bab i katak padi

Upload: rizki-ananda

Post on 24-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 BAB I katak padi

    1/8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Pada saat ini istilah Global Food Crisisbanyak dibicarakan, karena dunia

    sedang dihadapkan dengan krisis terhadap ketersedian pangan untuk

    dikonsumsi, krisis pangan ini dimulai pada tahun 2005 ketika Negara-negara

    di dunia mulai menghawatirkan keseterdiaan bahan pangan yang kemudian

    hampir di pastikan akan menimbulkan kenaikan harga pangan. Laporan F!

    "Food and Agriculture Organization# menyebutkan bahwa diperkirakan

    sekitar $% negara termasuk &ndonesia mengalami peningkatan harga pangan

    yang cukup ta'am berkisar (5) sampai 200) dalam tiga tahun terakhir,

    sehingga berdampak kepada ekonomi, ge'olak sosial dan politik bagi negara-

    negara yang mengalami krisis pangan "*ae, 20+$#

    enurut laporan F!, pada tahun 20+$-2022 akan ter'adi deisit

    produksi pangan sehingga produksi pangan pada periode tersebut hanya naik

    +,5) atau lebih rendah dari pada rata-rata pertumbuhan tahun 200$-20+2.

    Prediksi dari F! tersebut sangat relean dan realistis yang disebabkan oleh

    kelangkaan dan keterbatasan sumberdaya, keterbatasan lahan pertanian, dan

    kurangnya pembela'aran terhadap produksi pertanian, selain itu aktor

    penyebab lainya adalah meningkatnya populasi masyarakat dunia yang tidak

    diimbangi dengan peningkatan produksi pertanian, perubahan iklim, sehingga

    mengganggu produksi pertanian "*ae, 20+$#.

    &ndonesia sebagai negara agraris, sebagian besar proesi penduduknyaadalah petani sehingga produksi pangan seperti beras dan bahan pangan lainya

    bisa hidup subur ditanah &ndonesia yang subur, sehingga indonesia di'uluki

    dengan istilah Gemah Ripah Loh Jinawi "kekayaan alam yang berlimpah#.

    *engan tanah yang subur masyarakat indonesia dahulu rata-rata berproesi

    Seminar Arsitektur|Pusat Pendidikan Budidaya Padi Di

    Pekanbaru

    1

  • 7/24/2019 BAB I katak padi

    2/8

    sebagai petani pangan sehingga ketersediaan pangan di &ndonesia mencukupi

    untuk di konsumsi oleh masyarkat indonesia.

    Faktanya &ndonesia dari tahun 200/ sampai dengan sekarang mengalami

    krisis pangan dimana &ndonesia mengimpor beras dari negara tetangga seperti

    ietnam dan 1hailand, pada tahun 20+ sa'a produksi pangan seperti padi

    sebanyak (0,/$ ton gabah kering giling pengalami penurunan sebesar 0,5

    'uta ton "0,%$)# dibandingkan 20+$ "3adan Pusat 4tatistik, 20+5#. al ini

    ter'adi karena aktor iklim yang selalu berubah, ketersediaan air, kesuburan

    tanah, dan meningkatnya populasi masyarakat &ndonesia meningkat pula

    kebutuhan akan pangan.

    al ini disebabkan karena banyak petani yang dahulunya menanam bahan

    pangan di sawah seperti padi banyak merugi akibat gagal panen yang

    disebabkan oleh perubahan iklim yang tidak menentu hal ini, menyebabkan

    modal yang dikeluarkan oleh petani tidak sebanding dengan keuntungan pada

    saat panen yang membuat petani merugi. 4elain itu banyak petani yang beralih

    proesi dari menanam padi di sawah sekarang berubah men'adi petani yang

    menanam palawi'a seperti kelapa sawit yang lebih menguntungkan dari pada

    menanam padi di sawah.

    Pada 6aman modern ini banyak lahan yang dahulunya adalah sawah yang

    men'adi tempat petani bercocok tanam men'adi mal-mal megah dan men'adi

    tempat pembuatan 'alan tol yang menyebabkan ketersediaan lahan untuk

    menanam padi men'adi berkurang. enurut Petrrus Natalian, "200/#

    pemimpin riset yang ber'udul 7Pengembangan 8onsep Food Oriented

    Development 4ebagai lternati 4olusi 8etahanan Pangan9 menyebutkan

    bahwa indeks ketahanan pangan dapat dilihat dari indikasi berkurangnya

    lahan pertanian, karena meluasnya pertumbuhan perkotaan yang disebabkan

    karena penduduk perkotaan meningkat setiap tahunnya hal itu disebabkan

    Seminar Arsitektur|Pusat Pendidikan Budidaya Padi Di

    Pekanbaru

    2

  • 7/24/2019 BAB I katak padi

    3/8

    oleh pertumbuhan penduduk perkotaan maupun urbanisasi yang sulit

    dikendalikan "3erita &nsitut 1eknologi 3andung, 20+#.

    8onsep pembangunan perkotaan yang mampu men'adikan kota sebagai

    penyedia pangan bagi warganya secara berkelan'utan sedang dikembangkan

    dewasa ini tidak hanya di negara-negara ma'u seperti 8anada dan &nggris

    tetapi sudah merambat ke &ndonesia. 8onsep ini selain mempertimbangkan

    aspek ketahanan pangan 'uga mempertimbangkan sosial ekonomi dalam

    pembangunan isik perkotaan, hal ini biasa disebut dengan bertani di

    perkotaan "Urban Farming# sebagai konsep yang mampu menciptakan

    ketahanan pangan.

