lap kating 1 bab iv

7
BAB IV MANAGEMENT CASE 4.1 Management Case Furuncle Simple furuncles  aplikasi lokal moist heat + antibiotik. Fungsi: - Mengurangi ketidaknyamanan; - Membantu melokalisasi infeksi; - Membantu drainase. Carbuncle/furuncle + cellulitis + demam  antibiotik sistemik. ika ter!adi infeksi parah atau infeksi pada daerah yang penting  diberikan antibiotik  parenteral" serta pasien diminta untuk berbar ing di tempat tidur dan area yang terkena infeksi diimmobilisasi. #ntibiotik yang diberikan: generasi $ cephalosporin $-% g/hari" !ika ter!adi resistensi maka dapat digunakan &ancomycin '$-% g i.& daily in di&ided doses(. #ntibiotik diberikan selama $ minggu. )esi: besar tapi tetap terlokalisasi" sakit dan mengalami fluktuasi  drainase 'spontan atau surg ical( + antibi otik 'diberikan sampai tidak ditemukan tanda-tan da inflamasi(  setelah drainase: diberikan moist dressing menggunakan %* mupirocin ointment. a ngan harus dicuci se tiap setelah kontak dengan lesi kulit. ,engobatan recurrent furunculosis: $. &alua si meny elur uh terh ada p peny eba b utama: a. ,ro ses sistemik.  b. Faktor-faktor predisposisi: paparan bahan-bahan kimia industri" minyak; higienitas rendah; obesitas; hyperhidrosis; ingron hairs; tekanan dari ba!u atau sabuk yang terlalu ketat. c. Sumb er-sumbe r kon tak ter hadap Staphylococcus: infek si pyog en di kelua rga" contact sports seperti gulat. d. a sal carr ia ge of S. aureus. %. ,e raatan ku li t: u!uan: mengurangi !umlah S. aureus pada kulit. 0edua tan gan dan tubuh dicuci dengan me nggunakan ai r dan sabun antiseptik 'contoh : 1* chlorhe2idine solution(. Menghindari trauma" lecet dan iritasi kulit. 3. ,e raatan pakai an: ,akaian ya ng rin gan" longgar da n be rpor i harus diset ri ka seseri ng mungkin. 4icuci dengan menggunakan mesin cuci" dan dicuci dengan menggunakan hot cycling.

Upload: nurul-fauziah-mahmudah

Post on 19-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap kating 1 BAB IV

7/23/2019 Lap kating 1 BAB IV

http://slidepdf.com/reader/full/lap-kating-1-bab-iv 1/7

BAB IV

MANAGEMENT CASE

4.1 Management Case Furuncle

• Simple furuncles aplikasi lokal moist heat + antibiotik.

Fungsi:

- Mengurangi ketidaknyamanan;

- Membantu melokalisasi infeksi;

- Membantu drainase.

• Carbuncle/furuncle + cellulitis + demam antibiotik sistemik.

• ika ter!adi infeksi parah atau infeksi pada daerah yang penting  diberikan antibiotik 

 parenteral" serta pasien diminta untuk berbaring di tempat tidur dan area yang terkena

infeksi diimmobilisasi.• #ntibiotik yang diberikan: generasi $ cephalosporin $-% g/hari" !ika ter!adi resistensi

maka dapat digunakan &ancomycin '$-% g i.& daily in di&ided doses(.

• #ntibiotik diberikan selama $ minggu.

• )esi: besar tapi tetap terlokalisasi" sakit dan mengalami fluktuasi  drainase 'spontan

atau surgical( + antibiotik 'diberikan sampai tidak ditemukan tanda-tanda inflamasi(

 setelah drainase: diberikan moist dressing menggunakan %* mupirocin ointment.

• angan harus dicuci setiap setelah kontak dengan lesi kulit.

