bab i.1.2.3
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang
mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan
sebaginya (Notoadmojo. 2003). Menurut ndang ! ndang "epublik #ndonesia
No. $ %ahun &''2 tentang erumahan dan ermukiman mendeinisikan bah*a +
&. "umah adalah bangunan yang berungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga,
2. erumahan adalah kelompok rumah yang berungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana lingkungan,
3. ermukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar ka*asan lindung,
baik yang berupa ka*asan perkotaan maupun perdesaan yang berungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar, salah satunya adalah rumah atau
tempat tinggal. "umah memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat
sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga. #ndonesia merupakan
negara yang memiliki penduduk berpenghasilan rendah sekitar 200 juta ji*a
dan angka ini akan terus bertambah hingga 20 juta ji*a pada tahun 2020
(%anu*idjaja. dkk, 200').
Selain itu #ndonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang
sangat besar yang setiap tahunnya semakin meningkat. -engan bertambahnya
jumlah penduduk akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan tempat tinggal,
sehingga diperlukan pembangunan unit unit hunian baru. Meningkatnya
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
2/28
pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat menyebabkan
masalah kependudukan salah satunya adalah permasalahan pengadaan
perumahan. /rus urbanisasi merupakan salah satu aktor pemicu tingginya
pertumbuhan kebutuhan tempat tinggal di *ilayah perkotaan (Sadana. /gus S,
20&$ + 2).
ertambahnya kebutuhan tempat tinggal di kota menyebabkan naiknya
harga tanah dan tempat tinggal di pusat kota. 1arga tanah yang sangat tinggi
dan berubahnya ungsi lahan di pusat kota juga mendesak *arga kota untuk
mencari tempat tinggal di pinggiran kota. leh karena itu, kebutuhan tambahan
unit unit tempat hunian baru sangat dirasakan oleh penduduk perkotaan
(Sadana. /gus S, 20&$ + 3). Masalah perumahan di kota ditandai dengan harga
tanah dan bahan bangunan yang tinggi, tetapi pendapatan rata rata penduduk
perkotaan 456 masih rendah. erpindahan penduduk dari desa ke kota terus
bertambah dengan maksud untuk memperbaiki kehidupan mereka, namun
penduduk yang datang dari desa pada umumnya mempunyai tingkat pendidikan
yang kurang (Santoso. #, 20&5 + ). Maka dengan tingkat pendidikan yang
kurang, penghasilan yang mereka peroleh relati cukup bahkan mungkin
kurang, hanya sekedar untuk dapat mempertahankan hidup (Mauliani. 7, 2002).
-engan demikian bermunculan rumah rumah yang tidak tertata
dengan baik, bahkan menempati lahan yang dilarang sebagai tempat hunian,
sempit, padat, dan tidak ada sarana dan prasarana yang layak sebagai tempat
tinggal (Santoso. #, 20&5 + 8). emukiman yang padat akan menimbulkan kesan
kumuh bagi lingkungan sekitar (9atherine. -, 20&2).
ermukiman kumuh akan muncul bila kondisi ekonomi masyarakat
rendah, terutama di daerah perkotaan dimana lahan pemukiman sulit untuk
diperoleh. -alam perkembangan sebuah :ota, kehadiran pemukiman atau
lingkungan kumuh semakin meningkat seiring dengan pesatnya jumlah
pertumbuhan penduduk perkotaan (7abombang. M ; "iai. /, 20&2 + 3).
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
3/28
ntuk itu perlu penanganan yang tepat, guna menyelesaikan
permasalahan perumahan permukiman di perkotaan. Salah satu konsep
penanganannya adalah pembangunan "umah Susun. embangunan rumah
susun merupakan salah satu alternati pemecahan masalah kebutuhan
pemukiman terutama di daerah perkotaan yang jumlah penduduknya terus
meningkat tiap tahunnya. embangunan rumah susun diharapkan mampu
mengurangi penggunaan tanah, membuat ruang ! ruang terbuka kota yang lebih
luas dan dapat digunakan sebagai suatu cara untuk memperindah kota terutama
bagi daerah yang kumuh (#kma. 20&2)
Namun, dalam perkembangannya, rumah susun juga pasti mengalami
berbagai permasalahan, salah satunya adalah permasalahan sanitasi (-armoko.
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
4/28
> 1ubungan /ntara Sanitasi ?isik "umah -engan :ejadian enyakit #S/
(#neksi Saluran ernaasan /kut) di "umah Susun enjaringan Sari :ota
Surabaya tahun 20&5>.
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Pembaktan Masalah
1.!. "msan Masalah
erdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan
sebagai masalah penelitian sebagai berikut +> /pakah ada hubungan antara Sanitasi isik rumah dengan kejadian penyakit
#S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota
Surabaya@ >
1.#. $%an Penelitian
%ujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut +1& $%an Umm
Menganalisa hubungan antara sanitasi isik rumah (=entilasi,
pencahayaan, kelembapan, lantai, dinding, dan atap) dengan kejadian
penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut).
