paper ginek farah

Upload: ricky-jawwa

Post on 25-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    1/24

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh

    wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Proses ini melibatkan beberapa tahap yang

    dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar

    dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan, lapisan sel rahim mulai

    berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang

    sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di

    dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur

    dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke

    rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat

    inseminasi buatan, lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh

    serta akan dikeluarkan melalui !agina.

    Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens,

    atau haid, berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi

    hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. "leh karena itu, menghilangnya

    menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu bahwa seorang wanita

    sedang hamil. #ehamilan dapat di kon$irmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.

    %menorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang

    wanita.Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan

    menyusui, dan setelah menopause.&iklus menstruasi normal meliputi interaksi antara

    komplek hipotalamus'hipo$isi'aksis indung telur serta organ reproduksi yang sehat.

    %menorea sendiri terbagi dua, yaitu amenorea primer dan amenorea sekunder.

    %menorea primer adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita

    berumur ) tahun ke atas tidak pernah mendapatkan menstruasi. &edangkan amenore

    1

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    2/24

    sekunder adalah penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak menstruasi

    lagi.

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Defenisi

    %menorea adalah keadaan tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya * bulan

    berturut'turut.

    %menorea terbagi menjadi amenorea $isiologik dan patologik. %menorea

    $isiologik yaitu terdapat dalam masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi,

    2

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    3/24

    dan sesudah menopause. %menorea patologik yaitu amneorea yang terjadi karena

    sebab tertentu diluar amenorea $isiologik.

    %menorea dapat dibagi menjadi amenorea primer dan amenorea sekunder.

    . %menorea primer adalah apabila seorang wanita berumur ) tahun ke atas tidak

    pernah mendapatkan menstruasi. %menorea primer terjadi pada +. -./ wanita

    usia reproduksi. %menorea primer umumnya mempunyai sebab'sebab yang lebih

    berat dan lebih sulit diketahui, seperti kelainan kongenital dan kelainan genetik.

    -. %menorea sekunder adalah penderita pernah mendapatkan menstruasi, tetapi

    kemudian tidak mendapatkan lagi atau 0 siklus setelah sebelumnya mendapatkan

    siklus menstruasi biasa. %ngka kejadian berkisar antara /. %danya amenorea

    sekunder lebih menunjuk kepada sebab'sebab yang timbul kemudian dalam

    kehidupan wanita, seperti gangguan gi1i, gangguan metabolisme, tumor, penyakit

    in$eksi dan lain'lain.

    2.2 Etiologi Amenorea

    Penyebab tersering dari amenorea primer adalah2

    Pubertas terlambat

    #egagalan dari $ungsi indung telur

    %genesis utero!aginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan !agina

    3angguan pada susunan sara$ pusat

    3

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    4/24

    Himen imper$orata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah menstruasi

    dapat dipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan !agina normal.

    Penyebab amenorea sekunder2

    a. Penurunan berat badan se4ara drastis (diet yang salah, anoreksia ner!osa,

    bulimia ner!osa, akti!itas $isik yang sangat berat dan penyebab lainnya.

    b. "besitas yang ekstrem.

    4. Penyakit kronis yang diderita dalam jangka waktu yang lama.

    d. %bnormalitas organ genital wanita (tidak adanya uterus, !agina, septum

    !agina, stenosis ser!ikal, dan selaput dara yang terlalu tebal.

    e. Tubuh mengalami kelainan seperti hipoglikemia (kadar gula darah se4ara

    abnormal rendah, hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang akti$,

    hipertiroidisme (kelenjar tiroid bekerja se4ara berlebihan, cystic fibrosis

    (penyakit yang diturunkan atau diwariskan dari kelenjar'kelenjar lendir dankeringat, atau cushings disease(kadar kortikosteroidberlebihan.

