bab iii (2) fix

Upload: kevin-harsenda

Post on 03-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    1/23

    III-2

    III.1.1.Contour Mining

    Contour mining cocok diterapkan untuk endapan batubara

    yang tersingkap di lereng pegunungan atau bukit. Cara

    penambangannya diawali dengan pengupasan tanah penutup

    (overburden) di daerah singkapan di sepanjang lereng mengikuti

    garis ketinggian (kontur), kemudian diikuti dengan penambangan

    endapan batubaranya. enambangan dilanjutkan ke arah tebing

    sampai dicapai batas endapan yang masih ekonomis bila ditambang.

    III.1.2Mountaintop Removal Method

    !etode mountaintop removal method ini dikenal dan

    berkembang cepat, khususnya di "entucky #imur ($merika %erikat).

    &engan metode ini lapisan tanah penutup dapat terkupas seluruhnya,

    sehingga memungkinkan perolehan batubara 1''.

    III.1.Area mining method

    !etode ini diterapkan untuk menambang endapan batubara

    yang dekat permukaan pada daerah mendatar sampai agak landai.

    enambangannya dimulai dari singkapan batubara yang mempunyai

    lapisan dan tanah penutup dangkal dilanjutkan ke yang lebih tebal

    sampai batas pit.

    III.1.* Open Pit Method

    !etode ini digunakan untuk endapan batubara yang memiliki

    kemiringan (dip) yang besar dan curam. +ndapan batubara harus

    tebal bila lapisan tanah penutupnya cukup tebal.

    a. apisan miring

    Cara ini dapat diterapkan pada lapisan batubara yang terdiri

    dari satu lapisan (single seam) atau lebih (multiple seam). ada

    cara ini lapisan tanah penutup yang telah dapat ditimbun di kedua

    sisi pada masing-masing pengupasan.

    b. apisan tebal

    ada cara ini penambangan dimulai dengan melakukan

    pengupasan tanah penutup dan penimbunan dilakukan pada

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    2/23

    III-

    daerah yang sudah ditambang. %ebelum dimulai, harus tersedia

    dahulu daerah singkapan yang cukup untuk dijadikan daerah

    penimbunan pada operasi berikutnya.ada cara ini, baik pada

    pengupasan tanah penutup maupun penggalian batubaranya,

    digunakan sistem jenjang (benching system).

    III.2 #ahapan "egiatan enambangan atubara

    "egiatan penambangan di suatu perusahaan tambang dibagi

    menjadi beberapa tahapan-tahapan kegiatan. #ahapan ini mempunyai tujuan

    tersendiri dan akan saling berhubungan langsung dengan tahapan lainnya.

    rutan rangkaian tahapan kegiatan penambangan yaitu /

    III.2.1 embersihan ahan (Land Clearing)

    "egiatan land clearingbertujuan membersihkan semak-semak,

    pohon-pohon, dan menyingkirkan material yang menghalangi kegiatan

    penambangan (0ambar .1). $lat yang biasa digunakan adalah

    bulldozer. Cara-cara pembersihan lahan tergantung dari keadaan

    lapangan, yaitu/a. ila di daerah itu hanya ditumbuhi oleh semak-semak dan pohon-

    pohon yang diameternya lebih kecil dari 1' cm, cukup langsung

    didorong. #anah yang berhumus dikumpulkan lagi ke suatu tempat

    penumpukan humus untuk dipakai lagi pada waktu reklamasi atau

    langsung disebar pada lokasi timbunan yang sudah inal untuk

    reklamasi.

    b. ila pohon-pohonnya berdiameter antara 1' 23 cm dan akarnya

    kokoh, maka pembersihan lahan dilakukan dengan mendorong

    beberapa kali pelan-pelan untuk menjatuhkan dahan-dahan atau

    cabang-cabang yang sudah kering, lalu didorong sekaligus secara

    mendadak dengan sedikit mengangkat bilah bulldozer sampai

    pohon itu roboh atau dengan menggunakan dua bulldozer yang

    menarik rantai baja.

