bab i.1.2.3

Upload: sari

Post on 26-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang

    mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan

    sebaginya (Notoadmojo. 2003). Menurut ndang ! ndang "epublik #ndonesia

    No. $ %ahun &''2 tentang erumahan dan ermukiman mendeinisikan bah*a +

    &. "umah adalah bangunan yang berungsi sebagai tempat tinggal atau

    hunian dan sarana pembinaan keluarga,

    2. erumahan adalah kelompok rumah yang berungsi sebagai lingkungan

    tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana

    dan sarana lingkungan,

    3. ermukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar ka*asan lindung,

    baik yang berupa ka*asan perkotaan maupun perdesaan yang berungsi

    sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat

    kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

    Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar, salah satunya adalah rumah atau

    tempat tinggal. "umah memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat

    sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga. #ndonesia merupakan

    negara yang memiliki penduduk berpenghasilan rendah sekitar 200 juta ji*a

    dan angka ini akan terus bertambah hingga 20 juta ji*a pada tahun 2020

    (%anu*idjaja. dkk, 200').

    Selain itu #ndonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang

    sangat besar yang setiap tahunnya semakin meningkat. -engan bertambahnya

    jumlah penduduk akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan tempat tinggal,

    sehingga diperlukan pembangunan unit unit hunian baru. Meningkatnya

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    2/28

    pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat menyebabkan

    masalah kependudukan salah satunya adalah permasalahan pengadaan

    perumahan. /rus urbanisasi merupakan salah satu aktor pemicu tingginya

    pertumbuhan kebutuhan tempat tinggal di *ilayah perkotaan (Sadana. /gus S,

    20&$ + 2).

    ertambahnya kebutuhan tempat tinggal di kota menyebabkan naiknya

    harga tanah dan tempat tinggal di pusat kota. 1arga tanah yang sangat tinggi

    dan berubahnya ungsi lahan di pusat kota juga mendesak *arga kota untuk

    mencari tempat tinggal di pinggiran kota. leh karena itu, kebutuhan tambahan

    unit unit tempat hunian baru sangat dirasakan oleh penduduk perkotaan

    (Sadana. /gus S, 20&$ + 3). Masalah perumahan di kota ditandai dengan harga

    tanah dan bahan bangunan yang tinggi, tetapi pendapatan rata rata penduduk

    perkotaan 456 masih rendah. erpindahan penduduk dari desa ke kota terus

    bertambah dengan maksud untuk memperbaiki kehidupan mereka, namun

    penduduk yang datang dari desa pada umumnya mempunyai tingkat pendidikan

    yang kurang (Santoso. #, 20&5 + ). Maka dengan tingkat pendidikan yang

    kurang, penghasilan yang mereka peroleh relati cukup bahkan mungkin

    kurang, hanya sekedar untuk dapat mempertahankan hidup (Mauliani. 7, 2002).

    -engan demikian bermunculan rumah rumah yang tidak tertata

    dengan baik, bahkan menempati lahan yang dilarang sebagai tempat hunian,

    sempit, padat, dan tidak ada sarana dan prasarana yang layak sebagai tempat

    tinggal (Santoso. #, 20&5 + 8). emukiman yang padat akan menimbulkan kesan

    kumuh bagi lingkungan sekitar (9atherine. -, 20&2).

    ermukiman kumuh akan muncul bila kondisi ekonomi masyarakat

    rendah, terutama di daerah perkotaan dimana lahan pemukiman sulit untuk

    diperoleh. -alam perkembangan sebuah :ota, kehadiran pemukiman atau

    lingkungan kumuh semakin meningkat seiring dengan pesatnya jumlah

    pertumbuhan penduduk perkotaan (7abombang. M ; "iai. /, 20&2 + 3).

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    3/28

    ntuk itu perlu penanganan yang tepat, guna menyelesaikan

    permasalahan perumahan permukiman di perkotaan. Salah satu konsep

    penanganannya adalah pembangunan "umah Susun. embangunan rumah

    susun merupakan salah satu alternati pemecahan masalah kebutuhan

    pemukiman terutama di daerah perkotaan yang jumlah penduduknya terus

    meningkat tiap tahunnya. embangunan rumah susun diharapkan mampu

    mengurangi penggunaan tanah, membuat ruang ! ruang terbuka kota yang lebih

    luas dan dapat digunakan sebagai suatu cara untuk memperindah kota terutama

    bagi daerah yang kumuh (#kma. 20&2)

    Namun, dalam perkembangannya, rumah susun juga pasti mengalami

    berbagai permasalahan, salah satunya adalah permasalahan sanitasi (-armoko.

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    4/28

    > 1ubungan /ntara Sanitasi ?isik "umah -engan :ejadian enyakit #S/

    (#neksi Saluran ernaasan /kut) di "umah Susun enjaringan Sari :ota

    Surabaya tahun 20&5>.

    1.2. Identifikasi Masalah

    1.3. Pembaktan Masalah

    1.!. "msan Masalah

    erdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan

    sebagai masalah penelitian sebagai berikut +> /pakah ada hubungan antara Sanitasi isik rumah dengan kejadian penyakit

    #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota

    Surabaya@ >

    1.#. $%an Penelitian

    %ujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut +1& $%an Umm

    Menganalisa hubungan antara sanitasi isik rumah (=entilasi,

    pencahayaan, kelembapan, lantai, dinding, dan atap) dengan kejadian

    penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut).