2& $%an 'hss
a. Menilai sanitasi isik rumah yang meliputi + =entilasi, pencahayaan,
kelembapan, lantai, dinding, dan atap
b. Mengidentiikasi kejadian penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan
/kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota Surabayac. Menganalisis hubungan antara sanitasi isik rumah dengan kejadian
penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun
enjaringan Sari :ota Surabayad. Menganalisis hubungan antara =entilasi dengan kejadian penyakit #S/
(#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota
Surabaya
e. Menganalisis hubungan antara pencahayaan dengan kejadian penyakit
#S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari
:ota Surabaya
. Menganalisis hubungan antara kelembaban dengan kejadian penyakit
#S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari
:ota Surabayag. Menganalisis hubungan antara lantai dengan kejadian penyakit #S/
(#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota
Surabaya
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
5/28
h. Menganalisis hubungan antara dinding dengan kejadian penyakit #S/
(#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota
Surabaya
i. Menganalisis hubungan antara atap dengan kejadian penyakit #S/
(#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :otaSurabaya
1.(. Manfaat Penelitian
-ari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manaat bagi berbagai
pihak, diantaranya adalah +
&) agi instansi pemerintah yang terkait
Sebagai bahan masukan dan inormasi bagi instansi pemerintah setempat
yang terkait seperti -inas :esehatan :ota Suarabaya dalam upaya
meningkatkan pembinaan dan penga*asan tentang sanitasi isik rumah dirumah susun enjaringan Sari :ota Surabaya dengan kejadian penyakit
#S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut).
2) agi masyarakatSebagai inormasi bagi masyarakat di rumah susun enjaringan Sari :ota
Surabaya tentang pentingnya pemeliharaan dan peningkatan sanitasi rumah
yang meliputi =entilasi, pencahayaan, kelembapan, lantai, dinding, dan atap
3) eneliti
Sebagai pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang diperoleh selama pendidikan yang dapat diinormasikan
kepada masyarakat.
1.). Hi*+tesis
Sebagai ja*aban sementara dalam penelitian ini, maka hipotesisnya
adalah sebagai berikut +
&) /da hubungan antara =entilasi dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi
Saluran ernaasan /kut).
2) /da hubungan antara pencahayaan dengan kejadian penyakit #S/(#neksi Saluran ernaasan /kut).
3) /da hubungan antara kelembaban dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi
Saluran ernaasan /kut).
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
6/28
$) /da hubungan antara lantai dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi
Saluran ernaasan /kut).
5) /da hubungan antara dinding dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi
Saluran ernaasan /kut).
) /da hubungan antara atap dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi Saluran
ernaasan /kut).
BAB II
$IN,AUAN PU-$A'A
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
7/28
2.1. "mah -ehat
2.1.1. Pengertian "mah -ehat
Menurut /Arul aA*ar rumah bagi manusia mempunyai arti sebagai
berikut (#stiBomah. Siti 1 ; 1anas. 9ok -e*i C, 20&& + 22) +
&) Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah penat
melaksanakan ke*ajiban sehari hari
2) Sebagai tempat bergaul dengan keluarga atau membina rasa
kekeluargaan bagi segenap anggota keluarga yang ada
3) Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahasa yang datang
mengancap
$) Sebagai lambing status social yang dimiliki, yang masih dirasakan
hingga saat ini5) Sebagai tempat untuk meletakkan atau menyimpan barang
barang berharga yang dimiliki, yang terutama masih ditemui pada
masyarakat pedesaan
Sedangkan Menurut Corld 1ealth rganiAation (C1) Sehat
adalah suatu keadaan yang sempurna baik isik, mental maupun social
budaya, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit dan kelemahan.
erdasarkan pengertian diakut dapat disimpulkan bah*a rumah
sehat adalah sebagai tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk
beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik
isik, rohani maupun sosial (#stiBomah. Siti 1 ; 1anas. 9ok -e*i C,
20&& + 22).Menurut -itjen 9ipta :arya komponen yang harus dimiliki rumah
sehat adalah sebagai berikut (#stiBomah. Siti 1 ; 1anas. 9ok -e*i C,
20&& + 22) +&) ?ondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ke tanah
dasar memberi kestabilan bangunan dan merupakan kontruksi
penghubung antara bangunan dengan tanah.2) 7antai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum &0 cm dari
perkarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk
rumah panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman bambu.
3) Memiliki jendela dan pintu yang berungsi sebagai =entilasi dan
masuknya sinar matahari dengan luas minimum &06 luas lantai.
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
8/28
$) -inding rumah kedap air yang berungsi untuk mendukung atau
menyangga atap, menahan angina dan air hujan, melindungi dari
panas dan debu dari luar serta menjaga kerahasiaan (pri=acy)
penghuninya.5) 7angit langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari.
) /tap rumah yang berungsi sebagai penahan panas sinar matahari.