• ,engobatan recurrent furunculosis:

$. &aluasi menyeluruh terhadap penyebab utama:a. ,roses sistemik.

 b. Faktor-faktor predisposisi: paparan bahan-bahan kimia industri" minyak;

higienitas rendah; obesitas; hyperhidrosis; ingron hairs; tekanan dari ba!u

atau sabuk yang terlalu ketat.

c. Sumber-sumber kontak terhadap Staphylococcus: infeksi pyogen di keluarga"

contact sports seperti gulat.

d. asal carriage of S. aureus.

%. ,eraatan kulit:

− u!uan: mengurangi !umlah S. aureus pada kulit.− 0edua tangan dan tubuh dicuci dengan menggunakan air dan sabun

antiseptik 'contoh : 1* chlorhe2idine solution(.

− Menghindari trauma" lecet dan iritasi kulit.

3. ,eraatan pakaian:

− ,akaian yang ringan" longgar dan berpori harus disetrika sesering

mungkin.

− 4icuci dengan menggunakan mesin cuci" dan dicuci dengan menggunakan

hot cycling.

Page 2: Lap kating 1 BAB IV

7/23/2019 Lap kating 1 BAB IV

http://slidepdf.com/reader/full/lap-kating-1-bab-iv 2/7

1. ,enggunaan pakaian: pakaian diganti lebih sering" terutama !ika purulent drainage

collects.

5. 6eneral measures: khusus pada pasien yang mengalami furuncle adalah penderita

tingginya stress emosional dan physical fatigue. ,engobatannya dapat dilakukan

dengan cara liburan.

7. indakan yang bertu!uan mengurangi nasal 'dan kulit( carriage of S. aureus

'methicillin-susceptible/methicillin resistant(:

− ,enggunaan salep secara lokal pada nasal &estibule untuk mengurangi

nasal carriage dan mengurangi !umlah organisme di kulit" sehingga tidak 

ter!adi kekambuhan furunculosis. Salep yang digunakan adalah %*

mupirocin calcium dengan dasar paraffin putih dan lembut selama 5 hari.

− 8ral antibiotik" misal: 9ifampin 7 mg secara oral setiap hari selama $

hari.

• )okasi-lokasi spesial serta cara penanganannya:

e2ternal auditory canal :

− <rigasi dan insisi aal.

− =actroban dan antibiotik per oral.

− 0ompres hangat pada auricle dan bagian salah satu sisi dari a!ah.

nasal :

− ,ada stadium aal diberikan kompres hangat larutan salin di dalam dan di

luar nostril sampai ter!adi pelunakan dari lesi.

− idak boleh diinsisi tapi diuap.

− =erikan antibiotik 'lokal dan sistemik(.

bibir atas dan hidung :

− 0omplikasi: sinus thrombosis" meningitis dan septicemia.

− >indari trauma dengan menggunakan dressing.

− ,enggunaan antibiotik sistemik.

− <nsisi dilakukan !ika semua pengobatan gagal.

Wet Dressing

 

4isebut !uga kompres" terdapat yang hangat dan yang dingin.

 

Merupakan tambahan pada pengobatan penyakit kulit yang eksudatif 'basah(.

 

Metode:

Page 3: Lap kating 1 BAB IV

7/23/2019 Lap kating 1 BAB IV

http://slidepdf.com/reader/full/lap-kating-1-bab-iv 3/7

1. #mbil kain yang bersih dan lembut seperti seprai atau kaos. 0ain tersebut tidak 

 perlu disterilkan atau baru. 0ain kompres setidaknya harus dicuci $2 sehari !ika

ingin dipergunakan secara berulang.

2. )ipat kain tersebut men!adi 1-? lipat lalu gunting disesuaikan dengan ukuran lesi

 pada kulit.

3. =asahi kain tersebut dengan cara mencelupkan pada larutan atau air yang sudah

disiapkan 'hangat atau dingin(" lalu peras perlahan agar kain tetap basah.

4. )etakkan pada area lesi pada kulit.

5. 4iamkan selama 3 menit @ $ !am" lakukan %-12 per hari. >entikan !ika kulit

men!adi kering.

