lapkas anak sn ifa

Upload: harafah-iskandar

Post on 21-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    1/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sindrom nefrotik (SN) merupakan salah satu penyakit ginjal yang sering

    terjadi pada anak, terdiri dari gejala klinis berupa proteinuria masif 40

    mg/m2!"/jam, hipoalbuminemia #2,$ g/dl, edema, dan hiperkolesterolemia

    %200 mg/d& !enyebab pasti dari sindrom nefrotik sampai saat ini masih belum

    diketahui se'ara pasti, namun akhirakhir ini dianggap sebagai suatu penyakit

    autoimun&

    nsidens SN pada anak dalam kepustakaan di *merika Serikat dan nggris

    adalah 24 kasus baru per +00&000 anak per tahun& i negara berkembang

    insidensnya lebih tinggi& i ndonesia dilaporkan - per +00&000 per tahun&

    !erbandingan anak lakilaki dan perempuan 2.+&

    tiologi SN dibagi yaitu kongenital, primer/idiopatik (penyebab SN tidak

    jelas), dan sekunder mengikuti penyakit sistemik antara lain lupus eritematosus

    sistemik (S), purpura 1eno'h S'honlein, dan lain lain&

    !asien yang menderita SN untuk pertama kalinya sebagian besar datang ke

    rumah sakit dengan gejala edema& ejala edema tersebut berupa pembengkakan

    yang biasanya terdapat pada daerah dengan tekanan jaringan rendah seperti

    kelopak mata, dada, perut, ekstremitas, skrotum, dan labia.

    !ada anak, sebagian besar (30) SN idiopatik mempunyai gambaran

    patologi anatomi kelainan minimal (SN56)& ambaran patologi anatomi lainnya

    adalah glomerulosklerosis fokal segmental (S7S) 83, mesangial proliferatif

    difus (6!) 2$, glomerulonefritis membranoproliferatif (N6!) 4-, dan

    nefropati membranosa (N6) +,$& !ada pengobatan kortikosteroid inisial

    sebagian besar SN56 (94) mengalami remisi total (responsif), sedangkan pada

    S7S 303$ tidak responsif (resisten steroid)&

    !ada berbagai penelitian jangka panjang ternyata respons terhadap

    pengobatan steroid lebih sering digunakan untuk menentukan prognosis

    dibandingkan dengan gambaran patologi anatomi& :leh karena itu pada saat ini

    klasifikasi SN lebih didasarkan pada respons klinik yaitu. Sindrom nefrotik

    sensitif steroid (SNSS) dan Sindrom nefrotik resisten steroid (SN;S)&

    1

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    2/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    BAB II

    STATUS PASIEN

    *& N

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    3/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    - ;i?ayat imunisasi . !asien tidak pernah mendapatkan imunisasi& "F .

    !olio .

    1epatitis . !< .

    Fampak .

    - ;i?ayat tumbuh kembang . 6enurut 'erita bu pasien, ri?ayat tumbuh

    kembang pasien normal&

    F& S

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    4/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    6ulut . "ibir kering (), sianosis (), pu'at (C) idah kotor (), lidah tremor (), lidah beslag (),

    antung

    nspeksi . 'tus 'ordis tidak terlihat

    !alpasi . 'tus 'ordis tidak teraba ()

    -

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    5/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    nspeksi . "entuk simetris

    - sikatrik ()- Iena 'olateral ()

    !alpasi . Soepel (C)- nyeri tekan ()- defen'e mus'ular ()- :rganomegali ()- 6asa intraabdominal ()

    !erkusi . arijari tremor ()- Sianosis ()- Flubbing finger ()- :edem (C)- kterik ()

    & !6;5S**N !N=N>*N- !emeriksaan darah rutin . tidak dilakukan- !emeriksaan kimia klinik . tidak dilakukan

    - !emeriksaan imunoserologi . tidak dilakukan- !emeriksaan =rin ;utin . tanggal 29/09/20+$

    o 6akroskopis

    @arna . 5uning

    5ejernihan . 5eruh

    "> . +,0$

    p1 . -,0

    !rotein . (CCC) / !ositif tiga

    5

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    6/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    "ilirubin . ()

    lukosa . ()

    =robilinogen . 0,2 u/dl5eton . ()

    Nitrit . ()

    eukosit starase . ()

    "lood . ()

    o 6ikroskopis

    ritrosit . +2

    eukosit . !enuh / !"

    phitel Fell . - J 3 / !"

    Fristal . ()

    Fylinder . ()

    "a'teria . ()

    7& *N:S* "*NN- Sindrom Nefrotik ;elaps- lomerulonefritis *kut (N*)- nfeksi Saluran 5emih (S5)

    & *N:S* 5;>*

    - Sindrom Nefrotik ;elaps

    1& !N*

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    7/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    *ntibiotik diberikan bila ada infeksi /

    men'egah infeksi sekunder& FefadroDil . 2D+ (syr)

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM URINARIA

    A. Anatomi

    injal adalah organ berbentuk seperti ka'ang ber?arna merah tua,

    panjangnya sekitar +2,$ 'm dan tebalnya 2,$ 'm (kurang lebih sebesar kepalan

    tangan)& Setiap ginjal memiliki berat antara +2$ sampai +8$ g pada lakilaki dan

    ++$ sampai +$$ g pada perempuan&+

    injal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritoneum, di

    depan dua iga terakhir, dan tiga otot besarL transIersus abdominis, kuadratus

    lumborum, dan psoas mayor& injal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh

    bantalan lemak yang tebal&

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    8/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    a) Fasia renal adalah pembungkus terluar& !embungkus ini melabuhkan

    ginjal pada struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ&b) Lemak perirenaladalah jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal&