2.1.2. Persaratan "mah -ehat
"umah sehat menurut Cinslo* dan /1/ harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &&) +
&) Memenuhi kebutuhan isiologis
-iba*ah ini adalah kebutuhan isiologis yang harus terdapat
dalam sebuah rumah yaitu (Sanropie. -. dkk, &''& + &&)+
a. encahayaan9ahaya yang cukup untuk penerangan ruang di dalam
rumah merupakan kebutuhan kesehatan. enerngan ini
diperoleh dengan pengaturan cahaya buatan dan cahaya alam.
a) encahayaan alam
encahayaan alam diperoleh dengan masuknya
sinar matahari kedalam ruangan melalui jendela, celah
celah dan bagian bagian bangunan yang terbuka.9ahaya matahari ini selain untuk penerangan juga
dapat mengurangi kelembaban ruang, mengusir nyamuk,
membunuh kuman kuman penyebab penyakit tertentu
seperti %9 (%uberchulosis) inluenAa, penyakit mata dan
lain lain.:ebutuhan standar cahaya alam yang memenuhi
syarat kesehatan untuk berbagai keperluan menurut C1
(&'8') adalah sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& +
&&) +
%abel &Standar Minimum encahayaan dan "umah ( 7uD)
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
9/28
No Nama "uang 7uD
&. :amar keluarga dan kamar tidur 0 &20
2. :antor administrasi 0 &20
3. :erja kasar &20 250
$. :erja halus 00 &000
5. 1otel &20 250
. Sekolah &20 250
WHO 1979
emenuhan kebutuhan kebutuhan cahaya untuk
penerangan alami sangat ditentukan oleh letak dan lebar
jendela. ntuk memperoleh jumlah cahay matahari pada
siang hari secara optimal sebaiknya jendela kamar tidur
menghadap ke timur. 7uas jendela yang baik paling
sedikit mempunyai luas &06 ! 206 dari luas lantai./pabila luas jendela melebihi 206 dapat
menimbulkan kesilauan dan panas, sedangkan sebaliknya
kalau terlalu kecil akan menimbulkan suasana gelap dan
pengap (Sanropie. -. dkk, &''& + &2).
b) encahayaan buatan
encahayaan buatan yang baik dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal sebagai berikut (Sanropie. -. dkk,
&''& + &2) +
a) 9ara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau
langit langit.
b) :ontruksi sumber cahaya dalam ornament yang
dipergunakan.c) 7uas dan bentuk ruangan.
d) enyebaran sinar dari sumber cahaya.
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
10/28
Secara umum, standart pencahayaan di dalam
rumah tinggal ber=ariasi sebagaimana ditunjukkan dalam
tabel sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &$) +
%abel 2
Standart encahayaan di dalam "umah %inggal (USA)
No Macam ekerjaan#luminasi
( 7uD )
&. Membaca buku dan lain lain 300
2. Menggambar 800
3. ekerjaan dengan jarum &.000
$. ekerjaan dengan jarum halus 2.000
WHO 1979
%abel 3
Standart encahayaan di dalam "umah %inggal (USSR)
No Macam ekerjaan
#luminasi yang
diperlukan ( 7uD )
Seluruh -aerah :erja
&. :amar keluarga &00 200
2. :amar tidur 50 !
3. :amar belajar &00 300
$. :amar makan 85 &50
5. -apur 50 85 &50
WHO 1979
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
11/28
b. Eentilasi (erha*aan)
Eentilasi yang baik dalam ruangan harus memenuhi
persyaratan diantaranya adalah (Sanropie. -. dkk, &''& + &5)+
a) 7uas lubang =entilasi tetap, minimum 56 dari luas lantai
ruangan. Sedangkan lubang =entilasi insidentik (dapat
dibuka dan ditutup) minimum 56 luas lantai. Maka
jumlah keduanya menjadi &06 kali luas lantai.
b) dara yang masuk harus udara bersih dan tidak dicemari
oleh asap dari sampah atau dari pabrik, dari knalpot
kendaraan, debu dan lain lain.c) /liran udara jangan menyebabkan oang masuk angin.
ntuk itu jangan menempatkan tempat tidur tepat pada
aliran udara, misalnya di depan jendela atau pintu.d) /liran udara diusahakan Cross Ventilation dengan
menempatkan lubang ha*a berhadapan antara dinding
ruangan. /liran udara ini diusahakan agar tidak terhalang
barang barang besar seperti lemari, dinding sekat, dan
lain lain.
e) :elembaban udara dijaga jangan sampai terlalu tinggi
(menyebabkan kulit berkeringat) dan jangan terlalu
rendah (menyebabkan kulit kering, bibir pecah pecah
dan hidung berdarah).
c. Fangguan suara atau kegaduhan
:egaduhan meruapak suatu gangguan yang menyeabkan
orang terganggu kesehatannya baik langsung atau spontan
maupun jangka *aktu relati=e lama (karena gangguan
kontinyu). Fangguan kesehatan akibat kegaduhan dapat berupa
sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + 23) +
a) Fangguan isikFangguan alat pendengaran akibat suara seketika
(ledakan) atau karena terus menerus (misal + suara mesin
pabrik bagi karya*an)
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
12/28
b) Fangguan mental-apat menyebabkan mudah marah (emosionil) atau
menjadi apatis atau juga dapat terganggu pikiran dan
akalnya.c) Fangguan kesehatan lainnya
/kibat emisionil, kurang mendapat istirahat yang cukup,
menyebabkan mudah terserang penyakit karena kondisi
badan tidak baik.
d. 9ukup tempat bermain anak
/nak anak perlu ruangan atau tempat untuk bermain
main, sehingga mereka mempunyai kesempatan bergerak,
bermain dengan leluasa dirumah agar pertumbuhan badannyaakan lebih baik sehingga tidak akan bermain di rumah
tetangga, di jalanan, dan di tempet tempat lain yang dapat
membahayakan (Sanropie. -. dkk, &''& + 28).
