dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat

Upload: sahrul-ramadana

Post on 07-Feb-2018

337 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    1/14

    Dilema Antara Kepentingan Individu dan Kepentingan

    Masyarakat

    A. Problematika

    Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat adalah pada yang dihadapi oleh

    setiap orang, yaitu kepentingan manakah yang harus saya utamakan? Kepentingan saya selaku

    individu atau kepentingan masyarakat tempat saya hidup bersama?

    Persoalan pengutamaan kepentingan apakah individu atau masyarakat ini memunculkan dua

    pandangan yang saling bertolak belakang, yakni pandangan sosialisme dengan pandangan

    individualisme. Kedua pandangan ini justru berkembang menjadi paham atau aliran bahkan ideologi

    yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.

    Apabila kita sebagai manusia salah memilih kepentingan mana yang harus didahulukan, tentunya

    akan sangat merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal itu tentunya sangat lumrah karena

    manusia memiliki perasaan peka terhadap suatu situasi.

    Tetapi, kebanyakan manusia lebih sering mengutamakan kepentingan individu daripada

    kepentingan masyarakat. Padahal manusia adalah mahkluk sosial yang dimana hendaknya lebih

    memilih kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi. Boleh kita menomor satukan

    kepentingan individu tapi jangan sampai kepentingan tersebut mengganggu kepentingan orang lain.

    B. Solusi Pencegahan

    Solusi pencegahan ini bisa dilakukan agar kita tidak merasakan dilema yang cukup membuat kita

    serba salah untuk memilih antara kepentingan individukah atau kepentingan masyarakatkah yang

    harus kita dahulukan. Tetapi kita juga harus ingat bahwa kita sebagai mahkluk sosial. Kita tidak bisa

    hidup tanpa bantuan orang lain.

    Solusinya adalah sebagai berikut:

    1. Bersikap bijaksana dan adil.

    2. Menentukan kepentingan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami.

    3. Memahami dan menerapkan konsep Pancasila di kehidupan sehari-hari.

    C. Solusi Mengatasi

    Solusi mengatasi ini bisa kita lakukan pada saat kita sudah atau sedang merasakn dilema antara

    memilih kepentingan individu atau kepentingan masyarakat.

    Solusinya adalah sebagai berikut:

    1. Menenangkan pikiran dan mempelajari hal apa yang didilemakan.

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    2/14

    2. Harus mementingkan kepentingan yang lebih mendesak.

    3. Menyesuaikan kemampuan yang dimiliki.

    Dilema antara Kepentingan Individu dan MayarakatPosted: Oktober 6, 2011 inTugas

    0

    Setiap yang disebut manusia selalu terdiri dari dua kepentingan, yaitu kepentingan individu yang termasuk kepentingan

    keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat . Dalam diri manusia,

    kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu kepentingan tersebut hilang dari diri

    manusia, akan terdapat satu manusia yang tidak bisa membedakan suatu kepentingan, jika kepentingan individu yang hilang

    dia menjadi lupa pada keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan dari diri manusia banyak timbul masalah

    kemasyarakatan contohnya korupsi. Inilah yang menyebabkan kebingungan atau dilema manusia jika mereka tidak bisa

    membagi kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.

    Dilema anatara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat adalah pada pertanyaan mana yang harus diutamakan,

    kepentingan manusia selaku individu atau kepentingan masyarakat tempat saya hidup bersama? Persoalan pengutamaan

    kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang berkembang menjadi paham/aliran bahkan

    ideologi yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.

    1. Pandangan Individualisme

    Individualisme berpangkal dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Paham ini

    memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Pandangan

    individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme

    adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme.

    Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal.

    Paham individualisme liberal muncul di Eropa Barat (bersama paham sosialisme) pada abad ke 18-19. Yang dipelopori oleh

    Jeremy Betham, John Stuart Mill, Thomas Hobben, John Locke, Rousseau, dan Montesquieu. Beberapa prinsip yang

    dikembangkan ideologi liberalisme adalah sebagai berikut.

    1. Penjaminan hak milik perorangan. Menurut paham ini , pemilikan sepenuhnya berada pada pribadi dan tidak berlaku hak

    milik berfungsi sosial,

    http://laksmanacip.wordpress.com/category/tugas/http://laksmanacip.wordpress.com/category/tugas/http://laksmanacip.wordpress.com/category/tugas/http://laksmanacip.wordpress.com/2011/10/06/dilema-antara-kepentingan-individu-dan-mayarakat/#respondhttp://laksmanacip.wordpress.com/2011/10/06/dilema-antara-kepentingan-individu-dan-mayarakat/#respondhttp://laksmanacip.wordpress.com/2011/10/06/dilema-antara-kepentingan-individu-dan-mayarakat/#respondhttp://laksmanacip.wordpress.com/category/tugas/
  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    3/14

    2. Mementingkan diri sendiri atau kepentingan individu yang bersangkutan.

    3. Pemberian kebebasan penuh pada individu

    4. Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing.

