3. bab i - ix
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
1/40
1
Bab I
Pendahuluan
1.1.Latar BelakangKanker leher rahim merupakan keganasan yang terjadi pada leher rahim dan disebabkan
oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang ditularkan melalui hubungan seksual dan
infeksinya terjadi pada 75% wanita yang pernah berhubungan seksual. Penyakit kanker leher
rahim merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia di mana ia
merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang diderita perempuan.1
Berdasarkan data Globocan
International Agency for Research on Cancer (IARC) 2005, kanker leher rahim menempati
urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan dengan incidence rate 16 per 100.000
perempuan, kasus baru yang ditemukan 9,7% dengan jumlah kematian 9,3% per tahun dari
seluruh kanker pada perempuan di dunia.2
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Kanker payudara merupakan salah
satu penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker pada perempuan di seluruh dunia.1
Berdasarkan data Globocan International Agency for Research on Cancer(IARC) 2005, kanker
payudara menempati urutan pertama seluruh kanker pada perempuan dengan incidence rate 38
per 100.000 perempuan, kasus baru yang ditemukan 22,7% dengan jumlah kematian 14% per
tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia.2
Di Indonesia, berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia
tahun 2007 diketahui bahwa kanker leher rahim menempati urutan kedua pada pasien rawat inap
(11,78%) dan pasien rawat jalan (17,00%). Manakala, kanker payudara menempati urutan
pertama pasien rawat inap (16,85%) dan pasien rawat jalan (21,69%).3
Oleh karena itu, Indonesia
mengembangkan upaya pengendalian kanker leher rahim dan payudara melalui deteksi dini sejak
tahun 2007. Deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode Single Visit Approach yaitu
dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan krioterapi untuk IVA positif, sedangkan
deteksi dini kanker payudara menggunakan metode Clinical Breast Examination (CBE).4
Di Kabupaten Karawang, kasus kanker leher rahim yang ditemukan pada tahun 2011
sebanyak 0,3% dari seluruh wanita usia subur dan kasus kanker payudara sebanyak 0,6% dari
seluruh wanita usia subur. Menurut Depkes RI 2007, deteksi dini kanker leher rahim difokuskan
pada wanita yang berisiko tinggi dan berusia 30-50 tahun.5
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
2/40
2
Di wilayah kerja Puskesmas Tempuran, daripada data Dinas Kesehatan Karawang
didapatkan jumlah perempuan berusia berusia di antara 30 hingga 50 tahun adalah sebanyak
12,272 orang dengan target penapisan sebanyak 80% untuk periode 5 tahun didapatkan sebanyak
9,818 orang. Didapatkan pencapaian program penapisan kanker leher rahim selama 5 tahun
adalah sebesar 22% daripada target 80%. Ini menunjukkan terdapat kesenjangan yang amat besardaripada target yang ingin dipenuhi yaitu sebesar 58%. Selama berjalannya program pencegahan
kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran,
Kabupaten Karawang belum pernah dilakukan evaluasi program sehingga dirasakan amat perlu
untuk dilakukan evaluasi terhadap program ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan program
ini pada periode Januari sampai dengan Desember 2012.
1.2.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1.2.1 Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2005, masihtingginya jumlah kasus baru dan angka kematian kanker leher rahim di dunia dengan
incidence rate 16 per 100.000 perempuan, kasus baru yang ditemukan 9,7% dengan
jumlah kematian 9,3% per tahun dari seluruh kanker pada perempuan di dunia.
1.2.2 Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2005, masihtingginya jumlah kasus baru dan angka kematian kanker payudara di dunia dengan
incidence rate 38 per 100.000 perempuan, kasus baru yang ditemukan 22,7% dengan
jumlah kematian 14% per tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia.
1.2.3 Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia tahun 2007diketahui bahwa kanker leher rahim menempati urutan kedua pada pasien rawat inap
(11,78%) dan pasien rawat jalan (17,00%), sedangkan kanker payudara menempati
urutan pertama pasien rawat inap (16,85%) dan pasien rawat jalan (21,69%).
1.2.4 Masih tingginya jumlah kasus kanker leher rahim dan kanker payudara di KabupatenKarawang, yaitu sebanyak 0,3% dan 0,6% dari seluruh wanita usia subur pada tahun
2011.
1.2.5 Masih terdapat kesenjangan yang amat besar sebesar 58% daripada target 80%setelah dilakukan program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara selama
5 tahun di Puskesmas Tempuran, Kabupaten Karawang. Maka dilakukan evaluasi
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
3/40
3
program di Puskesmas Tempuran, Kabupaten Karawang untuk mengetahui tingkat
keberhasilan program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara untuk
periode Januari sampai dengan Desember 2012.
1.3.Tujuan
1.3.1 Tujuan UmumMengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program pencegahan kanker leher rahim
dan kanker payudara di Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten
Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012.
1.3.2 Tujuan Khusus1.3.2.1 Diketahuinya cakupan konseling perempuan berusia 30-50 tahun di Puskesmas
Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang periode Januari sampai
dengan Desember 2012.
1.3.2.2 Diketahuinya cakupan penyuluhan kelompok perempuan berusia 30-50 tahun diPuskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang periode
Januari sampai dengan Desember 2012.
1.3.2.3 Diketahuinya cakupan penapisan kanker leher rahim pada perempuan berusia 30-50 tahun di Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang
periode Januari sampai dengan Desember 2012.
1.3.2.4 Diketahuinya cakupan perempuan dengan hasil positif dari tes Inspeksi Visualdengan Asam Asetat (IVA) pada penapisan kanker leher rahim di Puskesmas
Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang periode Januari sampai
dengan Desember 2012.
1.3.2.5 Diketahuinya cakupan perempuan yang dilakukan krioterapi pada penapisankanker leher rahim dengan IVA positif di Puskesmas Tempuran, Kecamatan
Tempuran, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012.
1.3.2.6 Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker leher rahim diPuskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang periode
Januari sampai dengan Desember 2012.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
4/40
4
1.3.2.7 Diketahuinya cakupan penapisan kanker payudara pada perempuan berusia 30-50tahun di Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang
periode Januari sampai dengan Desember 2012.
1.3.2.8 Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudara diPuskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang periodeJanuari sampai dengan Desember 2012.
1.4.Manfaat Evaluasi Program1.4.1 Bagi evaluator
1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.2. Melatih serta mempersiapkan diri untuk mengevaluasi program, khususnya Program
Kesehatan dengan pendekatan sistem bermula dari masukan, proses, keluaran,
dampak dan lingkungan.
3. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah-langkah yang harusdilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
1.4.2 Bagi perguruan tinggi1. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas
perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian bagi masyarakat.
2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidangkesehatan.
1.4.3 Bagi Puskesmas yang dievaluasiDengan adanya masukan-masukan berupa hasil evaluasi dan beberapa saran-saran maka
diharapkan dapat menjadi umpan balik positif bagi Puskesmas Tempuran dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas program pencegahan kanker leher rahim dan
kanker payudara sehingga Puskesmas dapat mengetahui besarnya permasalahan
khususnya mengenai kanker payudara dan kanker leher rahim di wilayah kerja
Puskesmas serta faktor risiko yang ditemukan sehingga dapat dilakukan tindakan
pencegahan yang tepat.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
5/40
5
1.4.4 Bagi masyarakatMenurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh kanker leher rahim dan
kanker payudara dengan cara deteksi dini dan perlakuan yang tepat bagi masyarakat yang
membutuhkan sebagai upaya menghentikan penyakit pada tahap awal.
