tinjauan pustaka amc

20
TINJAUAN PUST AKA Defnisi Miopia adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga oleh mata dalam keadaan tidak berakomodasi dibiaskan pada satu titik di depan retina.  Miopia berasal dari bahasa yunani “ muopia” yang memiliki arti menutup mata. Miopia merupakan manifestasi kabur bila melihat jauh, istilah populernya adalah “ nearsightedness.  Astigmat adalah suatu kea daan dimana sinar yang masuk k e dalam mata tidak terpusa t pada satu titik saja. Astigmat merupakan kelaina n pembiasan mata yang menyebabkan bayangan penglihatan pada satu bidang fokus pada jarak yang berbeda dari bidang sudut.  Pada astigmati sma berkas sinar tidak difokuskan k e retina tetapi di dua  garis titik api yang saling tegak lurus. Astigmat Myopicus Compositus yaitu dimana sinar-sinar sejajar yang masuk ke bola mata dibiaskan oleh media refrakta dalam sumbu orbital akan terbentuk fokus bayangan dua titik di depan retina semua. Astigmatisme jenis ini, titik fokus dari daya bias terkuat berada di depan retina, sedangkan titik fokus dari daya bias terlemah berada di antara titik A dan retina. Fisiologi Penglihatan Normal Pembentukan bayangan di retina memerlukan empat proses. Pertama, pembiasan sinarcahaya. !al ini berlaku apabila cahaya melalui perantaraan yang berbeda kepadatannya dengan kepadatan udara, yaitu kornea, humor a"ueous, lensa, dan humor #itreus. $edua, akomodasi lensa, yaitu proses lensa menjadi cembung atau cekung, tergantung pada objek yang dilihat itu dekat atau jauh. $etiga, konstriksi pupil, yaitu pengecilan garis pusat pupil agar cahaya tepat di retina sehingga penglihatan tidak kabur. Pupil juga mengecil apabila cahaya yang terlalu terang memasukinya atau mele%atinya, dan ini penting untuk melindungi mata dari paparan cahaya yang tiba-tiba atau terlalu terang. $eempa t, pemfokusan, yaitu pergerakan kedua bola mata sedemikian rupa sehingga kedua bola mata terfokus ke arah objek yang sedang dilihat.  Mata secara optik dapat disamakan dengan sebuah kamera fotogra& biasa. Mata memiliki sususan lensa, sistem diafragma yang dapat berubah-ubah 'pupil(, dan retina yang dapat disamakan dengan &lm. )usunan lensa mata terdiri atas empat perbatasan refraksi* '+( perbatasan antara permukaan anterior kornea dan udara, '( perbatasan antara permukaan posterior kornea dan udara, '( perbatasan antara humor a"ueous dan permukaan anterior lensa kristalinaa, dan '( perbatasan antara permukaan posterior lensa dan humor #itreous. Masing-masing memiliki indek bias yang berbeda-beda, indek bias udara adalah +, kornea +./, humor a"ueous +., lensa kristalinaa 'rata-rata( +.0, dan humor #itreous +.. 1ila semua permukaan refraksi mata dijumlahkan secara aljabar dan bayangan sebagai sebuah lensa. +

Upload: stellakusumawardhani

Post on 25-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 1/20

TINJAUAN PUSTAKA

Defnisi

Miopia adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yangdatang dari jarak tak terhingga oleh mata dalam keadaan tidak berakomodasi

dibiaskan pada satu titik di depan retina. Miopia berasal dari bahasa yunani “

muopia” yang memiliki arti menutup mata. Miopia merupakan manifestasi kabur

bila melihat jauh, istilah populernya adalah “nearsightedness. Astigmat adalah

suatu keadaan dimana sinar yang masuk ke dalam mata tidak terpusat pada satu

titik saja. Astigmat merupakan kelainan pembiasan mata yang menyebabkan

bayangan penglihatan pada satu bidang fokus pada jarak yang berbeda dari bidang

sudut. Pada astigmatisma berkas sinar tidak difokuskan ke retina tetapi di dua

 garis titik api yang saling tegak lurus. Astigmat Myopicus Compositus yaitu dimana

sinar-sinar sejajar yang masuk ke bola mata dibiaskan oleh media refrakta dalamsumbu orbital akan terbentuk fokus bayangan dua titik di depan retina semua.

Astigmatisme jenis ini, titik fokus dari daya bias terkuat berada di depan retina,

sedangkan titik fokus dari daya bias terlemah berada di antara titik A dan retina.

Fisiologi Penglihatan Normal

Pembentukan bayangan di retina memerlukan empat proses. Pertama,

pembiasan sinarcahaya. !al ini berlaku apabila cahaya melalui perantaraan yang

berbeda kepadatannya dengan kepadatan udara, yaitu kornea, humor a"ueous,

lensa, dan humor #itreus. $edua, akomodasi lensa, yaitu proses lensa menjadi

cembung atau cekung, tergantung pada objek yang dilihat itu dekat atau jauh.

$etiga, konstriksi pupil, yaitu pengecilan garis pusat pupil agar cahaya tepat di

retina sehingga penglihatan tidak kabur. Pupil juga mengecil apabila cahaya yang

terlalu terang memasukinya atau mele%atinya, dan ini penting untuk melindungi

mata dari paparan cahaya yang tiba-tiba atau terlalu terang. $eempat, pemfokusan,

yaitu pergerakan kedua bola mata sedemikian rupa sehingga kedua bola mata

terfokus ke arah objek yang sedang dilihat. Mata secara optik dapat disamakan

dengan sebuah kamera fotogra& biasa. Mata memiliki sususan lensa, sistem

diafragma yang dapat berubah-ubah 'pupil(, dan retina yang dapat disamakan

dengan &lm. )usunan lensa mata terdiri atas empat perbatasan refraksi* '+(perbatasan antara permukaan anterior kornea dan udara, '( perbatasan antara

permukaan posterior kornea dan udara, '( perbatasan antara humor a"ueous dan

permukaan anterior lensa kristalinaa, dan '( perbatasan antara permukaan

posterior lensa dan humor #itreous. Masing-masing memiliki indek bias yang

berbeda-beda, indek bias udara adalah +, kornea +./, humor a"ueous +., lensa

kristalinaa 'rata-rata( +.0, dan humor #itreous +.. 1ila semua permukaan

refraksi mata dijumlahkan secara aljabar dan bayangan sebagai sebuah lensa.

