tugas riset cynthia oktora dwiyana
TRANSCRIPT
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 1/20
STUDI META ANALISIS HUBUNGAN ANTARA
PENGGUNAAN ANTIKONVULSAN DENGAN KEJADIAN
SINDROM STEVEN-JOHNSON
CYNTHIA OKTORA DWIYANA
NIM. I 11109063
TUGAS RISET
MODUL KULIT DAN JARINGAN PENUNJANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
013
1
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 2/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. L!"!# B$%!&!'(
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang sangat mudah memberikan
suatu manifestasi klinis apabila timbul gangguan pada tubuh. Salah satu
gangguan tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alegi terhadap suatu obat.
Erupsi obat atau drug eruption adalah reaksi alergi pada kulit atau daerah
mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat dengan cara sistemik.1,2
bentuk drug eruption dapat berupa urtikaria, angiodema, purpura, eritoderma,
makulopapular, pustulosis eksantematosa generalisata akut (PE!", fixed
drug eruption (#$E", Toxic Epidermal Necrolysis (%E&", dan Sindrom
Ste'en)ohnson (SS)".2,*
SS) ialah reaksi mukokutan akut dengan nekrosis dan pengelupasan
epidermis luas, yang ditandai oleh trias kelainan pada kuli, mukosa orifisium,
serta mata dan dapat menyebabkan kematian.1,+ S)S merupakan salah satu
bentuk drug eruption yang serius.2,*
$ata di !merika Serikat menunjukkan lebih dari 1. ji-a meninggal
setiap tahunnya yang disebabkan oleh drug eruption yang serius ini. $i
bagian /lmu Penyakit Kulit dan Kelamin, #akultas Kedokeran 0ni'ersitas
/ndonesia, insidensi SS) setiap tahun kirakira terapat 1 kasus, SS) ni
meningkat karena salah satu penyebabnya adalah alergi obat dan sekarang
semua obat dapat diperoleh secara bebas.1
SS) dapat timbul karena beberapa akibat yaitu obat, infeksi, keganasan,
dan idiopatik. bat menjadi penyebab utama SS) (". 3eberapa jenis obatyang diketahui dapat menyebabkan SS) adalah golongan antibiotik,
antikon'ulsan, dan non-steroid anti inflammatory disease (&S!/$".1,4
!ntikon'ulsan adalaah obat yang dapat mencegah atau mengurangi kejang
atau kon'ulsan yang biasa diberikan pada pasien epilepsi dan seizure. bat
obat antikon'ulsan yang biasa digunakan adalah karbama5epin, fenitoin,
barbiturat,dia5epam, dll. batobat ini memiliki efek samping yang cukup
banyak, salah satu nya adalah memberikan reaksi hipersensiti'itas (dermatitis,
ruam, urtikaria, SS), dan hepatitis".6
2
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 3/20
SS) merupakan bentuk reaksi yang membahayakan dan sering
menyebabkan kematian (1*".+,7 $engan demikian, pemakaian oat
antikon'ulsan dalam praktik medis perlu diperhatikan. 8aka dari itu peneliti
merasa penting untuk mengetahui hubungan antara terapi antikon'ulsan
dengan kejadian Sindrom Ste'en)ohnson.
B. R)*)+!' M!+!%!,
!pakah terdapat hubungan antara terapi antikon'ulsan dengan kejadian
Sindrom Ste'en)ohnson9
C. T))!'
0ntuk mengetahui hubunan antara terapi antikon'ulsan dengan kejadianSindrom Ste'en)ohnson.
D. M!'!!"
8enambah pengetahuan tentang jenis obatobat antikon'ulsan yang
berpotensi menyebabkan terjadinya Sindrom Ste'en)ohnson.
3
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 4/20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. S/'#* S"$2$'-J,'+'A.1.D$/'/+/
Sindrom Ste'ens)ohnson merupakan sindrim yang mengenai kulit,
selaput lender di orifisium, dan mata dengan keadaan umum ber'ariasi dari
ringan sampai berat: kelainan pada kulit berupa eritem, 'esikula;bula, dapat
disertai purpura.1
A..E"/%(/
Etiologi yang pasti belum diketahui. !da anggapan bah-a sindrom ini
merupakan eritema multiforme yang berat dan disebut eritema multiforme
mayor. Salah satu penyebanya adalah alergi obat biasanya secara sistemik.
