bab i dan ix
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 BAB I dan IX
1/24
BAB I
PENDAHULUAN KATALIS
1.1 Latar Belakang
Pada zaman modern ini, hampir semua benda yang digunakan oleh masyarakat tidak
terlepas dari bahan kimia. Untuk memproduksi suatu produk kimia maka dibutuhkan alat dan
bahan yang dapat memperbanyak dan mempercepat suatu proses atau reaksi kimia. Katalis
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu reaksi kimia. Katalis tersebut
memainkan peranan dominan dalam industri kimia karna keberadaannya yang sangat
dibutuhkan. Banyak proses manufaktur melibatkan kimia katalitik. Perkembangan kimia
katalitik akan terus ditingkatkan dalam berbagai penelitian, terutama yang dikaitkan dengan
kimia anorganik dan organologam.
Katalis meningkatkan laju reaksi kimia tanpa mempengaruhi keseimbangan. Katalis
biasanya membentuk ikatan dengan reaktan dan membuka urutan langkah-langkah reaksi
baru. Katalisis diklasifikasikan menurut fasa dari campuran reaktan-katalis. Kinerja katalis
berkaitan dengan kinetika kimia. Aktiitas adalah ukuran dari seberapa cepat reaksi katalitik
terjadi !mungkin aktiitas laju reaksi, dengan laju konstan, atau konersi". #elektiitas adalah
ukuran distribusi produk, seperti rasio tingkat laju kehilangan kegiatan atau selektiitas
selama operasi sebagai katalis mengalami perubahan struktur dan komposisi. Permukaan
katalisis sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
1.2.1 Sejarah
$stilah katalisator bera%al dari penelitian Berzelius !&'()" tentang proses proses
pemercepatan laju reaksi dan menjabarkannya sebagai akibat adanya gaya katalisis. #ebutan
*gaya+ katalisis ternyata tidak terbukti, tetapi istilah katalisator tetap digunakan untuk
menyebuitkan pengaruh substansi tertentu yang ikut dalam proses tanpa mengalami
perubahan. #enya%a yang menurunkan laju reaksi biasa disebut sebagai katalisator negatif
atau inhibitor, yang saat ini lebih dikenal dengan istilah katalis.
efinisi katalis pertama kali dikemukakan oleh st%alsd sebagai suatu substansi yang
mengubah laju suatu reaksi kimia tanpa merubah besarnya energi yang menyertai reaksi
tersebut. Pada tahun &/0 st%ald mendefinisikkan katalis sebagai substansi yang mengubah
laju reaksi tanpa terdapat sebagai produk pada akhir reaksi, dengan kata lain katalisator
mempengaruhi laju reaksi dan berperan sebagai reaktan sekaligus produk reaksi. #elanjutnya
-
7/23/2019 BAB I dan IX
2/24
pada tahun &1&, Bell menjelaskan substansi yang dapat disebut sebagai katalis suatu reaksi
adalah ketika sejumlah tertentu substansi ditambahkan maka akan mengakibatkan laju reaksi
bertambah dari laju pada keadaan stoikiometri biasa. 2ika substansi tersebut ditambahkan
pada reaksi maka tidak mengganggu kesetimbangan.
1.3 Definisi Katalis
Katalis mempercepat reaksi kimia. $a melakukannya dengan membentuk ikatan dengan
bereaksi molekul, dan dengan memungkinkan ini untuk bereaksi terhadap produk, yang mele
paskan dari katalis, dan daun itu berubah sedemikian rupa sehingga tersedia untuk reaksi
berikutnya. Bahkan, kita dapat menggambarkan reaksi katalitik sebagai siklik dimana katalis
berpartisipasi dan pulih dalam bentuk aslinya pada akhir siklus.
3ari kita mempertimbangkan reaksi katalitik antara dua molekul A dan B untuk memberi
kanproduk P, lihat 4ambar. &.&. #iklus dimulai dengan ikatan molekul A dan B untuk
katalis. A dan B kemudian bereaksi dalam kompleks ini untuk memberikan P produk, yang
juga terikat untuk katalis. Pada tahap akhir, P memisahkan dari katalis, sehingga siklus reaksi
dalam keadaan semula.
Untuk melihat bagaimana katalis mempercepat reaksi, kita perlu melihat potensi
diagram energi pada 4ambar. &.0, yang membandingkan nonkatalitik dan reaksi katalitik
Untuk reaksi nonkatalitik, angka itu hanya cara akrab untuk memisualisasikan persamaan
Arrhenius5 reaksi berlangsung ketika A dan B bertabrakan dengan cukup energi untuk
mengatasi hambatan aktiasi pada 4ambar. &.0. Perubahan 4ibbs membebaskan energi antara
reaktan, A 6 B, dan produk P adalah 4.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
3/24
7eaksi katalitik dimulai dengan ikatan reaktan A dan B untuk katalis, di reaksi
spontan. leh karena itu, pembentukan kompleks ini adalah eksotermik, dan energi bebas
diturunkan. Ada kemudian mengikuti reaksi antara A dan B sementara mereka
terikat untuk katalis. 8angkah ini terkait dengan energi aktiasi9 bagaimanapun,
secara signifikan lebih rendah dari itu untuk reaksi yang tidak menggunakan katalis.
