studi kasus - kelompok 9

Upload: bima0407

Post on 19-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    1/14

    MAKALAH PERISTIWA PERPINDAHAN

    MENGHITUNG DIAMETER PARTIKEL KAPUR DALAM LUMPUR KERTAS

    SEBAGAI LIMBAH PABRIK KERTAS

    KELOMPOK 9 :

    Adinda Sofura Azhariyah / NPM 1306370505

    Afdhal Hanafi / NPM 1306370751

    Andrea Rizky Sabrina Harahap / NPM 1306446345

    Manggala Pascawardana / NPM 1306409375

    Pangiastika Putri Wulandari / NPM 1306370493

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK, 20014

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    2/14

    ii |

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat

    dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Peristiwa Perpindahan

    yang berjudul Menghitung Diameter Partikel Kapur Dalam Lumpur Kertas Sebagai

    Limbah Pabrik Kertas.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Slamet M.T yang berperan

    sebagai dosen Peristiwa Perpindahan Departemen Teknik Kimia pada semester ganjil

    tahun ajaran 2014/2015. Teman-teman penulis terutama asisten yang ikut memberikan

    kontribusi dalam pembuatan makalah ini, baik berupa saran maupun dukungan. Selain itu

    kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

    penyelesaian makalah ini.

    Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh

    karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca agar

    dapat diperbaiki dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya. Adapun harapan penulis

    selaku pembuat makalah ini adalah semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

    kita semua.

    Depok, 11 Desember 2014

    Tim Penulis

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    3/14

    iii |

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

    BAB I PENDAHULUAN .............. ............. ............. ............. ............. ...... 1

    1.1.Latar Belakang .................................................................................................... 1

    1.2.Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

    1.3.Manfaat Penulisan ................................................................................... 2

    1.4.Metode Penulisan .................................................................................... 2

    BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 3

    BAB III ISI ........................................................................................................ 6

    3.1Perhitungan Diameter Partikel Kapur dalam Limbah Lumpur Kertas ..... 6

    3.2Analisis ...................................................................................................... 8

    BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 10

    4.1 Kesimpulan ................................................................................. ......... 10

    4.2Saran ............................................................................................................... .... 10

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    4/14

    1 |

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat

    yang berasal daripulp.Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung

    selulosa dan hemiselulosa.

    Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan

    banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas. Adanya kertas

    merupakanrevolusibaru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar

    dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu

    menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari

    peradaban bangsaSumeria, Prasasti daribatu,kayu,bambu, kulit atau tulang

    binatang,sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah

    naskahNusantarabeberapa abad lampau.

    Industri pulp dan kertas mengubah bahan baku serat menjadi pulp, kertas

    dan kardus. Bahan baku tersebut mengandung Selulosa (terdapat dalam tumbuhan

    berupa serat). Urutan proses pembuatannya adalah persiapan bahan baku, pembuatan

    pulp (secara kimia, semikimia, mekanik atau limbah kertas), pemutihan, pengambilan

    kembali bahan kimia, pengeringan pulp dan pembuatan kertas.

    Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pulp dapat dibedakan menjadi

    tiga, yaitu cair, padat, dan emisi udara. Limbah cair yang dihasilkan dari proses

    produksi diolah dengan menggunakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) agar

    tidak mencemari lingkungan sekitar. Namun, limbah cair tersebut masih memiliki

    kandungan kapur di dalamnya. Kandungan kapur tersebut dapat mengendap di dasar

    sungai jika limbah hasil produksi tersebut langsung dialirkan ke dalam sungai.

    Dari permasalahan tersebut, penulis dapat mengetahui ukuran partikel kapur

    yang terkandung dalam limbah hasil produksi dalam industri kertas tersebut dengan

    mengetahui lamanya waktu pengendapan partikel kapur dalam limbah terbut.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pulphttp://id.wikipedia.org/wiki/Selulosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Revolusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumeriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bambuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sutrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sutrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bambuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumeriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Revolusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Selulosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulp
  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    5/14

    2 |

    1.2Tujuan Penulisan

    Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

    1.

    Sebagai aplikasi ilmu peristiwa perpindahan dalam proyek tugas akhir mata

    kuliah peristiwa perpindahan.

    2. Mengetahui ukuran partikel kapur yang terkandung dalam limbah hasil produksi

    industri kertas dengan menghitung diameter partikel kapur tersebut.

    3. Menyimpulkan seberapa besar ukuran partikel kapur yang mengendap di dasar

    sungai setiap hari.

