bab 6 transformasi laplace(1)

Upload: aris-subekti

Post on 10-Feb-2018

278 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    1/45

    BAB VI

    TRANSFORMASI LAPLACE

    Standar Kompetensi

    Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat

    memahami cara menentukan transformasi Laplace dan transformasi Laplace

    invers suatu fungsi serta mengaplikasikannya dalam menentukan selesaian

    persamaan diferensial tingkat tinggi.

    Kompetensi Dasar

    1. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace fungsi dengan

    menggunakan metode langsung (integral tak wajar)

    2. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace fungsi dengan

    menggunakan metode deret.

    3. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace invers fungsi dengan

    menggunakan metode pecahan parsial.

    4. Mahasiswa dapat menentukan transformasi Laplace invers fungsi dengan

    menggunakan rumus penguraian Heaviside.

    5. Menentukan selesian persamaan diferensial tingkat tinggi dengan

    menggunakan aplikasi transformasi Laplace dan transformasi Laplace invres.

    Bab III dalam buku ini membahas hal-hal pokok tentang (1) bentuk umum

    persamaan diferensial linear, (2) cara menentukan selesaian persamaan diferensial

    linear yang meliputi: cara faktor integral, metode Lagrange, mengubah persamaan

    diferensial linear menjadi persamaan diferensial eksak, dan persamaan Bernoulli.

    6.1 Transformasi Laplace

    Definisi

    Misalkan )(tF suatu fungsi t dan t > 0, maka transformasi Laplace dari F(t)

    dinotasikan dengan L{F(t)} yang didefinisikan oleh:

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 151

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    2/45

    ==`

    0

    )()()}({ sfdttFetFL st

    Karena )}({ tFL adalah integral tidak wajar dengan batas atas di tak hingga ( )maka

    ==`

    0

    )()()}({ sfdttFetFLst

    =p

    st

    pdttFeLim

    0

    )(

    Transformasi Laplace dari F(t) dikatakan ada, jika integralnya konvergen untuk

    beberapa nilai s, bila tidak demikian maka transformasi Laplace tidak ada.

    Selanjutnya bila suatu fungsi dari t dinyatakan dengan huruf besar, misalnya W(t),

    G(t), Y(t) dan seterusnya, maka transformasi Laplace dinyatakan dengan huruf

    kecil yang bersangkutan sehingga L {W(t)} = w(s), L {G(t)} = g(s), L {Y(t)} =

    y(s) dan seterusnya.

    Teorema

    Jika F(t) adalah fungsi yang kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap

    interval 0 t N dan eksponensial berorde untuk t > N, maka transformasi

    Laplace f(s) ada untuk setiap s >

    Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace beberapa

    fungsi sederhana.

    No. )(tF )}({ tFL

    1. 10,

    1>s

    s

    2. t0,

    12

    >ss

    3. t 20,

    23

    >ss

    4. t n

    n = 0,1,2,3,.

    0,!

    1>

    +s

    s

    nn

    5.

    ate 0,

    1>

    s

    as

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 152

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    3/45

    6. atsin0,

    22>

    +s

    as

    a

    7. atcos0,

    22>

    +s

    as

    s

    8. atsinhas

    as

    a >

    ,22

    9. atcoshas

    as

    s >

    ,22

    10. attcos222

    2

    )( as

    as

    +

    11.

    a

    att

    2

    sin222 )( as

    s

    +

    Sebagai pemahaman bagi pembaca, berikut ini diberikan beberapa contoh

    transformasi Laplace suatu fungsi.

    Tentukan transformasi Laplace fungsi berikut:

    1. 1)( =tF

    ==`

    0

    )(1)}({ sfetFLst

    =

    p

    st

    p dteLim 0

    p

    st

    pes 0

    1lim

    =

    += 0

    11lim

    sesep

    s

    10 +=

    s

    1

    =

    )(sf=

    2. ttF =)(

    =`

    0

    )}({ dttetFL st

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 153

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    4/45

    ( )stp

    pedst

    =0

    1.lim

    dtetes

    p

    stst

    p

    = 0lim1

    p

    o

    stst

    pes

    tes

    +=

    1lim

    1

    p

    spsp

    pes

    ees

    pes 0

    00 101

    lim1

    +

    +=

    ( )

    ++=

    ss

    1000

    1

    =

    ss101

    21

    s=

    3. atetF =)(

    =`

    0

    )}({ dtetetFLatst

    dtep

    tas

    p

    =

    0

    )(lim

    [ ]ptaspe

    as0

    )(lim1

    =

    = 0)()(11

    lim)(

    1asasp seas

    as

    =1

    4. attF sin)( =

    dtetFL st

    =0

    atsin)}({

    = p

    st

    patd

    aeLim

    0

    )(cos1

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 154

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    5/45

    p

    stst

    p

    eatda

    eata

    Lim

    00

    )(cos1

    .cos1

    +=

    p

    p

    stst

    p dteata

    s

    eataLim0

    .cos.cos

    1

    +=

    p

    stst

    patd

    ae

    a

    seat

    aLim

    00

    )(sin1..cos

    1

    =

    pp

    ststst

    pedatate

    a

    seat

    aLim

    00

    2)(.sinsin(.cos

    1

    =

    pp

    ststst

    pseatate

    a

    seat

    aLim

    00

    2).sinsin(.cos

    1

    =

    pp

    ststst

    pseat

    a

    sate

    a

    seat

    aLim

    00

    2

    2

    2).sinsin.cos

    1

    =

    p

    stst

    peat

    a

    seat

    asa

    aLim

    0222

    2

    .sin.cos1

    +=

    +=

    stst ea

    ats

    ea

    at

    sa

    a

    .

    sin.

    .

    cos222

    2

    ( )

    += 0

    10022

    2

    asa

    a

    +=

    asa

    a 122

    2

    22 sa

    a

    +=

    5. attF cos)( =

    dtetFL st =0

    atcos)}({

    =p

    st

    patd

    aeLim

    0

    )(sin1

    p

    stst

    peatd

    aeat

    aLim

    00

    )(sin1

    .sin1

    =

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 155

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    6/45

    p

    p

    stst

    pdteat

    a

    seat

    aLim

    0

    .sin.sin1

    +=

    p

    stst

    p atdaea

    s

    eataLim00

    )cos(

    1

    ..sin

    1

    +=

    pp

    ststst

    pedatate

    a

    seat

    aLim

    00

    2)(.cos)cos((.sin

    1

    +=

    pp

    ststst

    pdtseatate

    a

    seat

    aLim

    00

    2).cos)cos(.sin

    1

    +=

    pp

    ststst

    peat

    a

    sate

    a

    seat

    aLim

    00

    2

    2

    2).cos)cos(.sin

    1

    =

    p

    stst

    peat

    a

    seat

    aas

    aLim

    0222

    2

    .cos.sin1

    +

    =

    +=

    stst ea

    ats

    ea

    at

    as

    a

    .

    cos.

