jurnal vol. 4 stie bumi persada

Upload: azhari-nurdin

Post on 24-Feb-2018

286 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    1/114

    JURNALEKONOMI, MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

    JURNALEKONOMI, MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah PT. Bank MandiriCabang Lhokseumawe Mardeka

    Azhari dan Wil a Fitr i

    Model I rr ational I nsect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Cafe diKota Lhokseumawe

    Aiyub, Adnan dan Azhar

    Pengaruh Pemberdayaan, Self Ef fi cacy dan Budaya Organisasi Terhadap KinerjaKaryawan PT. Surya Madistrindo Cabang Lhokseumawe Dengan

    Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Sul aiman, Asnawi dan Faisal M atriadi

    Pengaruh Saluran Distribusi dan Periklanan Terhadap Keputusan PembelianSepeda Motor Honda di Lhokseumawe

    Samsul Bahr i

    Analisis Disparitas Pendapatan dan Pola Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi AcehPeriode 2002-2012

    Saharuddin

    Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Mobil Toyota Di KotaLhokseumawe Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening

    Saif ul lah Jambak

    Analisis Pengaruh Pendapatan Daerah Terhadap Kemampuan Keuangan DaerahPada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

    Zakari a Yahya

    ISSN : 2303 0542 Volume : 4 No. 1 Juni 2014

    Diterbitkan Oleh

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI(STIE) BUMI PERSADA LHOKSEUMAWE - ACEH

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    2/114

    DAFTAR ISI

    Azhari dan Wil a F itriPengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah PT. Bank Mandiri(Tbk) Cabang Lhokseumawe Merdeka ..................................................................... 1-12

    Aiyub, Adnan, dan Azhar Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Cafe di KotaLhokseumawe .......................................................................................................... 13-25

    Sulaiman, Asnawi, dan Faisal M atriadi

    Pengaruh Pemberdayaan,Self Efficacy dan Budaya Organisasi Terhadap KinerjaKaryawan PT. Surya Madistrindo Cabang Lhokseumawe Dengan Kepuasan KerjaSebagai Variabel Intervening .................................................................................... 26-37

    Samsul B ahriPengaruh Saluran Distribusi dan Periklanan Terhadap Keputusan PembelianSepeda Motor Honda di Lhokseumawe ..................................................................... 38-45

    SaharuddinAnalisis Disparitas Pendapatan dan Pola Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi AcehPeriode 2002-2012 ................................................................................................... 46-56

    Saif ul lah JambakPengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Mobil Toyota Di Kota DiKota Lhokseumawe Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening ...... 57-75

    Zakari a YahyaAnalisis Pengaruh Pendapatan Daerah Terhadap Kemampuan Keuangan DaerahPada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh .................................................................... 76-112

    JURNALEKONOMI, MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

    ISSN : 2303 0542 Vol. 4. No. 1 Juni 2014

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    3/114

    Pemimpin Umum/ Penanggung Jawab:Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bumi Persada Lhokseumawe Aceh

    Ketua Penyunting:Dr. Asnawi, SE.,M.Si

    Penyunting Pelaksana:Azhari, SE.,M.S.M, Abdul Hadi, SE.,M.Si, Drs. Zakaria Yahya, MM.,M.S.M,

    Fakhruddin, SE.,M.S.M, Armiaty Ibrahim, S.Pd.,MM, Zahratul Fitri, B.Sc.,M.Kom,T. Edyansyah, SE.,M.Si, Naufal Bachri, SE.,MBA,

    Ikhyanuddin, S.Si, M.Acc, Adnan, SE.,M.Si,

    Penasehat Editorial dan Dewan Redaksi:Prof. Dr. Jamaluddin, SH.,M.Hum (Unimal), Prof. Madya Dr. Basri Abdul Talib (UKM Malaysia), Dr.

    Murhaban, SE., M.Si,Ak, (Unimal), Dr. Muklir, S,Sos, SH, MAP (Unimal), Dr. Rusydi Abubakar,SE., M.Si, Drs. Bukhari Yusuf (STIE BP Lsm), Fardian, SE., M.Kom (STIE BP Lsm), Saharuddin,

    SE., ME (Unimal), Hilmi, SE., MM., CMA (Politeknik Lsm)

    Sirkulasi:Saifullah Jambak, SE., M.S.M, Falahuddin, SE., M.S.M,Teuku Afriliansyah, S.Kom, Munzir, S,Kom, Mahdi, SE

    ALAMAT PENERBIT/SIRKULASISekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bumi Persada Lhokseumawe Aceh

    Jalan Medan Banda Aceh Nomor 59 Buket Rata HP. 0852-61848716 Kota LhokseumaweEmail: [email protected]

    JURNALEKONOMI, MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

    ISSN : 2303 0542 Vol. 4. No. 1 Juni 2014

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    4/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 1

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAHPT. BANK MANDIRI (TBK) CABANG LHOKSEUMAWE MERDEKA

    Azhari

    [email protected] Bumi Persada Lhokseumawe, Aceh

    Wila [email protected]

    STIE Bumi Persada Lhokseumawe, Aceh

    ABSTRACT

    The purpose of this study was to determine the effect of service and quality and which factors are the

    dominant influence on customer satisfaction PT. Bank Mandiri (PT) Freedom Branch of Lhokseumawe. A population of 5855 respondents and a sample of 98 respondents. Methods of datacollection is done by distributing questionnaires to the respondents. Collected data is processed byusing multiple linear regression analysis with SPSS (Statistical Package for Social Science). Theresults showed that the quality of service consisting of reliability, responsiveness, assurance, empathyand physical form significantly affect customer satisfaction. Reliability effect on customer satisfactionis of 34.8% with significant 0,000. Responsive influence on customer satisfaction was 33.6% with

    significant 0,000. Give effect to the guarantee of customer satisfaction is a significant 36.5% to 0,000. Empathy influence on customer satisfaction was 36.7% with a significant 0.000, and physical forms ofinfluence on customer satisfaction is significant at 44.1% with 0,000. The most dominant variableeffect on customer satisfaction is a guarantee of variables significant at 38.4% with 0,000.

    Determination correlation coefficient of reliability, responsiveness, jaminnan, empathy and physical

    form to the customer's satisfaction is only at 58.0%. This suggests that there are other, more dominant factor influencing customer satisfaction. However, further research to be carried out to measure other factors that affect customer satisfaction.

    Keywords : Qual ity of Service and Customer Satisfaction

    Latar Belakang PermasalahanPersoalan yang paling mendasar dalammanajemen bank adalah menjagakepercayaan nasabah dalam penyimpanandana. Pada saat nasabah akan menarikdananya yang disimpan, bank harus siapmelayani dengan baik dan tidak akanmengecewakan nasabah. Dalam artian bank harus menyediakan dana yang cukupserta memberi pelayanan memuaskan. Jikatidak nasabah kecewa terhadap bank danakan menarik semua simpanannya,kemudian berpindah ke bank lain karenakurangnya pelayanan, yang pada gilirannya bank akan mengalami likuiditas dan bahkan terjadi kebangkrutan.

    Secara umum, kepuasan merupakansesuatu yang dirasakan oleh seseorangsetelah ia mengalami suatu pelayanandalam bentuk jasa. Namun pada dasarnyakepuasan atau ketidakpuasan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yangdirasakan, oleh karena itu pemahamankepuasan nasabah adalah seseorangnasabah yang dirasakan kepuasan terhadap pelayanan yang telah didapatkan ataudirasakan, baik pelayanan tersebutdiperoleh dari jasa pelayanan seseorangatau fasilitas sebuah produk yang baik dan berkualitas.

    Faktor penting yang harus dimiliki adalah

    faktor pelayanan yang berkualitas sehinggatercapainya peningkatan kepuasan nasabah

    ISSN: 2303-0542

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    5/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 2

    sebagaimana diharapkan nasabah yangdiberikan oleh perbankan kepada nasabah.

    PT. Bank Mandiri (Tbk) Merdeka CabangLhokseumawe dari hari ke hari

    peningkatan pelayanan semakin menjadi perhatian yang pokok kepada nasabah,maka faktor kualitas layanan bank yangdiberikan merupakan salah satu faktoryang sangat penting untuk diperhatikanoleh sebuah perusahaan perbankan. Untukitu salah satu cara adalah denganmeningkatkan kualitas dan memberikan pelayanan terbaik sehingga para nabasahakan semakin puas.

    Pelayanan yang baik dan utama terhadapkepuasan nasabah merupakan misi utama bagi sebuah perusahaan perbankan yangmenjadi sorotan banyak orang danmemutuskan strategi untuk memenangkan persaingan.

    Kualitas pelayanan perbankan dapat berpengaruh secara langsung ataupun tidaklangsung terhadap kepuasan nasabah untuktetap mengunjungi perbankan, baiksebelum mengunjungi maupun setelahmengunjungi, sehingga akan menimbulkan pelayanan yang memuaskan bagi nasabah.

    Fenomena yang besar adalah tingkat persaingan yang semakin tinggi antar bank(local competition ) untuk merebut nasabahdi wilayah Kota Lhokseumawe terjadidengan Bank lain, seperti dengan BankAceh, Bank BRI, Bank BNI, Bank BCA

    dan Bank Syariah. Apabila kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah tidakdijaga dan ditingkatkan dengan baik makanantinya akan dapat kalah bersaing dengan bank lain dan akhirnya nasabah lama dapat berpindah menjadi nasabah bank lain.

    Adapun fenomena lainnya yang akandihadapi PT. Bank Mandiri (Tbk) MerdekaCabang Lhokseumawe yang menjadi bahan pertimbangan nasabah dalam

    memilih bank seperti, banyaknya cabang bank lain, persaingan fasilitas online,

    persaingan tersedianya ATM dankecakapan karyawan bank, maka olehkarena itu PT. Bank Mandiri (Tbk)Merdeka Cabang Lhokseumawe terusmempersiapkan itu semua untuk

    menghindari ketertinggalan dengan banklain. Meskipun demikian apakah denganmemiliki standar mutu pelayanan ISO9001:2000, kebutuhan nasabah akan pelayanan yang diberikan PT. BankMandiri (Tbk) Merdeka CabangLhokseumawe sudah sesuai keinginannasabah dan apakah kepuasan nasabahsudah terpenuhi.

    Perumusan Masalah

    1. Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan (keandalan, cepat tanggap, jaminan, empati, dan bentuk fisik)terhadap kepuasan nasabah PT. BankMandiri (Tbk) Merdeka CabangLhokseumawe ?

    2. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan nasabahPT. Bank Mandiri (Tbk) MerdekaCabang Lhokseumawe ?

    Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui apakah kualitas

    pelayanan (keandalan, cepat tanggap, jaminan, empati, dan bentuk fisik) berpengaruh terhadap kepuasan nasabahPT. Bank Mandiri (Tbk) MerdekaCabang Lhokseumawe.

    2. Untuk mengetahui variabel manakahyang paling dominan berpengaruhterhadap kepuasan nasabah PT. Bank

    Mandiri (Tbk) Merdeka CabangLhokseumawe.

    TINJAUN PUSTAKAPengertian Kualitas PelayananDeming dalam Zulian Yamit (2005)mendefinisikan kualitas adalah apapunyang menjadi kebutuhan dan keinginankonsumen. Sementara Crosbymempersepsikan kualitas sebagai nihilcacat, kesempurnaan dan kesesuaianterhadap persyaratan. Sedangkan Juran

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    6/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 3

    mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaianterhadap spesifikasi, jika dilihat dari sudut pandang produsen. Sedangkan secaraobyektif kualitas menurut Juran, (dalamZulian Yamit, 2005 : 337) adalah suatu

    standar khusus dimana kemampuannya(availability ), kinerja ( performance ),keandalannya (reliability ), kemudahan pemeliharaan (maintainability ) dankarakteristiknya dapat diukur.

