refrat gangguan ansietas menyeluruh dr abdullah shahab

Upload: frandi-wj

Post on 23-Feb-2018

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    1/24

    i

    Referat

    GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH

    Disusun Oleh:

    Frandi Wirajaya 04084821517027

    Shelvia Chalista 04084821517032

    Lia Mahdi Agustiani 04084821517035

    Adin Prasetyo Adi 04084821517002

    Pembimbing :

    dr.Abdulah Shahab, Sp.KJ

    BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2015

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    2/24

    HALAMAN PENGESAHAN

    Judul Referat:

    GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH

    Oleh:

    Frandi Wirajaya 04084821517027

    Shelvia Chalista 04084821517032Lia Mahdi Agustiani 04084821517035

    Adin Prasetyo Adi 04084821517002

    Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian

    kepaniteran klinik senior di Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran

    Universitas Sriwijaya Periode 11 Januari 20115 Februari 2016

    Palembang, 11 Februari 2016

    Pembimbing,

    dr. Abdulah Shahab, SpKJ

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    3/24

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan YME karena atas rahmat

    dan berkat-Nya referat yang berjudul Gangguan Ansietas Menyeluruh inidapat

    diselesaikan tepat waktu. Referat ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat

    ujian kepaniteraan klinik senior di Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas

    Kedokteran Universitas Sriwijaya.Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih

    kepada dr.Abdulah Shahab, SpKJ atas bimbingannya sehingga penulisan ini

    menjadi lebih baik.

    Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam

    penulisan tugas ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat

    penulis harapkan untuk penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.

    Palembang, 11 Februari 2016

    Penulis

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    4/24

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................

    BAB III KESIMPULAN ............................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    5/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Ansietas dapat dikonsepkan sebagai suatu respons normal dan adaptif

    terhadap ancaman. Seseorang yang khawatir mengenai hampir semua keadaan

    dapat diklasifikasikan sebagai gangguan ansietas menyeluruh. Gangguan ansietas

    menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder, GAD) menurut revisi edisi keempat

    Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-IV-TR) adalah

    ansietas dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai beberapa pristiwa atau

    aktivitas hampir sepanjang hari selama sedikitnya 6 bulan, yang tidak disebabkan

    oleh penggunaan zat atau keadaan medis umum, serta tidak hanya terjadi selama

    gangguan mood atau psikiatri. Khawatiran ini sulit dikendalikan dan berkaitan

    dengan gejala somatik seperti otot tegang, iritabilitas, sulit tidur, dan gelisah.

    Secara subjektif menimbulkan penderitaan, dan mengakibatkan hendaya pada area

    penting kehidupan seseorang.1Sedangkan menurut Pedoman Penggolongan dan

    Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III), gangguan ansietas

    menyeluruh merupakan ansietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir

    setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan yang tidak terbatas atau

    hanya menonjol pada setiap keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya

    mengambang ataufree floating). Gejala yang dominan sangat bervariasi, tetapi

    keluhan tegang berkepanjangan, gemetar, ketegangan otot, berkeringat, kepala

    terasa ringan, palpitasi, pusing kepala, dan keluhan epigastrik merupakan keluhan

    yang paling lazim dijumpai. Ketakutan bahwa dirinya atau anggota keluarganya

    akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaan dalam waktu dekat,

    merupakan keluhan yang sering diucapkan, bersamaan dengan berbagai

    kekhawatiran dan firasat lain.2

    Gangguan ansietas menyeluruh merupakan proporsi yang besar menjadi

    beban penyakit di dunia dan diproyeksikan sebagai penyebab disabilitas nomor

    dua pada tahun 2020.3 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lieb dkk.,4 dari

    hampir 2.000 orang yang mendatangi 5 pusat pelayanan primer di Eropa, 22%

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    6/24

    mengeluhkan masalah berhubungan dengan ansietas yang didiagnosis gangguan

    ansietas menyeluruh mempergunakan composite international diagnostic

    interview (CIDI). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Al- Saffar dan Saeed6

    gangguan ansietas menyeluruh lebih banyak dijumpai pada wanita sebesar 42,8%

    bila dibandingkan dengan pria, status pernikahan bercerai 63,5%, dan status

    pekerjaan yang tidak bekerja 52,3%. Sedangkan penelitian Sari dkk. (2014)5 di

    klinik psikiatri RS dr. Pirngadi Medan mendapatkan proporsi terjadinya gangguan

    ansietas menyeluruh pasien yang datang berobat ke poliklinik psikiatri adalah

    23% dengan persentase terbanyak adalah laki-laki 53%.

