dasar teori malari
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Dasar Teori Malari
1/6
DASAR TEORI
2.1 PENGERTIAN MALARIA
Malaria adalah penyakit demam menular yang disebabkan oleh protozoa ganas
plasmodium yang merupakan parasit pada sel darah merah. Malaria ditularkan oleh nyamuk
anopheles dengan gambaran penyakit berupa demam yang sering periodik, anemia,
pembesaran limpa dan berbagai kumpulan gejala oleh karena pengaruhnya pada beberapa
organ misalnya otak, hati dan ginjal. (Prabowo, 2004).
da beberapa !a"tor yang turut mempengaruhi seseorang terin!eksi malaria adalah #
ras atau suku bangsa, kurangan enzim, kekebalan pada malaria terjadi apabila tubuh mampu
menghan"urkan Plasmodium yang masuk atau mampu menghalangi perkembangannya
$pidemiologi.
2.2 PENYEBAB (ETIMOLOGI) MALARIA
%isebabakan oleh gigitan nyamuk anopheles yang mengandung plasmodium yang
terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk anopheles. Protozoa genus plasmodium merupakan
penyebab dari malaria yang terdiri dari empat spesies, yaitu #
&) Plasmodium !al"i!arum penyebab malaria tropika
2) Plasmodium o'ale penyebab malaria o'ale
) Plasmodium 'i'a penyebab malaria tertiana
4) Plasmodium malariae penyebab malaria *uartana
Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun 'ertebra lainnya, dan
hospes de!initi! yaitu nyamuk anopheles.
+aktor penyebab malaria #
a) yamuk anopheles # penyakit malaria hanya dapat ditularkan oleh nyamuk
b) Manusia hanya rentan terhadap in'eksi malaria # se"ara alami penduduk disuatu
daerah endemis malaria ada yang meudah dan ada yang sukar terin'eksi
malaria, meskipun gejala klinis nya ringan
") -ingkungan sangat mempengaruhi terhadap penularan malaria, apabila
lingkungan kumuh dan kotor maka malaria mudah terjangkit
d) klim, suhu, dan "urah hujan disuatu daerah berperan penting dalam penularan
malaria
Penyebab malaria berdasarkan pendarahan #
a) Malaria kongenital (bawaan) # malaria kongenital terhadap pada bayi baru lahir
karena ditularkan oleh ibunya yang menderita malaria
-
7/25/2019 Dasar Teori Malari
2/6
b) Penularan mekanik (trans!usi malaria ) # in'eksi malaria yang ditularkan melalui
trans!usi darah dari donor yang terin'eksi malaria dengan pemakaian jarum
suntik yang sama.
2.3 DIAGNOSIS LABORATORIUM MALARIA
/erikut ini adalah beberapa "ara penegakan diagnosis, selain melalui anamnesis dan
pemeriksaan !isik, juga melalui pemeriksaan laboratorium seperti #
a. Pemeriksaan mikrsk!ik kn"ensina# ma#aria
%iagnosis kon'ensional dengan pemeriksaan mikroskopik sediaan malaria,
darah tebal maupun tipis, untuk melihat parasit intraseluler dengan penge"atan iemsa
masih merupakan pilihan utama dan menjadigold standardbagi tes diagnostik malaria
lain. %asar pemeriksaan ini adalah ditemukannya parasit Plasmodia dan karena itumerupakan "ara untuk menegakkan diagnosis de!initi! malaria. Pemeriksaan sediaan
malaria ini relati! murah, tetapi memerlukan tenaga mikrokopis yang terlatih khusus
dan berpengalaman, serta waktu yang "ukup lama untuk penge"atan maupun
interpretasi hasilnya.
