bab 6 kateterisasi jantung dan intervensi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
1/58
BAB 6
KATERISASI JANTUNG DAN INTERVENSI
Proteksi radiasi pada laboratorium kateterisasi
Semua praktisi yang melakukan radiasi ion selama prosedur medis harus menjalani
pelatihan proteksi radiasi (IRMER, Ionising Radiation Medical Exposure Regulations
2000). Terleih, para sta! yang ekerja pada laoratorium kateterisasi harus dilengkapi
dengan alat monitor radiasi, untuk agian adan dan leher, yang harus selalu dipakai
saat erada dalam laoratorium. "lat monitor radiasi ini harus diperiksa setiap ulan
untuk menilai esarnya radiasi yang diterima oleh setiap anggota sta! laoratorium.
#rang$orang yang tidak erkepentingan tidak oleh erada dalam laoratorium
kateterisasi selama prosedur dilakukan, dan semua sta! yang harus ada dalam
laoratorium harus erada sejauh mungkin dari taung radiasi.
emi!imalisir dosis pasie!
Minimalkan %aktu pemeriksaan dan %aktu perolehan hasil
Menjaga jarak antara taung sinar & dan alat penguat sinar seminimal mungkin
'unakan penjajaran dan pelindung untuk meminimalkan daerah radiasi 'unakan pemesaran yang leih rendah jika memungkinkan
'unakan jumlah !ramedetik yang paling rendah untuk memungkinkan
penitraan yang adekuat
*ntuk prosedur yang ukup lama, alat penguat sinar harus diputar seara teratur,
seesar eerapa derajat, untuk menoa meminimalkan kemungkinan luka
akar.
emi!imalisir dosis operator
+arus memakai apron dan pelindung leher
erlindungan tamahan harus digunakan jika tersedia-
o "pron pelindung pada agian a%ah meja operasi
o elindung layar mobileyang erada antara operator dan sumer radiasi
Seperti di atas, minimalkan paparan sinar & dengan mengurangi %aktu
pemeriksaan dan %aktu perolehan hasil
283
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
2/58
eerapa alat proyeksi /misalnya, left anterior oblique ("#)1 menghasilkan
penyearan sinar & yang leih tinggi, dan operator harus mengetahui hal
terseut.
osis radiasi untuk inter3ensi yang telah diperhitungkan oleh ahli kardiologi yaitu 40
mS3 (erdasarkan 560 hari kerja per tahun dan 7 inter3ensi per hari). erhitungan dosis
ini e!ekti! jika operator memakai apron pelindung yang sesuai dan pelindung tiroid yang
kurang dari 6 mS3tahun. osis maksimum yang diperolehkan yaitu 20 mS3tahun.
Akses "askular# arteri $emoral
Prosedur u!tuk akses arteri $emoral
endekatan standar untuk kateterisasi jantung kiri adalah hal yang umum dan
tepat untuk arteri !emoral
"rteri !emoral terletak dia%ah ligamen inguinal merupakan posisi ideal untuk
tusukan jarum sekitar 8 m dia%ah ligamen inguinal dan lateral dari 3ena
!emoralis
"rea ini harus dierikan penghilang nyeri erupa anestetik lokal (iasanya 50 m
lidokain 29 atau 20 ml lidokain 59).
Seuah insisi keil (8$6 mm) diuat di kulit. :aringan ini mendasari insisi yang
kemudian dilakukan pelearan; seara umum ini disamung dengan !orsep
etika jarum
dimasukkan dalam 3essel ini, aliran darah pulsati!yang erdear$dear
mengkon!irmasi posisinya enar erada dalam lumen arteri. Setelah itu
masukkan seuah ka%at kedalam arteri !emoralis yang panjang ka%atnya sekitar
80 m; ini harus dilakukan dia%ah panduan !luoroskopik.
:arum ini kemudian dilepas dan seuah sheath (iasanya erdiameter 6$? @r)
dimasukkan kedalam ka%at terseut. >a%at terseut kemudian diaut memakai
sheath terseut memungkinkan untuk memasukkan seuah ka%at pandu yang
284
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
3/58
panjang sampai ke aorta asending dan kemudian memasukkan kateter kedalam
arteri !emoral, samil menegah pendarahan dari daerah tusukan !emoral.
Pelepasa! s%eat% (lihat managemen area akses 3askular halaman A)
Ini dapat dilakukan dengan segera setelah diagnostik angiogra!i, atau setelahinter3al 7 jam jika menggunakan heparin
+emostasis dapat diapai dengan kompresi manual atau dengan menggunakan
perangkat kompresi (yaitu- @emstop).
erangkat penutupan 3askular (angioseal atau prelosure) memuat sheath
dapat dilepaskan seara dini pada pasien yang menggunakan antikoagulasi
sehingga dapat mengurangi komplikasi pendarahan
Komplikasi&komplikasi
iseksi arteri !emoral
pseudoaneurisme arteri !emoral
emolisasi distal
hematoma
pendarahanhematoma retroperitoneal (khususnya dengan tusukan tinggi dari
arteri !emoral diatas ligamen inguinal).
285
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
4/58
'amar 4.5. "natomi inguinal anal- 3ena !emoral. Tusukan arteri seharusnya diuat 8 m dia%ah
ligamen inguinal.
Akses Vaskular# Arteri Radial
"kses arteri radial untuk angiogra!i koroner sekarang telah digunakan seara luas. "da
eerapa keuntungan penggunaan transradialis, meliputi penurunan terhadap kejadian
komplikasi 3askular, dan kemampuan moilisasi pasien segera setelah mereka
menyelesaikan prosedurnya. Seleksi pasien untuk akses radial seharusnya meliputi
palpasi dari arteri radial untuk mengkon!irmasi pulsasi$pulsasi yang munul dan
kemudian seuah uji "llen. :ika tidak munul suplai aliran darah yang kuat le%at arteri
ulnar, maka pendekatan radial seharusnya tidak digunakan.
rosedur untuk pendekatan arteri radial
!okus pada pasien
lakukan uji "llen
lepaskan semua perhiasan tangan
anestesi lokal - gunakan lidokain 29 5$2 m disuntik dengan seuah jarum
'auge 26 (ukupkan pemiusan, namun jangan mendistorsi anatominya).
"rteri radial di palpasi dengan menggunakan iu jari dan jari tengah. Iu jari
diangkat, dan arteri ditusukan dengan sudut 76 derajat. "rteri seharusnya ditusuk
menggunakan jarum punture se$proksimal mungkin, dan pera%atan seharusnya
diuat untuk menghindari retinakulum !leBor.
Saat aliran darah pulsatil didapat, seuah ka%at pandu dapat dimasukkan melalui
jarum ke dalam arteri radial. :arum punture kemudian dilepaskan
286
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
5/58
>emudian lakukan seuah irisan keil dalam kulit supaya sheath arteri isa
masuk. erhatian khusus dierikan agar tidak merusak arteri radial saat memuat
irisan ini. engan demikian mata pisau seharusnya digunakan untuk memuat
irisan seara longitudinal
Cariasi sheat panjang dan pendek seara komersial tersedia. >euntungan
menggunakan sheath yang panjang adalah dapat meminimalkan trauma pada
arteri radial.
Komplikasi&komplikasi
Spasme arteri radial merupakan komplikasi yang paling umum dari tusukan arteri radial
dan saat memasukkan sheath. "da eragam teknik untuk menoa dan menghindari
terjadinya spasme arteri radial yang meliputi
Seleksi pasien seara hati$hati, hindari arteri keil dan arteri radial yang susah
dipalpasi
Sedasi pasien seukupnya jika diperlukan oleh karena nyeri dapat
mengakiatkan kejang
enggunaan oat oktail< yang dimasukkan ke dalam arteri radial seelum
prosedur kateterisasi dilakukan. Seuah 3ariasi dari rejimen$rejimen yang
ereda telah digamarkan. >ami menggunakan isosoride dinitrat 5 mg,
3erapamil 2,6 mg, dan heparin 2600 * diraik pada spuit 50 m diampur
dengan saline normal. *langi dosis nitrat atau 3erapamil (diatas 6 mg) dierikan
seara langsung dalam Sheath atau dalam kateter jika diperlukan
Sheath pendek isa ditolerir dengan sangat aik untuk menegah spasme arteri
radialis
eerapa sheath memiliki seuah enang hidro!ilik untuk menoa mengurangi
spasme dan untuk mengurangi ketidaknyamanan saat melepasnya.
Selalu menggunakan ka%at pandu untuk meluruskan kateter seelum pelepasan
dari aorta melalui sheath radial.
287
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
6/58
'amar 4.2. "natomi arteri radial
Solusi$solusi kegagalan kateterisasi transradial yang umum-
"rteri radial yang turtuous
- Turtuous dengan sudut 840 derajat pada arteri radial. Solusi yang dapat
dilakukan yaitu dengan %ire< pandu hidro!ilik atau %ire< angioplasti seelum
memasukkan seuah kateter.
Tortuositas pada 3esel$3esel proksimal (arteri rahialis)
- ini juga dapat diatasi dengan teknik seperti diatas, manu3er$manu3er
seperti menahan na!as dan traksi tangan ipsilateral dengan tenang isa
memantu.
"rteri radial eraang$aang.
- 3arian anatomis naik dari arteri radial dia%ah siku; dapat menjadi akhir
yang uruk. Injeksi kontras dapat memerikan seuah solusi yang erguna.
kesulitan memasuki aorta asenden-
- menahan na!as dapat memantu meluruskan rute aksesnya
288
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
7/58
Pe!'elola%a! tempat akses "askuer
Pe!(abuta! sheath$emoral
Sheath !emoral harus diaut oleh pega%ai yang terlatih. Setelah pemeriksaan
diagnostik dengan angiogra!i koroner, ketika heparin tidak atau sedikit saja dierikan,
sheath oleh segera dilepaskan. Tekanan langsung harus dierikan dari proksimal
keagian kulit yang disuntik selama 50 sampai 56 menit. Setelah angioplasti, harus
menunggu antara 7 sampai 4 jam, sampai akti3asi %aktu pemekuan ("DT) 560 detik
tanda ah%a e!ek sistemik heparin sudah hais, dan hal ini menunjukan ah%a sheath
oleh diaut. Clamp !emoral (@emoStopF, R"I Medical System) dapat digunakan
untuk mengurangi komplikasi perdarahan pada pasien.
Pe!(abuta! sheathradial
Sheath radial diaut segera setelah pemeriksaan diagnostik dengan angiogram dan
angioplasti, pada posisi yang sama dimana arteri memerikan tekanan leih sederhana.
>ompresi band (RadiStopF, RadiMedial System *S", TR$andTM, Terumo). ihat
gamar. 4.8.
Alat pe!utup Vaskuler
Sampai saat ini, kompresi mekanikmerupakan satu$satunya metode untuk mengontrol
perdarahan dari tempat akses 3askuler di paha. emakaian sheath yang esar dan
munulnya penggunaan di glikoprotein (') IIIIIa inhibitors meningkatkan risiko
perdarahan, dan memuat hemostasis menjadi sulit. "khir$akhir ini, eragai alat
penutup telah diperkenalkan; tujuannya adalah untuk meningkatkan kenyamanan
pasien, mengurangi komplikasi yang erkaitan dengan suntikan.