    Seperti pada kebanyakan gangguan jiwa, penyebab gangguan ansietas

    menyeluruh tidak diketahui, namun ada kerterkaitan antara faktor biologis dan

    psikologis atau keduanya yang mendasari gangguan ini. Faktor biologis yang

    berperan pada gangguan ini adalah neurotransmitter, meliputi gamma-

    aminobutirat dan sistem neurotrasmiter serotonin.1

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    7/24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Gangguan ansietas menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder, GAD)

    menurut revisi edisi keempat Diagnostic and Statistical Manual of Mental

    Disorder (DSM-IV-TR) adalah ansietas dan kekhawatiran yang berlebihan

    mengenai beberapa pristiwa atau aktivitas hampir sepanjang hari selama

    sedikitnya 6 bulan, yang tidak disebabkan oleh penggunaan zat atau keadaan

    medis umum, serta tidak hanya terjadi selama gangguan mood atau psikiatri.

    Khawatiran ini sulit dikendalikan dan berkaitan dengan gejala somatik seperti otot

    tegang, iritabilitas, sulit tidur, dan gelisah. Secara subjektif menimbulkan

    penderitaan, dan mengakibatkan hendaya pada area penting kehidupan seseorang.1

    Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di

    Indonesia III (PPDGJ III), gangguan ansietas menyeluruh merupakan ansietas

    sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu

    sampai beberapa bulan yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada setiap

    keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya mengambang atau free floating).

    Gejala yang dominan sangat bervariasi, tetapi keluhan tegang berkepanjangan,

    gemetar, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, palpitasi, pusing

    kepala, dan keluhan epigastrik merupakan keluhan yang paling lazim dijumpai.

    Ketakutan bahwa dirinya atau anggota keluarganya akan menderita sakit atau

    akan mengalami kecelakaan dalam waktu dekat, merupakan keluhan yang sering

    diucapkan, bersamaan dengan berbagai kekhawatiran dan firasat lain.2

    Pada DSM-V definisi gangguan ansietas menyeluruh tidak banyak

    perubahan, hampir sama dengan DSM-IV-TR yaitu ansietas dan kekhawatiran

    berlebihan (perkiraan yang menakutkan), terjadi hampir setiap hari selama

    setidaknya 6 bulan, mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas.10

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    8/24

    2.2 Epidemiologi

    Gangguan cemas menyeluruh merupakan gangguan cemas yang paling

    sering dijumpai, di klinik, diperkirakan 12% dari seluruh gangguan cemas. Angka

    prevalensi pada wanita >40 tahun sekitar 10 %. Onset penyakit biasanya muncul

    pada usia pertengahan hingga dewasa akhir, dengan insidens yangg cukup tinggi

    pada usia pertengahn hingga dewasa akhir. Prevalensinya di masyarakat

    diperkirakan 3%, dan prevelansi seumur hidup (life time) rata-rata 5%. Di

    Indonesia prevalensinya secara pasti belum diketahui, namun diperkirakan 2% -

    5%. Gangguan ini lebih sering dijumpai pada wanita dengan ratio 2 : 1, namun

    yang datang meminta pengobatan rationya kurang lebih sama atau 1 :1 antara laki-

    laki dan wanita.1

    Gangguan ansietas menyeluruh umumnya tidak timbul secara sendiri

    namun bersamaan gangguan jiwa lain, antara lain fobia sosial, fobia spesifik,

    gangguan panik, gangguan depresif, gangguan distimik, serta gangguan terkait

    zat. Diperkirakan 50% hingga 90% pasien dengan gangguan ansietas menyeluruh

    memiliki gangguan jiwa lain, sedangkan 25% pasien dengan gangguan ansietas

    menyeluruh akhirnya mengalami gangguan panik.1

    Gangguan ansietas menyeluruh merupakan proporsi yang besar menjadi

    beban penyakit di dunia dan diproyeksikan sebagai penyebab disabilitas nomor

    dua pada tahun 2020.3 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lieb dkk.,4 dari

    hampir 2.000 orang yang mendatangi 5 pusat pelayanan primer di Eropa, 22%

    mengeluhkan masalah berhubungan dengan ansietas yang didiagnosis gangguan

    ansietas menyeluruh mempergunakan composite international diagnostic

    interview (CIDI). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Al- Saffar dan Saeed6

    gangguan ansietas menyeluruh lebih banyak dijumpai pada wanita sebesar 42,8%

    bila dibandingkan dengan pria, status pernikahan bercerai 63,5%, dan status

    pekerjaan yang tidak bekerja 52,3%. Sedangkan penelitian Sari dkk. (2014)5 di

    klinik psikiatri RS dr. Pirngadi Medan mendapatkan proporsi terjadinya gangguan

    ansietas menyeluruh pasien yang datang berobat ke poliklinik psikiatri adalah

    23% dengan persentase terbanyak adalah laki-laki 53%.

