contoh makalah sanitasi

Upload: nurul

Post on 19-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    1/17

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang.Pemeriksaan diagnostik radiologi telah menjadi bagian yang tidakdapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, terutama didalam penatalaksanaan

    klinis patient di dalam pelayanan kesehatan. Sejak ditemukannya sinar X olehRoentgen pada tahun 1895 dan kemudian diproduksinya peralatan radiograipertama untuk penggunaan diagnostik klinis, prinsip dasar dari radiograi tidakmengalami perubahan sama sekali, yaitu memproduksi suatu gambar pada ilmreseptor dengan sumber radiasi dari suatu berkas sinar-X yang mengalami absorbsidan attenuasi ketika melalui berbagai organ atau bagian pada tubuh. Perkembanganteknologi radiologi telah memberikan banyak sumbangan tidak hanya dalamperluasan !a!asan ilmu dan kemampuan diagnostik radiologi, akan tetapi jugadalam proteksi radiasi pada pasien-pasien yang mengharuskan pemberian radiasikepada pasen serendah mungkin sesuai dengan kebutuhan klinis merupakan aspekpenting dalam pelayanan diagnostik radiologi yang perlu mendapat perhatian se"ara

    kontinu. #arena selama radiasi sinar-$ menembus bahan%materi terjadi tumbukanoton dengan atom-atom bahan yang akan menimbulkan ionisasi didalam bahantersebut, oleh karena sinar-$ merupakan radiasi pengion, kejadian inilah yangmemungkinkan timbulnya eek radiasi terhadap tubuh, baik yang bersiat nonstokastik , stokastik maupun eek genetik..Dengan demikian diperlukan upaya yang terusmenerus untuk melakukan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja dalam medan radiasi

    pengion melalui tindakan proteksi radiasi, baik berupa kegiatan survey radiasi, personal

    monitoring, Jaminan Kualitas radiodiagnostik. Ketaatan terhadap Prosedur kerja dengan

    radiasi, Standar pelayanan radiografi, Standar Prosedur pemeriksaan radiografi semua

    perangkat tersebut untuk meminimalkan tingkat paparan radiasi yang diterima oleh pekerja

    radiasi, pasien maupun lingkungan dimana pesawat radiasi pengion dioperasikan.Jurusan

    Teknik adiodiagnostik dan adioterapi Politeknik Jakarta !! sebagai institusi pendidikan

    tenaga kesehatan bidang radiologi

    I.2 Tujuan

    Tujuan Umum& untuk mengetahui sejauh mana tindakan proteksi yang dilakukanoleh pengguna radiasi pengion dalam upaya mengurangi tingkat paparan radiasiyang diterima petugas radiasi dalam upaya pen"apaian tingkat kompetensimahasis!a. Tujuan Khusus : ". #ampu melakukan upaya tindakan proteksi radiasi $.#ampu mengevaluasi tindakan proteksi radiasi yang telah dilakukan'.(ampu melakukan

    tindakan tindakan perubahan tindakan proteksi kearah yang lebih baik eekti daneesien.%. #ampu patuh dan taat untuk melaksanakan standar prosedur operasional peralatanradiasi, Standar Prosedur Kerja dengan adiasi, Standar pelayanan Pemeriksaan adiografi

    dan Standar prosedur Pemeliharaan Peralatan adiologi.

    I. 3 Manfaat

    &ntuk Pekerja adiasi ' #enjaga, memelihara, serta meningkatkan derajat kesehatan dan

    keselamatan kerja dengan radiasi pengion.)ntuk Pasien & (enghilangkan rasa kha!atir %takut untuk dilakukan pemeriksaan radiologi, karena merasa dirinya akan selalumendapatkan pelayanan radiologi yang bermutu.&ntuk Perusahaan ' Produktivitas

    Tenaga Kerja dapat dipelihara, dipertahankan dan memungkinkan untuk ditingkatkan.I.4Ruang Lingkup. #arya *ulis ini disampaikan berdasarkan tinjauan pustaka, beberapa

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    2/17

    penelitian tentang pengaruh atau eek radiasi pengion pada tubuh manusia, baik itupasien, pekerja radiasi maupun lingkungan, serta pengalaman penulis selamabekerja sebagai pekerja radiasi di +nstalasi Radiologi utrusan *eknikRadiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes akarta ++..

    BAB II

    PERMASALAHAN

    &ndang(&ndang )o "* Tahun "++ tentang ketenaganukliran sebagai penyempurnaaan

    &ndang &ndang )o -" Tahun "+% tentang Ketentuan Pokok Tenaga /tom dimaksudkan

    agar dapat mengikuti perkembangan pemanfaatan tenaga nuklir di !ndonesia diberbagai

    bidang sehingga dalam pemanfaatannya dapat menjamin keselamatan pekerja, masyarakat

    maupun lingkungan hidup.Dalam pemanfatan tenaga nuklir termasuk sumber radiasi pengion

    dibidang kesehatan khususnya dibidang pelayanan radiologi harus memiliki i0in dan orang

    tertentu yang mempunyai kualifikasi kompetensi khusus yang telah teruji tremasuk

    didalamnya ahli radiografi 1 adiografer 2. 3al ini disebabkan karena telah diketahui bahwaselain banyak manfaatnya, radiasi pengion memiliki potensi bahaya bila tidak dikelola oleh