    2& $%an 'hss

    a. Menilai sanitasi isik rumah yang meliputi + =entilasi, pencahayaan,

    kelembapan, lantai, dinding, dan atap

    b. Mengidentiikasi kejadian penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan

    /kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota Surabayac. Menganalisis hubungan antara sanitasi isik rumah dengan kejadian

    penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun

    enjaringan Sari :ota Surabayad. Menganalisis hubungan antara =entilasi dengan kejadian penyakit #S/

    (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota

    Surabaya

    e. Menganalisis hubungan antara pencahayaan dengan kejadian penyakit

    #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari

    :ota Surabaya

    . Menganalisis hubungan antara kelembaban dengan kejadian penyakit

    #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari

    :ota Surabayag. Menganalisis hubungan antara lantai dengan kejadian penyakit #S/

    (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota

    Surabaya

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    5/28

    h. Menganalisis hubungan antara dinding dengan kejadian penyakit #S/

    (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :ota

    Surabaya

    i. Menganalisis hubungan antara atap dengan kejadian penyakit #S/

    (#neksi Saluran ernaasan /kut) di rumah susun enjaringan Sari :otaSurabaya

    1.(. Manfaat Penelitian

    -ari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manaat bagi berbagai

    pihak, diantaranya adalah +

    &) agi instansi pemerintah yang terkait

    Sebagai bahan masukan dan inormasi bagi instansi pemerintah setempat

    yang terkait seperti -inas :esehatan :ota Suarabaya dalam upaya

    meningkatkan pembinaan dan penga*asan tentang sanitasi isik rumah dirumah susun enjaringan Sari :ota Surabaya dengan kejadian penyakit

    #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut).

    2) agi masyarakatSebagai inormasi bagi masyarakat di rumah susun enjaringan Sari :ota

    Surabaya tentang pentingnya pemeliharaan dan peningkatan sanitasi rumah

    yang meliputi =entilasi, pencahayaan, kelembapan, lantai, dinding, dan atap

    3) eneliti

    Sebagai pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan

    ketrampilan yang diperoleh selama pendidikan yang dapat diinormasikan

    kepada masyarakat.

    1.). Hi*+tesis

    Sebagai ja*aban sementara dalam penelitian ini, maka hipotesisnya

    adalah sebagai berikut +

    &) /da hubungan antara =entilasi dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi

    Saluran ernaasan /kut).

    2) /da hubungan antara pencahayaan dengan kejadian penyakit #S/(#neksi Saluran ernaasan /kut).

    3) /da hubungan antara kelembaban dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi

    Saluran ernaasan /kut).

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    6/28

    $) /da hubungan antara lantai dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi

    Saluran ernaasan /kut).

    5) /da hubungan antara dinding dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi

    Saluran ernaasan /kut).

    ) /da hubungan antara atap dengan kejadian penyakit #S/ (#neksi Saluran

    ernaasan /kut).

    BAB II

    $IN,AUAN PU-$A'A

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    7/28

    2.1. "mah -ehat

    2.1.1. Pengertian "mah -ehat

    Menurut /Arul aA*ar rumah bagi manusia mempunyai arti sebagai

    berikut (#stiBomah. Siti 1 ; 1anas. 9ok -e*i C, 20&& + 22) +

    &) Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah penat

    melaksanakan ke*ajiban sehari hari

    2) Sebagai tempat bergaul dengan keluarga atau membina rasa

    kekeluargaan bagi segenap anggota keluarga yang ada

    3) Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahasa yang datang

    mengancap

    $) Sebagai lambing status social yang dimiliki, yang masih dirasakan

    hingga saat ini5) Sebagai tempat untuk meletakkan atau menyimpan barang

    barang berharga yang dimiliki, yang terutama masih ditemui pada

    masyarakat pedesaan

    Sedangkan Menurut Corld 1ealth rganiAation (C1) Sehat

    adalah suatu keadaan yang sempurna baik isik, mental maupun social

    budaya, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit dan kelemahan.

    erdasarkan pengertian diakut dapat disimpulkan bah*a rumah

    sehat adalah sebagai tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk

    beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik

    isik, rohani maupun sosial (#stiBomah. Siti 1 ; 1anas. 9ok -e*i C,

    20&& + 22).Menurut -itjen 9ipta :arya komponen yang harus dimiliki rumah

    sehat adalah sebagai berikut (#stiBomah. Siti 1 ; 1anas. 9ok -e*i C,

    20&& + 22) +&) ?ondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ke tanah

    dasar memberi kestabilan bangunan dan merupakan kontruksi

    penghubung antara bangunan dengan tanah.2) 7antai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum &0 cm dari

    perkarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk

    rumah panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman bambu.

    3) Memiliki jendela dan pintu yang berungsi sebagai =entilasi dan

    masuknya sinar matahari dengan luas minimum &06 luas lantai.

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    8/28

    $) -inding rumah kedap air yang berungsi untuk mendukung atau

    menyangga atap, menahan angina dan air hujan, melindungi dari

    panas dan debu dari luar serta menjaga kerahasiaan (pri=acy)

    penghuninya.5) 7angit langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari.

    ) /tap rumah yang berungsi sebagai penahan panas sinar matahari.

