabilan signifikan dari spinal ser&ikal

    '? Cedera terjadi pada region lumbar atau torakal

    2? Status /eurologis mengalami penyimpanan untuk mengurangi fraktur

    spinal atau dislokasi atau dekompres medulla.

    ;1iane C. (raughman, $444 = >>3>

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    22/28

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    23/28

    +A+ III

    ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

    A# Pen5in

    !?. "ktifitas :-stirahat

    Kelumpuhan otot ;terjadi kelemahan selama syok pada bawah lesi.

    Kelemahan umum :kelemahan otot ;trauma dan adanya kompresi

    saraf?.

    $?. Sirkulasi

    7ipotensi, 7ipotensi posturak, bradikardi, ekstremitas dingin dan

    pucat.

    '?. 0liminasi

    )etensi urine, distensi abdomen, peristaltik usus hilang, melena,

    emisis berwarna seperti kopi tanah :hematemesis.

    2?. -ntegritas 0go

    @?. Takut, cemas, gelisah, menarik diri.

    D?. *akanan :cairan

    *engalami distensi abdomen, peristaltik usus hilang ;ileus paralitik?

    A?. 7igiene

    Sangat ketergantungan dalam melakukan aktifitas sehari3hari

    ;ber&ariasi?

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    24/28

    >?. /eurosensori

    Kelumpuhan, kelemahan ;kejang dapat berkembang saat terjadi

    perubahan pada syok spinal?.

    Kehilangan sensasi ;derajat ber&ariasi dapat kembaki normak setelah

    syok spinal sembuh?.

    Kehilangan tonus otot :&asomotor, kehilangan refleks :refleks

    asimetris termasuk tendon dalam. Perubahan reaksi pupil, ptosis,

    hilangnya keringat bagian tubuh yang terkena karena pengaruh trauma

    spinal.

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    25/28

    3# In.e/ensi

    D# Elusi

    a. Klien dapat meningkatkan pernafasan yang adekuat

    b. Klien dapat memperbaiki mobilitas

    c. klien mengalami peningkatan eliminasi urine

    d. Klien menyatakan rasa nyaman

    ;*arilyn 0. 1oenges !

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    26/28

    Penatalaksanaan pasien segera ditempat kejadian adalah sangat

    penting, karena penatalaksanaan yang tidak tepat dapat menyebabkan

    kerusakan kehilangan fungsi neurologik.Pada kepala dan leher dan leher harus

    dipertimbangkan mengalami cedera medula spinalis sampai bukti cedera ini

    disingkirkan. *emindahkan pasien, selama pengobatan didepartemen

    kedaruratan dan radiologi,pasien dipertahankan diatas papan pemindahan.

    "suhan Keperawatan yang diberikan pada pasien dengan cedera

    medula spinalis berbeda penanganannya dengan perawatan terhadap penyakit

    lainnya,karena kesalah dalam memberikan asuhan keperawatan dapatmenyebabkan cedera semakin komplit dan dapat menyebabkan kematian.

    +# S/n

    1engan adanya makalah ini diharapkan kepada mahasiswa agar dapat

    menjaga kesehatannya terutama pada bagian tulang belakang agar cedera

    medula spinalis dapat terhindar. "dapun jika sudah terjadi , mahasiswa dapat

    melakukan perawatan dan mengaplikasikan seperti yang telah tertulis dalam

    makalah ini.

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    27/28

    DA'TAR PUSTAKA

    Smelter C. Suanne, (runner G Suddarth. $44$.Buku Ajar Keperawatan Medikal

    Bedah. 06C +akarta;0/" ;0mergency /urse "ssociation ?$444.0mergency /ursing Core Curiculum ,

    @th,S"#.(.Saunders Company

  • 7/22/2019 trauma spinal FIX.doc

    28/28

    *arilynn 0, 1oengoes. $444. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. 06C +akarta

    ransisca (. (atticaca. $44>. "suhan Keperawatan pada Klien dengan gangguanpersarafan. +akarta Penerbit Salemba *edika

    Campbell, +hon Pe. $442.Basic Trauma Life Support. /ew +ersy Person Prentice

    7all.

    (aughman, 1iane C dan +o"nn C. 7ackley. $444. Keperawatan *edikal (edah ;alih

    bahasa oleh Hasmin "sih?. +akarta Penerbit (uku Kedokteran 06C

    0ngram, (arbara. $444. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. +akarta

    06C.

    (oswick, +ohn ". !