    .

    sin222

    2

    ( )

    +=

    222

    2

    000a

    s

    as

    a

    += 2222

    as

    asa

    22 as

    a

    +=

    Syarat Cukup Transformasi Laplace Ada

    Jika F(t) adalah kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap selang

    berhingga 0 Nt dan eksponensial berorde untuk t > N, maka transformasi

    Laplacenya f(s) ada untuk semua s > .

    Perlu ditekankan bahwa persyaratan-persyaratan yang dinyatakan adalah cukup

    untuk menjamin bahwa transformasi Laplace-nya ada. Akan tetapi transformasi

    Laplace dapat ada atau tidak walaupun persyaratan ini tidak dipenuhi.

    6.2 Metode Transformasi Laplace

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 156

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    7/45

    Untuk memudahkan bagi pengguna matematika, terdapat beberapa cara yang

    digunakan untuk menentukan transformasi Laplace. Cara tersebut adalah:

    a. Metode langsung, berkaitan dengan definisi.

    Metode ini berkaitan langsung dengan definisi

    =0

    )()}({ dttFetFL st

    =p

    st

    pdttFeLim

    0

    )(

    Contoh

    =0

    )()}({ dttFetFL st

    =p

    st

    ptdte

    0

    lim

    )(1

    .lim

    0

    st

    p

    ped

    st

    =

    dtetes

    p

    stst

    p

    =

    0

    lim1

    p

    stst

    pes

    tes 0

    1lim

    1

    +=

    =ss

    10

    1

    2

    1

    s= )(sf=

    b. Metode Deret

    Misal F(t) mempunyai uraian deret pangkat yang diberikan oleh

    ...)( 332

    210 ++++= tatataatF

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 157

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    8/45

    n

    n

    nta

    =

    =0

    Maka transformasi Laplacenya dapat diperoleh dengan menjumlahkan

    transformasi setiap sukunya dalam deret, sehingga:

    ...}{}{}{}{)}({ 332

    210 ++++= taLtaLtaLaLtFL

    ...!2

    3

    2

    2

    1 +++=s

    a

    s

    a

    s

    ao

    ++

    =0

    1

    !

    nn

    n

    s

    an, syarat ini berlaku jika deretnya konvergen untuk s >

    c. Metode Persamaan differensial

    Metode ini menyangkut menemukan persaman differensial yang dipenuhi oleh

    F(t) dan kemudian menggunakan teorema-teorema di atas.

    d. Menurunkan terhadap parameter

    e. Aneka ragam metode, misalnya dengan menggunakan teorema-teorema yang

    ada.

    f. Menggunakan tabel-tabel, melalui penelusuran rumus yang sudah ditetapkan.

    6.3 Sifat-sifat Transformasi Laplace

    Transformasi Laplace suatu fungsi mempunyai beberapa sifat, sifat-sifat tersebut

    antara lain:

    a) Sifat linear

    Jika c1 dan c 2 adalah sebarang konstanta, sedangkan )(1 tF dan )(2 tF

    adalah fungsi-fungsi dengan transformasi-transformasi Laplace masing-

    masing )(1 sf dan )(2 sf , maka:

    )()()}()({2112211sfcsfctFctFcL +=+

    Bukti:

    +=+0

    2211221 )}()({)}()({ dttFctFcetFctFcLst

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 158

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    9/45

    +=0

    21

    0

    11 )()( dttFcedttFcestst

    +=

    0

    2

    0

    211 )()( dttFecdttFecst

    p

    st

    )()( 2211 sfcsfc +=

    1. }3{}5{}35{}35{ LtLatLtL ==

    }1{3}{5 LtL =

    ss

    13

    15

    2=

    ss35

    2 =

    2. }2cos5{}2sin6{}2cos52sin6{ tLtLttL =

    }2{cos5}2{sin6 tLtL =

    45

    4

    26

    22 +

    +=

    s

    s

    s

    4

    512

    2 +

    = ss

    3. }12{})1{( 2422 ++=+ ttLtL

    }1{}2{}{ 24 LtLtL ++=

    }1{}{2}{ 24 LtLtL ++=

    sss

    1!22

    !41214

    +

    += ++

    sss

    142435

    ++=

    4. }2cos24sin364{ 25 ttteL t ++

    }2cos2{}4sin3{}6{}4{ 25 tLtLtLeL t ++=

    { } { } { } { }tLtLtLeL t 2cos24sin364 25 ++=

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 159

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    10/45

    42

    4

    43

    26

    5

    14

    223 ++

    ++

    =

    s

    s

    sss

    4

    2

    16

    1212

    5

    4223

    +

    +

    +

    +

    =s

    s

    sss

    Dengan menggunakan sifat linear, tentukan transformasi Laplace fungs berikut.

    1.tettF

    += 22)( t

    2. tttF 2cos2sin6)( =

    3. 2)cos(sin)( tttF =

    4. tttF sinh2

    13cosh)( =

    5. 22)( += ttF 3

    6. 2)3(sin)( = ttF

    b) Sifat translasi atau pergeseran pertama

    Jika )()}({)()}({ 2 asftFeLmakasftFL t ==

    Bukti

    Karena

    ==`

    0

    )()()}({ sfdttFetFL st , maka

    =`

    0

    )()}({ dttFeetFeL atstat

    =0

    )( )( dttFe tas

    )( asf =

    Contoh:

    1. Tentukan )()}({)}({ 3 sftFLjikatFeL t =

    Menurut sifat 2 di atas, )()}({ asftFeL at =

    Maka ( ))3()}({ 3 = sftFeL t

    )3( += sf

    2. Tentukan

    =a

    sftFLjikatFeL t )}({)},({ 2

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 160

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    11/45

    Menurut sifat 2 di atas, )()}({ asftFeL at =

    Karena

    =

    =

    a

    sftFeLmaka

    a

    sftFL t

    2)}({,)}({ 2

    =

    aa

    sf

    2

    3. Tentukan4

    }2{cos)}({2 +

    =s

    stLjikatFeL t

    Karena4

    }2{cos2 +

    =s

    stL maka menurut sifat translasi pertama

    )1()}({ += sftFeL t

    4)1(

    1

    )}({ 2 +++

    =

    s

    s

    tFeLt

    52

    12 ++

    +=ss

    s

    4. Tentukan )}6sin56cos3({2

    tteLt

    Me6nurut sifat linear,

    )}6sin5({)}6cos3({)}6sin56cos3({222 teLteLtteL ttt =

    }6sin{5}6cos{3 22 teLtL tt = }

    Karena36

    6}6{sin

    36}6{cos

    22 +=

    +=

    stLdan

    s

    stL

    maka menurut sifat translasi

    )2(3}6cos{32 += sftL t

    36)2(

    )2(3

    2 +++=

    s

    s,

    dan

    2(

    65}6sin{5 2

    +=

    stL t

    sehingga

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 161

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    12/45

    L{e36)2(

    65

    36)2(

    )2(3)}6sin56cos3({

    22

    2

    ++

    +++=

    ss

    stteL t

    404

    2432 ++

    = ss

    s

    Soal

    Tentukan transformasi Laplace fungsi

    1) tetF t 2sin)( =

    2) 3)1()( ttetF+=

    3) )2cosh52sinh3()( tttF t =

    4) tettF 2)2()( +=

    5) ( )ttetF t 3cosh2sinh)( 2 +=

    6) )21()( tetF t +=

    c. Sifat translasi atau pergeseran kedua

    Jika )()}({ sftFL = dan

    =

    atuntuk

    atuntukatFtG

    ,0

    ),()(

    maka

    )()}({ sfetGL as=

    Bukti

    dttGetGL st

    =0

    )()}({(

    +=

    a

    a

    stst

    dttGedttGe0

    )()(

    +=a

    a

    stst dtatFedte0

    )()0(

    =a

    st dtatFe )(

    Misal u = t-a maka t = u+a dan du = dt, sehingga

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 162

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    13/45

    +

    =0

    )( )()( duuFedtatFe aus

    a

    st

    =

    0

    )( duuFee suas

    )(sfeas=

    Contoh

    Carilah )}({ tFL jika

    =

    3

    2,0

    3

    2),

    3

    2cos(

    )(

    t

    tt

    tF

    Menurut definisi transformasi Laplace

    =0

    )()}({ dttFetFL st

    dttedtestst

    )3/2cos()0(3/2

    3/2

    0

    +=

    +

    = 0)3/2(

    cosudueus

    udueesuscos

    0

    3/2

    =

    1

    2

    3/2

    +=

    s

    ses

    d. Sifat pengubahan skala

    Jika )()}({ sftFL = maka

    =a

    sfa

    atFL1

    )}({

    Bukti

    Karena

    dttFetFL st

    =0

    )()}({

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 163

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    14/45

    maka

    dtatFeatFL st

    =0

    )()}({

    Misaladudtsehinggaadtdumakaatu ===

    Menurut definisi

    =0

    )()({ dtatFeatFL st

    =0

    )(a

    duuFe a

    su

    = duuFea

    ua

    s

    )(1

    =a

    sfa

    1

    Contoh:

    1. Jika )(

    )2(

    6)}({

    3sf

    s

    tFL =

    +

    =

    maka )3

    (3

    1)}3({

    sftFL =

    3

    23

    3

    6

    +

    =s

    3)6(

    9.6

    +=s

    Soal:

    1. Hitunglah )}({ tFL jika

    =

    10,0

    1,)1()(

    2

    t

    tttF

    2. Jika)1()12(

    1)}({

    2

    2

    ++

    =ss

    sstFL , carilah )}2({ tFL

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 164

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    15/45

    3. Jika ,)}({/1

    s

    etFL

    s

    = carilah )}3({ tFeL t

    Jawab

    Karena ),()}({/1

    sfs

    etFL

    s

    ==

    maka menurut sifat 4 diperoleh

    =33

    1)}3({

    sftFL

    Sehingga

    3

    3

    1)}3({

    3

    s

    etFL

    s

    =

    ses

    31

    =

    )(sf=

    Berdasarkan sifat Jika )()}({ sftFL =

    maka )()}({ asftFeL at = (sifat 2)

    Maka )1()}3({ += sftFeL t

    )1(3

    )1(

    1 +

    += Ses

    e. Transformasi Laplace dari turunan-turunan

    Jika )()}({ sftFL = maka )0()()}('{ FssftFL =

    Karena Karena )()()}({0

    sfdttFetFL st ==

    , maka

    dttFetFL st

    =0

    )(')}('{

    =0

    )(tdFe st

    p

    stst edtFtFe

    00

    )()()(

    =

    +=0

    )()0( dttFesF st

    )0()( Fssf =

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 165

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    16/45

    Jika )0()()}('{ FssftFL = maka )(')0()()}(''{ 2 sFsFsfstFL =

    Bukti

    =0

    )(")}(''{ dttFetFLst

    =0

    ))('( tFde st

    =

    0

    )()(')('stst

    edtFtFe

    +=

    0

    )(')(' dtetFstFestst

    ( )))0()(()(' FssfstFe st += )0(')0()(2 FsFsfs =

    Dengan cara yang sama diperoleh

    dttFetFL st )(''')}('''{0

    =

    =0

    ))(''( tFde st

    =

    0

    )()('')('' stst edtFtFe

    +=

    0

    )('')('' dttFestFestst

    +=

    0

    )()(')(')(''ststst

    edtFtFestFe

    )0('')0(')0()( 23 FsFFssfs =

    Akhirnya dengan menggunakan induksi matematika dapat ditunjukkan bahwa,

    jika

    )()}({ sftFL =

    maka

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 166

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    17/45

    )0()0(...)0(')0()()}({)1()2(21)( = nnnnn FsFFsFsssftFL

    Contoh soal

    Dengan menggunakan sifat transformasi Laplace dari turunan-turuan,

    tunjukkan bahwa

    )(}{sin22

    sfas

    aatL =

    +=

    Misal attF sin)( = diperoleh atatFatatF sin)('',cos)(' 2==

    sehingga )(''{1

    }{sin2

    tFLa

    atL =

    Dengan menggunakan sifat transformasi Laplace dari turunan-turunan

    diperoleh

    ( ) fFsFssfa

    atL )0(')0()(1

    }{sin2

    =

    += as

    as

    as

    a)0(

    122

    2

    2

    += aasas

    a 22

    2

    2

    1

    +

    =

    22

    322

    2

    1

    as

    aasas

    a

    22 as

    a

    +=

    f. Tansformasi Laplace dari integral-integral

    Jika )()}({ sftFL = makas

    sfduuFL

    t )()(

    0

    =

    Bukti:

    Misal =t

    duuFtG0

    )()( maka 0)0()()(' == GdantFtG

    Dengan mentransformasikan Laplace pada kedua pihak, diperoleh:

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 167

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    18/45

    )}({)}('{ tFLtGL =

    )(}0{)}({ sfGtGsL =

    )()}({ sftGsL =

    s

    sftGL

    )()}({ =

    Jadi diperolehs

    sfduuFL

    t)(

    )(0

    =

    Contoh

    1. Carilah

    t

    duu

    uL

    0

    sin

    Misalt

    ttF

    sin)( =

    Makas

    tFL1

    arctan)}({ =

    Sehingga menurut sifat transformasi di atas

    sss

    sfdu

    u

    uL

    t1

    arctan1)(sin

    0

    ==

    2. Buktikanss

    duuuL

    t 1arctan1sin

    0

    =

    Bukti:

    Misal 0)0(sin

    )(0

    == Fmakaduuu

    tF

    t

    t

    ttF

    sin)(' = dan tttF sin)(' =

    Dengan mengambil transformasi Laplace kedua bagian

    1

    1}{sin)}('{

    2 +==s

    tLttFL

    1

    1)(

    2 +=s

    ssfds

    d

    dss

    ssf += 11

    )(2

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 168

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    19/45

    Csssf += arctan)(

    Menurut teorema harga awal, 0)0()(lim)(0

    ===

    FtFssfLimts

    Sehingga diperoleh 2

    =c .