    Kebebasan dalam rangka pemenuhan kebutuhan diri bisa menimbulkan persaingan dan dinamika kebebasan antar individu.

    Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum. Jadi, negara yang

    menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan

    tertibnya penyelenggaraan hidup bersama.

    2. Pandangan Sosialisme

    Paham sosialisme ditokohi oleh Robert Owen dari Inggris (1771-1858), Lousi Blanc, dan Proudhon. Pandangan ini

    menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat.

    Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya

    dalam suatu komunitas atau kelompok.

    Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari

    penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat

    secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk

    meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan

    masyarakat yang lebih luas. Dalam sosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme) cara untuk meraih hal itu adalah

    dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi oleh perorangan. Paham marxisme/komunisme

    dipelopori oleh Karl Marx (1818-1883).

    Paham individualisme liberal dan sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang hakikat manusia.

    DalamDeclaration of Independent Amerika Serikat 1776, orientasinya lebih ditekankan pada hakikat manusia sebagai

    makhluk individu yang bebas merdeka, manusia adalah pribadi yang memiliki harkat dan martabat yang luhur. Sedangkan

    dalam Manifesto Komunisme Karl Marx dan Engels, orientasinya sangat menekankan pada hakikat manusia sebagai

    makhluk sosial semata. Menurut paham ini manusia sebagai makhluk pribadi yang tidak dihargai. Pribadi dikorbankan untuk

    kepentingan negara.

    Dari kedua paham tersebut terdapat kelemahannya masing-masing. Individualisme liberal dapat menimbulkan ketidakadilan,

    berbagai bentuk tindakan tidak manusiawi, imperialisme, dan kolonialisme, liberalisme mungkin membawa manfaat bagi

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    4/14

    kehidupan politik, tetapi tidak dalam lapangan ekonomi dan sosial. Sosialisme dalam bentuk yang ekstrem, tidak

    menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bisa merendahkan sisi kemanusiaan. Dalam negara komunis mungkin terjadi

    kemakmuran, tetapi kepuasan rohani manusia belum tentu terjamin.

    3. Kehidupan di Indonesia

    Dalam negara Indonesia yang berfalsafahkan Pancasila, hakikat manusia dipandang memiliki sifat pribadi sekaligus sosial

    secara seimbang. Manusia bukanlah makhluk individu dan sosial, tetapi manusia adalah makhluk individu sekaligus

    makhluk sosial. Frans Magnis Suseno, (2001) menyatakan bahwa manusia adalah individu yang secara hakiki bersifat sosial

    dan sebagai individu manusia bermasyarakat.

    Bung Karno menerangkan tentang seimbangnya dua sifat tersebut dengan ungkapan Internasianalisme tidak dapat hidup

    subur kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak hidup subur kalau tidak hidup dalam taman

    sarinya internasionalisme (Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, 1998). Paduan harmoni antara individu dan sosial dalam diri

    bangsa Indonesia diungkap dalam sila kedua dan ketiga Pancasila. Bangsa Indonesia memiliki prinsip menempatkan

    kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Namun demi kepentingan bersama tidak dengan

    mengorbankan hak-hak dasar setiap warga negara.

    Akan tetapi pada masyarakat Indonesia sekarang lebih condong ke arah liberalisme bagaimana tidak ? seorang pejabat

    pemerintah bisa mengkorupsi uang pajak untuk rakyat sampai bermiliyarmiliyar rupiah itu yang torbongkar, belum lagi

    yang tidak terbongkar. Dari yang terkecil seperti premanisme juga mengakar pada budaya kita. Semua itu tidak dipungkiri

    masalah ekonomi Indonesia yang kurang baik, banyak suap dimana mana , dari jalan raya sampai gedung bertingkat, ada

    juga nipotisme yang masih banyak terjadi banyak orang yang tidak berkompeten menjadi ketua organisasi karena saudaranya

    seorang pejabat publik, akan tetapi jika sesorang itu ahli dibidangnya dan mendaptkan pekerjaaan di bidangnya karena

    saudaranya malah dianjurkan.

    Banyak juga orang yang mementingkan masyarakat dari pada diri sendiri seperti pekerja sosial yang lupa pada keluarganya

    sehingga terlantar. Hal inilah yang harus dibenahi kita harus kembali menengok kepada pancasila yang benar benar

    memandang sifat pribadi sekaligus sosial secara seimbang.

    Dalam materi pelajaran di jenjang pendidikan dasar mungkin pernah

    mendapatkan materi bahwa manusia itu sebagai makhluk sosial danindividu. Posisi manusia sebagai makhluk sosial artinya dia tidak mampu

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    5/14

    hidup dengan kesendirian. Manusia membutuhkan lingkungan sosial yang

    menempatkan dirinya hidup bersama masyarakat. Namun juga perlu dipahami,

    kondisi ini tidak selamanya selaras. Ini akibat fungsi manusia sebagai

    makhluk individu dan makhluk sosial sehingga dapat bermuara konflik jika

    tidak dipahami dengan benar.