    Goetsch Davis, (dalam Zulian Yamit, 2005: 8) membuat definisi kualitas yang lebihluas cakupannya, yaitu kualitas merupakansuatu kondisi dinamis yang berhubungandengan produk, jasa, manusia, proses, danlingkungan yang memenuhi atau melebihiharapan. Pendekatan yang digunakanGoetsch Davis ini menegaskan bahwakualitas bukan hanya menekankan padaaspek hasil akhir, yaitu produk dan jasatetapi juga menyangkut kualitas manusia,kualitas lingkungan. Sangatlah mustahilmenghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas.

    Dimensi Kualitas PelayananMenurut Zulian Yamit, (2005 : 10-12)telah melakukan berbagai penelitianterhadap beberapa jenis jasa, dan berhasilmengidentifikasi lima dimensi karakteristikyang digunakan oleh para pelanggan dalammengevaluasi kualitas pelayanan. Kelimakarakteristik kualitas pelayanan tersebutadalah :1. Reliability (kehandalan), yaitu

    kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera danmemuaskan serta sesuai dengan yangtelah dijanjikan.

    2. Responsiveness (daya tangkap), yaitukeinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

    3. Assurance (jaminan), yaitu mencakupkemampuan, kesopanan dan sifat dapatdipercaya yang dimiliki para staf, bebas

    dari bahaya, resiko ataupun keragu-raguan.

    4. Empathy (empati), yaitu meliputikemudahan dalam melakukanhubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadapkebutuhan pelanggan.

    5. Tangibles (bukti fisik), yaitu meliputifasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,dan sarana komunikasi.

    Pengertian Kepuasan PelangganKepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatumemadai ( Tjiptono dan Chandra, 2005 :195 ). Sedangkan Kotler ( 2003 : 61 )mendefinisikan kepuasan sebagai perasaansenang atau kecewa seseorang yangdialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produkdengan harapan-harapannya. Backstromand Johanson (2006) menjelaskan bahwa pengalaman pelanggan yangmenyenangkan dan sesuai harapan yangdirasakan dari dalam toko ritel (in retail

    stores ) akan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Agar dapat memuaskan pelanggan, maka harus mendesain strategi pemasarannya sesuai yang disenangi pelanggan (Kumar et al., 2006). MenurutWong and Yu (2003) kesan sebuah perusahaan didefinisikan dalam pikiran pelanggan ke dalam atribut kualitasfungsional dan aura psikologi.

    Menurut Zulian Yamit ( 2005 : 75 ) secaratradisional pelanggan diartikan orang yangmembeli dan menggunakan produk. Dalam perusahaan yang bergerak dibidang jasa,

    pelanggan adalah orang yangmenggunakan jasa pelayanan. Dalam dunia perbankan pelanggan diartikan nasabah.Pandangan tradisional ini menyimpulkan bahwa pelanggan adalah orang yang berinteraksi dengan perusahaan sebelum proses produksi selesai, karena merekaadalah pengguna produk. Sedangkan orangyang berinteraksi dengan perusahaansebelum proses produksi berlangsungadalah dianggap sebagai pemasok.

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    7/114

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    8/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 5

    Dengan demikian, banyaknya sampel yangdigunakan dalam penelitian ini adalah 98

    responden yang dipilih secara proporsional.

    Metode Analisis DataDalam penelitian ini untuk mengolah datadigunakan analisis Regresi LinearBerganda. Pengolahan data dilakukandengan menggunakan program SPSS

    (Statistical Package for Social Science).Dalam penelitian ini variabel yangmempengaruhi atau variabel dependen

    terhadap variabel independen, sehinggamodel persamaan regresi linier bergandadalam penelitian ini adalah sebagai berikut:Yb1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+ e

    Dimana :Y = Kepuasan NasabahX1 = KeandalanX2 = Cepat TanggapX3 = JaminanX4 = EmpatiX5 = Bentuk Fisik b1, 2, 3,4 dan 5 =Koefisien regresia = Konstantae = error term

    Model ini dipilih karena inginmengetahui pengaruh kualitas pelayananterhadap kepuasan nasabah PT. BankMandiri (Tbk) Merdeka CabangLhokseumawe. Analisis yang akandilakukan adalam penelitian ini dalahsebagai berikut:1. Analisis regresi linear berganda2. Analisis korelasi berganda (R)3. Analisis determinasi (R 2)4. Analisis ujian F dan pengujian t

    Definisi Operasional VariabelDefinisi operasional adalah meletakkanarti pada suatu variabel dengan caramenetapkan keinginan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaituvariabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y). Untuk mempermudah sertamemperjelas dari pengertian variabel-

    variabel dalam penulisan ini, maka secaraoperasional dapat dijabarkan dalam tabel3.2 berikut:

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    9/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 6

    Definisi Operasional VariabelPengujian Hipotesis

    Untuk menguji hipotesisdilakukan dengan menggunakan analisaregresi dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Menentukan besarnya koefisienregresi dari persamaan regresi yangtelah dikemukakan di atas.

    2. Mencari besarnya nilai determinasiatau R 2 yang merupakan koefisienyang menunjukkan besarnya

    Variabel Definisi IndikatorSkala

    PengukuranSkala

    Reliability(Keandalan)

    (X1)

    Kemampuan bank dalammemberikan pelayananyang baik, cepat, tepat danmemuaskan kepada

    pelanggannya serta sesuaidengan pelayanan yangdijanjikan.Sumber: Yamit ( 2005)

    Prosedur pelayanan

    1 5 Likert

    Pelayanan nasabah cepatdan tepat Administrasi rapi danteratur Memberi pelayananmemuaskan

    Responsivenes s

    (CepatTangga p)(X2)

    Kesediaan para karyawanuntuk membantu parakonsumen dan memberikan pelayanan yang tepat dancepat.Sumber: Yamit ( 2005)

    Tepat waktu dan tertib

    1 5 Likert

    Tanggapan yang baikProsedur penyampaianinformasiKaryawan selalu adasesuai jadwal

    Assurance(Jaminan)

    (X3)

    Pengetahuan yang luas,keramahan, dan kesopanankaryawan yang harusdimiliki oleh para karyawandalam memberikan rasa percaya serta keyakinankepada para nasabah.Sumber: Yamit ( 2005)

    Memberikan jaminan

    1 5 Likert

    Memiliki sifat sopan,ramah, jujur, dan dapatdipercayaPenarikan tarif biayaadministrasiMempunyai kemampuan, pengetahuan yang luas

    Empathy(Empati)

    (X4)

    Kemampuan pihak bankuntuk memberikan perhatian secara individukepada para nasabah.Sumber: Yamit ( 2005)

    Memberikan kemudahan pelayanan

    1 5 LikertTidak membiarkannasabah menungguMemberikan perhatianyang baik kepada nasabahKomunikasi nasabahdengan petugas

    Tangible

    (Bentuk Fisik)(X5)

    eradaan fasilitas-fasilitas

    fisik, peralatan, karyawan,sarana komunikasi danalat-alat pendukung yang berujud dalam memberikan pelayanan kepada paranasabah.

    Sumber: Yamit ( 2005)

    Bank memiliki

    kenyamanan1 5 Likert

    Berpenampilan rapi,sopan, dan keserasianBank memiliki fasilitasfisik yang memadaiPeralatan petugas

    Kepuasan Nasabah (Y)

    Tingkat perasaan seseorangsetelah membandingkanhasil yang dirasakandibandingkan denganharapannya darikeseluruhan kesan nasabah

    atas pengalamannyamenggunakan jasa perbankan.Sumber: Kotler (2007).

    Mengutamakankepentingan nasabah

    1 5 Likert

    Nasabah merasa amanKesiapan meresponsKetersediaan peralatan

    Pelayanan tepat waktu

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    10/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 7

    persentase hubungan variabel bebasdengan variabel terikat.

    Melakukan pengujian terhadap hipotesis

    penelitian untuk menentukan tingkatsignifikan variabel (X) secara individudengan menggunakan uji t berdasarkan perhitungan yang dilakukan apabila thitunglebih besar dibandingkan dengan ttabelmaka Ho ditolak dan Hi diterima danapabila ttabel > dibandingkan thitung makamenerima Ho dan menolak Hi yangartinya setiap variabel X baik X1, X2, X3, X4,X5 tidak mempengaruhi kepuasannasabah PT. Bank Mandiri (Tbk)Mardeka Cabang Lhokseumawe.

    Untuk Fhitung adalah bahwa uji Fdilakukan dengan membandingkan antaraFhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung lebih besar dariFtabel, maka Ho ditolak dan Hiditerima. Kesimpulan yang dapat diambiladalah secara simultan bahwa signifikanvariabel independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabelterikat (dependent variable ).

    HASIL DAN PEMBAHASANKarakteristik RespondenKarakteristik responden menggambarkanidentitas responden dari jenis kelamin, pekerjaan, umur, pendapatan, pendidikan.Dari hasil pengedaran kuesioner kepada98 responden, diperoleh data masing-masing bahwa sebagian besar atausebanyak 56 responden (57,1%) berjenis

    kelamin pria dan sebanyak 42 responden(42,9%) berjenis kelamin wanita.

    Sedangkan sebagian besar atau sebanyak33 responden (33,7%) status pekerjaansebagai wiraswasta, PNS sebanyak 22responden (22,4%), sebagai buruhsebanyak 12 responden (12,2%), sebagaiTNI/Polri sebanyak 27 responden(27,6%) dan status pekerjaan sebagai petani sebanyak 4 responden (4,1%).

    Sedangkan umur responden didominasioleh umur antara 40- 49 tahun yaitusebanyak 42 responden (42,9%),kemudian umur 30-39 tahun sebanyak

    33 responden (33,7%), umur 20-29 tahunsebanyak 16 responden (16,3%), danumur 50-59 tahun sebanyak 7 responden(7,1%).

    Sedangkan pendapatan sebagian besarresponden atau sebanyak 8 responden(8,2%) berpenghasilan lebih < Rp.500.000,-. berpenghasilan Rp. 500.000,- -Rp. 2.000.000,- sebanyak 37 responden(37,8%), berpenghasilan Rp. 2.000.000,-- Rp. 4.000.000 sebanyak 40 responden(42,9%), dan yang berpenghasilan > Rp.4.000.000,- sebanyak 11 responden(11,2%).

    Sedangkan pendidikan, diketahui bahwa7 responden (7,1%) tamatan SDsederajat, tamatan SLTP sederajatsebanyak 10 responden (10,2%), tamatanSMU sederajat sebanyak 24 responden(24,5%), tamatan Akademi/DIII sebanyak16 responden (16,3%), tamatan Sarjana(S1) sebanyak 27 responden (27,6%), dantamatan Pascasarjana (S2) sebanyak 14responden (14,3%).

    Pengaruh Kualitas PelayananTerhadap Kepuasan Nasabah PT.Bank Mandiri (Tbk) Merdeka CabangLhokseumawe.

    Berdasarkan hasil regresi terhadapvariabel yang diteliti denganmenggunakan programSPSS dan untukmelihat sejauh mana hasil regresi yangtelah dilakukan terhadap variabel bebasmaupun variabel terikat lebih jelasnyadapat dilihat pada Tabel berikut ini :

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    11/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 8

    Hasil Estimasi Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat

    Nama Variabel BStandar

    Error t hitung t tabel Sig.

