contoh pbl makalah

26
Pendahuluan Luka gigit adalah trauma yang terjadi akibat gigitan berbagai jenis binatang, cakaran, atau seng ata n serangg a, binat ang laut , mau pun manu sia. Gigi tan bin atang lia r lebih  berbahaya hal ini disebabkan oleh kemunginan terinfeksi oleh virus atau kuman, seperti virus rabies dan tetanus. Selain dapat terjadi infeksi seperti yang disebutkan sebelumnya, luka gigitan yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya peradangan. Peradangan adalah suatu reaksi vaskuler yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat -zat yang terla rut ,da n sel -sel darah yang ber sikula si ke dalam jaringan- jar ing an interstisial pada daerah cedera atau nekrosis. da banyak penyebab peradangan, tetapi perlu diketahui salah satu penyebab peradangan adalah infeksi. Peradangan adalah respon segera dari tubuh terhadap cedera at au kema ti an sel . Gamb aran kasar terse but ki ta semua mengenalnya, seperti yang tampak pada saat terjadi goresan, irisan, luka gigitan binatang dan infeksi-infeksi. !nfeksi adalah masuk dan berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit ke dalam tubu h manu sia atau binatang. Lingkung an hidu p kita mengandu ng berba gai bahan organik dan anorganik, baik yang hidup seperti bakteri. "irus, jamur, parasit, maupun yang mati, seperti ber bag ai deb u dal am pol usi , ya ng seti ap saat dap at mas uk ke dal am sehing ga menimbulkan kerusakan jaringan atau penyakit. Sumb er infeksi ya it u or ang, binatang, baran g# ba han dari mana bi bi t peny akit dit ula rka n pad a ora ng lai n. $espons imu n dip erlu kan unt uk tig a hal , ya itu % per tahanan, homeostatis, dan penga&asan. 'ang pertama di tunjukkan terhadap infeksi mikroorganisme, yang kedua terh ada p eli min asi kom pon en-k ompon en ya ng sud ah tua , dan ya ng ket iga terhadap penghancuran sel-sel yang bermutasi. (engan perkataan lain, respons imun dapat dia rti kan sebagai suatu sistem aga r tub uh dapat memper tahankan kes eimban gan ant ara lingkungan diluar dan didalam badan. ) 1

Upload: welin

Post on 26-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 1/26

Pendahuluan

Luka gigit adalah trauma yang terjadi akibat gigitan berbagai jenis binatang, cakaran,

atau sengatan serangga, binatang laut, maupun manusia. Gigitan binatang liar lebih

 berbahaya hal ini disebabkan oleh kemunginan terinfeksi oleh virus atau kuman, seperti virus

rabies dan tetanus. Selain dapat terjadi infeksi seperti yang disebutkan sebelumnya, luka

gigitan yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya peradangan.

Peradangan adalah suatu reaksi vaskuler yang hasilnya merupakan pengiriman cairan,

zat-zat yang terlarut,dan sel-sel darah yang bersikulasi ke dalam jaringan- jaringan

interstisial pada daerah cedera atau nekrosis. da banyak penyebab peradangan, tetapi perlu

diketahui salah satu penyebab peradangan adalah infeksi. Peradangan adalah respon segera

dari tubuh terhadap cedera atau kematian sel. Gambaran kasar tersebut kita semua

mengenalnya, seperti yang tampak pada saat terjadi goresan, irisan, luka gigitan binatang dan

infeksi-infeksi.

!nfeksi adalah masuk dan berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit ke dalam

tubuh manusia atau binatang. Lingkungan hidup kita mengandung berbagai bahan organik 

dan anorganik, baik yang hidup seperti bakteri. "irus, jamur, parasit, maupun yang mati,

seperti berbagai debu dalam polusi, yang setiap saat dapat masuk ke dalam sehingga

menimbulkan kerusakan jaringan atau penyakit.

Sumber infeksi yaitu orang, binatang, barang#bahan dari mana bibit penyakit

ditularkan pada orang lain. $espons imun diperlukan untuk tiga hal, yaitu % pertahanan,

homeostatis, dan penga&asan. 'ang pertama di tunjukkan terhadap infeksi mikroorganisme,

yang kedua terhadap eliminasi komponen-komponen yang sudah tua, dan yang ketiga

terhadap penghancuran sel-sel yang bermutasi. (engan perkataan lain, respons imun dapat

diartikan sebagai suatu sistem agar tubuh dapat mempertahankan keseimbangan antara

lingkungan diluar dan didalam badan. )

1

Page 2: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 2/26

Rumusan Masalah

dapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini,yaitu%

). !nformasi apa yang harus diperoleh pada proses anamnesis terhadap luka terbuka disertai

nanah*

+. pa saja penyakit yang mungkin ditetapkan dalam &orking diagnosis dan diferential

diagnosis*

. pa saja pemeriksaan yang harus dilakukan*

. agaimana etiologi terjadinya luka bernanah*

/. agaimana patogenesis terjadinya luka bernanah*

0. agaimana epidemiologi infeksi yang menyebabkan luka bernanah*

1. agaimana penatalaksanaan terhadap luka terbuka disertai nanah*

2. agaimana dengan komplikasinya luka gigit disertai nanah*

3. agaimana pencegahan terhadap luka gigit*

)4. pa prognosis yang dapat ditegakan*

Tujuan

dapun tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini,yaitu%

). 5enjelaskan informasi apa yang harus diperoleh pada proses anamnesis terhadap luka

terbuka disertai nanah.

+. 5enjelaskan penyakit yang mungkin ditetapkan dalam &orking diagnosis dan diferential

diagnosis.

. 5enjelaskan mengenai pemeriksaan yang harus dilakukan.

. 5enjelaskan etiologi terjadinya luka bernanah.

/. 5enjelaskan patogenesis terjadinya luka bernanah.

2

Page 3: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 3/26

0. 5enjelaskan epidemiologi infeksi yang menyebabkan luka bernanah.

1. 5enjelaskan penatalaksanaan terhadap luka terbuka disertai nanah.

2. 5enjelaskan komplikasi luka gigit bernanah.

3. 5enjelaskan pencegahan terhadap luka gigit.

)4. 5emberikan prognosis yang dapat ditegakan.

Anamnesis

Pada penanganan terhadap luka bernanah akibat gigitan anjing liar, perlu dicari beberapa informasi dalam proses anamnesis, yaitu%

). 6aktu terjadinya gigitan

+. 6aktu mulai keluar nanah

. 7erjadinya demam ataupun tidak 

. danya nyeri yang bertambah atau tidak 

/. 8ejadian di daerah tertular # terancam # bebas

0. (idahului tindakan provokatif atau tidak 

1. njing yang menggigit menunjukkan gejala rabies atau tidak.

2. Penderita luka gigitan pernah di vaksin 9"aksin nti $abies dan "aksin nti 7etanus: atau

tidak.3. njing yang menggigit pernah di "$ atau tidak.