    Sementara maksud dari manusia sebagai makhluk individu adalah manusia

    akan mengalami sebuah kondisi sebagai bentuk kewajarannya berstatus

    manusia. Misalnya memiliki kepribadian, berjenis kelamin, memiliki

    pemikiran sendiri, dan sebagainya. Dua fungsi manusia ini kadangkala

    akan menimbulkan konflik. Pasalnya, sangat dimungkinkan manusia harus

    menghadapi dilema antara memenuhi kepentingan pribadi versus kepentingan

    masyarakat.

    Masalahnya, sekarang ini muncul paham yang diciptakan dengan

    membenturkan manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Contohnya

    adalah paham atau ideologi bahwa seseorang harus mengutamakan

    kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan. Ini akan

    memicu konflik pribada kalau dua kepentingan ternyata datang dalam satu

    waktu.

    Barangkali yang perlu dilakukan adalah sikap saling menghormati dan

    bekerja sama. Artinya, ketika seseorang dihadapkan pada urusan individu

    dan masyarakat dalam satu waktu sekaligus, anggota masyarakat lain bisa

    menggantikan posisinya untuk sementara. Sehingga, kepentingan masyarakat

    tetap berjalan normal. Begitu pula apabila kepentingan masyarakat lebih

    penting dari urusan individual, tidak ada salahnya sejenak mengorbankan

    kepentingan individu untuk kemashlatan masyarakat.

    Perlu dipahami, bertemunya individu sebagai makluk pribadi dan sosialini pasti akan menciptakan suatu masalah pada suatu saat. Untuk

    menghindari adanya konflik ini diperlukan suatu tatanan norma yang harus

    dipahami oleh semua orang dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

    Tujuannya yaitu untuk meredam masalah dan memberikan toleransi yang

    masih bisa dilakukan ketika ada masalah terjadi. Adanya fungsi pengatur

    ini akan membuat keseimbangan antara dua sifat alami manusia tersebut.

    Karena, posisi manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial

    sehingga dapat bermuara konflik.

    Dilema antara kepentingan individu dan sosialDilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat adalah pada pertanyaan yang

    dihadapi oleh setiap orang, yaitu kepentingan manakah yang harus saya utamakan?

    Kepentingan saya selaku kepentingan individu atau kepentingan masyarakat selaku tempat saya

    tinggal bersama?

    Persoalan pengutamaan kepentingan apakah individu atau masyarakat ini memunculkan dua

    pandangan yang saling bertolak belakang. Kedua pandangan ini justru berkembng menjadi

    paham atau aliran bahkan idiologi yang dipegang oleh suatu kelompok masyarkat.

    1.Pandangan individualisme

    Individualisme berpangkal dari konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah

    makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang

    http://13pbr.blogspot.com/2012/03/dilema-antara-kepentingan-individu-dan.htmlhttp://13pbr.blogspot.com/2012/03/dilema-antara-kepentingan-individu-dan.html
  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    6/14

    utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Manusia sebagi individu adalah bebas, karena

    itu ia memiliki hak-hak yang tidak boleh dihalangi oleh siapapun. Apabila hk-hak itu terpenuhi

    maka kehidupan manusi kn terjmin dan bahagia. Masyrakat hanyalah kumpulan dari individu-

    individu. Jika individu-individu itu hidupnya bahagia dan sejahtera maka msyarakat pun akan

    sejahtera.

    Pndanga individualisme berpendapat bahwa kepentingan individullh yng harus diutmakan.Kesejahteraan individu merupakan nilai kebaikan yang tinggi yangharus diperjungkan melalui

    persaman dn kebebasan. Jadi, yang menjadi sentrl individualisme adalah kebebasan seorng

    individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan idiologi leberlisme.

    Paham ini bisa disebut juga idiologi individualisme liberal.

    Liberalisme berasal dari kata liber artinya bebas atau merdeka. Liberalisme adalah suatu paham

    yang ditegakkannya kebebasan setiap individu serta memandng setiap individu berada pada

    posisis yang sederajat dalam kemerdekaan dan hak-hak miliknya. Liberalisme menolak segala

    pengekangan terhadap individu. Liberalisme memberi kebebasan manusia ivuntuk bereaktivitas

    dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup, baik dalam bidang politik, ekonomi, dan sosilal

    budaya

    Beberapa prinsip yang dikembangkan idiologi liberalisme adalah sebagai berikutA. Penjaminan ha milik perorangan. Menurut paham ini, pemilihan sepenihnya berada pada

    peribadi dan tidak berlaku hak milik berfungsi sosial

    B. Mementingkan diri sendiri atau kepentingan individu yang bersngkutan. Prinsip ini juga

    mengandung pengertian membiarkan setiap orang untuk melakukan setiap aktivitas untuk

    kepentingan sendiri. Pemenuhan akan kepentingan sendiri-sendiri diyakini akan membawa

    kemakmuran bersama.

