status pasien mata ii

Upload: agniajolanda

Post on 24-Feb-2018

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    1/32

    BAB I

    ILUSTRASI KASUS

    Seorang pasien perempuan (Ny. A) usia 48 tahun asal Pasaman Barat datang untuk

    kontrol ke RSUP. Dr. . D!amil Padang dengan"

    Keluhan Utama " ata kiri pasien #er$arna merah% nyeri% dan #erair se!ak

    & minggu yang lalu.

    Riwayat Penyakit Sekarang "

    ata kiri pasien #er$arna merah% nyeri% dan #erair se!ak & minggu yang lalu

    Pasien merasa silau dengan sinar matahari

    Penglihatan pada mata kiri ka#ur se!ak & minggu yang lalu. Be#erapa hari

    se#elumnya pasien merasakan sakit kepala se#elah kiri% terutama di #agian

    #elakang kepala dan disertai rasa mual

    Se#elum ini pasien #ero#at ke Puskesmas Pasaman dan kemudian diru!uk ke RS.

    Dr. . D!amil'Padang

    Pasien mendapat o#at yang diminum & #uah dan o#at tetes mata yang digunakan

    sehari

    Ri$ayat mata menggan!al (*) aki#at terkena potongan rumput saat #eker!a satu

    tahun yang lalu dan pasien sering meggosok mata pasien dengan tangan

    Ri$ayat demam tidak ada

    Ri$ayat sakit +a+ar monyet disangkal

    Ri$ayat konsumsi o#at lama atau !amu tidak ada Ri$ayat trauma tidak ada

    Ri$ayat sakit gigi dan telinga tidak ada

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Ri$ayat nyeri sendi ada

    Ri$ayat Dia#etes elitus ,idak ada

    Ri$ayat -ipertensi tidak ada

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Adik pasien yang pertama mengeluhkan mata ka#ur dan #erair kemudian dio#ati oleh

    dukun kampong

    1

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    2/32

    STATUS

    OFTALMIKUS

    OD OS

    isus tanpa koreksi / 0/12

    isus dengan koreksi ' '

    Re3leks undus * '

    Silia/Supersilia adarosis (')

    ,rikiasis (')

    adarosis (')

    ,rikiasis (')

    Palpe#ra Superior 5dema (')% hematom (') 5dema (')%

    hematom (')

    Palpe#ra 6n3erior 5dema (')% hematom (') 5dema (')%

    hematom (')

    argo Palpe#ra -ordeolum (')% kala7ion (') -ordeolum (')%

    kala7ion (')

    Aparatus lakrimalis akrimasi Normal akrimasi Normal

    9on!unti:a tarsalis -iperemis (')

    Sekret (')

    5dema (')

    Papil (')

    olikel (')

    -e+ting (')

    -iperemis (')

    Sekret (')

    5dema (')

    Papil (')

    olikel (')

    -e+ting (')

    9on!ungti:a orni+s 9emosis (')

    Papila (')

    olikel (')

    9emosis (')

    Papila (')

    olikel (')

    9on!ungti:a #ul#i 6n!eksi 9on!ungti:a (')

    6n!eksi Siliar (')

    Sekret (')

    -iperemis (')

    6n!eksi

    9on!ungti:a (')

    6n!eksi Siliar (*)

    Sekret (')

    -iperemis (')

    Sklera Putih Putih

    9ornea Bening Bening

    5ndotel kornea

    mele#ar

    9amar ;kuli

    Anterior

    +ukup dalam% 3lare (')% sel (')% hi3ema (')%

    -ipopion (')

    +ukup dalam%

    lare (*)% sel (')%

    hi3ema (')%

    2

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    3/32

    hipopion (')

    6ris '2%4

    Perdarahan (')? eksudat (')

    &">

    Re3leks 3o:ea (*)

    Sulit dinilai

    ,ekanan Bul#us

    ;+uli

    Normal palpasi Normal palpasi

    Posisi Bola ata ;rtho ;rtho

    @erakan Bul#us

    ;+uli

    Normal ke segala arah Normal ke segala

    arah

    Pemeriksaan ainnya ' U!i luoresen

    3

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    4/32

    @am#ar

    Diagnosis Kera

    9eratou:eitis

    Tera!i yang su"ah "i#erikan

    SA ed & ;S

    A+y+lo:ir 422mg

    -er:is eo 0 ;S

    ,imol 2% ed &0 ;S

    @lau+on 4 0/&

    Aspar t &0

    ed 10

    Dosop ed 10

    Anuran Ke!a"a !asien

    ,erapi umum #erupa nasihat kepada pasien agar istirahat yang +ukup% menggunakan o#at

    teratur% tidak menggosok mata% men+u+i tangan se#elum dan setelah memegang mata

    yang sakit atau menggunakan handuk dan sapu tangan yang #aru.

    BAB II

    TI$%AUA$ PUSTAKA

    4

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    5/32

    &'( Kornea

    @am#ar 0. Anatomi 9ornea0

    9ornea merupakan !aringan yang a:askular% #ersi3at transparan% #erukuran 00'0&

    mm hori7ontal dan 02'00 mm :ertikal% serta memiliki indeks re3raksi 0%>C. 9ornea

    mem#erikan kontri#usi C4 atau setara dengan 4>%& dioptri (D) dari total 8%12

    kekuatan dioptri mata manusia. 9ornea !uga merupakan sum#er astigmatisme pada

    sistem optik. Dalam nutrisinya% kornea #ergantung pada di3usi glukosa dari aueus humor

    dan oksigen yang #erdi3usi melalui lapisan air mata. Se#agai tam#ahan% kornea peri3er

    disuplai oksigen dari sirkulasi lim#us. 9ornea adalah salah satu organ tu#uh yang

    memiliki densitas u!ung'u!ung sara3 ter#anyak dan sensiti3itasnya adalah 022 kali !ika

    di#andingkan dengan kon!ungti:a. 9ornea dipersara3i oleh #anyak sara3 sensoris

    terutama #erasal dari sara3 siliar longus% sara3 nasosiliar% sara3 ke % sara3 siliar longus

    yang #er!alan suprakoroid% masuk ke dalam stroma kornea% menem#us mem#ran

    Bo$man melepas selu#ung S+h$annya. Seluruh lapis epitel dipersara3i sampai pada

    kedua lapis terdepan. Sensasi dingin oleh Bul#us 9rause ditemukan pada daerah lim#us0.

    9ornea dalam #ahasa latin E+ornumF artinya seperti tanduk% merupakan selaput

    #ening mata% #agian dari mata yang #ersi3at tem#us +ahaya% merupakan lapis dari

    !aringan yang menutup #ola mata se#elah depan dan terdiri atas0 "

    () *!itel

    5

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    6/32

    ,erdiri dari sel epitel suamos yang #ertingkat% terdiri atas lapis sel epitel tidak

    #ertanduk yang saling tumpang tindih? sel poligonal dan sel gepeng. ,e#al lapisan epitel

    kira'kira (2%2 mm) dari total seluruh lapisan kornea. 5pitel dan 3ilm air mata

    merupakan lapisan permukaan dari media penglihatan. Pada sel #asal sering terlihat

    mitosis sel% dan sel muda ini terdorong ke depan men!adi lapis sel sayap dan semakin

    ma!u ke depan men!adi sel gepeng% sel #asal #erikatan erat dengan sel #asal di

    sampingnya dan sel poligonal di depannya melalui desmosom dan makula okluden?

    ikatan ini mengham#at pengaliran air% elektrolit dan glukosa melalui #arrier. Sel #asal

    menghasilkan mem#ran #asal yang melekat erat kepadanya. Bila ter!adi gangguan

    akan mengaki#atkan erosi rekuren. Sedangkan epitel #erasal dari ektoderem

    permukaan. 5pitel memiliki daya regenerasi.