)4. Penderita setelah digigit menunjukkan gejala klinis rabies#tetanus atau tidak.

Pemeriksaan Fisik 

Pemeriksaan yang dilakukan untuk luka mencakup melihat tingkat keparahan, adanya

nyeri yang bertambah, bengkak, kemerahan, ataupun demam. Pemeriksaan fisik untuk 

mengetahui kemungkinan adanya infeksi rabies ataupun tetanus belum dapat dilakukan. ;al

ini disebabkan oleh masa inkubasi yang lama dari rabies 93/< kasus mencapai - bulan: dan

tetanus 9rata-rata 1-)4 hari dengan rentang )-04 hari:.+

Pemeriksaan Penunjang

a. Infeksi

). Pemeriksaan darah, menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih eosinofil dan

 peningkatan laju sedimentasi eritrosit.

3

Page 4: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 4/26

+. Pe&arnaan gram dan kultur pus atau bahan diaspirasi diperlukan menunjukkan adanya

organisme campuran.

b. Rabies

Pemeriksaan laboratorium pada penyakit rabies tidak spesifik. Pada a&al dari

 penyakit, hemoglobin normal dan sedikit menurun pada perjalanan penyakit, leukosit antara

2444- ).444#mm dengan 0-2< monosit yang atipik, namun leukositosis +4.444-4.444#mm

sering dijumpai, trombosit biasanya normal. Pada urinalisis dijumpai albuminuria dengan

 peningkatan sel leukosit pada sedimen. Pada cairan serebro spinal 9=SS: dapat dijumpai

gambaran ensefalitis, peningkatan leukosit 14#mm

, tekanan =SS dapat normal atau

meningkat, protein dan glukosa normal. Selama minggu pertama perjalanan penyakit cairan

serebro spinal normal pada 4< penderita. Limfositik pleiositosis ringan biasanya terjadi dan

 protein total meningkat lebih dari +44mg#dL. Pada >>G secara umumdidapatkan gelombang

lambat dengan penekanan aktivitas dan paroksisimal spike. =omputed tomography scanning

9=7: dan 5$! 9magnetic resonance imaging: pada otak normal.

!solasi virus sangat baik dilakukan pada minggu pertama dari bahan yang berasal dari

saliva, hapusan tenggorokan, trakea, kornea, sampai biopsi kulit# otak, cairan serebro spinal,

dan kadan-kadang urin. !solasi virus kadang-kadang tidak berhasil didapatkan dari bahan-

 bahan tersebut setelah )4-) hari sakit, hal ini berhubungan dengan adanya neutralizing

antibodies.

(eteksi neutralizing antibody dalam serum penderita yang tidak divaksinasi dapat

dipakai sebagai alat diagnostik. 7erdapatnya antibodi dalam cairan serebrospinal juga

menegaskan diagnosis tetapi muncul +- hari lebih lambat dibandingkan dengan antibodi

serum dan kurang bermanfaat pada a&al penyakit, namun dipakai untuk mengevaluasi

respons antibodi pada serum dan =SS sesudah vaksinasi yang memberikan kadar tinggi 9pada

=SS kadarnya +-+/< dari serum:.

Pada kasus tertentu antibodi dapat tidak terbentuk sampai hari ke-+. ?luorescent

antibodies test 9?7: dengan cepat mengidentifikasi antigen virus rabies di jaringan otak,

sedimen cairan serebro spinal, urin bahkan setelah tekhnik isolasi virus tidak berhasil.

Sensitivitas test ini 04-)44<. ?7 pada hapusan kornea sangat tidak sensitif untuk digunakankarena sering terjadi positif palsu. Pada a&al penyakit 9minggu !: ?7 dari kulit di leher 

4

Page 5: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 5/26

merupakan tes yang paling sensitif &alaupun dapat terjadi negatif palsu. (i merika Serikat

tes standar adalah rapid fluorencent focus inhibition test 9$??!7: untuk mendeteksi antibodi

spesifik, dimana hasil diperoleh dalam &aktu 2 jam.

Pada 1)-34< penderita rabies ditemukan negri bodies yang khas untuk penyakit

tersebut, yang bersifat asidofilik, berbentuk bulat dan pada yang klasik terdapat butir-butir 

 basofilik di dalamnya. @egri bodies dapat dilihat melalui pemeriksaan histologis biopsi

 jaringan otak penderita post-mortem dan jaringan otak he&an terinfeksi atau he&an yang

diinokulasi dengan virus rabies. (eteksi $@ virus rabie seperti juga pada infeksi virus

lainnya, dapat dilakukan melalui pemeriksaan $everse 7ransciptase Polymerase $eaction

9$7-P=$:.

ntibodi terhadap rabies juga dapat dideteksi melalui tes imunofluoresensi, =?, atau

 @t. ntibodi seperti ini dapat timbul pada orang atau he&an terinfeksi selama berlangsungnya

 penyakit.

c. Tetanus

Pada tetanus pada umumnya diperiksa berdasarkan gejala klinis. Pemeriksaan penunjang penyakit tetanus meliputi %

). Lab darah % tidak spesifik, mungkin leukositosis ringan. Glukosa (arah %

;ipoglikemia merupakan predisposisi kejang 9@ A +44 mB#dl:

+. Pada pemeriksaaan bakteriologik ditemukan clostridium tetani.

Working Diagnosis

erdasarkan hasil pemeriksaan, dapat disimpulkan bah&a pasien pada kasus

mengalami inflamasi pada luka yang disebabkan oleh infeksi akibat tekontaminasi dari

lingkungan kotor 9kubangan:. Perlu juga dikaji mengenai rabies dan tetanus karena ada

kemungkinan pasien bisa terinfeksi kedua penyakit tersebut karena digigit oleh he&an

reservoir anjing liar. kan tetapi, terlalu cepat bila mendiagnosis pasien terinfeksi rabies

ataupun tetanus mengingat masa inkubasi kedua penyakit tersebut yang cukup lama dan

5

Page 6: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 6/26

 pasien belum menunjukkan gejala klinis kedua penyakit tersebut. Cleh karena itu, kedua

 penyakit tersebut juga ikut dibahas mengingat adanya kemungkinan terinfeksi kedua penyakit

tersebut.

Diagnosis Banding

(iagnosis banding berupa rabies dan tetanus. $abies harus dipikirkan pada semua penderita

dengan gejala neurologik, psikiatrik atau laringofariengal yang tak bisa dijelaskan, khususnya

 bila terjadi di daerah endemis arau orang yang mengalami gigitan binatang pada daerah

endemis rabies. Pada penderita rabies juga ditemukan adanya hidrofobia, aerofobia, serta

fotofobia.