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    9/24

    2.3 Etiologi

    2.4 Patofisiologi

    2.5 Gejala Klinis

    2.6 Diagnosis

    Dasar mendiagnosis gangguan ansietas menyeluruh berdasarkan kriteria

    DSM-IV-TR atau PPDGJ III

    2.6.1 Kriteria Diagnosis menurut DSM-IV-TR1

    a. Ansietas dan kekhawatiran berlebihan (perkiraan yang menakutkan),

    terjadi hampir setiap hari selama setidaknya 6 bulan, mengenai

    sejumlah kejadian atau aktivitas (seperti bekerja atau bersekolah)

    b. Orang tersebut merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya.

    c.

    Ansietas dan kekhawatiran dikaitkan dengan tiga (atau lebih) dari

    keenam gejala berikut (dengan beberapa gejala setidaknya muncul

    hampir setiap hari selama 6 bulan).

    Perhatikan: hanya satu gejala yang diperlukan pada anak-anak

    1. gelisah atau merasa terperangkap atau terpojok

    2.

    mudah merasa lelah

    3. sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong

    4. mudah marah

    5. otot tegang

    6.

    gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, atau tidur yang

    gelisah dan tidak puas)

    d.

    Fokus dari ansietas dan kekhawatiran tidak terbatas hanya pada

    gambaran gangguan Aksis I, mis., ansietas atau cemas bukan karena

    mengalami serangan panic (seperti pada fobia social), merasa kotor

    (seperti pada gangguan obsesif kompulsif), jauh dari rumah atau

    kerabat dekat (seperti pada gangguan ansietas perpisahan), bertambah

    berat badan (seperti pada anoreksia nervosa), mengalami keluhan fisik

    berganda (seperti pada gangguan somatisasi), atau mengalami penyakit

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    10/24

    serius (seperti pada hipokondriasis), juga ansietas dan kekhawatiran

    tidak hanya terjadi selama gangguan stress pesca trauma.

    e.

    Ansietas, kekhawatiran, atau gejala fisis menyebabkan distress yang

    secara klinis bermakna atau hendaya social, pekerjaan, atau area

    penting fungsi lainnya.

    f. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat

    (mis., penyalagunaan obat, obat-obatan) atau keadaan medis umum

    (mis., hipertiroidisme) dan tidak terjadi hanya selama gangguan mood,

    gangguan psikotik, atau gangguan perkembangan pervasive.

    2.6.2

    Kriteria diagnosis berdasarkan PPDGJ III2

    a. Penderita harus menunjukkan ansietas sebagai gejala primer yang

    berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa

    bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus

    tertentu saja (sifatnya free floating atau mengambang)

    b. Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:

    Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung

    tanduk, sulit konsentrasi, dsb.)

    Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat

    santai)

    Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung

    berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut

    kering, dsb.)

    c. Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk

    ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang yangmenonjol)

    d. Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari)

    khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama. Gangguan Ansietas

    Menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari

    episode depresif (F32,-), gangguan ansietas fobik (F40,-), gangguan panik

    (F41.-), atau gangguan obsesif-kompulsif (F42.-)

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    11/24

    2.7 Diagnosis Banding

    Gangguan cemas menyeluruh perlu dibedakan dari kecemasan akibat

    kondisi medis umum maupun gangguan yang berhubungan dengan penggunaan

    zat.Diperlukan pemeriksaan medis termasuk tes kimia darah, elektrokardiofgrafi,

    dan tes fungsi tiroid. Klinis harus menyingkirkan adanya intoksikasi kafein,

    penyalahgunaan stimulansia, kondisi putus zat atau obat seperti alkohol, hipnotik-

    sedatif, dan anxiolitik.1,2

    Gangguan psikiatrik lain yang merupakan diagnosis banding GAD adalah

    gangguan panik, fobia, gangguan obsesif kompulsif, hipokondriasis, gangguan

    somatisasi, gangguan penyesuaian dengan kecemasan, dan gangguan kepribadian.

    Membedakan GAD dengan gangguan depresi dan distimik tidak mudah, dan

    gangguan-gangguan ini seringkali bersama-sama GAD.1,2

    2.8 Tatalaksana

    Pengobatan yang paling efektif untuk gangguan ansietas menyeluruh

    adalah pengobatan yang menggabungkan psikoterapeutik, farmakoterapeutik, dan

    suportif. Terapi ini mungkin memakan waktu yang cukup lama bagi klinisi yangterlibat, baik bila klinisi tersebut adalah seorang psikiater, dokter keluarga atau

    spesialis lain.7

    2.8.1 Terapi Nonfarmakologis (Psikoterapi)

    Psikoterapi merupakan terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-

    cara psikologis, yang dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus yang

    menjalin hubungan kerjasama secara professional dengan seseorang pasien

    dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah, atau menghambat gejala-gejaladan penderitaan akibat penyakit. Psikoterapi dilakukan dengan wawancara atau

    interview. Hal yang terpenting dalam wawancara dalah tujuan teraupetik dan

    penegakan diagnosis yang diperoleh dengan menjalin hubungan interpersonal

    yang baik dari waktu ke waktu setiap kali wawancara dilakukan.4 pendekatan

    psikoterapeutik utama untuk kasus ini adalah kognitif-perilaku, supportif, dan

    berorientasi tilikan.7

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    12/24

    1. Terapi kognitif perilaku

    Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung mengenali distorisi

    kognitif dan pendekatan perilaku, mengenali gejala somatik secara langsung.