"lat penutup suture-based
erloseF (aot Casular, *S")- mema%a enang jahitan keagian arteri yang akan
ditusuk. "lat ini tampak seperti sheath; jarumnya diposisikan diatas sheath pada
pegangannya, dan disearkan oleh seuah pengisap. Seuah tomol yang menunjukan
289
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
8/58
!ungsi untuk mengikat dan menyelesaikannya dengan menggunakan teknik sliding
kemudian mengguntingnya.
"lat penutup Collagen-based
eralatan yang menggunakan seuah plak kolagen yang diserap seara alamiah yang
diletakkan pada tempat arteriotomi melalui seuah sheath; semaam alat seperti
CasoSealF (atasope Dorp, *S") dan "ngio$SealF (St. :ude Medial, *S", lihat
gamar 4.7).
"lat penutup mekanik lainnya
StarDloseF !eatures klip GitinolF yang didesain untuk mendukung proses
penyemuhan primer dengan menapai akses penutupan arteri !emoral yang aman
sesudah tindakan diagnostik maupun prosedur inter3ensi 3askuler. >lip ini
menyediakan 840$kadar jaringan tamahan untuk penyemuhan yang epat dan
hemostasis.
"lat penutup rug-based
Dlo$SurF " (Medtroni, *S")- alat ini mengandung ahan alami iopolymer
poliprolat asetat. olimer ini mengandung koagulan ketika digaungkan dengan heparin
darah. "lat ini diletakan di atas tempat tusukan dan sheath hemostatik dilepaskan.
Tekanan langsung pada tempat pungsi dierikan sampai hemostasis terapai.
290
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
9/58
'amar.4.8 TR andTM alat penutup akses radial.iproduksi dengan ijin dari %%%. Terumo.om
"lat penutup radial- TR andTM (lihat gamar.4.7)
Dara menempatkan TR andTM
Tempatkan spot di atas TR and pada agian arteri radial yang ditusuk, dengan
sheath in situ Seorang asisten harus memompa alat semprotan dengan jumlah udara yang
minimal (iasanya 52$56 m) untuk menapai hemostasis, sementara tetap
memastikan potensi aliran darah arteri radial tetap aik. #perator sekaligus
menarik sheath dari arteri radial.
Tamahkan lepaskan udara tamahan jika diperlukan
akukan pengamatan iasa pada neuro3askuler tangan
Seara perlahan$lahan mengempiskan TR andTM leih dari eerapa jam
sampai perdarahan erhenti.
291
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
10/58
'amar. 4.7 "ngiosealTM alat penup 3askuler.
A!'io'ra$i Koro!er
Kateter&kateter a!'io'ra$i koro!er pre&s%aped
>ateter$kateter ini digunakan dalam diagnostik angiogra!i koroner dengan seuah
3arietas yang luas dari entuk$entuk pra$!ormasi. >ateter$kateter pra$shaper yang
paling umum digunakan di Inggrisadalah :udkins kiri 7 dan :udkins kanan 7 (dikenal
seagai :7 dan :R7 masing$masingnya), digunakan untuk menggamarkan arteri$
arteri koroner kiri dan kanan, dan kateter pigtail yang digunakan pada 3entrikulogra!i kiri
untuk penilaian !raksi ejeksi. iameter dari kateter Hi ukur dalam @renh gauge (@r)-
kateter erukuran antara 7@r (0,068) dan ? @r (0,506J) adalah umum yang digunakan.
292
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
11/58
Be!tuk&be!tuk kateter )a!tu!' *a!' umum di'u!aka!+
'amar 4.6. entuk$entuk kateter yang paling umum digunakan
Perkemba!'a! kateter da! pe!''u!aa! ma!i$old ,pipa bermulut ba!*ak-
Seuah ka%at pandu erujung : erukuran 0,086 ditempatkan kedalam kateter diilas,
yang kemudian dile%atkan kedalam sheath haemostatik. >a%at pandu didorong maju
didepan kateter dia%ah panduan !luoroskopik, sampai menyentuh aorta root, sedikit
dia%ah katup aorta. >ateter yang mengikuti dari elakang kemudian dimajukankeposisinya dan %ire pandu dilepaskan. *ntuk memastikan tidak ada udara dalam
kateter, sejumlah keil darah (6 m) di aspirasi dari kateter seara langsung ke dalam
seuah
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
12/58
I!)eksi ko!tras
era%atan yang teraik harus dilakukan sepanjang %aktu selama tindakan untuk
memastikan udara tidak masuk ke dalam arteri koroner. Injeksi suntikan seharusnya
diisi dengan kontras dari otol dan suntikan ditahan dengan plunger yang dinaikkan,
sehingga gelemung udara apapun dapat naik ke atas suntik. >ontras seharusnya
diinjeksi pada seuah tingkat yang erlanjut. era%atan dilakukan dimana jejak
tekanannya adalah normal seelum injeksi$$
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
13/58
seelum kontras diinjeksikan, harus dipastikan ah%a jejak tekan ditransdusikan
dari ujung kateter tidak asah
atatan- gamaran
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
14/58
'amar 4.4.'amaran angiogra!i pemuluh darah arteri koroner kiri. iproduksi kemali
dengan iKin dari raun%ald E (ed)(2005), penyakit jantung- seuah uku pengoatan
kardio3askular, edisi 6, @iladel!ia. L. Saunders.
Pa!da!'a! a!'io'ra$i Arteri koro!er ka!a! ,R0A-
296
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
15/58
'amar 4..andangan angiogra!i RD".iproduksi kemali dengan ijin dari raun%ald. E (ed)
(2005). enyakit jantung- seuah uku pengoatan karido3askular, edisi ke 6, @iladel!ia, L.
Saunders.
Studi 'ra$t a!'io'ra$ik
297
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
16/58
enting mempelajari rekaman angiogra!i untuk memastikan erapa anyak
gra!tangkuk ditempatkan pada saat operasi. #y pass kadang kala in!ormasi yang
erguna (sering dari diagram seorang ahli edah) dapat diperoleh seperti pada posisi
aorta asenden dimana
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
17/58
Posisi&posisi aorta umum!*a u!tuk pe!empata! 'ra$t "e!a sa$e!us+
'amar 4.? posisi$posisi aorta umumnya untuk penempatan SC'. #C' N gra!t 3askularom!lo%.
Komplikasi&komplikasi dari a!'io'ra$i
Komplikasi&komplikasi "askular peri$eral
1ematoma
Insiden pementukan haematoma erkaitan dengan !aktor$!aktor erikut ini-
$ lamanya %aktu sheath ditinggalkan pada tempatnya
$ ukuran sheath $ antikoagulasi
$ !aktor resiko :>, yaitu hipertensi, oesitas, pra$kemunulan penyakit 3askular
peri!eral.
$ teknik penautan sheath
299
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
18/58
@itur$!itur yang menunjukkan ah%a hematoma dapat memerlukan in3estigasi leih
lanjut adalah massa ekspansil.
Pseudoa!eurisme ,'ambar 6+2-
Seuah pseudoaneurisme terjadi akiat seuah ruptur dari dinding arteri !emoral pada
daerah tusukan, dengan !ormasi seuah aneurisme palsu yang meliatkan tunika
media dan ad3entitia. Ini di3isualisasikan dengan aik melalui pemeriksaan ultrasound.
seudoaneurisme keil sering dapat dikelola dengan kompresi langsung. Gamun, ila
pseudoaneurismenya esar memerlukan pemerian injeksi tromin maupun inter3ensi
pemedahan.
Pe!dara%a!
:ika erkepanjangan, maka tekanan langsung (apakah seara manual maupun
menggunakan seuah perangkan
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
19/58
Ini merupakan hal yang umum terjadi selama angiogra!i dan pada saat pelepasan
ka%at, dan ditunjukkan dengan hipotensi dan radikardia. +al$hal terseut dioati
dengan atropine IC dan 3olume eBpander
Aritmia
Episode singkat dari takikardi supra3entikular (SCT) adalah umum terjadi dan iasanya
erlangsung sementara. Selama manipulasi kateter (khususnya dalam 3entrikel kiri
(C), sal3oes< dari CT adalah umum. @irilasi 3entrikular (C@) dapat munul kemali
selama injeksi arteri koroner, dan harus dioati dengan de!irilasi epat.
'amar 4.O."natomi dari seuah pseudoaneurisme. (a) pendarahan sepanjang seuah idangtrat keil
memuat darah terkumpul dalam jaringan ekstra3askular. >ompresi manual gagal untuk mengoliterasi
daerah ini (), dan memuat haematoma ertahan.>egagalan thromosis dari hematoma menghasilkan
seuah kumpulan ekstra3askular dengan koneksi yang ertahan dan aliran dari arteri utama. () ini dapat
di3isualisasikan dengan seuah san ultrasound (*SS).
Komplikasi&komplikasi arteri radialSatu dari keuntungan$keuntungan utama dari rute radial adalah mengurangi tingkat
komplikasi.
Pe!dara%a!Ini leih mudah ditangani dengan tekanan langsung daripada dari rute !emoralSi!drom terpisa%+al ini jarang terjadi, namun erpotensi terjadi komplikasi katastro!ikPseudoa!eurisme:arang ditemukan. apat ditangani seperti pada pseudoanerisme !emoral.Doro!'a! arteri radial
301
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
20/58
Tingkat dorongan arteri radial mengikuti kanulasi arteri radial elum jelas $$ namun
kemungkinan antara 59 dan 69. Tingkat dorongan dikurangi dengan ukuran timah
yang paling keil, timah hidro!ilik, dan pemerian heparin
Katerisasi )a!tu!' ka!a!Indikasi$indikasi untuk katerisasi jantung kanan meliputi;
- e3aluasi cardiac shunts- e3aluasi penyakit katup jantung- dispnea tidak diketahui dengan pemeriksaan non$in3asi!- pemeriksaan untuk hipertensi pulmonal- penelitian untuk transplantasi jantung
o pemeriksaan untuk hipertensi pulmonal dan transplantasi seharusnya
hanya dilakukan pada dokter spesialis.
>ondisi akut dengan kateterisasi jantung kanan dapat mematu (yaitu terapi oat intensi!dalam syok kardiogenik) tidak akan diahas disini.
"kses ke jantung kanan iasanya diperoleh le%at 3ena !emoral kanan (C@>). C@>
terletak 0,6 m sampai 5 m medial sampai pulasi arteri !emoral (lihat akses 3askular-
arteri !emoral, gamar 4.5. +alaman A). Seuah jarum ukuran 5?, ditarik ke jarum suntik
yang seagian diisi dengan salin, dapat digunakan untuk menempatkan posisi 3ena,
diikuti dengan jarum or esar. >etika darah 3ena seara eas diaspirasikan, seuah
ka%at pandu 0,086 derajat dile%atkan kedalam 3ena, dengan menggunakan teknik yang
sama dengan kanulasi arteri !emoral, dan dimasukkan seuah sheath hemostatik.