7etanus dapat dibedakan dengan rabies melalui masa inkubasinya yang pendek,

adanya trismus, kekakuan otot yang persisten di antara spasme, status mental normal, cairan,

serebrospinal biasanya normal dan tidak terdapat hidrofobia.

tiologi

Sedikit mikroorganisme yang mampu menembus kulit intak, tetapi banyak yang dapat

masuk kelenjar keringat atau sebasea dan folikel rambut serta menatap di sana. Sekresi

keringat dan sebasea karena p; asam dan zat kimia tertentu 9terutama asam lemak: yang

dimilikinya mempunyai sifat antimikroba yang cenderung mengeliminasi organisme-

organisme patogenik. Lisozim, suatu enzim yang melarutkan dinding sel beberapa bakteri,

terdapat di kulit dan membantu memberikan perlindungan terhadap beberapa

mikroorganisme. Cleh karena itu, jika tejadi luka pada kulit, organisme-organisme patogen

dapat masuk ke tubuh melalui luka tersebut./

Luka terbuka yang mengeluarkan pus biasa disebabkan oleh masuknya bakteri ke

dalam luka tersebut. akteri yang biasanya masuk adalah Staphylococcus aureus dan bakteri

Streptococcus pyogenes. akteri ini menghasilkan enzim-enzim yang bekerja pada

 plasminogen, suatu prekursor protein-plasma inaktif, dan mengubahnya menjadi plasmin,

suatu enzim proteolitik yang melarutkan pembekuan fibrin, sehingga merusak pembatasan

yang meradang.

6

Page 7: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 7/26

Staphylococcus aureus

• !nfeksi oleh jenis kuman ini yang terutama menimbulkan penyakit pada manusia.

Setiap jaringan ataupun alat tubuh dapat diinfeksi olehnya dan menyebabkan

timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis dan

 pembentukan abses.• 8uman ini berbentuk sferis, bila menggerombol dalam susunan yang tidak teratur 

mungkin sisinya agak rata karena tertekan.• (iameter kuman antara 4,2-),4 mikron• 8uman ini tidak bergerak, tidak berspora dan positif gram.

Streptococcus pyogenes

• 5anusia termasuk salah satu makhluk yang paling rentan terhadap infeksi

streptokokus dan tidak ada alat tubuh atau jaringan dalam tubuhnya yang betul-betul

kebal. Pasteur dan 8och menemukannya dalam nanah pada luka yang terkena infeksi.• erdiameter 4,/-) µm• (alam bentuk rantai yang khas, kokus agak memanjang pada arah sumbu rantai.• Streptokokus yang menimbulkan infeksi pada manusia adalah positif Gram, tetapi

varietas tertentu yang diasingkan dari tinja manusia dan jaringan binatang ada yang

negatif gram.• 7idak membentuk spora, kecuali beberapa strain yang strain hidupnya saprofitik.

a. Rabies

"irus rabies merupakan prototipe dari genus Lyssa-virus dari famili $habdoviridae.

(ari genus Lyssa-virus ada )) jenis virus yang secara antigenik mirip virus rabies dan yang

menginfeksi manusia adalah virus rabies, 5okola, (uvenhage, dan >uropean bat lyssa-virus.

"irus rabies termasuk golongan virus $@. "irus berbentuk peluru dengan ukuran )24 D 1/

nm, single stranded $@, terdiri dari kombinasi nukleo-protein yang berbentuk koil heliks

yang tersususn dari fosfoprotein dan polimerase

$@. Selubung virus terdiri lipid, protein matriks,

dan glikoprotein. "irus rabies inaktif pada

7

Page 8: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 8/26

 pemanasanE pada tenperatur /04= &aktu aruh kurang dari satu menit, dan pada suhu lembab

dapat bertambah beberapa jam.

b. Tetanus

7etanus disebabkan oleh bakteri gram positifE =loastridium tetani akteri ini

 berspora, dijumpai pada tinja binatang terutama kuda, juga bisa pada manusia dan juga pada

tanah yang terkontaminasi dengan tinja binatang tersebut. Spora ini bisa tahan beberapa bulan

 bahkan beberapa tahun, jika ia menginfeksi luka seseorang atau bersamaan dengan benda

daging atau bakteri lain, ia akan memasuki tubuh penderita tersebut, lalu mengeluarkan

toksin yang bernama tetanospasmin.

Pada negara belum berkembang, tetanus sering dijumpai pada neonatus, bakteri

masuk melalui tali pusat se&aktu persalinan yang tidak baik, tetanus ini dikenal dengan nama

tetanus neonatorum.

!idemiologi dan Transmisi

a.Rabies

$abies 9penyakit anjing gila: adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat

yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan he&an menular rabies

terutama anjing, kucing dan kera. !nfeksi terjadi biasanya melalui kontak dengan binatang

seperti anjing, kucing, kera, serigala, kelela&ar dan ditularkan pada manusia melalui gigitan

 binatang atau kontak virus 9saliva binatang: dengan luka pada host ataupun melalui membran

mukosa. 8ulit yang utuh merupakan barrier pertahanan terhadap infeksi. 7ransmisi dari

manusia ke manusia belum pernah dilaporkan. !nfeksi rabies pada manusia terjadi dengan

masuknya virus le&at luka pada kulit. Paling sering infeksi terjadi melalui gigitan anjing,

tetapi bisa juga melalui gigitan kucing, kera atau binatang lainnya yang terinfeksi. =ara

infeksi yang lain adalah melalui inahalasi dimana dilaporkan terjadinya infeksi rabies pada

orang yang mengunjungi gua kelela&ar tanpa ada gigitan. (apat pula kontak virus rabies

 pada kecelakaan kerja di laboratorium, atau akibat vaksinasi dari virus rabies yang masih

hidup. 7erjangkitnya infeksi rabies juga dilaporkan pada tindakan transplantasi kornea dari

donor yang mungkin terinfeksi rabies.+

8

Page 9: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 9/26

Sampai kini hanya / Propinsi di !ndonesia bebas historis rabies, yaitu 8alimantan

arat, ali, @usa 7enggara arat, 5aluku dan !rian Faya. Sejak tahun )33 propinsi yang

tadinya endemis rabies, telah dibebaskan dari rabies pada manusia pada he&an yaitu di Fa&a

7imur, Fa&a 7engah dan (.! 'ogyakarta sampai saat ini ada )2 propinsi yang belum bebas

kasus rabies. Pada tahun )332 terjadi outbreak di 8ab. ?lores 7imur, Prop. @77. Fumlah rata-

rata pertahun kasus gigitan pada manusia oleh he&an penular rabies tiga tahun terakhir 

9)33/-)331: )/.444 kasus, diantaranya 2.//4 9/1 <: divaksinasi anti rabies 9"$: dan 00+

9),/<: diberikan kombinasi "$ dan S$ 9serum anti rabies:. Selama tiga tahun 9)33/-