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    3/23

    III-*

    c. 4ika pohon-pohonnya berdiameter lebih besar dari 23 cm, maka

    caranya dengan menggali tanah disekelilingnya dahulu agar akar

    akarnya putus dan kekuatan pohon berkurang, kemudian pohon

    tersebut didorong sampai roboh. "alau batang itu tidak roboh,

    dapat dipakai sebuah rantai yang panjang untuk menarik pohon itu

    dengan sebuah bulldozer, tetapi apabila ada dua bulldozer harus

    dengan arah masing-masing menyerong agar lebih aman.

    d. %elain semak-semak terdapat bongkah batu besar (boulders) yang

    akan menghalangi pekerjaan, maka batu besar (boulders)itu harus

    diledakkan dan tidak boleh didorong sekaligus karena akan

    melampaui batas kemampuan dorong bulldozer.

    Sumber !ebsite" Atlantaservice" #$$%&

    0$!$5 .1

    LA' CLAR*'+

    III.2.2 engupasan #anah ucuk (,op Soil)

    #anah pucuk terdiri dari tanah humus dan tanah merah yang

    merupakan hasil pelapukan dari tanah induk. #anah pucuk harus

    diperlakukan secara khusus karena sangat penting untuk media

    tanaman. roses penghijauan tidak dapat dilakukan dengan baik

    apabila tidak tersedia tanah pucuk. enggalian atau pemisahan tanah

    pucuk dilakukan dengan menggunakan bulldozer, e-cavator, dan

    truc.(0ambar .2). #anah pucuk yang telah ditimbun pada lokasi

    khusus pada saat diperlukan akan dihamparkan kembali diatas tanah

    timbunan yang bersiat permanen. #ujuan penanganan tanah pucuk

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    4/23

    III-3

    tersebut adalah untuk menjaga agar tidak tercampur dengan tanah

    lain, agar unsur hara tidak mati, dan tanah pucuk tidak tererosi.

    enebaran kembali tanah pucuk dilakukan dengan ketebalan antara

    2' ' cm diatas lahan yang telah di tata dan dirapikan agar bebas

    erosi.

    Sumber !ebsite" *pcoal" #$/$&

    0$!$5 .2

    +60$%$6 #$6$7 C"

    III.2. engupasan #anah enutup (Stripping Overburden)

    engertian kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup

    yaitu pemindahan suatu lapisan tanah atau batuan yang berada diatas

    cadangan bahan galian, agar bahan galian tersebut menjadi

    tersingkap. ntuk mewujudkan kondisi kegiatan pengupasan lapisan

    tanah penutup yang baik diperlukan alat yang mendukung dan

    sistimatika pengupasan yang baik.(0ambar .).

    !enurut 5ochmanhadi (188*), karena perbedaan kekerasan

    dari material yang akan digali sangat ber9ariasi maka sering

    dilakukan pengelompokan sebagai berikut/

    a& unak (so0t) atau mudah digali (easy digging), misalnya/ tanah atas

    atau top soil, pasir (sand), lempung pasiran (sandy clay), dan pasir

    lempungan (clayed sand)&

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    5/23

    III-:

    b& $gak keras (medium hard digging), misalnya/ tanah liat atau

    lempung (clay) yang basah dan lengket dan batuan yang sudah lapuk

    (1heathered roc.).

    c& %ukar digali atau keras (hard digging) misalnya/ batu sabak (slate),

    material yang kompak (compacted material), batuan sedimen

    (sedimentary roc.), konglomerat (conglomerat), dan breksi

    (breccia).

    d& %angat sukar digali atau sangat keras (very hard digging)atau batuan

    segar (0resh roc.) yang memerlukan pemboran dan peledakan

    sebelum dapat digali, misalnya/ batuan beku segar (0resh igneousroc.) dan batuan malihan segar (0resh metamor0ic roc.). $dapun pola

    teknis dari pengupasan lapisan tanah penutup yaitu/

    /& 2ac. 3illing igging Method

    ada cara ini tanah penutup dibuang ke tempat endapan

    batubara yang sudah digali. eralatan yang digunakan adalah

    e-cavator dan diangkut oleh dump truc..

