bahan ajar bkkarir-kkt aam2012
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
1/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 1
BAB I
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
Terdapat beberapa poin yang harus dipahami terlebih dahulu
dalam mengkaji bimbingan dan konseling karir, diantaranya: satu,
istilah konseling karir (career counselling) dan konseling teurapetik
(therapeutic counselling) sering dipertukarkan fungsinya dalam
praktek layanan konseling karir. Dua, sebagian praktisi di bidang
konseling karir menggunakan istilah bimbingan karir (career
guidance).
Dari istilah-istilah tersebut terjadi silang pemahaman dan
ambiguitas istilah, baik ditinjau secara terapeutik ataupun
pengembangan konseling karir merupakan bagian dari career
supportyang dimaknai sebagai bantuan yang diberikan kepada
individu untuk merencanakan dan mengelola karir, career
supportmencakup keseluruhan aktivitas, termasuk di dalamnya
konseling karir.
Merujuk pada fakta tersebut, untuk bisa memahami layanan
bimbingan dan konseling karir, maka perlu dikaji dulu konsep
dasar bimbingan dan konseling karir yang akan mengantarkan
pada pemahaman yang lebih utuh dan mendasar.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
2/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 2
A. Tujuan Umum
Tujuan umum dari uraian dan pembahasan materi pada
bagian pertama ini adalah memberikan fondasi pemahaman
mengenai layanan bimbingan dan konseling karir serta aspek-
aspek yang terkait dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling karir.
B.
Kompetensi
Setelah mempelajari materi pada bagian pertama ini,
mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep dasar karir,
2. Memahami konsep dasar bimbingan dan konseling karir
C. Uraian Materi
1. Hakikat Karir dan Perkembangan Karir
Istilah karir bersumber dari suku kata career,yang diadaptasi
dari Bahasa Latin dan Perancis, yang memiliki arti a) pathway
(jalan setapak) b) racecourse (lintasan balap), c) rapid motion of
people (pergerakan cepat manusia), d) horses (kuda), e) hawks
(elang), dan f) a course of action (sebuah tindakan) (Greenhaus & Callanan,
2006:91).
Semenjak abad ke-19 istilah karir digunakan oleh kalangan
barat dengan berbagai makna dan penekanan, walau demikian
istilah karir sering dipertukarkan dengan istilah vokasional,
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
3/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 3
pekerjaan, jabatan, posisi, jenjang kepangkatan. Hal ini tidak
mengherankan, karena istilah karir memiliki keterkaitan dan
kemiripan dengan beberapa istilah tersebut.
Karir menunjuk pada pola hidup yang ditekuni secara
berarah tujuan dalam hal pekerjaan seseorang, ditinjau dari segi
sekuensi jabatan yang dipegang sepanjang hidup seseorang
(Mappaire, 2006:41).
National Occupation Information Coordinating Committee
(Sciarra, 2004:103) mendefinisikan karir totalitas seseorang dalam
pekerjaan yang dijalani the totality of work one does in his or her
lifetime.
Dari paparan di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud
dengan istilah karir adalah pilihan aktivitas atau pekerjaan yang
ditekuni secara total yang terkait dengan usaha bertahan hidup
sepanjang kehidupan individu.
Pembahasan karir berhubungan erat dengan beberapa
konsep yang lain, diantaranya : career development, career
counseling, career awareness, career development theory, career
exploration, career education, career guidance, career information,
dan work.
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing istilah
tersebut yang dikutif dari Sciarra (2006:103).
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
4/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 4
Career development, yaitu seluruh faktor psikologis, sosiologis,pendidikan, jasmaniah, ekonomis, dan peluang yang berpadu
untuk membentuk karir yang dipilih oleh seseorang dalam rentangkehidupannya.
Career awareness, yaitu pengetahuan mengenai nilai,kecenderungan pilihan, dan konsep diri yang dapat menjadigambaran bagi individu dalam melakukan pemilihan karir
Career counseling, yaitu proses yang dibangun antara seorangkonselor dengan seorang atau lebih konseli, yang memiliki tujuanuntuk membantu konseli mengintegrasikan pemahaman diri danlingkungan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepattentang pilihan karir konseli.
Career development theory, yaitu teori karir yang didasarkanpada pemahaman bagaimana individu berkembang secaravokasional. Dasar pemahaman ini memberikan arahan kepadakonselor batasan-batasan yang dibutuhkan dalam membantuindividu menyelesaikan permasalahan, menghindari blok darikonseli, dan proses konseling berkembang secara efektif danberujung kepuasan.
Career exploration,yaitu proses yang melibatkan beragamaktivitas, peran, dan situasi untuk mencari tahu mengenai bakat
atau minat pekerjaan dan peluang pengembangan karir.
Career guidance, yaitu serangkaian program yang membantuindividu memadukan pemahaman, pengalaman, dan apresiasi yangterkait dengan : pemahaman diri, pemahaman lingkungan duniakerja, kesadaran diri mengenai memanfaatkan waktu luang,pemahaman mengenai pentingnya beragam faktor dalamperencanaan karir, pemahaman mengenai informasi karir, belajardan menerapkan proses pengambilan keputusan karir.
Career information, yaitu informasi-informasi yang berhubungandengan dunia kerja yang sangat berguna dalam proses
pengembangan karir, termasuk informasi tentang pendidikan,pekerjaan, informasi psikososial yang berhubungan denganpekerjaan (seperti: peluang pelatihan, budaya kerja, dan statuspekerjaan yang beragam)Work, sebuah usaha sadar dalam upaya memperoleh hal yangbermanfaat untuk dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Penjelasan di atas menunjukan bahwa karir merupakan
bagian yang sangat kompleks yang melibatkan banyak faktor baik
yang bersifat psikologis maupun sosiologis.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
5/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 5
Oleh karena itu, untuk memperoleh pemahaman yang utuh
tentang karir dan bagaimana memberikan layanan bantuan yang
tepat, seorang konselor harus terbuka dan terus mencari
informasi-informasi yang relevan dengan karir.
2. Hakikat Bimbingan dan konseling karir
Menyimak pembahasan sebelumnya mengenai hakikat karir
beserta konsep-konsep yang berhubungan, diperoleh pemahaman
bahwa permasalahan karir berhubungan dengan pengembangan
diri individu, yang pada akhirnya adalah pencapaian eksistensi
sebagai pribadi, yaitu kebermaknaan diri.
Pencapaian diri melalui karir, sejatinya sejalan dengan tujuan
pelayanan bimbingan dan konseling, dimana melalui pelayanan
bimbingan dan konseling individu bisa berkembang secara optimal
dalam proses aktualisasi diri.
Salah satu wilayah perkembangan individu adalah wilayah
pengembangan karir, oleh karena itu dalam layanan bimbingan
dan konseling, muncul layanan dan kajian bimbingan dan
konseling karir. Layanan bimbingan dan konseling karir
memadukan ragam teori karir, psikologi perkembangan, teori
konseling, dan konsep-konsep lain yang relevan, untuk
memformulasikan bantuan yang tepat dalam pengembangan karir
konseli.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
6/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 6
Syamsu Yusuf (2009:56) menjelaskan bahwa bimbingan dan
konseling karir yaitu proses bantuan untuk memfasilitasi siswa
dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-
masalah karir, seperti : pemahaman terhadap jabatan dan tugas-
tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri,
pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan
karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah
karir yang dihadapi.
Sciarra (2006:103) menjelaskan bahwa bimbingan karir
(career guidance) yaitu serangkaian program yang membantu
individu memadukan pemahaman, pengalaman, dan apresiasi
yang terkait dengan :
a. Pemahaman diri, yang meliputi pemahaman individu
mengenai persepsi dan karakteristik dirinya, atau
pemahaman individu dengan orang lain atau lingkungannya
b. Pemahaman lingkungan dunia kerja beserta faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap peluang, termasuk di dalamnya
permasalahan sikap dan disiplin
c. Kesadaran mengenai memanfaatkan waktu luang yang bisa
dimiliki dalam kehidupan
d. Pemahaman mengenai pentingnya beragam faktor dalam
perencanaan karir
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
7/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 7
e. Pemahaman mengenai informasi karir dan keterampilan yang
dipersyaratkan untuk bisa mencapai kesuksesan diri dalam
pekerjaan dan kehidupan pribadi
f. Belajar dan menerapkan proses pengambilan keputusan karir
Bimbingan karir bertujuan untuk membantu individu dalam
perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian masalah-masalah
karir, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja,
pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi
lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaia
pekerjaan, dan penyelesaian masalah-masalah karir yang dihadapi
(Nurihsan, 2006:16).
Syamsu Yusuf (2009:57) mengemukakan tujuan dari
bimbingan dan konseling karir dalam seting persekolahan, yaitu
membantu peserta didik agar mampu mengembangkan
kompetensinya berupa :
a. Memilih jurusan (di SLTA) yang sesuai dengan kemampuan
dan minat
b. Mengetahui sekolah (untuk siswa SLTP ) atau perguruan
tinggi (untuk siswa SLTA) yang tepat sebagai tempat
melanjutkan studinya
c. Memiliki pemahaman diri (kemampuan dan minat) yang
terkait dengan pekerjaan
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
8/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 8
d. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja, dalam arti mau
bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa
rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan
norma agama
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir,
dengan mengenali cirri-ciri pekerjaan, kemampuan
(persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja
f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu
merancang kehidupan secara rasional untuk peran-peran
yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial ekonomi
g. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah
karir. Apabila seorang siswa bercita-cita menjadi seorang
guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya
kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir
keguruan tersebut
h.
Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan
atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh
kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka
setiap orang, dalam hal ini siswa perlu memahami
kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia
mampu, dan apakah dia berminat dalam pekerjaan tersebut.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
9/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 9
BAB II
RAGAM TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
Bagian kedua terdiri dari ragam teori bimbingan dan konseling
karir yang ditinjau dari beragam perspektif dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling.
A. Tujuan Umum
Pembahasan dan uraian materi pada bagian kedua ini
bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa mengenai ragam
teori bimbingan dan konseling. Terdapat dua fokus bahasan teori,
pertama teori perkembangan karir, kedua teori konseling karir.
Wawasan yang diperoleh diharapkan mampu mengantarkan
mahasiswa dalam merencanakan karir dan mengembangkan
layanan bimbingan dan konseling karir yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik.