+

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 2/20

)usunan optik mata normal akan terlihat sederhana dan skemanya sering disebut

sebagai reduced eye. )kema ini sangat berguna untuk perhitungan sederhana. Pada

reduced eye dibayangkan hanya terdpat satu lensa dengan titik pusat +2 mm di

depan retina, dan mempunyai daya bias total 34 dioptri pada saat mata melihat

 jauh. 5aya bias mata bukan dihasilkan oleh lensa kristalinaa melainkan oleh

permukaan anterior kornea. Alasan utama dari pemikiran ini adalah karena indeksbias kornea jauh berbeda dari indeks bias udara. )ebaliknya, lensa kristalinaa dalam

mata, yang secara normal bersinggungan dengan cairan disetiap permukaannya,

memiliki daya bias total hanya 0 dioptri, yaitu kira-kira sepertiga dari daya bias

total susunan lensa mata. 1ila lensa ini diambil dari mata dan kemudian

lingkungannya adalah udara, maka daya biasnya akan menjadi 6 kali lipat. )ebab

dari perbedaan ini ialah karena cairan yang mengelilingi lensa mempunyai indeks

bias yang tidak jauh berbeda dari indeks bias lensa. 7amun lensa kristalinaa adalah

penting karena lengkung permukaannya dapat mencembung sehingga

memungkinkan terjadinya “akomodasi”. Pembentukan bayangan di retina sama

seperti pembentukan bayangan oleh lensa kaca pada secarik kertas. )usunan lensa

mata juga dapat membentuk bayangan di retina. 1ayangan ini terbalik dari benda

aslinya, namun demikian presepsi otak terhadap benda tetap dalam keadaan tegak,

tidak terbalik seperti bayangan yang terjadi di retina, karena otak sudah dilatih

menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal.

8ambar +. Perbedaan 9ndeks 1ias

Mata kita menjalani serangkaian proses untuk dapat melihat. Proses ini mirip

dengan proses yang terjadi dalam sebuah kamera saat digunakan untuk memotret.

8elombang cahaya masuk mele%ati sejumlah lensa kamera yang kemudian

memfokuskan gambar yang kita potret serta memproyeksikannya ke permukaan

&lm. Pada mata kita, yang berfungsi sebagai &lm adalah retina. )aat mata kita

melihat suatu benda, mata kita menerima cahaya yang dipantulkan oleh benda

tersebut. Cahaya masuk melalui lensa mata yang memfokuskan gambar dan

memproyeksikannya ke retina yang terletak di belakang. :etina merupakan lapisan

sel-sel yang sangat sensitif terhadap cahaya. 1agian retina yang dapat menerima

dan meneruskan detil-detil gambar disebut macula. Macula tersusun dari lapisan-

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 3/20

lapisan sel yang dapat mengubah energi cahaya menjadi impuls elektrokimia.

9nformasi ini kemudian dikirim ke syaraf optik yang akan meneruskannya ke otak

yang kemudian memprosesnya sehingga dapat mengenali gambar tersebut. 9tulah

cara kita melihat sesuatu. )el-sel yang menyusun retina pada mata kita terdiri dari

sel-sel berbentuk batang 'rod(, kerucut 'cone(, dan sel-sel ganglia. ;otal sel yang

berbentuk batang dan kerucut bisa mencapai jumlah +3 juta sel. )emuanyaberfungsi sebagai sensor cahaya atau photoreceptor . :asio perbandingan rod dan

cone bisa mencapai +/ banding + 'rod lebih banyak dari cone(. Rod merupakan sel-

sel yang paling sensitif karena %alaupun hanya ada sedikit cahaya 'misalnya hanya

ada satu partikel foton( sel-sel ini masih tetap dapat mendeteksinya. )el-sel ini juga

dapat memproduksi gambar hitam-putih tanpa memerlukan banyak cahaya. Cone

baru berfungsi saat ada cukup cahaya, misalnya saat siang hari atau saat kita

sedang menyalakan lampu yang terang di dalam ruangan. Cone berfungsi untuk

memberikan kita detil-detil obyek beserta %arnanya. 9nformasi-informasi yang

diterima sel-sel rod dan cone ini kemudian dikirimkan ke sel-sel ganglia 'ada sekitar

satu juta sel( dalam retina. 8anglia inilah yang kemudian mengartikan informasi

tersebut dan mengirimkannya ke otak dengan bantuan syaraf optik. Penglihatan

binokular adalah kesinkronan penglihatan dengan kedua mata. Penglihatan

binokular ini lebih bersifat stereoskopis dan -dimensi. 1anyak faktor juga turut

mempengaruhi bagaimana seorang manusia mempersepsikan apa yang dilihatnya.

Misalnya ukuran benda, cahaya di sekitarnya, inter#ensi cahaya lain, panjang dan

ukuran bayangan, aspek perspektif, sudut pandang, akomodasi mata, dan usaha

kon#ergensi penglihatan 'agar benda yang dilihat tampak jelas(. <aal penglihatan

yang optimal dicapai seseorang apabila benda yang dilihat oleh kedua mata dapat

diterima setajam-tajamnya oleh kedua fo#ea, kemudian secara simultan dikirim ke

susunan saraf pusat untuk diolah menjadi suatu sensasi berupa bayangan tunggal.

