tinjauan pustaka pp

Upload: anonymous-v5l8nmcsxb

Post on 12-Apr-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    1/31

    LAPORAN KASUS

    Plasenta Previa Totalis

    Disusun oleh :

    Feny Chandra/406138048

    Stephanie Darmawan/406148041

    Pembimbing :

    dr. Kartika, Sp.OG

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN

    DAN KANDUNGAN

    RSUD KOTA SEMARANG

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

    JAKARTA 2015

    1

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    2/31

    LEMBAR PENGESAHAN

    Nama : Feny Chandra

    Stephanie Darmawan

    NIM : 406138048

    406148041

    Fakultas : Kedokteran

    Universitas : Tarumanagara

    Tingkat : Program Pendidikan Profesi Kedokteran

    Bidang Pendidikan : Ilmu Kebidanan dan Kandungan

    Judul Referat : Plasenta Previa Totalis

    Diajukan : Agustus 2015

    Pembimbing : dr. Kartika, Sp.OG

    TELAH DIPERIKSA DAN DISAHKAN TANGGAL :

    Mengetahui,

    Pembimbing

    2

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    3/31

    dr. Kartika, Sp.OG

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya

    laporan kasus ini tepat pada waktunya. Referat berjudul Plasenta previa

    totalis ini disusun dengan tujuan sebagai salah satu tugas Kepaniteraan

    Klinik bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan di RSUD Kota Semarang.

    Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

    1. dr. Kartika, Sp.OG selaku ketua SMF Ilmu kebidanan dan Kandungan,

    serta pembimbing kepaniteraan di RSUD Kota Semarang

    2. dr. Cipta Pramana, Sp.OG selaku pembimbing Kepaniteraan Ilmu

    Kebidanan dan Kandungan di RSUD Kota Semarang

    3. dr. Jati, Sp.OG selaku pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kebidanan dan

    Kandungan di RSUD Kota Semarang.

    Penulis sadar bahwa dalam pembuatan laporan kasus ini masih jauh

    dari sempurna dan memiliki keterbatasan, untuk itu penulis memerlukan

    kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan laporan kasus ini.

    Penulis memohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan

    laporan dan penulis berharap agar laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi

    pengetahuan dan pelayanan di bidang kesehatan Indonesia.

    3

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    4/31

    Semarang, Agustus 2015

    Feny Chandra Stephanie Darmawan

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................2

    KATA PENGANTAR..................................................................................3

    DAFTAR ISI................................................................................................4

    BAB I PENDAHULUAN............................................................................5

    BAB II LAPORAN KASUS........................................................................6

    BAB III TINJAUAN PUSTAKA...............................................................18

    DAFTAR PUSTAKA.................................................................................29

    4

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    5/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Angka kematian ibu dan angka kematian bayi menjadi indicator tingkat kesejahteraan

    suatu Negara. Angka kematian ibu yang cukup tinggi di negara-negara berkembang menjadi salah

    satu masalah kesehatan penting yang menjadi perhatian dunia. Di Indonesia AKI mencapai 228

    per 1. kelahiran hidup. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang

    telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke ! yaitu

    meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 21! adalah

    mengurangi sampai " resiko jumlah kematian ibu atau sekitar menjadi 12#1.

    kelahiran hidup pada tahun 21!.AK$ di Indonesia sebesar % kelahiran hidup.

    'iga (aktor utama penyebab kematian ibu melahirkan yakni ) pendarahan)

    hipertensi saat hamil atau pre eklamasi dan in(eksi. *alah satunya adalah plasenta pre+ia

    yang dapat menyebabkan pendarahan saat kehamilan pada trimester akhir#perdarahan

    intranatal dan mempersulit proses persalinan. ,lasenta memiliki peranan berupa transport

    at dari ibu ke janin) penghasil hormon yang berguna selama kehamilan) serta sebagai

    barier. elihat pentingnya peranan dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada plasenta

    akan menyebabkan kelainan pada janin ataupun mengganggu proses persalinan.

