jurnal adrenalin rasemat dan inhalasi strategi dalam akut bronchiolitis fix

7/25/2019 Jurnal Adrenalin Rasemat Dan Inhalasi Strategi Dalam Akut Bronchiolitis Fix

1/25

Penggunaan Inhalasi Adrenalin Rasemat Sebagai Terapi

Untuk Bronchiolitis Akut

1. Abstrak

1.1 Latar belakang

Bronkiolitis akut pada bayi adalah penyebab tersering rawat inap,

tetapi tidak ada konsensus khusus tentang terapi inhalasi, baik jenis obat

atau frekuensi pemberian yang mungkin bernilai. Kami bertujuan untuk

menilai efektivitas inhalasi adrenalin rasemat dibandingkan dengan

inhalasi Nacl 0,9 dan frekuensi pemberian inhalasi secara on demand

sesuai kebutuhan! dengan pemberian rutin jadwal tetap! pada bayi

dirawat di rumah sakit dengan bronkiolitis akut.

1.2 etode Penelitian

"erdapat delapan pusat penelitian, secara random dan uji coba

terkontrol dengan desain #$by$# faktorial. Kami membandingkan inhalasi

adrenalin rasemat dengan inhalasi Nacl 0,9% dengan pemberian inhalasi

on$demand sesuai kebutuhan! dengan inhalasi pemberian rutin setiap #

jam! pada bayi &'# bulan usia! dengan bronkiolitis akut sedang sampai

berat. (kor klinis keseluruhan ) atau lebih tinggi skala 0 sampai '0,

dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan penyakit yang lebih parah! ini

diperlukan untuk criteria inklusi. (etiap penggunaan oksigen,

penggunaan selang makan nasogastrik, atau penggunaan alat ventilasi

dicatat. *asil utama yang dicapai adalah lama pengobatan di rumah sakit,

dengan analisis yang dilakukan sesuai dengan prinsip intention$to$treat

pengawasan khusus!.

'


2/25

1.! "asil Penelitian

+sia rata$rata dari )0) bayi yang termasuk dalam penelitian ini

adalah ),# bulan, dan 9,)% adalah anak laki$laki. -ama perawatan,

penggunaan oksigen, penggunaan selang makan nasogastrik,

penggunaan alat ventilasi, dan peningkatan relatif dalam skor klinis dari

baseline nilai normal sebelum dilakukan inhalasi yang sama pada bayi

dengan inhalasi adrenalin rasemat dengan inhalasi Nacl 0,9% / 0,'

untuk semua perbandingan!. /erbandingan antara pemberian inhalasi

sesuai kebutuhan 1n$demand inhalasi! dibandingkan dengan inhalasi

pemberian rutin jadwal tetap!, dikaitkan dengan estimasi lama

perawatan yang signi2kan lebih pendek, sekitar )3,4 jam 9% con2dence

interval 5678, 0,4$4),4! dan banding 4', jam 9% 67, ),)$33,#: / ;

0,0'!, serta perbandingan penggunaan oksigen minimal sekitar umlah ?udra6", #009$0'#443$).!

#


3/25

@kut bronchiolitis pada bayi, adalah penyebab tersering rawat inap

dan kadang$kadang memerlukan alat ventilasi pada kondisi yang fatal,

biasanya virus berasal dari saluran pernapasan penyebab yang paling

umum. Aejala klinis ditandai oleh napas cuping hidung, tachypnea,

dyspnea, retraksi dinding dada, krepitasi, dan wheeing. /enggunaan

bronkodilator tidak dianjurkan tapi sering digunakan dalam pengobatan

bronchiolitis, contohnya penggunaan inhalasi Nacl 0,9%. /enggunaan

adrenalin mengurangi pembengkakan mukosa, keunggulan pemberian

C#$ agonis adrenergik, dan penggunaan sering dengan inhalasi adrenalin

memberikan keunggulan meredakan gejala klinis dan mengurangi

kebutuhan untuk rawat inap pada pasien rawat jalan pada bronchiolitis

akut. /ada pasien rawat inap dengan penggunaan inhalasi adrenalin

belum ditemukan bukti klinis untuk mengurangi lama perawatan di rumah

sakit. Daktor yang berpengaruh mungkin dari usia, jenis kelamin, dan

faktor predisposisi asma pada penggunaan inhalasi adrenalin memerlukan

studi multisenter yang besar.