)331:. (itemukan rata-rata pertahun /3 kasus rabies pada manusia, seangkan ++, spesimen

dari he&an yang diperiksa, )+1 9/3<: menunjukkan positif rabies.+

b. Tetanus

(i negara yang telah maju seperti merika Serikat, tetanus sudah sangat jarang

dijumpai, karena imunisasi aktif telah dilaksanakan dengan baik di samping sanitasi

lingkungan yang bersih, akan tetapi di negara sedang berkembang termasuk !ndonesia

 penyakit ini masih banyak dijumpai, hal ini disebabkan karena tingkat kebersihan masih

sangat kurang, mudah terjadi kontaminasi, pera&atan luka kurang diperhatikan, kurangnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kekebalan terhadap tetanus.0

Penyakit ini dapat mengenai semua umur. (i merika Serikat pada tahun )3)/

dilaporkan bah&a kasus tetanus yang terbanyak pada umur )%/ tahun, sesuai dengan yang

dilaporkan di 5anado 9)321: dan surabaya 9)321: ternyata insiden tertinggi pada anak di atas

umur / tahun.+

Perkiraan angka kejadian umur ratarata pertahun sangat meningkat sesuai kelompok 

umur, peningkatan 1 kali lipat pada kelompok umur /)3 tahun dan +4+3 tahun, sedangkan

 peningkatan 3 kali lipat pada kelompok umur 43 tahun dan umur lebih 04 tahun.

eberapa peneliti melaporkan bah&a angka kejadian lebih banyak dijumpa pada anak laki 

lakiE dengan perbandingan %).0

Patogenesis

I. Inflamasi "uka

9

Page 10: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 10/26

7ubuh secara normal akan berespon terhadap cedera dengan jalan Hproses

 peradanganI, yang dikarakteristikkan dengan lima tanda utama% bengkak 9s&elling:,

kemerahan 9redness:, panas 9heat:, @yeri 9pain: dan kerusakan fungsi 9impaired function:. 1

Pada a&al peradangan akut arteriol berdilatasi dan dan aliran darah ke arah darang

 bertambah. @amun, sifat aliran darah segera berubah. 8arena cairan bocor keluar dari

mikrosirkulasi yang permeabilitasnya bertambah, sejumlah besar unsur-unsur padat 9sel-sel

darah merah, trombosir, dan sel darah putih: ditinggalkan, dan viskositas darah naik.

Sirkulasi di daerah yang terkena kemudian menjadi lambat, mengakibatkan beberapa akibat

 penting. Pada keadaan normal, aliran darah kurang lebih adalah streamline, dan unsur-unsur 

 padat tidak cukup banyak melanggar pinggiran-pinggiran pembuluh.

8arena viskositas darah naik dan alirannya lambat, maka leukosir-leukosit mulai

mengalami marginasi, yaitu, mereka bergerak ke bagian arus perifer, sepanjang lapisan

 pembuluh. (engan berkembangnya fenomena, leukosit yang mengalami marginasi mulai

menempel pada endotel. kibatnya pembuluh darah tampak seperti jalan berbatu, akibatnya

 peristi&a oni diseb ut pengaspalan. Sebenarnya marginasi dan pengaspalan itu hanya

 permulaan emigrasi leukosit-leukosit dari pembuluh-pembuluh darah ke jaringan sekitarnya.1

Pergerakan aktif leukosit dalam interstisial jaringan yang terkena radang, &aktu

mereka sudah beremigrasi, kelihatannya tidak sembarangan saja. Gerakan yang disebut

kemotaksis ini dilakukan karena adanya sinyal kimia. erbagai benda dapat memberikan

sinyal kemotaktik unruk menarik leukosit, yang berkisar dari agen-agen yang menular,

 jaringan yang rusak, sampai zat-zat yang diaktifkan dari fraksi protein plasma yang

dibocorkan dari aliran darah. (engan demikian, gabungan peningkatan pengiriman leukosit

ke daerah itu 9hiperemia:, perunbahan perubahan dalam aliran darah yang mengakibatkan

marginasi dan pengaspalan, dan orientasi kemotaktik dari gerakan leukosit mengakibatkan

akumulasi yang cepat dari komponen leukosit yang bermakna dalam eksudat.1

Fenis-jenis leukosit dan fungsinya masing-masing, yaitu%

a:  @eutrofil,

5erupakan sel pertama yang muncul dalam jumlah besar di dalam eksudat pada jam-jam

 pertama peradangan. @uklei sel ini berlobus tidak teratur, karena itu disebut

 polimorfonuklear. @eutrofil mampu bergerak seperti amoeba dan mampu melakukan

 proses fagositosis. Proses fagositosis dibantu oleh zat-zat tertentu yang dapat melapisi

10

Page 11: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 11/26

antigen yang disebut opsonin, yang mencakupimunoglobulin dan komponen-komponen

yang disebut sebagai sistem komplemen.

Setelah mencernakan partikel dan memasukkannya ke dalam sitoplasma dalam vakuola

fagositosis atau fagosom, tugas berikutnya dari leukosit adalah mematikan partikel itu

 jika partikel itu agen microbial yang hidup, dan mencernakannya. 5ematikan agen-agen

yang hidup itu diselesaikan melalui berbagai cara yaitu perubahan p; dalam sel setelah

fagositosis, melepaskan zat-zat anti bakteri. Pencernaan partikel yang terkena fagositosis

itu umumnya diselesaikan di dalam vakuola dengan penyatuan lisosom dengan fagosom.

>nzim-enzim pencernaan yang sebelumnya tidak aktif sekarang diaktifkan di dalam

fagolisosom, mengakibatkan pencernaan obyek secara enzimatik.1

 b: >osinofil,

5erupakan jenis granulosit lain yang dapat ditemukan dalam eksudat peradangan,

&alaupun dalam jumlah yang lebih kecil. >osinofil secara fungsional akan memberikan

respon terhadap rangsang kemotaksis khas tertentu yang ditimbulkan pada perkembangan

allergis dan mereka mengandung enzim-enzim yang mampu menetralkan efek-efek 

mediator peradangan tertentu yang dilepaskan dalam reaksi peradangan semacam itu. 1

c: asofil,

erasal dari sumsum tulang yang juga disebut mast sel#basofil jaringan. Granula dari

 jenis sel ini mengandung berbagai enzim, heparin, dan histamin. asofil akan

memberikan respon terhadap sinyal kemotaksis yang dilepaskan dalam perjalanan reaksi

immunologis tertentu. (an basofil biasanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil

dalam eksudat. asofil darah dan mast sel jaringan dirangsang untuk melepas granulanya

 pada berbagai keadaan cedera, termasuk reaksi immunologis maupun reaksi non

spesifik.(alam kenyataannya mast sel adalah sumber utama histamin pada reaksi

 peradangan.1

d: 5onosit,

dalah bentuk leukosit yang penting. Pada reaksi peradangan monosit akan bermigrasi,

tetapi jumlahnya lebih sedikit dan kecepatannya lebih lambat. 8arena itu, pada jam jam

 pertama peradangan relative sedikit terdapat monosit dalasn eksudat. @amun makin lama

akan makin bertambah adanya monosit dalam eksudat. Sel yang sama yang dalam aliran

darah disebut monosit, kalau terdapat dalam eksudat disebut makrofag. 7ernyata, jenis sel

11

Page 12: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 12/26

yang sama ditemukan dalam jumlah kecil melalui jaringan penyambung tubuh &alaupun

tanpa peradangan yang jelas.

