laporan kunjugan dokter keluarga 1 print

Upload: nabila-zahra

Post on 07-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    1/19

    Gangguan Tumbuh Kembang Balita Pasca Gizi Buruk dan Infeksi Tuberculosis Paru Pada

    Keluarga Menengah Ke bawah

    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa dengan pendekatan kedokteran

    keluarga yang bersifat holistik, komprehensif, bekesinambungan, terpadu dan paripurna dapat

    mencari suatu penyebab dari penyakit yang terjadi di dalam keluarga dan mampu mengatasinya.

    Pasien adalah seorang balita yang tinggal di sebuah keluarga extended dimana terdapat ayah, ibu,

    saudara kandung laki-laki, dan seorang nenek. Masalah dalam keluarga ini adalah kurangnya

    pengetahuan anggota keluarga terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah sehingga

    rantai penularan penyakit infeksi menular tidak mampu dihentikan dengan baik. Masalah pasien

    adalah gangguan tumbuh kembang akibat riwayat gizi buruk dan infeksi tuberculosis paru. Pada

    ibu dilakukan edukasi mengenai kebersihan rumah, asupan gizi yang baik untuk anaknya, serta

    pencegahan penyakit menular. Keberhasilan tindakan dinilai dari data klinis dan indeks koping

    keluarga. asil studi menunjukkan perkembangan penyakit disebabkan rendahnya tingkat

    pengetahuan dan minimnya tindakan anggota keluarga mengenai kebersihan rumah sehingga

    menyebabkan mudahnya agen infeksi bersarang yang dapat menimbulkan penyakit dan faktor

    biologis dimana pasien memiliki riwayat kelahiran kurang bulan sehingga dapat mengakibatkan

    faktor pemicu terjadinya gangguan tumbuh kembang. Penerapan pelayanan kedokteran keluarga

    secara holistik, komprehensif, berkesinambungan, terpadu dan paripurna yang memandang

    pasien sebagai bagian dari keluarga,dan lingkungannya, telah dijalankan dan berhasil

    memperbaiki keadaan pasien, sehingga keluarga mulai mencoba mengatasi masalah terkait

    kebersihan rumah dan pemberian asupan gizi yang lebih baik. Pada akhir studi, berat badan anak

    bertambah dan kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah sudah mulai terjadi peningkatan.

    Masalah gangguan tumbuh kembang terkait masalah gizi dan faktor keluarga masih perlu

    ditingkatkan melalui pembinaan.

    Kata kunci! gangguan tumbuh kembang, keluarga extended, pelayanan kedokteran keluarga

    1

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    2/19

    Pendahuluan

    "mbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang sangat

    berpengaruh oleh berbagai faktor, meliputi faktor biologs, psikososial, dan perilaku. #aktor

    biologis memiliki peranan penting terutama terkait asupan gizi $%oetjiningsih, &''().

    Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun

    penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan

    saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karea itu pendekatan

    penanggulanhnya harus melibatkan berbagai sektor terkait.

    Masalah gizi meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan,

    pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi pangan dan pengadaan pangan. Pada

    kasus tertentu, seperti keadaan krisis, masalah gizi muncul akibat ketahanan pangan ditingkat

    rumah tangga. *alam konteks ini, masalah gizi tidak lagi semata + mata masalah kesehatan tetapi

    juga masalah kemiskinan, pemerataan, dan masalah kesempatan kerja.

    Masalah gizi di ndonesia dan di negara berkembang pada umumnya masih didominasi

    oleh masalah Kurang nergi Protein $KP), masalah nemia /esi, masalah 0angguan kibat

    Kekurangan 1odium $0K1), masalah Kurang 2itamin $K2), dan masalah obesitas

    terutama di kota + kota besar $%upariasa dkk, 3443).Kelompok anak sekolah $5-&6 tahun) merupakan kelompok rentan gizi. Pada umumnya,

    kelompok ini berhubungan dengan proses pertumbuhan yang relatif pesat yang memerlukan zat +

    zat gizi dalam jumlah relatif besar $%ediaoetama, 3447).

    nak sebagai aset %*M dan generasi penerus perlu diperhatikan kehidupannya. /anyak

    aspek yang berpengaruh terhadap status gizi antara lain aspek pola pangan, sosial budaya, dan

    pengaruh konsumsi pangan $%uhardjo, 3446).