 

,ada larutan celup dapat !uga ditambahkan antibiotik 'khususnya pada penyakit

 boil/furuncle( seperti alumunium acetate" acetic acid" sil&er nitrate.

4.2. Management Case Scabies

rinsi!

• erdapat beberapa cara efektif untuk penanganan scabies" hal ini tergantung biaya

yang dikeluarkan dan potensial toksisitas :

$. ,asien diberi tahu baha pengobatan scabies dilakukan secara berulang dan

membutuhkan aktu yang lebih lama.

%. Scabicide dioleskan secara merata di belakang telinga" lalu dari leher sampai

telapak kaki" dengan memperhatikan daerah-daerah intertrigenous seperti sela-sela

 !ari" umbilikus" selangkangan" lipatan kulit antara kedua bokong" dan di baah

kuku-kuku tangan dan kaki. ,ada bayi biasanya dioleskan !uga daerah a!ah" hal

ini berhubungan dengan predileksi tempat ter!adinya scabies.

3. Medikasi harus dicuci seluruhnya setelah periode tertentu.

1. ,ada pagi hari setelah pengobatan" pakaian dalam" seprai" handuk dicuci dengan

menggunakan mesin cuci dan air panas.

5. ,asien harus diberi tahu" baha setelah pengobatan selesai" rasa gatal dan ecAema

mungkin dapat ter!adi.

7. #nggota keluarga yang berkontak langsung dengan pasien" diobati secara

 bersamaan.

S!eci"ic T#!ica$ Scabici%es

• ,ermethrin 5* cream 'limite" #cticin(

− Sintetik pyrethroid" scabicide yang ampuh" tapi toksisitas rendah.

− 4iabsorpsi minimal dan dimetabolisme dengan cepat.

− 4icuci setelah ?-$ !am se!ak pengolesan.

− ,engobatan yang kedua kali dilakukan $ minggu berikutnya.

− 0ontraindikasi: anak umur B % bulan" ibu hamil" ibu menyusui.

Page 4: Lap kating 1 BAB IV

7/23/2019 Lap kating 1 BAB IV

http://slidepdf.com/reader/full/lap-kating-1-bab-iv 4/7

• )indane $* 'gamma-benAene he2achloride(

− 4icuci setelah ? !am se!ak pengolesan.

− ,engobatan kedua kali dilakukan $ minggu berikutnya.

− 4apat menyebabkan toksisitas pada sistem saraf pusat.

0ontraindikasi: infants" young children" ibu hamil" ibu menyusui" orangdengan penyakit neurologis.

• Sulfur 7* in petrolatum

− 4ioleskan pada malam hari selama 3 malam.

− ,encucian dilakukan %1 !am setelah pengolesan pada malam terakhir 'malam

ke-3(.

− =erbau" berarna dan berminyak.

− #man untuk anak B % bulan" ibu hamil dan ibu menyusui.

• =enAyl benAoate %5*

−4icuci %1 !am setelah pengolesan.

− ,engolesan kedua dilakukan pada $ minggu berikutnya.

− fekti&itas sama dengan lindane.

− Sudah tidak dipergunakan di #merika Serikat.

• Crotamiton cream 'ura2(

− 4ioleskan setiap hari selama 5 hari.

− Cocok untuk infants.

− )ebih mahal" tapi memiliki efek antipruritus yang baik.

• 8ther :

−  =< emulsion concentrate" yang terdiri dari 7?* benAyl benAoate + 7*

44 + $%* benAocaine + $1* polysrbate ?.

− etsomol  tetraethylthiuram monosulphide in 5* solution.

− )otion "5* malathion.

I&ermectin

• 4iberikan pada pengobatan crusted scabies.

•#gen antiparasit" diberikan peroral.

• 4osis: $ atau % % g/kg==.

• opical: $* solution in propylene glycol.

Anti!r'ritic

• 4iberikan golongan antihistamin atau topical/systemic glucocorticoid.

• #nak: $* hydrocortisone cream.

• 4easa: triamcinolone cream '"$*(.