Akhirnya, produk P memisahkan diri dari katalis dalam langkah endotermik.
iagram energi 4ambar. &.0 mengilustrasikan beberapa poin penting5
Katalis mena%arkan jalur alternatif untuk reaksi, yang jelas lebih kompleks, tapi jauh
lebih menguntungkan. :nergi aktiasi dari reaksi katalitik secara signifikan
lebih kecil dari reaksi tanpa katalis9 maka, laju reaksi katalitik jauh lebih besar. Perubahan keseluruhan energi bebas untuk reaksi katalitik sama dengan reaksi tanpa
katalis. leh karena itu, katalis tidak mempengaruhi konstanta kesetimbangan untuk
reaksi keseluruhan A 6 B untuk P. engan demikian, jika reaksi termodinamika tidak
baik katalis tidak dapat mengubah situasi ini. Katalis mengubah kinetika, tapi tidak
termodinamika.
Katalis mempercepat kedua maju dan reaksi balik untuk sama tingkat. engan
kata lain jika katalis mempercepat pembentukan produk P dari A dan B,
akan melakukan hal yang sama untuk dekomposisi P menjadi A dan B.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
4/24
#ejauh itu sangat jelas bah%a ada juga kasus di mana kombinasi dari katalis dengan reaktan
atau produk tidak akan berhasil5
2ika ikatan antara reaktan dan katalis terlalu lemah, akan hampir tidak ada konersi
A dan B menjadi produk. #ebaliknya jika ikatan antara katalis dan salah satu reaktan
A, terlalu kuat, katalis akan kebanyakan diduduki dengan spesies A, dan
B tidak tersedia untuk membentuk produk. 2ika A dan B keduanya membentuk ikatan
yang kuat dengan katalis, situasi menengah dengan A atau B
pada katalis mungkin begitu stabil bah%a reaksi menjadi tidak mungkin. alam hal
4ambar. &.0, tingkat kedua terletak begitu dalam bah%a aktiasi energi untuk
membentuk P pada katalis menjadi terlalu tinggi. Katalis dikatakan
diracuni oleh salah satu reaktan.
engan cara yang sama, produk P mungkin terlalu kuat terikat dengan katalis
sehingga ikatan yang terjadi sulit untuk
dipisahkan. alam hal ini produk meracuni katalis.
leh karena itu, kita secara intuitif merasa bah%a kombinasi sukses dari katalis dan reaksi
adalah bah%a dimana interaksi antara katalis dan spesies bereaksi tidak terlalu lemah,
tetapi juga tidak terlalu kuat.
&.1 Pentingnya katalis
$ndustri kimia dari abad ke-0/ tidak bisa dikembangkan apabila menggunakan reaksi
tanpa katalis atau dengan reaksi stoikiometri saja. 7eaksi umum dapat dikendalikan atas
dasar suhu, konsentrasi, tekanan dan %aktu. 3eningkatkan suhu dan tekanan akan
memungkinkan reaksi stoikiometri untuk melanjutkan pada tingkat yang %ajar untuk
produksi, tetapi reaktor di mana kondisi dapat dengan aman dipelihara menjadi semakin lebih
mahal dan sulit untuk dibuat. #elain itu, ada keterbatasan termodinamika untuk kondisi di
produk yang dapat dibentuk, misalnya konersi ;0 dan . ;amun demikian, suhu yang lebih tinggi diperlukan untuk
memecahkan ikatan yang sangat kuat pada ;0. ?anpa katalis banyak reaksi yang umum
dalam industri kimia tidak akan mungkin, dan banyak proses lainnya tidak akan ekonomis.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
5/24
Katalis mempercepat reaksi dengan memerintahkan, memungkinkan mereka untuk
dilakukan diba%ah rezim termodinamika yang paling menguntungkan, dan pada temperatur
yang jauh lebih rendah membangun struktur dan tekanan. engan cara ini katalis efisien,
dalam kombinasi dengan dioptimalkan reaktor dan jumlah desain pabrik, adalah faktor kunci
dalam mengurangi baik inestasi dan biaya operasi dari proses kimia, tetapi tidak semua.
&.1.& Katalis dan Kimia *
-
7/23/2019 BAB I dan IX
6/24
dengan sekitar &/ dari etilena berakhir sebagai >0. #aat ini semua fasilitas produksi untuk
katalis penggunaan etilen oksida.
BAB I
KATALIS DALA! INDUST"I !AKANAN DAN #BAT
:nzim di alam telah digunakan sebagai katalis sejak zaman dahulu untuk
memproduksi produk-produk makanan, seperti keju, bir dan cuka. Berkembangnya proses
fermentasi selama beberapa abad terakhir memungkinkan untuk produksi enzim semakin
dimurnikan, baik persiapan skala kecil maupun skala besar. Aplikasi enzim dalam industri
makanan sangat banyak dan beragam, umumnya untuk semua aplikasi makanan.
:nzim bekerja dengan mengurangi energi aktiasi dari substrat tertentu. 3ekanisme kerja
enzim yaitu dengan terikat sementara ke substrat untuk membentuk sebuah kompleks enzim-
substrat yang lebih tidak stabil dibanding substrat jika berdiri sendiri. $ni menyebabkan
substrat mudah bereaksi. engan demikian substrat tereksitasi ke tingkat energi lebih rendah
dengan membentuk produk-produk reaksi yang baru. #elama berlangsungnya reaksi, enzim
dilepaskan dalam keadaan tidak berubah. Pelepasan enzim tetap utuh sehingga bisa terus
bereaksi dan menyebabkan enzim tetap efektif meski dalam jumlah yang sangat kecil.