2) Memenuhi kebutuhan psikologis
-iba*ah ini adalah kebutuhan psikologis yang harus
terpenuhi adalah sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + 28) +
a. 9ukup aman dan nyaman bagi masing masing penghuni.
b. "uang duduk dapat dipakai sekaligus sebagai ruang makan
keluarga, dimana anak anak sambil makan dapat berdialog
langsung dengan orang tua.
c. -alam memilih letak tempat tinggal, sebaiknya di sekitar
tetangga yang mempunyai tingkat ekonomi yang relati=e sama,
sebab bila bertetangga dengan orang yang lebih kaya atau lebih
miskin akan menimbulkan tekanan batin.
d. -alam meletakkan kursi dan meja dalam ruangan, jangan
samapai menghalangi lalu lintas dalam ruangan.
e. C9 dan kamar mandi harus ada dalam suatu rumah dan
terpelihara kebersihannya.. ntuk memeperindah pemandangan, dihalaman depan (depan
rumah) perlu ditanami tanaman hias, tanaman bunga (taman).
3) Mencegah penularan penyakit
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
13/28
-iba*ah ini merupakan aktor aktor yang mempengaruhi
penularan penyakit diantaranya adalah sebagai berikut (Sanropie.
-. dkk, &''& + 2') +
a. enyediaan airenyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama
bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi aktor
penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia
(Sumantri. /, 20&3 + &'). enyediaan sumber air bersih harus
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, =olume rata rata
kebutuhan air setiap indi=idu per hariberkisar &50 200 liter
atau 35 $0 galon(9handra. , 200 + 3'). -an diba*ah ini
merupakan persyaratan penyediaan air untuk kebutuhan sehari
hari adalah sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + 2') +a) Mempunyai sumur sendiri yang memenuhi syarat
kesehatan. Selain itu air yang diminum hendaknya air
yang telah dimasak terlebih dahulu.
b) Sistem perpipaan dijaga agar tidak bocor sambungan atau
pipanya sehingga tidak terjadi 9ross 9onnection
(tersedotnya air dari luar pipa) dan tercemar oleh air dari
tempat lain.b. ebas dari kehidupan serangga dan tikus
-iba*ah ini merupakan upaya untuk menghindari
penyebaran penyakit dari serangga dan tiku (Sanropie. -. dkk,
&''& + 30) +
a) -ihindari adanya kehidupan serangga dengan cara atau
usaha menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di
dalam dan di luar rumah. 7alat dan kecoa harus
diberantas karena dapat hinggap atau mengotori makanan
dan sebagai pemba*a penyakit.
b) -ihindari adanya tikus yaitu dengan cara udaha
kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui
penangkapan atau pembunuhan dengan suatu alat tertentu
(peranggkap tikus). %ikus harus diberantas karena selain
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
14/28
dapat mengotori dan makan makanan manusia selain itu
terdapat kutu atau pinjal di badan tikus sebagai pemba*a
penyakit pes.
c. embuangan sampah
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia selalu
menghasilkan bahan yang tidak digunakan lagi yang disebut
sebagai sampah (Sarudji. -, 200 + 240). Sampah yang tidak
dikelola dengan sebagaimana mestinya akan menyebabkan
masalah lingkungan dan kesehatan manusia diantaranya adalah
dari masalah estetik, tersumbatnya saluran air yang dapat
menyebabkan banjir, bahaya kecelakaan, terjadinyapencemaran lingkungan hingga meningkatnya penyakit
penyakit yang ditularkan melalui =ektor (Sumantri. /, 20&3 +
&). leh karena itu perlu adanya pengelolaan sampah yang
baik, diantaranya adalah tahap pengumpulan dan penyimpanan
ditempat sumber, tahap pengangkutan, dan tahap pemusnahan
(Sumantri. /, 20&3 + 80). :egiatan tersebut dapat dia*ali
dengan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya yaitu sampah
basah, sampah kering dan sampah sukar busuk (kaleng, kaca,
paku dan lain ! lain). Selain itu sebaiknya sampah jangan
dibuang di tempat terbuka lebih dari 2$ jam karena akan
didatangi lalat dan tikus untuk bersarang, juga jangan
berserakan (Sanropie. -. dkk, &''& + 30).
d. engelolaan air limbah
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah air
limbah yang dibuang tanpa pengelolaan kedalam badan air.
Menurut G"MGN "# No 42 tahun 200&, air limbah adalah
sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang ber*ujud cair
(Sumantri. /, 20&3 + 45). Sebaiknya limbah cair yang berasal
dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
15/28
bau dan tidak mencemari permukaan tanah. Sedangkan untuk
limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak
menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta
air tanah (Santoso, #. 20&5 + &$).
e. embuangan tinjaeberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuangan
tinja adalah sebagai berikut (Sanropie. -, &''& +3&)+
a) sahakan setiap rumah memiliki jamban sendiri, selalu
bersih dan tidak berbau (kontruksinya leher angsa).
b) Haraknya cukup jauh dari sumber air.
c) :amar kecil (C9) harus selalu bersih, mudah
dibersihkan, cukup cahaya dan cukup =entilasi, harusrapat sehingga terjamin rasa nyaman bagi pemakainya.
. ebas pencemaran makanan dan minuman%ersedianya suatu *adah ataupun ruang ntuk menyimpan
makanan sangat diperlukan sehingga baik makanan mentah
maupun yang sudah matang tidak mudah terkontaminasi dari
luar (Santoso. #, 20&5 + &$).