    1.3Manfaat Penulisan

    Penulisan makalah ini bermanfaat untuk :

    1.

    Memahami ilmu peristiwa perpindahan lebih dalam.

    2. Mengaplikasikan ilmu peristiwa perpindahan dalam permasalahan yang terdapat

    pada kehidupan sehari-hari

    3.

    Mengetahui ukuran partikel kapur dalam limbah industri kertas yang mengendap di

    dasar sungai yang dapat menyebabkan pendangkalan sungai

    1.4Metode Penulisan

    Pada makalah ini kami akan menghitung ukuran partikel kapur yang

    terkandung dalam lumpur kertas sebagai limbah hasil produksi kertas dalam industri

    pulp dan kertas, pada kasus ini, partikel kapur diasumsikan berbentuk bola, sehingga

    penulis dapat mengetahui ukuran partikel kapur dengan menghitung diameternya.

    Partikel kapur yang terkandung dalam limbah tersebut mengalir melalui pipa

    yang dialirkan hingga menuju sungai, di dalam sungai partikel kapur terbut dapat

    mengendap karena aliran sungai tidak lancar. Dengan mengetahui lamanya waktu

    pengendapan partikel kapur di dalam sungai, kita dapat menghitung diameter partikel

    kapur dengan data-data yang telah diketahui.

    Perhitungan dilakukan dengan mengaplikasikan ilmu peristiwa perpindahan

    yaitu pada Buku Transport Phenomena 1stEditionpada Chapter 6dan Chapter 7.

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    6/14

    3 |

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Pengukuran partikel suatu zat dapat dihitung dengan mengaitkannya pada peristiwa

    perpindahan antar fasa dalam sistem isotermal. Perpindahan yang terjadi dapat melalui

    sebuah channel atau pipa, atau perpindahan disekeliling objek misalnya gerakan udara

    disekitar sayap pesawat, gerakan fluida disekeliling partikel saat sedimentasi. Dalam

    peristiwa perpindahan tentunya ada gesekan yang terjadi bai itu antar partikel maupun

    partikel dengan wadah. Nilai yang menggambarkan gesekan suatu sistem disebut juga

    dengan faktor fr iksi. Faktor friksi dapat ditentukan dengan cara

    = + .....................(1)

    = .................(2)Dimana :

    F adalah gaya yang bekerja

    adalah gaya yang bekerja pada fluida diamadalah gaya yang bekerja pada fluida bergerakA adalah luas yang ditempuh oleh suatu fluida

    K adalah energi kinetik

    f adalah faktor friksi

    Aliran dalam sistem dapat berupa laminer maupun turbulen. Untuk mengetahui jenis

    aliran tersebut bisa dilihat dari bilangan Reynold. Bilangan Reynold adalah bilangan tak

    berdimensi yang menggambarkan distribusi kecepatan dari suatu sistem. Semakin besar nilai

    bilangan Reynold, maka makin sistem semakin turbulensi. Berikut persamaan untuk

    bilangan Reynold

    = ..

    .................(3)

    Dimana :

    Re adalah bilangan Reynold

    adalah densitas fluidaadalah kecepatan aliran fluidaadalah diamter partikeladalah viskositas fluida

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    7/14

    4 |

    Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa aliran dalam sistem dapat berupa aliran

    laminer maupun turbulen atapun gabungan dari keduanya. Maka untuk menentukan nilai

    dari faktor friksi dari masing-masing aliran dapat dilihat pada pembahasan dibawah ini.

    Untuk aliran Laminer :

    = < 2100........(4)Untuk aliran Turbulen :

    = , 2,1 10 < < 1 0...........(5)Setelah mengetahui jenis aliran dalam sistem, maka selanjutnya lairan tersebut dapat

    terjadi didalam channel atau pipa, maupun disekeliling objek. Jika aliran yang terjadi

    disekeliling objek maka untuk menghitung faktor friksi dari fluida tersebut adalah :

    = . ..........(6)Dengan:

    g adalah gravitasi

    adalah diamter partikeladalah kecepatan aliran fluidaadalah densitas objek/ padatan

    adalah densitas fluida

    Sedangkan untuk aliran yang terjadi dalam channel atau pipa, maka faktor friksi dari

    fluida tersebut adalah :

    = ( ).........(7)Dimana :

