upaya kesehatan (isi).docx
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
1/344
1
UPAYA KESEHATAN WAJIB
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
2/344
2
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Penyusun:
Kirana Asmara (03005131)
Meitty Marisha (03005143)
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
3/344
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang semakin
penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi perkembangan yang
signifikan dalam hal perhatian dunia mengenai masalah promosi kesehatan. Pada 21
November 1986, World Health Organization (WHO) menyelenggarakan Konferensi
Internasional Pertama bidang Promosi Kesehatan yang diadakan di Ottawa, Kanada.
Konferensi ini dihadiri oleh para ahli kesehatan seluruh dunia, dan menghasilkan sebuah
dokumen penting yang disebut Ottawa Charter(Piagam Ottawa). Piagam ini menjadi rujukan
bagi program promosi kesehatan di tiap negara, termasuk Indonesia.Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang
memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health
promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve, their
health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah menanamkan kesadaran
pada masyarakat tentang pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang
akan melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan diri mereka.
Promosi kesehatan menjelaskan bahwa untuk mencapai derajat kesehatan yang
sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, individu atau kelompok harus mampu mengenal
serta mewujudkan aspirasi-aspirasinya untuk memenuhi kebutuhannya agar mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya).
Untuk itu, promosi kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari sektor kesehatan,
akan tetapi jauh melampaui gaya hidup secara sehat untuk kesejahteraan (WHO, 1986).
Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai
strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan
koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi
kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan
yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).
Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program kebiasaan
kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia (Taylor, 2003). Secara
kolektif, berbagai sektor, unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti praktisi medis,
psikolog, media massa, para pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-undangan
dapat dilibatkan dalam program promosi kesehatan. Praktisi medis dapat mengajarkan kepada
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
4/344
4
masyarakat mengenai gaya hidup yang sehat dan membantu mereka memantau atau
menangani risiko masalah kesehatan tertentu.
Para psikolog berperan dalam promosi kesehatan lewat pengembangan bentuk-bentuk
intervensi untuk membantu masyarakat memraktikkan perilaku yang sehat dan mengubah
kebiasaan yang buruk.
Media massa dapat memberikan kontribusinya dengan menginformasikan kepada
masyarakat perilaku-perilaku tertentu yang berisiko terhadap kesehatan seperti merokok dan
mengonsumsi alkohol.
Para pembuat kebijakan melakukan pendekatan secara umum lewat penyediaan
informasi-informasi yang diperlukan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan
gaya hidup sehat, serta penyediaan sarana-sarana dan fasilitas yang diperlukan untuk
mengubah kebiasaan buruk masyarakat. Berikutnya, perumus perundang-undangan dapat
menerapkan aturan-aturan tertentu untuk menurunkan risiko kecelakaan seperti misalnya
aturan penggunaan sabuk pengaman di kendaraan (Taylor, 2003)
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
5/344
5
BAB II
PENGERTIAN
Promosi kesehatan adalah upaya membantu masyarakat memberdayakan dirinya
untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
Menurut WHO tahun 1986, Promosi Kesehatan adalah proses yang memberdayakan manusia
untuk mengendalikan dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Menurut Green dan Ottoson (1998) Promosi Kesehatan adalah kombinasiberbagai
dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundangan untuk
perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan.
Menurut definisi yang selama ini dipakai oleh Pusat Promosi Keehatan, PromosiKesehatan itu adalah proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat agar mampu
memelihara, meningkatkan, dan melindungi, kesehatannya melalui peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan sehat.
Dalam pengertian Promosi Kesehatan tersebut terkandung beberapa pengertian operasional
sebagai berikut:
Promosi Kesehatan merupakan bagian dari upaya kesehatan masyarakat (Public
Health) secara keseluruhan, yang fokusnya adalah: pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya
agar masyarakat dapat memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya. Dengan
demikian, Promosi Kesehatan lebih bersifat upaya promotif-preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif.
Pemberdayaan dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
mayarakat untuk hidup sehat, sehingga penekanan Promosi Kesehatan pada pengembangan
perilaku dan lingkungan sehat.
Pemberdayaan tersebut merupakan upaya kemitraan berbagai pihak dan merupakan
upaya dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, sehingga masyarakat aktif sebagai pelaku
atau subyek, bukan pasif menunggu sebagai obyek semata.
Pemberdayaan dilakukan sesuai dengan kondisi dan budaya setempat, sehingga Promosi
Kesehatan diwarnai oleh suasana lokal.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
6/344
6
BAB III
TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, dan juga memberdayakan kemampuan
masyarakat untuk hidup lebih sehat.
Tujuan Khusus
Timbulnya kesadaran penduduk akan nilai kesehatan.Meningkatnya pengembangan Puskesmas dan pemanfaatannya sebagai sarana pelayanan
kesehatan dan sebagai sumber penerangan dan penyuluhan kesehatan
Terbantunya orang-orang dan masyarakat pada umumnya, dalam menjaga kesehatan mereka
pada tingkat yang sebaik-baiknya.
Tujuan Promosi Kesehatan secara Keseluruhan
Tersosialisasinya program-program kesehatan, terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang
berbudaya hidup bersih dan sehat, serta tumbuhnya gerakan hidup sehat di masyarakat,
menuju terwujudnya kabupaten atau kota sehat, propinsi sehat, Indonesia sehat 2010.
Tujuan PHBS
Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar
hidup bersih dan sehat, serta meningkatnya peran serta aktif masyarakat termasuk swasta dan
dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan Penyuluhan Kesehatan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina
dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
7/344
7
BAB IV
KEGIATAN
Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-orang yang sehat
maupun mereka yang terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi
kesehatan. Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan,
dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor-kantor
pelayanan kesehatan.
Promosi kesehatan bersifat lebih luas atau lebih makro lagi dan lebih menyentuh sisi
advokasi pada level pembuat kebijakan di mana promosi kesehatan berusaha melakukanperubahan pada lingkungan dengan harapan terjadinya perubahan perilaku yang lebih baik
(Kapalawi, 2007). Menurut Green dan Ottoson (dalam Iqi, 2008), promosi kesehatan adalah
kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan
perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan.
Oleh karena itu, lingkup promosi kesehatan dapat disimpulkan sebagai berikut (Iqi, 2008):
1. Pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya padaperubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan.
2. Pemasaran sosial (social marketing), yang penekanannya pada pengenalanproduk/jasa melalui kampanye.
3. Upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya padapenyebaran informasi.
4. Upaya peningkatan (promotif) yang penekanannya pada upaya pemeliharaan danpeningkatan kesehatan.
5. Upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk memengaruhi lingkunganatau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui
upaya legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana, dan lain-lain di berbagai
bidang/sektor, sesuai keadaan).
6. Pengorganisasian masyarakat (community organization), pengembangan masyarakat(community development), penggerakan masyarakat (social mobilization),
pemberdayaan masyarakat (community empowerment), dll.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
8/344
8
Kesehatan memerlukan prasyarat-prasyarat yang terdiri dari berbagai sumber daya dan
kondisi dasar, meliputi perdamaian (peace), perlindungan (shelter), pendidikan (education),
makanan (food), pendapatan (income), ekosistem yang stabil (a stable eco-system), sumber
daya yang berkesinambungan (a sustainable resources), serta kesetaraan dan keadilan sosial
(social justice and equity) (WHO, 1986). Upaya-upaya peningkatan promosi kesehatan harus
memerhatikan semua prasyarat tersebut.
WHO, lewat Konferensi Internasional Pertama tentang Promosi Kesehatan di Ottawa
pada tahun 1986, telah merumuskan sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh setiap
negara untuk menyelenggarakan promosi kesehatan. Berikut akan disediakan terjemahan dari
Piagam Ottawa pada bagian yang diberi subjudulHealth Promotion Action Means. Menurut
Piagam Ottawa, kegiatan-kegiatan promosi kesehatan berarti:
Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public policy)
Promosi kesehatan lebih daripada sekadar perawatan kesehatan. Promosi kesehatan
menempatkan kesehatan pada agenda dari pembuat kebijakan di semua sektor pada semua
level, mengarahkan mereka supaya sadar akan konsekuensi kesehatan dari keputusan mereka
dan agar mereka menerima tanggung jawab mereka atas kesehatan.
Kebijakan promosi kesehatan mengombinasikan pendekatan yang berbeda namun
dapat saling mengisi termasuk legislasi, perhitungan fiskal, perpajakan, dan perubahan
organisasi. Ini adalah kegiatan yang terkoordinasi yang membawa kepada kesehatan,
pendapatan, dan kebijakan sosial yang menghasilkan kesamaan yang lebih besar. Kegiatan
terpadu memberikan kontribusi untuk memastikan barang dan jasa yang lebih aman dan lebih
sehat, pelayanan jasa publik yang lebih sehat dan lebih bersih, dan lingkungan yang lebih
menyenangkan.
Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments)
Kesehatan tidak dapat dipisahkan dari tujuan-tujuan lain. Kaitan yang tak terpisahkan
antara manusia dan lingkungannya menjadikan basis untuk sebuah pendekatan sosio-ekologis
bagi kesehatan. Prinsip panduan keseluruhan bagi dunia, bangsa, kawasan, dan komunitas
yang serupa, adalah kebutuhan untuk memberi semangat pemeliharaan yang timbal-balik
untuk memelihara satu sama lain, komunitas, dan lingkungan alam kita.
Promosi kesehatan menciptakan kondisi hidup dan kondisi kerja yang aman, yang
menstimulasi, memuaskan, dan menyenangkan. Penjajakan sistematis dampak kesehatan dari
lingkungan yang berubah pesat.terutama di daerah teknologi, daerah kerja, produksi energi
dan urbanisasi- sangat esensial dan harus diikuti dengan kegiatan untuk memastikan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
9/344
9
keuntungan yang positif bagi kesehatan masyarakat. Perlindungan alam dan lingkungan yang
dibangun serta konservasi dari sumber daya alam harus ditujukan untuk promosi kesehatan
apa saja.
Memerkuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen communi ty actions)
Promosi kesehatan bekerja melalui kegiatan komunitas yang konkret dan efisien
dalam mengatur prioritas, membuat keputusan, merencanakan strategi dan melaksanakannya
untuk mencapai kesehatan yang lebih baik. Inti dari proses ini adalah memberdayakan
komunitas-kepemilikan mereka dan kontrol akan usaha dan nasib mereka. Pengembangan
komunitas menekankan pengadaan sumber daya manusia dan material dalam komunitas
untuk mengembangkan kemandirian dan dukungan sosial, dan untuk mengembangkan sistem
yang fleksibel untuk memerkuat partisipasi publik dalam masalah kesehatan. Hal ini
memerlukan akses yang penuh serta terus menerus akan informasi, memelajari kesempatan
untuk kesehatan, sebagaimana penggalangan dukungan.
Mengembangkan keterampilan individu (develop personal ski l ls)
Promosi kesehatan mendukung pengembangan personal dan sosial melalui
penyediaan informasi, pendidikan kesehatan, dan pengembangan keterampilan hidup.
Dengan demikian, hal ini meningkatkan pilihan yang tersedia bagi masyarakat untuk melatih
dalam mengontrol kesehatan dan lingkungan mereka, dan untuk membuat pilihan yang
kondusif bagi kesehatan.
Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)
Tanggung jawab untuk promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan dibagi di antara
individu, kelompok komunitas, profesional kesehatan, institusi pelayanan kesehatan, dan
pemerintah. Mereka harus bekerja sama melalui suatu sistem perawatan kesehatan yang
berkontribusi untuk pencapaian kesehatan. Peran sektor kesehatan harus bergerak meningkat
pada arah promosi kesehatan, di samping tanggung jawabnya dalam menyediakan pelayanan
klinis dan pengobatan. Pelayanan kesehatan harus memegang mandat yang meluas yang
merupakan hal sensitif dan ia juga harus menghormati kebutuhan kultural. Mandat ini harus
mendukung kebutuhan individu dan komunitas untuk kehidupan yang lebih sehat, dan
membuka saluran antara sektor kesehatan dan komponen sosial, politik, ekonomi, dan
lingkungan fisik yang lebih luas. Reorientasi pelayanan kesehatan juga memerlukan perhatian
yang kuat untuk penelitian kesehatan sebagaimana perubahan pada pelatihan dan pendidikan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
10/344
10
profesional. Hal ini harus membawa kepada perubahan sikap dan pengorganisasian pelayanan
kesehatan dengan memfokuskan ulang kepada kebutuhan total dari individu sebagai manusia
seutuhnya.
Bergerak ke masa depan (moving into the futu re)
Kesehatan diciptakan dan dijalani oleh manusia di antara pengaturan dari kehidupan
mereka sehari-hari di mana mereka belajar, bekerja, bermain, dan mencintai. Kesehatan
diciptakan dengan memelihara satu sama lain dengan kemampuan untuk membuat keputusan
dan membuat kontrol terhadap kondisi kehidupan seseorang, dan dengan memastikan bahwa
masyarakat yag didiami seseorang menciptakan kondisi yang memungkinkan pencapaian
kesehatan oleh semua anggotanya. Merawat, kebersamaan, dan ekologi adalah isu-isu yang
penting dalam mengembangkan strategi untuk promosi kesehatan. Untuk itu, semua yang
terlibat harus menjadikan setiap fase perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
promosi kesehatan serta kesetaraan antara pria dan wanita sebagai acuan utama.
Dari enam hal di atas, setidaknya dapat disimpulkan dua kata kunci kegiatan promosi
kesehatan, yakni advokasi (advocacy) dan pemberdayaan (empowerment).
Advokasi
Advokasi terhadap kesehatan merupakan sebuah upaya yang dilakukan orang-orang di bidang
kesehatan, utamanya promosi kesehatan, sebagai bentuk pengawalan terhadap kesehatan.
Advokasi ini lebih menyentuh pada level pembuat kebijakan, bagaimana orang-orang yang
bergerak di bidang kesehatan bisa memengaruhi para pembuat kebijakan untuk lebih tahu dan
memerhatikan kesehatan. Advokasi dapat dilakukan dengan memengaruhi para pembuat
kebijakan untuk membuat peraturan-peraturan yang bisa berpihak pada kesehatan dan
peraturan tersebut dapat menciptakan lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sehat
dapat terwujud di masyarakat (Kapalawi, 2007). Advokasi bergerak secara top-down (dari
atas ke bawah). Melalui advokasi, promosi kesehatan masuk ke wilayah politik.
Pemberdayaan
Di samping advokasi kesehatan, strategi lain dari promosi kesehatan adalah pemberdayaan
masyarakat di dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan lebih kepada untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan.
Jadi sifatnya bottom-up (dari bawah ke atas). Partisipasi masyarakat adalah kegiatan pelibatan
masyarakat dalam suatu program. Diharapkan dengan tingginya partisipasi dari masyarakat
maka suatu program kesehatan dapat lebih tepat sasaran dan memiliki daya ungkit yang lebih
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
11/344
11
besar bagi perubahan perilaku karena dapat menimbulkan suatu nilai di dalam masyarakat
bahwa kegiatan-kegiatan kesehatan tersebut itu dari kita dan untuk kita (Kapalawi, 2007).
Dengan pemberdayaan masyarakat, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif atau
berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Sebagai unsur dasar dalam pemberdayaan, partisipasi
masyarakat harus ditumbuhkan. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan pada
dasarnya tidak berbeda dengan pemberdayaan masyarakat dalam bidang-bidang lainnya.
Partisipasi dapat terwujud dengan syarat (Tawi, 2008):
1. Adanya saling percaya antaranggota masyarakat
2. Adanya ajakan dan kesempatan untuk berperan aktif
3. Adanya manfaat yang dapat dan segera dapat dirasakan oleh masyarakat
4. Adanya contoh dan keteladanan dari tokoh/pemimpin masyarakat.
Partisipasi itu harus didukung oleh adanya kesadaran dan pemahaman tentang bidang yang
diberdayakan, disertai kemauan dari kelompok sasaran yang akan menempuh proses
pemberdayaan. Dengan begitu, kegiatan promosi kesehatan akan berlangsung dengan sukses.
Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Kecamatan Cilandak
Kegiatan Promkes yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cilandak meliputi
kegiatan: Advokasi kesehatan, misalnya adanya kebijakan gerakan PSN-3M selama 30 menit
setiap hari jumat
Gerakan masyarakat, berupa pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat dan
melaksanakan para kader atau tenaga pelaksana yang terlatih, misalnya dengan adanya
Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di tingkat RT.
Bina suasana, misalnya melalui berbagai kegiatan penyuluhan (penyuluhan di
Posyandu balita setiap bulan di hari Rabu minggu pertama, Posyandu Lansia setiap hari Senin
minggu pertama), pelatihan kader-kader Posyandu untuk imunisasi Mopping Up Polio, dan
lokakarya.
Berdasarkan kegiatan di lapangan (dalam hal ini di Puskesmas kecamatan Tebet), baik
yang dilakukan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas, hasilnya adalah cukup baik.
Namun, petugas yang tersedia masih terbatas. Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan yang
diikutinya cukup baik.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
12/344
12
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk
mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang melakukan 10 PHBS yaitu:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan2. Memberi ASI Esklusif3. Menimbang Bayi tiap bulan4. Menggunakan air bersih5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun6. Menggunakan jamban sehat7. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali8. Makan bah dan sayur setiap hari9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari10.Tidak Merokok di dalam rumah
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat
pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan
mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan. Ada beberapa indikator yang dipakai
sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Institusi Kesehatan yaitu :
Menggunakan air bersih Menggunakan Jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di institusi kesehatan Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk PHBS di Tempat - tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat - tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat - tempat Umum
Sehat.
Tempat - tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta,atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
13/344
13
pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan
sarana sosial lainnya. Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk
menilai PHBS di Tempat - Tempat Umum yaitu :
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat umum
5. Tidak meludah sembarangan
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai
sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu:
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah Menggunakan jamban yang bersih dan sehat Olahraga yang teratur dan terukur Memberantas jentik nyamuk Tidak merokok di sekolah Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan Membuang sampah pada tempatnya
PHBS di Tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu,
mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
mewujudkan Tempat Kerja Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat kerja
antara lain :
Tidak merokok di tempat kerja Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja Melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air
besar dan buang air kecil
Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
14/344
14
Menggunakan air bersih Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar Membuang sampah pada tempatnya
Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
15/344
15
BAB V
SASARAN
SASARAN
Digolongkan atas masyarakat yang sudah ada dalam suatu system tertentu yang disebut
sebagai tatanan/pranata
Tatanan Sasaran Primer Sasaran Sekunder Sasaran Tersier
Rumah tangga Anggota keluarga Ibu Kepala keluarga
Institusi pendidikan Seluruh siswa Guru,karyawan,OSIS Kepala sekolah
Tempat kerja Seluruh karyawan Pengurus/sarikat
pekerja
Direksi/pemilik
Tempat umum Pengunjung Pegawai/karyawan Direksi/pemilik
Institusi kesehatan Pasien/pengunjung Petugas kesehatan Pimpinan/direktur
Strategi dan manajemen PKM puskesmas
Dalam management PKM, dikenal 3 strategi, yaitu pemberdayaan masyarakat
(empowerment), pembinaan dukungan suasana (social support), dan pendekatan
pimpinan/kelompok (advocacy). Ketiga strategi tersebut harus dilakukan secara bersamaan,
saling mengisi, dan melengkapi. Secara lebih jelas ketiga strategi tersebut dapat dilihat
dibawah ini :
Strategi Sasaran Tujuan Cara
Pemberdayaaan
(empowerment)
Primer Peningkatan
pengetahuan sikap dan
perilaku (PHBS)
Penyuluhan
perorangan, kelompok
dan masal, pelatihan,
distribusi bahan
penyuluhan
Pembinaan suasana
(social support)
Sekunder Pengembangan
pendapat umum,opini,
norma
Pendekatan
peroramngan dan
kelompok
Pendekatan pimpinan
(advocacy)
Tersier Persetujuan, dukungan Konsultasi, pertemuan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
16/344
16
Manajemen PKM di puskesmas
Manajemen PKM di puskesmas dilaksanakan melalui 4 fungsi tahapan, yaitu :
Pengkajian
Pemantauan dan Perencanaan
Penilaian
Penggerakan dan
Pelaksanaan
Secara singkat, tahapan manajemen PKM dapat dilihat dalam table berikut:
Tahapan manajemen Luaran
a. Pengkajian(i) Pengkajian masalah kesehatan(ii) Pengkajian masalah PHBS(iii) Pemetaan wilayah(iv) Pengkajian sumber daya
10 penyakit terbanyak,factor pendorong
Pemetaan masalah PHBS
Masalah strata kesehatan wilayah
Ketersediaan SDM
b. Perencanaan Rumusan tujuan,kegiatan,intervensi dan jadwalkegiatan
c. Penggerakan dan pelaksanaan Daftar kegiatan dan penanggung jawab masing-masing kegiatan yang telah disepakati
d. Pemantauan dan penilaian Rencana pertemuan/supervisi berkalaRencana evaluasi akhir tahun
Kebijaksanaan Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut,kegiatan promosi kesehatan masyarakat
dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari setiap programkesehatan dan berfungsi sebagai katalisator program-program tersebut.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
17/344
17
b. Peningkatan perilaku penduduk dalam membina hidup sehat juga diarahkan untukmeningkatkan peran sertanya mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam membina
derajat kesehatan yang dimulai dalam keluarganya.