5akrofag yang terdapat dalam jaringan penyambung ini disebut histiosit. (engan banyak 

hal fungsi makrofag sangat mirip dengan fungsi neutrofil pmn. dimana makrofag akan

 bergerak secara aktif yang memberi respon terhadap stimulasi kemotaksis, fagosit aktif 

dan mampu mematikan serta mencernakan berbagal agen. da perbedaan penting antara

makrofag dan neutrofil, dimana siklus kehidupan makrofag lebih panjang, dapat bertahan

 berminggu-minngu atau bahkan berbulan-bulan dalam jaringan dibanding dengan

neutrofil yang berumur pendek. Selain itu &aktu monosit memasuki aliran darah dari

sumsum tulang dan &aktu memasuki jaringan dari aliran darah, ia belum matang betul

seperti halnya neutrofil. 8arena neutrofil dalam jaringan dan aliran darah sudah

mengalami pematangan 9sudah matang:, sehingga ia tidak mampu melakukan

 pembelahan sel dan juga tidak mampu melakukan sintesis enzim-enzim pencerna.

Pada monosit dapat dirangsang untuk membelah dalam jaringan, dan mereka mampu

memberi respon terhadap keadaan lokal dengan mensintesis sejumlah enzim intrasel.

8emampuan untuk menjalani Jon the.job trainingJ, ini adalah suatu sifat makrofag yang

vital, khususnya pada reaksireaksi immunologis tertentu. Selain itu makrofag-makrofag

dapat mengalami perubahan bentuk, selama mengalami perubahan itu, mereka

menghasilkan se!-se) secara tradisional disebut sel epiteloid. 5akrofag juga mampu

 bergabung membentuk sel raksasa berinti banyak disebut giant cell. 6alaupun makrofag

merupakan komponen penting dalam eksudat namun mereka tersebar secara luas dalam

tubuh, dalam keadaan normal dan disebut sebagai system reticuloendotelial atau $>S

9$eticulo >ndotelial System:, yang mempunyai sifat fagositosis, termasuk juga dalam

hati, sel tersebut dikenal sebagai sel kupffer.

?ungsi utama makrofag sebagai pembersih dalam darah ataupun seluruh jaringan

tubuh.?ungsi $>S yang sehari-hari penting menyangkut pemrosesan haemoglobin sel

darah merah yang sudah mencapai akhir masa hidupnya. Sel-sel ini mampu memecah ;b

menjadi suatu zat yang mengandung besi dan zat yang tidak mengandung besi. esinya

dipakai kembali dalam tubuh untuk pembuatan sel-sel darah merah lain dalam sumsum

tulang dan zat yang tidak mengandung besi dikenal sebagai bilirubin, di ba&a ke dalam

aliran darah ke hati, dimana hepatosit mengekstrak bilirubin dari aliran darah dan

mengeluarkannya sebagai bagian dari empedu.1

12

Page 13: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 13/26

e: Limfosit,

Limfosit merupakan sel yang sferis, garis tengah 0-2um, +4-4< leukosit darah.@ormal,

inti relatifbesar, bulat sedikit cekungan pada satu sisi, kromatin inti padat, anak inti baru

terlihat dengan electron mikroskop. Sitoplasma sedikit sekali, sedikit basofilik,

mengandung granula-granula azurofilik. 'ang ber&arna ungu dengan $omonovsky

mengandung ribosom bebas dan poliribisom. 8lasifikasi lainnya dari limfosit terlihat

dengan ditemuinya tanda-tanda molekuler khusus pada permukaan membran sel-sel

tersebut. eberapa diantaranya memba&a reseptor seperti imunoglobulin yang mengikat

antigen spesifik pada membrannya.

Lirnfosit dalam sirkulasi darah normal dapat berukuran )4-)+um ukuran yang lebih besar 

disebabkan sitoplasmanya yang lebih banyak. 8adang-kadang disebut dengan limfosit

sedang. Sel limfosit besar yang berada dalam kelenjar getah bening dan akan tampak 

dalam darah dalam keadaan Patologis, pada sel limfosit besar ini inti vasikuler dengan

anak inti yang jelas. Limfosit-limfosit dapat digolongkan berdasarkan asal, struktur halus,

surface markers yang berkaitan dengan sifat imunologisnya, siklus hidup dan fungsi.

Pus yang timbul pada luka terbuka seperti pada kasus adalah leukosit mati, sel jaringan mati,

dan berbagai jenis cairan tubuh membentuk pus yang terus terbentuk sampai infeksi teratasi. 2

Seeara umum, proses peradangan yang merupakan respom rubuh terhadap cedera dapat

dibagi menjadi tiga fase, yaitu%

). ?ase !nflamasi

?ase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat

 perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. 7ujuan yang hendak dicapai adalah

menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati

dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada a&al fase

ini kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi

sebagai hemostasis. Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka 9clot: dan juga

mengeluarkan Hsubstansi vasokonstriksiI yang mengakibatkan pembuluh darah

kapiler vasokonstriksi.

Selanjutnya terjadi penempelan endotel yang akan menutup pembuluh darah. Periode

ini berlangsung /-)4 menit dan setelah itu akan terjadi vasodilatasi kapiler akibatstimulasi saraf sensoris 9Local sensory nerve endding:, local refleD action dan adanya

13

Page 14: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 14/26

substansi vasodilator 9histamin, bradikinin, serotonin dan sitokin:. ;istamin juga

menyebabkan peningkatan permeabilitas vena, sehingga cairan plasma darah keluar 

dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi oedema

 jaringan dan keadaan lingkungan tersebut menjadi asidosis. 3

Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan % eritema, hangat pada kulit, oedema

dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke- atau hari ke-.3

Sumber : hmkuliah.wordpress.com/2010/06.

+. ?ase Proliferatif 

Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini

adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan

ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas

sangat besar pada proses perbaikan yaitu

 bertanggung ja&ab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan

digunakan selama proses reonstruksi jaringan. 3

Pada jaringan lunak yang normal 9tanpa perlukaan:, pemaparan sel fibroblas sangat

 jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. Sesudah terjadi luka,

fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam daerah luka,

kemudian akan berkembang 9proliferasi: serta mengeluarkan beberapa substansi

9kolagen, elastin, hyaluronic acid, fibronectin dan proteoglycans: yang berperan

dalam membangun 9rekontruksi: jaringan baru. ?ungsi kolagen yang lebih spesifik 

adalah membentuk cikal bakal jaringan baru 9connective tissue matriD: dan dengan

dikeluarkannya substrat oleh fibroblas, memberikan pertanda bah&a makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai kesatuan unit dapat memasuki

14

Page 15: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 15/26

ka&asan luka. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam didalam jaringan

 baru tersebut disebut sebagai jaringan HgranulasiI. 3

?ase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk,

terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh berbagai gro&th faktor yang

dibentuk oleh makrofag dan platelet. 3

Sumber :hmkuliahwprdpress.com/2010/06.