    Jadiss

    ssf1

    arctan1

    )( =

    3. Buktikan( )s

    sdu

    u

    uL

    t2

    1lncos 2 +=

    Bukti:

    Misal duu

    utF

    t

    = cos)( makat

    ttF

    cos)(' = atau ttFt cos)}('{ =

    }cos{)}('{ tLttFL =

    ( ) ( )1

    )(1

    )0()(122 +

    =

    +=

    s

    sssf

    ds

    datau

    s

    sFssf

    ds

    d

    += dsss

    ssf 1)( 2

    ( ) cs ++= 1ln2

    1 2

    Menurut teorema harga akhir,,0)(lim)(lim

    00==

    tFssf

    ts sehingga c = 0.

    Jadi ( ) 01ln2

    1)( 2 ++= sssf atau

    s

    ssf

    2

    )1ln()(

    2 +=

    g. Perkalian dengan t n

    Jika )()}({ sftFL = maka )()1()()1()({ )( sfsfds

    dtFtL n

    n

    nnn ==

    Bukti.

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 169

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    20/45

    Karena dttFesfst

    =

    0

    )()( maka menurut aturan Leibnitz untuk

    menurunkan dibawah tanda integral, diperoleh:

    ==

    0

    )()(' dttFeds

    dsf

    ds

    df st

    dttFes

    st)(

    0

    =

    =0

    )( dttFte st

    =0

    )}({ dtttFe st

    )}({ ttFL=

    Jadi )(')}({ sfds

    dfttFL ==

    Contoh

    1. Tentukan }sin{ attL

    Jawab

    22}{sin

    as

    aatL

    +

    = , maka menurut sifat perkalian dari pangkat t n

    diperoleh

    ( )n

    nn

    ds

    sfdttFL

    )(1)}({ = , sehingga

    +=

    22)1(}sin{

    as

    a

    ds

    dattL

    222 )(

    2

    as

    as

    +=

    2. Tentukan }cos{ 2 attL

    Menurut sifat di atas,

    +=

    222

    222 )1(}cos{

    as

    s

    ds

    dattL

    +=

    222

    22

    )( as

    sa

    ds

    d

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 170

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    21/45

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    22/45

    g. tttF 2sin)( =

    2) Jika

    >

    =1,

    10,2)(

    tt

    tttF

    a. carilah )}({ tFL

    b. carilah )}('{ tFL

    c. apakah )0()()}('{ FssftFL = berlaku untuk kasus ini

    4) Tunjukkan bahwa

    =0

    3

    50

    3sin tdtte t

    5) Tunjukkan bahwa

    }{1

    )( 2

    0

    2 t

    t

    u ettLs

    dueuuL +=

    +=

    6) Perlihatkan bahwa

    a.asbs

    teeLbtat

    ++=

    ln

    b. 22

    22

    ln2

    1coscos

    as

    bs

    t

    btatL

    ++

    =

    =

    7) Tunjukkan bahwa:

    a.ss

    duu

    uL

    u 11ln

    111

    0

    +=

    =

    b. Jika )()}({ sftFL = maka 20 0

    1)()(

    1

    ssfduuFdtL

    t t

    =

    6.4 Transformasi Laplace Invers

    Definisi

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 172

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    23/45

    Jika transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika

    )()}({ sftFL = maka F(t) disebut suatu transformasi Laplace Invers dari f(s).

    Secara simbolis ditulis )}({)( 1 sfLtF = . 1L disebut operator transformasi

    Laplace invers.

    Contoh.

    1. Karenate

    sL 2

    2

    1=

    maka { }

    2

    121

    =s

    eL t

    2. Karena ets

    sL 3cos

    32=

    +maka { }

    33cos

    2

    1

    +=s

    stL

    3. Karena

    a

    at

    as

    Lsinh1

    22=

    maka 22

    1 1sinh

    asa

    atL

    =

    Ketunggalan Transformasi Laplace Invers

    Misal N(t) adalah suatu fungsi dan L{N(t)} = 0 maka L{F(t)+N(t)} = L{F(t)}

    Dengan demikian dapat diperoleh dua fungsi yang berbeda dengan transformasi

    Laplace yang sama.

    Contoh

    tetF

    3

    1 )(= dan

    ==

    1

    10)(

    32 tuntuke

    tuntuktF

    t

    Mengakibatkan3

    1)}({)}({

    2

    1

    1

    1

    +== s

    tFLtFL

    Jika kita menghitung fungsi-fungsi nol, maka terlihat bahwa transformasi Laplace

    invers tidak tunggal. Akan tetapi apabila kita tidak dapat memperhitungkan

    fungsi-fungsi nol (yang tidak muncul dalam kasus-kasus fisika) maka ia adalah

    tunggal. Hasilnya dinyatakan oleh teorema berikut.

    Teorema Lerch

    Jika membatasi diri pada fungi-fungsi F(t) yang kontinu secara sebagian-

    sebagaian dalam setiap selang berhingga 0 Nt dan eksponensial berorde

    untuk t > N, maka inversi transformasi laplace dari f(s) yaitu { } )()(1 tFsfL = ,

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 173

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    24/45

    adalah tunggal. Jika tidak ada pernyataan lainnya, maka kita selalu menganggap

    ketunggalan di atas.

    Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace invers

    beberapa fungsi sederhana dibawah ini.

    Nomor f(s) )()}({1 tFxfL =

    1.

    s

    1 1

    2.2

    1

    s

    t

    3.,...3,2,1,0,

    11

    =+n

    sn

    !n

    tn

    4.

    as 1

    at

    e

    5.22

    1

    as +a

    atsin

    6.22 as

    s

    +atcos

    7.22

    1

    as aatsinh

    8.22 as

    s

    atcosh

    9.222

    22

    )( as

    as

    + attcos

    6.5 Sifat-sifat transformasi Laplace Invers

    Beberapa sifat penting dari transformasi Laplace invers adalah:

    1) Sifat Linear

    Misal 1c dan 2c adalah sebarang bilangan konstanta, sedangkan )(1 sf dan

    )(2 sf berturut-turut adalah transformasi Laplace dari )(1 tF dan )(2 tF ,

    maka:

    )}({)}({)}()({ 221

    111

    22111 tFcLtFcLtFctFcL +=+

    )}({)}({ 221

    11

    1tFcLtFcL

    +=

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 174

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    25/45

    )}({)}({ 21

    21

    1

    1 tFLctFLc +=

    )()( 2211 sfcsfc +=

    Contoh

    +

    +=

    +

    9

    12

    9

    3

    9

    1232

    1

    2

    1

    2

    1

    sL

    s

    sL

    s

    sL

    +

    +=

    9

    112

    93

    2

    1

    2

    1

    sL

    s

    sL

    3

    3sin123cos3t

    t=

    2) Sifat translasi atau pergeseran pertama

    Jika )()}({1 tFsfL = maka )()}({1 tFeasfL at=

    Contoh

    t

    t

    sL

    3sinh

    9

    12

    1 =

    maka

    3

    3sinh

    9)2(

    1

    132(

    1 22

    1

    2

    1 tes

    Lss

    L t=

    +=

    +

    3) Sifat translasi atau pergeseran kedua

    Jika )()}({1 tFsfL = maka

    =

    atuntuk

    atuntukatFsfeL

    as

    ,0

    ),()}({

    1

    Contoh

    tsL sin1

    12

    1

    =

    +

    maka

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 175

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    26/45

    =

    3,0

    3),

    3sin(

    92

    31

    tuntuk

    tuntukt

    s

    eL

    s

    4) Sifat pengubahan skala

    Jika )()}({1 tFsfL = maka

    =k

    tFk

    ksfL1

    )}({1

    Contoh

    Karena ts

    sL cos

    121 =

    +

    maka diperoleh

    =

    +

    3cos

    3

    1

    1)3(

    32

    1 t

    s

    sL

    5) Transformasi Laplace invers dari turunan-turunan

    Jika )()}({1 tFsfL = maka )()1()()}({ 1)(1 tFtsfds

    dLsfL nn

    nn =

    =

    Contoh

    Karena ts

    L 2sin4

    2

    2

    1 =

    +

    dan

    222 )4(

    4

    4

    2

    +

    =

    + s

    s

    sds

    dmaka diperoleh

    tttts

    sL

    sds

    dL nn 2sin2sin)1(

    )4(

    4

    4

    222

    1

    2

    1 ==

    +

    =

    +

    6) Transformasi Laplace invers dari antiturunan-antiturunan

    Jika )()}({1 tFsfL = makat

    tFduufL

    s

    )()(

    1 =

    Contoh

    Karenate

    ssL

    ssL =

    +=

    + 31

    3

    1

    1

    11

    3

    1

    )1(3

    1 11maka

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 176

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    27/45

    diperoleh `1

    3

    1

    )1(3

    1

    3

    1

    0

    1

    =

    +

    te

    duuu

    Lt

    7) Sifat perkalian dengan ns

    Jika )()}({1 tFsfL = maka )(')}({1 tFssfL =

    Dengan demikian perkalian dengan s berakibat menurunkan F(t) Jika

    f(t) 0 , sehingga

    )(')}0()({1 tFFssfL =

    )()0()(')}({1 tFtFssfL = dengan )(t adalah fungsi delta Dirac

    atau fungsi impuls satuan.Contoh

    arena ts

    L 5sin25

    52

    1 =

    +

    dan 05sin =t maka

    ttdt

    d

    s

    sL 5cos5)5(sin

    25

    52

    1 ==

    +

    8) Sifat pembagian dengan s

    Jika maka =

    t

    duuFs

    sfL

    0

    1)(

    )(

    Jadi pembagian dengan s mengakibatkan integral F(t) dari 0 sampai dengan t.

    Contoh

    Karena ts

    L 2sin4

    22

    1 =

    +

    maka diperoleh

    ( )12cos2

    12cos

    2

    12sin

    )4(

    2

    0 02

    1 =

    ==

    + tuduu

    ssL

    t t

    9) Sifat konvolusi

    Jika )()}({1 tFsfL = dan )()}({1 tGsgL = maka

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 177

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    28/45

    GFduutGuFsgsfL

    t

    *)()()}()({0

    1 ==

    F*G disebut konvolusi atau faltung dari F dan G, dan teoremanya dinamakan

    teorema konvolusi atau sifat konvolusi.

    Contoh

    Karenate

    sL 41

    4

    1 =

    +dan

    tes

    L 21

    2

    1 =

    maka diperolehttut

    tu eeduee

    ssL 42)(2

    0

    41

    )2)(4(

    1 +==

    +

    6.6 Metode Transformasi Laplace Invers

    Menentukan transfomasi Laplace dapat dilakukan dengan beberapa cara,

    sehingga dalam transformasi Laplace invers terdapat beberapa metode yang dapat

    digunakan, antara lain:

    1) Metode pecahan parsial

    Setiap fungsi rasional)(

    )(

    sQ

    sP, dengan P(s) dan Q(s) fungsi pangkat banyak

    (polinom) dan derajat P(s) lebih kecil dari Q(s). Selanjutnya)(

    )(

    sQ

    sPdapat

    ditulis jumlah dari fungsi rasional yang mempunyai bentuk

    ,....3,2,1,)()( 2

    =++

    ++

    rseterusnyadancbsas

    BAsatau

    bas

    Arr

    Dengan memperoleh transformasi Laplace invers tiap pecahan parcial maka

    dapat ditentukan

    )(

    )(1

    sQ

    sPL

    Konstanta A, B, C, dapat diperoleh dengan menyelesaikan pecahan-

    pecahan dan menyamakan pangkat yang sama dari kedua ruas persamaan yang

    diperoleh atau dengan menggunakan metode khusus.

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 178

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    29/45

    Contoh

    1. Tentukan

    +

    6

    1632

    1

    ss

    sL

    Jawab

    ++

    =

    +

    )3)(2(

    163

    6

    163 12

    1

    ss

    sL

    ss

    sL

    32)3)(2(

    163

    +

    +=

    ++

    s

    B

    s

    A

    ss

    s

    6

    )2()3(2

    ++=

    ss

    sBsA

    6

    )32()(2

    ++=

    ss

    ABsBA

    atau A+B = 3 dan 2B-3A = 16 atau 2(3-A)3A=16 sehingga didapat

    A = -2 dan B = 5

    +

    +=

    ++

    3

    5

    2

    2

    )3)(2(

    163 11

    ssL

    ss

    sL

    +

    +

    =

    3

    5

    2

    2 11

    s

    L

    s

    L

    tt ee 32 52 +=

    2. Tentukan

    +++

    )22)(3(

    12

    1

    sss

    sL

    Jawab

    ++

    ++

    +

    =

    +++

    )22(3)22)(3(

    12

    1

    2

    1

    ss

    CBs

    s

    AL

    sss

    sL

    )22)(3(

    )3)(()22(

    223 2

    2

    2 ++++++++=

    ++++

    + ssssCBsssA

    ss

    CBs

    s

    A

    )22)(3(

    3)3(22`

    2

    22

    +++++++++

    =sss

    CsCBBsAAsAs

    Sehingga

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 179

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    30/45

    +++++++++

    =

    +++

    )22)(3(

    )32()32()(

    )22)(3(

    12

    2

    2 sss

    CAsCBAsBA

    sss

    s

    Diperoleh A+B = 0, 2A+3B+C=1, 2A+3C=-1

    Atau A =5

    4 , B =

    5

    4, dan C =

    5

    1

    Akhirnya diperoleh

    ++

    ++

    +

    =

    +++

    )22(

    5

    1

    5

    4

    3

    5

    4

    )22)(3(

    12

    1

    2

    1

    ss

    s

    sL

    sss

    sL

    +++

    +

    +=

    ++

    ++

    +

    1)1(

    )1(

    5

    4

    3

    1

    5

    4

    )22(

    5

    1

    5

    4

    3

    5

    4

    2

    1

    2

    1

    s

    s

    sL

    ss

    s

    sL

    tee tt cos5

    4

    5

    4 3 +=

    2) Metode Deret

    Jika f(s) mempunyai statu uraian dari kebalikan pangkat dari s yang diberikan

    oleh

    ...)(4

    3

    3

    2

    2

    1 ++++=s

    a

    s

    a

    s

    a

    s

    asf o

    Maka dibawah persyaratan-persyaratan yang sesuai kita dapat menginversi

    suku demi suku untuk memperoleh

    ...!3!2

    )( 32

    21 ++++=

    tatataatF o

    Contoh

    Tentukan

    s

    eL

    s

    1

    1

    Jawab

    ++=

    ...