    $. 5anita yang pernah mengalami kelainan penyakit polikistik ovarium

    mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit %menorrhea.

    g. %danya penyakit akibat kelainan kromosom seperti Sindrom Turner atau

    Sindrom Sawyer.

    h. #adar hormone prolaktin di dalam tubuh 4ukup tinggi (hiperprolaktinemia.

    i. #ehamilan.

    j. &tres.

    4

    http://masalahkesehatanwanita.blogspot.com/2010/02/bulimia-nervosa.htmlhttp://masalahkesehatanwanita.blogspot.com/2010/01/policystic-ovarium-syndrome-sindrom.htmlhttp://pelangiku.com/2009/07/macam-macam-solusi-stress/http://masalahkesehatanwanita.blogspot.com/2010/01/policystic-ovarium-syndrome-sindrom.htmlhttp://pelangiku.com/2009/07/macam-macam-solusi-stress/http://masalahkesehatanwanita.blogspot.com/2010/02/bulimia-nervosa.html
  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    5/24

    k. #etidakseimbangan mekanisme sistem hormon reproduksi wanita.

    2. !isiologi "enstr#asi

    Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan $isiologis dalam tubuh

    wanitayang terjadi se4ara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode

    ini penting dalam hal reproduksi. Padamanusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan

    antara usia remajasampai menopause. &elain manusia, periode ini hanya terjadi pada

    primata'primata besar, sementara binatang'binatang menyusui lainnya mengalami

    siklus estrus.Pada wanita siklus menstruasi rata'rata terjadi sekitar -) hari, walaupun hal ini

    berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,

    kadang'kadang siklus terjadi setiap - hari hingga *+ hari. Biasanya, menstruasi rata'

    rata terjadi hari, kadang'kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar - hari sampai

    6 hari. 7mumnya darahyang hilang akibat menstruasi adalah +mL hingga )+mL per

    hari tetapi biasanya dengan rata'rata *mL per harinya.

    Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalutuntuk menampung

    darah yang keluar saat berakti!itas terutama saat tidur agar bokong dan 4elana tidak

    basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk

    men4egah agar tidak terjadi in$eksi pada !aginaatau gangguan'gangguan lainnya.

    Menstruasi atau haid menga4u kepada pengeluaran se4ara periodik darah dan

    sel'sel tubuh dari !agina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai

    saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak,

    walaupun mungkin $aktor'$aktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini.

    Menstruasi biasanya dimulai antara umur + dan 0 tahun, tergantung pada berbagai

    $aktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relati$ terhadap

    tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira'kira sekali sebulan sampai wanita

    men4apai usia 8 ' + tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh'

    pengaruh lainnya. %khir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut

    5

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanitahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hormon_reproduksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Primatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Binatang_menyusuihttp://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_estrushttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembalut_wanitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bokonghttp://id.wikipedia.org/wiki/Vaginahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanitahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hormon_reproduksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Primatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Binatang_menyusuihttp://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_estrushttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembalut_wanitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bokonghttp://id.wikipedia.org/wiki/Vagina
  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    6/24

    menopause dan menandai akhir dari masa'masa kehamilan seorang wanita. Panjang

    rata'rata daur menstruasi adalah -) hari, namun berkisar antara - hingga 8+ hari.

    Panjang daur dapat ber!ariasi pada satu wanita selama saat'saat yang berbeda dalam

    hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk

    kesehatan $isik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.

    Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh

    wanita setiap bulannya untuk kehamilan. 9aur ini melibatkan beberapa tahap yang

    dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar

    dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai

    berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang

    sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di

    dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur

    dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke

    rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat

    inseminasi buatan, lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh

    serta akan dikeluarkan melalui !agina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai

    periode menstruasi (atau mens, atau haid, berlangsung selama tiga hingga tujuh hari.

    Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. "leh

    karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak

    selalu bahwa seorang wanita sedang hamil. #ehamilan dapat di kon$irmasi dengan

    pemeriksaan darah sederhana.