B. Kompetensi
Setelah membaca dan mempelajari materi dibagian kedua ini
mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami ragam teori bimbingan dan konseling karir
2. Memilih teori dan pendekatan karir yang sesuai dengan
permasalahan peserta didik
3. Memahami perbedaan teori perkembangan karir dan teori
konseling karir
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
10/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 10
C. Uraian Materi
Tinjauan secara lebih utuh tentang perkembangan karir
individu menginspirasi berbagai penelitian dan pengembangan di
bidang konseling karir. Saat ini konseling karir tidak lagi bersifat
kaku dengan satu pemahaman saja. Salah satu tinjauan teori
perkembangan karir mencoba memetakan perkembangan karir
sebagai bagian dari perkembangan dan pertumbuhan individu.
Saat ini perkembangan teori konseling karir berkembang
pesat dengan berbagai sudut pandang, namun jika dikelompokan,
perkembangan teori karir dapat dibagi menjadi tiga madzhab
besar, diantaranya yaitu : teori-teori yang berfokus pada
pendekatan isi (content approaches), pendekatan yang berfokus
pada proses (process approaches), atau pendekatan yang
menggabungkan kedua pendekatan tersebut.
Pemahaman atas literatur perkembangan teori karir dapat
memberikan gambaran perkembangan teori karir, dan
mengantarkan pada penemuan-penemuan teori baru, atau upaya
mengintegrasi teori-teori karir yang telah ada.
Konselor sebagai salah satu komponen yang membantu
tumbuh kembang individu melalui proses pendidikan, perlu
memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai
macam pendekatan, teori, teknik, serta perkembangan
kontemporer dalam upaya pengembangan dan perencanaan karir.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
11/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 11
Berdasarkan pada realitas tersebut, kajian yang disajikan
dalam bahan ajar ini disusun dengan tujuan membuka
pemahaman mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
bimbingan dan konseling karir, serta bentuk operasional dalam
pelaksanaannya dalam praktik layanan bimbingan dan konseling.
1. Teori-teori Pengembangan Karir Karir
a.
PersonEnvironment Fit Theories
Teori karir yang digagas oleh Holland merupakan teori yang
paling populer dalam teori-teori karir yang fokus pada kesesuaian
antara individu dan lingkungan kerja. Model-model minat
pekerjaan yang dikembangkan oleh Holland sangat mempengaruhi
konseling karir.
Teori Holland pada awalnya menekankan pada aspek
asesmen oleh para ahli sehingga memunculkan saran yang tepat
dalam pemilihan karir. Namun, saat ini penekanan teori lebih
diarahkan pada interaksi antara individu denga lingkungan kerja
dimana pilihan karir telah dilaksanakan.
Teori personenvironment fitberkembang pada tahun 1960
1970 yang digagas oleh Holland, teori ini dikenal dengan istilah
differentialist, yang memperhatikan aspek-aspek individual.
Holland menyatakan bahwa individu mencari pekerjaan yang
sesuai dengan minat masing-masing.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
12/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 12
Teori yang dikembangkan Holland, diilustrasikan dalam
gambar hexagonal, seperti terlihat dalam gambar 2.1 di bawah ini.
Gambar 2.1 Hollands hexagonal model
Terdapat tiga prinsip utama dalam teori yang dikembangkan
oleh Holland, yaitu :
1) Individu dan lingkungan pekerjaan dapat dibagi menjadi
enam tipe minat: realitstik, investigatif, artistik, sosial,
enterprising, dan conventioanl.
2) Pemilihan pekerjaan merupakan hasil dari usaha untuk
mencapai kesesuaian antara minat dan lingkungan
3) Kongruensi (kesesuaian) dihasilkan dari kepuasan kerja dan
stabilitas.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
13/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 13
Tabel 1.1Enam Tipe Minat Karir Dalam Teori Holland
TIPE DESKRIPSI KARAKTER PEKERJAAN
Realistis memiliki kemampuanpraktis dan akan lebih sukabekerja dengan mesin ataualat daripada orang.
Mekanik, ahli bangunan,petani, surveyor, pilot.
Investigative analitis dan tekun; baikdan detail; lebih sukabekerja dengan ide-ide;menikmati pemecahan
masalah dan penelitian
Kimiawan; geologist;biologist; peneliti
Artistik kemampuan artistik ataukreatif; menggunakanintuisi dan imajinasi untukpemecahan masalah
Musisi; artis; desainerinterior; penulis; desainerindustri
Social Keterampilan sosial yangbaik; ramah dan menikmatiketerlibatan dengan orang-orang; dan dapat bekerjadalam tim
Perawat, guru, pekerjasosial, psikolog, konselor
Enterprising Mempunyai jiwakepemimpinan,kemampuan berbicara dannegosiasi; suka memimpinorang lain untuk mencapaitujuan
sales, produser televisi,manajer, pegawaiadministratif; pengacara.
Conventional Pekerja yang praktis dansistematis; keterampilan ygbaik dalam perencanaan
secara mendetail
Banker, sekertaris,akuntan.
Teori karir Holland memiliki kelemahan, yaitu asusmsi bahwa
peran konselor karir bersifat simpel, yaitu memberikan saran
sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan tentang potensi
konseli, serta peluang-peluang dalam pemilihan pekerjaan. Selain
itu, teori Holland terlalu fokus terhadap pemilihan pekerjaan yang
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
14/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 14
dipandang sebagai proses yang statis one-off event, dimana
seorang individu hanya memiliki satu kesempatan dalam memilih
karir dan pekerjaan, teori Holland kurang memperhatikan proses-
proses yang memandu individu dalam pemilihan karir, dan proses
pengembangan karir pada tahap berikutnya.
b. Teori Karir Ginzberg dkk.
Gagasan dan hasil penelitian Ginzberg, dkk. merupakan salah
satu bagian dari sejarah perkembangan teori karir. Teori yang
digagas oleh Ginzberg merupakan bentuk yang berbeda dari teori
trait & factor yang bersifat statis, teori Ginzberg merupakan cikal
bakal teori perkembangan karir.
Teori karir dari Ginzberg merupakan teori yang pertama
memfokuskan proses pemilihan karir berdasarkan tahap
perkembangan individu. Ide dasar teori ini muncul dengan asumsi
bahwa proses pemilihan merupakan bagian dari proses
perkembangan individu itu sendiri.
Perkembangan karir dimulai sejak awal masa anak-anak dan
terus berkembang sejalan dengan tiga tahap utama perkembangan
karir, yang akan mengantarkan individu memilih dan menetapkan
pilihan karir pada masa dewasa. Selama proses perkembangan ini,
banyak keputusan karir diambil oleh individu seiring sejalan
dengan berbagai tugas perkembangan pada masa remaja awal dan
masa remaja.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
15/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 15
Tiga tahap utama yang dimaksud oleh Ginzberg, dkk. Adalah
: tahap fantasi, tahap tentatif, dan tahap realistik.Pemilihan karir
atau pekerjaan pada tahap fantasi didasarkan pada hasil
identifikasi individu terhadap peran-peran orang dewasa yang ada
di sekitar lingkungan perkembangan individu.
Tahap tentatif melibatkan proses yang lebih matang
dibanding dengan tahap fantasi. Individu pada tahap ini mulai
menetapkan pilihan berdasarkan minat dan kemamampuan yang
dimilikinya. Selanjutnya pemilihan karir didasarkan pada
pertimbangan minat, potensi dan kapasitas diri. Pada tahap ini
pula mulai muncul kesadaran terhadap nilai-nilai pribadi yang
berhubungan dengan pilihan karir.
Tahap terakhir yaitu tahap realistik, tahap ini merupakan
tahap trasnsisi yang akan mengantarkan pada awal tahap realistik
yaitu proses ekspolarasi. Proses eksplorasi yang dilakukan oleh
individu pada tahap terakhir ini akan mengantarkan pada
pencapaian penyatuan berbagai unsur dari proses sebelumnya,
seperti pemahaman terhadap minat, kemampuan, dan
kemampuan untuk meleburkan dua hal tersebut dengan nilai-nilai
keluarga dan masyarakat serta nilai-nilai pribadi dirinya.
Setelah ketiga tahapan ini terlampaui, individu mulai
mengimplementasikan pilihan-pilihan secara tentatif, dan
melakukan evaluasi terhadap timbal-balik yang diperoleh. Selain
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
16/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 16
itu kemunculan perwujudan karir yang sebenarnya bisa terjadi
jika individu sudah membuat komitmen dengan pilihan karirnya,
maka proses pengembangan karir individu bisa dikatakan
lengkap.
Teori awal yang dikembangkan oleh Ginzberg terdiri dari tiga
konsep utama yaitu : 1) proses, 2) irreversibility (ketetapan), 3)
kompromi (compromise). Konsep proses yang dimaksud
merupakan proses penetapan pilihan karir yang muncul semenjak
masa remaja awal hingga akhir masa remaja, atau menginjak pada
masa individu menginjak usai dua puluhan, dimana individu
mulai meyakini harus membuat komitmen terhadap pilihan karir
atau pekerjaan. Komitmen terhadap pilihan karir yang dilakukan
oleh individu, nampak seperti tidak bisa diubah lagi, yang
didasarkan pada pemahaman atau asumsi bekerja untuk
kehidupan.
Irreversibility atau ketetapan pilihan karir didasarkan pada
satu asumsi bahwa proses pendidikan dan pelatihan yang pernah
dialami oleh individu dapat mengantarkan individu pada suatu
keadaan dimana individu dapat memperoleh kesempatan untuk
merubah pilihan karirnya. Konsep lain dalam pemilihan karir
menurut Ginzberg didasarkan pada kompromi individu terkait
dengan minat dan kemampuan dan kesesuaiannya dengan realitas
dunia kerja.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
17/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 17
Pemilihan karir didasarkan pada empat variabel, yaitu : 1)
realitas, 2) proses pendidikan dan latihan, 3) interaksi dengan
lingkungan, 4) nilai-nilai pribadi.
Pertama, Realitas yang dimaksud adalah keadaan-keadaan
(dunia kerja dan lingkungan) yang bisa memberi dorongan untuk
memilih karir. Kedua, Proses pendidikan dianggap sebagai
pengaruh utama dalam pemilihan karir, karena melalui
pendidikan individu bisa memperoleh peluang yang lebih luas
dalam pemilihan karir, atau bisa membatasi dengan kekhususan
keterampilan yang dihasilkan melalui proses pendidikan.