1.4.5 SasaranSemua perempuan berusia 30-50 tahun yang ada di Puskesmas Tempuran, Kecamatan
Tempuran, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
6/40
6
Bab II
Materi Dan Metode
2.1 MateriMateri yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan danlaporan tahunan Puskesmas mengenai program pencegahan kanker leher rahim dan
kanker payudara di Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang
periode Januari sampai dengan Desember 2012, yang berisi kegiatan:
1. Konseling2. Penyuluhan kelompok3. Penapisan kanker leher rahim4. Penapisan dengan hasil IVA positif pada penapisan kanker leher rahim5. Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim dengan IVA
positif
6. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker leher rahim7. Penapisan kanker payudara8. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudara
2.2 MetodeEvaluasi dilakukan dengan cara mengetahui cakupan program pencegahan kanker leher
rahim dan kanker payudara di Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten
Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012 yang kemudian dibandingkan
dengan tolok ukur yang ditetapkan dengan mengadakan pengumpulan data, pengolahan
data, analisis data dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga
dapat ditemukan masalah yang ada dari pelaksanaan program pencegahan kanker leher
rahim dan kanker payudara di Puskesmas Tempuran dan kemudian dibuat usulan dan
saran sebagai pemecahan masalah tersebut berdasarkan penyebab masalah yang
ditemukan dari unsur-unsur sistem.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
7/40
7
Bab III
Kerangka Teori
3.1 Kerangka Teoritis
Gambar 1. Unsur Sistem
Menurut Ryans, sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan
oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai salah satu kesatuan organisasi dalam upaya
menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
Pendekatan sistem adalah prinsip pokok atau cara kerja sistem yang diterapkan pada
waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi. Dibentuknya suatu sistem pada dasarnya untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Untuk terbentuknya sistem tersebut perlu
dirangkai beberapa unsur atau elemen sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan membentuk
suatu kesatuan dan secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai kesatuan.
Ada 6 unsur yang saling berhubungan dan mempengaruhi pada sistem, yaitu
1. Masukan (input)Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Terdiri dari tenaga (man), dana
(money), sarana (material) dan metode (method).
2. Proses (process)Proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Terdiri dari
Lingkungan
ProsesMasukan
Umpan Balik
Keluaran Dampak
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
8/40
8
perencanaan (planning), organisasi (organization), pelaksanaan (actuating) dan
pengawasan (controlling).
3. Keluaran (output)Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya
proses dalam sistem.4. Lingkungan (environment)
Lingkungan adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai
pengaruh besar terhadap sistem.
5. Umpan balik (feedback)Umpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem
dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
6. Dampak (impact)Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
3.2 Tolok Ukur KeberhasilanTolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, lingkungan,
umpan balik, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai
dalam program pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara (Lampiran I).
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
9/40
9
Bab IV
Penyajian Data
4.1 Sumber Data4.1.1
Data Primer Wawancara dengan petugas program Puskesmas Tempuran, Kabupaten Karawang
dan petugas Dinas Kesehatan bagian P2PL.
4.1.2 Data Sekunder Data Monografi Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran tahun 2012. Laporan tahunan Puskesmas Tempuran, Kabupaten Karawang tahun 2012. Profil Kesehatan UPTD/ DTP/ PONED Puskesmas Tempuran tahun 2012 dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang.
4.2 Data Umum4.2.1 Data Geografis
Lokasi puskesmasGedung Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kecamatan Karawang terletak
diI Luas wilayah kerja
Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran mempunyai wilayah kerja administratif
seluruh wilayah kecamatan Tempuran, yang memiliki luas area 581 km2 mencakup
9 desa, 42 dusun, 81 RW, 204 RT dan 20.480 Kepala Keluarga dengan batas wilayah
meliputi:
Sebelah utara : Berbatasan dengan Kecamatan Cilebar Sebelah selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Telagasari Sebelah barat : Berbatasan dengan Kecamatan Rawamerta Sebelah timur : Berbatasan dengan Kecamatan Cilamaya
Adapun jarak Puskesmas ke Kota Kabupaten 35 km dengan waktu tempuh 60
menit menggunakan kendaraan roda empat, sedangkan jarak antar desa ke Puskesmas
Tempuran dapat dilihat dibawah ini sebagai berikut:
Nama Desa Jarak Terjauh ke Puskesmas (km)
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
10/40
10
1. Jayanegara 14
2. Sumber Jaya 4
3. Tanjung Jaya 1
4. Tempuran 4
5. Ciparage Jaya 106. Cikuntul 5
7. Pagadungan 2
8. Panca Karya Lokasi Puskesmas
9. Purwa Jaya 4,5
Jarak terjauh dari desa ke Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran yaitu desa
Jayanegara dengan jarak 14 km dan merupakan desa dengan waktu tempuh terlama
yanitu 60 menit. Desa dengan transportasi sulit yaitu desa Jayanegara
4.2.2 Data Demografi Jumlah penduduk secara keseluruhan di wilayah kerja Puskesmas Tempuran,
Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan
Desember 2012 adalah sebesar 44.213 jiwa.
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki 21.963 jiwa dan jumlahperempuan 22.250 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak yaitu desa Sumber Jaya dengan
jumlah 6.233 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin yang
paling banyak adalah perempuan yaitu 22.250 jiwa. (Selengkapnya dapat dilihat di
Lampiran II Tabel 2)
Jumlah desa yang termasuk di wilayah kerja Puskesmas Tempuran adalah sebanyak 9desa dengan jumlah kepala keluarga (KK) 18.602.
Mata pencaharian terbanyak di Kecamatan Tempuran adalah petani sebanyak 3.678penduduk. (Selengkapnya terdapat pada Lampiran II Tabel 3)
Tingkat kepercayaan terbesar penduduk di Kecamatan Tempuran yang terbanyakadalah Islam dengan presentase 99% dan sebagian kecil adalah Kristen Katolik/
Prostesten dengan presentase 0.1%.
Tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Tempuran yang terbanyak adalah tingkatpendidikan rendah yaitu tidak tamat SD, tamat SD dan tamat SMP sebanyak 9.512
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
11/40
11
penduduk. Didapatkan jumlah tertinggi pada tingkat pendidikan di Kecamatan
Tempuran tak tamat SD yaitu sebesar 5.025 orang. (Selengkapnya terdapat pada
Lampiran II Tabel 4)
Pada Kecamatan Tempuran didapatkan proporsi penduduk miskin dan keluargamiskin sebesar 30,1% dan 27,6%. Ini merupakan bukti cukup banyaknya pendudukmiskin di wilayah kerja Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, sehingga harus
menjadi perhatian dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
(Selengkapnya terdapat pada Lampiran II Tabel 5)
4.2.3 Fasilitas KesehatanJenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Tempuran,
Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, antara lain Puskesmas (1), Puskesmas
Pembantu (4), Polindes (2), BP Swasta (14), Klinik 24 Jam (5), Praktek Bidan Swasta
(16), Dokter Praktek Swasta (3), Posyandu (67). (Selengkapnya terdapat pada Lampiran
II Tabel 6)
4.3 Data Khusus4.3.1 Masukan
A. TenagaDokter Umum (terlatih) : 2 orang
Bidan Puskesmas (terlatih) : orang
Bidan Desa (terlatih) : orang
B. DanaAPBD : Cukup
C. SaranaMedis :
i. Tes IVA Meja peralatan (trolley) : 2 buah Wadah peralatan dengan tutup : 2 buah Meja pemeriksaan : 1 buah Lampu sorot sumber cahaya : 1 buah Senter (bila listrik mati) : 1 buah
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
12/40
12
Baterai kering untuk senter : 2 buah/bulan Bivalved spekulum : 36 (13 buah ukuran kecil, 17 buah sedang,
dan 6 buah besar)
Kain perlak untuk meja ginekologi : 15 buah Kain penutup perut pasien : 15 buah Kursi pemeriksa : 1 buah Gallipots antikarat : 24 buah Kapas lidi kassa : Jumlah cukup Sarung tangan disposable : Jumlah cukup Spatula kayu : Jumlah cukup Asam asetat 3-5% : Jumlah cukup Masker : Jumlah cukup Atlas IVA : 2 buah
ii. Krioterapi Unit Krioterapi : 1 buah (1 untuk cadangan) Krioterapi tip : 2 buah (1 untuk cadangan) Karet penahan untuk krio unit: : 1 per unit Tabung CO2 : 2 buah (1 untuk cadangan) Kereta dorong untuk tabung CO
2: 1 buah
Tang/spanner : 1 buah Mur/ baut Washers krio machine : Ada Pengatur waktu/Timer : 1 buah
iii. Pencegahan Infeksi Ember plastik dekontaminasi : 3 buah Larutan klorin 0,5% : Jumlah cukup Sabun bubuk : Jumlah cukup Sikat gigi (untuk cuci alat) : 1 buah Sarung tangan rumah tangga : 2 pasang Tempat sampah plastik : Ada Kantung plastik : Jumlah cukup
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
13/40
13
iv. Antibiotik untuk IMS : Jumlah cukup
Non-Medis :
Tinta stempel : 1 buah Leaflet : Ada Poster : Ada Catatan Medik Pemeriksaan PAnggul/ IVA dan Payudara : Ada Stempel untuk persetujuan ibu di kartu status ibu : Ada Buku acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara : Ada
D. Metode1. Konseling
Pemahaman yang jelas tentang kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan
faktor yang mempengaruhi keberhasilan program pencegahan kanker leher rahim dan
payudara. Oleh karena itu, konseling/ anamnesis/ penyuluhan/ edukasi dilakukan
perorangan sebelum, semasa dan sesudah menjalani pemeriksaan Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat terhadap setiap perempuan yang menjalani tes IVA ini.
a. Sebelum tindakan IVASebelum menjalani tes IVA, pasien diberikan wawancara, edukasi dan
konseling perorangan. Pada anamnesis perorangan dicari faktor risiko baik
kanker leher rahim atau payudara. Dilakukan sesuai dengan lembar Catatan
Medik Pemeriksaan Panggul/ IVA dan Payudara (dapat dilihat di Lampiran V)
yang tercantum dalam lembar dan status pemeriksaan seperti:
Menstruasi
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
14/40
14
Riwayat keluarga kanker dan jenis kanker KB hormonal (pil >5 tahun atau suntik >5 tahun) Riwayat tumor jinak payudara Riwayat operasi kandungan Menopause >50 tahun Kehamilan pertama >35 tahun Pernah atau tidak menyusui Pernah atau tidak melahirkan
b. Semasa tindakan IVAc. Setelah tindakan IVA
Jika hasil tes IVA negative, beritahu ibu untuk datang menjalani teskembali 5 tahun kemudian dan ingatkan ibu tentang faktor-faktor resiko.
Jika hasil tes IVA positif, jelaskan artinya dan pentingnya pengobatan dantindak lanjut dan didiskusikan langkah-langkah selanjutnya yang
dianjurkan.
Jika telah siap menjalani krioterapi, beritahukan tindakan yang akandilakukan lebih baik pada hari yang sama atau hari lain bila pasien
inginkan.
Jika tidak perlu merujuk, isi kertas kerja dan jadwal pertamuan yang perlu. Pada semua kasus, khususnya jika pengobatan diberikan segera, konseling
harus selengkap mungkin untuk memastikan agar ibu dapat membuat
keputusan berdasarkan informasi yang didapatkan (informed consent).
2. Penyuluhan kelompokPada sesi penyuluhan kelompok yang diadakan pada kelompok masyarakat dibahas
beberapa topik dengan tujuan memberikan informasi tentang kanker leher rahim dan
kanker payudara. Pada saat penyuluhan dalam kelompok selama 10 hingga 15 menit,
topik-topik berikut harus dibahas:
Menghilangkan kesalahpahaman konsep dan rumor tentang IVA dan krioterapi Sifat dari kanker leher rahim atau payudara sebagai sebuah penyakit Faktor- faktor risiko terkena penyakit tersebut Pentingnya penapisan dan pengobatan dini
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
15/40
15
Konsekuensi bila tidak menjalani penapisan Mengkaji pilihan pengobatan bila hasil test IVA abnormal Peran pasangan pria dalam penapisan dan keputusan menjalani pengobatan Pentingnya pendekatan kunjungan tunggal sehingga ibu siap menjalani
krioterapi pada hari yang sama jika mereka mendapat hasil IVA abnormal
Arti test IVA positif atau negatif Pentingnya membersihkan daerah genital/kemaluan sebelum menjalani test IVA
3. Penapisan kanker leher rahimUpaya penapisan merupakan upaya pemeriksaan atau tes sederhana dan mudah
dilaksanakan pada populasi masyarakat yang sehat yang bertujuan untuk mengetahui
masyarakat yang sakit atau berisiko terkena penyakit di antara masyarakat yang sehat.
Dalam hal ini dilakukan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk pemeriksaan
lesi prakanker leher rahim. Tindakan sesuai prosedur tepat dan etis.
Tes IVA dilakukan dengan prosedur pasien berada dalam posisi litotomi, kemudian
dengan penerangan yang cukup, dilakukan inspeksi genitalis eksternal dan lihat apakah
terjadi discharge pada mulut uretra. Setiap abnormalitas yang ditemukan, bila ada
dicatat. Katakan pada pasien spekulum akan dimasukkan dan mungkin ibu akan
merasakan beberapa tekanan. Dengan hati-hati masukan spekulum sepenuhnya atau
sampai terasa ada tahanan lalu secara perlahan buka bilah untuk melihat serviks. Atur
spekulum sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat. Serviks diamati apakah ada
infeksi (cervicitis) seperti discharge/ cairan keputihan (mucopus), ektropion
(ectropion), kista Nabothian, nanah dan lesi strawberry (infeksi Trichomonas). Kapas
lidi yang bersih digunakan untuk membersihkan cairan yang keluar, darah atau mukosa
serviks dan dilakukan indektifikasi ostium servikalis dan SSK serta daerah di
sekitarnya. Kapas lidi dibasahi dengan larutan asam asetat dan dioleskan pada serviksdan didiamkan selama kurang lebih 1 menit agar diserap dan memunculkan reaksi.