<aal penglihatan optimal seperti tersebut di atas, yang terjadi pada semua arahpenglihatan disebut sebagai penglihatan binokular yang normal.  <aal penglihatan

yang normal dapat membedakan bentuk, %arna dan intensitas cahaya. =isus yang

normal dapat terjadi apabila disertai &ksasi dan proyeksi yang normal pula. )eorang

bayi yang baru lahir, hanya dapat membedakan gelap dan terang, belum ada daya

&ksasi. Perkembangan fo#ea sentralis terbaik terdapat pada umur -6 bulan setelah

lahir. 1ila setelah berumur 6 bulan bayi masih terdapat kelainan de#iasi, harus

segera diberi tindakan dengan maksud untuk mendapat pembentukan #isus yang

baik dan juga mempertinggi kemungkinan hasil fungsional untuk melihat binokular

yang baik.

Agar terjadi penglihatan binokular yang normal, diperlukan persyaratan utama,

berupa*

1. 1ayangan yang jatuh pada kedua fo#ea sebanding dalam ketajaman maupun

ukurannya, hal ini berarti bah%a tajam penglihatan pada kedua mata tidak

terlalu berbeda sesudah koreksi dan tidak terdapat aniseikonia, yang baik

disebabkan karena refraksi maupun perbedaan susunan reseptor.

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 4/20

2. Posisi kedua mata dalam setiap arah penglihatan adalah sedemikian rupa

sehingga bayangan benda yang menjadi perhatiannya akan selalu jatuh tepat

pada kedua fo#ea. Posisi kedua mata ini adalah resultante kerjasama seluruh

otot-otot ekstrinsik pergerakan bola mata.

3. )usunan saraf pusat mampu menerima rangsangan yang datang dari keduaretina dan mensintesa menjadi suatu sensasi berupa bayangan tunggal.

Apabila salah satu dari ketiga persyaratan tersebut di atas tidak dipenuhi, maka

akan timbul keadaan penglihatan binokuler yang tidak normal.

Etiologi

1. Mioia

1erdasarkan penyebabnya dikenal dua jenis myopia, yaitu*

• M!oia a"sial, adalah myopia yang disebabkan oleh sumbu orbita yang

lebih panjang dibandingkan panjang fokus media refrakta. 5alam hal ini,

panjang fokus media refrakta adalah normal '> ,6 mm( sedangkan

panjang sumbu orbita ? ,6 mm.

• Myopia aksial disebabkan oleh beberapa faktor seperti@

+. Menurut Plempius '+6(, memanjangnya sumbu bolamata tersebut

disebabkan oleh adanya kelainan anatomis.

. Menurut 5onders '+/6(, memanjangnya sumbu bolamata tersebutkarena bolamata sering mendapatkan tekanan otot pada saat

kon#ergensi.

. Menurut e#insohn '+43(, memanjangnya sumbu bolamata diakibatkan

oleh seringnya melihat ke ba%ah pada saat bekerja di ruang tertutup,

sehingga terjadi regangan pada bolamata.  

• M!oia re#ra"ti#$ adalah myopia yang disebabkan oleh bertambahnya indek

bias media refrakta.

Pada myopia refraktif, menurut Albert B. )loane dapat terjadi karena beberapamacam sebab, antara lain *

+. $ornea terlalu melengkung ' 2,2 mm(.

. ;erjadi hydrasi penyerapan cairan pada lensa kristalinaa sehingga

bentuk lensa kristalinaa menjadi lebih cembung dan daya biasnya

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 5/20

meningkat. !al ini biasanya terjadi pada penderita katarak stadium a%al

'imatur(.

. ;erjadi peningkatan indeks bias pada cairan bolamata 'biasanya terjadi

pada penderita diabetes melitus(. 

1eberapa hal yang mempengaruhi resiko terjadinya myopia, antara lain*

+. $eturunan. Drang tua yang mempunyai sumbu bolamata yang lebih

panjang dari normal akan melahirkan keturunan yang memiliki sumbu

bolamata yang lebih panjang dari normal pula.

. :asetnis. ;ernyata, orang Asia memiliki kecenderungan myopia yang lebih

besar '20E F 40E( dari pada orang Bropa dan Amerika '0E F 0E(. Paling

kecil adalah Afrika '+0E F 0E(.

. Perilaku. $ebiasaan melihat jarak dekat secara terus menerus dapat

memperbesar resiko myopia. 5emikian juga kebiasaan membaca denganpenerangan yang kurang memadai.

2. Astigmat

Penyebab terjadinya astigmatismus adalah *

a. $ornea

Media refrakta yang memiliki kesalahan pembiasan yang paling besar adalah

kornea, yaitu mencapai /0E sd 40E dari astigmatismus, sedangkan media lainnya

adalah lensa kristalin. $esalahan pembiasan pada kornea ini terjadi karena

perubahan lengkung kornea dengan tanpa pemendekan atau pemanjangan

diameter anterior posterior bolamata. Perubahan lengkung permukaan kornea ini

terjadi karena kelainan kongenital, kecelakaan, luka atau parut di kornea,

peradangan kornea serta akibat pembedahan kornea.

b. ensa $ristalin

)emakin bertambah umur seseorang, maka kekuatan akomodasi lensa kristalin juga

semakain berkurang dan lama kelamaan lensa kristalin akan mengalami kekeruhan

yang dapat menyebabkan astigmatismus. Astigmatismus yang terjadi karena

kelainan pada lensa kristalin ini disebut juga astigmatismus lentikuler .

Klasif"asi

$lasi&kasi Miopia

 

Men%r%t er&alanan m!oia'

+. Myopia stasioner, myopia simpleks, myopia &siologis

3

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 6/20

Myopia yang menetap setelah de%asa.