    C. Pemberian kebebasan penuh pada idividu. Individu adalah primer, sedangkan masyarakat

    adalah sekunder. Bila individu mendapat kebebasan dan kepuasan maka masyarakat akan

    mendapat kemakmuran.

    D. Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing

    Liberalisme dlam bidang politik menghasilkan demokrasi politik, kebebasan berbicara,

    berpendapat, berserikat, dan perlunya jaminan hak asasi manusia. Liberalisme dalam bidang

    ekonomi menghsilkan kapitalisme dan pasar bebas. Sedangkan liberalisme dalam bidang sosial

    budaya adalah kebebasan individu untuk mengekspresikan sikap, perilaku, seni, dan budayanya.

    Kebebasan dalam rangka pemenuhan kebutuhan diri bisa menimbulkan persaingan dan

    dinamika kebebasan atar individu, menurut paham liberalisme, kebebasan antarindividu tersebut

    bisa diatur melalui penerapan hukum jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum

    mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasa agar tetp menciptakan tertibnya

    penyelanggraan hidup bersama.

    2. pandangan sosialisme

    Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Masyarakat

    tidak sekedar kumpulan individu. Masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdii sendiri

    dimana individu-individu berada. Individu dan dianggap dari sebagai alat dar mesin raksasa

    masyarakat. Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis,

    hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya

    dalam suatu komunitas atau kelompok. Individu terikat pada komitmen suatu kelompok. Dengan

    demikian, dapat dikatakan bahwa pandangan sosialisme bertolak belakang dengan pandangan

    individualisme.

    Sosialisme mementingkan masyarakat secara keseluruhan. Bahwa kepentingangan

    masyarakatlah yang utama, bukan individu. Sosialisme adalah paham yang mengharapkanterbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    7/14

    individu atas hak milik.

    Dalam sejarahnya, sosialisme muncul sebagai reaksi atas faham individualisme liberalisme.

    Kebebasan individu yang diyakini dapat memaksimalkan pemenuhan kesejahtraan ternyata

    banyak menimbulkan ketidak adilan antarindividu itu sendiri. Individu yang memiliki kemampuan

    bisa sejahtera, tetapi individu yang tidak mampu akan tetap miskin dan semakin tersisih, dengan

    demikian, dalam masyarakat timbul ketidak adilan dan kesenjangan. Kelompok masyarakatseperti anak-anak, wanita, buruh, para pekerja hanya dieksploitasi oleh orang-orang yang

    mampu, terutama yang menguasai hak milik dan alat produksi dalam suatu masyarakat.

    Sosialisme muncul dengan makse kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang

    tersisih oleh sistem leberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan.

    Unuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus diletakkan

    dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas. Masyarakat yang lebih penting dari

    individu. Dalam sosialisme yang radikal/ekstrim cara untuk meraih hal itu adalah dengan

    menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi perorangan.

    Paham individualism liberal dan sosialisme sama-sama tumbuh di eropa barat pada abad ke18-

    19. Individualisme di pelopori oleh para tokoh, antara lain jeremy betham, john stuart mill,

    thomah hobbes, john locke, rosseau, dan montesqueu, sedangkan pemikiran sosialis ditokohioleh robert owen dari inggris (1771-1858), lousi blance, dan proudhon, idiologi marxisme

    termasuk dalam varian sosialisme, ajaran marxisme dipelopori oleh karl max (1818-18830

    Paham individualisme liberal dan sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang hakikat

    manusia. Dalm declaration of independence Amerika serikat 1776, orientasinya lebih ditekankan

    pada hakikat manusia sebagai mahkluk individu yang bebas merdeka, tidak seorang pun berhak

    untuk mencapuri hal pribadinya. Manusia adalah pribadi yang memiliki harkat dan martabatyang

    luhur. Sedangkan dalam menifesco komunikasi karl marx dan engels, orientasinya sangat

    menekankan pada hakikat manusia sebagai makhluk sosilal semata. Menurut paham ini,

    manusia sebagai makhluk pribadi tidak dihargai. Pribadi dikorbankan untuk kepentingan negara.

    Lalu, bagaimana kita memposisikan diri atas kedua pandangan tersebut? Kepentingan manakah

    yang harus diutamakan, kepentingan diri (privat) atau kepentingan masyarakat (publik)? Pilihan

    hal tersebut sesungguhnya secara filosofi dapat kita kembalikan keoada kedua pilihan dari

    idiologi tersebut di atas.