    2.1.2. Persaratan "mah -ehat

    "umah sehat menurut Cinslo* dan /1/ harus memenuhi

    persyaratan sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &&) +

    &) Memenuhi kebutuhan isiologis

    -iba*ah ini adalah kebutuhan isiologis yang harus terdapat

    dalam sebuah rumah yaitu (Sanropie. -. dkk, &''& + &&)+

    a. encahayaan9ahaya yang cukup untuk penerangan ruang di dalam

    rumah merupakan kebutuhan kesehatan. enerngan ini

    diperoleh dengan pengaturan cahaya buatan dan cahaya alam.

    a) encahayaan alam

    encahayaan alam diperoleh dengan masuknya

    sinar matahari kedalam ruangan melalui jendela, celah

    celah dan bagian bagian bangunan yang terbuka.9ahaya matahari ini selain untuk penerangan juga

    dapat mengurangi kelembaban ruang, mengusir nyamuk,

    membunuh kuman kuman penyebab penyakit tertentu

    seperti %9 (%uberchulosis) inluenAa, penyakit mata dan

    lain lain.:ebutuhan standar cahaya alam yang memenuhi

    syarat kesehatan untuk berbagai keperluan menurut C1

    (&'8') adalah sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& +

    &&) +

    %abel &Standar Minimum encahayaan dan "umah ( 7uD)

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    9/28

    No Nama "uang 7uD

    &. :amar keluarga dan kamar tidur 0 &20

    2. :antor administrasi 0 &20

    3. :erja kasar &20 250

    $. :erja halus 00 &000

    5. 1otel &20 250

    . Sekolah &20 250

    WHO 1979

    emenuhan kebutuhan kebutuhan cahaya untuk

    penerangan alami sangat ditentukan oleh letak dan lebar

    jendela. ntuk memperoleh jumlah cahay matahari pada

    siang hari secara optimal sebaiknya jendela kamar tidur

    menghadap ke timur. 7uas jendela yang baik paling

    sedikit mempunyai luas &06 ! 206 dari luas lantai./pabila luas jendela melebihi 206 dapat

    menimbulkan kesilauan dan panas, sedangkan sebaliknya

    kalau terlalu kecil akan menimbulkan suasana gelap dan

    pengap (Sanropie. -. dkk, &''& + &2).

    b) encahayaan buatan

    encahayaan buatan yang baik dapat dipengaruhi

    oleh beberapa hal sebagai berikut (Sanropie. -. dkk,

    &''& + &2) +

    a) 9ara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau

    langit langit.

    b) :ontruksi sumber cahaya dalam ornament yang

    dipergunakan.c) 7uas dan bentuk ruangan.

    d) enyebaran sinar dari sumber cahaya.

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    10/28

    Secara umum, standart pencahayaan di dalam

    rumah tinggal ber=ariasi sebagaimana ditunjukkan dalam

    tabel sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &$) +

    %abel 2

    Standart encahayaan di dalam "umah %inggal (USA)

    No Macam ekerjaan#luminasi

    ( 7uD )

    &. Membaca buku dan lain lain 300

    2. Menggambar 800

    3. ekerjaan dengan jarum &.000

    $. ekerjaan dengan jarum halus 2.000

    WHO 1979

    %abel 3

    Standart encahayaan di dalam "umah %inggal (USSR)

    No Macam ekerjaan

    #luminasi yang

    diperlukan ( 7uD )

    Seluruh -aerah :erja

    &. :amar keluarga &00 200

    2. :amar tidur 50 !

    3. :amar belajar &00 300

    $. :amar makan 85 &50

    5. -apur 50 85 &50

    WHO 1979

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    11/28

    b. Eentilasi (erha*aan)

    Eentilasi yang baik dalam ruangan harus memenuhi

    persyaratan diantaranya adalah (Sanropie. -. dkk, &''& + &5)+

    a) 7uas lubang =entilasi tetap, minimum 56 dari luas lantai

    ruangan. Sedangkan lubang =entilasi insidentik (dapat

    dibuka dan ditutup) minimum 56 luas lantai. Maka

    jumlah keduanya menjadi &06 kali luas lantai.

    b) dara yang masuk harus udara bersih dan tidak dicemari

    oleh asap dari sampah atau dari pabrik, dari knalpot

    kendaraan, debu dan lain lain.c) /liran udara jangan menyebabkan oang masuk angin.

    ntuk itu jangan menempatkan tempat tidur tepat pada

    aliran udara, misalnya di depan jendela atau pintu.d) /liran udara diusahakan Cross Ventilation dengan

    menempatkan lubang ha*a berhadapan antara dinding

    ruangan. /liran udara ini diusahakan agar tidak terhalang

    barang barang besar seperti lemari, dinding sekat, dan

    lain lain.

    e) :elembaban udara dijaga jangan sampai terlalu tinggi

    (menyebabkan kulit berkeringat) dan jangan terlalu

    rendah (menyebabkan kulit kering, bibir pecah pecah

    dan hidung berdarah).

    c. Fangguan suara atau kegaduhan

    :egaduhan meruapak suatu gangguan yang menyeabkan

    orang terganggu kesehatannya baik langsung atau spontan

    maupun jangka *aktu relati=e lama (karena gangguan

    kontinyu). Fangguan kesehatan akibat kegaduhan dapat berupa

    sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + 23) +

    a) Fangguan isikFangguan alat pendengaran akibat suara seketika

    (ledakan) atau karena terus menerus (misal + suara mesin

    pabrik bagi karya*an)

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    12/28

    b) Fangguan mental-apat menyebabkan mudah marah (emosionil) atau

    menjadi apatis atau juga dapat terganggu pikiran dan

    akalnya.c) Fangguan kesehatan lainnya

    /kibat emisionil, kurang mendapat istirahat yang cukup,

    menyebabkan mudah terserang penyakit karena kondisi

    badan tidak baik.

    d. 9ukup tempat bermain anak

    /nak anak perlu ruangan atau tempat untuk bermain

    main, sehingga mereka mempunyai kesempatan bergerak,

    bermain dengan leluasa dirumah agar pertumbuhan badannyaakan lebih baik sehingga tidak akan bermain di rumah

    tetangga, di jalanan, dan di tempet tempat lain yang dapat

    membahayakan (Sanropie. -. dkk, &''& + 28).