    Konstanta 31,443 3,932 7,997 1,6615 0,000Keandalan (X1) 0,348 0,088 3,970 1,6615 0,000Cepat Tanggap (X2) 0,336 0,089 3,773 1,6615 0,000Jaminan (X3) 0,365 0,093 3,927 1,6615 0,000Empati (X4) 0,367 0,053 6,889 1,6615 0,000Bentuk Fisik (X5) 0,441 0,081 5,437 1,6615 0,000Koefisien Korelasi ( R ) = 0,762 a. Predictors : Keandalan (X1),Koefisien Determinasi (R) = 0,580 Cepat Tanggap (X2), Jaminan (X3),

    Adjusted R Square = 0,557 Empati (X4)dan Bentuk Fisik (X5) Fhitung = 25,411 b. Dependent variabel : Kepuasan NasabahFtabel = 2,47 (Y)Fsig = 0,000a

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    12/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 9

    Dari hasil estimasi di atas melalui hasil perhitungan regresi berganda makadiperoleh parameter untuk masing-masing variabel dapat dilihat sebagai

    berikut:Y = 31,443+ 0,348X1 + 0,336X2 +0,365X3 + 0,367X4 + 0,441X5 + e

    Nilai konstanta (a) sebesar 31,443,artinya jika variabel keandalan (X1),cepat tanggap (X2), jaminan (X3), empati(X4) dan variabel bentuk fisik (X5)dianggap konstan, maka kepuasannasabah mempunyai nilai sebesar31,443. Koefisien regresi keandalan(X1) sebesar 0,348, artinya bahwaapabila keandalan mengalami peningkatan 1 (satu) poin, maka akanmenyebabkan kenaikan kepuasannasabah sebesar 0,348. Koefisienregresi cepat tanggap (X2) sebesar0,336, artinya bahwa apabila cepattanggap mengalami peningkatan 1 (satu) poin, maka akan menyebabkan kenaikankepuasan nasabah sebesar 0,336.

    Sementara koefisien regresi jaminan (X3)sebesar 0,365, artinya bahwa apabila jaminan mengalami peningkatan 1 (satu) poin, maka akan menyebabkan kenaikankepuasan nasabah sebesar 0,365.Kemudian koefisien regresi empati (X4)sebesar 0,367, artinya bahwa apabilatingkat empati mengalami peningkatan 1

    (satu) poin, maka akan menyebabkan

    kenaikan kepuasan nasabah sebesar0,367. Sedangkan koefisien regresi bentuk fisik (X5) sebesar 0,441, artinya bahwa apabila bentuk fisik mengalami peningkatan 1 (satu) poin, maka akanmenyebabkan kenaikan kepuasannasabah sebesar 0,441. Dengan asumsifaktor-faktor lain dianggap tetap (ceteris

    paribus ).

    Koefisien korelasi (R) sebesar 0,762

    (76,2%) yang bermakna bahwa

    keandalan, cepat tanggap, jaminan,empati dan bentuk fisik mempunyaihubungan erat dengan kepuasan nasabahPT. Bank Mandiri (Tbk) Merdeka

    Cabang Lhokseumawe.Pengujian HipotesisPengujian Secara Simultan (uji F)Berdasarkan hasil pengujian hipotesisdengan perhitungan analisis regresi berganda menggunakan programkomputerisasiSPSS for Windows release11,5 yang terangkum pada tabel 4.12diperoleh Fhitung = 25,411 dengan nilaisignifikansi sebesar 0,000, sedangkanFtabel = 2,47 berarti Fhitung > F tabel (25,411 > 2,47), hal ini menunjukkan bahwasecara bersama-sama atau simultan ada pengaruh yang signifikan antarakeandalan, cepat tanggap, jaminan,empati dan bentuk fisik terhadapkepuasan nasabah PT. Bank Mandiri(Tbk) Cabang Lhokseumawe Merdeka.Koefeisien Determinasi (R 2) sebesar0,580 (58,0%) ini mencerminkan bahwavariabel bebas dengan variabel terikatsebesar 58,0%, artinya pengaruhkeandalan, cepat tanggap, jaminan,empati dan bentuk fisik mempunyaihubungan yang erat dengan kepuasannasabah PT. Bank Mandiri (Tbk) CabangLhokseumawe Merdeka. Selebihnyadipengaruhi diluar faktor lain yang tidakditeliti dalam penelitian ini sebesar42,0%.

    Pengujian Secara Parsial ( uji t)Pengujian hipotesis secara parsial inidimaksudkan untuk menguji keberartian pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu keandalan (X1), cepattanggap (X2), jaminan (X3), empati (X4)dan bentuk fisik (X5) terhadap kepuasannasabah PT. Bank Mandiri (Tbk) CabangLhokseumawe Merdeka.

    Pengaruh Keandalan TerhadapKepuasan Nasabah

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    13/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 10

    Berdasarkan hasil perhitungan padalampiran dan terangkum menunjukkan bahwa untuk variabel keandalandiperoleh thitung = 3,970 dengan nilai

    signifikansi 0,000, sedangkan ttabelsebesar1,6615 pada =0,05 berarti t hitung > ttabel (3,970 > 1,6615), hal ini menunjukkan bahwa variabel keandalan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadapkepuasan nasabah (Y) PT. Bank Mandiri(Tbk) Cabang Lhokseumawe Merdeka.Jadi dengan demikian keandalanmempunyai pengaruh nyata, sehinggahipotesis Ho di tolak dan menerima Hi.Oleh karena itu pengaruh keandalansecara signifikan berpengaruh terhadapkepuasan nasabah PT. Bank Mandiri(Tbk) Cabang Lhokseumawe Merdeka.

    Pengaruh Cepat Tanggap TerhadapKepuasan NasabahBerdasarkan hasil perhitungan padalampiran dan terangkum menunjukkan bahwa untuk variabel cepat tanggapdiperoleh thitung = 3,773 dengan nilai

    signifikansi0,000, sedangkan ttabelsebesar1,6615 pada =0,05 berarti t hitung > t tabel (3,773 > 1,6615), hal ini menunjukkan bahwa variabel cepat tanggap (X2) berpengaruh secara signifikan terhadapkepuasan nasabah (Y) PT. Bank Mandiri(Tbk) Cabang Lhokseumawe Merdeka.Jadi dengan demikian cepat tanggapmempunyai pengaruh nyata, sehinggahipotesis Ho di tolak dan menerima Hi.Oleh karena itu pengaruh cepat tanggapsecara signifikan berpengaruh terhadapkepuasan nasabah PT. Bank Mandiri(Tbk) Cabang Lhokseumawe Merdeka.

    Pengaruh Jaminan TerhadapKepuasan NasabahBerdasarkan hasil perhitungan padalampiran dan terangkum menunjukkan bahwa untuk variabel jaminan diperolehthitung = 3,927 dengan nilai signifikansi0,000, sedangkan ttabelsebesar1,6615 pada

    =0,05 berarti t hitung > ttabel (3,927 >1,6615), hal ini menunjukkan bahwavariabel jaminan (X3) berpengaruhsecara signifikan terhadap kepuasannasabah (Y) PT. Bank Mandiri (Tbk)Cabang Lhokseumawe Merdeka. Jadidengan demikian variabel jaminanmempunyai pengaruh nyata, sehinggahipotesis Ho di tolak dan menerima Hi.Oleh karena itu pengaruh variabel jaminan secara signifikan berpengaruhterhadap kepuasan nasabah PT. BankMandiri (Tbk) Cabang LhokseumaweMerdeka.

    Pengaruh Empati Terhadap KepuasanNasabahBerdasarkan hasil perhitungan padalampiran dan terangkum menunjukkan bahwa untuk variabel empati diperolehthitung = 6,889 dengan nilai signifikansi0,000, sedangkan ttabelsebesar1,6615 pada =0,05 berarti t hitung > t tabel (6,889 >1,6615), hal ini menunjukkan bahwavariabel empati (X4) berpengaruh secara

    signifikan terhadap kepuasan nasabah (Y)PT. Bank Mandiri (Tbk) CabangLhokseumawe Merdeka. Jadi dengandemikian variabel empati mempunyai pengaruh nyata, sehingga hipotesis Ho ditolak dan menerima Hi. Oleh karena itu pengaruh variabel empati secarasignifikan berpengaruh terhadapkepuasan nasabah PT. Bank Mandiri(Tbk) Cabang Lhokseumawe Merdeka.

    Pengaruh Bentuk Fisik TerhadapKepuasan NasabahBerdasarkan hasil perhitungan padalampiran dan terangkum menunjukkan bahwa untuk variabel bentuk fisikdiperoleh thitung = 5,437 dengan nilaisignifikansi0,000, sedangkan ttabelsebesar1,6615 pada =0,05 berarti t hitung > ttabel (5,437 > 1,6615), hal ini menunjukkan bahwa variabel bentuk fisik (X5) berpengaruh secara signifikan terhadapkepuasan nasabah (Y) PT. Bank Mandiri

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    14/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 11

    (Tbk) Cabang Lhokseumawe Merdeka.Jadi dengan demikian variabel bentukfisik mempunyai pengaruh nyata,sehingga hipotesis Ho di tolak dan

    menerima Hi. Oleh karena itu pengaruhvariabel bentuk fisik secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan nasabahPT. Bank Mandiri (Tbk) CabangLhokseumawe Merdeka.

    Pengujian secara parsial diketahui pengaruh variabel jaminan (X3)merupakan faktor yang dominanmempengaruhi kepuasan nasabah PT.Bank Mandiri (Tbk) CabangLhokseumawe Merdeka. yangdibentukkan dengan besarnya koefisienfaktor tersebut yaitu sebesar 0,441 atau44,1% dan signifikansi 0,000.

    Nilai adjusted R sebesar 0,557, dengandemikian hasil perhitungan ini dapatdiambil suatu keputusan bahwa hipotesisalternatif (Hi) yang diajukan dapatditerima dan menolak hipotesis nol (Ho),artinya bahwa 55,7% kepuasan nasabahPT. Bank Mandiri (Tbk) CabangLhokseumawe Merdeka dipengaruhi olehkeandalan, cepat tanggap, jaminan,empati dan bentuk fisik. Selebihnyaadalah sebesar 44,3% dipengaruhi olehfaktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

    KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1. Variabel kualitas pelayanan yaitu

    keandalan, cepat tanggap, jaminan,empati dan bentuk fisik menunjukkan bahwa berpengaruh secara positif dansignifikan terhadap kepuasan nasabahPT. Bank Mandiri (Tbk) CabangLhokseumawe Merdeka.

    2. Koefisien Determinasi (R 2) sebesar0,580 atau 58,0% ini mencerminkan bahwa variabel bebas dengan variabel

    terikat sebesar 58,0%, artinya bahwa

    58,0% pengaruh variabel keandalan,cepat tanggap, jaminan, empati dan bentuk fisik mempengaruhi kepuasannasabah PT. Bank Mandiri (Tbk)

    Cabang Lhokseumawe Merdeka.Sementara 42,0% dipengaruhi darifaktor-faktor lain dalam penelitian ini.

    3. Hasil penelitian secara parsial variabel bentuk fisik (tangibles ) pengaruh paling dominan terhadap kepuasannasabah PT. Bank Mandiri (Tbk)Cabang Lhokseumawe Merdeka,dengan koefisien regresi variabel bentuk fisik (Tangible) yang lebih besar yaitu 0,441 satuan atau 44,1%dengan signifikan 0,000, dibandingkandengan koefisien regresi variabelempati ( Empathy ) sebesar 0,367satuan atau 36,7% dengan signifikan0,000, koefisien regresi variabel jaminan ( Assurance ) sebesar 0,365satuan atau 36,5% dengan signifikan0,000, koefisien regresi variabelkeandalan ( Reliability ) sebesar 0,348satuan atau 34,8% dengan signifikan0,000, dan yang terakhir adalahkoefisien regresi variabel cepattanggap (responsiveness ) sebesar0,336 satuan atau 33,6% dengansignifikan 0,000.

    Saran-Saran1. Diharapkan hendaknya agar nasabah

    merasa puas maka pihak bank harusmemperhatikan kualitas layanan yangdiberikan kepada nasabah, seperti

    prosedur penerimaan nasabah yangcepat dan tepat, cepat dan tanggapdalam menangani tugas, beradaditempat pada saat dibutuhkan danmenyediakan fasilitas yang lebihnyaman.

    2. Diharapkan agar dapat meningkatkan pelayanan yang lebih memuaskannasabah sesuai dengan kebutuhannasabah dan melayani nasabah sesuai prinsip perbankan sehingga nasabah

    tetap akan menjadi pilihan utama pada

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    15/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan (Azhari, Wila Fitri) 12

    bank Mandiri serta didukung olehmedia dan peralatan informasi yangtersedia.

