tugas 1 evaluasi

Upload: wiendhagusanmutez

Post on 07-Feb-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    1/43

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Potongan surat thaahaa ayat 52

    Apa yang dapat kita petik dari ayat diatas? Pengetahuan yang teah

    dianugrahkan kepada umat manusia belum seberapa kekuatannya jika

    dibandingkan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh sang pencipta. Oleh karena

    itu, pengetahuan yang dimiliki oleh manusia haruslah selalu perbarui dan

    dikembangkan terus menerus. Untuk mencapai sebuah kesempurnaan haruslah

    tahap-tahap evaluasi yang berkelanjutan. Oleh karena dasar itulah, evaluasi

    diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari sebuah pengetahuan.

    Istilah evaluasi sudah dikenal sejak lama. Selain itu terdapat pula istilah

    yang lain, seperti asesmen, pengukuran dan tes. Diantara ketiga istilah tersebut tes

    merupakan istilah yang paling akrab oleh guru. Tes hasil prestasi belajar sering kali

    dipertukarkan pemakaiannya oleh guru dengan konsep pengukuran hasil belajar.

    Dengan demikian diperlukan upaya untuk memperkenalkan kepada guru tentang

    pengertian dan esensi tentang konsep evaluasi, asesmen, tes dan pengukuran

    lainnya.

    Bagi sebagian besar pendidik, istilah pengukuran, penilaian, evaluasi dan

    asesmen adalah istilah yang sering digunakan dalam menjalankan tugasnya sebagai

    pengajar. Menentukan hasil pembelajaran diupayakan untuk berlaku objektif, adil

    dan menyeluruh. Oleh karena itu penggunaa alat ukur yang handal dan terpercaya

    mutlak untuk dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    2/43

    2

    B. Tujuan Penulisan

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perbandingan

    antara penilaian, asesmen, pengukuran dan tes.

    C. Ruang Lingkup

    1.

    Penilaian

    2. Tes

    3. Pengukuran

    4. Evaluasi

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    3/43

    3

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. Penilaian

    1.

    Definisi penilaian

    Penilaian merupakan komponen penting dalam proses dan penyelenggaraan

    pendidikan. Upaya menigkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui

    peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya. Keduanya

    saling terkait. Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas yang

    baik. Kualitas pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya.

    Selanjutnya, sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk

    menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik untuk

    belajar dengan lebih baik. Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan kualitas

    pendidikan diperlukan perbaikan sistem penilaian yang diterapkan.

    Menurut TGAT (1987), penilaian atau asesmen mencakup semua cara yang

    digunakan untuk unjuk kerja individu. Proses asesmen meliputi pengumpulan

    bukti-bukti tentang pencapaian belajar peserta didik. Bukti ini tidak melalui tes

    saja, tetapi juga dikumpulkan melalui pengamatan atau laporan diri (self

    report). Definisi penilaian berkaitan dengan semua proses pendidikan, seperti

    karakteristik peserta didik, karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas,

    dan administrasi.

    Seperti yang telah diuraikan di atas, penilaian mencakup cara yang

    digunakan untuk menilai unjuk kerja individu. Penilaian berfokus pada

    individu, yaitu prestasi belajar yang dicapai oleh individu. Proses penilaian

    meliputi pengumpulan bukti-bukti tentang pencapaian kemajuan belajar peserta

    didik. Bukti ini tidak selalu diperoleh melalaui tes saja, tetapi juga bisa

    dikumpulkan melalui pengamatan atau laporan diri. Penilaian memerlukan data

    yang baik mutunya sehingga perlu didukung oleh proses pengukuran yang baik.

    Paradigma penilaian sebagai suatu pembelajaran peserta didik telah dirintis

    lebih dari 20 tahun yang lalu, yaitu sebagai contoh cara mengubah lembaga

    melalui proses penilaian (Berno,1994). Pendekatan yang digunakan ini

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    4/43

    4

    merupakan penegasan bahwa penilaian merupakan bagian dari cara

    membelajarkan seseorang. Evaluasi hasil belajar yang dalam pelaksanaannya

    didahului penilaian harus mampu mendorong peserta didik belajar lebih baik

    dan juga mendorong guru untuk mengajar lebih baik.