6airan inhalasi nebulasi dapat diresepkan untuk digunakan atas

kebutuhan atau pada pemberian rutin. Kami tidak dapat menemukan

dokumentasi perbandingan atas khasiat dari dua pemberian nebulisasi

pada anak$anak dengan bronkiolitis akut.

Kami menguji hipotesis bahwa inhalasi adrenalin rasemat lebih

unggul dari inhalasi Nacl 0,9% dalam pengobatan bronchiolitis akut pada

bayi dan bahwa pada pemberian rutin lebih unggul daripada pemberian

sesuai kebutuhan on demand!. Kami juga menilai apakah usia, jenis


4/25

kelamin, atau status yang berhubungan dengan penyakit alergi dapat

mempengaruhi khasiat pengobatan.

2. etode2.1. Studi design

/ada penelitian multicenter ini, secara double$blind dan randomied

clinical trial pada studi kasus Bronchiolitis (?$Norwegia! kelompok bayi

dengan bronkiolitis akut pada departemen anak di delapan rumah sakit

Norwegia bagian tenggara dari >anuari #0'0 sampai Eei #0''.

/enggunaan sesuai dengan desain factorial #$by$#, kelompok anak$anak

secara acak di teliti untuk menerima inhalasi adrenalin rasemat atau

dengan inhalasi Nacl 0,9% dan dengan pemberian rutin atau pemberian

sesuai permintaan on demand Abr. '!. (tudi ini disetujui oleh Komite

Fegional untuk Kedokteran dan ?tika /enelitian Kesehatan dan oleh Badan

1bat Norwegia dan terdaftar di Norwegia Biobank Fegistry.

7in tertulis diperoleh dari orang tua masing$masing anak sebelum

memulai terapi. (tudi ini telah diaudit oleh Badan 1bat Norwegia pada

tahun #0''. (emua penulis menjamin untuk akurasi dan kelengkapan

data yang dilaporkan dan untuk ketepatan protocol laporan penelitian

tersedia dengan teks lengkap artikel ini di N?>E.org!.

Kriteria inklusi adalah tanda$tanda klinis bronchiolitis seperti yang

dide2nisikan oleh 6ourt lihat "ambahan -ampiran, tersedia di N?>E.org!,

usia kurang dari '# bulan, dan secara keseluruhan skor klinis minimal )

pada skala 0 sampai '0. Nilai klinis adalah jumlah poin yang diberikan,

dari 0 menunjukkan nilai normal! sampai nilai ke # menunjukkan berat

)


5/25

penyakitnya!, yang meliputi masing$masing sebagai berikutG kondisi

umum, warna kulit, suara auskultasi, laju pernapasan, dan adanya retraksi

dinding dada "abel (' di -ampiran "ambahan!.

/ara dokter melakukan studi scoring klinis yang dilatih pada

pertemuan penelitian serta di situs oleh penulis pertama dan dengan

dasar penelitian setempat. Kriteria eksklusi adalah adanya penyakit

jantung yang berat, penyakit imunologi, penyakit neurologis, atau

penyakit onkologi atau penyakit paru berat selain bronkiolitis: lebih dari

salah satu episode serangan penyakit sebelumnya saluran napas

obstruktif: gejala penyakit saluran napas bagian bawah misalnya, batuk!

selama lebih dari ) minggu: dan pada orang dengan terapi glukokortikoid

sebelumnya selama ) minggu.


6/25

@nak$anak yang terdaftar dalam studi penelitian ini, selama masih

di visit oleh petugas medis di rumah sakit dokter dan perawat! masih

termasuk studi penelitian. /enentuan scoring klinik dilakukan oleh dokter

anak. (etelah mendapat persetujuan tertulis yang diperoleh dari orang

tua, anak$anak secara acak dilakukan penelitian, dan diberikan pemberian

obat yang telah ditetapkan. /enilaian awal anak diperoleh dari data awal

masuk, dan termasuk penilaian awal dokter anak secara terstruktur

diperoleh dari wawancara salah satu atau kedua orang tua. Hirus

4


7/25

dianalisis dari aspirasi nasofaring yang dilakukan di rumah sakit terbesar

yang terlibat dalam /enelitian 1slo +niversity *ospital! dengan

menggunakan uji polymerase chain reaction dan diambil sembilan virus

yang paling banyak disaluran napas. -ihat "ambahan -ampiran untuk

informasi lebih lanjut tentang biologis yang spesimen dikumpulkan.!