Ketiga, interaksi individu dengan lingkungan, salah satunya
adalah kepuasan yang diperoleh individu dari dunia kerja baik
secara langsung ataupu tidak, digambarkan sebagai faktor
emosional yang mempengaruhi pemilihan karir.
Terakhir, nilai-nilai pribadi individu merupakan gambaran
dari kebutuhan individu untuk mendapatkan kepuasan dalam
pemilihan karir. Variabel-variabel tersebut merupakan dalil-dalil
yang digunakan dalam penjelasan tahapan pengembangan karir
dari teori Ginzberg.
Paparan di atas, memberikan gambaran bahwa sekalipun
teori Ginzberg digadang-gadang sebagai cikal bakal teori karir yang
didasarkan pada perkembangan, namun dalam proses pemilihan
karir sebenarnya menyerupai model sebelumnya (traits and
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
18/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 18
factors) yang telah dibahas sebelumnya, serta teori kontekstual
yang akan dibahas pada bab berikutnya.
Pada awalnya teori yang digagas oleh Ginzberg menerima
konsep pengembangan karir sepanjang hayat, namun pada
perkembangan berikutnya teori yang dikembangkan oleh Ginzberg,
dkk. mengalami revisi.
Pada perubahan ini, Ginzberg mengakui bahwa
perkembangan karir individu tidak hanya terjadi pada awal masa
dewasa saja, melainkan dalam keseluruhan proses dan tahap
kehidupan, dimana individu terus berusaha mencari kepuasan
dari keputusan karir yang diambil dengan cara terus memperbaiki
dan meningkatkan kesesuian antara perubahan tujuan karir
dengan realitas yang terjadi dalam dunia kerja.
Perubahan asumsi dasar ini merupakan perubahan yang
paling mendasar. Berikutnya Ginzberg pada tahun 1972
mereformulasi teorinya menjadi sociopsychological theory, karena
Ginzberg memfokuskan teorinya pada faktor realitas yang
memposisikan individu sebagai pusat dari proses pengambilan
keputusan yang disebut oleh Ginzberg sebagai prime poweratau
principle actor.
Perubahan lain dalam teori Ginzberg adalah perubahan
dalam esensi teori, Ginzberg menyatakan occopational choice is a
life long process of decision making in which individual constantly
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
19/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 19
seek to find the optional fit between career goals and realities of
world work.
Dari konsep tersebut terlihat pergeseran konsep karir dari
Ginzberg sudah lebih pragmatis, karena mendefinisikan karir
sebagai pemilihan pekerjaan, sekalipun demikian konsep
sepanjang hayat dalam tetap menjadi bagian utama dalam teori
perkembangan karir yang dikembangkan oleh Ginzberg.
Berikut ini merupakan tiga aspek mendasar yang mengalami
perubahan dari teori yang dikembangkan oleh Ginzberg.
1) Pemilihan pekerjaan merupakan sebuah proses yang selalu
terbuka selama individu berkeinginan membuat keputusan
mengenai pekerjaan dan karirnya. Dalam beberapa peristiwa
pemilihan pekerjaan memiliki ruang lingkup yang sama
dengan masa kerja individu.
2) Proses pengambilan keputusan yang berulang-ulang yang
dilakukan individu pada masa persiapan akan membentuk
dan memberikan pengaruh dalam karirnya, yaitu
berlanjutnya proses perubahan sejalan dengan kehidupan
dan pekerjaannya.
3) Individu membuat keputusan mengenai pekerjaan dan karir
bertujuan untuk mendapatkan kepuasan yang utuh dengan
cara melihat kemungkinan kesesuaian yang paling tepat
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
20/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 20
antara prioritas kebutuhan dengan keinginan dan peluang
dan tantangan yang akan dihadapi dalam dunia kerja.
Sekalipun teori perkembangan karir yang dikembangkan oleh
Ginzberg mengalami beberapa kali perubahan, teori ini merupakan
teori awal yang memberikan pengaruh signifikan dalam teori
perkembangan karir. Perubahan-perubahan asumsi teori dari
Ginzberg menunjukan kepekaan beliau terhadap trend
perkembangan karir.
c. Pendekatan Life-Span Life-Space Donald Super
Teori Ginzberg disebutkan sebagai cikal bakal teori
pengembangan karir, namun posisi ini teralihkan oleh pengaruh
yang lebih besar dari teori yang dikembangkan oleh Donald Super.
Gagasan yang dikembangkan oleh Super mengubah
pemikiran tentang pengembangan karir individu. Super
menyatakan bahwa pengembangan karir tidak hanya terjadi pada
masa dewasa awal saja, melainkan proses yang terus berlangsung
dalam rentang kehidupan seseorang.
Selain itu teori yang dikembangkan oleh Super merubah
sudut pandang secara psikologis yang tadinya menggunakan
sudut pandang psikologi diferensial menjadi sudut pandang
psikologi perkembangan. Perubahan lainya adalah dalam hal
perubahan fokus teori, dari sudut pandang psikologi vokasional
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
21/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 21
yang berfokus pada pekerjaan ke arah sudut pandang karir secara
keseluruhan.
Teori karir Super dipengaruhi oleh psikologi perkembangan,
hal ini tergambar dalam fokus pengelompokan tahap
perkembangan dan tugas-tugas vokasional. Selain itu, teori Super
juga dipengaruhi oleh teori Konsep Diri, yang dijadikan pijakan
pengembangan teori pengembangan karir Super.
Super memiliki keyakinan bahwa perkembangan konsep diri
vokasional merupakan bagian dari perkembangan kehidupan
secara keseluruhan, dan pemilihan pekerjaan merupakan usaha
untuk mewujudkan konsep diri individu.
Konsep diri yang dimaksud dalam teori pengembangan karir
Super bukan berupa konstruk kepribadian sebagai cermin konsep
diri, melainkan lebih ke arah refleksi dari persepsi pribadi dan
pembentukan lingkungan.
Teori Super lebih dikenal dengan teori perkembangan, namun
sebenarnya teori Super lebih komprehensif, karena dalam teori ini
Super menggabungkan tahap perkembangan secara psikologis
dengan teori peran sosial untuk memperoleh gambaran yang lebih
komprehensif mengenai berbagai peran karir, juga untuk
memetakan pengaruh dan proses interaksinya.
Berikut ini merupakan esensi dari teori yang dikembangkan
oleh Super, konsep awalnya hanya sepuluh hal esensial, namun
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
22/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 22
dalam perkembangannya bertambah menjadi empat belas proposisi
teori Super.
1) Setiap orang berbeda dalam hal potensi, kepribadian,
kebutuhan, minat, sifat, dan konsep diri.
2) Setiap orang memiliki kualifikasi tertentu yang bisa cocok
dengan sejumlah pekerjaan.
3) Setiap pekerjaan memiliki persyaratan khusus berupa
kemampuan dan sifat kepribadian, yang memberikan
kemungkinan untuk setiap orang mendapatkan beberapa
pekerjaan yang sesuai, dan beberapa orang yang sesuai
untuk sejumlah pekerjaan.
4) Pilihan pekerjaan dan kompetensi, situasi tempat tinggal dan
bekerja individu, perubahan konsep diri melalui proses waktu
dan pengalaman dan produk dari belajar sosial, perubahan-
perubahan ini mulai stabil pada saat memasuki akhir masa
remaja sampai pada tahap dewasa, dari hal ini memberikan
kesempatan dalam memilih dan penyesuaian diri.
5)
Proses perubahan dapat dikerangkakan dalam tahapan
kehidupan (maxicycle) yang digambarkan dalam tahapan
pertumbuhan (growth), eksplorasi (exploration), pembentukan
(establishment), pemeliharaan (maintenance), dan penurunan
(decline). Tahapan-tahapan ini dibagi ke dalam fase pencarian
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
23/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 23
yaitu:fantasy, tentative, dan realistic,dan fase percobaan dan
penetapan dalam masa pembentukan karir.
6) Hakikat pola karir yang merupakan bentuk pencapaian
pekerjaan serta proses percobaan (frekuensi dan durasi)
dalam setiap tahap, dipengaruhi oleh tingkat ekonomi
keluarga, kemampuan mental/potensi, pendidikan,
keterampilan, karakteristik kepribadian (kebutuhan,
nilai,minat, sifat, dan konsep diri), kematangan karir dan
peluang yang diperoleh.
7) Keberhasilan mengatasi tuntutan lingkungan dalam konteks
tahap perkembangan kehidupan bergantung pada kesiapan
individu dalam menghadapi tuntutan-tuntutan tersebut. Hal
ini merupakan gambaran dari kematangan karir individu.
Kematangan karir yang dimaksud merupakan konstelasi dari
kematangan fisik, psikis, dan karakteristik sosial, dalam
istilah psikologi hal ini dimaksud dengan aspek kognitif dan
afektif. Kematangan ini termasuk di dalamnya tingkat
keberhasilan dalam mengatasi tuntutan yang datang di tahap
awal dan bagian yang ada di dalam setiap tahapan
perkembangan karir.
8) Kematangan karir merupakan konstruk yang bersifat
sementara.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
24/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 24
9) Perkembangan dalam rentang kehidupan dapat dibimbing
atau diarahkan, salah satunya dengan cara memfasilitasi
kematangan minat dan kemampuan, dan cara bisa dilakukan
dengan mengadakan pengujian realitas serta pengembangan
konsep diri.
10) Proses pengembangan karir secara mendasar merupakan
pengembangan dan implementasi dai konsep diri tentang
pekerjaan. Proses ini merupakan perpaduan dan kompromi
dimana konsep diri merupakan produk dari interaksi
komponen-komponen yang secara inheren ada di dalam diri
individu, seperti ; bakat, tampilan diri, kesempatan untuk
melihat dan melakukan berbagai peran, dan evaluasi
terhadap peran yang diambil ketika bertemu dengan peran
lain yang lebih superior dan lebih rendah.
11) Proses sintesis antara faktor individual dan sosial, antara
konsep diri dan realitas, merupakan salah satu bentuk
bermain peran dan belajar dari umpan balik.