$. Pemeriksaan mikrsk!ik se%ara Quantitative Buffy Coat(&B')
Metode */1 merupakan pemeriksaan "epat malaria yang berdasarkan pada
penge"atan % parasit dengan acridine orange dan dilihat dengan mikroskop
!luores"en"e. %isebut */1 karena parasit malaria yang dideteksi berada dalam lapisan
bu!!y "oat yang terbentuk setelah sentri!ugasi darah dalam tabung kapiler yang dilapisi
oleh acridine orange. elemahan metode ini adalah tidak dapat membedakan spesies
plasmodium, tidak dapat untuk menghitung densitas parasit serta memerlukan peralatan
mahal seperti alat senti!uge dan mikroskop !luores"en"e.
%. Tes ians*ik %e!a* (Ra!i Dians*i% Tes*)
%alam dekade terakhir ini telah dikembangkan tes diagnostik "epat malaria
(selanjutnya disebut 3%1). 3es ini disebut "epat karena memerlukan waktu paling lama
hanya & menit dibanding minimal 50 menit untuk pemeriksaan mikroskopik dihitung
sejak pengambilan sampel.
1ara kerja tes diagnostik "epat ini berdasarkan atas pendeteksian antigen6
antigen yang terdapat dalam Plasmodium. ntigen6antigen yang menjadi target dari tes
diagnostik "epat yang saat ini telah tersedia adalah sebagai berikut#
Histidine-rich protein (78P6), suatu protein yang larut dalam air yang
disintesis oleh tro!ozoit dan gametosit muda dari P. !al"iparum.
Parasite lactate dehydrogenase (p-%7) yang diproduksi parasit malaria
stadium aseksual maupun seksual. 3%1 yang tersedia saat ini dapat mendeteksi
-
7/25/2019 Dasar Teori Malari
3/6
p-%7 dari semua spesies Plasmodium. 3%1 dapat membedakan antara P.
!al"iparum dari non6!al"iparum tetapi tidak dapat membedakan antara P. 'i'a,
P. o'ale dan P. malariae.
Plasmodium aldolase adalah sebuah enzim pada jalur glikolitik parasit yang
diekspresikan pada tahap darah Plasmodium !al"i!arum dan juga parasit malaria
non!al"i!arum. ntibodi mono"lonal terhadap aldolase plasmodium memiliki
si!at pan spesi!ik dalam reaksinya.
9emua tes diagnostik "epat malaria yang tersedia di pasaran saat ini dapat mendeteksi
Plasmodium !al"iparum, penyebab utama malaria berat dan kematian akibat malaria. 7al ini
karena 3%1 dapat mendeteksi antigen 78P6 atau enzim -%7 parasit (p-%7) yang terdapat
pada P. !al"iparum. Pada pasien dengan malaria !al"iparum berat, dapat terjadi sekuestrasi
parasit sehingga parasit tidak selalu ditemukan di darah peri!er, dan karena itu diagnosis
in!eksi P. !al"iparum dapat terlewatkan oleh pemeriksaan mikroskopik akibat tidak adanya
parasit dalam sediaan darah tepi (asem, 2004).
2.3 TE+NI+IMMUNOCHROMATOGRAPHIC TEST (I'T)
13 merupakan salah satuRapid Diagnostic Test(8%3). :ji ini berdasarkan deteksi
antigen yang dikeluarkan parasit malaria. 13 umumnya digunakan dalam bentuk uji strip
yang mengandung antibodi monoklonal yang langsung pada antigen parasit plasmodium.
Prinsip 13 adalah mendeteksi antigen yang dikeluarkan oleh plasmodium dan selanjutnya
akan terjadi reaksi kompleks antigen6antibodi pada bahan nitroselulosa asetat dimana
kompleks tersebut diberi Monoklonal antibody (Mab) yang berlabel zat warna (colloidal
gold) sebagai penanda, sehingga mun"ul suatu tanda berupa garis yang menyatakan hasil
positi! untuk P. !al"i!arus, in!eksi "ampuran atau negati!.
ntibodi monoklonal adalah antibodi monospesi!ik yang dapat mengikat satu epitop
saja, dalam hal ini antigen malaria, yang merupakan zat yang diproduksi oleh sel gabungan
tipe tunggal yang memiliki kekhususan tambahan. ni adalah komponen penting dari sistem
kekebalan tubuh. ntibodi monoklonal dapat mengenali dan mengikat ke antigen yang
spesi!ik (7amdani, 20&).