/engacakan dilakukan terpusat di delapan grup penelitian, dengan salah

satu dari keempat grup penelitian menggunakan software (@(, versi 9..

Kode pengacakan diolah langsung oleh pusat statistik penelitian

dengan ke bagian farmasi, di mana dosis kedua obat dalam penelitian '0

ml adrenalin rasemat dilarutkan dalam Nacl 0,9% untuk membentuk

larutan #0 mg per milliliter atau Nacl 0,9% saja! disusun didalam botol

yang telah diberikan label, masing$masing diberi label dengan angka kode

yang menunjukkan jenis obat dan waktu pemberian pada pemberian

tetap atau pemberian sesuai kebutuhan ondemand!. /ada pusat

penelitian, yang tidak mengikuti ukuran pengacakan, dilengkapi dengan

daftar nomor penelitian untuk digunakan dalam penelitian yang secara

berturut$turut dari daftar obat untuk anak$anak. =osis yang diberikan

bedasarkan pada berat badan bayiG 0.'0 ml untuk bayi dengan berat

badan kurang dari kg, 0,' ml untuk berat bayi $ 4,9 kg, 0,#0 ml untuk

berat bayi 3$ 9,9 kg, dan 0,# ml untuk berat bayi '0 kg atau lebih. 1bat

diencerkan dalam # ml larutan saline sebelum nebulisasi dan diberikan

melalui sebuah alat nebulier Feusable dengan sungkup oksigen atau

dari /hilips Fespironics!,dengan menggunakan '00% oksigen pada tingkat

4 liter per menit. "idak ada obat inhalasi lain, kecuali dengan inhalasi

larutan saline Nacl 0,9% merupakan pilihan bagi kedua kelompok

3


8/25

penelitian, dan disetujui oleh dokter yang visit!, dapat diberikan selama

periode pada bayi yang masih dalam penelitian. "erapi pendukung dan

terapi lain disediakan sesuai dengan perawatan rutin. (esuai dengan

dengan pedoman nasional, penggunaan glukokortikoid dan agonis C#$

adrenergik tidak diberikan.

Table S1% &linical score

Score ' Score 1 Score 2Respirator(

rate

)breaths*min

+

& )0 )0$40 40

Respirator(

chest

recessions

None Eoderate

6ostodiaphragmat

ic

(evere @s ', Irib

and jugular

retractionAuscultator(

breath

sounds

Hesicular Jheee I

ralesronchi

Daint severe

wheee

pronounced rales

and ronchiSkin colour Normal /allor 6yanosis,eneral

condition

Not aLected Eoderately

aLected

(everely aLected

2.2. "asil akhir

*asil primer yaitu meliputi lama perawatan di rumah sakit, dari awal

penelittian inhalasi pertama sampai keluar dari rumah sakit, seperti yang


9/25

tercatat dalam rekam medis pada setiap pasien. *asil sekunder adalah

perubahan skor klinis pada 0 menit setelah inhalasi pertama dan

penggunaan selang makan nasogastrik NA"!, penggunaan oksigenisasi,

atau penggunaan alat ventilasi, yang semua dicatat selama pasien tingaal

di seluruh rumah sakit. ?fek samping selama perawatan di rumah sakit

dipantau dan dilaporkan dalam waktu #) jam.

(kor klinis, saturasi oksigen yang diukur oleh oksi pulsimeter,

denyut jantung, laju pernapasan, penggunaan selang makan nasogastrik

NA"!, penggunaan alat ventilasi, dan waktu di mana masing$masing

pemberian inhalasi dicatat dari '$) kali sehari selama rawat inap lihat

-ampiran "ambahan untuk rincian!. /engobatan dengan oksigen

tambahan dan foto rontgen dada juga dicatat.

2.!. Analisis Statistik

*asil data secara berkelanjutan disajikan dalam nilai rata$rata

mean (=!, dan katagori data disajikan dalam nomer dan persentase.

=ata kategori dinilai dengan penggunaan uji /earson chi$sMuare. Karena

=ata lama perawatan memiliki nilai distribusi yang tidak merata,

perbandingan antara kelompok dengan menggunakan data jadi , dengan

menggunakan dua contoh metode yaitu secara t$test dan *uber E$

estimator, dengan nilai interval kepercayaan 9%.