    L adalah panjang sistem yang ditempuh fluida

    D adalah diamter sistem

    P adalah tekananadalah densitas fluida adalah kecepatan aliran fluidaDalam penerapannya, kita juga bisa menghitung nilai diamter partikel yang terbawa

    oleh suatu fluida. Nilai tersebut dapat dihiutng dari waktu yang diperlukan partikel untuk

    mengendap dalam sistem. Selain waktu tentunya kecepatan aliran juga mempengaruhi

    lamanya partikel untuk mengendap. Persamaan unutk menghitung nilai dari diamter partikel

    dapat dilihat dibawah ini :

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    8/14

    5 |

    = .. .............(8)Dimana :

    adalah bilangan Reynoldadalah kecepatan aliran fluidaadalah densitas dari objekadalah diamter partikel adalah viskositas dari fluida

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    9/14

    6 |

    BAB III

    ISI

    3.1 Perhitungan Diameter Partikel Kapur dalam Limbah Lumpur Kertas

    Soal :

    Suatu pabrik kertas menghasilkan limbah berupa lumpur kertas tiap harinya. Lumpur

    kertas ini mengandung kapur di dalamnya. Lumpur kertas mengalir dari saluran

    pembuangan pabrik ke sungai dengan viskositas 0,1 g/cm.s dan densitas 0,721 gr/cc.

    Pada suatu waktu, aliran lumpur kertas ke sungai tidak lancar sehingga lumpur kertas ini

    pun mengendap dan tidak mengalir di dalam sungai. Dalam waktu 5 jam, limbah lumpur

    kertas ini telah mengendap sepenuhnya di dasar sungai dengan kedalaman 0,36 m. Jika

    partikel lumpur kertas diasumsikan adalah partikel kapur berbentuk bola dengan densitas

    2,611 gr/cc, berapa ukuran diameter partikel kapur tersebut? Diasumsikan bahwa k/D

    yang digunakan adalah k/D untuk pipa halus, yaitu 0,00023

    Jawaban :

    Diketahui :

    lumpur = 0,721 gr/cm

    3

    s = 2,611 gr/cm3

    = 0,1 gr/(cm.s)

    t = 5 jam

    h = 0,36 m

    Ditanya :

    Dp= ...?

    Jawab :

    1. = = , =2 10-3 /

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    10/14

    7 |

    2. = .

    = . .

    =43 .

    . .

    =

    43

    . .

    = 43 980 . 0,1 .0,721 . 2 10

    2,611 0,721 0,721 = 2,2 10

    3. = 10 = 4,54 10 = 10 = 4,54 10

    4. Plot di Grafik 6.3-1 , cari perpotongannya. Didapatkan dansebenarnya104

    102

    4,54 x 10-4 3 x 10-3 4,54 x 10-3

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    11/14

    8 |

    5. = .. = . . =

    , ., = 0,21

    3.2 Analisis

    Partikel kapur yang terkandung dalam limbah tersebut mengalir melalui pipa yang

    dialirkan hingga menuju sungai, di dalam sungai partikel kapur tersebut dapat

    mengendap karena aliran sungai tidak lancar. Pengendapan juga diakibatkan karena

    massa dari partikel dan gaya gravitasi. Jika dilihat dari massa jenis lumpur dan massa

    jenis dari kapur yang bernilai cukup besar, tentunya hal ini dapat mengendapkan partikel

    lumpur tersebut.

    Untuk mengetahui diameter dari partikel, kita harus menghitung kecepatan aliran

    fluida. Tentunya untuk melihat endapan kita menginginkan kecepatan yang tidak besar.

    Terbukti dari perhitungan bahwa kecepatan aliran fluida sangatlah kecil. Jika kecepatan

    aliran fluida kecil, maka waktu yang dibutuhkan partikel lumpur untuk mengendap lebih

    singkat dibandingkan dengan fluida yang memiliki kecepatan aliran yang besar. Jika

    dilihat pada kehidupan sehari-hari, jika kita ingin menjernihkan air dikolam yang

    bercampur lumpur kita akan mendiamkan air kolam untuk beberapa saat. Setelah itu kita

    akan melihat endapan mengumpul didasar kolam, dan air mulai bersih.

    Kaitannya dalam kasus ini yaitu terletak pada distribusi kecepatan yang tejadi pada

    sistem. Distribusi kecepatan ini digambarkan oleh suatu bilangan tidak berdimensi.

    Bilangan tersebut disebut juga dengan bilangan Reynold. Jika nilai dari bilangan ini

    semakin besar, semakin tidak teratur aliran dalam sistem. Dengan kata lain, semakin

    besar nilai bilangan Reynoldnya semakin turbulen aliran fluida dalam sistem. Distribusi

    kecepatan yang dihasilkan akan merata pada setiap sudut sistem.

