paper akpem
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Paper Akpem
1/52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintah menyusun Sistem akuntansi pemerintahan yang mengacu pada SAP.
Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Pusat diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan yang mengacu pada pedoman umum Sistem Akuntansi
Pemerintahan. Sistem Akuntansi Pemerintahan padapemerintah daerahdiatur
dengan peraturan Gubernur/Bupati/Walikota yang mengacu pada pedoman umum
Sistem Akuntansi Pemerintahan. Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan Mendagri.
Selain mengacu pada pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan, dalam
menyusun Sistem Akuntansi Pemerintahan pada pemerintah daerah,
gubernur/bupati/alikota mengacu pula pada pemda dan ketentuan peraturan
perundang!undangan mengenai pengelolaan keuangan daerah. Pedoman umum
Sistem Akuntansi Pemerintahan diperlukan dalam rangka meu"udkan
konsolidasi #iskal dan statistik keuangan Pemerintah secara nasional.
Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang mengalami
perubahan mendasar dengan ditetapkannya $$ %o.&' tahun '(() tentang Pemerintah
*aerah dan $$ %o.&& tahun '(() tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah *aerah. Kedua $ndang!$ndang tersebut telah memberikan
keenangan lebih luas kepada pemerintah daerah. Keenangan dimaksud
diantaranya adalah keleluasaan dalam mobilisasi sumber dana, menentukan arah,
tu"uan dan target pengguanaan anggaran. Pertumbuhan pembangunan baik itu
pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan in#rastruktur merupakan target dari
adanya APB% itu sendiri. +leh karena itu men"adi tugas Pemerintah untuk
menentukan kebi"aksanaan di bidang anggaran belan"a agar stabilitas pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi tetap dapat di pertahankan tanpa adanya bantuan dari luar
negeri, artinya besarnya pengeluaran total tidak boleh melebihi besarnya pendapatan
total surplus-.
Pada Perbendaharaan %egara di ndonesia dilaksanakan berdasarkan $ndang!$ndang
%omor 0ahun '(() tentang Perbendaharaan %egara. $ndang!$ndang %omor
0ahun '(() memuat ketentuan mengenai pengelolaan dan pertanggung"aaban
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 1
http://www.wikiapbn.org/artikel/Pemerintah_daerahhttp://www.wikiapbn.org/artikel/Pemerintah_daerahhttp://www.wikiapbn.org/artikel/Pemerintah_daerah -
7/23/2019 Paper Akpem
2/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
3/52
2.1.1 Def"n"#" $an Ruang L"ngku% Pengel&laan euangan Daera'
Menurut Peraturan Pemerintah 5epublik ndonesia %omor 36 0ahun '((3, tentang
Pengelolaan Keuangan *aerah dalam ketentuan umumnya menyatakan baha
keuangan daerah adalah semua hak dan kea"iban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan daerah tersebut. Kebi"akan keuangan daerah
senantiasa diarahkan pada tercapainya sasaran pembangunan, terciptanya
perekonomian daerah yang mandiri sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan
berdasarkan demokrasi ekonomi yang berlandaskan Pancasila dan $ndang!$ndang
*asar 1)3 dengan peningkatan kemakmuran rakyat yang merata.
Menurut $ndang!$ndang %omor 2 0ahun '((&, pada rancangan undang!undang
atau Peraturan *aerah tentang 7aporan Keuangan Pemerintah Pusat/*aerah
disertakan atau dilampirkan in#ormasi tambahan mengenai kiner"a instansi
pemarintah, yakni prestasi yang berhasil dicapai oleh penggunaan Anggaran
sehubungan dengan anggaran yang telah digunakan pengungkapan in#ormasi tentang
kiner"a ini adalah rele4an dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah
yang ditetapkan dengan mengidenti#ikasikan secara "elas keluaran outputs- dan
setiap kegiatan dari hasil outcome- dari setiap program untuk keperluan tersebut,
perlu disusun suatu sistem akuntabilitas kiner"a instansi pemerintah yang terintegrasi
dengan sistim perencanaan strategis, sistem penganggaran dan sistim akuntansi
pemerintah tersebut sekaligus dimaksudkan untuk menggantikan ketentuan yang
termuat dalam nstruksi Presiden %omor 2 0ahun 111 tentang Akuntabilitas Kiner"a
nstansi Pemerintah, sehingga dihasilkan suatu laporan keuangan dan kiner"a yang
terpadu. Sedangkan pengertian keuangan daerah menurut Keputusan Menteri *alam
%egeri %omor '1 0ahun '((' yang sekarang berubah men"adi Permendagri %omor &
0ahun '((8 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggung"aaban dan Pengaasan
Keuangan *aerah Serta 0ata 9ara Penyusunan Anggaran Pendapatan Belan"a *aerah
APB*- adalah semua hak dan ke"iban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termaksud didalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kea"iban daerah, dalam
kerangka anggaran pendapatan dan belan"a daerah.
2.1.2 Tujuan Pengel&la'an euangan Daera'
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 3
-
7/23/2019 Paper Akpem
4/52
Pengelolaan keuangan daerah berarti mengurus dan mengatur keuangan daerah itu
sendiri dengan prinsip!prinsip pengelolaan keuangan daerah menurut *e4as,dkk,
162:'21!'6(- adalah sebagai berikut :
0anggung "aab accountability-
Pemerintah daerah harus mempertanggung "aabkan keuangannya kepada lembaga
atau orang yang berkepentingan yang sah. 7embaga atau orang itu termaksud
pemerintah pusat, *P5*, kepala daerah dan masyarakat umum.
Mampu memenuhi kea"iban keuangan
Keuangan daerah harus ditata dan dikelolah sedemikian rupa sehingga mampu
melunasi semu kea"iban atau ikatan keuangan baik "angka pendek, "angka pan"ang
maupun pin"aman "angkapan"ang yang telah ditentukan.
Ke"u"uran
;al!hal yang menyangkut pengelolaan keuangan dearah pada prinsipnya harus
diserakan kepada pegaai yang betul!betul "u"ur dan dapat dipercaya.
;asil guna e##ecti4eness- dan daya guna e##iciency-
Merupakan tata cara mengurus keuangan daerah harus sedemikian rupa sehingga
memungkinkan program dapat direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tu"uan
pemerintah daerah dengan biaya yang serendah!rendahnya dan dalam aktu yang
secepat!cepatnya.
Pengendalian
Para aparat pengelolah keuangan daerah, *P5* dan petugas pengaasan harus
melakukan pengendalian agar semua tu"uan tersebut dapat tercapai.
2.1.3 A(a#)a(a# Pengel&laan euangan Daera'
*alam pengelolaan keuangan daerah, maka pelaku pengelolaan keuangan daerah
harus taat pada ( sepuluh- a
-
7/23/2019 Paper Akpem
5/52
pihak eksekuti# Pemerintah *aerah-. ?adi pemaham tentang pelaku pengelola
keuangan daerah harus diartikan sebagai pe"abat pada lingkungan eksekuti#
pemerintah daerah-, maka dalam Peraturan Pemerintah %omor 36 tahun '((3 tentang
pengelolaan keuangan daerah disebutkan ada beberapa pelaku yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan daerah yaitu :
Bupati selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan *aerah yang karena
"abatannya mempunyai keenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan
keuangan daerah.
Pe"abat Pengelola Keuangan *aerah yang selan"utnya disingkat PPK* adalah kepala
satuan ker"a pengelola keuangan daerah yang selan"utnya disebut dengan. Kepala
SKPK* yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APB* dan bertindak
sebagai bendahara umum daerah. Pe"abat tersebut pada Pemerintah *aerah diemban
oleh Kepala Bagian Keuangan pada sekretariat *aerah Kabupaten ?eneponto.