    >aringan ini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya&c) Kapsul fibrosa adalah membran halus transparan yang langsung

    membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas&25edua ureter merupakan saluran yang panjangnya sekitar +0 sampai +2 in'i

    (2$ hingga 0 'm), terbentang dari ginjal sampai Iesika urinaria& 7ungsinya

    adalah menyalurkan urin ke Iesika urinaria&+

    Gesika urinaria adalah suatu kantong berotot yang dapat mengempis,

    terletak di belakang simfisis pubis& Gesika urinaria mempunyai tiga muaraL dua

    dari ureter dan satu menuju uretra& 7ungsi Iesika urinaria adalah. (+) sebagai

    tempat penyimpanan urin sebelum meninggalkan tubuh dan (2) berfungsi

    mendorong urin keluar tubuh (dibantu uretra)&+,2,4

    =retra adalah saluran ke'il yang dapat mengembang, berjalan dari Iesika

    urinaria sampai ke luar tubuhL panjang pada perempuan sekitar + K in'i (4 'm)

    dan pada lakilaki sekitar 3 in'i (20 'm)& 6uara uretra keluar tubuh disebut

    meatus urinarius&+

    Gambar 1: Sistem urinaria dilihat dari anterior

    8

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    9/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    Strutur Maro!o"i Gin#a$

    !ermukaan anterior dan posterior kutub atas dan ba?ah serta tepi lateral

    ginjal berbentuk 'embung sedangkan tepi medialnya berbentuk 'ekung karena

    adanya hilus&+,2

    Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus& Sinus ini

    membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, Iena dan arteri

    renalis, saraf dan limfatik&+,2

    !otongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbedaL

    korteks di bagian luar dan medula di bagian dalam& 6edula terbagibagi menjadi

    baji segitiga yang disebut piramid& !iramidpiramid tersebut dikelilingi oleh

    bagian korteks yang disebut kolumna Bertini& !iramidpiramid tersebut tampak

    ber'orak karena tersusun dari segmensegmen tubulus dan duktus pengumpul

    nefron& !apila (apeks) dari tiap piramid membentuk duktus papilaris "ellini yang

    terbentuk dari persatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul& Setiap

    duktus papilaris masuk ke dalam suatu perluasan ujung pelIis ginjal berbentuk

    seperti 'a?an yang disebut kaliks minor& "eberapa kaliks minor (3 sampai +3)

    bersatu membentuk kaliks mayor, yaitu rongga yang men'apai glandular, bagian

    penghasil urin pada ginjal& ua sampai tiga kaliks mayor bersatu membentuk

    pelIis ginjal& Pelvis in!almerupakan reserIoar utama sistem pengumpul ginjal&

    =reter menghubungkan pelIis ginjal dengan Iesika urinaria&2

    Gambar ": ambaran anatomis in!al melintan

    Su"$ai P%m&u$u' Dara' Maro!o"i Gin#a$

    9

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    10/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    *rteri renalis berasal dari aorta abdominalis kirakira setinggi Iertebra

    lumbalis & *orta terletak di sebelah kiri garis tengah sehingga arteria renalis

    kanan lebih panjang dari arteria renalis kiri& Setiap arteria renalis ber'abang

    se?aktu masuk ke dalam hilus ginjal&+,2

    Gena renalis menyalurkan darah dari masingmasing ginjal ke dalam Iena

    kaIa inferior yang terletak di sebelah kanan dari garis tengah& *kibatnya Iena

    renalis kirakira dua kali lebih panjang dari Iena renalis kanan&+,2

    Saat arteria renalis masuk ke dalam hilus, arteria tersebut ber'abang menjadi

    arteria interlobaris yang berjalan di antara piramid, selanjutnya membentuk

    per'abangan arkuata yang melengkung melintasi basis piramidpiramid tersebut&*rteri arkuata kemudian membentuk artriolarteriol interlobularis yang tersusun

    paralel dalam korteks& *rteriola interlobularis ini selanjutnya membentuk arteriola

    aferen&+,2

    6asingmasing arteriol aferen akan menyuplai darah ke rumbairumbai

    kapiler yang disebut lomerulus (jamakL glomeruli)& 5apiler glomeruli bersatu

    membentuk arteriol eferenyang kemudian ber'abang'abang membentuk sistem

    jaringan portal yang mengelilingi tubulus dan kadangkadang disebut kapiler

    peritubular& Sirkulasi ginjal tidak seperti biasa yang terbagi menjadi dua bantalan

    kapiler yang terpisah, tapi bantalan glomerulus dan bantalan kapiler peritubularterbentuk menjadi rangkaian sehingga semua darah ginjal mele?ati keduanya&

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    11/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    Gambar #: Gambaran melintan system pembuluh darah renal