. Myopia progresif 

Myopia yang bertambah terus pada usia de%asa akibat bertambah panjangnya bola

mata.

. Myopia maligna, myopia pernisiosa, myopia degenerati#e

Myopia yang berjalan progresif, yang dapat mengakibatkan ablasi retina atau

kebutaan.

 

Men%r%t "linis'

a. )impel myopia* adalah myopia yang disebabkan oleh dimensi bolamata

yang terlalu panjang, atau indeks bias kornea maupun lensa kristalinaa

yang terlalu tinggi.

b. 7okturnal myopia* adalah myopia yang hanya terjadi pada saat kondisi

sekeliling kurang cahaya. )ebenarnya, fokus titik jauh mata seseorang

ber#ariasi terhadap le#el pencahayaan yang ada. Myopia ini dipercaya

penyebabnya adalah pupil yang membuka terlalu lebar untuk

memasukkan lebih banyak cahaya, sehingga menimbulkan aberasi dan

menambah kondisi myopia.

c. Pseudomyopia* diakibatkan oleh rangsangan yang berlebihan terhadap

mekanisme akomodasi sehingga terjadi kekejangan pada otot F otot siliar

yang memegang lensa kristalinaa. 5i 9ndonesia, disebut dengan myopia

palsu, karena memang sifat myopia ini hanya sementara sampaikekejangan akomodasinya dapat direlaksasikan. Gntuk kasus ini, tidak

boleh buru F buru memberikan lensa koreksi.

d. 5egenerati#e myopia* disebut juga malignant , pathological, atau

 progressive myopia. 1iasanya merupakan myopia derajat tinggi dan

tajam penglihatannya juga di ba%ah normal meskipun telah mendapat

koreksi. Myopia jenis ini bertambah buruk dari %aktu ke %aktu.

e. 9nduced 'ac"uired( myopia* merupakan myopia yang diakibatkan oleh

pemakaian obat F obatan, naik turunnya kadar gula darah, terjadinya

sklerosis pada nukleus lensa, dan sebagainya.

 

Men%r%t (era&at )eratn!a mioi

a. :ingan * lensa koreksinya ,00 5ioptri

b. )edang* lensa koreksinya ,00 F 6,00 5ioptri.

6

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 7/20

c. 1erat* lensa koreksinya ? 6,00 5ioptri. Penderita myopia kategori ini

ra%an terhadap bahaya pengelupasan retina dan glaukoma sudut terbuka.

  Men%r%t %m%r

a. Congenital 'sejak lahir dan menetap pada masa anak-anak(

b.  Houth-onset myopia ' 0 tahun(

c. Barly adult-onset myopia '0-0 tahun(

d. ate adult-onset myopia '? 0 tahun(.

$lasi&kasi Astigmatisme ,

1erdasarkan letak titik astigmatismus

a. Astigmatisme reg%lar.

Astigmatisme dikategorikan regular jika meredian - meredian utamanya 'meredian

di mana terdapat daya bias terkuat dan terlemah di sistem optis bolamata(,

mempunyai arah yang saling tegak lurus. Misalnya, jika daya bias terkuat berada

pada meredian 40I, maka daya bias terlemahnya berada pada meredian +/0I, jika

daya bias terkuat berada pada meredian 3I, maka daya bias terlemah berada

pada meredian +3I. Astigmatisme jenis ini, jika mendapat koreksi lensa cylindris

yang tepat, akan bisa menghasilkan tajam penglihatan normal. ;entunya jika tidak

disertai dengan adanya kelainan penglihatan yang lain. 1ila ditinjau dari letak daya

bias terkuatnya, bentuk astigmatisme regular ini dibagi menjadi golongan, yaitu*

+( Astigmatisme Jith ;he :ule.

 Kika meredian #ertikal memiliki daya bias lebih kuat dari pada meredian horisontal.

Astigmatisme ini dikoreksi dengan Cyl - pada aLis #ertikal atau Cyl pada aLis

horisontal.

( Astigmatisme Against ;he :ule

2

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 8/20

 Kika meredian horisontal memiliki daya bias lebih kuat dari pada meredian #ertikal.

Astigmatisme ini dikoreksi dengan Cyl - pada aLis horisontal atau dengan Cyl

pada aLis #ertikal.

Kesepakatan: untuk menyederhanakan penjelasan, titik fokus dari daya biasterkuat akan disebut titik  A, sedang titik fokus dari daya bias terlemah akan disebut 

titik B.

)edangkan menurut letak fokusnya terhadap retina, astigmatisme regular

dibedakan dalam 3 jenis, yaitu *

a( Astigmatismus Myopicus )impleL.

Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik 1 berada tepat

pada retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah )ph 0,00 Cyl -H

atau )ph -N Cyl H di mana N dan H memiliki angka yang sama.

b( Astigmatismus !ypermetropicus )impleL.

Astigmatisme jenis ini, titik A berada tepat pada retina, sedangkan titik 1 berada di

belakang retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah )ph 0,00

Cyl H atau )ph N Cyl -H di mana N dan H memiliki angka yang sama.

/

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 9/20

c( Astigmatismus Myopicus Compositus.

Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik 1 berada di

antara titik A dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah )ph

-N Cyl -H.

d( Astigmatismus !ypermetropicus Compositus

Astigmatisme jenis ini, titik 1 berada di belakang retina, sedangkan titik A berada di

antara titik 1 dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah )ph

N Cyl H.

e( Astigmatismus MiLtus.

4

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 10/20

Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik 1 berada di

belakang retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah )ph N Cyl

-H, atau )ph -N Cyl H, di mana ukuran tersebut tidak dapat ditransposisi hingga

nilai N menjadi nol, atau notasi N dan H menjadi sama - sama atau -.

 Kika ditinjau dari arah aLis lensa koreksinya, astigmatisme regular ini juga dibedakan

menjadi jenis, yaitu*

+. Astigmatisme )imetris.