    &) Mem#ran #owman

    em#ran yang !ernih dan aselular% ,erletak di #a$ah mem#ran #asal dari epitel.

    erupakan lapisan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan #erasal dari

    epitel #agian depan stroma. apisan ini tidak mempunyai daya generasi.

    +) Stroma

    apisan ini men+akup sekitar G2 dari kete#alan kornea. erupakan lapisan

    tengah pada kornea. Bagian ini terdiri atas lamel 3i#ril'3i#ril kolagen dengan le#ar sekitar

    0 Hm yang saling men!alin yang hampir men+akup seluruh diameter kornea% pada

    permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di #agian peri3er serat kolagen ini

    #er+a#ang? ter#entuknya kem#ali serat kolagen memakan $aktu lama% dan kadang

    sampai 0 #ulan. 9eratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan 3i#ro#las

    terletak di antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit mem#entuk #ahan dasar dan

    serat kolagen dalam perkem#angan em#rio atau sesudah trauma.

    ,) Mem#ran Des-emet

    erupakan mem#ran aselular dan merupakan #atas #elakang stroma kornea yang

    dihasilkan oleh endotel. Bersi3at sangat elastis dan !ernih yang tampak amor3 pada

    pemeriksaan mikroskop elektron% mem#ran ini #erkem#ang terus seumur hidup dan

    mempunyai te#al * 42 mm. e#ih kompak dan elastis daripada mem#ran Bo$man. Iuga

    6

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    7/32

    le#ih resisten terhadap trauma dan proses patologik lainnya di#andingkan dengan #agian'

    #agian kornea yang lain.

    .) *n"otel

    Berasal dari mesotelium% terdiri atas satu lapis sel #er#entuk heksagonal% te#al

    antara &2'42 mm melekat erat pada mem#ran des+emet melalui taut. 5ndotel dari kornea

    ini di#asahi oleh aueous humor. apisan endotel #er#eda dengan lapisan epitel karena

    tidak mempunyai daya regenerasi% se#aliknya endotel mengkompensasi sel'sel yang

    mati dengan mengurangi kepadatan seluruh endotel dan mem#erikan dampak pada

    regulasi +airan% !ika endotel tidak lagi dapat men!aga keseim#angan +airan yang tepat

    aki#at gangguan sistem pompa endotel% stroma #engkak karena kele#ihan +airan (edema

    kornea) dan kemudian hilangnya transparansi (kekeruhan) akan ter!adi. Permea#ilitas

    dari kornea ditentukan oleh epitel dan endotel yang merupakan mem#rane

    semipermea#el% kedua lapisan ini mempertahankan ke!ernihan daripada kornea% !ika

    terdapat kerusakan pada lapisan ini maka akan ter!adi edema kornea dan kekeruhan pada

    kornea.

    &'('& Fisiologi Kornea

    9ornea #er3ungsi se#agai mem#ran pelindung dan E!endelaF yang dilalui #erkas

    +ahaya menu!u retina. Si3at tem#us +ahayanya dise#a#kan oleh strukturnya yang

    uni3orm% a:askuler dan deturgesensi. Deturgesensi atau keadaan dehidrasi relati3 !aringan

    kornea% dipertahankan oleh EpompaF #ikar#onat akti3 pada endotel dan oleh 3ungsi sa$ar

    epitel dan endotel. Dalam mekanisme dehidrasi ini% endotel !auh le#ih penting daripada

    epitel% dan kerusakan kimia$i atau 3isis pada endotel #erdampak !auh le#ih parah

    daripada kerusakan pada epitel. 9erusakan sel'sel endotel menye#a#kan edema kornea

    dan hilangnya si3at transparan. Se#aliknya% kerusakan pada epitel hanya menye#a#kan

    edema stroma kornea lokal sesaat yang akan meghilang #ila sel'sel epitel telah

    #eregenerasi. Penguapan air dari lapisan air mata prekorneal menghasilkan hipertonisitas

    ringan lapisan air mata terse#ut% yang mungkin merupakan 3aktor lain dalam menarik air

    dari stroma kornea super3isial dan mem#antu mempertahankan keadaan dehidrasi&.

    Penetrasi kornea utuh oleh o#at #ersi3at #i3asik. Su#stansi larut'lemak dapat

    melalui epitel utuh dan su#stansi larut'air dapat melalui stroma yang utuh. 9arenanya

    agar dapat melalui kornea% o#at harus larut'lemak dan larut'air sekaligus. 5pitel adalah

    7

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    8/32

    sa$ar yang e3isien terhadap masuknya mikroorganisme kedalam kornea. Namun sekali

    kornea ini +edera% stroma yang a:askular dan mem#ran #o$man mudah terkena in3eksi

    oleh #er#agai ma+am organisme% seperti #akteri% :irus% amu#a% dan !amur&.

    9ornea merupakan #agian anterior dari mata% yang harus dilalui +ahaya% dalam

    per!alanan pem#entukan #ayangan di retina% karena !ernih% se#a# susunan sel dan

    seratnya tertentu dan tidak ada pem#uluh darah. Biasan +ahaya terutama ter!adi di

    permukaan anterior dari kornea. Peru#ahan dalam #entuk dan ke!ernihan kornea% segera

    mengganggu pem#entukan #ayangan yang #aik di retina. ;leh karenanya kelainan

    seke+il apapun di kornea% dapat menim#ulkan gangguan penglihatan yang he#at terutama

    #ila letaknya di daerah pupil&.

    &'& U/ea

    U:ea terdiri atas #e#erapa kompartmen mata yang #erperan #esar dalam

    :askularisasi mata% yaitu iris% #adan siliar% dan koroid. U:ea merupakan lem#aran yang

    tersusun oleh pem#uluh'pem#uluh darah% sera#ut sara3% !aringan ikat% otot% dan pupil yang

    merupakan #agian iris yang #erlu#ang.&

    @am#ar &. U:ea dalam Penampang ata&

    &'&'( Iris

    6ris merupakan #agian yang paling depan dari lapisan u:ea. Struktur ini mun+ul

    dari #adan siliar dan mem#entuk se#uah dia3ragma di depan lensa. 6ris !uga memisahkan

    #ilik mata depan dan #elakang. =elah di antara iris kiri dan kanan dikenal se#agai pupil.&%G

    6ris disusun oleh !aringan ikat longgar yang mengandung pigmen dan kaya akan

    pem#uluh darah. Permukaan depan iris yang menghadap #ilik mata depan (kamera okuli

    8

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    9/32

    anterior) #er#entuk tidak teratur dengan lapisan pigmen yang tak lengkap dan sel'sel