    $ !ase %alam sikl#s "enstr#asi

    Proses menstruasi pada wanita dalam setiap siklusnya terdapat empat $ase atau

    kejadian yang harus dilewati. %dapun urut'urutannya adalah sebagai berikut 2

    . !ase folikel

    Fase ini terjadi pada setiap akhir satu siklus menstruasi. 9ari salah satu bagian

    tubuh akan mengeluarkan hormon yang dinamakan gonadotropin. :aitu hormon yang

    bisa memberi rangsangan untuk melepas hormon lain yang mendorong terjadinya

    pertumbuhan $olikel. #emudian pada hari ke satu sampai empat belas $olikel terus

    6

    http://www.anneahira.com/fase-menstruasi.htmhttp://www.anneahira.com/fase-menstruasi.htm
  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    7/24

    tumbuh di dalam ruang o!arium dan bila sudah matang akan menghasilkan hormon

    lain yang akan membuat tumbuh endometrium pada dinding di rahim.

    -. !ase Estr#s

    :aitu peristiwa naiknya estrogen dengan tujuan membuat pertahanan terhadap

    petumbuhan sekaligus memberi rangsangan agar terjadi pembelahan terhadap

    endometrium di uterus. Peran lain dari kerjadian ini adalah memperlambat terjadinya

    pembentukan 1at yang menghasilkan suatu hormon lain yang ber$ungsi untuk

    memberi rangsangan $olike yang sudah matang dan melaksanakan o!ulasi di rahim.

    Hal ini biasanya berlangsung di hari keempat belas dari dan dalam satu o!ulasi bisa

    menghasilkan satu osit.

    *. !ase L#teal

    &etelah $olikel mendapat rangsangan dan membuat korpus atau badan kuning,

    maka akan dihasilkan progestron yang dapat membuat endometrium bisa menjadi

    tebal namun lembut. 9alam jangka waktu sepuluh hari, uterus sudah siap untuk

    dibuahi. 9an bila memang ada pembuahan, maka terjadilah kehamilan. Maka

    menstruasi tidak akan terjadi.

    8. !ase menstr#asi ata# &en%ara'an

    Bila tidak terjadi pembuahan, maka kehamilan juga tidak akan terjadi.

    &elanjutnya progeterone akan mengalami masa penurunan produksi pada hari yang ke

    duapuluh enam. #ejadian selanjutnya adalah badan kuning tidak akan melakukan

    produksi lagi dan lapisan di uterus dengan dinding yang berada di rahim menjadi

    lepas di hari yang ke duapuluh delapan.

    &aat itulah terjadi pendarahan dari dalam rahim yang dikenal dengan nama

    manstruasi atau haid. &edangkan darah yang keluar ini dinamakan darah menstruasi

    atau disingkat darah mens.

    7

    http://www.anneahira.com/kanker-mulut-rahim-serviks.htmhttp://www.anneahira.com/zat-aditif.htmhttp://www.anneahira.com/fisiologi-menstruasi.htmhttp://www.anneahira.com/kanker-mulut-rahim-serviks.htmhttp://www.anneahira.com/zat-aditif.htmhttp://www.anneahira.com/fisiologi-menstruasi.htm
  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    8/24

    Sistem 'ormonal (ang mem&engar#'i sikl#s menstr#asi a%ala')

    . F&H';H ($olli4le stimulating hormone releasing hormone yang dikeluarkan

    hipotalamus untuk merangsang hipo$isis mengeluarkan F&H

    -. LH';H (luteini1ing hormone releasing hormone yang dikeluarkan

    hipotalamus untuk merangsang hipo$isis mengeluarkan LH

    *. P

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    9/24

    =strogen ini menekan produksi F&H, sehingga hipo$isis mengeluarkan

    hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun F&H berada di bawah

    pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipo$isis.

    Penyaluran ;H dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap

    hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (F&H dan LH yang baik akan

    menyebabkan pematangan dari $olikel de graa$ yang mengandung estrogen.