$) Mencegah terjadinya kecelakaan"umah yang sehat harus dapat mencegah atau dapat
mengurangi kecelakaan termasuk jatuh, keruntuhan atau roboh,
terkena benda tajam (teriris), keracunan dan kebakaran.
2.1.3. -anitasi /isik "mah
1& 0entilasi
Menurut Sukar (&''), =entilasi adalah proses pergantian udara
segar ke dalam dan mengeluarkan udara kotor dari suatu ruangan
tertutup secara alamiah maupun buatan. erdasarkan kejadianya
=entilasi dibagi menjadi dua yaitu (kta=iani. Eita /, 200' + &3)+a. Eentilasi alamiah
Eentilasi alamiah berguna untuk mengalirkan udara di
dalam ruangan yang terjadi secara alamiah melalui jendela,
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
16/28
pintu dan lubang angin. Selain itu =entilasi alamiah dapat juga
menggerakan udara sebagai hasil siat porous dinding ruangan,
atap dan lantai.
b. Eentilasi buatanEentilasi buatan dapat dilakukan dengan menggunakan
alat mekanis maupun elektrik. /lat!alat tersebut diantaranya
adalah kipas angin, eDhauster dan /9.
Menurut -inata (2008), syarat =entilasi yang baik adalah
sebagai berikut+
a. 7uas lubang =entilasi tetap minimal lima persen dari luas lantai
ruangan, sedangkan luas lubang =entilasi insidentil (dapat
dibuka dan ditutup) minimal lima persen dari luas lantai.
Humlah keduanya menjadi &06 dari luas lantai ruangan.b. dara yang masuk harus bersih, tidak dicemari asap dari
sampah atau pabrik, knalpot kendaraan, debu, dan lain!lain.c. /liran udara diusahakan cross =entilation dengan
menempatkan lubang =entilasi berhadapan antar dua dinding.
/liran udara ini jangan sampai terhalang oleh barang!barang
besar, misalnya lemari, dinding, sekat, dan lain ! lain.
Menurut -inata (2008), secara umum penilaian =entilasi rumah
dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara luas =entilasi
dan luas lantai rumah, dengan menggunakan rollmeter. erdasarkan
indikator pengha*aan rumah, luas =entilasi yang memenuhi syarat
kesehatan adalah lebih dari sama dengan &06 dari luas lantai rumah
dan luas =entilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah
kurang dari &06 dari luas lantai rumah (kta=iani. Eita /, 200' +
&5).Menurut Notoatmodjo (2003), rumah yang luas =entilasinya
tidak memenuhi syarat kesehatan akan mempengaruhi kesehatan
penghuni rumah. 1al ini disebabkan karena proses pertukaaran
aliran udara dari luar ke dalam rumah tidak lancar, sehingga bakteri
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
17/28
penyebab #S/ yang ada didalam rumah tidak dapat keluar.
Eentilasi juga menyebabkan peningkatan kelembaban ruangan
karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit, oleh karena itu
kelembaban ruangan yang tinggi akan menjadi media yang baik
untuk perkembangbiakan bakteri penyebab penyakit #S/ (Huniartha.
Sang :. dkk, 20&$ + &80)
2& Penahaaan
enerangan di dalam rumah dapat diperoleh dari dua cara yaitu
sebagai berikut +
a. encahayaan /lamiencahayaan alam diperoleh dengan masuknya sinar
matahari kedalam ruangan melalui jendela, celah celah dan
bagian bagian bangunan yang terbuka. (Sanropie. -. dkk,
&''& + &&).
Halan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang
!kurangnya &56 sampai 206 dari luas lantai yang terdapat di
dalam ruangan rumah (/A*ar, &''0 dalam kta=iani. Eita /,
200' + &5). encahayaan alami menurut Suryanto (2003),
dianggap baik jika besarnya antara 0&20 luD dan buruk jika
kurang dari 0 luD atau lebih dari &20 luD. 9ahaya matahari
sangat penting, karena dapat membunuh bakteri ! bakteri
patogen di dalam rumah, misalnya bakteri penyebab penyakit
#S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) dan %9
(%uberchulosis) (kta=iani. Eita /, 200' + &5).:ebutuhan standar cahaya alam yang memenuhi syarat
kesehatan untuk berbagai keperluan menurut C1 (&'8')
adalah sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &&) +
%abel &
Standar Minimum encahayaan dan "umah ( 7uD)
No Nama "uang 7uD
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
18/28
&. :amar keluarga dan kamar tidur 0 &20
2. :antor administrasi 0 &20
3. :erja kasar &20 250
$. :erja halus 00 &000
5. 1otel &20 250
. Sekolah &20 250
WHO 1979
b. encahayaan uatan
encahayaan buatan yang baik dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &2) +a) 9ara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau langit
langit.b) :ontruksi sumber cahaya dalam ornament yang
dipergunakan.
c) 7uas dan bentuk ruangan.d) enyebaran sinar dari sumber cahaya.