    orang(orang yang profesional dibidang radiasi. Salah satu potensi bahaya yang dapat

    ditimbulkan oleh pemanfaatan radiasi pengion adalah timbulnya efek radiasi baik yang

    bersifat non stokastik, stokastik dan efek genetik yang mungkin timbul akibat pekerja radiasi

    mendapat paparan radiasi. 4fek tersebut dapat berupa adiation Si5knes, penyakit keganasan

    sampai timbul penyakit yang timbul pada keturunannya 1 akibat timbulnya efek 6enetik 2

    yang disebkan adanya penerimaan paparan radiasi eksterna dalam jumlah ke5il namun

    diterima dalam jangka waktu yang lama. 7leh &S4/8 1 &nirted State 4nergy /tomi5

    8ommision 2 tahun "+* "+9 dilaporkan bahwa efek yang timbul disebabkan adanya

    ke5elakaan radiasi yang diakibatkan adanya ke5elakaan radiasi dan se5ara rin5i ke5elakaan

    tersebut disebabkan oleh 'Kesalahan operator ' 9 :Kesalahan prosedur ' 9 :Kerusakan

    perlengkapan ' "; :

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    3/17

    permasalahan /pakah adiografer !nstalasi adiologi S Pertamina Dumai mampu

    meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan radiasi pengion .BAB

    IIIPEMBAHASAIII. 1 Kerangka Ter!.adiasi pengion adalah radiasi radiasi yangmampu menimbulkan ionisasi pada suatu bahan yang dilalui. !onisasi tersebut diakibatkan

    adanya penyerapan tenaga radiasi pengion oleh bahan yang terkena radiasi. Dengan demikian

    banyaknya jumlah ionisasi tergantung dari jumlah tenaga radiasi yang diserap oleh bahan.Sedangkan jumlah tenaga radiasi yang diserap tergantung oleh !ntensitas dan energy yang

    mengenai bahan. Pada pesawat sinar(> intensitas radiasi tergantung dari perkalinan antara

    arus tabung 1 m/ 2 dan lamanya arus tabung mengalis dalam satuan se5ond, sedangkan energi

    sinar(> tergantung dari pemakaian tegangan tabung yaitu beda potensial antara /noda dan

    Katoda dengan satuan k?. )ntuk setiap pemeriksaan radiograi selalu dipakai aktoreksposi yang menentukan intensitas dan energy sinar-X yang akan dipakai, dan halini tidak hanya tergantung dari tebal atau tipisnya organ yang akan diperiksa tetapijuga tergantung dari densitas % kerapatan bahan tersebut. Sehingga setiap organapabila akan dilakukan pemeriksaan se"ara radiograi perlu ditentukan terlebihdahulu pemilihan aktor eksposi yang optimal. Salah satu terobosan penting dalam teknik

    radiografi adalah ditemukannya kontak film s5reen system yang mampu mengurangi bebanradiasi pada pasien sebesar fa5tor "** jika dibandingkan dengan dire5t film radiography yang

    kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan metode 5omputer radiography maupun digital

    radiography. Demikian juga kemajuan teknologi dalam produksi peralatan >(ray atau >(ray

    tube yang sangat memperhatikan keselamatan radiasi pada saat ini merupakan sisi lain dapat

    mengurangi beban radiasi pada pasien se5ara signifi5ant dan perlu mendapat approval

    pengoperasiannya maupun pengontrolan yang ketat se5ara teratur selama pengoperasiannya

    oleh badan terkait 1@apeten2. Perkembangan !lmu dan Teknologi yang pesat pada umumnya

    ditujukan untuk meningkatkan tyingkat paparan yang diterima oleh pasen dan pekerja radiasi

    serta lingkungan hidup. Karena dampak atau efek radiasi yang paling mungkin akan mun5ul

    yaitu kepada pekerja dan pasien.!." Tin#akan Pr$teksi Ra#iasi. Tindakan proteksi radiasi

    yang dilakukan tentunya merupakan tindakan proteksi radiasi terhadap paparan radiasi sinar

    >, jadi merupakan tindakan proteksi radiasi eksterna, karena sumber radiasi berada di luar

    tubuh manusia. Sebelum menerangkan apa yang dimaksud dengan tindakan proteksi radiasi

    eksterna terlebih dahulu perlu diterangkan mengenai pengertian, filosopi = falasah dan tujuan

    proteksi radiasi. Proteksi radiasi atau fisika kesehatan dan keselamatan radiasi adalah suatu

    5abang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik kesehatan yang perlu diberikan

    kepada seseorang atau kelompok orang terhadap kemungkinan diperolehnya akibat negatif

    dari radiasi pengion./dapun filosofi = falsafah proteksi radiasi adalah analisa atau

    perhotungan untung rugi yang harus men5akup keuntungan yang harus diperoleh oleh

    masyarakat bukan hanya oleh sesorang atau kelompok . Dengan demikian perlu

    diperhitungkan anatara resiko dan manfaat dari kegiatan yang menggunakan peralatan danatau sumber radiasi pengion. &ntuk proteksi radiasi ditentukan bahwa manfaat haruslah jauh

    lebih besar daripada resiko yang mungkin diperoleh oleh pekerja radiasi dan masyarakat.