. ?ase 5aturasi

?ase ini dimulai pada minggu ke- setelah

 perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih )+

 bulan. 7ujuan dari fase maturasi adalah E

menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang

kuat dan bermutu. ?ibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, &arna

kemerahan dari jaringa mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat

fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. 8ekuatan

dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-)4 setelah perlukaan.  3

Kntuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen

yang diproduksi dengan yang dipecahkan. 8olagen yang berlebihan akan terjadi

 penebalan jaringan parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang

akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka. 3

Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan

 parut mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktifitas normal. 5eskipun

 proses penyembuhanluka sama bagi setiap penderita, namun outcome atau hasil yang

dicapai sangat tergantung pada kondisi biologis masing-masing individu, lokasi serta

15

Page 16: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 16/26

luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat

dibandingkan dengan kurang gizi, diserta penyakit sistemik 9diabetes mielitus:.  3

Sumber : hmkuliah.wordpress.com/2010/06 

?aktor-faktor 'ang 5empengaruhi Penyembuhan

Luka %

Proses penyembuhan luka tidak hanya terbatas pada

 proses regenerasi yang bersifat lokal saja pada luka,

namun dipengaruhi pula oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.)4

a: ?aktor !nstrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh dalam

 proses penyembuhan meliputi % usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi

 jaringan, status imunologi, dan penyakit penyerta 9hipertensi, (5,

rthereosclerosis:.)4

 b: ?aktor >kstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita yang dapat

 berpengaruh dalam proses penyembuhan luka, meliputi % pengobatan, radiasi, stres

 psikologis, infeksi, iskemia dan trauma jaringan.)4

#.Rabies

Setelah virus rabies masuk ke tubuh manusia, selama + minggu virus menetap pada

tempat masuk dan di jaringan otot di dekatnya virus berkembang biak atau langsung

mencapai ujung-ujung serabut saraf perifer tanpa menujukkan perubahan fungsinya

16

Page 17: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 17/26

5asa inkubasi rabies 3/< antara - bulan, masa inkubasi bisa bervariasi antara 1

hari-1 tahun, hanya )< kasus dengan inkubasi )-1 tahun. 8arena lamanya inkubasi kadang-

kadang pasien tidak dapat mengingat kapan terjadinya gigitan. 7erdapat beberapa stadium

 penyakit rabies, yaitu stadium prodromal, stadium neurologik akut, dan stadium koma.

- Stadium Prodromal

Stadium ini berlangsung )- hari dan biasanya tidak ditemukan gejala spesifik.

Kmumnya disertai gejala respirasi atau abdominal yang ditandai oleh demam, mengigil,

 batuk, nyeri menelan, nyeri perut, sakit kepala, malaise, mialgia, mual, muntah, diare dan

nafsu makan menurun. Geajala yang lebih spesifik yaitu adanya gatatal dan parastesia pada

luka bekas gigitan yang sudah sembuh 9/4<:. Stadium prodromal dapat berlangsung sampai

)4 hari, kemudian penyakit akan berlanjut sebagai gejala neurologik akut yang dapat berupa

furious atau paralitik. 5ioedema dijumpai pada stadium prodromal dan menetap selama

 perjalanan penyakit.+

- Stadium neurologi akut

(apat berupa gejala furious atau paralitik. Pada gejala furious penderita menjadi

hiperaktif, disorientasi, mengalami halusinasi, atau bertingkah laku aneh. Setelah beberapa

 jam-hari, gejala hiperaktif menjadi intermiten setiap )-/ menit berupa periode agitasi, ingin

lari, menggigit disela periode tenang.

8eadaan hiperaktif terjadi karena adanya rangsangan dari luar seperti suara, sinar,

tiupan udara dan rangsangan lainnya yang menimbulkan kejang sehingga menimbulkan fobia

terhadap rangsangan tersebut.

7anda-tanda klinis yang dapat dijumpai berupa hiperaktifitas, halusinasi, gangguan

kepribadian, mengismus, lesi saraf kranialis, fasikulasi otot dan gerakan-gerakan involunter,

fluktuasi suhu badan, dilatasi pupil. Lesi pada nukleus amigdaloid memberikan gejala libido

yang meningkat , priapimus dan orgasme spontan. Gejala otonomik pada stadium ini

diantaranya adalah dilatasi pupil yang ireguler, peningkatan lakrimasi, hipertermia,

takikardia, hipotensi postural, hipersalivasi.

Gejala lain dalam fase neurologik akut ialah demam, fasikulasi otot, hiperventilasi

dan konvulsi. Gejala stadium eksitasi dapat berlangsung sampai penderita meninggal.

17

Page 18: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 18/26

8ematian poaling sering terjadi pada stadium ini. ila stadium ini dapat terle&ati, penderita

masuk stadium paralitik. 

pabila penderita tidak meninggal, +4< penderita akan masuk stadium paralitik yang

ditandai oleh demam dan sakit kepala, paralisis, pada ekstremitas yang digigit, mungkin difus

atau simetri, atau dapat menyebar secara ascenden seperti pada sindroma Guillain-arre,

kaku duduk dapat dijumpai.

Pada stadium paralitik dapat tidak ditemui gejala hidrofobia, aerofobia, hiperaktifitas

dan kejang. Pada keadaan ini kesadaran dapat utuh, akan tetapi memburuk secara gradual

menjadi bingung, disorientasi, paraplegia, gangguan menelan, kelumpuhan pernafasan dan

akhirnya meninggal. Seluruh manifestasi neurologik akut terjadi selama +-1 hari dengan fase

 paralitik lebih panjang.+

- Stadium 8oma

pabila tak terjadi kematian pada stadium neurologik, penderita dapat mengalami

koma. 8oma dapat terjadi dalam )4 hari setelah gejala rabies tampak dan dapat berlangsung

hanya beberapa jam smapai berbulan-bulan tergantung dari penanganan intensif.

Pada penderita yang tak ditangani, penderita dapat meninggal setelah terjadi koma.eberapa komplikasi dapat terjadi dan menyebabkan kematian. Sampai saat ini hampir 

keseluruhan penderita rabies meninggal, hanya ada laporan penderita ensefalitis rabies

hidup.+

Table $. !erjalan !enderita rabies

%tadium "aman&a '(kasus) Manifestasi klinik

!nkubasi A4 hari 9+/<:4-34hari 9/4<:

34 hari-) tahun9+4<:

) tahun9/<:

7idak ada

Prodromal +-)4 hari Paraesthesia, nyeri pada luka

gigitan, demam, malaise,

anoreksia, mual M mutah, nyeri

kepala, letargi, agitasi, ansietas,

depresi.