    !3

    1

    !2

    111

    132

    1

    sssss

    e s

    =

    ++ ...

    !3

    1

    !2

    111432 ssss

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 180

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    31/45

    Sehingga

    ++=

    ...!3

    1

    !2

    111432

    12

    1

    1

    ssssL

    s

    eL

    s

    222

    3

    22

    2

    321211 ttt += + ...

    3) Metode persamaan diferensial

    4) Turunan terhadap statu parameter

    5) Aneka ragam metode yang menggunakan teorema-teorema

    6) Penggunaan tabel

    7) Rumus inversi kompleks

    8) Rumus Penguraian Heaviside

    Andaikan P(s) dan Q(s) adalah fungsi pangkat banyak (polinom) dan derajat

    P(s) lebih kecil dari Q(s). Misal Q(s) mempunyai n akar-akar yang berbeda

    yaitu k , k= 1, 2, 3, 4, ..., n. Maka

    =

    =

    n

    k

    t

    k

    k keQ

    P

    sQ

    sPL

    1

    1

    )('

    )(

    )(

    )(

    Bukti rumus di atas diuraikan sebagai berikut:

    Karena Q(s) adalah polinomial dengan n akar berbeda 1 , 2 , 3 , ... , n

    maka menurut metode pecahan-pecahan parsial diperoleh

    n

    n

    k

    k

    s

    A

    s

    A

    s

    A

    s

    A

    sQ

    sP

    +

    ++

    +

    = ...

    )(

    )(

    2

    2

    1

    1.....(1)

    Dengan mengalikan kedua ruas dengan (s- )k dan mengambil s k

    dengan menggunakan aturan LHospital diperoleh

    == )(

    )(lim)()(

    )(lim

    sQ

    ssPs

    sQ

    sPA k

    sk

    sk

    kk

    = )(lim)(lim

    sQ

    ssP k

    ss kk

    = )(lim).(

    sQ

    sP k

    sk

    k

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 181

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    32/45

    )('

    1)(sQ

    Pk

    = ...

    Sehingga (1) dapat ditulis sebagai

    nn

    n

    kk

    k

    sQ

    P

    sQ

    P

    sQ

    P

    sQ

    P

    sQ

    sP

    +

    ++

    +

    = 1.

    )('

    )(1

    )('

    )(...1.)('

    )(1.)('

    )(

    )(

    )(

    22

    2

    11

    1

    dengan demikian

    ++

    ++

    +

    =

    nn

    n

    kk

    k

    sQ

    P

    sQ

    P

    sQ

    P

    sQ

    PL

    sQ

    sPL

    1.

    )('

    )(...

    1.

    )('

    )(...

    1.

    )('

    )(1.

    )('

    )(

    )(

    )(

    22

    2

    11

    111

    ++ ++ +

    nn

    n

    kk

    k

    sQ

    PL

    sQ

    PL

    sQ

    PL

    sQ

    PL

    1.)('

    )(...1.

    ('

    (....1.

    )('

    (1.

    )('

    )(1

    22

    21

    11

    111

    t

    n

    nt

    k

    ktt nk eQ

    Pe

    Q

    Pe

    Q

    Pe

    Q

    P

    .

    )('

    )(....

    )('

    )(....

    )('

    )(.

    )('

    )(21

    2

    2

    1

    1 +++++=

    =

    =n

    k

    t

    k

    k keQ

    P

    1 )('

    )(

    9) Fungsi Beta

    Jika m>0 dan n>0 didefinisikan fungsi beta sebagai

    B(m,n) = 1

    0

    11 )1( dunu nm a dan kita dapat memperlihatkan sifat-sifat:

    1.)(

    )()(),(

    nm

    nmnmB

    +

    =

    2.)(2

    )()(),(

    2

    1cossin

    2

    0

    1212

    nm

    nmnmBdmm

    +==

    Soal-soal

    1. Tentukan,

    a.

    sL

    4

    121

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 182

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    33/45

    b.

    9

    522

    1

    s

    sL

    c.

    +

    16

    244

    4

    83

    22

    1

    s

    s

    s

    sL

    d.

    +

    23

    723

    2

    5

    1

    ss

    sL

    e.

    +

    3

    1

    )1(s

    sL

    f.

    +

    84

    1432

    1

    ss

    sL

    g.

    ++

    3212

    2082

    1

    ss

    sL

    h.

    +

    23

    1 1

    s

    sL

    i.

    ++

    843

    252

    1

    ss

    sL

    j.

    +

    16244

    )4(2

    25

    1

    ss

    ssL

    k.

    +++

    22

    1

    )22(

    1

    ss

    sL

    l.

    ++

    )4)(4(

    12

    1

    ssL

    m.

    +

    32

    1

    )1(

    1

    sL

    2. Buktikan bahwa:

    a.tt ee

    ss

    sL 22

    2

    1 256

    163 =

    +

    b.tt ee

    ss

    sL

    2

    1

    2

    31

    123

    1 +=

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 183

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    34/45

    c. 32

    2

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    276

    1 ttee

    ss

    sL

    =

    +++

    d.t

    tt

    eeesss

    s

    L

    +=

    +

    +22

    3

    5)1)(12)(2(

    521122

    21

    e. )3cos(33)9)(4(

    1227 42

    1te

    ss

    sL

    t =

    ++

    f. )2sin()2cos()4sin(2

    1

    6420

    241624

    21 ttt

    ss

    ssL +=

    ++

    g. ( )tett

    sss

    sL 3

    2

    1

    5

    4sin3cos4

    5

    1

    )22)(3(

    1 =

    +++

    3. Dengan menggunakan rumus penguraian Heaviside, tunjukkan bahwa

    a.

    +

    )3)(2(

    1121

    ss

    sL

    b.

    +++

    )3)(1)(2(

    27191

    sss

    sL

    c.

    +

    +

    6116(

    56223

    21

    sss

    ssL

    d.

    +

    )3)(2)(1(

    2 21

    sss

    sL

    6.7 Penggunaan pada Persamaan Diferensial

    a) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Konstan

    Transformasi Laplace dapat digunakan untuk menentukan selesaian suatu

    persamaan diferensial dengan koefisien konstan.Misal ditentukan persamaan diferensial

    )(2

    xFqYdx

    dYp

    dx

    Yd =++ atau )(''' xFqYpYY =++ dengan p,q adalah

    konstanta dan persamaan tersebut mempunyai syarat awal atau batas Y(0)=A dan

    Y(0)=B, A dan B adalah konstanta yang diberikan.