12)
Kepuasan kerja dan kepuasan hidup bergantung dari proses
perluasan pencarian sarana yang sesuai untuk memahami
kemampuan, kebutuhan, nilai, minat, ciri-ciri kepribadian,
konsep diri. Hal-hal tersebut akan sangat tergantung pada
proses pembentukan dalam dunia kerja, situasi tempat kerja,
dan cara menjalani kehidupan yang diperankan dalam
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
25/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 25
berbagai peran yang merupakan proses pertumbuhan dan
eksplorasi pengalaman yang memungkinkan untuk
mempertimbangkan mana yang lebih sesuai dan lebih
menyenangkan.
13) Tingkat kepuasan individu dapat diperoleh dari pekerjaannya
jika hal tersebut sebanding dengan tingkat kemampuan
mengimplementasikan konsep diri.
14) Pekerjaan dan jabatan memberikan kesempatan kepada
individu untuk fokus menata kepribadiannya, sekalipun bagi
sebagian orang fokus terhadap penataan kepribadian tidaklah
penting, bersifat insidental, bahkan tidak harus ada. Fokus
lain yang mungkin dianggap lebih penting adalah aktivitas
mengisi waktu luang/liburan dan membuat rumah. Aspek-
aspek yang menentukan pemilihan peran dalam karir
(pekerja, pelajar, mengisi waktu luang, ibu rumah tangga, dan
warga negara) adalah stereotipe dan model peran , bias ras
dan etnis, peluang secara struktural, dan perbedaan-
perbedaaan secara individual.
Dari empat belas prinsip dasar teori pengembangan karir dari
Super sebetulnya dapat dikelompokan berdasarkan landasan
filosofis dan landasan teori yang mempengaruhinya. Misalkan
prinsip nomor 1,2,3,9,12, dan 13 merupakan gambaran dari
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
26/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 26
konsep psikologi diferensial, prinsip nomor 4,5,8, dan 10
gambaran dari prinsip psikologi perkembangan, prinsip nomor
4,6,11, dan 14 merupakan gambaran dari prinsip belajar sosial,
dan gambaran prinsip fenomenologis ada di dalam prinsip nomor
1,7, dan 10.
Fakta tersebut menunjukan bahwa fokus pada terhadap satu
aspek saja tidak mampu untuk menjelaskan kompleksitas proses
pengembangan karir. Teori yang dikembangkan oleh Super
menegaskan perlunya integrasi seluruh aspek yang terkait dalam
proses pengembangan karir individu.
Tiga konsep mendasar dari teori pengembangan karir Donald
Super adalah : self, life-span, dan life-space. Self, merupakan
fokus utama dalam teori Super, karena di dalam diri individulah
proses perkembangan itu terjadi. Menurut super, Self (diri
individu) merupaka social organizeryang mengatur dirinya sendiri
dalam mencari pengalaman. Diri individu dan peran yang
dimilikinya merupakan hasil dari interaksi individu dan
lingkungan.
1) Self-concept
Konsepsi diri menurut Super dan Savickas (1996) merupakan
bagian penting pemilihan karir dan adapatasi diri. Konsepsi
tentang diri bisa bersifat objektif berupa identitas vokasional
(kombinasi sejumlah ciri diri yang sesuai dengan diri individu,
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
27/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 27
yang bisa dilihat oleh sendiri maupun orang lain), atau bersifat
subjektif berupa konsep diri mengenai pekerjaan atau jabatan
atau occupational self-concept (pemaknaan diri yang bersumber
dari ciri diri).
Pengakuan terhadap kondisi subjektif dalam proses
pengembangan karir, merupakan perbedaan mendasar dengan
teori Traits and factors,yang memiliki prinsip objektif dan berdasar
pada data kuantitatif.
2) Konsep Life-span
Konsep mengenai rentang kehidupan menunjukan proses
pengembangan karir sepanjang rentang kehidupan individu,
konsep ini menjadi dasar pengembangan tahap pengembangan
pekerjaan untuk memahami tahap-tahap kehidupan.
Konsep ini digambarkan oleh Super dalam pelangi kehidpan
karir life career rainbow, dimana bagian luar dari pelangi
menggambarkan usia dan tahapan kehidupan. Seperti tergambar
dalam diagram life career rainbow, terdapat lima tahapan
pengembangan vokasional yaitu : growth, exploration,
establishment, maintenance, dan decline, tahapan ini berkaitan
erat dengan tahap perkembangan kehidupan,yaitu, masa anak-
anak, remaja, dewasa awal, dewasa, dan masa tua, kedua konsep
tahapan perkembangan ini kurang lebih sama dalam rentang usia
masing-masing tahapan.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
28/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 28
Gambar berikut ini memberikan perkembangan karir individu
dari sudut pandang teori Karir Super.
Masa pertumbuhan (Growth), merupakan masa eksplorasi
anak terhadap dunia di sekitas mereka. Pada masa ini, individu
mulai bersekolah, mengembangkan kebiasaan bekerja,
memperoleh kontrol terhadap kehidupan yang dijalani dan cita-
cita. Pada masa ini bermain dan berfantasi membantu individu
mengembangkan konsep mengenai diri individu dan peran-peran
orang dewasa.
Gambar 2.2Pelangi Karir (Patton&McMahon 2006)
Tahap ekplorasi, pada tahap ini individu telah mempersempit
pilihan karir yang diminati, individu sudah memperoleh
pendidikan dan latihan yang menunjang pilihan karirnya. Pada
masa ini, identitas vokasional sudah mulai terbentuk. Tahapan ini
terdiri dari tiga tugas perkembangan karir, yaitu 1) kristalisasi,
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
29/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 29
yaitu proses kognitif dalam menentukan tujuan vokasional yang
didasarkan pada informasi pekerjaan, dan kesadaran terhadap ciri
diri seperti minat dan nilai-nilai. 2) spesifikasi, yaitu proses
pemilihan karir secara spesifik, dan 3) implementasi, yaitu masa
dimana individu memfokuskan diri mengembangkan kemampuan
dengan pendidikan dan latihan yang sesuai dengan pilihan
karirnya, dan mulai bekerja.
Tahap establishment, merupakan tahap dimana individu
sudah mendapatkan pekerjaan. Tugas pertama untuk menjaga
stabilitas posisi di tempat kerja adalah dengan cara mengakrabkan
diri dengan budaya dan lingkungan kerja, dan menunjukan unjuk
kerja yang memuaskan. Tugas berikutnya setelah menstabilkan
posisi adalah mengkonsolidasikan posisi, dalam artinya individu
harus menjadi bagian dalam pekerjaannya. Selain itu individu bisa
mengembangkan diri dengan mencari peluang promosi untuk
mendapatkan posisi dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
Tahap maintenance, merupakan tahap keempat dimana
individu melakukan pemeliharaan terhadap apa yang sudah
dicapai dalam dunia kerja. Selain itu, pada tahap ini individu bisa
mengevaluasi capaian dalam dunia kerja yang sudah ditekuni, dan
mungkin muncul kesimpulan untuk pindah pekerjaan atau
mencari posisi lain. Jika hal ini terjadi, maka individu melakukan
kembali tahap-tahap sebelumnya yaitu eksplorasi dan
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
30/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 30
establishment, namun dalam lingkup kecil, dan tidak merubah
proses maintenance,asumsinya karena individu sudah memahami
betul dirinya, sehingga ketika pindah posisi atau pekerjaan tidak
lagi memulai dari dasar, melainkan mencari posisi yang setara
atau lebih tinggi. Hal yang harus dilakukan dalam tahap ini
adalah, bertahan (holding on), memelihara (keeping up), dan
inovasi.
Tahap terakhir adalah decline, atau masa penurunan. Pada
masa ini, individu mulai mempersiapkan diri menghadapi masa
pensiun. Seperti digambarkan dalam prinsip dasar kelima yang
menyebutkan bahwa kemajuan dan perubahan dalam setiap tahap
disebut dengan maxicycle, maksudnya adalah transisi usia
dalam setiap tahap perkembangan karir bersifat fleksibel, dan
setiap individu bisa mengulang setiap tahapan,walaupun dalam
lingkup yang lebih kecil, hal ini disebabkan oleh terencana atau
tidaknya sebuah pilihan karir.
Penjelasan tersebut di atas memberikan gambaran bahwa
tahap pengembangan karir dari awal hingga akhir bisa terjadi
berulang untuk setiap orang, oleh karena itu perlu perencanaan
yang lebih matang sebelum memilih dan menetapkan suatu
pekerjaan atau berkarir di satu bidang tertentu.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
31/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 31
b. KonsepLife-space
Life spaceatau Konsep ruang lingkup kehidupan dalam teori
pengembangan karir Super memberikan gambaran dimensi
konteksual dari teori Super, menunjukan konstelasi dari posisi
dan pesan sosial yang diperankan oleh individu.
Super mengidentifikasi sembilan peran dalam kehidupan :
anak-anak, pelajar, pengangguran, warga negara, pekerja,
suami/istri, ibu rumah tangga, orang tua, dan pensiunan. Serta
empat setting utama kehidupan, yaitu : rumah, komunitas,
lembaga pendidikan, dan tempat kerja.
Super mengakui dengan tegas bahwa peran pekerjaan dari
seseorang hanya merupakan salah satu peran dalam kehidupan.
Seperti yang tergambar dalam life-career rainbow, dapat dilihat
bahwa setiap peran berinteraksi dengan peran lainnya, yang
menyebabkan setiap individu memiliki fokus dalam kehidupannya.
Pengakuan terhadap berbagai peran dalam kehidupan
meningkatkan pemahaman dalam mengkonseptualisasikan
pengembangan karir.
d. Teori Pengaruh Sosial
Teori pengaruh sosial memberikan gambaran tentang peran
orang lain di sekitar individu yang mempengaruhi pemilihan
keputusan karir. Law & Phillips dkk., menyaran beberapa cara
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
32/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 32
yang bisa digunakan oleh individu untuk mempengaruhi
pemilihan karir anak.
Teori sosial kognitif yang dikembangkan oleh Lent dkk,
menetapkan beberapa peran kunci untuk mengembangkan self-
efficacy dalam pengembangan tujuan karir, and satu sumber
prinsip self-efficacy dalam pembelajaran sosial dimana individu
berinteraksi dengan orang lain.
Teori pengaruh sosial menyarankan berbagai aktivitas bagi
konselor karir, sebagai contoh, konselor menggambarkan kondisi
orang lain kepada konseli sebagai salah satu bentuk bantuan,
atau konselor dapat memanfaatkan berbagai aktivitas diluar sesi
konseling untuk membantu konseli.