Secara umum, standart pencahayaan di dalam rumah
tinggal ber=ariasi sebagaimana ditunjukkan dalam tabel
sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &$) +
I %abel 2Standart encahayaan di dalam "umah %inggal (USA)
No Macam ekerjaan #luminasi ( 7uD )
&. Membaca buku dan lain lain 300
2. Menggambar 800
3. ekerjaan dengan jarum &.000
$. ekerjaan dengan jarum halus 2.000
WHO 1979
%abel 3
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
19/28
Standart encahayaan di dalam "umah %inggal (USSR)
No Macam ekerjaan
#luminasi yang
diperlukan( 7uD )
Seluruh -aerah :erja
&. :amar keluarga &00 200
2. :amar tidur 50 !
3. :amar belajar &00 300
$. :amar makan 85 &50
5. -apur 50 85 &50
WHO 1979
3& 'elembaban
:elembaban rumah yang tinggi dapat mempengaruhi
penurunan daya tahan tubuh seseorang dan meningkatkan
kerentanan tubuh terhadap penyakit terutama penyakit ineksi.
:elembaban juga dapat meningkatkan daya tahan hidup bakteri.
Menurut Suryanto (2003), kelembaban dianggap baik jika memenuhi$0 ! 806 dan buruk jika kurang dari $06 atau lebih dari 806.
:elembaban berkaitan erat dengan =entilasi karena sirkulasi udara
yang tidak lancar akan mempengaruhi suhu udara dalam rumah
menjadi rendah sehingga kelembaban udaranya tinggi. Sebuah
rumah yang memiliki kelembaban udara tinggi memungkinkan
adanya tikus, kecoa dan jamur yang semuanya memiliki peran besar
dalam patogenesis penyakit pernaasan (:rieger dan 1iggins, 2002
dalam kta=iani. Eita /, 200' + &).
!& Lantai
7antai rumah dapat mempengaruhi terjadinya penyakit #S/
(#neksi Saluran ernaasan /kut) karena lantai yang tidak
memenuhi standar merupakan media yang baik untuk
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
20/28
perkembangbiakan bakteri atau =irus penyebab #S/ (#neksi
Saluran ernaasan /kut). 7antai yang baik adalah lantai yang dalam
keadaan kering dan tidak lembab. ahan lantai harus kedap air dan
mudah dibersihkan, jadi paling tidak lantai perlu diplester dan akan
lebih baik kalau dilapisi ubin atau keramik yang mudah dibersihkan
(-itjenM dan 7, 2002 dalam kta=iani. Eita /, 200' + &). leh
karena itu lantai dari tanah lebih baik tidak digunakan lagi, sebab
bila musim hujan akan lebih lembab sehingga dapat menimbulkan
gangguan ataupun penyakit terhadap penghuninya (Sanropie. -.
dkk, &''& + 3$).
#& Dinding?ungsi dinding ini selain sebagai pendukung atau peyangga
atap juga untuk melindungi ruangan rumah dari gangguan atau hujan
dan angina, juga melindungi dari penaruh panas dan angin dari luar
(Sanropie. -. dkk, &''& + 3$).
-inding rumah yang baik menggunakan tembok, tetapi dinding
rumah di daerah tropis khususnya di pedesaan banyak yang
berdinding papan, kayu dan bambu. "umah yang berdinding tidak
rapat seperti terbuat dari papan, kayu dan bambu dapat menyebabkan
penyakit pernaasan yang berkelanjutan seperti #S/ (#neksi
Saluran ernaasan /kut), karena angin malam yang langsung
masuk ke dalam rumah. Henis dinding mempengaruhi terjadinya
#S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut), karena dinding yang sulit
dibersihkan akan menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan
dijadikan sebagai media yang baik bagi berkembangbiaknya kuman
(Suryanto, 2003 dalam kta=iani. Eita /, 200' + &8). Hadi akan lebih
baik bahan pembuatan dinding adalah bahan yang tahan api, yaitu
dinding dari batu (pasangan batu atau bata) (Sanropie. -. dkk, &''& +
3$).
(& Ata*
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
21/28
Salah satu ungsi atap rumah yaitu melindungi masuknya debu
dalam rumah. /tap sebaiknya diberi plaon atau langit!langit, agar
debu tidak langsung masuk ke dalam rumah (Nurhidayah, 2008
dalam kta=iani. Eita /, 200' + &8). Maka akan lebih baik jika atap
terbuat dari genteng karena bersiat isolator, sejuk ketika musim
panas dan hangat ketika musim hujan (Sanropie. -. dkk, &''& + 3$ ).
Menurut Suryanto (2003), atap juga berungsi sebagai jalan
masuknya cahaya alamiah dengan menggunakan genteng kaca.
Fenteng kaca pun dapat dibuat secara sederhana, yaitu dengan
melubangi genteng, biasanya dilakukan pada *aktu pembuatannya,
kemudian lubang pada genteng ditutup dengan pecahan kaca(kta=iani. Eita /, 200' + &8).
2.2. "mah -sn
2.2.1. Pengertian "mah -sn
erdasarkan asal & "# No. 20 tahun 20&& tentang "umah
Susun terdapat beberapa pengertian "umah Susun adalah bangunan
gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi
dalam bagian!bagian yang distrukturkan secara ungsional, baik dalam
arah horiAontal maupun =ertikal dan merupakan satuan ! satuan yang
masing!masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama
untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda
bersama, dan tanah bersama.