Kegiatan enzim dapat berlangsung dengan baik jika kondisi lingkungannya mendukung.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
7/24
alam industri makanan atau minuman enzim banyak digunakan untuk menghasilkan atau
meningkatkan kualitas dan keanekaragaman produk. Beberapa contoh produk yang
memanfaatkan enzim antara lain keju, yoghurt, dan lain sebagainya. $ndustri makanan
menggunakan enzim telah banyak dikembangkan oleh para ahli dengan memanfaatkan sifat-
sifat yang dimiliki oleh enzim. #ifat penting enzim dalam bidang pangan yang mendukung
antara lain5
alam segmen bioteknologi tradisional dan skala kecil, seperti berbagai industri makanan
tingkat rumah tangga, pengetahuan empiris tentang enzim di%ariskan secara turun-temurun
dan biasanya bercampur dengan pengetahuan tentang penggunaan praktis mikroorganisme,yang secara umum dinamai ragi. 3anfaat enzim dalam peragian adalah5
ari bahan tepung dan sirup malt, enzim diastase berguna mencairkan pati, dan mengubah
pati cair menjadi gula malt !jelai".
&. ari bahan tepung dan sirup malt, enzim protease berguna melembutkan gluten
sehingga adonan roti dapat mengembang.
0. ari sumber ragi, enzim inertase dapat mengubah gula tebu menjadi gula campuran
!inert sugar".(. ari sumber ragi, enzim maltase dapat mengubah gula malt menjadi gula dekstrose.
1. ari sumber ragi, enzim zymase dapat mengubah gula campuran dan gula dektrose
menjadi gas karbondioksida yang mengembangkan adonan dan alkohol yang hilang
dari dalam roti selama proses pembakaran atau oen.
En$i% &ala% In&'stri !akanan &an ()at
alam bidang bioteknologi enzim merupakan salah satu produk yang banyak digunakan atau
diaplikasikan untuk keperluan industri seperti industri makanan, minuman, farmasi, kosmetik
dan lain sebagainya. Beberapa contoh jenis enzim yang umum dan banyak digunakan dalam
industri makanan dan obat antara lain 5
&. 7ennet
7ennet adalah enzim yang digunakan dalam proses pembuatan keju !cheese" yang
terbuat dari bahan dasar susu. #usu adalah cairan yeng tersusun atas protein yang
terutama kasein yang dapat mempertahankan bentuk cairnya. 7ennet merupakan
-
7/23/2019 BAB I dan IX
8/24
kelompok enzim protease yang ditambahkan pada susu pada saat proses pembuatan
keju. 7ennet berperan untuk menghidrolisis kasein terutama kappa kasein yang
berfungsi mempertahankan susu dari pembekuan. :nzim yang paling umum yang
diisolasi dari rennet adalah chymosin.
>hymosin dapat diisolasi dari beberapa jenis binatang, mikroba atau sayuran.
>hymosin yang berasal dari mikroorganisme lokal atau asli yang belum mendapat
rekayasa genetik dalam aplikasi pembuatan keju atau cheddar kadang-kadang menjadi
kurang efektif.
0. 8aktase
8aktase adalah enzim likosida hidrolase yang berfungsi untuk memecah laktosa
menjadi gula penyusunnya yaitu glukosa dan galaktosa. ?anpa suplai atau produksi
enzim laktase yang cukup dalam usus halus, akan menyebabkan terjadinya lactose
intolerant yang mengakibatkan rasa tidak nyaman diperut !seperti kram, banyak
buang gas, atau diare" dalam saluran cerna selama proses pencernaan produk-produk
susu. #ecara komersial laktase digunakan untuk menyiapkan produk-produk bebas
laktosa seperti susu. $ni juga dapat digunakan untuk membuat es krim dalam
pembuatan cream dan rasa produk yang lebih manis. 8aktase biasanya diisolasi dari
yeast !Kluyeromyces sp." dan fungi !Aspergillus sp.".
(. Katalase
Katalase adalah enzim yang dapat diperoleh dari hati sapi !boine liers" atau sumber
mikrobial. Katalase digunakan untuk mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan
molekul oksigen. :nzim ini digunakan secara terbatas pada proses produksi keju.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
9/24
dimodifikasi atau diesterifikasi dari substrat yang murah, seperti minyak kelapa sa%it.
Produk-produk tersebut secara luas digunakan dalam industri farmasi, kimia dan
makanan.
i samping itu, enzim lipase dapat digunakan untuk menghasilkan emulsifier,
surfaktant, mentega, coklat tiruan. Aplikasi enzim lipase untuk sintesis senya%a
organik semakin banyak dikembangkan, terutama karena reaksi menggunakan enzim
bersifat regioselektif dan enansioselektif. Aktifitas katalitik dan selektiitas enzim
tergantung dari struktur substrat, kondisi reaksi, jenis pelarut, dan penggunaan air
dalam media. >ontohnya biosintesis senya%a pentanol, heCanol D benzyl alkohol
ester, serta biosintesis senya%a terpene ester menggunakan enzim lipase yang berasal
dari >andida antartica dan 3ucor miehei. #ampai saat ini lipase yang banyak
digunakan untuk keperluan reaksi sintesis adalah lipase komersial dari 7hizomucor
miehei dan Pseudomonas sp.