    Perhatian terhadap anak seharusnya semakin ditingkatkan, terutama dalam hal yang

    berkaitan dengan masalah gizi. Perhatian terhadap kelompok ini perlu, karena kenyataan

    golongan ini merupakan sumber daya manusia yang sangat potensial yang perlu diberikan

    perhatian, pembinaan, dan pengawasan yang sedini mungkin agar menghasilkan kualitas yang

    baik. Pertumbuhan anak yang baik dalam lingkungan yang sehat penting untuk menciptakan

    generasi penerus yang berkualitas dan berpotensi $%antoso, &''').

    2

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    3/19

    *i pro8insi 9awa /arat khususnya kota *epok angka kejadian gizi buruk dan gizi kurang juga

    masih tinggi. %ekitar 335 balita di Kota *epok diidentifikasi menderita gizi buruk. Menurut

    *inas Kesehatan Kota *epok $34&4), balita itu tersebar di enam kecamatan Pancoran Mas, /eji.

    %ukmajaya, :imanggis, %awangan, dan ;imo. 9umlah terbesar terdapat di Kecamatan

    :imanggis, yaitu 55 balita. /erikutnya, %awangan dengan 75 penderita dan Pancoran Mas

    dengan (4 penderita.

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    4/19

    pemeriksaan. Pasien juga pernah dirawat di Puskesmas %ukmajaya selama 35 hari akibat gizi

    kurang yang dialami.

    %elain pasien, ada =y. M yaitu nenek atau ibu dari =y. > yang pernah menderita "/ Paru

    yang saat ini sudah dinyatakan sembuh dan sekarang =y. M menderita gagal jantung. =y. M

    hingga sekarang rutin sebulan sekali untuk medical check-up dan patuh dalam mengkonsumsi

    obat yang diberikan.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran pasien kompos mentis, tampak kurus

    dengan berat badan &6,& kg dan tinggi badan ?',3 cm dan tidak didapatkan tanda- tanda

    kegawatan.

    Penilaian Struktur dan Komosisi Keluarga

    Keluarga adalah keluarga extended yang berjumlah ( orang, terdiri dari "n. # yang

    berusia 7& tahun sebagai kepala keluarga, =y. > 65 tahun adalah istri dari "n. # sebagai ibu

    4

    Ny.

    R

    Tn.

    F

    @' thn

    65 thn 7& thn

    6' blnKeterangan!

    Perempuan

    ;aki-laki

    Meninggal

    Pasien

    "inggal satu rumah

    Ny.M

    An.

    N

    An. A

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    5/19

    rumah tangga yang memiliki 3 orang anak, yaitu n. berusia 5 tahun dan n. = berusia 6'

    bulan dan terdapat seorang nenek $=y. M) yang berusia @' tahun yaitu ibu dari =y. >.

    n. =y adalah anak kedua dari "n. # dan =y. >. memiliki riwayat penyakit "uberculosis

    Paru $"/ Paru) saat masih berusia &3 bulan dan sudah menjalani pengobatan dengan tuntasselama ' bulan. %etelah sembuh dari penyakitnya n. = memiliki keluhan berat badan yang sulit

    bertambah disertai pertumbuhan dan perkembangan yang lambat, kemudian pasien didiagnosis

    oleh dokter puskesmas mengalami gizi kurang sehingga n. = harus diberi perawatan selama 35

    hari di puskesmas.

    %elain itu, =y. M diketahui pernah memiliki riwayat yang sama seperti n. =, yaitu

    pernah menderita penyakit "/ paru namun telah diobati hingga tuntas dan dinyatakan sembuh

    oleh dokter, tetapi saat ini =y. M di diagnosis oleh dokter mengalami gagal jantng ringan dansudah menjalankan perawatan rutin dengan minum obat pemberian dokter setiap hari dan rutin

    kontrol ke dokter setiap satu bulan sekali.

    *alam lingkungan keluarga terjadi interaksi yang sangat baik, hubungan yang erat

    terjalin antar sesama anggota keluarga. Keluarga ini memiliki kegiatan rutin setiap satu minggu

    sekali untuk berjalan kaki di pagi hari setiap hari minggu untuk olahraga sekaligus mengajak

    anak-anaknya bermain.

    5

    Ny.