    =strogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. 9i bawah pengaruh

    LH, $olikel de graa$ menjadi matang sampai terjadi o!ulasi. &etelah o!ulasi terjadi,

    dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh

    hormon LH dan LTH (luteotrophi4 hormones, suatu hormon gonadotropik.

    #orpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi

    pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum

    berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron.

    Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan

    9

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    10/24

    dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. %pabila terdapat

    pembuahan dalam masa o!ulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.

    Sikl#s 'ormonal %an '#*#ngann(a %engan sikl#s o+ari#m serta #ter#s %i %alam

    sikl#s menstr#asi normal)

    . &etiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (F&H, LH

    berada pada le!el yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari $ase luteal

    siklus sebelumnya

    -. Hormon F&H dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhirdari korpus luteum dan pertumbuhan $olikel dimulai pada $ase $olikular. Hal

    ini merupakan pemi4u untuk pertumbuhan lapisan endometrium

    *. Peningkatan le!el estrogen menyebabkan $eedba4k negati$ pada pengeluaran

    F&H hipo$isis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari

    peningkatan le!el estradiol, tetapi pada akhir dari $ase $olikular le!el hormon

    LH meningkat drastis (respon bi$asik

    8. Pada akhir $ase $olikular, hormon F&H merangsang reseptor (penerima

    hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari

    hormon LH, keluarlah hormon progesteron

    . &etelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipo$isis LH terpi4u yang

    menyebabkan terjadinya o!ulasi yang mun4ul -8'*0 jam kemudian. "!ulasi

    adalah penanda $ase transisi dari $ase proli$erasi ke sekresi, dari $olikular ke

    luteal

    0. #edar estrogen menurun pada awal $ase luteal dari sesaat sebelum o!ulasi

    sampai $ase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi

    dari korpus luteum

    10

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    11/24

    6. Progesteron meningkat setelah o!ulasi dan dapat merupakan penanda bahwa

    sudah terjadi o!ulasi

    ). #edua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup

    korpus luteum dan kemudian menurun.

    2., Tan%a %an -eala Amenore

    Tanda amenorea adalah tidak didapatkannya menstruasi pada usia 0 tahun,

    dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara,

    perkembangan rambut pubis, atau kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan

    menstruasi padahal sebelumnya sudah pernah mendapatkan menstruasi. 3ejala

    lainnya tergantung dari apa yang menyebabkan terjadinya amenorea.

    3ejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore2

    &akit kepala

    Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak

    sedang menyusui

    3angguan penglihatan (pada tumor hipo$isa

    Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti

    >agina yang kering

    Hirsutisme(pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria,

    perubahan suara dan perubahan ukuran payudara.

    2./ Patofisiologi Amenorea

    Menstruasi adalah siklus teratur peluruhan lapisan rahim akibat interaksi hormon

    yang diproduksi oleh hipotalamus, hipo$isis, dan o!arium. Hipotalamus, hipo$isis,

    dan o!arium membentuk a?is endokrin $ungsional, yang dikenal sebagai a?is HP",

    11

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    12/24

    dengan regulasi hormon dan reaksi umpan balik, seperti yang ditunjukkan pada

    gambar di bawah.

    &iklus menstruasi yang teratur dapat diprediksi jika hormon estradiol dan

    progesteron dikeluarkan o!arium se4ara teratur sesuai respon rangsangan dari

    hipotalamus dan hipo$isis. estradiol yang beredar merangsang pertumbuhan

    endometrium. Progesteron yang diproduksi oleh korpus luteum setelah o!ulasi

    merubah endometrium proli$erasi menjadi endometrium sekretori. @ika kehamilan

    tidak terjadi, endometrium sekretori ini luluh selama periode menstruasi.