E. Protease
Protease adalah enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis ikatan peptida dari
senya%a-senya%a protein dan diurai menjadi senya%a lain yang lebih sederhana
!asam amino". Protease yang dipakai secara komersial seperti serine, protease, dan
metalloprotease biasanya berasal dari Bacillus subtilis yang mempunyai kemampuan
produksi dan sekresi enzim yang tinggi.
:nzim protease berfungsi melembekkan, melembutkan atau menurunkan gluten yang
membentuk protein. >ontoh protease yang dapat dimanfaatkan adalah bromelin dan
papain sebagai bahan pengempuk daging. :nzim protease dapat digunakan sebagai
pelembut daging bagi daging yang liat supaya mudah dikunyah, dan membantu
menanggalkan kulit ikan dalam industri pengetinan ikan.
). :nzim Papain
3anfaat utama papain adalah pelunak daging. aging dari he%an tua dan bertekstur
bisa menjadi lunak. Pada p
-
7/23/2019 BAB I dan IX
10/24
F. Amilase
Amilase merupakan enzim yang berfungsi untuk menghidrolis amilum !pati" menjadi
gula-gula sederhana seperti dekstrin dan glukosa. :nzim amilase digunakan untuk
menghidrolisis pati menjadi suatu produk yang larut dalam air serta mempunyai berat
molekul rendah yaitu glukosa. :nzim amilase dapat digunakan dalam proses
pembuatan biskuit, minuman beralkohol, dan pembuatan sirup glukosa. ;amun, pada
umumnya amilase banyak digunakan pada industri minuman misalnya pembuatan
-
7/23/2019 BAB I dan IX
11/24
Cilanase untuk campuran makanan ayam boiler, dengan melihat pengaruhnya terhadap
berat yang dicapai dan efisiensi konersi makanan serta hubungannya dengan
iskositas pencernaan. >ampuran makanan ayam boiler dengan Cilanase yang berasal
dari ?. longibrachiatum ternyata mampu mengurangi iskositas pencernaan, sehingga
meningkatkan pencapaian berat dan efisiensi konersi makanan. Gilanase dapat juga
digunakan untuk menjernihkan juice, ekstraksi kopi, minyak nabati, dan kombinasi
dengan selulase dan pektinase dapat untuk penjernihan juice dan likuifikasi buah dan
sayuran. :fisiensi Cilanase dalam perbaikan kualitas roti yang telah dilakukan, yaitu
Cilanase yang berasal dari Aspergillus niger ar a%amori yang ditambahkan ke dalam
adonan roti untuk menghasilkan kenaikan olume spesifik roti dan untuk lebih
meningkatkan kualitas roti maka perlu dilakukan kombinasi penambahan amilase dan
Cilanase.
. :nzim #elulase
:nzim selulase dapat digunakan untuk melembutkan sayur-sayuran dengan
mencernakan sebagian selulosa sayur itu, mengeluarkan kulit dari biji-bijian seperti
gandum, mengeluarkan agar-agar dari rumput laut dengan menguraikan dinding sel
daun rumput dan membebaskan agar-agar yang terkandung dalamnya.
En$i% K(%ersial &an A*likasin+a
Kalau kita tengok sejarah, enzim pertama yang diproduksi secara industrial adalah
amilase kapang. Belakangan seiring perkembangan iptek bidang mikrobial, ada banyak enzim
yang telah diproduksi secara komersial. :nzim-enzim itu dapat digolongkan menjadi tiga
golongan.
&. :nzim-enzim yang digunakan dalam industri, seperti amilase, protease, katalase, isomerase
dan penisilin asilase.
0. :nzim-enzim yang digunakan untuk keperluan analisis, seperti glukosa oksidase,
galaktosa oksidase, alkohol dehidrogenase, heksokinase, muramidase,dan cholesterol
oksidase.
(. :nzim-enzim yang digunakan di bidang kedokteran, seperti asparaginase, protease,
lipase, danstreptokinase.
Berikut ini merupakan dua contoh enzim yang sering digunakan dalam industri dan
bersifat sangat komersial. Pertama, amilase. :nzim ini merupakan enzim yang menghidrolisis
pati, digunakan dalam pro duksi gula untuk keperluan industri pangan. #elain itu, amilase
-
7/23/2019 BAB I dan IX
12/24
juga digunakan dalam industri alkohol, roti, kertas, tekstil, dan deterjen. 2enis
mikroorganisme yang digunakan dalam produksi amilase, yaitu Bacillus subtilis, Bacillus
cereus, Lado penecillium, Rhizopus, Mucor dan Neurospora. Kedua, protease. :nzim ini
digunakan terutama dalam industri deterjen, pengolahan susu, obat-obatan, penyamakan
kulit, pembuatan makanan, dan pengolahan limbah. Beberapa mikroorganisme yang
digunakan dalam produksi protease, diantaranya Bacillus licheniformis, Bacillus pumilus,
Streptomyces jradioe, Streptococcus rectus, danspergillus.
Akhirnya, dapatlah dikatakan seiring dengan perkembangan rekayasa genetika
mikrobial, optimalisasi kondisi fermentasi metode ekstraksi enzim-enzim intraseluler, proses
pemurnian enzim, perkembangan imobilisasi enzim dan perkembangan proses produksi yang
kontinyu de%asa ini, maka prospek pemanfaatan enzim mikrobial ini secara komersial
sungguh menjanjikan.