    2) Memenuhi kebutuhan psikologis

    -iba*ah ini adalah kebutuhan psikologis yang harus

    terpenuhi adalah sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + 28) +

    a. 9ukup aman dan nyaman bagi masing masing penghuni.

    b. "uang duduk dapat dipakai sekaligus sebagai ruang makan

    keluarga, dimana anak anak sambil makan dapat berdialog

    langsung dengan orang tua.

    c. -alam memilih letak tempat tinggal, sebaiknya di sekitar

    tetangga yang mempunyai tingkat ekonomi yang relati=e sama,

    sebab bila bertetangga dengan orang yang lebih kaya atau lebih

    miskin akan menimbulkan tekanan batin.

    d. -alam meletakkan kursi dan meja dalam ruangan, jangan

    samapai menghalangi lalu lintas dalam ruangan.

    e. C9 dan kamar mandi harus ada dalam suatu rumah dan

    terpelihara kebersihannya.. ntuk memeperindah pemandangan, dihalaman depan (depan

    rumah) perlu ditanami tanaman hias, tanaman bunga (taman).

    3) Mencegah penularan penyakit

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    13/28

    -iba*ah ini merupakan aktor aktor yang mempengaruhi

    penularan penyakit diantaranya adalah sebagai berikut (Sanropie.

    -. dkk, &''& + 2') +

    a. enyediaan airenyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama

    bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi aktor

    penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia

    (Sumantri. /, 20&3 + &'). enyediaan sumber air bersih harus

    dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, =olume rata rata

    kebutuhan air setiap indi=idu per hariberkisar &50 200 liter

    atau 35 $0 galon(9handra. , 200 + 3'). -an diba*ah ini

    merupakan persyaratan penyediaan air untuk kebutuhan sehari

    hari adalah sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + 2') +a) Mempunyai sumur sendiri yang memenuhi syarat

    kesehatan. Selain itu air yang diminum hendaknya air

    yang telah dimasak terlebih dahulu.

    b) Sistem perpipaan dijaga agar tidak bocor sambungan atau

    pipanya sehingga tidak terjadi 9ross 9onnection

    (tersedotnya air dari luar pipa) dan tercemar oleh air dari

    tempat lain.b. ebas dari kehidupan serangga dan tikus

    -iba*ah ini merupakan upaya untuk menghindari

    penyebaran penyakit dari serangga dan tiku (Sanropie. -. dkk,

    &''& + 30) +

    a) -ihindari adanya kehidupan serangga dengan cara atau

    usaha menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di

    dalam dan di luar rumah. 7alat dan kecoa harus

    diberantas karena dapat hinggap atau mengotori makanan

    dan sebagai pemba*a penyakit.

    b) -ihindari adanya tikus yaitu dengan cara udaha

    kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui

    penangkapan atau pembunuhan dengan suatu alat tertentu

    (peranggkap tikus). %ikus harus diberantas karena selain

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    14/28

    dapat mengotori dan makan makanan manusia selain itu

    terdapat kutu atau pinjal di badan tikus sebagai pemba*a

    penyakit pes.

    c. embuangan sampah

    Setiap kegiatan yang dilakukan manusia selalu

    menghasilkan bahan yang tidak digunakan lagi yang disebut

    sebagai sampah (Sarudji. -, 200 + 240). Sampah yang tidak

    dikelola dengan sebagaimana mestinya akan menyebabkan

    masalah lingkungan dan kesehatan manusia diantaranya adalah

    dari masalah estetik, tersumbatnya saluran air yang dapat

    menyebabkan banjir, bahaya kecelakaan, terjadinyapencemaran lingkungan hingga meningkatnya penyakit

    penyakit yang ditularkan melalui =ektor (Sumantri. /, 20&3 +

    &). leh karena itu perlu adanya pengelolaan sampah yang

    baik, diantaranya adalah tahap pengumpulan dan penyimpanan

    ditempat sumber, tahap pengangkutan, dan tahap pemusnahan

    (Sumantri. /, 20&3 + 80). :egiatan tersebut dapat dia*ali

    dengan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya yaitu sampah

    basah, sampah kering dan sampah sukar busuk (kaleng, kaca,

    paku dan lain ! lain). Selain itu sebaiknya sampah jangan

    dibuang di tempat terbuka lebih dari 2$ jam karena akan

    didatangi lalat dan tikus untuk bersarang, juga jangan

    berserakan (Sanropie. -. dkk, &''& + 30).

    d. engelolaan air limbah

    Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah air

    limbah yang dibuang tanpa pengelolaan kedalam badan air.

    Menurut G"MGN "# No 42 tahun 200&, air limbah adalah

    sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang ber*ujud cair

    (Sumantri. /, 20&3 + 45). Sebaiknya limbah cair yang berasal

    dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    15/28

    bau dan tidak mencemari permukaan tanah. Sedangkan untuk

    limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak

    menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta

    air tanah (Santoso, #. 20&5 + &$).

    e. embuangan tinjaeberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuangan

    tinja adalah sebagai berikut (Sanropie. -, &''& +3&)+

    a) sahakan setiap rumah memiliki jamban sendiri, selalu

    bersih dan tidak berbau (kontruksinya leher angsa).

    b) Haraknya cukup jauh dari sumber air.

    c) :amar kecil (C9) harus selalu bersih, mudah

    dibersihkan, cukup cahaya dan cukup =entilasi, harusrapat sehingga terjamin rasa nyaman bagi pemakainya.

