tumor phylloid.docx

Upload: chris-wariaka

Post on 04-Jun-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    1/21

    Tumor Phylloid / Cystosarcoma phylloides

    Nov 3

    Posted by herrysyu

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Merupakan neoplasma jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas (10-15%).dulu disebut Cystosarcoma phyllodes merupakan tumor jinak yang terjadi hampir semata-mata pada payudara wanita. Namanya berasal dari kata Yunani sarcoma , yang berarti tumor

    berdaging, dan phyllo , yang berarti daun. Disebut demikian oleh karena tumor tersebutmenampilkan karakteristik yang besar, sarkoma ganas, tampilan seperti-daun ketika dipotong,dan epitel, ruang seperti-kista bila dilihat secara histologis. Karena sebagian besar tumor itu jinakmaka disebut juga sebagai tumor filoides.

    Meskipun tumor jinak tidak bermetastase, namun mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuhsecara agresif dan rekuren secara lokal. Mirip dengan sarkoma, tumor maligna bermetastasesecara hematogen. Gambaran patologis tumor filoides tidak selalu meramalkan perilaku klinisneoplasma karenanya pada beberapa kasus terdapat tingkat ketidakpastian tentang klasifikasilesi.

    Ciri-ciri tumor filoides maligna adalah sebagai berikut:

    Tumor maligna berulang terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal. Paru merupakan tempat metastase yang paling sering, diikuti oleh tulang, jantung, dan

    hati. Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul segera, sampai beberapa bulan dan

    paling lambat 12 tahun setelah terapi awal. Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun dari terapi awal. Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi. Kasarnya 30% pasien dengan tumor filoides maligna meninggal karena penyakit ini.

    Etiologi tumor filoides secara pasti belum diketahui, diperkirakan berhubungan denganfibroadenoma dalam beberapa kasus, karena pasien dapat mungkin memiliki gambaran histologiskedua lesi pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filoides berkembang dari fibroadenomaatau keduanya berkembang bersama-sama, atau apakah tumor filoides dapat muncul de novo ,masih belum jelas

    Tumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak secara bebas. Tumor iniadalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernahdilaporkan.

    http://herrysetyayudha.wordpress.com/2011/11/03/tumor-phylloid-cystosarcoma-phylloides/http://herrysetyayudha.wordpress.com/2011/11/03/tumor-phylloid-cystosarcoma-phylloides/http://herrysetyayudha.wordpress.com/2011/11/03/tumor-phylloid-cystosarcoma-phylloides/http://herrysetyayudha.wordpress.com/2011/11/03/tumor-phylloid-cystosarcoma-phylloides/http://herrysetyayudha.wordpress.com/author/herrysyu/http://herrysetyayudha.wordpress.com/author/herrysyu/http://herrysetyayudha.wordpress.com/author/herrysyu/http://herrysetyayudha.wordpress.com/author/herrysyu/http://herrysetyayudha.wordpress.com/2011/11/03/tumor-phylloid-cystosarcoma-phylloides/http://herrysetyayudha.wordpress.com/2011/11/03/tumor-phylloid-cystosarcoma-phylloides/
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    2/21

    Haagensen melaporkan kira-kira satu tumor filodes untuk setiap 40 fibroadenoma. Distribusi usiamenurut Haagensen mayoritas terjadi antara usia 35 dan 55 tahun. Tumor bilateral sangat jarangdan jarang juga terjadi pada pasien di bawah usia 20 tahun, pertama kali muncul memberikanreaksi jinak.

    Pemeriksaan mamografi dan ultrasonografi ( gambar II.03 ) umumnya penting dalam diagnosislesi payudara, namun keduanya sangat tidak dapat diandalkan dalam membedakan tumor filoides jinak dari bentuk kondisi ganas ataupun dari fibroadenoma. Dengan demikian, temuan pada studi pencitraan bukanlah diagnosis pasti. Biopsi payudara eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil atau biopsi insisional untuk lesi lebih besar adalah metode pasti untuk mendiagnosis tumor filoides.

    Gambar II.03. Gambaran mammografi dari tumor filoides

    Pada kebanyakan kasus tumor filoides, dilakukan eksisi luas. Dengan batas eksisinya yaitu: batas2 cm untuk tumor kecil (< 5 cm) dan batas 5 cm untuk tumor besar (> 5 cm) telah dianjurkan.Pertimbangan lain dalam terapi bedah adalah :

    Jika rasio tumor dengan jaringan payudara normal cukup tinggi, untuk memberikan hasilkosmetik yang memuaskan adalah dengan eksisi segmental. Mastektomi total denganatau tanpa rekonstruksi adalah sebuah pilihan alternatif.