?erkadang kita ingin membatasi tingkat aktiitas sebuah enzim yang ditambahkan
tetapi tidak bisa dengan mudah menonaktifkan enzim tanpa mempengaruhi makanan. #alah
satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan mengimobilisasi enzim melalui perlekatan ke
permukaan sebuah membran atau objek lembam !iner" lainnya yang bersentuhan dengan
makanan yang sedang diolah. engan cara ini, %aktu reaksi bisa diregulasi tanpa enzim
menjadi bagian dari makanan. :nzim-enzim yang diimobilisasi seperti ini sekarang
digunakan untuk menghidrolisis laktosa susu menjadi glukosa dan galaktosa, untuk
mengisomerisasi glukosa dari starch jagung menjadi fruktosa, dan pada berbagai proses
makanan industri lainnya.
En$i% &ala% *eng(lahan *angan
Ada dua cara penggunaan enzim dalam pengolahan pangan, yaitu memanfaatkan
enzim yang alami ada dalam produk pangan !enzim endogenus" dan menambahkan enzim
dari luar ke dalam bahan pangan yang diolah !enzim eksogenus". :nzim endogenus dapat
berasal dari bahan baku pangan !nabati atau he%ani" maupun dari mikroorganisme yang
digunakan dalam proses fermentasi produk pangan. :nzim eksogenus sudah banyak
diproduksi secara komersial untuk dapat dimanfaatkan dalam proses pengolahan pangan.
#ecara alami enzim terdapat dalam sel dari mikroorganisme, jaringan tanaman dan
jaringan he%an. Keterlibatan enzim dalam pengolahan pangan tidak semua menguntungkan.:nzim yang merugikan dapat menyebabkan kerusakan pangan seperti pembusukan,
-
7/23/2019 BAB I dan IX
13/24
perubahan flaor, %arna, tekstur dan kandungan gizi pangan. Untuk itu, dalam pengolahan
pangan, inaktiasi enzim yang tidak menguntungkan tersebut perlu dilakukan. ;amun
beberapa enzim alami pada makanan apabila dikonsumsi segar dapat membantu kerja
pencernaan dan kerja pankreas untuk sekresi enzim tidak bekerja berat. Bahan pangan yang
melalui pemasakan !pemanasan" akan menginaktifkan enzim-enzim alami yang terdapat
dalam makanan segar. Apabila kita selalu mengonsumsi makanan yang dimasak dalam %aktu
yang lama, maka akan terjadi kekurangan enzim yang kronis !chronic enzyme deficiency"
yang memberi kecendrungan pada penyakit kanker.
:;H$3 PAA $;U#?7$ B$7
Pembuatan bir !bahasa $nggris5 bre%ing, dibaca9 bru%ing" adalah proses yang
menghasilkan minuman beralkohol melalui fermentasi. 3etode ini digunakan dalam produksi
bir, sake, dan anggur. Bre%ing memiliki sejarah yang panjang, dan bukti arkeologi
menunjukkan bah%a teknik ini telah digunakan di 3esir kuno. Berbagai resep bir ditemukan
dalam tulisan-tulisan #umeria. ?empat pembuatan bir dinamakan bre%ery !bahasa $nggris"
atau brauerei !bahasa 2erman". ?eknologi pembuatan bir mengalami perubahan yang cukup
besar dari abad ke abad, dan bahkan de%asa ini setiap pembuat punya caranya sendiri. ?etapi,
secara umum, hampir semua bir mengandung empat bahan dasar5 barli, hop, air dan ragi.
#eluruh proses pembuatan bir dapat dibagi menjadi empat tahap5 pembuatan malt,
pengolahan %ort, fermentasi dan pematangan. Pembuatan malt 5 semua bir dibuat dari malt.
3alt ini, tergantung kebiasaan, dibuat dari bulir jelai, gandum, atau kadang gandum hitam.
#elama tahap ini, barli disortir, ditimbang, dan dibersihkan. #etelah itu, barli direndam dalam
air dengan tujuan supaya barli itu berkecambah. Prosesnya memakan %aktu antara lima
sampai tujuh hari pada suhu sekitar &1o>.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
14/24
Pada suhu tertentu, enzim-enzimnya mulai mengubah sarinya menjadi gula sederhana.
?etapi ini berlangsung lebih dari empat jam dan menghasilkan %ort yang kemudian disaring
sampai bersih. Berikutnya adalah proses pendidihan, yang menghentikan kegiatan enzim.
#elama pendidihan, hop ditambahkan ke dalam %ort untuk menghasilkan rasa pahit bir yang
khas. #etelah kira-kira dua jam dididihkan, %ort didinginkan sampai suhu tertentu.
ermentasi inilah tahap terpenting dalam proses pembuatan bir. engan bantuan ragi, gula
sederhana dalam %ort diubah menjadi alkohol dan karbon dioksida. 8ama fermentasi yang
berlangsung tidak lebih dari seminggu, dan suhu proses itu bergantung pada jenis bir
misalnya ale !bir keras" atau lager !bir ringan" yang dihasilkan.
Bir mentah itu kemudian dipindahkan ke dalam tangki-tangki di ruang penyimpanan
ba%ah tanah untuk dimatangkan. #elama tahap ini, terbentuklah rasa serta aroma bir yangkhas dan juga gelembung-gelembung dari karbon dioksida. Bir mengalami pematangan
selama suatu periode dari tiga minggu sampai beberapa bulan, bergantung pada jenis bir.