Pemeriksaan dilakukan dengan darah dengan antikoagulan $%3 yang diambil &0
sampai & ul menggunakan mikropipet dan diletakkan dalam lubang perangkat peralatan
(kit). pabila menggunakan sampel darah, perlu penambahan larutan pengen"er. pabilamenggunakan serum atau plasma tidak perlu penambahan larutan pengen"er. 7asil akan
-
7/25/2019 Dasar Teori Malari
4/6
terlihat sekitar &06& menit kemudian dalam bentuk garis berwarna merah muda. aris yang
paling atas merupakan garis "ontrol, garis bawahnya adalah garis uji untuk semua
plasmodium, dan garis terbawah adalah garis uji untuk plasmodium !al"i!arum. it
imunokromatogra!i laboratorium biasanya menggunakan anti 78P62 untuk mengetahui
antigen 78P62 yang terdapat di P. !al"i!arus dan anti6p-%7 untuk mengetahui antigen p-%7
yang dikeluarkan oleh keempat jenis plasmodium ('i'a, o'ale, malariae, !al"i!arum),
dengan zat kromogen klorida emas yang memberikan warna merah muda.
;ika antigen target ada di dalam darah, kompleks antigen6antibodi terbentuk dan
bergerak ke atas sepanjang test strip untuk ditangkap oleh antibodi monoklonal yang telah
terkandung, yang spesi!ik untuk antigen plasmodium dan untuk antibodi anti "olloidal gold
(sebagai kontrol). -arutan pengen"er kemudian ditambahkan untuk menyingkirkan
hemoglobin dan memungkinkan 'isualisasi dari garis berwarna apapun yang terbentuk oleh
kompleks antigen6antibodi. Perubahan warna pada garis kontrol diperlukan untuk
mem'alidasi tes dan tanpa kemun"ulannya, dengan atau tanpa perubahan warna pada garis
tes, menyebabkan tes menjadi tidak 'alid. %engan perubahan warna hanya pada garis kontrol
dan tanpa perubahan warna pada garis lainnya, tes diinterpretasikan sebagai negati!. %engan
tes 78P62, perubahan warna pada kedua garis diinterpretasikan sebagai tes positi! untuk
malaria P.!al"iparum. %engan tes 78P62 dan tse p-%7, perubahan warna pada garis kontrol
pada semua ketiga garis mengindikasikan adanya in!eksi P.!al"iparum, baik sebagai
monoin!eksi atau sebagai in!eksi ber"ampur dengan spesies non!al"iparum (ma, 2005).
-
7/25/2019 Dasar Teori Malari
5/6
2., -AL-AL YANG -ARUS DIPER-ATI+AN
a. +aktor alat
&. Perhatikan tanggal kadaluarsa "assette tes
2. Perhatikan penyimpanan "assette. Penyimpanan sebaiknya dalam lemari es tetapi
tidak dalamfreezerpendingin.. Pada pemba"aan hasil, dilihat terlebih dahulu garis merah pada "ontrol. pabila
sudah mun"ul garis merah pada kontrol setelah inkubasi hasil dapat ditentukan.
b. +aktor teknis pengerjaan
&. %iperhatikan sampel yang digunakan. pabila menggunakan serum
-
7/25/2019 Dasar Teori Malari
6/6
;ournal o! 1lini"al Pathology and Medi"al -aboratory, @ol. &2, o. , ;uly 2005# &&A6
&22.
arpenito, -ynda. 200B.Diagnosis %eperawatan. ;akarta# $1.
Muttakin, ri!,9.kep. 200A. &uku $ar suhan %eperawatan %lien 'angguan Sistem
%ardio(askular dan Hematologi. ;akarta# $1.
Prabowo, ) 2004.Malaria" Mencegah dan Mengatasinya. ;akarta# Puspa 9wara.