    Dengan penanggulangan yang baik seharusnya kematian ibu dan janin karena

    plasenta pre+ia rendah sekali)atau tidak sama sekali. *ejak diperkenalkannya penanganan

    pasi( pada tahun 1/&!)kematian perinatal berangsur-angsur dapat diperbaiki. 0alaupun

    demikian)hingga kini kematian perinatal yang disebabkan prematuritas tetap memegang

    peranan utama.

    5

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    6/31

    ,enanganan pasi( maupun akti( memerlukan (asilitas tertentu)yang dicukupi pada

    banyak tempat. 'indakan-tindakan ini sekurang-kurangnya masih dianggap penting untuk

    menghentikan perdarahan dimana (asilitas * belum ada. Dengan demikian tindakan-

    tindakan itu lebih banyak ditujukan demi keselamatan ibu dari pada janinnya.

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    II.1 Identitas

    Nama Ny) 3

    4mur %% tahun

    Alamat *emarang

    ,ekerjaan Ibu rumah tangga

    Agama Islam

    ,endidikan *A

    II.2 Anamnesa

    Keluhan utama Keluar darah merah segar dari jalan lahir sejak % jam yang lalu

    Keluhan tambahan -

    5i6ayat penyaki tsekarang

    ,asien dating ke I7D 5*4D *emarang dengan keluhan keluar darahsegar dari

    +agina sejak pagi sekitar pukul %. tanpa disertai rasa nyeri. Pasien mengaku tidak

    ada keluar lendir, rembes maupun ngepyok juga tidak ada jatuh dan tidak pijit.

    Pasien tidak minum obat atau jamu sebelumnya. Pasien mengaku masih

    merasakan gerak janin .

    6

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    7/31

    5i6ayat penyakit dahulu

    5i6ayat hipertensi) diabetes) asma) alergi dan penyakit jantung disangkal pasien.

    5i6ayat penyakit keluarga

    5i6ayat hipertensi) diabetes) asma) alergi dan penyakit jantung disangkal pasien.

    5i6ayat kebiasaan

    ,asien seorang ibu rumah tangga yang bekerja sehari-hari di rumah) jarang olah

    raga) merokok dan miras disangkal.

    II.3 Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan Umum

    Keadaan 4mum $aik

    'ekanan Darah 12#8mmg

    Nadi 8&9#menit

    *uhu %:);o

    ,erna(asaan 29#menit

    Kea!a

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    8/31

    Nyeri periaurikular -#-

    "u!ut

    $ibir *ianosis =-> luka =->

    Le%er

    'idak dilakukan pemeriksaan

    #%&raks

    $entuk *imetris

    ,embuluh darah 'idak diperiksa

    Paru ' Paru

    Pemeriksaan Dean Be!akan$

    Inseksi Kiri 'idak di lakukan pemeriksaan 'idak di lakukan pemeriksaan

    Kanan 'idak di lakukan pemeriksaan 'idak di lakukan pemeriksaan

    Pa!asi Kiri 'idak di lakukan pemeriksaan 'idak di lakukan pemeriksaan

    Kanan 'idak di lakukan pemeriksaan 'idak di lakukan pemeriksaan

    Perkusi Kiri 'idak di lakukan pemeriksaan 'idak di lakukan pemeriksaan

    Kanan 'idak di lakukan pemeriksaan 'idak di lakukan pemeriksaan

    Ausku!tasi Kiri - *uara +esikuler

    - 0heeing =->) 5onki =->

    - *uara +esikuler

    - 0heeing =->) 5onki =->

    Kanan - *uara +esikuler

    - 0heeing =->) 5onki =->

    - *uara +esikuler

    - 0heeing =->) 5onki =->

    (antun$

    Inspeksi 'idak di lakukan pemeriksaan

    ,alpasi 'idak di lakukan pemeriksaan

    ,erkusi

    $atas kanan 'idak di lakukan pemeriksaan

    $atas kiri 'idak di lakukan pemeriksaan

    $atas atas 'idak di lakukan pemeriksaan

    Auskultasi $unyi jantung I-II murni reguler) 7allop =->) urmur =->.