    Cara 2ac. 3illing igging Method cocok untuk tanah

    penutup yang bersiat/

    a. #idak diselangi oleh berlapis-lapis endapan batubara

    (hanya ada satu lapis).

    b. !aterial atau batuannya lunak.

    c. etaknya mendatar (horisontal).

    2.2enching System

    Cara pengupasan lapisan tanah penutup dengan sistem

    jenjang (benching) ini yaitu pengupasan lapisan tanah penutup

    yang disertai pembuatan jenjang. %istem ini cocok untuk/

    a. #anah penutup yang tebal.

    b. !aterial cukup keras.

    c. ahan galian atau lapisan endapan yang juga tebal.

    .rag Scrapper System

    Cara ini biasanya langsung diikuti dengan pengambilan

    bahan galian setelah tanah penutup dibuang, tetapi bisa juga tanah

    penutupnya dihabiskan terlebih dahulu, kemudian baru bahan

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    6/23

    III-;

    galiannnya ditambang. %istem ini cocok untuk tanah penutup yang

    materialnya lunak dan lepas (loose).

    *. Cara "on9ensional

    Cara ini menggunakan kombinasi alat-alat pemindahan

    tanah mekanis (alat gali - muat, dan alat angkut), seperti

    kombinasi antara bulldozer" e-cavator" dan dump truc..

    3.Multi 2uc.et -cavator System

    ada pengupasan cara ini tanah penutup dibuang ke tempat

    yang sudah digali atau ke tempat pembuangan khusus. Cara ini

    ialah dengan menggunakan buc.et 1heel e-cavator(

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    7/23

    III-?

    pemuatan ke alat angkutnya (0ambar .*). ntuk lapisan batubara

    yang keras, maka terlebih dahulu dilakukan penggarukan.

    Sumber Aditamaenergi" #$/4&

    0$!$5 .*

    C=$ 0+##I60

    III.2.3 engangkutan atubara (Coal 5auling)

    %etelah dilakukan kegiatan coal getting, kegiatan lanjutan

    adalah pengangkutan batubara (coal hauling) dari lokasi tambang

    (pit) menuju tempat penumpukan (stoc.pile6temporarystoc.pile) atau langsung ke unit pengolahan (0ambar .3).

    Sumber 7upastuntas&co" #$/4&

    0$!$5 .3

    +60$60"#$6 $#$5$

    III.2.: engapalan (Shipping)

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    8/23

    III-8

    roses pengapalan merupakan pengangkutan yang

    dilakukan setelah batubara diangkut dengan kereta api@ kapal@

    tongkang menuju pelabuhan. &i pelabuhan dilakukan proses

    pemuatan batubara ke dalam kapal untuk dikirim kepada konsumen.

    III. $lat-$lat !ekanis

    $lat-alat mekanis yang digunakan untuk penambangan batubara

    antara lain/

    III..1 $lat dorong

    2ulldozer merupakan alat dorong yang paling umum

    digunakan, dapat dikategorikan sebagai alat gali-angkut jarak

    pendek (0ambar .:). "emampuan2ulldozerantara lain /

    a. !embabat atau !enebas

    ekerjaan pembersihan tempat kerja dari semak-semak,

    pohon-pohon besar kecil, sisa pohon yang sudah ditebang, dan

    membuang bagian tanah atau batuan yang menghalangi

    pekerjaan.b& Pusher Loading

    ntuk membantu Scraperdalam mengisi muatannya pada

    lapisan tanah kohesi. antuan itu diperlukan untuk menambah

    po1eragar diperoleh kecepatan mengisi yang lebih singkat dan

    scraperterisi penuh (5eaped Load).

    c. !enyebarkan material

    ntuk menyebarkan material tanah ke tempat-tempat

    tertentu dengan tebal yang dikehendaki.

    d. !enimbun kembali

    ekerjaan menimbun kembali terhadap bekas lubang-

    lubang galian seperti menutupi saluran air, menimbun

    lubang pondasi atau tiang penyangga bangunan-bangunan

    besar.

    e& ,rimming dan sloping

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    9/23

    III-1'

    ekerjaan pembuatan kemiringan tertentu pada suatu

    tempat, seperti tanggul, dam, kanal-kanal besar, tepi jalan raya.