batobatan yang dapat menyebabkan sindrom ini adalah antibiotik
(golongan penisilin dan semisintetiknya, tertrasiklin, sulfonamid,
sefalosporin, eritromisin, 'ankomisin", antikon'ulsan (barbitural, fenitoin,
hidantoin, karbama5epin, fenobarbital", antiinflamasi (oksikam, paracetaol,
deri'at salisilat, pin5olon", antirematik, antituberkulosis, antiretro'iral,
antihiperglikemik, kortikosteroid, antihelmentik, dan antimalaria. Selain
obatobatan, penyebab lainnya adalah bahanbahan kimia, infeksi,
keganasan, dan reaksi pasca'aksinasi.1
A.3.I'+/$' !' P#$2!%$'+/
Sindrom Stevens-Johnson paling sering terjadi pada
anak-anak dan orang dewasa muda, jarang terjadi di bawah
usia 3 tahun.9 Rata-rata umur penderita adalah 2-!
tahun, walaupun pernah dilaporkan penderita anak
berumur 3 bulan.1
"asil penelitian lain men#atakan bahwarata-rata umur penderita Sindrom Stevens-Johnson adalah
2$-!% tahun.11 &nsidensi Sindrom Stevens-Johnson di Jerman
dilaporkan sebesar 1,1 kasus tiap satu juta orang
pertahun.11
'erdasarkan jenis kelamin, perbandingan antara pria dan
wanita pada penderita Sindrom Stevens-Johnson adalah
2(1.1
!
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 5/20
)ata #ang diperoleh berdasarkan penelitian oleh
Committee Drug Adverse Reaction Monitoring, Directory for Drug and
ood Administration, )epartemen *esehatan Republik
&ndonesia pada tahun 19+1-199$ men#atakan selama
periode tersebut terjadi 2! kasus reaksi samping obat.
)ari 2! kasus, seban#ak 3$, atau 9!2 kasus berupa
erupsi kulit. Sindrom Stevens-Johnson dilaporkan terjadi
pada +,$% dari kasus erupsi kulit atau sebesar +1 kasus.12
)i bagian &lmu en#akit *ulit dan *elamin, /akultas
*edokteran 0niversitas &ndonesia, insidensi Sindrom
Stevens-Johnson setiap tahun kira-kira terdapat 1 kasus,
sindrom ini makin meningkat karena salah satu
pen#ebabn#a ialah alergi obat dan sekarang semua obat
dapat diperoleh seara bebas.1
A..P!"($'$+/+
Patogenesis Sindrom Ste'ens)onson sampai saat ini belum jelas namun
sering dihubungkan dengan reaksi hipersensiti'itas lambat tipe /<
(delayed-type !ypersensitivity reactions" adalah reaksi yang dimediasi oleh
=imfosit % yang spesifik.11 Sindrom Ste'ens)ohnson merupakan reaksi
imun sitotoksik dengan sasaran destruksi keratinosit. Pembentukan imun
ditandai dengan kelambatan antara paparan hingga permulaan penyakit (1
sampai + hari: ratarata 1+ hari". !kti'asi sel % (termasuk >$+? dan
>$7?" telah dilihat secara in 'itro pada selsel darah perifer dari pasien
dengan erupsi obat berlepuh ("ullous drug eruption": adanya produksi yang
tinggi dari interleukin. Kerusakan epidermis berdasarkan pada induksi
apoptosis. %erdapat ekspresi berlebih yang drastis dari %&#@ pada
epidermis. %&#@ memainkan peranan penting dalam destruksi epidermis,
dengan menginduksi apoptosis secara langsung atau dengan menarik selsel
efektor sitotoksik atau keduanya.11
$
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 6/20
!ntigen penyebab berupa hapten akan berikatan dengan karier yang
dapat merangsang respons imun spesifik sehingga terbentuk kompleks
imun beredar. Aapten atau karier tersebut dapat berupa faktor penyebab
(misalnya 'irus, partikel obat atau metabolitnya" atau produk yang timbul
akibat akti'itas faktor penyebab tersebut (struktur sel atau jaringan sel yang
rusak dan terbebas akibat infeksi, inflamasi, atau proses metabolik".
Kompleks imun beredar dapat mengendap di daerah kulit dan mukosa, serta
menimbulkan kerusakan jaringan akibat akti'asi komplemen dan reaksi
inflamasi yang terjadi. Kerusakan jaringan dapat pula terjadi akibat
akti'itas sel % serta mediator yang dihasilkannya. Kerusakan jaringan yang
terlihat sebagai kelainan klinis lokal di kulit dan mukosa dapat pula disertai
gejala sistemik akibat akti'itas mediator serta produk inflamasi lainnya.
3ila pemberian obat diteruskan dan gejala klinis membaik maka hubungan
kausal dinyatakan negatif. 3ila obat yang diberikan lebih dari satu macam
maka semua obat tersebut harus dicurigai mempunyai hubungan kausal.