    &ntuk maksud tersebut filosofi = falsafah proteksi radiasi menyatakan bahwa setiap

    pemanfaatan 0at radioaktif dan atau sumber radiasi pengion lainnya '3anya didasarkan pada

    a0as manfaat dan justifikasi. yang berarti harus ada i0in pemanfaatan dari @/P4T4) 1 @adan

    Pengawas Tenaga /tom 2.Semua penyinaran harus diusahakan serendah(rendahnaya 1 /s

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    4/17

    "aktr #aktu

    @esar Dosis atau tingkat paparan radiasi yang diterima seseorang yang sedang bekerja dengan

    laju dosis tertentu berbanding lurus dengan lama waktu ia berada ditempat itu.D tB Do C t

    Dosis B aktu%t & %$sis 'ang #iteri(a %$ & Laju %$sis (ula)(ula t &

    *aktu 8ontoh 'Seorang pekerja radiasi diiinkan menerima dosis sebesar 1// mRem%minggu, berapa jam seminggu ia boleh bekerja dalam medan radiasi denganlaju dosis 1/ mRem%am%ari Ru(us : Dt B Do > t "** mrem=minggu B "* mem = Jam> t t B "** mem=minggu ' "* mem =Jam B "* Jam = minggu Dengan demikian berarti

    pekerja radiasi harus bekerja se5epat mungkin bila bekerja dengan radiasi.+akt$r ,arak.

    Paparan radiasi berkurang dengan bertambahnya jarak dari sumber radiasi se5ara matematis

    dapat ditulis sebagai berikut r"C r"$B Dr$ C r$

    $ Dr"B

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    5/17

    langsung melalui organ laian 1 misalnya penyinaran pada hipopisis akan mempengaruhi

    fungsi kelenjar endokrin yang lain 2 ". 8iri(8iri 4fek Deterninistik 1 )on Stokastik 2$.

    #empunyai dosis ambang-. &mumnya timbul tidak begitu lama setelah terkena radiasi.%.

    /da penyembuhan spontan 1 tergantung keparahan 2;. Dosis radiasi mempengaruhi

    keparahan efek 1 makin besar dosis, efek makin parah 2.Jika kematian masing(masing sel

    bersifat a5ak 1 stokastik 2, terganggunya fungsi jaringan atau organ bersifat deterministik,karena memerlukan dosis ambang untuk dapat menimbulkan terjadinya efek. #enurut

    !nternational 8ommission adiation Prote5tion 1 !8P 2 besarnya dosis ambang ini untuk

    efek deterministik pada testis, ovarium, lensa mata dan sumsun tulang manusia dewasa

    adalah seperti yang di gambarkan pada Tabel dibawah ini '4stimasi Dosis /mbang beberapa

    4fek Deterministik pada #anusia Dewasa

    ,ARI0A %A E+EK %SIS AMBA0

    #eterangan &

    / B Dosis ekivalen total yang diterima pada penyinaran tunggal yang singkat@ B Dosis

    ekivalen total yang diterima pada penyinaran berulang(ulang atau kronik8 B

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    6/17

    Proses menuju timbulnya kanker diawali dengan gangguan regulasi pada pertumbuhan,

    reproduksi dan perkembangan sel somatik induk 1 pre5urso r2. #eskipun perubahan awal

    telah terjadi, sel yang telah berubah itu belum bersifat sebagai kankerH masih diperlukan

    stimulasi oleh 0at(0at kimia, hormon atau faktor(faktor lingkungan yang lain.Perubahan

    tunggal pada kode genetik sel biasanya belum men5ukupi untuk membuat suatu sel menjadi

    kankerH untuk itu diperlukan beberapa mutasi. Jadi proses timbulnya kanker adalah prosesyang bertahap(tahap 1 multi stages 5ar5inogenesis 2.Sangat boleh jadi radiasi bekerja pada

    tahap(tahap awal dalam proses induksi kanker yang bertahap(tahap dengan mengubah sel

    induk yang normal menjadi sel pra kanker. Karena itulah usia timbulnya kanker akibat radiasi

    tidak banyak berbeda dengan kanker sejenis yang timbul bukan akibat radiasi. )amun

    demikian, ada kalanya radiasi berpengaruh pada tahap lanjut dalam proses induksi kanker,

    sehingga masa laten diperpendek.Pada manusia, periode antara pemaparan terhadap radiasi

    dan timbulnya kanker, yang disebut masa laten, bertahun(tahun lamanya. #asa laten rata(rata

    9 tahun dalam hal leukemia akibat radiasi dan $ - kali lebih lama pada kebanyakan tumor

    mempat 1solid2 seperti misalnya tumor panyudara atau paru(paru 1 !8P, "++" 2.