    A)d&men

    Inspeksi tidak ada lesi) tidak ada bekas operasi) buncit

    8

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    9/31

    ,alpasi 'eraba janin

    Auskultasi bisingusus=@> normal

    Ekstremitas

    Akral 'eraba hangat pada keempat ekstremitas. edema =->.

    asuk tanggal 2*+,+2-1/ -0.3- IB

    Keluhan perdarahan per+aginam sejak % jam yang lalu =%.>

    5i6ayat penyakit dahulu ' =-> D=-> Asma =-> Alergi =-> 3antung=->

    5i6ayat mens

    enarche 12 th

    ?ama 1 hari

    *iklus 28 hari

    ,' 2 Desember 21&

    ,? 2: *eptember 21!

    5i6ayat pernikahan 19 # 21# 22 tahun

    5i6ayat AN :9# bidan# '' 29

    5i6ayat obstetric 7%,2A

    1. laki-laki # 2% # 2; gr#bidan # aterm # spontan # bidan # sehat

    2. I4BD # 212 # 5* # %: minggu

    %. amil ini

    5i6ayat K$ suntik % bulan selama 1 tahun

    RPD RPK

    ' =-> =->

    D =-> =->

    Asma=-> =->

    Alergi=-> =->

    *tatus internus

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    10/31

    K4#Kes baik# ompos mentis

    'hora9 cor#pulmo dalam batas normal

    Abdomen perut tampak membuncit

    akral hangat

    *tatus obstetric

    'B4 2! cm

    D33 1&&9#menit

    is -

    ?eopold letak lintang

    Ass# 7%,2A 4mur %%tahun amil % minggu =,'>

    3anin 1 hidup intrauterine

    ,reskep 4 puka

    $ C inpartu

    5i6. obstetrikurangbaik

    !ikap"- ,eriksa dalam dengan inspekulo

    asil

    - 'ampak perdarahan dalam jumlah sedikit keluar dari 4

    11

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    12/31

    12

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    13/31

    13

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    14/31

    14

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    15/31

    asil

    - ,erkiraan usia janin 28 minggu @ : hari =4*7>

    - 'ampak 4I tertutup oleh placenta

    Kesimpulan 7%,2A amil 28 minggu @ : ari =4*7> dengan ,lacenta pre+iatotalis

    'indakan

    $ 'erapi konser+ati($ 5a6at inap$ ,enga6asan tanda +ital dan perdarahan$ ,asang in(us

    II.* &!!& u

    2+,+2-1

    Keluhan keluar (lek sedikit

    'd 8#: mmg

    N8% 9#menit

    5r22 9#menit

    *%:)&o

    *t. internus

    15

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    16/31

    Ku#kes baik# ompos mentis

    ata A -#-) *I -#-

    'hora9or#,ulmo dalam batas normal

    Abdomen tampak buncit

    ) Akral dingin =->

    *t. obstetric

    ,,E =@>

    D33 1&&9#menit

    is =->

    Ass# 7%,2A 4mur %% tahun amil28minggu @ :hari=4*7>

    3anin 1 hidup intrauterine

    ?etak lintang

    ,erdarahan antepartum e.c placenta pre+iatotalis =4*7>

    asil lab 2!#;#21&

    b 1)

    t %)1

    ?euko 8)&

    'rombo 2!&

    7D* 1&

    $sAg negati(

    20+,+2-1

    Keluhan tidak ada keluhan

    'd 1#; mmg

    N88 9#menit

    5r2 9#menit

    *%:)&o

    16

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    17/31

    *t. internus

    Ku#kes baik# ompos mentis

    ata A -#-) *I -#-

    'hora9or#,ulmo dalam batas normal

    Abdomen tampak buncit

    ) Akral dingin =->

    *t. obstetric

    ,,E =@>sedikt

    D33 1&&9#menit

    is -

    Ass# 7%,2A

    4mur %% tahunamil 2/ minggu =4*7>

    3anin 1 hidup intrauterine

    ?etak lintang

    ,erdarahan antepartum e.c placenta pre+iatotalis =4*7>

    *ikap

    $ ,asien diperbolehkan pulang keesokan harinya karena sudah tidak adakeluhan

    ANALISA KASUS

    17

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    18/31

    ,ada kasus ini didapatkan pasien dengan ri6ayat obstetric 7%,2A berumur %%

    tahun yang dating ke igd dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir. ,ada kasus seperti