    Menurut (Chittenden, 1991), kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran

    perlu diarahkan pada empat hal:

    a) Penelusuran: yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah proses

    pembelajaran telah berlangsung sesuai dengan yang direncanakan atau

    tidak. Untuk kepentingan ini, guru mengumpulkan berbagai informasi

    sepanjang semester atau tahun pelajaran melalui berbagai bentuk

    pengukuran untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan

    belajar anak.

    b) Pengecekan: yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat kekurangan-

    kekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran. Dengan

    melakukan berbagai bentuk pengukuran, guru berusaha untuk memperoleh

    gambaran menyangkut kemampuan peserta didiknya, apa yang telah

    berhasil dikuasai dan apa yang belum dikuasai.

    c) Pencarian: yaitu untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan yang

    muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan jalan ini, guru

    dapat segera mencari solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul

    selamaproses belajar berlangsung.

    d) Penyimpulan: yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian belajar

    yang telah dimiliki peserta didik. Hal ini sangat penting bagi guru untuk

    mengetahui tingkat pencapaian yang diperoleh peserta didik. Selain itu,

    hasil penyimpulan ini dapat digunakan sebagai laporan hasil tentang

    kemajuan belajar peserta didik, baik untuk peserta didik itu sendiri, sekolah,

    orang tua, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.

    Depdikbud 1994 mengemukakan penilaian adalah suatu kegiatan untuk

    memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh

    tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa. Jadi, penilaian adalah suatu

    proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    5/43

    5

    mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam

    rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari pertimbangan

    tertentu. Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru

    untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik

    mencapai perkembangan belajarnya secara optimal. Implikasinya adalah

    kegiatan penilaian harus digunakan sebagai cara atau teknik untuk mendidik

    sesuai dengan prinsip pedagogis. Guru harus menyadari bahwa kemajuan

    belajar perserta didik merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam

    pembelajaran.

    2. Fungsi Penilaian

    Penilaian mempunyai sejumlah fungsi didalam proses belajar mengajar yaitu :

    a)

    Sebagai alat guna mengetahui apakah siswa telah menguasai pengetahuan,

    nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang diberikan oleh guru.

    b) Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan

    kegiatan belajar.

    c) Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

    d) Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru yang bersumber dari siswa.

    3. Tujuan Penilaian

    Minimal terdapat 6 tujuan penilaian dalam kaitannya dengan belajar mengajar

    yaitu :

    a) Menilai ketercapaian tujuan. Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode

    penilaian dan cara belajar siswa.

    b) Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi. Belajar

    dikategorikan sebagai kognitif, nsikomotoris dan afektif. Batasan tersebut

    umumnya dieksplisitkan sebagai pengetahuan, keterampilan dan sikap/nilai.

    c) Sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa ketahui. Setiap siswa

    masuk kelas dengan membawa pengalamannya masing-masing serta

    karakteristiknya. Guru perlu mengetahui keadaan siswanya agar guru dapat

    berangkat dari pengalaman siswa yang beragam dalam memulai

    pembelajarannya. Guru perlu mengetahui dan memperhatikan kekuatan,

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    6/43

    6

    kelemahan dan minat siswa sehingga mereka termotivasi untuk belajar atas

    dasar apa yang telah mereka miliki dan mereka butuhkan.

    d) Memotivasi belajar siswa. Penilaian juga harus dapat memotivasi belajar

    siswa. Guru harus menguasai bermaacam-macam teknik memotivasi siswa.

    Hasil penilaian akan menstimulasi tindakan siswa.

    e) Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling. Informasi

    diperlukan jika bimbingan dan konseling yang efektif diperlukan, informasi

    yang berkaitan dengan masalah pribadi seperti data kemampuan, kualitas

    pribadi, kemampuan bersosialisasi dan skor hasil belajar.

    4. Kriteria Penilaian

    Kriteria yang perlu diperhatikan dalam penilaian antara lain :

    a)

    Penilaian dapat dilakukan melalui tes dan non tes.

    b) Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan yaitu pengetahuan,

    keterampilan dan sikap.

    c) Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan belajar sedang

    berlangsung, misalnya observasi, memberikan tes, mengamati hasil kerja

    siswa.

    d) Pemilihan alat dan jenis penilaian berdasarkan rumusan tujuan

    pembelajaran.

    e) Mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian, misalnya untuk kenaikan kelas.

    5. Prinsip Penilaian

    Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan

    menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

    1. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

    kemampuan yang diukur.

    2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,

    tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

    3. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik

    karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,

    suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

    4. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    7/43

    7

    yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

    5. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

    pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

    6. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik

    mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik

    penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta

    didik.

    7. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap

    dengan mengikuti langkah-langkah baku.

    8. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

    kompetensi yang ditetapkan.

    9.

    akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi

    teknik, prosedur, maupun hasilnya.

    6. Teknik dan Instrumen Penilaian

    1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik

    penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok,

    dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat

    perkembangan peserta didik.