Periksa SSK dengan teliti dan apakah serviks mudah berdarah dan dicari apakah ada
bercak putih yang tebal atau epitel aceto-white yang menandakan IVA positif. Leher
rahim yang normal akan tetap bewarna merah muda sementara hasil positif bila
ditemukan area, plak atau ulkus yang bewarna putih. Bila pemeriksaan visual pada
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
16/40
16
serviks telah selesai, gunakan kapas lidi yang baru untuk menghilangkan sisa asam
asetat dari serviks dan vagina. Spekulum dilepaskan secara perlahan.
4. Penapisan dengan hasil IVA positif pada penapisan kanker leher rahimHasil daripada pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat dibahagikan mengikutkategori klasifikasi IVA seperti tabel dibawah:
Klasifikasi IVA Kriteria Klinis
Tes Negatif Halus, berwarna merah muda, seragam, tidak berfitur, ektropion,
cervicitis, ovula Nabothian dan lesi acetowhite tidak singnifikant
Tes Positif Bercak putih (acetowhite epithelium sangat jelas terlihat) dengan
batas yang tegas dan meninggi, tidak mengkilap yang terhubung
atau meluas dari SSK (squamocolumnar junction)
Dicurigari
kanker
Pertumbuhan massa seperti kembang kol yang mudah berdarah
atau luka bernanah/ ulcer
Tabel 1. Klasifikasi IVA mengikut kriteria klinis
5. Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim dengan IVApositif
Perempuan yang mendapat hasil tes IVA positif termasuk perempuan dengan usia
kehamilan kurang dari 20 minggu boleh mendapatkan pengobatan krioterapi. Lesi yang
dapat dilakukan krioterapi di Puskesmas dan unit pelayanannya dan Rumah Sakit yang
mempunyai pelayanan ginekologi.
Lesi aceto-white yang menutupi serviks kurang dari 75% (jika lebih dari 75%serviks tertutup harus dilakukan oleh ahli ginekologi)
Tidak lebih dari 2mm dari diameter prob krioterapi Lesi tidak meluas sampai dinding vagina atau kanal serviks diluar jangkauan
krioprob
Tidak dicurigai kankerProsedur krioterapi yang tidak dapat dilakukan oleh tenaga dokter umum/ bidan di
Puskesmas yaitu:
Lesi aceto white yang menutupi serviks lebih dari 75% permukaan leher rahim
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
17/40
17
Lesi acetowhite meluas sampai ke dinding vagina atau lebih dari 2 mm di luarkriotip
Pasien menginginkan pengobatan lain selain dari krioterapi atau meminta tesdiagnosa lebih lanjut
Dicurigai kanker Pada pemeriksaan bimanual, dicurigai adanya massa ovarium (ovarium mass)
atau fibroid
Proses pembekuan leher rahim baik menggunakan CO2 terkompresi atau NO2 sebagai
pendingin (pendinginan terus-menerus selama tiga menit untuk membekukan, diikuti
pencairan selama lima menit kemudian tiga menit pembekuan kembali). Tindakan
sesuai prosedur legeartis.
6. Pelayanan Rujukan pada penapisan kanker leher rahimBidan dan dokter umum harus merujuk pasien yang mengalami kondisi-kondisi di
bawah ini ke tingkat fasilitas perawatan yang lebih tinggi:
Lesi aceto-white lebih dari 75% permukaan serviks Lesi aceto-white meluas sampai dinding vagina atau melebihi 2 mm dari tepi
luar prob krioterapi.
Pelayanan rujukan pada penapisan kanker leher rahim juga dilakukan sesuai temuan
IVA seperti tabel dibawah:
Temuan IVA Tindakan Rujukan
Bila ibu dicurigari menderita kanker
leher rahim
Segera rujuk ke RS Kab/ Kota atau Propinsi
yang dapat memberikan pengobatan kanker
yang memadai.
Ibu dengan hasil tes positif yang
lesinya menutupi rahim lebih dari
75%, meluas ke dinding vagina atau
lebih luas 2 mm dari probe
krioterapi.
Rujuk untuk penilaian dan pengobatan di
fasilitias terdekat yang menawarkan LEEP atau
cone biopsy. Jika tidak mungkin atau dianggap
tidak akan pergi ke fasilitas lain, beritahu
tentang kemungkinan besar ersintensi lesi
dalam waktu 12 bulan dan tentang perlunya
pengobatan ulang.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
18/40
18
Ibu dengan hasil tes positif yang
memenuhi kriteria untuk mendapat
pengobatan segera tetapi meminta
diobati dengan tindakan lain, bukan
dengan kriterapi
Beritahu mengenai kelebihan dan kekurangan
semua metode pengobatan. Rujuk ke RS Kab/
Kota atau Propinsi terdekat yang menawarkan
pengobatan sesuai keinginan pasien.
Ibu dengan hasil tes positif yang
meminta tes lebih lanjut (diagnose
tambahan), yang tidak tersedia di
Puskesmas.
Rujuk ke fasilitas tersier (RS Propinsi/ Pusat)
yang menawarkan klinik ginekologi (bila
diindikasi).
Ibu dengan hasil tes positif yang
menolak menjalani pengobatan
Beritahu tentang kemungkinan pertumbuhan
penyakit dan prognosisnya. Anjurkan untuk
datang kembali setelah setahun untuk
menjalani tes IVA kembali untuk menilai
status lesinya.
Tabel 2. Pelayanan rujukan penapisan kanker leher rahim sesuai dengan temuan IVA
7. Penapisan kanker payudaraTerdiri dari skrining kanker payudara (Clinical Breast Examination) dan edukasi
masyarakat tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Pemeriksaan sesuai
prosedur yang tepat. Penapisan pada kanker payudara yang dilakukan oleh petugas
kesehatan dapat dilakukan dengan pelbagai cara, antara lain adalah Cinical Breast
Examination (CBE). Pada perempuan berumur 20-40 tahun, CBE dianjurkan untuk
dilakukan tiga tahun sekali. Untuk perempuan yang mendapatkan kelainan pada saat
SADARI dianjurkan untuk melaksanakan CBE sehingga dapat lebih dipastikan apakah
ada kemungkinan keganasan. Pada perempuan berusia di atas 40 tahun, dilakukan CBE
setiap tahun.
8. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudaraRujukan dilakukan pada setiap kasus berat yang menunjukkan tanda bahaya yang tidak
dapat diatasi serta pada kasus yang dicurigai keganasan.
4.3.2 ProsesA. Perencanaan
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
19/40
19
Ada perencanaan tertulis mengenai:
1. KonselingDilakukan pada hari pelayanan IVA yaitu Senin hingga Rabu oleh bidan di
Puskesmas dengan memberikan sesi konseling perorangan kepada setiap wanita yang
datang untuk menjalani pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat diPuskesmas. Konseling perorangan dilakukan sebelum, semasa dan sesudah
pemeriksaan IVA dilakukan. Dilakukan juga konseling dan sosialisasi kepada pasien
yang menjadi sasaran yang datang ke Balai Pengobatan Umum dengan menganjurkan
kepada mereka untuk menjalani pemeriksaan IVA.
2. Penyuluhan KelompokDilakukan berkelompok satu kali setiap bulan di setiap desa oleh bidan-bidan desa.
3. Penapisan kanker leher rahimDilakukan pada hari Senin hingga Rabu oleh bidan di gedung PONED Puskesmas
atau di tempat lain secara berkelompok oleh bidan desa serta satu bulan diadakan satu
kali di setiap desa.
