bahan ajar bkkarir-kkt aam2012

Upload: rahmat-poliyoto

Post on 17-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    1/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 1

    BAB I

    KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

    Terdapat beberapa poin yang harus dipahami terlebih dahulu

    dalam mengkaji bimbingan dan konseling karir, diantaranya: satu,

    istilah konseling karir (career counselling) dan konseling teurapetik

    (therapeutic counselling) sering dipertukarkan fungsinya dalam

    praktek layanan konseling karir. Dua, sebagian praktisi di bidang

    konseling karir menggunakan istilah bimbingan karir (career

    guidance).

    Dari istilah-istilah tersebut terjadi silang pemahaman dan

    ambiguitas istilah, baik ditinjau secara terapeutik ataupun

    pengembangan konseling karir merupakan bagian dari career

    supportyang dimaknai sebagai bantuan yang diberikan kepada

    individu untuk merencanakan dan mengelola karir, career

    supportmencakup keseluruhan aktivitas, termasuk di dalamnya

    konseling karir.

    Merujuk pada fakta tersebut, untuk bisa memahami layanan

    bimbingan dan konseling karir, maka perlu dikaji dulu konsep

    dasar bimbingan dan konseling karir yang akan mengantarkan

    pada pemahaman yang lebih utuh dan mendasar.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    2/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 2

    A. Tujuan Umum

    Tujuan umum dari uraian dan pembahasan materi pada

    bagian pertama ini adalah memberikan fondasi pemahaman

    mengenai layanan bimbingan dan konseling karir serta aspek-

    aspek yang terkait dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan

    konseling karir.

    B.

    Kompetensi

    Setelah mempelajari materi pada bagian pertama ini,

    mahasiswa diharapkan mampu :

    1. Memahami konsep dasar karir,

    2. Memahami konsep dasar bimbingan dan konseling karir

    C. Uraian Materi

    1. Hakikat Karir dan Perkembangan Karir

    Istilah karir bersumber dari suku kata career,yang diadaptasi

    dari Bahasa Latin dan Perancis, yang memiliki arti a) pathway

    (jalan setapak) b) racecourse (lintasan balap), c) rapid motion of

    people (pergerakan cepat manusia), d) horses (kuda), e) hawks

    (elang), dan f) a course of action (sebuah tindakan) (Greenhaus & Callanan,

    2006:91).

    Semenjak abad ke-19 istilah karir digunakan oleh kalangan

    barat dengan berbagai makna dan penekanan, walau demikian

    istilah karir sering dipertukarkan dengan istilah vokasional,

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    3/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 3

    pekerjaan, jabatan, posisi, jenjang kepangkatan. Hal ini tidak

    mengherankan, karena istilah karir memiliki keterkaitan dan

    kemiripan dengan beberapa istilah tersebut.

    Karir menunjuk pada pola hidup yang ditekuni secara

    berarah tujuan dalam hal pekerjaan seseorang, ditinjau dari segi

    sekuensi jabatan yang dipegang sepanjang hidup seseorang

    (Mappaire, 2006:41).

    National Occupation Information Coordinating Committee

    (Sciarra, 2004:103) mendefinisikan karir totalitas seseorang dalam

    pekerjaan yang dijalani the totality of work one does in his or her

    lifetime.

    Dari paparan di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud

    dengan istilah karir adalah pilihan aktivitas atau pekerjaan yang

    ditekuni secara total yang terkait dengan usaha bertahan hidup

    sepanjang kehidupan individu.

    Pembahasan karir berhubungan erat dengan beberapa

    konsep yang lain, diantaranya : career development, career

    counseling, career awareness, career development theory, career

    exploration, career education, career guidance, career information,

    dan work.

    Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing istilah

    tersebut yang dikutif dari Sciarra (2006:103).

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    4/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 4

    Career development, yaitu seluruh faktor psikologis, sosiologis,pendidikan, jasmaniah, ekonomis, dan peluang yang berpadu

    untuk membentuk karir yang dipilih oleh seseorang dalam rentangkehidupannya.

    Career awareness, yaitu pengetahuan mengenai nilai,kecenderungan pilihan, dan konsep diri yang dapat menjadigambaran bagi individu dalam melakukan pemilihan karir

    Career counseling, yaitu proses yang dibangun antara seorangkonselor dengan seorang atau lebih konseli, yang memiliki tujuanuntuk membantu konseli mengintegrasikan pemahaman diri danlingkungan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepattentang pilihan karir konseli.

    Career development theory, yaitu teori karir yang didasarkanpada pemahaman bagaimana individu berkembang secaravokasional. Dasar pemahaman ini memberikan arahan kepadakonselor batasan-batasan yang dibutuhkan dalam membantuindividu menyelesaikan permasalahan, menghindari blok darikonseli, dan proses konseling berkembang secara efektif danberujung kepuasan.

    Career exploration,yaitu proses yang melibatkan beragamaktivitas, peran, dan situasi untuk mencari tahu mengenai bakat

    atau minat pekerjaan dan peluang pengembangan karir.

    Career guidance, yaitu serangkaian program yang membantuindividu memadukan pemahaman, pengalaman, dan apresiasi yangterkait dengan : pemahaman diri, pemahaman lingkungan duniakerja, kesadaran diri mengenai memanfaatkan waktu luang,pemahaman mengenai pentingnya beragam faktor dalamperencanaan karir, pemahaman mengenai informasi karir, belajardan menerapkan proses pengambilan keputusan karir.

    Career information, yaitu informasi-informasi yang berhubungandengan dunia kerja yang sangat berguna dalam proses

    pengembangan karir, termasuk informasi tentang pendidikan,pekerjaan, informasi psikososial yang berhubungan denganpekerjaan (seperti: peluang pelatihan, budaya kerja, dan statuspekerjaan yang beragam)Work, sebuah usaha sadar dalam upaya memperoleh hal yangbermanfaat untuk dirinya dan orang lain di sekitarnya.

    Penjelasan di atas menunjukan bahwa karir merupakan

    bagian yang sangat kompleks yang melibatkan banyak faktor baik

    yang bersifat psikologis maupun sosiologis.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    5/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 5

    Oleh karena itu, untuk memperoleh pemahaman yang utuh

    tentang karir dan bagaimana memberikan layanan bantuan yang

    tepat, seorang konselor harus terbuka dan terus mencari

    informasi-informasi yang relevan dengan karir.

    2. Hakikat Bimbingan dan konseling karir

    Menyimak pembahasan sebelumnya mengenai hakikat karir

    beserta konsep-konsep yang berhubungan, diperoleh pemahaman

    bahwa permasalahan karir berhubungan dengan pengembangan

    diri individu, yang pada akhirnya adalah pencapaian eksistensi

    sebagai pribadi, yaitu kebermaknaan diri.

    Pencapaian diri melalui karir, sejatinya sejalan dengan tujuan

    pelayanan bimbingan dan konseling, dimana melalui pelayanan

    bimbingan dan konseling individu bisa berkembang secara optimal

    dalam proses aktualisasi diri.

    Salah satu wilayah perkembangan individu adalah wilayah

    pengembangan karir, oleh karena itu dalam layanan bimbingan

    dan konseling, muncul layanan dan kajian bimbingan dan

    konseling karir. Layanan bimbingan dan konseling karir

    memadukan ragam teori karir, psikologi perkembangan, teori

    konseling, dan konsep-konsep lain yang relevan, untuk

    memformulasikan bantuan yang tepat dalam pengembangan karir

    konseli.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    6/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 6

    Syamsu Yusuf (2009:56) menjelaskan bahwa bimbingan dan

    konseling karir yaitu proses bantuan untuk memfasilitasi siswa

    dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-

    masalah karir, seperti : pemahaman terhadap jabatan dan tugas-

    tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri,

    pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan

    karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah

    karir yang dihadapi.

    Sciarra (2006:103) menjelaskan bahwa bimbingan karir

    (career guidance) yaitu serangkaian program yang membantu

    individu memadukan pemahaman, pengalaman, dan apresiasi

    yang terkait dengan :

    a. Pemahaman diri, yang meliputi pemahaman individu

    mengenai persepsi dan karakteristik dirinya, atau

    pemahaman individu dengan orang lain atau lingkungannya

    b. Pemahaman lingkungan dunia kerja beserta faktor-faktor

    yang berpengaruh terhadap peluang, termasuk di dalamnya

    permasalahan sikap dan disiplin

    c. Kesadaran mengenai memanfaatkan waktu luang yang bisa

    dimiliki dalam kehidupan

    d. Pemahaman mengenai pentingnya beragam faktor dalam

    perencanaan karir

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    7/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 7

    e. Pemahaman mengenai informasi karir dan keterampilan yang

    dipersyaratkan untuk bisa mencapai kesuksesan diri dalam

    pekerjaan dan kehidupan pribadi

    f. Belajar dan menerapkan proses pengambilan keputusan karir

    Bimbingan karir bertujuan untuk membantu individu dalam

    perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian masalah-masalah

    karir, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja,

    pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi

    lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaia

    pekerjaan, dan penyelesaian masalah-masalah karir yang dihadapi

    (Nurihsan, 2006:16).

    Syamsu Yusuf (2009:57) mengemukakan tujuan dari

    bimbingan dan konseling karir dalam seting persekolahan, yaitu

    membantu peserta didik agar mampu mengembangkan

    kompetensinya berupa :

    a. Memilih jurusan (di SLTA) yang sesuai dengan kemampuan

    dan minat

    b. Mengetahui sekolah (untuk siswa SLTP ) atau perguruan

    tinggi (untuk siswa SLTA) yang tepat sebagai tempat

    melanjutkan studinya

    c. Memiliki pemahaman diri (kemampuan dan minat) yang

    terkait dengan pekerjaan

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    8/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 8

    d. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja, dalam arti mau

    bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa

    rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan

    norma agama

    e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir,

    dengan mengenali cirri-ciri pekerjaan, kemampuan

    (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis

    pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja

    f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu

    merancang kehidupan secara rasional untuk peran-peran

    yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi

    kehidupan sosial ekonomi

    g. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah

    karir. Apabila seorang siswa bercita-cita menjadi seorang

    guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya

    kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir

    keguruan tersebut

    h.

    Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan

    atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh

    kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka

    setiap orang, dalam hal ini siswa perlu memahami

    kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia

    mampu, dan apakah dia berminat dalam pekerjaan tersebut.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    9/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 9

    BAB II

    RAGAM TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

    Bagian kedua terdiri dari ragam teori bimbingan dan konseling

    karir yang ditinjau dari beragam perspektif dalam pelaksanaan

    layanan bimbingan dan konseling.

    A. Tujuan Umum

    Pembahasan dan uraian materi pada bagian kedua ini

    bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa mengenai ragam

    teori bimbingan dan konseling. Terdapat dua fokus bahasan teori,

    pertama teori perkembangan karir, kedua teori konseling karir.