    . enggeru atau emberai

    Ini dilakukan khusus bulldozer yang memiliki shan.

    ripperseperti &133, &;3, &?5, &85 dan lain-lain.

    Sumber1ebsite

    0$!$5 .:

    &=A+5

    III..2 $lat 0ali-!uat

    erdasarkan cara pengendalian atau pemuatannya,

    -cavator digolongkan dalam dua tipe yaitu 0ront shovel

    (penggalian dengan bucket mengarah ke depan) dan bac.hoe

    (penggalian dengan bucket mengarah ke belakang). $dapun cara

    pengoperasian e-cavator, yaitu dengan hydraulic e-cavator, alat ini

    merupakan mesin yang menggunakan tekanan hydraulic untuk

    menggerakkan buc.et sehingga dapat menggali material.

    erdasarkan pada cara bergeraknya buc.et" hydraulic e-cavator

    terbagi menjadi dua macam yaitu bac. hoedanpo1er shovel& ada

    kegiatan pengupasan overburden di Pit dapat digunakan jenis

    hydraulic e-cavator bac. hoe. $lat ini dalam pengoperasiannya

    hampir sama dengan po1er shovel" yang membedakannya adalah

    cara penggalian materialnya, dimana bac. hoe menggali material

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    10/23

    III-11

    dari atas ke bawah, sedangkan po1er shovelmenggali dari bawah

    keatas.

    ekerjaan yang dapat dilakukan oleh 5ydraulic -cavator

    (0ambar .;)antara lain /

    a. !enggali di lereng bukit, misalnya untuk menggali tanah

    liat, pasir, batu gamping dan pengupasan tanah penutup (Striping

    Overburden )&

    b. !emuat (Loading) material ke sebuah alat angkut,

    misalnya lori, dump truc." belt conveyor dan lain-lain.

    c. !embuang tanah penutup ke bagian belakang daerah

    yang sudah kosong (umping o0 ,op Soil into Spoil 2an.)&Cara

    kerja ini di sebut B2ac. 3illing igging Method B.

    Sumber !ebsite

    0$!$5 .;

    7&5$IC +DC$>$#=5 #I+ $C"7=+

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    11/23

    III-12

    $lat angkut ini banyak dipakai untuk mengangkut material-

    material seperti tanah, endapan bijih, batuan untuk bangunan dan

    lainnya pada jarak yang dekat sampai sedang. ump truc. cukup

    leksibel, artinya dapat dipakai untuk mengangkut bermacam-macam

    barang dengan muatan, bentuk dan jumlah yang beranekaragam dan

    tidak tergantung pada jalur jalan. "ebanyakan tenaga penggerak

    yang digunakan adalah mesin diesel dengan menggunakan solar

    sebagai bahan bakar. 4enis alat ini dapat dibedakan menjadi /

    a& Rigid ump ,ruc.

    ump truc. jenis ini memiliki bagian kabin yang bersatu

    dengan bagian vessel-nya, sehingga pergerakannya kaku atau

    tidak leksibel (0ambar .?).

    Sumber !ebsite

    0$!$5 .?

    R*+* 8MP ,R8C7

    b& Articulated ump ,ruc."erangka dari alat ini bagian kabin terpisah dari bagian

    belakang atau 9esselnya, sehingga dalam pengoperasiannya

    menjadi lebih leksibel, tetapi mempunyai ukuran vesselyang

    lebih kecil dariRigid ump ,ruc. (0ambar .).

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    12/23

    III-1

    Sumber !ebsite

    0$!$5 .8

    AR,*C8LA, 8MP ,R8C7

    $dapun berdasarkan cara dumping dan vesselnya maka alat

    ini dapat dibedakan menjadi Rear dump" Side dump dan 2ottom

    dump

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    13/23

    III-1*

    dilapangan, sehingga alat dapat bekerja dengan optimal dan

    memberikan produktiitas yang optimal.