4. Penapisan dengan hasil IVA positif pada penapisan kanker leher rahimDilakukan pada hari Senin hingga Rabu oleh bidan di gedung PONED Puskesmas
atau di tempat lain secara berkelompok oleh bidan desa serta satu bulan diadakan satu
kali di setiap desa.
5. Penanganan dengan krioterapipada penapisan kanker leher rahimSingle Visit Approach yaitu dilakukan krioterapi untuk IVA positif pada saat itu juga.
Dilakukan pada hari Senin hingga Rabu oleh dokter atau bidan terlatih di gedung
PONED Puskesmas atau tempat lain secara berkelompok serta satu bulan diadakan
satu kali di setiap desa.
6. Pelayanan Rujukan pada Penapisan kanker leher rahim
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
20/40
20
Dilakukan pada hari Senin hingga Rabu oleh dokter maupun bidan di gedung PONED
Puskesmas, berupa sistem rujukan bagi pasien dengan efek samping maupun
komplikasi yang berat yang tidak dapat ditangai oleh tenaga medis di Puskesmas.
Rujukan diberikan ke RSUD Karawang atau rumah sakit yang bekenaan bagi pasien.
7. Penapisan kanker payudaraDilakukan pada hari Senin hingga Rabu oleh bidan di gedung PONED Puskesmas
atau tempat lain secara berkelompok oleh bidan desa serta satu bulan diadakan satu
kali di setiap desa.
8. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudayaDilakukan pada hari Senin hingga Rabu oleh dokter maupun bidan di gedung PONED
Puskesmas, berupa sistem rujukan bagi pasien dengan efek samping maupun
komplikasi yang berat yang tidak dapat ditangani oleh tenaga medis di Puskesmas.
Rujukan diberikan ke RSUD Karawang atau rumah sakit yang bekenaan bagi pasien.
9. Pencatatan dan pelaporanSetiap akhir bulan oleh bidan di Puskesmas, berupa kegiatan pencatatan hasil kegiatan
program pencegahan kanker rahim dan payudara di Puskesmas setempat dan
dilaporkan setiap bulan.
B. PengorganisasianStruktur organisasi tertulis dan pemberian tugas yang teratur dalam melaksanakan
tugasnya.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
21/40
21
Bagan 1. Struktur Organisasi Program Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)
Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang
C. Pelaksanaan1. Konseling
Dilakukan kepada semua pasien hanya pada hari Senin dan Rabu oleh bidan di
Puskesmas dan konseling dilakukan kepada sasaran perorangan sebelum, semasa dan
sesudah pemeriksaan IVA dilakukan. Sosalisasi kepada pasien yang menjadi sasaran
dijalankan hanya pada hari Senin dan Rabu di Balai Pengobatan Umum.
2. Penyuluhan kelompokTidak terdapat data bertulis mengenai pelaksanaan penyuluhan kelompok di desa-
desa oleh bidan desa.
Kepala Puskesmas
H. Surisno SKM
Penanggung jawab
Pelaksana Pelayanan IVA
dr. Imas M.
Koordinator IVA
Yeti, Am.Keb
Koordinator Pelayanan
Bd. Siti Nurlaela
Bidan-Bidan Desa
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
22/40
22
3. Penapisan kanker leher rahimDilakukan hanya pada hari Senin dan Rabu di Puskesmas oleh bidan di Puskesmas.
Tidak terdapat data bertulis mengenai pelaksanaan penapisan kanker leher rahim di
tempat lain secara berkelompok oleh bidan desa satu bulan satu kali di setiap desa.
4. Penapisan dengan hasil IVA positif pada penapisan kanker leher rahimDilakukan hanya pada hari Senin dan Rabu di Puskesmas oleh bidan di Puskesmas.
Tidak terdapat data bertulis mengenai penapisan dengan hasil IVA positif pada
penapisan kanker leher rahim di tempat lain secara berkelompok oleh bidan desa satu
bulan satu kali di setiap desa.
5. Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahimDilakukan hanya pada hari Senin oleh dokter terlatih di Puskesmas. Semua pasien
yang ditemukan positif IVA pada hari pelayanan IVA (Senin hingga Rabu) dan
memerlukan tindakan krioterapi akan dijadualkan untuk dilakukan krioterapi pada
hari senin sahaja.
6. Penapisan Rujukan pada Penapisan kanker leher rahimDilakukan pada hari Senin hingga Rabu di Puskesmas oleh dokter maupun bidan di
Puskesmas.
7. Penapisan kanker payudaraDilakukan hanya pada hari Senin dan Rabu di Puskesmas oleh bidan. Tidak terdapat
data bertulis mengenai pelaksanaan penapisan kanker payudara di tempat lain secara
berkelompok oleh bidan desa satu bulan satu kali di setiap desa
8. Pelayanan rujukanDilakukan pada hari Senin hingga Rabu oleh dokter maupun bidan di Puskesmas.
9. Pencatatan dan pelaporanDilakukan pada setiap akhir bulan oleh bidan di Puskesmas.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
23/40
23
D. Pengawasan Pencatatan dan pelaporan bulanan oleh bidan. Rapat bulanan yang dipimpin oleh kepala Puskesmas Tempuran, Kecamatan
Tempuran, Kabupaten Karawang.
4.3.3 Keluaran1) Cakupan Konseling
Perkiraan target sasaranData Dinas Kesehatan Karawang tahun 2012, jumlah sasaran penapisan Puskesmas
Tempuran, Kecamatan Tempuran (perempuan usia 30-50 tahun) = 12.272 orang
perempuan.
Target penapisan = 80% x 12.272
= 9.818 orang perempuan
Target yang akan ditapis tiap tahun =
= 1.964 orang perempuan
Persentase konseling=
=
= 100%
2) Cakupan Penyuluhan KelompokTidak terdapat data mengenai pelaksanaan penyuluhan kelompok.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
24/40
24
3) Cakupan Penapisan Kanker Leher Rahim
Bulan
Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat IVA (+) Krioterapi Rujukan Komplikasi
Januari 2012 31 0 0 0 0Februari 2012 63 1 1 0 0
Maret 2012 72 5 3 0 0
April 20122 48 6 4 0 0
Mei 2012 42 8 2 0 0
Juni 2012 64 8 4 0 0
Juli 2012 39 7 5 0 0
Agustus 2012 2 0 0 0 0
September 2012 48 3 2 0 0
Oktober 2012 18 2 2 0 0
November 2012 25 11 7 0 0
Desember 2012 31 9 4 0 0
Total 483 60 34 0 0
Tabel 3. Jumlah Penapisan Kanker Leher Rahim Puskesmas Tempuran, Kecamatan
Tempuran, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012
Persentase penapisan kanker leher rahim=
=
= 24,59%
4) Cakupan Penapisan dengan Hasil IVA Positif Persentasi penapisan dengan hasil IVA positif
=
=
= 12,42%
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
25/40
25
5) Cakupan Penanganan dengan Krioterapi pada Penapisan Kanker Leher Rahim Persentase penanganan dengan krioterapi
=
=
= 56,67%
6) Cakupan Pelayanan Temuan Kasus Rujukan Penapisan Kanker Leher Rahima) Cakupan temuan kasus rujukan kanker leher rahim Persentase temuan kasus rujukan kanker leher rahim
=
=
= 0%
b) Cakupan Pelayanan rujukan Kanker Leher Rahim Cakupan pelayanan rujukan kanker leher rahim
=
=
= 0%
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
26/40
26
7) Cakupan Penapisan Kanker Payudara
Bulan Clinical Breast Examination Benjolan (+) Rujukan
Januari 2012 31 0 0
Februari 2012 63 0 0Maret 2012 72 2 2
April 20122 48 1 1
Mei 2012 42 0 0
Juni 2012 64 0 0
Juli 2012 39 2 2
Agustus 2012 2 0 0
September 2012 48 2 1
Oktober 2012 18 0 0
November 2012 25 3 2
Desember 2012 31 0 0
Total 483 10 8
Tabel 4. Jumlah Penapisan Kanker Payudara Puskesmas Tempuran, Kecamatan
Tempuran, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012.