    2) Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.

    3) Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran

    berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

    4) Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk

    tugas rumah dan/atau proyek. Instrumen penilaian hasil belajar yang

    digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalah

    merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah

    memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang

    digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan

    benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.

    5) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam

    bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi,

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    8/43

    8

    konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.

    6) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN

    memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti

    validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan

    antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.

    7. Mekanisme dan Prosedur Penilaian

    a) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

    dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.

    b) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat

    penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana

    pelaksanaan pembelajaran (RPP).

    c) Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan

    kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.

    d) Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam

    kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak

    diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk

    kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok

    mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh

    satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk memperoleh

    pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan

    kelulusan dari satuan pendidikan.

    e) Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran

    kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan

    jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik

    berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.

    f) Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama

    dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

    kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    9/43

    9

    pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan

    mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah.

    g) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a)

    menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan

    ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian

    sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.

    h) Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok

    mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan

    perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru

    agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain

    dan sumber lain yang relevan.

    i) Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan

    tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik

    sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan

    bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata

    pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan

    kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata

    pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.

    j) Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok

    mata pelajaran yang relevan.

    k) Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat

    keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala

    sekolah/madrasah.

    l) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum

    diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapaiKKM harus mengikuti pembelajaran remedi.

    m) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam

    bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan

    deskripsi kemajuan belajar.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    10/43

    10

    n) Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan

    langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.

    o) UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

    bekerjasama dengan instansi terkait.

    p) Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah

    satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu

    pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.

    q) Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang

    berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan

    serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam

    upaya meningkatkan mutu pendidikan.8. Penilaian oleh Pendidik

    Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan,

    bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta

    untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut

    meliputi kegiatan sebagai berikut:

    a) menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat

    rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.

    b)

    mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian

    yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.

    c) mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk

    dan teknik penilaian yang dipilih.

    d) melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang

    diperlukan.

    e) mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan

    kesulitan belajar peserta didik.

    f) mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai

    balikan/komentar yang mendidik.

    g) memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    11/43

    11

    h) melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester

    kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar

    peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.

    i) melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan

    hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan

    sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan

    kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang

    baik.

    9. Penilaian oleh Satuan Pendidikan

    Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai

    pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian

    tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:

    a) menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan

    karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan

    pendidikan melalui rapat dewan pendidik.

    b) mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan

    ulangan kenaikan kelas.

    c) menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang

    menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.

    d) menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang

    menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.

    e) menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok

    mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat

    dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh

    pendidik.

    f) menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

    dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan

    melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian

    oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    12/43

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    13/43

    13

    j) untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

    mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok

    mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dankesehatan dan lulus ujian sekolah/madrasah dan lulus UN.

    k) menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta

    didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara

    UN.

    l) menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi

    satuan pendidikan penyelenggara UN.

    10.Penilaian oleh Pemerintah

    a) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang

    bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada

    mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

    dan teknologi.

    b) UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta

    pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.

    c) Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau

    satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap

    berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.

    d) Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian

    bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

    e) Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan

    kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.

    f) Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari

    satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh

    Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.

    B. Pengukuran

    1. Pengertian pengukuran

    Tidak ada satupun aktifitas di dunia ini yang bisa dipisahkan dari kegiatan

    pengukuran. Keberhasilan suatu program dapat diketahui melalui suatu pengukuran.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    14/43

    14

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa lepas dari kegiatan

    pengukuran. Penelitian-penelitian yang dilakukan dalam semua bidang selalu

    melibatkan kegiatan pengukuran, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Oleh

    karena itu, pengukuran memegang peranan penting, baik untuk perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi maupun untuk penyajian informasi bagi pembuat kebijakan.

    Pada dasarnya pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu

    objek secara sistematik. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan

    karakteristik suatu objek. Kemampuan seseorang dalam bidang tertentu dinyatakan

    dengan angka. Dalam menentukan karakteristik individu, pengukuran yang dilakukan

    harus sedapat mungkin mengandung kesalahan yang kecil. Kesalahan yang terjadi pada

    pengukuran ilmu-ilmu alam lebih sederhana dibandingkan dengan kesalahan

    pengukuran pada ilmu-ilmu sosial. Kesalahan pada ilmu-ilmu alam sebagian besar

    disebabkan oleh alat ukurnya, sedangkan kesalahan pengukuran dalam ilmu-ilmu sosial

    bisa disebabkan oleh alat ukur, cara mengukur, dan keadaan objek yang diukur

    (Djemari Mardapi, 2008).