    M

    Tn. F

    An. N

    Ny. R

    An. A

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    6/19

    *alam siklus kehidupan yang terjadi di keluarga ini, terdapat kehidupan keluarga dengan

    anak-anak, sebagai kepala keluarga "n. # sudah memiliki rencana kedepan untuk dapat

    memberikan pendidikan kepada anak-anaknya sampai sarjana, maka dari itu "n. # yang saat ini

    berusia 7& tahun sudah memikirkan kedepannya apabila ia sudah tidak bekerja lagi berencana

    untuk membuka peluang usaha di bidang peternakan ayam, untuk itu saat ini "n. # bekerja

    sebagai pegawai di bidang peternakan untuk dapat mencari relasi bila di hari tua nanti "n. #

    ingin menjalankan usahanya.

    Keluarga "n.# merupakan keluarga dari kalangan menengah kebawah, mereka tinggal di

    rumah mendiang ayah =y. > yaitu suami dari =y. M. ;ingkungan rumah tempat tinggal mereka

    cukup padat dan sangat minim 8entilasi sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan matahari

    sangat kurang, keadaan seperti ini dapat menjadi pemicu timbulnya masalah kesehatan.

    Identifikasi Masalah Keluarga

    &. Masalah dalam fungsi biologis! pasien memiliki masalah tumbuh kembang akibat pernah

    di diagnosis oleh dokter menderita gizi buruk dan "/ Paru saat usia & tahun.

    3. Masalah dalam fungsi psikologis! pasien adalah anak terakhir yang sangat bergantung

    pada ibunya mengingat usianya yang masih balita. kti8itas sehari-hari si ibu lebih

    banyak disibukkan dalam mengurus anaknya. Pasien bergantung kepada ibunya dan tidak

    mau diurus selain oleh ibunya.

    6. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan! *alam keluarga ini terdapat

    ketergantungan finansial pada kepala keluarga yang penghasilannya cukup atau dapat

    dibilang hanya pas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kepala keluarga bekerja

    sebagai karyawan swasta, tetapi sampai saat ini pekerjaannya belum menetap atau masih

    sering berpindah tempat kerja.

    7. Masalah perilaku kesehatan!

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    7/19

    (. Masalah lingkungan! ;ingkungan rumah kurang mendukung $kebersihan lingkungan

    rumah kurang), serta keadaan rumah cukup sempit sehingga mudah menjangkitkan

    penyakit+penyakit infeksi, yang dapat mempengaruhi status gizi anak.

    @. Kondisi lingkungan ditinjau dari kondisi rumah. Keluarga menumpang di rumah

    orangtuanya yang berada di daerah padat di kawasan perumnas. Karakteristik rumah yang

    dihuni adalah luas rumah ' x @ m, jumlah orang dalam satu rumah adalah ( orang,

    memiliki halaman rumah, tidak bertingkat, lantai rumah dari keramik, dinding rumah dari

    tembok. Penerangan rumah pada siang hari hanya dari jendela di sisi depan rumah,

    sedangkan pada malam hari menggunakan lampu listrik. 2entilasi rumah memanfaatkan

    pintu dan jendela rumah depan, kondisi dalam rumah lembap, dan tidak ada bantuan

    8entilasi di dalam rumah. Kebersihan di dalam rumah masih kurang. "ata letak barang

    dalam rumah kurang tertata rapi, banyak barang bertumpuk di beberapa sudut rumah.

    %umber air rumah! air minum, air cuci dan masak berasal dari PM, jarak sumber air dari

    septic tank ? m. Kamar mandi keluarga tersedia di dalam rumah berjumlah & buah dengan

    jamban jongkok & buah. ;imbah dan sampah dialirkan ke got, dan sampah dibuang ke

    tempat sampah di luar rumah. Kesan kebersihan lingkungan pemukiman kurang.

    !iagnosis "olistik. spek Personal

    &. Kekhawatiran ! ibu pasien memiliki kekhawatiran yaitu n. = berat badannya tidak

    sesuai dengan usianya dan terlambat dalam tumbuh-kembangnya $baru dapat berjalan

    pada usia 64 bulan dan sampai saat ini belum lancar berbicara).

    3. arapan ! ibu pasien berharap berharap n. = berat badannya naik dan lancar

    berbicara serta berjalan.

    /. spek Klinis

    Pasien memiliki masalah keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan yaitu

    terlambat berjalan dan berbicara. Masalah tersebut terjadi pasca pasien menderita "/ Paru

    pada usia &3 bulan, lalu mendapat pengobatan selama ' bulan hingga tuntas dari puskesmas.

