dna rekombinan dan vektor kloning

Upload: hadianti-nurfitri

Post on 15-Feb-2018

270 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    1/21

    Di dalam bab ini akan dibicarakan pengertian teknologi DNA rekombinan beserta

    tahapan-tahapan kloning gen, yang secara garis besar meliputi isolasi DNA

    kromosom dan DNA vektor, pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi,

    pembentukan molekul DNA rekombinan, dan transformasi sel inang oleh molekul

    DNA rekombinan. Setelah mempelajari pokok bahasan di dalam bab ini mahasisa

    diharapkan mampu menjelaskan!

    1. pengertian teknologi DNA rekombinan,

    2. dua segi manfaat teknologi DNA rekombinan,

    3. tahapan-tahapan kloning gen,

    4. pengertian dan cara kerja enzim restriksi, dan

    5. garis besar cara seleksi transforman dan seleksi rekombinan.

    "engetahuan aal yang diperlukan oleh mahasisa agar dapat mempelajari pokok

    bahasan ini dengan lebih baik adalah struktur dan sifat-sifat asam nukleat seperti

    yang telah dibahas pada #ab $$.

    Pengertian Teknologi DNA Rekombinan

    Secara klasik analisis molekuler protein dan materi lainnya dari kebanyakan

    organisme ternyata sangat tidak mudah untuk dilakukan karena adanya kesulitan

    untuk memurnikannya dalam jumlah besar. Namun, sejak tahun %&'(-an

    berkembang suatu teknologi yang dapat diterapkan sebagai pendekatan dalam

    mengatasi masalah tersebut melalui isolasi dan manipulasi terhadap gen yang

    bertanggung jaab atas ekspresi protein tertentu atau pembentukan suatu produk.

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    2/21

    )eknologi yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, atau dengan istilah

    yang lebih populer rekayasa genetika, ini melibatkan upaya perbanyakan gen

    tertentu di dalam suatu sel yang bukan sel alaminya sehingga sering pula dikatakan

    sebagai kloning gen. #anyak definisi telah diberikan untuk mendeskripsikan

    pengertian teknologi DNA rekombinan. Salah satu di antaranya, yang mungkin

    paling representatif, menyebutkan baha teknologi DNA rekombinan adalah

    pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul

    DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan

    mengalami perbanyakan di dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai

    sel inang.

    )eknologi DNA rekombinan mempunyai dua segi manfaat. "ertama, dengan

    mengisolasi dan mempelajari masing-masing gen akan diperoleh pengetahuan

    tentang fungsi dan mekanisme kontrolnya. *edua, teknologi ini memungkinkan

    diperolehnya produk gen tertentu dalam aktu lebih cepat dan jumlah lebih besar

    daripada produksi secara konvensional.

    "ada dasarnya upaya untuk mendapatkan suatu produk yang diinginkan melalui

    teknologi DNA rekombinan melibatkan beberapa tahapan tertentu +ambar &.%.

    )ahapan-tahapan tersebut adalah isolasi DNA genomikkromosom yang akan diklon,

    pemotongan molekul DNA menjadi sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran,

    isolasi DNA vektor, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan

    molekul DNA rekombinan, transformasi sel inang menggunakan molekul DNA

    rekombinan, reisolasi molekul DNA rekombinan dari sel inang, dan analisis DNA

    rekombinan.

    Isolasi DNA

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    3/21

    $solasi DNA diaali dengan perusakan dan atau pembuangan dinding sel, yang

    dapat dilakukan baik dengan cara mekanis seperti sonikasi, tekanan tinggi, beku-

    leleh maupun dengan cara enzimatis seperti pemberian lisozim. /angkah berikutnya

    adalah lisis sel. #ahan-bahan sel yang relatif lunak dapat dengan mudah

    diresuspensi di dalam medium bufer nonosmotik, sedangkan bahan-bahan yang

    lebih kasar perlu diperlakukan dengan deterjen yang kuat seperti triton 0-%(( atau

    dengan sodium dodesil sulfat +SDS. "ada eukariot langkah ini harus disertai

    dengan perusakan membran nukleus. Setelah sel mengalami lisis, remukan-

    remukan sel harus dibuang. #iasanya pembuangan remukan sel dilakukan dengan

    sentrifugasi. "rotein yang tersisa dipresipitasi menggunakan fenol atau pelarut

    organik seperti kloroform untuk kemudian disentrifugasi dan dihancurkan secara

    enzimatis dengan proteinase. DNA yang telah dibersihkan dari protein dan remukan

    sel masih tercampur dengan 1NA sehingga perlu ditambahkan 1NAse untuk

    membersihkan DNA dari 1NA. 2olekul DNA yang telah diisolasi tersebut kemudian

    dimurnikan dengan penambahan amonium asetat dan alkohol atau dengan

    sentrifugasi kerapatan menggunakan 3s3l +lihat #ab $$.