Persentase penapisan kanker payudara=
=
= 24,59%
8) Cakupan Pelayanan Rujukan pada Penapisan Kanker Payudaraa) Cakupan temuan kasus rujukan kanker payudara Persentase temuan kasus rujukan kanker payudara
=
=
= 0,41%
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
27/40
27
b) Cakupan pelayanan rujukan kanker payudara Persentase pelayanan kasus rujukan kanker payudara
=
=
= 100%
4.3.4 LingkunganA. Fisik
a) Lokasi PuskesmasLokasi puskemas mudah dijangkau oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Tempuran, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang.
b) Transportasi Tersedia sarana transportasi umum yang relatif murah seperti ojek. Jalur jalan raya yang rata dan tidak sukar dilalui oleh prasarana trasportasi
darat.
Di Puskesmas terdapat 1 ambulans yang siap pakai.c) Fasilitas kesehatan
Adanya kerjasama yang baik antara Puskesmas dengan fasilitas kesehatanyang lain seperti Rumah Sakit Bersalin (RSB) dan Bidan Praktek Swasta
(BPS).
B. Non Fisika) Pendidikan : Mayoritas berpendidikan rendah (tidak tamat SD) sebanyak 5.025
orang
b) Sosial Ekonomi : Mayoritas bekerja sebagai petani sebanyak 3.678 orangc) Agama : Mayoritas beragama Islam sebanyak 99,9%d) Dukungan suami : Mayoritas istri akan meminta persetujuan suami untuk setiap
tindakan
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
28/40
28
4.3.5 Umpan BalikA. Pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan sesuai
dengan waktu yang ditentukan akan dapat digunakan
sebagai masukan
Ada
B. Rapat kerja yang membahas laporan kegiatan setiapbulannya untuk mengevaluasi program yang telah
dijalankan
Ada
4.3.6 DampakA. Langsung
1. Menurunkan jumlah kesakitan kanker leher rahim Belum dapat dinilai
dan kanker payudara
2. Menurunkan jumlah kematian kanker leher rahim Belum dapat dinilai
dan kanker payudara
B. Tidak LangsungMeningkatkan derajat kesehatan masyarakat Belum dapat dinilai
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
29/40
29
Bab V
Pembahasan
Tabel 5. Masalah Menurut Variabel Keluaran:
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah1
2.
3.
Persentase penapisan kanker
leher rahim
Persentase penapisan kanker
payudara
Persentase penanganan dengan
krioterapi pada penapisan
kanker leher rahim
100%
100%
85%
24,59%
24,59%
56,67%
(+) 75,41%
(+) 75,41%
(+) 28,33%
Keterangan : = bermasalah
Tabel 6. Masalah Menurut Variabel Proses:
No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1. Konseling Dilakukan Senin hingga Rabu oleh
bidan di Puskesmas dengan
memberikan sesi konseling
perorangan pada setiap wanita
sebelum, semasa dan sesudah
pemeriksaan IVA.
Dilakukan sosalisasi pada hari
Senin hingga Rabu kepada sasaran
yang datang ke Balai Pengobatan
Umum untuk menjalani
pemeriksaan IVA.
Dilakukan konseling
sebelum, semasa dan
sesudah pemeriksaan
pada hari Senin dan
Rabu oleh bidan di
Puskesmas
Dilakukan sosialisasi
pada hari Senin dan
Rabu.
(+)
(+)
2. Penyuluhan
kelompok
Dilakukan satu kali pada satu
bulan di setiap desa oleh bidan
desa.
Tidak terdapat data
bertulis mengenai
pelaksanaan
penyuluhan kelompok.
(+)
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
30/40
30
3. Penapisan
kanker
leher rahim
Dilakukan Senin hingga Rabu oleh
bidan di Puskesmas.
Dilakukansatu bulan diadakan satu
kali di setiap desa di tempat lainsecara berkelompok oleh bidan.
Dilakukan hari Senin
dan Rabu oleh bidan
di Puskesmas.
Tidak terdapat data
bertulis mengenaipelaksanaan penapisan
kanker leher rahim
secara berkelompok di
desa.
(+)
(+)
4. Penapisan
dengan
hasil IVA
positif pada
penapisan
kanker
leher rahim
Dilakukan Senin hingga Rabu oleh
bidan di Puskesmas.
Dilakukan penapisan dengan hasil
IVA positif pada penapisan kanker
leher rahim satu bulan diadakan
satu kali di setiap desa di tempat
lain secara berkelompok oleh
bidan.
Dilakukan hari Senin
dan Rabu oleh bidan
di Puskesmas.
Tidak terdapat data
bertulis mengenai
pelaksanaan penapisan
dengan hasil IVA
positif pada penapisan
kanker leher rahim
secara berkelompok di
desa.
(+)
(+)
5. Penangana
n dengan
krioterapi
Single Visit Approach harus
dilakukan pada setiap kasus
dengan IVA positif.
Tindakan krioterapi pada hari
Senin hingga Rabu.
Masih belum
dijalankan Single Visit
Approach untuk setiap
kasus IVA positif
yang ditemui
Tindakan krioterapi
hanya pada hari Senin,
jika ada temuan IVA
positif pada hari lain
akan dibuat temu janji
pada hari senin
berikutnya.
(+)
(+)
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
31/40
31
Tindakan dilakukan oleh dokter
atau bidan terlatih.
Setiap hasil pemeriksaan IVApositip harus di pastikan adakah
dapat ditangani di puskesmas atau
tidak.
Hanya terdapat
seorang dokter terlatih
untuk melakukan
tindakan krioterapi
Setiap lesi yangdijumpai dengan IVA
positif di pastikan
bahwa bukan dicurigai
kanker dan dapat
dilakukan krioterapi di
puskesmas
(+)
(-)
5. Penapisan
kanker
payudara
Dilakukan Senin hingga Rabu oleh
bidan di Puskesmas.
Dilakukansatu bulan diadakan satu
kali di setiap desa di tempat lain
secara berkelompok oleh bidan.
Dilakukan hari Senin
dan Rabu oleh bidan
di Puskesmas.
Tidak terdapat data
bertulis mengenai
pelaksanaan penapisan
kanker leher rahim
secara berkelompok di
desa.