Akhirnya, bir yang telah jadi itu dikemas dalam gentong atau botol dan siap dikirim ke
tempat tujuan akhir.
:;H$3 PAA P7UK#$ ?#: >7; #7UP !#"
Pembuatan # !orn #yrup" dapat dilakukan dengan tersediaanya
substrat pati jagung dan enzim isomerase yang mampu merubah glukosa menjadi fruktosa.
Kini telah berkembang penggunaan *immobilized enzymes+, suatu enzim yang dikurung
dalam sejenis kapsul, sehingga substrat dan produknya saja yang dapat masuk ke luar, sedang
enzimnya tidak ke luar !immobilize" dari kapsulnya. engan demikian penggunaannya dapat
berulang-ulang, sampai mengalami stadium *fatigue+.
#alah satu produk # !yang pertama diproduksi" mengandung F& persen padatan
terlarut, dengan susunan 10 persen fruktosa, E0 persen dekstrosa !glukosa" dan ) persen gula-
gula lain. Karena kandungan dektrosanya, suhu penyimpanan sebaiknya dilakukan pada '/ L
//, untuk mencegah terjadinya kristalisasi glukosa. #kema produksi # terlihat pada
4ambar &.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
15/24
4ambar &. #kema produksi # 10
Untuk per ton pati diperlukan enzym liMuefaction amylase sebanyak &.&E kg, enzim
sacharifikasi /.'E kg, enzim isomerase /.F/ kg, filter a% E.E1, *actie carbon+ ).// kg. ;a>$
&/. kg dan $ E).0/ kg. Untuk perhitungan tahun &'( biaya bahan tambah tersebut
meliputi 7p. '/.///,- per ton #.
a. Lik'ifikasi
Kanji pati jagung !1/ L 1E" dimasukkan ke dalam pompa dengan dicampur enzim
amilase dan cofaktor. P< diatur sampai sekitar ).' sebelum ditambah dengan enzim. an
kemudian dinjeksikan uap air panas sehingga mencapai suhu reaksi enzim yaitu &/1/>.
engan tekanan uap, mampu sekaligus mengocok sehingga mempercepat reaksi.
Penambahan enzim dilakukan dan produk dibiarkan pada suhu (/> selama )/ menit
sehingga proses likuifikasi berlangsung lengkap. Pada tahap tersebut seluruhpati telah
dirubah sehingga mencapai dekstrose-eMialen !:" sekitar &E L 0/.
). Sa,harifikasi
>ampuran didinginkan sehingga mencapai )//>, suhu yang optimal untuk proses
sacharifikasi. Karena reaksinya eCotherm maka ada kecenderungan proses menyebabkan
bertambahnya suhu, karena itu harus diturunkan dan dikendalikan. Pengendalian suhu sangat
penting pada tahap sacharifikasi. Produk akhir mencapai : E L '.
Nhitaker !&F0" mengatakan dalam kurun %aktu E/ tahun mendatang, khususnya
dalam penelitian daging, perkembangan teknologi enzim akan mengarah ke masalah
pemanfaatan enzim selama pemeraman daging !kaskas" sehingga dapat dicapai sesingkat
-
7/23/2019 BAB I dan IX
16/24
mungkin. engan teknologi enzim yang maju misalnya dengan pengendalian enzim dalam
daging, digabung dengan penambahan enzim yang spesifik akan dapat mencernakan polimer-
polimer yang bertanggung ja%ab terhadap keempukan daging berbagai enzim daging
tersebut, enzim kolagenase akan banyak berperan, diharapkan daging yang memenuhi mutu
yang dikehendaki tanpa mengalami proses pemeraman. engan demikian cara tersebut akan
sangat lebih ekonomis dibanding harus menunggu proses pemeraman yang lamanya 0 L (
minggu atau lebih.
Pada hakekatnya yang menyebabkan kekerasan daging itu bukan jumlahnya kolagen
tetapi mutu atau jenis kolagen yang menentukan kekerasan daging. :nzim spesifik tersebut
!kolagenase" diperlukan untuk mencegah pemeraman dan terjadinya penuaan.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
17/24
:nzim kolagenase tersebut dapat diperoleh dari mikroba khususnya yang diisolasi dari
kulit yang telah disamak >. histolyticum, yang memiliki keaktifan enam kali lebih aktif dari
kolagenase ternak.
Bahkan enzim kolagenase tersebut telah berkembang penggunaannya untuk mencegah
proses penuaan pada manusia sehingga dapat lebih a%et muda. Usaha-usaha mencari enzim
anti crosslink tersebut akan berkembang maju di masa depan. Bjorksten !&FF" dalam
mencari jenis enzim tersebut telah menemukan dan mengisolasi >a-actiated !*micro-
protease+" dari B. ceresu, yang istime%a dari enzim tersebut adalah ukurannya yang sangat
kecil, dengan demikian memungkinkan memasuki dan menembus serat-serat kolagen.
:nzim-enzim yang mampu memecah ikatan >-; akan besar perannya dalam memecahkan
cross-link.
:nzim yang mampu menghambat bahkan menyetop terjadinya senescen O kelayuan
dan penuaan pada buah khususnya memantapkan kemudaan, kelayuan dan kerenyahan
produk hortikultura akan terus mendapat perhatian khususnya enzim yang berasal dari
mikroba.