    Gambar 9.1. Skema tahapan kloning gen

    )eknik isolasi DNA tersebut dapat diaplikasikan, baik untuk DNA genomik maupun

    DNA vektor, khususnya plasmid. 4ntuk memilih di antara kedua macam molekul

    DNA ini yang akan diisolasi dapat digunakan dua pendekatan. "ertama, plasmid

    pada umumnya berada dalam struktur tersier yang sangat kuat atau dikatakan

    mempunyai bentuk covalently closed circular+333, sedangkan DNA kromosom

    jauh lebih longgar ikatan kedua untainya dan mempunyai nisbah aksial yang sangat

    tinggi. "erbedaan tersebut menyebabkan DNA plasmid jauh lebih tahan terhadap

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    4/21

    denaturasi apabila dibandingkan dengan DNA kromosom. 5leh karena itu, aplikasi

    kondisi denaturasi akan dapat memisahkan DNA plasmid dengan DNA kromosom.

    "endekatan kedua didasarkan atas perbedaan daya serap etidium bromid, zat

    pearna DNA yang menyisip atau melakukan interkalasi di sela-sela basa molekul

    DNA. DNA plasmid akan menyerap etidium bromid jauh lebih sedikit daripada jumlah

    yang diserap oleh DNA kromosom per satuan panjangnya. Dengan demikian,

    perlakuan menggunakan etidium bromid akan menjadikan kerapatan DNA

    kromosom lebih tinggi daripada kerapatan DNA plasmid sehingga keduanya dapat

    dipisahkan melalui sentrifugasi kerapatan.

    Enzim Restriksi

    )ahap kedua dalam kloning gen adalah pemotongan molekul DNA, baik genomik

    maupun plasmid. "erkembangan teknik pemotongan DNA beraal dari saat

    ditemukannya sistem restriksi dan modifikasi DNA pada bakteri E. coli,yang

    berkaitan dengan infeksi virus atau bakteriofag lambda +l. 6irus l digunakan untuk

    menginfeksi dua strain E. coli, yakni strain * dan 3. 7ika l yang telah menginfeksi

    strain 3 diisolasi dari strain tersebut dan kemudian digunakan untuk mereinfeksi

    strain 3, maka akan diperoleh l progeni +keturunan yang lebih kurang sama

    banyaknya dengan jumlah yang diperoleh dari infeksi pertama. Dalam hal ini,

    dikatakan baha efficiency of plating+85" dari strain 3 ke strain 3 adalah %.

    Namun, jika l yang diisolasi dari strain 3 digunakan untuk menginfeksi strain *,

    maka nilai 85"-nya hanya %(-9. Artinya, hanya ditemukan l progeni sebanyak

    %%(.((( kali jumlah yang diinfeksikan. Sementara itu, l yang diisolasi dari strain *

    mempunyai nilai 85" sebesar %, baik ketika direinfeksikan pada strain * maupun

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    5/21

    pada strain 3. :al ini terjadi karena adanya sistem restriksimodifikasi +rm pada

    strain *.

    "ada aktu bakteriofag l yang diisolasi dari strain 3 diinfeksikan ke strain *, molekul

    DNAnya dirusak oleh enzim endonuklease restriksi yang terdapat di dalam strain *.

    Di sisi lain, untuk mencegah agar enzim ini tidak merusak DNAnya sendiri, strain *

    juga mempunyai sistem modifikasi yang akan menyebabkan metilasi beberapa basa

    pada sejumlah urutan tertentu yang merupakan tempat-tempat pengenalan

    (recognition sites)bagi enzim restriksi tersebut.

    DNA bakteriofag l yang mampu bertahan dari perusakan oleh enzim restriksi pada

    siklus infeksi pertama akan mengalami modifikasi dan memperoleh kekebalan

    terhadap enzim restrisksi tersebut. Namun, kekebalan ini tidak diariskan dan harus

    dibuat pada setiap akhir putaran replikasi DNA. Dengan demikian, bakteriofag l yang

    diinfeksikan dari strain * ke strain 3 dan dikembalikan lagi ke strain * akan menjadi

    rentan terhadap enzim restriksi.