    3i#ro#las. Permukaan posterior iris tampak halus dan ditutupi oleh lan!utan & lapisan

    epitel yang menutupi permukaan korpus siliaris. Permukaan yang menghadap ke arah

    lensa mengandung #anyak sel'sel pigmen yang akan men+egah +ahaya melintas mele$ati

    iris. Dengan demikian iris mengendalikan #anyaknya +ahaya yang masuk ke dalam mata

    dan +ahaya akan ter3okus masuk melalui pupil.&%G

    Pada iris terdapat & !enis otot polos yaitu otot dilatator pupil dan otot

    s3ingter/konstriktor pupil. 9edua otot ini akan mengu#ah diameter pupil. ;tot dilatator

    pupil yang dipersara3i oleh persara3an simpatis akan mele#arkan pupil% sementara otot

    s3ingter pupil yang dipersara3i oleh persara3an parasimpatis (N. 666) akan memperke+il

    diameter pupil.&%G

    Iumlah sel'sel melanosit yang terdapat pada epitel dan stroma iris akan

    mempengaruhi $arna mata. Bila !umlah melanosit #anyak mata tampak hitam%

    se#aliknya #ila melanosit sedikit mata tampak #er$arna #iru.G

    &'&'& Ba"an Siliar 0Kor!us Siliar)

    Badan siliar adalah struktur melingkar yang menon!ol ke dalam mata terletak di

    antara ora serata dan lim#us. Struktur ini merupakan perluasan lapisan koroid ke arah

    depan. 9orpus siliar disusun oleh !aringan penyam#ung !arang yang mengandung serat'

    serat elastin% pem#uluh darah% dan melanosit.&

    Badan siliar mem#entuk ton!olan'ton!olan pendek seperti !ari yang dikenal

    se#agai prosessus siliaris. Dari prosessus siliaris mun+ul #enang'#enang 3i#rillin yang

    akan #erinsersi pada kapsula lensa yang dikenal se#agai 7onula 7inii.&%G

    Badan siliar dilapisi oleh & lapis epitel ku#oid. apisan luar kaya akan pigmen

    dan merupakan lan!utan lapisan epitel pigmen retina. apisan dalam yang tidak

    #erpigmen merupakan lan!utan lapisan reseptor retina% tetapi tidak sensiti3 terhadap

    +ahaya. Sel'sel di lapisan ini akan #er3ungsi se#agai pem#entuk akuos humor ke dalam

    #ilik mata #elakang (kamera okuli posterior).&%G

    Badan siliar mengandung > #erkas otot polos yang dikenal se#agai muskulus

    siliaris. uskulus siliaris tersusun dari ga#ungan serat sirkuler% longitudinal% dan radial.

    ungsi serat'serat sirkuler adalah untuk mengerutkan dan relaksasi serat'serat 7onula.

    9

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    10/32

    ;tot ini mengu#ah tegangan pada kapsul lensa% sehingga lensa dapat mempunyai

    #er#agai 3okus #aik untuk o#yek #er!arak dekat maupun yang #er!arak !auh dalam

    lapangan pandang. Serat'serat longitudinal muskulus siliaris menyisip ke dalam

    anyaman'anyaman tra#ekula untuk mempengaruhi #esar pori'pori untuk pengaliran

    akuos humor.Sedangkan serat'serat radial memiliki 3ungsi yang hampir sama dengan

    serat longitudinal.G

    &'&'+ Koroi"

    9oroid adalah segmen posterior u:ea% di antara retina dan sklera. 9oroid

    merupakan lapisan yang #anyak mengandung pem#uluh darah dan sel'sel pigmen

    sehingga tampak #er$arna hitam. 9oroid melekat erat ke posterior ke tepi'tepi ner:us

    optikus. 9e anterior% koroid #ersam#ung dengan korpus siliar. 9oroid adalah !aringan

    :askular yang terdiri atas anyaman pem#uluh darah% kaya pem#uluh darah dan #er3ungsi

    untuk mem#eri nutrisi kepada retina #agian luar. 9oroid di se#elah dalam di#atasi oleh

    mem#rana Bru+h dan di se#elah luar oleh suprakoroidal (di #agian luarnya lagi terdapat

    sklera). Retina tidak menempati (o:erlapping) seluruh koroid% tetapi #erhenti #e#erapa

    millimeter se#elum #adan siliar. Bagian koroid yang tidak terselu#ungi retina dise#ut pars

    plana. 9oroid tersusun dari tiga lapisan pem#uluh darah koroid yaitu pem#uluh darah

    #esar% sedang% dan ke+il. Semakin dalam pem#uluh terletak di dalam koroid% semakin

    le#ar lumennya. Bagian dalam pem#uluh darah koroid dikenal se#agai koriokapilaris.&%G

    &'+ U/eitis

    &'+'( De1inisi

    U:eitis dide3inisikan se#agai proses in3lamasi pada salah satu atau semua #agian

    dari u:ea (iris% #adan siliar/korpus siliar% dan koroid). Namun dalam praktiknya% istilah ini

    men+akup peradangan pada retina% pem#uluh'pem#uluh retina% dan ner:us optikus.&

    &'+'& *!i"emiologi

    Penderita umumnya #erada pada usia &2'2 tahun. U:eitis menyum#ang 02'&2

    kasus ke#utaan di negara ma!u.U:eitis sering ter!adi di negara #erkem#ang di#andingkan

    10

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    11/32

    dengan negara ma!u karena pre:alensi in3eksi yang dapat mempengaruhi mata seperti

    toksoplasmosis dan tu#erkulosis yang le#ih #esar di negara #erkem#ang. &

    &'+'+ *tiologi

    0) 6n3eksiG

    6n3eksi eksogen

    U:eitis yang ter!adi karena in:asi mikroorganisme dari luar aki#at trauma.

    6n3eksi sekunder

    6n3eksi dari daerah terdekat u:ea% misalnya% kon!ungti:itis purulen akut (pneumokokus

    dan gonokokal)% keratitis% skleritis% retinitis% or#ital selulitis% dan trom#o3le#itis or#ital.

    6n3eksi endogen

    6n3eksi aki#at organisme atau agen lain dari dalam tu#uh yang masuk melalui aliran

    darah. Berhu#ungan dengan penyakit sistemik% 6n3eksinya dapat #erupa tu#erkulosis%

    !amur (+andidiasis)% :irus% dan proto7oa.

    &) AlergiG

    Alergi mikro#a " Dalam hal ini% sum#er utama in3eksidi tempat laindalam tu#uh% toin

    dari mikrooganisme yang masuk ke dalam aliran darah menye#a#kan reaksi antigen

    anti#odi pada u:ea sehingga merangsang respon in3lamasi. isalnya% lesi ,B= di

    kelen!ar getah #ening atau paru'paru yang merupakan penye#a# paling umum dari u:eitis

    di seluruh dunia% tapi sekarang sudah !arang. Namun% di negara #erkem#ang seperti

    6ndia%in3eksi ,B= masih memainkan peran penting.

    U:eitis atopik" 6ni ter!adi karena udara dan inhalasi% misalnya iritis musiman karena

    ser#uk sari.

    U:eitis autoimun "-al ini dihu#ungkan dengan gangguan autoimun seperti penyakit

    rheumatoid arthritis% granulomatosis ) ,raumaG

    U:eitis yang ter!adi setelah operasi.

    4) 6diopatikG

    U:eitis yang #elum diketahui pasti penye#a#nya

    11

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    12/32

    &'+', Klasi1ikasi

    0) Berdasarkan letaknya%G

    U:eitis anterior

    Peradangan yang ter!adi pada iris #agian depan #adan siliar (pars plikata).