    Dalam kasus ini nilai dari bilangan Reynold-nya sangat lah kecil. Berarti aliran

    fluida dalam sistem masih laminer. Jika telah mengetahui jenis aliran dalam fluida dan

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    12/14

    9 |

    nilai dari bilangan Reynold, selanjutnya kita mencari nilai yang menggambarkan

    besarnya gesekan yang terjadi pada sistem. Nilai ini disebut juga dengan faktor friksi.

    Hubungan antara nilai bilangan Reynold dengan nilai faktor friksi yaitu berbanding

    terbalik. Semakin besar nilai bilangan Reynolda maka nilai dari faktor friksinya akan

    semakin kecil, atau sebaliknya jika nilai dari bilangan Reynold nya kecil, maka nilai dari

    faktor friksinya akan semakin besar.

    Dalam kasus ini, terlihat bahwa nilai faktor friksi yang didapatkan sangatlah besar

    yaitu sebesar 6600 dan nilai dari bilangan Reynoldnya sangatllah kecil yaitu sekitar 3 x

    10-3. Jika dihubungkan dengan kecepatan aliran ternyata memang terbukti bahwa

    kecepatan aliran kecil karena diakibatkan oleh gaya gesek yang sangat besar. Karena

    adanya gaya gesek maka akan menghalangi partikel untuk mengalir dalam fluida.

    Dengan demikian waktu partikel lumpur untuk mengendap dapat dihitung.

    Dengan mengetahui lamanya waktu pengendapan partikel kapur di dalam sungai,

    kita dapat menghitung diameter partikel kapur dengan data-data yang telah diketahui.

    Karena nilai dari diameter partikel sebanding dengan nilai bilangan Reynold, maka

    diamter partikel yang dihasilkan akan sangat kecil, namun dalam kasus diamter partikel

    termasuk besar. Hal ini dikarenakan, meskipun diamter partikel sebanding dengan nilai

    bilangan Reynold tapi nilai tersebut berbanding terbali dengan kecepatan aliran fluida.

    Kita mendapatkan bahwa nilai dari kecepatan aliran fluida kecil, maka nilai dari diamter

    partikel yang dihasilkan akan besar.

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    13/14

    10 |

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Kecepatan aliran suatu fluida berbanding terbalik dengan waktu yang dibutuhkan

    untuk mengendapkan partikel dalam fluida. Semakin cepat aliran fluida maka

    semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengendapkan partikel dalam fluida atau

    sebaliknya

    Aliran fluida secara turbulen akan mendistribusikan kecepatannya merata pada setiap

    sudut sistem, sedangkan pada aliran laminer distribusi kecepatannya tidaklah merata.

    Adakalanya kecepatannya mencapai maksimum adapun mencapai minimum.

    Jenis aliran dalam fluida dapat ditentukan dengan nilai dari bilangan Reynold. Jika

    nilai bilangan Reynoldnya < 2100 maka jenis aliran fluidanya laminer. Jika

    2,1 10 < < 1 0maka aliran termasuk turbulen. Gaya gesek digambarkan oleh nilai dari faktor friksi.

    Nilai dari bilangan Reynold berbanding terbalik dengan nilai dari faktor friksi.

    Diameter suatu partikel dapat ditentukan dari bilangan Reynold, viskositas, densitas

    dan kecepatan.

    Diameter partikel sebanding dengan nilai bilangan Reynold, dan berbanding terbalik

    dengan kecepatan fluida.

    4.2 Saran

    Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat penulis ajukan yaitu :

    Untuk mengendapkan suatu objek, maka aliri dengan fluida dengan kecepatan yang

    tidak terlalu besar. Sehingga akan efisien dalam penggunaan waktu.

    Jika waktu yang diperlukan untuk mengendapkan suatu partikel sangatlah besar,

    berarti kecepatan aliran fluida yang dialiri sangatlah kecil. Dengan demikian kita akan

    bisa melihat secara perlahan objek yang diendapkan.

    Untuk objek yang diendapkan hendaknya mempunyai ukuran dengan diamter yang

    besar, sehingga pengendapan dengan aliran fluida yang lambat dapat berlangsung

    cepat

  • 7/23/2019 Studi Kasus - Kelompok 9

    14/14

    11 |

    DAFTAR PUSTAKA

    - Welty et all. 2000.Fundamentals of Momentum, Heat, and Mass Transfer, 5thedition.

    USA : Lehigh Press, Inc.

    - Bird, R. Bryon . et all. 2002. Transport Phenomena, 2ndedition. USA : Library of

    Congress Cataloging.