    "ondisi daerah kerja atau medan kerja yang harus

    dipertimbangkan adalah keadaan topograi, pencapaian daerah,

    ketinggian lokasi kerja, iklim, dan kesanggupan pabrik dari alat-

    alat berat yang dipergunakan untuk menjamin kelangsungan

    operasional. %elain itu, ketinggian tempat kerja (altitude)

    berpengaruh terhadap kerja mesin. %emakin tinggi altitudetekanan

    udara semakin berkurang. &iketahui bahwa tenaga mesin diesel

    akan berkurang setiap ketinggian 1'''0eet.

    III.*.2. "arakteristik Eormasi dan %iat !aterial

    !aterial yang akan digali tentu memiliki karakteristik

    tersendiri, oleh karena itu alat berat yang akan digunakan dipilih

    agar dapat dioperasikan secara optimal pada material tersebut.

    %iat-siat isik dari material yang harus dipertimbangkan,

    yaitu/

    1. engembangan dan enyusutan !aterial

    engembangan material terjadi ketika material digali dari

    keadaan aslinya sehingga terjadinya perubahan 9olume saat

    dipindahkan, sedangkan penyusutan material terjadi ketika

    material digali, dipindahkan dan dipadatkan maka 9olumenya

    akan menyusut. erubahan 9olume tersebut akan diikuti dengan

    perubahan densitas material dalam kondisi yang sama.

    2. entuk !aterial

    entuk material didasarkan pada ukuran butir material yang

    akan mempengaruhi susunan butir material dalam suatu

    kesatuan 9olume atau tempat.

    . "ekerasan !aterial

    "ekerasan material akan berpengaruh terhadap mudah

    tidaknya material tersebut dapat dibongkar. !aterial yang keras

    akan lebih sulit dibongkar atau digali dengan menggunakan alat

    mekanis, selain itu juga menekan produktiitas alat.

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    14/23

    III-13

    "arakteristik ormasi dan material lain yang harus diperhatikan

    adalah kemantapan lereng, kemiringan, ketebalan, derajat

    konsolidasi, permeabilitas, porositas, pola aliran air, abrasi9itas,

    kelengketan material, kohesi9itas, dan daya dukung tanah.

    III.*.. arameter enambangan

    $dapun parameter penambangan yang dimaksud adalah batas

    akhir tambang, laju produksi, umur@lama pekerjaan, dan dampak

    lingkungan yang diakibatkan kegiatan penambangan.

    III.*.*. "apasitas $lat

    kuran vessel sangat memengaruhi dengan jumlah muatan

    yang mampu di angkut, serta untuk memenuhi target dapat

    dilakukan dengan penambahan alat. %emakin besar kapasitas alat

    maka akan semakin sedikit jumlah alat yang digunakan.

    III.* Eaktor-aktor yang !empengaruhi rodukti9itas $lat

    erikut adalah aktor-aktor yang mempengaruhi produkti9itas dari

    suatu alat, yaitu /

    III.*.1. ola emuatan

    ola pemuatan yang digunakan tergantung pada kondisi

    lapangan operasi pengupasan serta alat mekanis yang digunakan

    dengan asumsi bahwa setiap alat angkut yang datang, mangkuk

    (buc.et) alat gali-muat sudah terisi penuh dan siap ditumpahkan.

    %etelah alat angkut terisi penuh segera keluar dan dilanjutkan

    dengan alat angkut lainnya sehingga tidak terjadi waktu tunggupada alat angkut maupun alat gali muatnya. ola pemuatan pada

    operasi pengangkutan di tambang terbuka dikelompokkan

    berdasarkan posisi bac. hoe terhadap 0rontpenggalian dan posisi

    dump truc. terhadap bac. hoe. ntuk lebih jelasnya akan

    dijelaskan seperti berikut ini/

    1. erdasarkan osisi $lat 0ali !uat

    a. ,op Loading

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    15/23

    III-1:

    "edudukan alat gali muat lebih tinggi dari alat

    angkut dimana alat gali muat berada di atas tumpukan

    material atau berada di atas jenjang.

    b. 2ottom loading

    ola pemuatan dimana alat gali muat dan alat angkut

    terletak pada satu ketinggian yang sama.