    Di#agi lagi men!adi"

    o 6ritis " peradangan yang hanya ter!adi pada iris

    o 6ridosislitis " peradangan pada iris dan #agian depan #adan siliar

    o Sislitis " hanya mengenai #adan siliar

    U:eitis intermediet

    Peradangan yang ter!adi pada pars plana (pars planitis) dan retina #agian peri3er.

    U:eitis posterior

    Peradangan yang ter!adi pada koroid (koroiditis)% retina posterior (retinitis)% koroiddan

    retina (koroidoretinitis)sampai kedasar dari :itreus.

    Panu:eitis

    Peradangan yang mengenai seluruh u:ea.

    &) Berdasarkan onsetnya%G

    U:eitis akut " ter!adi mendadak

    U:eitis kronik

    >) Berdasarkan $aktunya%G

    ,er#atas " J > #ulan

    Persisten " K > #ulan

    4) Berdasarkan durasinya%G

    Akut " ter!adi mendadak

    Rekuren " ter!adi kekam#uhan setelah terapi dihentikan K > #ulan

    Relaps " u:eitis menetap dengan kekam#uhan J> #ulan setelah terapi dihentikan

    ) Berdasarkan patologi%G

    Supurati3 atau purulen

    Non supurati3

    Non granuomatosa

    12

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    13/32

    @ranulomatosa

    &'+'. Pato1isiologi "an Patogenesis

    Peradangan u:ea #iasanya unilateral% dapat dise#a#kan oleh de3ek langsung suatu

    in3eksi atau merupakan 3enomena alergi. 6n3eksi piogenik #iasanya mengikuti suatu

    trauma tem#us okuli% $alaupun kadang'kadang dapat !uga ter!adi se#agai reaksi terhadap

    7at toksik yang diproduksi mikro#a yang mengin3eksi !aringan tu#uh di luar mata.G

    U:eitis yang #erhu#ungan dengan mekanisme alergi merupakan reaksi

    hipersensiti3itas terhadap antigen dari luar (antigen eksogen) atau antigen dari dalam

    #adan (antigen endogen). Dalam #anyak hal antigen luar #erasal dari mikro#a yang

    in3eksius. Sehu#ungan dengan hal ini peradangan u:ea ter!adi lama setelah proses

    in3eksinya yaitu setelah mun+ulnya mekanisme hipersensiti:itas.&%G

    6ridosiklitis dapat dise#a#kan oleh in3eksi eksogen. 9uman masuk ke dalam

    mata melalui tukak sekunder terhadap in3eksi di daerah sekitarnya seperti tukak kornea%

    skleritis dan koroiditis endogen aki#at tersum#atnya pem#uluh darah mata pada

    septikemia alergi% misalnya terhadap in3eksi 3okal tu#erkuloprotein atau pada keadaan

    #uruk seperti aki#at menderita dia#etes mellitus% reumatik dan penyakit kolagen lain.

    Selain in3eksi eksogen% !uga dapat dise#a#kan oleh 3enomena alergi (endogen). Radang

    iris dan #adan siliar menye#a#kan rusaknya blood aqueous barrier sehingga ter!adi

    peningkatan protein% 3i#rin dan sel'sel radang dalam aueous humor yang tampak padapenyinaran miring menggunakan sentolop atau akan le#ih !elas #ila menggunakan slit

    lamp% #erkas sinar yang dise#ut flare (aqueous flare). i#rin dimaksudkan untuk

    mengham#at gerakan kuman akan tetapi !ustru mengaki#atkan perlekatan'perlekatan

    misalnya perlekatan irs pada permukaan lensa (sinekia posterior). Sel'sel radang yang

    terdiri atas lim3osit% makro3ag% sel plasma dapat mem#entuk keratik presipitat yaitu sel'

    sel radang yang menempel pada permukaan endotel kornea. Apa#ila keratik presipitat ini

    #esar dan #erminyak dise#ut mutton fat keratic precipitat. Akumulasi sel'sel radang

    dapat pula ter!adi pada tepi pupil dise#ut Koeppe Nodules% #ila di permukaan iris dise#ut

    Bussaca Nodules% yang #isa ditemukan !uga pada permukaan lensa dan sudut #ilik mata

    depan.Pada iridosiklitis yang #erat% sel radang dapat sedemikian #anyak hingga

    menim#ulkan hipopion.&%%G

    13

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    14/32

    ;tot s3ingter pupil mendapat rangsangan karena radang% dan pupil akan miosis

    dan dengan adanya tim#unan 3i#rin serta sel'sel radang dapat ter!adi seklusio maupun

    oklusio pupil. Bila ter!adi seklusio atau oklusio pupil total% +airan di dalam #ilik mata

    #elakang tidak dapat mengalir sama sekali mengaki#atkan tekanan dalam #ilik mata

    #elakang le#ih #esar dari tekanan #ilik mata depan sehingga iris tampak menggelem#ung

    ke depan yang dise#ut iris bombe (Bombans).G

    @angguan produksi aueous humor ter!adi aki#at hipo3ungsi #adan siliar

    menye#a#kan tekanan #ola mata turun. ,ekanan #ola mata !uga dapat men!adi meningkat

    dan ter!adi glaukoma sekunder #aik pada 3ase akut maupun yang sudah lan!ut. Pada 3ase

    akut ter!adi glaukoma sekunder karena gumpalan'gumpalan eksudat protein% 3i#rin dan

    sel'sel radang dapat #erkumpul di sudut #ilik mata depan sehingga ter!adi penutupan

    kanal S+hlemm% sedang pada 3ase lan!ut glaukoma sekunder ter!adi karena adanya

    seklusio pupil oleh adanya sinekia posterior totalis sehingga aueous humor dari =;P

    tidak dapat mengalir ke =;A yang menye#a#kan tekanan intraokuler meningkat dan ter!adilah

    glaukoma sekunder.G

    &'+'2 Mani1estasi Klinis.34

    A. U:eitis anterior

    0. Nyeri

    &. 9emerahan

    Diaki#atkan karena adaya pele#aran pem#uluh darah +ir+um+oneal karena toin dan

    histamin.

    >. oto3o#ia dan #le3arospasme

    4. akrimasi

    . Penurunan penglihatan

    Pada slit lamp akan terlihat

    0. Udem

    &. Pele#aran pem#uluh darah +ir+um+orneal

    Banyak di!umpai pada iridosislitis pada keadaan akut dan minimal pada keadaan kronik.

    >. ,anda pada kornea

    o Udem kornea " dise#a#kan oleh endo3talmitis dan peningkatan tekanan intraokuler

    14

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    15/32

    o 9erati+Pre+ipitant (9ps) " deposit protein selular yang terdapat pada #agian #elakang

    kornea. 9omposisi dan mor3ologi dari 9ps tergantung pada keparahan. Durasi dan tipe

    di#agi "

    utton 3at 9ps " -anya terdapat pada u:eitis anterior non granulomatosa. Banyak

    mengandung sel epitel dan makro3ag. Ukurannya #esar% te#al% dan #entuknya seperti lilin.

    utton 3at 9Ps hanya ada 02'0 #uah.

    Small and medium 9Ps " ,anda dariu:eitis on granulomatosa yang terdiri dari lim3osit.