/enilain interaksi untuk inhalasi adrenalin rasemat dibandingkan

dengan inhalasi Nacl 0,9% dan pemberian sesuai permintaan on$demand

dibandingkan pemberian jadwal rutin, dimaksudkan untuk terapi dan

kebuthan, dengan menggunakan data jadi regresi linear yang kuat dan

9


10/25

secara *uber E$estimator. +ji >onckheer "erpstra digunakan untuk menilai

interaksi antara umur pada rentang usia bulan! dan intervensi. Fegresi

lokal secara merata diaplikasikan untuk menilai efek dari usia dengan

lama perawatan.

=aya analisis didasarkan pada lama perawatan yaitu sekitar )0

anak$anak dirawat di rumah sakit di lokasi penelitian utama selama

periode '# bulan sebelum dimulainya penelitian. =engan asumsi bahwa

perbaikan klinis yang relevan akan ditunjukkan dengan lama perawatan

yang berkurang setidaknya jam pada kelompok yang menerimainhalasi

adrenalin rasemat, kami menghitung bahwa total dari '34 anak$anak

dalam setiap kelompok obat akan memberikan kekuatan minimal umlah anak$anak

yang terdaftar di masing$masing pusat studi berkisar antara ## sampai

'4 rata$rata, '! "abel (# di "ambahan -ampiran!. /enelitian 1bat

'0


11/25

dihentikan sebanyak


12/25

7nhalasi @drenalin rasemat dibandingkan inhalasi Nacl 0,9% tidak

ada perbedaan yang signi2kan dalam lama perawatan di rumah sakit

antara anak yang diobati dengan inhalasi adrenalin rasemat dan mereka

yang dirawat dengan inhalasi Nacl 0,9% / ; 0,)! "abel # dan Aambar.

#@!. @da juga tidak ada yang signi2kan antara kelompok perbedaan dalam

penggunaan makan selang makan nasogastrik NA"!, oksigenisai

tambahan, atau penguunaan alat ventilasi: skor klinis sebelum dan

setelah inhalasi obat pertama dari penelitian ini: atau jumlah anak di

antaranya obat penelitian dihentikan 4 anak pada kelompok yang

menerima inhalasi adrenalin rasemat dan )3 dalam kelompok menerima

inhalasi Nacl 0,9%! "abel #!.

!.!. Pemberian n;/emand 0s pemberian


13/25

permintaan yang tidak terkait dengan pemakaian selang makan

nasogastrik NA"! atau penghentian pengobatan "abel #!.

"idak ada interaksi antara kedua intervensi pengobatan inhalasi

inhalasi adrenalin rasemat vs inhalasi Nacl 0,9% dan pemberian secara

permintaanon$demand vs pemberian rutintetap jadwal!, dengan jangka

waktu interaksi diperkirakan ',) jam 9% con2dence interval 5678, $#0,'

ke ##,


14/25

!.#. Pengaruh Umur8 Pen(akit alergi8 dan onckheere$"erpstra / &0,00'!.

-ama perawatan lebih lama pada kelompok bayi muda usia &< minggu!

dibandingkan pada kelompok bayi yang lebih tua usia < minggu! pada

kelompok penerima inhalasi adrenalin rasemat, seperti yang ditunjukkan

')


15/25

pada kurva menunjukkan nilai rata$ratamedian pada setiap titik Aambar.

(#@ dan (#B di "ambahan -ampiran!.

=alam analisis subkelompok membandingkan anak$anak yang lebih

muda dari usia bulan '33, atau ),


16/25

dengan pemberian inhalasi jadwal rutin jadwal tetap "abel ( di

"ambahan -ampiran!. (tatus pasien yang berhubungan dengan riwayat

eksim, atopik atau mengi didalam keluarga, dan jenis kelamin tidak

ditemukan memiliki pengaruh signi2kan pada respon pengobatan.

!.>. $e?adian (ang tidak diinginkan

"idak ada efek samping serius yang dilaporkan. "iga anak$anak

termasuk satu yang yang menerima inhalasi Nacl 0,9%! menghentikan

pengobatan karena takikardia berat, yang mungkin dikarenaka oleh obat

pada penelitian ini.

'4


17/25

#. /iskusi

/ada bayi dengan bronkiolitis akut, pengobatan dengan inhalasi

adrenalin rasemat tidak terkait dengan lama perawatan di rumah sakit

lebih pendek daripada pengobatan dengan inhalasi Nacl 0,9%. Namun,

pada penelitian ini pada pemberian inhalasi sesuai dengan permintaanon

demand ditemukan lebih unggul dari pemberian inhalasi pada pemberian

rutinjadwal tetap dalam mengurangi lama perawatan dan dalam

mengurangi penggunaan alat bantuan ventilasi, penggunaan oksigenisasi,

'3


18/25

dan pada penggunaan selang makan nasogastrik NA"!. @da beberapa

interaksi antara usia dan obat baik jenis obat atau pemberian inhalasi.