    3. Diharapkan sebaiknya pihak bank

    memperhatikan faktor yang mampumenciptakan loyalitas nasabah karenahal tersebut merupakan investasi bagi bank dalam upaya mempertahannasabah yang ada agar tidak kalah bersaing bisnis dengan bank lain.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anjar Rahmulyono. (2008). AnalisisPengaruh Kapuasan Pasien

    Puskesmas Depok I di Sleman.Skripsi tidak dipublikasikan.Unversitas IslamIndonesia.Yogyakarta.

    Alma, Buchori, (2003). ManajemenPemasaran dan Jasa, CV Alfabeta,Bandung.

    Arikunto, Suharsimi (2006). ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik.Penerbit, Rineka Cipta, Jakarta

    Backstrom K and Johansson U, (2006).Creating and consuming experiencesini retail store environments:Comparing retailer and consumer

    per-spectives, Journal of Retailingand Consumer services, 13(6),

    November, pp. 417-430.

    Boediono (2004). Metode Penelitian Bisnis,Penerbit Alfabeta, Bandung

    Gaspersz, Vincent (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma ,Jakarta, PT. Gramedia PustakaUtama.

    Kotler, (2000). Prinsip-prinsip Pemasaran.Jilid 2. Erlangga, Jakarta.

    Kotler, (2003). Marketing Management . 11thEdition Pearson education, Inc NewJersey.

    Kotler, Philip, (2007). Manajemen pemasaran: Analisis, Perencanaan,Implementasi, dan pengen-dalian,Buku II, terjemahan AncellaAnitawati Hermawan, edisiKesembilan, Salemba Empat,Prentice-Hall.

    Mellroy A, Barnett, (2000). Buildingcustomer relation-ship: do discountcards work? Managing ServiceQuality , 10(6), pp. 347-355.

    Nursyabani Purnama, (2006). Manajemen Kualitas Perspektif Global . Ekonisa :Yogyakarta.

    Riza Rahmana MA. (2008). Analisis faktor-Faktor Yang Menentukan Kepuasan Nasabah Pinjaman Dan PengaruhnyaTerhadap Loyalitas Nasabah; StudiKasus : PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. Unit Kantor CabangMagetan. Tesis. Tidak dipublikasi.Program Studi Magister ManajemenProgram Pasca Sarjana UniversitasDiponegoro Semarang.

    Widjanarko, (2004). Hukum dan KetentuanPerbankan di Indonesia, PustakaUtama Grafiti, Jakarta.

    Wirtz Jand Bateson JEG, (2009).ConsumerSatisfaction with Service: Integratingthe Environment Perspective inService Marketing into theTraditional Disconfirmation

    Paradigm. Journal of Business Research, 44, pp. 55-66.

    Wong, G.K.M.and Yu,L, (2003).Consumer perception of store image of jointventure shopping centres: first-tierversus second-tier cities in China.

    Journal of Retailing and ConsumerServices, 10(2), pp. 61-70.

    Zulian Yamit, (2005). Manajemen KualitasProduk dan Jasa. Ekonisia, Jakarta.

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    16/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar ) 13

    MODEL I RRATI ONAL INSECT DAN PENINGKATAN DAYA SAING USAHACAFE DI KOTA LHOKSEUMAWE

    Aiyub

    [email protected] Ekonomi Universitas Malikussaleh, Aceh

    [email protected]

    Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh, Aceh

    [email protected]

    Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh, Aceh

    ABSTRACT

    This study aims to identify the model of improving the competitiveness of small and mediumenterprises and the creation of models increase business competitiveness through the useketidakrasional ant (Irrational Insect). Insect Irrational Model is a simple model that is easy to applyby the owners of small and medium-sized enterprises and especially the owners of the cafes or shopand restaurant. The model was constructed based on the 7 steps that location disarang ants, there isno sugar ants, ants mengiring first, making the crowd of ants, the ants form a network, improvecustomer satisfaction and maintain layalitas. Based on the results of the study found that in generalthe owner of the cafe in the city of Lhokseumawe have applied the concept of insect irrational thoughthey are not yet fully aware of it as well, but the application of insect irrational models have beenapplied in carrying out their cafe business. From the customer side cafe in the city of Lhokseumaweidentified that in choosing the election of a cafe or make decisions tend to be irrational, for example,they are interested to come to a certain cafe when the cafe is frequented by many people, jostling, andoften have to queue.

    Keyword: Irrational Insect, Butterply Economics, Business Strategy, Small Business Unit

    LATAR BELAKANGSemut adalah binatang kecil yang ajaib, penuh bijak, memiliki pola dan tatakehidupan yang teratur, terencana dansikap ekspektasi terhadap masa depan.Pola penyimpanan bahan makan untukmasa-masa sulit, sikap kegotoroyongandan loyalitas yang tinggi dan masih banyaklagi kelebihan-kelebihan yang dimilikioleh semut. Namun demikian disampingmemiliki banyak kelebihan ternyata semut juga memiliki kekurangan, salah satunyaadalah semut tidak dapat memutuskansecara rasional. Sering kali terlihat semutdalam menemukan suatu jenis makanandalam beberapa tumpukan, semut dan

    kawannya akan berbondong-bondonguntuk mengerumuni tumpukan makan pertama yang ditemukan danmengangkutnya ke sarang mereka dansemut-semut yang lain tidak dan jarangmenyentuh tumpukan makanan lainsebelum tumpukan makanan pertamahabis. Bagi semut ini adalah pola kerjayang bagus, artinya selesaikan pekerjaanyang satu dulu baru beralih kepekerjaanyang lain. Namun bagi manusia ini adalahtidak rasional, karena kenapa tidakmelakukan banyak pekerjaan dalam waktuyang bersamaan.Walaupun demikian manusia sering kali bersikap dan berperilaku tidak rasional dan

    ISSN: 2303-0542

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    17/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar ) 14

    dapat dikatakan berperilaku seperti semut.Hal ini dapat dilihat dari contoh kecil,misalnya dalam pemilihan rumah makanatau warung nasi, terdapat dua buah rumahmakan atau warung nasi yang

    berdampingan dan menjual bentukmakanan yang sama dan hal lainnya jugarelatif sama, tetapi sering terlihat banyakorang mengunjungi atau mengerumunirumah makan A yang sedang banyakdidatangi atau dikerumuni oleh pembeli.Padahal secara rasional masih ada saturumah makan lagi yang berdampingandengan rumah makan tadi, yang sepi,nyaman dan makanan relatif sama danharus antri untuk mendapatkan makanan,tetapi banyak orang tidak mau mendatangirumah makan B tersebut. Ada apa danmengapa?. Dari contoh tersebut dapatdisimpulkan bahwa manusia juga tidakdapat berfikir rasional dalam hal-haltertentu atau sama seperti semut.

    Pemanfaatan ketidakrasional semut dapatmembentuk model peningkatan daya saingsuatu usaha kecil, menengah, bahkan usaha besar dan kebijakan dalam rangkameningkatkan daya saing bangsa.Bagaimana bisa?. Semut dalam halmenemukan atau mencari makanan akanmemilih makan yang terekspos dengan jelas dan terang, berada pada tempat yangluas, mudah ditempuh oleh gerombolansemut, mudah diangkut dan terjangkauuntuk diangkut. Semut juga sangatmenyukai makanan yang manis (Ada gulaada semut), dan berbau yang merangsang

    hidung.Kenapa orang-orang lebih menyukaiwarung nasi A dibandingkan warung nasiB. Kenapa orang-orang lebih memilih berobat ke Malaysia daripada di Indonesia.Kenapa orang-orang lebih senang berkunjung ke Singapura dari padaMalyasia. Kenapa orang-orang lebihsenang ke Bali dari pada ke Sumatera.Jawabannya karena manusia dalam hal-hal

    tertentu tidak dapat berfikir rasional sepertihalnya seekor semut.

    MASALAH PENELITIANPelaku usaha bisnis terutama pelaku usaha bisnis pada level menengah seringkalimengalami kendala untuk menjalankan

    bisnis yang berdaya saing. Banyak usaha bisnis yang gagal menjalankan bisnisnyakarena tidak mengetahui strategi untukmenjalankan bisnisnya. Kebanyakan dalammenjalankan bisnis masih menggunakancara-cara tradisional. Terdapat perbedaanyang sangat ketara bagi pelaku bisnis yangmenggunakan strategi yang inovatif dalamhal kemampuan daya saing dibandingkandengan pelaku bisnis yang tidakmenggunakan strategi dalam menjalankan bisnis.Berdasarkan hal tersebut di atas dapatdirumuskan permasalahan penelitian iniadalah sebagai berikut:1. Bagaimana model irrational insect

    sebagai strategi peningkatan daya saingekonomi pelaku usaha kecil danmenengah.

    2. Bagaimana pemilik cafe yang ada dikota Lhokseumawe dalam menerapkanmodel irrational insect dalammenjalankan bisnis mereka.

    TUJUAN PENELITIANAdapun tujuan khusus yang ingin dicapaimelalui penelitian ini adalah :1. Mengidentifikasi model peningkatan

    daya saing usaha kecil dan menengahsehingga terbentuknya modelketidakrasional semut (Irrational

    Insect).

    2.

    Mengetahui bagaimana pemilik cafeyang ada di Kota Lhokseumaweapakah sudah menerapkan modelirrational insect.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pengertian PemasaranPemasaran sebagai kegiatan manusia yangdiarahkan untuk memenuhi danmemuaskan kebutuhan dan keinginan

    melalui proses pertukaran. Menurut Kotler(2004), pemasaran adalah suatu proses

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    18/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar ) 15

    sosial yang di dalamnya individu dankelompok yang mendapatkan apa yangmereka butuhkan dan inginkan denganmenciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

    bernilai dengan pihak lain. MenurutMaynard dan Beckman (Alma, 2004)Pemasaran berarti segala kegiatan bisnisyang meliputi penyaluran barang dan jasadari sektor produksi fisik ke sektorkonsumsi. Menurut Stanton (Umar, 2005)pemasaran adalah suatu sistemkeseluruhan dari kegiatan bisnis yangditujukan untuk merencanakan,menentukkan harga, mempromosikan,mendistribusikan barang dan jasa yangmemuaskan kebutuhan baik pada pembeliyang ada maupun pembeli potensial.

    Pengertian Bauran PemasaranMenurut Kotler (2004), Bauran pemasaranadalah seperangkat alat pemasaran yangdigunakan perusahaan untuk terus-menerusmencapai tujuan pemasarannya di pasarsasaran. Pemasaran yang efektifmemadukan seluruh elemen pemasaran kedalam suatu program koordinasi, yangdirancang untuk meraih tujuan pemasaran perusahaan dengan mempersembahkannilai kepada konsumen.

    Menurut Mc Carthy (Kotler, 2004) bauran pemasaran diklasifikasikan ke dalam 4kelompok yaitu :

    1. Product (Produk).2. Price (Harga)3. Place (Tempat Distribusi)

    4.

    Promotion (Promosi)

    Perilaku KonsumenIstilah perilaku konsumen erathubungannya dengan objek yang studinyadiarahkan pada permasalahan manusia.Di bidang studi pemasaran konsep perilaku konsumen secara terus-menerusdikembangkan dengan berbagai pendekatan. Perilaku konsumen menurutEngel et.al (1994), adalah tindakan yanglangsung terlibat dalam mendapatkan,

    mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk keputusanyang mendahului atau menyudahitindakan ini. Menurut Sciffman dan Kanuk(2004), Ilmu perilaku konsumen telah

    berkembang sejak pertengahan tahun1960-an, saat ini, ilmu perilaku konsumentelah mengalami banyak kemajuan dengan pergeseran aksiomamarketing . Aksiomamarketing yang semula bertumpu padamarketer sebagai inisiatormarketing telah berubah pada aksioma bahwamarketerharus lebih berorientasi pada perilakukonsumen. Konsumen lebih mempunyaikekuatan dibandingkan dengan produsensehingga ilmu perilaku konsumen semakinmengalami perkembangan dengantimbulnya aliran pemikiranmarketingtentang: buyer behavior , behaviororganization dan strategic planning.