    Pengukuran yang bersifat kuantitatif itu dapat dibedakan menjadi tiga macam,

    yaitu: (1) Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu, seperti pengukuran

    yang dilakukan oleh seorang penjahit mengenai panjang lengan, kaki, lebar bahu,

    ukuran pinggang dan lain-lain. (2) Pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu,

    seperti pengukuran untuk menguji daya tahan mesin sepeda motor, pengukuran untuk

    menguji daya tahan lampu pijar, dan lain-lain. (3) Pengukuran untuk menilai yang

    dilakukan dengan menguji sesuatu, seperti pengukuran kemajuan belajar peserta didik

    dalam rangka mengisi nilai rapor yang dilakukan dengan menguji mereka dalam bentuk

    tes hasil belajar. Pengukuran jenis ketiga inilah yang dikenal dalam dunia pendidikan

    (Anas Sudiyono, 1996).

    Hal-hal yang termasuk evaluasi hasil belajar meliputi alat ukur yang digunakan,

    cara menggunakan, cara penilaian, dan evaluasinya. Alat ukur yang digunakan bisa

    berupa tugas-tugas rumah, kuis, ujian tengah semester (UTS), dan ujian akhir semester

    (UAS). Pada prinsipnya, alat ukur yang digunakan harus memiliki bukti kesahihan

    (validitas) dan kehandalan (reliabilitas) yang tinggi.

    Kesahihan atau validitas alat ukur dapat dilihat dari konstruk alat ukur, yaitu

    mengukur sesuatu yang direncanakan akan diukur. Menurut teori pengukuran, substansi

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    15/43

    15

    yang diukur harus satu dimensi. Aspek bahasa, kerapian tulisan tidak diskor atau

    diperhitungkan bila tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui kemampuan peserta

    didik dalam mata pelajaran tertentu. Konstruksi alat ukur dapat ditelaah pada aspek

    materi, teknik penulisan soal, dan bahasa yang digunakan. Pakar di bidangnya atau

    teman sejawat merupakan penelaah yang baik untuk memberikan masukan tentang

    kualitas alat ukur yang digunakan termasuk tes.

    Kesahihan alat ukur juga bisa dilihat dari kisi-kisi alat ukur. Kisi-kisi ini berisi

    materi yang diujikan, bentuk dan jumlah soal, tingkat berpikir yang terlibat, bobot soal,

    dan cara penskoran. Kisi-kisi yang baik adalah yang mewakili bahan ajar. Untuk itu

    pokok bahasan yang diujikan dipilih berdasarkan kriteria: (1) pokok bahasan yang

    esensial, (2) memiliki nilai aplikasi, (3) berkelanjutan, (4) dibutuhkan untuk

    mempelajari mata pelajaran yang lain. Hal lain yang penting adalah lamanya waktu

    yang disediakan untuk mengerjakan soal ujian. Ada yang berpendapat, kisi-kisi ini

    sebaiknya disampaikan kepada peserta didik.

    Hasil pengukuran harus memiliki kesalahan yang sekecil mungkin. Tingkat

    kesalahan ini berkaitan dengan kehandalan alat ukur. Alat ukur yang baik memberi

    hasil konstan bila digunakan berulang-ulang, asalkan kemampuan yang diukur tidak

    berubah. Kesalahan pengukuran ada yang bersifat acakdan ada yang bersifat sistematik.

    Kesalahan acak disebabkan situasi saat ujian, kondisi fisik-mental yang diukur dan

    yang mengukur bervariasi. Kondisi mental termasuk emosi seseorang bisa bersifat

    variatif, dan variasinya diasumsikan acak. Hal ini untuk memudahkan melakukan

    estimasi kemampuan seseorang.

    Kesalahan yang sistematik disebabkan oleh alat ukurnya, yang diukur, dan yang

    mengukur. Ada guru yang cenderung membuat soal tes yang terlalu mudah atau sulit,

    sehingga hasil pengukuran bisa underestimate atau overestimatedari kemampuan yang

    sebenarnya. Setiap orang yang dites, teramsuk peserta didik, tentu memiliki rasa

    kecemasan walau besarnya bervariasi. Apabila ada peserta didik yang selalu memiliki

    tingkat kecemasan tinggi ketika dites, hasil pengukurannya cenderung underestimate

    dari kemampuan yang sebenarnya.

    Dalam melakukan pengukuran, guru bisa membuat kesalahan yang sistematik.