    III. '. 2. Efek Pe7ar!/an

    /pabila perubahan kode genetik terjadi pada sel pembawa keturunan 1 sel sperma atau sel

    telur 2 maka efek radiasi yang diterima oleh individu yang terkena radiasi akan diwariskan

    kepada keturunannya. Penelitian pada hewan dan tanaman menunjukkan bahwa efek itu dapat

    bervariasi dari yang ringan hingga kehilangan fungsi dan kelainan anatomik yang parah

    bahkan kematian prematur.Suatu kerusan tak mematikan pada sel pembawa keturunan pada

    prinsipnya akan diwariskan lebih lanjut ke generasi berikutnya. #utasi dominan yaitu

    perubahan kode genetik yang berasal dari salah satu orang tua dan masih mempunyai

    pengaruh yang dominan pada keturunan dan dapat menimbulkan penyakit yang diwariskan

    pada keturunan generasi pertama. @eberapa diantara penyakit(penyakit ini sangat merugikan

    individu yang menderita dan mempengaruhi lama hidup dan peluangnya untuk bereproduksi.

    #utasi resesif 1perubhan kode genetik yang harus berasal dari kedua orang tua agar dapat

    menimbulkan efek pewarisan pada keturunan2 menghasilakn efek yang kurang penting pada

    beberapa generasi pertama. )amun bila diingat bahwa populasi merupakan pool genetik

    maka mutasi resesif yang berlansung dalam pool terebut akan menimbulkan kerusakan pada

    generasi berikutnya karena peluang kedua orang tua untuk membawa mutasi itu meningkat.

    III. ). E"EK BI6L68I PADA SISTEM 6R8AN ATAU -ARIN8AN

    III. ). 1. Dara an Sum/um Tu+ang Mera

    Darah putih merupakan komponen seluler darah yang ter5epat mengalami perubahan akibat

    radiasi. 4fek pada jaringan ini berupa penurunan jumlah sel. Kompenen seluler darah yang

    lain 1 butir pembeku dan darah merah 2 menyusun setelah sel darah putih.Sumsum tulang

    merah yang mendapat dosis tidak terlalu tinggi masih adapt memproduksi sel(sel darah

    merah, sedang pada dosis yang 5ukup tinggi akan terjadi kerusakan permanen yang berakhir

    dengan kematian 1 dosis lethal - ; Sv2. /kibat penekanan aktivitas sumsum tulang maka

    orang yang terkena radiasi akan menderita ' Ke5enderungan pendarahan dan infeksi /nemia

    dan kekurangan hemoglobin4fek stokastik pada penyinaran sumsum tulang adalah leukemia

    dan kanker sel darah merah.

    III. ). 2. Sa+uran Pen*ernaan Makanan

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    7/17

    Kerusakan pada saluran pen5ernaan makanan memberikan gejala mual, muntah, gangguan

    pen5ernaan dan penyerapan makanan serta diare. Kemudian dapat timbul karena dehidrasi

    akibat muntah dan diare yang parah.4fek stokastik yang dapat timbul berupa kanker pada

    epithel saluran pen5ernaan.

    III. ). 3. 6rgan Reruk/!

    4fek somatik non stokastok pada organ reproduksi adalah sterilitas, sedangkan efek genetik

    1pewarisan2 terjadi karena mutasi gen atau kromosom pada sel kelamin.

    III. ). '. S!/tem S9araf

    Sistem syaraf termasuk tahan radiasi. Kematian karena kerusakan sistem syaraf terjadi pada

    dosis puluhan Sievert.

    III. ). ). Mata

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    8/17

    b. Pemonitoran perorangan

    2asil pemonitoran dilaporkan se"ara berkala dan bila dosis yang diterima lebihbesar dari kali

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    9/17

    diperlukan untuk bekerja dengan sumber radiasi, termasuk alat pemonitor perorangan 1ilm

    badge dll2.d. #enyediakan aturan keselamatan radiasi, prosedur kerja dengan sumber radiasi

    dan termasuk aturan tentang penanggulangan keadaan darurat.e. #enyelenggarakan

    pemeriksaan dan pelayanan kesehatan bagi pekerja radiasi.III. 6. ". Tanggung ,a7a8 #an

    Ke7aji8an Petugas Pr$teksi Ra#iasi.PP mempunyai kewajiban membantu P!/ dalam

    melaksanakan tanggung jawabnya dibidang proteksi radiasi. 7leh karena itu PP perlu diberiwewenang untuk 'a. #emberikan instruksi teknis dan administratif kepada pekerja radiasi

    yang berkaitan dengan keselamatan radiasi.b. #engambil tindakan untuk menjamin agar

    tingkat penyinaran serendah mungkin dan menjamin pelaksanaan pengelolaan limbah

    radioaktif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas ini PP perlu

    melaksanakan pemonitoran radiasi dan tindakan proteksi radiasi.5. #en5egah ' Kehadiran

    orang yang tidak berkepentingan di daerah pengendalian. at radioaktif jatuh ke tangan orang

    yang tidak berhak Perubahan terhadap sesuatu, sehingga dapat menimbulkan ke5elakaan

    radiasi.d. menyelenggarakan dokumentasi yang berhubungan dengan proteksi radiasi,

    misalnya menyiapkan kartu dosis pekerja radiasi dll.e. #emberi penjelasan dan menyediakan

    perlengkapan proteksi radiasi yang memadai kepada pengunjung atau tamu bila

    diperlukan.III. 6. !. Tanggung ,a7a8 #an Ke7aji8an Pekerja Ra#iasi.Pekerja radiasi ikutbertanggung jawab terhadap keselamatan radiasi di daerah kerjanya. 7leh karena itu pekerja

    radiasi wajib 'a. #emahami dan melaksanakan semua ketentuan keselamatan kerja radiasi.b.