Astigmatisme ini, kedua bolamata memiliki meredian utama yang de#iasinya

simetris terhadap garis medial. Ciri yang mudah dikenali adalah aLis cylindris mata

kanan dan kiri yang bila dijumlahkan akan bernilai +/0I 'toleransi sampai +3I(,

misalnya kanan Cyl -0,30N3I dan kiri Cyl -0,23N+3I.

. Astigmatisme Asimetris.

 Kenis astigmatisme ini meredian utama kedua bolamatanya tidak memiliki

hubungan yang simetris terhadap garis medial. Contohnya, kanan Cyl -0,30N3I

dan kiri Cyl -0,23N+00I.

. Astigmatisme Dbli"ue.

Adalah astigmatisme yang meredian utama kedua bolamatanya cenderung searah

dan sama - sama memiliki de#iasi lebih dari 0I terhadap meredian horisontal atau

#ertikal. Misalnya, kanan Cyl -0,30N33I dan kiri Cyl -0,23N33I.

). Astigmatisme Irreg%lar.

1entuk astigmatisme ini, meredian - meredian utama bolamatanya tidak salingtegak lurus. Astigmatisme yang demikian bisa disebabkan oleh ketidakberaturan

kontur permukaan kornea atau pun lensa mata, juga bisa disebabkan oleh adanya

kekeruhan tidak merata pada bagian dalam bolamata atau pun lensa mata

'misalnya pada kasus katarak stadium a%al(. Astigmatisme jenis ini sulit untuk

dikoreksi dengan lensa kacamata atau lensa kontak lunak 'softlens(. Meskipun bisa,

biasanya tidak akan memberikan hasil akhir yang setara dengan tajam penglihatan

normal.

+0

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 11/20

 Kika astigmatisme irregular ini hanya disebabkan oleh ketidakberaturan kontur

permukaan kornea, peluang untuk dapat dikoreksi dengan optimal masih cukup

besar, yaitu dengan pemakaian lensa kontak kaku 'hard contact lens( atau dengan

tindakan operasi 'A)9$, keratotomy(.

1erdasarkan tingkat kekuatan 5ioptri *

1. Astigmatism%s *en(ah

Astigmatismus yang ukuran po%ernya 0,30 5ioptri. 1iasanya astigmatis-mus

rendah tidak perlu menggunakan koreksi kacamata. Akan tetapi jika timbul keluhan

pada penderita maka koreksi kacamata sangat perlu diberikan.

. Astigmatism%s Se(ang

Astigmatismus yang ukuran po%ernya berada pada 0,23 5ioptri sd ,23 5ioptri.

Pada astigmatismus ini pasien sangat mutlak diberikan kacamata koreksi.

. Astigmatism%s Tinggi

Astigmatismus yang ukuran po%ernya ? ,00 5ioptri. Astigmatismus ini sangat

mutlak diberikan kacamata koreksi.

+e&ala Klinis

1. Mioia,

8ejala subyektif*

$abur bila melihat jauh.

• Membaca atau melihat benda kecil harus dari jarak dekat

• ekas lelah bila membaca 'karena kon#ergensi yang tidak sesuai dengan

akomodasi(, asteno#ergens.

8ejala obyektif*

Myopia simpleks*

• Pada segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam dan pupil yang relatif 

lebar. $adang-kadang ditemukan bola mata yang agak menonjol.

• Pada segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal atau dapat

disertai cresen myopia 'myopiaic crescent( yang ringan di sekitar papil syaraf 

optik.

• Myopia patologik*

++

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 12/20

• 8ambaran pada segmen anterior serupa dengan myopia simpleks

• 8ambaran yang ditemukan pada segmen posterior berupa kelainan-kelainan

pada*

+. 1adan kaca* dapat ditemukan kekeruhan berupa perdarahan atau

degenerasi yang terlihat sebagai Ooaters, atau benda-benda yang

mengapung dalam badan kaca. $adang-kadang ditemukan ablasi badan

kaca yang dianggap belum jelas hubungannya dengan keadaan myopia.

. Papil syaraf optik* terlihat pigmentasi peripapil, kresen myopia, papil

terlihat lebih pucat yang meluas terutama ke bagian temporal. $resen

myopia dapat ke seluruh lingkaran papil, sehingga seluruh papil dikelilingi

oleh daerah koroid yang atro& dan pigmentasi yang tidak teratur

. Makula* berupa pigmentasi di daerah retina, kadang-kadang ditemukan

perdarahan subretina pada daerah makula.

. :etina bagian perifer* berupa degenerasi sel retina bagian perifer.

3. )eluruh lapisan fundus yang tersebar luas berupa penipisan koroid dan

retina. Akibat penipisan retina ini maka bayangan koroid tampak lebih

 jelas dan disebut sebagai fundus tigroid. 

2. Astigmat ,

Pada umunya, seseorang yang menderita astigmatismus tinggi menyebabkan

gejala-gejala sebagai berikut*

- Memiringkan kepala atau disebut dengan “titling his head”, pada umunya

keluhan ini sering terjadi pada penderita astigmatismus obli"ue yang tinggi.

- Memutarkan kepala agar dapat melihat benda dengan jelas.

- Menyipitkan mata seperti halnya penderita myopia, hal ini dilakukan untuk

mendapatkan efek pinhole atau stenopaic slite. Penderita astigmatismus

 juga menyipitkan mata pada saat bekerja dekat seperti membaca.

- Pada saat membaca, penderita astigmatismus ini memegang bacaan

mendekati mata, seperti pada penderita myopia. !al ini dilakukan untuk

memperbesar bayangan, meskipun bayangan di retina tampak buram.

)edang pada penderita astigmatismus rendah, biasa ditandai dengan gejala-gejala

sebagai berikut *

- )akit kepala pada bagian frontal.