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 184

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    35/45

    Selesaian persamaan diferensial yang diketahui dapat ditentukan dengan cara

    melakukan transformasi Laplace pada masing-masing persamaan dan selanjutnya

    gunakan syarat awal yang diberikan. Akibatnya diperoleh persamaan Aljabar

    { } )()( syxYL = .

    Selesaian yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan transformasi

    Laplace invers dari y(s). Cara ini dapat diperluas pada persamaan-pers amaan

    diferensial tingkat tinggi.

    Contoh

    Tentukan selesaian persamaan diferencial berikut.

    1) xYY =+'' dengan Y(0) = 0 dan Y(0)=-2

    Jawab

    Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan

    diferensial diperoleh

    { } { } }{"}"{ xLYLYLYYL =+=+

    Menurut sifat (5) transformasi Laplace

    { } ....)0(")0()}({)( 21)( = nnnn FsFstFLstFL, sehingga

    )(}{)}0(')0(}{{ 2 xLYLYsYYLs ==

    2

    2 1)2(s

    ysys =++

    )2(1)1( 22 +=+ ss

    ys

    1

    2

    )1(

    1222 +

    ++

    =s

    s

    ssy

    =1

    2

    11

    112222 +

    +

    ++

    ss

    s

    ss

    =1

    3

    1

    1222 +

    +

    +ss

    s

    s

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 185

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    36/45

    Untuk menentukan selesaian, gunakan transformasi Laplace invers

    +

    ++=

    1

    3

    1

    1222

    1

    ss

    s

    sLY

    +

    +

    =

    1

    3

    1

    12

    1

    2

    1

    2

    1

    sL

    s

    sL

    sL

    xxx sin3cos +=

    Untuk pemeriksaan jawab di atas

    xxY sin3cos1 +=

    xxY cos3sin' =

    xxY sin3cos'' +=

    ( ) ( ) xxxxxxYY =+++=+ sin3cossin3cos'' dan Y(0) = 1, Y(0)=-2

    2) xeYYY 242'3'' =+ dengan Y(0) = -3 dan Y(0)=5

    Jawab

    Dengan transformasi Laplace masing-masing bagian dari persamaan diferencial

    diperoleh

    { }}4{2'3" 2xeLYYYL

    =+Menurut sifat (5) transformasi Laplace{ } ....)0(")0()()( 21)( = nnnn FsFssfstFL

    , sehingga

    { } }4{2'3" 2xeLYYYL =+{ } )4(}{2)0(}{3)}0(')0(}{{ 22 xeLYLYYsLYsYYLs =+=

    2

    42}3{3}53{ 2

    =+++=s

    ysysys

    1432

    4)23( 2 +

    =+ ss

    yss

    23

    143

    )2)(23(

    422 +

    +

    +=

    ss

    s

    sssy

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 186

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    37/45

    2

    2

    )2)(1(

    24203

    +

    =ss

    ss

    2)2(

    4

    2

    4

    1

    7

    +

    +

    =

    sss

    Untuk menentukan selesaian, gunakan transformasi Laplace invers

    +

    +

    =

    2

    1

    )2(

    4

    2

    4

    1

    7

    sssLY

    +

    +

    =

    2

    111

    )2(

    4

    2

    4

    1

    7

    sL

    sL

    sL

    xxx xeee 22 447 ++=

    b) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Variabel

    Transformasi Laplace juga dapat digunakan untuk menentukan selesaian

    persamaan diferensial dengan koefien variable. Khususnya persamaan diferensial

    yang berbentuk )()( xYxnn

    sehingga transformasi Laplace diperoleh

    { } { }

    = )()1()( )()( xYLds

    dxYxL n

    m

    mmnm

    Hal ini sesuai dengan sifat transformasi Laplace

    Jika )()}({ sftFL = maka ( ) ( ) )(1)(1)}({ )( sfsfds

    dtFtL n

    n

    nnn ==

    Untuk jelasnya perhatikan beberapa contoh berikut

    Tentukan selesaian persamaan diferensial

    1) 0'2'' =++ xYYxY dengan Y(0) = 1 dan Y()= 0

    Jawab

    Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan

    diperoleh:

    { } { }0'2" LxYYxYL =++

    { } { } { } 0'2" =++ xYLYLxYL

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 187

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    38/45

    { } 0)()1())0((2)0(')0()1( 121 =++ yds

    dYsyYsYys

    ds

    d

    { } 0)()1()1(211 12 =++ yds

    dsysys

    ds

    d

    0)1()1(2012 2 =++

    +

    ds

    dysy

    ds

    dyssy

    0'221'2 2 =++ ysyyssy

    1')1( 2 =+ ys

    )1(

    1'

    2 +=s

    y

    DiperolehCsds

    sy +=

    +=

    arctan

    )1(

    1

    2

    Karena 0y bila s kita dapatkan2

    =c , sehingga

    ssy

    1arctanarctan

    2==

    Akhirnya didapatt

    t

    sLY

    sin1arctan =

    = , hal ini memenuhi Y( ) =0

    2) 1''' =+ YxYY , dengan Y(0) = 1 dan Y(0) = 2

    Jawab

    Dengan transformasi Laplace pada masing-masing bagian persamaan

    diperoleh:

    { } { }1'" LYxYYL =+

    { } { } { }'" YLxYLYL +{ }s

    yYsyds

    dYsYys

    1)}0({)1()0(')0( 12 =+

    { } 0)1(21.2 =++ ysyds

    dsys

    { }s

    ysyysys1

    ')'(22 =+++

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 188

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    39/45

    ssyssy

    12)1('

    2 ++=++

    Persamaan di atas merupakan persamaan difererensial liner tingkat satu

    derajat satu dan dapat diubah menjadi:

    2

    121

    1'

    ssy

    ssy ++=

    ++

    Faktor integral persamaan di atas adal22

    2

    1

    2ln2

    2

    11sssdss

    esee == +

    +

    Maka 22

    22

    1

    2

    22 12

    1

    ss

    esss

    yesds

    d

    ++=

    Sehingga dsesss

    es

    y

    s

    y

    s

    ++=22

    2

    2

    )121(1

    222

    2

    21s

    es

    c

    ss++=

    Akhirnya diperoleh ty 21+=

    Soal-soal

    Tentukan selesaian persamaan diferensial berikut:

    1) 0'' =+ YxYY dengan Y(0) = 0 dan Y(0) = 1

    2) 02')21('' =+ YYxxY dengan Y(0) = 1 dan Y(0) = 2

    3) 0')1('' =+ YYxxY dengan Y(0) = 5 dan Y( ) = 04) 04''' =++ xYYY dengan Y(0) = 3 dan Y(0) = 0

    5) 04'' =+ YY dengan Y(0)=0 dan Y(0)=7

    6) xexYYY +=+ 12423'' dengan Y(0) = 0 dan Y(0)=-1

    6.8 Persamaan Diferensial Simultan

    Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang menentukas selesaian persamaan

    diferensial dengan rmenggunakan transformasi Laplace dan transformasi Laplace

    invrers. Selanjutnya transformasi Laplace dan transformasi Laplace invers dapat

    dipergunakan untuk menentukan dua atau lebih persamaan diferensial biasa

    simultan. Metode yang digunakan tidak berbeda dengan penjelasan sebelumnya.