    ini ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi pada pasien yaitu placenta pre+ia dan abruption

    placenta. 4ntuk memastikan apakah benar sumber perdarahan pada pasien ini bersumber

    dari dalam rahim maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah anamnesa terlebih

    dahulu. Fang ditanyakan pada anamnesa pasien lebih diarahkan mengenai adakah keluhan

    yang muncul sebelum terjadinya perdarahan tersebut) namun pada pasien keluhan

    disangkal) hal ini mengerucutkan kekemungkinan bah6a sumber perdarahan berasal dari

    dalam 5ahim dan diakibatkan oleh placenta yang berada dekat atau menutupi jalan lahir.

    ?angkah selanjutnya adalah dengan melihat secara langsung perdarahan yang muncul pada

    4

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    19/31

    ,ada kasus ini didapatkan perdarahan antepartum yang setelah dilakukan pemeriksaan

    4*7 didapati adanya placenta pre+ia. Dari diagnose ini langkah selanjutnya yang biasanya

    dilakukan untuk menolong ibu yang menderita placenta pre+ia adalah dengan terminasi

    kandungan) namun usia kehamilan yang ditemukan) 28 minggu @ : hari dari hasil 4*7)

    menyatakan bah6a kondisi janin yang dikandung belum dapat bertahan hidup diluar

    kandungan sekiranya dilakukan section caecarea. leh karena itu tindakan konser+ati(

    yaitu mempertahankan janin menjadi pilihan yang paling sesuai bagi pasien. ,enga6asan

    tanda-tanda +ital memastikan bah6a perdarahan yang terjadi tidak sampai mengakibatkan

    adanya gangguan pada keadaan umum pasien sehingga setelah tidak ada keluhan) pasien

    kemudian dipersilahkan pulang kerumah dan menunggu sampai usia kehamilan yang

    sudah aterm dan disarankan dilakukan operasi section caecarea untuk metode

    persalinannya.

    BAB III

    1

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    20/31

    #IN(AUAN PUS#AKA

    A. Anat&mi P!asenta

    ,lasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 1!-2 cm dan

    tebal lebihkurang 2)! cm. $eratnya rata-rata ! gram. 4mumnya plasenta terbentuk

    lengkap padakehamilan 1: minggu dengan ruang amnion membesar sehingga amnion

    tertekan kearah korion.

    ?etak plasenta biasanya umumnya di depan atau di belakang dinding uterus) agak

    ke atas ke arah (undus uteri. al ini adalah (isiologis karena permukaan bagian atas

    korpus uteri lebih luas) sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi. Di tempat-

    tempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat +ena-+ena yang lebar =sinus> untuk

    menampung darah kembali. ,ada pinggir plasenta di beberapa tempat terdapat suatu

    ruang +ena yang luas untuk menampung darah yang berasal dari ruang inter+iller di

    atas. Darah ibu yang mengalir di seluruh plasenta diperkirakan naik dari % ml tiap

    menit pada kehamilan 2 minggu sampai : ml tiap menit pada kehamilan & minggu.

    ,erubahan-perubahan terjadi pula pada jonjot-jonjot selama kehamilan berlangsung.

    ,ada kehamilan 2& minggu lapisan sinsitium dari +ili tidak berubah akan tetapi dari

    lapisan sitotropoblast sel-sel berkurang dan hanya ditemukan sebagai kelompok-

    kelompok sel-selG stroma jonjot menjadi lebih padat) mengandung (agosit-(agosit) dan

    pembuluh-pembuluh darahnya lebih besar dan lebih mendekati lapisan tropoblast.