Sindrom Ste'ens)ohnson dapat muncul dengan episode tunggal namun
dapat terjadi berulang dengan keadaan yang lebih buruk setelah paparan
ulang terhadap obatobatan penyebab.11
A.4.G$!%! K%/'/+
Seara umum gejala klinis Sindrom Steven-Johnson
didahului gejala prodormal #ang tidak spesik seperti
demam, malaise, batuk, sakit kepala, n#eri dada, diare,
muntah dan artralgia. ejala prodormal ini dapat
berlangsung selama dua minggu dan bervariasi dari ringan
sampai berat. ada keadaan ringan kesadaran pasien baik,
sedangkan dalam keadaan #ang berat gejala-gejala menjadi
lebih hebat, sehingga kesadaran pasien menurun bahkan
sampai koma.13,1!
=esi kulit pada Sindrom Ste'en)ohnson dapat timbul sebagai gejala
a-al atau dapat juga terjadi sesudah gejala klinis di bagian tubuh lainnya.
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 7/20
=esi pada kulit umumnya bersifat asimetri dan ukuran lesi ber'ariasi dari
kecil sampai besar. 8ulamula lesi kulit berupa erupsi yang bersifat
multiformis yaitu eritema yang menyebar luas pada rangka tubuh. Eritema
ini menyebar luas secara cepat dan biasanya mencapai maksimal dalam
-aktu empat hari, bahkan seringkali hanya dalam hitungan jam. Pada kasus
yang sedang, lesi timbul pada permukaan ekstensor badan, dorsal tangan
dan kaki sedangkan pada kasus yang berat lesi menyebar luas pada -ajah,
dada dan seluruh tubuh.1+
Eritema akan menjadi 'esikel dan bula yang kemudian pecah menjadi
erosi, ekskoriasi, menjadi ulkus yang ditutupi pseudomembran atau eksudat
bening. Pseudomembran akan terlepas meninggalkan ulkus nekrosis, dan
apabila terdapat perdarahan akan menjadi krusta yang umumnya ber-arna
coklat gelap sampai kehitaman. <ariasi lain dari lesi kulit berupa purpura,
urtikaria dan edema. Selain itu, adanya erupsi kulit dapat juga
menimbulkan rasa gatal dan rasa terbakar.1,1
8anifestasi pada mata terjadi pada 6 pasien Sindrom Ste'ens
)ohnson. Kelainan yang sering terjadi adalah konjungti'itis. Selain
konjungti'itis, kelopak mata seringkali menunjukkan erupsi yang merata
dengan krusta hemoragi pada garis tepi mata. Penderita Sindrom Ste'ens
)ohnson yang parah, kelainan mata dapat berkembang menjadi
konjungti'itis purulen, p!otop!o"ia, panop!talmintis, deformitas kelopak
mata, u'eitis anterior, iritis, simblefaron, iridosiklitis serta sindrom mata
kering, komplikasi lainnya dapat juga mengenai kornea berupa sikatriks
kornea, ulserasi kornea, dan kekeruhan kornea. 3ila kelainan mata ini tidak
segera diatasi maka dapat menyebabkan kebutaan.B,1*,1
=esi pada genital dapat menyebabkan uretritis, balanitis dan
'ul'o'aginitis. 3alanitis adalah inflamasi pada glans penis. 0retritis
merupakan peradangan pada uretra dengan gejala klasik berupa sekret
uretra, peradangan meatus, rasa terbakar, gatal, dan sering buang air kecil.
<ul'o'aginitis adalah peradangan pada 'agina yang biasanya melibatkan
'ul'a dengan gejalagejala berupa bertambahnya cairan 'agina, iritasi
%
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 8/20
'ul'a, gatal, bau yang tidak sedap, rasa tidak nyaman, dan gangguan buang
air kecil. Sindrom Ste'ens)ohnson dapat pula menyerang anal berupa
peradangan anal atau inflamed anal .1
4esi oral mempun#ai karakteristik #ang lebih bervariasi
daripada lesi kulit, seluruh permukaan oral dapat terlibat,
namun lesi oral lebih enderung ban#ak terjadi pada bibir,
lidah, palatum mole, palatum durum, mukosa pipi
sedangkan pada gusi relati5 jarang terjadi lesi.1! 4esi oral
didahului oleh makula, papula, segera diikuti oleh vesikel
dan bula. 0kuran vesikel maupun bula bervariasi dan
mudah peah dibandingkan lesi pada kulit. 6esikel maupun
bula terutama pada mukosa bibir mudah peah karena
gerakan lidah dan 5riksi pada waktu mengun#ah dan biara,
sehingga bentuk #ang utuh jarang ditemukan pada waktu
pemeriksaan klinis intaoral. 6esikel maupun bula #ang
mudah peah selanjutn#a menjadi erosi, kemudian
mengalami ekskoriasi dan berbentuk ulkus. 0lkus ditutupi
oleh jaringan nekrotik #ang berwarna abu-abu putih atau
eksudat abu-abu kuning men#erupai pseudomembran.