Protokol kateterisasi )a!tu!' ka!a!+
- kateter seraguna atau kateter erujung alloon dapat digunakan- pastikan ah%a kateter ini tepat, dan transduser nya enar $ enar di nol.- majukan kateter ke 3ena a3a in!erior (CDI), dan lanjutkan lagi ke atrium kanan. Rekam
phasi nya dan tekanan rata$rata.- hal ini iasa dilakukan untuk memajukan kateter ke posisi arteri pulmonal yang terjepit.
Majukan kedalam RC. Seuah kominasi rotasi kateter dan tarikan seara perlahan
akan memuat kateter menjepit keatas pada aliran keluar 3entrikel kanan (RC#T).
>emudian dimajukan dalam arteri pulmonal utama (") dan keluar ke atas luar.
>adang, ka%at pandu adalah perlu untuk menapai ini.- majukan kateter ke posisi apit kapilari pulmonal, dan rekam phasi dan tekanan rata$
rata.
302
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
21/58
- dengan seuah kateter kunir dalam C, ukur dan rekam tekanan C. Rekam seara
ersamaan tekanan apitan kapilari pulmonal (DL) dan tekanan C, pastikan ah%a
skalanya memperhitungkan interpretasi tekanan ujung diastolik dengan akurat (untuk
menilai katup mitral)
-tarik sedikit kateter apitan dan rekam phasi arteri pulmonal dan tekanan rata$rata.
Menghasilkan saturasi$saturasi oksigen dari " utama (juga arteri$arteri kanan dan kiri
(R" dan ") jika seuah " diurigai).- tarik kateter pulmonal ke 3entrikel kanan (RC). *kur dan rekam seara ersamaan
tekanan RC dan C.- tarik kateter ke R" dan ukur tekanannya lagi.- kateter C seharusnya ditarik alik pada aorta asenden sementara itu tekanan dipantau
untuk merekam gradien tarik alik. Saturasi aorta harus diukur untuk menghitung
urah jantung (lihat gamar 4.50) dan untuk memandingkan dengan saturasi dari sisikanan jika diurigai terjadi shunt.
- :ika terjadi shunt, saturasi penuh harus dilakukan. (Cena ka3a superior (C>S)- atrium
kanan tinggi, tengah, dan rendah (R"), ICD, RC, arteri pulmonal utama, kanan dan kiri
(M", R", "); dll)
'amar 4.50. >ateterisasi kardiak$$$entuk$entuk gelomang tekanan normal
0ura% )a!tu!' da! $u!'si "e!trikular kiriDurah jantung paling sering diukur dengan menggunakan metode termodilusi dengan
seuah kateter pengapungan pulmonal.Durah jantung juga dapat diukur dengan menggunakan prinsip @ik, yang menilai
peredaan antara arteri pulmonal dan saturasi oksigen aorta.Durah jantung (menit)N konsumsi oksigen (mmenit) ("o Sa#2 $ " Sa#2) B + B
5,87
303
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
22/58
imana "oNaorta; +Nhaemogloin ; "Narteri pulmonal; Sa#2 N saturasi oksigen
arteri.Sistemik dan resistensi pemuluh darah pulmonalResisten pemuluh darah pulmonal (CR) merupakan seuah !aktor prognostik penting
dalam pasien dengan penyakit jantung 3al3ular, gagal jantung, dan or pulmonal.engukuran CR dan resisten pemuluh darah sistemik (SCR) khususnya penting
dalam pasien yang sedang dinilai untuk transplantasi jantung.CR dan SCR diukur dalam unit Lood (mm+gmenit) atau dynem6 dengan ?0
dynesm6 N 5 %ood unit
>ardiak output N tekanan rata$rata aorta $ tekanan atrium kanan rata$rata
resisten 3askular sistemik
#utput kardiak N tekanan " rata$rata $ tekanan atrium kiri rata$rata resisten
3askular pulmonari
Kateterisasi )a!tu!' pada pe!*akit katupSte!osis katupeerapa parameter dapat dinilai selama kateterisasi jantung.
- gradien dari punak ke punak- tekanan aorta dan C direkam saat penarikan kateter
kunir melintasi katup aorta. 'radien ini adalah peredaan antara tekanan punak
aorta dan tekanan punak C- gradient punak seketika itu juga- leih akurat dan diukur dengan menggunakan
seuah kateter pigtail lumen ganda.- gradien rata$rata- gradien tekanan rata$rata diukur dengan menggunakan planimetri dari
area dengan tanda tekanan aorta dan C. Ini dapat digunakan untuk menghitung area
katup dengan menggunakan rumus 'orlin, dan seuah metode yang sama dapat
digunakan untuk menilai katup mitral.
304
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
23/58
'amar 4.55.C dan DL serentak diatat dalam stenosis mitral.
Re'ur'itasi katup+- eratnya regurgitasi aorta dapat diperkirakan dengan melakukan seuah aortagram.
alam regurgitasi aorta yang erat, C terlihat dalam satu atau dua detak setelah
injeksi kontras.- Regurgitasi mitral dapat dinilai dengan 3entrikulogra!i, dengan kontras terlihat di atrium
kiri dan 3ena$3ena pulmonal dalam regurgitasi yang erat. Selain itu, regurgitasi mitral
(MR) dapat erkaitan dengan seuah gelomang C yang menonjol dalam rekaman
apitan kapilari pulmonal.
Ultrasou!d i!tra"askular,'ambar 6+34 da! 6+35-
305
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
24/58
*ltrasonogra!i intra3askular (IC*S) adalah seuah teknologi yang memerikan
3isualisasi langsung terhadap plak aterosklerotik dan lumen pemuluh darah, dengan
kemajuan terkini yang memperolehkan karakteristik ekogenik dari seuah gamar
IC*S untuk memerikan pandangan dalam histologi yang mendasari. 'amar$gamar
ultrasound diproduksi dengan mele%atkan arus listrik melalui kristal pieKoelektrik yang
mengemang dan mengikat untuk menghasilkan gelomang suara ketika elektrik
distimulasikan. 'elomang$gelomang suara ini di re!leksikan dari jaringan$jaringan
dan kemali ke transduser, dimana hal terseut dideteksi dan diuah ke seuah
denyut elektrik yang dapat diperlihatkan seara gra!ik. Seuah !ase penangkapan
kristal$kristal (iasanya 47) digunakan, dan ini seara erurutan diakti3asi untuk
menghasilkan pemindaian sirkum!erensial. eralatan ini diperlukan untuk memuat
seuah pemeriksaan yang meliatkan seuah miniatur transduser ultrasound yang
disusun pada seuah kateter (iasanya erukuran 2,4$8,6 @r), dan tampilan komputer
yang memperlihatkan rekonstruksi gamar.
Tek!ik pemeriksaa!
- dinitrat isosorid intrakoroner dan heparin IC harus dierikan.- kateter IC*S harus dilanjutkan seara hati$hati dari distal ke area tujuan.- perangkat tarik alik termotorisasi kemudian digunakan untuk menarik kateter IC*S
sekara proksimal pada keepatan tetap.- tanda peraangan arteri dapat digunakan, dan posisi $ posisinya dapat juga direkam
dengan angiogra!i.
Keu!tu!'a!&keu!tu!'a! ultrasou!d$ seluruh lingkaran dinding 3essel dapat terlihat, tidak hanya dua permukaan seperti
dalam angiogra!i, dengan demikian ini merupakan metode pilihan untuk menentukan
area pemuluh darah luminal.
$ *ltrasound erguna dalam gamaran lesi yang memingungkan seperti-$ lesi$lesi intermediate dengan keparahan yang tak diketahui$ stenosis ostial$ penyakit left main stem$ penyakit pada daerah i!urkasi
-*ltrasound dapat menggamarkan plak, tidak hanya lumennya
306
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
25/58
-*ltrasound memerikan hasil$hasil optimal selama angioplasty dan selama
pemasangan stent.
'amar 4.52 ontoh gamar yang didapatkan dengan IC*S
'amar 4.58. 'amar IC*S seuah stent koroner
A!'ioplasti da! ste!t koro!er
Saat ini, stent koronaria diimplan pada P?69 prosedur re3askularisasi di Inggris.
edoman $ational Institute for %ealth and Clinical Excellence (GIDE)
menyatakan ah%a Qstent harus digunakan seara rutin pada orang$orang
dengan stable anginamaupun unstable anginaatau dengan in!ark miokard akut
yang menjalani inter3ensi perkutaneusJ.
A!'ioplastiSeelum stent digunakan seara luas pada pertengahan hingga akhir era 5OO0$an,
alon angioplasti sendiri merupakan terapi perkutaneus yang paling sering digunakan
pada penyempitan arteri koroner. ua desain utama dari kateter alon yang sekarang
ini sering digunakan yaitu sistem o&er-the-"iredan rapid-exchange. >edua tipe kateter
ini terdiri dari 8 agian-
307
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
26/58
Sha!t- terdapat dua 3arietas utama-
o +ipotue, yang memiliki keuntungan keseimangan yang leih aik antara
pushabilitydan !leksiilitaso esain core"ire, yang leih superior dalam hal !leksiilitas
umen- desain ko$aksial (tue di dalam tue) merupakan 3ariasi yang paling
sering digunakan
alon- diuat dari eragai ahan plastik (misalnya, polietilen, nilon), yang
mempengaruhi daya tahan alon. esain agian ujung kateter sangat penting,
karena ujung yang runing ersi!at kurang traumatik saat mele%ati penyempitan.
alon juga dapat memiliki pemungkus hidro!ilik untuk menjadikannya leih
terlurikasi.
Plain old balloon angioplasty (#") tetap diindikasikan pada penanganan
eerapa penyempitan arteri koroner, terutama pemuluh darah keil, gra!t 3ena, dan
i!urkasi aang samping, dimana man!aat stenting tidak terukti.
Ste!t koro!er@ungsi utama stent yaitu ekerja seagai penahan untuk mempertahankan patensi
pemuluh darah, sehingga keerhasilan stent terutama diseakan oleh kemampuan
mekanisnya dalam menghasilkan perolehan akut yang esar pada dimensi lumen.
Stent dapat diuat dari esi tahan karat, oalt$ased alloy, tantalum, nitinol, atau
polymer; namun, seagian esar stent yang digunakan saat ini diuat dari stainless
steel dan alon terpasang. eragai desain telah diteliti, seagai upaya untuk
mendapatkan keseimangan yang ideal antara !leksiilitas dan kekuatan radial, dengan
!leksiilitas yang memungkinkan stent dapat ditempatkan dengan mudah, dan kekuatan
radial yang diperlukan untuk !ungsi stent seagai penahan.
Prosedur a!'ioplasti('amar. 4.57)
erikan in!ormasi dan persetujuan pada pasien
>anulasi arteri dengan kateter pemandu yang telah dipilih. Idealnya, kateter
pemandu harus dalam posisi koaksial dengan ostium koroner (sehingga
memungkinkan dukungan yang maksimal, dan meminimalkan trauma pada
pemuluh darah).