    Strutur Miro!o"i Gin#a$

    N%(ron

    =nit kerja fungsional ginjal disebut sebagai nefron& alam setiap ginjal

    terdapat sekitar + juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi

    sama& engan demikian, kerja ginjal dapat dianggap sebagai jumlah total dari

    fungsi semua nefron tersebut& Setiap nefron terdiri dari kapsula "o?man yang

    mengitari rumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung

    henle, dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan diri ke duktus

    penumpul&+,2

    Kor"u!u$u! Gin#a$

    5orpuskulus ginjal terdiri dari kapsula "o?man dan rumbai kapiler

    glomerulus& stilah lomerulus seringkali digunakan juga untuk menyatakan

    korpuskulus in!al, ?alaupun glomerulus lebih sesuai untuk menyatakan rumbai

    kapiler&2

    Kapsula Bo$man merupakan inIaginasi dari tubulus proksimal&

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    12/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    5apsula "o?man dilapisi oleh selsel epitel& Sel epitel parietalisberbentuk

    gepeng dan membentuk bagian terluar dari kapsulaLsel epitel viseralisjauh lebih

    besar dan membentuk bagian dalam kapsula dan juga melapisi bagian luar dari

    rumbai kapiler& Sel Iiseralis membentuk tonjolantonjolan atau kakikaki yang

    disebutpodosit, yang bersinggungan dengan membrana basalis pada jarakjarak

    tertentu&2

    Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerulus melalui

    beberapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus kaki atau pedikel

    (Mkaki ke'il)& !edikel berinterdigitasi (saling mengun'i) dengan prosesus yang

    sama dari podosit tetangga& ;uang sempit antar pedikelpedikel yang

    berinterdigitasi disebut filtration slits(poripori dari 'elah) yang lebarnya sekitar

    2$ nm atau 400 O& Setiap pori dilapisi selapis membran tipis yang memungkinkan

    aliran beberapa molekul dan menahan aliran molekul lainnya&2

    %embrana basalis membentuk lapisan tengah dinding kapiler, terjepit

    diantara selsel epitel pada satu sisi dan selsel endotel pada sisi lain& 6embrana

    basalis kapiler menjadi membrana basalis tubulus dan terdiri dari gel hidrasi yang

    menjalin serat kolagen& !ada membrana basalis tidak tampak adanya poripori,

    kendatipun bersifat seakanakan memiliki pori berdiameter sekitar 80+00 O&2

    Sel&sel endotel membentuk bagian terdalam dari rumbai kapiler&

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    13/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    epitel kuboid yang kaya akan mikroIilus (brush border) dan memperluas area

    permukaan lumen& (nsa enle&

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    14/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    Gambar *: renal corpuscle

    3.) DEFINISI SINDROM NEFROTIK

    Sindrom nefrotik (SN) adalah suatu sindrom klinik dengan gejala.

    +& !roteinuria massif ( 40 mg/m2!"/jam atau rasio protein/kreatinin pada urin

    se?aktu % 2 mg/mg atau dipstik 2C)

    2& 1ipoalbuminemia P 2,$ g/d

    & dema

    4& apat disertai hiperkolesterolemia (% 2$0 mg/u)

    Bata!an

    R%mi!i. . proteinuria negatif atau trace (proteinuria # 4 mg/m2!"/jam) hari

    berturutturut dalam + minggu& R%$a"!. . proteinuria 2C (proteinuria %40 mg/m2!"/jam) hari berturut

    turut dalam + minggu& R%$a"! #aran*. . relaps kurang dari 2 D dalam - bulan pertama setelah respons

    a?al atau kurang dari 4 D per tahun pengamatan& R%$a"! !%rin*. (fre+uent relaps). relaps 2 D dalam - bulan pertama setelah

    respons a?al atau 4 D dalam periode + tahun& D%"%n+%n !t%roi+. . relaps 2 D berurutan pada saat dosis steroid diturunkan

    (alternatin) atau dalam +4 hari setelah pengobatan dihentikan& R%!i!t%n !t%roi+. . tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis penuh

    (full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu&

    14

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    15/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    S%n!iti( !t%roi+. . remisi terjadi pada pemberian prednison dosis penuh selama

    4 minggu&

    3.3 ETIOLOGI SINDROM NEFROTIK

    tiologi SN dibagi yaitu kongenital, primer/idiopatik, dan sekunder&

    a) Sindrom nefrotik konenital

    6erupakan gangguan autosom resesif yang terjadi pada usia + tahun pertama&

    "iasanya anak lahir premature (90), plasenta besar (beratnya kirakira 40

    dari berat badan)& ejala asfiksia dijumpai pada 8$ kasus& ejala pertama

    berupa edema, asites, biasanya tampak pada ?aktu lahir atau dalam minggu

    pertama& !ada pemeriksaan laboratorium dijumpai hipoproteinemia,

    proteinuria massif dan hiper'olestrolemia& ejala klinik yang lain berupa

    kelainan kongenital pada muka seperti hidung ke'il, jarak kedua mata lebar,

    telinga letaknya lebih rendah dari normal& !rognosis jelek dan dapat

    meninggal karena infeksi sekunder atau kegagalan ginjal& Salah satu 'ara

    untuk menemukan kemungkinan kelainan ini se'ara dini adalah pemeriksaan

    kadar fetoprotein 'airan amnion yang biasanya meninggi&

    b) Sindrom nefrotik primer,idiopatik-!enyebab sindrom ini belum diketahui& 5eberhasilan mengandalikan nefrosis

    dengan obatobat imunosupresif memberi kesan bah?a penyakit ini diperantari

    oleh mekanisme immunologis, tetapi bukti adanya mekanisme jejas

    immunologis yang klasik belum ada&,4

    c) Sindrom nefrotik sekunder

    6emiliki beberapa penyakit yang mendasari, yaitu. Sistemik.

    !enyakit kolagen seperti Systemi' upus rythematosus, s'holein

    1eno'h Syndrome !enyakit !endarahan. 1emolitik =remik Syndrome !enyakit 5eganasan. 1odgkinQs disease, eukemia

    nfeksi. 6alaria, S'histosomiasis mansoni, lues, suba'ute ba'terial

    endo'arditis, 'ytomegali' in'lusion disease& 6etabolik. iabetes 6ellitus, amyloidosis& :batobatan/allergen.