    7

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    8/19

    Kemudian pasien menderita gizi buruk pasca dinyatakan sembuh dari "/ Paru dan dirawat di

    unit gizi puskesmas setempat selama 35 hari.

    :. spek ndi8idual

    Pasien adalah seorang anak perempuan berusia 6' bulan yang memiliki masalah

    kurang nafsu makan terutama sayur-mayur, makan dengan cara diemut dan masih minum susu

    dari botol sehingga timbul karies gigi.

    *. spek Psikososial

    Keluarga pasien, terutama ibu pasien sadar betul akan pentingnya kesehatan n. =. ibu

    pasien awalnya menyadarai bahwa berat badan pasien tidak sesuai dengan usianya. Kemudian

    ibu pasien berinisiatif memeriksakan pasien ke puskesmas. %elain itu, ayah dan nenek pasien

    ikut serta dalam membantu perbaikan gizi pasien pada saat pasien dirawat di unit gizi

    puskesmas.keluarga pasien tergolong dalam keluarga yang berpenghasilan cukup, dimana

    ayah pasien adalah seirang karyawan swasta. =amun kondisi lingkungan rumah dan tempat

    tinggal kurang menunjang untuk meningkatkan status kesehatan pasien.

    . spek #ungsional*erajat (, pasien "ergantung pada pelaku rawat.

    !iagnosis Keluarga

    Keluarga inti dengan pasangan kepala keluarga yang mempunyai pekerjaan dengan

    penghasilan cukup. /eban keluarga ditanggung oleh kepala keluarga. Pemenuhan kebutuhan

    untuk anak dapat terpenuhi dengan baik seperti masalah gizi. "erjadinya gangguan tumbuh

    kembang pada n. = adalah karena pada usia &3 bulan pasien didiagnosis "/ Paru, kemudian

    mengalami kurang gizi. Pengetahuan orang tua tentang gizi cukup baik, melalui kesadaran orang

    tua ketika melihat berat badan anaknya tidak sesuai dengan anak seusianya dan kemudian

    membawa anknya berobat ke poliklinik gizi di puskesmas. Arangtua berharap anaknya tidak

    mudah sakit dan berat badannya bisa naik, karena mereka khawatir akan pertumbuhan anaknya

    menjadi terhambat.

    Tu#uan $mum Pen%elesaian Masalah Pasien dan Keluarga

    8

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    9/19

    "erselesaikannya masalah pasien dan terwujudnya keluarga yang sadar gizi serta

    menerapkan perilaku sadar gizi tersebut secara terus-menerus, agar proses tumbuh kembang anak

    tidak terganggu.

    Indikator Keberhasilan

    Pasien terus mendapat nutrisiBasupan gizi yang seimbang, status gizi dan tumbuh

    kembang terus dipantau dengan rutin melakukan pemeriksaan status gizi di puskesmas sehingga

    terjadi peningkatan status gizi pada anak. Pasien diberikan stimulasi yang baik untuk

    perkembangannya yang sesuai usianya, dari ibu dan ayahnya serta dengan mengikutkan ankanya

    pada P

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    10/19

    satu unsur yang terkait dalam meningkatkan status gizi jangka panjang. Melalui sosialisasi dan

    penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis akan membentuk suatu keseimbangan antara gaya

    hidup dengan pola konsumsi. gar anak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal diperlukan

    gizi yang cukup, yaitu jika makanan yang dimakannya mampu menyediakan zat gizi yang

    diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal. bu pasien diberikan edukasi dalam

    menyediakan makanan yang mengandung zat gizi seimbang sehingga terhindar dari risiko

    penyakit yang mengancam yaitu penyakit infeksi, yang pada kasus ini diberikan perhatian yang

    lebih pada tuberkulosis paru yang pernah diderita pasien agar tidak kambuh kembali mengingat

    karena pasien memiliki status gizi yang buruk.

    Masalah kondisi fisik pasien yang mudah terkena infeksi ditindaklanjuti dengan

    mengobatinya. >isiko penyakit yang mudah menginfeksi pasien adalah infeksi saluran

    pernapasan atas $%P), diare, tuberkulosis, cacingan, dan lain-lain

    Masalah psikososial pasien yaitu hanya ingin bersama ibunya setiap saat. Aleh karena itu,

    ibunya sebagai pelaku rawat mengenalkan pasien pada lingkungan sosial, misalnya dengan

    mengenalkan kepada balita-balita seusianya atau mengajak pasien untuk berakti8itas di luar

    rumah. %elain itu, pelaku rawat perlu memberikan stimulasi agar perkembangan pasien

    membaik.