Jaringan nekrotik mudah mengelupas sehingga
meninggalkan suatu ulkus #ang berbentuk tidak teratur
dengan tepi tidak jelas dan dasar tidak rata #ang berwarna
kemerahan. 7pabila terjadi trauma mekanik dan mengalami
perdarahan maka ulkus akan menjadi krusta berwarna
oklat sampai kehitaman. *rusta kehitaman #ang tebal
dapat terlihat pada mukosa bibir dan seringkali lesi pada
mukosa bibir meluas sampai tepi sebelah luar bibir dan
sudut mulut.1,1!,1
A.6.K*5%/&!+/
Komplikasi yang tersering ialah bronkopneumonia, yang didapati
sejumlah 14 di antara seluruh kasus yang ada. Komplikasi yang lain adalh
+
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 9/20
kehilangan cairan;darah, gangguan keseimbangan elektrolit dan syok. Pada
mata dapat terjadi kebutaan karena gangguan lakrimasi.1
A..P$*$#/&+!!' L!7#!"#/)*
Aasil pemeriksaan laboratorium tidak khas. )ika terdapat leukositosis,
penyebabnya kemungkinan karena infeksi. )ika terdapat eosinofilia
kemungkinan karena alergi. )ika disangka penyebabnya karena infeksi
dapat dilakukan kultur darah.1
A.8.H/+"5!"%(/
ambaran histopatologinya sesuai dengan eritema multiforme,
ber'ariasi dari perubahan dermal yang ringan sampai nekrolisis epidermal
yang menyeluruh. Kelainan berupa1C1. /nfiltrate sel mononuclear di sekitar pembuluhpembuluh darah dermis
superficial.
2. Edema dan ekstra'asasi sel darah merah di dermis papilar.
*. $egenerasi hidropik lapisan basalis sampai terbentuk 'esikel
subepidermal.
+. &ekrolisis sel epidermal dan kadangkadang di adneksa.
. Spongiosis dan edema intrasel di epidermis.
A.8.D/!('+/+ B!'/'(
)iagnosa banding dibuat karena sindrom Stevens-
Johnson memiliki gambaran klinis #ang bervariasi sehingga
menimbulkan masalah dalam menentukan diagnosa #ang
tepat.
en#akit #ang memiliki tanda-tanda klinis men#erupai
sindrom Stevens-Johnson antara lain13,1! (
1. hempigus vulgaris2. 8oi :pidermal ;erol#sis <8:;=3. Sindrom 'ehet!. emphigoid bulosa$. 4ihen planus tipe bula. :ksantem ksum multiple generalisata
A.9.T$#!5/
)ika keadan umum penderita S)S baik dan lesi tidak menyeluruh cukup
diobati dengan prednisone *+ mg sehari.1
Kalau keadaan umuya buruk dan lesi menyeluruh harus diobati secara
tepat da cepat. Penggunaan obat kortikosteroid merupakan tindakan live-
saving . 3iasanya digunakan deksametason secara inra'ena dengan dosis
9
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 10/20
permulaan +4 D mg sehari. Pada umumnya masa krisis dapat diatasi
dalam beberapa hari.1
Pada -aktu penurunan dosis kortikosteroid sistemik dapat timbul
miliaria kristalina yang sering disangka sebagai lesi baru dan dosis
kortikosteroid dinaikkan lagi, yang seharusnya tetap diturunkan.1
$engan dosis kortikostreoid setingg itu, maka imunitas penderita akan
berkurang, karena itu harus diberikan antibiotic untuk mencegah terjadinya
infeksi, misalnya bronkopneumonia yang dapat menyebabkan kematian.
!ntibiotic yang dipilih, hendaknya yang jarang menyebabkan alergi,
berspektrum luas, bersifat bakterisidal, dan tidak atau sedikit nefrotoksik.bat yang memenuhi syarat tersebut, misalnya siprofloksasin 2 D + mg
i.'., dan klindamisi 2 D 4 mg i.'. sehari. 1
A.10. P#('+/+
3ila terdapa purpura yang luas dan leucopenia prognosisnya lebih
buruk. Pada keadaan umum yang buruk dan terdapat bronkopneumonia
penyakit ini dapat mendatangkan kematian.1
B. A'"/&'2)%+!'
!ntikon'ulsan adalaah obat yang dapat mencegah atau mengurangi
kejang atau kon'ulsan yang biasa diberikan pada pasien epilepsi dan
seizure.
batobat antikon'ulsan ini dapat dibagi dalam beberapa kelompok
kimia-i, yaitu16 C
1. bat generasi pertama
a. 3arbital Cfenobarbital dan mefobarbital memiliki sifat
antikon'ulsan khusus yang terlepas dari sifat hipnotiknya. ang
digunakan terutama senya-a kerja panjang untuk memberikan jaminan yang lebih kontinu terhadap serangan grand mal.
b. #enitoin. Struktur kimia obat ini mirip barbital, tetapi dengan
cincinlima hidantoin. Senya-a hidantoin ini terutama digunakan
pada grand mal.
