drama di sebuah perusahaan elektronik
TRANSCRIPT
7/23/2019 Drama Di Sebuah Perusahaan Elektronik
http://slidepdf.com/reader/full/drama-di-sebuah-perusahaan-elektronik 1/1
Di sebuah perusahaan elektronik, karyawan di bagian produksi (operator)
dengan pekerjaan menggunakan solder sering kali mengalami luka bakar karena
sarung tangan pengaman hanya diberikan satu kali dalam satu bulan. Idealnya
dalam satu bulan, seorang karyawan membutuhkan dua sarung tangan.
Merasa prihatin seorang Karyawan bernama Dede mencuri sarung tangan dari
bagian inventaris kantor. Head of production division menyadari !.!!! pasang
sarung tangan raib kantornya. Dengan kebakaran jenggot, ia mengumpulkan
seluruh karyawan divisi produksi
Kepala " ayo semua berkumpul. #aya mendegar di antara kalian ada yang
mencuri sarung tangan dari divisi inventaris. #iapakah yang akan bertanggung
jawab atas kasus ini$
Dede " #aya pak% #aya yang telah mencuri
Kepala " kenapa kamu mencuri$ Kamu enggak takut saya berhentikan$
Dede " #emua operator di sini membutuhkan sarung tambahan.
Kepala " bukannya sarung tangannya sudah dikasih $
Dede " #arung tangan ini hanya hanya bertahan selama & hari. #elanjutnya
pihak perusahaan tidak mengakomodasikan sarung tangan lagi untuk kami.
#ementara pihak inventaris meminta kami untuk membeli di koperasi.
#ementara uang kami tidak cukup ,untuk membeli yang baru. 'ihak inventaris
menyarankan kami untuk mengajukan surat. anya saja prosedur yang
dibutuhkan memakan waktu tiga hari karena harus diteruskan ke D,
Inventaris, nance hingga general manager .
Kepala " (berpikir)......baiklah, saya akan memberikan rekomendasi kepadabagian inventaris untuk menyediakan dua pasang sarung tangan per orang
dalam satu bulan dan kami akan memperbaiki alur birokrasi agar urusan surat
tidak berlarut*larut sehingga memberikan dampak yang lebih besar.
Dari kejadian itu pihak perusahaan membenahi birokrasi, komunikasi, dan iklim
organisasi di perusahaannya. +ak jarang komunikasi organisasi di sebuah
perusahaan tidak eksibel dan tidak terbuka antara bawahan ke atasan dan
atasan ke bawahan. #i-at perusahaan yang mengutamakan surat sebagai
medium komunikasi pun ternyata tak begitu e-ekti- justru memperlambat
sampainya komunikasi dan feedback dari pihak perusahaan. Dengan adanya
komunikasi yang terbuka secara lisan pihak perusahaan dapat mencari solusi
atas permasalahan perusahaan secara bersama*sama.