    Prosedur yang lebih radikal tidak secara umum dibenarkan. Melakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang dicurigai secara

    klinis ganas. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan tidak mengandung sel-sel

    maligna.

    Merupakan varian yang jarang dari fibroadenoma. Cystosarcoma phyllodes bertanggung jawabuntuk kurang dari 1% dari semua lesi jinak dan ganas payudara. Namanya salah karena ia jarang

    http://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-2-phylloid.jpg
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    3/21

    ganas dan biasanya tidak kistik. Asalnya bisa dari fibroadenoma selular yang telah ada yangsekarang mengandung satu atau lebih komponen asal mesenkim

    Lesi ini lebih jarang di bandingkan FAM. Pola pertumbuhan lesi ini cendrung cepat danmengekspansi ke area sekitar. Walaupun tidak semua, beberapa ada yang membentuk cystic2

    sehingga lesi ini sering juga disebut dengan cystosarcoma phyllodes. Lesi ini relative jinak dan jarang bermestasis dan mitosis patologis, tapi 15% nya bisa jadi ganas dan menyebar secarahematogen (high grade). Oleh karena kabanyakan lesinya lokal, maka bisa disembuhkan denganeksisi lokal, lesi malignan cendrung tumbuh kembali, tapi juga cendrung lokal.Tumor initerdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45 tahun.

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    4/21

    BAB II

    TUMOR PHYLLOIDES

    ANATOMI DAN FISIOLOGI

    1. ANATOMI

    Untuk dapat mengenal perjalanan penyakit kanker payudara dengan baik dan memahami dasar-dasar tindakan operasi pada kanker payudara maka sangat penting mengetahui anatomi payudaraitu sendiri.

    Payudara terletak pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas sebagai berikut :

    1. Batas-batas payudara yang tampak dari luar:

    - Superior : iga II atau III

    - Inferior : iga VI atau VII

    - Medial : pinggir sternum

    - Lateral : garis aksilaris anterior.

    1. Batas-batas payudara yang sesungguhnya:

    - Superior : hampir sampai ke klavikula

    - Medial : garis tengah

    - Lateral : m.latissimus dorsi

    Struktur Payudara

    Payudara terdiri dari berbagai struktur :

    - parenkim epitelial

    - lemak, pembuluh darah, saraf dan saluran getah bening

    - otot dan fascia

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    5/21

    Gambar 1. Anatomi payudara.

    Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus,yang masing-masing mempunyaisaluran tersendiri untuk mengalirkan produknya,dan bermuara pada putting susu.Tiap lobusdibentuk oleh lobulus-lobulus yang masing-masing terdiri dari 10-100 asini grup.Lobulus-lobulus ini merupakan struktur dasar dari glandula mammae.

    Payudara dibungkus oleh fascia pektoralis superfisialis dimana permukaan anterior dan posteriordihubungkan oleh ligamentum Cooper yang berfungsi sebagai penyangga.

    Sistem Limfatik Payudara

    Pembuluh getah bening

    1. Pembuluh getah bening aksila:

    Pembuluh getah bening aksila ini mengalirkan getah bening dari daerah-daerah sekitar areolamammae, kwadran lateral bawah dan kwadran lateral atas payudara.

    1. Pembuluh getah bening mammaria interna:

    Saluran limfe ini mengalirkan getah bening dari bagian dalam dan medial payudara. Pembuluhini berjalan diatas fascia pektoralis lalu menembus fascia tersebut, dan masuk kedalamm.pektoralis mayor. Lalu jalan ke medial bersama-sama dengan sistem perforantes menembusm.interkostalis dan bermuara ke dalam kelenjar getah bening mammaria interna. Dari kelenjarmammaria interna, getah bening mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna.

    Sebagian akan bermuara pada v.cava, sebagian akan bermuara pada duktus torasikus (untuk sisikiri) dan duktus limfatikus dekstra (untuk sisi kanan).

    1. Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kwadran medial bawah payudara.Pembuluh ini berjalan-jalan bersama vasa epigastrika superior, menembus fascia rektusdan masuk kedalam m.rektus abdominis. Saluran ini bermuara kedalam kelenjar getah

    bening preperikardial anterior yang terletek ditepi atas diafragma diatas ligamentumfalsiforme. Kelenjar getah bening ini juga menampung getah bening dari

    http://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-1-phyloid.jpg
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    6/21

    diafragma,ligamentum falsiforme dan bagian antero- superior hepar.Dari kelenjarini,limfe mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna.