Phenytoin memaksa akti'itas antisei5ure tanpa menyebabkan
depresi umum dari system saraf pusat. Pada dosis toDic, hal ini
memproduksi tanda gelisah dan rigiditas. Efek signifikan terbanyak
dari phenytoin adalah kemampuannya untuk mengubah pola
1
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 11/20
electroshock sei5ure maksimum. Phenytoin adalah satu dari banyak
obat yang digunakan secara luas sebagai agent antisei5ure,
phenytoin efektif mela-an semua tipe sei5ure partial dan tonic
klonic tapi tidak untuk sei5ure absence. (3runton, =, 24"
c. Suksinimida Cethosuksimida dan mesuksimida. Senya-a ini
memiliki kesamaan dalam susunan gugus cincinnya dengan
fenitoin. %erutama digunakan pada petit mal.
d. =ainnya C asam 'alproate, dia5epam dan klona5epam,
karbama5epin, dan okskarba5epin.
2. bat generasi kedua C 'igabatrinm lamotrigin dan gabapentin(&eurontin", juga felbamat, topiramat dan pregabalin. batobatan ini
umumnya tidak digunakan tunggal sebagai monoterapi, melaikan
kombinasi dengan obatobat klasik (generasi ke1". Keberatan obatobat
yang agak baru ini adalah masih relati'e singkat dibandingkan dengan
obatobat generasi pertama, yang sudah membuktikan keampuhan dan
keamanannya.6
Pada prinsipnya, obat antiepilepsi bekerja untuk menghambat proses
inisiasi dan penyebaran kejang. &amun, umumnya obat antiepilepsi lebih
cenderung bersifat membatasi proses penyebaran kejang dari pada
mencegah proses inisiasi. $engan demikian secara umum ada dua
mekanisme kerja yakni C peningkatan inhibisi (!3!ergik " dan
penurunan eksitasi yang kemudian memodifikasi konduksi ion C &a? ,
>a2?, K?, dan >l atau akti'itas neurotransmitor, meliputi17 C
1. /nhibisi kanal &a? pada membran sel akson.
>ontoh C fenitoin dan karbama5epin ( pada dosis terapi ", fenobarbital
dan asam 'alproat ( dosis tinggi ", lomotrogin, topiramat, 5onisamid.
2. /nhibisi kanal >a2? tipe % pada neuron talamus ( yang berperan
sebagai pacemaker untuk membangkitkan cetusan listrik umum
dikorteks"
>ontoh C etosuksimid, asam 'alproat, dan clona5epam.
*. Peningkatan inhibisi !3!
11
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 12/20
a. =angsung pada kompleks !3! dan kompleks >l
>ontoh C ben5odia5epin, barbiturat.
b. 8enghambat degradasi !3!, yaitu dengan mempengaruhi
reuptake dan metabolisme !3!.
>ontoh C tiagabin, 'igabatrin, asam 'alproat, gabapentin.
+. Penurunan eksitasi glutamat, yakni melaluiC
a. 3lok reseptor &8$!, misal lamotrigin
b. 3lok reseptor !8P!, misal fenobarbital, topiramat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. J$'/+ P$'$%/"/!'
$esain penelitian ini adalah meta analisis.
B. D$/'/+/ O5$#!+/'!%
B.1. A'"/&'2)%+!'
!ntikon'ulsan adalaah obat yang dapat mencegah atau mengurangi
kejang atau kon'ulsan yang biasa diberikan pada pasien epilepsi dan
seizure.
12
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 13/20
B.. S/'#* S"$2$'-J,'+'
S)S ialah reaksi mukokutan akut dengan nekrosis dan pengelupasan
epidermis luas, yang ditandai oleh trias kelainan pada kuli, mukosa
orifisium, serta mata dan dapat menyebabkan kematian.
13
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 14/20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. H!+/%!.1. &ur $S. Aubungan antara terapi sulfadoksin dengan kejadian Sindrom
Ste'en)ohnson di FS0 $r. Soedarso Pontianak Periode 1 )anuari 26
*1 $esember 21. #urnal $ntan. 21*.