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    16/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    menyerupai aspirin, senya?a emas, heroin intraIena, penisilamin, ra'un

    pohon iIy, ra'un pohon 5, dan 'ahaya matahari&,4

    3.,. PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK

    5elainan patogenetik yang mendasari nefrosis adalah proteinuria, akibat

    dari kenaikan permeabilitas dinding kapiler glomerulus& 6ekanisme kenaikan

    permeabilitas ini belum diketahui tetapi mungkin terkait, setidaktidaknya

    sebagian, dengan hilangnya muatan negatif glikoprotein dalam dinding kapiler&

    !ada status nefrosis, protein yang hilang biasanya % 2 g/ 24 jam dan terutama

    terdiri dari albuminL hipoproteinemianya pada dasarnya adalah

    Mhipoalbuminemia& =mumnya edema mun'ul bila kadar albumin serum turun

    diba?ah 2,$ g/d&4

    6ekanisme pembentukan edema pada nefrosis tidak dimengerti

    sepenuhnya& 5emungkinan adalah bah?a edema didahului oleh timbulnya

    hipoalbuminemia, akibat kehilangan protein urin& 1ipoalbuminemia menyebabkan

    penurunan tekanan onkotik plasma, yang memungkinkan transudasi 'airan dari

    ruang intraIaskuler ke ruang interstisial& !enurunan Iolume intraIaskuler

    menurunkan tekanan perfusi ginjalL mengaktifkan sistem reninangiotensin

    aldosteron, yang merangsang reabsorbsi natrium di tubulus distal& !enurunan

    Iolume intraIaskulerjuga merangsang pelepasan hormon antidiuretik, yang

    mempertinggi reabsorbsi air dalam duktus kolektiIus& 5arena tekanan onkotik

    plasma berkurang, natrium dan air yang telah direabsorbsi masuk ke ruang

    intertisial, memperberat edema& *danya faktorfaktor lain yang juga memainkan

    peran pada pembentukan edema dapat ditunjukkan melalui obserIasi bah?a

    beberapa penderita sindrom nefrotik mampu mempunyai Iolume intraIaskuler

    yang normal atau meningkat, dan kadar renin serta aldosteron plasma normal atau

    menurun& !enjelasan se'ara hipotesis meliputi defek intrarenal dalam eksresi

    natrium dan air atau adanya agen dalam sirkulasi yang menaikkan permeabilitas

    dinding kapiler di seluruh tubuh, serta dalam ginjal&4

    !ada status nefrosis, hampir semua kadar lemak (kolesterol, trigliserid) dan

    lipoprotein serum meningkat& Sekurangkurangnya ada dua faktor yang

    memberikan sebagian penjelasan. (+) hipoproteinemia merangsang sintesis

    16

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    17/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    protein menyeluruh dalam hati, termasuk lipoproteinL dan (2) katabolisme lemak

    menurun, karena penurunan kadar lipoprotein lipase plasma, sistem enHim utama

    yang mengambil lemak dari plasma& *pakah lipoprotein lipase keluar melalui urin

    belum jelas&4

    3.- GAMBARAN KLINIK DAN PEMERIKSAAN FISIK SINDROM

    NEFROTIK

    !asien SN biasanya datang dengan edema palpebra atau pretibia& imana

    edemanya bersifat Mpittin& demanya berkumpul pada tempattempat tergantung

    dan dari hari ke hari tampak berpindah dari muka dan punggung ke perut,

    perineum, dan kaki& Semakin lama, edema menjadi menyeluruh dan mungkindisertai kenaikan berat badan, asites, efusi pleura, dan edema skrotum& 5adang

    kadang disertai oliguria dan gejala infeksi, nafsu makan berkurang (anoreksia),

    nyeri perut dan diare& "ila disertai sakit perut hatihati terhadap kemungkinan

    terjadinya peritonitis&4,$

    !ada pemeriksaan fisik harus disertai pemeriksaan berat badan, tinggi

    badan, lingkar perut, dan tekanan darah& alam laporan S5F (.nternational

    study of kidney diseases in children), pada SN56 ditemukan 22 dengan

    hematuria mikroskopik, +$20 disertai hipertensi, dan 2 dengan peningkatan

    kadar kreatinin dan ureum darah yang bersifat sementara&4,$

    17

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    18/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    ambar /: anak perempuan berumur 1" tahun penidap sindrom nefrotik- sebelum dan

    sesudah e!ala klinis-

    3. PEMERIKSAAN PENUNJANG SINDROM NEFROTIK

    !emeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain.

