bab ii-kista dentigerous
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 BAB II-Kista Dentigerous
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
Kista merupakan rongga patologis yang berisi cairan, bahan setengah cair
atau padat dan seringkali dibatasi oleh lapisan epitel dan bagian luarnya dilapisi
oleh jaringan ikat serta pembuluh darah. Berdasarkan klasifikasi WHO kista
dentingerous merupakan kista dari lapisan epitel pada rahang yang terjadi karena
proses pertumbuhannya. Kista dentingerous berasal dari dental follicle gigi yang
tidak mengalami erupsi atau sedang dalam pertumbuhan (setelah proses
kalsifikasi).
Kista dentingerous sinus maksilaris merupakan kondisi dimana
terdapatnya kista yang mengakibatkan gangguan pada sinus maksilaris. Kista
dentingerous paling banyak ditemukan terutama pada !ollar ke"# baik pada
rahang atas maupun rahang ba$ah. %ecara anatomis sinus maksilaris merupakan
sinus yang terbesar dan terletak berdekatan dengan akar gigi rahang atas yaitu
premolar (& dan &'), molar (! dan !'), kadang gigi taring () dan gigi molar
#. Bahkan akar dari gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sinus sehingga jika
terdapatnya kista dapat mengganggu fungsi dari sinus maksilaris.'
Kista dentingerous dapat tumbuh membesar yang bisa menyebabkan
pembengkakan bahkan dapat terjadinya fraktur patologis yang tanpa disertai rasa
sakit kecuali bila kista tersebut terinfeksi. %erta terdapat kecenderungan untuk
menjadi ameloblastoma. ika kista dentingerous khususnya pada gigi molar
rahang atas membesar dan terinfeksi maka sangat memudahkan terjadinya
sinusitis maksilaris.#
1
-
7/22/2019 BAB II-Kista Dentigerous
2/17
-
7/22/2019 BAB II-Kista Dentigerous
3/17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kista Dentigerous
Kista dentigerous atau kista folikuler merupakan salah satu jenis kista
odontogenik ( kista yang berasal dari sisa sisa epitelium pembentukan gigi).
Kista dentigerous adalah rongga pataologik yang dibatasi oleh epitelium
atau kantung jaringan ikat yang berbatas epitelium skuamosa berlapis yang
terbentuk di sekeliling mahkota gigi yang tidak erupsi dan terdapat cairan .
Kista dentigerous mengelilingi mahkota gigi yang belum erupsi dan
melekat pada gigi sepanjang ser+ikal, keadaan ini yang membedakan antara
kista folikuler dengan kista primordial.'
Kista folikuler biasanya terbentuk pada gigi yang impaksi dan gigi
supernumerari permanen, kemungkinan terjadi pada gigi susu sangat kecil
dan biasanya terjadi pada gigi yang sedang erupsi sehingga disebut juga
kista erupsi.'
2.2 Etiologi dan Eide!iologi Kista Dentigerous
sal mula kista ini masih belum diketahui dengan pasti. -iduga
infeksi periapeks pada gigi sulung dapat menstimulasi respon jaringan
folikel gigi permanen yang belum erupsi untuk terlepas dari mahkota gigi
dan mengalami degenerasi kistik.'
Banyak pendapat mengatakan kista berasal dari intrafolikuler yaitu
pembesaran folikel serta mahkota gigi. da pula yang berpendapat kista
berasal dari ekstra folikular mengingat kista pertama kali berkembangan
dari sisa ekstrafolikular yang kemudian bersatu dengan folikel gigi yang
erupsi. da yang berpendapat bah$a kista dentigerous berkembaang setelah
mahkota gigi yang impaksi terbentuk seluruhnya. da pula yang
menyatakan bah$a kista dentigerous dapat muncul dari organ email setelah
mahkota gigi terbantuk setengan sempurna. Organ email yang mengelilingi
mahkota gigi seutuhnya atau yang melekat pada mahkota gigi.'
3
-
7/22/2019 BAB II-Kista Dentigerous
4/17
Kista folikuler biasanya terdeteksi pada anak"anak, remaja atau
de$asa, $alaupun terkadang dapat ditemukan pada orang yang lebih tua '.
Kista dentigerous dapat terjadi pada kisaran usia #"/ tahun, dan pada
penelitian di Bra0il ditemukan 1 dari / kasus kista dentigerous terjadi
pada anak di ba$ah tahun#.
Kista dentigerous biasanya lebih banyak ditemukan pada laki"laki
dibanding $anita dan hampir 213 dari kista ini terjadi pada dekade dua
hingga dekade tiga kehidupan. %ekitar /13 dari lesi terjadi pada mandibula
dan #13 terjadi pada maksila. Hampir 2'3 terjadi pada gigi molar, '3
terjadi pada premolar, dan '3 terjadi pada gigi kaninus dan sisa 43
muncul pada tempat lain dalam tulang rahang. &re+alensi kista dentigerous
pada populasi kulit putih lebih tinggi dibandingkan dengan populasi kulit
hitam.'
2." Patofisiologi Kista Dentigerous Sinus #a$sila
Beberapa orang peneliti telah menguraikan patogenesis dari kista
dentrigenous, namun asal mula kista ini tetap belum diketahui secara pasti.
Kista dentigerous tumbuh di antara sisa epithelium email dan mahkota gigi
impaksi pada beberapa indi+idu dan tampaknya faktor genetis juga
mempengaruhi.'
5mpaksi gigi menghambat aliran +ena keluar dari kel dan kemudian
menyebabkan transudasi cairan yang melintasi dinding kapiler. *ekanan
hidrostatik membuat folikel terpisah dari mahkota sehingga menyebabkan
perluasan kista. &ada dasarnya kista ini terjadi akibat dilatasi ruang folikular
normal di sekitar mahkota gigi yang sedang erupsi yang disebabkan
akumulasi cairan jaringan atau darah.'