Aasil dari penelitian ini didapatkan bah-a penyebab terjadinya Sindrom
Ste'en)ohnson sebanyak 2 kasus (" pada penggunaan antikon'ulsan
dan merupakan persentase terkecil dibandingkan obatobat lain yang juga
bisa menimbulkan S)S.1B
!.2. )el'ehgari, 8. !5imi, A. 8onta5am, A. Pre'alence of >utaneus $rugEruptions in Aospitali5ed Patients C ! Feport #rom Sina Aospital of
%abri5. %ranian #ournal of Dermatology. 2B.
Pada penelitian ini didapatkan hasil pada kasus drug eruption diperoleh
jenis obat kotrimoksa5ol (22,2", dapsone (16,7", fenitoin (6,7",
karbama5epin (4,6", aspirin (+,+", parasetamol (+,+", sodium
diklofenak (*,*", griseoful'in (*,*", allopurinol (2,2", metronida5ol
(2,2", dan jenis lain (2,*".2
!.*. Aasan F, !khtar &, 3egum 8, !li 8E, Paul AK, Gakaria, Fashid 88.
>utaneous morphological patterns of ad'erse drug reationsC a study of
cases. #ournal of &a'istan Association of Dermatologists. 21. 2C24
11.
Penelitian yang dilakukan oleh Aasan F didapatkan persentase masing
masing obat yang dapat menimbulkan S)S yaitu sulfonamide (17",
&S!/$ (1+", antikon'ulsan (7", sefalosporin (7", penisilin (4",
dan tetrasiklin (+".21
!.+. Patel PP, andhi !8, $esai >K, $esai 8K, dan $ikshit FK. !n analysis
of drug induced Ste'ens)ohnson Syndrome. %ndian #ournal Medical Res.
212. 1*4C 11*.
Pada penelitian ini didapatkan 76 obat yang dapat menyebabkan S)S pada
B pasien, yaitu antimikroba (+", antiepilepsi (2", analgetik (4",
multi'itamin (2", dan tidak diketahui (1+".22
!.. Santhosh =, &a'een 8F, dan Satish K3P. ! case report on
carbamaepine induced ste'en )ohnson syndrome. (orld # &!arm )ci.
21*. 1(1"C 1B2.
1!
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 15/20
Sindrom Ste'en )ohnson akibat obat dilaporkan berhubungan dengan
pemberian barbiturate, antibiotic, antikon'ulsan, dan &S!/$. /nsidensi
karbama5epin dapat menyebabkan S)S adalah yang paling rendah yaitu
,2 di antara obat antikon'ulsan lainnya.2*
!.4. 8iller )H. f race, ethnicity, and rash C the genticts of antiepileptic drug
induced skin reactions. American Epilepsy )ociety. 27. 7("C 12*.
Pada penelitian ini dikatakan bah-a karbama5epin dapat menimbulkan
S)S, namun pre'alensi nya berbedabeda pada tiap ras, hal ini
dikarenakan adanya kaitan alel A=!3I12.2+
!.6. =e'i &, arin S3, 8ockenhaupt 8, Foujeau )>, #lahault !, Kelly )P, et
al. 8edications as risk factors of ste'ensjohnson syndrome and toDic
epidermal necrolysis in children C a pooled analysis. &ediatrics. 2B.
12*(2"Ce*2.
Penelitian ini melaporkan bah-a S)S dan %E& yang terjadi pada anak
anak dapat disebabkan oleh sulfonamide, fenobarbital, karbama5epin, dan
lamotrigin.2
!.7. >5ajko-ski F, Fostko-ska <H, Hankie-ic5 !, $re-a %, Placek H,
3iedka 8, et al. Ste'ens)ohnson syndrome induced by carbama5epine.
Acta &oloniae &!armaceutica. 26. 4+(1"C7BB2
Karbama5epin adalah obat yang tidak hanya digunakan untuk penderita
epilepsy, tapi juga sebagai terapi nyeri, jadi jumlah pemakaiannya
meningkat. Sangat sulit untuk memprediksi resiko dari S)S dan %E& pada
setiap pasein yang diterapi, tapi beberapa penulis menyarankan bah-a
pencarian genetic A=!3I12 dan patc! tests (1dan 1
karbama5epin dalam petrolatum" dapat mendeteksi resiko tinggi
perkembangan pasien S)S atau %E&.24
!.B. $e'i K, eorge S, >riton S, Suja <, dan Sride'i K. >arbama5epinethe
commonest cause of toDic epidermal and Ste'ens)ohnson syndromeC a
study of 6 years. %ndian # Dermatol *enereol +eprol . 2. 61C*27.
Pada penelitian ini ditemukan bah-a penyebab umum terjadinya S)S dan
%E& adalah penggunaan karbama5epin (++".26
!.1. Hidgero- !$. Ste'ens)ohnson syndrome and toDic epidermal
necrolysisC topical treatment influencing systemic response. (ound
ealing )out!ern Africa. 211. +(1"C 162+.