    10

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    11/19

    Alur Penatalaksanaan Pasien

    11

    Gambar: Bagan alur penatalaksanaan pasien

    9 Desember 2013

    mendapat pasien baita !sia

    3 ta"!n# 3b!an menderita

    $i%i b!r!&

    n. =!

    //! &3,@ kg ,"/ ?(

    cm

    'P! : 'iwa%at gizi buruk saat

    usia ( tahun dan ernahmenderita TB aru) namun

    sudah diobati selama * bulan

    dengan tuntas dan din%atakan

    sembuh

    'PK : +enek

    %ang tinggal

    serumah

    ernah

    menderita TB

    aru sebelum

    An, + terkena

    Kebersihan dan

    kesehatan lingkunganrumah kurang baik

    Kebersihan dan kesehatan rumah %angkurang baik terutama mengenai

    -entilasi dan encaha%aan

    Asuan gizi untuk anak danemberian stimulus untuk

    membantu bicara anak

    dukasi mengenai

    kebersihan dan kesehatan

    rumah sebagai pencegahan

    penyakit

    dukasi mengenai

    pemenuhan zat gizi

    dan pola asuh anak

    'en$eta"!an (!ran$

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    12/19

    Tindakan Terhada Keluarga

    Penatalaksanaan pasien ini memerlukan partisipasi seluruh anggota keluarga dalam

    mengatasi masalah yang dihadapinya sehingga dapat memperbaiki status gizi keluarga umumnya

    dan status gizi balita pada khususnya. "indakan awal pada keluarga adalah menjelaskan masalah

    yang dihadapi keluarga pasien. Masalah pada keluarga ini adalah kurangnya pengetahuan

    keluarga mengenai status gizi balita, perekonomian keluarga $pendapatan yang pas-pasan), dan

    kurangnya kebersihan lingkungan.

    Pelaku rawat $ibu pasien) diberikan edukasi mengenai pentingnya status gizi yang yang

    sesuai dengan usia dan kebutuhan pasien. %tatus gizi ini sangat penting sebagai indikator

    kesehatan dan kesejahteraan. gar pertumbuhan anak optimal diperlukan gizi yang sesuai

    dengan usia balita, yaitu makanan yang mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk

    pertumbuhan tubuh yang optimal. bu pasien diajari dalam menyediakan makanan yang

    mengandung zat gizi seimbang.

    Pelaku rawat diajarkan mengenai perawatan anak. *alam hal ini yang paling penting

    adalah masalah kebersihan. bu pasien diedukasi mengenai kebersihan dalam hal penyediaan

    makanan, kebersihan tubuh anak, dan kebersihan rumah. Penyediaan makanan yang

    memperhatikan kehigienisan akan mencegah anak terjangkit penyakit infeksi. /egitu juga

    kebersihan tubuh anak akan mencegah anak dari penyakit infeksi kulit. Masalah aspek

    lingkungan diatasi dengan selalu menjaga kebersihan rumah, dimulai dari merapikan barang-

    barang sampai membersihkannya dari debu.

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    13/19

    *ilakukan penilaian terhadap penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi yang

    dapat dilihat pada "abel Penilaian Kemampuan Mengatasi Masalah $Koping Keluarga). Penilaian

    kemampuan mengatasi masalah secara keseluruhan dan kemampuan adaptasi dengan skala!

    ( ! dapat diselesaikan sepenuhnya oleh pasien dan keluarganya

    7 ! penyelesaian hampir seluruhnya oleh keluarga dengan sedikit petunjuk dari orang

    lain B dokter B pelayanan kesehatan

    6 ! ada keinginan untuk penyelesaian, terdapat sumber namun perlu penggalian yang

    belum dimanfaatkan, hanya sedikit atas partisipasi keluarga dan sebagian besar

    masih dilakukanprovider.

    3 ! partisipasi keluarga hanya berupa keinginan saja karena tidak mampu, tidak ada

    sumber, penyelesaian sepenuhnya dilakukan oleh orang lainBdokterBpelayanan

    kesehatan

    & ! tidak ada partisipasi, menolak, tidak ada penyelesaian walaupun sarana tersedia

    '' ! tidak dapat dinilai.