308
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
27/58
"lat pemandu 0,057J yang dapat dikendalikan dimasukkan ke dalam kateter
melalui katup hemostatik. *jung dari alat pemandu ini dapat dientuk
seelumnya; namun, anyak operator yang memilih alat pemandu yang lurus
dan mementuk ujungnya dengan menggunakan tangan.
engan menggunakan skrining &$ray dan kontras untuk mendelineasi anatomi
koroner, alat pemandu terus dimasukkan ke sepanjang pemuluh darah, sampai
meleihi penyempitan, dan ditempatkan se$distal mungkin pada pemuluh
darah.
alon dengan ukuran yang sesuai dipilih; kateter pemandu dapat digunakan
seagai re!erensi saat mengukur pemuluh darah. *ntuk lesi$lesi kalsi!ikasi dan
in-stent restenosis, alon yang leih pendek dengan tingkat tekanan yang leih
tinggi mungkin leih aik.
alon kemudian dimasukkan di sepanjang alat pemandu sampai pada posisi
yang tepat. ada eerapa kasus, sulit untuk memasukkan alon pada posisi
yang diharapkan, dan pada kondisi terseut insersi kateter pemandu yang leih
dalam, atau kateter pemandu yang leih suporti! mungkin diperlukan.
enanda$penanda radio$opa=ue digunakan untuk memposisikan alon seara
akurat. In!lasi harus dilakukan dengan skrining &$ray untuk memastikan ah%a
alon tidak ergerak.
309
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
28/58
'amar 4.57 Stenting oronaria- seuat alat pemandu dimasukkan di sepanjang segmen statik
arteri (a) digunakan untuk memposisikan stent () stent dimasukkan dengan
memesarkanalloon () alloon dan alat pemandu dikeluarkan, menyisakan stent di dalam(d).
Reste!osis setela% percutaneous transluminal coronary angioplasty
,PT0A-Pato$isiolo'iroses restenosis terdiri dari serangkaian peristi%a yang kompleks-
Dedera pemuluh darah mengakiatkan akti3asi platelet dan tromosis lokal.
Terjadi reaksi in!lamatoris, dengan netro!il, monosit, dan lim!osit yang ermigrasi
pada lokasi edera.
roli!erasi otot polos dipiu oleh platelet dan mediator in!lamatoris yang
terakti3asi.
"khirnya, dapat terjadi remodeling negati!.
310
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
29/58
roses$proses ini terjadi pada tingkatan yang ereda, dan dapat terjadi pada
derajat yang ereda tergantung pada si!at edera pemuluh darah, dan
karakteristik pasien seara indi3idual.
Permasala%a!Studi aak erukuran esar menunjukkan ah%a, setelah inter3ensi perkutaneus,
tingkat restenosis pada pemuluh darah yang ditangani yaitu antara 809 dan 409
(setelah angioplasti) dan 569$809 (setelah implantasi stent), dan leih tinggi pada
pasien eresiko$tinggi (misalnya, pasien dengan diaetes). Gamun, insidensi restenosis
angiogra!ik yang relati! tinggi ini dapat erkemang menjadi re3askularisasi pada
sekitar 509 pasien, dengan dugaan terjadi restenosis klinis pada pasien terseut.
Pe!(e'a%a! reste!osiseka!isImplantasi stent
Implantasi stent menurunkan tingkat restenosis dengan meningkatkan diameter
rata$rata luminal setelah angioplasti, dan menegah rekoil elastik dan konstriksi
ad3entisia.
#ptimalisasi perkemangan stent menggunakan pedoman IC*S
enggunaan ultrasound intra3askular untuk menentukan apakah stent telah
terpasang seara adekuat meningkatkan hasil inter3ensi perkutaneus.
7armakolo'isStudi$studi yang meneliti inter3ensi !armakologis untuk reduksi restenosis memerikan
hasil yang mengee%akan.Terapi antiplatelet dan antitromosis
Terapi dini antitromosis dan antiplatelet yang agresi! dengan menggunakan heparin,aspirin, antagonis 'IIIIa, dan klopidogrel menurunkan insidensi tromosis stent akut.
Drug-eluting StentImplantasi stent erhasil menangani masalah rekoil elastik dan negati! remodeling
sampai derajat tertentu setelah TD". Terukti ah%a proli!erasi neointima, yang
mengakiatkan restenosis stent, tetap menjadi !aktor pematas utama terhadap
311
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
30/58
prosedur$prosedur implantasi stent. eragai penelitian ter!okus pada peranan agen
anti$proli!erati! untuk mereduksi restenosis, dan akhir$akhir ini drug-eluting stents
(ESs) munul seagai solusi yang sangat aik untuk masalah ini. rug-eluting stents
adalah stent$stent yang terungkus, juga memiliki kemampuan untuk melepaskan
komponen$komponen ioakti! ke dalam jaringan lokal dan aliran darah. Munulnya stent
seagai plat!orm untuk pemerian oat untuk reduksi tingkat restenosis stent
selanjutnya menguah penanganan pasien dengan penyakit arteri koroner seara
drastis. :umlah prosedur D"' yang dilakukan di seluruh dunia terus menurun dengan
peningkatan jumlah pasien yang seelumnya hanya menjadi alon untuk pemeriksaan
D"', ditangani denganpercutaneous coronary inter&ention(DI). eningkatan hasil
yang didapatkan dengan menggunakan ESs menunjukkan ah%a DI dapat
dilakukan pada kasus$kasus yang kompleks seperti stenosis left main coronaryartery
(MD"), penyakit di!us, dan i!urkasio anatomis.ukti dari studi aak terkontrol yang dilakukan aru$aru ini menunjukkan tingkat
target lesion re&asculari'ation (TR) pada 5 tahun untuk prosedur yang dilakukan
dengan ESs yaitu kurang dari 69 diandingkan dengan 50$269 untuk prosedur yang
menggunakan bare metal stent (MS). Man!aat ini tampaknya dapat dipertahankan
sampai dengan 8 tahun pada studi lanjutan jangka panjang.Tidak terdapat peredaan yang ermakna seara statistik dalam tingkat
mortalitas atau in!ark miokard akut (IM") yang ditemukan diantara jenis$jenis ES,
meskipun tingkat TR untuk cypher sirolimus-eluting stent (SES) sampai dengan O
ulan seara statistik leih superior terhadap (axus paclitaxel-eluting stent(ES).Selain perkemangan ESs, kemajuan pada plat!orm itu sendiri seperti desain,
material dan ketealan strut juga memantu mela%an tingkat restenosis. enurunan
kuantitas logam mengakiatkan edera dinding pemuluh darah yang leih sedikit.%oly )rail* dari teknologi stent koroner yaitu stent io$asorale yang seiring
%aktu akan dapat terserap sempurna, sekaligus mempertahankan patensi pemuluh
darah dengan meruah geometri arteri pada saat implantasi. Stent$stent terseut
sekarang ini masih dikemangkan, dan !ase 2 yaitu peroaan pada manusia telah
menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam hal reduksi plak, tidak adanya tromosis
stent, dan tidak ada komplikasi jantung yang erat selama 2 tahun tindak lanjut pada
sejumlah keil pasien. Selain itu, studi$studi menunjukkan keerhasilan asorsi stent
312
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
31/58
dan restorasi kemampuan 3asomotor arteri koronaria untuk erkontraksi dan memesar
dengan !leksiilitas pre$stent normal.
asien$pasien dengan resiko restenosis yang leih tinggi, yang memerlukan
pemasangan stent (arteri keil, lesi aterosklerosis yang leih panjang, pasien diaetes,sapheus 3ein gra!ts, hroni total olusions (DT#s)) harus mempertimangkan
penggunaan ES.edoman GIDE teraru (200?) mengenai penggunaan ESs telah
merekomendasikan penggunaannya jika arteri target yang ditangani erukuran kurang
dari 8 mm, atau lesi yang leih panjang dari 56 mm. ada prakteknya, hal ini diartikan
seagai lesi arteri koronaria pada sekitar 40$09 pasien yang menjalani DI.
Dru'&eluti!' ste!ts
>esamaan antara pertumuhan tumor dan proli!erasi neointima enigna
memperkenalkan konsep ah%a imunosupresan dan agen$agen sitotoksik
mungkin erman!aat untuk menegah in-stent restenosis(ISR).
>ominasi agen$agen ini ke dalam pemungkus stent, dengan menggunakan
sejumlah teknik, telah memungkinkan pemerian agen$agen akti! seara
langsung pada lokasi kerjanya, sekaligus mematasi e!ek samping sistemik.
emungkus stent memungkinkan pelepasan agen oat seara terus menerus,
sehingga terapi terseut digunakan ersama$sama dengan mekanisme target
yang akti! seara !isiologis.
"gen$agen yang umumnya digunakan yaitu sirolimus, yang memiliki aksi
sitostatika, dan palitaBel, yang ersi!at sitotoksik.
Trombosis ste!t
>ekha%atiran yang munul akhir$akhir ini mengani tingginya tingkat tromosis stentakut setelah penghentian klopidogrel pada pasien$pasien ES memerlukan
pemeriksaan leih lanjut dengan segera. enundaan endotelialisasi mempertahankan
sustrat material stent dimana pementukan tromus dapat terjadi setelah penghentian
oat$oatan antiplatelet.
313
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
32/58
Maka, telah disimpulkan ah%a tidak ditemukannya peningkatan yang esar
terkait dengan tingkat kematian atau MI akiat tromosis stent tidak menghalangi
penggunaannya dalam pedoman yang saat ini tersedia. enghentian terapi dual
antiplatelet seara prematur merupakan resiko yang sangat esar terhadap tromosis
stent, dan penilaian kemampuan pasien untuk setuju mengenai hal ini harus dilakukan
seelum implantasi stent. erhatian khusus ditujukan pada resiko perdarahan dan
perenanaan prosedur$prosedur operasi.erdeatan mengenai durasi terapi dual antiplatelet terus erlanjut; saat ini kami
merekomendasikan durasi terapi selama 52 ulan (seperti untuk non-S(-segment
ele&ationMI) (GSTEMI), namun eerapa ukti menunjukkan ah%a tromosis stent
dengan tingkat yang rendah terus erlanjut seara linear sampai setidaknya 8 tahun
post implantasi. Tingkat tromosis stent yang sangat lamat (dide!inisikan seagaitromosis P5 tahun post implantasi) memerlukan tindak lanjut yang leih lama.
enelitian yang dilakukan saat ini menilai huungan antara penggunaan proton
pump inhiitors (Is) seara rutin dengan resistensi klopidogrel, mengakiatkan
kemungkinan peningkatan resiko tromosis stent akut. Lalaupun huungan ini tidak
dimengerti sepenuhnya, rekomendasi yang digunakan saat ini merupakan tinjauan dari
keutuhan klinis terhadap terapi supresi$asam dan penggunaan agen$agen
penghamat reseptor histamin seagai alternati! Is jika diperlukan.
Pe!i!)aua! $isiolo'is alira! koro!er>ekurangan angiogra!i koroner pada e3aluasi !isiologis stenosis koronaria ukup jelas.