    +& =rinalisis dan bila perlu biakan urin bila didapatkan gejala klinis yang

    mengarah kepada infeksi saluran kemih& =rinalisis adalah tes a?al diagnosissindromk nefrotik& !roteinuria berkisar C atau 4C pada pemba'aan dipstik,

    atau melalui tes semikuantitatif dengan asam sulfosalisilat&C menandakan

    kandungan protein urin sebesar 00 mg/d atau lebih, yang artinya g/d atau

    lebih yang masuk dalam nephrotic rane&4,$

    2& !rotein urin kuantitatif, dapat berupa urin 24 jam atau rasio protein/kreatinin

    pada urin pertama pagi hari& !engukuran protein urin dilakukan melalui timed

    collection atau sinle spot collection&

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    19/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    o R+ globulin normal (N. 0,+0, gm/+00ml)o R2 globulin meninggi (N. 0,4+ gm/+00ml)o globulin normal (N. 0,$0,9 gm/+00ml)o

    T globulin normal (N. 0,+ gm/+00ml)o rasio albumin/globulin #+ (N./2)

    4& 5adar albumin dan kolesterol plasma& 5ualitatif . CC sampai CCCC 5uantitatif .% $0 mg/kg""/hari (diperiksa dengan memakai reagen

    S"*F1)

    5adar ureum, kreatinin,serta klirens kreatinin dengan 'ara klasik atau dengan

    rumus S'h?arHt&

    $& 5adar komplemen F

    "ila di'urigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah dengan

    komplemen F4, *N* (anti nuclear antibody), dan anti dsN* & 5omplemen F

    normal/rendah (N. 30+20 mg/+00ml)&

    -& "iopsi ginjal

    iindikasikan pada anak dengan SN 'ongenital, onset usia% 3 tahun,

    resisten steroid, dependen steroid atau freUuent relaps, serta terdapat manifestasi

    nefritik signifikan&!ada SN de?asa yang tidak diketahui asalnya, biopsy mungkin

    diperlukan untuk diagnosis&!enegakan diagnosis patologi penting dilakukan

    karena masingmasing tipe memiliki pengobatan dan prognosis yang berbeda&

    !enting untuk membedakan minimal'hange disease pada de?asa dengan

    glomerulosklerosisfokal, karena minimal'hange disease memiliki respon yang

    lebih baik terhadap steroid&4,$

    3./ DIAGNOSIS SINDROM NEFROTIK

    *nalisis urin menunjukkan proteinuria C atau C4L mungkin ada hematuria

    mikroskopis& 7ungsi ginjal mungkin normal atau menurun& 5lirens kreatinin

    rendah karena terjadi penurunan perfusi ginjal akibat penyusutan Iolume

    intraIaskuler dan akan kembali ke normal bila Iolume intraIaskuler membaik&

    kskresi protein melebihi 2 g/d (20 g/), dan kadar kalsium serum total

    menurun, karena penurunan fraksi terikatalbumin& 5adar F normal&,4,$

    19

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    20/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    *nak dengan a?itan sindrom nefrotik antara usia + J 3 tahun 'enderung

    menderita penyakit lesiminimal yang respons terhadap steroid, dan terapi

    kortikosteroid harus dimulai tanpa biopsi ginjal& !enyakit lesiminimal tetap laHim

    pada anak di atas usia 3 tahun yang datang dengan nefrosis, tetapi

    glomerulonefritis membranosa dan membranoproliferatif menjadi semakin seringL

    biopsi ginjal dianjurkan pada kelompok ini untuk menegakkan diagnosis pasti

    sebelum mempertimbangkan terapi&,4,$

    3.0 PENATALAKSANAAN SINDROM NEFROTIK

    Tata La!ana Umum

    *nak dengan manifestasi klinis SN pertama kali, sebaiknya dira?at dirumah sakit dengan tujuan untuk memper'epat pemeriksaan dan eIaluasi

    pengaturan diit, penanggulangan edema, memulai pengobatan steroid, dan edukasi

    orangtua&!engobatan steroid dimulai, dilakukan pemeriksaanpemeriksaan berikut.

    +& !engukuran berat badan dan tinggi badan&2& !engukuran tekanan darah&& !emeriksaan fisik untuk men'ari tanda atau gejala penyakit sistemik, seperti

    lupus eritematosus sistemik, purpura 1eno'hS'honlein&

    4& 6en'ari fokus infeksi di gigigeligi, telinga, ataupun ke'a'ingan& Setiap infeksi

    perlu dieradikasi lebih dahulu sebelum terapi steroid dimulai&$& 6elakukan uji 6antouD& "ila hasilnya positif diberikan profilaksis& N1

    selama - bulan bersama steroid, dan bila ditemukan tuberkulosis diberikan obat

    antituberkulosis (:*

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    21/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    pertumbuhan anak& >adi 'ukup diberikan diet protein normal sesuai dengan ;*

    (recommended daily allo$ances) yaitu +,$2 g/kgbb/hari& iet rendah garam (+2

    g/hari) hanya diperlukan selama anak menderita edema&,4,$

    Diur%ti

    ;estriksi 'airan dianjurkan selama ada edema berat& "iasanya diberikan

    loop diuretic seperti furosemid + mg/kgbb/hari, bila perlu dikombinasikan

    dengan spironolakton (antagonis aldosteron, diuretik hemat kalium) 24

    mg/kgbb/hari& Sebelum pemberian diuretik, perlu disingkirkan kemungkinan

    hipoIolemia& !ada pemakaian diuretik lebih dari +2 minggu perlu dilakukan

    pemantauan elektrolit kalium dan natrium darah&,4,$

    "ila pemberian diuretik tidak berhasil (edema refrakter), biasanya terjadi

    karena hipoIolemia atau hipoalbuminemia berat (P + g/d), dapat diberikan infus

    albumin 202$ dengan dosis + g/kgbb selama 24 jam untuk menarik 'airan dari

    jaringan interstisial dan diakhiri dengan pemberian furosemid intraIena +2

    mg/kgbb& "ila pasien tidak mampu dari segi biaya, dapat diberikan plasma 20

    ml/kgbb/hari se'ara pelanpelan +0 tetes/menit untuk men'egah terjadinya

    komplikasi dekompensasi jantung& "ila diperlukan, suspensi albumin dapat

    diberikan selangsehari untuk memberi kesempatan pergeseran 'airan dan men'egah overload 'airan& "ila asites sedemikian berat sehingga mengganggu

    pernapasan dapat dilakukan pungsi asites berulang&,4,$

    21

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    22/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    Skema pemberian diuretik untuk menatasi edema