    Wawasan yang diperoleh diharapkan mampu mengantarkan

    mahasiswa dalam merencanakan karir dan mengembangkan

    layanan bimbingan dan konseling karir yang relevan dengan

    kebutuhan peserta didik.

    B. Kompetensi

    Setelah membaca dan mempelajari materi dibagian kedua ini

    mahasiswa diharapkan mampu :

    1. Memahami ragam teori bimbingan dan konseling karir

    2. Memilih teori dan pendekatan karir yang sesuai dengan

    permasalahan peserta didik

    3. Memahami perbedaan teori perkembangan karir dan teori

    konseling karir

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    10/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 10

    C. Uraian Materi

    Tinjauan secara lebih utuh tentang perkembangan karir

    individu menginspirasi berbagai penelitian dan pengembangan di

    bidang konseling karir. Saat ini konseling karir tidak lagi bersifat

    kaku dengan satu pemahaman saja. Salah satu tinjauan teori

    perkembangan karir mencoba memetakan perkembangan karir

    sebagai bagian dari perkembangan dan pertumbuhan individu.

    Saat ini perkembangan teori konseling karir berkembang

    pesat dengan berbagai sudut pandang, namun jika dikelompokan,

    perkembangan teori karir dapat dibagi menjadi tiga madzhab

    besar, diantaranya yaitu : teori-teori yang berfokus pada

    pendekatan isi (content approaches), pendekatan yang berfokus

    pada proses (process approaches), atau pendekatan yang

    menggabungkan kedua pendekatan tersebut.

    Pemahaman atas literatur perkembangan teori karir dapat

    memberikan gambaran perkembangan teori karir, dan

    mengantarkan pada penemuan-penemuan teori baru, atau upaya

    mengintegrasi teori-teori karir yang telah ada.

    Konselor sebagai salah satu komponen yang membantu

    tumbuh kembang individu melalui proses pendidikan, perlu

    memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai

    macam pendekatan, teori, teknik, serta perkembangan

    kontemporer dalam upaya pengembangan dan perencanaan karir.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    11/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 11

    Berdasarkan pada realitas tersebut, kajian yang disajikan

    dalam bahan ajar ini disusun dengan tujuan membuka

    pemahaman mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

    bimbingan dan konseling karir, serta bentuk operasional dalam

    pelaksanaannya dalam praktik layanan bimbingan dan konseling.

    1. Teori-teori Pengembangan Karir Karir

    a.

    PersonEnvironment Fit Theories

    Teori karir yang digagas oleh Holland merupakan teori yang

    paling populer dalam teori-teori karir yang fokus pada kesesuaian

    antara individu dan lingkungan kerja. Model-model minat

    pekerjaan yang dikembangkan oleh Holland sangat mempengaruhi

    konseling karir.

    Teori Holland pada awalnya menekankan pada aspek

    asesmen oleh para ahli sehingga memunculkan saran yang tepat

    dalam pemilihan karir. Namun, saat ini penekanan teori lebih

    diarahkan pada interaksi antara individu denga lingkungan kerja

    dimana pilihan karir telah dilaksanakan.

    Teori personenvironment fitberkembang pada tahun 1960

    1970 yang digagas oleh Holland, teori ini dikenal dengan istilah

    differentialist, yang memperhatikan aspek-aspek individual.

    Holland menyatakan bahwa individu mencari pekerjaan yang

    sesuai dengan minat masing-masing.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    12/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 12

    Teori yang dikembangkan Holland, diilustrasikan dalam

    gambar hexagonal, seperti terlihat dalam gambar 2.1 di bawah ini.

    Gambar 2.1 Hollands hexagonal model

    Terdapat tiga prinsip utama dalam teori yang dikembangkan

    oleh Holland, yaitu :

    1) Individu dan lingkungan pekerjaan dapat dibagi menjadi

    enam tipe minat: realitstik, investigatif, artistik, sosial,

    enterprising, dan conventioanl.

    2) Pemilihan pekerjaan merupakan hasil dari usaha untuk

    mencapai kesesuaian antara minat dan lingkungan

    3) Kongruensi (kesesuaian) dihasilkan dari kepuasan kerja dan

    stabilitas.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    13/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 13

    Tabel 1.1Enam Tipe Minat Karir Dalam Teori Holland

    TIPE DESKRIPSI KARAKTER PEKERJAAN

    Realistis memiliki kemampuanpraktis dan akan lebih sukabekerja dengan mesin ataualat daripada orang.

    Mekanik, ahli bangunan,petani, surveyor, pilot.

    Investigative analitis dan tekun; baikdan detail; lebih sukabekerja dengan ide-ide;menikmati pemecahan

    masalah dan penelitian

    Kimiawan; geologist;biologist; peneliti

    Artistik kemampuan artistik ataukreatif; menggunakanintuisi dan imajinasi untukpemecahan masalah

    Musisi; artis; desainerinterior; penulis; desainerindustri

    Social Keterampilan sosial yangbaik; ramah dan menikmatiketerlibatan dengan orang-orang; dan dapat bekerjadalam tim

    Perawat, guru, pekerjasosial, psikolog, konselor

    Enterprising Mempunyai jiwakepemimpinan,kemampuan berbicara dannegosiasi; suka memimpinorang lain untuk mencapaitujuan

    sales, produser televisi,manajer, pegawaiadministratif; pengacara.

    Conventional Pekerja yang praktis dansistematis; keterampilan ygbaik dalam perencanaan

    secara mendetail

    Banker, sekertaris,akuntan.

    Teori karir Holland memiliki kelemahan, yaitu asusmsi bahwa

    peran konselor karir bersifat simpel, yaitu memberikan saran

    sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan tentang potensi

    konseli, serta peluang-peluang dalam pemilihan pekerjaan. Selain

    itu, teori Holland terlalu fokus terhadap pemilihan pekerjaan yang

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    14/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 14

    dipandang sebagai proses yang statis one-off event, dimana

    seorang individu hanya memiliki satu kesempatan dalam memilih

    karir dan pekerjaan, teori Holland kurang memperhatikan proses-

    proses yang memandu individu dalam pemilihan karir, dan proses

    pengembangan karir pada tahap berikutnya.

    b. Teori Karir Ginzberg dkk.

    Gagasan dan hasil penelitian Ginzberg, dkk. merupakan salah

    satu bagian dari sejarah perkembangan teori karir. Teori yang

    digagas oleh Ginzberg merupakan bentuk yang berbeda dari teori

    trait & factor yang bersifat statis, teori Ginzberg merupakan cikal

    bakal teori perkembangan karir.

    Teori karir dari Ginzberg merupakan teori yang pertama

    memfokuskan proses pemilihan karir berdasarkan tahap

    perkembangan individu. Ide dasar teori ini muncul dengan asumsi

    bahwa proses pemilihan merupakan bagian dari proses

    perkembangan individu itu sendiri.

    Perkembangan karir dimulai sejak awal masa anak-anak dan

    terus berkembang sejalan dengan tiga tahap utama perkembangan

    karir, yang akan mengantarkan individu memilih dan menetapkan

    pilihan karir pada masa dewasa. Selama proses perkembangan ini,

    banyak keputusan karir diambil oleh individu seiring sejalan

    dengan berbagai tugas perkembangan pada masa remaja awal dan

    masa remaja.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    15/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 15

    Tiga tahap utama yang dimaksud oleh Ginzberg, dkk. Adalah

    : tahap fantasi, tahap tentatif, dan tahap realistik.Pemilihan karir

    atau pekerjaan pada tahap fantasi didasarkan pada hasil

    identifikasi individu terhadap peran-peran orang dewasa yang ada

    di sekitar lingkungan perkembangan individu.

    Tahap tentatif melibatkan proses yang lebih matang

    dibanding dengan tahap fantasi. Individu pada tahap ini mulai

    menetapkan pilihan berdasarkan minat dan kemamampuan yang

    dimilikinya. Selanjutnya pemilihan karir didasarkan pada

    pertimbangan minat, potensi dan kapasitas diri. Pada tahap ini

    pula mulai muncul kesadaran terhadap nilai-nilai pribadi yang

    berhubungan dengan pilihan karir.

    Tahap terakhir yaitu tahap realistik, tahap ini merupakan

    tahap trasnsisi yang akan mengantarkan pada awal tahap realistik

    yaitu proses ekspolarasi. Proses eksplorasi yang dilakukan oleh

    individu pada tahap terakhir ini akan mengantarkan pada

    pencapaian penyatuan berbagai unsur dari proses sebelumnya,

    seperti pemahaman terhadap minat, kemampuan, dan

    kemampuan untuk meleburkan dua hal tersebut dengan nilai-nilai

    keluarga dan masyarakat serta nilai-nilai pribadi dirinya.

    Setelah ketiga tahapan ini terlampaui, individu mulai

    mengimplementasikan pilihan-pilihan secara tentatif, dan

    melakukan evaluasi terhadap timbal-balik yang diperoleh. Selain

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    16/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 16

    itu kemunculan perwujudan karir yang sebenarnya bisa terjadi

    jika individu sudah membuat komitmen dengan pilihan karirnya,

    maka proses pengembangan karir individu bisa dikatakan

    lengkap.

    Teori awal yang dikembangkan oleh Ginzberg terdiri dari tiga

    konsep utama yaitu : 1) proses, 2) irreversibility (ketetapan), 3)

    kompromi (compromise). Konsep proses yang dimaksud

    merupakan proses penetapan pilihan karir yang muncul semenjak

    masa remaja awal hingga akhir masa remaja, atau menginjak pada

    masa individu menginjak usai dua puluhan, dimana individu

    mulai meyakini harus membuat komitmen terhadap pilihan karir

    atau pekerjaan. Komitmen terhadap pilihan karir yang dilakukan

    oleh individu, nampak seperti tidak bisa diubah lagi, yang

    didasarkan pada pemahaman atau asumsi bekerja untuk

    kehidupan.

    Irreversibility atau ketetapan pilihan karir didasarkan pada

    satu asumsi bahwa proses pendidikan dan pelatihan yang pernah

    dialami oleh individu dapat mengantarkan individu pada suatu

    keadaan dimana individu dapat memperoleh kesempatan untuk

    merubah pilihan karirnya. Konsep lain dalam pemilihan karir

    menurut Ginzberg didasarkan pada kompromi individu terkait

    dengan minat dan kemampuan dan kesesuaiannya dengan realitas

    dunia kerja.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    17/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 17

    Pemilihan karir didasarkan pada empat variabel, yaitu : 1)

    realitas, 2) proses pendidikan dan latihan, 3) interaksi dengan

    lingkungan, 4) nilai-nilai pribadi.