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 189

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    40/45

    Persamaan diferensial simultan adalah persamaan diferensial yang secara

    bersama-sama sebagai unsur yang tidak dapat dipisahkan dan didalamnya terdapat

    turunan-turunan atau diferensial dari suatu fungsi yang belum diketahui. Di dalam

    persamaan difersial simultan diberikan syarat awal yang tertentu dan diketahui

    nilainya pada variabel yang saling bergantung.

    Berikut ini diberikan beberapa contoh persamaan diferensial simultan.

    1. 3)0(,8)0(,

    2

    32

    ==

    =

    =

    YXpadabergantung

    xydt

    dY

    yxdt

    dX

    2. 0)0(,2)0(',3)0(,

    2

    2===

    =

    =+

    ZYYpadabergantung

    eZdt

    Yd

    tdt

    dZ

    dt

    dX

    t

    3. 0)0('',4)0(,2)0(',1)0(,sin'''

    cos3''3''3====

    ==+ ZZYYpadabergantung

    tZtY

    tteZY t

    Cara menentukan selesaiannya adalah dengan mengambil transformasi

    Laplace pada masing-masing bagian persamaan diferensial , selanjutnya gunakan

    metode substitusi atau eliminasi variabel persamaan dan dari proses eliminasi atau

    substitusi akhirnya gunakan transformasi Laplace invers pada persamaan yang

    diperoleh.

    Contoh

    Tentukan selesaian persamaan diferensial simultan berikut ini

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 190

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    41/45

    1) 3)0(,8)0(,

    2

    32

    ==

    =

    =

    YXpadabergantung

    xydtdY

    yxdt

    dX

    Jawab

    Gunakan transformasi Laplace pada masing masing persamaan, dengan menggu

    gunakan sifat transformasi Laplace sehingga diperoleh:

    )3()2( yLxLdt

    dXL =

    )2()( xLyLdt

    dYL =

    atau

    83)2(32)0( =+= yxsyxXsx

    32)1(2)0( =+= xysxyYsy

    Dengan metode eliminasi terhadap variabel x diperoleh:

    63)2(2)23()2(32)1( 2 =++=+ sxsysssxys

    )4)(1(

    223

    )43(

    322322)236(

    2

    2

    +

    =

    ==+

    ss

    s

    ss

    sysyss

    Analog, untuk variabel y

    )1(8)1(3)2)(1()1.(83)2( =+=+ sysxsssyxs

    )4)(1(

    1789)1(8)623( 2

    +

    ==+ss

    sxsxss

    Sehingga

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 191

    96)1(33.32)1( =+=+ xysxys

    166)2(2)2(83)2( =+=+ yxsyxs

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    42/45

    +=

    +=

    +==

    4

    2

    1

    5

    4

    2

    1

    5

    )4)(1(

    223)( 11111

    sL

    sL

    ssL

    ss

    sLyLY

    +

    +=

    +

    +=

    +

    ==

    4

    3

    1

    5

    4

    3

    1

    5

    )4)(1(

    178)( 11111

    s

    L

    s

    L

    ss

    L

    ss

    sLxLX

    Atau

    tt eeX 435 += dan tt eeY 425 = merupakan selesaian persamaan diferensial

    simultan 3)0(,8)0(,

    2

    32

    ==

    =

    =

    YXpadabergantung

    xydt

    dY

    yx

    dt

    dX

    2) 55)0(',27)0(,48)0(',35)0(,2sin1534''

    153'''

    ===

    =+

    =++

    YYXXdengantYXY

    eXYX t

    Jawab

    Gunakan transformasi Laplace pada masing masing persamaan, dengan menggu

    gunakan sifat transformasi Laplace sehingga diperoleh:

    ( ) )15()3()'('' teLxLYLXL =++

    ( ) )2sin15()3()4('' tLYLXLYL =+

    atau

    1

    153)0()0(')0(2

    +=++s

    xYsyXsXxs

    4

    303))0(((4)0(')0(

    2

    2

    +=+s

    yXsxYsYys

    atau

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 192

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    43/45

    1

    1532748352

    +=+++s

    xsysxs

    4

    30314045527

    2

    2

    +

    =+++s

    ysxsys

    Atau

    ( )1

    15213532

    +==++s

    ssyxs

    ( )4

    301952743

    2

    2

    ++=+s

    ssxys

    Dengan metode eliminasi terhadap variabel x diperoleh:

    ( )( )1

    152135)4()4(432

    +

    ==++s

    sssysxss

    ( )( ) ( ) ( )4

    301952733433

    2

    2222

    +++=+++s

    ssxssyss

    )9)(4)(1(

    30

    )9)(1)(1(

    )3(15

    )9)(1(

    63300483522222

    2

    22

    23

    +++

    ++++

    +++

    +=

    sss

    s

    sss

    s

    ss

    sssx

    4

    2

    1

    3

    9

    45

    1

    30222 +

    ++

    ++

    +

    =s

    s

    sss

    s

    Analog, untuk variabel y

    ( )( ) ( ) ( ) }1

    152135{3333 2222

    +=+=++++s

    sssysxss

    ( ) ( ) }4

    3019527{)(43

    2

    2

    ++=+s

    ssxssyss

    ( ) ( )( ) )9)(4)(1(

    )3(30

    911

    60

    )9)(1(

    58535527222

    2

    2222

    23

    +++++

    ++++

    ++=

    sss

    s

    sss

    s

    ss

    sssy

    )4

    2

    1

    3

    )1(

    60

    )9(

    30222 +

    ++

    +

    ++

    =ssss

    s

    Sehingga

    tettyLYt

    2sin3sin603cos30)(1 +==

    tettxLX t 2cos233sin15cos30)(1 ++==

    merupakan selesaian persamaan diferensial simultan

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 193

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    44/45

    55)0(',27)0(,48)0(',35)0(,2sin1534''

    153'''

    ===

    =+

    =++

    YYXXdengantYXY

    eXYX t

    Soal-soal

    Tentukan selesaian persamaan diferensial simultan berikut ini:

    1)

    0)0()0(')0(,0'2''

    sin22''===

    =+

    =+

    ZYYdenganYZY

    tZYZY

    2) 0)0(')0()0(,12'

    ''2'===

    =+

    =+ YYXdengan

    YXX

    eYXt

    3) 1)0(,1)0(,'

    )1(''==

    =

    =++

    ZYdenganeZY

    ettZZtY

    t

    t

    4) 1)0(,1)(',0)0(,0'2''

    sin22''

    ===

    =+

    =+

    ZYYdenganYZY

    tZYZY

    Persamaan Diferensial :Dwi Purnomo 194

  • 7/22/2019 Bab 6 Transformasi Laplace(1)

    45/45