    Ukurannya ke+il% putih kotor% #ersi3at irregular pada #agian #elakang kornea. !umlahnya

    ratusan sehingga dise#ut !ugaendhotelial dusting.

    Red 9ps " ,erdiri dari sel in3lamasi dan dapat dilihat pada u:eitis hemoragik.

    ;ld 9ps " ,erdapat pada u:eitis yang telah sem#uh.

    4. 9amera okuli anterior

    o Aqueous cell

    Ta#el (' $ilai sel A5ueous

    o Aqueous flare

    9arena adanya ke#o+oran protein ke auoes humor dise#a#kan oleh kerusakan pada

    pem#uluh darah. lare merupakan +iri khas dari nongranulomatosa dan minimal pada

    granulomatosa.

    Ta#el &' $ilai Flare !a"a A5ueous

    o -ip

    opi

    on

    o -i3

    ema

    15

    %umlah sel $ilai

    .6(7 sel *0

    ((6&7 sel *&

    &(6 .7 sel *>

    8 .7 sel *4

    Karakteristik $ilai

    Flare yang samar 0ust "ete-ta#le) *0

    Flare se"ang "engan "etail iris elas terlihat *&

    Flare yang elas "engan "etail iris ka#ur *>

    Flare yang #erat "engan eksu"at 1i#rin #erat *4

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    16/32

    o Peru#ahan pada #entuk dan kedalaman dari sudut anterior sehingga dapat menye#a#kan

    sinekia

    . 6ris

    o 9ehilangan #entuk normal

    Akut " udem dan penumpukan +airan pada iris

    9ronik " atropi pada iris

    o Peru#ahan $arna pada iris

    ase akti3 " seperti #erlumpur dan ada hiperpigmentasi

    ase penyem#uhan " depigmentasi pada iris

    o Nodul pada iris

    ,er!adi pada u:eitis granulomatosa

    9oeppeLs nodules " nodul terletak di pinggir pupil sehingga menye#a#kan

    sinekiaposterior

    Busa++aLs nodules " nodul terletak pada stroma iris

    @am#ar 8.Bussaccas nodules

    o Sinekia posterior

    Perlengketan antara pemukaanposterior iris dan kapsul lensa anterior karena 3i#rin dan

    eksudat.o Neo:akularisi pada iris

    1. Pupil

    o Pupil menge+il

    ,er!di pada serangan akut pada irido+ylitis karena iritasi pada spingter pupil aki#at tosin.

    16

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    17/32

    o Bentuk pupil irregular

    9arna ter!adi sinekia posterior re3lek pupil

    o Re3lek pupil lam#an atau tidak ada sama sekali karena edema pada iris yang mengham#at

    gerakannya

    o Pupil oklusi

    Pupil tersum#at karena ekudat yang menutupi semua pupil.

    C. ensa

    Pigmentasi dan eksudat

    8. itreus

    Pada :itreus anterior ditemukan eksudat dan sel in3lamasi.

    B. U:eitis posterior

    0. Penurunan :isus

    &. Photopsia " penderita seperti melihat kilatan +ahaya karena iritasi pada

    sel rod dan sel +one

    >. etamorphopsia " dimana o#!ek mun+ul terdistrosi% seperti garis lurus

    terlihat seperti #erkelok kelok

    4. ikropsia " o#!ek terlihat ke+il

    . akropsia " o#!ek terlihat le#ih #esar karena ter!adi kerusakan pada sel+one dan sel rod

    1. Skotoma

    Tan"a

    0. 9ekeruhan pada :itreus

    &'+'9 Diagnosis

    Diagnosis pada u:eitis dapat ditegakkan dengan anamnesis yang +ermat mengenai

    ge!ala klinis serta menemukan tanda klinis dan pemeriksaan penun!ang yang sesuai.

    :eala "an Tan"a Klinis

    U/eitis Anterior

    17

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    18/32

    Pada u:eitis anterior seringkali merupakan kom#inasi in3lamasi pada iris dan

    #adan siliar yang dise#ut iridocyclitis. 9amera okuli anterior (=;A) merupakan tempat

    in3lamasi utama pada u:eitis anterior.Se+ara klinis% u:eitis anterior dapat mun+ul se+ara

    akut atau kronis. @e!ala utama u:eitis anterior akut adalah nyeri% 3oto3o#ia% mata merah%

    lakrimasi dan penurunan ta!am penglihatan sedangkan pada u:eitis kronis% ditemukan

    ge!ala radang akut yang minimal dengan mata yang tidak merah.G

    Pada anamnesis u:eitis anterior% perlu diketahui mengenai ri$ayat penyakit mata

    dan penyakit sistemik se#elumnya% termasuk"

    0. @e!ala utama (seperti nyeri%3oto3o#ia dan penurunan ta!am penglihatan)% durasi dan

    apakah ge!ala mun+ul unilateral (salah satu mata) atau #ilateral (kedua mata)

    &. Apakah sudah pernah dio#ati se#elumnya% dan apakah pengo#atan se#elumnya #erhasil

    atau tidak

    >. Ri$ayat medis umum% termasuk ri$ayat pernah dira$at di rumah sakit% nyeri sendi% nyeri

    punggung dan hal'hal yang #erhu#ungan dengan penye#a# u:eitis anterior.

    ,anda klinis pada u:eitis anterior ditemukan adanya "

    1. Keratic Presipitates

    Keratic presipitat dan mutton fat

    &. lare

    18

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    19/32

    lare pada kamera okuli anterior G

    !. -ipopion

    4. Sinekia anterior dan posterior

    Sinekia posterior" a. 9oeppe nodul ? #. Busa++a nodul? +. Berlin nodul 4

    . iosis pupil

    1. 6ris nodul

    Nodul iris" 9oeppe nodul% nodul yang terletak di pinggir pupil? Busa++a nodul% nodul

    terletak di permukaan iris&

    9' i#rinU/eitis Interme"iet

    ,empat in3lamasi utama dapat dilihat pada :itreus% dimana in3lamasi pada #adan

    siliar posterior yaitu pars plana yang #ermani3estasi se#agaifloaters yang mengganggu

    penglihatan. ,anda klinis pada u:eitis intermediet adalah ditemukannya sel in3lamasi

    yang memiliki"radedari 2 sampai *4&"

    19

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    20/32

    Ditemukannya sel in3lamasi pada :itreus (Esno$#allsF) dan akumulasinya sel

    in3lamasi pada in3erior par plana (Esno$#ankingF). U:eitis intermediet #erkaitan dengan

    kondisi khusus seperti sar+oidosis% multiple sklerosis (S)% yme disease% si3ilis%

    tu#er+ulosis. Sekitar 82 kasus pars planitis merupakan #ilateral. mata merah% 3oto3o#ia%

    dan nyeri !arang ditemukan.&%G

    U/eitis Posterior

    U:eitis posterior adalah in3lamasi intraokular yang meli#atkan retina dan/atau

    koroid. Sel'sel in3lamasi dapat ditemukan di3us pada ka:itas :itreous dengan tanda klinis

    #erupa"