    Teknik utama yang digunakan pada pendekatan behavioral adalah relaksasi

    dan biofeedback. Beberapa data awal menyatakan bahwa kombinasi

    pendekatan kognitif dan perilaku adalah lebih efektif dibandingkan teknik

    tersebut digunakan sendiri-sendiri.7

    2. Terapi suportif

    Pasien diberikan reassurance, ketentraman dan kenyamanan, digali potensi

    yang ada dan belum Nampak, didukung egonya, agar lebih bisa beradaptasi

    optimal dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.7

    3. Psikoterapi berorientasi tilikan

    Terapi ini mengajak pasien untuk mencapai penyingkapan konflik bawah

    sadar, memiliki egostrength, relaksasi objek, serta keutuhan diri pasien. Dari

    pemahaman akan komponen-komponen tersebut, kita sebagai terapi dapat

    memperkirakan sejauh mana pasien dapat diubah untuk menjadi lebih matur,

    bila tidak tercapai, minimal kita memfasilitasi agar pasien dapat beradaptasi

    dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.7

    Sebagian besar pasien mengalami kekenduran kecemasan yang jelas jika

    diberikan kesempatan untuk membicarakan kesulitan nya dengan dokter yang

    prihatin dan simpatik. Jika klinisi menemukan situasi eksternal yang

    menyebabkan kecemasan, klinisi mungkin mampu-sendirian atau dengan bantuan

    pasien atau keluarganya-untuk mengubah lingkungan dan dengan demikian

    menurunkan tekanan yang penuh ketegangan. Penurunan gejala seringkali

    memungkinkan pasien untuk berfungsi secara efektif dalam pekerjaan dan

    hubungan sehari-hari yang memberikan kesenangan dan pemuasan baru yang

    dengan sendirinya bersifat terapeutik.7

    Bagi pasien yang secara psikologis bermaksud dan termotivasi untuk

    mengerti sumber kecemasannya, psikoterapi mungkin merupakan pengobatan

    terpilih. Terapi psikodinamika bekerja dengan anggapan bahwa kecemasan

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    13/24

    mungkin meningkat pada pengobatan yang efektif. Tujuan pendekatan dinamika

    adalah untuk meningkatkan toleransi kecemasan pasien, bukannya untuk

    menghilangkan kecemasan. Penelitian empiris menyatakan bahwa pasien yang

    menjalani psikoterapetik secara berhasil mungkin terus mengalami kecemasan

    setelah dihentikannya psikoterapi. Tetapi peningkatan penguasaan ego

    memungkinkan mereka untuk menggunakan gejala kecemasan sebagai sinyal

    untuk mencerminkan perjuangan hidup dan untuk meluaskan tilikan dan

    pengertian mereka. Suatu pendekatan psikodinamika pada pasien dengan

    gangguan kecemasan umum melibatkan pencarian rasa takut pasien yang

    mendasarinya.7

    2.8.2 Farmakoterapi

    Keputusan untuk meresepkan suatu ansiolitik pada pasien dengan

    gangguan ansietas menyeluruh harus jarang dilakukan pada kunjungan pertama.

    Karena sifat gangguan yang berlangsung lama, suatu rencana pengobatan harus

    dengan cermat dijelaskan. Dua obat utama yang harus dipertimbangkan dalam

    pengobatan gangguan ansietas menyeluruh adalah buspirone dan benzodiazepin.Obat lain yang mungkin berguna adalah obat trisiklik.7

    Walaupun terapi obat untuk gangguan ansietas menyeluruh sering kali

    dipandang sebagai pengobatan selama 6-12 bulan, beberapa bukti menyatakan

    bahwa pengobatan harus jangka panjang, mungkin seumur hidup. Kira-kira 25%

    pasien mengalami kekambuhan dalam bulan pertama setelah obat dihentikan, dan

    60-80% kambuh selama perjalanan tahun selanjutnya. Walaupun beberapa pasien

    menjadi tergantung pada benzodiazepin, tidak ada toleransi yang berkembanguntuk efek terapeutik dari benzodiazepin atau buspirone.7

    1. Benzodiazepine7

    Merupakan pilihan obat pertama. Keputusan klinis untuk memulai terapi

    dengan benzodiazepine harus dipertimbangkan dan spesifik. Diagnosis pasien,

    gejala sasaran spesifik, dan lamanya pengobatan. Semuanya harus ditentukan dan

    harus diberitahu kepada pasien. Pemberian dosis benzodiazepin dimulai dari dosis

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    14/24

    terendah dan ditingkatkan sampai mencapai respon terapi. Penggunaan dengan

    sediaan waktu paruh menengah dan dosis terbagi dapat mencegah terjadinya efek

    yang tidak diinginkan. Penggunaan dosis terbagi mencegah perkembangan efek

    merugikan yang berhubungan dengan kadar plasma puncak yang tinggi.