(+)
(+)
Tabel 7. Masalah Menurut Variabel Lingkungan:
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1. Pendidikan Tidak menjadi
faktor penghambat
Mayoritas berpendidikan
rendah (tidak tamat SD)
sebanyak 5.025 orang
(+)
2 Dukungan suami Tidak menjadi
faktor penghambat
Mayoritas istri akan
meminta persetujuan
suami untuk setiap
tindakan
(+)
* Tabel pembahasan pembandingan variable dengan tolok ukur untuk mengetahui masalah dapat dilihat
selengkapnya di Lampiran III.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
32/40
32
Bab VI
Perumusan Masalah
Masalah menurut keluaran (masalah sebenarnya):
A.
Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang 24,59% dari target sebesar 100%.Besarnya masalah adalah 75,41%
B. Cakupan penapisan kanker payudara masih kurang 24,59% dari target sebesar 100%.Besarnya masalah adalah 75,41%
C. Cakupan penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim masih kurang56,67% dari target sebesar 80%. Besarnya masalah adalah 28,33%%.
Masalah lain (penyebab):
1. Konseling hanya dilakukan pada hari Senin dan Rabu oleh Bidan di Puskesmas.2. Tidak terdapat data bertulis mengenai pelaksanaan kegiatan penyuluhan kelompok.3. Penapisan kanker leher rahim hanya dilakukan pada hari Senin dan Rabu oleh bidan di
Puskesmas.
4. Penanganan krioterapi hanya dilakukan pada hari Senin oleh dokter terlatih diPuskesmas.
5. Masih belum dijalankan Single Visit Approach untuk setiap kasus IVA positif yangditemui.
6. Penapisan kanker payudara hanya dilakukan pada hari Senin dan Rabu oleh bidan diPuskesmas.
7. Mayoritas penduduk di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang berpendidikanrendah (tidak tamat SD) sebanyak 5.025 orang.
8. Mayoritas istri akan meminta persetujuan suami untuk setiap tindakan.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
33/40
33
Bab VII
Prioritas Masalah
Masalah menurut keluaran:
A. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang sebanyak 24,59% dari targetsebesar 100%. Besarnya masalah adalah 75,41%.
B. Cakupan penapisan kanker payudara masih kurang sebanyak 24,59% dari target sebesar100%. Besarnya masalah adalah 75,41%.
C. Cakupan penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim masih kurangsebanyak 56,67% dari target sebesar 80%. Besarnya masalah adalah 28,33%.
Prioritas Masalah:
No. Parameter
Masalah
A B C
1 Besarnya masalah 5 5 3
2. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan 5 5 4
3. Keuntungan sosial yang diperoleh 4 4 5
4. Teknologi yang tersedia 5 3 5
5. Sumber daya yang tersedia 4 3 4
Total 23 20 21
Keterangan derajat masalah:
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Cukup penting
2 = Kurang penting
1 = Sangat kurang penting
Yang menjadi prioritas masalah adalah:
1. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang sebanyak 24,59% dari target sebesar100%. Besarnya masalah adalah 75,41%.
2. Cakupan penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim masih kurangsebanyak 56,67% dari target sebesar 80%. Besarnya masalah adalah 28,33%.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
34/40
34
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
Masalah:
1. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang sebanyak 24,59% dari targetsebesar 100%. Besarnya masalah adalah 75,41%.
Penyebab:
Konseling hanya dilakukan pada hari Senin dan Rabu oleh Bidan di Puskesmas. Tidak terdapat data tertulis mengenai pelaksanaan kegiatan penyuluhan kelompok. Upaya penyuluhan yang berkesan yaitu secara perorangan dan kumpulan dengan teknik
berbincang dan berdiskusi masih belum diterapkan pada hari pelayanan IVA yaitu Senin
hingga Rabu.
Penapisan kanker leher rahim hanya dilakukan pada hari Senin dan Rabu oleh bidan diPuskesmas.
Kurangnya info mengenai pelayanan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudaradi gedung PONED Puskesmas dan hari pelayanan progam ini setiap hari Senin hingga
Rabu.
Pengetahuan masyarakat yang masih kurang mengenai kanker leher rahim dan kankerpayudara serta deteksi dini.
Mayoritas istri akan meminta persetujuan suami untuk setiap tindakan.
Penyelesaian:
Menambah hari pelayanan konseling sehingga lebih banyak kesempatan melakukankonseling untuk istri dan suami mengenai kepentingannya pemeriksaan untuk penapisan
kanker leher rahim dan kanker payudara ini.
Memberikan penyuluhan secara rutin sesuai dengan perencanaan awal untukmeningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan kanker
leher rahim. Penyuluhan yang diberikan tidak hanya untuk kelompok wanita, namun juga
dilakukan untuk kelompok pria atau suami untuk meningkatkan tingkat pengetahuan akan
pentingnya pencegahan kanker leher rahim sehingga diharapkan adanya dukungan dari
pihak pria atau suami terhadap kegiatan pencegahan kanker leher rahim. Penyuluhan
sebaiknya diadakan dengan sistem terbuka melalui kerja sama dari Puskesmas dengan
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
35/40
35
pihak luar seperti media massa, pamong desa, tokoh agama, sponsor bakti sosial yang
dilakukan secara rutin.
Melengkapi kegiatan penyuluhan dengan data tertulis baik perencanaan, pelaksanaan, danhasil dari kegiatan sehingga kegiatan penyuluhan dapat dinilai manfaatnya.
Menambah hari pelayanan penapisan kanker leher rahim dan melakukan pelatihan kepadabidan tentang cara melakukan pemeriksaan IVA sehingga dapat dilaksanakan lebih
banyak dan lebih sering lagi.
Memberi info mengenai pelayanan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudarayang dijalankan di Puskesmas dengan bantuan lintas sektor seperti lansia dan lintas
program POSYANDU dan kelas ibu hamil.
Bidan-bidan desa memainkan peran dengan memberikan penyuluhan mengenaipenapisan kanker leher rahim dan kanker payudara di tempat praktek.
Bidan-bidan desa harus melakukan pelaporan secara bertulis akan setiap kegiatan dilapangan/ desa yang dilakukan dengan membuat daftar nama dan laporan kegiatan yang
dilakukan.
Dokter, bidan di puskesmas dan bidan di desa bekerjasama untuk melakukan programseperti IVA keliling di desa-desa.
2. Cakupan penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim masihkurang sebanyak 56,67% dari target sebesar 80%.Besarnya masalah adalah 28,33%.
Penyebab:
Upaya Single visit approach masih belum dilaksanakan lagi oleh bidan atau dokterterlatih pada yang menemui kasus IVA positif. Pendekatan ini penting untuk
memberikan pemahaman tentang kondisi kesehatan isteri dan keluarga mengenai
pentingnya mencegah kanker leher rahim.
Hanya terdapat seorang dokter terlatih untuk melakukan tindakan krioterapi, belum adabidan terlatih untuk melakukan krioterapi di Puskesmas.
Pasien yang ditemukan IVA positif pada hari pelayanan IVA selain hari Senin akandibuat temu janji untuk pertemuan yang berikutnya pada hari Senin untuk dilakukan
tindakan krioterapi.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
36/40
36
Tidak ada informasi yang dapat disebar luaskan kepada keluarga di rumah mengenaiIVA dan tindakan krioterapi
Pengetahuan masyarakat yang masih kurang mengenai penanganan krioterapi padaperempuan dengan IVA positif.