+

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 13/20

- Ada pengaburan sementara sesaat pada penglihatan dekat, biasanya

pende-rita akan mengurangi pengaburan itu dengan menutup atau

mengucek-ucek mata.

Diagnosis

Pemeri"saan Unt%" Kelainan *e#ra"si

  U&i inhole

Gji lubang kecil ini dilakukan untuk mengetahui apakah berkurangnya tajam

penglihatan diakibatkan oleh kelainan refraksi atau kelainan pada media

penglihatan, atau kelainan retina lainnya. 1ila ketajaman penglihatan bertambah

setelah dilakukan pin hole berarti pada pasien tersebut terdapat kelainan refraksi

yang belum dikoreksi baik. 1ila ketajaman pennglihatan berkurang berarti pada

pasien terdapat kekeruhan media penglihatan atau pun retina yang menggangupenglihatan.

 

U&i *e#ra"si

*e#ra"si S%)!e"ti#'

- Dptotipe dari )nellen ;rial lens

Metode yang digunakan adalah dengan Metoda Qtrial and errorR Karak pemeriksaan 6

meter 3 meter 0 kaki. 5igunakan kartu )nellen yang diletakkan setinggi mata

penderita, Mata diperiksa satu persatu dibiasakan mata kanan terlebih dahulu

5itentukan #isus tajam penglihatan masing-masing mata.

1ila #isus tidak 66 dikoreksi dengan lensa sferis positif, bila dengan lensa sferis

positif tajam penglihatan membaik atau mencapai 33, 66, atau 00 maka pasien

dikatakan menderita hipermetropia, apabila dengan pemberian lensa sferis positif

menambah kabur penglihatan kemudian diganti dengan lensa sferis negatif

memberikan tajam penglihatan 33, 66, atau 00 maka pasien menderita miopia.

1ila setelah pemeriksaan tersebut diatas tetap tidak tercapai tajam penglihatan

maksimal mungkin pasien mempunyai kelainan refraksi astigmat. Pada keadaan ini

lakukan uji pengaburan (fogging technique.)

Contoh Perhitungan Gkuran kacamata*

)eseorang dapat normal melihat benda di titik dekat 'pp S 3 cm(, tetapi

mengalami kelainan pada lensa mata, dimana ia hanya mampu melihat benda

paling jauh pada jarak meter. Agar penglihatannya normal, orang tersebut

ditolong dengan kacamata. Perhitungan ukuran kacamata yang dipakai sbb*

+

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 14/20

 Karak terjauh obyekbenda yang mampu dilihat meter, sehingga jarak bayangan

pada kacamata harus berada - meter 'bayangan maya berjarak m( )+ S - m

PS-0,3 5

$acamata yang dipakai berkekuatandaya -0,3 5ioptri

*e#ra"si -)!e"ti# 

A%tore#ra"tometer "om%ter/

 Haitu menentukan myopia atau besarnya kelainan refraksi dengan

menggunakan komputer.  Penderita duduk di depan autorefractor, cahaya dihasilkan

oleh alat dan respon mata terhadap cahaya diukur. Alat ini mengukur berapa besar

kelainan refraksi yang harus dikoreksi dan pengukurannya hanya memerlukan

%aktu beberapa detik.

 +am)ar 0. Automated refractometer. 5iunduh dari

%%%.shin-nippon.jp

+

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 15/20

 +am)ar . !asil automated refractometer. %%%.shin-nippon.jp

  U&i Penga)%ran

)etelah pasien dikoreksi untuk myopia yang ada, maka tajam penglihatannya

dikaburkan dengan lensa positif, sehingga tajam penglihatan berkurang baris

pada kartu )nellen, misalnya dengan menambah lensa spheris positif . Pasien

diminta melihat kisi-kisi juring astigmat, dan ditanyakan garis mana yang paling

 jelas terlihat. 1ila garis juring pada 40 derajat yang jelas, maka tegak lurus padanya

ditentukan sumbu lensa silinder, atau lensa silinder ditempatkan dengan sumbu

+/0. Perlahan-lahan kekuatan lensa silinder negatif ini dinaikkan sampai garis juring

kisi-kisi astigmat #ertikal sama tegasnya atau kaburnya dengan juring horiTontal

atau semua juring sama jelasnya bila dilihat dengan lensa silinder ditentukan yang

ditambahkan. $emudian pasien diminta melihat kartu )nellen dan perlahan-lahan

ditaruh lensa negatif sampai pasien melihat jelas.

+am)ar 1. $ipas astigmat. http*%%%.aoa.org

5ioptri adalah ukuran kekuatan lensa yang diturunkan dari metode aljabar kalkilasi

optis.

Penatala"sanaan

)ejauh ini yang dilakukan adalah mencoba mencari bagaimana mencegah kelainan

refraksi atau mencegah jangan sampai menjadi parah.

+3

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 16/20

- Kore"si lensa

$oreksi myopia dengan menggunakan lensa konkaf atau lensa negatif, perlu diingat

bah%a cahaya yang melalui lensa konkaf akan disebarkan. $arena itu, bila

permukaan refraksi mata mempunyai daya bias terlalu besar, seperti pada myopia,

kelebihan daya bias ini dapat dinetralisasi dengan meletakkan lensa sferis konkaf di

depan mata.

1esarnya kekuatan lensa yang digunakan untuk mengkoreksi mata myopia

ditentukan dengan cara trial and error , yaitu dengan mula-mula meletakan sebuah

lensa kuat dan kemudian diganti dengan lensa yang lebih kuat atau lebih lemah

sampai memberikan tajam penglihatan yang terbaik.