*ltrasound intra3askular dapat memerikan in!ormasi mengenai ukuran lumen dan
komposisi plak, namun sekali lagi tidak memerikan in!ormasi mengenai e!ek yang
dapat diseakan oleh plak ateromatous terhadap aliran koroner. emahaman
terhadap apakah penyempitan yang terlihat pada angiogra!i merupakan penyea dari
e!ek$e!ek pada hemodinamik, yang mengakiatkan gejala$gejala angina, ukup ernilai
saat menggunakan inter3ensi perkutaneus.+ractional flo" reser&e(@@R) menghuungkan tekanan koronaria distal dengan
aliran darah miokardial selama hiperaemia maksimum (diinduksi oleh in!us adenosin,
atau papa3erine).@@R dide!inisikan seagai aliran darah maksimum miokardia yang
disertai stenosis yang diagi oelh aliran maksimum seara teori tanpa disertai stenosis
(lihat 'amar. 4.56).
314
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
33/58
:adi, in!ormasi yang erasal dari @@R memungkinkan diagnosis on$the$spot
sampai pada sejauh mana stenosis yang terjadi erperan terhadap iskemik miokardia
(dan angina), dan dapat menentukan keputusan mengenai re3askularisasi. Saat ini,
indikasi yang paling aik untuk perkiraan @@R koronaria yaitu seagai alat diagnostik
untuk menilai penyempitan koronaria erat, dan untuk hal terseut, in!ormasi dari @@R
juga telah digunakan untuk mengoptimalkan hasil implantasi stent.ua teknologi yang tersedia saat ini, yang memerikan in!ormasi hemodinamik
erasal dari perhitungan @@R; yaitu pressure %ires (yang terdiri dari transduer tekanan
yang dipasang pada 0.057J alat pemandu), dan oppler flo" "ires(yang memeriksa
3elositas aliran koronaria menggunakan spektrum analisis).
Pressure wire
(misalnya, (he ressure ire(Radi Medial Systems))
Tekanan transduser terletak pada transisi antara ujung "ire radio-opaque, dan
stem non$radio$opa=ue.
"lat spektrum analisis menunjukkan tekanan aorta dan intrakoroner yang
simultan, serta @@R seara instan.
Doppler wire(misalnya, +lo"ire(Endosonis))
"lat ini mendapatkan in!ormasi 3elositas aliran koroner pada daerah sentral
lumen arteri.
engan mengkominasikan in!ormasi aliran dan elektrokardiogra!i (E>'), alat ini
mengkalkulasi komponen sistolik dan diastolik dari 3elositas aliran pada nilai
dasarnya.
Setelah induksi hiperaemia, alat ini dapat menghitung adangan 3elositas aliran
koroner.
315
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
34/58
'amar.4.56 selama 3asodilatasi maksimal arteriol, resistensi miokardium minimal, dan juga aliran darah
miokardium maksimal yang proporsional terhadap tekanan per!usi hiperaemik. Tekanan ini sama dengan
d$3. >arena tidak ada penurunan tekanan di sepanjang arteri koronaria normal, dan tanpa
mempertimangkan 3, hal ini erarti ah%a pada arteri epikardia normal, tekanan per!usi pada
hiperaemia sama dengan a. engan adanya stenosis, tekanan per!usi hiperaemik menurun sampai d
(setelah stenosis). :adi, aliran maksimum pada stenosis seagai perandingan (!raksi) aliran maksimum
normal di%akili oleh rasio tekanan per!usi da. @raksi aliran maksimum normal ini, yang dipertahankan
%alaupun dengan adanya stenosis, diseut !rational !lo% reser3e (@@R). ireproduksi seijin ijls G+
(2007).#ptimum guidane o! ompleB DI y oronary pressure measurement. +eart O0- 50?6$O8.
Studi 7AEStudi multi$enter, aak, prospekti! (@@R 3s ngiography for Multi&essel E&aluation)
mengamati 5006 pasien dengan penyakit arteri koroner multi&esselselama 52 ulansetelah menjalani pemasangan stent, dan memandingkan hasil penanganan pada
pasien$pasien yang ditangani dengan antuan @@R dengan mereka yang ditangani
hanya dengan antuan angiogra!i.Studi ini menunjukkan 809 reduksi yang signi!ikan seara statistik pada ma/or
ad&erse cardiac e&ents 0M"DE) pada lengan @@R, dan juga terukti hemat iaya
316
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
35/58
dengan menurunkan keutuhan untuk pengulangan prosedur. Tidak terdapat
peredaan terhadap %aktu pelaksanaan prosedur seara keseluruhan. enilaian
kualitas hidup (tereas dari rasa nyeri dada) pada pasien$pasien yang ditangani
dengan antuan @@R dinilai sama, dan pada kasus$kasus tertentu dinilai leih aik,
daripada pasien yang ditangani hanya dengan antuan angiogra!i.
A!'ioplasti primer pada STEIPato$isiolo'ialam konteks nyeri dada kardial, ele3asi segmen$ST pada E>' 52$lead iasanya
menunjukkan adanya oklusi sempurna dari seuah arteri koroner epikardia proksimal.
#klusi ini terjadi akiat ruptur atau erosi plak ateromatous yang rapuh, yang
mengakiatkan akti3asi platelet dan adhesi, pementukan tromus yang kaya$platelet
(er%arna putih), deposisi !irin, dan terjeaknya sel$sel darah merah (mementuktromus er%arna merah). :ika tidak ditangani, nekrosis miokardia terjadi dalam %aktu
80 menit, yang mempengaruhi seluruh ketealan miokardia dalam %aktu 4 jam; sekitar
709 pasien akan meninggal seelum dapat ditangani di rumah sakit.
Pe!a!'a!a!Restorasi seepatnya pada aliran darah koroner (reper!usi) menegah edera C leih
lanjut dan memperaiki prognosis. :umlah miokardium yang dapat diselamatkan
menurun seara eksponensial seiring %aktu, dengan man!aat yang paling esar
ditemukan dalam %aktu 8 jam setelah onset gejala, dan man!aat yang paling sedikit
yaitu setelah 52 jam."ngioplasti primer merupakan strategi reper!usi yang leih anyak digunakan,
dimana angiogra!i dapat dilakukan dalam %aktu O0 menit setelah presentasi (lihat
STEMI- reper!usi menggunakan DI primer, hal. 24?).asien dapat dipindahkan dengan aman (oleh petugas amulans yang
erpengalaman dengan pelatihan ad&anced life support("S)) dari rumah sakit umum
ke pusat kesehatan jantung untuk dilakukan angioplasti primer.
Pili%a!&pili%a! u!tuk reper$usi
A!'ioplasti primer
o "rteriogra!i koroner yang dilakukan dengan segera dan culprit angioplasti
pemuluh darah dan implantasi stent tanpa !irinolisis anteseden
317
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
36/58
o Menapai patensi arterial yang sempurna (aliran TIMI (Tromolysis in
Myoardial In!artion) derajat 8) pada O0$O69o Menangani oklusi tromus dan plak penyea oklusi
7ibri!olisis i!tra"e!a
o emerian agen !irinolitik dengan segera (diseut juga tromolisis) tanpa
renana angiogra!i koronero Menapai patensi arterial yang sempurna (aliran TIMI grade 8) pada 60$
409o ikontraindikasikan pada 809 pasien
o Tidak mengatasi plak penyea
Res(ue a!'ioplasti
o "ngioplasti pemuluh darah penyea arteriogra!i koroner dengan
segera dan implantasi stent yang dilakukan jika !irinolisis gagal menapai
reper!usi (ele3asi segmen ST persisten nyeri selama 40$O0 menit)
A!'ioplasti *a!' ter$asilitasi
o @irinolisis seelum arteriogra!i koronaria dan angioplasti culprit
pemuluh darah dan implantasi stent
Studi (hrombus spiration during ercutaneous Coronary Inter&ention in cute
Myocardial Infarction (T""S) merupakan penelitian aak single-centre yang
meliatkan P5000 pasien, yang memandingkan stenting pada STEMI akut dengan
atau tanpa aplikasi Export spiration Catheter(Medtroni, *S") seelumnya. "lat ini
didesain untuk mengeluarkan dan menangkap tromus dari dalam arteri terkait$in!ark,
seelum dilakukan bare-metal stenting."spirasi tromus dikaitkan dengan reper!usi miokardia yang sangat meningkat,
seperti yang dilakukan dengan menggunakan lush grade, diandingkan dengan
stenting yang disertai predilatasi.Reper!usi yang leih aik dengan aspirasi disertai
dengan resolusi peruahan segmen$ST yang jauh leih aik.Tingkat M"DE ditemukan
serupa antara kelompok$kelompok yang ada pada hari ke 80, namun kedua end$points
erhuungan erat dengan lush grade dan resolusi peruahan segmen$ST, searaindependen dari dasar gamaran klinis dan gamaran angiogra!i.
Temuan ini memperkuat kasus blush grademiokardial seagai predikotr hasil
penanganan klinis setelah MI akut yang ditangani menggunakan DI, dan
menyarankan aspirasi tromus pada kasus STEMI akut.
318
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
37/58
alam konteks inter3ensi perkutaneus primer pada STEMI, penggunaan MSs
saat ini direkomendasikan oleh GIDE; namun, terdapat data mengenai penggunaan
ESs yang aman pada DI primer, tanpa meningkatkan ST, namun dengan penurunan
keutuhan re3askularisasi erulang.
A!'ioplasti primer# prosedurI!dikasi
Gyeri dada jantung 52 jam
Ele3asi ST U5 mm pada 2 lead seara erturut$turut
Syok kardiogenik
asien mampu ekerja sama
G1 left bundle branch bloc!() dan MI true posterior merupakan indikasi
yang tidak jelas terhadap angioplasti primer, %alaupun dalam prakteknyaeerapa pusat kesehatan tetap memasukkan pasien dengan gejala$gejala
terseut. Segera diskusikan dengan ahli kardiologi
Ko!trai!dikasi
ugaan diseksi aorta
Ko!trai!dikasi relati$
erdarahan akti! (terapi antiplatelet mungkin harus dihindari, tetap dapat
menghamat hasil penanganan; kasus$kasus ini harus didiskusikan seara
langsung dengan operator).
Pre&prosedur ,dilakuka! de!'a! (epat89aktu *a!' diper'u!aka! sa!'at
pe!ti!'-
ersetujuan pasien
Resiko yang leih tinggi diandingkan DI elekti!. Tingkat peristi%a prosedural
seesar 69 (kematian, MI, stroke) harus dijadikan auan
@ull lood ount (@D), lotting, group and sa3e, urea dan elektrolit (*VE),
kreatin kinase (D>), troponin
"nalgesia W anti$emetik (diamor!in 6 mg; metoklopramid 50 mg)
#ksigen jika saturasi O79
319
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
38/58
"spirin 800 mg (dikunyah)
>lopidogrel 400 mg
latelet glikoprotein antagonis reseptor 'IIIIIa (aiBima) jika tidak ada
kontraindikasi
Prosedur
"ksesX!emoral atau radial. aerah !emoral harus selalu disiapkan untuk
pemasangan pau jantung trans3ena atau intra-aortic balloon pump(I") jika
diperlukan.