    B. P!asenta N&rma!

    *etelah terjadinya (ertilisasi o+um oleh sperma maka sel yang dihasilkan disebut

    sebagai ygote. Kemudian terjadi pembelahan pada ygote sehingga menghasilkan apa

    yang disebut sebagai blastomers) kemudian morula dan blastokist. ,ada tahap-tahap

    perkembangan ini) ona pellucida masih mengelilingi. *ebelum terjadinya implantasi)

    ona pellucida menghilang sehingga blastosit menempel pada permukaan endometrium.

    Dengan menempelnya blastokist pada permukaan endometrium maka blastosit menyatu

    dengan epitel endometrium. *etelah terjadi erosi pada sel epitel endometrium)

    trophoblast masuk lebih dalam ke dalam endometrium dan segera blastokist terkurung

    di dalam endometrium. Implantasi ini terjadi pada daerah endometrium atas terutama

    pada dinding posterior dari uterus

    2#

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    21/31

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    22/31

    ,lasenta normal plasenta pre+ia

    Klasi(ikasi plasenta pre+ia

    Ada juga literatur yang membagi plasenta pre+ia dengan menggunakan

    pembagian grade I sampai grade IE) namun pada dasarnya pembagian tersebut

    tidaklah berbeda jauh.

    'abel 1. ,embagian plasenta pre+ia

    7rade Deskripsi

    I ,lasenta berada pada segmen ba6ah rahim tetapi tepiterba6ah tidak mencapai ostium uteri internum

    II 'epi terba6ah dari plasenta letak rendah mencapai

    ostium uteri internum tetapi tidak menutupinya

    III ,lasenta menutupi ostium uteri internum tetapi

    asimteris

    IE ,lasenta menutupi ostium uteri internum secara

    simetrisDikutip dari Konje 3) 'aylor D3

    a6t&r redis&sisi

    $eberapa (aktor predisposisi terjadinya plasenta pre+ia adalah sebagai berikut

    22

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    23/31

    a. ultiparitas dan umur lanjut = %! tahun>.

    b. De(ek +askularisasi desidua yang kemungkinan terjadi akibat perubahanatro(ik dan

    in(lamatorotik.

    c. acat atau jaringan parut pada endometrium oleh bekas pembedahan =*)Kuret) dll>

    d. horion lea+epersisten.

    e. Korpus luteum bereaksi lambat) dimana endometrium belum siap menerimahasil

    konsepsi.

    (. Konsepsi dan nidasi terlambat.

    g. ,lasenta besar pada hamil ganda dan eritoblastosis atau hidrops (etalis.

    a6t&r resik&

    5i6ayat plasenta pre+ia sebelumnya

    5i6ayat *

    5i6ayat aborsi

    Kehamilan ganda

    4mur ibu yang telah lanjut

    ultiparitas

    Dia$n&sa Bandin$

    *olutio palcenta

    Easa pre+ia

    ?aserasi +agina#ser+iks

    Karsinoma ser+iks

    DI

    ,erdarahan karena laserasi ser+iks atau +agina dapat dilihat dengan

    inspekulo.Easa pre+ia merupakan keadaan dimana pembuluh darah umbilikalis janin

    berinsersi dengan +ilamentosa yakni pada selaput ketuban. al ini dapat menyebabkan

    ruptur pembuluh darah yang mengancam janin. ,ada pemeriksaan dalam +agina diraba

    pembuluh darah pada selaput ketuban. ,emeriksaan juga dapat dilakukan dengan

    inspekulo atau amnioskopi. $ila sudah terjadi perdarahan maka akan diikuti dengan

    denyut jantung janin yang tidak beraturan) deselerasi atau bradikardi) khususnya bila

    perdahan terjadi ketika atau beberapa saat setelah selaput ketuban pecah.