    0) 6n3iltrat in3lamasi pada retina atau koroid

    &) 6n3lamasi pada pem#uluh darah arteri dan :ena

    >) 5ksudat% traksi retina

    4) Pem#engkakan atau atro3i pada optic ner#e head/ retina atau koroid

    Biasanya kondisi mata pada u:eitis posterior tampak tenang dan tidak ada tanda klinis

    pada #agian luar.Pasien yang menderita u:eitis posterior akan mengalami ge!ala

    #erupa"%G

    0) Penurunan :isus sangat #uruk

    &) loaters

    >) otopsia

    4) etamor3opsia

    ) Skotoma

    1) Diskromatopsia

    Pemeriksaan Penunang

    U:eitis merupakan peradangan pada traktus u:ea yaitu iris% #adan siliar dan koroid%

    dimana u:eitis #erdasarkan tempat utama in3lamasi memiliki tempat yang tidak dapat

    20

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    21/32

    dilihat dengan mata telan!ang. Di#utuhkan pemeriksaan khusus untuk menegakkan

    diagnosis% yaitu dengan"

    0) Slit amp

    &) ;3talmoskop

    >) ,onometri

    4) Pemeriksaan a#oratorium

    Pemeriksaan la#ratorium umumnya tidak diperlukan pada pasien u:eitis ringan dan

    pasien dengan ri$ayat trauma atau pem#edahan #aru'#aru ini. Pemeriksaan !uga ditunda

    pada episode pertama iritis atau iridosiklitis yang +epat merespon dengan pengo#atan

    kortikosteroid topikal dan sikloplegik. Pada pasien u:eitis di3us% psterior% atau intermediet

    dengan kelainan granulomatosa% #ilateral% #erat dan rekuren harus diperiksa se#agaimana

    stiap pasien yang tidak respon dengan pengo#atan.

    ) Ultrasonogra3i (US@)Digunakan untuk menilai kekeruhan :itreus% kete#alan koroid%

    a#lasi retina% terutama !ika media yang keruh menghalangi pandangan ke segmen

    posterior.

    1) Anterior chamber paracentesispengam#ilan +airan auos humor pada #ilik anterior

    dianalisis untuk tu!uan diagnostik. Pengam#ilan +airan ini harus menggunakan teknik

    yang steril. A$alnya dilakukan anastesi topikal dan dilakukan desin3eksi dengan larutan

    #etadine% kemudian dengan menggunakan spuit 0 ++% dilakukan pengam#ilan +airanmelalui daerah kornea yang #ersih dan se!a!ar dengan iris. =airan diam#il se#anyak 2%0'

    2%&. =airan ini digunakan untuk pemeriksaan mikro#iologi% sperti pe$arnaan gram%

    pemeriksaan P=R pada -S'0 atau -S'&% :ari+ella 7oster :irus% +ytomegalo:irus% dan

    tooplasma. 9omplikasi parasentesis ini adalah perdarahan #ilik anterior% endo3talmitis%

    dan kerusakan iris atau lensa.

    C) Biopsi :itreuspengam#ilan +airan :itreus untuk pemeriksaan mikro#iologi. =ara ini

    e3ekti3 untuk mengkon3irmasi diagnosis. 6ndikasi pemeriksaan ini pada endophtalmitis%

    keganasan intraokular% ineksi u:ea posterior dan panu:eitis. Pemeriksaan ini !uga

    dilakukan !ika pada terapi kon:ensional tidak meme#rikan respon. Pemeriksaan ini dapat

    menye#a#kan #alasio retina% perdarahan suprakoroid atau :itreus% katarak atau

    peradangan.

    21

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    22/32

    &'+'; Diagnosis Ban"ing

    0. 9on!ungti:itis akut

    9e!adian kon!ungti:itis tergolong sering ter!adi% dimana kon!ungti:itis ditandai dengan

    adanya sekret atau kotoran mata yang sedang sampai #anyak sekali% tidak ada e3ek pada

    penglihatan% nyeri tidak #egitu dominan% in!eksi kon!ungti:a yang di3us dan mengarah ke

    3ornik% kornea !ernih% ukuran pupil% tekanan intraokuler normal dan ada organisme

    penye#a# pada sediaan apus.&%

    &. 6ritis akut

    Pada iritis akut tidak ditemukan sekret atau kotoran mata% dimana keta!aman penglihatan

    terganggu yaitu penglihatan sedikit ka#ur% nyeri sedang% terdapat in!eksi kon!ungti:a

    terutama pada sirkumkorneal% kornea #iasanya !ernih% ukuran pupil ke+il% re3le +ahaya

    pupil #uruk% tekanan intraokuler normal dan tidak terdapat organisme pada sediaan

    apus.&%

    >. @laukoma akut

    ;nset ke!adian ti#a'ti#a yang disertai nyeri%muntah%sakit kepala% namun !uga ditemukan

    adanya sekret atau kotoran mata yang en+er% penglihatan ka#ur% in!eksi kon!ungti:a

    terutama pada sirkumkorneal% kornea #erka#ut% adanya dilatasi sedang dan ter3iksasi pada

    pupil% tidak ada respon +ahaya pupil% tekanan intaraokular meningkat% dan tidak

    ditemukan organism pada sediaan apus.&%

    ,a#el Diagnosis #anding antara kon!ungti:itis akut% iritis akut% dan glau+oma akutG

    22

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    23/32

    &'+'4 Tatalaksana.32

    ,u!uan dari terapi medikamentosa pada u:eitis adalah untuk mengontrol in3lamasi

    se+ara e3ekti3 dan mengurangi risiko kehilangan penglihatan aki#at komplikasi yang

    ditim#ulkan.

    ,erapi topikal "

    a. Siklopegik dan idriatik

    Digunakan se+ara topikal sul3a atropin 0 dengan &'> tetes sehari yang #erguna untuk

    men+egah sinekia posterior dan mengurangi rasa nyeri dan 3oto3o#ia pada keadaan akut%

    mengurangi eksudat dengan mengurangi hiperemia.G

    #. NSA6D (Non'steroidal Anti 6n3lamatory Drugs)

    Beker!a dengan mengham#at siklooksigenase (=;) dan mengurangi sintesis

    prostaglandin yang memediasi reaksi in3lamasi. enil#uta7one dan oy3en#uta7one

    e3ekti3 untu u:eitis yang #erkaitan denganrheumatoid disease.

    +. 9ortikosteroid

    Di#erikan se+ara topikal dan e3ekti3 pada keadaan iridosklitis% #erguna untuk mengurangi

    in3lamasi. prednisolon 0 ditetes 4'1 kali sehariG& Peradangan non'in3eksi intermediet%

    posterior% dan di3us #erespon #aik terhadap penyuntikan triam+inolon a+etonid su# tenon%

    #iasanya 0 ml (42 mg)% pada daerah superotemporal.%G

    6n!eksi intra:itreal tram+inolon 4 mg (2%0 ml) dipertim#angkan pada peradangan #erat.

    9ortikosteroid pada :itreus #erman3aat untuk mengatasi edema makula yang dise#a#kan

    oleh u:eitis posterior.

    &'+'(7 Kom!likasi.

    0. 9atarak

    U:eitis kronik atau rekuren dapat menim#ulkan katarak aki#at proses peradangannya

    sendiri atau penggunaan kortikosteroid. 9ekeruhan lensa #iasanya ter!adi pada u:eitis

    posterior.