Stent dapat diimplantasi dimana saja jika memungkinkan. Stenting seara
langsung tanpa pre$dilatasi dapat menurunkan resiko emolisasi distal.
eranan ESs pada STEMI masih elum jelas.
erikan antagonis reseptor platelet 'IIIIIa jika elum dierikan ihat juga 'am. 4.54
Pertimba!'a!&pertimba!'a! tamba%a!
DI pada pemuluh penyea ersi!at prognostik. emuluh lainnya dapat
ditangani untuk memungkinkan re3askularisasi sempurna. Gamun, DI
non$penyea yang kompleks harus dihindari pada seagian esar kasus.
>eerhasilan prosedur ditentukan oleh aliran TIMI derajat 2 atau 8 dengan
dengan stenosis residual 209.
320
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
39/58
'amar.4.54 gamaran angiogra!i dari pria 67 tahun yang datang dengan nyeri dada dan
ele3asi ST anterior. (a) arteri le!t anterior desending (") teroklusi pada agian tengah
pemuluh darah (anak panah). () arteris yang sama sekarang sangat paten setelah angioplasti
primer; stent are metal 8.6 B 27 mm telah diimplan (anak panah). asien mengalami
kerusakan C minimal, dan dipulangkan 7? jam kemudian.
Pe!i!)aua! i!"asi$ ter%adap plak *a!' rapu%Telah terukti dari pemeriksaan ultrasound intra3askular ah%a plak aterosklerosis
yang non$ostrukti! dan tidak signi!ikan seara hemodinamik dapat ertanggung ja%a
terhadap kematian mendadak akiat MI. lak$plak eresiko tinggi, atau rapuh ini tidak
dioati, karena tidak jelas apakah plak terseut dapat memiu terjadinya ruptur.
"ngiogra!i tidak memantu dalam memedakan antara plak$plak enign dan plak$plak
yang erahaya, karena itu teknologi$teknologi yang aru telah dikemangkan untukmemantu dalam mengidenti!ikasi plak$plak terseut.
1ubu!'a! %istopatolo'is dari plak&plak rapu%
Inti plak yang kaya$lipid
Selaput !irosa yang tipis
Inti nekrosis
In!iltrasi makro!ag tingkat tinggi
Ultrasou!d i!tra"askular
Mampu memedakan plak$plak dengan ekodensitas yang rendah (lipid) dan
tinggi (!irosa).
Mampu mengidenti!ikasi kapsul plak
Mampu mengidenti!ikasi daerah ruptur dalam plak
engan kominasi pemeriksaan radiologi, in!ormasi mengenai jenis jaringan
yang diperiksa dapat diketahui asal$usulnya, untuk menghasilkan peta histologis
dari plak.
Kateter termo'ra$i
>ateter ini mampu mendeteksi peredaan temperatur yang hampir tidak
terdeteksi yang diakiatkan oleh in!lamasi antara plak$plak yang stail dan yang
tidak stail.
321
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
40/58
Optical coherence tomography,:0T-
emeriksaan ini serupa dengan prinsip ultrasound intra3askular, namun
menggunakan ahaya ukan gelomang suara
Sistem pemeriksaan ini memiliki resolusi aksial yang tinggi, menapai 20 Ym. Saat ini, in!ormasi anatomis yang erguna dapat diperoleh dengan
menggunakan metode ini, namun hal ini elum disesuaikan dengan data
!ungsional.
Elastro'ra$i i!tra"askular
Teknologi ini menggunakan gelomang suara dengan ara yang hampir sama
dengan IC*S.
enitraan didasarkan pada strain radial, dan sehingga dapat memantu dalam
memedakan materi yang lunak dari materi yang keras.
Telah diketahui ah%a ruptur plak sering terjadi pada daerah$daerah dengan
peningkatan strain, seperti pada agian ujung plak.
A!'ioplasti koro!er kompleksChronic total occlusionChronic total occlusion (DT#) dide!inisikan seagai oklusi total arteri koroner yang
diketahui erusia leih dari 8 ulan. ata aru$aru ini menunjukkan ah%a hampir
setengah dari pasien dengan penyakit arteri koronaria yang erat yang diperiksa
menggunakan angiogram koronaria setidaknya menderita 5 DT#. Lalaupun dengan
insidensi yang tinggi, hanya sekitar 509 dari inter3ensi perkutaneus yang dilakukan
pada DT#, dengan seagian esar pasien dirujuk untuk prosedur oronary artery
ypass gra!t (D"'), yang tetap menjadi standar emas pada re3askularisasi DT#.
"lasan utama kegagalan inter3ensi perkutaneus pada kasus$kasus DT# yaitu adanya
kael yang tidak dapat mele%ati titik oklusi.e!'apa 0T: %arus dita!'a!i;
*ntuk meredakan gejala$gejala angina
Memperaiki !ungsi C
Mengurangi keutuhan D"'
Inter3ensi yang erhasil memerikan keuntungan dalam tingkat harapan hidup
322
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
41/58
Siapa *a!' %arus me!a!'a!i 0T:;
>esuksesan prosedur meningkat pada operator yang erpengalaman. usat$
pusat kesehatan er3olume$rendah dapat erpartisipasi dalam organisasi DT#
dan mengundang operator tamu, dan praktek DT# sehari$hari dapat
diimplementasikan pada institusi$institusi yang mempelajari teknik$teknik DT#$
DI yang kompleks.
@aktor$!aktor erikut telah terukti meningkatkan keerhasilan prosedur-
engalaman operator
eralatan$peralatan khusus seperti DT# %ires
o >ael hidro!ilik, yang dapat menemus oklusi
o >ael pemandu erujung runing- Dross$IT, Dong=uest, Miraleo >ael hea&y duty dengan ujung yang kaku, misalnya Don!ianKa
o erenanaan prosedur menggunakan penitraan non$in3asi! seperti
multislie omputed tomography (MSDT)o enggunaan kateter mikro untuk memantu kael DT# dan memperaiki
manipulasi
rediktor$prediktor kegagalan prosedur meliputi-
#klusi yang erukuran leih panjang
#klusi dengan durasi yang leih lama
"danya kalsi!ikasi
"danya ridging kolateral
lunt (kealikan dari runing) stump pada titik oklusi
"danya aang samping pada titik oklusi
"lur pemuluh darah yang erliku$liku
Apa *a!' me!)adika! a!'ioplasti sulit dilakuka!;
eningkatan resiko kegagalan prosedur +asil yang enderung suoptimal
Tingkat komplikasi yang leih tinggi
+asil penanganan jangka panjang yang leih uruk (kematian, MI, pengulangan
prosedur)
>arakteristik pasien-
o 'amaran klinisXakut 3s stail
323
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
42/58
o iaetes
o +aitus tuuh
o >o$moriditas yang esar
o Masalah aksesXpenyakit 3askular peri!er
>arakteristik lesi- misalnya, lesi yang panjang, kalsi!ikasi, i!urkasio, le!t main
stem, total oklusi kronis
"natomi yang menyulitkan
Pote!si komplikasi dari i!ter"e!si 0T:rosedur$prosedur ini dapat memakan %aktu yang lama, yang meliatkan paparan
sinar & yang esar, dan penggunaan kontras yang anyak; sehingga, komplikasi sering
terjadi, dan hal ini harus dipertimangkan saat memerikan in!orm onsent pada
pasien. >omplikasi$komplikasi meliputi-
'angguan aliran kolateral
iseksi retrograd
er!orasi
'uide$%ire entrapment
Reoklusi pemuluh darah suakut
enggunaan kontras yang ekstensi!, mengakiatkan ne!ropati yang terinduksi
kontras
eningkatan paparan radiasi
Pe!''u!aa! ste!t pada i!ter"e!si 0T:Implantasi stent memperaiki prognosis inter3ensi DT# diandingkan hanya dengan
alon angioplasti. Gamun, prognosis jangka panjang inter3ensi DT# dihamat oleh
tingginya tingkat restenosis. +al ini dapat diatasi dengan penggunaan ESs, dengan
peningkatan e!ekti!itas ES yang ditunjukkan dalam eerapa randomi'ed controlled
trials(RDTs).Pe!dekata!&pe!dekata! ter%adap i!ter"e!si 0T: perkuta!eus
endekatan normal terhadap DT# DI meliatkan seuah eksalasi yang
terenana dan progresi! dalam peralatan yang dipilih untuk mengatasi oklusi
endekatan !emoral, dengan kateter pemandu ? @r sering digunakanXsehingga
dukungan kateter pemandu menjadi optimal
324
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
43/58
Seagian esar operator akan memulai dengan kael yang leih lunak, sehingga
oklusi dapat menjadi proedXseelum erlanjut ke kael yang leih kaku yang
memungkinkan penetrasi oklusi. alon o3er$the$%ire dan kateter mikro dapat
meningkatkan kemungkinan penetrasi oklusi. :ika oklusi telah ditemus, maka
oklusi dapat didilatasi dan ditangani menggunakan implantasi stent seara
kon3ensional.
eerapa teknik penggunaan kael dan peralatan yang aru telah erkemang
dalam penanganan DT#, detil leih lanjut mengenai hal ini dapat ditemukan
pada agian re!erensi di akhir a ini. Teknik$teknik ini meliputi-o Teknik aang samping 'amar. 4.5
o Teknik kael paralel 'amar. 4.5?
o Teknik re$entri suintima
o
Teknik rekanalisasi dengan antuan IC*S 'amar. 4.5Oo endekatan retrograd
o endekatan yang mengandalkan akses melalui peraangan kolateral
dari arteri kontralateral untuk mendapatkan akses titik oklusio Teknik pemasangan kael see-sa"
325
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
44/58
'amar.4.5 teknik aang samping. ireproduksi kemali dengan ijin %%%.summitmd.om
'amar. 4.5?Teknik ka%at paralel. ireproduksi kemali dengan ijin %%%.summitmd.om.
326
http://www.summitmd.com/http://www.summitmd.com/http://www.summitmd.com/http://www.summitmd.com/ -
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
45/58
'amar.4.5O. Teknik IC*S.ireproduksi kemali dengan ijin %%%.summitmd.om.
Alat&alat tamba%a!
>ateter @rontRunner
o iseksi$mikro lunt terkontrol 2ptical coherence reflectometry(#DR) Sa!eSteer
o Sistem panduan !or%ard$looking yang menggunakan #DR untuk
menentukan jenis jaringan (plak 3s dinding arteri) yang erjalan mele%ati
oklusi total
Sistem +lo" Cardia Crosser
Rekanalisasi ultrasound !rekuensi$tinggi
endekatan iologis
In!us lisis !armakologis yang lama
enernaan plak kolagenase
/esi&lesi bi$urkasio
"danya penyempitan ateroma yang meliatkan i!urkasio koroner menghasilkan
masalah$masalah yang unik agi ahli inter3ensional kardiologi. Seagai suset
penyempitan arteri koroner, i!urkasio terkait dengan tingginya tingkat restenosis
jika diandingkan dengan lesi$lesi non$i!urkasio.
e!inisi lesi$lesi i!urkasio yaitu keterliatan peraangan samping dengan
diameter yang leih esar dari 2 mm dalam stenosis. emeriksaan IC*S
menunjukkan ah%a plak pada pemuluh darah utama hampir selalu meluas ke
dalam peraangan samping yang timul dalam plak. Terleih, angioplasti pada
plak akan sering mengakiatkan pergeseran$plak (yang diseut e!ek
sno"plough) ke dalam pemuluh darah yang leih keil.