    Kelenjar-kelenjar getah bening

    - Kelenjar getah bening aksila

    Terdapat enam grup kelenjar getah bening aksila:

    1. Kelenjar getah bening mammaria eksterna. Untaian kelenjar ini terletak dibawah tepilateral m.pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksila. Grup ini dibagi dalam duakelompok.

    a) Kelompok superior:Kelompok kelenjar getah bening ini terletak setinggi interkostal II-III.

    b) Kelompok inferior.Kelompok kelenjar getah bening ini terletak setinggi interkostal IV-V-VI.

    2. Kelenjar getah bening skapula.

    Kelenjar getah bening terletak sepanjang vasa subskapularis dan torako-dorsalis, mulai dari percabangan v.aksilaris menjadi vena subskapularis, sampai ke tempat masuknya v.torako-dorsalis kedalam m.latissimus dorsi.

    1. Kelenjar getah bening sentral (Central Nodes)

    Kelenjar getah bening ini terletak dalam jaringan lemak di pusat ketiak. Kadang-kadang beberapa diantaranya terletak sangat superfisisal, dibawah kulit dan fascia pada pusat ketiak,

    kira-kira pada pertengahan lipat ketiak depan dan belakang. Kelenjar getah bening ini adalahkelenjar yang relatif mudah diraba. Dan merupakan kelenjar aksila yang terbesar dan terbanyak jumlahnya.

    1. Kelenjar getah bening interpektoral (Rotter s Nodes)

    Kelenjar getah bening ini terletak diantara m.pektoralis

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    7/21

    Gambar 2. Sistem limfatik payudara.

    1. Kelenjar getah bening v.aksilaris.

    Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v.aksilaris bagian lateral, mulai dari white tendonm.latissimus dorsi sampai ke sedikit medial dari percabangan v.aksilaris v.torako-akromialis.

    1. Kelenjar getah bening subklavikula.

    Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v.aksilaris,mulai dari sedikit medial percabanganv.aksilaris v.torako-akromialis sampai dimana v. aksilaris menghilang di bawah tendom.subklavius. Kelenjar ini merupakan kelenjar aksila yang tertinggi dan termedial letaknya.Semua getah bening yang berasal dari kelenjar-kelenjar getah bening aksila masuk kedalamkelenjar ini. Seluruh kelenjar getah bening aksila ini terletak dibawah fascia kostokorakoid.

    1. Kelenjar getah bening prepektoral

    Kadang-kadang terletak dibawah kulit atau didalam jaringan payudara kwadran lateral atasdisebut prepektoral karena terletak diatas fascia pektoralis.

    1. Kelenjar getah bening mammaria interna.

    Kelenjar-kelenjar ini tersebar sepanjang trunkus limfatikus mammaria interna, kira-kira 3 cmdari pinggir sternum. Terletak didalam lemak diatas fascia endotorasika, pada sela iga.Diperkirakan jumlah kelenjar ini ada 6-8 buah.

    2. FISIOLOGI

    http://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-2-phyloid.jpg
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    8/21

    Fase perkembangan payudara timbul sebagai hasil efek mamotropik sekresi hormon ovarium danhipofisis anterior, dimana payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhihormon:

    1. Perubahan pertama adalah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa

    fertilisasi, sampai ke klimakterium dan menopouse. Sejak pubertas pengaruh hormonestrogen dan progesteron yang di produksi ovarium dan juga hormon hipofisa telahmenyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.

    2. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi, sekitar hari ke-8menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi

    berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang kadang timbul benjolan yang tidakrata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang dan nyerisehingga pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu

    pemeriksaan foto mamogram tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitumenstruasi mulai, semuanya berkurang.

    3. Perubahan yang terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara menjadi

    besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu di produksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melaui duktus ke puting susu.

    Payudara tersusun dari jaringan lemak yang mengandung kelenjar-kelenjar yang bertanggungjawab terhadap produksi susu pada saat hamil dan setelah bersalin. Setiap payudaraterdiri dari sekitar 15-25 lobus berkelompok yang disebut lobulus, kelenjar susu, dan sebuah

    bentukan seperti kantung-kantung yang menampung air susu (alveoli). Saluran untukmengalirkan air susu ke puting susu disebut duktus. Sekitar 15-20 saluran akan menuju bagiangelap yang melingkar di sekitar puting susu (areola) membentuk bagian yang menyimpan airsusu (ampullae) sebelum keluar ke permukaan.

