tugas konflik

14
'Menteri Agama Buat Konflik Umat Beragama Semakin Keruh' Menteri Agama Suryadharma Ali menyampaikan khotbah pada peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1435 H di Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto: Antara) KBR68H, Jakarta - LSM Kemanusiaan Setara Institute menilai pernyataan Suryadharma Ali terkait Ahmadiyah berpotensi memperkeruh konflik antar umat  beragama. Ini diungkapkan Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menyusul  pernyataan Suryadharma Ali yang mengatakan , pelarangan Ahmadiyah merupakan solusi untuk menjaga kerukunan umat beragama. Menurut Bonar, kementerian agama sebagai perwakilan pemerintah seharusnya Suryadharma Ali  bisa meredam konflik. "Pernyataan dia sebagai pejabat publik yang seharusnya netral, justru kemudian semakin memperuncing, justru dalam beberapa tahun ini Menteri Agama ini adalah yang mebuat persoalan kebebasan bergama menjadi krusial, karena peran dia yang tidak memainkan fungsinya dengan jernih," kata Bonar kepada KBR68H Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan kehadiran kepercayaan baru menjadi penyebab konflik antar umat beragama.Salah satunya Ahmadiyah. Dua solusi yang dinilai Suryadharma paling e fektif untuk menyelesaikan permasalahan Ahmadiyah yakni pelarangan, dan deklarasi yang menyatakan Ahmadiyah merupakan agama baru tanpa membawa simbol dan  prinsip Islam.

Upload: kiky-say-panghurina

Post on 10-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 1/14

'Menteri Agama Buat Konflik Umat Beragama Semakin Keruh'

Menteri Agama Suryadharma Ali menyampaikan khotbah pada peringatan Tahun Baru Islam 1

Muharram 1435 H di Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto: Antara)

KBR68H, Jakarta - LSM Kemanusiaan Setara Institute menilai pernyataan

Suryadharma Ali terkait Ahmadiyah berpotensi memperkeruh konflik antar umat

 beragama.

Ini diungkapkan Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menyusul

 pernyataan Suryadharma Ali yang mengatakan, pelarangan Ahmadiyah

merupakan solusi untuk menjaga kerukunan umat beragama. Menurut Bonar,

kementerian agama sebagai perwakilan pemerintah seharusnya Suryadharma Ali

 bisa meredam konflik.

"Pernyataan dia sebagai pejabat publik yang seharusnya netral, justru kemudian

semakin memperuncing, justru dalam beberapa tahun ini Menteri Agama ini

adalah yang mebuat persoalan kebebasan bergama menjadi krusial, karena peran

dia yang tidak memainkan fungsinya dengan jernih," kata Bonar kepada KBR68HSebelumnya, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan kehadiran

kepercayaan baru menjadi penyebab konflik antar umat beragama.Salah satunya

Ahmadiyah. Dua solusi yang dinilai Suryadharma paling efektif untuk

menyelesaikan permasalahan Ahmadiyah yakni pelarangan, dan deklarasi yang

menyatakan Ahmadiyah merupakan agama baru tanpa membawa simbol dan

 prinsip Islam.

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 2/14

Konflik Lahan di Mesuji Makin Parah

Tanah di Register 45 Mesuji, Bandar Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, MESUJI - Konflik kepemilikan lahan di kawasan Register

45 Sungai Buaya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, makin parah. Menurut

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, perambah kawasan hutan tersebut makin

 banyak, bahkan telah menggusur pemilik aslinya.

"Dulu yang menduduki dan mengaku pemilik sah kawasan tersebut ada 5.000

orang, lalu bertambah menjadi 10 ribu orang, dan sekarang saya kira sudah lebih

dari 10 ribu orang. Ini jelas membuat masalah makin kompleks," ungkap Menhut

saat berdialog dengan warga Mesuji, Jumat (10/5).

Menhut menyatakan masalah ini harus segera diselesaikan dan keterlibatan

 pemerintah daerah, terutama dari pemerintah daerah (pemda) tingkat dua, sangat

 penting untuk menyelesaikan kasus ini. Dengan perubahan fungsi lahan, yang

tadinya untuk kawasan hutan lalu dipakai untuk areal pertanian, tentu akan

mengganggu keseimbangan alam.

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 3/14

Menhut pun meminta bupati agar tidak takut menggunakan kewenangannya untuk

menyelesaikan kasus ini. "Jadi, kami dudukkan dulu persoalan register ini.