    &. @laukoma

    23

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    24/32

    Sinekia anterior peri3er (iris peri3er melekat pada kornea)% ter!adi aki#at peradangan iris

    pada u:eitis anterior. Sinekia ini menye#a#kan sudut iridokornea menyempit dan

    mengganggu drainase dari humor aueous sehingga ter!adi peningkatan :olume pada

    kamera okuli anterior dan mengaki#atkan peningkatan tekanan intraokular%

    Sinekia posterior pada u:eitis anterior ter!adi aki#at perlekatan iris pada lensa di #e#erapa

    tempat se#agi aki#at radang se#elumnya% yang #eraki#at pupil ter3iksasi tidak teratur dan

    terlihat pupil yang irreguler. Adanya sinekia posterior ini dapat menim#ulkan glaukoma

    dengan memungkinkan #erkumpulnya humor aueous di #elakang iris% sehingga

    menon!olkan iris ke depan dan menutup sudut iridokornea.&

    >. $ystoid %acular &dema(=5)

    $ystoid macular edemamerupakan penye#a# utama hilangnya penglihatan pada u:eits.

    -al ini ter!adi aki#at adanya media'media in3lamasi seperti #ascular endothelial "ro'th

    factor (&*) and interleukin+,yang mengaki#atkan ke#o+oran pem#uluh darah retina

    dan dis3ungsi epitel pigmen retina.&

    4. 9ekeruhan pada :itrous dise#a#kan oleh adanya eksudasi ke :itrous dengan

    rusaknya struktur gel :itrous itu terse#ut. Partikel'partikel solid dan 3ilamen akan

    tampak terlihat mengam#ang di antara +airan :iterous.&

    &'+'(( Prognosis.

    Per!alanan penyakit dan prognosis penyakit u:eitis tergantung pada #anyak hal%

    seperti lokasi yang terkena% dera!at keparahan dan penye#a# peradangan. Se+ara umum%

    peradangan yang #erat perlu $aktu le#ih lama untuk sem#uh serta le#ih sering

    menye#a#kan kerusakan intraokular dan kehilangan penglihatan di#andingan dengan

    peradangan yang ringan atau sedang. U:eitis anterior !uga le#ih responsi3 terhadap

    pengo#atan di#andingkan dengan u:eitis intermediat% posterior atau panu:eitis. Pada

    panu:eitis% keterli#atan retina% koroid serta ner:us opti+us +enderung mem#eri prognosis

    yang le#ih #uruk.

    #'Lesi

    24

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    25/32

    9eratitis herpes simplek !uga dapat di#edakan atas #entuk super3isial% pro3unda% dan

    #ersamaan dengan u:eitis atau kerato u:eitis. 9eratitis super3isial dapat #erupa

    pungtata% dendritik% dan geogra3ik. 9eratitis dendritika merupakan proses kelan!utan

    dari keratitis pungtata yang diaki#atkan oleh per#anyakan :irus dan menye#ar sam#il

    menim#ulkaM kematian sel serta mem#entuk de3ek dengan gam#aran #er+a#ang. esi

    #entuk dendritik merupakan gam#aran yang khas pada kornea% memiliki per+a#angan

    linear khas dengan tepian ka#ur% memiliki #ul#us terminalis pada u!ungnya. Pemulasan

    3luoresein memudahkan melihat dendrit% namun sayangnya keratitis herpes dapat !uga

    menyerupai #anyak in3eksi kornea yang lain dan harus dimasukkan dalam diagnosis

    di3erensial&.

    Ada !uga #entuk lain yaitu #entuk ulserasi geogra3ik yaitu se#entuk penyakit dendritik

    menahun yang lesi dendritiknya #er#entuk le#ih le#ar hat ini ter!adi aki#at #entukan

    ulkus #er+a#ang yang mele#ar dan #entuknya men!adi o:oid. Dengan demikian

    gam#aran ulkus men!adi seperti peta geogra3i dengan kaki +a#ang mengelilingi ulkus.

    ,epian ulkus tidak ka#ur. Sensasi kornea% seperti halnya penyakit dendritik% menurun.

    esi epitel kornea lain yang dapat ditim#ulkan -S adalah keratitis epitelial F#lot+hyF%

    keratitis epitelial stelata% dan keratitis 3ilamentosa. Namun semua ini umumnya #ersi3at

    sementara dan sering men!adi dendritik khas dalam satu dua hari &.

    9eratitis herpes simpleks #entuk dendrit harus di#edakan dengan keratitis herpes

    7oster% pada herpes 7oster #ukan suatu ulserasi tetapi suatu hipertropi epitel yang

    dikelilingi mu+us plaues? selain itu% #entuk dendri3orm le#ih ke+il>.

    9eratitis diski3ormis adalah #entuk penyakit stroma paling umum pada in3eksi

    -S. Stroma didaerah pusat yang edema #er#entuk +akram% tanpa in3iltrasi #erarti% dan

    umumnya tanpa :askularisasi. 5demanya mungkin +ukup #erat untuk mem#entuk

    25

    esi dendritikesi geogra3ik

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    26/32

    lipatan'lipatan dimem#ran des+ement. ungkin terdapat endapan keratik tepat di#a$ah

    lesi diski3ormis itu% namun dapat pula diseluruh endotel karena sering #ersamaan dengan

    u:eitis anterior. Seperti ke#anyakan lesi herpes pada orang imunokompeten% keratitis

    dis+i3ormis normalnya sem#uh sendiri% setelah #erlangsung #e#erapa minggu sampai

    #ulan. 5dema adalah tanda terpenting% dan penyem#uhan dapat ter!adi dengan parut dan

    :askularisasi minimal&.

    9eratitis -S stroma dalam #entuk in3iltrasi dan edema 3okal yang sering disertai

    :askularisasi% agaknya terutama dise#a#kan replikasi :irus. 9adang'kadang di!umpai

    adanya in3iltrat marginal atau le#ih dikenal se#agai

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    27/32

    tetapi !uga akan merusak !aringan stroma disekitarnya. -al ini penting diketahui karena

    mana!emen pengo#atan pada yang epitelial ditu!ukan terhadap :irusnya sedang pada

    yang stromal ditu!ukan untuk menyerang :irus dan reaksi radangnya. Per!alanan klinik

    keratitis dapat #erlangsung lama kaena stroma kornea kurang :askuler% sehingga

    mengham#at migrasi lim3osit dan makro3ag ke tempat lesi. 6n3eksi okuler -S pada

    hospes imunokompeten #iasanya sem#uh sendiri% namun pada hospes yang se+ara

    imunologik tidak kompeten% per!alanannya mungkin menahun dan dapat merusak&.

    "'Tera!i

    Bertu!uan menghentikan replikasi :irus didalam kornea% sam#il memperke+il e3ek

    merusak aki#at respon radang.

    a) De#ri"ement

    =ara e3ekti3 mengo#ati keratitis dendritik adalah de#ridement epitelial% karena

    :irus #erlokasi di dalam epitel. De#ridement !uga mengurangi #e#an antigenik :irus pada

    stroma kornea. 5pitel sehat melekat erat pada kornea% namun epitel terin3eksi mudah

    dilepaskan. De#ridement dilakukan dengan aplikator #eru!ung kapas khusus. Oodium

    atau eter topikal tidak #anyak man3aat dan dapat menim#ulkan keratitis kimia$i. ;#at

    siklopegik seperti atropi 0 atau homatropin diteteskan kedalam sakus kon!ugti:a%

    dan ditutup dengan sedikit tekanan. Pasien harus diperiksa setiap hari dan diganti

    penutupnya sampai de3ek korneanya sem#uh umumny adalah C& !am. Pengo#atan

    tam#ahan dengan anti :irus topikal memper+epat pemulihan epitel. ,erapi o#at topikal

    tanpa de#ridement epitel pada keratitis epitel mem#eri keuntungan karena tidak perlu

    ditutup% namun ada kemungkinan pasien menghadapi #er#agai kera+unan o#at&.