    Jika kita simak lebih jauh, kedua pandangan diatas mengidap kelemahannya masing-masing.

    Kebebasan perseorangan yang mnerupakan inti dari ajaran individualisme liberal dalam

    pelaksanaanya justru mengingkari ajarannya sendiri, yaitu pesamaan. Individualisme liberal

    dapat menimbulkan ktidak adilan, berbagai bentuk tindakan tidak manusiawi, imperialisme, dan

    kolonialisme baik dalam bentuk lama maupun baru. Persaingan bebas akan memunculkan

    kesenjangan antara kaya dengan orang miskin. Liberalisme mungkin membawa manfaat bagi

    kehidupan politik, tetapi tidak dalam lapangan ekonomi dan sosial.

    Sosialisme dalam bentuk yang ekstrim ( marxisme/komunisme), tidak menghargai manusiasebagai peribadi sehingga bisa merendahkan sisi kemanusiaan, dalam negara komunis,

    mungkin terjadi kemakmuran masyarakat, tetapi kepuasan rohani manusia belum tentu terjamin.

    Negara komunis mudh menjadi negara otoriter yang memasung hak-hak dasar manusia maupun

    warga negara.

    Dalam negara indonesia yang berfalsafahkan pancasila, hakikat manusia dipandang memiliki sift

    pribadi sekaligus sosial secara seimbang. Manurut pandangan filsafat pncasila, manusia adalah

    mahkluk individu sekaligus mahkluk sosial. Hal ini tidak sekedar menggabungkan dua

    pandangan (individualisme dan sosialisme) diatas, tetapi seara hakikat bahwa kedudukan

    manusia sebagai mahkluk individu sekaligus mahkluk sosial. Sekali lagi, manusia bukanlan

    makhluk individu dan sosial. Tetapi manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

    Frans magnis suseno, (2001) menyatakan bahwa manusia adalah individu yang secara hakikibersifat sosial dan sebagai individu manusia bermasyarakat.

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    8/14

    Bung karno menerangkan tentang seimbangnya dua sifat tersebut dengan ungkapan

    internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme.

    Nasionalisme tidak hidup subur kalau tidak hidu dalam taman sarinya internasionalisme (risalah

    sidang BPUPKI-PPKI, 1998) paduan harmoni antara individu dan sosial dalam diri bangsa

    indonesia di ungkapkan dalam sila kedua mengungkapkan penghargan manusia sebagai

    makhluk sosial yang memiliki harkat dan martabat luhur, karena itu harus dihargi dan dijunjungtinggi, konkritisasi atas hal tersebut adalah adanya jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak

    warga negara. Sila ketiga mengungkapkan kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia yang

    perlu untuk diperjuangkan dan diletarikan. Bangsa indonesia memiliki prinsip menempatkan

    keoentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Namun demi kepentingan

    bersama tidak dengan mengorbanrkan hak-hak dasar setiap wrga negara.

    2. Dilema antar Kepentingan Individu dan Masyarkat

    2.1 Deskripsi Kepentingan Individu dan Masyarakat

    Dilema antar kepentingan individu dan kepentingan masyarakat adalah pada pertanyaan yang dihadapi oleh

    setiap orang, yaitu kepentingan manakah yang harus saya utamakan? Kepentingan saya selaku individu atau

    kepentingan masyarakat tempat saya hidup bersama? Persoalan pengutamaan kepentingan apakah individu atau

    masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang saling bertolak belakang.

    Menurut Jurgen Habermas (2001), masyarakat memiliki tiga jenis kepentingan yang memiliki pendekatan rasio

    yang berbeda yaitu:

    1. Kepentingan Teknis (Objective Welt).

    Hal ini sangat kuat berhubungan dengan penyediaan sumber daya natural dan juga kerja (instrumentalis).

    2. Kepentingan Interaksi (Social Welt)

    Ini merupakan kepentingan praktis yang sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial.

    3. Kepentingan Kekuasaan

    Disatu sisi, hal ini berhubungan erat dengan distribusi kekuasaan dalam masyarakat. Disisi lain, adanya sebuah

    kebutuhan dasariah manusia untuk membebaskan diri dari segala bentuk dominasi atau kebebasan.

    Dari pandangan ini justru berkembang menjadi paham atau aliran bahkan ideologi yang dipegang oleh suatu

    kelompok masyarakat yaitu:

    1. Pandangan Individualisme

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    9/14

    Individualisme berpangkal dari konsep dasar bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang

    bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia

    yang lain. Manusia sebagai individu adalah bebas, karena itu ia memiliki hak-hak yang tidak boleh dihalangi oleh

    siapapun. Apabila hak-hak itu terpenuhi maka kehidupan manusia akan terjamin dan sejahtera. Masyarakat

    hanyalah sekumpulan individu-individu. Jika individu-individu itu hidupnya sejahtera, maka masyarakatnya pun

    akan sejahtera.

    Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Kesejahteraan

    individu merupakan nilai kebaikan tertinggi yang harus diperjuangkan melalui persamaan dan kebebasan. Jadi,

    yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham

    individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi liberalisme.

    Liberalisme adalah suatu paham yang menegakkan kebebasan setiap individu serta memandang setiap individu

    berada pada posisi yang sederajat dalam kemerdekaan dan hak-hak miliknya. Liberalisme menolak segala

    pengekangan terhadap individu. Liberalisme memberi kebebasan manusia untuk beraktivitas dalam rangka

    pemenuhan kebutuhan hidup, baik dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

    Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme adalah:

    a) Penjaminan hak milik perorangan

    b) Mementingkan diri sendiri atau kepentingan individu yang bersangkutan

    c) Pemberian kebebasan penuh pada individu

    d) Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing

    Liberalisme dalam bidang politik menghasilkan demokrasi politik, kebebasn berbicara, berpendapat, berserikat,

    dan perlunya jaminan hak asasi manusia. Liberalisme dalam bidang ekonomi menghasilkan kapitalisme dan pasar

    bebas. Sedangkan liberalisme dalam bidang sosial budaya adalah kebebasan individu untuk mengekspresikan

    sikap, perilaku, seni dan budayanya. Kebebasan dalam rangka pemenuhan kebutuhan diri bisa menimbulkan

    persaingan dan dinamika kebebasan antarindividu. Menurut paham liberalisme, kebebasan antarindividu tersebut

    bisa diatur melalui penerapan hukum. Jadi, Negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak

    diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya penyelenggaraan hidup

    bersama.

    2. Pandangan Sosialisme

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    10/14

    Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatklah yang diutamakan. Masyarakat tidak sekedar

    kumpulan dari individu. Masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-individu itu

    berada. Individu dan kepribadiannya dianggap sebagai alat dari mesin raksasa masyarakat. Kedudukan individu

    hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang.

    Individu terikat pada komitmen suatu kelompok. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pandangan

    sosialisme bertolak belakang dengan pandangan Individualisme.

    Sosialisme mementingkan masyarakat secara keseluruhan. Bahwa kepentingan masyarakatlah yang utama

    bukan individu. Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras,

    bebas, dan sejahtera bebas dari pengusaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi.

    2.2 Kelemahan Pandangan Individualisme dan Sosialisme

    Jika disimak lebih jauh kedua pandangan ini mengidap kelemahan masing-masing, yaitu:

    1. Pandangan Individualisme

    Kebebasan perseorangan yang meruapakan inti dari ajaran individualisme liberal dalam pelaksanaannya justru

    mengingkari asas ajarannya sendiri, yaitu persamaan. Individualisme liberal dapat menimbulkan ketidak adilan,

    berbagai bentuk tindakan tidak manusiawi, imperialisme, dan kolonialisme baik dalam bentuk lama maupun

    baru. Persaingan bebas akan memunculkan kesenjangan sosial antara kaya dengan orang miskin. Liberalisme

    mungkin membawa manfaat bagi kehidupan politik, tetapi tidak dalam lapangan ekonomi dan sosial.

    2. Pandangan Sosialisme

    Sosialisme dalam bentuk ekstrem(komunisme), tidak menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bisa

    merendahkan sisi kemanusiaan. Dalam Negara komunis, mungkin terjadi kemakmuran masyarakat, tetapi

    kepuasan rohani manusia belum tentu terjamin. Negara komunis mudah menjadi Negara otoriter yang

    memasung hak-hak dasar manusia maupun warga Negara.

    2.3 Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyarakat Dalam Pandangan Negara Indonesia

    Individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial yang saling

    tergantung dan saling membutuhkan satu sama lain. Karena itu, komunikasi antar masyarakat menentukan

    peran manusia sebagai makhluk sosial. Kedudukan manusia sebagai makhluk sosial, dengan demikian tidak

    dapat dilepaskan dari cara dan bentuk adaptasi mereka terhadap situasi dan kondisi lingkungannya.

    Dalam Negara Indonesia yang berfalsafah pancasila, hakikat manusia dipandang memiliki sifat pribadi sekaligus

    sosial secara seimbang. Menurut pandangan falsafah pancasila, manusia adalah makhluk individu sekaligus

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    11/14

    makhluk sosial. Hal ini tidak sekedar menggabungkan dua pandangan yaitu individualisme dan liberalisme diatas,

    tetapi secara hakikat bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sekali lagi

    manusia bukankanlah makhluk individu dan sosial, tetapi manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk

    sosial.