    12

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    13/24

    Hipotalamus, hipofisis, dan ovarium membentuk axis endokrin fungsional,

    yang dikenal sebagai axis HPO, dengan regulasi hormonal dan reaksi umpan

    balik.

    Hipotalamus, terletak di sistem sara$ pusat, melepaskan gonadotropin'

    releasing hormone (3n;H terus menerus, yang diangkut ke hipo$isis anterior, dimana ia mengikat reseptor 3n;H untuk menstimulasi gonadotropin. &ebagai respon

    terhadap rangsangan oleh 3n;H, sel'sel ini mengeluarkan gonadotropin $olli4le'

    stimulating hormone (F&H dan luteini1ing hormone (LH. &elanjutnya, hormon ini

    merangsang o!arium untuk mensintesis dan mengeluarkan hormon steroid.

    Pelepasan hormon melalui a?is (HP" hipotalamus'hipo$isis'o!arium diatur

    dengan umpan balik negati$ hormon steroid pada gonadotropin di hipo$isis anterior

    dan inhibisi langsung pada tingkat hipotalamus. &timulasi dan inhibisi negati$

    melengkapi jalur antara hipotalamus, hipo$isis, dan o!arium. &etiap gangguan a?is ini

    dapat mengakibatkan amenorea.

    13

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    14/24

    Menetapkan adanya dis$ungsi primer sangat penting dalam menentukan

    pato$isiologi amenore.

    %menorrhea terjadi jika hipotalamus dan pituitari gagal dalam memberikan

    stimulasi gonadotropin pada o!arium, sehingga produksi estradiol tidak memadai dan

    atau terjadi kegagalan o!ulasi dan kegagalan produksi progesteron. %menorrhea juga

    dapat terjadi jika o!arium gagal menghasilkan jumlah estradiol yang 4ukup meskipun

    stimulasi gonadotropin normal oleh hipotalamus dan hipo$isis. 9alam beberapa

    kasus, hipotalamus, hipo$isis, dan o!arium semua dapat ber$ungsi normal, namun

    amenore dapat terjadi karena kelainan uterus seperti perlekatan dalam ronggaendometrium, de$ek pada ser!iks, septum uteri, dan hymen imper$orata.

    2.0 Pemeriksaan Diagnostik Amenorea

    9ari klasi$ikasi diatas dapat kita lihat bahwa gejala amenorea dijumpai pada

    penyakit'penyakit atau gangguan'gangguan yang berma4am'ma4am. &udah jelas

    bahwa untuk menegakkan diagnosis yang tepat berdasarkan etiologi, tidak jarang

    diperlukan pemeriksaan'pemeriksaan yang beraneka ragam, rumit dan mahalharganya.

    9alam kebanyakan kasus, !ariabel klinis saja tidak 4ukup untuk menentukan

    mekanisme pato$isiologis mengganggu siklus haid. &emua wanita yang hadir dengan

    * bulan amenore sekunder harus memiliki penilaian diagnostik dimulai pada

    kunjungan pertama.

    Anamnesis (ang *aik %an lengka& sangat &enting)

    . apakah amenorea itu primer atau sekunderA

    -. apakah ada hubungan antara amenorea dan $aktor'$aktor yang dapat

    menimbulkan gangguan emosionalA

    *. apakah ada kemungkinan kehamilanA

    14

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    15/24

    8. riwayat menstruasi sebelumnya, usia saat pertama kali menstruasi, lama

    menstruasi, banyaknya perdarahan, periode menstruasi terakhirA

    . apakah ada riwayat in$eksi rongga panggul, riwayat trauma, operasi, pengobatanA

    0. apakah anggota keluarga lain (ibu atau saudara wanita ada yang mendapatkan

    menstruasi berselang tahunA

    6. apakah penderita menderita penyakit akut atau menahunA

    ). apakah ada gejala'gejala penyakit metabolikA

    . kebiasaan'kebiasaan dalam kehidupan seksual, olahraga, diet, situasi di rumah, ada

    tidaknya kelainan psikisA

    +. apakah terdapat gejala'gejala klinis seperti gejala !asomotor, panas

    badan, gala4torrhea, nyeri kepala, lemah badan, pendengaran berkurang,

    perubahan pada penglihatan, dan lain'lain.