Sedangkan untuk penyelenggaraan rumah susun adalah kegiatan
perencanaan, pembangunan, penguasaan dan pemanaatan, pengelolaan,
pemeliharaan dan pera*atan, pengendalian, kelembagaan, pendanaan
dan system pembiayaan, serta peran masyarakat yang dilaksanakan
secara sistematis, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung ja*ab.
2.2.2. Persaratan "mah -sn
erdasarkan asal 35 "# No. 20 tahun 20&& tentang "umah
Susun, untuk membangun rumah susun disuatu *ilayah terdapat
persyaratan teknis pembangunan rumah susun terdiri akut +
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
22/28
&) %ata bangunan yang meliputi persyaratan peruntukan lokasi serta
intensitas dan arsitektur bangunanJ dan
2) :eandaan bangunan yang meliputi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
2.2.3. $%an Penelenggaraan "mah -sn
/dapun tujuan pembangunan rumah susun seperti yang tercantum
dalam asal 3 "# No. 20 tahun 20&& tentang "umah Susun,
penyelenggaraan pembangunan rumah susun di suatu *ilayah memiliki
beberapa tujuan, diantaranya adalah +
&) Menjamin ter*ujudnya rumah susun yang layak huni dan
terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan
berkelanjutan serta menciptakan permukiman yang terpadu guna
membangun ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Meningkatkan eisiensi dan eekti=itas pemanaatan ruang dan
tanah, serta menyediakan ruang terbuka hijau di ka*asan
perkotaan dalam menciptakan ka*asan permukiman yang lengkap
serta serasi dan seimbang dengan memperhatikan prinsip
pembangunan berkelanjutan dan ber*a*asan lingkungan.
3) Mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan
permukiman kumuh.
$) Mengarahkan pengembangan ka*asan perkotaan yang serasi,
seimbang, eisien, dan produkti.
5) Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang
kehidupan penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan
tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yanglayak, terutama bagi M".
) Memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang
pembangunan rumah susun.
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
23/28
8) Menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak dan
terjangkau, terutama bagi M" dalam lingkungan yang sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola
perumahan dan permukiman yang terpadu.
4) Memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghunian,
pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun.
2.2.!. ,enis "mah -sn
Menurut asal & "# No. 20 tahun 20&& jenis rumah susun
dapat dibedakan menjadi $ macam, diantaranya adalah +
&) "umah susun umum adalah rumah susun yang diselenggarakan
untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah.
2) "umah susun khusus adalah rumah susun yang diselenggarakan
untuk memenuhi kebutuhan khusus.
3) "umah susun negara adalah rumah susun yang dimiliki negara dan
berungsi sebagai tempat tinggal atau hunian, sarana pembinaan
keluarga, serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat danKatau
pega*ai negeri.
$) "umah susun komersial adalah rumah susun yang diselenggarakan
untuk mendapatkan keuntungan.
2.3. Penakit I-PA Infeksi -alran Pernafasan Akt &
2.3.1. Pengertian I-PA
Menurut :haidirmuhaj (2004), #S/ (#neksi Saluran ernaasan
/kut) adalah penyakit ineksi saluran pernaasan akut yang meliputi
ineksi mulai dari rongga hidung sampai dengan epiglottis dan laringseperti demam, batuk, pilek, ineksi telinga (otitis media), dan radang
tenggorokan (aringitis) (/yu. Eita , 200' + 8).
#S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) dapat ditularkan melalui
air ludah, darah, cipratan bersin, serta udara pernaasan yang
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
24/28
mengandung kuman dan terhirup bersama udara pernaasan (Grlien,
2004 + ).
2.3.2. 'lasifikasi I-PA
engklasiikasian penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut)
adalah sebagai berikut (Cidoyono, 20&& + 20$)+
&) ukan neumonia, mencakup kelompok pasien balita dengan
batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan naas dan tidak
menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian ba*ah ke
arah dalam misalnya common cold,faringitis, tonsillitisdan otitis.
2) neumonia, didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran
bernaas. Fejala ini berdasarkan usia. akut rekuensi naas cepat
pada anak berusia dua bulan sampai L & tahun adalah 50 kali per
menit dan untuk anak usia & sampai L 5 tahun adalah $0 kali per
menit.
3) neumonia erat, didasarkan pada adanya batuk dan atau
kesukaran bernaas disertai sesak naas atau tarikan dinding dada
bagian ba*ah ke arah dalam ( chest indrawing) pada anak berusia
dua bulan sampai L 5 tahun. ntuk anak berusia L 2bulan,
diagnosis pneumonia berat ditandai dengan adanya naas cepat
yaitu rekuensi pernaasan sebanyak 0 kali per menit atau lebih,
dan atau tarikan yang kuat pada dinding dada bagian ba*ah kea
rah dalam (severe chest indrawing ).
2.3.3. Eti+l+gi I-PA
Gtiologi #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) adalah sebagai
berikut +
&) akteri penyebab #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) antara
lain + iplococc!s pne!moniae, Streptococc!s p"ogenes,
Staph"lococc!s a!re!s, #ne!mococc!s, Hemofhil!s infl!en$ae,
%ordetella, dan Cor"ne&acteri!m (Cidoyono, 20&& + 205 dalam
/yu. Eita , 200' + 4).
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
25/28
2) Eirus penyebabnya antara lain + 'e(ovir!s) Adenovir!s)
Coronavir!s) #i*ornavir!s) 'i*oplasma)Herpesvir!s) dan lain!
lain (-epkes "#, 2000 dalam /yu. Eita , 200' + 4).