Teori pengaruh sosial merupakan proses untuk menyatukan
aspek-aspek psikologis dan sosiologis dalam masa awal
pengembangan karir dikembangkan oleh Law (1981). Fokus
penelitian Law terletak pada perubahan interpersonal yang
dipengaruhi oleh komunitas lokal dalam proses perkembangan
karir. Law menyarankan bahwa the way in which who does what
in society is decided is the product of a plurality of interpersonal
transactions conducted in local settings, and on the basis of
interaction within and between groups of which the individual is a
member the community. Apa yang dilakukan oleh individu di
dalam lingkungannya merupakan produk dari keberagaman
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
33/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 33
transaksi interpersonal yang terjadi di suatu lingkungan, dimana
individu merupakan bagian dari kelompok dan hal inilah yang
menjadi dasar terjadinya interaksi tersebut.
Berikut ini adalah pengaruh lingkungan yang diidentifikasi
dari hasil penelitian Law :
1) Ekspektasi : pengharapan yang muncul dari lingkungan
dimana individu merupakan bagian dari kelompok atau
keluarga.
2) Feedback : gambaran pesan dari lingkungan mengenai
kesesuaian atau aspek kepantasan mengenai peran dan
pilihan pekerjaan.
3) Dukungan : penguatan dari lingkungan terhadap aspirasi
anak muda mengenai kekuatan dan kelemahan.
4) Modelling : pengaruh peran model yang diidentifikasi oleh
individu yang mewarnai pemikiran karir individu.
5) Informasi : didefinisikan sebagai proses observasi yang
dilakukan oleh individu mengenai pekerjaan orang-orang dan
kebiasaan serta pola pekerjaannya.
Teori yang digagas oleh Law merujuk pada teori-teori yang
dikembangkan sebelumnya, antara lain Bandura (1977), Mead
(1934). Teori ini merupakan pengembangan dari teori-teori yang
mengkaji perkembangan karir ditinjau dari aspek psikososial.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
34/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 34
2. Teori-teori Konseling Karir
Empat teori yang dibahas dalam bab ini adalah : teori
berpusat pada pribadi, teori psikodinamis, teori kognitif-perilaku,
dan pendekatan naratif, serta pendekatan eklektif dan integratif.
Pendekatan berpusat pada pribadi seperti pendapat Roger,
memandang bahwa hubungan antara konselor dan konseli
merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam proses
konseling karir. Terdapat tiga sikap utama yang harus ditunjukan
oleh konselor yaitu : kongruensi, empati, dan penerimaan tanpa
syarat. Tujuan utama dari proses konseling berpusat pada pribadi
adalah untuk memfasilitasi aktualisasi diri.
Teori psikodinamis didasarkan pada teori Freud, fokus utama
teori ini pada pengalaman pada masa kanak-kanak, mekanisme
pertahanan diri, dan proses transferensi. Konselor karir
psikodinamis menggunakan konsep ini dalam proses konseling,
fokus lain dalam teori ini adalah tema kehidupan. Teori kognitif-
perilaku memperhatikan proses kognitif konseli, karena hal ini
akan mempengaruhi keputusan dan perilaku karir konseli.
Pendekatan kontemporer dalam konseling karir adalah
pendekatan naratif. Pendekatan ini meliputi berbagai perspektif
konseli, selain itu pendekatan ini menggunakan istilah vocational
script dan narasi karir untuk menggambarkan identitas karir
individu, sejalan dengan sejarah hidup individu.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
35/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 35
a. Teori Berpusat Pada Pribadi
Inti dari teori berpusat pada pribadi menekankan pada
kualitas hubungan antara konselor dengan konseli, teknik dan
pendekatan yang digunakan tidak menjadi perhatian utama dalam
teori ini.
Sikap yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah :
1) Kongruensi atau keaslian sikap, yaitu sikap yang terintegrasi
secara nyata dalam hubungan konselor-konseli
2) Penerimaan tanpa syarat, yaitu penghormatan yang diberikan
oleh konselor kepada konseli dengan tidak memberikan
penilaian yang memihak.
3) Pemahaman secara empatik, yaitu pemahaman kepada
konseli dengan menggunakan sudut pandang konseli, dan
konselor berusaha untuk mengkomunikasikan hal tersebut
kepada konseli.
Rogers (1956:96) menggambarkan perlunya situasi terapeutik
dalam proses perubahan kepribadian. Untuk memperoleh kualitas
hubungan terapeutik yang bagus menurut Rogers harus mengikuti
prinsip sebagai berikut :
1) Konselor-konseli harus terlibat kontak secara psikologis
2) Orang pertama (konseli) merupakan individu yang berada
pada kondisi tidak kongruen, rentan dan mengalami
kecemasan
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
36/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 36
3) Orang kedua (konselor) adalah individu yang telah mencapai
kongruensi dan terintegrasi dalam hubungan yang akan
dibangun.
4) Konselor memberikan pengalaman berupa penerimaa tanpa
syarat kepada konseli
5) Konselor memberikan pengalaman berupa pemahaman
empatik kepada konseli yaitu pemahaman dengan
menggunakan sudut pandang konseli, dan berusaha terus
untuk mengkonfirmasikan pemahaman konselor kepada
konseli.
6) Konselor menjalin komunikasi empatik dengan konseli
dengan menggunakan prinsip menerima tanpa syarat (tidak
menghakimi konseli dengan pemahaman konselor)
Teori konseling berpusat pada pribadi pertama kali digunakan
dalam seting konseling karir oleh Patterson (1964), berikutnya oleh
Bozarth & Fisher (1990) yang mengelaborasi lebih lanjut prinsip-
prinsip teori berpusat pada pribadi dalam konseling karir.
Berikut ini adalah definisi konseling karir berpusat pada
pribadi :
1) Konseling karir berpusat pada pribadi merupakan hubungan
antara konselor dengan konseli, hubungan yang dibangun
antara konseli dan konselor muncul dari kesadaran konseli,
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
37/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 37
dari hal tersebut akan memunculkan situasi psikologis yang
memungkinkan konseli terlibat lebih dalam dengan identitas
pribadinya, sehingga tujuan pekerjaan dan karir merupakan
bagian dari pencapaiaan identitas diri, kesadaran konseli juga
akan turut menentukan dalam proses perencanaan tujuan,
dan proses pencapaian tujuan tersebut.
2) Konselor karir berpusat pada pribadi menjalin hubungan
konseling dengan sikap yang genuine, memberikan
penerimaan tanpa syarat, dan empati. Letak kendali dalam
penetapan pilihan terletak seutuhnya pada diri konseli,
dengan asumsi konselor memberikan kepercayaan kepada
konseli untuk menunjukan aktualisasi diri.
3) Fokus utama dari konseling karir berpusat pada pribadi
adalah pengembangan secara alamiah sikap dan kepercayaan
konseli dalam proses konseling karir, hal tersebut lebih
utama daripada terfokus pada teknik dan strategi konseling
(Bozarth & Fisher, 1990: 54).
b. Teori Psikodinamis
Pendekatan psikodinamik dalam konseling berakar dari
gagasan Freud. Setelah Freud menggas metode treatment yang
dikenal dengan psikoanalisis, beberapa pakar mulai
mengembangkan dan memodifikasi teori psikoanalisis Freud,
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
38/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 38
salah satunya adalah Psikodinamis yang memiliki prinsip-prinsip
yang sedikit berbeda dengan psikoanalisis.
Kekhasan dari teori psikodinamis antara lain: asumsi bahwa
masalaha individu bersumber dari pengalaman di masa kanak-
kanak, individu tidak menyadari motif perilaku mereka, dan
penggunaa terapi atau konseling merupakan proses hubungan
transferensi.
Teori psikodinamik mengacu pada konsep tingkat kesadaran
yang dikembangkan oleh Freud yang dikenal dengan istilah id,
ego, dan superego. Id mengandung unsur dorongan yang tidak
sadar berupa impuls yang muncul tak terduga yang selalu
menuntut kepuasan atau harus selalu terpenuhi. Ego adalah
kondisi yang lebih sadar, individu menggunakan pikirannya untuk
berinteraksi dengan realitas diluar dirinya. Sedangkan superego
mengembangkan aspek interaksi sosial, terutama dengan orang
tua, selain itu superego juga merepresentasikan kata hati.
Konsep lain yang menjadi bagian utama teori psikodinamis
adalah konsep mekanisme pertahan diri. Mekanisme pertahanan
diri merupakan kecenderungan tindakan dalam kondisi yang tidak
sadar dalam tingkat tertentu untuk melindungi ego dari suatu
ancaman.
Mekanisme pertahanan diri berfungsi seperti ketika individu
mereduksi kecemasan, akan tetapi bisa tidak berfungsi ketika
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
39/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 39
individu tidak terlalu peduli dengan cara individu melakukan
mekanisme pertahanan diri, hal inilah yang membuat individu
memaknai kenyataan dengan cara yang salah. Diantara
mekanisme pertahanan diri yang telah dikenal adalah :
penolakan/penyangkalan, represi, proyeksi, introyeksi,
rasionalisasi, dan regresi.
Konselor karir sudah jarang menggunakan teori
psikodinamik, namun demikian terdapat beberapa prinsip teori
psikodinamika yang bisa digunakan dalam proses konseling karir.
Watkin & Savickas (1990) melakukan penelitian mengenai
relevansi teori psikodinamik terhadap konseling karir, serta
mendiskusikan beberapa teknik dan metode yang diambil dari
teori psikodinamika. Salah satu temuan dalam penelitian ini
adalah kelebihan teori psikodinamika adalah dalam hal
kelengkapan perspektif baik secara objektif maupun subjektif.
Perspektif objektif memungkinkan konselor untuk
membandingkannya dengan orang lain (misalnya dalam hal
potensi dan ciri diri). Sedangkan sudut pandang subjektif dapat
membantu konselor lebih memahami perjalanan hidup konseli.
Perpaduan perspektif objektif dan subjektif memungkinkan konseli
untuk memahami realitas di dalam dan di luar dirinya.
Watkin & Savickas (1990) menjelaskan empat tipe konseli
yang didasarkan pada pendekatan psikodinamik. Tipe pertama
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
40/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 40
adalah individu dengan ciri indecisive, unrealistic/ naive. Tipe
kedua adalah individu yang mengalami kasus berat. Tipe ketiga
adalah individu yang telah memiliki pandangan objektif mengenai
minat dan kemampuannya. Tipe yang terakhir adalah individu
yang tergolong dalam berkebutuhan khusus dan berlatar belakang
budaya yang berbeda.
c.
