jbptitbpp gdl mohamadgal 2267zs5 2 2010ta 1
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Jbptitbpp Gdl Mohamadgal 2267zs5 2 2010ta 1
1/7
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pemetaan geologi merupakan salah satu bentuk penelitian dan menjadi suatu langkah awal
dalam usaha mengetahui kondisi geologi suatu daerah menuju pemanfaatan segala sumber
daya yang terkandung di dalam perut bumi daerah tersebut. Penelitian ini tentunya memiliki
tujuan dan fungsi berbeda bergantung pada apa yang hendak dicari oleh peneliti. Berikut
adalah paparan latar belakang, tujuan, metode, dan prosedur penelitian yang telah dilakukanoleh penulis.
1.1Latar Belakang
Pemetaan geologi ini dilakukan di daerah Tanjung Sirih, Kabupaten Lahat, Provinsi
Sumatra Selatan. Dipilih daerah ini dikarenakan beberapa alasan, di antaranya ialah
hampir seluruh bagian Pulau Jawa sudah terpetakan oleh para peneliti dan pemeta lainnya
sehingga data yang tersedia selalu terbaharui, sementara daerah pemetaan ini tidak; selain
itu geologi Sumatra memiliki kekhasan yang tentunya berbeda dengan Jawa, karena
posisinya yang oblique terhadap jalur subduksi di sebelah barat daya pulau ini, dan
menurut Pulunggono dan Cameron (1984) Pulau Sumatra dibentuk oleh tumbukan dan
suturing dari mikrokontinen di akhir Pra-Tersier. Tentunya hal tersebut menjadikan
Sumatra sangat menarik untuk diteliti. Alasan lainnya adalah, telah menjadi pengetahuan
umum bahwa Cekungan Sumatra Selatan merupakan salah satu ladang minyak yang
cukup kaya, yang digali dari reservoir-reservoir beberapa formasi batuannya. Daerah
penelitian merupakan tempat tersingkapnya salah satu formasi tersebut, yaitu Formasi
Gumai. Oleh karena itu, penelitian ini, sekalipun hanya berupa pemetaan geologi, akan
memberikan informasi mengenai kondisi formasi tersebut di tempatnya tersingkap.
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan kondisi geologi daerah pemetaan dapat
diketahui dengan lebih detail, sebagai langkah awal untuk mengetahui sumberdaya alam
yang dikandung di dalamnya, serta untuk kepentingan pembangunan lainnya.
-
7/23/2019 Jbptitbpp Gdl Mohamadgal 2267zs5 2 2010ta 1
2/7
2
1.2Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi daerah Tanjung Sirih dan
sekitarnya sehingga dapat dijadikan bahan atau informasi awal untuk mengetahui
berbagai potensi sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya, atau untuk kepentingan
pembangunan lainnya.
1.3Masalah
Beberapa pertanyaan yang menjadi pokok masalah yang diharapkan terjawab dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kondisi geologi regional daerah penelitian?
2.
Bagaimana kondisi geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi daerah penelitian?
3. Bagaimana pula sejarah geologi daerah penelitian?
1.4Lokasi dan Pencapaian Daerah
Berdasarkan proyeksi UTM (Universal Traverse Mercator), datum WGS 84, zona -48
(102oE 108oE, Southern Hemisphere), daerah penelitian berada pada 334000 m barat
337500 m timur dan 9572000 m utara
9568500 m selatan. Luas daerah penelitian ialah12,25 km2, berada pada elevasi 149 386 mdpl, dan secara geologi merupakan bagian
dari Sub-cekungan Palembang, Cekungan Sumatra Selatan.