Kurangnya efek inhalasi adrenalin rasemat terhadap lama

perawatan di rumah sakit sama dengan temuan terhadap lama perawatan

di rumah sakit pada penggunaan albuterol dan larutan Nacl 0,9% dan

pada pemberian albuterol saja. @da beberapa persamaan terhadap efek

samping yang sedikit terhadap efek pemberian obat$obatan ini pada skor

klinis dan saturasi oksigen menurut meta$analisis 6ochrane, termasuk

pada #9# pasien dari dua percobaan secara meta analisis.

=ata kami menunjukkan bahwa pemberian inhalasi sesuai

permintaanon demand lebih unggul dari pada pemberian inhalasi

pemberian jadwal tetap pada anak$anak yang lebih muda dari usia '#

bulan, dengan nilai rata$rata lama perawatan di rumah sakit sekitar ',3

jam lebih pendek dibandingkan dengan inhalasi sesuai permintaanon

demand. /erbedaan ini baik secara klinis dan signi2kan secara statistik

memiliki efek terhadap substansial keuangan. Eeskipun tidak ditampilkan

sebelumnya, kemungkinan bahwa inhalasi dengan Nacl 0,9% mungkin

memiliki efek bronkokonstriktif pada kelompok bayi muda usia dari

bulan! tidak dapat dikesampingkan. =engan demikian, keunggulan

pemberian sesuai permintaanon$demand, di mana memberikan lebih

sedikit keuntungan, dengan tujuan Ominimal penangananO waktu tidur

untuk bayi dengan gangguan minimal! pada bayi yang sakit akut.

7nteraksi yang signi2kan, kami mencatat bawa usia dan inhalasi

adrenalin rasemat adalah penting. Kecenderungan untuk kelompok bayi

muda yang menerima inhalasi adrenalin rasemat memiliki kecenderungan

'


19/25

lebih lama pada lama perawatan di rumah sakit tidak mendukung

efektivitas inhalasi adrenalin rasemat untuk mengurangi pembengkakan

pembuluh darah dan edema pada anak$anak kecenderungan asthma.

/ada temuan anak dengan asma, dalam populasi penelitian kami anak$

anak dengan bronkiolitis, status yang berhubungan dengan riwayat

keluarga dengan penyakit alergi, status yang berhubungan dengan

penyakit atopic eksim, dan jenis kelamin tidak terkait dengan keberhasilan

pengobatan simtomatik.

/ada penelitian kami, dua larutan inhalasi cukup besar untuk

memungkinkan deteksi lama perawatan dan perbedaan lama perawatan

pada subkelompok analisis untuk mendapatkan hasil utama. /enelitian ini

melibatkan perwakilan nasional kohort pasien dengan pola yang

diharapkan dari infeksi virus. (elain itu, penelitian ini berhasil sesuai

dengan pedoman lokal dan nasional, dan karakteristik awal serupa di

keempat kelompok perlakuan "abel (' di -ampiran "ambahan!.

Eeskipun daya keterbatasan pada penelitian untuk mendeteksi

interaksi antara intervensi, yang dimana interaksi yang diamati adalah

sekitar sepertiga dari jam lama perawatan sesuai gejala klinis yang

relevan. /ada awal perencanaan, dimana titik akhir untuk lama

perawatan, yang di mana pada kelompok anak dianggap siap untuk

dilepaskan dari penelitian, tidak tercatat sebanyak


20/25

Kesimpulannya, penelitian kami menunjukkan bahwa bayi$bayi yang

dirawat di rumah sakit dengan bronkiolitis akut, pemberian inhalasi

adrenalin rasemat tidak lebih unggul dibandingkan dengan inhalasi Nacl

0,9% yang berkaitan dengan lama perawatan di rumah sakit,

menggunakan pengobatan suportif, atau skor klinis. Namun, pada

pemberian inhalasi sesuai permintaan, dibandingkan dengan jadwal

inhalasi pemberian tetap, dikaitkan dengan lebih singkat lama perawatan

di rumah sakit dan dengan mengurangi kebutuhan terapi suportif.