>lasi!ikasi lesi$lesi i!urkasio Medina, erdasarkan ada tidaknya ateroma pada
aang utama proksimal, aang utama distal dan aang samping, ditunjukkan
pada 'amar. 4.20 eerapa strategi telah digunakan dalam penanganan lesi$lesi i!urkasio.
Strategi$strategi ini seara luas diklasi!ikasikan dalam teknik single$stent (atau
pro3isional), dan teknik doule$stent. Seagian esar operator mengadopsi
strategi pro3isional yang simpel, dimana stent aang utama diimplantasikan,
dan aang samping hanya ditangani pada keadaan oklusi atau diseksi. Teknik
327
http://www.summitmd.com/http://www.summitmd.com/http://www.summitmd.com/ -
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
46/58
dua$stent memiliki eerapa istilah seperti ( stent, cullotte, crush, mini-crush,
dan shotgun, dijelaskan seara leih mendetil pada re!erensi di akhir a ini.
>euali aliran pada aang samping mengalami gangguan erat, atau ostium
mengalami penyempitan erat, selama penanganan pemuluh darah utama,
teknik single$stent leih anyak digunakan untuk menggunakan 2 stent. Teknik
ini diseutpro&isional (-stenting.
ilatasi alloon melalui stent dari seuah strut memiliki resiko meruah agian
distal stent dan gagalnya aposisi stent yang adekuat pada dinding pemuluh
darah. +al ini memiliki resiko tinggi tromosis dan restenosis, sehingga alloon
kissing harus dilakukan.
ata teraru mengenai penggunaan sirolimus$oated stent pada penanganan
i!urkasio menunjukkan ah%a implantasi SES mengurangi tingkat restenosis
dan reinter3ensi setelah terapi lesi i!urkasio.
+asil stent i!urkasio yang uruk mengakiatkan erkemangnya stent$stent
i!urkasio yang eraneka ragam, %alaupun kompleksitas penggunaannya
menjadi !aktor atasan. Satu ontoh dari stent i!urkasio yang saat ini menjalani
penelitian yaitu Tryton Stent ((ryton Medical, *S"), yaitu stent spesi!ik$aang
samping dengan alloon yang dapat diperesar yang dapat digunakan pada
stent standar apapun. Stent ini a%alnya digunakan dari pemuluh darah utama
ke dalam aang samping, lihat 'amar. 4.20
328
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
47/58
Gambar.6.20 klasifkasi Medina.Direproduksi kembali dengan iin !ou"# "ardiologi$
li#a% #%%p&''(((.%ou"#"ardiolog)."om'ar%i"les'per"u%aneous*"oronar)*in%er+en%ion*
de*no+o*bi,ur"a%ion*lesions.
A!'ioplasti pada pe!*akit pembulu% dara% multipel
329
http://www.touchcardiology.com/articles/percutaneous-coronary-intervention-de-novo-bifurcation-lesionshttp://www.touchcardiology.com/articles/percutaneous-coronary-intervention-de-novo-bifurcation-lesionshttp://www.touchcardiology.com/articles/percutaneous-coronary-intervention-de-novo-bifurcation-lesionshttp://www.touchcardiology.com/articles/percutaneous-coronary-intervention-de-novo-bifurcation-lesions -
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
48/58
Studi$studi terdahulu pada stent are metal menunjukkan DI dengan MS yang
in!erior terhadap D"' untuk multi&essel disease(MC) dalam hal meredakan angina
dan keeasan dari prosedur yang erulang. *mumnya, studi$studi ini meliatkan
pasien eresiko leih rendah dengan penyakit yang kurang kompleks dan !ungsi C
yang leih aik.SZGT"& (Synergy bet"een ercutaneous Coronary Inter&ention "ith T"&*S
dan Coronary Surgery) merupakan studi multientre, aak, prospekti! teresar yang
meliputi semua$sudut dengan MC kompleks (le!t main stem kompleks 8C (three-
&essel disease)). Seanyak 5?00 pasien dari Eropa dan "merika Serikat diaak untuk
pemeriksaan DI multi3essel dnegan T"&*S ES atau D"', erdasarkan keputusan
strategi re3askularisasi dari heart team, yang meliputi ahli inter3ensional kardiologi dan
ahli edah. Satu$satunya kriteria eksklusi yaitu re3askularisasi seelumnya, MI akut,atau diutuhkannya operasi jantung seara ersamaan.
Sistem skoring SZGT"& dikemangkan seagai gaung dari sistem$sistem
skoring resiko penyakit koroner yang dapat diandalkan dan saat ini tersedia seara
online (%%%.syntaBsore.om). Sistem ini digunakan untuk menggolongkan resiko
pasien dan memantu memuat keputusan pada kasus$kasus re3askularisasi yang
kompleks.
ada tahun pertama terdapat re3askularisasi erulang yang erleihan pada
kelompok DI (58.69 3s 6.O9); namun, tingkat jahitan stent atau gra!t yang
signi!ikan seara klinis hampir sama.
Terdapat stroke yang erleihan seara statistik pada kelompok D"' (2.29 3s
0.49).
Tingkat M"DE seara keseluruhan menyarankan DI untuk MC simpel
dengan anatomi yang kurang kompleks dan D"' untuk MC dengan anatomi
yang kompleks atau penyakit le!t main stem.
A!alisis subkelompok le$t mai! stem ,/S-
330
http://www.syntaxscore.com/http://www.syntaxscore.com/ -
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
49/58
Tidak terdapat peredaan pada semua penyea kematian antara kelompok DI
dan D"' (7.29 3s 7.79) dan MI (7.89 3s 7.59).
Seperti seelumnya, terdapat stroke yang erleihan pada kelompok D"' dan
penurunan pengulangan prosedur. +asil MS DI jangka panjang masih
dinantikan.
Tingkat M"DE selama 2 tahun masih leih tinggi pada DI diandingkan dengan
D"', yang terutama diakiatkan oleh re3askularisasi erulang yang leih tinggi
pada lengan DI.
Tingkat M"DE selama 2 tahun tidak ereda seara signi!ikan pada pasien
dengan skor dasar SZGT"& yang rendah (0$22) atau menengah (28$82) yang
ditangani aik menggunakan DI atau D"'.
*ntuk pasien dengan skor SZGT"& yang tinggi (U88), M"DE terus meningkat
selama 2 tahun pada pasien yang ditangani dengan menggunakan DI
diandingkan dengan D"'.
ada sukelompok pasien dengan penyakit 8C atau M-
o ada kelompok M, keamanan hasil penanganan dan tingkat M"DE
hampir sama pada DI dan D"', namun tingkat re3askularisasi selama
2 tahun leih rendah pada kelompok D"'.o >eamanan hasil penanganan (kematianDC"MI) pada kelompok 8C
hampir sama pada DI dan D"', namun tingkat re3askularisasiselama
2 tahun dan M"DE leih rendah pada kelompok D"'.
Skor S
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
50/58
RD" distal 8
/ e!t main 6/AD " proksimal
" mid" apikal@irst diagonal
"dd. @irst diagonalSeond diagonal
"dd.seond diagonal
4?O
Oa5050a
/0= Sirkum!leksi proksimalIntermediateanterolateral#tuse marginal#tuse marginalistal sirkum!leksiosterolateral kiriosterolateral kiriosterolateral kirienurunan posterior
555252a52585757a5756
esi$lesi kemudian dinilai tergantung pada adanya gamaran erikut, dan didapatkan
skor kumulati!-
#klusi total
Tri!urkasio
i!urkasio
Tortuosity erat
anjang P20 mm
>alsi!ikasi erat Tromus
enyakit di!uspemuluh darah keil
asien$pasien diklasi!ikasikan seagai resiko rendah (0$22), intermediate (28$82), atau
tinggi (P88), dengan skor yang leih tinggi didapatkan pada D"'.
A!'iopasti le$t mai! stemedoman$pedoman GIDE telah menyimpulkan ah%a pasien dengan stenosis MD"
harus mempertimangkan operasi ypass gra!t. Gamun, pentingnya data register untuk
MSs dan ESs telah menunjukkan ah%a DI pada MS pada pasien dengan
anatomi MS yang tepat mendapatkan hasil$hasil yang dapat diterima dengan
komplikasi prosedur yang rendah, dan patensi pemuluh darah dalam jangka panjang.
Munulnya ES, dan rendahnya tingkat restenosis in$stent diandingkan pada DI
dengan MS, menguah pendekatan dari anyak ahli inter3ensional kardiologi pada
suset yang seelumnya tau ini. ada pasien yang ditangani seara elekti! dengan
332
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
51/58
MS stenosis, re!erensi ukuran pemuluh darah dan !ungsi C tampaknya merupakan
prediktor terkuat dari hasil penanganan yang memuaskan.Kelompok pasie! dima!a /S P0I dapat dilakuka!
MS DI darurat-
o ailout DI setelah komplikasi yang meliatkan MS
MS DI elekti!-
o asien$pasien yang menolak D"', namun dengan angina yang terus$
meneruso asien$pasien yang menolak operasi
o asien$pasien erusia leih muda dengan anatomi MS yang sesuai
(misalnya, tidak menderita penyakit ostial, tidak menderita MS pendek)
:ptimalisasi %asil /S P0I
+asil pemeriksaan angiogra!i yang aik harus didapatkan. *ltrasound intra3askular
dapat digunakan aik seara pre$prosedur untuk memastikan diameter pemuluh
darah, dan post$prosedur untuk memastikan ah%a stent telah terpasang dengan aik.
i!urkasio MS dapat ditangani dengan menggunakan teknik$teknik yang telah
dijelaskan seelumnya.Terdapat ukti ah%a penggunaan ES dalam i!urkasio MS
menghasilkan prognosis klinis yang leih aik.Seagian esar operator seara rutin memeriksa kemali MS dengan
angiogra!i 2$7 ulan setelah DI, untuk memastikan restenosis.