 @eurologic akut

18

Page 19: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 19/26

?urious 924<: +-1 hari ;alusinasi, bingung,tingkah

laku aneh, takut, menggigit,

hydrophobia, hipersalivasi,

hiperaktif, spasme faring,

hipoksia, kejang,disfungsi saraf

otonom.Paralitik

8oma

+-1 hari

4-) hari

Paralisis flaksid

utonomic instability,

hipoventilasi, apnea, henti

nafas, hipotermia#hipertemia,

disfungsi pituitary,

rhabdomiolisis, aritmia, dan

henti jantung.

Sumber : Buku ajar Ilmu Penyaki !alam."ilid #. $d.% hal.2&26 

*.Tetanus

=hlostridium 7etani dalam bentuk spora masuk ke tubuh melalui luka yang

terkontaminasi dengan debu, tanah, tinja binatang, pupuk. =ara masuknya spora ini melalui

luka yang terkontaminasi antara lain luka tusuk 9oleh besi% kaleng:, luka bakar, luka lecet,

otitis media, infeksi gigi, ulkus kulit yang kronis, abortus, tali pusat, kadangkadang luka

tersebut hampir tak terlihat.+

ila keadaan menguntungkan di mana tempat luka tersebut menjadi hipaerob sampai

anaerob disertai terdapatnya jaringan nekrotis, lekosit yang mati, bendabenda asing maka

spora berubah menjadi vegetatif yang kemudian berkembang. 8uman ini tidak invasif. ila

dinding sel kuman lisis maka dilepaskan eksotoksin, yaitu tetanospasmin dan tetanolisin.

7etanospasmin sangat mudah mudah diikat oleh saraf dan akan mencapai saraf melalui dua

cara,yaitu%

• Secara lokal% diabsorbsi melalui mioneural junction pada ujungujung saraf perifer atau

motorik melalui aDis silindrik kecornu anterior susunan saraf pusat dan susunan saraf 

 perifer.

• 7oksin diabsorbsi melalui pembuluh limfe lalu ke sirkulasi darah untuk seterusnya

susunan saraf pusat.

ktivitas tetanospamin pada motor end plate akan menghambat pelepasan

asetilkolin, tetapi tidak menghambat alfa dan gamma motor neuron sehingga tonus otot

meningkat dan terjadi kontraksi otot berupa spasme otot. 7etanospamin juga mempengaruhisistem saraf simpatis pada kasus yang berat, sehingga terjadi overaktivitas simpatis berupa

19

Page 20: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 20/26

hipertensi yang labil, takikardi, keringat yang berlebihan dan meningkatnya ekskresi

katekolamin dalam urine. 7etanospamin yang terikat pada jaringan saraf sudah tidak dapat

dinetralisir lagi oleh antitoksin tetanus.0

Penatalaksanaan

a.+on Medikamentosa

Penanganan luka

). Pembersihan luka

Setiap luka harus segera dibersihkan dengan air yang mengalir sehingga akan

mempercepat penyembuhan. Guyur dengan air bersih sebanyak-banyaknya untuk 

membersihkan pasir, tanah atau benda asing lainnya, bila masih menempel tekan-tekan

dengan kasa basah. Fangan menggunakan kapas karena tidak menyerap air.))

+. Penghentian perdarahan

8ebanyakan luka robek disertai dengan perdarahan. Perdarahan dapat berasal dari

 pembuluh darah arteri yang ditandai dengan adanya semprotan darah atau pembuluh darah

vena yang ditandai dengan adanya darah yang mengalir atau terus merembes. ila

 perdarahannya banyak kemungkinan bisa menimbulkan syok, oleh karena itu perdarahan

harus segera dihentikan. =aranya dapat dilakukan dengan penekanan pada bagian yang luka

dan diposisikan bagian yang luka tersebut lebih tinggi dari jantung lalu dipertahankan sampai

 perdarahan berhenti. ila perdarahan tidak berhenti bisa dilakukan penekanan pada pembuluh

darah yang memberi pasokan pada darerah luka. 7ekanan dilakukan pada pembuluh darahyang terletak lebih dekat ke jantung 9lebih proksimal:.))

. Penutupan luka

Prinsip penutupan luka adalah menciptakan suatu lingkungan yang baik pada luka

sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal. Luka diolesi antiseptik atau antibiotik 

topical lalu ditutup dengan kasa 9sebaiknya jangan dengan kapas:. Penggantian balutan kasa

tergantung luas luka dan banyak sedikitnya cairan yang terbentuk dari luka. ))

20

Page 21: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 21/26

. Pencegahan infeksi

Prinsipnya, pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka yang

terkontaminasi atau luka kotor maka perlu diberikan antibiotik. Luka tusuk, luka gigitan dan

luka yang terkontaminasi kuman anaerob seperti karat, kotoran kuda memerlukan suntikan

anti tetanus.))

Pengobatan lokal luka gigitan adalah faktor penting dalam pencegahan rabies. Luka

gigitan harus segera dicuci dengan sabun, dilakukan debridemen dan diberikan desinfektan

seperti alkohol 4-14<, tinktura yodii atau larutan ephiran 4,)<. Luka akibat gigitan

 binatang penular rabies tidak dibenarkan untuk dijahit kecuali bila keadaan memaksa dapat

dilakukan jahitan situasi. Profilaksis tetanus dapat diberikan dan infeksi bakterial yang berhubungan dengan luka gigitan perlu diberikan antibiotik.))

Medika Mentosa

Kntuk penanganan luka bernanah dapat diberikan antibiotik,yaitu%

>ritromisin

>ritromisin memilik efek terbesar terhadap kokus gram positif seperti Staphylococcus

 pyogenes dan S. Pneumoniae. Cleh karena itu, antibiotik ini tepat untuk infeksi kulit.))

• 8lindamisin

6alaupun beberapa infeksi gram positif dapat diobati dangan klindamisin, penggunaan obat

ini harus dipertimbangkan dengan baik karena dapat menyebabkan kolitis pseudo-membranosa.)+

Kntuk luka gigitan dengan dugaan terinfeksi tetanus, perlu mempertimbangkan akan perlunya

imunisasi pasif dengan 7!G 97etanus !mmunoglobin:.)  Sedangkan untuk rabies dapat

dilakukan "aksinasi Post-eDposure. (asar vaksinasi ini adalah neutralyzing antibody terhadap

virus rabies dapat segera terbentuk dalam serum setelah masuknya virus ke dalam tubuh dan

sebaikny aterdapat dalam titer yang cukup tinggi selama setahun sehubungan dengan

 panjangnya inkubasi penyakit. @eutralyzing antibody tersebut dapat berasal dari imunisasi

21

Page 22: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 22/26

 pasif dengan serum anti rabies atau secara aktif diproduksi oleh tubuh oleh karena imunisasi

aktif. +

,om!likasi

(apat terjadi infeksi lain dengan masuknya organisme-organisme patogen melalui luka.