Teori Kognitif Perilaku
Teori kognitif perilaku fokus dalam hal tindakan konseli
dimana hal tersebut merupakan indikasi adanya perubahan, hal
ini berbeda dengan pendekatan konseling berpusat pada pribadi
yang menekankan pada proses eksplorasi dan pemahaman
masalah.
Teori kognitif-perilaku berakar dari teori psikologi
behavioristik, yang memiliki tiga prinsip utama, yaitu : fokus
perubahan, pendekatan penyelesaian masalah yang akan
digunakan oleh konseli yang didasarkan pada nilai-nilai ilmiah,
serta atensi terhadap proses kognitif dalam proses observasi
perilaku.
Pendekatan kognitif-perilaku memandang bahwa individu
bereaksi terhadap peristiwa yang paling berpengaruh terhadap
dirinya sesuai dengan sudut pandang individu itu sendiri, bukan
dari peristiwanya. Oleh karena itu, perilaku individu dipengaruhi
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
41/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 41
oleh persepsi yang merupakan bagian dari proses kognitif.
Pendekatan ini mengembangkan beberapa teknik yang meliputi :
1) Coping skill
2) Keterampilan menyelesaikan masalah
3) Restrukturisasi kognitif
4) Dan terapi struktur kognitif
d.
Pendekatan Naratif
Pendekatan naratif dalam konseling karir adalah pendekatan
yang menekankan pada proses penceritaa ulang kisah perjalan
konseling untuk memperoleh gambaran masalah yang sebenarnya.
Pendekatan naratif menggunakan metapora dan
perumpamaan dalam proses konseling, hal ini didasarkan pada
asumsi bahwa , the person is not the problem, the problem is the
problem (Lock, Epston, Maisel and de Faria 2005: 321). Jadi
masalah yang sebernarnya adalah masalah itu sendiri, oleh
karena itu bagaiamana supaya individu mampu
mengeksternalisasi masalah melalui cerita atau metapora sehingga
indivdu mampu mengambil keputusan untuk menyelesaikan
permasalahnnya.
Cochran (1997) menjelaskan bahwa konseling karir berbeda
dengan bentuk konseling yang terletak pada cerita mengenai masa
depan dalam pengembangan karir konseli. Selain itu pendekatan
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
42/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 42
konseling karir naratif menekankan pada pentingnya konseli
untuk mengaktualisasikan cerita yang ideal, yaitu sesuatu yang
ingin dicapai oleh konseli, hal tersebut meliputi :
1) Keutuhan cerita, atau cerita yang logis
2) Terdapat Harmoni diantara nilai dan aktivitas
3) Menunjukan sikap proaktif dalam suatu tindakan
4) Menunjukan perkembangan yang baik dalam hal menyikapi
tantangan dalam pengembangan karir.
Simon & Osipow (1996) menggunakan istilah vocational
script yang memiliki makna yang hampir sama dengan istilah
career narrative dari Cohran. Vocational script merupakan
karekteristik yang unik dari identitas vokasional yang independen
seperti jabatan, posisi, dan karir yang spesifik yang diceritakan
oleh konseli.
3. Evaluasi efektivitas Konseling Karir
Bagian ini membahas penelitian mengenai efektivitas proses
terapeutik dan konseling karir. Pembahasan hal ini menjadi
penting untuk memperoleh gambaran mengenai penelitian yang
fokus pada proses dan penelitian yang fokus pada hasil.
Fokus pembahasan terletak pada manfaat dan keuntungan
yang diperoleh konseli dalam proses konseling, dan sejauh mana
proses konseling mampu membantu konseli.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
43/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 43
Konsep praktek berbasis penelitian semakin banyak
digunakan dalam membahas efektivitas terapeutik konseling dan
psikoterapi, evidence-based practice dianggap sebagai suatu
proses. Pada intinya, melalui pendekatan evidence-based practice
prakti harus didasarkan pada bukti bahwa proses tersebut
terbukti efektif, daripada mengandalkan preferensi praktisi untuk
satu pendekatan atau teknik atau yang lain.
Baker dan Kleijnen (2000) menunjukkan bahwa proses
penelaahan efektivitas konseling dapat dipahami sebagai
melibatkan lima tahap:
a. Rumusan pertanyaan-pertanyaan tentang efektivitas
sedemikian rupa sehingga mudah untuk dijawab.
b. Pencarian untuk bukti terbaik.
c. Penilaian bukti yang menunjukan kepentingan dan validitas
konseling yang digunakan.
d. Aplikasi pendekatan dan teknik dalam praktek.
e. Evaluasi efektivitas.
Penelitian yang fokus terhadap proses menunjukan beberapa
temuan dan prinsip intervensi karir yang efektif, antara lain :
latihan menulis, peluang untuk memperoleh informasi proses,
timbal balik dari proses asesmen, kontak langsung dengan model
karir, dan bantuan konselor dalam mengembangkan jejaring karir
konseli.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
44/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 44
Salah satu contoh penelitian terhadap proses konseling
adalah penelitian yang dilakukan oleh Tepper & Haase (2001),
dimana peneliti meminta kepada beberapa konselor dan konseli
untuk menyimak video rekaman konseling, hal yang diperhatikan
adalah kemampuan konselor, perbedaan bahasa verbal dan non-
verbal, tingkat empati yang diberikan oleh konselor, penghargaan
dan keaslian sikap. Dari penelitian ini diperoleh temuan mengenai
perbedaan antara bahasa verbal dan non-verbal, karena aspek lain
merupakan aspek yang masih bisa dikendalikan.
Penelitian yang fokus terhadap hasil menunjukan tentang
efektivitas konseling karir, paling tidak dalam hal hasil jangka
pendek, dan jangka menengah dari proses konseling, seperti
kematangan karir dan proses pencarian informasi karir.
Namun masih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk
memperoleh gambaran mengenai efektivitas konseling karir, baik
penelitian yang bersifat kualitatif maupun kuatitatif.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
45/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 45
BAB III
ISU-ISU DAN PRAKTIK BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR
Bagian kedua terdiri dari proses konseling karir dan keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan dalam konseling karir, alat-alat
dan teknik pengukuran karir, informasi karir, penggunaan
teknologi informasi dalam konseling karir, isu-isu etis dalam
konseling karir. Secara lebih rinci berikut akan disajikan intisari
pembahasan dari setiap bagian dan bab yang dibahas secara
berurutan sesuai dengan alur pembahasan yang terdapat di dalam
buku aslinya.
A. Tujuan Umum
Pembahasan dan uraian materi pada bagian ketiga
difokuskan pada isu-isu praktis pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling karir. Secara umum tujuan dari pembahasan
bagian ketiga ini adalah memberikan wawasan dan pemahaman
permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling karir.
B. Kompetensi
Setelah mempelajari pembahasan dan uraian materi pada
bagian ketiga, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami ragam permasalahan dan isu praktis
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling karir
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
46/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 46
2. Memahami proses konseling karir dan keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan
3. Mampu menggunakan ragam intrumentasi dalam
menganalisis kebutuhan peserta didik dalam perencanaan
dan pengembangan karir
C. Uraian Materi
1.
Proses Konseling Karir dan Keterampilan-keterampilanyang dibutuhkan dalam konseling karir
Bagian ini membahas beberapa keterampilan yang
dibutuhkan dalam proses konseling. Berikut ini adalah empat
keterampilan dasar yang harus dimiliki konselor dalam melakukan
konseling karir (Kidd 2003: 471)
Tabel 1.2Tahap dan aktivitas konseling menurut Kidd (2003: 471)
TAHAP AKTIVITAS
membangun hubungankonseling
Mengembangkan hubungan kerjayang baik antara konselor dengankonseli.
Membantu mengembangkanpemahaman diri konseli
Assessmen
Eksplorasi perspektif Mengeskplorasi informasi
Mengembangkan strategidan perencanaan
Meninjau ulang perkembangan danand goal setting
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
47/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 47
a. Membangun hubungan Konseling
Nathan dan Hill (2006) menyarankan, konseli dapat dibantu
untuk memiliki harapan yang nyata-realistis dari konseling karir
bahkan sebelum kedua pihak bertemu. Sebuah percakapan
telepon, misalnya, dapat membantu untuk mengidentifikasi dan
meminimalkan kesalahpahaman, atau informasi tertulis dapat
dikirim melalui email konseli.
Pentingnya menyetujui kontrak untuk keberhasilan fokus
dalam membangun hubungan konseling ditegaskan dalam cukup
banyak literatur. Bordin (1979) merupakan salah satu yang
menggunakan 'aliansi kerja' istilah untuk menggambarkan
kualitas hubungan awal antara konselor dan klien. Dari perspektif
psikoanalisis, Bordin melihat aliansi bekerja sebagai hubungan
transferensi, yang berkembang antara konseli dengan konselor.
Namun, ia juga menekankan pentingnya pengaturan lain,
termasuk mengajar dan kerja kelompok.
Kontrak tersebut mungkin perlu dinegosiasi ulang beberapa
kali selama konseling karir. Persetujuan kontrak dan negosiasi
ulang mungkin tampak cukup jelas, tetapi penelitian dengan
konselor karir menunjukkan bahwa banyak yang tidak jelas dan
bingung tentang apa kontrak harus disepakati. Namun, kontrak
konseling bisa menjadi hal yang dominan dibicarakan dalam
konseling karir , dan hal ini menyita waktu, apalagi jika sesi
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
48/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 48
konseling cukup pendek. (Kidd, Killeen, Jarvis & Penawaran,
1997).
b. Mengembangkan pemahaman diri konseli
Pada tahap ini fokus utamanya adalah untuk membantu
konseli memperdalam pemahaman dan wawasan tentang situasi
mereka dan isu-isu yang tentang mereka. Banyak konseli akan
mendapatkan wawasan penting melalui proses konseling itu
sendiri, dan ini sering akan cukup untuk kemajuan yang akan
dibuat.
Hal yang bisa dilakukan oleh konselor adalah dengan
melakukan asesmen terhadap konseli, sebagaimana model yang
dikembangkan oleh Law & Ward (1981) yang didasarkan pada teori
kesesuaian lingkungan dan individu.