Terapi tamba%a! u!tuk a!'ioplasti da! ste!ti!'Aspiri!Man!aat aspirin selama DI telah terukti pada Montreal %eart Study, dimana terapi
aspirin dan dipiridamole ersi!at superior terhadap plaseo pada penegahan MI
gelomang [ peri$prosedural. Studi$studi selanjutnya menunjukkan ah%a dipiridamole
tidak menamahkan e!ek apapun pada man!aat aspirin."spirin dosis rendah (iasanya
6 mg sekali sehari), dimulai setidaknya 27 jam seelum prosedur, direkomendasikan
pada pasien yang menjalani DI.Tie!opiridi!>lopidogrel dan tiklopidin merupakan deri3at$deri3at tienopiridin yang menghamat
!ungsi platelet seara independen dari aspirin, dengan menghamat reseptor platelet
adenosine diphosphate ("). Studi$studi a%al menunjukkan ah%a dual terapi
antiplatelet dengan menggunakan aspirin dan tiklopidin ersi!at superior terhadap
333
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
52/58
aspirin saja. enggunaan tiklopidin diatasi oleh netropenia erat.>lopidogrel,
tienopiridin yang leih aru, memiliki pro!il e!ek samping yang leih aman, sehingga
menjadi agen oat pilihan. Studi DI D*RE (DIXDlopidogrel in 3nstable ngina to
pre&ent Recurrent E&ents) menunjukkan ah%a penanganan dengan klopidogrel (800
mg loading dose, diikuti oleh 6 mg per hari) selain aspirin untuk median selama 50 hari
seelum DI, diandingkan dengan terapi aspirin saja, menurunkan terjadinya
kematian kardio3askular, MI, atau re3askularisasi pemuluh darah target seesar 809
setelah 5 ulan. Seagian esar pusat$pusat kesehatan memiliki keijakan klopidogrel
high$loading$dose (400 mg 2$7 jam pre$DI) jika pasien elum dierikan dosis pre$
loading dose.rasugrel merupakan agen antiplatelet oral teraru yang ditinjau oleh GIDE.
Metaolit akti!nya mengikat seara ire3ersiel terhadap kelas reseptor " 2Z52padaplatelet.ata dari TRIT#G TIMI 8? menunjukkan ah%a terapi prasugrel terkait dengan
penurunan peristi%a$peristi%a iskemik, termasuk stent tromosis, namun dengan
peningkatan resiko perdarahan esar, termasuk perdarahan !atal pada pasien$pasien
"DS yang ditangani menggunakan DI. Tingkat mortalitas seara keseluruhan tidak
ereda seara signi!ikan diantara kelompok$kelompok terapi. Sehingga telah
direkomendasikan untuk penggunaan yang ersamaan dengan aspirin untuk pasien$
pasien sindrom koroner akut (S>") yang ditangani menggunakan DI pada konteks
erikut ini-
STEMI
Stent tromosis seelumnya dengan klopidogrel
asien dengan diaetes
Setelah loading dose 40 mg, dosis maintenane 50 mg harus diteruskan selama 5
tahun.rasugrel harus digunakan dengan hati$hati pada mereka dengan peningkatan
resiko perdarahan, terutama mereka yang erusia leih dari 6 tahun, dengan ri%ayat
perdarahan, atau dengan erat adan 40 kg.
1epari!Lalaupun terdapat persetujuan umum ah%a pasien yang menjalani DI harus
menerima heparin seelum dilakukan inter3ensi, masih terdapat kontro3ersi mengenai
334
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
53/58
masalah dosis optimal heparin. +uungan teralik antara kadar antikoagulan (diukur
menggunakan "DT) dan terjadinya komplikasi iskemia akut telah terlihat; namun, "DT
yang leih lama dikaitkan dengan tingginya resiko perdarahan. Saat ini, "DTP 800 detik
direkomendasikan untuk pasien$pasien yang menjalani DI. 4o" molecular "eight
heparin(ML+, enoBaparin) telah terukti e!ekti! pada DI; namun, masih elum dapat
menggantikan un!rationated heparin (*@+) pada penggunaan yang rutin.
I!%ibitor 'likoprotei! IIb.IIIa"lur agregasi platelet dimediasi oleh reseptor platelet 'IIIIIa.Studi$studi pada pasien
diaetes dan non$diaetes yang menjalani TD" telah menemukan ah%a kominasi
stent dan inhiitor 'IIIIIa mengurangi moriditas kardio3askular dan mortalitas
diandingkan dengan stent disertai plaseo.
Bi"alirudi!i3alirudin merupakan inhiitor tromin langsung yang menetus akti3itasnya dengan
seara spesi!ik dan re3ersiel erinteraksi dengan tromin yang ersirkulasi (inakti!)
dan lot$ound (akti!). Studi klinis i3alirudin pada DI telah menunjukkan man!aat yang
sama pada kominasi aiBima dan heparin, dengan penurunan resiko perdarahan
yang signi!ikan seara klinis.
Pedoma!&pedoma! NI0E pada pe!''u!aa! i!%ibitor GPIIb.IIIa
... telah direkomendasikan ah%a inhiitor ' IIIIIa dianggap seagai tamahanterhadap DI pada semua pasien dengan diaetes yang menjalani DI elekti!, dan
untuk pasien yang menjalani prosedur$prosedur yang kompleks.jika DI diindikasikan seagai agian dari penanganan a%al unstale angina atau
GSTEMI, namun ditunda meleihi !ase penanganan a%al, maka penggunaan inhiitor
IIIIIa direkomendasikan seagai tamahan pada DI\
Peralata! pe!(e'a%a! emboliEmolisasi distal dari ahan$ahan tertentu yang tersekat dalam mikrosirkulasi
(misalnya, deris plak, tromus, dan !irin) selama in!lasi alloon dan pemasangan
stent semakin diketahui seagai penyea hasil$hasil suoptimal setelah DI. 'ra!t
3ena, dan lesi$lesi tromosis sekarang ini diketahui seara khusus rentan terhadap
komplikasi$komplikasi yang munul dari emolisasi distal, seperti !enomena 5no-reflo"*,
yang terlihat sampai 809 gra!t 3ena yang mengandung tromus pada saat DI. >arena
335
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
54/58
itu, penggunaan peralatan pelindung distal harus dipertimangkan dalam suset$suset
angioplasti ini.
Peralata! peli!du!' distaleralatan$peralatan ini seara luas diagi menjadi alat$alat yang mengoklusi saluran
distal kemudian memungkinkan aspirasi deris, atau !ilter$!ilter distal yang menangkap
deris pada arus a%ah.
Peralata! balo! oklusi ,Gambar+ 6+43-
eruSurge 'uardLire- terdiri dari 8 agian- (5) kateter oklusi temporer
'uardLire, yang ditempatkan seara distal pada pemuluh darah untuk
memungkinkan oklusi; (2) adapter MiroSeal yang memungkinkan kontrol pada
in!lasi dan de!lasi alloon; (8) kateter aspirasi EBport, yang memungkinkan
kumpulan deris dapat diaspirasi ke dalam syringe 20 m.
Salah satu kerugian dari sistem ini yaitu ah%a pemuluh darah target seara
temporer teroklusi, sehingga miokardium distal dapat menjadi iskemik.
Peralata!&peralata! $ilter
"ngio'uard- terdiri dari kael pemandu angioplasti dengan !ilter yang dapat
diperesar pada ujungnya. @ilter dapat diperesar saat lesi target telah dile%ati.
"liran darah anterograd pada pemuluh darah dipertahankan, dan deris$deris
yang ada seara teori akan terkumpul pada !ilter. @ilter kemudian diperkeil dan
ditarik ke dalam kateter.
@ilterLireE& ('amar. 4.22)- terdiri dari !ilter distal !ishmouth yang teruka,
yang dipasang pada kael pemandu angioplasti. agian mulut !ilter seara teori
memesar sampai memenuhi seluruh lumen pemuluh darah. @ilter kemudian
dipasang dengan menarik seluung deli3ery, dan dikumpulkan ke dalam
seluung retrie3al.
Batasa!&batasa! peralata! peli!du!' distal
Mele%ati pro!il dapat mengakiatkan emolisasi distal
"posisi !ilter yang tidak lengkap, atau oklusi onduit yang tidak lengkap
>urangnya perlindungan pada aang samping
336
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
55/58
Iskemia distal pada peralatan alloon oklusi
'amar. 4. 25 "lat alloon oklusi untuk perlindungan distal
,
337
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
56/58
'amar. 4.22 @ilter%ire. ireproduksi kemali dengan ijin oston Sienti!i.
Tek!ik&tek!ik k%ususesi$lesi kompleks yang tidak ook digunakan untuk angioplasti terus menerus
mengakiatkan masalah yang signi!ikan. Sejumlah peralatan alternati! telah
dikemangkan, seagai upaya untuk mem!asilitasi penanganan stensosis yang sulit
ditangani, yang meliputi kateter aterektomi laser, rotasional, dan direksional dan alloon
pemotong. Sejumlah indikasi$indikasi klinis yang terus erkemang telah digamarkan
dalam literatur klinis, meliputi stenosis yang resisten terhadap angioplasti (terutama lesi$
lesi kalsi!ikasi erat), in-stent restenosis, lesi$lesi ostial, dan penyakit pemuluh darah
keil.
Aterektomi rotasio!al ,rotablasi-
>ateter aterektomi rotasional erujung$erlian yang erotasi pada keepatan 200 rpm
dan seara khusus menghanurkan jaringan yang mengeras, sehingga meniptakan
lesi untuk dilakukan stenting. Saat DI kon3ensional dapat dilakukan, rotalasi tidak
memiliki keuntungan tamahan, dan dikaitkan dengan resiko diseksi dan per!orasi,
spasme, dan oklusi pemuluh darah yang leih tinggi. Gamun, metode ini memiliki
peranan dalam penanganan eerapa lesi koroner yang kompleks, namun diatasi oleh
iaya dan kompleksitas teknik, sehingga memerlukan operator tamahan dan latihan.
Balo! pemoto!'alon pemotong mirip dengan alon angioplasti kon3ensional dengan tamahan 8 (2.0
dan 2.6 mm allon) atau 7 (U8.0 mm alon) aterotom, yang merupakan pisau
mikroedah, dengan tinggi 0.050J, dan terikat seara longitudinal pada permukaan
alloon. alon dilipat untuk memungkus pisau dan melindungi dinding pemuluh darah
ketika kateter dile%atkan ke$ dan dari$ arah lesi. Saat alon pemotong diin!lasi,
aterotom memesar seara radial dan menginsisi plak, mem!asilitasi dilatasi maksimum
lesi target dengan daya erkekuatan minimal, dan mengakiatkan edera terkontrol,
ukan edera intima yang ireguler dan tidak dapat diprediksi yang terkait dengan
angioplasti alon. erhatian tamahan harus ditujukan untuk menghindari diseksi dan
oklusi pemuluh darah.
Val"ulopasti itral(gamar 4.28)
338
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
57/58
ada pasien dengan stenosis mitral, ercutaneous #allon Mitral 6al&uloplasty (MC)
sekarang telah menjadi terapi pilihan. @aktanya merican%eart ssociation and
merican College of Cardiologymengatakan-
-
7/25/2019 Bab 6 Kateterisasi Jantung Dan Intervensi
58/58
kejadian$kejadian tromoemolik
"S latrogenik
'amar 4.28 alon Mitral Cal3uloplasti- anel atas menunjukkan alon dinaikkan melintasi katup mitral,
menunjukkan entuk dumb-bell tipikal. >arena naiknya tekanan dan 3olume meningkat, dilatasi katup
yang stenosis (anel a%ah). iadaptasi dengan iKin dari raun%ald E (ed)(2005). %eart disease1 a text
boo! of cardio&ascular medicine. 7th ed. # Saunders1 hiladelphia.