    2etilasi hanya terjadi pada salah satu di antara kedua untai molekul DNA.

    #erlangsungnya metilasi ini demikian cepatnya pada tiap akhir replikasi hingga

    molekul DNA baru hasil replikasi tidak akan sempat terpotong oleh enzim restriksi.

    8nzim restriksi dari strain * telah diisolasi dan banyak dipelajari. Selanjutnya, enzim

    ini dimasukkan ke dalam suatu kelompok enzim yang dinamakan enzim restriksi

    tipe I. #anyak enzim serupa yang ditemukan kemudian pada berbagai spesies

    bakteri lainnya.

    "ada tahun %&'( ).7. *elly menemukan enzim pertama yang kemudian dimasukkan

    ke dalam kelompok enzim restriksi lainnya, yaitu enzim restriksi tipe II. $a

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    6/21

    mengisolasi enzim tersebut dari bakteri Haemophilus influenzaestrain 1d, dan sejak

    saat itu ditemukan lebih dari 9'; enzim restriksi tipe $$ dari berbagai spesies dan

    strain bakteri. Semuanya sekarang telah menjadi salah satu komponen utama dalam

    tata kerja rekayasa genetika.

    8nzim restriksi tipe $$ antara lain mempunyai sifat-sifat umum yang penting sebagai

    berikut!

    %. mengenali urutan tertentu sepanjang empat hingga tujuh pasang basa di

    dalam molekul DNA

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    7/21

    )empat pemotongan pada kedua untai DNA sering kali terpisah sejauh beberapa

    pasang basa. "emotongan DNA dengan tempat pemotongan semacam ini akan

    menghasilkan fragmen-fragmen dengan ujung ;> yang runcing karena masing-

    masing untai tunggalnya menjadi tidak sama panjang. Dua fragmen DNA dengan

    ujung yang runcing akan mudah disambungkan satu sama lain sehingga ujung

    runcing sering pula disebut sebagai !ng lengket (sticky end) atau !ng

    kohesi".

    :al itu berbeda dengan enzim restriksi seperti :ae $$$, yang mempunyai tempat

    pemotongan DNA pada posisi yang sama. *edua fragmen hasil pemotongannya

    akan mempunyai ujung ;> yang tumpul karena masing-masing untai tunggalnya

    sama panjangnya. ?ragmen-fragmen DNA dengan !ng tmpl (blunt end)akan

    sulit untuk disambungkan. #iasanya diperlukan perlakuan tambahan untuk

    menyatukan dua fragmen DNA dengan ujung tumpul, misalnya pemberian molekul

    linker, molekul adaptor, atau penambahan enzim deoksinukleotidil transferase untuk

    menyintesis untai tunggal homopolimerik =>.

    #igasi $olekl % molekl DNA

    "emotongan DNA genomik dan DNA vektor menggunakan enzim restriksi harus

    menghasilkan ujung-ujung potongan yang kompatibel. Artinya, fragmen-fragmen

    DNA genomik nantinya harus dapat disambungkan +diligasi dengan DNA vektor

    yang sudah berbentuk linier.

    Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk meligasi fragmen-fragmen DNA secara in

    vitro. "ertama, ligasi menggunakan enzim DNA ligase dari bakteri. *edua, ligasi

    menggunakan DNA ligase dari sel-sel E. coliyang telah diinfeksi dengan bakteriofag

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    8/21

    )9 atau lazim disebut sebagai enzim )9ligase. 7ika cara yang pertama hanya dapat

    digunakan untuk meligasi ujung-ujung lengket, cara yang kedua dapat digunakan

    baik pada ujung lengket maupun pada ujung tumpul. Sementara itu, cara yang

    ketiga telah disinggung di atas, yaitu pemberian enzim deoksinukleotidil transferase

    untuk menyintesis untai tunggal homopolimerik =>. Dengan untai tunggal semacam

    ini akan diperoleh ujung lengket buatan, yang selanjutnya dapat diligasi

    menggunakan DNA ligase.