    Bung Karno nemerangkan tentang seimbangnya dua sifat tersebut dengan ungkapan Internasionalisme

    tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar dalam bumi nasionalisme. Nasionalisme tidak hidup

    subur kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme (Risalah Sidang BPUPKI-PPKI,

    1998 ). paduan harmoni antara individu dan sosial dalam diri bangsa Indonesia diungkapkan dalam sila kedua

    dan ketiga Pancasila. Sila kedua menghungkapkan penghargaan manusia sebagai makhluk yang memiliki harkat

    dan martabat luhur, karena itu harus dihargai dan dijunjung tinggi. Konkritisasi atas hal tersebut adalah adanya

    jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga Negara. Sila ketiga mengungkapkan kehidupan berbangsa

    dan bernegara Indonesia yang perlu untuk diperjuangkan dan dilestarikan bangsa Indonesia memiliki prinsip

    penempatan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Namun, demi kepentingan

    bersama tidak dengan mengorbankan hak-hak dasar setiap warga Negara.

    BAB III

    PENUTUP

    1. Kesimpulan

    1.1 Bentuk Hubungan Komunikasi Sosial Budaya Antar Pribadi

    Komunikasi antar pribadi merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan

    secara timbal balik. Mengandung makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah

    kesamaan pemahaman diantara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam

    proses komunikasi.

    Komunikasi antar pribadi berlangsung antar dua individu, karenanya pemahaman komunikasi dan hubunganantar pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Setiap individu dalam

    tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di

    dalamnya.

    1.2 Dilema Antar Kepentingan Individu dan Masyarakat

    Dilema antara kepentingan individu atau kepentingan masyarakat ini menimbulkan dua ideologi yang dianut

    dalam masing-masing masyarakat yaitu Individualisme dan Sosialisme. Individualisme berpendapat bahwa

    kepentingan individulah yang harus diutamakan. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme.

    Liberalisme adalah suatu paham yang menegakkan kebebasan setiap individu serta memandang setiap individu

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    12/14

    berada pada posisi yang sederajat dalam kemerdekaan dan hak-hak miliknya. Sedangkan dilain pihak ada

    masyarakat yang menganut Pandangan Sosialisme menyatakan bahwa kepentingan masyarakatklah yang

    diutamakan.

    Namun dalam pelaksanaannya kedua Ideologi ini memiliki kelemahan masing-masing. Individualisme dalam

    pelaksanaannya justru mengingkari asas ajarannya sendiri, yaitu persamaan. Individualisme liberal menimbulkan

    ketidakadilan, berbagai bentuk tindakan tidak manusiawi, imperialisme, dan kolonialisme. Sedangkan Sosialisme

    dalam bentuk ekstrem(komunisme), tidak menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bisa merendahkan sisi

    kemanusiaan.

    Indonesia sebagai Negara yang berideologi pancasila, memandang hakikat manusia sebagai pribadi sekaligus

    sosial secara seimbang. Menurut pandangan falsafah pancasila, manusia adalah makhluk individu sekaligus

    makhluk sosial.

    2. Saran

    Komunikasi antar pribadi bukanlah suatu yang sederhana, dan seorang komunikator harus memiliki kemampuan

    yang memadai untuk dapat berkomunikasi, khususnya agar dapat melakukan komunikasi dengan konseli agar

    dapat menyampaikan makna yang sebenarnya dan mampu mempengaruhi orang lain.

    2. Asas Demokrasi

    Suatu bangunan pasti memiliki pondasi sebagai dasar agar bangunan itu kokoh. Begitu pulademokrasi memiliki asas-asas yang memperkuat pelaksanaan demokrasi.

    Apakah asas-asas demokrasi?

    Suatu negara dapat disebut sebagai negara demokrasi apabila memiliki dua asas yaitu:

    a. Pengakuan Hak Asasi Manusia sebagai penghargaan martabat manusia

    Pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia diwujudkan dalam tindakan-tindakan negara/pemerintah

    untuk melindungi Hak Asasi Manusia tanpa melupakan kepentingan umum. Pengakuan Hak Asasi

    Manusia itu ditulis di dalam Undang-Undang Dasar negara dan berbagai bentuk peraturan

    perundang-undangan sebagai penjabaran dan pelaksanaan dari Undang-Undang Dasar.

    Negara yang menyatakan dirinya sebagai negara demokrasi wajib mencantumkan Hak Asasi Manusia

    di dalam Undang-Undang Dasar negara tersebut, penyusunan peraturan perundang-undangan wajib

    menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), negara berkewajiban meratifikasi (mengakui danmengesahkan) berbagai bentuk instrumen HAM internasional. Di dalam negara demokrasi juga

    dibentuk lembaga perlindungan HAM yang bertugas melindungi pihak-pihak yang menderita akibat

    pelanggaran HAM.

    b. Pengakuan partisipasi rakyat pemerintahan dalam

    Dalam negara demokrasi pemerintahan yang berkuasa merupakan pemerintahan yang dibentuk oleh

    rakyat. Pemerintah yang mengatur negara harus mendapat dukungan dan partisipasi dari rakyat.