c. Penyuluhan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan baik oleh pemerintahsecar a lintas program dan lintas sektoral, maupun oleh masyarakat termasuk pihak
LSM.
d. Puskesmas dimanfaatkan sebagai pusat pengembangan dan pembinaan kesadaran danperan serta masyarakat di bidang kesehatan di wilayahnya.
e. Sikap mental petugas kesehatan, terutama yang akan dikembangkan dan diarahkankea rah sikap mental yang partisipatif dan lebih berorientasi pada aspek pencegahan
dan peningkatan.
f. Peningkatan penyuluhan kesehatan pada lembaga-lembaga pendidikan dasar,pemerintah, dan swasta agar kesadaran dan perilaku hidup sehat dapat ditumbuhkan
dan dibudidayakan sedini mungkin.
Penyuluhan kesehatan masyarakat di puskesmas Kecamatan Cilandak
Agar dapat mencapai tujuan penyuluhan kesehatan masyarakat , maka upaya kegiatan
penyuluhan perlu diselaraskan dengan fungsi dan tugas puskesmas serta kemampuan
daripada sumber tenaga, dana, serta sarana yang dimiliki.
Pelaksanaaan kegiatan puskesmas yang biasa dilaksanakan ialah :
a. Penyuluhan institusi : kegiatan penyuluhan yang dilakukan di institusi bersangkutanseperti puskesmas, ataupun di rumah tinggal para dokter dan paramedic.
Secara tidak langsung Secar a langsung
Memberi tauladan serta contoh dari para
dokter atau paramedic
Dialog do kamar periksa antara dokter
dan pasien
Penampilan yang rapih dan sehat daribangunan puskesmas
Dialog dokter, paramedik, dan keluargapasien tentang hal yang bias dilakukan
pasien atau keluarga pasien
Menggunakan media penyuluhan, seperti
poster dll
Melakukan penyuluhan kelompok di
puskes yang sudah direncanakan.
b. Penyuluhan di masyarakat (di luar gedung puskesmas) : pelaksanaannya dilaksanakanberdasarkan pendekatan edukatif melalui tahap-tahap berikut:
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
18/344
18
1. Pertemuan tingkat kecamatan : tujuannya ialah memeperoleh kesepakatan dandukungan dari pimpinan wilayah
2. Pertemuan tingkat desa : tujuannya ialah memeperoleh kesepakatan dan dukungandari kepala desa bererta aparatnya
3. Melakukan survey mawas diri : mendapatkan data dari msyarakat tentang idea tauprogram promosi kesehatan yang akan diterapkan kepada mereka.
4. Perencanaan: membuat rencana penyuluhan kesehatan5. Pelaksanaan penyuluhan : dalam pelaksaan, perlu dilibatkan masyarakat dan
petugas harus mampu menerapkan metode dan tehnik penyuluhan
6. Evaluasi kegiatan penyuluhan : evaluasi dilakukan sesuai dengan tehnikpenyuluhan yang dilakukan.
Metode dan tehnik penyuluhan masyarakat
A. Metode
Secara sederhana pengertiannya adalah cara untuk melaksanakan penyuluhan kepada
masyarakat.Untuk mengetahui metode apa yang dipilih perlu ditentukan terlebih dahulu
tahapan perubahan perilaku yang ingin dicapai :
Metode untuk merubah
pengetahuan
Metode untuk merubah
sikap
Metode untuk merubah
tindakan
- Ceramah- Kuliah- Presentasi- Wisata karya- Curah pendapat- Seminar- Studi kasus- Tugas baca- Symposium- Panel- Konferensi
- Diskusi kelompok- Tanya jawab- Role playing- Pemutaran film- Video- Tape recorder- Simulasi
- Latihan sendiri- bengKel kerja- demonstrasi- experiment
Menentukan sasaran
Karena keterbatasan sumber daya, maka metode penyuluhan yang paling sering dilakukan
puskesmas adalah ceramah yang disertai Tanya jawab, wawancara dan demonstrasi.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
19/344
19
B.Teknik penyampaian
Ceramah
Ceramah adalah salah satu cara menerangkan atau menjelaskan suatu ide, pengertian
atau pesan secara lisn kepada suatu kelompok pendengar yang disertai diskusi dan Tanya
jawab, serta dibantu oleh alat peraga.
a. Ciri-ciri ceramah- ada sekelompok pendengar yang dipersiapkan
- ada suatu pesan yang disampaikan
- ada kesempatan bertanya bagi pendengar
- ada alat peraga yang digunakan
b. langkah langkah melakukan ceramah
- persiapan
-menentukan maksud dan tujuan ceramah
- menentukan sasaran pendengar
- mempersiapkan materi
- topic yang dikemukakan hanya satu
- mempersiapkan alat peraga
- mempersiapkan waktu dan tempat yang tepat
-mempersiapkan undangan
- mempersiapkan bahan bacaan
- pelaksanaan
- perkenalan diri
- mengemukakan maksud dan tujuan
- menjelaskan sistematika ceramah
- men yampaikan ceramah dengan suara jelas
- ciptakan suasana santai
- sediakan waktu untuk Tanya jawab
-menyimpulkan ceramah
- penilaian
Suatu ceramah akan terlihat berhasil bila :
-ada respon dari pendengar
- ada minat pendengar
- ada jawaban pada pengisian angket
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
20/344
20
Wawancara
Adalah suatu metode penyuluhan kesehatan dengan jalan Tanya jawab yang
diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
a. Cirriciri wawancara- Ada pihak yang bertanya- Ada pihak yang ditanya- Seluruh percakapan dikendalikan oleh pihak interviewer
b. Langkah-langkah melakukan wawancara- Persiapan
1. Menentukan tujuan wawancara2. Menentukan isi pesan yang akan disampaikan3. Menentukan sasaran4. Menentukan waktu5. Menentukan pokok-pokok pertanyaan
- Pelaksanaan1. Memperkenalkan diri2. Rumuskan pertanyaan dengan sederhana3. Diarahkan kepada persoalan pokok4. Gunakan alat peraga5. Catat jawaban yang dianggap perlu
- Penilaian1. Suasana menyenangkan2. Kelancaran wawancara3. Jawaban yang wajar4. Minat responden
Demonstrasi
Adalah suatu cara penyajian yang dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan
bagaimana cara melakukan suatu tindakan, adegan atau menggunakan suatu proedur.
Penyajian ini disertai penggunaan alat peraga dan Tanya jawab. Biasanya hanya diberikan
pada individu yang terbatas jumlahnya.
1. Tujuan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
21/344
21
- Memperlihatkan kepada kelompok bagaimana cara membuat sesuatu dengan proseduryang benar
- Meyakinkan kelompok bahwa ide tersebut bias dilaksanakan- Meningkatkan minat orang untuk belajar2. Langkah-langkah melakukan demonstrasi- Persiapan
a. Menentukan maksut dan tujuanb. Menentukan materic. Menentukan sasaran dengan latar belakang sosioekonomid. Menentukan perkiraan lamanyae. Menentukan alat atau peraga
- Pelaksanaana. Memperkenalkan diri
b. Menciptakan suasana nyamanc. Memberi materid. Member kesempatan Tanya jawab
- Penilaiana. Banyaknya pertanyaan
b. Adanya permintaan melakukan demonstrasic. Hasil pengisian angket
Alat peraga penyuluhan kesehatan masyarakat
- kemudahan bagi pihak penyuluha. memiliki bahan nyata
b. dapat menambah percaya diric. menghindari kejenuhan
- kemudahan bagi pihak yang disuluha. melihat nyata inti materi
b. menghindari kejenuhanBeberapa alat bantu peraga yang dapat digunakan adalah :
a. papan tulisb. OHPc. Kertas flipchartd. Poster
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
22/344
22
e. Flash cardf. Modelg. Leflet, dll
Pemantauan dan penilaian
Pemantauan kegiatan dilakukan secara berkala. Pemantauan dapat juga dilakukan
dengan kunjungan lapangan ke tiap tatanan untuk melakukan perkembangan strata bersih dan
sehat (PHBS) setelah dilakukan intervensi kesehatan masyarakat. Penilaian dilakukan pada
akhir tahun dengan cara pengkajian kembali seperti pada tahap pertama manajemen PKM.