    Imuni!a!i

    !asien SN yang sedang mendapat pengobatan kortikosteroid %2 mg/kgbb/

    hari atau total %20 mg/hari, selama lebih dari +4 hari, merupakan pasien

    imunokompromais& !asien SN dalam keadaan ini dan dalam - minggu setelah

    obat dihentikan hanya boleh diberikan Iaksin Iirus mati, seperti !G ( inactivated

    polio vaccine)& Setelah penghentian prednison selama - minggu dapat diberikan

    Iaksin Iirus hidup, seperti polio oral, 'ampak, 66;, Iarisela& Semua anak

    dengan SN sangat dianjurkan untuk mendapat imunisasi terhadap infeksi

    pneumokokus dan Iarisela&,4,$

    P%n*o&atan D%n*an Kortio!t%roi+

    !ada SN idiopatik, kortikosteroid merupakan pengobatan a?al, ke'uali bila

    ada kontraindikasi& >enis steroid yang diberikan adalah prednison atau

    prednisolon&

    A. T%ra"i Ini!ia$

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    23/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    -0 mg/m2 !"/hari atau 2 mg/kgbb/hari (maksimal 30 mg/hari) dalam dosis

    terbagi, untuk menginduksi remisi& osis prednison dihitung sesuai dengan berat

    badan ideal (berat badan terhadap tinggi badan)& !rednison dosis penuh (full dose)

    inisial diberikan selama 4 minggu& "ila terjadi remisi dalam 4 minggu pertama,

    dilanjutkan dengan 4 minggu kedua dengan dosis 40 mg/m2 !" (2/ dosis a?al)

    atau +,$ mg/kgbb/hari, se'ara alternatin (selang sehari), + D sehari setelah makan

    pagi& "ila setelah 4 minggu pengobatan steroid dosis penuh, tidak terjadi remisi,

    pasien dinyatakan sebagai resisten steroid&,4,$

    B. P%n*o&atan SN R%$a"!

    !engobatan SN relaps dapat diberikan prednison dosis penuh sampai remisi

    (maksimal 4 minggu) dilanjutkan dengan dosis alternatin selama 4 minggu& !ada

    pasien SN remisi yang mengalami proteinuria kembali CC tetapi tanpa edema,

    sebelum pemberian prednison, di'ari lebih dahulu pemi'unya, biasanya infeksi

    saluran nafas atas& "ila terdapat infeksi diberikan antibiotik $8 hari, dan bila

    kemudian proteinuria menghilang tidak perlu diberikan pengobatan relaps& "ila

    sejak a?al ditemukan proteinuria CC disertai edema, maka diagnosis relaps

    dapat ditegakkan, dan prednison mulai diberikan&,4,$

    . P%n*o&atan SN R%$a"! S%rin* atau D%"%n+%n St%roi+

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    24/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    terke'il yang tidak menimbulkan relaps yaitu antara 0,+ J 0,$ mg/kgbb

    alternatin& osis ini disebut dosis threshold dan dapat dipertahankan selama -

    +2 bulan, kemudian di'oba dihentikan& =mumnya anak usia sekolah dapat

    bertoleransi dengan prednison 0,$ mg/kgbb, sedangkan anak usia pra sekolah

    sampai + mg/kgbb se'ara alternatin&,4,$

    "ila relaps terjadi pada dosis prednison antara 0,+ J 0,$ mg/kgbb

    alternatin, maka relaps tersebut diterapi dengan prednison + mg/kgbb dalam

    dosis terbagi, diberikan setiap hari sampai terjadi remisi& Setelah remisi maka

    prednison diturunkan menjadi 0,3 mg/kgbb diberikan se'ara alternatin,

    kemudian diturunkan 0,2 mg/kgbb setiap 2 minggu, sampai satu tahap (0,2

    mg/kgbb) di atas dosis prednison pada saat terjadi relaps yang sebelumnya atau

    relaps yang terakhir&,4,$

    "ila relaps terjadi pada dosis prednison rumat % 0,$ mg/kgbb alternatin,

    tetapi # +,0 mg/kgbb alternatin tanpa efek samping yang berat, dapat di'oba

    dikombinasikan dengan leIamisol selang sehari 2,$ mg/kgbb selama 4+2 bulan,

    atau langsung diberikan siklofosfamid (F!*)&,4,$

    "ila terjadi keadaan keadaan di ba?ah ini.