Dengan adanya otonomi daerah, kewenangan bupati sekitar 80 persen, pemerintah

 pusat hanya 20 persen," ujar Zulkifli. Meski memiliki kewenangan yang lebih

kecil ketimbang pemda, jelas Menhut, pemerintah pusat tetap berkomitmen untuk

secepatnya menyelesaikan kasus sengketa lahan tersebut. Karena itu, Menhut

meminta pemda untuk memberikan data-data yang selengkapnya terkait dengan

 pemilik sah lahan tersebut.

Setelah mendata secara lengkap dan benar, bupati bisa mengajukan surat resmi ke

 pemerintah pusat. "Jadi, bupati jangan takut bertindak. Ini karena Kementerian

Kehutanan hanya menangani taman nasional. Mengenai hutan lindung,

konservasi, dan hutan register itu kewenangan pemda. Sangat besar kewenangan

 pemda," jelas Zulkifli.

Saat ini, menurut Zulkifli, Kemenhut hanya bisa mengimbau para perambah lahan

agar meninggalkan kawasan tersebut. Sebagai bagian dari solusi untuk itu,

 pihaknya juga telah mencadangkan lahan seluas 7.000 hektare untuk masyarakat

adat dan hak ulayat.

"Jadi, bupati tinggal mendata siapa-siapa yang berhak menerima, lalu kami akan

 berikan. Saya datang ke Mesuji untuk mempercepat finalisasi penyelesaian

Register 45. Sebetulnya, memang pada 2010 lalu menurut kami sudah kami

cadangkan 7.000 hektare untuk adat dan hak ulayat. Kami, pemerintah pusat dan

daerah, sudah sepakat 7.000 ha untuk masyarakat adat dan sekarang ini tinggal

siapa yang dapat," kata Zulkifli.

Zulkifli menjelaskan, pendataan yang benar, cepat, dan akurat itu penting agar

tidak timbul masalah baru. Apalagi, pihaknya telah mengambil keputusan dengan

memberikan lahan di kawasan Register 45 kepada masyarakat adat yang sudah

tercatat turun-temurun berada di kawasan tersebut. Pemerintah sudah

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 4/14

mencadangkan 7.000 ha supaya bisa dikelola kembali oleh masyarakat. Untuk

teknis pendistribusiannya, Menhut menyerahkannya kepada bupati dan pemda.

"Untuk itu, saya berharap bagi mereka yang benar-benar bagian dari kepemilikan

tanah adat dan ulayat dapat didata oleh pemda. Jadi, jangan sampai orang yang

tidak wajib mendapat bagian, orang yang seharusnya menerima tidak

mendapatkan haknya. Jika itu terjadi, akan muncul masalah baru yang lebih

 pelik," ujar Menhut.

Pemerintah pusat, menurut Menhut, sudah mengedepankan pendekatan persuasif

sejak 2010, tetapi tak membuahkan hasil. Tapi, sekarang sepertinya pendekatan

dengan cara tersebut sudah tidak tepat lagi.

Menurut Bupati Mesuji Khamamik, jumlah perambah di kawasan tersebut

semakin banyak. Dia memperkirakan, saat ini ada lebih dari 16 ribu orang yang

tidak bertanggung jawab yang mayoritas dari luar Mesuji, bahkan dari luar

Provinsi Lampung, masuk dan mendiami kawasan tersebut. "Mereka mendirikan

rumah-rumah, menebang, dan membakar pohon-pohon yang ada, kemudian

menggantinya dengan tanaman singkong dan jagung," kata Khamamik.n rakhmat

hadi sucipto ed: subroto

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 5/14

KONFLIK ANTARA SUKU DAYAK DAN MADURA

Konflik antaretnik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pertentangan

alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok yang berbeda etnik, karena

diantara mereka memiliki perbedaan dalam sikap, kepercayaan, nilai, atau

kebutuhan (Liliweri, 2005:146).

Konflik adlah masalah yang lazim yang terjadi dilingkungan masyarakat.

Banyaknya perbedaan menjadi alasan yang mendasar. Begitupun yang terjadi

ketika perang antar suku yang terjadi di Indonesia.

Perang antar suku yang terjadi antara suku dayak dan suku madura memang telah

lama berlalu.