Bendahara $mum *aerah yang selan"utnya disingkat B$* adalah PPK* yang
bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah.
Pengguna Anggaran adalah pe"abat pemegang keenangan penggunaan anggaran
untuk melaksanakan tugas pokok dan #ungsi SKP* yang dipimpinnya. ?adi yang
dimaksud disini adalah: Kepala *inas/Badan, para 9amat serta para Kepala Kantor.
Pengguna Barang adalah pe"abat pemegang keenangan penggunaan barang milik
daerah. Pe"abat pengguna barang sama dengan pe"abat pengguna anggaran yaitu
Kepala *inas/Badan, para 9amat serta para Kepala Kantor.
Kuasa Bendahara $mum *aerah yang selan"utnya disingkat Kuasa B$* adalah
pe"abat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian tugas B$*. Pe"abat
dimaksud adalah orang!orang di lingkungan bagian keuangan yang ditun"uk oleh
Bendahara $mum *aerah melalui penetapan dengan Keputusan Bupati.
Kuasa Pengguna Anggaran adalah pe"abat yang diberi kuasa untuk melaksanakan
sebagian keenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan
#ungsi SKP*. Pe"abat Penatausahaan Keuangan SKP* yang selan"utnya disingkat PPK!SKP*
adalah pe"abat yang melaksanakan #ungsi tata usaha keuangan pada SKP*.
Pe"abat Pelaksana 0eknis Kegiatan yang selan"utnya disingkat PP0K adalah pe"abat
pada unit ker"a SKP* yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu
program sesuai dengan bidang tugasnya.
Bendahara Penerimaan adalah pe"abat #ungsional yang ditun"uk untuk menerima,
menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung"aabkan uang
pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APB* pada SKP*.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 5
-
7/23/2019 Paper Akpem
6/52
Bendahara Pengeluaran adalah pe"abat #ungsional yang ditun"uk menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggung"aabkan uang
untuk keperluan belan"a daerah dalam rangka pelaksanaan APB* pada SKP*.
2.1.+ Pelak#anaan euangan Daera'Pelaksanaan keuangan daerah dimulai pada saat APB* ditetapkan oleh Bupati
men"adi Peraturan *aerah dan di"abarkan dalam Peraturan Bupati. PPK* paling lama
& tiga- hari ker"a setelah peraturan daerah tentang APB* ditetapkan, memberitahukan
kepada semua kepala SKP* agar menyusun rancangan *okumen Pelaksanaan
Anggaran *PA- SKP*. 5ancangan *PA!SKP*, merinci sasaran yang hendak
dicapai, program, kegiatan, anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran
tersebut, dan rencana penarikan dana tiap!tiap SKP* serta pendapatan yang
diperkirakan.
Kepala SKP* menyerahkan rancangan *PA!SKP*. *PA!SKP* digunakan sebagai
dasar pelaksanaan anggaran oleh kepala SKP* selaku pengguna anggaran/pengguna
barang. Kepala SKP* berdasarkan rancangan *PA!SKP* menyusun rancangan
anggaran kas SKP*. 5ancangan anggaran kas SKP* disampaikan kepada PPK*
selaku B$* bersamaan dengan rancangan *PA!SKP*. Berdasarkan anggaran Kas
SKP*, PPK* selaku B$* menyusun anggaran kas pemerintah daerah guna mengaturketersediaan dana yang cukup untuk mendanai pengeluaran!pengeluaran sesuai
dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam *PA!SKP* yang telah
disahkan. Anggaran kas memuat perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari
penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang digunakan guna mendanai
pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.
Setelah anggaran kas ditetapkan, Semua pelaksanaan APB* berupa mengusahakan
pendapatan dan melakukan pembiayaan kegiatan dapat dilaksanakan. Semuapendapatan daerah dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah. Setiap
pendapatan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah. Setiap SKP* yang
memungut pendapatan daerah a"ib mengintensi#kan pemungutan pendapatan yang
men"adi eenang dan tanggung "aabnya. SKP* dilarang melakukan pungutan
selain dari yang ditetapkan dalamperaturan daerah.
Setiap pengeluaran belan"a atas beban APB* harus didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah. Bukti tersebut harus mendapat pengesahan oleh pe"abat yang
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 6
-
7/23/2019 Paper Akpem
7/52
berenang dan bertanggung "aab atas kebenaran material yang timbul dari
penggunaan bukti dimaksud. Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APB* tidak
dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan daerah tentang APB* ditetapkan dan
ditempatkan dalam lembaran daerah. Pengeluaran kas tidak termasuk untuk belan"a
yang bersi#at mengikat dan belan"a yang bersi#at a"ib yang ditetapkan dalam
Peraturan Bupati.
2.1., Un$ang)Un$ang Pelak#anaan euangan Daera'
Menurut Mahmudi dalam @orum *osen Akuntansi Sektor Publik '((8:'&-
menyatakan baha per"alanan re#ormasi mana"emen keuangan daerah, dilihat dari
aspek historis, dapat dibagi dalam tiga #ase, yaitu =ra sebelum otonomi daerah, =ra
transisi otonomi, era pascatransisi>. =ra pra!otonomi daerah merupakan pelaksanaan
otonomi ala +rde Baru mulai tahun 123 sampai 111. =ra transisi ekonomi adalah
masa antara tahun 111 hingga '((), dan era pascatransisi adalah masa setelah
diberlakukannya $ndang!$ndang %omor 2 tahun '((& tentang Keuangan %egara,
$ndang!$ndang %omor tahun '((), $ndang!undang %omor 3 tahun '((),
$ndang!undang %omor &' dan && 0ahun '(().
Pada era re#ormasi, dalam mana"emen keuangan daerah terdapat re#ormasi
pelaksanaan seiring dengan adanyaotonomi daerah. Adapun peraturan pelaksanaannya
menurut ;alim '((:&- telah dikeluarkan oleh pemerintah yang mengacu pada
$ndang!$ndang %omor '' tahun 111 yang sekarang sekarang berubah men"adi
$ndang!$ndang %omor &' tahun '(() tentang Pemerintah *aerah dan $ndang!
$ndang %omor '3 tahun 111 yang sekarang berubah men"adi $ndang!$ndang
%omor && tahun'(() tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah
*aerah, adalah sebagai berikut :
Peraturan Pemerintah %omor () 0ahun '((( tentang *ana Perimbangan
Peraturan Pemerintah %omor (3 0ahun '((( tentang Pengolahan dan
Pertanggung"aaban Keuangan *aerah
Peraturan Pemerintah %omor (2 0ahun '((( tentang Pin"aman *aerah
Peraturan Pemerintah %omor (6 0ahun '((( tentang 0ata 9ara Pertanggung"aaban
Kepala *aerah
Surat Mentri *alam %egeri dan +tonomi *aerah tanggal 2 %o4ember '((( %omor
1(&/'&3/S? tentang Pedoman $mum Penyusunan dan Pelaksanaan APB* 0ahun
Anggaran '(( Berdasarkan peraturan!peraturan tersebut, karakteristik mana"emen
keuangan daerah pada era re#ormasi antara lain :a. Pengertian daerah adalah propinsi dan kota atau kabupaten
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 7
-
7/23/2019 Paper Akpem
8/52
b. Pengertian pemerintah daerah adalah kepala daerah beserta perangkat lainya.