    Kedua payudara tidak selalu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Bentuk payudara mulaiterbentuk lengkap satu atau dua tahun setelah menstruasi pertamakali.Hamil dan menyusui akanmenyebabkan payudara bertambah besar dan akan mengalami pengecilan (atrofi) setelahmenopause.

    Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada. Payudara dibatasi oleh tulang selangka(klavikula) dan tulang dada (sternum). Jaringan payudara bisa mencapai ke daerah ketiak danotot yang berada pada punggung bawah sampai lengan atas (latissimus dorsi).

    Kelenjar getah bening terdiri dari sel darah putih yang berguna untuk melawan penyakit.Kelenjar getah bening didrainase oleh jaringan payudara melalui saluran limfe dan menujunodul-nodul kelenjar di sekitar payudara samapi ke ketiak dan tulang selangka. Nodul limfe

    berperan penting pada penyebaran kanker payudara terutama nodul kelenjar di daerah ketiak.

    DEFINISI

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    9/21

    Cystosarcoma phyllodes berasal dari kata Yunani, sarcoma , yang berarti tumor berdaging, dan phyllo , yang berarti daun. Tumor ini menampilkan karakteristik yang besar, sarkoma ganas,mengambil tampilan seperti-daun ketika dipotong, dan menampilkan epitel, ruang seperti-kista

    bila dilihat secara histologis. Karena sebagian besar tumor itu jinak, namanya dapatmenyesatkan. Dengan demikian, terminologi yang disukai sekarang adalah tumor filodes.

    Johann Muller merupakan orang yang pertama kali memberikan nama cystosarcoma phyllodes pada tahun 1838, karena tumor ini seringkali kistik dan secara klasik memiliki proyeksi sepertidaun ke dalamnya.

    Tumor ini biasanya besar sekali dan berkembang dengan cepat. Tumor ini mungkin saja benignaatau maligna dan bisa menyebar ke bagian lain tubuh. Juga disebut CSP (Cystosarcoma

    phyllodes) atau tumor filodes. Merupakan tipe neoplasma jaringan ikat yang timbul dari stromaintralobular payudara.

    SINONIM

    Cystosarcoma phylloides, cystosarcoma phyllodes , tumor filodes.

    FREKUENSI

    Tidak ada perbedaan frekuensi tumor filodes antara pasien-pasien di Amerika Serikat dan pasien- pasien di negara lain. Tumor filodes diperkirakan sekitar 1% dari total neoplasma payudara.

    v MORTALITAS/MORBIDITAS

    Karena data yang terbatas, persentase tumor filodes jinak dibanding ganas tidak terdefenisidengan baik. Laporan yang ada mengindikasikan bahwa sekitar 80-95% tumor filodes adalah

    jinak dan itu sekitar 10-15% adalah ganas.

    Meskipun tumor jinak tidak bermetastase, namun mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuhsecara agresif dan rekuren secara lokal. Mirip dengan sarkoma, tumor maligna bermetastasesecara hematogen. Sayangnya, gambaran patologis tumor filodes tidak selalu meramalkan

    perilaku klinis neoplasma; karenanya pada beberapa kasus terdapat tingkat ketidakpastiantentang klasifikasi lesi. Ciri-ciri tumor filodes maligna adalah sebagai berikut:

    Tumor maligna berulang terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal Paru merupakan tempat metastase yang paling sering, diikuti oleh tulang, jantung, danhati

    Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul mulai dari sesegera beberapa bulansampai paling lambat 12 tahun setelah terapi awal

    Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun dari terapi awal Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi Kasarnya 30% pasien dengan tumor filodes maligna meninggal karena penyakit ini

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    10/21

    v RAS, JENIS KELAMIN DAN USIA

    Predileksi tampaknya tidak ada untuk tumor filodes. Tumor filodes muncur hampir secara eksklusif pada wanita. Laporan kasus jarang telah

    dijelaskan pada pria.

    Tumor filodes dapat terjadi pada segala usia; namun usia pertengahan adalah dekadekelima kehidupan. Beberapa fibroadenoma juvenil pada remaja dapat terlihat seperti tumor filodes

    secara histologis; namun, mereka berperilaku jinak sama seperti fibroadenoma lainnya.