    Mengambil sejarah pasien sangat penting untuk menguraikan etiologi potensial

    amenore sekunder. &ering kali, keterbatasan waktu tidak mengi1inkan praktisi untuk

    memperoleh riwayat menyeluruh dan re!iew gejala pada kunjungan

    pertama. Penjadwalan kunjungan ulang terhadap e!aluasi yang lebih menyeluruh

    mungkin diperlukan.

    Ses#%a' anamnesis &erl# %ilak#kan &emeriksaan #m#m (ang seksama2

    . keadaan umum 2

    a. BBC TB (

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    16/24

    . adanya aplasia !aginae,

    -. keadaan klitoris,

    *. aplasia uteri,

    8. adanya tumor,

    . keadaan o!arium, dan sebagainya.

    9engan anamnesis, pemeriksaan umum dan pemeriksaan ginekologik, banyak

    kasus amenorea dapat diketahui sebabnya. %pabila pemeriksaan klinik tidak memberi

    gambaran yang jelas mengenai sebab amenorea, maka dapat dilakukan pemeriksaan'

    pemeriksaan sebagai berikut 2

    . Pemeriksaan $oto roentgen dari thoraks terhadap tuberkulosis pulmonum, dan

    dari sella tursika untuk mengetahui apakah ada perubahan pada sella tersebut.

    9engan pemeriksaan $oto roentgen dari sella tursika dapat ditentukan ada

    tidaknya tumor hipo$isis.

    -. Pemeriksaan sitologi !agina untuk mengetahui adanya estrogen yang dapat

    dibuktikan berkat pengaruhnya.

    *. Tes toleransi glukosa untuk mengetahui adanya diabetes mellitus.

    8. Pemeriksaan mata untuk mengetahui keadaan retina, dan luasnya lapangan

    !isus jika ada kemungkinan tumor hipo$isis.

    . #erokan uterus untuk mengetahui keadaan endometrium, dan untuk

    mengetahui adanya endometritis tuberkulosa.

    0. Pemeriksaan metabolisme basal atau jika ada $asilitasnya, pemeriksaan T*,

    dan T8 untuk mengetahui $ungsi glandula tiroidea.

    Pemeriksaan (ang *iasa %ilak#kan a%ala')

    . Biopsiendometrium

    -. Progestin withdrawal

    16

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    17/24

    *. #adarprolaktin

    #adar prolaktin lebih dari -++ ng C mL tidak diamati, ke4uali dalam kasus

    adenoma hipo$isis prolaktin'mensekresi (prolaktinoma. &e4ara umum, kadar

    prolaktin serum berkorelasi dengan ukuran tumor.

    8. #adar hormon (misalnya testosteron

    Testosteron dan dehydroepiandrosterone sul$at2 Mendapatkan tes'tes ini tidak

    diperlukan pada wanita dengan tidak ada bukti kelebihan androgen.

    . Tes $ungsi tiroid

    0. Tes kehamilan

    6. #adarFSH(follicle stimulating hormone D H (luteini!ing hormone,

    TSH(thyroid stimulating hormone

    Tingkat F&H dalam kisaran menopause merupakan indikasi dari

    ketidak4ukupan o!arium primer atau kegagalan o!arium prematur. Periksa

    rentang re$erensi untuk laboratorium dimana tes dilakukan.

    #emungkinan ke4il, kadar F&H yang sangat tinggi adalah karena adenoma,

    hipo$isis $ungsional F&H'mensekresi.@ika hal ini terjadi, kadar estradiol serum

    akan ditinggikan (bukan menurun, seperti yang terlihat pada insu$isiensi

    o!arium primer atau kegagalan o!arium prematur dan hiperstimulasi o!arium

    dengan pembesaran, o!arium kistik mungkin ada.