Pemerintah daerah ini adalah badan eksekuti#, sedangkan badan legislati#
didaerah adalah *P5*.
c. Perhitungan APB* men"adi satu dengan pertanggung"aaban kepala daerah
Pasal 3 PP %omor (6 tahun '(((-
d. Bentuk laporan pertanggung"aabanakhir tahun anggaran terdiri atas :
-. 7aporan perhitungan APB*
'-. %ota perhitungan APB*
&-. 7aporan aliran kas
2.2 ANGGARAN PEMERINTAHAN
2.2.1 &n#e% Anggaran %e-er"nta'anMenurut @reeman '((&- angaaran merupakan proses yang dilakukan oleh
organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya pada
kebutuhan!kebutuhan yang tidak terbatas. *alam ruang lingkup akuntansi, anggaran
berada dalam lingkup akuntansi mana"emen. Beberapa #ungsi anggaran dalam
mana"emen organisasi sektor public adalah:
. Anggaran sebagai alat perencanaan
'. Anggaran sebagai alat pengendalian
&. Anggaran sebagai alat politik
). Anggaran sebagai alat komunikasi dan koordinasi3. Anggaran sebagai penilai kiner"a
8. Anggaran sebagai alat moti4asi
Siklus anggran pemerintah dalam proses penyusunannya:
. Penyusunan Anggaran
0ahap penyusunan anggaran adalah tahapan aal dari peroses penganggaran.
Pada tahap ini, anggaran disusun oleh pihak eksekuti# yang nantinya akan
melaksakan anggaran tersebut. Grano# '((- mengatakan baha sebelumanggaran mulai disusun perlu diidenti#ikasi dan dikumpulkan terlebih dahulu
gambaran umum kebi"akan dan in#ormasi penting lainnnya dalam pemerinthan.
0ahapan ini diperinci men"adi ' bagian, yaitu:
a. 7angkah aal preliminary steps-, dan
b. Penyusunan rencana anggaran preparing the budget- oleh unit!unit ker"a
yang ada.
'. 0ahap 5ati#ikasi Anggaran
0ahap berikutnya, adalah budget rati#ication. 0ahap ini merupakan tahap yang
melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekuti#
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 8
-
7/23/2019 Paper Akpem
9/52
kepala daerah- dituntut tidak hanya memiliki managerial skill> namun "uga
harus mempunyai political skill>, salesmanship>, dan coalition building> yang
memadai, integritas dan kesiapan mental yang tinggi dan eksekuti# sangat penting
dalam tahap ini.
&. 0ahap Pelaksanaan Anggaran Budget mplementation-
Setelah anggaran disetu"ui oleh legislati#, tahap berikutnya adalah pelaksanaan
anggaran. *alam tahap ini, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh mana"er
keuangan publik adalah dimilikinya sistem in#ormasi- akuntansi dan sistem
pengendalian mana"emen. Mana"er keuangan publik dalam hal ini bertanggung
"aab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal untuk
perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati, dan bahkan dapat
diandalkan untuk tahap penyusunan anggaran periode berikutnya. Sistem
akuntansi yang digunakan hendaknya "uga mendukung pengendalian anggaran.
). 0ahap Pelaporan dan =4aluasi Anggaran
0ahap terakhir penganggaran dari proses penganggaran adalah menyangkut
masalah pelaporan dan audit atas anggaran yang telah di laksanakan. Pada tahap
ini, realisasi anggaran akan dilaporkan dan diperbandingkan secara periodic
dengan anggaran yang telah disetu"ui sebelumnya.
System perencanaan anggaran public berkembang sesuai dengan perkembangan
mana"emen sector public dan perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat.
Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama dalam perencanaan dan
penyususnan anggaran sector public yang memiliki perbedaan mendasar, yaitu:
a. Anggaran tradisional atau anggaran kon4ensional.
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara
berkembang deasa ini. 0erdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu: cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism,
dan
struktur dan susunan anggaran yang bersi#at line!item.
9iri lain melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah:
cenderung sentralitis
bersi#at spesi#ikasi
tahunan dan
menggunakan prinsip anggaran bruto.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 9
-
7/23/2019 Paper Akpem
10/52
Kelemahan anggaran tradisional, antara lain:
;ubungan yang tidak memadai terputus- antara anggaran tahunan dengan
rencana pembangunan "angka pan"ang. Sehingga tidak memungkinkan
men"aga kesinambungan pembangunan yang si#atnya multiyears.' 7ebih berorientasi pada input daripada output.
& Adanya #ragmentasi antara anggaran rutin dan anggaran modal/in4estasi.
) Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan in#ormasi yang tidak
memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran.
3 Persetu"uan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme
pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai, seperti seringnya dilakukan
re4isi anggaran dan manipulasi anggaran.>
8 Aliran in#ormasi sistem in#ormasi #inansial- yang tidak memadai yang
men"adi dasar mekanisme pengendalian rutin, mengidenti#ikasi masalah dan
tindakan.
b. Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan %e Public
Management
Se"ak pertengahan tahun 16(!an telah ter"adi perubahan mana"emen sektor
publik yang cukup drastis dari sistem mana"emen tradisional yang terkesan kaku,
birorkratis ,dan hierarkis men"adi model mena"emen sektor publik yang #leksibel
dan lebih mengakomodasi pasar perubahan tersebut telah merubah peran
pemerintah terutama dalam hal hubungan antara pemerintah dengan masyarakat.
Paradigma baru yang muncul dalam mene"emen sektor publik tersebut adalah
pendekatan %e Public Management.
%e Public Management ber#okus pada mana"emen sektor publik yang
beroroentasi pada kiner"a, bukan berorientasi kebi"akan penggunaan paradigm.
%e Public. Management tersebut menimbulkan beberapa konsekuensi bagi
pemerintah di antaranya adalah tuntutan untuk melakukan e#isiensi, pemangkasan
biaya, dan kompetisi tender.
Beberapa pendekatan penyusunan anggaran pemerintah lainnya yaitu:
Anggaran kiner"a
Pendekatan kiner"a disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat
dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak
adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kiner"a dalam
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 10
-
7/23/2019 Paper Akpem
11/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
12/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
13/52
0!Account
Sisi penerimaan dan pengeluaran dipisahkan ke dalam kolom yang berbeda
' Mengikuti anggaran yang berimbang dan dinamis
& 0idak menun"ukan dengan "elas komposisi anggaran yang dikelola pemerintah
pusat dan pemda.) Pin"aman luar negeri dianggap sebagai penerimaan pembangunan dan
pembayaran cicilan utang luar negeri dianggap sebagai pengeluaran rutin
!account
Sisi penerimaan dan pengeluaran tidak dipisahkan
' Menerapkan anggaran de#isit/surplus
& Menun"ukan dengan "elas "umlah anggaran yang dikelola oleh Pemda.
) Pembiyaan luar negeri dan cicilannya dianggap sebagai pembiayaan anggaran
2.2.3 Anggaran Pen$a%atan $an Belanja Daera' APBD/
Anggaran Pendapatan *an Belan"a *aerah APB*- merupakan rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetu"ui bersama oleh pemerintah
daerah dan *P5*, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang men"adi keenangan daerah didanai dari dan atas beban APB*.
Anggaran belan"a daerah diprioritaskan untuk melaksanakan kea"iban pemerintah
daerah sebagaimana ditetapkann dalam peraturan perundang!undangan.
Struktur APB*
Pendapatan daerah
Pendapatan daerah dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi,
kelompok, "enis, obyek dan rincian obyek pendapatan. Pendapatan daerah
dikelompokkan atas:
Pendapatan asli daerah, seperti pa"ak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dll.