    #emanfaatkan peralatan keselamatan radiasi yang tersedia, bekerja dangan hati(hati dan

    bekerja dengan aman baik untuk melindungi dirinya sendiri maupun pekerja lain, melaporkan

    setiap kejadian ke5elakaan bagaimanapun ke5ilnya dan gangguan kesehatan yang diduga

    akibat penyinaran lebih atau masuknya 0at radioaktif kedalam tubuhnya kepada PP.III.1.

    ,a(inan Kualitas Ra#i$#iagn$stik -Ra#i$#iagn$sti;

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    10/17

    kontras pada pemeriksaan radiologi."-. #elakukan pemeliharan se5ara berkala terhadap

    sarana, fasilitas dan peralatan radiologi sesuai dengan batas kewenangan radiografer, agar

    keadaan baik fisik maupun fungsi sarana, fasilitas dan peralatan radiologi selalu laik pakai,

    khususnya pemeliharaan kebersihan pesawat rontgen, kaset dan intensifying s5reen, alat

    prosesing film otomatis."%. #elakukan reje5t film analisis untuk mengetahui apakah hasil

    pelayanan radiografi telah men5apaikualitas yang diharapkan 1 jumlah film yang ditolakternyata masih dalam batas normal ;: setiap bulan 2B. =pa'a 'ang akan #ilakukan

    (eliputi :". #engikuti Seminar adiografi untuk radiografer bekerja sama dengan profesi

    P/! 8abang profinsi iau, untuk meningkatkan pengetahuan ilmu radiografi yang semakin

    berkembang.$. #engikuti Seminar Proteksi radiasi untuk meningkatkan pengetahuan dan

    pemahaman tentang keselamatan dan kesehatan kerja dengan radiasi.-. #embentuk 6ugus

    Kendali #utu, yang diharapkan dapat memper5epat penyelesaian masalah yang dihadapi di

    !nstalasi radiologi, terutama yang berkaitan dengan pemeliharaan sarana, fasilitas dan

    peralatan radiologi yang belum tertangani se5ara serius.%. #engirim radiografer se5ara

    berkala dan bergantian untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan bidang radiografi, Luality

    /ssuran5e radiodiagnostik yang diselenggarakan oleh organisasi profesi tingkat 5abang

    maupun pusat.;. #elengkapi alat deteksi radiasi 1 Survey #eter type %+* 2 untuk memonitortingkat paparan radiasi lingkungan ruang radiasi, untuk memastikan bahwa tingkat paparan

    radiasi masih berada dalam batas yang aman.. #elengkapi buku(buku kepustakaan instalasi

    radiologi dengan buku(buku Peraturan dan perundang(undangan yang berlaku baik pada

    penyelenggaraan pelayanan radiologi maupun yang berkaitan dengan keselamatan dan

    kesehatan kerja dengan radiasi.BAB >

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Ke/!mu+anari pembahasan baik dari kajian teori maupun situasi dan kondisiinstalasi radiologi saat ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu &1.#ualitasPenyelenggaraan Pelayanan Radiologi maish berada dalam keadaan "ukupmemadai, !alaupun belum berada dalam tingkat kualitas yang ideal, karena belummemenuhi standar pelayanan radiologi yang ditetapkan oleh epartemen#esehatan.>.#ualitas hasil pelayanan radiograi yang berbentuk oto-oto radiograibelum men"apai tara kualitas yang memuaskan, hal ini dikarenakan karena semuaperalatan radiologi khususnya pesa!at rontgen, alat prosesing ilm otomatis belumdikalibrasi se"ara berkala.'.Sistem kegiatan Pemeliharaan sarana, asilitas danperalatan radiologi belum optimal karena pemeliharaan dilakukan hanya se"arainsidentil, belum mengikuti Standar Pemeliharaan yang dikeluarkan oleh =adabPemeliharaan ?asilitas #esehatan =P?# ; eparteman #esehatan.7.=elum

    meratanya pemikiran untuk sadar akan kualitas dikalangan pekerja instalasi radiologiRS Pertamina umai, sehingga pekerjaan yang dilakukan hanya sebagai pekerjaanrutinitas, akibat belum meratanya pengetahuan tentang aminan #ualitasRadiodiagnostik dikalangan pekerja +nstalasi Radiologi.5.=elum ada programpendidikan dan pelatihan bidang radiogra yang jelas dan mantap serta bermaknabagi pekerja +nstalasi Radiologi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilanpekerja +nstalasi radiologi, sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan bidangradiologi.. #asih kurangnya buku(buku kepustakaan bidang radiografi yang tersediasehingga menghambat untuk mendapatkan perkembangan ilmu dan teknologi bidang

    radiologi yang ternyata berkembang dengan pesat.B. Saran>Saran. Dari hasil kesimpulantersebut diatas disarankan bahwa untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan radiologi dan

    kualitas keselamatan dan kesehatan kerja yang 5ukup memadai adalah sebagai berikut '".Perlu adanya kebijakan Pimpinan untuk membuat Tim yang mempelajari dan membuat