    Kesalahan ini bisa terjadi pada saat penskoran, ada guru yang "pemurah" dan ada guru

    yang "mahal" dalam memberi skor. Bila murah dan mahal ini berlaku pada semua

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    16/43

    16

    peserta didik, maka akan terjadi kesalahan yang sistematik. Sebalikya, bila hanya

    berlaku kepada peserta didik tertentu, maka akan terjadi bias dalam pengukuran.

    Demikian kompleksnya masalah pengukuran sehingga dibutuhkan teori

    pengukuran. Saat ini ada dua teori pengukuran yang digunakan secara luas, yaitu teori

    tes klasik dan teori modern. Teori tes klasik berasumsi bahwa skor yang didapatkan

    seseorang dari hasil suatu pengukuran dapat diuraikan menjadi skor yang sebenarnya

    dan skor kesalahan. Asumsi lainnya adalah bahwa tidak ada hubungan antara skor yang

    sebenarnya dengan skor kesalahan. Dari kedua asumsi dasar ini, selanjutnya

    dikembangkan formula-formula atau rumus-rumus untuk mengetahui indeks kesahihan

    (validitas) dan indeks kehandalan (reliabilitas).

    Ada beberapa kelamahan teori tes klasik, dan yang paling menonjol adalah

    ketergantungan statistik butir pada karakteristik kelompok yang diukur. Dengan

    demikian, besarnya statistik butir bervariasi dari satu kelompok terhadap kelompok

    yang lain. Akibatnya, sulit membandingkan kemampuan kelompok yang satu dengan

    kelompok lainnya, apalagi antar individu. Kelemahan ini sudah lama disadari, yaitu

    sejak dikembangkannya alat ukur yang digunakan pada bidang ilmu-ilmu alam atau

    teknologi. Alat ukur yang digunakan pada bidang ini tidak tergantung pada objek yang

    diukur, karena karakteristiknya tidak berubah-ubah selama objek yang diukur sama.

    Hal ini mudah difahami karena yang diukur adalah benda atau objek yang mati.

    Berbeda dengan objek pada bidang pendidikan, yaitu manusia. Keadaan manusia

    seperti kondisi senang dan susah, selalu berubah dari waktu ke waktu, sehingga hasil

    pengukuran yang diperoleh belum tentu menunjukkan karakteristik individu yang

    sebenarnya. Oleh karena itu, dikembangkan teori pengukuran yang dapat mengatasi

    kelemahan teori klasik.

    Teori klasik yang berkembang pada saat iniyang disebut dengan teori modern-

    menggunakan beberapa asumsi dasar. Asumsi utamanya adalah peluang seseorang

    menjawab benar suatu butir tidak ditentuka oleh peluang menjawab butir yang lain,

    yang dikenal dengan asumsi independen. Teori modern ini berusaha untuk

    mengembangkan suatu analisis yang menghasilkan estimasi kemampuan seseorang

    tanpa dipengaruhi oleh alat ukur yang digunakan. Demikian juga statistik butir

    diusahakan agar tidak tergantung pada karakteristik individu yang diukur. Berdasarkan

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    17/43

    17

    sifat-sifat ini, teori tes modern dikembangkan oleh banyak pakar pengukuran di dunia

    ini.

    2. Objek pengukuran dalam bidang pendidikan

    Objek-objek pengukuran dalam bidang pendidikan ialah prestasi belajar siswa,

    sikap, motivasi, intelegensi, bakat, kecerdasan emosional, minat dan kepribadian.

    Dalam bidang pendidikan pengukuran memegang peranan penting. Data hasil

    pengukuran dalam bidang pendidikan memiliki arti pening baik bagi sekolah atau

    lembaga pendidikan guru maupun bagi siswa dan masyarakat. Bagi misalnya hasil

    pengukuran berfungsi untuk membandingkan tingkat kemampuan siswa dengan

    siswa-siswa lain dalam kelompok yang diajarnya. Disekolah pengukuran dilakukan

    guru untuk menaksir prestasi siswa. Alat yang digunakan untuk mengukur prestasi

    siswa pada umumnya adalah tes yang disebut tes hasil belajar.

    3. Skala Pengukuran

    C. TES

    1. Pengertian tes

    Istilah ini berasal dari bahasa latin testum yang berarti sebuah piringan atau

    jambangan dari tanah liat. Istilah ini dipergunakan dalam lapangan psikologi dan

    selanjutnya hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara untuk

    menyelidiki seseorang. Penyelidikan tersebut dilakukan mulai dari pemberian suatu

    tugas kepada seseorang atau untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Pada

    hakikatnya tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus

    dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur

    suatu aspek perilaku tertentu. Dengan demikian, fungsi tes adalah sebagai alat ukur.

    Berikut pengertian menurut :

    1.