*ana perimbangan, seperti dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana
alokasi khusus
7ain!lain pendapatan daerah yang sah, seperti hibah dari pemerintah/pemda
lain, badan/lembaga.organisasi sasta dalam negeri dll
' Belan"a daerah
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 13
-
7/23/2019 Paper Akpem
14/52
*alam rangka memudahkan penilaian kea"aran biaya suatu program atau
kegiatan, maka belan"a terdiri dari atas ' dua- kelompok, yaitu:
Belan"a tidak langsung, terdiri dari: Belan"a pegaai ga"i dan tun"angan-,
Belan"a bunga, Belan"a subsidi, Belan"a hibah, Belan"a bantuan sosial,
Belan"a bagi hasil, Bantuan keuangan, Belan"a tidak terduga,
Belan"a langsung, yakni: Belan"a pegaai honorarium/upah-, Belan"a
barang dan "asa, dan Belan"a modal.
& Surplus/*e#isit
Selisih antara anggaran pendapatan daerah dengan anggaran belan"a daerah
mengakibatkan ter"adinya surplus atau de#isit APB*. Surplus anggaran ter"adi
apabila anggaran pendapatan lebih besar dari anggaran belan"a. *alam hal APB*
diperkirakan surplus, maka penggunaanya diutamakan untuk pembayaran pokok
utang, penyertaan modal in4estasi- daerah, pemberian pin"aman kepada
pemerintah pusat/pemerintah daerah lain dan/atau pendanaan belan"a peningkatan
"aminan sosial.
) Pembiayaan daerah
Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup de#isit
atau untuk meman#aatkan surplus, yang dirinci menurut urusan pemerintahan
daerah, organisasi, kelompok, "enis, obyek, dan rincian obyek pembiayaan.
2.2.* Pre# %en0u#unan APBD
Penyusunan APB* 0ahun Anggaran harus didasarkan prinsip sebagai berikut:
APB* disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan daerah
' APB* harus disusunsecara tepat aktu sesuai tahapan dan "adal
& Penyusunan APB* dilakukan secara transparan,dimana memudahkan
masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses in#ormasi seluas!uasnya
tentang APB*) Penyusunan APB* harus melibatkan partisipasi masyarakat
3 APB* harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
8 Substansi APB* dilarang bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan
yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya.
Penyusunan APB* berpedoman pada 5encana Ker"a Pemerintahan *aerah 5KP*-
dalam rangka meu"udkann pelayanan kepada masyarakat demi tercapai tu"uan
negara. 0erdapat beberapa subproses dalam penyusunan APB*, yaitu:
5encana Ker"a Pemerintahan *aerah
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 14
-
7/23/2019 Paper Akpem
15/52
Penyusunan APB* berpedoman kepada 5encana Ker"a Pemerintah *aerah.
Karena itu kegiatan pertama dalam penyusunan APB* adalah penyusunan
5encana Ker"a Pemerintah *aerah 5KP*-. Pemerintah daerah menyusun 5KP*
yang merupakan pen"abaran dari 5encana Pembangunan ?angka Menengah
*aerah 5P?M*- dengan menggunakan bahan dari 5en"a SKP* untuk "angka
aktu satu- tahun yang mengacu kepada 5encana Ker"a Pemerintah Pusat.
Secara khusus, kea"iban daerah mempertimbangkan prestasi capaian standar
pelayanan minimal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang!
undangan.5KP* disusun untuk men"amin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengaasan.Penyusunan 5KP*
diselesaikan paling lambat akhir bulan Mei sebelum tahun anggaranberkenaan.5KP* ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
' Kebi"akan $mum APB*
Setelah 5encana Ker"a Pemerintah *aerah ditetapkan, Pemerintah daerah perlu
menyusun Kebi"akan $mum APB* K$A- serta Prioritas dan Pla#on Anggaran
Sementara PPAS- yang men"adi acuan bagi Satuan Ker"a Perangkat *aerah
SKP*- dalam menyusun 5encana Ker"a dan Anggaran 5KA- SKP*. Pedoman
penyusunan APB* yang ditetapkan Menteri *alam %egeri tersebut memuat
antara lain:
a pokok!pokok kebi"akan yang memuat sinkronisasi kebi"akan pemerintah
dengan pemerintah daerah
b prinsip dan kebi"akan penyusunan APB* tahun anggaran berkenaan
c teknis penyusunan APB*
5ancangan K$A memuat target pencapaian kiner"a yang terukur dari program!
program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan
pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi
belan"a daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi
yang mendasarinya.
& Prioritas dan Pla#on Anggaran Sementara
Selan"utnya berdasarkan K$A yang telah disepakati, pemerintah daerah
menyusun rancangan Prioritas dan Pla#on Anggaran Sementara PPAS-.
5ancangan PPAS tersebut disusun dengan tahapan sebagai berikut :
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 15
-
7/23/2019 Paper Akpem
16/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
17/52
dirinci sampai dengan rincian ob"ek pendapatan, belan"a, dan pembiayaan serta
prakiraan ma"u untuk tahun berikutnya. 5KA!SKP* "uga memuat in#ormasi
tentang urusan pemerintahan daerah, organisasi, standar biaya, prestasi ker"a
yang akan dicapai dari program dan kegiatan. 5KA!SKP* yang telah disusun
oleh SKP* disampaikan kepada PPK* untuk dibahas lebih lan"ut oleh 0AP*.
8 Penyampaian dan Pembahasan 5ancangan Peraturan *aerah tentang APB*
Penyampaian rancangan peraturan daerah disertai dengan nota keuangan.
Penetapan agenda pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APB* untuk
mendapatkan persetu"uan bersama, disesuaikan dengan tata tertib *P5* masing!
masing daerah. Pembahasan rancangan peraturan daerah tersebut berpedoman
pada K$A, serta PPA yang telah disepakati bersama antara pemerintah daerah dan
*P5*. *alam hal *P5* memerlukan tambahan pen"elasan terkait dengan
pembahasan program dan kegiatan tertentu, dapat meminta 5KA!SKP*
berkenaan kepada kepala daerah.
2 =4aluasi 5ancangan Peraturan *aerah tentang APB* dan 5ancangan Peraturan
Kepala *aerah tentang Pen"abaran APB*
5ancangan peraturan daerah Kabupaten/Kota tentang APB* yang telah disetu"ui
bersama *P5* dan rancangan peraturan Bupati/Walikota tentang pen"abaran
APB* sebelum ditetapkan oleh Bupati paling lama & tiga- hari ker"a disampaikan
terlebih dahulu kepada Gubernur untuk die4aluasi. Penyampaian rancangan
disertai dengan:
a Persetu"uan bersama antara pemerintah daerah dan *P5* terhadap rancangan
peraturan daerah tentang APB*
b K$A dan PPA yang disepakati antara kepala daerah dan pimpinan *P5*
c 5isalah sidang "alannya pembahasan terhadap rancangan peraturan daerah
tentang APB*, dan
d %ota keuangan dan pidato kepala daerah perihal penyampaian pengantar nota
keuangan pada sidang *P5*.
;asil e4aluasi dituangkan dalam keputusan Gubernur dan disampaikan kepada
Bupati/Walikota paling lama 3 lima betas- hari ker"a terhitung se"ak diterimanya
rancangan dimaksud. Apabila Gubernur menyatakan hasil e4aluasi atas rancangan
peraturan daerah tentang APB* dan rancangan peraturan Bupati/Walikota tentang
pen"abaran APB* sudah sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 17
-
7/23/2019 Paper Akpem
18/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
19/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
20/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
21/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
22/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
23/52
ditempatkan dalam lembaran daerah. Pengeluaran kas tersebut tidak termasuk
belan"a yang bersi#at mengikat dan belan"a yang bersi#at a"ib.