    2. erdasarkan enempatan $lat $ngkut

    a. Single 2ac. 8p

    $lat angkut memposisikan diri untuk dimuat pada

    satu tempat dan alat angkut berikutnya menunggu alat

    angkut pertama dimuati sampai penuh, setelah alat angkut

    pertama berangkat maka alat angkut kedua memposisikan

    diri untuk dimuati dan seterusnya.

    b. ouble 2ac. 8p

    $lat angkut memposisikan diri untuk dimuati pada

    dua tempat, kemudian alat gali muat mengisi salah

    satu alat angkut sampai penuh setelah itu mengisi alat

    angkut kedua yang sudah memposisikan diri di sisi lain

    sementara alat angkut kedua diisi, alat angkut ketiga

    memposisikan diri di tempat yang sama dengan alat

    angkut pertama dan seterusnya.

    . erdasarkan osisi emuatan

    a. 3rontal Cut

    ada pola ini bac. hoememuat pertama pada dump

    truc.sebelah kanan sampai penuh dan berangkat, setelah

    itu dilanjutkan pada dump truc.sebelah kiri.

    b. Parallel Cut !ith ,urn rive 2y

    2ac.hoe bergerak melintang dan sejajar dengan

    0rontpenggalian. ola ini digunakan bila lokasi pemuatan

    berdekatan dengan lokasi penimbunan.

    III.*.2. ebar 4alan $ngkut

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    16/23

    III-1;

    4alan angkut pada lokasi tambang sangat mempengaruhi

    kelancaran operasi penambangan terutama dalam kegiatan

    pengangkutan. eberapa geometri yang perlu diperhatikan agar

    tidak menimbulkan gangguan@hambatan yang dapat mempengaruhi

    keberhasilan kegiatan pengangkutan. erhitungan lebar jalan

    angkut didasarkan pada lebar kendaraan terbesar yang

    dioperasikan. %emakin lebar jalan angkut yang digunakan maka

    operasi pangangkutan akan semakin aman dan lancar.

    III.*.. !aterial

    apisan tanah penutup (overburden) adalah semua lapisan

    tanah@batuan yang berada di atas dan langsung menutupi lapisan

    bahan galian berharga sehingga perlu disingkirkan terlebih dahulu

    sebelum dapat menggali bahan galian berharga tersebut. apisan

    tanah penutup (overburden) yang dapat ditemui umumnya

    dikelompokkan menjadi beberapa siat yaitu/

    1. !aterial yang sangat mudah digali (sangat lunak)

    a.!aterial yang mengandung sedikit air, misalnya pasir, tanah

    biasa, kerikil, campuran pasir dengan tanah biasa.

    b. !aterial yang banyak mengandung air, misalnya pasir

    lempungan, lempung pasiran, lumpur dan pasir yang banyak

    mengandung air.

    2. !aterial yang lebih keras (lunak)

    !isalnya tanah biasa yang bercampur kerikil, pasir yang

    bercampur dengan kerikil, pasir yang kasar.

    . !aterial yang setengah keras (sedang)!isalnya batubara, shale (clay yang sudah mulai

    kompak), batuan kerikil yang mengalami sedimentasi dan

    pengompakan, batuan beku yang sudah mulai lapuk, dan

    batuan-batuan beku yang mengalami banyak rekahan.

    *. !aterial yang keras

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    17/23

    III-1?

    !isalnya sandstone" limestone" slate" vulcanic tu00"

    batuan beku yang mulai lapuk, mineral-mineral penyusun

    batuan yang telah mengalami sementasi dan pengompakan.

    3. !aterial sangat keras

    !isalnya batuan-batuan beku dan batuan - batuan

    metamor, contohnya granit, andesit, slate, kwarsit, dan

    sebagainya.