    Teori Economics Butterply Butterfly Economics ditulis oleh PaulOrmerod (2011), dengan judul " A NewGeneral Theory of Social and Economic

    Behavior. Paul Ormerod dengan"Butterfly Economics" mengungkapkan bahwa semut tidak membuat pilihanindependen tentang dimana untukmengumpulkan makanan, mereka selaluterpengaruh oleh pilihan semut lainnya.Dalam percobaan yang dilakukan Ormerod(2001), menemukan bahwa semut apabilamenemukan suatu tumbukan makanan,maka semut-semut yang lainpun akanmengerumuni tumpukan makanan tersebutmeskipun terdapat tumbukan makanan

    lainnya yang serupa.Dalam teori ekonomi konvensionalmengasumsikan bahwa orang adalah agenindividual yang selalu membuat pilihanterbaik, rasional dan independen dan tidak bergantung pada pilihan orang lain. Ini jelas merupakan asumsi rapuh, padahalsebenarnya orang lebih seperti semutdimana ia terus-menerus dipengaruhi olehrekan-rekan atau orang terdekatnya. Olehkarena itu, ormerod (2001) menyimpulkan

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    19/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar ) 16

    bahwa teori ekonomi (dan kebijakan yangdidasarkan pada teori ekonomi) adalahsesat karena mereka tidakmemperhitungkan keterkaitan antar pilihanrakyat, dan dalam arti yang lebih luas,karena tidak mungkin untuk membuat prediksi yang cukup akurat dari masadepan ekonomi.

    METODE PENELITIANLokasi dan Objek PenelitianPenelitian ini adalah penelitiankepustakaan yang bersifat pengumpulandata dan informasi berupa referensi ilmiahatau teori yang berhubungan dengankonsep pemasaran, konsep ukm dan jugakonsepeconomics butterply yang bertujuanmelahirkan modelirrational insect . Lokasi penelitian adalah kota Lhokseumawe yaitu pelaku usaha kecil dan menengah dan jugakalangan akademisi.

    Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha cafe yang ada di kotaLhokseumawe, pelanggan dan akademisi.Adapun jumlah populasi dari pemilik cafedalam penelitian ini adalah sebanyak 20 buah, Sampel adalah bagian dari populasiyang dijadikan sebagai sumber utama penelitian ini. Adapun yang menjadisampel dalam penelitian ini adalahKeseluruhan pemilik cafe yang ada di KotaLhokseumawe yaitu sebanyak 25 orangdan Pelanggan cafe yang ada di Kota

    Lhokseumawe sebanyak 200 OrangMetode Pengumpulan DataData primer diperoleh dengan carakuisioner dan wawancara mendalamdengan responden atau informanyang telahditetapkan melalui lembar pertanyaan yangtelah ditetapkan sebelumnya sedangkandata sekunder adalah data yang berasal daridokumentasi ilmiah yaitu yang bersumber jurnal atau artikel ilmiah dan juga dari

    buku teks dan pendapat ahli. Datasekunder didukangan dalam rangka

    pengayaan dalam pembentukan modelirrational insect.

    Teknik Pengambilan SampelTeknik pengambilan sampel adalah cara

    atau metode yang digunakan untukmenarik atau memilih sampel. Untuksampel pemilik cafe dipilih berdasarkan jabatannya sebagai pemilik cafe yang telahditetapkan, dimana setiap cafe diambil 1(satu) orang yang bertanggungjawabterhadap cafe. Untuk pelanggan Cafediambil secara acak yaitu mereka yangditemui dilokasi cafe.

    Model Analisis DataMetode analisis data yang digunakanadalah metode statistik deskriptif yaitumetode statistik dengan caramendiskripsikan hasil pengolahan data.

    HASIL

    Model I rr ational I nsectBerdasarkan penelaahan secara ilmiahterhadap konsep, teori dan referensi ilmiahlainnya seperti jurnal, artikel, buku dan pendapat ahli dalam bidang yang relevan,maka disusunlah model Irrational Insect sebagai berikut :

    Gambar 1. Model I rr ational I nsect

    Model Irrational Insect adalah model yangdibangun berdasarkan analogi pada binatang sejenis serangga (semut) yang

    tidak rasional dalam mengambil makanantertentu (karena memang binatang),

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    20/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar ) 17

    dimana berdasarkan pengamatan, sekorsemut yang menemukan satu tumpukanmakanan tertentu akan diikuti oleh semutlainnya untuk mengerumuni tumpukanmakanan tersebut walaupun tak jauh

    ditempat tersebut ada tumpukan makanansejenis dengan karakter relatif sama,namun semut lainnya mengabaikan itu dan

    rela saling berkerumun dan berdesak-desakan pada tumpukan makanan tadi.

    Manusia dalam pengambilan keputusan pembelian produk tertentu termasuk

    makanan dan minuman terkadang jugatidak rasional. Mereka rela antri dan relamenunggu dalam waktu yang

    relatif lama untuk mendapatkan pelayanandari penjual walaupun sebenarnya ada penjual alternatif yang mamasarkan produkyang relatif sama dalam kebanyakan hal,tetapi mereka mengabaikan itu semua danrela antri dan menunggu lama pada tempat penjualan dengan kecenderungan orangyang banyak yang mengerumuni tempattersebut. Mereka rela menghabiskan waktudan tenaga untuk antrian yang panjang. Iniadalah kondisi yang tidak rasional (samaseperti semut). Ketidakrasionalan manusiadalam pengambilan keputusan pembelian produk tertentu dapat menjadi sebuah peluang bisnis dan menjadi strategi untukmendatangkan banyak pembeli.

    Model Irrational Insect dapat didefinisikansebagai strategi daya saing bisnis dengancara memanfaatkan ketidakrasionalmanusia dalam proses pengambilankeputusan terhadap pembelian suatu produk. Model Irrational Insect terdiri dari7 (tujuh) tahapan utama yaitu:1. Membangun lokasi disarang semut,2. Ada gula ada semut,3. Menggiring semut pertama4. Membuat kerumunan semut5. Membangun jaringan semut

    6.

    Memberi kepuasan, dan

    7. Menjaga loyalitas

    PEMBAHASAN

    Kepada 25 orang responden pemilik cafetelah diberikan kuisioner yang terdiri dari 7variabel dengan 35 buah pertanyaan.

    Ketujuh variabel tersebut terdiri darivariabel lokasi usaha yang terdiri dari 8indikator, variabel citarasa produk terdiridari 4 indikator, variabel menemukan pelanggan pertama sebanyak 4 indikator,variabel mendatangkan pembeli sebanyak5 indikator, variabel membentuk jaringan pembeli sebanyak 8 indikator, variabelmemberi kepuasan sebanyak 5 indikatordan variabel menjaga loyalitas sebanyak 4indikator.

    a. Variabel Lokasi Usaha ( Lokasiusaha di sarang semut)Variabel lokasi usaha terdiri dari 8 item

    pertanyaan, seperti yang ditampilkandalam Tabel 1.

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    21/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar ) 18

    Berdasarkan data dalam Tabel 1 dapatdijelaskan bahwa untuk item pertanyaan bahwa mendirikan lokasi usaha yangstrategis adalah harus memilih tempat didaerah padat penduduk. Nilai minimum jawaban responden adalah 3 (netral) dannilai maksimum 5 (sangat setuju) denganrange sebesar 2 dan nilai mean atau rata-

    rata jawan responden sebesar 4,16 (Setuju)dan dengan standar deviasi 0,80 (hampirmendekati 1). Dengan kata lain bahwasecara umum pemilik cafe sudah mencobamenerapkan konsepirrational insect yaitumendirikan lokasi usaha di sarang semutatau mendirikan lokasi usaha di daerah padat penduduk

    b. Variabel Citarasa Produk/Makanan(Ada gula ada semut)

    Kepada responden dari pemilik cafe juga ditanyakan tentang pentingnya suatu produk (makanan dan minuman) pada cafemereka. Pertanyaan ini terkait denganmodel irrational insect yaitu ada gula adasemut. Kepada responden ditanyaksebanyak 4 pertanyaan, yaitu bahwa

    makanan/minuman harus enak, tampilanmakanan/minuman harus menarik, bentukdari makanan atau minuman harus bagusdan cara penyajian makanan atau minumanharus unik atau menarik.

    Untuk melihat ringkasan dari jawaban responden tentang variabelcitarasa makanan/minuman ditampilkandalam Tabel 2.

    Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015)

    Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015)

    Tabel. 1 Descriptive Statistics Lokasi Usaha (Lokasi di Sarang Semut)

    N Range Minimum Maximum Mean Std.DeviationBerada di daerah

    padat penduduk 25 2 3 5 4.16 0.800

    Lokasi Aman 25 1 4 5 4.76 0.436Pendapatanmasyarakattinggi

    25 3 2 5 3.52 1.005

    Lalu lalangkenderaan tinggi 25 3 2 5 3.56 0.917

    Banyak usahalain yangmendukung

    25 3 2 5 3.28 0.936

    Akses jalanmudah 25 1 4 5 4.36 0.490

    Kompetensirendah 25 3 2 5 3.24 0.970

    Lokasi sehat 25 2 3 5 4.08 0.759

    N Range Minimum Maximum MeanStd.

    DeviationRasanya Enak 25 2 3 5 4.36 0.700Tampilan Menarik 25 2 3 5 4 0.764Bentuknya bagus 25 2 3 5 3.76 0.723Penyajian Unik 25 3 2 5 3 0.866Rata-Rata 25 2.25 2.75 5 3.78 0.763

    Descriptive Statistics Citarasa Makanan (Ada Gula Ada Semut)

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    22/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar) 19

    Berdasarkan angka dalam Tabel 2 dapatdijelaskan bahwa secara rata-rata untukkeempat item pertanyaan respondenmenjawab dengan nilai minimun sebesar2,75 (mendekati 3) = netral, dan nilaimaksimum sebesar 5 (sangat setuju) dannilai range berada pada 2,25 serta nilaimean sebesar 3,78 dan nilai standar deviasisebesar 0,763 dengan kata lain sebarandata berada pada kondisi yang normal.

    c. Variabel Menemukan PelangganPertama (Mendatangkan semutpertama)Kepada responden pemilik cafe juga

    ditanyakan tentang bagaimana merekamenemukan pelanggan pertama pada awal-awal pembukaan cafe mereka. Kepada pemilik cafe diajukan sebanyak 4 pertanyaan tentang apa yang pernahmereka lakukan pada saat menemukan pelanggan pertama di cafe mereka.Pertanyaan itu adalah (1) mengundangteman terdekat, (2) mengundang tokohyang punya pengaruh atau kumunitas

    tertentu, (3) membuat openeing serimoni,dan (4) memberi hadiah kepada sejumlahtertentu sebagai pelanggan pertama.

    Deskripsi statistis terhadap keempat pertanyaan tersebut yang dijawab oleh 25orang pemilik cafe ditampilkan dalamTabel 3. Berdasarkan data dalam Tabel 3tersebut dapat dijelaskan bahwa rata-rata

    nilai minimum adalah sebesar 3 (netral)dan nilai maksimum sebesar 4,75(mendekati 5) dengan nilai range sebesar1,75 (mendekati 2) dan nilai rata-ratasebesar 3,84 (mendekati 4) serta nilaistandar deviasi sebesar 0,647.

    Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa sebaran data masih dalam kondisi

    yang normal. Berdasarkan angka dalamTabel 2 dapat dijelaskan bahwa secararata-rata untuk keempat item pertanyaanresponden menjawab dengan nilaiminimun sebesar 2,75 (mendekati 3) =netral, dan nilai maksimum sebesar 5(sangat setuju) dan nilai range berada pada2,25 serta nilai mean sebesar 3,78 dan nilaistandar deviasi sebesar 0,763 dengan katalain sebaran data berada pada kondisi yangnormal.

    d. Variabel Menemukan PelangganPertama (Mendatangkan semutpertama)Kepada responden pemilik cafe juga

    ditanyakan tentang bagaimana merekamenemukan pelanggan pertama pada awal-awal pembukaan cafe mereka. Kepada pemilik cafe diajukan sebanyak 4 pertanyaan tentang apa yang pernahmereka lakukan pada saat menemukan pelanggan pertama di cafe mereka.Pertanyaan itu adalah (1) mengundangteman terdekat, (2) mengundang tokoh

    yang punya pengaruh atau kumunitastertentu, (3) membuat openeing serimoni,dan (4) memberi hadiah kepada sejumlahtertentu sebagai pelanggan pertama.