    #) Me"ikamentosa

    Agen anti :irus topikal yang di pakai pada keratitis herpes adalah idouridine%

    tri3luridine% :idara#ine% dan a+y+lo:ir. ,ri3luridine dan a+y+lo:ir !auh le#ih e3ekti3 untuk

    penyakit stroma dari pada yang lain. 6douridine dan tri3luridine sering kali menim#ulkan

    reaksi toik. A+y+lo:ir oral ada mam3aatnya untuk pengo#atan penyakit herpes mata

    #erat% khususnya pada orang atopik yang rentan terhadap penyakit herpes mata dan kulit

    agresi3 (e+7ema herpeti+um). Study multi+enter terhadap e3ekti:itas a+y+lo:ir untuk

    pengo#atan kerato u:eitis herpes simpleks dan pen+egahan penyakit rekurens kini sedang

    dilaksanakan ( herpes eye disease study)&.

    27

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    28/32

    Replikasi :irus dalam pasien imunokompeten% khususnya #ila ter#atas pada epitel

    kornea% umumnya sem#uh sendiri dan pem#entukan parut minimal. Dalam hal ini

    penggunaan kortikosteroid topikal tidak perlu% #ahkan #erpotensi sangat merusak.

    9ortikosteroid topikal dapat !uga mempermudah perlunakan kornea% yang meningkatkan

    risiko per3orasi kornea. Iika memang perlu memakai kortikosteroid topikal karena

    he#atnya respon peradangan% penting sekali ditam#ahkan o#at anti :irus se+ukupnya

    untuk mengendalikan replikasi :irus&

    BAB III

    DISKUSI

    28

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    29/32

    ,elah datang seorang pasien perempuan usia 48 tahun pada tanggal &G Iuni &20

    dengan keluhan penglihatan pada mata kiri semakin ka#ur se!ak & minggu yang lalu.

    Se#ulan se#elumnya pasien merasakan sakit kepala se#elah kiri terutama di#agian

    #elakang kepala dan disertai rasa mual. Dua hari setelah mata ka#ur% mata kiri #e$arna

    merah%nyeri dan #erair. Pasien merasa silau dengan sinar matahari sehingga sering

    memakai topi atau melindungi $a!ah apa#ila keluar di siang hari. Ri$ayat tekanan darah

    tinggi ada. Pasien sudah mendapat pengo#atan se#elumnya #erupa & o#at minum dan 0

    o#at tetes mata yang diteteskan se#anyak kali sehari. Ri$ayat merasa sesuatu

    menggan!al di mata ada karena masuknya potongan rumput saat #eker!a. Ri$ayat

    menggosok mata ada.

    Dari pemeriksaan o3talmikus didapatkan penurunan 3isus tanpa koreksi ;D /

    dan ;S 0/12. Pada ;S terdapat sinekia posterior% pupil irregular%anisokor% in!eksi siliaris%

    endotel kornea mele#ar% dan terdapat 3lare pada =;A.

    Diagnosis ker!a pada pasien adalah keratou:eitis ;S dan terapi yang di#erikan adalah

    SA ed & ;S% A+y+lo:ir 422 mg%-er:is eo 0 ;S% ,imol 2% ed &0 ;S dan

    @lau+on 40/&. ,erapi umum #erupa nasihat kepada pasien agar istirahat yang +ukup%

    menggunakan o#at teratur% tidak menggosok mata% men+u+i tangan se#elum dan sesudah

    memegang mata yang sakit atau menggunakan handuk dan sapu tangan yang #aru.

    Da1tar Pustaka

    29

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    30/32

    0. 6lyas% Sidarta. &22. 6lmu penyakit ata. 5disi ketiga. 9U6. Iakarta. -al (008'

    0&2) (04C'01C)&. aughan% Daniel. ;3talmologi Umum. 5disi 04 =etakan Pertama. . 6lyas% Sidarta. &221. 6lmu Penyakit ata% 5disi >. Balai Pener#it 9U6 Iakarta.4. ans!oer% Ari3 . &220.Kapita -elekta edisi+! ilid+1. Iakarta" edia Aes+ulapius

    9U6. -al" 1

    . Ameri+an A+ademy o3 ;phthalmology.&/terna disease and cornea. San

    ransis+o &200

    1. @rayson% errill "0iseases of he $ornea% Se+ond 5dition% ondon% ,he =. .

    os#y =ompany% 0G8>

    C. Duane% D ,homas " $linical 2phthalmolo"y% olume 4% Philadelphia% -arper Q

    Ro$ Pu#lisher% 0G8C

    8. Srini:asan % et al. Distinguishing in3e+tious :ersus non in3e+tious keratitis.6ND6AN Iournal o3 ;pthalmology &221 1">?2'1

    G. 9hurana A9. Disease o3 the U:eal ,ra+t. 6n =omprehension ;phtalmology. Ne$

    Delhi " Ne$ Age 6nternational ? &22C. -al 0>>'>1

    () Keratitis .

    a. Mani1estasi Klinis "an Diagnosis

    9elainan mata aki#at in3eksi herpes simpleks dapat #ersi3at primer dan kam#uhan.

    ln3eksi primer herpes simplek primer pada mata !arang ditemukan ditandai oleh adanya

    demam% malaise% lim3adenopati preaurikuler% kon!ungti:itis 3olikutans% #leparitis% dan &/>

    kasus ter!adi keratitis epitelial. 9ira'kira G4'GG kasus #ersi3at unilateral% $alaupun pada

    42 atau le#ih dapat ter!adi #ilateral khususnya pada pasien'pasien atopik&. Bentuk ini

    umumnya dapat sem#uh sendiri% tanpa menim#ulkan kerusakan pada mata yang #erarti.

    30

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    31/32

    ,erapi anti:irus topikal dapat dipakai unutk pro3ilaksis agar kornea tidak terkena dan

    se#agai terapi untuk penyakit kornea. 6n3eksi primer dapat ter!adi pada setiap umur% tetapi

    #iasanya antara umur 1 #ulan' tahun atau 01'& tahun.

    6n3eksi herpes simpleks laten ter!adi setelah &'> minggu pas+a in3eksi primer.

    Dengan mekanisme yang tidak !elas% :irus men!adi inakti3 dalam neuron sensorik atau

    ganglion otonom. Dalam hal ini ganglion ser:ikalis superior% ganglion n.trigeminus% dan

    ganglion siliaris #erperan se#agai penyimpan :irus. Namun akhir'akhir ini di#uktikan

    #ah$a !aringan kornea sendiri #erperan se#agai tempat #erlindung :irus herpes simpleks.

    Be#erapa kondisi yang #erperan ter!adinya in3eksi kam#uhan antara lain" demam% in3eksi

    saluran na3as #agian atas% stres emosional% pemaparan sinar matahari atau angin% haid%

    ren!atan ana3ilaksis% dan kondisi imunosupresi&.

    .

    31

  • 7/25/2019 Status Pasien Mata II

    32/32