    Anne Anastasia adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektifsehingga dapat digunakan secara meluas serta serta dapat betul-betul di gunakan

    untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku.

    2. Lee .J. Cornbach, dalam bukunya essential of psychology testing tes

    merupakan prosedur yang sisitematis untuk membandingkan tingkah laku dua

    orang atau lebih

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    18/43

    18

    3. F.L. Goodenough adalah sebagai suatu tugas atau serangkaian tugas yang di

    berikan kepada individu atau sekelompok individu dengan maksud untuk

    membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain.

    Jadi tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

    mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah di

    tentukan.

    2. Fungsi tes

    Secara umum fungsi tes adalah :

    a) Sebagai alat untuk mengukur prestasi siswa.

    b) Sebagai motivator dalam pembelajaran.

    c) Berfungsi untuk upaya perubahan kualitas pembelajaran.

    d)

    Dimaksudkan untuk menentukan berhasil atau tidaknya siswa sebagai isyarat

    untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

    3. Penggolongan tes

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    19/43

    19

    Dari segi bentuk pelaksanaannya

    a. Tes Tertulis ( paper and pencil test)

    Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada penggunaan kertas

    dan pencil sebagai instrumen utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau

    jawaban ujian pada kertas ujian secara tertulis, baik dengan tulisan tangan maupun

    menggunakan komputer.

    b. Tes Lisan ( oral test)

    Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara

    guru dan murid.

    c. Tes Perbuatan (performance test)

    Tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan

    sesuatu unit kerja. Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta

    didik.

    Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya

    a. Tes Essay (uraian)

    Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan

    siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan

    bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan

    dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.

    b. Tes Objektif

    Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan

    alternatif jawabannya. Tes ini terdiri dariberbagai macam bentuk, antara lain ;Tes

    Betul-Salah (TrueFalse), Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice), Tes Menjodohkan

    (Matching) dan Tes Analisa Hubungan (Relationship Analysis).

    Dari segi fungsi tes di sekolah

    a.Tes Formatif

    Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar

    selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan

    unit pembelajaran. Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah : untuk

    mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit

    pembelajaran, merupakan penguatan bagi peserta didik, merupakan usaha perbaikan

    bagi siswa, karena dengan tes formatif peserta didik mengetahui kelemahan-

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    20/43

    20

    kelemahan yang dimilikinya dan peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan

    yang mana yang belum dikuasainya.

    b. Tes Summatif

    Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau

    pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu. Tes sumatif dilaksanakan pada

    tengah atau akhir semester.

    c. Tes Penempatan

    Tes penempatan adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan

    yang akan dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati

    atau dimasuki peserta didik dalam belajar.

    d. Tes Diagnostik

    Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab

    kesulitan yang dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-

    lain yang mengganggu kegiatan belajarnya.

    4. Langkah-langkah dalam penyusunan tes

    Urutan langkah yang dilakukan adalah :

    a) Menentukan tujuan mengadakan tes

    b) Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan

    c) Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan

    d) Menderetkan semua TIK dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek

    tingkah laku terkandung dalam TIK itu.

    e) Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir yang

    diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut.

    f) Menuliskan butir-butir soal, didasarkan atas TIK-TIK yang sudah dituliskan

    pada tabel TIK dan aspek tingkah laku yang dicakup.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    21/43

    21

    D. Evaluasi

    Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau

    membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai olehsiswa (Purwanto, 2002). Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis

    dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan

    pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Ada beberapa

    hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

    1. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari

    kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau

    arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah

    evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses

    pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu.

    2. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang

    berkenaan dengan nilai dan arti.

    a) Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan

    pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu

    yang bersifat dari luar. Jadi, pertimbangan yang diberikan sepenuhnya

    berdasarkan apa evaluan itu sendiri.

    b) Arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluasi dalam suatu konteks

    tertentu.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    22/43

    22

    3. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement) yang

    merupakan konsep dasar dari evaluasi. Melalui pertimabangan inilah ditentukan

    nilai dan arti/makna dari sesuatu yang dievaluasi.

    4. Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria

    tertentu. Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan

    bukanlah suatu proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria ini

    penting dibuat oleh evaluator dengan pertimbangan:

    a) Hasil evaluasi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

    b) Evaluator lebih percaya diri.

    c) Menghindari adanya unsur subjektivitas.

    d) Memungkinkan hasil evaluasi akan sama, sekalipun dilakukan pada waktu dan

    orang yang berbeda.

    e) Memberikan kemudahan bagi evaluator dalam melakukan penafsiran hasil

    evaluasi.