    "eadaan material yang akan digali sangat mempengaruhi

    suatu proses penambangan. !isalnya material tanah penutup

    dijumpai dalam bentuk lapisan tanah pucuk (top soil) yang

    mengandung humus, tanah penutup lunak, dan tanah penutup

    keras. 4enis material tersebut akan menentukan besarnya produksi

    alat dan cara pengoperasiannya. entuk lapisan tanah penutup,

    ukuran ketebalan dan luasnya akan menentukan 9olume

    keseluruhan sehingga dengan aktorpengembangantertentu dapat

    digunakan untuk mencari dan menentukan lokasi penampungan

    material hasil penggalian.

    embongkaran batuan melalui penggarukan (ripping) dan

    pemboran untuk peledakan dipengaruhi oleh siat-siat teknis dari

    material (batuan) tersebut di antaranya/

    1. erat 4enis (ensity)

    erat jenis yaitu berat dari suatu bahan atau material

    berbanding 9olume dari material tersebut. #erdiri dari densitas

    insitu dan densitas loose.2. Eaktor engembangan !aterial

    engembangan (s1ell) menurut para ahli (5. . eurioy

    dan

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    18/23

    III-18

    pengembangan. Eaktor pengembangan juga dapat diketahui

    dari perbandingan densitas material lepas dan densitas material

    insitunya. &ensitas adalah berat per unit 9olume dari suatu

    material. !aterial mempunyai densitas yang berbeda karena

    dipengaruhi siat-siat isiknya.

    . #ekstur

    #ekstur menunjukkan struktur butiran dari batuan dan dapat

    diklasiikasikan berdasarkan siat-siat prositas, density, dan

    ukuran butir. orositas batuan dipengaruhi oleh besarnya

    butiran penyusun batuan tersebut. %emakin besar porositasbatuan berarti semakin banyak rongga antar butir, sehingga

    lebih mudah dalam penggaruan (ripping). #ekstur juga akan

    mempengaruhi dalam kecepatan pemboran.

    *. %truktur atuan

    %truktur batuan seperti patahan, rekahan, bidang perlapisan,

    jenis batuan, dip dan stri.e akan mempengaruhi dalam

    kekuatan struktur batuan. %truktur batuan akan berpengaruh

    terhadap penggarukan, kelurusan lubang bor dan kecepatan

    pemboran.

    3. $brasi9itas

    $brasi9itas adalah suatu parameter yang mempengaruhi

    keausan (umur) mata bor (drill bit) atau batang bor (drill steel).

    "andungan kuarsa dalam batuan biasanya dianggap sebagai

    petunjuk untuk mengukur abrasi9itas (keausan batang bor).

    %emakin banyak kuarsa yang terkandung di dalam batuan akan

    memberikan nilai abrasi9itas yang lebih tinggi.:. "ekerasan@"ekuatan

    "ekerasan adalah tahanan dari suatu bidang permukaan

    halus terhadap tusukan, goresan, abrasi atau pemotongan.

    "ekerasan batuan dapat juga dipakai untuk menyatakan

    besarnya tegangan yang diperlukan untuk menyebabkan

    kerusakan pada batuan.

    III.*.* Eaktor engisian2uc.et

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    19/23

    III-2'

    Eaktor isi (0ill 0actor) adalah presentase 9olume yang sesuai

    atau sesungguhnya dapat diisikan ke dalam bak truk dibandingkan

    dengan kapasitas teoritisnya. %uatu bak truc. yang mempunyai

    aktor isi ?;, artinya 1 9olume bak itu tidak dapat diisi.

    !angkuk (buc.et) dari e-cavator memiliki aktor isi lebih dari

    1'' karena dapat diisi munjung (heaped).

    III.*.3

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    20/23

    III-21

    karena selalu berubah-ubah dari hari ke hari bahkan dari jam ke

    jam tergantung dari keadaan cuaca, keadaan alat yang

    dikemudikan, suasana kerja, dan lain-lain. "adang-kadang suatu

    perangsang dalam bentuk upah tambahan (insenti) dapat

    mempertinggi eisiensi operator.

    %ebenarnya eisiensi operator tidak hanya disebabkan

    karena kemalasan pekerjaan itu tetapi juga karena kelambatan-

    kelambatan dan hambatan-hambatan yang tak mungkin dihindari

    seperti melumasi kendaraan, mengganti yang aus, membersihkan

    bagian-bagian penting sesudah sekian jam dipakai, memindahkan

    ketempat lain, tidak adanya keseimbangan antara alat muat dan alat

    angkut, menunggu peledakan disuatu daerah yang akan dilalui,

    perbaikan jalan, dan lain-lain.