    Urban armingtelah terbukti berhasil di negara-negara ma'u yang bahkan

    lahan pertaniannya sedikit dari &ndonesia contohnya 8anada dan &nggris

    negara ini telah menyisipkan mengenai Urban Farmingdi dalam peraturan

    dan perencanaan ruang kotanya. 8erberhasilan tersebut bermula dari krisis

    ekonomi yang menyebabkan kesulitan pangan, sehingga pada masa itu timbul

    inoasi untuk mengembangkan pertanian di kawasan perkotaan "3erita &nsitut

    1eknologi 3andung, 20+#.

    Namun aktanya kesadaran masyarakat perkotaan di &ndonesia akan isu

    tentang ketahanan pangan "krisis pangan# belumlah disadari oleh kebanyakan

    masyarakat perkotaan, kurangnya instansi-instansi terkait dalam

    mempromosikan atau memberi pengarahan terhadap krisis pangan serta

    kurangnya sarana dan prasarana dalam pembela'aran pertanian membuat

    masyarakat yang asli petani enggan bercocok tanam apalagi warga kota yang

    hanya men'adi konsumen sa'a.

    elihat dampak dari krisis pangan global di &ndonesia untuk kembali

    menimbulkan niat bertani masyarakat, tidak hanya petani tetapi 'uga

    masyarakat yang bukan petani yang hidup ditengah kesibukan perkotaan bisa

    ikut bertani, selain membuat kota hi'au, produk pertanian ini 'uga dapat

    Seminar Arsitektur|Pusat Pendidikan Budidaya Padi Di

    Pekanbaru

    3

  • 7/24/2019 BAB I katak padi

    4/8

    dikonsumsi sendiri, sehingga masyarakat yang dahulunya sebagai konsumen

    bisa men'adi produsen. 1etapi dengan minimnya pusat pelatihan dan riset

    yang dibuat oleh instansi-instansi terkait yang berhubungan dengan pertanian

    khususnya bahan pangan sawah, tepatnya di kota Pekanbaru, proinsi :iau,

    serta belum adanya instansi yang memberikan asilitas yang mewadahi

    kegiatan pembela'aran, riset, dan produksi bahan pangan sawah seperti padi

    dan bahan pangan lainya.

    !leh karena itu untuk merealisasikan program ini muncul gagasan untuk

    merancang sebuah tempat untuk mewadahi hal tersebut yakni Pusat

    Pendidikan 3udidaya Padi di Pekanbaru. sehingga masyarakat 8ota

    Pekanbaru mulai dari anak-anak sampai dewasa bisa mempela'ari tata cara

    menanam bahan pangan yang diproduksi dari sawah seperti padi dan bahan

    pangan lainya 'uga dapat bela'ar sambil berekreasi dalam praktek menanam

    tanaman lansung di sawah di tengah kota.

    4elain dapat men'awab isu ketahanan pangan Pusat Pendidikan 3udidaya

    Padi di Pekanbaru ini diharapkan dapat memancing ekopariwisata di sebuah

    kawasan perkotaan yang akan menarik masyarakat sekitar maupun dari luar

    kota untuk mengun'ungi sebagai sarana rekreasi dan men'adi tempat bela'ar

    dan riset hasil pertanian sawah dan dapat meningkatkan produksi hasil sawah

    khususnya padi yang bisa dipanen sepan'ang tahun tanpa menghawatirkan

    perubahan musim dan ketersediaan air serta memproduksi hasil perasawahan

    berkualitas sehingga dapat membantu krisis pangan ke depannya.

    4elain memiliki tu'uan menga'arkan, melatih dan memproduksi, Pusat

    Pendidikan 3udidaya Padi di Pekanbaru,memiliki tu'uan lain yaitu men'adi

    salah satu pedoman terhadap bangunan lain untuk merespon kondisi iklim,

    dan tidak merusak lingkungan.

    Seminar Arsitektur|Pusat Pendidikan Budidaya Padi Di

    Pekanbaru

    4

  • 7/24/2019 BAB I katak padi

    5/8

    1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

    Permasalahan yang dapat dilihat dari perancangan Pusat Pendidikan3udidaya Padi ini adalah eektiitas bangunan dalam merespon kondisi alam,

    mewadahi asilitasi kegiatan pembela'aran, riset, rekreasi dan produksi hasil

    pertanian persawahan.

    1.3. PERUMUSAN MASALAH

    3erdasarkan identiikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut;

    +. 3agaimana program ruang Pusat Pendidikan 3udidaya Padi sehingga

    kegiatan dapat terpenuhitilitas.

    K%NSEP PERAN"ANGAN

    3erdasarkan analisa dan solusi permasalahan yang timbul terkait ungsi ? 1ema Perancangan.

    STUDI LITERATUR

    engumpulkan berbagai

    data dan inormasi tentangPusat Pendidikan

    3udidaya Padi, baik

    standar-standar, kriteria,hingga perkembangan

    terbaru tentang pertanian

    STUDI L%KASI

    &dentiikasi

    e@isting

    4tudi kelayakan

    lokasi

    nalisa tapak.

    PERMASALAHAN

    +. 3agaimana program ruang Pusat Pendidikan 3udidaya Padi sehingga kegiatan penggunadapat terpenuhi dengan baiktilitas 3angunan.

    BAB '. K%NSEP

    3erisikan sintesis-sintesis berupa konsep yang diterapkan pada perencanaan

    dan perancangan, yang berisi 8onsep *asar, 8onsep :encana 1apak dan

    8onsep :encana 3angunan.

    Seminar Arsitektur|Pusat Pendidikan Budidaya Padi Di

    Pekanbaru

    8