Hasil pengkajian tiap tahun dibandingkan hasil pengkajian awal tahun, keberhasilan dapat
dilihat dari strata PHBS tiap tahun. Evaluasi dapat dilakukan dengan menilai :
a. Kegiatan yang dapat terlaksana dibandingkan dengan perencanaanb. Indicator masing-masing program yang menjadi topic penyuluhanc. Strata PHBS di wilayah kerja
Indikator PKM
Dalam kegiatan penilaian, digunakan indicator-indikator tertentu, yaitu petunjuk yang
membatasi focus perhatian suatu penilaian. Indicator yang digunakan adalah sebagai berikut :
Indicator Tatanan Rumah Tangga
a. Ibu :- pemeriksaan kehamilan oleh petugas minimal 4 kali
- proses melahirkan dibantu oleh petugas kesehatan
- ikut KB bag wanita usia subur
- sudah imunisasi TT, bagi ibu muda yang belum punya anak
b. bayi : sudah diimunisasi
c. balita : ditimbang setiap bulan
d. seluruh keluarga buang air besar di jamban
e. tidak ada sampah berserakan
f. seluruh keluarga menggunakan air bersih
g. kuku anggota keluarga pendek dan bersih
h. keluarga biasa makan makanan yang beraneka ragam
i. semua anggota keluarga tidak merokok
j. pernah mendengar AIDS
k. keluarga menjadi anggota dana sehat (JPKM)
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
23/344
23
Indikator Tatanaan Institusi Pendidikan
Tatanan pendidikan adalah Sekolah Dasar Negeri, Swasta termasuk Madrasah Ibtidaiyah
a. Tersedia jamban yang bersihb. Tersedia air yang bersihc. Tidak ada sampah berserakand. Ketersediaan UKSe. Menjadi anggota dana sehat (JPKM)f. Siswa pada umumnya (60%) kukunya pendek dan bersihg. Guru tidak merokokh. Siswa ada yang menjadi dokter kecil
Kesehatan Anak Sekolah dan Remaja
Tatanan istitusi pendidikan adalah Puskesmas atau Puskesmas Pembantu
a. Tatanana air bersihb. Tersedia jamban yang bersihc. Tidak ada sampah yang berserakand. Tertata poster kesehatane. Radio kaset penyuluhan berfungi setiap harif. Penyuluhan kelompok teratur dilaksanakang. Semua petugas tidak merokokh. Semua petugas kukunya pendek dan bersih
Indikator Tatanan Umum
a. Indicator warung makan- Makanan dan minuman tidak menggunakan bahan kimia berbahaya- Makanan dan minuman terhindar dari serangga berbahaya- Tersedia jamban yang bersih- Tersedia air yang bersih- Tidak ada sampah berserakan- Kuku pengelola makanan pendek dan bersih- Menjadi anggota dana sehat
b. Indicator tempat ibadah- Sekeliling tempat ibadah dalam keadaan bersih
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
24/344
24
- Tersedia air bersih- Tersedia jamban yang bersih- Tersedia pembuangan air limbah (SPAL)- Kuku pengelola pendek dan bersih- Semua pengelola dan pengunjung tidak merokok- Pernah mendengan AIDS- Tersedia media penyuluhanc. Indicator pasar- Sekeliling pasar dalam keadaan bersih- Tersedia air bersih- Tersedia jamban yang bersih- Tersedia pembuangan air limbah (SPAL)- Cukup pencahayaan dan ada penghawaan- Kuku pengelola pendek dan bersih- Semua pengelola dan pengunjung tidak merokok- Pernah mendengan AIDS- Tersedia media penyuluhan
1. Kajian PHBS- Sasaran : ibu-ibu balita
- Jumlah sasaran : 50 orang
- Kajian kuantitatif : dengan kuisioner
2. Indikator PHBS- Perilaku tentang KIA
- Perilaku tentang gizi
- Perilaku tentang kesehatan lingkungan
- Perilaku tentang gaya hidup
3. Pengelolaan Program PHBS1. Tahap persiapan:
a. Sosialisasi dan advokasi kesehatanb. Persiapan saranac. Persiapan administrasid. Persiapan pelaksanaan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
25/344
25
2. Tahap pengkajian:a. Pengkajian
3. Tahap perencanaan:a. Menentukan prioritas
b. Menentukan tujuanc. Menentukan jenis kegiatan/intervensid. Jadwal kegiatan
4. Tahap pergerakan pelaksanaan5. Pemantauan dan penilaian
4. Tahap PersiapanNo. Kegiatan Tujuan Luaran
1. Sosialisasi dan advokasi
Agas LS/LP/LSM/ Mitra
mengetahui program
PHBS
- Dukungan dana/ kebijakan
politis/ kemitraan
- Sepakat melaksanakan PHBS
- Peran dan fungsi masing-
masing jelas
2. Persiapan saranaIdentifikasi kebutuhan
sarana
- Daftar jenis dan jumlah sarana
yang dibutuhkan
- Kuisioner
3. Persiapan administrasi Identifikasi lapangan
- Daftar surat yang diperlukan
- Format pencatatan dan
pelaporan
4. Persiapan pelaksanaanIdentifikasi, siapa
melakukan apa
- Daftar penanggung jawab
masing-masing kegiatan
5.6. Tahap Pengkajian
No. Kegiatan Tujuan Luaran
1.Pengkajian masalah
kesehatan
Untuk mengetahui 10
penyakit terbanyak,
penyebab, sifat,
epidemiologi masalah
- Daftar 10 penyakit terbanyak
- Daftar penyebab sifat,
epidemiologi masalah
2. Pengkajian sumber daya
Identifikasi sarana,
tenaga, dana yang
tersedia
- Daftar tenaga, sarana, dan
dana yang tersedia
3. Pengkajian PHBS Untuk mengetahui - Adanya klasifikasi PHBS di
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
26/344
26
perilaku keluarga pada
tatanan rumah tangga
setiap RT
4. Pengkajian wilayah
Untuk mengetahui
klasifikasi PHBS di
setiap wilayah
- Adanya klasifikasi wilayah
sehat atau tidak sehat
Tahap Perencanaan
No. Kegiatan Tujuan Luaran
1. Rumusan tujuanUntuk membuat target
yang ingin dicapaiAdanya target yang bisa diukur
2. Rumusan rencana kegiatanintervensi
Untuk mengembangkan
berbagai alternatif
intervensi
Adanya rencana kegiatan
entervensi yang menyeluruh,meliputi penyluhan massa/
terpadu dan rancangan media
3. Pembuatan jadwal kegiatanUntuk menetapkan waktu
bagi setiap kegiatan
Adanya jadwal kegiatan
intervensi
Tahap Pergerakan dan Pelaksanaan
No. Kegiatan Tujuan Luaran
1. Advokasi
- Untuk mempengaruhi
peraturan dan kebijakan
yang mendukung
pemberdayaan PHBS
- Mempengaruhi pihak
lain agar mendukung
PHBS
- Meningkatkan
kerjasama antara
masyarakat dan
pemerintah
- menggalang dukungan
lewat pendapat umum
melalui media massa
- Adanya dukungan politik dari
pengambilan keputusan
- Adanya kepedulian LSM
terhadap PHBS
- Adanya anggaran rutin yang
dinamis
- Fasilitas umum simakin
merata terutama di daerah
kumuh
2. Bina suasana
Untuk menciptakan
berbagai opini yang ada
di masyarakat yang
Terciptanya opini, etika, norma,
dan kondisi masyarakat ber-
PHBS
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
27/344
27
mendukung tercapainya
PHBS di semua tatanan
3. Pemberdayaan ataugerakan masyarakat
Untuk
menumbuhkembangkan
potensi masyarakat untuk
mendukung dan
membudayakan PHBS
- Mengungkapkan UKBM
- Meningkatkan peserta dana
sehat (JPKM)
Pemantauan dan Penilaian
No. Kegiatan Tujuan Luaran
1. Pemantauan
Untuk mengetahui
seberapa jauh suatuprogram PHBS berjalan,
mengacu kepada
perncanaan dan
penjadwalan
adanya laporan
bulanan/triwulan/tengah tahun
2. Penilaian
Untuk mengetahi
seberapa jauh target yang
ditetapkan tercapai
adanya hasil pencapaian
program PHBS dalam kurun
waktu tertentu
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
28/344
28
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Promosi kesehatan adalah proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat
agar mampu memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan sehat. Dengan
demikian kegiatan promosi kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap
program yang ada di Puskesmas. Kegiatan yang dilakukan berupa advokasi kesehatan, bina
suasana, dan gerakan masyarakat.
Saran
Untuk lebih meningkatkan upaya promosi kesehatan pada masyarakat maka
sebaiknya para petugas kesehatan, terutama pada bagian promosi kesehatan, ditambah. Selain
itu para petugas kesehatan terus berupaya untuk memberikan masukan kepada masyarakat
tentang pentingnya menjaga kesehatan.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
29/344
29
DAFTAR PUSTAKA
1. Dachroni, Drs, MPH. Buku Panduan Straegi Promosi Kesehatan di Indonesia. JakartaSelatan: Sudin Kesehatan Masyarakat 2003
2. Dachroni, Drs, MPH. Seri PHBS: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Untuk PetugasPuskesmas. Jakarta Selatan: Sudin Kesehatan Masyarakat 2003
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Kerja Puskesmas 20094. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Promosi Kesehatan Online.htm5. Sudin Kesehatan Masyarakat. Surat Keputusan Direktur Jenderal Kesehatan
Masyarakat No: HK.00.06.1.7.1570 tentang Kebijakan Teknis Promosi Kesehatan
2003
6. UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
30/344
30
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Penyusun :
Hawa Fatihah bt CMS (030.05.257)
Fira Thiodorus (030.06.094)
Marrietta S. Sadeli (030.06.157)
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
31/344
31
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(Pasal 1
butir 1 UU No. 36 Tahun 2009)
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni (kiat/art) untuk :
1. mencegah penyakit
2. memperpanjang harapan hidup, dan
3. meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat melalui usaha masyarakat yangterorganisir untuk; sanitasi lingkungan, pengendalian penyakit menular, pendidikan hygiene
perseorangan, mengorganisir pelayanan media dan perawatan agar dapat dilakukan diagnosis
dini dan pengobatan pencegahan, membangun mekanisme sosial, sehingga setiap insan dapat
menikmati standar kehidupan yang cukup baik untuk dapat memelihara kesehatan. Dengan
demikian, setiap warga negara dapat menyadari haknya atas kehidupan yang sehat dan
panjang (Winslow, 1920)
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung
tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan)
Ilmu Kesehatan Lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dengan segala macam
perubahan komponen lingkungan hidup seperti spesies kehidupan, bahan, zat atau kekuatan
di sekitar manusia, yang menimbulkan ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan masyarakat, serta mencari upaya-upaya pencegahan.(Umar Fahmi Achmadi, 1991)
Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia melalui
pengelolaan, pengawasan dan pencegahan factor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu
kesehatan manusia (Sumengen Sutomo, 1991)
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
32/344
32
Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan
dan keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat dan
pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat dan
sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai dengan harkat
dan martabat manusia. (Sudjono Soenhadji, 1994 )
Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan
sehat telah dipilih empat indikator, yaitu persentase keluarga yang memiliki akses air bersih,
presentase rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, Tempat Umum
dan Pengolahan Makanan (TUPM) .
Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan telah
dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi dasar,
pemantauan dan penataan lingkungan, pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan.
Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan
masalah kesehatan meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang
biasanya ditangani secara lintas sektor. Sedangkan dijajaran Dinas Kesehatan Kabupaten
Tangerang kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemantauan kualitas air minum, pemantauan
sanitasi rumah sakit, pembinaan dan pemantauan sanitasi tempat-tempat umum (Hotel,
Terminal), tempat pengolahan makanan, tempat pengolahan pestisida dan sebagainya.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
33/344
33
BAB II
PENGERTIAN
Upaya penyehatan lingkungan dan pemukiman adalah upaya untuk meningkatkan
kualitas kesehatan lingkungan dan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan
mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
meningkatkan peran serta masyarakat dan keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui
analisis dampak lingkungan.
Lingkungan pemukiman adalah tempat tinggal atau tempat hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana lingkungan.
Tempat umum adalah tempat kegiatan bagi umum yang diselenggarakan oleh badan-
badan Pemerintah, Swasta atau Perorangan yang langsung digunakan masyarakat,
mempunyai tempat,sarana dan kegiatan yang tetap.
Penyehatan makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan lainnya.
Pendekatan PKMD adalah pendekatan sosio-edukatif dengan langkah-langkah
sebagai berikut :1. Pertemuan tingkat kelurahan.2. Survai Diri Masyarakat.3. Musyawarah Masyarakat Kelurahan.4. Pelalihan Kader.5. Pelaksanaan Kader.6. Pelaksanaan Upaya Kesehatan oleh Masyarakat.7. Pembinaan & Pelestarian kegiatan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
34/344
34
BAB III
TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatnya kondisi kesehatan lingkungan melalui upaya pengawasan dan
pengendalian semua unsur fisik, kimia, dan biologis yang terdapat dilingkungan dan
masyarakat yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan.
Tujuan Khusus
Meningkatnya kualitas perumahan penduduk yang memenuhi syarat kesehatan.
Terbantunya penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, pengawasan kualitas air
bagi seluruh masyarakat, serta peningkatan kemampuan masyarakat dalam penyediaan dan
pemanfaatan sarana pembangunan kotoran yang memenuhi syarat kesehatan.
Tersedianya fasilitas pembuangan kotoran yang memenuhi syarat kesehatan, tidak
menimbulkan sarang lalat, nyamuk dan tikus, dan tidak memberi pandangan tidak sedap.
Terwujudnya kondisi tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan, agar
masyarakat, pengunjung dan sekitarnya terhindar dari gangguan kesehatan.
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan perusahaan makanan dalammengelola makanan secara aman dan sehat agar terhindar dari penyakit dan keracunan.
Terjaminnya mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan masyarakat yang
optimal, bebas dari pengaruh buruk atas pengelolaan pestisida melalui upaya pencegahan dan
pengendalian pencemaran dan keracunan oleh pestisida.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
35/344
35
BAB IV
KEGIATAN DAN SASARAN
KEGIATAN
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan oleh Puskesmas
meliputi :
1. Penyehatan air2. Penyehatan makanan dan minuman3. Pengawasan pembuangan kotoran manusia4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah5.
Penyehatan pemukiman
6. Pengawasan sanitasi tempat umum7. Pengamanan polusi industri8. Pengamanan pestisida9. Klinik sanitasi
SASARAN
Penyehatan air :
1. Daerah dengan angka penyakit diare dan penyakit kulit tinggi2. Daerah berpenghasilan rendah3. Daerah penduduk padat dan kumuh4. Penyehatan makanan dan minuman :5. Tempat pengelolaan makanan (TPM) : jasa boga, restoran/rumah makan, sentral
makanan jajanan, pengrajin makanan/indsutri makanan rumah tangga, kantin
termasuk kantin sekolah, pedagang makanan kaki lima, tempat pengelolaan makanan
lainnya.
6. Keluarga7. Pengawasan pembuangan kotoran manusia :8. Daerah endemis penyakit perut dan penyakit kecacingan9. Daerah-daerah dengan angka kepemilikan dan pemanfaatan jamban yang memenuhi
syarat kesehatan
10.Pengawasan dan Pembuangan Sampah dan Limbah :
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
36/344
36
11.Keluarga dan masyarakat di daerah yang angka kepadatan penduduk tinggi danproduksi sampahnya cukup banyak
12.Daerah endemis penyakit perut (diare, gastroenteritis acuta) dan penyakit-penyakitbersumber sampah
Penyehatan pemukiman :
1. Daerah dengan resiko terhadap kemungkinan penularan penyakit-penyakit diare,kecacingan, TBC paru, ISPA, DBD dan Filariasis
2. Daerah dengan cakupan sanitasi dasarnya rendah3. Daerah kumuh4. Daerah pemukiman baru5. Daerah risiko tinggi terhadap pencemaran
Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum :
1. Yang berhubungan dengan sasaran pariwisata, seperti Bioskop, Gedung Pertunjukan,Hotel, Kolam renang, dsb.
2. Yang berhubungan dengan Transportasi, Terminal, Stasiun dan alat TransportasiUmum, pool kendaraan
3. Yang berhubungan dengan sarana ibadah : Masjid, Gereja, Pura, Vihara4. Yang berhubungan dengan sarana perdagangan : Pasar, Toko Swalayan, dsb5. Yang berhubungan dengan sarana Perawatan/Pemeliharaan: Salon Kecantikan, Panti
Pijat, Tempat Pangkas Rambut, Klinik kesehatan, Puskesmas
6. Yang berhubungan dengan sarana sosial dan pendidikan: Lembaga Pemasyarakatan,Panti Sosial, Sekolah, Rumah duka, penampungan tenaga kerja, dsb
7. Yang berhubungan dengan sarana olahraga, misal : pusat kebugaran, gelanggangolahraga, dsb
Dalam melakukan kegiatan pengamanan lingkungan akibat pencemaran industry
diutamakan pada pemukiman sekitar daerah industri dan pemukiman yang mempunyai resiko
tinggi terhadap kemungkinan pencemaran industri.
Pengamanan pestisida :
1. Tempat pengelolaan Pestisida (TPP) yang menjadi tanggung jawab Puskesmas adalahtoko/kios pestisida, KUD.
2. Pengguna pestisida: Petani penyemprot hama pertanian di kebun dan sawah
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
37/344
37
Klinik Sanitasi :
1. Penderita penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan yangdatang ke Puskesmas
2. Masyarakat umum yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan yang datang kePuskesmas
3. Lingkungan penyebab masalah bagi penderita dan masyarakat sekitarnya
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
38/344
38
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU
Uraian Prosedur Pelayanan Kesehatan Lingkungan
A. Penyehatan Perumahan
Tujuan :
1. Termotivasinya masyarakat untuk memiliki / bertempat tinggal di rumah yangmemenuhi syarat kesehatan.
2. Terbantunya masyarakat / keluarga yang kurang mampu untuk membangun /memiliki rumah sehat.
3. Terlaksananya pemberian penyuluhan tentang rumah sehat bagi keluarga.
Prinsip Kerja :
Memberikan pelayanan dan pembinaan secara profesional, ramah, berwibawa dan
terkoordinasi dengan lintas program / sektor yang terkait.
Sasaran :Masyarakat di pemukiman kumuh, pemukiman baru perkotaan dan daerah aliran sungai
(DAS).
Kegiatan :
1. Pendataan.2. Pelatihan dan pembinaan kader.3. Pemeriksaan perumahan dan lingkungannya.4. Penyuluhan.5. Stimulan pembangunan sarana percontohan kesehatan.
Waktu :
Disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang disusun.
Tenaga :
1. Dokter sebagai koordinator
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
39/344
39
2. Sanitarian sebagai pelaksana
Tempat :
Pemukiman yang akan menjadi sasaran kegiatan.
Kelengkapan administrasi :
1. Surat Tugas2. Jadwal kegiatan
Peralatan kerja :
1. Formulir pemantauan.2. Kartu rumah3. Alat bantu penyuluhan seperti buku pegangan penyuluhan kesehatan lingkungan ,
poster, leaftlet, flip chard, dll.
Prosedur tetap :
1. Mengadakan pendekatan PKMD2. Menyiapkan surat tugas3. Kunjungan dan mengadakan wawancara dan inspeksi4. Mengisi formulir pemantauan5. Pencatatan dan pelaporan6. Menyampaikan umpan balik
B. Penyehatan Air.
Tujuan :
1. Terpantaunya kualitas air meliputi air minum, air bersih, air kolam renang danpemandian umum, air badan air, dan air limbah
2. Meningkatnya kualitas air melalui perbaikan kualitas air, pencegahan pencemaran danpercontohan perbaikan.
3. Meningkatnya peran serta masyarakat pemakai air.4. Meningkatnya ketrampilan dan pengetahuan petugas dalam pengawasan dan
perbaikan kualitas air serta kemampuan dalam pembinaan masyarakat pemakai air
5. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam upaya penyehatan air.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
40/344
40
Sasaran :
1. Masyarakat yang rawan air bersih2. Masyarakat di daerah dengan penyakit diare dan penyakir-penyakit akibat jeleknya
sanitasi air cukup tinggi dan telah endemis.
3. Masyarakat di daerah percontohan dan pemukiman baru.
Kegiatan:
1. Pendataan2. Inspeksi sanitasi khususnya untuk air bersih rumah tangga3. Pengambilan dan pengiriman sampel air ke laboratorium4. Pemeriksaan kualitas di lapangan (a.l sisa chlor dan pH)5. Pencatatan dan pelaporan6. Mengadakan rekomendasi, saran dan tindak lanjut berdasarkan hasil kualitas air.7. Pengawasan kualitas air8. Perbaikan kualitas air9. Penggerakan peran serta masyarakat pemakai air10.Pemantauan dan evaluasi
Waktu :
Disesuaikan dengan jadwal yang disusun atau apabila ada permasalahan.