Pendekatan melalui asesmen membantu konseli untuk
mengidentifikasi atribut-atribut yang melekat pada diri konseli,
yang bisa menjadi dasar pemilihan karir.
Law dan Ward menetapkan dua kriteria utama yang harus
diinformasikan dalam proses pemilihan karir, yaitu kriteria kinerja
digunakan dalam mencoba untuk mencocokkan bakat individu
dengan tuntutan peluang, dan kriteria motivasi digunakan dalam
pencocokan kebutuhan, nilai-nilai dan kepentingan individu
untuk insentif dan manfaat peluang pekerjaan tertentu.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
49/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 49
c. Eksplorasi perspektif baru
1)
Tantangan
Proses konseling pada dasarnya adalah proses untuk
membantu konseli, dalam hal ini yang harus dilakukan adalah
membantu konseli untuk memperoleh perspektif baru mengenai
masalah yang mereka hadapi. Proses eksplorasi untuk
memperoleh perspektif baru harus secara sensitif memperhatikan
perilaku mengalahkan diri sendiri ( self-defeating ) dan sikap
untuk mempersapkan perubahan kondisi.
Nathan & Hill (2006) berpendapat bahwa keterampilan
konseling sangat diperlukan dalam proses ini, terutama
kemampuan dalam mengidentifikasi sejarah hidup dan pola-pola
perilaku yang dimiliki oleh konseli. Intervensi yang diberikan oleh
konselor dalam bentuk konfrontasi terhadap keyakinan konseli
biasanya hanya bisa dilakukan ketika sudah terjalin rasa saling
percaya dalam hubungan yang dibangun oleh konselor dan
konseli.
Dryden (1979), Mitchel & Kruboltz (1996) menyebutkan
bahwa proses konfrontasi konselor terhadap pemikiran irasional
dan keyakinan konseli yang kurang tepat merupakan tugas kunci
yang harus dilakukan oleh konselor. Dryden berpendapat bahwa
teknik dan strategi yang dikembangkan dalam pendekatan
rasional-emotif sangat bermanfaat dalam menjalankan tahap ini.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
50/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 50
Sementara itu, Mitchel & Krumboltz menyarankan dalam
melakukan tahapan ini menggunakan perspektif teori belajar
sosial.
Dari beberapa pendapat tersebut, diperoleh beberapa
panduan dalam mengidentifikasi dan mengkonfrontasi keyakinan
konseli :
a) Periksa atau analisis asumsi-asumsi dan prasangka dari
ekspresi keyakinan konseli
b) Perhatikan ketidak sesuaian antara perkataan dan perbuatan
c) Uji jawaban-jawaban sederhana untuk memperoleh gambaran
ketidakcakapan konseli
d) Konfrontasi usaha konseli untuk mengembangkan
konsistensi yang tidak logis
e) Identifikasi hambatan-hambatan dalam pencapaian tujuan
f) Konfrontasikan validitas dari aspek-aspek keyakinan konseli.
2) Memberikan Informasi
Informasi mengenai dunia kerja memiliki rentang yang sangat
luas, dalam setiap waktu secara konsisten terus berubah, dan hal
ini menuntut konselor untuk peka dengan berbagai informasi yang
up to date mengenai perkembangan karir, dan berbagai macam
peluang. Menurut Nathan & Hill (2006) peran konselor karir dalam
penyediaan informasi merupakan peran sebagai fasilitator, dimana
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
51/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 51
konselor lebih seperti general practitioners yang selalu peka dan
up to date terhadap informasi dan pengetahuan mengenai
pekerjaan dan pendidikan.
Konselor karir harus memiliki kemampuan untuk mengakses
berbagai sumber informasi mengenai peluang karir, pasar tenaga
kerja, termasuk informasi mengenai trend permintaan tenaga
kerja.
d. Pembentukan strategi dan perencanaan
1) Meninjau ulang kemajuan
Meninjau ulang kemajuan merupakan bagian integral dalam
beberapa tahap konseling karir, terutama di tahap-tahap akhir.
Proses peninjauan ulang dilakukan dengan menelaah kembali
beberap poin penting dalam kontrak konseling, salah satunya
mengenai pengaturan waktu, dari poin ini konselor bisa melihat
bagian mana saja yang sudah mengalami perkembangan.
2) Penetapan Tujuan
Salah satu langkah kunci dalam proses akhir konseling karir
adalah konselor membantu konseling merencanakan tujuan dan
mengambil langkah strategis yang dibutuhkan untuk mewujudkan
hal tersebut. Miller, Crute & Hargie (1992) merancang suatu teori
mengenai perencanaan tujuan yang efektif, berikut ini adalah
langkah-langkah dalam menetapkan tujuan :
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
52/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 52
a) Tentukan perubahan perilaku yang jelas dan spesifik
b)
Tujuan harus dapat diukur
c) Tujuan harus bisa dicapai (realistis)
d) Tujuan harus dipahami oleh konseli sebagai perancang
tujuan
e) Tujuan harus kongruen dengan nila-nilai pribadi konseli
f) Tujuan harus bisa dijabarkan dalam rentang waktu yang
sesuai.
Ketika suatu tujuan telah ditetapkan, konseli harus didorong
untuk mengembangkan rencana tindakan, Nathan dan Hill (2006)
menetapkan beberapa kriteria dalam mengembangkan rencana
tindakan, yaitu :
a) Tujuan merupakan hasil oleh pikir yang matang
b) Rencana tindakan merupakan hasil olah pikir konseli
c) Konseli harus memahami bahwa rencana tindakan bersifat
fleksibel
d) Konseli harus mempersiapkan diri untuk meninjau rencana
tindakan secara berkala
e) Pengaturan waktu yang sesuai bisa membantu konseli
memetakan perubahan-perubahan.
f) Konseli mengidentifikasi langkah-langkah penanganan jika
terjadi sesuatu yang diluar harapan.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
53/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 53
2. Keterampilan Konseling
Pada bagian awal telah dibahas berbagai teori konseling dan
teori perkembangan karir, pengetahuan ini memberikan dasar
pemahaman mengenai keterampilan apa saja yang diperlukan
dalam melakukan proses konseling.
Teori kognitif-perilaku menuntut keterampilan konselor
dalam melakukan konfrontasi secara kognitif kepada konseli,
pendekatan lain memiliki fokus keterampilan yang berbeda.
Namun dalam konteks yang lebih mendasar teori yang digagas
oleh Rogers dalam teori berpusat pada pribadi memberikan
gambaran keterampilan dasar dalam konseling karir.
Ali and Graham (1996) memformulasikan keterampilan
konseling berdasarkan pada teori berpusat pada pribadi, yaitu :
active listening skill, understanding skill, dan interpretative skill.
Keterampilan konseling dari Ali dan Graham dapat dilihat dalam
gambar 1.2. (piramid keterampilan konseling)
active listening skill, dalam yaitu keterampilan menyimak
dengan aktif isi dari apa yang disampaikan oleh konseli, makna-
makna dibalik kata-kata yang disampaikan, dan berbagai
perasaan yang dinampakan. Keterampilan ini menjadi dasar dalam
proses konseling karir.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
54/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 54
Keterampilan kedua adalah understanding skill, yaitu
keterampilan untuk memahami. Keterampilan ini meliputi
kemampuan menyatakan ulang pernyataan konseli, merangkum
isi proses dan pembicaraan, melakukan paraphrasing dengan
menggunakan pertanyaan terbuka. Keterampilan untuk
memahami hampir sama dengan ketermapilan melakukan refleksi.
Inti dari proses ini adalah bagaimana mengembangkan empati
terhadap konseli, sekaligus mendorong konseli untuk melakukan
penelaahan atas pemahaman konseli mengenai apa yang konseli
katakan dan apa yang konseli rasakan.
Ali & Graham (1996) menyatakan bahwa sangatlah penting
untuk tidak menyepelekan kekuatan perasaan dipahami oleh
orang lain, artinya dengan kemampuan memahami konseli,
konselor secara tidak langsung telah melibatkan konseli lebih
mendalam dalam proses konseling.
Modal untuk bisa memahami konseli adalah dengan
kemampuan menyimak yang baik, karena tidak mungkin
mendapatkan pemahaman yang utuh jika tidak menyimak dengan
baik.
Keterampilan konseling berikutnya adalah interpretative skills,
yaitu keterampilan menginterpretasi yang meliputi : konfrontasi,
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
55/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 55
immediacy ( menggambarkan perhatian mengenai apa yang terjadi
pada saat konseling), dan self-disclosure.
Keterampilan disebut dengan interpretative skills, karena
dalam prosesnya konselor menyampaikan penafsiran dan isu-isu
yang terkait dengan konseli. Tingkat empati yang tinggi harus
dikuasi oleh konselor sebelum menggunakan keterampilan
interpretasi, dan dalam proses konseling konselor harus terus
menerus melakukan keterampilan menyimak, memahami serta
menunjukan empati.
Selain tiga keterampilan mendasar tersebut, konselor karir
yang efektif harus mampu menunjukan kualitas pribadi sebagai
berikut :
a. Keterbukaan : yaitu sikap terbuka kepada orang lain, dan
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
b. Stabilitas emosi dan kesadaran diri
c. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami
isu dan permasalahan dalam hal konsep yang abstrak dan
konsep berpikir
d. Kemampuan berpikir kritis dan untuk menkonfrontasi
pengetahua dan keyakinan yang bisa diterima.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
56/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 56
3. Alat-alat dan teknik pengukuran karir
Berbagai alat dan teknik dapat digunakan dalam penilaian
konseling karir, terdapat beberapa contoh dalam pembahasan bab
ini, seperti : refleksi sistematis atas pengalaman; tes psikometri
dan inventori karir.
Instrumen psikometri memiliki dua fungsi utama dalam
proses konseling karir, pertama fokus pada pengukuran konten
pilihan karir, yang kedua mengukur proses pemilihan karir.
Instrumen psikometri perlu memiliki tingkat validitas dan
reliabilitas yang kuat, dan norma yang digunakan harus sesuai
dengan kelompok yang menjadi objek pengukuran.
Penggunaan berbagai macam instrumen dalam pelaksanaan
konseling karir harus secara utuh melibatkan konseli dalam setiap
tahap pengukuran seperti pemilihan instrumen, persiapan
pengukuran, memberikan konseli untuk berdiskusi mengenai
reaksi konseli terhadap instrumen yang digunakan, dan pada
akhirnya melibatkan konseli memaknai makna dari hasil
pengukuran untuk menunjang pengembangan karir konseli.