(emam juga dapat terjadi akibat mekanisme sistem pertahanan tubuh yang ampuh terhadap

infeksi dan peningkatan suhu tubuh memberikan peluang kerja yang optimal untuk sistem

 pertahanan tubuh.+

Pencegahan

a.Rabies

Kntuk mencegah infeksi virus rabies pada penderita yang terpapar dengan virus rabies

melalui kontak ataupun gigitan binatang pengidap atau tersangka rabies harus dilakukan

 pera&atan luka yang adekuat dan pemberian vaksin anti rabies dan imunoglobulin. "aksinasi

rabies perlu pula dilakukan terhadap individu yang berisiko tinggi tertular rabies.   Kntuk 

menghindari infeksi virus rabies, disamping pemberian "$ setelah mendapat gigitan

 binatang tersangk rabies, pencegahan lebih dini juga dapat dilakukan dengan memberikan

suntikan yang sama tetapi dengan &aktu, cara dan dosis yang berbeda melalui profilaksis pre-

eksposure 9pra paparan:.  !ndividu yang berisiko tinggi untuk kontak dengan virus rabies

seperti dokter he&an, pekerja di kebun binatang, petugas karantina he&an, penangkap

 binatang, petugas laboratorium yang bekerja dengan virus rabies, dokter dan pera&at yang

 berkunjung ke daerah endemis rabies seperti 5eksiko, 7hailand, ?ilipina, !ndia, Sri Lanka

dianjurkan untuk mendapatkan pencegahan pre-eDposure. "$ diberikan dengan dosis ) mlsecara intramuskuler pada hari 4, 1 dan +2 lalu booster setelah ) tahun dan tiap / tahun. +

b.Tetanus

!munisasi dangan tetanus toksoid yang diabsorpsi merupakan tindakan pencegahan

yang paling efektif dalam praktek. ngka kegagalan dari tindakan ini sangat rendah. Semua

22

Page 23: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 23/26

individu de&asa yang imun secara parsial atau tidak sama sekali hendaknya mendapat

vaksinasi.+

Prognosis

Fika luka gigit terbuka tidak ditangani dengan baik, dapat terjadi komplikasi berupa

 penyakit infeksi yang ringan sampai berat.. Fika ditangani dengan baik, luka ini akan sembuh

dalam beberapa hari. ;asil penyembuhan dari luka ini akan terbentuk parut. Pembentukan

 parut melibatkan proliferasi jaringan penyambung dari daerah yang berbatasan dengan

 jaringan nekrosis yang meluas ke dalam daerah yang dihancurkan reaksi peradangan. kan

ada kemungkinan terbentuknya jaringan parut akibat kolagen berlebihan pada saat proses

 penyembuhan. elum dapat diprognosa kemungkinan terjadinya infeksi rabies ataupun

tetanus karena belum ada gejala klinis kedua penyakit tersebut pada diri pasien.

,esim!ulan

Luka disertai pus disebabkan oleh mekanisme sistem pertahanan tubuh terhadap

cedera jaringan dan infeksi. Pus yang timbul pada luka terbuka seperti pada kasus adalah

leukosit mati, sel jaringan mati, dan berbagai jenis cairan tubuh membentuk pus yang terus

terbentuk sampai infeksi teratasi. Perlu juga di&aspadai kemungkinan infeksi rabies dan

tetanus karena pasien digigit oleh he&an reservoir anjing liar. kan tetapi, terlalu cepat bila

mendiagnosis pasien terinfeksi rabies ataupun tetanus mengingat masa inkubasi kedua

 penyakit tersebut yang cukup lama dan pasien belum menunjukkan gejala klinis kedua

 penyakit tersebut

23

Page 24: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 24/26

Daftar Pustaka

). ickley S. uku saku pemeriksaan fisik dan ri&ayat kesehatan ates. / th ed. Fakarta%

>G=, +440E hal )-)/.

+. Sudoyo 6, Setiyohadi , l&i !, Simadibrata 5, Setiati S, editors. uku ajar 

 penyakit dalam. >disi /. Fakarta% !nterna PublishingE +443.

. Persatuan hli Penyakit (alam !ndonesia. +44. uku jar !lmu Penyakit (alam Filid

) =etakan ke-1. Fakarta % alai Penerbit ?akultas 8edokteran Kniversitas !ndonesiaE

hal )10 -3

. Fe&etz,5elnick,delberg.+4)4.5edical 5icrobiology.+1th  ed.5c Gra& ;ill

Lange.Fakarta%>G=.

/. rooks G?, utel FS, 5orse S. 5ikrobiologi kedokteran.>disi +. Fakarta%

>G=E+441.

0. dams $(. 7etanus in% principles of ne&Nology. @e& 'ork% 5cGra&-

;illE)331.p.)+4/-1.

1. Price S, 6ilson L5. Patofisiologi. >disi 0. Fakarta% >G=E+440.2-3.

2. Sloane >. natomi dan fisiologi. Fakarta% >G=E +44.p.+/+-/.

3. Staf Pengajar ?8K!. 5ikrobiologi kedokteran. Fakarta inarupa ksara. FakartaE)33.

24

Page 25: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 25/26

)4. Luka 96ound:. (iunduh dari % http%##&&&.slideshare.net#david)324#luka-&ound-

healing-dr-yuda-umm*srcOrelatednormalMrelO)+02)+.+2 @ovember +4)4.

)). Sjamsuhidajat $, Fong 6(. uku ajar ilmu bedah. >disi + Fakarta% >G=E +44/.

)+. Guna&an SG, Setiabudy $, @afrialdy, editors. ?armakologi dan terapi. >disi /.

Fakarta% (epartemen ?armakologi dan 7erapeutik ?8K!E +441.

Luka 7erbuka serta @anah akibat Gigitan

njing Liar 

(isusun oleh %

?ebby Leliana $achman 9)4. +442. :

!rene 8. 7alim 9)4. +443. )+/:

=risty yu @ingtyas 7. 9)4. +443. )3:

?adini $izki !na&ati 9)4. +443. :

Fohn Funior 9)4. +443. )00 :

$obert =hristeven 9)4. +443. )12:

25

Page 26: Contoh PBL makalah

7/25/2019 Contoh PBL makalah

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-pbl-makalah 26/26

! 8omang . S 9)4. +441. :

7itin gustin 8apitan 9)4. +443. )22:

Siti ;ajar binti Qainal 9)4. +443. 4/:

 @urul kma binti 5ohd @azri 9)4. +443. ):

5ahasis&a#i ?akultas 8edokteran

Kniversitas 8risten 8rida 6acana

lamat 8orespondensi %

Fl. rjuna Ktara nomor 0

Fakarta arat