    Sediaan Benzdiazepine8

    No Nama

    Generik

    Nama dagang Sediaan Dosis anjuran

    1. Diazepam Diazepam

    Indofarma

    LOVIUM

    (Phapros)

    Mentalium

    (Soho)

    STESOLID

    (Alpharma)

    VALDIMEX

    (Mersifarma)

    TRAZEP

    (Fahrenheit)

    VALIUM

    (Roche)

    Tab. 2-5 mg

    Tab 2-5 mg

    Tab 2-5-10 mg

    Tab 2-5 mg

    Ampul 10mg/2cc

    Rectal tube

    5mg/2,5cc

    10mg/2,5cc

    Tab 5 mg

    Ampul 10mg/2cc

    Rectal tube

    5mg/2,5cc

    Tab 2-5 mg

    Ampul 10mg/2cc

    Oral = 2-3 x 2 -5

    mg/hari

    Injeksi = 5-10 mg

    (im/v)

    Rectaltube =

    Anak10kg/bb =

    5mg

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    15/24

    2. Chlordiazepoxide

    CETABRIUM(Soho)

    TENSINYL

    (Medichem)

    LIBRIUM

    (Valeant)

    Drg. 5-10mg

    Cap 5 mg

    Tab 5-10 mg

    2-3 x 5-10

    mg/hari

    3. Lorazepam ATIVAN

    (Wyeth)

    RENAQUIL

    (Fahrenheit)

    MERLOPAM

    (Mersifarma)

    Tab 0,512 mg

    Tab 1 mg

    Tab 0,52 mg

    23 x 1 mg/hari

    4. Clobazam FRISIUM

    (Aventis-Ph)

    CLOBAZAM

    (Dexa Medica)

    ASABIUM

    (Otto)

    CLOBIUM

    (Ferron)

    PROCLOZAM

    (Meprofarm)

    Tab 10 mg

    Tab 10 mg

    Tab 10 mg

    Tab 10 mg

    Tab 10 mg

    2 3 x 10

    mg/hari

    5. Bromazepam LEXOTAN

    (Roche)

    Tab 1,536 mg 3 x 1,5 mg/hari

    6. Alprazolam ALPRAZOLAM

    (dexa Medica)

    XANAX XR

    (pfizer-Pharmacia)

    Tab 0,250,51 mg

    Tab 0,251 mg

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    16/24

    ALGANAX

    (Guardian-Ph)CALMLET

    (Sunthi-Sepuri)

    FEPRAX

    (Ferron)

    ATARAX

    (Mersifarma)

    ALVIZ

    (Pharos)

    ZYPRAX

    (Kalbe Farma)

    Tab 0,250,51 mg

    Tab0,250,51-2 mg

    Tab 0,250,51 mg

    Tab 0,5 mg

    Tab 0,51 mg

    Cap 0,25 - 0,5-1 mg

    Lama pengobatan rata-rata adalah 2-6 minggu, dilanjutkan dengan masa tapering

    off selama 1-2 minggu sebab penghentian benzodiazepine secara tiba-tiba dapat

    menimbulkan gejala putus zat. kekeliruan klinis yang sering dengan terapi

    benzodiazepin adalah dengan memutuskan secaa pasif untuk melanjutkan

    pengobatan atas dasar tanpa batas.7

    Metabolisme hepar memiliki fungsi untuk klirens benzodiazepine. Namun

    pola dan nilai dari metabolism tergantung pada setiap obat sendiri. Alprazolam

    dan triazolam mengalami -hidroksilasi, dan hasil metabolitnya memberikan efek

    farmakologi yang pendek karena mereka secara cepat dikonjugasi membentuk

    glukoronida inaktif.7

    Benzodiazepin secara luas digunakan untuk managemen ansietas danmengontrolpanic attacks. Bisa juga digunakan dalam terapi jangka panjang untuk

    generalize anxiety disorder (GAD). Gejala ansietas dapat dikurangi dengan

    pemberian benzodiazepine. Pemilihan benzodiazepine untuk ansietas berdasarkan

    dari beberapa prinsip farmakologik:1,7

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    17/24

    1. Rapid inset of action;

    2.