    Deskripsi statistis terhadap keempat pertanyaan tersebut yang dijawab oleh 25orang pemilik cafe ditampilkan dalamTabel 3. Berdasarkan data dalam Tabel 3tersebut dapat dijelaskan bahwa rata-ratanilai minimum adalah sebesar 3 (netral)

    dan nilai maksimum sebesar 4,75(mendekati 5) dengan nilai range sebesar1,75 (mendekati 2) dan nilai rata-ratasebesar 3,84 (mendekati 4) serta nilaistandar deviasi sebesar 0,647. Dengan katalain dapat disimpulkan bahwa sebaran datamasih dalam kondisi yang norma

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    23/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect Dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan,Azhar) 20

    Tebel 3

    Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015)

    e. Variabel mendatangkan banyakpembeli (Membuat kerumunansemut)

    Kepada responden pemilik cafe dikota Lhokseumawe juga diajukan pertanyaan tentang bagaimana cara merekamendatangkan banyak pembeli, apastrategi yang mereka lakukan. Kepadamereka diajukan 5 pertanyaan yaitu (1)apakah pernah mereka membuat rasa

    penasaran pembeli, (2) mengatur tempatyang agak terbatas di awal pendirian, (3)mensiasati adanya antrian, (4)menyelenggarakan event/acara dan (5)memberi izin parkir di depan cafe kepadasemua kendaraan yang datang. Untukmelihat diskripsi statistik secara ringkattentang variabel strategi mendatangkan banyak pembeli ditampilkan dalam Tabel4.

    Tabel 4Descriptive Statistics Mendatangkan Banyak Pembeli (Membuat Kerumunan Semut)

    N Range Minimum Maximum Mean Std.Deviation

    Membuat rasa penasaran 25 2 3 5 4.2 0.645Set tempat yang terbatas 25 3 1 4 2.6 1.000Mensiasati adanya antrian 25 3 1 4 2.92 0.909Menyelenggaran event/acara 25 1 4 5 4.28 0.458

    Memberi izin parkir kepada semuakenderaan

    25 4 1 5 3.4 1.225

    Rata-rata 25 2.6 2 4.6 3.48 0.848Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015)

    Berdasarkan data yang ditampilkan dalamTabel 4 dapat dijelaskan bahwa dariresponden sebanyak 25 orang jawabannilai minimum adalah 2 (tidak setuju) dan jawaban maksimum adalah 4,6 (mendekati5), nilai range sebesar 2,6 (mendekati 3),nilai mean sebesar 3,48 dan nilai standardeviasi sebesar 0,848, dengan demikiandapat disimpulkan bahwa secara umumuntuk pertanyaan apa yang pernah pemilikcafe lakukan untuk mendatangkan banyak pembeli ke cafe mereka terlihat sebaran

    data jawaban mereka agak beragam ada

    yang katagori sangat tidak setuju tetapi ada juga katagori yang sangat setuju.

    f. Variabel membentuk jaringanpembeli (Membentuk jaringansemut)Kepada pemilik cafe yang menjadi

    responden juga ditanyakan tentang strategiapa yang digunakan untuk membuat jaringan pembeli atau apakah selama inimereka pernah melakukan suatu strategiuntuk membentuk jaringan pembeli.Kepada responden diberikan sebanyak 8item pertanyaan, yaitu: (1) pesan dari

    N Range Minimum Maximum MeanStd.

    DeviationMengundang orang terdekat 25 3 2 5 3.76 0.926Mengundang tokoh 25 1 3 4 3.48 0.510Membuat opening seremoni 25 1 4 5 4.36 0.490Memberi hadiah bagi 10 pelanggan

    pertama25 2 3 5 3.76 0.663

    Rata-rata 25 1.75 3 4.75 3.84 0.647

    Descriptive Statistics Mencari Pelanggan Pertama (Menggiring Semut Pertama)

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    24/114

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    25/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar) 22

    Tabel. 6Descriptive Statistics Memberi Kepuasan (Meningkatkan Kepuasan)

    N Range Minimum Maximum Mean Std.Deviation

    Produk yang berkualitas25 1 4 5 4.52 0.510

    Pelayanan yang ramah 25 1 4 5 4.6 0.500

    Fokus pada kepuasan pembeli 25 1 4 5 4.52 0.510

    Harga yang sesuai 25 1 4 5 4.2 0.408

    Memberi jaminan/garanti 25 2 3 5 3.92 0.702

    Rata-rata 25 1.2 3.8 5 4.352 0.526Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015)

    Berdasarkan data dalam Tabel 6 dapatdijelaskan bahwa sebanyak 25 responden

    yang ditanyakan tentang bagaimanamereka meningkatkan kepuasan pelanggancafe dapat dilihat bahwa rata-rata nilai jawaban terendah atau minimum adalahsebanyak 3,8 mendekati 4 dan rata-rata jawaban tertinggi adalah 5, dengan nilairange sebesar 1,2 (kecil) dan nilai meanssebesar 4.352 serta nilai standar deviasisebesar 0.526. Melihat sebaran data sepertiini dapat disimpulkan bahwa respondenmemiliki pendapatan yang relatif sama dan

    tidak bervariasi, kisaran jawabanresponden pada tingkat sangat setuju dansetuju dengan pernyataan yang ada dalamkusioner, hanya terdapat beberapa orangyang menjawab ragu-ragu atau netral.Melihat nilai range yang rendah yaitusebesar 1,2 menunjukkan jarak sebarandata jawaban respoden hanya 1 peringkatyaitu selisih antara jawaban 5 dan 3,8.Sementara nilai mean menunjukkan bahwarata-rata jawaban responden secarakumulatif berada pada angka 4,352 atau pada kualitas jawaban setuju. Nilai standardeviasi adalah rendah yaitu 0.526 yangdapat diartikan perbedaan antar jawabandalam setiap pertanyaan dengan pertanyaan lainnya masih dalam batasyang wajar sehingga data dapatdisimpulkan berada dalam kondisi yangnormal.

    h. Variabel menjaga loyalitas.Kepada responden pemilik cafe

    yang ada di kota Lhokseumawe jugaditanyakan tentang bagaimana merekamenjaga loyalitas dari pelanggan mereka.Kepada mereka diberikan sebanyak 4 pertanyaan yaitu: (1) menjaga nilai produk,(2) memberi yang terbaik kepada pelanggan, (3) membuat kegiatan rutindengan pelanggan dan (4) membanguncitra produk yang baik dimata pelanggan.Untuk melihat deskripsi statistik jawabanresponden terhadap keempat pertanyaan

    tersebut diperlihatkan dalam Tabel 7. berikut:

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    26/114

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    27/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar) 24

    ilmiah di bidang manajemen pemasaran.

    2. Kepada pemilik cafe diharapkandapat memanfaatkan model irrational

    insect ini dalam rangkameningkatkan daya saing bisnis

    melalui peningkatan jumlah pengunjung cafe.

    3. Kepada pelanggan cafe disarankandalam membuat keputusan

    pembelian semesti harus rasional dantidak ikut-ikutan apabila dipengaruhioleh hal-hal yang tidak rasional.

    REFERENSI

    Alwie, Alvi Furwanti. (2010).Strategi Pemasaran Dalam Politik .http://alvifurwanti. blogspot.com/2010/08/perbedaan-pemasaran-politik-dengan.html, diakses 29 Mei2013.

    ron Kiss dan Gabor Simonovits,2011,Identifying bandwagon effects intwo-round elections

    Assauri, Sofjan. (2010). Manajemen Pemasaran (Cet. ke-10). Jakarta:RajaGrafindo Persada.

    Engel, James F, et.al, 1994, ConsumerBehavior, Jilid 1, Alih BahasaBudiyanto, Penerbit : BinarupaAksara, Jakarta.Penerbit :Erlangga, Jakarta

    Kotler, Philip. (2004). Manajemen Pemasaran (Edisi Revisi).(Hendra Teguh & Ronny A.Rusli, Penerjemah). Jakarta:

    Prenhallindo.Kotler, Philip, & Armstrong, Gary.

    (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran . (Bob Sabran,Penerjemah). Jakarta: Erlangga.

    Kotler, Philip, & Keller, Kevin Lane.(2009). Manajemen Pemasaran(Edisi ke-13 Jilid 2). (BobSabran, Penerjemah). Jakarta:

    Erlangga.

    Lupiyoadi, Rambat, & Hamdani, A.(2006). Manajemen Pemasaran

    Jasa (Edisi 2). Jakarta: SalembaEmpat.

    Lingkaran Survey Indonesia, KajianBulanan Edisi 08 Desember,2007, diakses Juni 2013

    Ormero, Paul (2001) ButterflyEconomics A New GeneralTheory Of Social And EconomicBehavior PaperbackPublisher: Basic Books (January23, 2001)

    Schiffman, Leon, G.,Leslie LazarKanuk, 2000, ConsumerBehavior, Edisi Tujuh, Prentice-Hall, New Jersey.

    Setiadi, Nugroho, J, 2003, PerilakuKonsumen, Penerbit, PrenadaMedia, Bandung.

    Swastha, Basu, & Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Modern(Cet. ke-13). Yogyakarta:

    Liberty.Umar Husein, Metode Riset Perilaku

    Orgaisasi, Gramedia PustakaUtama, Jakarta.

    Wring, Dominic. (1997). Journal ofMarketing Management.

    Reconciling Marketing with Political Science: Theories of Political Marketing . Vol. 13 (7),

    651-663.

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    28/114

    Model Irrational Insect dan Peningkatan Daya Saing Usaha Caf (Aiyub, Adnan, Azhar) 25

    https://dspace.lboro.ac.uk/dspace- jspui/handle/21349, diakses Juni2013.

    Ahmed Riahi Balkaoui, 2000, TeoriAkuntansi, Edisi Pertama,Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

    Ina Primiana, 2009, MenggerakkanSektor Riil UKM & Industri,Penerbit Alfabeta, Bandung.