    "arena hal-hal tersebut diatas selama satu jam jarang ada

    operator betul-betul dapat bekerja selama :' menit. erdasarkan

    pengalaman maka bila operator dapat bekerja selama 3' menit

    dalam satu jam, ini berarti eisiensinya adalah ? , maka hal ini

    dianggap baik sekali jika alatnya berban karet. %ehubungan dengan

    eisiensi operator diatas maka perlu juga diingat keadaan alat

    mekanisnya karena hal tersebut mempengaruhi eisiensinya.

    III.*.; "etersediaan $lat dan enggunaan $lat

    %alah satu hal yang mempengaruhi produksi dari kebutuhan

    alat gali muat dan alat angkut yang diinginkan dalam operasi

    penambangan adalah masalah ketersediaan alat.

    "etersediaan alat adalah aktor yang menunjukan kondisi

    alat-alat mekanis dalam melakukan pekerjaan dengan

    memperhatikan kehilangan waktu selama kerja. "ondisi peralatan

    mekanis dibagi menjadi/

    1. "ondisi peralatan 8' 1''

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    21/23

    III-22

    erlaku untuk peralatan baru dan siap pakai, kemampuan

    minimal ;' dan belum mengalami perbaikan apapun serta

    dalam keadaan lengkap.

    2. "ondisi peralatan ;' ?8

    erlaku untuk peralatan lama yang dalam keadaan yang

    siap beroperasi dengan kemampuan minimal ;' namun

    sudah dipakai lebih dari satu tahun atau seribu jam kerja.

    . "ondisi peralatan 3' :8

    eralatan yang dalam keadaan rusak ringan operasi.

    "emampuan alatnya minimal :' dan sudah dioperasikan

    lebih dari dua tahun atau tiga ribu jam kerja.

    III.*.?. #ahanan 0ali (igging Resistance)

    #ahanan gali adalah tahanan yang dialami oleh alat-alat

    pada waktu melakukan penggalian meliputi/

    1. 0esekan antara alat gali dan tanah.

    2. "ekerasan tanah@batuan.

    III.3. 5umusan rodukti9itas $lat 0ali-!uat dan $ngkut

    III.3.1 rodukti9itas $lat 0ali- !uat

    $lat yang digunakan dalam proses gali-muat yaitu

    eFca9ator, berikut rumusan produkti9itasnya G

    erhitungan produkti9itas bucket dari eFca9ator komatsu C*'' G

    q=q1K

    erhitungan produkti9itas eFca9ator per jam G

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    22/23

    III-2

    H q x E x3600

    CT

    "eterangan /

    H roduksi per jam (C!@jam)

    C# Cycle time Jwaktu gali K waktu ayun berisi K waktu

    tumpah K waktu ayun kosong (s)L

    M "apasitas2uc.et (m)

    M1 7apasitas 2uc.et Spe.(m)

    " 3ill 3actor 2uc.et+ +isiensi "erja

    III.3.2 rodukti9itas $lat $ngkut

    $lat yang digunakan dalam proses angkut yaitu dumptruck,

    berikut rumusan produkti9itasnya G

    erhitungan produkti9itas dumptruck per cycledari dumptruc.G

    M n F M1F "

    erhitungan produkti9itas dumptruck per jam G

    H q x E x3600x M

    CT

    "eterangan /H roduksi per jam (C!@jam)

    C# Cycle ,ime J waktu muat K waktu angkut K waktu

    maneu9er tumpah K waktu tumpah K waktu kembali K

    waktu maneu9er muat (s) L

    M roduksi per cycle(m)

    M1 "apasitas2uc.et %pek(m)

    " Eill 3actor 2uc.et

  • 7/21/2019 BAB III (2) fix

    23/23

    III-2*

    ! 4umlah nit

    + +isiensi "erja

    n 4umlahPassing