Pembayaran atas beban APB* dapat dilakukan berdasarkan Surat Penyediaan
*ana SP*-, atau dokumen pelaksanaan anggaran SKP* *PA!SKP*-, atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan SP*. Khusus untuk biaya pegaai diatur
baha ga"i pegaai negeri sipil daerah dibebankan dalam APB*. Pemerintah
daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada pegaai negeri sipil
daerah berdasarkan pertimbangan yang obyekti# dengan memperhatikan
kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetu"uan *P5* sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang!undangan. *alam pelaksanaan pembayaran yang
terhutang pa"ak, bendahara pengeluaran sebagai a"ib Pungut Pa"ak PenghasilanPP;- dan pa"ak lainnya, a"ib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan
pa"ak yang dipungutnya ke rekening kas negara pada bank pemerintah atau bank
lain yang ditetapkan menteri keuangan sebagai bank persepsi atau pos giro dalam
"angka aktu sesuai ketentuan perundang!undangan.
Pelaksanaan pengeluaran atas beban APB* dilakukan berdasarkan SPM yang
diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. Selan"utnya
pembayaran dilakukan dengan penerbitan SP'* oleh kuasa B$*. Karena itu,
kuasa B$* berkea"iban untuk:
a Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pengguna
anggaran
b Mengu"i kebenaran perhitungan tagihan atas beban APB* yang tercantum
dalam perintah pembayaran
c Mengu"i ketersediaan dana yang bersangkutan
d Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar pengeluaran daerah dan
e Menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran yang diterbitkan oleh
pengguna anggaran tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
$ntuk kelancaran pelaksanaan tugas SKP*, kepada pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran dapat diberikan uang persediaan yang dikelola oleh bendahara
pengeluaran. Bendahara pengeluaran melaksanakan pembayaran dari uang
persediaan yang dikelolanya setelah:
a Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 23
-
7/23/2019 Paper Akpem
24/52
b Mengu"i kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah
pembayaran dan
c Mengu"i ketersediaan dana yang bersangkutan. Bendahara pengeluaran a"ib
menolak perintah bayar dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran
apabila kelengkapan dokumen, kebenaran perhitungan dan ketersediaan dana
tidak terpenuhi. Bendahara pengeluaran a"ib melakukan hal tersebut karena
dia bertanggung "aab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya.
Kepala daerah dapat memberikan i
-
7/23/2019 Paper Akpem
25/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
26/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
27/52
Perbendaharaan negara adalah pengelolaan dan pertanggung"aaban keuangan
negara, termasuk in4estasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam
APB% dan APB*. *alam $ndang!undang %o. 0ahun '(() tentang perbendaharaan
negara telah men"elaskan mengenai beberapa pihak yang ditun"uk sebagai pe"abat
perbendaharaan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat di daerah.
. Menteri/Pimpinan 7embaga
Menteri/pimpinan lembaga merupakan pengguna anggaran/ barang bagi kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya, antara lain memiliki keenangansebagai berikut:
a. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
b. Menyusun kuasa penggunaan anggaran
c. Menetapkan pe"abat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara
d. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belan"a
e. Menetapkan pe"abat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang
#. Menetapkan pe"abat yang bertugas melakukan pengu"ian dan perintahpembayaran
g. Menggunakan barang milik negara
h. Menetapkan pe"abat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik negara
i. Mengaasi pelaksaan anggaran
". Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara/lembaga
yang dipimpinnya
'. Gubernur/Bupati/Walikota
0ermasuk pe"abat perbendaharaan negara adalah gubernur/bupati/alikota selaku
kepala pemerintahan daerah, yang memiliki keenangan sebagai berikut:
a. Menetapkan kebi"akan tentang pelaksanaan APB*
b. Menetapkan kuasa pengguna anggaran dan bendahara penerimaan, dan/
bendahara pengeluaran
c. Menetapkan pe"abat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah
d. Menetapka pe"abat yang bertugas untuk melakukan pengelolaan utang dan
piutang daerah
e. Menetapkan pe"abat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah
#. Menetapkan pe"abat yang bertugas melakukan pengu"ian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran
&. Kepala Satuan Ker"a Parangkat daerah
Kepala satuan ker"a perangkat daerah adalah pengguana anggaran / barang bagi satuan
ker"a perangkat daerah yang dipimpinnya. *alam melaksanakan tugasya selaku
pe"abat pengguna anggaran/barang satuan ker"a perangkat daerah yang dipimpinnya
berenang:
a. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran
belan"a
c. Melakukan pengu"ian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 27
-
7/23/2019 Paper Akpem
28/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
29/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
30/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
31/52
*igunakan untuk menyusun rencana pendapatan atau penerimaan SKP* dalam
tahu anggaran yang direncanakan.
b. *PA SKP* '.
*igunakan untuk menyusun rencana kebutuhan belan"a tidak langsung SKP*
dalam tahun anggaran yang direncanakan.c. *PA!SKP* '.'.
*igunakan untuk merencanakan belan"a langsung dari setiap kegiatan yang
diprogramkan.
d. *PA!SKP* '.'
Merupakan #ormulir rekapitulasi dari seluruh program dan kegiatan yang dikutip
dari setiap #ormulir *PA!SKP* '.'..
e. *PA!SKP* &.
*igunakan untuk merencanakan penerimaan pembiayaan dalam tahun anggaran
yang direncanakan.#.*PA!SKP* &.'
*igunakan untuk merencanakan pengeluaran pembiayaan dalam tahun anggaran
yang direncanakan.
g. 5ingkasan *PA!SKP*
Merupakan kompilasi dari seluruh *PA!SKP*.
'. Penyusunan Anggaran Kas
*ilakukan guna mengatur ketersediaan dana yang cukup untuk mendanai
pengeluaran!pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercamtum
dalam *PA!SKP* yang telah disahkan. *alam proses penatausahaan, anggaran kas
mempunyai peran penting sebagai alat kontrol dan pengendalian. 5ancangan
Anggaran Kas SKP* dibuat arsip oleh PPK*, sedangkan 5ancangan Anggaran Kas
Pemerintah *aerah digunakan dalam proses pembuatan penyediaan dana.
&. Surat Penyediaan *ana
Surat Penyediaan *ana dibuat oleh B$* dalam rangka mana"emen kas daerah.
Mana"emen kas adalah kemampuan daerah dalam mengatur "umlah penyediaan danakas bagi setiap SKP*, artinya B$* harus mampu memperkirakan kemampuan
keuangan Pemda dalam memenuhi kebutuhan dana SKP*.
). Surat Permintaan Pembayaran
Berdasarkan SP* atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SP*, Bendahara
Pengeluaran menga"ukan SPP kepada pengguna anggara atau kuasa pengguna
anggaran melalui pe"abat Penatausahaan Keuangan SKP*. SPP dia"ukan dengan SP*
sebagai dasar "umlah yang diminta untuk dibayarkan kepada SKP*. SPP memiliki )
"enis, yaitu:
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 31
-
7/23/2019 Paper Akpem
32/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
33/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
34/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
35/52
praktik akuntansi yang ada berlaku umum, atau pernyataan tersebut pada butir '-
yang penerbitannya tidak pernah dinyatakan keberatan dari badan pengatur
standar dari A, tetapi belum pernah secara terbuka dikomentari oleh public.