    M. Kwartono Adi, 2007, Analisis UsahaKecil Dan Menengah, PenerbitCV. Andi Offset, Yogyakarta.

    M. Tohar, 2001, Membuka Usaha Kecil,Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

    Zulkarnain, 2006, Kewirausahaan StrategiPemberdayaan Usaha KecilMenengah Dan Penduduk Miskin,Penerbit Adi Cipta Karya Nusa,Yogyakarta.

    http://majalahmesinbisnis.com/6-cara- sukses-usaha-bakso-dalam-waktu-singkat/

    http://majalahmesinbisnis.com/cara-tepat-mengembangkan-usaha-kecil/

    http://majalahmesinbisnis.com/jurus-jitu-menemukan-peluang/ http://majalahmesinbisnis.com/langkah-

    sukses-mengembangkan-bisnis-2/

    http://bisnisukm.com/10-strategi- pemasaran-untuk-tingkatkan-daya-saing-ukm.html

    http://majalahmesinbisnis.com/6-cara-sukses-usaha-bakso-dalam-waktu-singkat/http://majalahmesinbisnis.com/6-cara-sukses-usaha-bakso-dalam-waktu-singkat/http://majalahmesinbisnis.com/6-cara-sukses-usaha-bakso-dalam-waktu-singkat/http://majalahmesinbisnis.com/cara-tepat-mengembangkan-usaha-kecil/http://majalahmesinbisnis.com/cara-tepat-mengembangkan-usaha-kecil/http://majalahmesinbisnis.com/cara-tepat-mengembangkan-usaha-kecil/http://majalahmesinbisnis.com/langkah-sukses-mengembangkan-bisnis-2/http://majalahmesinbisnis.com/langkah-sukses-mengembangkan-bisnis-2/http://majalahmesinbisnis.com/langkah-sukses-mengembangkan-bisnis-2/http://majalahmesinbisnis.com/langkah-sukses-mengembangkan-bisnis-2/http://majalahmesinbisnis.com/langkah-sukses-mengembangkan-bisnis-2/http://majalahmesinbisnis.com/cara-tepat-mengembangkan-usaha-kecil/http://majalahmesinbisnis.com/cara-tepat-mengembangkan-usaha-kecil/http://majalahmesinbisnis.com/6-cara-sukses-usaha-bakso-dalam-waktu-singkat/http://majalahmesinbisnis.com/6-cara-sukses-usaha-bakso-dalam-waktu-singkat/
  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    29/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pemberdayaan, Self Efficacy dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Sulaiman, Asnawi, Faisal Matriad i) 26

    PENGARUH PEMBERDAYAAN, SELF EFF I CACY DAN BUDAYA ORGANISASITERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURYA MADISTRINDO CABANG

    LHOKSEUMAWE DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABELINTERVENING

    [email protected]

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Almuslim, Aceh

    [email protected]

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, Aceh

    Faisal MatriadiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, Aceh

    ABSTRACT

    This research examines the influence of empowerment, Self-efficacy and the organizational culturetoward job satisfaction and the employee performance, and also to examine the mediation effect of job

    satisfaction. The samples are 120 employees at PT. Surya Madistrindo Lhokseumawe. The analyticaltool used is path analysis with SEM Method (Structural Equation Model) by using Amos. The result

    shows that empowerment, Self-efficacy, and the organizational culture positively and significantlyinfluence the employee performance and job satisfaction, and the job satisfaction fully mediates threeexogenous and endogenous variables.

    Keywords: Empowerment, Self-efficacy, Organizational Culture, Job Satisfaction, Employee Performance.

    PENDAHULUANZaman semakin maju, ilmu pengetahuansemakin berkembang, alat-alat semakincanggih, jumlah penduduk semakinmeningkat, kebutuhan akan sandang dan pangan pun semakin banyak, sehinggamanusia akan berfikir cara-cara baru sepertiinovasi produk, pelayanan prima yang tujuan

    utama adalah untuk menghasilkan produkmaupun jasa yang memiliki nilai jual atau bermanfaat untuk bisa memenuhi permintaankonsumen atau pelanggan.

    Konsep tuntutan sumber daya manusiamemfokuskan perhatian pada bagaimanamemotivasi orang untuk bekerja sama secaramanusiawi. Hubungan manusiawi yang lebihmenekankan pada lingkungan yangmenyenangkan untuk bekerja, dalam artianterciptanya lingkungan kerja dengan kondisi

    yang baik, tunjangan yang baik, serta simpatik

    dan memotivasi pekerja untuk bekerja giatsehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja, yang pada akhirnya akanmempengaruhi kepuasan kerja (Strauss, G andSayles., 1996).

    Penelitian terdahulu yang dilakukan

    Suryadewi et al. (2014) mengkaji tentang pengaruh pemberdayaan terhadap kinerjakaryawan pada PT. Bali Segara Nusantara.Hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan.Pada penelitian terdahulu dan penelitian iniada beberapa variabel berkenaan sama namun berbeda objek, alat analisis dan hasil penelitiannya ada hubungan langsung dantidak langsung, signifikan dan ada tidaksignifikan.

    ISSN: 2303-0542

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    30/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pemberdayaan, Self Efficacy dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Sulaiman, Asnawi, Faisal Matriad i) 27

    Research gap dalam penelitian ini dapatdiketahui bahwa variabel berkenaan yangsama tetapi hasilnya berbeda. Penelititerdahulu menghubungkan antara variabel pemberdayaan dan kinerja yang manahasilnya mengungkapkan variabel pemberdayaan berpengaruh signifikanterhadap kinerja artinya jika pemberdayaanditerapkan secara efektif maka kinerjasemakin meningkat. (Suryadewi,et al. 2014).

    Sementara itu, fenomena yang terjadi terhadapkaryawan pada PT. Surya MadistrindoCabang Lhokseumawe tidak demikian,karyawan-karyawan pada perusahaan ini yangtelah mengikuti tes dan lulus wawancara,langsung ditugaskan bekerja, ada yang

    ditugaskan ke lapangan sebagai penjual rokok,sebagian lagi ditempatkan di bagianadministrasi, gudang, dan personalia. Merekaditugaskan untuk mengikuti senior merekauntuk memperoleh pembekalan (on the jobtraining ).

    Ironisnya, karyawan yang direkrut belumtentu memiliki pengalaman kerja yang sesuaidengan kebutuhan kerja, seperti karyawanalumni jurusan ilmu hukum atau jurusanteknik mesin bekerja sebagai salesman , dan

    lain-lain. Penempatan posisi jabatan seperti inidianggap tidak tepat, sebab penempatan posisi jabatan seperti itu bukan pada tempatnyamaksudnya bukan pada keahliannya, sehinggamenyebabkan kinerja karyawan pada PT.Surya Madistrindo tidak produktif.

    Karyawan perusahaan diharapkan memilikirasa percaya diri yang tinggi dalam bekerja,yang biasa dikenal dengan self-efficacy . Self-efficacy adalah sebuah keyakinan karyawantentang probabilitasnya mampu melaksanakantugas dengan semestinya. Menurut pendapatFeist & Feist (2002) menyebutkan bahwaketika seseorang mengalami ketakutan yangtinggi, kecemasan yang akut atau tingkat

    stress yang tinggi, maka biasanya merekamemiliki Self-efficacy yang rendah.Sementara mereka yang memiliki self-efficacy yang tinggi mereka merasa mampu dan yakinterhadap kesuksesan dalam mengatasitantangan dan menganggap ancaman sebagaisuatu tantangan yang tidak perlu dihindari.

    Self-efficacy dengan kinerja memilikihubungan sebagaimana yang dikatakan oleh

    Lee & Bobko (1994) bahwa individu yangmemiliki self-efficacy tinggi, ketikamenentukan tujuan tertentu akanmencurahkan semua perhatian untukmemenuhi tuntutan tersebut. Dan ketikamenghadapi hambatan dan juga kesulitandalam pencapaian tujuan tersebut ia akan berusaha semaksimal mungkin agar mampu bertahan lebih lama dan berhasil mencapaitujuan organisasi atau kinerja yang ditetapkanoleh pimpinan.

    Adapun kaitan hubungan antaraSelf-efficacy dengan kinerja seperti yang dilakukan olehPrasetya (2013) menyebutkan bahwa self-efficacy memiliki pengaruh yang signifikanterhadap kinerja karyawan. Sebaliknya,

    fenomena yang terjadi pada karyawan PT.Surya Madistrindo Cabang Lhokseumawetidak demikian, banyak karyawan pada PT.Surya Madistrindo Cabang LhokseumawesepertiSalesman tidak memiliki self-efficacy yang kuat, mereka tidak yakin dapatmelaksanakan tugas dengan semestinya untukmencapai hasil kerja yang memuaskan di saatmereka turun ke lapangan. Akibatnya, merekatidak mampu menggapai target penjualanyang ditetapkan pimpinan perusahaan kepadamereka sehingga kinerja mereka tidak

    produktif, sehingga mereka harusmengundurkan diri (resign ) dari pekerjaannyaatau dipecat karena dianggap tidak mampumelaksanakan tugas seperti yang diharapkan pimpinan perusahaan.

    Budaya organisasi pada hakikatnyamerupakan kebiasaaan atau ritual yangdiyakini dan dilakukan oleh semua anggotaorganisasi. Budaya mencerminkan apa yangdilakukan dan bukan apa yang akan berlaku(Uha, 2013). Budaya organisasi memberikanciri dan identitas kepada sebuah perusahaanatau organisasi dan membedakan organisasitersebut dengan organisasi lainnya.

    PT. Surya Madistrindo Cabang Lhokseumawememiliki budaya organisasi tersendiri salahsatunya adalah Monday Meeting , dan RapatKerja (Raker) Tahunan. Monday Meeting merupakan kegiatan rapat rutin yangdilakukan setiap hari Senin pagi sebelumkaryawan mulai bekerja. Raker Tahunanadalah kegiatan rapat yang diselenggarakansetiap tahun, biasanya dalam bentuk EmployeeGathering . Selain itu ada juga beberapa

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    31/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pemberdayaan, Self Efficacy dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Sulaiman, Asnawi, Faisal Matriad i) 28

    budaya organisasi di dalamnya yaitu Trustand Tolerance . Trust and Tolerance merupakan nilai (value ) yang dimiliki PT.Surya Madistrindo Cabang Lhokseumawe.Kegiatan menekankan dan memberikan pemahaman terhadap value Trust andTolerance tersebut dilakukan secara terus-menerus di dalam setiap kesempatan dengantujuan untuk melekatkanvalue tersebut kedalam diri setiap individu, sehingga seluruhkaryawan memiliki rasa percaya dan toleransiterhadap sesama rekan kerja.

    Fenomena yang terjadi pada karyawan PT.Surya Madistrindo Cabang Lhokseumawe bertolak belakang dengan budaya organisasiyang ditetapkan pimpinan PT. Surya

    Madistrindo Cabang Lhokseumawe,sebagaimana pengakuan beberapa karyawan pada PT. Surya Madistrindo CabangLhokseumawe yang menyebutkan bahwa adakonflik antar sesama karyawan seperti salahseorang Salesman selaku penjual rokokmemberi laporan yang keliru kepadakaryawan bagian administrasi selaku pencatat.Permasalahannya adalah ketika terjadi ketidakakuratnya laporan penjualan rokok dengan bukti pembayaran (bon) yang diterimakaryawan bagian administrasi yang

    diserahkanSalesman , sehingga menyebabkanketidak percayaan karyawan bagianadministrasi kepada Salesman , merekamenunding satu-sama lain, salingmenyalahkan dan saling curiga-mencurigai.

    Pakar ahli ilmu manajemen pernahmenyebutkan bahwa ada hubungan antara budaya organisasi dengan kinerjasebagaimana yang dikemukakan oleh Turner(1994) yang menyebutkan bahwa budayadalam suatu organisasi pada hakekatnyamengarah pada perilaku-perilaku yangdianggap tepat, mengikat dan memotivasisetiap individu yang ada di dalamnya danmengerahkan pada upaya mencari penyelesaian dalam situasi yang ambigu.Pengertian ini memberi dasar pemikiran bahwa setiap individu yang terlibat didalamnya akan bersama-sama berusahamenciptakan kondisi kerja yang ideal agartercipta suasana yang mendukung bagi upaya pencapaian tujuan yang diharapkan.Penelitian sebelumnya yang meneliti tentang budaya organisasi dan pengaruhnya terhadapkinerja pernah dilakukan oleh Edyatmo(2013). Hasil penelitiannya menyebutkan

    bahwa budaya organisasi pengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan, artinyaapabila budaya organisasi semakin baik, makakinerja karyawan akan meningkat. Berbedahalnya dengan pengalaman yang terjadi padaPT. Surya Madistrindo CabangLhokseumawe, budaya organisasi di perusahaan ini ternyata belum berjalansebagaimana mestinya.

    Berikut ini dapat dijelaskanresearch gap pada penelitian terdahulu bahwa secara teoritis pemberdayaan berpengaruh secara langsungterhadap kinerja karyawan, hasilnyasignifikan, (Rahayu & Sudibia, 2013).Sedangkan penelitian lain mengungkapkan bahwa pemberdayaan berpengaruh secara

    tidak langsung terhadap kinerja, hasilnya tidaksignifikan (Nongkeng,et al. 2012).