    Pertama, Realitas yang dimaksud adalah keadaan-keadaan

    (dunia kerja dan lingkungan) yang bisa memberi dorongan untuk

    memilih karir. Kedua, Proses pendidikan dianggap sebagai

    pengaruh utama dalam pemilihan karir, karena melalui

    pendidikan individu bisa memperoleh peluang yang lebih luas

    dalam pemilihan karir, atau bisa membatasi dengan kekhususan

    keterampilan yang dihasilkan melalui proses pendidikan.

    Ketiga, interaksi individu dengan lingkungan, salah satunya

    adalah kepuasan yang diperoleh individu dari dunia kerja baik

    secara langsung ataupu tidak, digambarkan sebagai faktor

    emosional yang mempengaruhi pemilihan karir.

    Terakhir, nilai-nilai pribadi individu merupakan gambaran

    dari kebutuhan individu untuk mendapatkan kepuasan dalam

    pemilihan karir. Variabel-variabel tersebut merupakan dalil-dalil

    yang digunakan dalam penjelasan tahapan pengembangan karir

    dari teori Ginzberg.

    Paparan di atas, memberikan gambaran bahwa sekalipun

    teori Ginzberg digadang-gadang sebagai cikal bakal teori karir yang

    didasarkan pada perkembangan, namun dalam proses pemilihan

    karir sebenarnya menyerupai model sebelumnya (traits and

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    18/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 18

    factors) yang telah dibahas sebelumnya, serta teori kontekstual

    yang akan dibahas pada bab berikutnya.

    Pada awalnya teori yang digagas oleh Ginzberg menerima

    konsep pengembangan karir sepanjang hayat, namun pada

    perkembangan berikutnya teori yang dikembangkan oleh Ginzberg,

    dkk. mengalami revisi.

    Pada perubahan ini, Ginzberg mengakui bahwa

    perkembangan karir individu tidak hanya terjadi pada awal masa

    dewasa saja, melainkan dalam keseluruhan proses dan tahap

    kehidupan, dimana individu terus berusaha mencari kepuasan

    dari keputusan karir yang diambil dengan cara terus memperbaiki

    dan meningkatkan kesesuian antara perubahan tujuan karir

    dengan realitas yang terjadi dalam dunia kerja.

    Perubahan asumsi dasar ini merupakan perubahan yang

    paling mendasar. Berikutnya Ginzberg pada tahun 1972

    mereformulasi teorinya menjadi sociopsychological theory, karena

    Ginzberg memfokuskan teorinya pada faktor realitas yang

    memposisikan individu sebagai pusat dari proses pengambilan

    keputusan yang disebut oleh Ginzberg sebagai prime poweratau

    principle actor.

    Perubahan lain dalam teori Ginzberg adalah perubahan

    dalam esensi teori, Ginzberg menyatakan occopational choice is a

    life long process of decision making in which individual constantly

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    19/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 19

    seek to find the optional fit between career goals and realities of

    world work.

    Dari konsep tersebut terlihat pergeseran konsep karir dari

    Ginzberg sudah lebih pragmatis, karena mendefinisikan karir

    sebagai pemilihan pekerjaan, sekalipun demikian konsep

    sepanjang hayat dalam tetap menjadi bagian utama dalam teori

    perkembangan karir yang dikembangkan oleh Ginzberg.

    Berikut ini merupakan tiga aspek mendasar yang mengalami

    perubahan dari teori yang dikembangkan oleh Ginzberg.

    1) Pemilihan pekerjaan merupakan sebuah proses yang selalu

    terbuka selama individu berkeinginan membuat keputusan

    mengenai pekerjaan dan karirnya. Dalam beberapa peristiwa

    pemilihan pekerjaan memiliki ruang lingkup yang sama

    dengan masa kerja individu.

    2) Proses pengambilan keputusan yang berulang-ulang yang

    dilakukan individu pada masa persiapan akan membentuk

    dan memberikan pengaruh dalam karirnya, yaitu

    berlanjutnya proses perubahan sejalan dengan kehidupan

    dan pekerjaannya.

    3) Individu membuat keputusan mengenai pekerjaan dan karir

    bertujuan untuk mendapatkan kepuasan yang utuh dengan

    cara melihat kemungkinan kesesuaian yang paling tepat

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    20/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 20

    antara prioritas kebutuhan dengan keinginan dan peluang

    dan tantangan yang akan dihadapi dalam dunia kerja.

    Sekalipun teori perkembangan karir yang dikembangkan oleh

    Ginzberg mengalami beberapa kali perubahan, teori ini merupakan

    teori awal yang memberikan pengaruh signifikan dalam teori

    perkembangan karir. Perubahan-perubahan asumsi teori dari

    Ginzberg menunjukan kepekaan beliau terhadap trend

    perkembangan karir.

    c. Pendekatan Life-Span Life-Space Donald Super

    Teori Ginzberg disebutkan sebagai cikal bakal teori

    pengembangan karir, namun posisi ini teralihkan oleh pengaruh

    yang lebih besar dari teori yang dikembangkan oleh Donald Super.

    Gagasan yang dikembangkan oleh Super mengubah

    pemikiran tentang pengembangan karir individu. Super

    menyatakan bahwa pengembangan karir tidak hanya terjadi pada

    masa dewasa awal saja, melainkan proses yang terus berlangsung

    dalam rentang kehidupan seseorang.

    Selain itu teori yang dikembangkan oleh Super merubah

    sudut pandang secara psikologis yang tadinya menggunakan

    sudut pandang psikologi diferensial menjadi sudut pandang

    psikologi perkembangan. Perubahan lainya adalah dalam hal

    perubahan fokus teori, dari sudut pandang psikologi vokasional

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    21/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 21

    yang berfokus pada pekerjaan ke arah sudut pandang karir secara

    keseluruhan.

    Teori karir Super dipengaruhi oleh psikologi perkembangan,

    hal ini tergambar dalam fokus pengelompokan tahap

    perkembangan dan tugas-tugas vokasional. Selain itu, teori Super

    juga dipengaruhi oleh teori Konsep Diri, yang dijadikan pijakan

    pengembangan teori pengembangan karir Super.

    Super memiliki keyakinan bahwa perkembangan konsep diri

    vokasional merupakan bagian dari perkembangan kehidupan

    secara keseluruhan, dan pemilihan pekerjaan merupakan usaha

    untuk mewujudkan konsep diri individu.

    Konsep diri yang dimaksud dalam teori pengembangan karir

    Super bukan berupa konstruk kepribadian sebagai cermin konsep

    diri, melainkan lebih ke arah refleksi dari persepsi pribadi dan

    pembentukan lingkungan.

    Teori Super lebih dikenal dengan teori perkembangan, namun

    sebenarnya teori Super lebih komprehensif, karena dalam teori ini

    Super menggabungkan tahap perkembangan secara psikologis

    dengan teori peran sosial untuk memperoleh gambaran yang lebih

    komprehensif mengenai berbagai peran karir, juga untuk

    memetakan pengaruh dan proses interaksinya.

    Berikut ini merupakan esensi dari teori yang dikembangkan

    oleh Super, konsep awalnya hanya sepuluh hal esensial, namun

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    22/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 22

    dalam perkembangannya bertambah menjadi empat belas proposisi

    teori Super.

    1) Setiap orang berbeda dalam hal potensi, kepribadian,

    kebutuhan, minat, sifat, dan konsep diri.

    2) Setiap orang memiliki kualifikasi tertentu yang bisa cocok

    dengan sejumlah pekerjaan.

    3) Setiap pekerjaan memiliki persyaratan khusus berupa

    kemampuan dan sifat kepribadian, yang memberikan

    kemungkinan untuk setiap orang mendapatkan beberapa

    pekerjaan yang sesuai, dan beberapa orang yang sesuai

    untuk sejumlah pekerjaan.

    4) Pilihan pekerjaan dan kompetensi, situasi tempat tinggal dan

    bekerja individu, perubahan konsep diri melalui proses waktu

    dan pengalaman dan produk dari belajar sosial, perubahan-

    perubahan ini mulai stabil pada saat memasuki akhir masa

    remaja sampai pada tahap dewasa, dari hal ini memberikan

    kesempatan dalam memilih dan penyesuaian diri.

    5)

    Proses perubahan dapat dikerangkakan dalam tahapan

    kehidupan (maxicycle) yang digambarkan dalam tahapan

    pertumbuhan (growth), eksplorasi (exploration), pembentukan

    (establishment), pemeliharaan (maintenance), dan penurunan

    (decline). Tahapan-tahapan ini dibagi ke dalam fase pencarian

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    23/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 23

    yaitu:fantasy, tentative, dan realistic,dan fase percobaan dan

    penetapan dalam masa pembentukan karir.

    6) Hakikat pola karir yang merupakan bentuk pencapaian

    pekerjaan serta proses percobaan (frekuensi dan durasi)

    dalam setiap tahap, dipengaruhi oleh tingkat ekonomi

    keluarga, kemampuan mental/potensi, pendidikan,

    keterampilan, karakteristik kepribadian (kebutuhan,

    nilai,minat, sifat, dan konsep diri), kematangan karir dan

    peluang yang diperoleh.

    7) Keberhasilan mengatasi tuntutan lingkungan dalam konteks

    tahap perkembangan kehidupan bergantung pada kesiapan

    individu dalam menghadapi tuntutan-tuntutan tersebut. Hal

    ini merupakan gambaran dari kematangan karir individu.

    Kematangan karir yang dimaksud merupakan konstelasi dari

    kematangan fisik, psikis, dan karakteristik sosial, dalam

    istilah psikologi hal ini dimaksud dengan aspek kognitif dan

    afektif. Kematangan ini termasuk di dalamnya tingkat

    keberhasilan dalam mengatasi tuntutan yang datang di tahap

    awal dan bagian yang ada di dalam setiap tahapan

    perkembangan karir.

    8) Kematangan karir merupakan konstruk yang bersifat

    sementara.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    24/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 24

    9) Perkembangan dalam rentang kehidupan dapat dibimbing

    atau diarahkan, salah satunya dengan cara memfasilitasi

    kematangan minat dan kemampuan, dan cara bisa dilakukan

    dengan mengadakan pengujian realitas serta pengembangan

    konsep diri.

    10) Proses pengembangan karir secara mendasar merupakan

    pengembangan dan implementasi dai konsep diri tentang

    pekerjaan. Proses ini merupakan perpaduan dan kompromi

    dimana konsep diri merupakan produk dari interaksi

    komponen-komponen yang secara inheren ada di dalam diri

    individu, seperti ; bakat, tampilan diri, kesempatan untuk

    melihat dan melakukan berbagai peran, dan evaluasi

    terhadap peran yang diambil ketika bertemu dengan peran

    lain yang lebih superior dan lebih rendah.

    11) Proses sintesis antara faktor individual dan sosial, antara

    konsep diri dan realitas, merupakan salah satu bentuk

    bermain peran dan belajar dari umpan balik.