    Indeks terapi yang cukup tinggi, ditambah ketersediaan flumazenil sebagai

    terapi jika terjadi overdosis;

    3. Resiko rendah interaksi obat berdasarkan induksi enzim hati;

    4.

    Efek minimal pada fungsi kardiovaskular dan otonom.

    Sindrom ansietas disebabkan hiperaktivitas dari sistem limbik SSP yang

    terdiri dari dopaminergic, noradrenergic, serotoninergic neurons yang

    dikendalikan oleh GABA-ergic neurons (Gamma Amino Butiric Acid, suatu

    inhibitory neurotransmitter). Mekanisme kerja benzodiazepin, yaitu bereaksi

    engan reseptornya (benzodiazepine receptors) akan meng-reinforce The

    inhibitory action of GABA-ergic neuron, sehingga hiperaktivitas tersebut

    mereda.8

    Beberapa masalah yang berhubungan dengan pemakaian benzodiazepin

    dalam gangguan kecemasan menyeluruh. 25-30% dari semua pasien tidak

    berespon, dan dapat terjadi toleransi dan ketergantungan. Beberapa pasien

    mengalami gangguan kesadaran, sehingga berisiko untuk mengalami kecelakaan

    bermotor atau mesin. Benzodiazepin dapat menyebabkan gangguan kognitif

    teruatama pada penggunaan jangka panjang. Perbaikan yang didapatkan dengan

    bezodiazepin mungkin lebih dari sekedar efek anticemas. Obat juga dapat

    memiliki kerja disinhibisi ringan, serupa dengan yang dilihat setelah sejumlah

    kecil alkohol.

    Interaksi Obat

    Benzodiazepine + CNS depressants (Phenobarbital, alkohol, obat anti-

    psikosis, anti-depresi, opiates) potensiasi efek sedasi dan penekanan pusat

    napas, risiko timbulnya respiratory failure8

    Benzodiazepine+CNS stimulants (amphetamine, caffeine, appetite

    supressants) antagonisme efek anti-ansietas, sehingga efek benzodiazepine

    menurun8

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    18/24

    Benzodiazepine + Neuroleptika = manfaat efek klinis dari Benzodiazepine

    mengurangi kebutuhan dosis neuroleptika, sehingga risiko efek samping

    neuroleptika mengurang.8

    Obat NonBenzodiazepin8

    No Nama

    Generik

    Nama dagang Sediaan Dosis anjuran

    1. Sulpride DOGMATIL

    (Soho)

    Cap 50 mg 2-3 x 50100

    mg/hari

    2 Buspiron BUSPAR

    (Bristol-Myers)

    TRAN-Q

    (Guarian-Ph)

    XIETY

    (Lapi)

    Tab 10 mg

    Tab 10 mg

    Tab 10 mg

    2-3 x 10 mg/hari

    3 Hydroxzine ITERAX

    (UCB Pharma)

    Caplet 25 mg 3 x 25 mg/hari

    2. Buspiron

    Buspiron adalah agonis parsial reseptor 5-HT1A. Buspiron efektif pada 60-

    80% penderita GAD. Buspiron lebih efektif dalam menurunkan gejala kognitif

    dan gangguan kecemasan menyeluruh dibanding gejala somatik. Tidak

    menyebabkan withdrawal. Kekurangannya adalah efek klinisnya baru terasa 2-3

    minggu. Terdapat bukti bahwa penderita GAD yang sudah menggunakan

    benzodiazepine tidak akan memberikan respon yang baik dengan buspiron. Hal

    ini dikarenakan tidak adanya efek non-ansiolitik dari benzodiazepin (seperti

    relaksasi otot dan rasa kesehatan tambahan), yang terjadi pada terapi buspiron.

    Namun demikian, rasio manfaat-risiko yang lebih baik, tidak adanya efek kognitif

    dan psikomotor, dan tidak adanya gejala putus obat menyebabkan buspiron

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    19/24

    merupakan obat lini pertama dalam pengobatan gangguan kecemasan

    menyeluruh.7

    Dapat dilakukan penggunaan bersama antara benzodiazepine dengan

    buspiron kemudian dilakukan taperingbenzodiazepine setelah 2-3 minggu, disaat

    efek terapi buspiron sudah mencapai maksimal.7

    3. SSRI (Selective Serotonin Re-Uptake Inhibitor)

    SSRI menjadi lini pertama dalam pengobatan farmakoterapi pada gangguan

    mood dan ansietas. Terapi awal SSRI dapat memberikan efek seperti

    meningkatnya ansietas, rasa gelisah, gementar dan agitasi.Oleh karena itu

    pemberian initial dose harus diberikan dalam dosis kecil, kemudian diitrasi

    meningkat secara perlahan. Terapi dosis inisial rendah diberikan selama 3 hingga

    7 hari., kemudian peningkatan dosis dilakukan perlahan tergantung dari toleransi

    tiap individu hingga mencapai standar dosis terapi rumatan. Obat diberikan

    selama 3 sampai 6 bulan atau lebih, tergantung kondisi individu agar kadarnya

    stabil dalam darah sehingga mencegah kekambuhan.7

    Efek samping yang paling sering ditimbulkan SSRI antara lain adalah sakitkepala, irritable, mual serta gangguan gastrointestinal lainnya, insomnia, disfungsi