    ETIOLOGI

    Tumor filodes secara nyata berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa kasus, karena pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis kedua lesi mungkin terlihat padatumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes berkembang dari fibroadenoma atau keduanya

    berkembang bersama-sama, atau apakah tumor filodes dapat muncul de novo , tidaklah jelas.

    Noguchi dan kolega telah mempelajari pertanyaan ini dengan analisis klonal dalam tiga kasusdimana fibroadenoma dan tumor filodes diperoleh berurutan dari pasien yang sama. Padamasing-masing kasus, kedua tumor monoklonal dan memperlihatkan alel inaktif yang sama.Mereka berargumen dengan meyakinkan bahwa tumor filodes memiliki asal yang sama denganfibroadenoma, fibroadenoma tertentu dapat berkembang menjadi tumor filodes.

    Studi menarik oleh Yamashita dkk, mengamati immunoreactive endothelin 1 (irET-1), contoh perilaku dimana ilmu pengetahuan modern menjelaskan mekanisme yang akan dengan pastiterbukti penting dalam memahami kedua fungsi normal payudara dan patologi, sementaramemungkinkan pergeseran dalam penekanan dari model rodentia ke studi manusia. Level

    jaringan irET-1 diukur dengan ekstrak dari 4 tumor filodes dan 14 fibroadenoma.

    Immunoreactive endothelin 1 dapat dibuktikan dalam semua kasus, namun levelnya jauh lebihtinggi pada tumor filodes dibandingkan pada fibroadenoma. Endothelin 1 pada prinsipnyamerupakan vasokonstriktor kuat, namun juga memiliki banyak fungsi lainnya. Ia menyebabkanstimulasi sederhana DNA fibroblas payudara, namun dapat digabungkan dengan insulin-like

    growth factor 1 (IGF-1) untuk menciptakan stimulasi kuat. ET-1 tidak terdapat pada sel epitel payudara normal, namun reseptor ET-1 spesifik terdapat pada permukaan sel stroma normal.Reseptor ET-1 dijumpai pada permukaan sel dari sel-sel stroma tumor filodes namun sel-selimmunoreactive ditemukan dalam sel-sel epitel tapi bukan sel-sel stroma, memberi kesan bahwaET-1 disintesis oleh sel epitel tumor filodes. Dengan demikian hal tersebut menyediakankemungkinan mekanisme parakrin pada stimulasi pertumbuhan stroma cepat yang selalu terlihat

    bersama tumor filodes.

    Apa yang penting adalah bahwa tumor filodes tidak seharusnya dibingungkan dengan sarkomamurni (tanpa elemen epitel sama sekali), untuk memiliki tingkat lebih besar pada keganasan dangumpalan keduanya sama-sama bisa mengaburkan sifat jinak dasar kebanyakan tumor filodes.Imunositokemistri dan mikroskop elektron memperlihatkan bahwa sel stroma pada kedua tumorfilodes jinak dan ganas merupakan campuran dari fibroblas dan miofibroblas. Teknik-teknik inimembebaskan perbedaan dari leiomiosarkoma dan mioepitelioma, yang dapat menyerupai tumorfilodes menunjukkan reaksi yang sama sekali berbeda.

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    11/21

    PATOFISIOLOGI

    Tumor filodes merupakan neoplasma non-epitelial payudara yang paling sering terjadi, meskipunhanya mewakili 1% dari tumor payudara. Tumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan

    biasanya bergerak secara bebas. Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-

    rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan.

    PERILAKU TUMOR

    Sementara tumor filoides memperlihatkan kecenderungan jelas untuk berulang secara lokal jikadieksisi dengan batas dekat, metastasis lokal atau jauh adalah jarang. Faktanya, tumor-tumortersebut dinilai sebagai jinak setelah studi histologis menyeluruh dapat diharapkan memiliki

    prognosis yang baik, khususnya jika pada awalnya diterapi dengan eksisi komplit. Tumor yangsecara histologi maligna (sarkoma filoides) tidak dapat diprediksi perilakunya.

    Studi pusat-tunggal dari 32 kasus memberikan indikasi perilaku yang wajar. Tumor-tumor jinak

    tidak memperlihatkan rekurensi jika dieksisi komplit, namun setengahnya (6 dari 13) yangdieksisi tak-komplit mengalami rekurensi lokal. Tidak terdapat rekurensi yang terlihat setelaheksisi komplit pada empat batasan dan empat tumor maligna, namun eksisi tak komplit tumormaligna mengarah pada penyakit dinding dada tak-terkontrol.