    Eti&!&$i P!asenta Pre5ia

    ,enyebab pasti plasenta pre+ia belum diketahui.$ah6asanya +askularisasi yang

    berkurang) atau perubahan atro(i pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat

    menyebabkan plasenta pre+ia tidaklah selalu benar) karena tidak nyata dengan jelas bah6a

    plasenta pre+ia didapati untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas yang tinggi

    atau sering melahirkan. Kondisi yang multi(aktorial telah dipostulatkan berhubungan

    23

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    24/31

    dengan multipara) gestasi berkali-kali) umur kehamilan dini) kelahiran dengan sesarea

    sebelumnya) abortus) dan mungkin merokok.

    iri-ciri plasenta pre+ia

    1. ,erdarahan tanpa nyeri

    2. ,erdarahan berulang

    %. 0arna perdarahan merah segar

    &. Adanya anemia dan renjatan yang

    sesuai dengan keluarnya darah

    !. 'imbulnya perlahan-lahan

    :. 0aktu terjadinya saat hamil

    ;. is biasanya tidak ada

    8. 5asa tidak tegang =biasa> saat palpasi

    /. 'eraba jaringan plasenta pada periksa

    dalam +agina

    1. ,enurunan kepala tidak masuk pintu

    atas panggul

    11. ,resentasi mungkin abnormal

    K&m!ikasi ada i)u dan 7anin

    Komplikasi pada janin Komplikasi pada ibu

    $$?5

    K3D5

    al(ormasi

    ,artus prematurus

    ,ertumbuhan janin terhambat

    Anemia (etus

    ,erdarahan masi(

    Anemia

    ,erdarahan pasca persalinan

    Komplikasi tindakan *

    ,rolaps tali pusat

    ,rolaps placenta

    ,lacenta acreta

    5obekan jalan lahir

    ,embukaan segmen rahim terjadi secara ritmik maka pelepasan plasenta berulang

    dan semakin banyak perdarahan pendarahan tidak dapat dicegah sehingga terjadi

    anemia)bahkan shock.

    *egmen ba6ah rahim tipis maka jaringan tro(oblas mudah menerobos

    myometrium sehingga terjadi plasenta akreta atau inkreta sehingga terjadi

    retensio plasenta dan pada bahagian plasenta yang terlepas akan menimbulkan

    pendarahan kala III.

    *er+iks dan segmen ba6ah rahim rapuh dan kaya pembuluh darah mempunyai

    potensial untuk robekjadi harus berhati-hati pada tindakan manual di daerah

    ini.$ila terjadi pendarahan yang tidak terkendali dengan cara sederhana maka

    dilakukan histerektomi total. orbiditas dari semua tindakan ini merupakan

    komplikasi tidak langsung dari plasenta pre+ia.

    Kelainan letak anak pada plasenta pre+ia lebih sering terjadi) shingga sering

    diambil tindakan operasi.

    Kelahiran prematur dan ga6at janinsering tidak dapat di hindarkan.

    24

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    25/31

    asa ra6at yang lebih lama) resiko tinggi untuk placental abruption) seksio

    sesarea) perdarahan pasca persalinan) kematian maternal akibat perdarahanan

    disseminated intra+scular coagulation.

    Kejadian in(eksiakibat daripada pendarahan yang banyak

    "ANIES#ASI KLINIK

    ,endarahan

    'erjadi akibat dari segmen ba6ah rahim yang bergesel dan lepasnya plasenta dari

    implantasi

    ,endarahannya biasanya berulang tergantung

    luas plasenta yang lepas dan melingkar lumen

    ostium uteri

    ,endarahan yang tidak sakit

    ,endarahan akibat plasenta totalis

    ,endarahan biasanya terjadi pada trimester kedua

    dan ke atas

    'ertutupnya segmen ba6ah rahim oleh plasenta

    'ertutpnya bahagian ba6ah uterus oleh plasenta sehingga menghalangi masuknya

    bahagian terendah janin sehingga janin berkembang di atas panggul.