    Suhu optimum bagi aktivitas DNA ligase sebenarnya ='@3. Akan tetapi, pada suhu

    ini ikatan hidrogen yang secara alami terbentuk di antara ujung-ujung lengket akan

    menjadi tidak stabil dan kerusakan akibat panas akan terjadi pada tempat ikatan

    tersebut. 5leh karena itu, ligasi biasanya dilakukan pada suhu antara 9 dan %;@3

    dengan aktu inkubasi +reaksi yang diperpanjang +sering kali hingga semalam.

    "ada reaksi ligasi antara fragmen-fragmen DNA genomik dan DNA vektor,

    khususnya plasmid, dapat terjadi peristia religasi atau ligasi sendiri sehingga

    plasmid yang telah dilinierkan dengan enzim restriksi akan menjadi plasmid sirkuler

    kembali. :al ini jelas akan menurunkan efisiensi ligasi. 4ntuk meningkatkan efisiensi

    ligasi dapat dilakukan beberapa cara, antara lain penggunaan DNA dengan

    konsentrasi tinggi +lebih dari %((gml, perlakuan dengan enzim alkalin fosfatase

    untuk menghilangkan gugus fosfat dari ujung ;> pada molekul DNA yang telah

    terpotong, serta pemberian molekul linker, molekul adaptor, atau penambahan enzim

    deoksinukleotidil transferase untuk menyintesis untai tunggal homopolimerik =>

    seperti telah disebutkan di atas.

    )ransformasi Sel $nang

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    9/21

    )ahap berikutnya setelah ligasi adalah analisis terhadap hasil pemotongan DNA

    genomik dan DNA vektor serta analisis hasil ligasi molekul-molekul DNA tersebut.

    menggunakan teknik elektroforesis +lihat #ab 0. 7ika hasil elektroforesis

    menunjukkan baha fragmen-fragmen DNA genomik telah terligasi dengan baik

    pada DNA vektor sehingga terbentuk molekul DNA rekombinan, campuran reaksi

    ligasi dimasukkan ke dalam sel inang agar dapat diperbanyak dengan cepat.

    Dengan sendirinya, di dalam campuran reaksi tersebut selain terdapat molekul DNA

    rekombinan, juga ada sejumlah fragmen DNA genomik dan DNA plasmid yang tidak

    terligasi satu sama lain. )ahap memasukkan campuran reaksi ligasi ke dalam sel

    inang ini dinamakan trans"ormasikarena sel inang diharapkan akan mengalami

    perubahan sifat tertentu setelah dimasuki molekul DNA rekombinan.

    )eknik transformasi pertama kali dikembangkan pada tahun %&'( oleh 2. 2andel

    dan A. :iga, yang melakukan transformasi bakteri E. coli. Sebelumnya, transformasi

    pada beberapa spesies bakteri lainnya yang mempunyai sistem transformasi alami

    seperti Bacillus subtilis telah dapat dilakukan. *emampuan transformasi B. subtilis

    pada aktu itu telah dimanfaatkan untuk mengubah strain-strain auksotrof +tidak

    dapat tumbuh pada medium minimal menjadi prototrof +dapat tumbuh pada medium

    minimal dengan menggunakan preparasi DNA genomik utuh. #aru beberapa aktu

    kemudian transformasi dilakukan menggunakan perantara vektor, yang selanjutnya

    juga dikembangkan pada transformasi E.coli.

    :al terpenting yang ditemukan oleh 2andel dan :iga adalah perlakuan kalsium

    klorid +3a3l

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    10/21

    ?rekuensi transformasi tertinggi akan diperoleh jika sel bakteri dan DNA dicampur di

    dalam larutan 3a3l

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    11/21

    berarti transformasi gagal, +

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    12/21

    #ab ini akan membahas pengertian dan macam-macam vektor kloning, baik yang

    digunakan pada sel inang prokariot maupun eukariot. Setelah mempelajari pokok

    bahasan di dalam bab ini mahasisa diharapkan mampu menjelaskan!

    1. pengertian vektor kloning,

    2. ciri-ciri plasmid,

    3. ciri-ciri kosmid,

    4. ciri-ciri bakteriofag, dan

    5. ciri-ciri vektor kloning pada khamir dan eukariot tingkat tinggi.

    4ntuk dapat mempelajari pokok bahasan di dalam bab ini dengan lebih baik

    mahasisa disarankan telah memahami pokok bahasan tentang dasar-dasar

    teknologi DNA rekombinan dan konstruksi perpustakaan gen, yang masing-masing

    telah diberikan pada #ab $0 dan 0.