    12)

    Kepuasan kerja dan kepuasan hidup bergantung dari proses

    perluasan pencarian sarana yang sesuai untuk memahami

    kemampuan, kebutuhan, nilai, minat, ciri-ciri kepribadian,

    konsep diri. Hal-hal tersebut akan sangat tergantung pada

    proses pembentukan dalam dunia kerja, situasi tempat kerja,

    dan cara menjalani kehidupan yang diperankan dalam

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    25/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 25

    berbagai peran yang merupakan proses pertumbuhan dan

    eksplorasi pengalaman yang memungkinkan untuk

    mempertimbangkan mana yang lebih sesuai dan lebih

    menyenangkan.

    13) Tingkat kepuasan individu dapat diperoleh dari pekerjaannya

    jika hal tersebut sebanding dengan tingkat kemampuan

    mengimplementasikan konsep diri.

    14) Pekerjaan dan jabatan memberikan kesempatan kepada

    individu untuk fokus menata kepribadiannya, sekalipun bagi

    sebagian orang fokus terhadap penataan kepribadian tidaklah

    penting, bersifat insidental, bahkan tidak harus ada. Fokus

    lain yang mungkin dianggap lebih penting adalah aktivitas

    mengisi waktu luang/liburan dan membuat rumah. Aspek-

    aspek yang menentukan pemilihan peran dalam karir

    (pekerja, pelajar, mengisi waktu luang, ibu rumah tangga, dan

    warga negara) adalah stereotipe dan model peran , bias ras

    dan etnis, peluang secara struktural, dan perbedaan-

    perbedaaan secara individual.

    Dari empat belas prinsip dasar teori pengembangan karir dari

    Super sebetulnya dapat dikelompokan berdasarkan landasan

    filosofis dan landasan teori yang mempengaruhinya. Misalkan

    prinsip nomor 1,2,3,9,12, dan 13 merupakan gambaran dari

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    26/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 26

    konsep psikologi diferensial, prinsip nomor 4,5,8, dan 10

    gambaran dari prinsip psikologi perkembangan, prinsip nomor

    4,6,11, dan 14 merupakan gambaran dari prinsip belajar sosial,

    dan gambaran prinsip fenomenologis ada di dalam prinsip nomor

    1,7, dan 10.

    Fakta tersebut menunjukan bahwa fokus pada terhadap satu

    aspek saja tidak mampu untuk menjelaskan kompleksitas proses

    pengembangan karir. Teori yang dikembangkan oleh Super

    menegaskan perlunya integrasi seluruh aspek yang terkait dalam

    proses pengembangan karir individu.

    Tiga konsep mendasar dari teori pengembangan karir Donald

    Super adalah : self, life-span, dan life-space. Self, merupakan

    fokus utama dalam teori Super, karena di dalam diri individulah

    proses perkembangan itu terjadi. Menurut super, Self (diri

    individu) merupaka social organizeryang mengatur dirinya sendiri

    dalam mencari pengalaman. Diri individu dan peran yang

    dimilikinya merupakan hasil dari interaksi individu dan

    lingkungan.

    1) Self-concept

    Konsepsi diri menurut Super dan Savickas (1996) merupakan

    bagian penting pemilihan karir dan adapatasi diri. Konsepsi

    tentang diri bisa bersifat objektif berupa identitas vokasional

    (kombinasi sejumlah ciri diri yang sesuai dengan diri individu,

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    27/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 27

    yang bisa dilihat oleh sendiri maupun orang lain), atau bersifat

    subjektif berupa konsep diri mengenai pekerjaan atau jabatan

    atau occupational self-concept (pemaknaan diri yang bersumber

    dari ciri diri).

    Pengakuan terhadap kondisi subjektif dalam proses

    pengembangan karir, merupakan perbedaan mendasar dengan

    teori Traits and factors,yang memiliki prinsip objektif dan berdasar

    pada data kuantitatif.

    2) Konsep Life-span

    Konsep mengenai rentang kehidupan menunjukan proses

    pengembangan karir sepanjang rentang kehidupan individu,

    konsep ini menjadi dasar pengembangan tahap pengembangan

    pekerjaan untuk memahami tahap-tahap kehidupan.

    Konsep ini digambarkan oleh Super dalam pelangi kehidpan

    karir life career rainbow, dimana bagian luar dari pelangi

    menggambarkan usia dan tahapan kehidupan. Seperti tergambar

    dalam diagram life career rainbow, terdapat lima tahapan

    pengembangan vokasional yaitu : growth, exploration,

    establishment, maintenance, dan decline, tahapan ini berkaitan

    erat dengan tahap perkembangan kehidupan,yaitu, masa anak-

    anak, remaja, dewasa awal, dewasa, dan masa tua, kedua konsep

    tahapan perkembangan ini kurang lebih sama dalam rentang usia

    masing-masing tahapan.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    28/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 28

    Gambar berikut ini memberikan perkembangan karir individu

    dari sudut pandang teori Karir Super.

    Masa pertumbuhan (Growth), merupakan masa eksplorasi

    anak terhadap dunia di sekitas mereka. Pada masa ini, individu

    mulai bersekolah, mengembangkan kebiasaan bekerja,

    memperoleh kontrol terhadap kehidupan yang dijalani dan cita-

    cita. Pada masa ini bermain dan berfantasi membantu individu

    mengembangkan konsep mengenai diri individu dan peran-peran

    orang dewasa.

    Gambar 2.2Pelangi Karir (Patton&McMahon 2006)

    Tahap ekplorasi, pada tahap ini individu telah mempersempit

    pilihan karir yang diminati, individu sudah memperoleh

    pendidikan dan latihan yang menunjang pilihan karirnya. Pada

    masa ini, identitas vokasional sudah mulai terbentuk. Tahapan ini

    terdiri dari tiga tugas perkembangan karir, yaitu 1) kristalisasi,

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    29/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 29

    yaitu proses kognitif dalam menentukan tujuan vokasional yang

    didasarkan pada informasi pekerjaan, dan kesadaran terhadap ciri

    diri seperti minat dan nilai-nilai. 2) spesifikasi, yaitu proses

    pemilihan karir secara spesifik, dan 3) implementasi, yaitu masa

    dimana individu memfokuskan diri mengembangkan kemampuan

    dengan pendidikan dan latihan yang sesuai dengan pilihan

    karirnya, dan mulai bekerja.

    Tahap establishment, merupakan tahap dimana individu

    sudah mendapatkan pekerjaan. Tugas pertama untuk menjaga

    stabilitas posisi di tempat kerja adalah dengan cara mengakrabkan

    diri dengan budaya dan lingkungan kerja, dan menunjukan unjuk

    kerja yang memuaskan. Tugas berikutnya setelah menstabilkan

    posisi adalah mengkonsolidasikan posisi, dalam artinya individu

    harus menjadi bagian dalam pekerjaannya. Selain itu individu bisa

    mengembangkan diri dengan mencari peluang promosi untuk

    mendapatkan posisi dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

    Tahap maintenance, merupakan tahap keempat dimana

    individu melakukan pemeliharaan terhadap apa yang sudah

    dicapai dalam dunia kerja. Selain itu, pada tahap ini individu bisa

    mengevaluasi capaian dalam dunia kerja yang sudah ditekuni, dan

    mungkin muncul kesimpulan untuk pindah pekerjaan atau

    mencari posisi lain. Jika hal ini terjadi, maka individu melakukan

    kembali tahap-tahap sebelumnya yaitu eksplorasi dan

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    30/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 30

    establishment, namun dalam lingkup kecil, dan tidak merubah

    proses maintenance,asumsinya karena individu sudah memahami

    betul dirinya, sehingga ketika pindah posisi atau pekerjaan tidak

    lagi memulai dari dasar, melainkan mencari posisi yang setara

    atau lebih tinggi. Hal yang harus dilakukan dalam tahap ini

    adalah, bertahan (holding on), memelihara (keeping up), dan

    inovasi.

    Tahap terakhir adalah decline, atau masa penurunan. Pada

    masa ini, individu mulai mempersiapkan diri menghadapi masa

    pensiun. Seperti digambarkan dalam prinsip dasar kelima yang

    menyebutkan bahwa kemajuan dan perubahan dalam setiap tahap

    disebut dengan maxicycle, maksudnya adalah transisi usia

    dalam setiap tahap perkembangan karir bersifat fleksibel, dan

    setiap individu bisa mengulang setiap tahapan,walaupun dalam

    lingkup yang lebih kecil, hal ini disebabkan oleh terencana atau

    tidaknya sebuah pilihan karir.

    Penjelasan tersebut di atas memberikan gambaran bahwa

    tahap pengembangan karir dari awal hingga akhir bisa terjadi

    berulang untuk setiap orang, oleh karena itu perlu perencanaan

    yang lebih matang sebelum memilih dan menetapkan suatu

    pekerjaan atau berkarir di satu bidang tertentu.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    31/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 31

    b. KonsepLife-space

    Life spaceatau Konsep ruang lingkup kehidupan dalam teori

    pengembangan karir Super memberikan gambaran dimensi

    konteksual dari teori Super, menunjukan konstelasi dari posisi

    dan pesan sosial yang diperankan oleh individu.

    Super mengidentifikasi sembilan peran dalam kehidupan :

    anak-anak, pelajar, pengangguran, warga negara, pekerja,

    suami/istri, ibu rumah tangga, orang tua, dan pensiunan. Serta

    empat setting utama kehidupan, yaitu : rumah, komunitas,

    lembaga pendidikan, dan tempat kerja.

    Super mengakui dengan tegas bahwa peran pekerjaan dari

    seseorang hanya merupakan salah satu peran dalam kehidupan.

    Seperti yang tergambar dalam life-career rainbow, dapat dilihat

    bahwa setiap peran berinteraksi dengan peran lainnya, yang

    menyebabkan setiap individu memiliki fokus dalam kehidupannya.

    Pengakuan terhadap berbagai peran dalam kehidupan

    meningkatkan pemahaman dalam mengkonseptualisasikan

    pengembangan karir.

    d. Teori Pengaruh Sosial

    Teori pengaruh sosial memberikan gambaran tentang peran

    orang lain di sekitar individu yang mempengaruhi pemilihan

    keputusan karir. Law & Phillips dkk., menyaran beberapa cara

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    32/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 32

    yang bisa digunakan oleh individu untuk mempengaruhi

    pemilihan karir anak.

    Teori sosial kognitif yang dikembangkan oleh Lent dkk,

    menetapkan beberapa peran kunci untuk mengembangkan self-

    efficacy dalam pengembangan tujuan karir, and satu sumber

    prinsip self-efficacy dalam pembelajaran sosial dimana individu

    berinteraksi dengan orang lain.

    Teori pengaruh sosial menyarankan berbagai aktivitas bagi

    konselor karir, sebagai contoh, konselor menggambarkan kondisi

    orang lain kepada konseli sebagai salah satu bentuk bantuan,

    atau konselor dapat memanfaatkan berbagai aktivitas diluar sesi

    konseling untuk membantu konseli.