    Evaluasi pembelajaran pada prinsipnya sebagai tahap akhir dalam kegiatan

    pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini adalah melakukan pengukuran untuk menentukan

    penilaian tentang tiga fungsi yang harus dipenuhi, yaitu :

    1. Menilai efektivitas proses pembelajaran : sampai dimana kemampuansiswa/peserta didik mengerti yang harus dimengerti.

    2. Menilai efektivitas prosedur pembelajaran : samapai dimana pengajar

    berhasil mencapai tujuannya.

    3. Menilai kemampuan siswa sesuai standart yang harus dicapai.

    Alat evaluasi ini dikenal dengan instrument evalausi. Penggunaan alat evaluasi

    ini adalah un tuk mendapppatkan hasil yang lebih baik sesuai kenyataan yang di

    evaluasi. Ada dua jenis alat evaluasi dalam pembelajaran yaitu :

    1. Tes : adalah penilaian komprenhensive terhadap seseorang individu atau usaha

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    23/43

    23

    keseluruhan usaha evaluasi program. Ada dua jenis alat yang digunakan

    dalam program pembelajaran :

    Tes baku (standard) artinya tes tersebut telah melalui validasi dan reliabilitas

    untuk suatu tujuan tertentu.

    Tes buatan guru umumnya belum distadirisasi tetapi harus telah

    dipertimbangkan factor validasi dan reliabilitasnya.

    2. Non tes : untuk menilai aspek-aspek tingkahlaku seperi sikap, minat,

    perhatian, karakteristik dan lain-lain yang sejenis.

    Mengidentifikasi siapa diantara kelompok siswa yang leaders dan siapa

    yang isolates dengan sosiometri

    Menidentifikasi minat siswa membaca atau kegiatan pendidikan

    menggunakan

    interest inventory

    Mengetahui atau mengenal sikap-sikap sikap individu terhadap

    kelompoknya menggunakan skala sikap (attitude scale) .

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    24/43

    24

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    25/43

    25

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    26/43

    26

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    27/43

    27

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Penilaian dapat menggunakan skala contoh penilaian aspek pskimotor dan afektif.

    Penilaian dalam bentuk skala bisa dari 1 sampai 5. Guru akan menilai masing-masing

    aspek yang terdapat pada lembar penilaian dengan cara member checklist pada lembar

    penilaian sesuai kemampuan yang ditunjukkan siswa. Setelah itu nilai yang didapat

    siswa diolah dan dikonversi dalam bentuk rata-ratanya.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    28/43

    28

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    29/43

    29

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    30/43

    30

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    31/43

    31

    Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian 2

    Mata Pelajaran Fisika Kelas XI

    N

    o.

    Standar

    kompetensi

    Kompetensi dasar Indikator Indikator soal Ranah

    soal

    Bentuk tes Nomor

    soalPiliha

    n

    ganda

    Isian Essa

    y

    1. 1.

    Mengan

    alisis

    gejala

    alam

    dan

    keteratur

    annya

    dalam

    cakupan

    mekanika benda

    titik

    1.3. Menganalisi

    s pengaruh

    gaya pada

    sifat elastis

    benda

    1.4. Menganalisi

    s hubungan

    Mendeskripsi

    kan

    karakteristik

    gaya pada

    benda elastis

    berdasarkan

    data

    percobaan

    (grafik)

    Membandingk

    an ModulusElastisitas dan

    konstanta

    gaya

    Menganalisis

    susunan pegas

    seri dan

    1. Siswa dapat

    menentukan besaran

    terkait tentang modulus

    elastisitas

    C3 1,2,3

    2. Siswa dapat

    menentukan tetapan

    pegas/koefisien

    elastisitas pegas

    C3 4

    3. Siswa dapat

    membandingkanhubungan masing-

    masing komponen

    hukum hooke

    C3 5,7

    4. Siswa dapat

    menentukan energy

    potensial elastisitas

    pegas

    C3 6

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    32/43

    32

    antara gaya

    dengan gerak

    getaran

    paralel

    Membandingk

    an tetapan

    gaya

    berdasarkan

    data

    pengamatan

    Menemukan

    gaya pemulih

    pada beberapa

    masalah gerak

    harmonik

    sederhana

    Menganalisis

    simpangan,

    kecepatan dan

    percepatan

    pada gerak

    getaran

    Menjelaskan

    hubungan

    antara periode

    getaran

    dengan massa

    beban

    berdasarkan

    data

    5. Sisw dapat menentukan

    koefisien total dari

    suatu rangkaian pegas

    gabungan

    C3 8

    6. Siswa dapat

    menentukan besaran

    terkait gerak harmonis

    sederhana pada pegas

    C3 9,10

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    33/43

    33

    pengamatan

    1.5.