    +& ;elaps pada dosis rumat % + mg/kgbb alternatin atau

    2& osis rumat # + mg/kgbb tetapi disertai.

    a& fek samping steroid yang beratb& !ernah relaps dengan gejala berat antara lain hipoIolemia, trombosis, dan

    sepsis diberikan siklofosfamid (F!*) dengan dosis 2 mg/kgbb/hari selama 3

    +2 minggu&,4,$

    ). L%2ami!o$

    eIamisol terbukti efektif sebagai steroid sparin aent& eIamisoldiberikan dengan dosis 2,$ mg/kgbb dosis tunggal, selang sehari, selama 4+2

    bulan& fek samping leIamisol adalah mual, muntah, hepatotoksik, vasculitic

    rash, dan neutropenia yang reIersibel&,4,$

    3. Sito!tatia

    :bat sitostatika yang paling sering digunakan pada pengobatan SN anak

    adalah siklofosfamid (F!*) atau klorambusil&Siklofosfamid dapat diberikan peroral dengan dosis 2 mg/kgbb/hari dalam

    dosis tunggal, maupun se'ara intraIena atau puls& F!* puls diberikan dengan

    24

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    25/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    dosis $00 J 8$0 mg/m2 !", yang dilarutkan dalam 2$0 ml larutan NaF 0,9,

    diberikan selama 2 jam& F!* puls diberikan sebanyak 8 dosis, dengan interIal +

    bulan (total durasi pemberian F!* puls adalah - bulan)& fek samping F!* adalah

    mual, muntah, depresi sumsum tulang, alopesia, sistitis hemoragik, aHospermia,

    dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan keganasan& :leh karena itu perlu

    pemantauan pemeriksaan darah tepi yaitu kadar hemoglobin, leukosit, trombosit,

    setiap +2 D seminggu& "ila jumlah leukosit #000/u, hemoglobin #3 g/d,

    hitung trombosit #+00&000/u, obat dihentikan sementara dan diteruskan kembali

    setelah leukosit %$&000/u, hemoglobin %3 g/d, trombosit %+00&000/u&,4,$

    fek toksisitas F!* pada gonad dan keganasan terjadi bila dosis total

    kumulatif men'apai 20000 mg/kgbb& !emberian F!* oral selama bulan

    mempunyai dosis total +30 mg/kgbb, dan dosis ini aman bagi anak&4

    5lorambusil diberikan dengan dosis 0,2 J 0, mg/kg bb/hari selama 3

    minggu& !engobatan klorambusil pada SNSS sangat terbatas karena efek toksik

    berupa kejang dan infeksi&,4,$

    ,. Si$o!"orin 4A5

    !ada SN idiopatik yang tidak responsif dengan pengobatan steroid atau

    sitostatik dianjurkan untuk pemberian siklosporin dengan dosis 4$ mg/kgbb/hari

    (+00+$0 mg/m2 !")& osis tersebut dapat mempertahankan kadar siklosporin

    darah berkisar antara +$02$0 ng/m& !ada SN relaps sering atau dependen

    steroid, Fy* dapat menimbulkan dan mempertahankan remisi, sehingga

    pemberian steroid dapat dikurangi atau dihentikan, tetapi bila Fy* dihentikan,

    biasanya akan relaps kembali (dependen siklosporin)& fek samping dan

    pemantauan pemberian Fy* dapat dilihat pada bagian penjelasan SN resisten

    steroid&,4,$

    -. Mio(%no$at mo(%ti$ mycophenolate mofetil 6 MMF5

    !ada SNSS yang tidak memberikan respons dengan leIamisol atau sitostatik

    dapat diberikan 667& 667 diberikan dengan dosis 300 J +200 mg/m2 !" atau

    2$0 mg/kgbb bersamaan dengan penurunan dosis steroid selama +2 24 bulan&

    fek samping 667 adalah nyeri abdomen, diare, leukopenia&,4,$

    25

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    26/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    D. P%n*o&atan SN D%n*an Kontrain+ia!i St%roi+

    "ila didapatkan gejala atau tanda yang merupakan kontraindikasi steroid,seperti tekanan darah tinggi, peningkatan ureum dan atau kreatinin, infeksi berat,

    maka dapat diberikan sitostatik F!* oral maupun F!* puls& Siklofosfamid dapat

    diberikan per oral dengan dosis 2 mg/kg bb/hari dosis tunggal, maupun se'ara

    intraIena (F!* puls)& F!* oral diberikan selama 3 minggu& F!* puls diberikan

    dengan dosis $00 J 8$0 mg/m2 !", yang dilarutkan dalam 2$0 ml larutan NaF

    0,9, diberikan selama 2 jam& F!* puls diberikan sebanyak 8 dosis, dengan

    interIal + bulan (total durasi pemberian F!* puls adalah - bulan)&

    ,4,$

    26

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    27/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    E. P%n*o&atan SN R%!i!t%n St%roi+

    !engobatan SN resisten steroid (SN;S) sampai sekarang belum

    memuaskan& !ada pasien SN;S sebelum dimulai pengobatan sebaiknya dilakukanbiopsi ginjal untuk melihat gambaran patologi anatomi, karena gambaran patologi

    anatomi mempengaruhi prognosis&,4,$

    1. Si$o(o!(ami+ PA5

    !emberian F!* oral pada SN resisten steroid dilaporkan dapat

    menimbulkan remisi& !ada SN resisten steroid yang mengalami remisi dengan

    pemberian F!*, bila terjadi relaps dapat di'oba pemberian prednison lagi karena

    SN yang resisten steroid dapat menjadi sensitif kembali& Namun bila padapemberian steroid dosis penuh tidak terjadi remisi (terjadi resisten steroid) atau

    menjadi dependen steroid kembali, dapat diberikan siklosporin&,4,$

    ). Si$o!"orin 4A5

    !ada SN resisten steroid, Fy* dilaporkan dapat menimbulkan remisi total

    sebanyak 20 pada -0 pasien dan remisi parsial pada +&fek samping Fy* adalah hipertensi, hiperkalemia, hipertrikosis, hipertrofi

    gingiIa, dan juga bersifat nefrotoksik yaitu menimbulkan lesi tubulointerstisial&