Page 5: Lap kating 1 BAB IV

7/23/2019 Lap kating 1 BAB IV

http://slidepdf.com/reader/full/lap-kating-1-bab-iv 5/7

• Se&ere pruritus: prednisolone atau i.m triamcinolone acetonide dengan dosis 1-7

mg selama D-$1 hari.

Eritr#misin

ritromisin adalah suatu kelompok yang berhubungan erat dengan senyaa mkrolid yang

dicirikan dengan cincin makrosiklik lakton 'mengandung $1-$7 atom( dimana gula melekat.

4itemukan pada tahun $E5% dari Streptomyces erythreus.

• 0imiai

Mempunyai cincin makrolid serta gula desoamin dan kladinosa. =erat molekul

eritromisin D31" sukar larut dalam air '"$*( tetapi mudah larut dalam pelarut organik"

larutan agak stabil pada suhu 1C dan akti&itasnya hilang pada suhu %C.

• #kti&itas antimikroba

fekti&e terhadap organisme gram positif" terutama pneumokokus" streptokokus"

stafilokokus dan korinebakteri" pada konsentrasi plasma "%-% g/m) uga peka

terhadap Mycoplasma" )egionella" Chlamydia trachomatis" >elicobacter dan

mikobakterium tertentu 'Mycobacterium kansasi" Mycobacterium scrofulaceum(.

#kti&itas antibakteri eritromisin adalah bakteriostatik dan bakterisid untuk organisme

yang peka. #kti&itasnya diperkuat pada p> alkali.

8bat ini terikat pada subunit 5S ribosom pada tempat

 pengikatannya '%3S r9#(

G

Mengganggu dengan pembentukan kompleks pemula untuk sintesis rantai peptide atau

dapat mengganggu reaksi translokasi aminoasil

• Farmakokinetik 

Page 6: Lap kating 1 BAB IV

7/23/2019 Lap kating 1 BAB IV

http://slidepdf.com/reader/full/lap-kating-1-bab-iv 6/7

=isa dirusak oleh asam lambung dan harus diberikan dalam bentuk enteric coating. 4osis

 peroral % g/hari menghasilkan kadar serum sampai % g/m). obat yang diabsorbsi

didistribusikan secara luas kecuali ke dalam otak dan CSF" dapat menembus placenta dan

mencapai !anin. Se!umlah besar hilang ke dalam feses dan sebagian besar diekskresikan

kedalam empedu dan 5* diekresikan kedalam urin.

• ,enggunaan klinik 

Merupakan obat pilihan utama untuk infeksi korinebakteri 'difteri" sepsis" eritrasma(;

infeksi klamidia pada saluran pernafasan" neonates" mata atau genitalia; dan pada

 pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma dan )egionella.

Merupakan obat pengganti penisilin bagi indi&idu yang mengalami infeksi streptokokus

dan pneumokokus yang hipersensitif terhadap penisilin.

• 4osis

4osis oral eritromisin basa" stearat" atau estolat: "%5-"5 g setiap 7 !am 'untuk anak-anak 

1 mg/kg/hari( atau eritromisin etilsuksinat "1-"7 g/7 !am.

4osis i&" deasa "5 g eritromisin gluseptat atau laktobionat setiap ?-$% !am. #nak-anak

1 mg/kg/hari.

• fek samping

6astrointestinal : anoreksia" mual" muntah" dan diare kadang pada pemberian oral.

oksisitas hati : hepatitis kolestatik akut 'demam" ikterus" gangguan fungsi hati("

mungkin sebagai reaksi hipersnsitif. 9eaksi alergi 'demam" eosinofilia dan rashes(" dapat

menghambat sitokrom ,15 H meningkatkan efek antikoagulan oral dan digoksin oral"

dan aritmia !angtung.

• 0ontra indikasi

<bu hamil.

Page 7: Lap kating 1 BAB IV

7/23/2019 Lap kating 1 BAB IV

http://slidepdf.com/reader/full/lap-kating-1-bab-iv 7/7