    Pada umumnya, rekurensi lokal tumor jinak tetap jinak, namun transformasi ke malignansi dapatterjadi dan ledakan malignansi telah dilaporkan setelah 15 episode rekurensi lokal jinak.

    Prognosis menyenangkan secara keseluruhan terlihat pada seri Haagensen, dimana hanya empatdari 84 pasien yang diketahui mengalami metastase. Sementara kita menemukan rekurensi lokal

    pada pasien, tak satupun yang mengalami metastase. Seri terbaru 66 kasus dari Mayo Clinic

    menegaskan bahwa yang paling berperilaku derajat-rendah, tumor non-metastasis, namun baikevaluasi histologis maupun analisis DNA dengan aliran sitometri memberikan penilaian perilakuyang dapat dipercaya pada tumor individual.

    GAMBARAN KLINIS

    Haagensen melaporkan kira-kira satu tumor filodes untuk setiap 40 fibroadenoma. Distribusi usialuas, dari 10-90 pada seri Haagensen dari 84 pasien, namun dengan mayoritas antara 35 dan 55tahun. Tumor bilateral sangat jarang, meskipun sebuah kasus luar biasa dari tiga buah tumorterpisah pada jaringan payudara ektopik aksila bilateral juga payudara normal telah dilaporkan.Tumor filodes jarang pada pasien dibawah usia 20 tahun, ketika muncul untuk memberikan

    reaksi terutama dengan cara jinak, tanpa memperhatikan corak histologis. Juga telah dijelaskandalam kelenjar mirip mammae di vulva, payudara pria dan di prostat dan vesikula seminalis.

    Kebanyakan tumor tumbuh dengan cepat menjadi ukuran besar sebelum pasien datang, namuntumor-tumor tidak menetap dalam arti karsinoma besar. Hal ini disebabkan mereka khususnyatidak invasif; besarnya tumor dapat menempati sebagian besar payudara, atau seluruhnya, danmenimbulkan tekanan ulserasi di kulit, namun masih memperlihatkan sejumlah mobilitas padadinding dada.

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    12/21

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    13/21

    http://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-3a-phyloid.png
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    14/21

    http://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-3b-phyloid.png
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    15/21

    Gambar 3. Pemeriksaan Payudara

    Secara ganjil, cystosarcoma phylloides cenderung melibatkan payudara kiri lebih seringdibandingkan payudara kanan

    Diatas kulit mungkin terlihat tampilan licin dan cukup translusen untuk memperlihatkanvena payudara yang mendasarinya

    Temuan fisik (misal, adanya massa bergerak dengan batas jelas) mirip dengan yang ada pada fibroadenoma

    Tumor filoides umumnya bermanifestasi sebagai massa lebih besar dan memperlihatkan pertumbuhan yang cepat

    Temuan mamografi (misal, tampilan kepadatan bundar dengan batas halus) juga serupadengan yang terdapat fibroadenoma

    Tumor maligna rekuren terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal Paru merupakan tempat metastase paling sering, diikuti oleh tulang, jantung dan hati Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul mulai dari sesegera beberapa bulan

    sampai paling lambat 12 tahun setelah terapi awal Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun dari terapi awal Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi Hitungan kasar 30% pasien dengan tumor filoides maligna meninggal karena penyakit ini

    http://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-3c-phyloid.png
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    16/21

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan laboratorium

    Tidak ada penanda tumor hematologik atau uji darah lainnya yang bisa digunakan untukmendiagnosa cystosarcoma

    Studi Pencitraan

    Pada mammogram, tumor Phyllodes akan memiliki tepi yang berbatas jelas. Baik mammogram ataupun USG payudara dapat membedakan secara jelas antara fibroadenoma dan Phyllodes

    jinak atau tumor ganas. Jenis tumor payudara ini biasanya tidak ditemukan di dekatmicrocalcifications. Sel-sel dari biopsi jarum dapat diuji di laboratorium tapi jarang memberikandiagnosis yang jelas, karena sel-sel dapat menyerupai karsinoma dan fibroadenoma. Pada Biopsi

    bedah akan menghasilkan potongan jaringan yang akan memberikan sampel sel lebih baik danakan menghasilkan diagnosa yang tepat untuk sebuah tumor Phyllodes.