    . ebas pencemaran makanan dan minuman%ersedianya suatu *adah ataupun ruang ntuk menyimpan

    makanan sangat diperlukan sehingga baik makanan mentah

    maupun yang sudah matang tidak mudah terkontaminasi dari

    luar (Santoso. #, 20&5 + &$).

    $) Mencegah terjadinya kecelakaan"umah yang sehat harus dapat mencegah atau dapat

    mengurangi kecelakaan termasuk jatuh, keruntuhan atau roboh,

    terkena benda tajam (teriris), keracunan dan kebakaran.

    2.1.3. -anitasi /isik "mah

    1& 0entilasi

    Menurut Sukar (&''), =entilasi adalah proses pergantian udara

    segar ke dalam dan mengeluarkan udara kotor dari suatu ruangan

    tertutup secara alamiah maupun buatan. erdasarkan kejadianya

    =entilasi dibagi menjadi dua yaitu (kta=iani. Eita /, 200' + &3)+a. Eentilasi alamiah

    Eentilasi alamiah berguna untuk mengalirkan udara di

    dalam ruangan yang terjadi secara alamiah melalui jendela,

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    16/28

    pintu dan lubang angin. Selain itu =entilasi alamiah dapat juga

    menggerakan udara sebagai hasil siat porous dinding ruangan,

    atap dan lantai.

    b. Eentilasi buatanEentilasi buatan dapat dilakukan dengan menggunakan

    alat mekanis maupun elektrik. /lat!alat tersebut diantaranya

    adalah kipas angin, eDhauster dan /9.

    Menurut -inata (2008), syarat =entilasi yang baik adalah

    sebagai berikut+

    a. 7uas lubang =entilasi tetap minimal lima persen dari luas lantai

    ruangan, sedangkan luas lubang =entilasi insidentil (dapat

    dibuka dan ditutup) minimal lima persen dari luas lantai.

    Humlah keduanya menjadi &06 dari luas lantai ruangan.b. dara yang masuk harus bersih, tidak dicemari asap dari

    sampah atau pabrik, knalpot kendaraan, debu, dan lain!lain.c. /liran udara diusahakan cross =entilation dengan

    menempatkan lubang =entilasi berhadapan antar dua dinding.

    /liran udara ini jangan sampai terhalang oleh barang!barang

    besar, misalnya lemari, dinding, sekat, dan lain ! lain.

    Menurut -inata (2008), secara umum penilaian =entilasi rumah

    dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara luas =entilasi

    dan luas lantai rumah, dengan menggunakan rollmeter. erdasarkan

    indikator pengha*aan rumah, luas =entilasi yang memenuhi syarat

    kesehatan adalah lebih dari sama dengan &06 dari luas lantai rumah

    dan luas =entilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah

    kurang dari &06 dari luas lantai rumah (kta=iani. Eita /, 200' +

    &5).Menurut Notoatmodjo (2003), rumah yang luas =entilasinya

    tidak memenuhi syarat kesehatan akan mempengaruhi kesehatan

    penghuni rumah. 1al ini disebabkan karena proses pertukaaran

    aliran udara dari luar ke dalam rumah tidak lancar, sehingga bakteri

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    17/28

    penyebab #S/ yang ada didalam rumah tidak dapat keluar.

    Eentilasi juga menyebabkan peningkatan kelembaban ruangan

    karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit, oleh karena itu

    kelembaban ruangan yang tinggi akan menjadi media yang baik

    untuk perkembangbiakan bakteri penyebab penyakit #S/ (Huniartha.

    Sang :. dkk, 20&$ + &80)

    2& Penahaaan

    enerangan di dalam rumah dapat diperoleh dari dua cara yaitu

    sebagai berikut +

    a. encahayaan /lamiencahayaan alam diperoleh dengan masuknya sinar

    matahari kedalam ruangan melalui jendela, celah celah dan

    bagian bagian bangunan yang terbuka. (Sanropie. -. dkk,

    &''& + &&).

    Halan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang

    !kurangnya &56 sampai 206 dari luas lantai yang terdapat di

    dalam ruangan rumah (/A*ar, &''0 dalam kta=iani. Eita /,

    200' + &5). encahayaan alami menurut Suryanto (2003),

    dianggap baik jika besarnya antara 0&20 luD dan buruk jika

    kurang dari 0 luD atau lebih dari &20 luD. 9ahaya matahari

    sangat penting, karena dapat membunuh bakteri ! bakteri

    patogen di dalam rumah, misalnya bakteri penyebab penyakit

    #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) dan %9

    (%uberchulosis) (kta=iani. Eita /, 200' + &5).:ebutuhan standar cahaya alam yang memenuhi syarat

    kesehatan untuk berbagai keperluan menurut C1 (&'8')

    adalah sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &&) +

    %abel &

    Standar Minimum encahayaan dan "umah ( 7uD)

    No Nama "uang 7uD

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    18/28

    &. :amar keluarga dan kamar tidur 0 &20

    2. :antor administrasi 0 &20

    3. :erja kasar &20 250

    $. :erja halus 00 &000

    5. 1otel &20 250

    . Sekolah &20 250

    WHO 1979

    b. encahayaan uatan

    encahayaan buatan yang baik dapat dipengaruhi oleh

    beberapa hal sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &2) +a) 9ara pemasangan sumber cahaya pada dinding atau langit

    langit.b) :ontruksi sumber cahaya dalam ornament yang

    dipergunakan.

    c) 7uas dan bentuk ruangan.d) enyebaran sinar dari sumber cahaya.