    Apabila pemerintahan yang ada sudah tidak mendapat dukungan/partisipasi dari rakyat, maka

    pemerintahan itu akan runtuh. Antara rakyat dan pemerintah terjadi hubungan timbal balik dan saling

    ketergantungan.Pemerintah hanya menjalankan amanat dan mandat dari rakyat sebagai pemilik

    kedaulatan/kekuasaan. Pemerintah berfungsi melindungi rakyat, tanpa ada pemerintah, rakyat tidak

    bisa hidup dengan teratur, dan mudah dihancurkan bangsa lain sebaliknya pemerintah tanpa

    dukungan rakyat tidak dapat berbuat apa-apa, program-program pemerintah tidak akan dapat

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    13/14

    dijalankan dengan baik.

    Adapun nilai-nilai dasar sebagai pencerminan demokrasi yang sudah diakui hampir semua bangsa-

    bangsa di dunia antara lain sebagai berikut:

    a. Toleransi/saling menghargai

    Demokrasi memberikan tuntunan agar kita menghormati pihak lain, golongan lain yang ada di dalam

    kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.b. Bebas berpendapat dan menghormati kebebasan

    Demokrasi memang identik dengan kebebasan, termasuk kebebasan berpendapat. Demokrasi

    menghargai kemerdekaan berpendapat dari semua unsur, kelompok atau golongan yang ada di

    dalam masyarakat atau negara.

    c. Memahami keanekaragaman

    Demokrasi menghargai adanya berbagai perbedaan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat,

    berbangsa dan bernegara. Suatu kelompok atau golongan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat,

    berbangsa dan bernegara wajib menghargai kelompok atau golongan lain. Antara kelompok satu

    dengan kelompok lainnya harus merasa sederajat, memiliki persamaan hak dan kewajiban, tidak

    dibenarkan adanya golongan atau kelompok tertentu yang ingin menjatuhkan kelompok lain.

    d. Kecintaanterhadap keterbukaan dan terbuka dalam berkomunikasi

    Demokrasi berarti keterbukaan di dalam penyelenggaraan pemerintahan atau negara, kebijakan

    pemerintah perlu disosialisasikan kepada rakyat dan rakyat diberi hak untuk memberikan kritikan

    demi kebaikan.

    e. Menjunjung tinggi nilai dan mar tabat kemanusiaan

    Demokrasi menghargai nilai-nilai setiap individu, menghargai adanya potensi yang dimiliki oleh

    manusia yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan.

    f. Kebersamaan

    Demokrasi menuntut manusia untuk mengembangkan kedudukannya sebagai makhluk sosial

    (bermasyarakat) per masalahan yang ada dipecahkan bersama demi kesejahteraan bersama.

    g. Keseimbangan

    Demokrasi menjaga prinsip keseimbangan di dalam kehidupan masyarakat, keseimbangan antara

    kepentingan individu dan sosial, keseimbangan di berbagai bidang kehidupan.

    h. Menyelesaikan pertikaian-pertikaian secara damai dan sukarela

    Setiap perselisihan dan perbedaan yang ada diselesaikan melalui musyawarah berdasar hukum yang

    berlaku.

    i. Menjamin terjadinya perubahan secara damai

    Demokrasi menuntut adanya perubahan melalui prosedur dan mekanisme yang sudah ditentukan

    tidak menghendaki perubahan melalui cara-cara kekerasan dan paksaan.

    j. Pergantian penguasa dengan teratur

    Demokrasi menghendaki apabila terjadi pergantian penguasa harus melalui cara-cara yang

    konstitusional (berdasar Undang-Undang Dasar) tidak melalui kekerasan atau perebutan kekuasaan.k. Penggunaan paksaan seminimal mungkin

    Demokrasi menghindari adanya pemaksaan kehendak, pemaksaan doktrin tertentu kepada

    masyarakat, tetapi segala permasalahan diselesaikan melalui musyawarah dan kesadaran hati nurani.

    l. Menegakkan keadilan

    Demokrasi tidak membeda-bedakan golongan, paham atau kelompok-kelompok tertentu sehingga

    tercermin keadilan di dalam kehidupan manusia.

    m. Komitmen dan tanggung jawab

    Demokrasi mendidik manusia untuk memiliki komitmen yang jelas, tegas, dan bertanggung jawab.

    Bertanggung jawab berarti bersedia menanggung apa yang menjadi tugas dan kewajibannya serta

    konsisten terhadap komitmennya.

    n. Kerjasama keterhubungan

  • 7/21/2019 Dilema Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat

    14/14

    Demokrasi mendidik manusia agar bersedia melibatkan orang lain/pihak lain di dalam menyelesaikan

    masalah atau melakukan suatu kegiatan. Demokrasi mendidik kerjasama antar manusia.

    sembuhkan dulu penyakitmu ( biar tidak mati!)... baru kamu akan bisa membantu orang lain.