    Gambar 4. Gambaran mamografi cystosarcoma

    MRI payudara dapat membantu tindakan operasi dalam pengangkatan jaringan tumor phyllodes.

    Sebuah studi membandingkan mammogram di Italia, USG dan MRI payudara dari tumorPhyllodes melaporkan bahwa MRI memberikan gambaran yang paling akurat dan ini membantuahli bedah tumor dalam menjalankan rencana operasi mereka. Bahkan jika tumor itu cukup dekatdengan otot-otot dinding dada, payudara MRI bisa memberikan gambaran yang lebih baik daritumor phyllodes daripada mammogram atau USG.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/p/mammo_appt.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjg3NNsSW7vIz8XVGTGsUYQ4ydZXAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/p/mammo_appt.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjg3NNsSW7vIz8XVGTGsUYQ4ydZXAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/diagnosis/a/ultrasound.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiSwL7c5t9lO3qKA5dUH57ODRQ95Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/diagnosis/a/ultrasound.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiSwL7c5t9lO3qKA5dUH57ODRQ95Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/diagnosis/a/ultrasound.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiSwL7c5t9lO3qKA5dUH57ODRQ95Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/p/calcifications.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjWrcoCCQwMnm4sBV12AodIXR7hAAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/p/calcifications.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjWrcoCCQwMnm4sBV12AodIXR7hAAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://video.about.com/breastcancer/Getting-a-Breast-Biopsy.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhoIWs9mBNyG_we5LBuq_3D8btZZAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://video.about.com/breastcancer/Getting-a-Breast-Biopsy.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhoIWs9mBNyG_we5LBuq_3D8btZZAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://video.about.com/breastcancer/Getting-a-Breast-Biopsy.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhoIWs9mBNyG_we5LBuq_3D8btZZAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/a/mammo_vs_mri.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjSoqRM9Altrlfr6lTW88OJ2oaNqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/a/mammo_vs_mri.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjSoqRM9Altrlfr6lTW88OJ2oaNqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/a/mammo_vs_mri.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjSoqRM9Altrlfr6lTW88OJ2oaNqghttp://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-4-phyloid.pnghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/a/mammo_vs_mri.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjSoqRM9Altrlfr6lTW88OJ2oaNqghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://video.about.com/breastcancer/Getting-a-Breast-Biopsy.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhoIWs9mBNyG_we5LBuq_3D8btZZAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/p/calcifications.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjWrcoCCQwMnm4sBV12AodIXR7hAAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/diagnosis/a/ultrasound.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiSwL7c5t9lO3qKA5dUH57ODRQ95Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://breastcancer.about.com/od/mammograms/p/mammo_appt.htm&prev=/search%3Fq%3Dtumor%2Bphyloides%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3DZan%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjg3NNsSW7vIz8XVGTGsUYQ4ydZXA
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    17/21

    Gambar 5. Gambaran USG

    Prosedur

    FNA untuk pemeriksaan sitologi biasanya tidak memadai untuk diagnosis tumor filoides.Biopsi jarum lebih dapat dipercaya, namun masih bisa terdapat kesalahan pengambilansampel dan kesulitan dalam membedakan lesi dari sebuah fibroadenoma

    Biopsi payudara eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil atau biopsi insisional untuk lesilebih besar adalah metode pasti untuk mendiagnosis tumor filoides

    Temuan histologis

    Semua tumor filoides mengandung komponen stroma yang dapat bervariasi dalam tampilanhistologis dari satu lesi ke lesi lainnya. Umumnya, tumor filoides jinak memperlihatkan

    peningkatan jumlah mencolok pada fibroblas fusiformis reguler dalam stroma.

    http://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-6-phyloid.jpghttp://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-5-phyloid.pnghttp://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-6-phyloid.jpghttp://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-5-phyloid.png
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    18/21

    Adakalanya, sel-sel sangat anaplastik dengan perubahan miksoid yang diamati. Atipia selulertingkat tinggi, dengan peningkatan selularitas stroma dan peningkatan jumlah mitosis, hampirselalu diamati pada bentuk maligna cystosarcoma phylloides . Secara ultra-struktural, pada tumorfiloides bentuk jinak dan ganas, nukleolus dapat mengungkapkan nukleolonema yang bertautankasar dan sisterna berlimpah dalam retikulum endoplasma.