    Secara umum, standart pencahayaan di dalam rumah

    tinggal ber=ariasi sebagaimana ditunjukkan dalam tabel

    sebagai berikut (Sanropie. -. dkk, &''& + &$) +

    I %abel 2Standart encahayaan di dalam "umah %inggal (USA)

    No Macam ekerjaan #luminasi ( 7uD )

    &. Membaca buku dan lain lain 300

    2. Menggambar 800

    3. ekerjaan dengan jarum &.000

    $. ekerjaan dengan jarum halus 2.000

    WHO 1979

    %abel 3

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    19/28

    Standart encahayaan di dalam "umah %inggal (USSR)

    No Macam ekerjaan

    #luminasi yang

    diperlukan( 7uD )

    Seluruh -aerah :erja

    &. :amar keluarga &00 200

    2. :amar tidur 50 !

    3. :amar belajar &00 300

    $. :amar makan 85 &50

    5. -apur 50 85 &50

    WHO 1979

    3& 'elembaban

    :elembaban rumah yang tinggi dapat mempengaruhi

    penurunan daya tahan tubuh seseorang dan meningkatkan

    kerentanan tubuh terhadap penyakit terutama penyakit ineksi.

    :elembaban juga dapat meningkatkan daya tahan hidup bakteri.

    Menurut Suryanto (2003), kelembaban dianggap baik jika memenuhi$0 ! 806 dan buruk jika kurang dari $06 atau lebih dari 806.

    :elembaban berkaitan erat dengan =entilasi karena sirkulasi udara

    yang tidak lancar akan mempengaruhi suhu udara dalam rumah

    menjadi rendah sehingga kelembaban udaranya tinggi. Sebuah

    rumah yang memiliki kelembaban udara tinggi memungkinkan

    adanya tikus, kecoa dan jamur yang semuanya memiliki peran besar

    dalam patogenesis penyakit pernaasan (:rieger dan 1iggins, 2002

    dalam kta=iani. Eita /, 200' + &).

    !& Lantai

    7antai rumah dapat mempengaruhi terjadinya penyakit #S/

    (#neksi Saluran ernaasan /kut) karena lantai yang tidak

    memenuhi standar merupakan media yang baik untuk

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    20/28

    perkembangbiakan bakteri atau =irus penyebab #S/ (#neksi

    Saluran ernaasan /kut). 7antai yang baik adalah lantai yang dalam

    keadaan kering dan tidak lembab. ahan lantai harus kedap air dan

    mudah dibersihkan, jadi paling tidak lantai perlu diplester dan akan

    lebih baik kalau dilapisi ubin atau keramik yang mudah dibersihkan

    (-itjenM dan 7, 2002 dalam kta=iani. Eita /, 200' + &). leh

    karena itu lantai dari tanah lebih baik tidak digunakan lagi, sebab

    bila musim hujan akan lebih lembab sehingga dapat menimbulkan

    gangguan ataupun penyakit terhadap penghuninya (Sanropie. -.

    dkk, &''& + 3$).

    #& Dinding?ungsi dinding ini selain sebagai pendukung atau peyangga

    atap juga untuk melindungi ruangan rumah dari gangguan atau hujan

    dan angina, juga melindungi dari penaruh panas dan angin dari luar

    (Sanropie. -. dkk, &''& + 3$).

    -inding rumah yang baik menggunakan tembok, tetapi dinding

    rumah di daerah tropis khususnya di pedesaan banyak yang

    berdinding papan, kayu dan bambu. "umah yang berdinding tidak

    rapat seperti terbuat dari papan, kayu dan bambu dapat menyebabkan

    penyakit pernaasan yang berkelanjutan seperti #S/ (#neksi

    Saluran ernaasan /kut), karena angin malam yang langsung

    masuk ke dalam rumah. Henis dinding mempengaruhi terjadinya

    #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut), karena dinding yang sulit

    dibersihkan akan menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan

    dijadikan sebagai media yang baik bagi berkembangbiaknya kuman

    (Suryanto, 2003 dalam kta=iani. Eita /, 200' + &8). Hadi akan lebih

    baik bahan pembuatan dinding adalah bahan yang tahan api, yaitu

    dinding dari batu (pasangan batu atau bata) (Sanropie. -. dkk, &''& +

    3$).

    (& Ata*

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    21/28

    Salah satu ungsi atap rumah yaitu melindungi masuknya debu

    dalam rumah. /tap sebaiknya diberi plaon atau langit!langit, agar

    debu tidak langsung masuk ke dalam rumah (Nurhidayah, 2008

    dalam kta=iani. Eita /, 200' + &8). Maka akan lebih baik jika atap

    terbuat dari genteng karena bersiat isolator, sejuk ketika musim

    panas dan hangat ketika musim hujan (Sanropie. -. dkk, &''& + 3$ ).

    Menurut Suryanto (2003), atap juga berungsi sebagai jalan

    masuknya cahaya alamiah dengan menggunakan genteng kaca.

    Fenteng kaca pun dapat dibuat secara sederhana, yaitu dengan

    melubangi genteng, biasanya dilakukan pada *aktu pembuatannya,

    kemudian lubang pada genteng ditutup dengan pecahan kaca(kta=iani. Eita /, 200' + &8).

    2.2. "mah -sn

    2.2.1. Pengertian "mah -sn

    erdasarkan asal & "# No. 20 tahun 20&& tentang "umah

    Susun terdapat beberapa pengertian "umah Susun adalah bangunan

    gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi

    dalam bagian!bagian yang distrukturkan secara ungsional, baik dalam

    arah horiAontal maupun =ertikal dan merupakan satuan ! satuan yang

    masing!masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama

    untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda

    bersama, dan tanah bersama.