    Tabel ( Penilaian Kemamuan Mengatasi Masalah .Koing Keluarga/

    13

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    14/19

    =o Masalah >encana nter8ensi asil=ilai Koping

    wal khir

    & 0izi buruk dan dayatahan tubuh kurang

    >utin datang padakegiatan Pemberian

    makanan tambahan.

    Pemberian

    supplemen 8itamin.

    Pada saat kunjungan pasientidak sedang sakit.

    3 6

    3 Pengetahuan pelaku

    rawat akan status gizi

    kurang, pengetahuan

    akan kondisi anaknyakurang. Pengetahuan

    pola asuh anak

    kurang, ibu masih

    menyusui anaknya.

    dukasi mengenai

    gizi yang sesuai

    dengan usia dan

    kebutuhan anak.*engan memberikan

    catatan pada ibu

    pasien tentang daftar

    makanan dan carapemberiannya pada

    balita.

    dukasi mengenai

    %.

    bu pasien mulai menyediakan

    makanan yang beraneka ragam

    sesuai dengan kandungan gizi

    yang seimbang.

    bu sudah mulai menyapih

    anaknya.

    6

    3

    7

    6

    6 Kebersihan diri!

    pelaku rawat kurangmemperhatikan

    kebersihan diri

    pasien,.

    dukasi mengenai

    kebersihan diri.

    Memandikan anaknya 3 x

    sehari.

    Mengajari anaknya untuk cuci

    tangan sebelum makan.

    6

    6

    (

    (

    ( Kebersihan rumahkurang terjaga,

    barang-barang tidak

    tertata rapi

    dukasi mengenaikebersihan

    lingkungan.

    /arang-barang di rumah sudahtertata rapi.

    bu rutin menyapu rumahnya.

    6

    3

    (

    7

    ? Pasien sangatketergantungan pada

    ibunya

    Meminta ayahnyaturut berperan dalam

    mengasuh anaknya.

    naknya sudah mulai bermaindengan teman + teman di

    sekitarnya

    3 6

    "otal koping34B? C

    3,(

    63B? C

    7,4

    Kesan dari kemampuan penyelesaian masalah awal dalam keluarga adalah 3 yaitu

    keluarga cukup mampu menyelesaikan sedikit masalahnya dan masih memerlukan petunjuk

    penyelesaian masalah dari orang lainBdokterBprovider kesehatan. Pada akhir studi dilakukan

    penilaian kembali kemampuan keluarga menyelesaikan masalahnya. =ilai akhir koping keluarga

    14

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    15/19

    yang didapat adalah 7, dimana keluarga mampu menyelesaikan masalahnya namun tidak

    sepenuhnya dan masih tergantung arahan dan upaya dari providerpetugas pelayan kesehatan.

    "asil Pembinaan

    &. Kelompok kami telah melakukan edukasi ke orang tua pasien mengenai gizi seimbang

    untuk memperbaiki gizi kurang yang dialami pasien. dukasi yang kami berikan seperti

    memberikan pengetahuan mengenai gizi seimbang dan makanan yang sehat serta

    memberikan edukasi ke orang tua agar mengatur pola makan anak.3. Arang tua pasien menerapkan edukasi yang kami berikan agar pasien mendapatkan gizi

    seimbang sesuai dengan kebutuhan anak.

    6. Arang tua pasien juga memberikan tambahan gizi yaitu dengan memberikan susu setiap

    harinya.7. Keluarga pasien juga telah melakukan edukasi yang diberikan yaitu untuk menjaga

    kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumahnya.

    asil pemberian edukasi yang kamu berikan pada keluarga ini menunjukkan adanya

    peningkatan indeks kopingBpenguasaan masalah. Pelayanan dokter keluarga yang kami jalankan

    telah berjalan dengan baik dengan adanya kerja sama dari keluarga pasien.

    Pembahasan

    *alam penanganan kasus ini dilakukan pendekatan kedokteran keluarga untuk

    memberikan pelayanan kesehatan yang holistik, komprehensif, berkesinambungan, terpadu dan

    paripurna, dengan memandang pasien sebagai bagian dari dirinya sendiri.

    Pasien n. =P didiagnosis menderita gangguan perkembangan karena pernah menderita

    gizi buruk akibat "/ paru. /erdasarkan anamnesa saat ini pasien belum dapat berbicara dengan

    lancar dan berjalan masih sangat berhati-hati. *ari keluhan pasien tersebut dapat diindikasikan

    bahwa pasien mengalami masalah perkembangan. Perkembangan $de8eloment) adalahbertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola

    yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan $soetjiningsih, &''().