    :leh karena itu pada pemakaian Fy* perlu pemantauan terhadap.a) 5adar Fy* dalam darah. dipertahankan antara +$02$0 nanogram/m

    b) 5adar kreatinin darah berkala&') "iopsi ginjal setiap 2 tahun&

    !enggunaan Fy* pada SN resisten steroid telah banyak dilaporkan dalam

    literatur, tetapi karena harga obat yang mahal maka pemakaian Fy* jarang atau

    sangat selektif&,4,$

    3. M%ti$"r%+ni!o$on "u$!6endoHa dkk& (+990) melaporkan pengobatan SN;S dengan metil

    prednisolon puls selama 32 minggu C prednison oral dan siklofosfamid atau

    klorambusil 3+2 minggu& 6etilprednisolon dosis 0 mg/kgbb (maksimum +000

    mg) dilarutkan dalam $0+00 m glukosa $, diberikan dalam 24 jam&,4,$

    27

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    28/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    ,. O&at imuno!u"r%!i( $ain

    :bat imunosupresif lain yang dilaporkan telah digunakan pada SN;S

    adalah Iinkristin, takrolimus, dan mikofenolat mofetil& 5arena laporan dalam

    literatur yang masih sporadik dan tidak dilakukan dengan studi kontrol, maka obat

    ini belum direkomendasi di ndonesia&,4,$

    28

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    29/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    29

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    30/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    P%m&%rian O&at Non7Imuno!u"r%!i( Untu M%n*uran*i Prot%inuria

    *niotensin convertin en0yme inhibitor *F) dan aniotensin receptor

    blocker (*;") telah banyak digunakan untuk mengurangi proteinuria& Fara kerja

    kedua obat ini dalam menurunkan ekskresi protein di urin melalui penurunan

    tekanan hidrostatik dan mengubah permeabilitas glomerulus& *F juga

    mempunyai efek renoprotektor melalui penurunan sintesis transformin ro$th

    factor (enis obat ini yang bisa

    digunakan adalah.+& olongan *F. kaptopril 0& mg/kgbb diberikan D sehari, enalapril 0&$

    mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis, lisinopril 0,+ mg/kgbb dosis tunggal2& olongan *;". losartan 0,8$ mg/kgbb dosis tunggal ,4,$

    8.9 KOMPLIKASI SINDROM NEFROTIK !eritonitis agal injal *kut

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    31/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    disfungsi ginjal, bah?a penyakitnya biasanya tidak herediter, dan bah?a anak

    akan tetap fertil (bila tidak ada terapi siklofosfamid atau klorambusi)& =ntuk

    memperke'il efek psikologis nefrosis, perlu ditekankan bah?a selama masa

    remisi anak tersebut normal serta tidak perlu pembatasan diet dan aktiIitas& !ada

    anak yang sedang berada dalam masa remisi pemeriksaan protein urin biasanya

    tidak diperlukan&-,8!rognosis jangka panjang SN56 (Sindrom Nefrotik 5elainan 6inimal)

    selama pengamatan 20 tahun menunjukkan hanya 4$ menjadi gagal ginjal

    terminal, sedangkan pada S7S (lomerulosklerosis 7okal Segmental) 2$

    menjadi gagal ginjal terminal dalam $ tahun dan pada sebagian besar lainnya

    disertai penurunan fungsi ginjal& !ada berbagai penelitian jangka panjang ternyata

    respons terhadap pengobatan steroid lebih sering dipakai suntuk menentukan

    prognosis dibandingkan dengan gambaran patologi anatomi&-,8

    BAB I;

    KESIMPULAN

    Sindrom nefrotik (SN) adalah suatu sindrom klinik dengan gejalaL +)

    !roteinuria massif ( 40 mg/m2 !"/jam atau rasio protein/kreatinin pada urin

    se?aktu % 2 mg/mg atau dipstik 2C, 2) 1ipoalbuminemia P 2,$ g/dl, ) dema,

    4) apat disertai hiperkolesterolemia (% 2$0 mg/u)&

    31

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    32/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    tiologi Sindrom Nefrotik dibagi yaitu kongenital, primer/idiopatik, dan

    sekunder&

    !asien SN biasanya datang dengan edema palpebra atau pretibia& imana

    edemanya bersifat Mpittin& Semakin lama, edema menjadi menyeluruh dan

    mungkin disertai kenaikan berat badan, asites, efusi pleura, dan edema skrotum&

    5adangkadang disertai oliguria dan gejala infeksi, nafsu makan berkurang

    (anoreksia), nyeri perut dan diare&

    !ada berbagai penelitian jangka panjang ternyata respons terhadap

    pengobatan steroid lebih sering digunakan untuk menentukan prognosis

    dibandingkan dengan gambaran patologi anatomi& :leh karena itu pada saat ini

    klasifikasi SN lebih didasarkan pada respons klinik yaitu.

    Sindrom nefrotik sensitif steroid (SNSS)

    Sindrom nefrotik resisten steroid (SN;S)

    DAFTAR PUSTAKA

    +& Snell, ;i'hard& 20+2& (natomi Klinik : 2ntuk %ahasis$a Kedokteran3

    disi . -& >akarta . !enerbit "uku 5edokteran F

    2& Sher?ood, auralee& 20++& Fisioloi %anusia : 4ari Sel Ke Sistem3disi .

    -& >akarta . !enerbit "uku 5edokteran F

    32

  • 7/24/2019 Lapkas Anak Sn Ifa

    33/33

    SINDROM NEFROTIK KKS ILMU

    KESEHATAN

    ANAK

    & akarta . "adan

    !enerbit katan okter *nak ndonesia&