Konflik-konflik kekerasan yang terjadi antara Suku Dayak dan Suku

Madura disebabkan oleh faktor-faktor struktural yang dilandasi oleh faktor faktor

kultural; apabila faktor-faktor struktural dan kultural ini tidak diatasi dengan

tuntas dan sepanjang resoluasi konflik tidak mengedepankan resolusi yang

 berbasis pada budaya dan kepercayaan masyarakat maka konflik kekerasan

diperkirakan akan terus berulang.

Yohanes menyebutkan bahwa konflik kekerasan antara Suku Dayak dan

Suku Madura di Kalimantan Barat selama ini memang tidak terlepas dari adanya

tradisi kekerasan dalam Suku Dayak, namun sebenarnya bukan tradisi ini yang

menjadi penyebab utama konflik melainkan lebih sebagai akibat dari adanya

 pemanfaatan oleh pihak-pihak lain yang menginginkan kekerasan terjadi di

Kalimantan Barat. Selain itu, oleh mereka sendiri kekerasan tidak pernah

dikaitkan dengan isu-isu keagamaan (2005:312-313).

Di sisi Suku Madura, perilaku dan tindakan orang Madura yang tinggal di

Kalimantan Barat, baik yang sudah lama maupun masih baru tidak banyak

 berbeda dengan perilaku dan tindakan mereka di tempat asalnya di pulau Madura.

Orang Madura biasanya akan merespon amarah atau kekerasan berupa tindakan

resistensi yang cenderung berupa kekerasan pula (Yohanes Bahari, 2002:314).

Karena itu, kecenderungan kekerasan ini pulalah yang mudah dipicu untuk

menimbulkan konflik dengan suku lain.

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 6/14

PERBEDAAN STEREOTIP 

Setiap suku tentu memiliki budaya, adat istiadat dan kebiasaan beragam.

Keanekaragaman tersebut tentunya membawa dampak dan konsekuensi sosial

 bagi kehidupan berbangsa. Jika tidak disikapi dengan baik, perbedaan tersebut

 justru menjadi faktor utama penyebab terjadinya perang antar suku.

Setiap suku akan menginterpretsikan budaya yang mereka miliki dalam

lingkungannya sehingga terciptalah stereotip yang dapat mengakibatkan lestarinya

 perbedaan. Penonjolan stereotip suatu suku amat berbahaya. Namun, faktanya

stereotip dan stigma buruk itu tetap hidup. Bahkan, tanpa disadari kian meluas.

Bahaya karna hal ini dapat menimbulkan pepecahan perang antar suku pun

menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan.

Contoh nyatanya adalah stereotip orang Madura dalam pengetahuan orang

Indonesia pada umumnya. Orang Madura kadang identik dengan watak yang

kasar dan keras. Sering menyelesaikan masalah dengan carok,mengakhiri

sengketa dengan cara duel maut yang berujung kematian. Penyebabnya adalah

dendam atau pembalasan pihak keluarga dan kerabat yang terluka. Bahkan, tewas.

Bisa dibayangkan bagaimana keadaan perang antar suku yang melibatkan suku

Madura.

Pertikaian Dayak-Madura 

Terjadi dua kali kerusuhan berskala besar antara suku Dayak dan Madura,

yaitu peristiwa sampit (2001), dan Senggau Ledo (1996). Kedua kerusuhan ini

merembet ke hampir semua wilayah Kalimantan dan berakhir dengan pengusiran

dan pengungsian ribuan warga Madura, dengan jumlah korban hingga mencapai

500-an orang. Perang antar suku ini menjadi masalah sosial yang me-nasional.

Ada empat hal yang menjadi penyebab terjadinya perang suku antara suku Dayak

dan suku Madura :

1.  Perbedaan antara dayak-madura

Perbedaan budaya jelas menjadi alasan mendasar ketika perang antar suku

terjadi. Masalahnya sangat sederhana, tetapi ketika sudah berkaitan dengan

kebudayaan, maka hal tersebut juga berkaitan dengan kebiasaan.

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 7/14

Misalanya permasalahan senjata tajam. Bagi suku dayak, senjata tajam sangat

dilarang keras dibawa ketempat umum. Orang yang membawa senjata tajam

kerumah orang lain, walaupun bermaksud bertamu, dianggap sebagai

ancaman atau ajakan berduel. Lain halnya dengan budaya suku madura yang

 biasa menyelipkan senjata tajam kemana-mana dan dianggap biasa ditanah

kelahirannya.