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    11/17

    Standar Pelayanan adiologi, Standar Pelayanan adiografi yang baku untuk diberlakukan di

    !nstalasi adiologi S Pertamina Dumai 1 seuai dengan SK #enkes )o' 2$. #eren5anakan

    kegiatan Kalibrasi bagi sarana, fasilitas dan peralatan radiologi minimal satu tahun sekali, dan

    perbaikan peralatan radiologi yang sudah lama rusak tetapi belum diperbaiki, hal ini tentu

    saja akan berkaitan dengan biaya.-. #embuat Standar Pemeliharan Peralatan 1 Standar

    #aintena5e Prosedure 2 seperti yang direkomendasikan oleh @PK, dengan demikiankerjasama dengan !PS perlu ditingkatkan.%. Perlu adanya Petugas Proteksi adiasi yang

    mempunyai dioperasikan. 3al ini penting untuk meminimalisasikan kemungkinan adanya tingkat

    paparan radiasi yang melebihi dari yang dii0inkan 1 #aksimum Permisiable Dose 2 dimana

    untuk pekerja radiasi adalah *,; mSv = Jam sedangkan untuk masyarakat dan lingkungan

    adalah *."* dari #PD pekerja radiasi. Tingkat paparan tersebut merupakan salah satu

    tindakan proteksi yang disebut

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    12/17

    terindentifikasi penyebab terjadinya peningkatan paparan radiasi pada pekerja radiasi. 3al ini

    dapat disebabkan adanya kebo5oran tabung, teknik tindakan proteksi radiasi yang kurang

    efektif dan efesien pada saat melakukan kerja dalam medan radiasi dan sebab(sebab lainnya,

    ataupun adanya kesengajaan melakukan penyinaran film badge se5ara langsung. 7leh sebab

    itu Petugas Proteksi adiasi yang mempunyai

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    13/17

    5hest yang masih sering digunakan di negeri kita ini menunjukkan beban radiasi yang tinggi

    tidak hanya bagi pasien, tetapi juga untuk staf radiologi, perlu dipertimbangkan ijin

    penggunaannya. 7leh karena itu i0in atau approval dan registrasi dari penggunaan peralatan

    radiologi serta pengontrolan se5ara rutin selama penggunaannya merupakan suatu kebutuhan

    yang tidak bisa ditunda(tunda pelaksanaannya dan sebaiknya diterapkan dalam perundang(

    undangan [email protected] filter pada >(ray tube sangat penting untuk mengurangiatau menghilangkan sinar(> berenergi rendah yang dapat menambah beban radiasi pada

    pasien dan oleh karenanya sudah seharusnya merupakan perlengkapan standart pada setiap

    alat >(ray. Direkomendasikan untuk menggunakan filter setebal $ mm /l untuk energi

    sampai "** k? dan $.; mm untuk pesawat radiologi dengan pemakaian energi antara "** ";*

    k?.#eja pemeriksaan maupun mattress merupakan a55essories yang kelihatannya simple,

    akan tetapi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap radiasi pada pasien disebabkan

    oleh penyerapan sebagian sinar(>. penggunaan serat 5arbon untuk meja >(ray menunjukkan

    absorbsi sinar(> yang rendah dengan nilai transmisi yang tinggi 19+:2, sedangkan untuk

    mattress sekitar 9"(+9:. 7leh karena itu penggantian a55essories seperti di atas tidak dapat

    dilakukan tanpa memperhatikan dampaknya seperti tertera di atas.Demikian juga penggunaan

    apron merupakan suatu hal yang mutlak bagi staf maupun pasien dalam kondisi tertentu,seperti fluroskopi, dan terutama bagi anak(anak untuk menutupi organ(organ reproduksi

    merupakan suatu kewajiban.@angunan dan material dimana peralatan radiologi tersebut di(

    install perlu mendapatkan perhatian yang serius. Pelapisan dengan Pb. #erupakan hal yang

    mutlak untuk ruang pemeriksaan, demikian juga pembagian ruang pemeriksaan yang hanya

    boleh dimasuki oleh pasien atau yang berkepentingan, ruang operator maupun ruang tunggu

    pasien dengan tingkat paparan radiasi harus 5ukup rendah 1 $.; m=Jam 2 yang merupakan

    hasil pengukuran oleh petugas yang kompeten merupakan kewajiban yang tidak dapat

    diabaikan oleh pengusaha pelayanan radiologi.". Teknik Ra#i$l$gi #an Ra#i$gra/i

    Me#ikDalam hal ini /

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    14/17

    pemeriksaan radiologis agar dapat dijadikan pedoman bagi operator atau radiografer. Dengan

    sendirinya usaha dari organisasi profesi untuk mengeluarkan buku pedoman pelayanan medis

    bagi tiap(tiap perhimpunan kedokteran, termasuk juga Perhimpunan Dokter Spesialis

    adiologi !ndonesia 1 PDS! 2, Persatuan /hli adiografi !ndonesia 1 P/! 2 merupakan hal

    yang sangat kita sambut dengan baik dan harapan ini ternyata telah terlaksana dalam waktu

    yang tidak terlalu lama telah tersedia buku(buku pedoman yang diterbitkan oleh organisasiprofesi baik oleh PDS! maupun oleh P/!.4. Pen#i#ikan #an Training