2.+.2 Stan$ar Interna#"&nal Akuntan#" Sekt&r Pul"k
Saat ini, banyak entitas yang termasuk dalam kategori organisasi sector public yang
talah mengimplementasikan akuntansi dalam system keuangan. Akan tetapi, praktik
akuntansi dilakukan oleh entitas!entitas tersebut memiliki banyak perbedaan,
khususnya dalam proses pelaporan keuangan. Berdasarkan #enomena tersebut,
#ederasi Akuntan nternasional international @ederation o# Accountants! @A9-
membentuk sebuah komite khsusus yang bertugas menyusun standar akuntansi sektor
publik. Komite tersebut diberi nama Public Sector 9ommittee> dan bertugas
menyusun sebuah standar akuntansi bagi organisasi sector public yang berlaku secara
internasional, yang kemudian disebut Standar nternasional Akuntansi Sektor Publik
International Public Sektor Accounting Standards- PSAS-. *alam pelaksanaannya,
komite tersebut tidak hanya menyusun standar tetapi "uga membuat program
sistematis yang mendorong aplikasi PSAS oleh entitas!entitas publik di seluruh
dunia.
*engan mengadopsi PSAS, diharapkan terdapat peningkatan yang signi#ikan dalam
kualitas laporan keuangan organisasi sektor publik. PSAS meliputi serangkaian
standar yang dikembangkan untuk basis akrual, namun "uga terdapat suatu bagian
PSAS yang terpisah guna merinci kebutuhan untuk basis kas. *alam hal ini, PSAS
diadopsi oleh organisasi sector public yang sedang dalam proses perubahan dari basis
kas ke basis akrual. ?ika demikian, maka organisasi sector public yang telahmemutuskan untuk memutuskan untuk mengadopsi basis akrual menurut PSAS harus
mengikuti ketentuan aktu mengenai masa transisi dari basis kas ke basis akrual yang
diatur oleh PSAS.
Pada akhirnya, cakupan yang diatur dalam PSAS meliputi seluruh organisasi sector
public, termasuk lembaga pemerintahan, baik pemerintah pusat, pemerintah regional
pro4insi-, pemda, maupun komponen!komponen ker"anya.
2.+.3 Stan$ar Akuntan#" Pe-er"nta'
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 35
-
7/23/2019 Paper Akpem
36/52
$ntuk memecahkan berbagai kebutuhan yang muncul dalam pelaporan keuangan,
akuntansi dan audit dipemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemda di
5epublik ndonesia, diperlukan sebuah Standar Akuntansi Pemerintah SAP- yang
kredibel yang dibentuk oleh sebuah komite SAP.
Sebelum $$ tentang Keuangan %egara ditetapkan, menteri keangan 5 telah
menetapkan Keputusan Menteri Keuangan %omor &(6/KMK.('/'((' 0anggal &
"uni '((' tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan *aerah KSAP-.
Sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan %omor
&21/KMK.'/'(() 0anggal 8 Agustus '((). Komite ini beker"a dengan melibatkan
banyak unsure yang secara #ormal dinyatakan terdiri atas n#orm *epartemen
Keuangan, *epatemen *alam %egri, dan n#orm A. KSAP bertugas mempersiapkanpenyusunan konsep 5ancangan Peraturan Pemerintah tentang SAP sebagai prinsip!
prinsip akuntansi yang a"ib diterpkan dalam menyusun dan menya"ikan laporan
keuangan pemerintah pusat ataui pemda.
KSAP terdiri atas Komite Konsultati# dan Komite Ker"a. Komite konsultati# bertugas
member konsultasi atau pendapat dalam rangka perumusan konsep 5ancangan
Peratuan Pemerintah 0entang SAP. Komite ker"a bertugas mempersiapkan,
merumuskan, dan menyusun konsep 5ancangan Peraturan Pemerintah tentang SAP,
dan dalam melaksanakan tugasnya dapat membentuk kelompok ker"a. *alam
pelaksanaan tugas sehari!hari, KSAP melaporakan kegiatannya secara berkala kepada
Menteri Keuangan. KSAP bertanggung "aab kepada Presiden melalui Menteri
Keuangan. Berikut adalah proses penyusunan SAP :
a. denti#ikasi topic
b. Konsultasi topic kepada Komite Pengarah.
c. Pembentukan kelompok ker"a.
d. 5iset terbatas oleh kelompok ker"a.
e. *ra# aal dari kelompok ker"a.#. Pembahasan dra# aal oleh Komite Ker"a.
g. Pengambilan keputusan oleh Komite Ker"a.
h. Pelaporan kepada Komite Pengarah dan persetu"uan ats dra# publikasikan.
i. Peluncuran *ra# Publikasikan.
". *engar pendapat public dan dengar pendapat terbatas.
k. Pembahasan tanggapan dan masukan atas *ra# Publikasikan dari dengar pandapat.
l. Permintaan pertimbangan kepada Badan Pemeriksa Keuangan.
m. Pembahasan tanggapan BPK.
n. @inalisasi standar.
o. Pemberlakuan standar.
p. Sosialisasi aal standar.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 36
-
7/23/2019 Paper Akpem
37/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
38/52
9iri utama struktur pemerintahan pelayanan yang diberikan
- Bentuk umum pemerintahan dan pelayanan yang diberikan
'- System Pemerintahan otonomi dan trans#er pendapatan antar pemerintah
&- Adanya pengaruh proses politik
)- ;ubungan antar pembayaran pa"ak dengan pelayanan pemerintah
9iri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian
- Anggaran sebagai pernyataan public, target #iscal, dan alat pengendalian
'- n4estasi dalam asset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan
&- Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tu"uan pengendalian
2. =ntitas Pelaporan dan Penggunaan 7aporan Keuangan
=ntitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang!undangan a"ib
menyampaikan laporan pertanggung"aaban berupa laporan keuangan, yang terdiri
atas
a. Pemerintah pusat.
b. Pemda
c. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah.
d. +rganisasi lainnya, "ika menurut peraturan perundang!undangan satuan
organisasi dimaksud a"ib menya"ikan laporan keuangan.
Beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah adalah
a. Masyarakat.
b. Para akil rakyat, lembaga pengaas, dan lembaga pemeriksa.
c. Pihak yang member atau berperan dalam proses donasi, in4estasi, dan pin"aman
d. Pemerintah.
3. Peranan dan 0u"uan 7aporan Keuangan
Peranan 7aporan Keuangan
7aporan keuangan disusun menyediakan in#ormasi yang rele4an mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu pelaporan selama satu
periode pelaporan. 7aporan keuangan digunakan untuk membandingkan realisasi
pendapatan, belan"a, trans#er,dan pembiayaan dengan anggaran yang telah
ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menge4aluasi e#ekti4itas dan e#isiensi
suatu entitas pelaporan, serta membantu menentukan ketaatannya terhadap
peraturan perundang!undangan.
0u"uan 7aporan Keuangan
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 38
-
7/23/2019 Paper Akpem
39/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
40/52
g. Peraturan perundang!undangan lainnya yang mengatur keuangan pusat dan
daerah.
,. Asumsi *asar
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkunga pemerintah adalah anggapan
yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi
dapat diterapkan, yang terdiiri atas
a. Asumsi Kemandirian entitas
Asumsi kemandirian entitas, baik entitas pelaporan maupun ekuntansi, berarti
baha setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri akan
mempunyai kea"iban untuk menya"ikan lapIoran keuangan sehingga tidak
ter"adi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.
b. Asumsi kesinambungan entitas
7aporan keuangan disusun dengan asumsi baha entitas pelaporan akan
berlan"ut keberadaanya. *engan demikian, pemerintah diasumsikan tidak
bermaksud melakukan likuidasi atas entitas pelporan dalam "angka pendek.
c. Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement)
7aporan keuangan entitas pelaporan harus menya"ikan setiap kegiatan yang
diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. ;al ini diperlukan agar
memungkinkan dilakukan analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
. Karakteristik Kualitati# n#ormasi Keuangan
7aporan keuangan pemerintah harus memenuhi empat karakteristik berikut
a. 5ele4an
7aporan keuangan dikatakan rele4an apabila in#ormasi yang termuat di
dalamnya harus dapat memengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mereka menge4aluasi peristia masa lalu atau masa kini. Selain itu, suatu
in#ormasi dapat dikatakan rele4an "ika disa"ikan tepat aktu dan lengkap.
b. Andal
n#ormasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menya"ikan setiap #akta secara "u"ur, serta dapat di4eri#ikasi.
c. *apat dibandingkan
n#ormasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna "ika dapat
dibandingka dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 40
-
7/23/2019 Paper Akpem
41/52
d. *apat dipahami
n#ormasi yang disa"ikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikandengan
batas pemahaman para pengguna.