    Teori pengaruh sosial merupakan proses untuk menyatukan

    aspek-aspek psikologis dan sosiologis dalam masa awal

    pengembangan karir dikembangkan oleh Law (1981). Fokus

    penelitian Law terletak pada perubahan interpersonal yang

    dipengaruhi oleh komunitas lokal dalam proses perkembangan

    karir. Law menyarankan bahwa the way in which who does what

    in society is decided is the product of a plurality of interpersonal

    transactions conducted in local settings, and on the basis of

    interaction within and between groups of which the individual is a

    member the community. Apa yang dilakukan oleh individu di

    dalam lingkungannya merupakan produk dari keberagaman

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    33/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 33

    transaksi interpersonal yang terjadi di suatu lingkungan, dimana

    individu merupakan bagian dari kelompok dan hal inilah yang

    menjadi dasar terjadinya interaksi tersebut.

    Berikut ini adalah pengaruh lingkungan yang diidentifikasi

    dari hasil penelitian Law :

    1) Ekspektasi : pengharapan yang muncul dari lingkungan

    dimana individu merupakan bagian dari kelompok atau

    keluarga.

    2) Feedback : gambaran pesan dari lingkungan mengenai

    kesesuaian atau aspek kepantasan mengenai peran dan

    pilihan pekerjaan.

    3) Dukungan : penguatan dari lingkungan terhadap aspirasi

    anak muda mengenai kekuatan dan kelemahan.

    4) Modelling : pengaruh peran model yang diidentifikasi oleh

    individu yang mewarnai pemikiran karir individu.

    5) Informasi : didefinisikan sebagai proses observasi yang

    dilakukan oleh individu mengenai pekerjaan orang-orang dan

    kebiasaan serta pola pekerjaannya.

    Teori yang digagas oleh Law merujuk pada teori-teori yang

    dikembangkan sebelumnya, antara lain Bandura (1977), Mead

    (1934). Teori ini merupakan pengembangan dari teori-teori yang

    mengkaji perkembangan karir ditinjau dari aspek psikososial.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    34/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 34

    2. Teori-teori Konseling Karir

    Empat teori yang dibahas dalam bab ini adalah : teori

    berpusat pada pribadi, teori psikodinamis, teori kognitif-perilaku,

    dan pendekatan naratif, serta pendekatan eklektif dan integratif.

    Pendekatan berpusat pada pribadi seperti pendapat Roger,

    memandang bahwa hubungan antara konselor dan konseli

    merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam proses

    konseling karir. Terdapat tiga sikap utama yang harus ditunjukan

    oleh konselor yaitu : kongruensi, empati, dan penerimaan tanpa

    syarat. Tujuan utama dari proses konseling berpusat pada pribadi

    adalah untuk memfasilitasi aktualisasi diri.

    Teori psikodinamis didasarkan pada teori Freud, fokus utama

    teori ini pada pengalaman pada masa kanak-kanak, mekanisme

    pertahanan diri, dan proses transferensi. Konselor karir

    psikodinamis menggunakan konsep ini dalam proses konseling,

    fokus lain dalam teori ini adalah tema kehidupan. Teori kognitif-

    perilaku memperhatikan proses kognitif konseli, karena hal ini

    akan mempengaruhi keputusan dan perilaku karir konseli.

    Pendekatan kontemporer dalam konseling karir adalah

    pendekatan naratif. Pendekatan ini meliputi berbagai perspektif

    konseli, selain itu pendekatan ini menggunakan istilah vocational

    script dan narasi karir untuk menggambarkan identitas karir

    individu, sejalan dengan sejarah hidup individu.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    35/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 35

    a. Teori Berpusat Pada Pribadi

    Inti dari teori berpusat pada pribadi menekankan pada

    kualitas hubungan antara konselor dengan konseli, teknik dan

    pendekatan yang digunakan tidak menjadi perhatian utama dalam

    teori ini.

    Sikap yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah :

    1) Kongruensi atau keaslian sikap, yaitu sikap yang terintegrasi

    secara nyata dalam hubungan konselor-konseli

    2) Penerimaan tanpa syarat, yaitu penghormatan yang diberikan

    oleh konselor kepada konseli dengan tidak memberikan

    penilaian yang memihak.

    3) Pemahaman secara empatik, yaitu pemahaman kepada

    konseli dengan menggunakan sudut pandang konseli, dan

    konselor berusaha untuk mengkomunikasikan hal tersebut

    kepada konseli.

    Rogers (1956:96) menggambarkan perlunya situasi terapeutik

    dalam proses perubahan kepribadian. Untuk memperoleh kualitas

    hubungan terapeutik yang bagus menurut Rogers harus mengikuti

    prinsip sebagai berikut :

    1) Konselor-konseli harus terlibat kontak secara psikologis

    2) Orang pertama (konseli) merupakan individu yang berada

    pada kondisi tidak kongruen, rentan dan mengalami

    kecemasan

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    36/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 36

    3) Orang kedua (konselor) adalah individu yang telah mencapai

    kongruensi dan terintegrasi dalam hubungan yang akan

    dibangun.

    4) Konselor memberikan pengalaman berupa penerimaa tanpa

    syarat kepada konseli

    5) Konselor memberikan pengalaman berupa pemahaman

    empatik kepada konseli yaitu pemahaman dengan

    menggunakan sudut pandang konseli, dan berusaha terus

    untuk mengkonfirmasikan pemahaman konselor kepada

    konseli.

    6) Konselor menjalin komunikasi empatik dengan konseli

    dengan menggunakan prinsip menerima tanpa syarat (tidak

    menghakimi konseli dengan pemahaman konselor)

    Teori konseling berpusat pada pribadi pertama kali digunakan

    dalam seting konseling karir oleh Patterson (1964), berikutnya oleh

    Bozarth & Fisher (1990) yang mengelaborasi lebih lanjut prinsip-

    prinsip teori berpusat pada pribadi dalam konseling karir.

    Berikut ini adalah definisi konseling karir berpusat pada

    pribadi :

    1) Konseling karir berpusat pada pribadi merupakan hubungan

    antara konselor dengan konseli, hubungan yang dibangun

    antara konseli dan konselor muncul dari kesadaran konseli,

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    37/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 37

    dari hal tersebut akan memunculkan situasi psikologis yang

    memungkinkan konseli terlibat lebih dalam dengan identitas

    pribadinya, sehingga tujuan pekerjaan dan karir merupakan

    bagian dari pencapaiaan identitas diri, kesadaran konseli juga

    akan turut menentukan dalam proses perencanaan tujuan,

    dan proses pencapaian tujuan tersebut.

    2) Konselor karir berpusat pada pribadi menjalin hubungan

    konseling dengan sikap yang genuine, memberikan

    penerimaan tanpa syarat, dan empati. Letak kendali dalam

    penetapan pilihan terletak seutuhnya pada diri konseli,

    dengan asumsi konselor memberikan kepercayaan kepada

    konseli untuk menunjukan aktualisasi diri.

    3) Fokus utama dari konseling karir berpusat pada pribadi

    adalah pengembangan secara alamiah sikap dan kepercayaan

    konseli dalam proses konseling karir, hal tersebut lebih

    utama daripada terfokus pada teknik dan strategi konseling

    (Bozarth & Fisher, 1990: 54).

    b. Teori Psikodinamis

    Pendekatan psikodinamik dalam konseling berakar dari

    gagasan Freud. Setelah Freud menggas metode treatment yang

    dikenal dengan psikoanalisis, beberapa pakar mulai

    mengembangkan dan memodifikasi teori psikoanalisis Freud,

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    38/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 38

    salah satunya adalah Psikodinamis yang memiliki prinsip-prinsip

    yang sedikit berbeda dengan psikoanalisis.

    Kekhasan dari teori psikodinamis antara lain: asumsi bahwa

    masalaha individu bersumber dari pengalaman di masa kanak-

    kanak, individu tidak menyadari motif perilaku mereka, dan

    penggunaa terapi atau konseling merupakan proses hubungan

    transferensi.

    Teori psikodinamik mengacu pada konsep tingkat kesadaran

    yang dikembangkan oleh Freud yang dikenal dengan istilah id,

    ego, dan superego. Id mengandung unsur dorongan yang tidak

    sadar berupa impuls yang muncul tak terduga yang selalu

    menuntut kepuasan atau harus selalu terpenuhi. Ego adalah

    kondisi yang lebih sadar, individu menggunakan pikirannya untuk

    berinteraksi dengan realitas diluar dirinya. Sedangkan superego

    mengembangkan aspek interaksi sosial, terutama dengan orang

    tua, selain itu superego juga merepresentasikan kata hati.

    Konsep lain yang menjadi bagian utama teori psikodinamis

    adalah konsep mekanisme pertahan diri. Mekanisme pertahanan

    diri merupakan kecenderungan tindakan dalam kondisi yang tidak

    sadar dalam tingkat tertentu untuk melindungi ego dari suatu

    ancaman.

    Mekanisme pertahanan diri berfungsi seperti ketika individu

    mereduksi kecemasan, akan tetapi bisa tidak berfungsi ketika

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    39/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 39

    individu tidak terlalu peduli dengan cara individu melakukan

    mekanisme pertahanan diri, hal inilah yang membuat individu

    memaknai kenyataan dengan cara yang salah. Diantara

    mekanisme pertahanan diri yang telah dikenal adalah :

    penolakan/penyangkalan, represi, proyeksi, introyeksi,

    rasionalisasi, dan regresi.

    Konselor karir sudah jarang menggunakan teori

    psikodinamik, namun demikian terdapat beberapa prinsip teori

    psikodinamika yang bisa digunakan dalam proses konseling karir.

    Watkin & Savickas (1990) melakukan penelitian mengenai

    relevansi teori psikodinamik terhadap konseling karir, serta

    mendiskusikan beberapa teknik dan metode yang diambil dari

    teori psikodinamika. Salah satu temuan dalam penelitian ini

    adalah kelebihan teori psikodinamika adalah dalam hal

    kelengkapan perspektif baik secara objektif maupun subjektif.

    Perspektif objektif memungkinkan konselor untuk

    membandingkannya dengan orang lain (misalnya dalam hal

    potensi dan ciri diri). Sedangkan sudut pandang subjektif dapat

    membantu konselor lebih memahami perjalanan hidup konseli.

    Perpaduan perspektif objektif dan subjektif memungkinkan konseli

    untuk memahami realitas di dalam dan di luar dirinya.

    Watkin & Savickas (1990) menjelaskan empat tipe konseli

    yang didasarkan pada pendekatan psikodinamik. Tipe pertama

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    40/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 40

    adalah individu dengan ciri indecisive, unrealistic/ naive. Tipe

    kedua adalah individu yang mengalami kasus berat. Tipe ketiga

    adalah individu yang telah memiliki pandangan objektif mengenai

    minat dan kemampuannya. Tipe yang terakhir adalah individu

    yang tergolong dalam berkebutuhan khusus dan berlatar belakang

    budaya yang berbeda.

    c.