    Sedangkan untuk penyelenggaraan rumah susun adalah kegiatan

    perencanaan, pembangunan, penguasaan dan pemanaatan, pengelolaan,

    pemeliharaan dan pera*atan, pengendalian, kelembagaan, pendanaan

    dan system pembiayaan, serta peran masyarakat yang dilaksanakan

    secara sistematis, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung ja*ab.

    2.2.2. Persaratan "mah -sn

    erdasarkan asal 35 "# No. 20 tahun 20&& tentang "umah

    Susun, untuk membangun rumah susun disuatu *ilayah terdapat

    persyaratan teknis pembangunan rumah susun terdiri akut +

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    22/28

    &) %ata bangunan yang meliputi persyaratan peruntukan lokasi serta

    intensitas dan arsitektur bangunanJ dan

    2) :eandaan bangunan yang meliputi persyaratan keselamatan,

    kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.

    2.2.3. $%an Penelenggaraan "mah -sn

    /dapun tujuan pembangunan rumah susun seperti yang tercantum

    dalam asal 3 "# No. 20 tahun 20&& tentang "umah Susun,

    penyelenggaraan pembangunan rumah susun di suatu *ilayah memiliki

    beberapa tujuan, diantaranya adalah +

    &) Menjamin ter*ujudnya rumah susun yang layak huni dan

    terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan

    berkelanjutan serta menciptakan permukiman yang terpadu guna

    membangun ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya.

    2) Meningkatkan eisiensi dan eekti=itas pemanaatan ruang dan

    tanah, serta menyediakan ruang terbuka hijau di ka*asan

    perkotaan dalam menciptakan ka*asan permukiman yang lengkap

    serta serasi dan seimbang dengan memperhatikan prinsip

    pembangunan berkelanjutan dan ber*a*asan lingkungan.

    3) Mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan

    permukiman kumuh.

    $) Mengarahkan pengembangan ka*asan perkotaan yang serasi,

    seimbang, eisien, dan produkti.

    5) Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang

    kehidupan penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan

    tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yanglayak, terutama bagi M".

    ) Memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang

    pembangunan rumah susun.

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    23/28

    8) Menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak dan

    terjangkau, terutama bagi M" dalam lingkungan yang sehat,

    aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola

    perumahan dan permukiman yang terpadu.

    4) Memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghunian,

    pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun.

    2.2.!. ,enis "mah -sn

    Menurut asal & "# No. 20 tahun 20&& jenis rumah susun

    dapat dibedakan menjadi $ macam, diantaranya adalah +

    &) "umah susun umum adalah rumah susun yang diselenggarakan

    untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat

    berpenghasilan rendah.

    2) "umah susun khusus adalah rumah susun yang diselenggarakan

    untuk memenuhi kebutuhan khusus.

    3) "umah susun negara adalah rumah susun yang dimiliki negara dan

    berungsi sebagai tempat tinggal atau hunian, sarana pembinaan

    keluarga, serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat danKatau

    pega*ai negeri.

    $) "umah susun komersial adalah rumah susun yang diselenggarakan

    untuk mendapatkan keuntungan.

    2.3. Penakit I-PA Infeksi -alran Pernafasan Akt &

    2.3.1. Pengertian I-PA

    Menurut :haidirmuhaj (2004), #S/ (#neksi Saluran ernaasan

    /kut) adalah penyakit ineksi saluran pernaasan akut yang meliputi

    ineksi mulai dari rongga hidung sampai dengan epiglottis dan laringseperti demam, batuk, pilek, ineksi telinga (otitis media), dan radang

    tenggorokan (aringitis) (/yu. Eita , 200' + 8).

    #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) dapat ditularkan melalui

    air ludah, darah, cipratan bersin, serta udara pernaasan yang

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    24/28

    mengandung kuman dan terhirup bersama udara pernaasan (Grlien,

    2004 + ).

    2.3.2. 'lasifikasi I-PA

    engklasiikasian penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut)

    adalah sebagai berikut (Cidoyono, 20&& + 20$)+

    &) ukan neumonia, mencakup kelompok pasien balita dengan

    batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan naas dan tidak

    menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian ba*ah ke

    arah dalam misalnya common cold,faringitis, tonsillitisdan otitis.

    2) neumonia, didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran

    bernaas. Fejala ini berdasarkan usia. akut rekuensi naas cepat

    pada anak berusia dua bulan sampai L & tahun adalah 50 kali per

    menit dan untuk anak usia & sampai L 5 tahun adalah $0 kali per

    menit.

    3) neumonia erat, didasarkan pada adanya batuk dan atau

    kesukaran bernaas disertai sesak naas atau tarikan dinding dada

    bagian ba*ah ke arah dalam ( chest indrawing) pada anak berusia

    dua bulan sampai L 5 tahun. ntuk anak berusia L 2bulan,

    diagnosis pneumonia berat ditandai dengan adanya naas cepat

    yaitu rekuensi pernaasan sebanyak 0 kali per menit atau lebih,

    dan atau tarikan yang kuat pada dinding dada bagian ba*ah kea

    rah dalam (severe chest indrawing ).

    2.3.3. Eti+l+gi I-PA

    Gtiologi #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) adalah sebagai

    berikut +

    &) akteri penyebab #S/ (#neksi Saluran ernaasan /kut) antara

    lain + iplococc!s pne!moniae, Streptococc!s p"ogenes,

    Staph"lococc!s a!re!s, #ne!mococc!s, Hemofhil!s infl!en$ae,

    %ordetella, dan Cor"ne&acteri!m (Cidoyono, 20&& + 205 dalam

    /yu. Eita , 200' + 4).

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    25/28

    2) Eirus penyebabnya antara lain + 'e(ovir!s) Adenovir!s)

    Coronavir!s) #i*ornavir!s) 'i*oplasma)Herpesvir!s) dan lain!

    lain (-epkes "#, 2000 dalam /yu. Eita , 200' + 4).