    Inti dari semua penjelasan di atas adalah adakesenjangan berupa hasil penelitian, yaitu perlu ada penjelasan lebih lanjut mengapasampai ada perbedaan. Perbedaan-perbedaanhasil penelitian ini diperkirakan karenaadanya pemberdayaan karyawan yangmenuntut untuk mendorong peningkatankinerja tanpa kepuasan kerja.

    Berdasarkan latar belakang di atas, sayatertarik mengadakan penelitian kembalinamun pada penelitian ini objek penelitiannya berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitumengkaji tentang kinerja karyawan pada PT.Surya Madistrindo Cabang Lhokseumawe.Sehingga penelitian ini diberi judul PengaruhPemberdayaan, Self-efficacy , dan BudayaOrganisasi terhadap Kinerja Karyawan padaPT. Surya Madistrindo Cabang Lhokseumawedengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel

    Intervening

    Tujuan Penelitian:1. Menguji dan mengetahui pengaruh

    pemberdayaan, Self-efficacy , budayaorganisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Surya Madistrindo CabangLhokseumawe.

    2. Menguji dan mengetahui pengaruh pemberdayaan self-efficacy , budayaorganisasi terhadap kepuasan kerjakaryawan pada PT. Surya MadistrindoCabang Lhokseumawe.

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    32/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pemberdayaan, Self Efficacy dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Sulaiman, Asnawi, Faisal Matriad i) 29

    3. Menguji dan mengetahui pengaruhkepuasan kerja terhadap kinerjakaryawan.

    4. Menguji dan mengetahui kepuasan kerjamemediasi antara pemberdayaan, self-efficacy , budaya organisasidengan kinerjakaryawan pada PT. Surya MadistrindoCabang Lhokseumawe ?

    TINJAUAN PUSTAKAKinerjaKinerja adalah seperangkat hasil yang dicapaiserta merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta.(Stolovic dan Keeps, 1992dalam Casio1992).

    Kinerja mengacu kepada beberapa indikatormenurut Mangkunegara, (2006) dan Mc.Donald & Lawton, (1977) dalam Ratminto &Winarsih (2010) antara lain sebagai berikut:(1) Kualitas, (2) Kuantitas, (3) KetepatanWaktu, (4) Efektifitas, (5) Efisiensi.

    Kepuasan KerjaKepuasan kerja adalah suatu sikap yangdimiliki individu mengenai pekerjaannya, halini dihasilkan dari persepsi mereka terhadap pekerjaannya yang didasarkan pada faktor

    lingkungan kerja, seperti gaya penyelia,kebijakan dan prosedur, afiliasi kelompokkerja, kondisi kerja dan tunjangan. (Gibson,etal. 2000)

    Kepuasan kerja mengacu kepada beberapaindikator menurut Luthans (2002) danSugiyarti (2012) antara lain sebagai berikut:(1) Kepuasan pada Pembayaran, (2) Kepuasan pada Pekerjaan Itu Sendiri, (3) Kepuasan padaRekan Kerja, (4) Kepuasan pada KondisiFisik, (5) Kepuasan pada Promosi Jabatan.

    PemberdayaanPemberdayaan adalah wewenang untukmembuat keputusan dalam suatu area kegiatanoperasi tertentu tanpa harus memperoleh pengesahan orang lain. (Luthans, 1998).

    Pemberdayaan mengacu kepada beberapaindikator menurut Suryadewi,et al . (2014)antara lain sebagai berikut: (1) Kemampuan,(2) Kepercayaan, (3) Wewenang, (4)Tanggung jawab.

    Self-efficacySelf-efficacy adalah keyakinan seseorangterhadap kapabilitas yang dimilikinya dalammengorganisir dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mensyaratkan pencapaiantingkat kinerja tertentu. Keyakinan akankemampuan diri akan mempengaruhi caraorang dalam berpikir, merasakan danmemotivasi diri mereka sendiri dalam bertindak. (Bandura, 1997)

    Self-efficacy mengacu kepada beberapaindikator menurut Anita,et al. (2013) danBandura (1998) dalam Sahertian (2010)antara lain sebagai berikut: (1) kemampuandalam menghadapi situasi yang tidak menentuyang mengandung unsur kekaburan tidak

    dapat diprediksi dan penuh tekanan; (2)Keyakinan terhadap kemampuanmenggerakkan motivasi, kemampuan kognitif,dan melakukan tindakan yang diperlukanuntuk mencapai suatu hasil; (3) Keyakinanmencapai target yang telah ditentukan; (4)Keyakinan terhadap kemampuan mengatasimasalah yang muncul; (5) Pengharapan akanhasil, keyakinan akan kemampuan diri bahwasuatu rencana tindakan akan berhasil baik biladilandasi oleh suatu pengharapan.

    Budaya OrganisasiBudaya organisasi adalah pola asumsi dasar bersama yang dipelajari oleh kelompok saatmemecahkan masalah-masalah adaptasieksternal dan internal yang telah berfungsidengan cukup baik untuk bisa dianggap absahdan untuk bisa diajarkan kepada anggotakelompok baru sebagai cara yang benar untukmenerima sesuatu, berfikir dan merasakandalam kebutuhannya dengan masalah-masalahtersebut. (Schein, 1991)

    Budaya organisasi mengacu kepada beberapaindikator menurut Hofstede, Geert, Bond danLuk (1993) dalam Masud, (2004) antara lainsebagai berikut: (1) Profesionalisme, (2) Jarakdari Manajemen, (3) Percaya pada rekansekerja, (4) Keteraturan, (5) Intergasi.

    Kerangka KonseptualKerangka konseptual adalah penjelasanketerkaitan atau hubungan suatu teori denganfaktor-faktor penting yang telah diketahuidalam suatu masalah tertentu. Kerangkakoseptual dalam penelitian ini dibangun atasdasar pandangan ahli secara teoritis dan hasil

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    33/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pemberdayaan, Self Efficacy dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Sulaiman, Asnawi, Faisal Matriad i) 30

    penelitian secara empiris tentang hubungan pemberdayaan dengan kepuasan kerja maupundengan kinerja, hubungan antara self-efficacy dengan kepuasan kerja dan kinerja danhubungan antara budaya organisasi dengankepuasan kerja dan kinerja.

    Berdasarkan uraian di atas, maka dapatdiGambar kan kerangka berpikir sebagai berikut:

    Hipotesis PenelitianBerdasarkan kerangka konsep penelitian,maka dapat dirumuskan 10 (sepuluh) pernyataan hipotesis sebagai berikut:H1: Pemberdayaan berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap kinerjakaryawan

    H2: Self-efficacy berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan.

    H3: Budaya organisasi berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerjakaryawan.

    H4 : Pemberdayaan berpengaruh positifdan signifikan terhadap kepuasankerja.

    H5: Self-efficacy berpengaruh positif dansignifikan terhadap kepuasan kerja.H6: Budaya organisasi berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap kepuasankerja

    H7: Kepuasan kerja berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerjakaryawan.

    H8: Kepuasan kerja memediasi antara pemberdayaan dengan kinerjakaryawan pada PT. Surya MadistrindoLhokseumawe.

    H9: Kepuasan kerja memediasi antara self-efficacy dengan kinerja karyawan pada PT. Surya MadistrindoLhokseumawe.

    H10: Kepuasan kerja memediasi antara budaya organisasi dengan kinerjakaryawan PT. Surya MadistrindoLhokseumawe

    Metode PenelitianVariabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberdayaan, self efficacy , dan budayaorganisasi. Kepuasan kerja sebagai variabel perantara, sedangkan variabel terikatnyaadalah kinerja. Tipe penelitian adala pernyataan dengan menggunakan kuesioner

    sebagai alat untuk mengambil data. Instrumen penelitian menggunakan skala Linkert yangtelah dimodifikasi 1-5. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Surya Madistrindo Cabang Lhokseumawe.Pengambilan sampel dengan metode sensusyaitu sebanyak 120 orang karyawan. Tekniksampling sensus merupakan teknik penentuansampel bila semua anggota populasidigunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009).Teknik analisis menggunakanStructural

    Equation Model (SEM) dengan menggunakan

    program komputer SPSS 16.0 dan Amos 21.0.Uji validitas instrumen menggunakanConfirmatory Faktor Analysis (CFA) masing-masing kontruk yaitu dengan melihat nilai

    Loading Factor masing-masing indikator dandidapat hasil setiap butir peryataan memilikinilai >0,6. Adapun uji reabilitas denganmenggunakan rumus sebagai berikut:

    nstruct Reliability =. 2

    . 2 +

    Sementara ekstrak varian dapat

    dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    ance Extracted = .2

    . + 2

    Hasil Penelitian dan PembahasanHasil analisis full model 1 (model awal)dengan menggunakan analisis SEMditunjukkan pada Gambar 1. Hasil perhitunganya bahwa indeks kesesuaian( goodness of fit index ) menunjukkan bahwa

    dari delapan kriteria yang dievaluasi ternyata hanya dua kriteria yang belum memenuhi ( fit ) yakni GFIdan AGFI.

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    34/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pemberdayaan, Self Efficacy dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Sulaiman, Asnawi, Faisal Matriad i) 31

    Gambar 1 Full Model Sebelum Modifikasi

    Tabel 1Goodness of fi t Indexs untuk Full Model Sebelum Modifikasi

    Goodness of fit Index Cut-off Value HasilAnalisisEvaluasiModel

    2.Chi-Square Statistik Diharapkan Kecil 226.571 BaikProbability >0,05 0.009 Baik

    CMIN/DF 0.90 0.865 MarginalAGFI >0.90 0.814 MarginalTLI >0.95 0.951 BaikCFI >0.95 0.958 BaikRMSEA

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    35/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pemberdayaan, Self Efficacy dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Sulaiman, Asnawi, Faisal Matriad i) 32

    Gambar 2 Full Model Setelah Modifikasi

    Tabel 2Goodness of f i t Indexs untuk Full Model Setelah Modifikasi

    Goodness of fit Index Cut-off Value HasilAnalisisEvaluasiModel

    2 Chi-Square Statistik DiharapkanKecil 197.990 Baik

    Probability >0,05 0.112 BaikCMIN/DF 0.90 0.872 MarginalAGFI >0.90 0.831 MarginalTLI >0.95 0.976 BaikCFI >0.95 0.980 Baik

    RMSEA

  • 7/24/2019 Jurnal Vol. 4 STIE Bumi Persada

    36/114

    Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol. 4. No. 1. Juni 2014.

    Pemberdayaan, Self Efficacy dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Sulaiman, Asnawi, Faisal Matriad i) 33

    Uji Efek Mediasi

    Untuk melihat pengaruh efek mediasi,terlebih dahulu harus melihat seberapa besar pengaruh langsung (direct effect ), tidak

    langsung (indirect effect ) dan pengaruhkeseluruhan (total effect ). Berdasarkan pengujian yang dilakukan denganmenggunakan Amos. 21.0 diperoleh hasilseperti pada Tabel 4.

    Tabel 4Standardized Direct, Indirect & Total

    Effects

    Hasil pengujian efek memediasi (intervening)hubungan variabel pemberdayaan dengan

    variabel kinerja karyawan yang dimediasioleh variabel kepuasan kerja dan ditampilkandalam bentuk Gambar 3:

    Gambar 3 dapat dijelaskan bahwa koefesien jalur A, jalur B dan jalur C, adalah signifikandan nilai signifikansi jalur C' adalah tidaksignifikan. Karena probabilitas jalur C tidaksignifikan, sehingga dapat disimpulkan terjadihubungan full mediation atau dengan kata lainvariabel kepuasan kerja memediasi secara fullmediation antara pemberdayaan dengankinerja karyawan pada PT. Surya MadistrindoCabang Lhokseumawe.

    Hasil pengujian efek memediasi (intervening)hubungan variabel self efficacy dengan

    variabel kinerja karyawan yang dimediasioleh variabel kepuasan kerja dan ditampilkandalam bentuk Gambar 4:

    Gambar 4 dapat dijelaskan bahwa koefesien jalur A, jalur B dan jalur C, signifikan dannilai signifikansi jalur C' adalah tidak

    signifikan. Karena probabi