    Salah satu aktor penting yang dapat mengurangi dosis radiasi pada pasien adalahpengetahuan dan skill dari pada S( yang berke"impung dalam diagnostikradiologis. Aleh karenanya pendidikan dan training pada S( di atas merupakanhal yang tidak dapat dita!ar-ta!ar lagi. ari pengalaman-pengalaman yang laludibeberapa negara industri dapat dilaporkan, bah!a melalui pendidikan dan trainingseperti di atas dan sosialisasi inormasi yang diperoleh di masing-masing tempatkerja oleh peserta membebani pasien sampai sekitar 7/. #ursus-kursus yangdiselenggarakan oleh =BP4*4< dalam konteks Petugas Proteksi Radiasi PPR ;

    dan kursus keterampilan bidang radiograi oleh proesi PBR+ tidak sajameningkatkan keterampilan dan kemahiran proesional tetapi diharapkan juga dapatmembuahkan hasil yang memadai sehingga dapat mengurangi penerimaan dosispasien , tentunya hal ini memerlukan e6aluasi lebih lanjut, setelah pelaksanaannyamen"akup seluruh pekerja radiasi.

    ?. %$si(erti.Pengetahuan mengenai dosis radiasi yang diberikan pada pasien dalam

    pemeriksaan radiologis sangat penting dan sangat berguna sebagai usaha pengurangan dosis

    radiasi. Survey dari beberapa negara menunjukkan bahwa dosis yang diterima pasien di

    berbagai rumah sakit sangat bervariasi satu sama lain meskipun pada pemeriksaan radiologis

    yang sama. 7leh karenanya diperlukan pengembangan protokol dosimetri untuk pemeriksaan

    diagnostik radiologis bagi masing(masing negara yang dapat diterapkan di rumah sakit(rumah

    sakit dan memenuhi standart internasional 1!/4/2. Setiap pekerja radiasi di rumah sakit atau

    bagian radiologi diharapkan dapat menge5ek atau mengevaluasi kondisi dan performan5e

    mereka untuk dibandingkan dengan standart nasional maupun internasional.Se5ara garis

    besar dosis yang dihitung se5ara kuantitatif pada pemeriksaan diagnostik direkomendasikan

    sebagai berikut ' Dosis masuk yang diukur pada permukaan pasien pada senter dari sinar(>

    untuk radiografi individual 1 sebanding dengan pemakaian k? dan m/s yang digunakan 2

    Produk dosis area kumulatif untuk pemeriksaan dengan teknik fluros5opi. Tentunya

    pengukuran dosis kepada pasien harus dilakukan oleh tenaga yang kompetan 1 isika #edik 2

    dan dilakukan dengan alat ukur yang telah dikalibrasi dengan teknik dan prosedur

    pengukuran yang sesuai sehingga hasil pengukuran yang didapat dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.2.

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    15/17

    umah Sakit tersebutlah yang paling mengetahuinya, sehingga kesadaran akan keselamatan

    kerja serta kesadaran akan kualitas perlu dikembangkan oleh setiap pekerja radiasi di rumah

    sakit tersebut, sehingga manfaat dari pemakaian radiasi sinar(> dalam ter5apai dengan

    meminimalkan dosis radiasi yang diterima oleh pasien dan pekerja.

    PERMASALAHAN

    Dari uraian diatas ternyata situasi dan kondisi di !nstalasi adiologi S Pertamina Dumai

    belum dapat dikatakan 5ukup memadai baik sistem pemeliharaan peralatan radiologi, apalagi

    untuk dilakukan kalibrasi, sehingga sampai saat ini kegiatan pemeriksaan radiografi yang

    dilakukan khususnya pemilihan faktor eksposi hanya dilakukan berdasarkan pengetahuan dan

    pengalaman yang dimiliki oleh radiografer yang tentunya mempunyai keterbatasan. Dengan

    demikian timbul permasalahan Ma(pukah Ra#i$gra/er Instalasi Ra#i$l$gi

    (eningkatkan kualitas kesela(atan #an kesehatan kerja #engan k$n#isi /asilitas 9

    peralatan ra#i$l$gi serta su(8er #a'a (anusia 'ang ter8atas . Tentunya permasalahan

    ini harus di identifikasi terlebih sehiingga ditemukan penyebabnya, khususnya penyebab

    yang paling dominan guna dilakukan alternatif tindakan tindakan peme5ahannya yang palingmemungkinkan.I%ETISI+IKASI PERMASALAHA.@agian = !nstalasi adiologi S

    Pertamina Dumai saat ini sudah memiliki beberapa pesawat rontgen dari berbagai jenis dan

    merk, baik yang telah lama usianya maupun yang relatif baru. &ntuk pesawat radiologi yang

    baru tentu saja parameter faktor eksposi masih berfungsi dengan baik dengan keakurasian

    yang 5ukup memadai. )amun tidaklah demikian dengan pesawat rontgen yang sudah 5ukup

    lama beroperasi tentunya parameter faktor eksposi baik k?, m/, maupun timer perlu

    pengkajian dan pengukuran tingkat keakurasiannya yang sampai saat ini belum mampu

    dilakukan oleh radiogafer berhubung keterbatasan= tidak dimilikinya alat alat ukur radiasi.