Bagi suku dayak, senjata tajam bukan untuk menciderai orang. Bila hal ini

terjadi, pelakunya harus dikenai hukuman adat  pati nyawa (bila korban

cidera) dan hukum adat  pemampul darah  (bila korban tewas). Namun, bila

dilakukan berulang kali, masalahnya berubah menjadi masalah adat karena

dianggap sebagai pelecehan terhadap adat sehingga simbol adat “mangkok

merah” (Dayak Kenayan) atau “Bungai jarau” (Dayak Iban) akan segera

 berlaku. Dan itulah yang terjadi dicerita perang antar suku Dayak-Madura.

2.  Perilaku yang tidak menyenangkan

Bagi suku Dayak, mencuri barang orang lain dalam jumlah besar adalah tabu

karena menurut mereka barang dan pemiliknya telah menyatu; ibarat jiwa dan

 badan. Bila dilanggar, pemilik barang akan sakit. Bahkan, bisa meninggal.

Sementara orang madura sering kali terlibat pencurian dengan korbannya dari

suku dayak. Pencurian yang dilakukan inilah yang menjadi pemicu pecahnya

 perang antara suku dayak dan madura.

3.  Pinjam meminjam tanah

Adat suku dayak membolehkan pinjam meminjam tanah tanpa pamrih. Hanya

dengan kepercayaan lisan, orang madura diperbolehkan menggarap tanah

orang dayak. Namun, persoalan timbul saat tanah tersebut diminta kembali.

Seringkali orang madura menolak mengembalikan tanah pinjaman tersebut

dengan alasan merekalah yang telah menggarap selama ini.

Dalam hukum adat Dayak, hal ini disebut balang semaya (ingkar janji) yang

harus dibalas dengan kekerasan. Perang antar suku Dayak dan Madura pun

tidak dapat dihindarkan lagi.

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 8/14

4.  Ikrar perdamaian yang dilanggar

Dalam tradisi masyarakat Dayak, ikrar perdamaian harus bersifat abadi.

Pelanggaran akan dianggap sebagai pelecehan adat sekaligus pernyataan

 permusuhan. sementara orang Madura telah beberapa kali melanggar ikrar

 perdamaian. Dan lagi-lagi hal tersebutlah yang memicu perang antar suku

tersebut.

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 9/14

KESIMPULAN / KOMENTAR :

Menurut pendapat saya di dalam konflik ini tidak ada yang dapat

disalahkan, walaupun cenderung madura lah yang salah. Pada intinya

didalam konflik ini hanya tidak ada jiwa pancasilanya. Karena konflik

ini tidak akan bisa besar kalau seandainya ada jiwa pancasila sesuai

dengan sila-sila dinegara ini. Dilihat dari kerasnya watak-watak suku

dayak dan madura dan tidak ada jiwa kemanusiaannya. 

Perbedaan adat istiadat di suatu daerah sangat berbeda-beda

harusnya sebagai perantau dapat beradaptasi sesuai dengan adatdisekitarnya, dan bisa bisa bersosialisasi dengan suku didaerah

tersebut. 

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 10/14

 

FENOMENA TAWURAN ANTAR PELAJAR

terjadinya tawuran, mengakibatkan norma-norma menjadi terabaikan.

Selain itu,menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek hubungan social

masyarakatnya.. Dalam bukunya yang berjudul “Dinamika Masyarakat

Indonesia”, Prof. Dr. Awan Mutakin, dkk berpendapat bahwa sistem sosial yang

stabil ( equilibrium ) dan berkesinambungan ( kontinuitas ) senantiasa terpelihara

apabila terdapat adanya pengawasan melalui dua macam mekanisme sosial dalam

 bentuk sosialisasi dan pengawasan sosial (kontrol sosial). ... budaya bangsa

Indonesia. Sehingga jika mendengar kata tawuran, sepertinya masyarakat

Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir setiap minggu, berita itu menghiasi

media massa. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-

kolom media cetak, tetapi tawuran antar polisi dan tentara , antar polisi pamong

 praja dengan pedagang kaki lima, sungguh menyedihkan.

Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat kita. Tawuran antar pelajar

maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenja ... Tawuran sepertinya

sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Sehingga jika mendengar

kata tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir

setiap minggu, berita itu menghiasi media massa. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi tawuran antar polisi

dan tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang kaki lima, sungguh

menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat kita. Tawuran antar

 pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya

geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat.

Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 11/14

mengganggu ketenangan masyarakat.Sebaliknya mereka merasa bangga jika

masyarakat itu takut dengan geng/ kelompoknya.

Seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji

seperti itu. Biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari masalah yang sangat

sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru menanggapinya

sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam Dengan rasa

kesetiakawanan yang tinggi para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang

disebabkan oleh siswa sekolah yang dianggap merugikan seorang siswa atau

mencemarkan nama baik sekolah tersebut. Sebenarnya jika kita mau melihat lebih

dalam lagi, salah satu akar permasalahannya adalah tingkat kestressan siswa yang

tinggi dan pemahaman agama yang masih rendah.

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 12/14

 

Lima Konflik Indonesia Versus Malaysia

Bertetangga tapi tak rukun. Begitulah kira-kira ungkapan yang bisa

menggambarkan konflik antara Malaysia dan Indonesia yang tak kunjung usai.

Perebutan wilayah teritori bangsa menjadi salah satu konflik yang sering terjadi

antara kedua negara ini.

Tak hanya itu, pihak Malaysia kerap melecehkan bangsa Indonesia dengan

 perlakuan buruk warga negara Malaysia terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

yang bekerja di negeri jiran tersebut.

Berikut adalah daftar lima konflik, yang menggambarkan perseteruan antara

Indonesia dan Malaysia sebagaimana dirangkum dari merdeka.com:

1. Sebutan Indon Untuk TKI

Begitu banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pembantu

rumah tangga di Malaysia. Banyak warga Malaysia pun yang selalu menyebut

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 13/14

negara kita dan TKI yang ada di sana sebagai Indon. Indon ternyata merupakan

sebutan negatif yang bermakna jongos atau budak. Malaysia sudah hampir dua

dekade menggunakan istilah Indon untuk menyebut TKI yang berada di sana.

2. Iklan ‘Indonesian Maids Now On SALE’ 

Sebuah iklan kontroversial membuat geram masyarakat Indonesia. Akhir Oktober

lalu, sebuah iklan selebaran berisikan informasi penyediaan jasa tenaga kerja

Indonesia ditempel di ruang publik di Malaysia.

Bahkan para TKI di iklan tersebut bisa dipekerjakan sebagai pembantu rumah

tangga dengan potongan harga atau diskon tertentu. Kecaman kepada

 pemerintahan Malaysia pun bermunculan. Namun pihak Malaysia menyebut

 bahwa iklan tersebut liar dan ditempel oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

3. Malaysia Mengklaim Budaya Indonesia

Terhitung sudah 6 kali Malaysia mengklaim budaya milik Indonesia sebagai

warisan budaya mereka. Sejak 2007 lalu, Malaysia sudah mengaku Reog

Ponorogo, Rasa Sayange asal Maluku, Batik, Tari Pendet asal Bali, Angklung

Jawa Barat, tari tor-tor dan gondang sambilan dari Sumatera Utara, sebagai

 budaya mereka.

4. Supporter  Sepak Bola Malaysia Menghina Indonesia

Konflik Indonesia dan Malaysia juga berlangsung di lapangan hijau, tepatnya pada Piala AFF 2012 tahun ini. Dalam sebuah video yang diunggah melalui

YouTube, supporter  Malaysia melecehkan bangsa Indonesia dengan menyamakan

Indonesia dengan binatang.

Penghinaan tersebut terjadi saat pertandingan antara Indonesia melawan Laos di

Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Saat itu pendukung Malaysia yang sedang

menunggu pertandingan dengan Singapura masuk ke stadion dan

melecehkanfansIndonesia melalui yel-yel yang mereka nyanyikan. Hal tersebut

7/22/2019 tugas konflik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-konflik 14/14

membuat geram banyak orang Indonesia tak terkecuali Wakapolri Komjen Pol

 Nanan Sukarna.

5. Habibie Disebut Pengkhianat Bangsa

Pekan ini, konflik kedua negara ini kembali memanas. Adalah sebuah tajuk

rencana tentang penghinaan dari mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin

Maidin. Ia telah menyebut Presiden RI Ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ)

sebagai pengkhianat bangsa. Tudingan ini termuat dalam tajuk rencana sebuah

media massa lokal yakni koran Utusan Malaysia.

Dalam tulisannya, Maidin menyebut bahwa BJ Habibie merupakan Presiden

Indonesia dengan masa jabatan tersingkat hingga saat ini. Maidin menuding

Habibie tersingkir karena mengkhianati negaranya. Menanggapi tuduhan tersebut,

BJ Habibie tak mau ambil pusing.