    Men

    ganalisis

    hubungan

    antara usaha,

    perubahan

    energi

    dengan

    hukum

    kekekalan

    energi

    mekanik

    1.6.Menerapkan

    hukum

    kekekalan

    energi

    Mendeskripsikan

    hubungan antara

    usaha, gaya dan

    perpindahan

    Menghitung besar

    energi potensial

    (gravitasi dan

    pegas) dan energi

    kinetik

    Menganalisis

    hubungan antara

    usaha dan energi

    kinetik

    Menganalisis

    hubungan antara

    usaha dengan

    energi potensial

    Merumuskan

    bentuk hukum

    kekekalan energi

    mekanik

    Menerapkan

    hukum kekekalan

    energi mekanik

    7.

    Siswa dapat

    menentukan besar

    usaha pada bidang

    datar

    C3 11,12,13,

    15

    8. Diberikan grafik, siswa

    dapat menetukan besar

    usaha total pada grafik

    C3 14

    9. Siswa dapat

    menentukan besar

    usaha dari perubahan

    energi

    C3 17,18

    10.Siswa dapat

    menganalisis

    perbandingan energi

    mekanik

    C4 16,19

    11.Siswa dapat

    menentukan besar daya

    C3 20

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    34/43

    34

    mekanik

    untuk

    menganalisis

    gerak dalam

    kehidupan

    sehari-hari

    pada gerak gerak

    jatuh bebas, gerak

    parabola dan

    gerak harmonik

    sederhana

    Menerapkan

    hukum kekekalan

    energi mekanik

    pada gerak dalam

    bidang miring

    Menerapkan

    hukum kekekalan

    energi mekanik

    pada gerak benda

    dalam bidang

    berupa lingkaran

    seperti ruller

    coaster

    Menerapkan

    hukum kekekalanenergi mekanik

    pada gerak satelit

    Menerapkan

    hukum kekekalan

    energi mekanik

    pada gerak

    getaran (pegas)

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    35/43

    35

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    36/43

    36

    Contoh-contoh soal :

    1. Soal ingatan

    Pernyataan hukum III newton adalah.

    a. Setiap gaya berbanding lurus terhadap massa dan percepatan benda.

    b. Setiap aksi terdapat reaksi yang sama besar dan arah berlawanan.

    c. Setiap aksi terdapat reaksi yang arah dan besarnya sama.

    d. Besar gaya yang menyebabkan sama dengan besar gaya yang diakibatkan

    2. Soal aplikasi

    Sebuah benda terletak dimuka sebuah lensa yang mempunyai jarak fokus 10 cm.

    bayangan yang terjadi ternyata tegak dan tingginya dua kali tinggi benda itu. Jarak

    antara benda dengan lensa adalah.

    a. 3,3 cm

    b. 5 cm

    c. 10 cm

    d. 15 cm

    e. 30 cm

    3. Soal essai

    Percobaan berikut dilakukan untuk memperkirakan massa jenis suatu benda, setelah

    ditimbang, benda dimasukkan ke dalam gelas ukur. Tentukan massa jenis benda

    tersebut!

    Alternatif Jawaban dan penilaian

    Soal Nilai

    Diketahui : m = 250 gram

    V = 500 300 = 200 ml =

    3

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    37/43

    37

    200 cm

    ditanya : ? 1

    Jawab :

    = m

    / V

    = 250 / 200 = 1,25 g/cm3

    2

    4

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    38/43

    38

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    1.

    Penilaian atau asesmen mencakup semua cara yang digunakan untuk

    unjuk kerja individu.

    2. Tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif

    sehingga dapat digunakan secara meluas serta serta dapat betul-betul

    di gunakan untuk mmengukur dan membandingkan keadaan psikis

    atau tingkah laku.

    3. Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan

    atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan

    pengajaran telah dicapai oleh siswa.

    4. Pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek

    secara sistematik.

    B. Saran

    Semoga guru dapat melakukan kegiatan penilaian, tes, pengukuran

    dan evaluasi dengan baik dan benar serta sesuai dengan aturannya.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    39/43

    39

    DAFTAR PUSTAKA

    Juknis. (2010). Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Atas. Jakarta :

    Kemendiknas.

    Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

    Pemula. Bandung: Alfabeta.

    Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

    Alfabeta.

    Suharsimi Arikunto. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

    Aksara.

    Slameto. (2001).Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    40/43

    40

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    41/43

    41

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    42/43

    42

  • 7/21/2019 tugas 1 evaluasi

    43/43