    LH meningkat pada de$isiensi 6'-+'lyase, de$isiensi 6'hydro?ylase, dan

    kegagalan o!arium premature.

    ). "ariotipeuntuk mengetahui adanya kelainan kromosom. ET s4an kepala (jika diduga ada tumor hipo$isa.

    Pemeriksaan$&emeriksaan (ang memerl#kan fasilitas k'#s#s )

    17

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    18/24

    . Laparoskopi 2 dengan laparoskopi dapat diketahui adanya hipoplasia uteri

    yang berat, aplasia uteri, disgenesis o!arium, tumor o!arium, o!arium

    polikistik (sindrom &tein'Le!enthal dan sebagainya.

    -. Pemeriksaan kromatin seks untuk mengetahui apakah penderita se4ara genetik

    seorang wanita. %kan tetapi, kromatin seks positi$ belum berarti bahwa

    penderita yang bersangkutan seorang wanita yang genetik normal oleh karena

    kromatin seks positi$ dijumpai pula pada gambaran kromosom 88 :, 88

    , atau gambaran mosaik seperti C", : atau ::.

    *. Pembuatan kariogram dengan pembiakan sel'sel guna mempelajari hal'ihwal

    kromosom, antara lain apabila $enotipe tidak sesuai dengan genotipe.

    8. Pemeriksaan kadar hormon.

    9i atas sudah disebut pemeriksaan T* dan T8 untuk mengetahui $ungsi glandula

    tiroidea. &elain itu, pemeriksaan'pemeriksaan kadar F&H, LH, estrogen, prolaktin,

    dan 6'ketosteroid mempunyai arti yang penting. Pada de$isiensi $ungsi hipo$isis

    misalnya kadar F&H rendah, sedang pada de$isiensi o!arium umumnya kadar F&H

    tinggi dan kadar estrogen rendah. Pada hiper$ungsi glandula suprarenalis kadar 6'

    kelosteroid meningkat.

    2. Pemeriksaan Pen#nang

    Pada amenorea primer, apabila didapatkan adanya perkembangan seksual

    sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (o!arium, uterus,

    perlekatan dalam rahim melalui pemeriksaan 7&3, histerosalpingogra$i,

    histeroskopi, dan Magneti4 ;esonan4e

  • 7/25/2019 Paper Ginek Farah

    19/24

    prolaktin dalam tubuh juga perlu diperiksa. 9ilakukan pula tes progesteron

    (pemberian obat hormon progesteron, bila hasil positi$ pada kadar prolaktin dan

    tiroid yang normal maka amenore yang terjadi disebabkan karena siklus ano!ulasi.

    Bila kadar prolaktin tinggi diagnosisnya hiperprolaktinemia, bila T&H tinggi maka

    diagnosisnya adalah hipotiroidisme.

    Bila hasil tes progesterone negati$ dan diagnosis belum jelas dilakukan tes

    estrogen dan progesterone (yaitu minum obat hormone estrogen selama - hari dan

    hormone progesterone + hari terakhir bila setelah obat habis timbul haid lanjutkan

    pemeriksaan hormone F&H. @ika F&H tinggi dan pasien berusia lebih *+ tahun,

    indikasi untuk pemeriksaan kromosom. @ika didapati mosaik dengan kromosom :,

    peluang -/ tumor ganas o!arium. @ika F&H normal atau rendah lakukan ET'&4an

    kepala adalah tumor hipo$isis. Bila tidak timbul haid, permasalahan pada rahim.

    &indrom asherman adalah yang paling mungkin. %pabila kadar hormon T&H dan

    prolaktin normal, maka =strogen atau Progestogen Ehallenge Test adalah pilihan

    untuk melihat kerja hormon estrogen terhadap lapisan endometrium dalam rahim.

    &elanjutnya dapat die!aluasi dengan M;