Pasien myopia yang dikoreksi dengan kacamata sferis negatif terkecil yang

memberikan ketajaman penglihatan maksimal. )ebagai contoh bila pasien dikoreksi

dengan -.00 dioptri memberikan tajam penglihatan 66, demikian juga bila diberi

sferis -.3 dioptri, maka sebaiknya diberikan koreksi -.00 dioptri agar untuk

memberikan istirahat mata dengan baik setelah dikoreksi.

 !stigmatismus dapat dikoreksi kelainannya dengan bantuan lensa silinder. $arena

dengan koreksi lensa cylinder penderita astigmatismus akan dapat membiaskan

sinar sejajar tepat diretina, sehingga penglihatan akan bertambah jelas.

- -)at o)atan

1eberapa penilitian melaporkan penggunaan atropine dan siklopentolat setiap hari

secara topikal dapat menurunkan progresi&tas dari myopia pada anak-anak usiakurang 0 tahun. +

- -rtho"eratolog!

Drthokeratology adalah cara pencocokan dari beberapa seri lensa kontak, lebih dari

satu minggu atau bulan, untuk membuat kornea menjadi datar dan menurunkan

myopia. $ekakuan lensa kontak yang digunakan sesuai dengan standar. ;ergantung

dari respon indi#idu dalam orthokeratology yang sesekali beruba-ubah, penurunan

myopia sampai dengan .00 dioptri pada beberapa pasien, dan rata-rata penurunan

yang dilaporkan dalam penelitian adalah 0.23-+.00 dioptri. 1eberapa dari

penurunan ini terjadi antara -6 bulan pertama dari program orthokeratology,kornea dengan kelengkungan terbesar memiliki beberapa pemikiran dalam

keberhasilan dalam membuat pemerataan kornea secara menyeluruh. 5engan

follo%up yang cermat, orthokeratology akan aman dengan prosedur yang efektif.

Meskipun myopia tidak selalu kembali pada le#el dasar, pemakaian lensa tambahan

pada beberapa orang dalam beberapa jam sehari adalah umum, untuk

keseimbangan dalam memperbaiki refraksi.

+6

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 17/20

1eberapa lensa kontak yang didesain secara khusus untuk mengubah secara

maksimal sesuai standarnya. $ekakuan lensa pada kelengkungan kornea lebih tinggi

dari pada permukaan kornea. !asil yang didapatkan dapat menurunkan myopia

hingga .00 dioptri. Drthokeratology dengan beberapa lensa seragam, dapat

mengurangi permukaan kornea yang tidak rata. Drthokeratology adalah penampilan

yang umum pada anak muda %alaupun menggunakan lensa yang kaku tetapidapat mengontrol myopia, lensa kontak yang permeable pada anak-anak menjadi

pilihan yang disukai.

Mengurangi kelengkungan 'artinya, membuat kondisinya menjadi lebih Oatrata(

permukaan depan kornea, yang tujuannya adalah mengurangi daya bias sistem

optis bolamata sehingga titik fokusnya bergeser mendekat ke retina. Metode non

operatif untuk ini adalah orthokeratology, yaitu dengan menggunakan lensa kontak

kaku untuk 'selama beberapa %aktu( memaksa kontur kornea mengikuti kontur

lensa kontak tersebut.

Pada astigmatismus irregular dimana terjadi pemantulan dan pembiasan sinar yangtidak teratur pada dataran permukaan depan kornea maka dapat dikoreksi dengan

memakai lensa kontak. 5engan memakai lensa kontak maka permukaan depan

kornea tertutup rata dan terisi oleh &lm air mata.3

ensa kontak merupakan suatu lensa tipis dari bahan Oeksibel 'soft contact lens(

atau rigid 'rigid gas permeable lens( yang berkontak dengan kornea. ensa kontak

menmberikan koreksi penglihatan yang lebih baik dibanding kacamata. ensa

kontak dapat diresepkan untuk mengoreksi miopia, hiperopia, astigmatisma,

anisometropia, anisokonia, afakia, setelah operasi katarak, atau pada keratokonus.

)oft contact lens atau rigid gas permeable lens dapat mengoreksi miopia, hiperopia,

dan presbiopia. ensa kontak toric yang memiliki kir#atura berbeda yang disatukanpada permukaan depan lensa dapat diresepkan untuk mengoreksi astigmatisma. 6

+am)ar 11. Perbedaan soft contact lens dan :8P. 5iunduh dari*http*%%%.allabout#ision.comcontacts

$omplikasi yang dapat terjadi adalah microbial keratitis yang dapat

menyebabkan hilangnya penglihtan. $omplikasi lain yang dapat terjadi adalah tarsal

papillary conjuncti#itis dan perubahan bulbar conjuncti#al, epithelial keratopathy,

corneal neo#asculariTation, nonmicrobial in&ltrates, dan corneal %arpage.

Perubahan endotel dapat terjadi termasuk polymegethism, pleomorphism, dan

+2

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 18/20

 jarang berupa reduksi densitas sel endotelial. )tromal edema sering terjadi,

penipisan kornea juga pernah dilaporkan. 8ejala klinisnya dapat bermacam-macam.

Asupan oksigen ke kornea penting diperhatikan terutama pada pasien dengan

kelainan refraksi tinggi akibatnya lensa kontak yang dipakai lebih tebal dan lebih

berpotensi menimbulkan masalah.

+. )oft Contact ens

)oft contact lens terbuat dari poly--hydroLyethyl methacrylate dan plastik Oeksibel

serta 0-24E air. 5iameternya sekitar +-+3 mm dan menutupi seluruh kornea.

lensa ini dapat digunakan untuk miopia dan hiperopia. $arena lensa ini mengikuti

lengkung kornea maka tidak dapat dipakai untuk mengoreksi astigmatisma yang

lebih dari astigmatisma minimal. $arena ukurannya yang lebih besar soft contact

lens lebih gampang dipakai dan jarang kemasukan benda asing antara pada ruang

lensa dan kornea serta adaptasinya juga cepat.  6 8ambar +

soft contact lens.diunduh dari* http*%%%.da#idorf.comlos-angeleslatest-ne%s.htm

. :8P 'rigid gas permeable( lens

ensa :8P terbuat dari Ouorocarbon dan campuran polymethyl methacrylate.