Berbagai instrumen sering digunakan oleh konselor dalam
sesi konseling, menurut Nathan & Hill (2006) terdapat beberapa
tujuan dari penggunaan instrumen dalam konseling karir, yaitu :
a. Menjaga keberlangsungan selama proses konseling, serta
menjembatani setiap sesi konseling karir
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
57/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 57
b. Memberikan kesempatan kepada konseli untuk
mengeksplorasi lebih mendalam permasalahan yang dihadapi.
c. Memberikan penguatan pemahaman kepada konseli, bahwa
konseling karir merupakan sebuah proses, bukan hanya satu
kejadian saja.
d. Mendorong konseli untuk lebih aktif, bertanggung jawab
dalam partisipasi proses konseling.
e. Pengukuran menyediakan informasi tentang diri konseli.
a. Refleksi Pengalaman Secara Sistematis
Teknik refleksi pengalaman dalam konseling karir bertujuan
untuk mendorong konseli menganalisis pengalaman-pengalaman
hidup konseli untuk menemukan hikmah apa yang bisa dipelajari
dari pengalaman tersebut.
Teknik refleksi ini mengacu pada gagasan Kolb (1976)
mengenai pembelajaran eksperiental, yang digambarkan sebagai
berikut :
1)
Pengalaman nyata
2) Pengamatan reflektif
3) Konseptualisasi secara abstrak
4) Eksperimentasi aktif
Setiap tahapan memiliki tuntutan yang berbeda, tahap
pertama concrete experience, dalam tahapan ini konseli harus
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
58/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 58
melibatkan dirinya secara utuh dan terbuka akan pengalaman-
pengalaman baru. Tahap kedua reflective observation, konseli
diminta untuk melihat dan merefleksikan pengalaman. Tahap
ketiga abstract conceptualization, konseli harus mencoba untuk
memahami secara utuh proses observasi ini. Pada tahap terakhir,
active experimentation, konseli harus mampu membuat
perencanaan dengan menggunakan hasil pada tahap sebelumnya.
Model pembelajaran eksperiental merupakan strategi yang
digunakan dalam teknik merefleksikan pengalaman konseli,
berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:
1) Langkah pertama konseli diminta untuk merefleksikan
sebuah pengalaman mungkin tentang pekerjaa yang pernah
dilakukan, atau aktivitas yang diminati.
2) Langkah kedua, konseli meninjau ulang pengalaman tersebut
dengan menggambarkan bagaimana unjuk kerja konseli
dalam aktivitas yang dilakukan, serta bagaimana tingkat
kepuasan yang konseli lihat dan rasakan.
3)
Konseli diminta untuk menarik simpulan dari pengalaman
konseli dengan cara konseli menggambarkan apa yang konseli
rasakan mengenai apa yang telah dipelajari mengenai
keterampilan, nilai, kepribadian, dan hal lainnya dari
aktivitas yang pernah konseli alami.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
59/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 59
4) Merencanakan rencana tindakan dengan cara
mengidentifikasi situasi lain yang bisa mendukung proses
perubahan, dan konseli menggambarkan bagaiamana konseli
mengeneralisasi situasi pembelajaran, dalam hal ini
perubahan dalam perkembangan karir konseli.
Pendekatan pembelajaran eksperiental, menurut Gysbers
(2003) mengutarakan bahwa bisa digunakan juga untuk
menganalisis pola kerja dan hubungan sosial konseli. Proses
pengukuran karir dilakukan dengan mengikuti alur wawancara
untuk mendiskusikan hal-hal sebagai berikut :
1) Pengalaman kerja, pendidikan dan latihan, dan termasuk hal-
hal yang paling disukai dan hal yang tidak disukai dalam
pekerjaan.
2) Aktivitas untuk mengisi waktu luang
3) Rutinitas dan kebiasaan, yaitu gambaran sejauh mana
individu mempercayai orang lain, dan kemandirian.
4) Kekuatan dan kelemahan
b. Grafik dan Gambaran tertulis
Konseli diminta untuk menggambarkan diri mereka
(pengalaman kerja, dan aktivitas sehari-hari) dalam bentuk grafik
atau dalam bentuk narasi tulisan. Bagi sebagian konseli lebih
mudah mengekspresikan pengalaman diri mereka dalam bentuk
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
60/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 60
diagram atau gambar dibandingkan dengan mengekspresikannya
dalam bentuk kata-kata, terutama ketika konseli diminta
mengeksplorasi ide-ide yang terkait dengan perasaaan yang secara
umum sulit untuk diucapkan.
Pendekatan ini baik digunakan dalam konseling karir, baik
dalam memulai sesi konseling dengan merefleksikan pengalaman
hidup konseli, merencanakan tujuan di masa depan, dan
menganalisis kekuatan dan kelemahan konseli.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam
pendekatan ini, yaitu :
1) Membuat road maps dan life-lines yaitu gambaran
pengalaman konseli baik berupa deskripsi gambar atau
tulisan, bahan ini bisa digunakan untuk membantu konseli
meninjau ulang pengalaman hidup dari masa lalu hingga saat
ini. Konseli diminta menggambarkan peristiwa-peristiwa
penting dengan memberikan tanda atau warna yang berbeda.
2) Mendeskripsikan dalam bentuk tulisan bisa dengan
menggunakan pertanyaan seperti apa yang anda cari atau
anda hindari dalam kehidupan? Atau dengan pertanyaan
apa yang paling ingin ada capai dalam sepuluh tahun ke
depan?
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
61/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 61
c. Cards Sort
Instrumen lain yang bisa digunakan dalam konseling karir
adalah dengan menggunakan kartu, sebagai contoh adalah kartu
kecerdasan karir Intelligent Career Card Sortyang dikembangkan
oleh Parker (2002). Pengembangan kartu ini didasarkan pada hasil
penelitian Arthur, Claman and DeFillipis (1995) mengenai
kecerdasan karir.
Bentuk pelaksanaan konseling dengan menggunakan
instrumen kartu, konseli diminta untuk mengurutkan kartu yang
merupakan gambaran dari makna yang dipahami oleh konseli.
Setiap kartu biasanya menggambarkan sesuatu yang terkait
dengan pemilihan karir.
d. Ceklis dan skala
Instrumen ceklis dan skala berbeda dengan instrumen yang
sudah di standarisasi layaknya instrumen psikometri. Ceklis atau
skala bisa dirancang sendiri oleh konselor secara sederhana untuk
memperoleh gambaran mengenai minat konseli.
Hirs & Jackson (1994) mengembangkan beberapa instrumen
yang simpel untuk mengukur kekuatan, minat dan nilai. Namun
demikian instrumen yang berupa ceklis atau skala belum bersifat
baku, oleh karena itu dalam penggunaannya perlu penelaahan
dan cross-check data dan informasi, sehingga dalam
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
62/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 62
penafsirannya tidak mengalami kesalahan yang akan berdampak
pada proses konseling.
e. Tes Psikometri dan Inventori
Tes psikometri dan inventori karir sering digunakan dalam
konseling karir, tujuan penggunaan instrumen psikometri dan
inventori adalah untuk mengungkap atribut psikologis yang
relevan dengan pilihan karir konseli, seperti minat pekerjaan,
sikap dan kepribadian. Selain itu tes psikometri juga bisa
digunakan untuk mengungkap aspek lain dalam pengembangan
karir konseli, seperti gaya dan keterampilan pengambilan
keputusan, kematangan karir yaitu kesiapan secara psikologis
terkait dengan tugas perkemabangan karir.
Terdapat dua jenis instrumen psikometri dan inventori terkait
dengan konseling karir, yaitu instrumen yang fokus dalam
mengungkap aspek konten pemilihan karir, dan instrumen yang
fokus dalam mengungkap proses pemilihan karir.
Instrumen yang mengukur konten pemilihan karir lebih
menekankan pada pengungkapan aspek minat pekerjaan, contoh
instrumen yang dikembangkan adalah The Strong Interest
Inventory yang dikembangkan berdasarkan teori karir dari
Holland, dan The Minnesota Importance Questionnaire.
Bentuk lain instrumen psikometri dalam konseling karir
adalah instrumen yang fokus mengungkap proses pengembangan
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
63/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 63
karir. Dari beberapa instrumen yang beredar antara lain : The
Career Maturity Inventory (CMI), yang dikembangkan oleh Crites
(1978), The Attitude Scale, The Career Development Inventory (CDI)
yang dikembangkan berdasarkan teori pengembangan karir
Donald E. Super, dan The Career Decision Scale.
4. Informasi Karir
Konseli membutuhkan berbagai informasi mengenai karir,
dan setiap orang memiliki jenis kebutuhan informasi yang
berbeda. Informasi dapat membantu konseli mengetahui sesuatu,
menambah wawasan, dan meluruskan pemahaman yang tidak
tepat.Konselor karir harus memiliki kemampuan untuk
menggunakan beragam sumber informasi yang saling terkait.
Berikut ini adalah hal-hal yang sering ditanyakan oleh konseli
dalam proses konseling karir:
a. Permintaan pekerjaan, pertanyaan yang sering muncul
adalah sejauh mana tingkat persaiangan dalam suatu pilihan
pekerjaan.
b. Rute perkembangan karir, struktur karir, dan pendapatan
yang diperoleh. Pertanyaan yang sering muncul adalah terkait
dengan bagaiaman prosespek karir dari suatu pilihan
pekerjaan.
-
7/23/2019 Bahan Ajar BKKarir-KKT Aam2012
64/70
Aam Imaddudin |BAHAN AJAR BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR 64
c. Letak geografis, pertanyaan yang sering muncul terkait
dengan peluang untuk akses ke tempat kerja yang lebih
sesuai dengan keadaan konseli.
d. Trend, pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai
peningkatan dan penurunan peluang dalam suatu lapangan
pekerjaan.
e. Transferability, pertanyaan yang sering muncul adalah
mengenai pengembangaan keterampilan yang memungkinkan
konseli mendapatkan posisi yang lebih baik.
f. Rekrutmen dan metode seleksi, pertanyaan yang sering
muncul adalah terkait dengan cara untuk bisa lulus dalam
sebuah seleksi.
Konselor memiliki sejumlah peran da