Kelengkapan administrasi :
1. Buku pencatatan harian2. Perlengkapan lai sesuai SP2tp dan program3. Surat tugas4. Jadwal
Tenaga :
1. Dokter sebagai koordinator2. Sanitarian sebagai pelaksana
Tempat :
Lokasi tempat kegiatan dilaksanakan sesuai sasaran.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
41/344
41
Peralatan :
1. Formulir2. Buku pemeriksaan sanitasi3. Water test kit4. Alat pengambil sampel air5. Field Tool Kit
Prosedur tetap :
1. Mengadakan pendekatan secara PKMD2. Menyiapkan surat tugas3. Mengadakan kunjungan sesuai jadwal4. Inspeksi, wawancara, pemeriksaan dan mengisi formulir5. Pengambilan dan pengiriman sampel ke laboratorium6. Memberikan saran perbaikan terhadap hasil yang belum memenuhi syarat baik secara
lisan maupun tulisan
7. Pencatatan dan pelaporan8. Evaluasi
C. Penyehatan Pembuangan Kotoran
Tujuan:
1. Termotivasinya masyarakat untuk menyediakan dan menggunakan saranapembuangan kotoran untuk keperluan rumah tangga.
2. Terlaksananya penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya penyehatanpembuangan kotoran, sehingga masyarakat tahu, mampu dan mau menggunakan
sarana pembuangan sehat sehari-hari.
3. Terlaksananya penyuluhan tentang sanitasi pembuangan kotoran bagi rumah tangga,dan masyarakat umum yang berkepentingan.
Prinsip kerja:
Memberikan pelayanan dan pembinaan secara professional, ramah, berwibawadan
terkoordinasi dengan lintas program / sector yang terkait.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
42/344
42
Sasaran:
1. Masyarakat di daerah-daerah dengan angka kepemilikan dan pemanfaatan jambansehat rendah.
2. Masyarakat di daerah-daerah endemis penyakit perut dan cacing.
Kegiatan:
1. Pendataan2. Penyuluhan3. Pembangunan dan pengembangan sarana pembangunan kotoran4. Pemantauan
Waktu :
Disesuaikan dengan jadwal yang telah disusun.
Tenaga :
1. Dokter sebagai koordinator.2. Sanitarian sebagai pelaksana.
Tempat :
Lokasi kegiatan sesuai sasaran.
Kelengkapan administrasi :
1. Surat tugas2. Jadwal kegiatan
Peralatan kerja :
1. Buku pegangan kader kesehatan lingkungan2. Poster, leaflet, dll.3. Komponen jamban4. Peralatan yang diperlukan untuk membangun jamban
Prosedur kerja :
1. Pendekatan secara PKMD2. Menyiapkan surat tugas
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
43/344
43
3. Mengadakan kegiatan4. Mengisi formulir pemantauan5. Pencatatan dan pelaporan6. Menyampaikan umpan balik
D. Pengelolaan Pembuangan Sampah
Tujuan :
1. Termotivasinya keluarga dan masyarakat untuk menyediakan, menggunakan danmemelihara sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Terlaksananya penyuluhan tentang pengelolaan sampah yang memenuhi syaratkesehatan bagi rumah tangga dan masyarakat.
3. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sarana pembuangan sampah yangmemenuhi syarat kesehatan, serta tata-cara pembuangan sampah sesuai perundangan
yang berlaku.
4. Terbantunya keluarga dan masyarakat dalam mendapatkan, menggunakan sehari-haridan memelihara sarana untuk penanganan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
Prinsip kerja :
memberikan pelayanan dan pembinaan secara profesiaonal, ramah, berwibawa dan
terkoordinasi dengan lintas program/sector yang terkait.
Sasaran :
1. Masyarakat di daerah dengan angka kepadatan penduduk tinggi dan produksi sampahyang cukup banyak.
2. Masyarakat di daerah endemis penyakit perut(diare, GE) dan penyakit-penyakitbersumber sampah.
Kegiatan :
1. Pendidikan kesehatan hygiene dan sanitasi2. Penyuluhan tentang penanganan sampah3. Pemantauan melalui pemeriksaan tempat penampungan dan pembuangan sampah
Waktu :
Disesuaikan dengan jadual yang telah disusun
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
44/344
44
Tempat :
Lokasi kegiatan sesuai sasaran
Tenaga :
1. Dokter sebagai koordinator2. Sanitarian sebagai pelaksana
Kelengkapan administrasi:
1. Surat tugas2. Jadwal kegiatan
Peralatan kerja :
1. Formulir pemantauan2. Alat bantu penyuluhan seperti seperti buku pegangan penyuluhan kesehatan
lingkungan, poster, leaflet, flip chart, dll.
3. Fly grill counter, senter, stop watch, dll.
Prosedur kerja:
1. Mengadakan pendekatan secara PKMD2. Menyiapkan surat tugas3. Mengadakan kegiatan4. Mengisi formulir pemantauan5. Pencatatan dan pelaporan6. Menyampaikan umpan balik
E. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
Tujuan :
1. Termotivasinya masyarakat dan pengelola TTU untuk menyediakan, menggunakandan memelihara sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Terlaksananya penyuluhan tentang sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan di TTUbagi masyarakat dan pengelola TTU
3. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sarana sanitasi yang memenuhi syaratkesehatan di TTU, sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
45/344
45
Prinsip kerja :
Mengadakan pelayanan, pengawasan, pembinaan secara professional, ramah, berwibawa,
serta terkoordinasi dengan lintas sector/program lain yang terkait.
Sasaran :
1. Pengusaha / penanggung-jawab / pengelola sarana kepariwisataan seperti gedungpertunjukan, penginapan, dll.
2. Pengusaha / penanggung-jawab / pengelola usaha transportasi seperti terminal, stasiundan alat transportasi umum.
3. Penanggung-jawab / pengelola sarana ibadah : masjid, gereja, pura, vihara.4. Pengusaha / penanggung-jawab / pengelola sarana perawatan / pemeliharaan seperti :
salon kecantikan, panti pijat, tukang cukur, dll.
5. Pengusaha / penanggung-jawab / pengelola sarana perdagangan seperti : Pasar, dll.6. Penanggung-jawab / pengelola sarana social seperti : Lembaga Pemasyarakatan.
Kegiatan :
1. Pendataan2. Pemeriksaan sanitasi Tempat-Tempat Umum3. Pengolahan, analisa dan pelaporan4. Penyuluhan terhadap pengelola Tempat-Tempat Umum
Waktu :
Disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang disusun
Tenaga :
1. Dokter sebagai koordinator2. Sanitarian sebagai pelaksana
Tempat :
Lokasi kegiatan sesuai sasaran
Peralatan kerja:
1. Formulir pemeriksaan2. Petunjuk teknis yang diterbitkan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
46/344
46
3. Alat bantu penyuluhan4. Peralatan lapangan seperti Sanitary Field Kit yang berisi a.l :5. Water test kit6. Thermometer7. Hygrometer8. Light meter9. Sound level meter
Prosedur kerja:
1. Menghubungi pengelola / pengusaha / penanggungjawab / pengiriman suratpemberitahuan
2. Menyiapkan surat tugas3. Mengadakan kunjungan sesuai jadwal yang telah disusun4. Mengadakan pemeriksaan dan mengisi formulir5. Memberikan saran perbaikan terhadap hasil yang belum memenuhi syarat secara lisan
maupun tulisan
6. Pencatatan, pelaporan7. Evaluasi
F. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tujuan
1. Termotivasinya masyarakat dan pengelola perusahaan makanan untuk bekerjamemenuhi syarat kesehatan dalam penyiapan, pengelolaan, penyimpanan, penyajian
dan penanganan makanan dan minuman
2. Terlaksananya pemberian penyuluhan dan nasihat tentang hygiene dan sanitasimakanan dan minuman bagi keluarga, perusahaan dan masyarakat yang memerlukan
3. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan tentang hygiene dan sanitasi makanan danminuman perusahaan dan pengelolaan makanan dan minuman bagi orang banyak,
sesuai dengan perundangan yang berlaku
4. Terlaksananya tindakan pengamanan terhadap kejadian keracunan makanan danminuman
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
47/344
47
Prinsip kerja
Memberikan pelayanan dan pembinaan secara profesional, ramah, berwibawa, dan
terkoordinasi dengan lintas program / sektor yang terkait.