    Teori Kognitif Perilaku

    Teori kognitif perilaku fokus dalam hal tindakan konseli

    dimana hal tersebut merupakan indikasi adanya perubahan, hal

    ini berbeda dengan pendekatan konseling berpusat pada pribadi

    yang menekankan pada proses eksplorasi dan pemahaman

    masalah.

    Teori kognitif-perilaku berakar dari teori psikologi

    behavioristik, yang memiliki tiga prinsip utama, yaitu : fokus

    perubahan, pendekatan penyelesaian masalah yang akan

    digunakan oleh konseli yang didasarkan pada nilai-nilai ilmiah,

    serta atensi terhadap proses kognitif dalam proses observasi

    perilaku.

    Pendekatan kognitif-perilaku memandang bahwa individu

    bereaksi terhadap peristiwa yang paling berpengaruh terhadap

    dirinya sesuai dengan sudut pandang individu itu sendiri, bukan

    dari peristiwanya. Oleh karena itu, perilaku individu dipengaruhi

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    41/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 41

    oleh persepsi yang merupakan bagian dari proses kognitif.

    Pendekatan ini mengembangkan beberapa teknik yang meliputi :

    1) Coping skill

    2) Keterampilan menyelesaikan masalah

    3) Restrukturisasi kognitif

    4) Dan terapi struktur kognitif

    d.

    Pendekatan Naratif

    Pendekatan naratif dalam konseling karir adalah pendekatan

    yang menekankan pada proses penceritaa ulang kisah perjalan

    konseling untuk memperoleh gambaran masalah yang sebenarnya.

    Pendekatan naratif menggunakan metapora dan

    perumpamaan dalam proses konseling, hal ini didasarkan pada

    asumsi bahwa , the person is not the problem, the problem is the

    problem (Lock, Epston, Maisel and de Faria 2005: 321). Jadi

    masalah yang sebernarnya adalah masalah itu sendiri, oleh

    karena itu bagaiamana supaya individu mampu

    mengeksternalisasi masalah melalui cerita atau metapora sehingga

    indivdu mampu mengambil keputusan untuk menyelesaikan

    permasalahnnya.

    Cochran (1997) menjelaskan bahwa konseling karir berbeda

    dengan bentuk konseling yang terletak pada cerita mengenai masa

    depan dalam pengembangan karir konseli. Selain itu pendekatan

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    42/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 42

    konseling karir naratif menekankan pada pentingnya konseli

    untuk mengaktualisasikan cerita yang ideal, yaitu sesuatu yang

    ingin dicapai oleh konseli, hal tersebut meliputi :

    1) Keutuhan cerita, atau cerita yang logis

    2) Terdapat Harmoni diantara nilai dan aktivitas

    3) Menunjukan sikap proaktif dalam suatu tindakan

    4) Menunjukan perkembangan yang baik dalam hal menyikapi

    tantangan dalam pengembangan karir.

    Simon & Osipow (1996) menggunakan istilah vocational

    script yang memiliki makna yang hampir sama dengan istilah

    career narrative dari Cohran. Vocational script merupakan

    karekteristik yang unik dari identitas vokasional yang independen

    seperti jabatan, posisi, dan karir yang spesifik yang diceritakan

    oleh konseli.

    3. Evaluasi efektivitas Konseling Karir

    Bagian ini membahas penelitian mengenai efektivitas proses

    terapeutik dan konseling karir. Pembahasan hal ini menjadi

    penting untuk memperoleh gambaran mengenai penelitian yang

    fokus pada proses dan penelitian yang fokus pada hasil.

    Fokus pembahasan terletak pada manfaat dan keuntungan

    yang diperoleh konseli dalam proses konseling, dan sejauh mana

    proses konseling mampu membantu konseli.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    43/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 43

    Konsep praktek berbasis penelitian semakin banyak

    digunakan dalam membahas efektivitas terapeutik konseling dan

    psikoterapi, evidence-based practice dianggap sebagai suatu

    proses. Pada intinya, melalui pendekatan evidence-based practice

    prakti harus didasarkan pada bukti bahwa proses tersebut

    terbukti efektif, daripada mengandalkan preferensi praktisi untuk

    satu pendekatan atau teknik atau yang lain.

    Baker dan Kleijnen (2000) menunjukkan bahwa proses

    penelaahan efektivitas konseling dapat dipahami sebagai

    melibatkan lima tahap:

    a. Rumusan pertanyaan-pertanyaan tentang efektivitas

    sedemikian rupa sehingga mudah untuk dijawab.

    b. Pencarian untuk bukti terbaik.

    c. Penilaian bukti yang menunjukan kepentingan dan validitas

    konseling yang digunakan.

    d. Aplikasi pendekatan dan teknik dalam praktek.

    e. Evaluasi efektivitas.

    Penelitian yang fokus terhadap proses menunjukan beberapa

    temuan dan prinsip intervensi karir yang efektif, antara lain :

    latihan menulis, peluang untuk memperoleh informasi proses,

    timbal balik dari proses asesmen, kontak langsung dengan model

    karir, dan bantuan konselor dalam mengembangkan jejaring karir

    konseli.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    44/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 44

    Salah satu contoh penelitian terhadap proses konseling

    adalah penelitian yang dilakukan oleh Tepper & Haase (2001),

    dimana peneliti meminta kepada beberapa konselor dan konseli

    untuk menyimak video rekaman konseling, hal yang diperhatikan

    adalah kemampuan konselor, perbedaan bahasa verbal dan non-

    verbal, tingkat empati yang diberikan oleh konselor, penghargaan

    dan keaslian sikap. Dari penelitian ini diperoleh temuan mengenai

    perbedaan antara bahasa verbal dan non-verbal, karena aspek lain

    merupakan aspek yang masih bisa dikendalikan.

    Penelitian yang fokus terhadap hasil menunjukan tentang

    efektivitas konseling karir, paling tidak dalam hal hasil jangka

    pendek, dan jangka menengah dari proses konseling, seperti

    kematangan karir dan proses pencarian informasi karir.

    Namun masih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk

    memperoleh gambaran mengenai efektivitas konseling karir, baik

    penelitian yang bersifat kualitatif maupun kuatitatif.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    45/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 45

    BAB III

    ISU-ISU DAN PRAKTIK BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

    Bagian kedua terdiri dari proses konseling karir dan keterampilan-

    keterampilan yang dibutuhkan dalam konseling karir, alat-alat

    dan teknik pengukuran karir, informasi karir, penggunaan

    teknologi informasi dalam konseling karir, isu-isu etis dalam

    konseling karir. Secara lebih rinci berikut akan disajikan intisari

    pembahasan dari setiap bagian dan bab yang dibahas secara

    berurutan sesuai dengan alur pembahasan yang terdapat di dalam

    buku aslinya.

    A. Tujuan Umum

    Pembahasan dan uraian materi pada bagian ketiga

    difokuskan pada isu-isu praktis pelaksanaan layanan bimbingan

    dan konseling karir. Secara umum tujuan dari pembahasan

    bagian ketiga ini adalah memberikan wawasan dan pemahaman

    permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan

    layanan bimbingan dan konseling karir.

    B. Kompetensi

    Setelah mempelajari pembahasan dan uraian materi pada

    bagian ketiga, mahasiswa diharapkan mampu :

    1. Memahami ragam permasalahan dan isu praktis

    pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling karir

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    46/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 46

    2. Memahami proses konseling karir dan keterampilan-

    keterampilan yang dibutuhkan

    3. Mampu menggunakan ragam intrumentasi dalam

    menganalisis kebutuhan peserta didik dalam perencanaan

    dan pengembangan karir

    C. Uraian Materi

    1.

    Proses Konseling Karir dan Keterampilan-keterampilanyang dibutuhkan dalam konseling karir

    Bagian ini membahas beberapa keterampilan yang

    dibutuhkan dalam proses konseling. Berikut ini adalah empat

    keterampilan dasar yang harus dimiliki konselor dalam melakukan

    konseling karir (Kidd 2003: 471)

    Tabel 1.2Tahap dan aktivitas konseling menurut Kidd (2003: 471)

    TAHAP AKTIVITAS

    membangun hubungankonseling

    Mengembangkan hubungan kerjayang baik antara konselor dengankonseli.

    Membantu mengembangkanpemahaman diri konseli

    Assessmen

    Eksplorasi perspektif Mengeskplorasi informasi

    Mengembangkan strategidan perencanaan

    Meninjau ulang perkembangan danand goal setting

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    47/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 47

    a. Membangun hubungan Konseling

    Nathan dan Hill (2006) menyarankan, konseli dapat dibantu

    untuk memiliki harapan yang nyata-realistis dari konseling karir

    bahkan sebelum kedua pihak bertemu. Sebuah percakapan

    telepon, misalnya, dapat membantu untuk mengidentifikasi dan

    meminimalkan kesalahpahaman, atau informasi tertulis dapat

    dikirim melalui email konseli.

    Pentingnya menyetujui kontrak untuk keberhasilan fokus

    dalam membangun hubungan konseling ditegaskan dalam cukup

    banyak literatur. Bordin (1979) merupakan salah satu yang

    menggunakan 'aliansi kerja' istilah untuk menggambarkan

    kualitas hubungan awal antara konselor dan klien. Dari perspektif

    psikoanalisis, Bordin melihat aliansi bekerja sebagai hubungan

    transferensi, yang berkembang antara konseli dengan konselor.

    Namun, ia juga menekankan pentingnya pengaturan lain,

    termasuk mengajar dan kerja kelompok.

    Kontrak tersebut mungkin perlu dinegosiasi ulang beberapa

    kali selama konseling karir. Persetujuan kontrak dan negosiasi

    ulang mungkin tampak cukup jelas, tetapi penelitian dengan

    konselor karir menunjukkan bahwa banyak yang tidak jelas dan

    bingung tentang apa kontrak harus disepakati. Namun, kontrak

    konseling bisa menjadi hal yang dominan dibicarakan dalam

    konseling karir , dan hal ini menyita waktu, apalagi jika sesi

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    48/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 48

    konseling cukup pendek. (Kidd, Killeen, Jarvis & Penawaran,

    1997).

    b. Mengembangkan pemahaman diri konseli

    Pada tahap ini fokus utamanya adalah untuk membantu

    konseli memperdalam pemahaman dan wawasan tentang situasi

    mereka dan isu-isu yang tentang mereka. Banyak konseli akan

    mendapatkan wawasan penting melalui proses konseling itu

    sendiri, dan ini sering akan cukup untuk kemajuan yang akan

    dibuat.