3) Hamur diantaranya adalah + /spergilus sp., 9andida albicans,1istoplasma dan lain lain (Cidoyono, 20&& + 205).
$) Halur masuknya adalah + makanan, asap kendaraan bermotor, M
(ahan akar Minyak) biasanya minyak tanah, cairan amnion pada
saat lahir, benda asing (biji bijian, mainan platik kecil, dan lain
lain) (Cidoyono, 20&& + 205).
2.3.!. ara Penlaran
#S/ dapat terjadi karena transmisi organisme melalui /9 (air
conditioner), droplet dan melalui tangan yang dapat menjadi jalan
masuk bagi =irus. enularan aringitis terjadi melalui droplet, kuman
menginiltrasi lapisan epitel, jika epitel terkikis maka jaringan limoid
supericial bereaksi sehingga terjadi pembendungan radang dengan
iniltrasi leukosit polimoronuklear. ada sinusitis, saat terjadi #S/
(#neksi Saluran ernaasan /kut) melalui =irus, hidung akan
mengeluarkan ingus yang dapat menghasilkan superineksi bakteri,
sehingga dapat menyebabkanbakteri!bakteri patogen masuk ke dalam
rongga!rongga sinus (C1, 2004 dalam /yu. Eita , 200' + ').
2.3.#. Penegahan I-PA
Menurut enih (2004), pencegahan #S/ (#neksi Saluran
ernaasan /kut) ada empat yaitu (/yu. Eita , 200' + &&) +
&) Menjaga keadaan giAi agar tetap baik2) Melakukan immunisasi
3) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
$) Mencegah anak berhubungan dengan penderita #S/ (#neksi
Saluran ernaasan /kut)
2.#. 'erangka '+nse*
BAB III
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
26/28
ME$4DE PENELI$IAN
3.1. ,enis Penelitian
erdasarkan jenisnya, jenis penelitian ini adalah bersiat dekripti
analitik, yaitu penilaian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan
tentang suatu keadaan secara obyekti sekaligus mencoba menganalisa
permasalahan yang ada secara analitik. :arena penelitian ini menggambarkan
hubungan sanitasi isik rumah dengan kejadian penyakit #S/ ( #neksi Saluran
ernaasan /kut ).Sedangkan bedasarkan metodenya, penelitian ini termasuk dalam metode
cross sectional ( pendekatan silang ) dimana =ariabel sebab (sanitasi isik
rumah) dan =ariabel akibat (penyakit #S/) yang terjadi pada penelitian ini
diukur atau dikumpulkan dalam *aktu bersamaan.
3.2. L+kasi dan 5akt Penelitian
3.2.&. 7okasi enelitian
7okasi penelitian yang dipilih adalah di "umah Susun enjaringan
Sari :ota Surabaya %ahap # yang berada dalam *ilayah kerja uskesmas
Madokan /yu :ecamatan "ungkut :ota Surabaya.3.2.2. Caktu enelitian
enelitian dilaksanakan pada bulan
3.3. P+*lasi dan -am*el
3.3.&. opulasi
opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah atau unit di
rumah susun enjaringan Sari %ahap # :ecematan "ungkut :ota
Surabaya yang terdiri dari 3 blok yaitu lok /, dan 9. Humlah setiap
unit di rumah susun enjaringan Sari %ahap # adalah +&) lok / + nit
2) lok + nit
3) lok 9 + $ :: atau unit
Humlah
3.3.2. SampelSedangkan dalam penelitian ini cara penentuan sampel yang
diambil dengan rumus sebagai berikut ( Notoatmodjo, 2003 + '2 ) +
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
27/28
:eterangan +
n esar sampelN esar populasi
d drajat kesalahan ( 0,& )
erdasarkan rumus diakut maka besar sampel yang diperoleh dari
rumah yang diambil sebagai sampel adalah sebagai berikut +n
3.3.3. $eknik -am*ling
engambilan sampel rumah atau unit di rumah susun enjaringan
Sari :ota Surabaya secara
3.!. 0ariabel Penelitian
3.$.&. Eariabel bebasEariabel bebas merupakan =ariabel penyebab atau mengakibatkan
adanya perubahan pada =ariabel terikat. -alam hal ini adalah sanitasi
isik rumah yang meliputi + =entilasi, pencahayaan, kelembapan, lantai,
dinding, dan atap.
3.$.2. Eariabel terikatEariabel terikat merupakan =ariabel akibat atau terpengaruhi. -alam hal
ini =ariabel teriat adalah penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan
/kut).
3.#. Hbngan 0ariabel
Eariabel ebas
Sanitasi ?isik "umah&) Eentilasi
2) encahayaan
3) :elembaban
$) 7antai
5) -inding
) /tap
Eariabel %erikat
enyakit #S/
-
7/25/2019 BAB I.1.2.3
28/28
3.(. Pengm*lan Data
1& ,enis Data
Henis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut +
a. -ata primer-ata primer diperoleh dengan dua cara yaitu +
a) Ca*ancara + -ata ini diperoleh dari hasil *a*ancara kepada
responden atau yang menghuni rumah.
b) bser=asi +
b. -ata sekunder
2& Met+de Pengm*lan Data
3.). Peng+lahan Data dan Analisis Data