    3) Hamur diantaranya adalah + /spergilus sp., 9andida albicans,1istoplasma dan lain lain (Cidoyono, 20&& + 205).

    $) Halur masuknya adalah + makanan, asap kendaraan bermotor, M

    (ahan akar Minyak) biasanya minyak tanah, cairan amnion pada

    saat lahir, benda asing (biji bijian, mainan platik kecil, dan lain

    lain) (Cidoyono, 20&& + 205).

    2.3.!. ara Penlaran

    #S/ dapat terjadi karena transmisi organisme melalui /9 (air

    conditioner), droplet dan melalui tangan yang dapat menjadi jalan

    masuk bagi =irus. enularan aringitis terjadi melalui droplet, kuman

    menginiltrasi lapisan epitel, jika epitel terkikis maka jaringan limoid

    supericial bereaksi sehingga terjadi pembendungan radang dengan

    iniltrasi leukosit polimoronuklear. ada sinusitis, saat terjadi #S/

    (#neksi Saluran ernaasan /kut) melalui =irus, hidung akan

    mengeluarkan ingus yang dapat menghasilkan superineksi bakteri,

    sehingga dapat menyebabkanbakteri!bakteri patogen masuk ke dalam

    rongga!rongga sinus (C1, 2004 dalam /yu. Eita , 200' + ').

    2.3.#. Penegahan I-PA

    Menurut enih (2004), pencegahan #S/ (#neksi Saluran

    ernaasan /kut) ada empat yaitu (/yu. Eita , 200' + &&) +

    &) Menjaga keadaan giAi agar tetap baik2) Melakukan immunisasi

    3) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan

    $) Mencegah anak berhubungan dengan penderita #S/ (#neksi

    Saluran ernaasan /kut)

    2.#. 'erangka '+nse*

    BAB III

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    26/28

    ME$4DE PENELI$IAN

    3.1. ,enis Penelitian

    erdasarkan jenisnya, jenis penelitian ini adalah bersiat dekripti

    analitik, yaitu penilaian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan

    tentang suatu keadaan secara obyekti sekaligus mencoba menganalisa

    permasalahan yang ada secara analitik. :arena penelitian ini menggambarkan

    hubungan sanitasi isik rumah dengan kejadian penyakit #S/ ( #neksi Saluran

    ernaasan /kut ).Sedangkan bedasarkan metodenya, penelitian ini termasuk dalam metode

    cross sectional ( pendekatan silang ) dimana =ariabel sebab (sanitasi isik

    rumah) dan =ariabel akibat (penyakit #S/) yang terjadi pada penelitian ini

    diukur atau dikumpulkan dalam *aktu bersamaan.

    3.2. L+kasi dan 5akt Penelitian

    3.2.&. 7okasi enelitian

    7okasi penelitian yang dipilih adalah di "umah Susun enjaringan

    Sari :ota Surabaya %ahap # yang berada dalam *ilayah kerja uskesmas

    Madokan /yu :ecamatan "ungkut :ota Surabaya.3.2.2. Caktu enelitian

    enelitian dilaksanakan pada bulan

    3.3. P+*lasi dan -am*el

    3.3.&. opulasi

    opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah atau unit di

    rumah susun enjaringan Sari %ahap # :ecematan "ungkut :ota

    Surabaya yang terdiri dari 3 blok yaitu lok /, dan 9. Humlah setiap

    unit di rumah susun enjaringan Sari %ahap # adalah +&) lok / + nit

    2) lok + nit

    3) lok 9 + $ :: atau unit

    Humlah

    3.3.2. SampelSedangkan dalam penelitian ini cara penentuan sampel yang

    diambil dengan rumus sebagai berikut ( Notoatmodjo, 2003 + '2 ) +

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    27/28

    :eterangan +

    n esar sampelN esar populasi

    d drajat kesalahan ( 0,& )

    erdasarkan rumus diakut maka besar sampel yang diperoleh dari

    rumah yang diambil sebagai sampel adalah sebagai berikut +n

    3.3.3. $eknik -am*ling

    engambilan sampel rumah atau unit di rumah susun enjaringan

    Sari :ota Surabaya secara

    3.!. 0ariabel Penelitian

    3.$.&. Eariabel bebasEariabel bebas merupakan =ariabel penyebab atau mengakibatkan

    adanya perubahan pada =ariabel terikat. -alam hal ini adalah sanitasi

    isik rumah yang meliputi + =entilasi, pencahayaan, kelembapan, lantai,

    dinding, dan atap.

    3.$.2. Eariabel terikatEariabel terikat merupakan =ariabel akibat atau terpengaruhi. -alam hal

    ini =ariabel teriat adalah penyakit #S/ (#neksi Saluran ernaasan

    /kut).

    3.#. Hbngan 0ariabel

    Eariabel ebas

    Sanitasi ?isik "umah&) Eentilasi

    2) encahayaan

    3) :elembaban

    $) 7antai

    5) -inding

    ) /tap

    Eariabel %erikat

    enyakit #S/

  • 7/25/2019 BAB I.1.2.3

    28/28

    3.(. Pengm*lan Data

    1& ,enis Data

    Henis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut +

    a. -ata primer-ata primer diperoleh dengan dua cara yaitu +

    a) Ca*ancara + -ata ini diperoleh dari hasil *a*ancara kepada

    responden atau yang menghuni rumah.

    b) bser=asi +

    b. -ata sekunder

    2& Met+de Pengm*lan Data

    3.). Peng+lahan Data dan Analisis Data