    seksual, meningkatnya ansietas, rasa kantuk dan tremor. Dilihat dari efek

    sampingnya, SSRI lebih aman dibandingkan antidepresan jenis lain seperti TCA

    (Tricyclic Antidepressan) dan MAO (Monoamine Oxidase Inhibitor).7

    Dosis pemberian obat SSRI sebaiknya diturunnkan secara perlahan

    (tapering) apabila pengobatan akan dihentikan, minimal 7 hingga 10 hari sebelum

    menghentikan pengobatan. Terapi SSRI yang dihentikan secara tiba-tiba dapatmenyebabkan discontinuation syndrome pada sistem neurosensorik (parestesia,

    shock-like reaction, mialgia), gastrointestinal (mual, diare), neurophsyciatric

    (cemas, irritable), vasomotor (berkeringat) dan berbagaia manifestasi lainnya

    seperti insomnia, pusing, sakit kepala serta rasa lelah. Apabila terjadi gejala

    diskontinuitas tersebut, maka terapi SSRI diberikan kembali sesuai dosis terakhir

    diberikan selama beberapa hari diikuti penurunan dosis secara perlahan.7,1,9

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    20/24

    Pada kasus gangguan cemas menyeluruh, SSRI jenis sertraline dan

    paroxetine merupakan pilihan yang lebih baik daripada fluoksetin. Pemberian

    fluoksetin dapat meningkatkan anxietas sesaat. SSRI selektif terutama pada pasien

    GAD dengan riwayat depresi.1,7

    a.

    Paroksetin

    Paroksetin memiliki efek sedative dan membuat pasien lebih

    tenang.Pemberian dimulai pada dosis kecil dan dititrasi meningkat secara

    perlahan. Pemberian awal 5 sampai 10 mg per hari selama 1 sampai 2

    minggu pertama kemudian dosisnya ditiingkatkan 10 mg setiap 1 sampai 2

    minggu hingga dosis maksimum 60 mg. Apabila sedasi tidak dapat

    ditoleransi, dosis diturunkan kembali hingga 10 mg per hari dan diganti

    fluoxetine 10 mg per hari dan dititrasi meningkat.7

    b. Sertralin

    Sertralin merupakan penghambat ambilan (reuptake) serotonin 5-HT yang

    poten dan spesifik pada Central Nervous System (CNS) neuronal sehingga

    meningkatkan konsentrasi serotonin 5-HT padasynaptic cleft. Dosis rumatan

    100-200 mg/hari.7

    4. Obat Lain

    Jika pengobatan dengan buspiron atau benzodiazepin tidak efektif atau

    tidak sepenuhnya efektif, pengobatan dengan sutu obat trisiklik atau antagonis

    adrenergik-beta dapat dipertimbangkan. Obat trisiklik telah terbukti efektif dalam

    pengobatan kecemasa. Obat adrenergik-beta adalah terbatas dalam efektivitasnya

    utnuk mengobatin gejala perifer dari kecemasan (palpitasi dan tremor). Alternatif

    lain menggunakan obat kombinasi, seperti benzodiazepin dan buspirone atau

    salah satu dari obat tersebut dengan obat trisiklik atau suatu antagonis adrenergik

    beta.

    2.9 Prognosis

    Karena tingginya insidensi gangguan mental komorbid pada pasien dengan

    gangguan ansietas menyeluruh, perjalanan klinis dan prognosis gangguan adalah

    sukar untuk diperkirakan.1Awitan usia sulit dirinci; sebagian besar pasien dengan

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    21/24

    gangguan ini melaporkan bahwa mereka telah cemas sepanjang yang mereka

    ingat. Banyak pasien datang ke dokter umum, spesialis penyakit dalam, spesialis

    jantung, spesialis paru, atau spesialis gastroenterologi mencari terapi untuk

    komponen somatik gangguan mereka.2,3 Namun demikian, beberapa data

    menyatakan bahwa peristiwa kehidupan adalah berhubungan dengan onset

    gangguan kecemasan umum; terjadinya beberapa peristiwa kehidupan yang

    negatif secara jelas meningkatkan kemungkinan akan terjadinya gangguan.