Kebanyakan kista dentrigenous menunjukkan perkembangan lebih
lanjut dari beberapa elemen epitel yang terletak tepat diatas permukaan
email. &ada keadaan seperti ini, kista dapat terbnentuk secara baik
mengikuti pola yang telah ada dan melibatkan proliferasi epitel.'
6pitel yang membentuk sebagian besar dari kista dentigerous diduga
berasal dari sisa epithelium email, yang pada keadaan normal menyelubungi
4
-
7/22/2019 BAB II-Kista Dentigerous
5/17
mahkota gigi yang belum erupsi. Konsep ini didukung dengan kenyataan
susunan epithel kebanyakan kista dentigerous melekat pada daerah
pertautan semento"email.'
Kista dentigerous relatif umum dijumpai karena kista jenis ini dapat
terjadi pada 3 anak selama erupsi insisif dan #13 pada anak yang sedang
erupsi caninus dan molar. 7etak dari gigi memiliki peranan penting dalam
terjadinya kista ini. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kejaian lebih tinggi
pada molar ketiga rahang atas yang impaksi dibandingkan dengan kaninus
rahang atas yang impaksi. !olar ketiga mandibula dan kaninus maksila
merupakan gigi yang paling sering terkena kista ini.'
&erkembangan kista dentigerous mengikuti akumulasi cairan yang
terdapat diantara sisa organ email dan mahkota gigi. %isa epithelium email
akan membentuk suatu batasan permukaan kista dan mahkota gigi yang
telah terbentuk sempurna membentuk bagian lainnya. kumlasi cairan
terdapat diantara sisa epithelium email dan mahkota gigi. Biasanya ruang
sekitar mahkota dengan ukuran ', mm atau lebih merupakan suatu ukuran
minimal memungkinkan mendiagnosis sebagi kista dentigerous.'
%ecara anatomis sinus maksilla merupakan sinus yang terbesar dan
terletak berdekatan dengan akar gigi rahang atas yaitu premolar (& dan &'),
molar (! dan !'), kadang gigi taring () dan gigi molar #, karena itu
kista dentrigenous maksila dapat meluas ke sinus maksila, menimbulkan
gejala gejala gangguan sinus maksila #.
2.% &a!'aran Klinis Kista Dentigerous #a$sila
Kista dentigerous umumnya tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi
kadang kadang dapat pula menimbulkan rasa sakit yang disebabkan oleh
pembesaran dari kista atau kista tersebut teinfeksi.'
%eperti halnya dengan jenis kista lainnya, gejala kista folikuler tidak
terlihat bila masih pada tahap a$al. Kista dentigerous kadang kadang tidak
diikuti dengan rasa nyeri. Kista folikuler yang belum mengalami komplikasi
5
-
7/22/2019 BAB II-Kista Dentigerous
6/17
seperti kista lainnya tidak akan menyebabkan gejala sampai pembesarannya
nyata terlihat.
!eski gejala biasa tidak ada, dengan terlambatnya erupsi gigi semakin
besar pula indikasi terjadinya kista folikuler. Kista folikuler dapat dideteksi
melalui pemeriksaan radiografis atau pada saat dilakukan pemeriksaan gigi
yang tidak erupsi. 5nfeksi dapat menyebabkan gejala umum seperti bengkak
yang membesar dan rasa sakit.'
Kadang"kadang mahkota gigi dapat masuk ke dalam lumen kista.
Kista dapat memiliki berbagai macam ukuran, dari yang pembesarannya
berlangsung lambat pada kantong perikoronal hingga yang meliputi seluruh
badan dan ramus mandibula serta sebagian tulang rahang'.
Kista sebagian besar mengenai mandibula, hal ini kemungkinan
disebabkan karena perbedaan anatomi rahang atas dan rahang ba$ah,
dimana rahang ba$ah memiliki ukuran yang lebih lebar dibandingkan
rahang atas.
Kista umumnya berkembang pada satu gigi tetapi dapat juga meliputi
beberapa gigi yang berdekatan bila kista tersebut membesar. %elanjutnya
akan menyebabkan pergeseran gigi jauh dari posisinya yang normal
terutama pada kista yang mengenai gigi"geligi dirahang atas sehingga tidak
mungkin menentukan gigi asal kista. 8igi yang 9tidak bersalah: biasanya
tetap ada dalam folikel.'
Kista folikuler biasanya soliter, bila multipel mungkin terjadi
bersamaan dengan sindrom karsinoma sel basal ne+oid. 5nfeksi sekunder
sering terjadi. Kista dapat juga ditemukan bersamaan dengan disostosis
kleidokranial dan kadang"kadang bersamaan dengan amelogenesis
imperfekta tipe hipoplastik dan menyebabkan beberapa atau bahkan banyak
gigi menjadi non+ital.
Kista dentigerous paling banyak ditemukan terutama pada !ollar ke"#
baik pada rahang atas maupun rahang ba$ah. %ecara anatomis sinus
maksilla merupakan sinus yang terbesar dan terletak berdekatan dengan akar
gigi rahang atas yaitu premolar (& dan &'), molar (! dan !'), kadang
6
-
7/22/2019 BAB II-Kista Dentigerous
7/17
gigi taring () dan gigi molar #. Bahkan akar dari gigi tersebut dapat
menonjol ke dalam sinus sehingga jika terdapatnya kista dapat mengganggu
fungsi dari sinus maksilla.
8ambar . 8ambar %inus !a;illaris#
8ejala klinis kista dentrigenous sinus maksila akibat adanya gangguan
pada sinus maksila adalah adanya tanda tanda peradangan sinus maksila
yaitu