. Prinsip Akuntansi
*elapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah
a. Basis akuntansi
b. Prinsip nilai historis
c. Prinsip realisasi
d. Prinsip substansi mengungguli bentuk #ormal
e. Prinsip periodisitas
#. Prinsip konsistensig. Prinsip pengungkapan lengkap
h. Prinsip penya"ian a"ar
4. Kendala n#ormasi yang 5ele4an dan Andal
Kendala in#ormasi akuntansi dan laporan keuangan adalah setiap keadaan yang tidak
memungkinkan teru"udnya kondisi yang ideal dalam meu"udkan in#ormasi
akuntansi dan laporan keuangan yang rele4an yang adal akibat keterbatasan atau
karena alasan!alasan kepraktisan. ;al!hal tersebut adalah:
a. Materialitas
n#ormasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat in#ormasi tersebut dapat memengaruhi keputusan
ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.
b. Pertimbangan biaya dan man#aat
Man#aat yang dihasilkan in#ormasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya .
oleh karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak semestinya meny"ikan
segala in#ormasi yang man#aatnya lebih kecil dibandingkan dengan biayapenyusunannya.
c. Keseimbangan antar karakteristik kualitati#
Keseimbangan antar karakteristik kualitati# diperlukan untuk mencapai suatu
keseimbangan yang tepat diantara berbagai tu"uan normati4e yang diharapkan
dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah.
2.+.+ Strateg" Pen0u#unan Stan$ar $" Negara Berke-ang
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 41
-
7/23/2019 Paper Akpem
42/52
%egara!negar berkembang relati4e menghadapi permasalah yang lebih kompleks
dalam proses penetapan sumber yang e#ekti#, misalnya permasalah dibidang ekonomi,
social, politik, ataupun institusional.
*alam proses penetapan standar di %egara!negara berkembang, secara garis besar,
ada empat pendekatan atau startegi yang digunakan, yaitu
. Pendekatan =4olusioner
Pendekatan e4olusioner perbuatan standar di suatu %egara dimana %egara tersebut
mengembangkan standar sendiri tanpa pengaruh ataupun gangguan dari luar.
;ambatan yang mungkin yang muncul dalam aplikasi pembuatan satndar dengan
menggunakan pendekatan ini adalah keharusan mitra!mitra asing untuk
menyesuaikan diri dengan standar khusus yang dibuat secara mandiri oleh %egara
berkembang tersebut.
'. Pendekatan 0rans#er 0eknologi
Pengembangan melalui trans#er teknologi akuntansi dapat dicapai melalui akti4itas
kantor akuntan internasional, perusahaan!perusahaan multinasional, para akademisi
yang berpraktik di %egara berkembang, atau melalui berbagai per"an"ian
internasional dan kesepakatan ker"a sama yang meminta dilakukannya pertukaran
in#ormasi dan teknologi.
&. Penggunaan Standar Akuntansi nternasional
Penggunaan Standar Akuntansi nternasional, artinya %egara!negara berkembang
dapat bergabung dengan nternational Accounting Standar Board ASB- atau
badan international lainnya untuk kemudian menerapkan ketentuan!ketentuan
mereka keseluruhan. Beberapa moti# pelaksanaan strategi ini adalah:
a. Mempekecil biaya persiapan dan pembuatan standar akuntansi.
b. 0erlibat dalam harmonisasi internasional.
c. Mem#asilitasi pertumbuhan in4estasi asing yang mungkin dibutuhkan.
d. Memungkinkan pro#esi untuk meniru standar pro#essional internasional.
e. Melegitimasi status sebagai anggota dengan status penuh dari komunitas
internasional.
). Strategi Situasional
Strategi situasional .adalah pengembangan standar akuntansi dengan didasarkan
atas analisis dari prinsip!prinsip dan praktik!praktik akuntansi di %egara!negara
ma"u terhadap latarbelakang lingkungan yang mendasarinya. Pada dasarnya,
strategi ini meminta dilakukannnya pertimbangan terhadap #actor!#aktor diagnostic
yang menentukan perkembangan akuntansi di %egara!negara berkembang. @actor!
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 42
-
7/23/2019 Paper Akpem
43/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
44/52
a. 7aporan 5ealisasi Anggaran
7aporan 5ealisasi Anggaran 75A- mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah
pusat/daerah yang menun"ukkan ketaatan terhadap APB%/APB* dengan menya"ikan
ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh
pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. 75A menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
75A menya"ikan sekurang!kurangnya unsur!unsur sebagai berikut:
a- Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan 5ekening Kas $mum %egara/*aerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang men"adi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
b- Belan"a
Belan"a adalah semua pengeluaran dari 5ekening Kas $mum %egara/*aerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
c- 0rans#er
0rans#er adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporandari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
d- Surplus/de#isit
Surplus/de#isit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belan"a selama
satu periode pelaporan.
e- Pembiayaan
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun tahun!tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah
terutama dimaksudkan untuk menutup de#isit atau meman#aatkan surplus anggaran.
#- Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran Si7PA/SiKPA- adalah selisih
lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APB%/APB* selama
satu periode pelaporan.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 44
-
7/23/2019 Paper Akpem
45/52
Unsur-unsur dari LRA dapat digambar dalam tabel di bawah ini:
a. Pendapatan 5p DDD
b. Belan"a 5p DDD
c. 0rans#er 5p DDDd. Surpus *e#isit- J a bLc-- 5p DDD
e. Pembiayaan %eto- 5p DDD
#. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran J d #- 5p DDD
Akuntansi 75A ini lebih detail diatur dalam PSAP %omor (' tentang 7aporan
5ealisasi Anggaran.
b. %eraca
%eraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas akuntansi mengenai aset, kea"iban, dan modal pada tanggal tertentu. $nsur!
unsur neraca menurut PSAS minimum terdiri atas: aset tetap, aset tak beru"ud, aset
keuangan, in4estasi yang dicatat menggunakan metode euitas, persediaan, piutang,
dari transaksi pertukaran, pro4ision, utang "angka pan"ang, hak minioritas, dan
aset/ekuitas bersih.
%eraca untuk akuntansi pemerintahan indonesia disa"ikan menggunakan basis akrual.
*alam menya"ikan neraca, entitas pelaporan mengklasi#ikasikan unsur!unsur neraca
men"adi aset, kea"iban, dan ekuitas dana. Aset disa"ikan dalam aset lancar dan non
lancar, kea"iban diklasi#ikasikan men"adi utang "angka pendek dan utang "angka
pan"ang, sedangkan ekiutas dana diklasi#ikasikan men"adi ekuitas dana lancar, ekuitas
dana in4estasi, dan ekuitas dana cadangan.
c. 7aporan Arus Kas
7aporan Arus Kas 7AK- adalah laporan yang menya"ikan in#ormasi mengenai
sumber, penggunaaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi,
dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas
diklasi#ikasikan berdasarkan akti4itas operasi, in4estasi aset nonkeuangan,
pembiayaan, dan nonanggaran. Penya"ian 7AK dan pengungkapan yang berhubungan
dengan arus kas diatur dalam PSAP %omor (& tentang 7aporan Arus Kas.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 45
-
7/23/2019 Paper Akpem
46/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
47/52
& setiap kebi"akan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan
keuangan.