,. "efining sir'* &ekstr(sa
Proses refining dimulai dengan proses filtrasi. iltrasi dilakukan secara akum yangmampu menjaring protein, serat atau padatan lain dengan cara sirup ampas dikeringkan untuk
kemudian dibuat pellet untuk makanan ternak.
#irup yang telah disaring tersebut dipompakan ke dalam kolom karbon aktif dan ion
eCchange dalam bentuk seri untuk lebih memurnikan sirup. Kolom karbon aktif biasanya
terdiri dari dua buah kolom yang mampu menampung aliran sirup dnegan *retention time+
1// jam, yang diperlengkapi dengan alat distributor yang menjamin distribusi sehomogen
mungkin.
#etelah melalui karbon aktif, sirup tersebut dialirkan dalam tangki-tangki *ion
eCchange+ dan kemudian disaring lagi untuk memisahkan adanya karbon yang terikut dalam
sirup.
ungsi *ion-eCchange+ ialah untuk menghilangkan zat-zat mineral dalam sirup dan
residu protein atau zat-zat %arna yang mungkin lolos dari kolom karbon aktif.
?ahap berikutnya adalah pengentalan kembali dengan dilakukan eaporator.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
18/24
&. Is(%erisasi
4lukosa dan fruktosa adalah merupakan isomer satu dengan yang lainnya, artinya
memilih berat molekul dan susunan atom yang sama tetapi dengan struktur konfigurasi yang
berbeda.
4lukosa dapat dirubah strukturnya menjadi fruktosa atau sebaliknya, fruktosa dapat
dirubah menjadi glukosa dengan pertolongan enzim yang sama yaitu glukosa-isomerase.
Proses perubahan tersebut disebut *enzymatic glucose-isomerization+.
Karena enzim tersebut *reersible+ artinya dapat mengkatalis ke aksi bolak-balik
maka produk akhir selalu merupakan campuran dari biak glukosa maupun fruktosa. 7elatif
komposisi campuran dari kedua jenis gula tersbut dapat berariasi tergantung kondisi reaksi,
suhu dan keasaman dimana proses isomerasi berlangsung. " diatur secara cermat, dilakukan di aerasi dalam kolom sehingga mencapai
keakuman 0E1 mm
-
7/23/2019 BAB I dan IX
19/24
#irup
-
7/23/2019 BAB I dan IX
20/24
spergillus niger adalah mould dari klas fungi imperfecti, tersebar dimana-mana pada
bermacam substrat antara lain terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran dan makanan lain
yang telah busuk. 2amur ini berperan dalam mendekomposisi polisakarida di dalam kayu,
mempunyai suhu pertumbuhan (//> - (F/>, p< 5 1 L ) dan aerob.
3enurut tinjauan umum.niger diklasifikasikan sebagai berikut5
iisi 5%ungi imperfecti
#ub kelas 5&yphomyces
rdo 5Monoliales
amili 5Monoleaceae
4enus 5spergillus
#pesies 5Niger
!%ijoseputro, &'1"
Pe%anfaatan ilanase Se)agai 'la il(sa
Gilanase juga dapat digunakan untuk menghidrolisis Cilan !hemiselulosa" menjadi
gula Cilosa. Gilan banyak diperoleh dari limbah pertanian dan industri makanan.
Pengembangan proses hidrolisis secara enzimatis merupakan prospek baru untuk penanganan
limbah hemiselulosa !Biely, &'E9 7ani dan ;and, &)9Beg et al., 0//&".
4ula Cilosa banyak digunakan untuk konsumsi penderita diabetes. i 3alaysia gula Cilosa
banyak diguna-kan untuk campuran pasta gigi karena dapat berfungsi memperkuat gusi.
engan beragamnya kegunaan gula Cilosa maka perlu adanya inoasi ke arah produksi Cilosa
tersebut.$noasi tersebut muncul diantaranya apabila enzim penghidro-lisis lignoselulosa
tersebut sudah tersedia.
Adakalanya untuk mem-proses gula Cilosa belum diminati karena kurang ekonomis
meng-ingat kandungan Cilan sangat rendah dibandingkan dengan selulosa. ;amun demikian,
perlu dipertimbangkan untuk melakukan proses multienzim sehingga hasilnya tidak hanya
Cilosa saja !dari Cilan" tetapi juga glukosa !dari selulosa dan oligo sakarida lainnya".
#edangkan adanya teknologi baru seperti teknologi membran, di mana dapat memisahkan
komponen sesuai ukuran molekul maupun berat molekul maka dapat dilakukan fraksinasi
glukosa dan Cilosa dengan mudah.
Pe%anfaatan ilanase 'nt'k !akanan Ternak
an Paridon et al. !&0" telah melakukan penelitian pemanfaatan Cilanase untukcampuran makanan ayam boiler, dengan melihat pengaruhnya terhadap berat yang dicapai
-
7/23/2019 BAB I dan IX
21/24
dan efisiensi konersi makanan serta hubungannya dengan iskositas pencernaan. lassen !&0", yang melaporkan bah%a campuran
makanan ayam boiler dengan Cilanase yang berasal dari $.longibrachiatum ternyata mampu
mengurangi iskositas pencernaan, sehingga meningkatkan pencapaian berat dan efisiensi
konersi makanan.