5iameternya 6.3-+0 mm in diameter dan hanya menutupi sebagian kornea

mengapung di atas lapisan air mata. ensa :8P memberikan penglihatan yang lebih

tajam dibanding soft contact lens, pertukaran oksigen yang lebih baik sehingga

dapat mencegah infeksi dan gangguan mata lain. 5urasi pemakaian lensa :8P

dapat lebih lama dibanding soft contact lens. ensa :8P disesuaikan ukurannya

pada setiap mata dengan lebih tepat dan teliti. $erugiaannya adalah lensa :8P

kurang nyaman dibanding soft contact lens dan masa adaptasinya yang lebih lama.

ensa :8P dapat mengoreksi kelainan seperti keratoconus dimana terdapat

irregularitas bentuk kornea yang tidak dapat dikoreksi soft contact lens. 6,+ensa

kontak toric dipakai untuk mengoreksi astigmat. ensa ini memiliki dua po%er untuk

sferis dan silindris. Agar berada pada posisi yang tepat dan stabil biasanya lensa ini

lebih berat dan memiliki penanda di ba%ah. 6

+/

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 19/20

 8ambar +. ensa kontak toric. 5iunduh dari*

http*%%%.da#idorf.comlos-angeleslatest-ne%s.htm

. 8abungan

 ;erdapat pula lensa kontak yang merupakan gabungan soft contact lens dan :8P

yang memadukan keuntungan keduanya yakni lebih mudah dipakai dan pertukaran

oksigen yang baik.

8ambar +3. ensa kontak gabungan soft contact lens dan :8P

5iunduh dari* http*ads.allabout#ision.com

- 4e(ah *e#ra"si

Methode bedah refraksi yang digunakan terdiri dari*

• :adial keratotomy ':$(

5imana pola jari-jari yang melingkar dan lemah diinsisi di parasentral. 1agian yang

lemah dan curam pada permukaan kornea dibuat rata. Kumlah hasil perubahan

tergantung pada ukuran Tona optik, angka dan kedalaman dari insisi. Meskipunpengalaman beberapa orang menjalani radial keratotomy menunjukan penurunan

myopia, sebagian besar pasien sepertinya menyukai dengan hasilnya. 5imana

dapat menurunkan pengguanaan lensa kontak.3

$omplikasi yang dilaporkan pada bedah radial keratotomy seperti #ariasi diurnal

dari refraksi dan ketajaman penglihatan, silau, penglihatan ganda pada satu mata,

kadang-kadang penurunan permanen dalam koreksi tajam penglihatan dari yang

+4

7/25/2019 Tinjauan Pustaka Amc

http://slidepdf.com/reader/full/tinjauan-pustaka-amc 20/20

terbaik, meningkatnya astigmatisma, astigmatisma irregular, anisometropia, dan

perubahan secara pelan-pelan menjadi hiperopia yang berlanjut pada beberapa

bulan atau tahun, setelah tindakan pembedahan. Perubahan menjadi hiperopia

dapat muncul lebih a%al dari pada gejala presbiopia. :adial keratotomy mungkin

 juga menekan struktur dari bola mata. 3

• Photorefracti#e keratectomy 'P:$(

Adalah prosedur dimana kekuatan kornea ditekan dengan ablasi laser pada pusat

kornea. 5ari kumpulan hasil penelitian menunjukan /-4E pasien mencapai #isus

66 '00( setelah dilakukan photorefracti#e keratectomy. +-+.3 dari koreksi tajam

penglihatan yang terbaik didapatkan hasil kurang dari 0.-.4 E dari pasien.

$ornea yang keruh adalah keadaan yang biasa terjadi setelah photorefracti#e

keratectomy dan setelah beberapa bulan akan kembali jernih. Pasien tanpa bantuan

koreksi kadang-kadang menyatakan penglihatannya lebih baik pada %aktu sebelum

operasi. Photorefracti#e keratectomy refraksi menunjukan hasil yang lebih dapatdiprediksi dari pada radial keratotomy.

- aser Assisted in )itu 9nterlameral $eratomilieusis 'lasik(

Merupakan salah satu tipe P:$, laser digunakan untuk membentuk kur#a kornea

dengan membuat slice 'potongan laser( pada kedua sisi kornea.

Da#tar P%sta"a

+. Jhitcher K P and B#a P :, o% =ision. 9n Jhitcher K P and B#a P :, =aughan

AsburyRs 8eneral Dphtalmology. 7e% Hork* Mc 8ra% !ill, 002.

. Dl#er K and Cassidy , 1asic Dptics and :efraction. 9n Dl#er K and Cassidy ,

Dphtalmology at a 8lance. 7e% Hork* 1lack%ell )cience, 003@ -.

. 9lyas ), Mailangkay !, ;aim !, )aman : dan )imarmata M, 00. 9lmu Penyakit

Mata Gntuk 5okter Gmum dan mahasis%a $edokteran Bdisi $e-. Kakarta.

. A. $. $hurana, Comprehensi#e Dphtalmology <ourth Bdition* Dptics and

:efraction, 7e% Age 9nternational 'P( limited Publishers, +* 6-/, 002.

3. 5eborah, Pa#an-angston,Manual of Dcular 5iagnosis and ;herapy, 6th 

Bdition*:efracti#e )urgery, ippincott Jilliams and Jilkins, 3*2-+00,00/.

5. !ar#ey M. B., 004. 5e#elopment and ;reatment of Astigmatism-:elated

Amblyopia. "ptom #is $ci /6'6(* 6-64.

0