Daerah penelitian termasuk ke dalam lima wilayah desa: Tanjung Sirih, Pulau Pinang,
Tanjung Mulak, Lubuk Sepang, dan Perigi. Daerah penelitian termasuk dalam wilayah
Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan. Lokasinya
berjarak sekitar 233 km dari Palembang dan 18 km dari Kota Lahat ditempuh melalui
jalan darat. Daerah penelitian dapat dicapai dari Bandung melalui dua altertatif. Pertama,
dari Bandung menuju daerah penelitian ditempuh dengan menggunakan bus Bandung-
Jakarta (lebih kurang 150 km, 3 jam perjalanan), dilanjutkan dengan pesawat terbang dari
Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (1,5 jam), kemudian
dilanjutkan perjalanan darat sekitar 5,5 jam hingga Kota Lahat. Dari Kota Lahat daerah
penelitan dapat dicapai dengan kendaraan roda dua atau empat sekitar 20 menit ke arah
selatan, melalui jalan raya Lahat Pagaralam. Alternatif kedua adalah mirip alternatif
pertama, namun jarak Jakarta
Kota Lahat ditempuh dengan menggunakan bus Lantra
-
7/23/2019 Jbptitbpp Gdl Mohamadgal 2267zs5 2 2010ta 1
3/7
3
Jaya atau Gunung Dempo dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat, dengan lama perjalanan
lebih kurang 19 jam melalui jalur darat dan laut (penyeberangan Merak Bakauheni,
Selat Sunda). Berikut adalah lokasi daerah penelitian.
Gambar 1.1. Peta lokasi daerah penelitian: atas, peta Provinsi Sumatra Selatan; bawah,
citra SRTM inset (daerah penelitian dibatasi garis kuning) (Metropetasumsel.com, 2010).
-
7/23/2019 Jbptitbpp Gdl Mohamadgal 2267zs5 2 2010ta 1
4/7
4
1.5 Kondisi Setempat
Kabupaten Lahat beriklim tropis dengan rata-rata suhu udara maksimum 30,47 oC dan
rata-rata suhu udara minimum 22,16 oC. Ketinggian wilayah Kabupaten Lahat dari atas
permukaan laut bervariasi mulai dari 100 meter sampai dengan 1.000 meter. Kecamatan
yang paling rendah dari permukaan laut adalah Kecamatan Merapi dengan ketinggian 100
meter sampai dengan 150 meter sedangkan kecamatan yang paling tinggi adalah
Kecamatan Tanjung Sakti dengan ketinggian 900 meter sampai dengan 1.000 meter,
dengan rata-rata curah hujan 251,27 mm/bulan dan kelembaban udara 78,50 % serta rata-
rata kecepatan angin 4,66 km/jam (Lahatkab.go.id, 2010).
Gambar 1.2. Citra satelit daerah penelitian, terlihat vegetasi masih mendominasi daerah
penelitian (Google Earth, 2006).
-
7/23/2019 Jbptitbpp Gdl Mohamadgal 2267zs5 2 2010ta 1
5/7
5
Secara umum daerah penelitan berada di sebelah tenggara wilayah Kabupaten Lahat,
terdiri dari perbukitan dengan lereng landai hingga terjal dan berkemiringan regional
melandai dari selatan ke utara. Bagian tengah daerah penelitan merupakan lembah dan
dataran banjir Air Lematang dengan lebar bervariasi antara 100 450 m, 10% daerah
penelitian berupa lahan permukiman, 20% hutan, 30% ladang dan sawah, dan 40%
berupa kebun kopi, durian, dan karet (Gambar 1.2). Binatang berbahaya berupa beruang
hutan, babi hutan, dan ular; harimau sangat jarang dijumpai. Selain itu, nyamuk dan pacet
juga cukup mengganggu ketika di lapangan.
Masyarakat di daerah penelitian termasuk masyarakat yang agraris. Berkebun kopi, karet,
dan durian adalah yang paling umum, sebagian kecil berladang dan bersawah. Mereka
masih menerapkan sistem ladang berpindah sehingga sering ditemukan ladang di dalam
hutan. Selain itu banyak pula yang berprofesi sebagai pedagang. Mayoritas beragama
Islam. Umumnya mereka mengerti bahasa Indonesia tetapi, tidak bisa mengucapkannya,
sehingga terkadang perlu perantara atau penerjemah dari penduduk lokal yang bisa
berbahasa Indonesia. Bahasa yang mereka pergunakan adalah bahasa Lahat, yang
dipengaruhi oleh bahasa Melayu dan Minang.