Sasaran
1. Ibu-ibu rumah tangga / masyarakat melalui organisasi masyarakat antara lain PKK,LKMD, arisan, Pengajian ibu-ibu dan posyandu
2. Pengusaha/ penanggung jawab/ pengelola tempat pengolahan makanan, yang meliputi3. Tempat pembuangan makanan, yang terdiri dari :4. Jasaboga / catering5. Industri kecil makanan6. Tempat pembuangan makanan di asrama, panti, dapur umum, dll7. Tempat penjualan makanan, yang terdiri dari :8. Rumah makan9. Pedagang kaki lima10.Pedagang makanan keliling11.Warung kopi12.Kantin13.Snack bar14.Tempat penjualan makanan dingin, makanan terolah, makanan segar
Kegiatan :
1. Pendataan2. Pemeriksaan3. Penyuluhan
Waktu :
Disesuaikan dengan jadwal yang telah disusun atau apabila ada masalah
Kelengkapan administrasi :
1. Surat tugas2. Jadwal kegiatan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
48/344
48
Tenaga :
1. Dokter sebagai koordinator2. Sanitarian sebagai pelaksana
Peralatan kerja :
1. Untuk administrasi seperti formulir, buku pencatatan, dll2. Food inspection field kit3. Alat bantu penyuluhan
Prosedur kerja :
1. Menghubungi pengelola / pengusaha / penanggung jawab / pimpinan organisasi /pengiriman surat pemberitahuan
2. Menyiapkan surat tugas3. Mengadakan kunjungan sesuai jadwal yang telah disusun4. Mengadakan pemeriksaan dan mengisi formulir5. Memberikan saran perbaikan terhadap hasil yang belum memenuhi syarat secara lisan
maupun tulisan
6. Pencatatan dan pelaporan7. Evaluasi
G. Pengamanan Peredaran dan Penggunaan Pestisida
Tujuan :
1. Termotivasinya masyarakat dalam pengedaran dan penggunaan pestisida secara tepatdan aman, serta memenuhi syarat kesehatan
2. Terlaksananya penyuluhan tentang pengamanan pengedaran dan penggunaanpestisida yang memenuhi syarat kesehatan bagi rumah tangga dan masyarakat
3. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan terhadap tata cara pengedaran danpenggunaan pestisida di masyarakat yang memenuhi syarat kesehatan
4. Terbantunya masyarakat dalam pengamanan pengedaran dan penggunaan pestisidasesuai peraturan perundangan yang berlaku
Prinsip kerja :
Memberikan pelayanan dan pembinaan secara profesional, ramah, berwibawa dan
terkoordinasi dengan lintas program / sektor yang terkait
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
49/344
49
Sasaran :
1. Pengusaha / penanggung-jawab / pengelola unit usaha pengedar pestisida seperti :Toko / kios pestisida, KUD dan pergudangan pestisida
2. Pengusaha / penanggung jawab / pengelola / masyarakat pengguna pestisida seperti :petani penyemprotan hama, perusahaan Pest Kontrol, penggunaan pestisida di lokasi
rumah tangga / Pest Kontrol
Kegiatan :
1. Terhadap unit usaha pengedar pestisida :2. Pendataan TPP (Tempat Pengelola Pestisida)3. Pemeriksaan4. Penyuluhan / bimbingan perbaikan5. Terhadap pengguna pestisida :6. Pendataan7. Penanggulangan dan Pencegahan keracunan akut8. Penyuluhan
Waktu:
Disesuaikan dengan jadwal
Tenaga :
1. Dokter sebagai koordinator2. Sanitarian sebagai pelaksana
Kelengkapan administrasi :
1. Surat tugas2. Jadwal kegiatan
Peralatan kerja :
1. Buku pegangan kader, formulir, buku pencatatan, dll2. Alat bantu penyuluhan seperti : alat-alat pelindung pestisida sebagai alat peraga,
poster, leaflet, dll
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
50/344
50
Prosedur kerja :
1. Menghubungi pengelola / pengusaha / penanggung-jawab / ketua RT-RW /pengiriman surat pemberitahuan
2. Menyiapkan surat tugas3. Mengadakan kunjungan sesuai jadwal yang telah disusun4. Mengadakan pemeriksaan dan mengisi formulir5. Memberikan saran perbaikan terhadap hasil yang belum memenuhi syarat secara lisan
maupun tulisan
6. Pencatatan dan pelaporan7. Evaluasi
PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PELAKSANA
Penyehatan air Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan
Program Penyediaan dan pengelolaan air bersih yaitu
Pengawasan Kualitas Air, Perbaikan Kualitas Air dan
Pembinaan Pemakai Air. Untuk dapat melaksanakan
kegiatan pokok tersebut diperlukan kegiatanpendukung yakni pengembangan sarana dan prasarana
pendukung yang terdiri atas pembinaan dan
pengembangan dan pemantapan informasi penyehatan
air. Hal ini juga melibatkan peran serta masyarakat.
Tim pengelola air
bersih Puskesmas
Pasar Minggu
Penyehatan Makanan
dan Minuman
Kegiatan pengawasan hygiene dan sanitasi makanan
dan minuman dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan
oleh Puskesmas pada tempat pembuatan dan penjualan
makanan dan minuman termasuk didalamnya para
penjamah makanan. Dalam hal ini petugas Puskesmas
melakukan evaluasi perihal kualitas makanan dan
minuman dari berbagai segi, yaitu bahan mentah, cara
pengolahan, cara penyajian dan para penjamah seperti
petugas pemasakan maupun penyajian sesuai dengan
wilayah kerja Puskesmas.
Tim Pengawasan
hygiene dan
sanitasi makanan
dan minuman
Puskesmas
Kelurahan dengan
monitoring dari
Puskesmas
Kecamatan Pasar
Minggu
Pengawasan
Pembuangan Kotoran
Melakukan penataan jumlah sarana pembuangan
kotoran yang ada, perkembangan jumlah, serta
Tim pengawas
pembuangan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
51/344
51
Manusia pemanfaatannya. Mencatat hasil pemantauan dalam
buku catatan. Membandingkannya dengan catatan
sebelum program dinilai adakah peningkatan jumlah
jamban maupun jumlah pemakainya.
kotoran
Puskesmas Pasar
Minggu
Pengawasan dan
Pembuangan Sampah
dan Limbah
Pengumpulan sampah dari masing-masing ruangan
dilakukan setiap hari oleh masing-masing petugas
cleaning service.
Setiap ruangan yang menghasilkan sampah infeksius
harus mempunyai kardus descartex dan tempat sampah
infeksius berwarna kuning. Semua limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) dari Puskesmas Kecamatan
Mampang dapat diolah di Instansi Pengolahan Limbah.
Tim pengelola
dan pengawas
sampah dan
limbah Puskesmas
Pasar Minggu
Penyehatan Pemukiman Unsur-unsur yang diperiksa meliputi kesehatan rumah
(jendela/ventilasi, kelembaban, pencahayaan, tata
ruang, kepadatan penghuni), kebersihan pekarangan,
penempatan kandang ternak lingkungan perumahan
serta faktor kepadatan yaitu melihat ada tidaknya
tempat perindukan nyamuk, tikus dan lalat.
Gerakan PSNDBD 30 menit sekali seminggu (Setiap
Jumat) secara serentak di Provinsi DKI Jakarta denganmemeriksa ada tidaknya jentik (Pemantauan Jentik
Berkala/PJB) dan dikaitkan dengan kejadian kasus
DBD di RW.
PENILAIAN terhadap JENTIK
JUMANTIK
Dilaksanakan di RW yang ada JUMANTIK
Seluruh bangunan diperiksa ada/tidaknya jentik/secara
total coverage.Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat perindukan
nyamuk di setiap rumah/ bangunan berdasarkan
tatanan.
Mencatat hasil pemeriksaan jentik dan melaporkan ke
Puskesmas Kelurahan/ Kecamatan.
Puskesmas Kelurahan/Kecamatan menganalisa dan
melaporkan bulanan ke Sudin Kesmas dan Sudin
Yankes dengan tembusan ke Posko PSN DBD RW,
Tim Puskesmas
Kecamatan Pasar
Minggu: Kepala
Puskesmas, dokter
dan stafnya yang
bertanggung
jawab terhadap
wilayah tertentudan co ass.
Tim wilayah
setempat: Kepala
Kelurahan, Ketua
RW, Ketua RT,
Jumantik dan
masyarakat
setempat.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
52/344
52
Lurah dan Camat yang bersangkutan.
Non JUMANTIK
PJB oleh Puskesmas Kelurahan/Kecamatan
Pelaksana adalah petugas Puskesmas
Kelurahan/Kecamatan.
Menentukan sasaran RW lokasi sekaligus data jumlah
rumah/bangunannya masing-masing.
Menyusun jadwal random sampling untuk 100
rumah/bangunan sampling di setiap RW sasaran.
Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat perindukan
nyamuk di setiap rumah/bangunan sampling.
Mencatat dan menganalisa hasil pemeriksan jentik dan
per RW.
Melaporkan hasil setiap 3 bulanan ke Sudin Kesmas
dan Sudin Yankes dengan tembusan Posko DBD RW,
Lurah dan Camat yang bersangkutan.
Integrasi pengawasan kualitas lingkungan
Pelaksana sanitarian Puskesmas Kelurahan/Kecamatan
sesuai jadwal bulanan.
Setiap sasaran yang sama diulang 6 tahun berikutnya.
Khusus kegiatan pemeriksaan jentik pada tempat
perindukan nyamuk di setiap sasaran dicatat dan
dianalisa sesuai lokasi RW.
Melaporkan hasilnya ke Sudin Kesmas dan Sudin
Yankes secara bulanan.
Pengawasan Sanitasi
Tempat-tempat Umum
Kegiatan pembinaan tempat-tempat umum dilakukan
oleh tim dari Puskesmas Kecamatan Mampang dengan
bantuan dari Puskesmas Kelurahan. Kegiatan secararutin diadakan pada triwulan pertama dan keempat
pada setiap tahunnya dengan melakukan pemantauan
serta memberikan penyuluhan kepada pengelola
tempat-tempat umum seperti bioskop, tempat rekreasi,
sekolah, dan lain-lain.
Tim pengelolaan
dan pembinaan
tempat-tempatumum Puskesmas
Kecamatan Pasar
Minggu di bawah
pengawasan Tim
Kesehatan
Lingkungan.
Pengamanan
Lingkungan akibat
Unsur-unsur yang diperiksa secara kualitatif dan
kuantitatif berkaitan dengan bahaya pencemaran
Tim pengawas
pengamanan
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
53/344
53
Pencemaran Industri potensial yang berasal dari industry meliputi sumber
air, udara, tanah dan iklim serta kebisingan di sekitar
industri.
lingkungan
Puskesmas Pasar
Minggu.
Pengamanan Pestisida Tim pengendali hama bekerja setelah melihat check
list dan mendapat laporan dari Kepala Unit atau PJ
Ruangan tentang keberadaan hama atau tanda-tanda
keberadaan hama.
Cara pengendalian hama :
Secara fisik: dengan menggunakan perangkap, ligh
trap, ultra sonic.
Secara kimia: dengan menggunakan pestisida (umpan
beracun, sprayer, fogging).
Tim pengendali
hama Puskesmas
Pasar Minggu
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
54/344
54
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari berbagai program pemerintah mengenai kesehatan lingkungan, seluruhnya telah
dilaksanakan oleh Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu dalam hal ini dapat berperan sebagai pengawas maupun sebagai pelaksana kegiatan
secara langsung. Kegiatan kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
meliputi Penyehatan Air, Penyehatan Makanan dan Minuman, Pengawasan pembuangan
kotoran manusia, Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah, Penyehatan pemukiman
(termasuk Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui kegiatan Gerakan Jumat Sehat yang
diadakan tiap hari Jumat), Pengawasan sanitasi tempat umum, Pengamanan polusi industri
dan Pengamanan pestisida. Dalam pelaksanaannya Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
dibantu oleh Puskesmas Kelurahan, yaitu Puskesmas Kelurahan Kebagusan, Ragunan,
Pejaten Timur, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jati Padang, dan Cilandak Timur.