    DIAGNOSA BANDING

    Angiosarcoma

    http://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-8-phyloid.jpghttp://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-7-phyloid.pnghttp://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-8-phyloid.jpghttp://herrysetyayudha.files.wordpress.com/2011/11/gambar-7-phyloid.png
  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    19/21

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    20/21

    Eksisi makroskopik komplit, dengan usulan batas 1 cm, dapat dipastikan dengan teknik yangtepat. Dengan teknik eksisi biasa sementara menempatkan traksi pada massa, mudah untukmelakukan diseksi terlalu dekat ke tumor pada beberapa titik diseksi. Cara yang dapat dipercayauntuk menghindari hal ini adalah agar dokter bedah menempatkan jari-jari kiri pada massa, danmemotong diluar jari, dengan traksi hanya pada jaringan payudara sekitarnya.

    Untuk lesi kecil dimana diagnosis diusulkan oleh penilaian rangkap tiga atau tampilanmakroskopik (lunak, coklat, tampilan berdaging), tumor harus dieksisi dengan batas 1-cm dari

    jaringan payudara normal. Jika histologinya jinak, hal ini merupakan penatalaksanaan yangcukup, dengan eksisi quadrantic (seperempat-lingkaran) untuk lesi menengah. Dimana diagnosis

    pertama kali dikenali pada pemeriksaan histologi dari spesimen biopsi eksisi, eksisi quadrantic jaringan parut direkomendasikan dengan maksud memastikan bersihan lokal yang memenuhisyarat.

    Untuk lesi besar dan lesi rekuren, pembersihan yang baik pasti melibatkan mastektomimendekati-total dan kami lebih menyukai mastektomi sederhana, dengan rekonstruksi menengah

    yang seharusnya diharapkan pasien. Terdapat beberapa bukti meningkatnya insiden karsinoma payudara yang berhubungan, serentak atau selanjutnya, pada pasien dengan tumor filoides danhal ini merupakan alasan tambahan untuk follow-up jangka panjang yang teliti terhadap pasien-

    pasien yang demikian.

    Terapi Bedah

    Pada kebanyakan kasus cystosarcoma phylloides , melakukan eksisi luas normal, denganlingkaran jaringan normal. Tidak terdapat aturan tentang besarnya batas. Namun, batas 2 cm

    untuk tumor kecil (< 5 cm) dan batas 5 cm untuk tumor besar (> 5 cm) telah dianjurkan.Lesi tidak seharusnya dikupas keluar, seperti yang mungkin dilakukan dengan fibroadenoma,atau angka rekurensi tanpa dapat diterima jadi meningkat.

    Jika tumor terhadap rasio payudara cukup tinggi dilakukan eksisi segmental, mastektomitotal, dengan atau tanpa rekonstruksi, adalah sebuah alternatif.

    Prosedur yang lebih radikal tidak secara umum dibenarkan. Melakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang dicurigai secara

    klinis. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan tidak mengandung sel-selmaligna.

    KOMPLIKASI

    Seperti kebanyakan operasi payudara, komplikasi paska operasi dari penatalaksanaan bedahtumor filoides termasuk berikut ini:

    Infeksi Pembentukan seroma

  • 8/14/2019 Tumor Phylloid.docx

    21/21

    Rekurensi lokal dan/atau jauh

    PROGNOSIS

    Meskipun cystosarcoma phylloides dianggap sebagai tumor jinak secara klinis,

    kemungkinan untuk rekurensi lokal setelah eksisi selalu ada, khususnya dengan lesi yangmemperlihatkan histologi maligna. Tumor setelah pengobatan awal dengan eksisi lokalluas, yang rekuren secara lokal idealnya diterapi dengan mastektomi total.

    Penyakit metastase khususnya diamati pada paru, mediastinum dan tulang.

    Sajian klinis beragamo Jika tumor jinak, prognosis jangka panjang baik sekali mengikuti eksisi lokal

    yang memadaio Jika tumor berulang recara lokal setelah eksisi, maka selanjutnya dilakukan eksisi

    lokal atau mastektomi total khususnya kuratif

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ramli muchlis. KUMPULAN KULIAH ILMU BEDAH.1995. Jakarta : Binarupaaksara.Halaman 355

    2. Jong de wim. BUKU AJAR ILMU BEDAH EDISI 2. 2004. Jakarta : EGC. Halaman 391-393

    3. Manning. MAJOR DIAGNOSIS FISIK EDISI IX. 1996. Jakarta : EGC. Halaman 3664. Schwartz. INTISARI PRINSIP-PRINSIP ILMU BEDAH EDISI 6. 2000. Jakarta : EGC.

    Halaman 233