    Padahal kesesuaian besarnya k?, linear nilai m/ yang diseting=dipilh pada saat eksposi

    dengan besarnya tenaga sinar(C yang terukur haruslah dalam batas toleransi sangatlah

    mengurangi kesalahan pada pemotretan yang memungkinkan adanya pengulangan foto yang

    berarti adanya penambahan dosis bagi pasien yang se5ara tidak langsung meningkatkan

    penerimaan paparan radiasi bagi pekerja.@egitu pula peralatan proteksi radiasi, baik berupa

    /pron, sarung tangan timbal tirai Pb pada pesawat rontgen, perisai radiasi, kontruksi dinding

    serta bangunan dapat dikatakan memenuhi persyaratan keamanan pekerja radiasi maupun

    lingkungan dimana pesawat dioperasikan.Perlengkapan lain yang masih dan kurang

    mendapat perhatian adalah, lampu merah pada pintu masuk ruang radiasi yang harus menyala

    pada saat pesawat rontgen dihidupkan serta tanda(tabda adanya radiasi belum

    terpasang.@egitu pula pengukuran tingkat paparan radiasi lingkungan belum dapat dilakukan,

    sehingga evaluasi penerimaan dosis petugas proteksi radiasi hanyalah dari 5atatan dosis

    perorangan yang ditunjukan oleh hasil pengukuran film badge setiap bulannya yang berkisarantara "* $* em= bulan.#elihat dari besarnya dosis radiasi yang diterima menunjukan

    bahwa tindakan proteksi yang selama ini dilakukan oleh petugas masih 5ukup efektif dan

    efesien, mengaplikasikan semua faktor utama proteksi radiasi pada saat bekerja dengan

    radiasi, baik itu faktor Perisai, aktu maupun jarak kesumber radiasi serta kepatuhan petugas

    kepada standar prosedur bekerja dengan radiasi pada waktu melakukan dan melaksanakan

    tugasnya sebagai tenaga kesehatan bidang radiologi.Didalam pelaksanaan pemeriksaan

    radiografi, telah diusahakan dilakukan sesuai dengan Standar Prosedur Pemeriksaan

    radiografi, sehingga hasil foto yang dibuat sesuai dengan kriteria gambar, namun demikian

    untuk meningkatkan kualitas gambaran radiografi tentunya diperlukan upaya(upaya lain

    diantaranya melalui kegiatan Jaminan Kualitas adiodiagnostik. Tentu saja kegiatan Jaminan

    Kualitas radiodiagnostik yang dilakukan tidak dapat dilakukan se5ara menyeluruh hal inidisebabkan keterbatasannya peralatan Jaminan Kualitas adiodiagnostik 1 L/ Tool Set 2,

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    16/17

    sehingga pengukuran akurasi out put sinar(C, linearisasi, m/, serta kalibrasi pesawat rontgen

    tidak dapat dilakukan. Sehingga kegiatan Jaminan Kualitas adiodiagnostik yang dapat

    dikerjakan adalah pengukuran yang sangat sederhana dengan memakai alat bantu yang dibuat

    sendiri, diantaranya pengukuran ketepatan luas lapangan penyinaran 1 baik se5ara radiografi maupun

    fluoros5opy.#engenai Pelayanan adiologi dipakai a5uan &ndang(&ndang )o'$- Tahun

    "++ Tentang Kesehatan, Peraturan #enteri Kesehatan )o -=#4)K4S=P4=?=+ tentang

    Penyelenggaraan Pelayanan adiologi dan Keptusan #enteri Kesehatan ! )omor '

    %-=#4)K4S=SK=?!="++- tentang @erlakunya Standar Pelayanan umah Sakit dan StandarPelayanan #edik di umah Sakit.Pendidikan dan Pelatihan bidang radiologi dan teknologi

    radiologi yang langsung dapat meningkatkan kualitas profesionalisme tenaga kesehatan

    khususnya adiografer sampai saat ini masih dirasakan sangat kurang, padahal sangat

    dirasakan perlunya, karena perkembangan !lmu radiologi dan Teknologi adiologi sangat

    pesat sehingga sulit untuk diantisipasi apabila tidak dilakukan dengan peningkatan kualitas

    radiografer melalui keikutsertaan di dalam pendidikan dan pelatihan bidang radiologi baik

    yang diselenggarakan oleh rumah sakit maupun oleh organisasi profesi radiografer. Keikut

    sertaan adiografer hanya dalam kegiatan seminar atau Kongres /hli adiografi yang

    dilaksanakan oleh Profesi minimal satu tahun sekalai dan empat tahun sekali untuk Kongres

    )asional.

    PEME?AHAN MASALAH

  • 7/23/2019 contoh makalah sanitasi

    17/17

    Dari uraian mengenai identivikasi masalah yang dihadapi telah dilakukan upaya peme5ahan

    masalah melalui beberapa alternatif yang dapat segera dilakukan diantaranya adalah

    'Perpanjangan Peri0inan Pemanfaatan Pesawat adiologi yang sekarang masih berlaku

    sampai .. Th ..