    Hal yang bisa dilakukan oleh konselor adalah dengan

    melakukan asesmen terhadap konseli, sebagaimana model yang

    dikembangkan oleh Law & Ward (1981) yang didasarkan pada teori

    kesesuaian lingkungan dan individu.

    Pendekatan melalui asesmen membantu konseli untuk

    mengidentifikasi atribut-atribut yang melekat pada diri konseli,

    yang bisa menjadi dasar pemilihan karir.

    Law dan Ward menetapkan dua kriteria utama yang harus

    diinformasikan dalam proses pemilihan karir, yaitu kriteria kinerja

    digunakan dalam mencoba untuk mencocokkan bakat individu

    dengan tuntutan peluang, dan kriteria motivasi digunakan dalam

    pencocokan kebutuhan, nilai-nilai dan kepentingan individu

    untuk insentif dan manfaat peluang pekerjaan tertentu.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    49/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 49

    c. Eksplorasi perspektif baru

    1)

    Tantangan

    Proses konseling pada dasarnya adalah proses untuk

    membantu konseli, dalam hal ini yang harus dilakukan adalah

    membantu konseli untuk memperoleh perspektif baru mengenai

    masalah yang mereka hadapi. Proses eksplorasi untuk

    memperoleh perspektif baru harus secara sensitif memperhatikan

    perilaku mengalahkan diri sendiri ( self-defeating ) dan sikap

    untuk mempersapkan perubahan kondisi.

    Nathan & Hill (2006) berpendapat bahwa keterampilan

    konseling sangat diperlukan dalam proses ini, terutama

    kemampuan dalam mengidentifikasi sejarah hidup dan pola-pola

    perilaku yang dimiliki oleh konseli. Intervensi yang diberikan oleh

    konselor dalam bentuk konfrontasi terhadap keyakinan konseli

    biasanya hanya bisa dilakukan ketika sudah terjalin rasa saling

    percaya dalam hubungan yang dibangun oleh konselor dan

    konseli.

    Dryden (1979), Mitchel & Kruboltz (1996) menyebutkan

    bahwa proses konfrontasi konselor terhadap pemikiran irasional

    dan keyakinan konseli yang kurang tepat merupakan tugas kunci

    yang harus dilakukan oleh konselor. Dryden berpendapat bahwa

    teknik dan strategi yang dikembangkan dalam pendekatan

    rasional-emotif sangat bermanfaat dalam menjalankan tahap ini.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    50/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 50

    Sementara itu, Mitchel & Krumboltz menyarankan dalam

    melakukan tahapan ini menggunakan perspektif teori belajar

    sosial.

    Dari beberapa pendapat tersebut, diperoleh beberapa

    panduan dalam mengidentifikasi dan mengkonfrontasi keyakinan

    konseli :

    a) Periksa atau analisis asumsi-asumsi dan prasangka dari

    ekspresi keyakinan konseli

    b) Perhatikan ketidak sesuaian antara perkataan dan perbuatan

    c) Uji jawaban-jawaban sederhana untuk memperoleh gambaran

    ketidakcakapan konseli

    d) Konfrontasi usaha konseli untuk mengembangkan

    konsistensi yang tidak logis

    e) Identifikasi hambatan-hambatan dalam pencapaian tujuan

    f) Konfrontasikan validitas dari aspek-aspek keyakinan konseli.

    2) Memberikan Informasi

    Informasi mengenai dunia kerja memiliki rentang yang sangat

    luas, dalam setiap waktu secara konsisten terus berubah, dan hal

    ini menuntut konselor untuk peka dengan berbagai informasi yang

    up to date mengenai perkembangan karir, dan berbagai macam

    peluang. Menurut Nathan & Hill (2006) peran konselor karir dalam

    penyediaan informasi merupakan peran sebagai fasilitator, dimana

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    51/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 51

    konselor lebih seperti general practitioners yang selalu peka dan

    up to date terhadap informasi dan pengetahuan mengenai

    pekerjaan dan pendidikan.

    Konselor karir harus memiliki kemampuan untuk mengakses

    berbagai sumber informasi mengenai peluang karir, pasar tenaga

    kerja, termasuk informasi mengenai trend permintaan tenaga

    kerja.

    d. Pembentukan strategi dan perencanaan

    1) Meninjau ulang kemajuan

    Meninjau ulang kemajuan merupakan bagian integral dalam

    beberapa tahap konseling karir, terutama di tahap-tahap akhir.

    Proses peninjauan ulang dilakukan dengan menelaah kembali

    beberap poin penting dalam kontrak konseling, salah satunya

    mengenai pengaturan waktu, dari poin ini konselor bisa melihat

    bagian mana saja yang sudah mengalami perkembangan.

    2) Penetapan Tujuan

    Salah satu langkah kunci dalam proses akhir konseling karir

    adalah konselor membantu konseling merencanakan tujuan dan

    mengambil langkah strategis yang dibutuhkan untuk mewujudkan

    hal tersebut. Miller, Crute & Hargie (1992) merancang suatu teori

    mengenai perencanaan tujuan yang efektif, berikut ini adalah

    langkah-langkah dalam menetapkan tujuan :

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    52/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 52

    a) Tentukan perubahan perilaku yang jelas dan spesifik

    b)

    Tujuan harus dapat diukur

    c) Tujuan harus bisa dicapai (realistis)

    d) Tujuan harus dipahami oleh konseli sebagai perancang

    tujuan

    e) Tujuan harus kongruen dengan nila-nilai pribadi konseli

    f) Tujuan harus bisa dijabarkan dalam rentang waktu yang

    sesuai.

    Ketika suatu tujuan telah ditetapkan, konseli harus didorong

    untuk mengembangkan rencana tindakan, Nathan dan Hill (2006)

    menetapkan beberapa kriteria dalam mengembangkan rencana

    tindakan, yaitu :

    a) Tujuan merupakan hasil oleh pikir yang matang

    b) Rencana tindakan merupakan hasil olah pikir konseli

    c) Konseli harus memahami bahwa rencana tindakan bersifat

    fleksibel

    d) Konseli harus mempersiapkan diri untuk meninjau rencana

    tindakan secara berkala

    e) Pengaturan waktu yang sesuai bisa membantu konseli

    memetakan perubahan-perubahan.

    f) Konseli mengidentifikasi langkah-langkah penanganan jika

    terjadi sesuatu yang diluar harapan.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    53/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 53

    2. Keterampilan Konseling

    Pada bagian awal telah dibahas berbagai teori konseling dan

    teori perkembangan karir, pengetahuan ini memberikan dasar

    pemahaman mengenai keterampilan apa saja yang diperlukan

    dalam melakukan proses konseling.

    Teori kognitif-perilaku menuntut keterampilan konselor

    dalam melakukan konfrontasi secara kognitif kepada konseli,

    pendekatan lain memiliki fokus keterampilan yang berbeda.

    Namun dalam konteks yang lebih mendasar teori yang digagas

    oleh Rogers dalam teori berpusat pada pribadi memberikan

    gambaran keterampilan dasar dalam konseling karir.

    Ali and Graham (1996) memformulasikan keterampilan

    konseling berdasarkan pada teori berpusat pada pribadi, yaitu :

    active listening skill, understanding skill, dan interpretative skill.

    Keterampilan konseling dari Ali dan Graham dapat dilihat dalam

    gambar 1.2. (piramid keterampilan konseling)

    active listening skill, dalam yaitu keterampilan menyimak

    dengan aktif isi dari apa yang disampaikan oleh konseli, makna-

    makna dibalik kata-kata yang disampaikan, dan berbagai

    perasaan yang dinampakan. Keterampilan ini menjadi dasar dalam

    proses konseling karir.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    54/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 54

    Keterampilan kedua adalah understanding skill, yaitu

    keterampilan untuk memahami. Keterampilan ini meliputi

    kemampuan menyatakan ulang pernyataan konseli, merangkum

    isi proses dan pembicaraan, melakukan paraphrasing dengan

    menggunakan pertanyaan terbuka. Keterampilan untuk

    memahami hampir sama dengan ketermapilan melakukan refleksi.

    Inti dari proses ini adalah bagaimana mengembangkan empati

    terhadap konseli, sekaligus mendorong konseli untuk melakukan

    penelaahan atas pemahaman konseli mengenai apa yang konseli

    katakan dan apa yang konseli rasakan.

    Ali & Graham (1996) menyatakan bahwa sangatlah penting

    untuk tidak menyepelekan kekuatan perasaan dipahami oleh

    orang lain, artinya dengan kemampuan memahami konseli,

    konselor secara tidak langsung telah melibatkan konseli lebih

    mendalam dalam proses konseling.

    Modal untuk bisa memahami konseli adalah dengan

    kemampuan menyimak yang baik, karena tidak mungkin

    mendapatkan pemahaman yang utuh jika tidak menyimak dengan

    baik.

    Keterampilan konseling berikutnya adalah interpretative skills,

    yaitu keterampilan menginterpretasi yang meliputi : konfrontasi,

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    55/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 55

    immediacy ( menggambarkan perhatian mengenai apa yang terjadi

    pada saat konseling), dan self-disclosure.

    Keterampilan disebut dengan interpretative skills, karena

    dalam prosesnya konselor menyampaikan penafsiran dan isu-isu

    yang terkait dengan konseli. Tingkat empati yang tinggi harus

    dikuasi oleh konselor sebelum menggunakan keterampilan

    interpretasi, dan dalam proses konseling konselor harus terus

    menerus melakukan keterampilan menyimak, memahami serta

    menunjukan empati.

    Selain tiga keterampilan mendasar tersebut, konselor karir

    yang efektif harus mampu menunjukan kualitas pribadi sebagai

    berikut :

    a. Keterbukaan : yaitu sikap terbuka kepada orang lain, dan

    terhadap perkembangan ilmu pengetahuan

    b. Stabilitas emosi dan kesadaran diri

    c. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami

    isu dan permasalahan dalam hal konsep yang abstrak dan

    konsep berpikir

    d. Kemampuan berpikir kritis dan untuk menkonfrontasi

    pengetahua dan keyakinan yang bisa diterima.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    56/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 56

    3. Alat-alat dan teknik pengukuran karir

    Berbagai alat dan teknik dapat digunakan dalam penilaian

    konseling karir, terdapat beberapa contoh dalam pembahasan bab

    ini, seperti : refleksi sistematis atas pengalaman; tes psikometri

    dan inventori karir.

    Instrumen psikometri memiliki dua fungsi utama dalam

    proses konseling karir, pertama fokus pada pengukuran konten

    pilihan karir, yang kedua mengukur proses pemilihan karir.

    Instrumen psikometri perlu memiliki tingkat validitas dan

    reliabilitas yang kuat, dan norma yang digunakan harus sesuai

    dengan kelompok yang menjadi objek pengukuran.