Kondisi jalan termasuk beraspal baik (jalur Lahat Pagaralam), cukup lebar untuk dua
kendaraan roda empat, jalan beraspal lainnya adalah jalan menuju situs megalitikum
Tinggihari (hanya cukup dilalui satu kendaraan roda empat). Sisanya berupa jalan setapak
yang sebagian sudah dibeton atau berupa timbunan batu. Jembatan untuk menyeberangi
Air Lematang berupa jembatan gantung (dapat dilalui kendaraan roda dua). Di daerah
penelitian tidak ada SPBU maupun Puskesmas (Puskesmas terdekat ada di Jati, sebelah
utara daerah penelitan, sekitar 10 km ke utara, dan rumah sakit terdekat ada di Kota
Lahat, 18 km ke utara, SPBU terdekat ada di Kota Lahat, 18 km ke utara). Angkutan
umum berupa ojek, angkutan pedesaan, dan taksi (namun tidak serupa dengan taksi di
kota, taksi di sini berupa kendaraan pribadi yang dijadikan kendaraan umum).
1.6Metode Penulisan
Karya tulis ini dibagi menjadi empat bab. Bab pertama berisi tentang latar belakang
penelitian, masalah, lokasi dan pencapaian, kondisi setempat, metode penulisan dan
metode penelitian. Bab kedua berisi tentang kondisi geologi regional daerah penelitian,
-
7/23/2019 Jbptitbpp Gdl Mohamadgal 2267zs5 2 2010ta 1
6/7
6
meliputi geologi Cekungan Sumatra Selatan. Bab ketiga serupa dengan bab kedua, namun
lebih fokus pada kondisi geologi daerah penelitian, bahasan berupa geomorfologi,
stratigrafi, struktur, dan sejarah geologi daerah penelitian. Bab ini berisi pembahasan
mengenai hasil olah data pengamatan di lapangan dan analisis sampel dan data di
laboratorium. Bab keempat berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini.
1.7Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
Tahap Persiapan
Tahap ini meliputi penyusunan proposal, dan melengkapi beberapa persyaratan yang
diperlukan dalam pelaksanaan Tugas Akhir A.
Tahap Pengumpulan Informasi
Tahap ini berupa pengumpulan data dan informasi umum dan kondisi geologi
regional daerah penelitian, analisis dan interpretasi citra satelit dan peta topografi
daerah penelitian, serta perencanaan lintasan kegiatan pengumpulan data di lapangan.
Informasi-informasi tersebut diperoleh dari beragam literatur, makalah, jurnal, dan
internet. Pada interpretasi, citra satelit yang digunakan bersumber dari Google Earth
dan citra SRTM, dan peta topografi yang digunakan memiliki skala 1: 10.000.
Tahap Persiapan Observasi Lapangan
Tahap ini berkaitan dengan logistik dan perjalanan menuju lapangan. Di sini penulis
mempersiapkan segala logistik yang dibutuhkan seperti peta, peralatan dan
perlengkapan lapangan, pengkondisian base camp, perizinan, dan sebagainya.
Tahap Observasi Lapangan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan lapangan, deskripsi singkapan, pengukuran,
pengambilan sampel, dan tabulasi data lapangan.
Tahap Pengolahan Data dan Analisis
Tahap selanjutnya adalah pengolahan data dan analisis sampel di laboratorium,
dilanjutkan dengan sintesis geologi. Hasil dari tahap ini ialah peta lintasan, peta
geomorfologi, dan peta geologi.
Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilakukan penulisan berupa laporan penelitian yang telah dilakukan.
Laporan berupa skripsi yang memuat data lapangan, hasil-hasil pengolahan dan
-
7/23/2019 Jbptitbpp Gdl Mohamadgal 2267zs5 2 2010ta 1
7/7
7
analisis data, dan informasi dan penjelasan mengenai tatanan geologi daerah
penelitian.
Gambar 1.3. Diagram alir metode penelitian.
SINTESIS GEOLOGI
TAHAP PENYUSUNAN KARYA TULIS
TAHAP PENGUMPULAN INFORMASIa. Informasi umumb. Geologi regionalc. Citra SRTM dan peta topografi
TAHAP PERSIAPAN OBSERVASI LAPANGANa. Administrasi
b. Logistik
TAHAP OBSERVASI LAPANGANa. Orientasib. Deskripsi singkapanc. Pengukuran dan dokumentasid. Pengambilan sampel
Peta Lintasan
Peta Geomorfologi
Peta dan Penampang Geologi
TAHAP PENGOLAHAN DATAa. Pengolahan data lapangan
b. Analisis petrografic. Analisis mikropaleontologid. Analisis struktur
TAHAP PERSIAPANPenyusunan Proposal Tugas Akhir A