    Dapat menimbulkan kelainan letak janin

    ?etak sungsang

    ?etak lintang

    Kepala miring

    Dia$n&sis P!asenta Pre5ia

    Diagnosis plasenta pre+ia ditegakkan dengan adanya gejala-gejala klinis dan beberapa

    pemeriksaan

    25

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    26/31

    1. Anamnesis

    7ejala pertama ialah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada

    kehamilan lanjut =trimester III>. *i(at perdarahannya tanpa sebab =causeless>) tanpa

    nyeri =painless>) dan berulang =recurrent>. ,erdarahan timbul sekonyong-konyong

    tanpa sebab apapun. Kadang-kadang perdarahan terjadi se6aktu bangun tidur G pagi

    hari tanpa disadari tempat tidur sudah penuh darah. ,erdarahan cenderung berulang

    dengan +olume yang lebih banyak sebelumnya.

    2. ,emeriksaan (isik

    ,emeriksaan luar

    Inspeksi =penglihatan>

    - Dapat dilihat perdarahan yang keluar per+aginam banyak atau sedikit)

    darah beku dan sebagainya

    - Kalau telah b6rdarah banyak maka ibu kelihatan anemis =pucat>,alpasi

    - 3anin sering belum cukup bulan) jadi (undus uteri masih rendah

    - *ering dijumpai kesalahan letak janin

    - $agian terba6ah janin belum turun ) apabila letak kepala) biasanya kepala

    masih goyang atau terapung =(loating> atau mengolak di atas pintu atas

    panggul

    - $ila cukup pengalaman) dapat dirasakan suatu bantalan pada segmen

    ba6ah rahim terutama pada ibu yang kurus.

    Pemeriksaan dalam sangat berbahaya sehingga kontraindikasi untuk dilakukan

    kecuali fasilitas operasi segera tersedia.

    ,emeriksaan dengan Alat

    - Pemeriksaan inspekulo

    ,emeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal

    dari 4< atau dari kelainan ser+iks dan +agina)seperti erosion porsionis

    uteri)karsinoma porsinis uteri)polipus ser+iks uteri)+arieces +ul+a dan

    trauma. Apabila perdarahan berasal dari 4

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    27/31

    ,emeriksaan ini hanya bermakna apabila janin dalam presentasi kepala.

    - Pemeriksaan melalui kanalis sevikalis

    Apabila kanalis ser+ikalis telah terbuka)perlahan-lahan jari telunjuk

    dimasukkan ke dalam kanalis ser+ikalis dengan tujuan kalau meraba

    kotiledon.

    D. Penata!aksanaan P!a6enta Prae5ia

    1. ,erbaiki kekurangan cairan atau darah dengan in(use Nal )/H atau 5?

    2. ?akukan penilaian jumlah darah

    3ika perdarahan banyak dan berlangsung terus)persiapkan * tanpa

    memperhitungkan usia kehamilan

    3ika perdarahan sedikit atau sedikit dan (etus hidup tetapi prematur

    pertimbangkan terapi ekspetati( sampai persalinan atau terjadi perdarahan

    banyak

    'erapi

    - 3anin masih hidup

    - 5a6at inap)tirah baring dan berikan A$ ,ro(ilaksis

    - ,emeriksaan 4*7

    - ,erbaiki anemia dengan *ul(at Berosus atau Berosus Bumarat per oral

    : mg selama 1 bulan

    27

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    28/31

    - 3ika perdarahan berhenti dan 6aktu untuk mencapai %; minggu masih

    lama pasien dapat ra6at jalan dengan penga6asan

    - 3ika perdarahan berulang pertimbangkan man(aat dan resiko ibu dan

    janin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dibandingkan dengan

    terminasi kehamilan

    'indakan yang kita pilih untuk pengobatan placenta pre+ia dan kapan

    melaksanakannya tergantung pada (actor-(aktor tersebut di ba6ah ini

    - ,erdarahan banyak atau sedikt

    - Keadaan Ibu dan anak

    - $esarnya pembukaan

    - 'ingkat placenta prae+ia

    - ,aritas

    ,erdarahan yang banyak) pembukaan kecil nullipara dan tingkat placenta

    prae+ia yang berat mendorong kita melakukan *) sebaliknya perdarahan yang

    sedang) pembukaan yang sudah besar) multiparitas dan tingkat placenta prae+ia

    yang ringan dan anak yang mati mengarahkan pada usaha pemecahan ketuban.