    Pengertian &an $a*am+ma*am ,ektor -loning

    "ada #ab $0 antara lain telah dibicarakan baha transformasi sel inang dilakukan

    menggunakan perantara vektor. 7adi, vektor adalah molekul DNA yang berfungsi

    sebagai ahana atau kendaraan yang akan membaa suatu fragmen DNA masuk

    ke dalam sel inang dan memungkinkan terjadinya replikasi dan ekspresi fragmen

    DNA asing tersebut. 6ektor yang dapat digunakan pada sel inang prokariot,

    khususnya 8. coli, adalah plasmid, bakteriofag, kosmid, dan fasmid. Sementara itu,

    vektor CA3s dan C8ps dapat digunakan pada khamir. "lasmid )i, baculovirus, S69(,

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    13/21

    dan retrovirus merupakan vektor-vektor yang dapat digunakan pada sel eukariot

    tingkat tinggi.

    Plasmi&

    Secara umum plasmid dapat didefinisikan sebagai molekul DNA sirkuler untai ganda

    di luar kromosom yang dapat melakukan replikasi sendiri. "lasmid tersebar luas di

    antara organisme prokariot dengan ukuran yang bervariasi dari sekitar % kb hingga

    lebih dari

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    14/21

    pengenalan 8co1 $, salah satu enzim restriksi yang sangat umum digunakan,

    terletak di luar marker. 5leh karena salah satu marker akan menjadi tempat

    penyisipan fragmen DNA asing, maka 8co1 $ tidak dapat digunakan untuk

    memotong p#1=

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    15/21

    koloni yang hidup di tetrasiklin tetapi mati di ampisilin. Secara teknis pekerjaan ini

    dilakukan menggunakan transfer koloni atau replica plating +lihat #ab 0.

    "lasmid yang digunakan pada bakteri gram negatif seperti halnya p#1=

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    16/21

    tempat pengenalan restriksi untuk setiap enzim restriksi yang biasa digunakan. 5leh

    karena itu, DNA l tipe alami tidak cocok untuk digunakan sebagai vektor kloning.

    Akan tetapi, saat ini telah banyak dikonstruksi derivat-derivat DNA l yang memenuhi

    syarat sebagai vektor kloning. Ada dua macam vektor kloning yang berasal dari DNA

    l, yaitu

    vektor insersional, yang dengan mudah dapat disisipi oleh fragmen DNA asing,

    vektor substitusi, yang untuk membaa fragmen DNA asing harus membuang

    sebagian atau seluruh urutan basanya yang terdapat di daerah nonesensial dan

    menggantinya dengan urutan basa fragmen DNA asing tersebut.

    Di antara kedua macam vektor l tersebut, vektor substitusi lebih banyak digunakan

    karena kemampuannya untuk membaa fragmen DNA asing hingga

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    17/21

    ambar %%.

  • 7/23/2019 DNA Rekombinan Dan Vektor Kloning

    18/21

    yang dengan cepat akan bereplikasi menghasilkan sekitar %(( salinan. Salinan-

    salinan ini membentuk untai tunggal sirkuler baru yang kemudian bergerak ke

    permukaan sel inang. Dengan cara seperti ini DNA 2%= akan terselubungi oleh

    membran dan keluar dari sel inang menjadi partikel fag yang infektif tanpa

    menyebabkan lisis. 5leh karena fag 2%= terselubungi dengan cara pembentukan

    kuncup pada membran sel inang, maka tidak ada batas ukuran DNA asing yang

    dapat disisipkan kepadanya. $nilah salah satu keuntungan penggunaan 2%= sebagai

    vektor kloning bila dibandingkan dengan plasmid dan l. *euntungan lainnya adalah

    baha 2%= dapat digunakan untuk sekuensing +penentuan urutan basa DNA dan

    mutagenesis tapak terarah +site directed mutagenesis karena untai tunggal DNA

    2%= dapat dijadikan cetakan +templat di dalam kedua proses tersebut.

    2eskipun demikian, 2%= hanya mempunyai sedikit sekali daerah pada DNAnya

    yang dapat disisipi oleh DNA asing. Di samping itu, tempat pengenalan restriksinya

    pun sangat sedikit. Namun, sejumlah derivat 2%= telah dikonstruksi untuk mengatasi

    masalah tersebut.

    -osmi&

    *osmid merupakan vektor yang dikonstruksi dengan menggabungkan kos dari DNA l

    dengan plasmid. *emampuannya untuk membaa fragmen DNA sepanjang =