    Menurut definisinya, gangguan kecemasan umum adalah suatu keadaan kronis

    yang mungkin seumur hidup. Secara farmakologis 50% pasien dengan gangguan

    Cemas Menyeluruh akan menunjukan perbaikan dalam waktu 3 minggu, dan 77%

    pasien akan mengalami perbaikan dalam waktu 9 bulan apabila mengkonsumsi

    obat secara teratur. Tapi jika pasien tidak segera menindak lanjuti gsnggunya

    maka Sebanyak 25% penderita akhirnya mengalami gangguan panik, juga dapat

    mengalami gangguan depresi mayor.1,8

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    22/24

    BAB III

    KESIMPULAN

    1.

    Gangguan Ansietas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder, GAD) adalah

    ansietas dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai beberapa pristiwa atau

    aktivitas hampir sepanjang hari selama sedikitnya 6 bulan, yang tidak

    disebabkan oleh penggunaan zat atau keadaan medis umum, serta tidak hanya

    terjadi selama gangguan mood atau psikiatri.

    2. Gangguan ansietas menyeluruh bersifat kronis dan membutuhkan terapi

    jangka panjang.

    3. Banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki dengan rasio 2:1

    4. Etiologi secara pasti belum diketahui, tetapi dihubungkan dengan faktor

    biologis, faktor psikologis atau keduanya.

    5. Diagnosis ditegakkan sesuai dengan kriteria diagnosis meliputi DSM-IV-TR

    atau PPDGJ III, berdasarkan kedua kriteria tersebut ansietas dan khawatrian

    berlebihan harus menjadi keluhan utama yang dominan

    6.

    Pengobatan yang paling efektif untuk gangguan ansietas menyeluruh adalah

    pengobatan yang menggabungkan psikoterapeutik, farmakoterapeutik, dan

    suportif.

    7. Pendekatan psikoterapeutik utama untuk gangguan ansietas menyeluruh

    adalah kognitif-perilaku, supportif, dan berorientasi tilikan.

    8. Obat yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan gangguan ansietas

    menyeluruh adalah buspirone dan benzodiazepine, dengan benzodiazepine

    sebagai pilihan utama.

    9. Prognosis gangguan ansietas menyeluruh bergantung pada onset, dan terapi

    yang adekuat. Secara farmakologis 50% pasien dengan Gangguan Ansietas

    Menyeluruh akan menunjukan perbaikan dalam waktu 3 minggu, dan 77%

    pasien akan mengalami perbaikan dalam waktu 9 bulan apabila

    mengkonsumsi obat secara teratur. Tapi jika pasien tidak segera menindak

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    23/24

    lanjuti gangguannya maka Sebanyak 25% penderita akhirnya mengalami

    gangguan panik, juga dapat mengalami gangguan depresi mayor.

  • 7/24/2019 Refrat Gangguan Ansietas Menyeluruh Dr Abdullah Shahab

    24/24

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sadock BJ, VA. Sadock. 2010. Gangguan Ansietas Menyeluruh, Dalam:

    Kaplan and Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi ke-10. Jakarta, Indonesia.

    EGC, hal . 259-62

    2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman penggolongan dan

    diagnosis gangguan jiwa di Indonesia III (PPDGJ III). Jakarta: Departemen

    Kesehatan RI; 1993.

    3. Khan H, Kalia S, Itrat A, Khan A, Kamal M, Khan MA, dkk. Prevalence and

    demographics of anxiety disorders: a snapshot from a community health

    centre in Pakistan. Annals General Psychiatry. 2007;30:16.

    4. Lieb R, Becker E, Altamura C. The epidemiology of generalized anxiety

    disorder in Europe. Eur Neuropsychopharmacol. 2005;15:44552.

    5. Sari, NG, E. Effendy, M.M. Amin. 2014. Hubungan Jenis Kelamin, Status

    Pernikahan, dan Status Pekerjaan dengan Gangguan Ansietas Menyeluruh di

    Klinik Psikiatri RS dr. Pirngadi Medan. MKB, hal. 216-20

    6. Al-Saffar NM, Saeed DA. Generalized anxiety disorder in type 2 diabetes

    mellitus in Suleimaniya city. Tikrit Med J. 2009;15(1):7885

    7. Kaplan HI, BJ Sadock, JA Grebb. Sinopsis Psikiatri. Jilid 1, Jakarta Barat:

    Bina Rupa Aksara,2012. Hal: 813-816 Psikiatri UI

    8.

    Maslim Rusli. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Ed. 3.

    Jakarta.Nuhjaya.2007. Hal:36-41

    9. Junaldi I. Anomali Jiwa. Dalam: Gangguan Kecemasan. Edisi 1.

    Yogyakarta:Percetakan Andi, 2012. Hal:124-141

    10.American Psychiatric Association: Diagnostic and Statistical Manual of

    Mental Disorders, Fifth Edition. Arlington, VA, American Psychiatric

    Association. 2013, hal. 222