$ntuk menentukan apakah suatu kebi"akan akuntansi perlu diungkapkan,
mana"emen harus mempertimbangkan apakah pengungkapan tersebut dapat
membantu pengguna untuk memahami setiap transaksi yang tercermin dalam laporan
keuangan. Kebi"akan!kebi"akan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk
disa"ikan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, hal!hal sebagai berikut:
a- Pengakuan pendapatan
b- Pengakuan belan"a
c- Prinsip!prinsip penyusunan laporan konsolidasian
d- n4estasi
e- Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset beru"ud dan tidak beru"ud
#- Kontrak!kontrak konstruksi
g- Kebi"akan kapitalisasi pengeluaran
h- Kemitraan dengan #ihak ketiga
i- Biaya penelitian dan pengembangan
"- Persediaan, baik yang untuk di"ual maupun untuk dipakai sendiri
k- *ana cadangan
l- Pen"abaran mata uang asing dan lindung nilai.
Suatu entitas pelaporan "uga dapat mengungkapkan hal!hal berikut ini
apabila belum diin#ormasikan dalam bagian manapun dari laporan keuangan, yaitu:
domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta "urisdiksi dimana entitas tersebut
beroperasi
' pen"elasan mengenai si#at operasi entitas dan kegiatan pokoknya& ketentuan perundang!undangan yang men"adi landasan kegiatan operasionalnya.
2.,.2 Pela%&ran euangan $an "nerja euangan
Proses penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat
' Proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah
& 7aporan kiner"a
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 47
-
7/23/2019 Paper Akpem
48/52
) 7aporan keuangan atas pelaksanaan kegiatan dana dekontrasi/tugas pembantuan
2.,.3 Menganal"#"# la%&ran keuangan %a$a %e-er"nta'a %u#at ta'un 2612
Berdasarkan Pasal '& $ndang!$ndang *asar 1)3,$ndang!$ndang $$- %omor 2
0ahun '((& tentang Keuangan %egara, dan $$ %omor '' 0ahun '( tentang
Anggaran Pendapatan dan Belan"a %egara 0ahun Anggaran '(' sebagaimana telah
diubah dengan $$ %omor ) 0ahun '(', Pemerintah menyusun laporan
pertanggung"aaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belan"a %egara
APB%- 0ahun Anggaran 0A- '(' dalam bentuk laporan keuangan. 7aporan
keuangan tersebut terdiri dari 7aporan 5ealisasi APB%, %eraca, 7aporan Arus Kas.
7KPP 0ahun '(' ini telah disusun dan disa"ikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah%omor 2 0ahun '(( tentang Standar Akuntansi Pemerintahan SAP- 7ampiran
PSAP Berbasis Kas Menu"u Akrual-. 7KPP 0ahun '(' ini disusun berdasarkan
konsolidasian 7aporan Keuangan Kementerian %egara/7embaga 7KK7- dan
7aporan Keuangan Bendahara $mum %egara 7KB$%-.
LAP5RAN EUANGAN PEMERINTAH PUSAT
75A- 7AP+5A% 5=A7SAS A%GGA5A% PA*A 7KPP 0A;$% '('
7aporan 5ealisasi APB% menggambarkan perbandingan antara APB%!P 0A '('
dengan realisasinya, yang mencakup unsur!unsur pendapatan, belan"a, dan
pembiayaan selama periode ?anuari '(' ! & *esember '('.
5ealisasi Pendapatan %egara dan ;ibah pada 0A '(' adalah sebesar 5p.&&6,
triliun atau 16,3' persen dari APB%!P. Sementara itu, realisasi Belan"a %egara
pada 0A '(' adalah sebesar 5p.)1,) triliun atau 18,&& persen dari APB%!P.
?umlah realisasi Belan"a %egara tersebut terdiri dari realisasi Belan"a Pemerintah
Pusat sebesar 5p.((,38 triliun atau 1),)1 persen dari APB%!P, dan realisasi
0rans#er ke*aerah sebesar 5p)6(,83 triliun atau ((,&1 persen dari APB%!P.
Selain itu, pada 0A '(' terdapat Suspen Belan"a sebesar 5p'(8,1 miliar.
Berdasarkan realisasi Pendapatan %egara, ;ibah, dan realisasi Belan"a %egara,
ter"adi *e#isit Anggaran 0A '(' sebesar 5p3&,&( triliun. 5ealisasi Pembiayaan
%eto 0A '(' adalah sebesar 5p23,8 triliun atau 1',) persen dari APB%!P,
AKUNTANSI PEMERINTAHAN |FITRI AYU WULANDARI 48
-
7/23/2019 Paper Akpem
49/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
50/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
51/52
-
7/23/2019 Paper Akpem
52/52
peraturan Pemerintah %o ') 0ahun '((3, mempunyai kerangka konseptual
beberapa pernyataan yang seluruhya harus dipahami secara komprehensi#.
8.7aporan keuangan pemerintah terdapat berbagai macam unsur, baik laporan
keuangan komersil maupun laporan keuangan sektor public. Menurut PP ')
0ahun '((3 laporan keuangan pemerintah memuat unsur!unsur sebagai berikut:
asset, kea"iban, ekuitas, pendapatan, belan"a, pembiayaan, dan laporan arus kas.
*A@0A5 P$S0AKA
%ordiaan, *eddi, dkk.'('. Akuntansi Pemerintahan. ?akarta:Salemba =mpat
#ile:///*:/AkuntansiN'(Pemerintahan/bahan/PerbendaharaanN'(%egaraN'(O
N'(Wikiapbn.html
http://.budidarma.com/'(//pelaksanaan!penatausahaan!pelaporan!dan.html
http://.perbendaharaan.go.id/ne/pilihJhalQidJ)(
http://maybeandmaybe.blogspot.com/'('/()/anggaran!pendapatan!belan"a!negara!
apbn.html
http://merrytrianiii.blogspot.com/'(&/(&/sumber!daya!manusia!pegelola!keuangan.html
http://helpdeskapk.ikiapbn.org/artikel/laporan!keuangan!pemerintah!pusat/
http://www.budidarma.com/2011/11/pelaksanaan-penatausahaan-pelaporan-dan.htmlhttp://www.perbendaharaan.go.id/new/?pilih=hal&id=40http://maybeandmaybe.blogspot.com/2012/04/anggaran-pendapatan-belanja-negara-apbn.htmlhttp://maybeandmaybe.blogspot.com/2012/04/anggaran-pendapatan-belanja-negara-apbn.htmlhttp://merrytrianiii.blogspot.com/2013/03/sumber-daya-manusia-pegelola-keuangan.htmlhttp://helpdeskapk.wikiapbn.org/artikel/laporan-keuangan-pemerintah-pusat/http://www.budidarma.com/2011/11/pelaksanaan-penatausahaan-pelaporan-dan.htmlhttp://www.perbendaharaan.go.id/new/?pilih=hal&id=40http://maybeandmaybe.blogspot.com/2012/04/anggaran-pendapatan-belanja-negara-apbn.htmlhttp://maybeandmaybe.blogspot.com/2012/04/anggaran-pendapatan-belanja-negara-apbn.htmlhttp://merrytrianiii.blogspot.com/2013/03/sumber-daya-manusia-pegelola-keuangan.htmlhttp://helpdeskapk.wikiapbn.org/artikel/laporan-keuangan-pemerintah-pusat/