Pe%anfaatan ilanase 'nt'k !akanan &an !in'%an
Gilanase dapat juga digunakan untuk menjernihkan juice, ekstraksi kopi, minyak
nabati, dan pati !Nongdan #addler, &(". Kombinasi dengan selulase dan pektinase dapat
untuk penjernihanjuice dan likuifikasi buah dan sayuran !Beg et al.,0//&".
:fisiensi Cilanase dalam perbaikan kualitas roti yang telah dilakukan, yaitu Cilanase yang
berasal dari spergillus niger #ar a'amori yang ditambahkan ke dalam adonan roti
menghasilkan kenaikan olume spesifik roti dan untuk lebih meningkatkan kualitas roti maka
perlu dilakukan kombinasi penambahan amilase dan Cilanase !3aatet al., &0".
#ekalipun potensi penggunaan enzim Cilanase cukup beragam tetapi untuk
memproduksi juga masih menghadapi beberapa kendala, antara lain tidak tersedianya strain
mikroorganisme unggul dan kurangnya pengetahuan tentang teknologiproduksi enzim. i
lain pihak, pakar dari negara maju mengakui bah%a negara yang kaya akan keanekaragaman
hayati, termasuk $ndonesia, merupakan sumber mikroorganisme maupun tanaman yang
potensial untuk bioproses !oC, &1".
3elihat potensi bahan limbah berlignoselulosa yang melimpah, serta kekayaan
sumber keanekaragaman hayati mikroorganisme di $ndonesia, maka perlu dilakukan inoasi
ke arah industri enzim. Gilanase yang sangat beragam penggunaannya dapat diproduksi
sendiri di $ndonesia seandainya memiliki strain mikroorganisme unggul penghasil Cilanase
dan menguasai teknologi produksinya.
:kstraksi secara mekanis memiliki keuntungan dalam pengambilan sari buah dari daging
buahnya karena caranya yang sederhana, biaya murah, tekanan dapat disesuaikan dengan
jenis bahan, dan alat pengempa dapat untuk bermacam-macam bahan.
:;H$3 PAA P7#:# P:;2:7;$
-
7/23/2019 BAB I dan IX
22/24
buah yang diperoleh biasanya masih mengandung partikel padat. #ehingga perlu dihilangkan
agar mendapatkan sari buah yang jernih. Penghilangan dapat dilakukan dengan penyaringan.
Pemisahan dengan didiamkan beberapa %aktu akan terjadi pengendapan padat karena adanya
gaya graitasi partikel padat, kemudian dapat diambil bagian jernihnya. Proses penjernihan
yang lebih efisien dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan enzim, yaitu enzim
pektinase.
(nzyme treatment
Perlakuan pemberian enzim dapat membantu proses penjernihan sari buah. :nzim
yang digunakan adalah pektinase, yaitu enzim yang memecah pektin, suatu substrat
polisakarida yang ditemukan di dinding sel tumbuhan. #alah satu pektinase yang banyakdigunakan secara komersial adalah poligalakturonase.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
23/24
pada juice jeruk, glukosa oksidase untuk mencegah reaksi pencoklatan pada produk tepung
telur dan lain-lain.
#umber-sumber enzim lipase antara lain 5 bakteri !#. aureus", kapang !Aspergillus
niger, 7hizopus arrhizus", tanaman yang menghasilkan trigliserida !kacang-kacangan",
pancreas, susu.
Aplikasi enzim lipase untuk sintesis senya%a organik semakin banyak dikembangkan,
terutama karena reaksi menggunakan enzim lipase bersifat regioselektif dan enansioselektif.
Aktifitas katalitik dan selektiitas enzim, tergantung dari struktur substrat, kondisi reaksi,
jenis pelarut, dan penggunaan air dalam media.>ontohnya biosintesis senya%a pentanol,
heCanol D benzyl alkohol ester, serta biosintesis senya%a terpene ester menggunakan enzim
lipase yang berasal dari >andida antartica dan 3ucor miehei.
-
7/23/2019 BAB I dan IX
24/24
7eferensi
http5QQ%%%.%iley-ch.deQbooksQsampleQ(E0F(&)F0'Rc/&.pdf
https5QQselyfransisca.files.%ordpress.comQ0/&&Q/FQenzim-dalam-industri-pangan.docC
http5QQdo%nload.portalgaruda.orgQarticle.phpS
articleO'F'0(DalO1/0DtitleOPemanfaatan0/:nzim0/3ikrobial
http5QQrickhalsaputra.blogspot.co.idQ0/&0Q/Qketerlibatan-enzim-dalam-bahan-
pangan.html
http://www.wiley-vch.de/books/sample/3527316728_c01.pdfhttps://selvyfransisca.files.wordpress.com/2011/07/enzim-dalam-industri-pangan.docxhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=87823&val=4902&title=Pemanfaatan%20Enzim%20Mikrobialhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=87823&val=4902&title=Pemanfaatan%20Enzim%20Mikrobialhttp://www.wiley-vch.de/books/sample/3527316728_c01.pdfhttps://selvyfransisca.files.wordpress.com/2011/07/enzim-dalam-industri-pangan.docxhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=87823&val=4902&title=Pemanfaatan%20Enzim%20Mikrobialhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=87823&val=4902&title=Pemanfaatan%20Enzim%20Mikrobial