Saran
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu dengan kedudukan sebagai Puskesmas Pembinadiharapkan dapat lebih membina peran serta dan memonitoring kinerja dari Puskesmas
Kelurahan setempat dalam rangka melaksanakan berbagai program kesehatan lingkungan,
bahkan jika diperlukan dapat dilakukan berbagai pelatihan kepada para petugas terkait
sebelum waktu pelaksanaannya di lapangan. Dengan adanya koordinasi yang baik antara tim
monitoring dan petugas lapangan maka diharapkan seluruh cakupan program kerja dapat
terlaksana dan diperoleh hasil yang lebih baik.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
55/344
55
DAFTAR PUSTAKA
Standarisasi Pelayanan Kesehatan Puskesmas di DKI Jakarta Pemerintah Daerah Khusus Ibu
Kota Jakarta. Jakarta. P25-38
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
56/344
56
UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK
SERTA KB
PENYUSUN:
SYAHRINNAQUIAH SAMSUDDIN (030.06.349)
MOHD ZAIRI B ZABRI (030.06.320)
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
57/344
57
UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
BAB I
PENDAHULUAN
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi
gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Kesehatan ibu dan anak
merupakan salah satu perhatian dari World Health Organisation (WHO) karena angka
kematian ibu dan anak merupakan bahagian dari negara Asean yang mempunyai angka
kematian Ibu dan Anak yang masih tinggi dibandingkan dengan negara lain.
Menurut SDKI angka kematian ibu (AKI) di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran
hidup yaitu 3-6 kali lebih tinggi dari negara ASEAN lainnya. AKI di Indonesia bahkan lebih
jelek dari negara Vietnam yaitu 95 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Indonesia sekitar
18.000 setiap tahun yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, hal ini berarti setiapsetengah jam seorang perempuan meninggal yang berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan, hal ini berarti setiap setengah jam seorang perempuan meninggal yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Kematian ibu tersebut erat kaitannya
dengan karakteristik ibu yang meliputi umur, pendidikan, paritas dan perilaku yang
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu selama hamil yang dapat mempengaruhi proses
persalinan normal atau patologis. Resiko terjadi komplikasi pada persalinan terjadi 12% pada
usia kurang dari 20 tahun dan 26% pada usia 40 tahun. Sementara kematian ibu karena
komplikasi persalinan akibat perdarahan sebelum dan sesudah persalinan meningkat dengan
bertambahnya paritas.
Hasil penelitian Felly dan Snewe, 25,5 % responden yang mengalami persalinan
patologis yang terbesar adalah akibat komplikasi persalinan dengan partus lama. Dari
kejadian persalinan patologis tersebut 27,5 % terjadi pada responden yang berumur lebih dari
35 tahun, dan pemeriksaan kehamilan kurang dari 4 kali. Bila kondisi kesehatan ibu selama
hamil tidak baik, ibu mempunyai resiko 3,2 kali mengalami komplikasi dalam persalinan.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
58/344
58
Penelitian Sibuea dari 366 ibu yang mengalami persalinan patologis tindakan seksio sesaria
akibat partus tidak maju sebanyak 226 (50,33%) dan (81,5%) tidak melakukan perawatan
tehadap kehamilan. Kematian akibat pesalinan patologis lebih rendah pada umur 20-30 tahun
dan jumlah paritas rendah dari pada ibu yang kurang dari 20 tahun. Tingkat pendidikan yang
rendah pada persalinan patologis lebih tinggi dari pendidikan perguruan tinggi.
Penelitian Ridwan dan Wahyuni komplikasi persalinan yang mengakibatkan
persalinan patologis adalah perilaku ibu selama hamil yang pemeriksaan kehamilan kurang
dari empat kali, tidak makan tablet zat besi dan asupan gizi yang kurang, mengakibatkan ibu
mengalami anemia. Bila ibu mengalami anemia dapat mengakibatkan komplikasi pada
kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan sebelum dan sesudah melahirkan, gangguan
kontraksi rahim, partus lama, kurang daya tahan tubuh terhadap infeksi dan produksi air susu
ibu kurang. Penelitian lain tentang perilaku senam selama kehamilan menunjukkan bahwa ibu
yang melakukan senam hamil mengalami persalinan lebih cepat dibanding dengan ibu hamil
yang tidak melakukan senam hamil, karena senam hamil dapat meningkatkan aliran darah ke
uterus, membantu ibu hamil memperolehpowersehingga melancarkan proses persalinan.
Gulardi H, menyatakan AKI dapat diturunkan sekitar 317 (85%) dari AKI saat ini,
jika ibu berperilaku hidup sehat selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik
melalui asupan gizi yang baik, memakan tablet zat besi, melakukan senam hamil, perawatan
jalan lahir, menghindari merokok dan makan obat tanpa resep. Melakukan kunjungan
minimal empat kali untuk mendapat informasi dari petugas kesehatan tentang perawatan yang
harus dilakukan. Asuhan persalinan yang diberikan pada ibu selama persalinan sejak kala
satu, dua, tiga dan empat, menentukan jenis persalinannya apakah normal, atau patologis.
adapun asuhan yang diberikan adalah informasi tentang proses persalinan, perawatan selama
persalinan, tindakan persalinan dan dukungan persalinan dari keluarga dan petugas. Letsi
menyatakan hanya 2 dari 10 persalinan memerlukan tindakan spesialis kebidanan, atau
sekitar 10-15% proses kehamilan dan persalinan berakhir dengan patologis. Ini erat kaitannya
dengan perawatan ibu selama masa kehamilan dan persalinan kurang baik, sehingga dalam
persalinan banyak mengalami masalah bahkan komplikasi sehingga persalinan menjadi
patologis.
Tingginya kejadian persalinan patologis diakibatkan oleh tiga terlambat yaitu
terlambat melihat tanda-tanda bahaya kehamilan, terlambat mengambil keputusan untuk
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
59/344
59
merujuk, terlambat memperoleh asuhan asuhan persalinan yang tepat setelah sampai di sarana
kesehatan. Selain itu karakteristik ibu juga dapat mempengaruhi persalinan patologis, yang
dikenal dengan empat terlalu yaitu: terlalu muda melahirkan anak, dimana panggul ibu belum
tumbuh secara sempurna sehingga kepala tidak dapat melewati jalan lahir, terlalu tua
melahirkan. Ibu yang melahirkan anak pertama lebih dari umur 35 tahun jalan lahir menjadi
kaku sehingga sulit anak sulit lahir, terlalu banyak melahirkan anak dan terlalu sering
melahirkan (jarak
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
60/344
60
Rekam Medik RS Sari Mutiara, 2004 dan 2005). Mengingat pentingnya kesehatan ibu dan
bayi pada tanggal 12 Oktober 2000, pemerintah telah mencanangkan Making Pregnancy
Safer (MPS), Gerakan Nasional Kehamilan yang aman melindungi hak reproduksi dan hak
azazi manusia dengan cara mengurangi beban kesalahan, kecacatan, kematian, yang
berhubungand dengan kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu Departemen Kesehatan
melalui dinas kesehatan propinsi menganjurkan kepada setiap penolong persalinan baik di
klinik, puskesmas maupun rumah sakit harus mendapatkan pelatihan dan mempunyai
sertifikat Asuhan Persalinan Normal (APN) supaya ibu mendapat asuhan yang tepat sejak
kala satu, dua, tiga dan empat selama persalinan sehingga persalinan dapat berlangsung
normal.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
61/344
61
BAB II
PENGERTIAN
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang melakukan
pelayanan dalam upaya memelihara kesehatan ibu hamil secara teratur dan terus menerus
selama kehamilan, persalinan, maupun nifas, meneteki serta pemeliharaan anak dari mulai
lahir sampai masa pra sekolah.
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat
untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat daruratdari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka
masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta
pembinaan kesehatan akan di taman kanak-kanak.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
62/344
62
BAB III
TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang
optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan
Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2015, serta meningkatnya derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya.
Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasikesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya
pembinaan kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri didalam lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah
TK.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin,ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibumenyusui, bayi dan anak balita.
e.
Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanyauntuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui
peningkatan peran ibu dalam keluarganya.
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
63/344
63
BAB IV
KEGIATAN DAN SASARAN
KEGIATAN DAN SASARAN DI PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU
A. KegiatanI. Pelayanan Kesehatan Ibu
a) Pelayanan ANC (Ante Natal Care) atau Asuhan Keperawatan Kehamilanb) Kunjungan pertama harus memenuhi persyaratan 5 T atau memenuhi pemeriksaan
kadar Hb.c) Kunjungan ulang minimal 4 kali selama kehamilan yaitu pada trimester pertama
sebanyak 1 kali, trimester kedua sebanyak 1 kali dan trimester ketiga sebanyak 2 kali.
Pada ibu hamil dengan resiko tinggi, pemeriksaan dilakukan lebih sering dan intensif.
II. Pelayanan Kesehatan Neonatala) Perawatan bayi baru lahir
Penanganan bayi segera setelah lahir- Usahakan bernafas spontan- Menjaga bayi tetap hangat
Perawatan lanjutan pada bayi baru lahir- Dilakukan rawat gabung (rooming in) yaitu ibu dan bayi berada dalam satu
ruangan
b) Perawatan neonatal dini (1-7 hari) Timbang, pantau keadaan umum, mekonium keluar dalam 24 jam pertama
c) Pelayanan neonatal lanjut (8-28 hari) Timbang, imunisasi, pantau keadaan umum Bila terjadi penyulit segera dirujuk Kunjungan rumah bagi yang memerlukan
III. Pelayanan Kesehatan Dasar Balita dan Anak Pra Sekolaha) Pelayanan kesehatan dasar
Pemeriksaan berkala fisik dan tumbuh kembang- Umur 1 bulan11 bulan: 4 kali- Umur 1 tahun2 tahun : 3 kali- Umur 2 tahun6 tahun : 2 kali
Imunisasi dasar- BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Campak dan Hepatitis (sesuai protap)
Konsultasi dokter ahli
-
7/22/2019 UPAYA KESEHATAN (isi).docx
64/344
64
Rujukan kasusb) Pemantau