    "erdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang, yaitu faktor genetik dan

    faktor lingkungan. *alam masalah perkembangan seorang balita sangat dipengaruhi oleh aspek

    15

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    16/19

    lingkungan yang terdiri dari lingkungan biologis, lingkungan fisik, lingkungan psikososial,

    danlingkungan keluarga. Pada perkembangan balia faktor psikososial seperti stimulus, moti8asi

    belajar, teman sebaya serta faktor keluarga sangat berpengaruh karena berbagai stimulus yang

    diberikan oleh orang terdekatnya di keluarga seperti ibu dan ayahnya akan menyebabkan seorang

    anak lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak menapatkan

    stimulus.

    *ahulu pasien pernah memiliki masalah berat badan sulit naik dan mudah sakit. =amun

    pasien patuh dalam masa pengobatan "/ paru dan sampai sekarang kondisi status gizi dari

    pasien sudah mencapai normal. // pasien &6,& kg dan tinggi badan ?',3 cm.

    Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi buruk. "imbulnya gizi

    buruk tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. nak yangmendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi

    kurang. *emikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan

    tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit. Pada pasien, terjadinya gizi buruk

    oleh karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan gizi seimbang. ni terlihat masih

    diberikannya % pada pasien yang berusia 6? bulan pasien menjadi malas makan selain karena

    sudah kenyang dari %. //;> juga salah satu faktor resiko penyebab gizi buruk $DilliamEs,

    3445).

    Menurut

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    17/19

    rumahnya. %elain itu orang tua pasien $pelaku rawat) tidak pernah membuka jendela dimana

    salah satu faktor resiko terkena penyakit "/. Pelaku rawat memiliki pendidikan terakhir %M

    dan kepala keluarga %arjana. *ari tingkat pendidikan sebenarnya pengetahuan mereka cukup.

    Kesehatan lingkungan kurang memadai. #aktor lingkungan berperan penting dalamperbaikan pasien dengan status gizi buruk. ;ingkungan yang padat sulit dimodifikasi. Kondisi

    rumah yang perlu diperhatikan adalah kecukupan 8entilasi, kebersihan di dalam rumah, dan

    sumber air bersih. ;ingkungan padat berpotensi untuk menularkan penyakit infeksi dengan

    mudah $:onant F #adem, 344?). 2entilasi rumah kurang memadai, hal ini berdampak buruk

    bagi kesehatan antara lain! berkurangnya kadar oksigen, adanya bau pengap, suhu udara ruangan

    menjadi naik, dan kelembapan udara menjadi bertambah. Kecepatan aliran udara penting untuk

    mempercepat pembersihan udara ruangan. Kecepatan udara dikatakan sedang jika gerak udara (-

    34 cm per detik atau 8olume pertukaran udara bersih antara 3(-64 cfm $ cubic feet per minute)

    untuk setiap orang yang berada di dalam ruangan $Kepmenkes >, &''').

    /erdasarkan *irektorat igiene dan %anitasi *epkes $&''6), kepadatan penghuni pada

    keluarga ini sudah memenuhi standar. ;uas rumah adalah '4 m3.

    Saran

    %aran bagi kesinambungan pelayanan adalah untuk pembina berikutnya, meliputi !

    &. %umber *aya Manusia !

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    18/19

    ! 9akarta.

    :onant, 9 dan #adem, P. 344?. :ommunity 0uide to n8ironmental ealth. esperian

    #oundation.

    18

  • 7/22/2019 Laporan Kunjugan Dokter Keluarga 1 PRINT

    19/19

    Keputusan Menteri Kesehatan "ahun &'''. 8ailable from !

    dinkes.surabaya.go.id/.../kepmenkes/KepMenKes_

    %adiaoetama. 3447. lmu gizi untuk mahasiswa dan profesi. *ian >akyat ! 9akarta.

    %oetjiningsih. &''(. "umbuh Kembang nak. 0: ! 9akarta

    %uhardjo. 3446. /erbagai cara pendidikan gizi. /umi ksara ! /ogor.

    %upariasa. 3443. Penilaian status gizi. 0: ! 9akarta.

    DilliamEs. 3445. Mechanisms of risk in preterm low-birthweight infants.Pediatric.

    19