    Penggunaan berbagai macam instrumen dalam pelaksanaan

    konseling karir harus secara utuh melibatkan konseli dalam setiap

    tahap pengukuran seperti pemilihan instrumen, persiapan

    pengukuran, memberikan konseli untuk berdiskusi mengenai

    reaksi konseli terhadap instrumen yang digunakan, dan pada

    akhirnya melibatkan konseli memaknai makna dari hasil

    pengukuran untuk menunjang pengembangan karir konseli.

    Berbagai instrumen sering digunakan oleh konselor dalam

    sesi konseling, menurut Nathan & Hill (2006) terdapat beberapa

    tujuan dari penggunaan instrumen dalam konseling karir, yaitu :

    a. Menjaga keberlangsungan selama proses konseling, serta

    menjembatani setiap sesi konseling karir

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    57/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 57

    b. Memberikan kesempatan kepada konseli untuk

    mengeksplorasi lebih mendalam permasalahan yang dihadapi.

    c. Memberikan penguatan pemahaman kepada konseli, bahwa

    konseling karir merupakan sebuah proses, bukan hanya satu

    kejadian saja.

    d. Mendorong konseli untuk lebih aktif, bertanggung jawab

    dalam partisipasi proses konseling.

    e. Pengukuran menyediakan informasi tentang diri konseli.

    a. Refleksi Pengalaman Secara Sistematis

    Teknik refleksi pengalaman dalam konseling karir bertujuan

    untuk mendorong konseli menganalisis pengalaman-pengalaman

    hidup konseli untuk menemukan hikmah apa yang bisa dipelajari

    dari pengalaman tersebut.

    Teknik refleksi ini mengacu pada gagasan Kolb (1976)

    mengenai pembelajaran eksperiental, yang digambarkan sebagai

    berikut :

    1)

    Pengalaman nyata

    2) Pengamatan reflektif

    3) Konseptualisasi secara abstrak

    4) Eksperimentasi aktif

    Setiap tahapan memiliki tuntutan yang berbeda, tahap

    pertama concrete experience, dalam tahapan ini konseli harus

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    58/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 58

    melibatkan dirinya secara utuh dan terbuka akan pengalaman-

    pengalaman baru. Tahap kedua reflective observation, konseli

    diminta untuk melihat dan merefleksikan pengalaman. Tahap

    ketiga abstract conceptualization, konseli harus mencoba untuk

    memahami secara utuh proses observasi ini. Pada tahap terakhir,

    active experimentation, konseli harus mampu membuat

    perencanaan dengan menggunakan hasil pada tahap sebelumnya.

    Model pembelajaran eksperiental merupakan strategi yang

    digunakan dalam teknik merefleksikan pengalaman konseli,

    berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:

    1) Langkah pertama konseli diminta untuk merefleksikan

    sebuah pengalaman mungkin tentang pekerjaa yang pernah

    dilakukan, atau aktivitas yang diminati.

    2) Langkah kedua, konseli meninjau ulang pengalaman tersebut

    dengan menggambarkan bagaimana unjuk kerja konseli

    dalam aktivitas yang dilakukan, serta bagaimana tingkat

    kepuasan yang konseli lihat dan rasakan.

    3)

    Konseli diminta untuk menarik simpulan dari pengalaman

    konseli dengan cara konseli menggambarkan apa yang konseli

    rasakan mengenai apa yang telah dipelajari mengenai

    keterampilan, nilai, kepribadian, dan hal lainnya dari

    aktivitas yang pernah konseli alami.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    59/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 59

    4) Merencanakan rencana tindakan dengan cara

    mengidentifikasi situasi lain yang bisa mendukung proses

    perubahan, dan konseli menggambarkan bagaiamana konseli

    mengeneralisasi situasi pembelajaran, dalam hal ini

    perubahan dalam perkembangan karir konseli.

    Pendekatan pembelajaran eksperiental, menurut Gysbers

    (2003) mengutarakan bahwa bisa digunakan juga untuk

    menganalisis pola kerja dan hubungan sosial konseli. Proses

    pengukuran karir dilakukan dengan mengikuti alur wawancara

    untuk mendiskusikan hal-hal sebagai berikut :

    1) Pengalaman kerja, pendidikan dan latihan, dan termasuk hal-

    hal yang paling disukai dan hal yang tidak disukai dalam

    pekerjaan.

    2) Aktivitas untuk mengisi waktu luang

    3) Rutinitas dan kebiasaan, yaitu gambaran sejauh mana

    individu mempercayai orang lain, dan kemandirian.

    4) Kekuatan dan kelemahan

    b. Grafik dan Gambaran tertulis

    Konseli diminta untuk menggambarkan diri mereka

    (pengalaman kerja, dan aktivitas sehari-hari) dalam bentuk grafik

    atau dalam bentuk narasi tulisan. Bagi sebagian konseli lebih

    mudah mengekspresikan pengalaman diri mereka dalam bentuk

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    60/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 60

    diagram atau gambar dibandingkan dengan mengekspresikannya

    dalam bentuk kata-kata, terutama ketika konseli diminta

    mengeksplorasi ide-ide yang terkait dengan perasaaan yang secara

    umum sulit untuk diucapkan.

    Pendekatan ini baik digunakan dalam konseling karir, baik

    dalam memulai sesi konseling dengan merefleksikan pengalaman

    hidup konseli, merencanakan tujuan di masa depan, dan

    menganalisis kekuatan dan kelemahan konseli.

    Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam

    pendekatan ini, yaitu :

    1) Membuat road maps dan life-lines yaitu gambaran

    pengalaman konseli baik berupa deskripsi gambar atau

    tulisan, bahan ini bisa digunakan untuk membantu konseli

    meninjau ulang pengalaman hidup dari masa lalu hingga saat

    ini. Konseli diminta menggambarkan peristiwa-peristiwa

    penting dengan memberikan tanda atau warna yang berbeda.

    2) Mendeskripsikan dalam bentuk tulisan bisa dengan

    menggunakan pertanyaan seperti apa yang anda cari atau

    anda hindari dalam kehidupan? Atau dengan pertanyaan

    apa yang paling ingin ada capai dalam sepuluh tahun ke

    depan?

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    61/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 61

    c. Cards Sort

    Instrumen lain yang bisa digunakan dalam konseling karir

    adalah dengan menggunakan kartu, sebagai contoh adalah kartu

    kecerdasan karir Intelligent Career Card Sortyang dikembangkan

    oleh Parker (2002). Pengembangan kartu ini didasarkan pada hasil

    penelitian Arthur, Claman and DeFillipis (1995) mengenai

    kecerdasan karir.

    Bentuk pelaksanaan konseling dengan menggunakan

    instrumen kartu, konseli diminta untuk mengurutkan kartu yang

    merupakan gambaran dari makna yang dipahami oleh konseli.

    Setiap kartu biasanya menggambarkan sesuatu yang terkait

    dengan pemilihan karir.

    d. Ceklis dan skala

    Instrumen ceklis dan skala berbeda dengan instrumen yang

    sudah di standarisasi layaknya instrumen psikometri. Ceklis atau

    skala bisa dirancang sendiri oleh konselor secara sederhana untuk

    memperoleh gambaran mengenai minat konseli.

    Hirs & Jackson (1994) mengembangkan beberapa instrumen

    yang simpel untuk mengukur kekuatan, minat dan nilai. Namun

    demikian instrumen yang berupa ceklis atau skala belum bersifat

    baku, oleh karena itu dalam penggunaannya perlu penelaahan

    dan cross-check data dan informasi, sehingga dalam

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    62/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 62

    penafsirannya tidak mengalami kesalahan yang akan berdampak

    pada proses konseling.

    e. Tes Psikometri dan Inventori

    Tes psikometri dan inventori karir sering digunakan dalam

    konseling karir, tujuan penggunaan instrumen psikometri dan

    inventori adalah untuk mengungkap atribut psikologis yang

    relevan dengan pilihan karir konseli, seperti minat pekerjaan,

    sikap dan kepribadian. Selain itu tes psikometri juga bisa

    digunakan untuk mengungkap aspek lain dalam pengembangan

    karir konseli, seperti gaya dan keterampilan pengambilan

    keputusan, kematangan karir yaitu kesiapan secara psikologis

    terkait dengan tugas perkemabangan karir.

    Terdapat dua jenis instrumen psikometri dan inventori terkait

    dengan konseling karir, yaitu instrumen yang fokus dalam

    mengungkap aspek konten pemilihan karir, dan instrumen yang

    fokus dalam mengungkap proses pemilihan karir.

    Instrumen yang mengukur konten pemilihan karir lebih

    menekankan pada pengungkapan aspek minat pekerjaan, contoh

    instrumen yang dikembangkan adalah The Strong Interest

    Inventory yang dikembangkan berdasarkan teori karir dari

    Holland, dan The Minnesota Importance Questionnaire.

    Bentuk lain instrumen psikometri dalam konseling karir

    adalah instrumen yang fokus mengungkap proses pengembangan

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    63/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 63

    karir. Dari beberapa instrumen yang beredar antara lain : The

    Career Maturity Inventory (CMI), yang dikembangkan oleh Crites

    (1978), The Attitude Scale, The Career Development Inventory (CDI)

    yang dikembangkan berdasarkan teori pengembangan karir

    Donald E. Super, dan The Career Decision Scale.

    4. Informasi Karir

    Konseli membutuhkan berbagai informasi mengenai karir,

    dan setiap orang memiliki jenis kebutuhan informasi yang

    berbeda. Informasi dapat membantu konseli mengetahui sesuatu,

    menambah wawasan, dan meluruskan pemahaman yang tidak

    tepat.Konselor karir harus memiliki kemampuan untuk

    menggunakan beragam sumber informasi yang saling terkait.

    Berikut ini adalah hal-hal yang sering ditanyakan oleh konseli

    dalam proses konseling karir:

    a. Permintaan pekerjaan, pertanyaan yang sering muncul

    adalah sejauh mana tingkat persaiangan dalam suatu pilihan

    pekerjaan.

    b. Rute perkembangan karir, struktur karir, dan pendapatan

    yang diperoleh. Pertanyaan yang sering muncul adalah terkait

    dengan bagaiaman prosespek karir dari suatu pilihan

    pekerjaan.

  • 7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012

    64/70

    Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 64

    c. Letak geografis, pertanyaan yang sering muncul terkait

    dengan peluang untuk akses ke tempat kerja yang lebih

    sesuai dengan keadaan konseli.

    d. Trend, pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai

    peningkatan dan penurunan peluang dalam suatu lapangan

    pekerjaan.

    e. Transferability, pertanyaan yang sering muncul adalah

    mengenai pengembangaan keterampilan yang memungkinkan

    konseli mendapatkan posisi yang lebih baik.

    f. Rekrutmen dan metode seleksi, pertanyaan yang sering

    muncul adalah terkait dengan cara untuk bisa lulus dalam

    sebuah seleksi.

    Konselor memiliki sejumlah peran da