    ,ada perdarahan yang sedikit dan anak yang masih kecil dipertimbangkan

    terapi ekspektati(. ,erlu dikemukakan cara manapun yang diikuti) persediaan darah

    yang cukup sangat menentukan.

    'erapi akti(

    1. 5encanakan terminasi kehamilan jika

    - 3anin matur

    - 3anin mati#menderita anomaly atau keadaan yang mengurangi

    kelangsungan hidupnya

    2. 3ika terdapat plasenta letak rendah dan perdarahan yang terjadi sangat

    sedikit)persalinan per+aginam masih mungkin)jika tidak dilakukan *

    %. 3ika persalinan dengan * dan trjadi perdarahan dari tempat plasenta

    - 3ahit tempat perdarahan dengan benang

    - ,asang in(use oksitosin 1 unit Nal atau 5? dengan kecepatan : tetes

    &. 3ika perdarahan terjadi pasca persalinan)segera lakuakn penanganan yang

    sesuai =ligasi arteri atau histerektomi>

    1. 4ara86ara 5a$ina! terdiri dari 9

    - ,emecahan ketuban

    28

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    29/31

    - Eersi $ra9ton icks

    - unam 0illet

    Peme6a%an Ketu)an

    ,emecahan ketuban dapat dilakukan pada placenta letak rendah) placenta

    prae+ia marginalis dan placenta prae+ia lateralis yang menutup ostium kurang

    dari setengah bagian. Kalau pada placenta prae+ia lateralis) placenta terdapat

    di sebelah belakang maka lebih baik dilakukan * karena dengan pemecahan

    ketuban kepala kurang menekan pada placenta) karena kepala tertahan

    promontorium yang dalam hal ini dilapisi lagi oleh jaringan

    placenta.,emecahan ketuban dapat menghentikan perdarahan karena

    - *etelah pemecahan ketuban uterus mengadakan retraksi hingga kepala

    anak menekan pada placenta

    - ,lacenta tidak tertahan lagi oleh ketuban dan dapat mengikuti gerakan

    dinding rahim hingga tidak terjadi pergeseran antara placenta dan dinding

    rahim.

    :ersi Bra;t&n Hi6ks

    aksud dari perasat $ra9ton icks ialah temponnade placenta dengan

    bokong. Eersi $ra9ton hicks biasanya dilakukan pada anak yang sudah mati)

    karena kalau dilakukan pada anak yang masih hidup) anak ini pasti akan lahir

    mati. engingat bahayanya) yaitu robekan pada cer+i9 dan pada segmen

    ba6ah rahim.

    #raksi den$an 4unam i!!et

    Kulit kepala janin dijepit dengan unam 0illet) kemudian diberi beban

    secukupnya sampai perdarahan berhenti. 'indakan ini kurang e(ekti( untuk

    menekan placentadan seringkali menyebabkan perdarahan pada kulit kepala.

    'indakan ini biasanya dikerjakan pada janin yang telah meninggal dan

    perdarahan yang tidak akti(.

    2. Se6ti& 4aesarea

    aksud *ectio aesarea adalah

    - empersingkat lamanya perdarahan

    2

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    30/31

    - encegah terjadinya robekan cer+i9 dan segmen ba6ah rahim.

    5obekan mudah terjadi) karena cer+i9 dan segmen ba6ah rahim pada placenta

    prae+ia banyak mengandung pembuluh-pembuluh darah.* dilakukan padaplacenta prae+ia totalis dan pada placenta prae+ia lainnya jika terjadi

    perdarahan hebat.

    DA#AR PUS#AKA

    ?e+eno) Kenneth 3 at al . 2/. bstetri 0illiams panduan ringkas

  • 7/21/2019 Tinjauan Pustaka Pp

    31/31

    http://www.menegpp.go.id/aplikasidata/index.php?option=comhttp://www.tribunnews.com/2012/03/08/angka-kematian-ibu-di-indonesia-tertinggi-se-aseanhttp://www.tribunnews.com/2012/03/08/angka-kematian-ibu-di-indonesia-tertinggi-se-asean