Mayoritas istri akan meminta persetujuan suami untuk setiap tindakan.
Penyelesaian:
Memberikan pelatihan kepada para bidan untuk melakukan tindakan krioterapi sehinggakegiatan ini dapat dilakukan dengan metode Single Visit Approach seperti pada
perencanaan awal dan tidak hanya bergantung pada seorang dokter terlatih, sebab dokter
tersebut juga mempunyai tugas di bagian lain (UGD atau Balai Pengobatan). Single visit
approach harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelayanan IVA yaitu hari Senin
hingga Rabu.
Dokter terlatih harus bersedia di tempat bilamana adanya kasus IVA positif yang harusdi krioterapi.
Perlu adanya tambahan tenaga kesehatan yang di latih untuk tindakan krioterapi karenaapabila hanya ada seorang saja dokter terlatih krioterapi, apabila diperlukan dan dia tidak
ada ditempat, maka tindakan harus ditunda dan kebarangkalian untuk datang kembali itu
sangat sedikit. Perlu adanya penyuluhan secara bertulis seperti pamflet yang berkait mengenai hal
krioterapi seperti maksud IVA dan krioterapi, prosedur, manfaat, komplikasi dan
dampak dari penolakan tindakan krioterapi yang mana dapat di bawa pulang oleh ibu-ibu
yang mendapat pelayanan KIA dan dapat di baca oleh anggota keluarga yang lain.
Memberikan penyuluhan sesuai dengan perencanaan awal yaitu sebanyak satu kalidalam satu bulan di setiap desa dengan sasaran tidak hanya kepada kelompok wanita,
tetapi juga kepada kelompok pria atau suami untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran untuk bersedia melakukan krioterapi dan mengizinkan istri untuk melakukan
krioterapi. Hal ini penting untung mengelakkan terjadinya komplikasi lanjut apabila
tidak dilakukan krioterapi.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
37/40
37
Bab IX
Kesimpulan Dan Saran
9.1. KesimpulanDari hasil evaluasi program pencegahan kanker leher rahim dan payudara yang
dilakukan dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Tempuran, Kecamatan
Tempuran, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012
didapatkan:
1. Cakupan konseling sebesar 100%.2. Tidak terdapat data pelaksanaan penyuluhan kelompok.3. Cakupan penapisan kanker leher rahim sebesar 24,59%.4. Cakupan penapisan kanker leher rahim dengan IVA positif yaitu 12,42%.5. Cakupan penanganan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim sebesar
56,67%.
6. Cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker leher rahim 0%.7. Cakupan penapisan kanker payudara sebesar 24,59%.8. Cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudara 80%.
Dipilih dua prioritas masalah, yaitu:
1. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang sebanyak 25,59% daritarget sebesar 80%. Besarnya masalah adalah 75,41%.
2. Cakupan penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahimmasih kurang sebanyak 56,67% dari target sebesar 80%. Besarnya masalah
adalah 28,33%.
9.2SaranApabila saran ini dapat dijalankan dengan benar, maka diharapkan masalah ini tidak akan
kembali muncul di Puskesmas Tempuran, Kecamatan Tempuran sebagai pokok masalah,
yaitu dengan:
Mengadakan penyuluhan tidak hanya untuk kelompok perempuan, namun jugadilakukan pada kelompok pria atau suami untuk meningkatkan pengetahuan akan
pentingnya pencegahan kanker leher rahim sehingga dapat meningkatkan kesadaran
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
38/40
38
untuk melakukan pemeriksaan IVA dan meningkatkan dukungan dari pihak pria atau
suami terhadap kegiatan pencegahan kanker leher rahim.
Penyuluhan dilakukan dengan rutin bekerja sama dengan pihak-pihak luar, sepertipamong desa, tokoh agama dan organisasi sosial lainnya sehingga dengan dukungan
peran aktif masyarakat dapat mempermudah dan memfasilitasi kegiatan penyuluhansehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan kesadaran masyarakat untuk
melakukan pemeriksaan IVA.
Penyuluhan yang diadakan harus lebih bersifat interaktif dan dinamis denganmengikutsertakan narasumber dokter atau mereka yang menderita kanker leher rahim
sehingga kesadaran masyarakat akan meningkat seiring peningkatan pengetahuan
masyarakat. Adanya penghargaan pada kegiatan juga bisa meningkatkan motivasi
dari masing-masing pihak sehingga dapat terus dilaksanakan dengan rutin.
Perlunya evaluasi cara penyampaian penyuluhan dan konseling diantara dokter,bidan dan kader sehingga pembaikan dan penuturan bahasa yang benar dapat
membantu menarik minat masyarakat untuk menyertai program penapisan kanker
leher rahim dan kanker payudara yang dijalankan di Puskesmas atau di desa-desa.
Perlunya ada bantuan penyebaran informasi mengenai program penapisan kankerleher rahim dan kanker payudara yang di laksanakan di gedung PONED Puskesmas
Tempuran lintas sektoral dan lintas program terutama pada program POSYANDU
dan kelas ibu hamil.
Sosialisasi kepada sasaran mengenai program program penapisan kanker leher rahimdan kanker payudara bukan hanya di BPU tapi diluaskan lagi ke MTBS dan lansia
jika ditemukan wanita sesuai dengan kriteria sasaran untuk pemeriksaan program
penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara ini.
Diharapkan agar dokter melatih kembali para bidan untuk melakukan tindakan IVAsehingga tindakan IVA dapat dilaksanakan lebih banyak dan lebih sering lagi.
Diharapkan agar bidan membuat data tertulis didalam sebuah buku mengenaipenyuluhan kelompok mengenai desa mana dilakukan penyuluhan, waktu
pelaksanaan, materi yang diberikan, hasil pelaksanaan sehingga kegiatan penyuluhan
dapat dinilai manfaatnya.
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
39/40
39
Diharapkan agar dokter terlatih memberi kesempatan kepada bidan terlatih untukmelakukan tindakan krioterapi sehingga tindakan krioterapi dapat dilaksanakan
secara mandiri dengan metode Single Visit Approach.
Pihak puskesmas juga membuat usulan kepada Suku Dinas Kesehatan tentangpenyediaan media-media promosi seperti spanduk, poster, video dan pamflet diwilayah Kecamatan Tempuran, sehingga diharapkan pada tahun berikutnya dengan
diadakan kegiatan rutin ini, cakupan penapisan kanker leher rahim dan payudara
dapat meningkat dan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker
payudara dan kanker leher rahim
-
7/22/2019 3. BAB I - IX
40/40
Daftar Pustaka
1) Buku Acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Direktorat JendralPP & PL Depkes RI, Jakarta. 2010.
2)
Incidens Cancers in the World Based on International Agency for Research on Cancer.[updated 2005, cited on 2012 Agustus 20]. Diunduh dari http://globocan.iarc.fr. pada
tanggal 6 april 2013.
3) Profil Kesehatan UPTD/DTP/PONED Puskesmas Tempuran tahun 2012, DinasKesehatan Kabupaten Karawang.
4) Laporan tahunan Puskesmas Tempuran, Kabupaten Karawang tahun 2012.5) Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim. Kepmenkes
RI No. 796/Menkes/ SK/ VII/ 2010.
6) Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA. DEPKES RI, Jakarta. 2008.