1$
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 16/20
Penelitian dilakukan pada tujuh pasien perempuan dan lima pasien laki
laki yang mempunyai ri-ayat penyakit diabetes, %3,
imunokompromais, epilepsy, masalah pernapasan, trauma kepala,
depresi, dan rehabilitasi adiksi. $idapatkan hasil penyebab dari
S)S;%E& pada pasienpasien ini adalah sulfonamide (, 4 dari 12"
dan karbama5epin (**,*, + dari 12".27
B. P$*7!,!+!'
Sindrom Ste'en)ohnson merupakan penyakit hipersensiti'itas yan
diperantarai oleh kompleks imun yang disebabkan oleh beberapa jenis obat
ataupun infeksi.2B Sindrom Ste'en)ohnson bisa terjadi karena adanya
kompleks imun di dalam tubuh. Kompleks imun yang merupakan ikatan
antara antigen dan antibody tersebut akan menimbulkan reaksi pada tempat
dimana dia mengendap sehingga menimbulkan kerusakan jaringan.1
Penyebab utama pada Sindrom Ste'en)ohnson adalah alergi obat. bat
obat antikon'ulan merupakan salah atu jenis obat yang dapat menyebabkan
Sindrom Ste'en)ohnson. batobat antikon'ulsan merupakan obatobat yang
digunakan untuk mencegah dan mengobati epilepsy dan seizure. batobat
antikon'ulsan ini memiliki efek samping yang cukup banyak, salah satu nya
adalah memberikan reaksi hipersensiti'itas (dermatitis, ruam, urtikaria, S)S,
dan hepatitis".6
Aasil yang didapat dari sepuluh jurnal yang membahas tentang
penggunaan obat antikon'ulsan terhadap kejadian Sindrom Ste'en)ohnson
dikatakan bah-a penyebab paling umum dari obatobatan antikon'ulsan
adalah karbama5epine. Penggunaan karbama5epin yang dapat menyebabkan
Sindrom Ste'en)ohsnon ini berhubungan juga dengan alel A=!3I12
yang terdapat pada suatu ras. &amun untuk mengetahui hubungan penggunaan
antikon'ulsan terhadap kejadian Sindrom Ste'en)ohnson ini masih perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dan diujikan secara statistik.
1
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 17/20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. K$+/*5)%!'Aasil meta analisis dari beberapa jurnal didapatkan bah-a antikon'ulsan
dapat menyebabkan terjadinya Sindrom Ste'en)ohnson dan obat
antikon'ulsan yang paling sering menyebabkan hal tersebut adalah
karbama5epin.
B. S!#!'
8asih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penggunaan
obat antikon'ulsan khususnya karbama5epin yang terkait dengan alel A=!
3I12 yang dapat menyebabkan Sindrom Ste'en)ohnson.
1%
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 18/20
DAFTAR PUSTAKA
1. Aam5ah 8. Erupsi obat alergi. /lmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 1.
3agian ilmu penyakit kulit dan kelamin fakultas kedokteran uni'ersitas
/ndonesia. )akartaC 3alai Penerbitan #K0/ 26: 1+7 dan 1427.
2. Fe'us ) dan !llanore !<. $rugs reaction. $alam 3olognia $ermatology.
El'erse limited, Philadelphia. $nited )tates of America. 2*. 1(2"C***2.
*. Fiedl 8! dan >asillas !8. !d'erse drug reactions: %ype and treatment
options. $alam !merican family physician. 2*.
+. <aleyrie !l dan Foujeau )>. Epidermal &ecrolysis (Ste'en)ohnson Syndrome
and toDic epidermal necrolysis". $alam Holff K, oldsmith =!, Kats S/,
illchrest 3!, P!ller !S, =effell $). #it5patrikJs $ermatology /n eneral
8edicine, 6th ed. &e- orkC 8c ra-Aill >ompaniesh. 27. pC *+B
. !ndre- )8 dan Sun. >utaneous drugs eruption. /n C Aongkong Practitioner.
<olume 1. $epartement of $ermatology 0ni'ersity of Hales >ollege of
8edicine. >ar. 0.K. 1BB*. !'ailable atC
httpC;;sun5il.lib.hku.hk;hkjo;'ie-;2*;2*1*1B.pdf ($iakses pada *
&o'ember 21*".
4. 8ockenhaupt 8, <iboud >, $unant !, et al. Ste'ens)ohnson Syndrome and
toDic epidermal necrolysis. #ournal of %nvestigative Dermatology. 27.
127C*++.
6. %jay Aoan %an. batobatan penting. )akartaC EleD 8edia Komputindo: 26.
7. =etko &, Papaliodis $&, Papaliodis &. Ste'en)ohnson Syndrome and
%oDic Epidermal &ecrolysisC a re'ie- of the literature. Annals Allergy Ast!ma
%mmunol . 26. B+C +1B*4.