>. Lampiran>.1. $ata Pengantar

-ama perawatan untuk bronchiolitis sebagian besar dipengaruhi

oleh terapi suportif seperti penggunaan selang makan nasogastrik NA"!

#0


21/25

dan penggunaan oksigen dan sebagian kecil oleh penggunaan alat

ventilator.

>.2. etode>.2.1. Penggunaan Skor $linis

Bronkiolitis akut dide2nisikan oleh sebagai berikutG

O/enyakit terbanyak pada bayi, terutama pada 4 bulan pertama

kehidupan. =itandai oleh respirasi cepat, dyspnea, mengi, retraksi dinding

dada, batuk, ronki dan rales sangat sering didapatkan. /eningkatan

tekanan dada dan pada gambaran rontgen toraks terlihat peningkatan

gambaran translusens pada kedua paru dan ini merupakan penegakkan

diagnosis pasti. /ada saluran nafas atas, terdapat nasal discharge dan

sering terlihat dinding faring yang hiperemis. Biasanya terdapat demam,

tapi tidak selalu didapatkan demam tinggi.

(emua ini, sering didapatkan setidaknya 0% dari anak$anak, dan nilai

presentase rata$rata sebanyak #$0%.

>.2.2. Pendataran $linis dan ana?emen

/ada rata$klinis "abel ('! tercatat oleh dokter sebelumnya dan 0

menit setelah inhalasi setiap pagi. 1rang tua dan perawat melihat setiap

selesai inhalasi, skala analog visual H@(! dan perawat mencatat saturasi

oksigen, laju pernapasan dan denyut jantung sebelum dan 0 menit

setelah inhalasi pertama dan selanjutnya sekali setiap pagi dan sore hari.

(ampel air liur termasuk pada inklusi dan di pagi hari, dan aspirasi

nasofaring dan sampel urin dikumpulkan sesegera mungkin setelah

#'


22/25

inklusi. (emua sampel biologis yang disimpan adalah dibekukan dalam

waktu #) jam untuk analisa lebih lanjut. (ampel biologis, perawat dan

skala H@( yang didapatkan dari penilaian scoring peneliti mengenai lama

perawatan tidak dibahas dalam penelitian ini.

/enggunaan selang makan nasogastrik NA"! dan penggunaan alat

ventilator dicatat setiap kali melakukan inhalasi selama tiap hari.

>.!. "asil>.!.1. Pengaruh Usia

/ada anak$anak usia muda dari tiga bulan pertama, penggunaan

inhalasi secara permintaan dibandingkan dengan pemberian inhalasi

jadwal tetap dikaitkan dengan risiko relatif 0,3 0,'$0,90! dari pasien

yang menerima pengobatan dengan dukungan ventilator. p ; 0,0#'!.

"abel (!

>.#. /iskusi

(kor klinis "abel ('! yang digunakan dalam penelitian ini

sebelumnya telah digunakan dalam penelitian (kandinavia, tapi dengan

sistem penilaian lain dari bronkiolitis akut, tidak validasi. /ada umumnya

instrument yang digunakan pada penilaian respiratory distress dianggap

terlalu spesi2k.

Berbeda dengan kebanyakan penelitian lain, penelitian ini

memungkinkan dimasukkannya pasien dengan episode mengi

sebelumnya. @nalisis subkelompok pasien tanpa mengi sebelumnya n ;

#4)! menunjukkan hasil yang sama dari hasil utama -1(! sebagai total

populasi "abel (!

##


23/25

Aambar ('G kurva dibeberapa rumah sakit tiap jam per hari pada

anak$anak yang diobati dengan bronchiolitis oleh kelompok pengacakan @

adrenalin on demand!, B adrenalin 2Ped jadwal!, 6 Nal 0,9% on

demand! dan = Nacl 0,9% jadwal tetap!.

#


24/25

#)


25/25

Aambar (#G -ama "inggal pada dilihat dari usia pada pengobatan

dengan inhalasi adrenalin rasemat dibandingkan inhalasi Nacl 0,9% @!

dan pemberian pengobatan pada sesuai permintaan terhadap jadwal

tetap B! pada bayi dengan bronkiolitis akut. Aaris regresi yang dihitung

dengan regresi lokal, dengan interval kepercayaan 9% diatas garis

bayang abu$abu untuk masing$masing garis @ dan B.

jurnal adrenalin rasemat dan inhalasi strategi dalam akut bronchiolitis fix

Documents