B. Smelik 8. Ste'enjohnson syndromeC a case study internetL. 2. !'ailable
atC httpC;;Dnet.kp.org;permanentejournal;-intero5;casestudy.html (diakses pada
* &o'ember 21*".1. Parillo, et al. Ste'en)ohnson Syndrome. internetL. 2. !'ailable atC
httpC;;---.e8edicine.com (diakses pada * &o'ember 21*".
11. #oster, et al. Ste'en)ohnson Syndrome.internetL. 2. !'ailable atC
httpC;;emedicine.medscape.com;article;11B6+o'er'ie-. (diakses pada *
&o'ember 21*".
12. 3udimulja 0 dan Selamat =S. Epidemiology of drug eruption and skin testing
-ith drugs in /ndonesia. Environ Dermatol . 1BB7. 2C4*7.
1+
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 19/20
1*. 8ansjoer, et al. Kapita selekta kedokteran. Ed *. )ilid 2. )akartaC Penerbit
8edia !esculapius: 2. pC 1*47.
1+. =anglais FP dan 8iller >S. >olour atlas of common oral disease. 0S!C
=ippincott Hilliams and Hilkins: 2*.
1. =agayan 88>. Ste'en)ohnson Syndrome. internetL. 2. !'ailable atC
httpC;;---.ehealth.ph;indeD.php;latestehealthne-s;27 (diakses pada *
&o'ember 21*".
14. =askaris . >olour atlas of oral disease in children and adolescent. StuttgartC
%hieme 8edical Publishers: 2.p. 167.
16. 3ronton =, et al. oodman and ilmanJs the pharmacological basis of
therapeutics ele'enth edition: 24.17. una-an S. #armakologi dan terapi #K0/ edisi . )akartaC 3alai Penerbit
#K0/: 2B.
1B. &ur $S. Aubungan antara terapi sulfadoksin dengan kejadian Sindrom
Ste'en)ohnson di FS0 $r. Soedarso Pontianak Periode 1 )anuari 26*1
$esember 21. #urnal $ntan. 21*.
2. )el'ehgari, 8. !5imi, A. 8onta5am, A. Pre'alence of >utaneus $rug
Eruptions in Aospitali5ed Patients C ! Feport #rom Sina Aospital of %abri5.
%ranian #ournal of Dermatology. 2B.21. Aasan F, !khtar &, 3egum 8, !li 8E, Paul AK, Gakaria, Fashid 88.
>utaneous morphological patterns of ad'erse drug reationsC a study of
cases #ournal of &a'istan Association of Dermatologists. 21. 2C2411.
22. Patel PP, andhi !8, $esai >K, $esai 8K, dan $ikshit FK. !n analysis of
drug induced Ste'ens)ohnson Syndrome. %ndian #ournal Medical Res. 212.
1*4C 11*.
2*. Santhosh =, &a'een 8F, dan Satish K3P. ! case report on carbamaepine
induced ste'en )ohnson syndrome. (orld # &!arm )ci 21*. 1(1"C 1B2.2+. 8iller )H. f race, ethnicity, and rash C the genticts of antiepileptic drug
induced skin reactions American Epilepsy )ociety. 27. 7("C 12*.
2. =e'i &, arin S3, 8ockenhaupt 8, Foujeau )>, #lahault !, Kelly )P, et al.
8edications as risk factors of ste'ensjohnson syndrome and toDic epidermal
necrolysis in children C a pooled analysis. &ediatrics. 2B. 12*(2"Ce*2.
24. >5ajko-ski F, Fostko-ska <H, Hankie-ic5 !, $re-a %, Placek H, 3iedka
8, et al. Ste'ens)ohnson syndrome induced by carbama5epine. Acta
&oloniae &!armaceutica. 26. 4+(1"C7BB2
19
7/23/2019 Tugas Riset Cynthia Oktora Dwiyana
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-riset-cynthia-oktora-dwiyana 20/20
26. $e'i K, eorge S, >riton S, Suja <, dan Sride'i K. >arbama5epinethe
commonest cause of toDic epidermal and Ste'ens)ohnson syndromeC a study
of 6 years. %ndian # Dermatol *enereol +eprol . 2. 61C*27.
27. Hidgero- !$. Ste'ens)ohnson syndrome and toDic epidermal necrolysisC
topical treatment influencing systemic response. (ound ealing )out!ern
Africa. 211. +(1"C 162+.
29.Kleln P!. Ste'ens)ohnson Syndrome and %oDic Epidermal &ecrolysis.
Emedicine dermatology. !'ailable atC httpC;;medicine.medscape.com;article;1
12+126o'er'ie-.
2